• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Algoritma Flood-Fill dengan Algoritma Backtracking dalam Pencarian Jalur Terpendek pada Robot Micromouse T1 612009009 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Algoritma Flood-Fill dengan Algoritma Backtracking dalam Pencarian Jalur Terpendek pada Robot Micromouse T1 612009009 BAB I"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang tujuan skripsi ini dibuat, latar belakang

permasalahan yang mendasari pembuatan skripsi, spesifikasi alat yang akan

direalisasikan dan sistematika penulisan skripsi.

1.1. Tujuan

Merancang sebuah robot beroda micromouse yang mampu menelusuri

sebuah labirin (maze) untuk menemukan suatu tempat tujuan tertentu yang

kemudian kembali ke tempat awal dengan rute seefisien mungkin dan

membandingkan kinerja antara algoritma flood-fill dengan algoritma backtracking

dalam pencarian jalur terpendek yang diimplementasikan pada robot.

1.2. Latar Belakang

Kompetisi Mobile Robot telah diadakan selama lebih dari 20 tahun, salah

satunya adalah kontes robot Micromouse yang pertama kali diadakan pada tahun

1977 di New York. Micromouse merupakan sebuah robot beroda yang didesain

untuk menyelesaikan permasalahan dalam mencari jalan keluar dari suatu labirin.

Labirin itu sendiri dibagi menjadi 2 macam berdasarkan sistem susunan dinding

penghalang, yaitu labirin sempurna (perfect maze) dan labirin tidak sempurna

(imperfect maze). Labirin sempurna tidak memiliki daerah terisolasi, tidak ada

jalur sirkuler dan tidak ada daerah terbuka, sedangkan pada labirin tidak sempurna

ada kemungkinan dimana memiliki kondisi – kondisi tersebut. Contoh dari bentuk – bentuk sistem susunan dinding penghalang pada peta labirin dapat dilihat pada Gambar 1.1.

a b

(2)

2

Dengan memanfaatkan berbagai macam algoritma pencarian jalur

terpendek yang telah ada, robot micromouse diyakini dapat menyelesaikan

permasalahan – permasalahan pada suatu sistem labirin. Masing – masing

algoritma tentunya memiliki tingkat kecepatan serta keakuratan tersendiri dalam

menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang ada pada suatu sistem labirin.

Maka dari itulah pada skripsi ini akan dibandingkan antara 2 buah algoritma

pencarian jalur terpendek dimana keduanya akan diimplementasikan pada sebuah

robot micromouse untuk dilihat tingkat kemampuan, kecepatan serta keakuratan

dalam menyelesaikan beberapa macam bentuk peta labirin dengan tingkat

kerumitan tertentu baik itu perfect maze maupun imperfect maze. Algoritma yang

dipilih untuk dibandingkan adalah algoritma flood-fill dan algoritma bactracking

dimana keduanya memiliki kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan di

dalam suatu peta labirin.

Berdasarkan hasil analisa yang pernah dilakukan oleh beberapa pihak,

algoritma flood-fill memiliki proses penyelesaian dimana langsung mengarah ke

tempat tujuan [1]. Sedangkan algoritma backtracking memiliki proses

penyelesaian dimana mencoba semua kemungkinan yang ada hingga

ditemukannya tempat yang dituju [2]. Melakukan pembandingan kinerja antara

kedua algoritma tersebut merupakan suatu langkah yang paling tepat untuk

mempermudah dalam menentukan algoritma mana yang paling efisien untuk

menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang ada di dalam suatu peta

labirin.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan Surat Tugas No : 61/I.3/FTEK/IX/2014 yang telah dikeluarkan

pada tanggal 4 September 2014, tugas akhir ini memiliki spesifikasi sebagai

berikut :

1. Peta labirin memiliki dimensi sekitar 185 cm (p) x 185 cm (l) x 10 cm (t)

dengan susunan sel 10 x 10 dan dapat diatur penempatan dinding

(3)

3

2. Robot memiliki bentuk fisik lingkaran dengan dimensi sekitar 12 cm (p) x

12 cm (l) x 7 cm (t).

3. Robot dapat mendeteksi adanya dinding labirin dengan jarak minimal

sebesar 3 cm dan jarak maksimal sebesar 12 cm.

4. Robot dapat bergerak dalam 4 kategori pergerakan, yaitu maju, putar balik,

belok kiri, dan belok kanan.

5. Robot mampu menghitung jarak yang telah ditempuh dimana jarak tersebut

direpresentasikan dalam satuan centimeter (cm).

6. Robot mampu menentukan arah mana yang harus dituju berdasarkan arah

mata angin.

7. Robot dapat beroperasi pada dua jenis algoritma, yaitu algoritma flood-fill

dan algoritma backtracking dimana keduanya dapat dipilih secara langsung

melalui human interface tanpa harus diprogram ulang.

8. Parameter yang digunakan untuk proses pengujian terhadap algoritma

flood-fill dan algoritma backtracking adalah waktu yang ditempuh dan jumlah sel

yang dilalui oleh robot dimana keduanya masing – masing dihitung pada

proses berangkat dan proses kembali sebanyak 3 kali pengujian.

1.4. Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini terdiri dari 5 bab dengan garis besar isi masing – masing bab sebagai berikut :

1. BAB I : PENDAHULUAN

Membahas tujuan, latar belakang, batasan masalah, dan sistematika

penulisan.

2. BAB II : DASAR TEORI

Membahas kajian pustaka, teori tentang penerapan sensor pada robot

micromouse, perbandingan algoritma yang diterapkan secara teoritis, teori

(4)

4 3. BAB III : PERANCANGAN SISTEM

Membahas perancangan sistem yang meliputi mekanik sistem yang dibuat,

perangkat keras elektronik, dan perangkat lunak.

4. BAB IV : PENGUJIAN SISTEM

Membahas hasil pengujian sensor dan membandingkan hasil pengujian

algoritma flood-fill dengan algoritma backtracking yang telah diterapkan

pada robot micromouse dalam pencarian jalur terpendek.

5. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari pengerjaan tugas akhir ini

Gambar

Gambar 1.1. (a) Contoh labirin sempurna dan (b) Contoh labirin tidak sempurna

Referensi

Dokumen terkait

Berbeda dari perlakuan variasi suhu, hasil dea- setilasi dengan variasi waktu (Gambar 5) menunjukkan bahwa deasetilasi dengan waktu 10 jam menghasilkan bobot kitosan yang

Hal ini dapat disebabkan karena kandungan yang terdapat pada kotrimoksazol telah dimurnikan dan benar – benar bekerja sebagai antibakteri dibandingkan dengan ekstrak

variabel determinan ERC lainnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa persistensi laba akuntansi memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap ERC, pertumbuhan laba

Penelitian yang telah lalu, yaitu pengambilan zat warna antosianin dari kulit rambutan dilakukan pada suhu kamar dengan menggunakan pelarut campuran ethanol dan HCl

Sejak tahun 2000 berkembang 11 (sebelas) usaha kecil yang memproduksi mie sohun, Akan tetapi pada perkembangan selanjutnya, beberapa usaha kecil mie sohun ini tidak berproduksi

Pertama, pada dinding ge- ser dengan tulangan ringan respons beban perpindahan hampir mendekati uji eks- perimental akan tetapi pada perambatan retaknya sangat berbeda

Metode lain yang umum dipakai dalam tahap layering adalah cash converted into monetary instruments (mengubah uang tunai ke dalam instrumen moneter). Sekali

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnya yang berlimpah kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat