20 BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Tinjauan Perusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan
PT Conductorjasa Suryapersada Surabaya ialah sebuah perseroan terbatas yang memiliki pengalaman 40 tahun lebih sudah bergerak dalam bidang manufaktur genset. JERBINDO merupakan nama merk dari hasil manufaktur genser PT Conductorjasa Suryapersada Surabaya. Perusahaan ini dipilih menjadi Original Equipment Manufacturer (OEM) dari merk-merk yang sejenis dengan kapasitas 10- 5000 kVa seperti STAMFORD, GE, CUMMINS, dan DEUTZ. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini sudah digunakan bukan hanya di dalam negeri, namun sudah mencakup negara lain seperti Australia, Timor Leste, dan Papua New Guinea.
Selain melakukan manufaktur genset, perseroan terbatas ini juga menangani beberapa proyek pembangkit listrik berkonsepan EPC yakni Engineering, Procurement, and Construction. Jalan Rungkut Industri IV No. 18 Surabaya, Jawa Timur, 60291 merupakan alamat lengkap dari perseoran terbatas ini.
Setelah dilakukan interview dengan Mulyo Hadi pada tanggal 16 Januari 2019, tercatat di bulan Januari 2020, ada beberapa pembagian karyawan dalam perusahaan ini, yakni 30 orang dalam bagian produksi dengan rincian 7 orang karyawan sebagai pembuat best frame, 6 karyawan sebagai pengcouplean, 7 karyawan sebagai pemasang silent canopy, 3 orang sebagai bagian testing, serta untuk finishing dilakukan oleh 7 karyawan.
21 4.1.2 Visi Perusahaan
Menjadi salah satu perusahaan terdepan dalam bisnis pembangkit tenaga listrik.
4.1.3 Misi Perusahaan
Memaksimalkan keuntungan bagi pelanggan, principal, karyawan, pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan dengan pertumbuhan yang
berkesinambungan.
4.2 Pengumpulan Data
Peneliti mengamati berbagai kegiatan untuk dimaksudkan sebagai prosedur pembuatan Genset PT Conductorjasa Suryapersada Surabaya. Peneliti mengumpulkan berbagai macam data dalam penelitian ini yakni data waktu serta durasi kerja tiap harinya serta data postur kerja. Data-data ini diperoleh melalui metode perekaman foto-foto dari setiap kegiatan yang dilakukan oleh karyawan perseroan terbatas ini ketika prosedur pengerjaan genset. Selain itu, data ini juga diperoleh dari durasi masa kerja pegawai yakni 5-15 tahun karena diharapkan produktivitasnya tinggi karena umumnya usianya masih usia produktif dengan batas masa kerja selama 30 tahun di perusahaan ini. Berikut disajikan informasi profile karyawan yang bekerja pada bidang produksi, pendataan ini sudah memperoleh persetujuan dari pihak-pihak terkait ketika diadakannya wawancara responden beberapa saat yang lalu. Berikut merupakan tabel 4.1 hasil pendataan karyawan :
22
Tabel 4.1 Data diri responden produksi genset
Tabel diatas menyatakan hasil dari lima profil pegawai dari tiap bagian dalam proses pengerjaan gensetnya. Dari jumlah 30 pegawai dalam perusahaan ini, hanya ada 5 karyawan yang masa kerjanya 5 - 15 tahun. Dalam proses helper produksi terdapat , pengcouplean, finishing, sandblasting, pengelasan, dan assembling canopy.
Umur Lama
No Nama Karyawan Bagian Produksi Bekerja
(tahun)
(tahun)
1. Fikri Riski Testing 23 5
2. Ary Susanto Pengcouplean 27 7
3. Mamik Slamet Finishing 39 7
4. Ali Sofan Sandblasting (best frame) 26 5
5. Eko Wahyudi Assembling Canopy 48 15
23 Hasil Rekapitulasi Keluhan Muskuloskeletal Disorders
Di cantumkan pula rekapitulasi beberapa keluhan pegawai dalam PT Conductor Jasa Suryapersada. Data rekapitulasi keluhan pegawai di PT Conductor Jasa Suryapersada ini didapatkan melalui kuesioner yang sudah disebar oleh peneliti.
Nordic Body Map yang bisa dilihat dalam tabel 4.2 :
Tabel 4.2 Rekapitulasi Aktvitas Produksi Jenset (pembuatan best frame) jumlah 7 orang
0
Tabel tersebut memaparkan hasil dari angket mengenai Nordic Body Map yang dilakukan pada pegawai perusahaan ketika melaksanakan kegiatan produksi
No
Lokasi Keluhan Persentase (%)
Sakit Tidak Sakit
0 Leher Atas 57 43
1 Leher Bawah 0 100
2 Bahu Kiri 0 100
3 Bahu Kanan 0 100
4 Lengan kiri atas 0 100
5 Punggung 57 43
6 Lengan atas kanan 0 100
7 Pinggang 85 15
8 Bawah pinggang 0 100
9 Bokong 0 100
10 Siku kiri 0 100
11 Siku kanan 0 100
12 Lengan bawah kiri 0 100
13 Lengan bawah kanan 0 100
14 Pergelangan tangan kiri 0 100 15 Pergelangan tangan kanan 0 100
16 Tangan Kiri 0 100
17 Tangan kanan 0 100
18 Paha ki 0 100
19 Paha kanan 0 100
20 Lutut kiri 0 100
21 Lutut kanan 0 100
22 Betis kiri 0 100
23 Betis kanan 0 100
24 Pergelangan kaki kiri 0 100 25 Pergelangan kaki kanan 0 100
26 Telapak kaki kiri 0 100
27 Telapak kaki kanan 0 100
24 jenset pembuatan frame. Beberapa keluhan pada tubuh pegawai paling banyak didapatkan pada bagian pinggang, punggung, serta leher bagian atas.
Tabel 4.3 Rekapitulasi Aktivitas Pengcouplean yang berjumlah 6 orang
0
Kuesioner mengenai Nordic Body Map yang dilakukan saat kegiatan pengcouplean dipaparkan dalam tabel diatas. Hasil analisis peneliti ditemukan bagian badan yang terdapat banyak keluhan sakit dari para pegawai adalah pada bagian punggung, pinggang, dan leher bagian atas.
No
Lokasi Keluhan Persentase (%)
Sakit Tidak Sakit
0 Leher Atas 66 34
1 Leher Bawah 0 100
2 Bahu Kiri 0 100
00 100
3 Bahu Kanan 0 100
4 Lengan kiri atas 0 100
5 Punggung 66 34
6 Lengan atas kanan 0 100
7 Pinggang 66 34
8 Bawah pinggang 0 100
9 Bokong 0 100
10 Siku kiri 0 100
0
11 Siku kanan 0 100
12 Lengan bawah kiri 0 100
13 Lengan bawah kanan 0 100
14 Pergelangan tangan kiri 0 100 15 Pergelangan tangan kanan 0 100
16 Tangan Kiri 0 100
17 Tangan kanan 0 100
18 Paha kiri 0 100
19 Paha kanan 0 100
20 Lutut kiri 0 100
21 Lutut kanan 0 100
22 Betis kiri 0 100
23 Betis kanan 0 100
24 Pergelangan kaki kiri 0 100 25 Pergelangan kaki kanan 0 100
26 Telapak kaki kiri 0 100
27 Telapak kaki kanan 0 100
25
Tabel 4.4 Rekapitulasi Aktivitas Pemasangan silent canopy berjumlah 7 orang
Tabel berikutnya adalah hasil penelitian Nordic Body Map yang didapatkan dari kegiatan silent canopy. Betis bagian kanan, betis bagian kiri, pergelangan tangan bagian kanan, lengan kanan bagian bawah dan atas, serta pinggang dan punggung merupakan keluhan yang sering didapatkan pegawai berdasarkan penskoran akhir pada analisis tersebut.
