LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA : DUDA
KECAMATAN : SELAT
KABUPATEN : KARANGASEM
PROVINSI : BALI
OLEH:
ANDINY MANIK SHARASWATY 1303005233
NI PUTU EKA SARASTINI 1306305091
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
DAFTAR ISI ... ii
BAB I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1
1.1. Profil Keluarga Dampingan ... 1
1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2
BAB II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 4
2.1. Permasalahan Keluarga ... 4
2.2. Masalah Prioritas ... 4
BAB III. USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 6
3.1. Program ... 6
3.2.Jadwal Kegiatan ... 7
BAB IV. PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 10
4.1. Pelaksanaan ... 10
4.2. Hasil Pendampingan Keluarga ... 10
4.2. Kendala Pendampingan Keluarga ... 11
BAB V. PENUTUP ... 12
5.1. Kesimpulan ... 12
5.2. Saran ... 12
DAFTAR PUSTAKA………..13
1
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang
dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksaan program KKN PPM di Universitas
Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Jumlah jam kerja efektif mahasiswa untuk
kegiatan PPK adalah 90 jam. (Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat
(KKN PPM), 2015:62).
Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB
dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan
sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa
mempelajari mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan
pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu
dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. (Buku Pedoman Kuliah
Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM), 2015:62).
Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke
dalam keluarga pra-sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertingalan sehingga
perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Dalam program ini setiap mahasiswa
wajib mendampingi satu keluarga yang tergolong rumah tangga miskin atau keluarga
pra-sejahtera. (Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM),
2015:62).
Secara administratif Desa Duda, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem memiliki
8 dusun yaitu Dusun Duda, Dusun Jangu, Dusun Dalem, Dusun Pegubugan, Dusun
Bangbang Biaung, Dusun Alas Tunggal, Dusun Padang Tunggal Kauh Dan Dusun Padang
Tunggal Kangin. Pelaksanaan Program Keluarga Dampingan KKN PPM X Universitas
Udayana Desa Duda, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem dilaksanakan pada 4 dusun
yang terdapat di Desa Duda dengan setiap Mahasiswa mendampingi satu keluarga yang
tergolong rumah tangga miskin atau keluarga pra-sejahtera. Salah satu KK kurang
mampu/Rumah Tangga Miskin (RTM) di Dusun Alas Tunggal adalah I Wayan Sulandra.
I Wayan Sulandra adalah pria kelahiran Alas Tunggal 56 tahun silam. I Wayan
2
istrinya, I Wayan Sulandra tinggal bersama dengan anak ketiganya yang masih bujangan
yaitu I Komang Agus Saputra dan Ni Wayan Rudias. Ni Wayan Rudias adalah bibi dari I
Wayan Sulandra yang merupakan seorang janda tanpa keturunan sehingga beliau dimasukkan
ke dalam kartu keluarga I Wayan Sulandra. Untuk lebih lanjut dapat dilihat pada table
dibawah ini:
Tabel 1.1 Profil KK Dampingan
No
. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1 I Wayan
Keluarga Bapak I Wayan Sulandra termasuk keluarga dengan ekonomi rendah. Bapak
I Wayan Sulandra mendapatkan penghasilan dari hasil penjualan kurungan ayam yang
dibuatnya dan kukusan yang dibuat istrinya yaitu Ni Ketut Srinti yang setiap harinya belum
tentu dapat dijual di pengepul. Penghasilan yang diperoleh keluarga Bapak I Wayan Sulandra
dari hasil penjualan kurungan ayam ± Rp 300.000/bulan
1.2.2 Pengeluaran Keluarga 1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari
Untuk keperluan makan sehari-hari, keluarga Bapak I Wayan Sulandra menghabiskan
uang sebesar ± Rp 40.000 per hari yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Untuk keperluan listrik dan air, keluarga Bapak I Wayan Sulandra mengeluarkan uang
masing-masing sebesar Rp. 40.000,00. Total kebutuhan per bulan yang harus
3
1.240.000/perbulannya. Jumlah ini juga belum pasti karena dengan kebutuhan lain-lain
diluar kebutuhan diatas seperti, upacara agama misalnya seperti banten atau canang saat
odalan dan keperluan mendadak seperti iuran sosial. Dimana keluarga Bapak I Wayan
Sulandra mengeluarkan uang sebesar ± Rp. 150.000/odalan.
