• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyelesaian Kriptograpi Dengan Menggunakan Metode Cipher Hill Ditinjau Secara Analitik Dan Komputasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penyelesaian Kriptograpi Dengan Menggunakan Metode Cipher Hill Ditinjau Secara Analitik Dan Komputasi."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Penyelesaian kriptograpi dengan menggunakan metode cipher hill

ditinjau secara analitik dan komputasi

Oleh Akik Hidayat *

Kriptograpi merupakan seni dan ilmu untuk menjaga keamanan pesan. Pesan atau informasi yang dapat dibaca disebut Plaintext, sedangkan pesan yang tidak dapat dibaca disebut Chipertex. Teknik untuk membuat pesan menjadi tidak dapat dibaca disebut Enkripsi sedangkan proses yang merupakan kebalikan dari enkripsi disebut Deskripsi. Jadi deskripsi akan membuat cipertext menjadi plaintext. Secara bagan dapat dinyatakan sbb:

Pada makalah ini akan dibahas metode Shift Cipher, Substitusi cipher, affine cipher, vigenere cipher dan Hill cipher baik secara analitik matematis maupun secara komputasi.

1. Shift Cipher.

P = C = K = Z26 untuk 0 <= K = < 25 didefinisikan

Ek(x) = x + K Mod 26

Dan

Dk(y) = y – K Mod 26

x,y €Z26, P = Plaintext, C = Cipertext , K = Kunci, Z = 0,1,2…,25

Contoh penyelesaian secara matematis: Plaintext : aku(0,10,20)

Kunci : 11

Cipertext : Ek(0) = 0 + 11 mod 26 = 11 = L

: Ek(10) = 10 + 11 mod 26 = 21 = V

: Ek(20) = 20 + 11 mod 26 = 31 mod 26 = 5 = F

didapat cipertext LVF (11,21,5)

jika hasil cipertext di deskrip maka didapat : Dk(11) = 11 – 11 Mod 26 = 0 = A

Dk(21) = 21 – 11 Mod 26 = 10 = K

Dk(5) = 5 – 11 Mod 26 = -6 mod 26 = 20 = U

Didapat plaintext AKU ( 0,10,20) yang merupakan plaintext

Contoh penyelesaian secara komputasi :

Plaintext

Cipertext

Plaintext

en

k

ri

p

d

e

sk

ri

(2)

2. Affine cipher

Mempunyai bentuk umum Sbb : P = C = Z26

K = { ( a , b ) €Z26XZ26; gcd(a,26) = 1}

Untuk K = (a,b) € K, definisikan EK(x) = ax + b Mod 26,

dan

DK(y) = a-1( y – b) Mod 26

x,y € Z26 , a -1

= invers dari a

contoh penyelesaian secara matematis ambil K = (7,3), plaintext = dago (3,0,6,14) a = 7, b = 3, gcd(7,26) = 1, a-1 = 15

EK(3) = 7.3+ 3 Mod 26 = 24 = Y

EK(0) = 7.0+ 3 Mod 26 = 3 = D

EK(6) = 7.6+ 3 Mod 26 = 19 = T

EK(14) = 7.14+ 3 Mod 26 = 23 = X

Hasilnya cipertext = YDTX (24,3,19,23) Jika dideskrip

DK(24) = 15( 24 – 3) Mod 26 = 215 mod 26 = 3 = D

DK(3) = 15( 3 – 3) Mod 26 = 0 mod 26 = 0 = A

DK(19) = 15( 19 – 3) Mod 26 = 240 mod 26 = 6 = G

DK(23) = 15( 23 – 3) Mod 26 = 300 mod 26 =14 = O

Didapat plaintext = DAGO(3,0,6,14)

(3)

3. metode cipher hill

Ambil m bilangan bulat positif, dan definisikan

P = C = (Z

26

)

m

.

Diambil m kombinasi

linier dari m character alphabetic dalam satu elemen plaintext, maka akan

menghasilkan character alphabetic dalam satu elemen cipertext. Dimana P =

plaintext, C = cipertext, Z

26

= Bilangan bulat positif Mod 26.