No
Lokasi Keluhan
Persentase (%)
Tidak
Sakit
Sakit
0 Leher Atas 0 100
1 Leher Bawah 0 100
2 Bahu Kiri 0 100
3 Bahu Kanan 0 100
4 Lengan kiri atas 0 100
5 Punggung 71 29
6 Lengan atas kanan 57 43
7 Pinggang 57 4 43
8 Bawah pinggang 0 100
9 Bokong 0 100
10 Siku kiri 0 100
11 Siku kanan 0 100
12 Lengan bawah kiri 0 100
13 Lengan bawah kanan 43 57
14 Pergelangan tangan kiri 0 100
15 Pergelangan tangan kanan 43 57
16 Tangan Kiri 0 100
17 Tangan kanan 0 100
18 Paha kiri 0 100
19 Paha kanan 0 100
20 Lutut kiri 0 100
21 Lutut kanan 0 100
22 Betis kiri 43 57
23 Betis kanan 43 57
24 Pergelangan kaki kiri 0 100
25 Pergelangan kaki kanan 0 100
26 Telapak kaki kiri 0 100
27 Telapak kaki kanan 0 100
26
Tabel 4.5 Rekapitulasi Aktivitas testing 3 orang
Tabel 4.5 menjelaskan hasil penelitian dalam hal Nordic Body Map pada kegiatan testing. Hasil analisis peneliti ditemukan bagian badan yang terdapat banyak keluhan sakit dari para pegawai adalah pada bagian betis sebelah kiri dan kanan, lengan kanan atas dan bawah, pergelangan tangan bagian kanan, serta pinggang dan punggung.
No
Lokasi Keluhan Persentase (%)
Sakit Tidak Sakit
0 Leher Atas 33 67
1 Leher Bawah 33 67
2 Bahu Kiri 33 67
3 Bahu Kanan 66 34
4 Lengan kiri atas 0 100
5 Punggung 33 67
6 Lengan atas kanan 33 67
7 Pinggang 33 67
8 Bawah pinggang 33 67
9 Bokong 0 100
10 Siku kiri 0 100
11 Siku kanan 0 100
12 Lengan bawah kiri 0 100
13 Lengan bawah kanan 0 100
14 Pergelangan tangan kiri 0 100
15 Pergelangan tangan kanan 0 100
16 Tangan Kiri 0 100
17 Tangan kanan 66 34
18 Paha kiri 0 100
19 Paha kanan 0 100
20 Lutut kiri 0 100
21 Lutut kanan 0 100
22 Betis kiri 0 100
23 Betis kanan 0 100
24 Pergelangan kaki kiri 0 100
25 Pergelangan kaki kanan 0 100
26 Telapak kaki kiri 0 100
27 Telapak kaki kanan 0 100
27
28
Tabel 4.6 Rekapitulasi Aktivitas Finishing berjumlah 7 orang
Dan pada tabel terakhir yakni tabel 4.6 ditunjukkan hasil Nordic Body Map yang didapatkan dari kegiatan terakhir yakni finishing. Hasil analisis peneliti ditemukan bagian badan yang terdapat banyak keluhan sakit dari para pegawai adalah pada bagian leher atas dan bawah, lengan atas bagian kanan dan bawah bagian kiri, leher bawah, tangan kanan serta lengan bawah kanan, bahu kanan, lutut kanan dan lutut kiri, serta punggung.
No
Lokasi Keluhan Persentase (%)
Sakit Tidak Sakit
0 Leher Atas 71 29
1 Leher Bawah 71 29
2 Bahu Kiri 0 100
3 Bahu Kanan 71 29
4 Lengan kiri atas 0 100
5 Punggung 71 29
6 Lengan atas kanan 71 29
7 Pinggang 71 29
8 Bawah pinggang 71 29
9 Bokong 57 33
10 Siku kiri 0 100
11 Siku kanan 0 100
12 Lengan bawah kiri 57 33
13 Lengan bawah kanan 57 33
14 Pergelangan tangan kiri 57 33
15 Pergelangan tangan kanan 0 100
16 Tangan Kiri 0 100
17 Tangan kanan 71 29
18 Paha kiri 0 100
19 Paha kanan 0 100
20 Lutut kiri 0 0
21 Lutut kanan 57 33
22 Betis kiri 0 100
23 Betis kanan 0 100
24 Pergelangan kaki kiri 0 100
25 Pergelangan kaki kanan 0 100
26 Telapak kaki kiri 0 100
27 Telapak kaki kanan 0 100
29 4.3 Pengolahan Data
Terdapat dua metode yang dilakukan peneliti dalam mengolah data hasil penelitian ini, yakni menggunakan metode analisis resiko ergonomi Job Strain Index (JSI) serta Loading on the Upper Body Assessment (LUBA). Penjelasan detail mengenai dua metode yang dilakukan dalam pengeolahan data pada penelitian prosedur manufaktur jenset ini adalah :
4.3.1 Identifikasi Metode Job Strain Index (JSI) 4.3.1.1 Produksi bagian Pembuatan best Frame
Kegiatan kegiatan dalam proses pembuatan manufaktur ini mulai dari pemotongan material, setting material, pengelasan, pengeboran lubang, sampai dengan pembersihan lubang dan proses sandblasting dilakukan secara bertahap memanfaatkan peralatan las dan alat bor. Disajikan dibawah ini proses penghitungan postur kerja menggunakan metode JSI pada kegiatan best frame dalam rangka pengambilan dan pengolahan data.
Gambar 4.2 Proses pembuatan best frame
30
Intensitas Penggunaan Tenaga (IE)
Observasi pekerjaan yang meninjau keterangan pekerja menghasilkan intensitas usaha. Pada kegiatan pembuatan best frame hasil observasi dapat digolongkan menjadi pekerjaan yang ringan sampai dengan daya dorongan yang memperoleh nilai multiplier I.
Durasi Penggunaan Tenaga (DE)
Total waktu pekerja beraktivitas dibagi dengan waktu observasi merupakan durasi tenaga kerja yang digunakan ketika pembuatan best frame. Total peredaran kerja yakni 15 kali gerakan tangan selama prosedur pemasangan yang dikalikan dengan waktu pengerjaan satu kurun kerja yakni lima detik dengan mendapatkan sejumlah 75 merupakan durasi total dari waktu penggunaan tenaga kerja. Sedangkan durasi pengamatan suatu pekerjaan yang berdurasi 2 menit ataupun 120 detik dimanfaatkan sebagai waktu observasi.
DE yang di dapatkan sebesar :
%Durasi = 100 x total waktu penggunaan tenaga / total waktu observasi
= 100 x 75 / 2
= 62,5 atau 63%
Usaha Per Menit
Pembagian antara kurun waktu kinerja dengan durasi total penelitian yang dipakai sebagai usaha per menitnya. Sedangkan siklus kerja bersumber dari 15 kali gerakan tangan selama pemasangan frame serta total durasi penganalisisan selama 120 detik.
EM yang didapatkan sebesar:
jumlah penggunaan tenaga Efforts per Minute =
total waktu observasi
= 15/ 2= 7,5 atau 8
31
Hand/Wirst Posture (HWP) atau Posisi Tangan
Ulnar deviation dengan sudut 25˚ merupakan kategori yang cukup baik dalam memosisikan pergelangan tangan ketika melangsungkan kegiatan pemasangan frame. Dalam hal ini posisi pergelangan tangan memperoleh skor multiplier 1,5. Sedangkan sudut 50˚ merupakan sudut posisi tangan dalam pelaksanaan pemasangan frame.
Kecepatan Kerja (Speed of Work)
Untuk kecepatan kerja memperoleh nilai multiplier 1, karena berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada saat pemasangan frame kecepatan kerjanya dikategorikan cukup cepat.
Durasi Kerja Per Hari (DD)
Nilai multiplier I juga didapatkan untuk durasi kerja per harinya. Hal ini disebabkan karena pada prosedur pemasangan frame hanya membutuhkan waktu 8 jam perharinya yakni yang dimulai sejak 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Aktivitas Pemasangan frame
Duration
Rating Intensity of Duration of Efforts per Hand/Wrist Speed of of Task Exertion/IE Exertion/DE minute/EM posture/HWP Work/SW per
day/DD
Ringan (Light) <10%
<4 Sangat baik Sangat lambat
<1
1 (Very Good) (Very Slow)
1 (0.5) 0.5 1 1 0.25
Cukup berat
10%-29% 4-8
Baik (Good)
Lambat
(Slow) 1-2 2
(Somewhat Hard)
3 1 1 1 1 0.5
Berat (Hard) 30%-49% 9-14 Cukup baik Cukup cepat
3 (Fair) (Fair) 2-4
6 (1.5) 1.5 (1.5) 1 0.75
Sangat berat
50%-79% 15-19 Buruk (Bad) Cepat (Fast) 4-8
4 (Very Hard)
9 2 2 2 1.5 1
Mendekati
Sangat buruk Sangat cepat
maksimal 80%-100% ≥ 20 ≥8
5 (Very Bad) (Very Fast)
(Near Maximal)
13 3 3 3 2 1.5
32 Nilai multiplier akan didapatkan dari hasil skor total penelitian tersebut, hal ini dilakukan setelah mendapatkan hasil dari rating-rating keenam penelitian dalam Job Strain Index Worksheet. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kegiatan
pemasangan frame, adapun tabel Job Strain Index Worksheet nya sebagai berikut : Tabel 4.12 Tabel JSI Worksheet
= 1 x 2 x 1 x 1.5 x 1 x 1
= 3
Tahap berikutnya selepas hasil hitung dengan enam variabel, adalah pengevaluasian skor yang didapat dari JSI Worksheet dimana didalamnya terdapat tiga bagian sebagai penentuan taraf kerentanan kinerja.
