• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Taguchi Parameter Design Dalam Penentuan Level Faktor Produksi Batako Untuk Memaksimumkan Kekuatan Tekan (Studi Kasus Di Balai Besar Keramik).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Taguchi Parameter Design Dalam Penentuan Level Faktor Produksi Batako Untuk Memaksimumkan Kekuatan Tekan (Studi Kasus Di Balai Besar Keramik)."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Menurut penelitian pendahuluan yang dilakukan di Balai Besar Keramik, diperoleh bahwa selama ini mutu bata tras kapur (batako) di daerah Padalarang, Bandung masih di bawah Standar Nasional Indonesia (SNI 03.2113.91), dimana dari hasil pengambilan sampel secara acak pada salah satu produsen bata tras kapur di daerah Padalarang, Bandung, diperoleh kuat tekan rata-rata yang dihasilkan adalah sebesar 24.8 kg/cm2, sedangkan syarat minimal kualitas mutu tingkat III Standar Nasional Indonesia adalah 25 kg/cm2.

Untuk peningkatan kualitas bata tras kapur ini maka digunakan metode Taguchi, karena dengan menggunakan metode Taguchi maka dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi karakteristik kualitas suatu produk dan menentukan kombinasi level yang sesuai sehingga dapat meningkatkan kualitas dari bata tras kapur yang dihasilkan.

Berdasarkan hasil brainstorming dan pembuatan diagram cause effect, maka dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang akan diteliti adalah faktor A (Tekanan Pembentukan), faktor B (Komposisi Kapur : Tras), faktor C (Kehalusan Tras), faktor D (Lama pengadukan), faktor E (Kadar Air), dan faktor F (Proses Curing), dimana masing-masing faktor terdiri dari tiga level. Jumlah data yang diambil untuk data ekseprimen sebanyak 27 kombinasi dengan repetisi masing-masing sebanyak 2 kali untuk masing-masing-masing-masing level faktor noise, dimana faktor noise yang digunakan dalam penelitian ini adalah kadar pengotor (organik) yang terdapat dalam tras.

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis dengan menggunakan metode Taguchi diperoleh bahwa faktor yang secara signifikan mempengaruhi karakteristik kualitas batako beserta levelnya, antara lain : faktor A (Tekanan Pembentukan) dengan level 2 (4 ton), faktor B (Komposisi Kapur : Tras) dengan level 1 (1 : 3), faktor C (Kehalusan Tras) dengan level 1 (3mm), faktor D (Lama pengadukan) dengan level 2 (10 menit), faktor E (Kadar Air) dengan level 2 (15%), dan faktor F (Proses Curing) dengan level 3 (28 hari), yang kemudian digunakan untuk eksperimen konfirmasi.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 1-3 1.4 Perumusan Masalah ... 1-4 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-4 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bata Tras Kapur (Batako) ... 2-1 2.2 Definisi Kualitas ... 2-2 2.3 Karakteristik Kualitas ... 2-3 2.4 Perancangan Eksperimen ... 2-4 2.5 Metode Taguchi ... 2-5

(3)

x Universitas Kristen Maranatha 2.6.3 Menentukan karakteristik Kualitas yang akan Diamati

dalam Eksperimen ... 2-10 2.6.4 Menetukan Faktor yang akan Mempengaruhi Karakteristik

Kualitas ... 2-10 2.6.5 Memisahkan Faktor Kontrol dan Faktor Noise ... 2-11 2.6.6 Menentukan Tingkat Perlakuan atau Level untuk

Masing-masing Faktor ... 2-12 2.6.7 Mengidentifikasi Faktor Kontrol yang Mungkin Berinteraksi 2-13 2.6.8 Memilih Orthogonal Array ... 2-14 2.6.9 Melakukan Eksperimen... 2-17 2.6.10 Analisa Hasil Eksperimen ... 2-18 2.6.11 Strategi Pooling ... 2-22 2.6.12 Menjalankan Eksperimen Konfirmasi ... 2-23

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rata-Rata ... 3-9

3.9.4 Melakukan perhitungan ANOVA untuk Menentukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Variansi ... 3-11 3.9.5 Menganalisis Pengaruh Faktor-Faktor Terhadap

Hasil Pengamatan ... 3-11 3.9.6 Membuat Grafik Hubungan Efek Faktor Kontrol... 3-11 3.10 Usulan Perbaikan Kualitas ... 3-12 3.11 Ekperimen Konfirmasi ... 3-12 3.12 Pengolahan Data Konfirmasi dan Analsis ... 3-12 3.13 Kesimpulan dan Saran ... 3-14

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan ... 4-1 4.1.1 Sejarah Singkat Balai Besar Keramik ... 4-1 4.1.2 Tugas dan Fungi Balai Besar Keramik ... 4-1 4.2 Deskripsi Produk Produk ... 4-3 4.3 Bahan Baku yang Digunakan untuk Pembuatan Bata Tras Kapur .... 4-4 4.4 Alat yang Digunakan Dalam Eksperimen ... 4-6 4.5 Proses Pembuatan Batako (Bata Tras Kapur) ... 4-8 4.6 Proses Pengukuran Kuat Tekan ... 4-11 4.7 Penentuan Karakteristik Kualitas ... 4-12 4.8 Penentuan Faktor Kontrol dan Faktor Noise... 4-12 4.9 Menentukan Setting Level untuk Masing-masing Faktor ... 4-14 4.10 Menentukan Fungsi Objektif (S/N Ratio) ... 4-15 4.11 Pengumpulan Data Interaksi ... 4-15

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Menguji Interaksi Antara Dua Faktor ... 5-1 5.1.1 Faktor A (Tekanan Pembentukan) dengan Faktor B

(Komposisi Bahan kapur : Tras) ... 5-1 5.1.2 Faktor A (Tekanan Pembentukan) dengan Faktor C

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha 5.1.3 Faktor A (Tekanan Pembentukan) dengan Faktor D

(Lama Pengadukan) ... 5-8 5.1.4 Faktor A (Tekanan Pembentukan) dengan Faktor E

(Kadar Air) ... 5-12 5.1.5 Faktor A (Tekanan Pembentukan) dengan Faktor F

(Lama Proses Curing) ... 5-16 5.1.6 Faktor B (Komposisi Bahan kapur : Tras) dengan Faktor C

(Kehalusan Tras) ... 5-19 5.1.7 Faktor B (Komposisi Bahan kapur : Tras) dengan Faktor D

(Lama Pengadukan) ... 5-23 5.1.8 Faktor B (Komposisi Bahan kapur : Tras) dengan Faktor E

(Kadar Air) ... 5-26 5.1.9 Faktor B (Komposisi Bahan kapur : Tras) dengan Faktor F

(Lama Proses Curing) ... 5-30 5.1.10 Faktor C (Kehalusan Tras) dengan Faktor D

(Lama Pengadukan) ... 5-33 5.1.11 Faktor C (Kehalusan Tras) dengan Faktor E (Kadar Air) ... 5-37 5.1.12 Faktor C (Kehalusan Tras) dengan Faktor F

(Lama Proses Curing) ... 5-40 5.1.13 Faktor D (Lama Pengadukan) dengan Faktor E (Kadar Air) . 5-44 5.1.14 Faktor D (Lama Pengadukan) dengan Faktor F