Misalkan diambil character sebanyak m , maka dapat dibuat elemen plaintext sebagai

X = ( x

1

, x

2

,…x

m

) dan sebuah elemen cipertext sebagai Y = ( y

1

, y

2,

....y

m

). y

1

merupakan kombinasi linier x

1

dan y

2

merupakan kombinasi linier x

2

. y

m

merupakan

kombinasi linier x

m

, Sehingga dapat dinyatakan sbb :

y

1

= k

1

,

1

x

1

+ k

1

,

2

x

2

+ ...+ k

1

,

m

x

m

y

2

= k

2

,

1

x

1

+ k

2

,

2

x

2

+...+ k

2

,

m

x

m

………..

y

m

= k

m

,

1

x

1

+ k

m

,

2

x

2

+ ...+ k

m

,

m

x

m

Secara umum persamaan diatas dapat dinyatakan sbb :

(y

1

,y

2

,…..,y

m

) = (x

1

,x

2

,…,x

m

) K (enkrip), dengan kata lain dapat dinyatakan Y = XK.

dimana K matrik ordo mXm, K

-1

invers matrik K, K = (k

i,j

), i = baris, j = kolom,

X €

P, Y

C,

K €

K ,

K sebagai kunci.

jika persamaan diatas x

i

diganti menjadi y

i

, K diganti K

-1

, maka persamaan tsb

menjadi (x

1

,x

2

,…..,x

m

) = (y

1

,y

2

,…,y

m

) K

-1

(deskrip)

dengan kata lain dapat dinyatakan X = YK

-1

.

Jika plaintext di enkript menjadi plaintext dinyatakan sbb :

(y

1

y

2

,…,y

m

) = (x

1

,x

2

,…,x

m

) K

(4)

(x

1

,x

2

,…,x

m

) = (y

1

,y

2

,…,y

m

) K

-1

.

CONTOH :

Plantext Dago, Tentukan Chipertext.

 

 

 

 

AI

Y

Y

GO

Gj

Y

Y

Y

Y

DA

K

K























8

0

60

26

42

8

14

12

3

1

3

2

14

6

,

14

,

6

9

6

,

3

1

3

2

0

3

,

0

,

3

18

17

25

1

3

1

3

2

4 3 2 1 2 1 1

Plantext Dalto, Tentukan Chiperter.

(5)

Cephertext GJAI

Deskriptip GJAI = (6,9,0,8)

 

GO

K

Y

Y

X

X

DA

K

Y

Y

X

X













 

14

,

6

144

136

18

17

25

1

)

8

0

(

)

,

(

,

)

(

0

.

3

)

312

159

(

)

162

150

153

6

(

18

17

25

1

9

6

)

,

(

)

,

(

1 2 3 4 3

1 2 1 2 1

Referensi

Dokumen terkait

Varibel utama adalah karakteristik organ reproduksi betina yang terdiri atas bentuk/morfologi dan panjang organ reproduksi betina, panjang dan berat Ovarium, panjang dan

Adapun hasil dari masing-masing jawaban responden tentang store atmosphere, kualitas pelayanan, dan keberagaman produk terhadap minat beli konsumen Minimarket

Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui keefektifan LKPD terintegrasi nilai karakter terhadap pengembangan tanggung jawab, disiplin, serta prestasi belajar

Sehingga apabila sepanjang mengenai kepastian hukum anak sah maka diatur dalam Pasal 250 Burgelijk Wetboek voor Indonesie (BW) atau yang dikenal juga dengan Kitab

Sehingga masyarakat akan mengkonsumsi bahan makanan bergizi dalam jumlah yang kurang, dengan demikian penyakit kekurangan gizi akan mudah timbul Berdasarkan pada

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Sang Tri Ratna Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat anugerahNya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “TANGGUNG JAWAB

Berdasarkan analisis data yang dilakukan untuk menjawab permasalahan dan rumusan masalah, maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian yang dikemukakan

d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan. Dari empat kutipan jenis pajak propinsi tersebut dapat di uraikan sebagai berikut :..