Intensitas Durasi Usaha Postur
Durasi
per Tangan/pergela Kecepatan
Rating Usaha Usaha Kerja/hari
Menit ngan Tangan Kerja
(IE) (DE) (DD)
(EM) (HWP)
Exposure Ringan Cukup
Data (Light) 63% 8 Cukup Baik Cepat 8jam
Rating 1 4 2 3 3 4
Multipliers 1 2 1 1,5 1 1
Skor SI IE x DE x EM x HWP x SW x DD 3
Rumus untuk menghitung JSI
JSI =IE×DE×EM×HWP×SW×DD
Tabel 4.13 Tabel Tingkat Risiko
Skala Keterangan
Nilai ≤ 3 Pekerjaan yang diamati cukup aman 3 < nilai < 7 Pekerjaan yang diamati dapat menimbulkan risiko
Nilai ≥ 7 Pekerjaan yang diamati berbahaya
33 4.3.1.2 Produksi bagian Pengcouplean
Selanjutnya adalah perhitungan postur kerja selama pengolahan data dengan pemanfaatan metode JSI dalam pemanfaatan pengcouplean.
Gambar 4.3 Proses bagian pengcouplean
Intensitas Penggunaan Tenaga (IE)
Observasi pekerjaan dengan pertimbangan keterangan pekerja dapat menghasilkan intensitas usaha. Nilai multiplier I juga didapatkan dari intensitas usaha, karena hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengcouplean dikategorikan sebagai pekerjaan yang ringan.
Durasi Penggunaan Tenaga (DE)
Dalam kegiatan ini, DE diperoleh dengan membagi hasil durasi pemakaian tenaga dengan durasi penelitian. Sedangkan dengan waktu hasil penggunaan diperoleh dari waktu hasil siklus kerja yakni 7 kali gerakan tangan selama prosedur pengcouplean yang dikalikan dengan waktu selama pengerjaan satu siklus yang membutuhkan waktu 5 detik dengan menghasilkan sebesar 35.
Sementara itu durasi observasi diperoleh dari hasil waktu penelitian pekerjaan tersebut dengan durasi 2 menit.
DE yang di dapatkan sebesar :
100 x total waktu penggunaan tenaga
%Durasi =
total waktu observasi
=100 x 35 / 120 = 29,17 atau 29 %
34
Usaha Per Menit
Pembagian kurun waktu kerja dengan durasi observasi menjadi usaha per menit. Dalam hal ini kurun waktu kerja kerja mendapatkan tujuh kali gerakan tangan selama proses couple dengan hasil durasi penelitian sebanyak 120 detik.
EM yang didapatkan sebesar :
jumlah penggunaan tenaga Efforts per Minute =
total waktu observasi
= 7 / 2 = 3,5 atau 4
Hands/Wirst Position (HWP) atau Posisi Tangan
Ulnar deviation HWP pada posisi pergelangan tangan yang sebesar sudut 17,5˚
mendapatkan kategori yang cukup baik selama pelaksanaan kegiatan pengcouplean.
Maka dari itu hal ini mendapatkan multiplier 1 sebagai penilaian.
Kecepatan Kerja (Speed of Work)
Multiplier 1 sebagai skor didapatkan dalam speed of work kegiatan pengcouplean, karena berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada saat pemasangan frame kecepatan kerjanya dikategorikan cukup cepat.