(Lama Proses Curing) ... 5-48 5.1.15 Faktor E (Kadar Air) dengan Faktor F

(Lama Proses Curing) ... 5-51 5.2 Orthogonal Array ... 5-56 5.3 Menentukan Faktor-Faktor yang Berpengaruh secara Signifikan

terhadap nilai Rata-Rata dengan Menggunakan Analysis of

Variance (ANOVA) ... 5-59

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha 5.4 Perhitungan Persen Kontribusi terhadap Nilai Rata-rata ... 5-70

5.5 Menentukan Faktor-Faktor yang Berpengaruh secara Signifikan terhadap nilai Variansi dengan Menggunakan Analysis of

Variance (ANOVA) ... 5-71 5.6 Perhitungan Persen Kontribusi terhadap Nilai Variansi ... 5-77 5.8 Grafik Main Effect Factor ... 5-78 5.9 Usulan Perbaikan Kualitas ... 5-81 5.10 Percobaan Konfirmasi ... 5-82 5.10.1 Pengujian Hipotesis Variansi ... 5-82 5.10.2 Pengujian Hipotesis Rata-rata ... 5-84 5.10 Perhitungan Loss Function ... 5-85 5.10 Perhitungan Persentase Perbaikan ... 5-86

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6-1 6.2 Saran ... 6-2

DAFTAR PUSTAKA ... xxiii

LAMPIRAN ... xxiv

KOMENTAR DOSEN PENGUJI ... xxv

(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1.1 Data Kuat Tekan Produsen Padalarang 1-3

2.1 Ukuran Standar Bata Tras Kapur 2-2

2.2 Syarat-syarat Fisis Bata Tras Kapur 2-2

2.3 Perhitungan Statistik Uji ANOVA 2 Arah dengan Interaksi 2-14

4.1 Syarat-syarat Fisis Batako 4-4

4.2 Penentuan Setting Level untuk Faktor Kontrol 4-14 4.3 Penentuan Setting Level untuk Faktor Noise 4-15

4.4 Interaksi antara Faktor A dengan Faktor B 4-15

4.5 Interaksi antara Faktor A dengan Faktor C 4-16

4.6 Interaksi antara Faktor A dengan Faktor D 4-16

4.7 Interaksi antara Faktor A dengan Faktor E 4-17

4.8 Interaksi antara Faktor A dengan Faktor F 4-17

4.9 Interaksi antara Faktor B dengan Faktor C 4-18

(8)

xv Universitas Kristen Maranatha 5.1 Interaksi antara Faktor A dengan Faktor B 5-1

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

5.2 Rangkuman Interaksi antara Faktor A dengan Faktor B 5-1

5.3 Perhitungan Nilai f untuk Faktor A dan B 5-3

5.4 Interaksi antara Faktor A dengan Faktor C 5-5 5.5 Rangkuman Interaksi antara Faktor A dengan Faktor C 5-5

5.6 Perhitungan Nilai f untuk Faktor A dan C 5-6

5.7 Interaksi antara Faktor A dengan Faktor D 5-8 5.8 Rangkuman Interaksi antara Faktor A dengan Faktor D 5-9

5.9 Perhitungan Nilai f untuk Faktor A dan D 5-10

5.10 Interaksi antara Faktor A dengan Faktor E 5-12 5.11 Rangkuman Interaksi antara Faktor A dengan Faktor E 5-12

5.12 Perhitungan Nilai f untuk Faktor A dan E 5-14

5.13 Interaksi antara Faktor A dengan Faktor F 5-16 5.14 Rangkuman Interaksi antara Faktor A dengan Faktor F 5-16

5.15 Perhitungan Nilai f untuk Faktor A dan F 5-17

5.16 Interaksi antara Faktor B dengan Faktor C 5-19 5.17 Rangkuman Interaksi antara Faktor B dengan Faktor C 5-19

5.18 Perhitungan Nilai f untuk Faktor B dan C 5-21

5.19 Interaksi antara Faktor B dengan Faktor D 5-23 5.20 Rangkuman Interaksi antara Faktor B dengan Faktor D 5-23

5.21 Perhitungan Nilai f untuk Faktor B dan D 5-24

(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha 5.23 Rangkuman Interaksi antara Faktor B dengan Faktor E 5-27

5.24 Perhitungan Nilai f untuk Faktor B dan E 5-28

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

5.25 Interaksi antara Faktor B dengan Faktor F 5-30 5.26 Rangkuman Interaksi antara Faktor B dengan Faktor F 5-30

5.27 Perhitungan Nilai f untuk Faktor B dan F 5-31

5.28 Interaksi antara Faktor C dengan Faktor D 5-33 5.29 Rangkuman Interaksi antara Faktor C dengan Faktor D 5-34

5.30 Perhitungan Nilai f untuk Faktor C dan D 5-35

5.31 Interaksi antara Faktor C dengan Faktor E 5-37 5.32 Rangkuman Interaksi antara Faktor C dengan Faktor E 5-37

5.33 Perhitungan Nilai f untuk Faktor C dan E 5-39

5.34 Interaksi antara Faktor C dengan Faktor F 5-41 5.35 Rangkuman Interaksi antara Faktor C dengan Faktor F 5-41

5.36 Perhitungan Nilai f untuk Faktor C dan F 5-42

5.37 Interaksi antara Faktor D dengan Faktor E 5-44 5.38 Rangkuman Interaksi antara Faktor D dengan Faktor E 5-45

5.39 Perhitungan Nilai f untuk Faktor D dan E 5-46

5.40 Interaksi antara Faktor D dengan Faktor F 5-48 5.41 Rangkuman Interaksi antara Faktor D dengan Faktor F 5-48

5.42 Perhitungan Nilai f untuk Faktor D dan F 5-50

(10)

xvii Universitas Kristen Maranatha

5.45 Perhitungan Nilai f untuk Faktor E dan F 5-53

5.46 Orthogonal Array L27 5-57

5.47 Orthogonal Array Eksperimen 5-58

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

5.48 Orthogonal Array Hasil Eksperimen 5-59

5.48 Primary Table 5-60

5.50 Jumlah Nilai Data Ekperimen Tiap Level Faktor Kontrol 5-61 5.51 Rekapitulasi Perhitungan untuk Primary Table 5-62

5.52 Secondary Table 5-63

5.53 Jumlah Nilai Data Ekperimen Faktor Kontrol dan Noisei 5-64 5.54 Rekapitulasi Perhitungan untuk Secondary Table 5-67

5.55 Hasil ANOVA terhadap Nilai Rata-rata 5-68

5.56 Hasil Anova terhadap Nilai Rata-rata Pooling Up CxD-N 5-68 5.57 Hasil Anova terhadap Nilai Rata-rata Pooling Up DxE-N 5-69 5.58 Hasil Anova terhadap Nilai Rata-rata Pooling Up A-N 5-69 5.59 Persen Kontribusi terhadap Nilai Rata-rata 5-71

5.60 Perhitungan S/R (Higher is Better) 5-72

5.61 Jumlah Nilai Data S/N Ratio 5-73

5.62 Ringkasan Sum of Square untuk Variansi 5-75

5.63 Hasil Pengujian ANOVA Terhadap Variansi 5-75

(11)

xviii Universitas Kristen Maranatha 5.67 Nilai Rata-rata S/N untuk Tiap Faktor Tekendali 5-79

5.68 Data Kuat Tekan Percobaan Konfirmasi 5-82

5.69 Perhitungan Loss Function 5-85

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Casting Process Flowchart 2-11

2.2 Casting Process Cause-Effect Diagram 2-11

2.3 Wilayah Kritis Uji ANOVA 2 arah dengan Interaksi 2-14

2.4 Model Linear Graph 2-16

2.5 Linier Graph L27– 1 2-17

2.6 Linier Graph L27– 2 2-17

2.7 Wilayah Kritis Distribusi F 2-24

2.8 Wilayah Kritis Distribusi t 2-25

2.9 Konsep Trasional 2-26

2.10 Konsep Taguchi 2-26

3.1 Motodologi Penelitian 3-2

3.2 Wilayah Kritis Distribusi f 3-9

3.3 Wilayah Kritis Distribusi f untuk Data Konfirmasi 3-12

3.4 Wilayah Kritis Distribusi t 3-12

4.1 Bata Tras Kapur Pejal 4-3

4.2 Tras 4-5

4.3 Kapur 4-5

4.4 Roll Crusher 4-6

(12)

xix Universitas Kristen Maranatha

4.6 Mesin Mixer 4-7

4.7 Mesin Hydraulic Press 4-7

4.8 Bak Perendam 4-7

4.9 Mesin Pengujian Tekan 4-8

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

4.10 Peta Proses Operasi Bata Tras Kapur 4-9

4.11 Cause-effect diagram Kuat Tekan Rendah 4-13

5.1 Wilayah Kritis untuk Faktor A 5-3

5.2 Wilayah Kritis untuk Faktor B 5-4

5.3 Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor A dan B 5-4

5.4 Wilayah Kritis untuk Faktor A 5-7

5.5 Wilayah Kritis untuk Faktor C 5-7

5.6 Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor A dan C 5-8

5.7 Wilayah Kritis untuk Faktor A 5-11

5.8 Wilayah Kritis untuk Faktor D 5-11

5.9 Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor A dan D 5-11

5.10 Wilayah Kritis untuk Faktor A 5-14

5.11 Wilayah Kritis untuk Faktor E 5-15

5.12 Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor A dan E 5-15

5.13 Wilayah Kritis untuk Faktor A 5-18

5.14 Wilayah Kritis untuk Faktor F 5-18

5.15 Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor A dan F 5-19

(13)

xx Universitas Kristen Maranatha

5.17 Wilayah Kritis untuk Faktor C 5-22

5.18 Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor B dan C 5-22

5.19 Wilayah Kritis untuk Faktor B 5-25

5.20 Wilayah Kritis untuk Faktor D 5-25

5.21 Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor B dan D 5-26

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

5.22 Wilayah Kritis untuk Faktor B 5-28

5.23 Wilayah Kritis untuk Faktor E 5-29

5.24 Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor B dan E 5-29

5.25 Wilayah Kritis untuk Faktor B 5-32

5.26 Wilayah Kritis untuk Faktor F 5-32

5.27 Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor B dan F 5-33

5.28 Wilayah Kritis untuk Faktor C 5-36

5.29 Wilayah Kritis untuk Faktor D 5-36

5.30 Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor C dan D 5-36

5.31 Wilayah Kritis untuk Faktor C 5-39

5.32 Wilayah Kritis untuk Faktor E 5-40

5.33 Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor C dan E 5-40

5.34 Wilayah Kritis untuk Faktor C 5-43

5.35 Wilayah Kritis untuk Faktor F 5-43

5.36 Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor C dan F 5-44

5.37 Wilayah Kritis untuk Faktor D 5-47

(14)

xxi Universitas Kristen Maranatha 5.39 Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor D dan E 5-47

5.40 Wilayah Kritis untuk Faktor D 5-50

5.41 Wilayah Kritis untuk Faktor F 5-51

5.42 Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor A dan F 5-51

5.43 Wilayah Kritis untuk Faktor E 5-54

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

5.44 Wilayah Kritis untuk Faktor F 5-54

5.45 Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor E dan F 5-55

5.46 Linear Graph Eksperimen 5-57

5.47 Wilayah Kritis Rata-rata 5-70

5.48 Wilayah Kritis Variansi 5-77

5.49 Grafik Hubungan Efek Faktor A Berdasarkan Variansi 5-79 5.50 Grafik Hubungan Efek Faktor B Berdasarkan Variansi 5-80 5.51 Grafik Hubungan Efek Faktor C Berdasarkan Variansi 5-80 5.52 Grafik Hubungan Efek Faktor D Berdasarkan Variansi 5-80 5.53 Grafik Hubungan Efek Faktor E Berdasarkan Variansi 5-81 5.54 Grafik Hubungan Efek Faktor F Berdasarkan Variansi 5-81

5.55 Wilayah Kritis Hipotesis Variansi 5-83

(15)

xxii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

A SII 0964.84 A-1

B Tabel Uji F B-1

C Tabel Uji t C-1

D Tabel Data Mentah Interaksi D-1

E Tabel Pemilihan Orthogonal Array E-1

F Tabel Hasil Eksperimen Orthogonal Array F-1

(16)

1 - 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Penelitian dilakukan di Balai Besar Keramik yang merupakan unit pelaksana teknis di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri. Balai Besar Keramik memiliki tanggungjawab untuk mengawasi kualitas produk keramik agar dapat memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan pada Standar Nasional Indonesia.

Menurut penelitian pendahuluan yang dilakukan di Balai Besar Keramik, diketahui bahwa selama ini kualitas bata tras kapur (batako) di daerah Padalarang, Bandung masih di bawah Standar Nasional Indonesia (SNI 03.2113.91 atau SII 0964.84). Hal ini pada umumnya disebabkan karena ketidaktahuan para pengrajin batako di daerah Padalarang mengenai cara pengolahan (proses produksi) yang baik dan benar.

Tujuan dari penelitian ini adalah peningkatan kualitas bata tras kapur (batako) agar dapat mencapai Standar Nasional Indonesia. Menurut hasil wawancara dengan pihak Balai Besar Keramik, diketahui bahwa, pihak Balai Besar Keramik pernah melakukan penelitian untuk peningkatan kualitas bata tras kapur (batako) di daerah Padalarang, Bandung. Namun, hasil penelitian tersebut belum menghasilkan kualitas yang baik. Oleh karena itu, Balai Besar Keramik bekerjasama dengan peneliti untuk mencari solusi untuk produsen batako di Padalarang sehingga dapat memproduksi batako yang memiliki kualitas yang baik dan masuk ke dalam Standar Nasional Indonesia.

(17)

BAB 1 PENDAHULUAN 1 - 2

Universitas Kristen Maranatha ditentukan level faktor produksi yang sesuai untuk meningkatkan kualitas dari bata tras kapur (batako) agar dapat memenuhi standar yang ada.

1.2Identifikasi Masalah

Menurut latar belakang masalah yang ada, maka dapat diketahui masalah yang ada adalah bahwa karakteristik kualitas yang dihasilkan oleh produsen batako di Padalarang, Bandung belum mencapai Standar Nasional Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata uji tekan yang diambil secara acak pada salah satu produsen bata tras kapur di daerah Padalarang pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1

Data Kuat Tekan Salah Satu Produsen Padalarang

Sampel Uji Tekan (kg/cm2)

1 26

2 30

3 24

4 25

5 28

6 23

7 24

8 21

9 21

10 26

Rata-rata 24.80

Standar deviasi 2.860

Sumber : Balai Besar Keramik, Agustus 2009

(18)

BAB 1 PENDAHULUAN 1 - 3

Universitas Kristen Maranatha Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas bata tras kapur (batako) sehingga dapat mencapai kualitas yang baik dan memenuhi standar yang telah ada, dengan menggunakan metode Taguchi melalui penentuan level faktor produksi yang sesuai untuk meningkatkan kualitas dari bata tras kapur (batako).

1.3Pembatasan Masalah dan Asumsi

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas, maka dilakukan pembatasan masalah. Pembatasan masalah yang ada penelitian ini adalah : penelitian dilakukan di Balai Besar Keramik Jalan Ahmad Yani No 392. Bandung. Dan asumsi yang digunakan adalah : taraf nyata yang digunakan sebesar 0.05.

1.4Perumusan Masalah

Dari hasil identifikasi masalah dan urian latar belakang masalah di atas, adapun masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Apakah faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai kekuatan tekan bata tras kapur (batako)?

b. Bagaimana kombinasi level untuk masing-masing faktor sehingga menghasilkan bata tras kapur (batako) yang memiliki kuat tekan maksimum?

c. Bagaimana persentase perbaikan kualitas bata tras kapur (batako) sesudah menggunakan metode Taguchi?

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

(19)

BAB 1 PENDAHULUAN 1 - 4

Universitas Kristen Maranatha b. Mengetahui kombinasi level untuk masing-masing faktor sehingga

menghasilkan bata tras kapur (batako) yang memiliki kuat tekan maksimum.

c. Mengetahui persentase perbaikan kkualitas bata tras kapur (batako) sesudah menggunakan metode Taguchi.

1.6Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang penelitian, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan. Dimana latar belakang masalah berisi tentang penalaran pentingnya membahas suatu masalah atau alasan – alasan dalam pemilihan topik, identifikasi masalah membahas masalah - masalah yang terjadi, sehingga diperlukannya dilakukan penelitian ini. Pembatasan masalah dan asumsi, kita akan membatasi atau merinci masalah – masalah yang akan dibahas, sehingga masalah yang dibahas lebih terarah dan tidak terlalu luas. Perumusan masalah akan dibahas secara jelas dalam bentuk pertanyaan – pertanyaan dari masalah yang ada. Tujuan penelitian berisi tentang upaya yang hendak dikerjakan dan hasil yang akan dicapai, dan di Sistematika Penulisan berisi urutan-urutan hal- hal yang akan dimuat dalam laporan Tugas Akhir ini.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori - teori yang berkaitan dari awal pembuatan laporan Tugas Akhir ini dari awal hingga akhirnya.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan langkah-langkah yang dilakukan dari awal hingga akhir sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

(20)

BAB 1 PENDAHULUAN 1 - 5

Universitas Kristen Maranatha

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisikan pengolahan data berdasarkan data yang diperoleh pada bab sebelumnya untuk menyelesaikan masalah yang telah disebutkan, beserta analisis dari pengolahan data yang telah dilakukan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

(21)

6 – 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh setelah melakukan pengolahan data dan analisis dengan menggunakan metode Taguchi, antara lain :

a. Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai kekuatan tekan bata tras kapur (batako) adalah faktor A (tekanan pembentukan), faktor B (komposisi kapus : tras), faktor C (kehalusan tras), faktor D (lama proses pengadukan), faktor E (kadar air), dan faktor F (lama proses curing).

b. Adapun kombinasi level untuk masing-masing faktor sehingga menghasilkan bata tras kapur (batako) yang memiliki kuat tekan maksimum, antaralain :

 Faktor A (tekanan pembentukan)  Level 2 (4 ton)

 Faktor B (komposisi kapur : tras)  Level 1 (1 : 3)

 Faktor C (kehalusan tras)  Level 1 (0,3mm)

 Faktor D (lama pengadukan)  Level 2 (10 menit)

 Faktor E (kadar air)  Level 2 (15%)

Faktor F (lama proses Curing)  Level 3 (28 hari)

(22)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6 - 2

Universitas Kristen Maranatha

6.2 Saran

6.2.1 Saran untuk Balai Besar Keramik

Saran untuk Balai Besar Keramik adalah : agar hasil penelitian ini dapat diterapkan untuk pengusaha/produsen bata tras kapur (batako) di Padalarang, sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia, yaitu tingkat mutu 1.

6.2.2 Saran untuk Penelitian Selanjutnya

Saran untuk penelitian selanjutnya antaralain, mengenai :

 Mempertimbangkan kembali level-level faktor yang lain di luar dari interval level faktor yang sudah ada.

(23)

Universitas Kristen Maranatha

Penerapan Taguchi Parameter Design dalam Penentuan Level Faktor Produksi Batako untuk Memaksimumkan Kekuatan Tekan

(Studi Kasus di Balai Besar Keramik)

The Application of Taguchi Parameter Design to Determine Production Factor’s Level of Batako to Mazimize Compressive Strength

(Study Case at Balai Besar Keramik)

Rudy Wawolumaja1, Ridani Faurika2

rudy_wawolumaja@yahoo.com , r1d mail@yahoo.com

Abstrak

Menurut penelitian pendahuluan yang dilakukan di Balai Besar Keramik, ditemukan bahwa produk batako Padalarang yang beredar di pasaran masih di bawah Standar Nasional Indonesia (SNI 03.2113.91). Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan parameter proses yang optimal untuk mendapatkan parameter proses yang optimal untuk memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia tersebut. Metode yang digunakan adalah Taguchi Parameter Design. Dari hasil analisis dengan menggunakan metode Taguchi diperoleh faktor dan level yang secara berarti mempengaruhi karakteristik kualitas batako, antara lain : faktor A (Tekanan Pembentukan) dengan level 2 (4 ton), faktor B (Komposisi Kapur : Tras) dengan level 1 (1 : 3), faktor C (Kehalusan Tras) dengan level 1 (0,3mm), faktor D (Lama pengadukan) dengan level 2 (10 menit), faktor E (Kadar Air) dengan level 2 (15%), dan faktor F (Lama Proses Curing) dengan level 3 (28 hari). Dan berdasarkan hasil eksperimen konfirmasi, diperoleh persentase perbaikan setelah menggunakan metode Taguchi adalah sebesar 72.75% dan persentase pengurangan kerugian sebesar 92.82%.

Kata kunci : Taguchi, batako, loss function

Abstract

According to preliminary research conducted at Balai Besar Keramik, it is found that “Batako Padalarang” products circulating in the market was still below Indonesian National Standard requirement (SNI 03.2113.91). This research was conducted to obtain optimum process parameters to meet the requirements of Indonesian National Standard. The method used is Taguchi Parameter Design, to fulfill the criteria for compression strength of Indonesian National Standard. From the

analyze of Taguchi method, we know that the factors and level that affect the batako’s strength of

compressive significantly are factor A (forming pressure) with level 2 (4 ton), factor B (material composition) with level 1 (1 : 3), factor C (texture of tras) with level 1 (0,3 mm), factor D (mixing time) with level 2 (10 minutes), factor E (water percentage) with level 2 (15%), and factor F (curing time) with level 3 (28 days). And from the confirmation experiment, we get percentage of increasing after using Taguchi method is 72.75% and the decreasing of loss is 92.82%.

Keyword : Taguchi, batako, loss fuction

1. Pendahuluan

(24)

Universitas Kristen Maranatha Tabel 1 Data Kuat Tekan Salah Satu Produsen Padalarang

Sampel Uji Tekan (kg/cm2)

1 26

2 30

3 24

4 25

5 28

6 23

7 24

8 21

9 21

10 26

Rata-rata 24.80

Standar deviasi 2.860

Tabel 1 merupakan data kuat tekan salah satu produsen batako di daerah Padalarang. Dari tabel diatas dapat diketahui rendahnya kualitas batako yang dihasilkan oleh produsen Padalarang, dimana kuat tekan yang dihasilkan sebesar 24,8 kg/cm2, sedangkan syarat minimal kuat tekan untuk mutu kualitas tiga adalah sebesar 25 kg/cm2, untuk mutu kualitas dua adalah sebesar 40 kg/cm2, dan untuk mutu kualitas satu adalah 70 kg/cm2.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai kekuatan tekan bata tras kapur (batako).

b. Mengetahui kombinasi level untuk masing-masing faktor sehingga menghasilkan bata tras kapur (batako) yang memiliki kuat tekan maksimum.

c. Mengetahui persentase perbaikan kkualitas bata tras kapur (batako) sesudah menggunakan metode Taguchi.

2. Langkah-langkah Penelitian

Ada langkah dalam penelitian ini adalah :

1. Menentukan karakteristik kualitas

2. Menentukan faktor dan noise yang mempengaruhi karakteristik kualitas.

3. Menentukan tingkat perlakuan atau level untuk masing-masing faktor dan noise. 4. Menentukan fungsi objektif (S/N Ratio)

5. Mengidentifikasi faktor kontrol yang mungkin berinteraksi. 6. Memilih Orthogonal Array.

7. Melakukan eksperimen. 8. Analisa hasil eksperimen.

9. Menjalankan eksperimen konfirmasi.

3. Uraian Langkah-Langkah yang Dilakukan

3.1 Menentukan karakteristik kualitas

(25)

Universitas Kristen Maranatha

3.2 Menentukan Faktor Kontrol dan Noise

Dalam menentukan faktor kontrol dan noise dilakukan dengan menggunakan brainstorming terlebih dahulu, yaitu dengan menanyakan kepada yang ahli mengenai faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi karakteristik kualitas dari bata tras kapur (batako). Setelah itu, faktor-faktor dapat diidentifikasi dengan menggunakan diagram fishbone.

Kuat Tekan Rendah

Gambar 2 Fishbone Diagram

3.3 Menentukan setting level untuk masing-masing faktor

Dalam penentuan setting level untuk masing-masing faktor adalah dengan berkonsultasi dengan para ahli. Pada umumnya, setting level merupakan pengalaman yang pernah diadakan oleh tim peneliti Balai Besar Keramik. Selain itu, penentuan setting level juga dapat diperoleh dari studi literatur mengenai pengetahuan akan bahan bata tras kapur (batako).

Tabel 4 Penentuan Setting Level untuk Faktor Kontrol

No. Faktor Kontrol Setting level

I II III

Untuk level faktor noise, digunakan interval persentase kadar kotoran (bahan organik) pada tras. Hal ini disebabkan karena dalam satu gundukan yang sama, belum tentu memiliki persentase kadar kotoran (bahan organik) dengan jumlah yang sama di beberapa tempat. Sehingga digunakan interval yang menyatakan besarnya persentase kadar kotoran (bahan organik) pada tras.

Tabel 5 Penentuan Setting Level untuk Faktor Noise

No. Faktor Kontrol Setting Level

I II

(26)

Universitas Kristen Maranatha

3.4 Menentukan Fungsi Objektif (S/N Ratio)

Dalam penelitian ini, fungsi objektif yang digunakan adalah higher is better, karena, semakin besar nilai kuat tekan, maka semakin bagus karakteristik kualitas yang dihasilkan.

3.5 Mengidentifikasi Faktor Kontrol yang Mungkin Berinteraksi.

Berikut merupakan data interaksi antara faktor A (tekanan pembentukan) dengan faktor B (komposisi bahan kapur : tras) :

Tabel 6 Interaksi antara Faktor A dengan Faktor B

1 2 3

Dari tabel diatas, maka dapat dirangkum menjadi sebagai berikut :

Tabel 7 Rangkuman Interaksi antara Faktor A dengan Faktor B

1 2 3

1 178.8 214 140 532.8

2 163.7 203 116.4 483.1

3 149.7 196 100.4 446.1

(27)

Universitas Kristen Maranatha

Sumber variansi Sum of square

SST 4272.76741 (3*3*3)-1 = 26

Contoh perhitungan untuk SSA :

264

Statistik uji = 203.334 977

(28)

Universitas Kristen Maranatha 23.427

3.55

Gambar 4 Wilayah Kritis untuk Faktor B

Untuk interaksi faktor A dan faktor B v1 = Derajat kebebasan interaksi = 4 v2 = Derajat kebebasan error = 18

 ) 1 8 , 4 (

f 2.93

1.116

2.93

Gambar 5 Wilayah Kritis untuk Interaksi Faktor A dan B

 Keputusan dan Kesimpulan

- Faktor A : Tolak Ho → bahwa ada pengaruh dari faktor A (tekanan pembentukan) terhadap kuat tekan pada taraf nyata 5%.

- Faktor B : Tolak Ho → bahwa ada pengaruh dari faktor B (komposisi kapur : tras ) terhadap kuat tekan pada taraf nyata 5%.

- Interaksi A dan B : Terima Ho→ bahwa tidak adanya interaksi antara faktor A (tekanan pembentukan) dengan faktor B (komposisi kapur : tras) pada taraf nyata 5%.

Dari perhitungan interaksi antara dua faktor dengan menggunakan anova 2 arah dengan interaksi, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

 Adanya pengaruh dari faktor A (tekanan pembentukan) terhadap kuat tekan.  Adanya pengaruh dari faktor B (komposisi kapur : tras) terhadap kuat tekan.  Adanya pengaruh dari faktor C (kehalusan tras) terhadap kuat tekan.

 Adanya pengaruh dari faktor D (lama pengadukan) terhadap kuat tekan.  Adanya pengaruh dari faktor E (kadar air) terhadap kuat tekan.

Adanya pengaruh dari faktor F (lamanya proses curing) terhadap kuat tekan.

 Adanya interaksi antara faktor C (kehalusan tras) dan faktor D (lama pengadukan) terhadap kuat tekan.

 Adanya interaksi antara faktor D (lama pengadukan) dan faktor E (kadar air) terhadap kuat tekan.