1.2.2.2 Pendidikan
Keluarga Bapak I Wayan Sulandra saat ini tidak memiliki pengeluaran biaya
pendidikan untuk menyekolahkan anak – anaknya sudah ada yang berkeluarga dan telah
bekerja. Keluarga Bapak I Wayan Sulandra juga tidak memiliki tanggungan anak untuk
disekolahkan.
1.2.2.3 Kesehatan
Keluarga Bapak I Wayan Sulandra tidak memiliki JKBM (Jaminan Kesehatan Bali
Mandara) ataupun bantuan kesehatan lainnya untuk keperluan berobat ke puskesmas.
Sehingga ketika sakit, anggota keluarga yang dibawa ke puskesmas untuk berobat dikenai
biaya.. Riwayat kesehatan keluarga Bapak I Wayan Sulandra sendiri yaitu ; Istrinya, Ni
Ketut Srinti memiliki riwayat penyakit asma, dan bibinya Ni Wayan Rudias memiliki
4
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak
I Wayan Sulandra, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan.
Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan
melakukan obrolan ringan dengan keluarga Bapak I Wayan Sulandra mengenai program
KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah
perekonomian, serta mengamati suasana tempat tinggal Bapak I Wayan Sulandra.
2.1 Permasalahan Keluarga
Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 20 kali pertemuan dengan
keluarga Bapak I Wayan Sulandra. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasikan
beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Bapak I Wayan Sulandra. Beberapa
masalah yang dihadapi oleh keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan
penulis adalah sebagai berikut:
2.1.1 Masalah Ekonomi
Perekonomian keluarga bapak I Wayan Sulandra saat ini masih tergolong cukup atau
dengan kata lain dapat memenuhi kebutuhannya saat ini. Permasalahan yang dialami keluarga
bapak I Wayan Sulandra adalah penghasilan dari penjualan kurungan ayam yang tidak
menentu. Penjualan yang tidak menentu dikarenakan sulitnya mencari bahan baku bambu
untuk membuat kurungan ayam ataupun kukusan. Setiap bulannya pemasukkan yang
diterima berpatokan dari penjulan kurungan tersebut dan hanya mampu digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari serta digunakan untuk mananggung seorang cucu yang
sering bersama mereka.
2.1.2 Masalah Kesehatan
Keluarga Bapak I Wayan Sulandra memiliki riwayat kesehatan yang kurang baik. Ni
Ketut Srinti yaitu istri dari bapak I Wayan Sulandra memiliki riwayat penyakit sesak nafas.
Selain itu, Ni Wayan Rudias memiliki penyakit kulit khususnya pada daerah paha sehingga
menyulitkannya untuk beraktifitas.
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan pendampingan keluarga yang telah dijalankan, masalah prioritas keluarga
Bapak I Wayan Sulandra adalah masalah ekonomi karena pemasukan yang tidak menentu di
5
dibuat oleh bapak I Wayan Sulandra dan istrinya ibu Ni Ketut Srinti serta kukusan yang
6
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Adapun kegiatan yang dilakukan selama kegiatan pendampingan keluarga adalah:
a. Peningkatan Perekonomian Keluarga
Solusi yang diberikan kepada keluarga Bapak I Wayan Sulandra untuk meningkatkan
perekonomian keluarga salah satunya adalah memberikan sosialisasi mengenai manfaat,
tujuan dan cara memperoleh pinjaman pada Koperasi Simpan Pinjam dan LPD guna
meningkatkan produksi kurungan ayam dan kukusan. Selain itu, saran dan solusi lain
yang dapat diberikan adalah memanfaatkan limbah dari bambu yang digunakan untuk
membuat kurungan ayam dan kukusan menjadi kerajinan-kerajinan tangan lainnya yang
lebih bernilai jual dan lebih menarik seperti kipas hias dan sokasi. Kami mengarahkan
Bapak I Wayan Sulandra dan istrinya Ni Wayan Srinti yang masih berumur produktif
agar dapat meningkatkan waktu kerja sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal.
Metode yang digunakan adalah metode sosialisasi langsung kepada keluarga Bapak I
Wayan Sulandra dengan materi dari Mahasiswa KKN PPM XIII Universitas Udayana.
b. Memberikan Edukasi Tentang Kesehatan
Edukasi diberikan kepada keluarga Bapak I Wayan Sulandra mengenai pencegahan
dan pemberantasan sarang nyamuk, penyuluhan kesehatan umum mengenai pencegahan
demam berdarah, dan Penyuluhan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih. Metode yang dipakai
adalah metode sosialisasi langsung mengenai pencegahan dan pemberantasan sarang
nyamuk, pencegahan demam berdarah dan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat,
dengan materi dari Mahasiswa KKN PPM XIII Universitas Udayana.
c. Memberikan Sosialisasi Tentang Menabung
Sosioalisasi yang diberikan mengenai pentingnya menabung, tujuan menabung dan
manfaat dari menabung. Menabung dapat dilakukan mulai dari lingkup kecil yaitu dengan
menabung dicelengan dan lingkup luas yaitu dengan menabung pada Koperasi Simpan
Pinjam atau LPD terdekat. Metode yang digunakan adalah sosialisasi langsung.
d. Pemberian Sembako
Pemberian sembako diberikan kepada bapak I Wayan Sulandra dengan tujuan untuk
membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sembako yang diberikan ialah beras, kopi,
7
sembako ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya guna menunjang
kebutuhan sehari-hari keluarga bapak I Wayan Sulandra.
e. Pemberian Bibit Tanaman Pangan dalam Pot
Pemberian bibit tanaman pangan dalam pot bertujuan untuk membantu keluarga
bapak I Wayan Sulandra untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari atau dapat pula
di gunakan untuk menambah pemasukan keluarga dengan cara menjual hasil dari
penanaman bibit.
3.2 Jadwal Kegiatan
Kegiatan dampingan keluarga dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Bapak I
Wayan Sulandra sebanyak 20 kali dalam sebulan pelaksanaan KKN PPM. Adapun
kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut:
No Tanggal Waktu Durasi (jam)
Kegiatan
1 30 Juli 2016
17.00-19.00 5
Bertemu dengan kepala Dusun AlasTunggal
untuk pembagian KK dampingan
2 31 Juli 2016
15.30-20.00 4,5
Kunjungan dan Perkenalan bersama
Keluarga Bapak I Wayan Sulandra
3 1 Agustus 2016
16.00-19.00 3
Kunjungan dan berbincang-bincang terkait
kegiatan sehari-hari keluarga Bapak I Wayan
Sulandra
4 2 Agustus 2016
12.00-17.00 5
Survei kebutuhan dan masalah yang dihadapi
keluarga bapak I Wayan Sulandra
5 3 Agustus 2016
14.00-16.00 2
Kunjungan dan berbincang-bincang terkait
pendapatan serta pengeluaran sehari hari
6 5 Agustus 2016
12.00-Membahas solusi yang mungkin dapat
8
Sosialisasi mengenai manfaat, tujuan dan
cara mendapat pinjaman di LPD ataupun
Koperasi
10 11 Agustus 2016
09.00-15.00 6
Kunjungan dan membantu nenek Ni Wayan
Rudias membuat kukusan
11 12 Agustus 2016
14.00-19.00 5
Kunjungan dan berbincang-bincang serta
Penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat
Kunjungan dan membantu bapak I Wayan
Sulandra membuat Kurungan Ayam
14 17 Agustus 2016
10.00-15.00 5
Kunjungan dan sosialisasi terkait membuat
kerajinan tangan kipas hias dan sokasi
15 19 Agustus 2016
14.15-mengenai kesehatan keluarga bapak I Wayan
Sulandra
17 21 Agustus 2016
08.00-14.00 6
Kunjungan dan berbincang-bincang terkait
bantuan-bantuan yang sudah diterima oleh
keluarga Bapak I Wayan Sulandra
18 23 Agustus 2016
11.00-16.00 5
Kunjungan dan mengisi formulir PBDK
9 19 24 Agustus 2016
11.00-16.00 5
Kunjungan, berbincang-bincang dan
pemberian sumbangan alat kebersihan
20 25 Agustus 2016
11.00-16.00 5
Perpisahan dan pemberian sumbangan
10
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Pelaksanaan 4.1.1 Waktu
Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja
Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali
dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis
lakukan selama sebulan adalah sebanyak 20 kali dengan total waktu kunjungan selama 91
jam.