3.6Membuat Orthogonal Array

Untuk menggetahui jenis orthogonal yang dipilih, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menghitung derajat kebebasan

Jumlah derajat kebebasan faktor kontrol = Faktor A = 3-1 = 2

(29)

Universitas Kristen Maranatha Jumlah derajat kebebasan interaksi faktor =

Interaksi faktor C dan D = (3-1) x (3-1) = 2 x 2 = 4 Interaksi faktor D dan E = (3-1) x (3-1) = 2 x 2 = 4 Jadi, total derajat kebebasan = 20

Dari hasil derajat kebebasan yang didapat, maka dapat disimpulkan jenis orthogonal array yang dipilih adalah L27

2. Setelah mengetahui susunan othogonal array untuk L27, maka dibuat linear graph sebagai berikut :

Gambar 6 Linear Graph Eksperimen

3. Setelah membuat linear graph, maka dapat disusun matriks orthogonal array sebagai berikut :

Tabel 7 Orthogonal Array Eksperimen

D C E A B F

(30)

Universitas Kristen Maranatha Tabel 8 Orthogonal Array Hasil Eksperimen

D C E A B F

1 2 3 4 5 6 7 9 10 12

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 66 69 55 57

2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 42 44 36 38

3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 38 38 30 28

4 1 2 2 2 1 1 1 2 2 3 48 50 45 39

5 1 2 2 2 2 2 2 3 3 1 26 25 21 22

6 1 2 2 2 3 3 3 1 1 2 34 35 28 31

7 1 3 3 3 1 1 1 3 3 2 30 31 22 27

8 1 3 3 3 2 2 2 1 1 3 39 41 33 33

9 1 3 3 3 3 3 3 2 2 1 35 36 30 29

10 2 1 2 3 1 2 3 2 3 2 78 80 66 62

11 2 1 2 3 2 3 1 3 1 3 86 89 77 69

12 2 1 2 3 3 1 2 1 2 1 40 38 32 31

13 2 2 3 1 1 2 3 3 1 1 44 49 39 40

14 2 2 3 1 2 3 1 1 2 2 33 32 22 28

15 2 2 3 1 3 1 2 2 3 3 55 49 44 45

16 2 3 1 2 1 2 3 1 2 3 72 77 65 56

17 2 3 1 2 2 3 1 2 3 1 40 41 33 37

18 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 39 42 35 32

19 3 1 3 2 1 3 2 3 2 3 59 60 45 49

20 3 1 3 2 2 1 3 1 3 1 35 35 26 30

21 3 1 3 2 3 2 1 2 1 2 77 78 59 62

22 3 2 1 3 1 3 2 1 3 2 29 30 25 22

23 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 69 71 60 57

24 3 2 1 3 3 2 1 3 2 1 24 23 20 18

25 3 3 2 1 1 3 2 2 1 1 73 70 64 56

26 3 3 2 1 2 1 3 3 2 2 22 19 20 18

27 3 3 2 1 3 2 1 1 3 3 28 26 20 23

< 6 % > 6% Outer Array

N1 N2

Trial no. C x D D x E

Inner Array

3.7.1 Menentukan Faktor-Faktor yang Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Nilai

Rata-Rata dengan Menggunakan Analysis of Variance (ANOVA)

Perhitungan ANOVA untuk mencari faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai rata-rata dilakukan dengan menghitung nilai dari eksperimen yang dihasilkan. Hasil yang diperoleh dari eksperimen akan tercakup ke dalam tiga langkah sebagai berikut :

a. Primary Table

Merupakan jumlah keseluruhan data dari masing-masing trial yang digunakan untuk melihat pengaruh dari masing-masing faktor terkendali beserta interaksinya terhadap nilai rata-rata.

b. Secondary Table

Merupakan jumlah dari masing pengaruh faktor tidak terkendali terhadap masing-masing trial yang digunakan untuk melihat pengaruh faktor-faktor terkendali, faktor-faktor tidak terkendali dan interaksi keduanya.

c. Tertiary Table

Merupakan tabel yang digunakan untuk melihat pengaruh dari faktor-faktor yang terkendali, tidak terkendali, interaksi keduanya dan pengaruh faktor kesalahannya. Tabel ini berisi data yang langsung didapatkan dari hasil pengamatan.

(31)

Universitas Kristen Maranatha Tabel 9 Pengujian Anova untuk Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rata-rata

Sumber

Variansi Sum Square (SS)

Derajat Kebebasan (dof)

Mean Square

(MS) Nilai f fTabel Keputusan Kesimpulan A 5246.74 2 2623.370 546.347 3.128 Tolak Ho Signifikan

B 7249.02 2 3624.509 754.846 3.128 Tolak Ho Signifikan

C 5473.41 2 2736.704 569.950 3.128 Tolak Ho Signifikan

D 3087.24 2 1543.620 321.477 3.128 Tolak Ho Signifikan

E 4083.13 2 2041.565 425.179 3.128 Tolak Ho Signifikan

F 3030.02 2 1515.009 315.518 3.128 Tolak Ho Signifikan

CxD 466.87 4 116.718 24.308 2.5 Tolak Ho Signifikan

DxE 422.65 4 105.662 22.005 2.5 Tolak Ho Signifikan

SST1 32099.19 20

SSN 1858.37 1 1858.370 387.027 3.979 Tolak Ho Signifikan

B-N 50.13 2 25.065 5.220 3.128 Tolak Ho Signifikan

C-N 107.85 2 53.926 11.231 3.128 Tolak Ho Signifikan

D-N 32.91 2 16.454 3.427 3.128 Tolak Ho Signifikan

E-N 42.91 2 21.454 4.468 3.128 Tolak Ho Signifikan

F-N 34.24 2 17.120 3.566 3.128 Tolak Ho Signifikan

SST2 34644.19 31

SSE3 364.93 76 4.802

SST3 34644.19 107

Contoh Pengujian ANOVA pada Faktor A :

 Struktur Hipotesis :

Ho : Faktor A tidak mempengaruhi nilai rata-rata secara signifikan H1 : Faktor A mempengaruhi nilai rata-rata secara signifikan

 Taraf Nyata : 0.05

 Statistik Uji : Uji ANOVA  Wilayah Kritis :

v1 = Derajat kebebasan baris = 2 v2 = Derajat kebebasan error = 76

 ) 1 8 , 2 (

f 3.128

546.347

3.128

Gambar 7 Wilayah Kritis Rata-Rata

 Keputusan : Tolak Ho

 Kesimpulan : Bahwa, Faktor A mempengaruhi nilai rata-rata secara signifikan

Dari hasil perhitungan ANOVA, dapat disimpulkan bahwa faktor yang berpengaruh antara lain faktor A, B, C, D, E, F, N, BN, CN, DN, EN, dan FN.

(32)

Universitas Kristen Maranatha Tabel 10 Persen Kontribusi terhadap Nilai Rata-rata

Sumber

A 5246.741 2 2623.3704 5237.137 15.12%

B 7249.019 2 3624.5093 7239.415 20.90%

C 5473.407 2 2736.7037 5463.804 15.77%

D 3087.241 2 1543.6204 3077.637 8.88%

E 4083.130 2 2041.5648 4073.526 11.76%

F 3030.019 2 1515.0093 3020.415 8.72%

CxD 466.870 4 116.71759 447.664 1.29%

DxE 422.648 4 105.66204 403.442 1.16%

SSN 1858.370 1 1858.3704 1853.569 5.35%

B-N 50.130 2 25.064815 40.526 0.12%

C-N 107.852 2 53.925926 98.249 0.28%

D-N 32.907 2 16.453704 23.304 0.07%

E-N 42.907 2 21.453704 33.304 0.10%

F-N 34.241 2 17.12037 24.637 0.07%

SSE3 364.926 76 4.8016569

SST3 34644.185 107

Contoh Perhitungan untuk Faktor A :

SS’A = SSA– (MSerror)(vA) = 5246.741 – 4.802*2 = 5237.137

Dari hasil perhitungan persentase kontribusi diatas, dapat diketahui bahwa faktor B memberikan kontribusi terbesar terhadap karakteristik kualitas dari bata tras kapur, yaitu sebesar 20.9%.