4.1.2 Lokasi
Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah
ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Duda, Kecamatan Selat,
Kabupaten Karangasem. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan ini adalah rumah Bapak I
Wayan Sulandra di Dusun Alas Tunggal, Desa Duda, Kecamatan Selat, Kabupaten
Karangasem.
4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII Universitas Udayana di
Desa Duda, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. Kegiatan yang dilakukan berupa
kunjungan ke rumah keluarga Bapak I Wayan Sulandra. Selama kunjungan tersebut,
dilakukan obrolan-obrolan santai bersama anggota keluarga untuk menciptakan suasana yang
nyaman bagi keluarga tersebut sehingga dalam menceritakan masalah yang mereka hadapi
dapat diceritakan dengan lengkap dan santai. Feedback yang didapat dari hal tersebut adalah
keluarga bapak I Wayan Sulandra mau membuka diri untuk mencari solusi permasalahan
yang dihadapi keluarganya. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 20
kali selama sebulan, dimana kunjungan rata-rata 2 – 6 jam untuk tiap kunjungan, sehingga
total kunjungan mencapai 91 jam.
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga
Hasil dari pendampingan keluarga Bapak I Wayan Sulandra yaitu :
1. Perekonomian Keluarga
Bapak I Wayan Sulandra dapat memproduksi kurungan lebih banyak dari sebelumnya
11
mulai memikirkan untuk membuat kerajinan tangan yang lebih bernilai seperti kipas
hias dan sokasi.
2. Edukasi Kesehatan
Dengan memberikan edukasi tentang kesehatan, keluarga Bapak I Wayan Sulandra
sekarang mengetahui cara pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk,
pencegahan demam berdarah, dan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat.
3. Edukasi Menabung
Keluarga Bapak Sulandra mulai mengetahui manfaat dari pentingnya menabung guna
menunjang kehidupan. Hal ini dimulai dari menabung dengan menggunakan celengan
sebagai media termudah.
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga
Kendala yang dihadapi selama pendampingan keluarga Bapak I Wayan
Sulandra ialah kurang komunikatifnya nenek Ni Wayan Rudias. Tidak terdapat
kendala yang berarti dalam melakukan kegiatan pendampingan keluarga dengan
keluarga bapak I Wayan Sulandra, karena pekerjaan membuat kurungan ayam dan
kukusan dilakukan di rumah. sehingga tidak terjadi kesulitan untuk melakukan
12
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari hasil pendampingan selama sebulan yang telah penulis lakukan, maka penulis
dapat menyimpulkan masalah yang dialami oleh Keluarga Dampingan I Wayan Sulandra
ialah masalah ekonomi dan masalah kesehatan. Pemasukan dari penjualan kurungan ayam
dan kukusan tidak menentu tiap bulannya sehingga sulit untuk membiayai kehidupan
sehari-hari.
5.2 Saran
Dalam masalah yang akan dihadapi keluarga bapak I Wayan Sulandra, penulis
menyarankan agar bapak I Wayan Sulandra bersedia untuk belajar untuk membuat kerajinan
lain dengan memanfaatkan limbah dari bambu yang digunakan untuk membuat kurungan
ayam dan kukusan menjadi kerajinan-kerajinan tangan lainnya yang lebih bernilai jual dan
lebih menarik seperti kipas hias dan sokasi. Penulis juga menyarankan bapak I Wayan
Sulandra dan istrinya Ni Wayan Srinti yang masih berumur produktif agar dapat
meningkatkan waktu kerja sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal. Dalam
mengatasi masalah kesehatannya, penulis sarankan agar keluarga bapak I Wayan Sulandra
untuk mengurus kartu kesehatan seperti JKBM. Kartu JKBM ini dapat diurus melalui Kepala
13
DAFTAR PUSTAKA
Tim penyusun Universitas Udayana, 2016. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata
14
LAMPIRAN FOTO
Gambar 1. Tampak Depan Rumah bapak I Wayan Sulandra
15
Gambar 3. Tampak Depan dapur bapak I Wayan Sulandra
16
Gambar 5. Pengisian formulir PBDK LPPM Unud
17