3.7.2 Menentukan Faktor-Faktor yang Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap

Nilai Variansi dengan Menggunakan Analysis of Variance (ANOVA)

Pengolahan data untuk ANOVA terhadap nilai variansi dimulai dengan melakukan konversi data eksperimen menjadi S/N. Karakteristik kualitas dalam penelitian ini adalah higher is

better, sehingga rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :



Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan Anova, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 11 Hasil Pengujian ANOVA Terhadap Variansi

Sumber

Nilai f f Tabel Keputusan Kesimpulan

A 16.367 2 8.184 21.678 3.74 Tolak Ho signifikan

B 18.931 2 9.466 25.074 3.74 Tolak Ho signifikan

C 13.629 2 6.814 18.051 3.74 Tolak Ho signifikan

D 7.691 2 3.845 10.187 3.74 Tolak Ho signifikan

E 10.572 2 5.286 14.002 3.74 Tolak Ho signifikan

F 8.203 2 4.102 10.866 3.74 Tolak Ho signifikan

SSE 5.2850085 14 0.378

SST 80.6777363 27-1 = 26

Contoh perhitungan untuk faktor A :

(33)

Universitas Kristen Maranatha

 Struktur Hipotesis :

Ho : Faktor A tidak mempengaruhi nilai variansi secara signifikan H1 : Faktor A mempengaruhi nilai variansi secara signifikan  Taraf Nyata : 0.05

Gambar 8 Wilayah Kritis Variansi  Keputusan : Tolak Ho

 Kesimpulan : Bahwa, Faktor A secara signifikan mempengaruhi karakteristik kualitas

Dari hasil perhitungan ANOVA diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut:  Faktor A mempengaruhi nilai variansi secara signifikan

 Faktor B mempengaruhi nilai variansi secara signifikan  Faktor C mempengaruhi nilai variansi secara signifikan  Faktor D mempengaruhi nilai variansi secara signifikan  Faktor E mempengaruhi nilai variansi secara signifikan  Faktor F mempengaruhi nilai variansi secara signifikan

Untuk melihat pengaruh atau kontribusi dari faktor-faktor dan interaksinya terhadap nilai variansi tingkat kekuatan tekan bata tras kapur, maka dilakukan perhitungan persen kontribusi sebagai berikut :

Tabel 12 Perhitungan Persen Kontribusi terhadap Nilai Variansi

Sumber dof SS MS SS' P

A 2 16.367 8.1835835 15.61217 19.351% B 2 18.931 9.4655395 18.17608 22.529% C 2 13.629 6.8143142 12.87363 15.957% D 2 7.691 3.8454148 6.93583 8.597% E 2 10.572 5.2857781 9.81655 12.168% F 2 8.203 4.1017337 7.44847 9.232% Error 14 5.285 0.3775006

SST 26 80.677736 Contoh Perhitungan untuk Faktor A : dof error = 26 – 2 – 2 – 2 – 2 – 2 – 2 = 14

SS error = 20.677736-16.367-18.931-13.629-7.691-10.572-8.203 = 5.285

(34)

Universitas Kristen Maranatha

Dari hasil perhitungan persentase kontribusi diatas, dapat diketahui bahwa faktor B memberikan kontribusi terbesar terhadap karakteristik kualitas dari bata tras kapur, yaitu sebesar 22.529%.

3.7.3 Grafik Main Effect Factor

Dalam menentukan faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai variansi dilakukan dengan perhitungan ANOVA. Untuk penentuan level dari faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas dapat dilihat dalam grafik main effect factor. Grafik ini dimulai dengan melakukan perhitungan nilai S/N rata-rata untuk masing-masing faktor pada tingkat perlakuannya.

Gambar 9 Main Effect Factor

Dari hasil grafik diatas dapat diketahui kombinasi faktor yang signifikan dapat meningkatkan karakteristik kualitas dari bata tras kapur adalah : A2, B1, C1, D2, E1, dan F3.

3.8Menganalisa Hasil Eksperimen

Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan ANOVA, dan membuat grafik main

effect factor maka dapat diketahui adapun setting level yang sesuai untuk peningkatan kualitas

(35)

Universitas Kristen Maranatha 2. Faktor B = Level 1 = Komposisi Bahan (kapur : tras)  1 : 3

3. Faktor C = Level 1 = Kehalusan Tras  3mm 4. Faktor D = Level 2 = Lama Pengadukan  10 menit 5. Faktor E = Level 2 = Kadar Air  15%

6. Faktor F = Level 3 = Lama Proses Curing  28 hari

3.9Melakukan Eksperimen Konfirmasi

Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan uji ANOVA maka dapat diketahui

setting level untuk masing-masing faktor. Dari hasil penentuan setting level, maka dilakukan

percobaan konfirmasi dengan menggunakan setting level yang telah ditentukan, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 13Data Kuat Tekan Percobaan Konfirmasi

Trial No Kuat Tekan (kg/cm2)

1 92

2 90

3 89

4 90

5 91

6 91

7 92

8 91

9 96

10 88

Rata-rata 91

Std.Dev 2.160

3.9.1 Pengujian Hipotesis Variansi

Pengujian hipotesis variansi ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat persamaan variansi antara data awal dengan data konfirmasi yang kemudian akan digunakan untuk pengujian hipotesis rata-rata. Berdasarkan pengujian hipotesis variansi dengan struktur hipotesis :

Ho : 2 2 2

1 

 

H1 : 22 2

1 

 

Dimana 1 adalah variansi data historik dan 2 adalah variansi data konfirmasi. Diperoleh kesimpulan tidak terdapat perbedaan variansi antara data historis dengan data konfirmasi pada taraf nyata 0,05.

3.9.2 Pengujian Hipotesis Rata-Rata

Setelah melakukan pengujian hipotesis variansi maka dilakukan pengujian hipotesis rata-rata dengan struktur hipotesis :

Ho : 1 2

H1 : 1 2

(36)

Universitas Kristen Maranatha Dari hasil pengujian hipotesis rata-rata maka dapat diketahui bahwa nilai rata-rata historis lebih kecil daripada nilai data konfirmasi. Hal ini berarti terjadi peningkatan performasi kualitas dari bata tras kapur setelah menggunakan setting level yang telah ditentukan.

3.9.3 Perhitungan Loss Function

Perhitungan loss function dilakukan untuk mengetahui seberapa besar loss yang diperoleh perusahaan setelah menggunakan teknik/setting level baru. Hal ini dilakukan dengan membandingkan loss function sebelum menggunakan setting level baru dan sesudah menggunakan setting level baru. Dengan menggunakan data hasil eksperimen konfirmasi, maka dapat dilakukan perhitungan loss function sebagai berikut :

Tabel 14 Perhitungan Loss Function

Sampel Data Historik

(kg/cm2)

Total Loss Function 0.01684293 0.001209369

Contoh Perhitungan untuk Sampel 1 :

Loss Function Historik : L(y) = k(1/y2) = k(1/262) = 0.00147929 k

Loss Function Konfirmasi : L(y) = k(1/y2) = k(1/922) = 0.000118147 k

Total Loss Function Historik : L(y) = k

N

i 1

(1/y2) = 0.01684293 k

Total Loss Function Konfirmasi : L(y) = k

N

i 1

(1/y2) = 0,001209369 k

Dari hasil perhitungan loss function diatas, maka dapat diketahui bahwa terjadi pengurangan

loss setelah menggunakan kombinasi level yang baru.

3.9.4 Perhitungan Persentase Perbaikan

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji hipótesis, maka dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan kualitas setelah menggunakan setting level yang baru. Oleh karena itu dapat dihitung presentase perbaikan kualitas sebagai berikut :

%

Dari perhitungan persentase perbaikan dengan menggunakan uji hipotesis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kualitas kuat tekan bata tras kapur dengan menggunakan metode Taguchi sebesar 72.75%.

(37)

Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi pengurangan loss atau perbaikan kualitas setelah menggunakan metode Taguchi adalah sebesar 92.82%.

4. Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh setelah melakukan pengolahan data dan analisis dengan menggunakan metode Taguchi, antara lain :

a. Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai kekuatan tekan bata tras kapur (batako) adalah faktor A (tekanan pembentukan), faktor B (komposisi kapus : tras), faktor C (kehalusan tras), faktor D (lama proses pengadukan), faktor E (kadar air), dan faktor F (lama proses curing).

b. Adapun kombinasi level untuk masing-masing faktor sehingga menghasilkan bata tras kapur (batako) yang memiliki kuat tekan maksimum, antaralain :

 Faktor A (tekanan pembentukan)  Level 2 (4 ton)

c. Persentase perbaikan setelah menggunakan metode Taguchi adalah sebesar 72.75% dan terjadi persentase pengurangan kerugian sebesar 92.82%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode Taguchi, diperoleh perbaikan kualitas kuat tekan yang sangat baik sehingga performansi kualitas yang dihasilkan dapat sesuai dengan Standar Nasional Indonesia yang berlaku.

4.2 Saran

4.2.1 Saran untuk Balai Besar Keramik

Saran untuk Balai Besar Keramik adalah : apabila penelitian ini hanya bertujuan untuk menetapkan standar produksi untuk mencapai kualitas tertentu, maka hasil penelitian baik. Namun, apabila ingin diterapkan, kelihatannya masih sulit untuk dilakukan, karena adanya pertimbangan sebagai berikut :

a. Bagian produksi di daerah Padalarang kemungkinan masih ada masalah, misalnya kurang adanya standarisasi kerja, ataupun kurang adanya pengetahuan mengenai bata tras kapur. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata kuat tekan yang dihasilkan oleh produsen Padalarang tersebut, yaitu sebesar 24,8 kg/cm2.

(38)

Universitas Kristen Maranatha

4.2.2 Saran untuk Penelitian Selanjutnya

Saran untuk penelitian selanjutnya antaralain, mengenai :

 Mempertimbangkan kembali level-level faktor yang lain di luar dari interval level faktor yang sudah ada.

 Melihat pengaruh interaksi 3 faktor atau lebih.

 Mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi karakteristik kualitas, seperti : lingkungan, dll.

5. Daftar Pustaka

Bagchi, Tapan P.; “Taguchi Methods Explained : Practical Step to Robust Design”, Prentice-Hall of India Private Limited, New Delhi, 1993.

Ishikawa, Kaoru; “Teknik Penuntun Pengendalian Mutu”, terjemahan Ir. Nawolo Widodo, PT.

Mediyatama Srana Perkasa, Jakarta, 1993.

Mitra, Amitava, “Fundamentals of Quality Control and Improvement”, Prentice Hall. 2nd ed., New Jersey, 1998.

Peace, Glen S.; “Taguchi Methods A Hands on Approach”, Addison Wesley Publishing Company, Canada, 1993.

Rachman, A.; ”Pengetahuan Tentang Tras, Kapur, Batako, dan Bahan Bagunan Beton”, Balai Besar Keramik, Bandung, 2008.

Ross, Philip J.; “Taguchi Techniques for Quality Engineering”, McGraw-Hill.2nd ed., New York, 1988.

Suripto, Ir.; ”Proses Pembuatan Batako”, Balai Besar Industri Keramik, Bandung, 1987.

(39)

Universitas Kristen Maranatha xxiii

DAFTAR PUSTAKA

1. Rachman, A.; ”Pengetahuan Tentang Tras, Kapur, Batako, dan Bahan Bagunan Beton”, Balai Besar Keramik, Bandung, 2008.

2. Suripto, Ir.; ”Proses Pembuatan Batako”, Balai Besar Industri Keramik, Bandung, 1987.

3. Mitra, Amitava, “Fundamentals of Quality Control and Improvement”, Prentice Hall. 2nd ed., New Jersey, 1998.

4. Ross, Philip J.; “Taguchi Techniques for Quality Engineering”, McGraw-Hill.2nd ed., New York, 1988.

5. Peace, Glen S.; “Taguchi Methods A Hands on Approach”, Addison Wesley Publishing Company, Canada, 1993.

6. Bagchi, Tapan P.; “Taguchi Methods Explained : Practical Step to Robust Design”, Prentice-Hall of India Private Limited, New Delhi, 1993.

7. Ishikawa, Kaoru; “Teknik Penuntun Pengendalian Mutu”, terjemahan Ir. Nawolo Widodo, PT. Mediyatama Srana Perkasa, Jakarta, 1993.

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 1.1 Data Kuat Tekan Salah Satu Produsen Padalarang
Tabel 1 Data Kuat Tekan Salah Satu Produsen  Padalarang
+7

Referensi

Dokumen terkait

tersebut kepada Kepala BAUK dengan mencantumkan sedikitnya nama barang, Nomor Urut Pendaftaran (NUP), merk/spesifikasi, tahun perolehan dan kode barang sesuai dengan yang

1) Otomatisasi pembuatan basis data relasional, bertujuan untuk menghindari atau meminimalisir pengkodean dalam bahasa SQL Langkah ini tidak diperlukan jika

(3) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Menentukan Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang telah

Pemakaian air sebagai fase penstriping bertujuan agar terjadi pemisahan lagi antara Ce dengan pengotornya apabila pengotor ikut terekstraksi ke fase organik, sedang pemakaian

Sport Socialization. Siedentop banyak membahas model ini dalam buku yang berjudul “ Quality PE Through Posi- tive Sport Experiences: Sport Educa- tion ”. Inspirasi

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan pengumpulan data dan informasi

Bailey, Methods of Social Research (New York: A Division of Macmillan Publishing Co. Lawrence Neuman juga menjelaskan, bahwa penelitian lapangan juga sering disebut etnografi

Sesuai terbuka yang telah dikembangkan oleh Kim dengan teori Theory of Correspondent (2008) dan kemudian disusun kembali oleh Inference - Jones dan Davis,