Durasi Kerja Per Hari (DD)
Multiplier 1 sebagai skor juga didapatkan untuk durasi kerja per harinya. Hal ini disebabkan karena pada prosedur pemasangan frame hanya membutuhkan waktu 8 jam perharinya yakni yang dimulai sejak 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Aktivitas Pengcouplean
35
Nilai multiplier akan didapatkan dari hasil skor total penelitian tersebut, hal ini dilakukan setelah mendapatkan hasil dari rating-rating keenam penelitian dalam lembar kerja diatas. Berikut merupakan tabel JSI Worksheet yang berasal dari hasil kegiatan pengcouplean :
Tabel 4.15 Tabel JSI Worksheet
= 1 x 1 x 1 x 1,5 x 1 x 1
= 1,5
Intensitas Durasi Usaha Postur
Durasi
per Tangan/pergela Kecepatan
Rating Usaha Usaha Kerja/hari
Menit ngan Tangan Kerja
(IE) (DE) (DD)
(EM) (HWP)
Exposure Ringan Cukup
Data (Light) 29% 4 Cukup Baik Cepat 8jam
Rating 1 2 2 3 3 4
Multipliers 1 1 1 1,5 1 1
Skor SI IE x DE x EM x HWP x SW x DD 1,5
Rumus untuk menghitung JSI
JSI =IE×DE×EM×HWP×SW×DD
Duration
Rating Intensity of Duration of Efforts per Hand/Wrist Speed of of Task Exertion/IE Exertion/DE minute/EM posture/HWP Work/SW per
day/DD
Ringan (Light) <10% <4 Sangat baik Sangat lambat
<1
1 (Very Good) (Very Slow)
1 (0.5) 0.5 1 1 0.25
Cukup berat
10%-29%
4-8
Baik (Good)
Lambat
(Slow) 1-2
2
(Somewhat Hard)
3 1 1 1 1 0.5
Berat (Hard) 30%-49% 9-14 Cukup baik Cukup cepat
3 (Fair) (Fair) 2-4
6 (1.5) 1.5 (1.5) 1 0.75
Sangat berat
50%-79% 15-19 Buruk (Bad) Cepat (Fast) 4-8
4 (Very Hard)
9 2 2 2 1.5 1
Mendekati
Sangat buruk Sangat cepat
Maksimal 80%-100% ≥ 20 ≥8
5 (Very Bad) (Very Fast)
(Near Maximal)
13 3 3 3 2 1.5
36 Tahap berikutnya selepas hasil hitung dengan enam variabel, adalah pengevaluasian skor yang didapat dari JSI Worksheet dimana didalamnya terdapat tiga bagian sebagai penentuan taraf kerentanan kinerja.
4.3.1.3 Produksi bagian Pemasangan Silent Canopy
Selanjutnya adalah perhitunga postur kerja selama pengolahan data dengan pemanfaatan metode JSI dalam pemasangan silent canopy.
Gambar 4.4 Proses pemasangan silent canopy
Intensitas Penggunaan Tenaga (IE)
Observasi pekerjaan dengan pertimbangan keterangan pekerja dapat menghasilkan intensitas usaha. Nilai multiplier I juga didapatkan dari intensitas usaha, karena hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemasangan silent canopy dikategorikan sebagai pekerjaan yang ringan.
Durasi Penggunaan Tenaga (DE)
Dalam kegiatan ini, DE diperoleh dengan membagi hasil durasi pemakaian tenaga dengan durasi penelitian.Sedangkan durasi total penggunaan tenaga kerja diperoleh melalui durasi hasil siklus kerja yakni 14 kali gerakan tangan selama pemasangan silent canopy, lalu dikalikan dengan durasi ketika pengerjaan satu
Tabel 4.16 Tabel Tingkat Risiko
Skala Keterangan
Nilai ≤ 3 Pekerjaan yang diamati cukup aman
3 < nilai < 7 Pekerjaan yang diamati dapat menimbulkan risiko
Nilai ≥ 7 Pekerjaan yang diamati berbahaya
37 siklus kerja yakni lima detik yang memperoleh hasil sebesar 70. Durasi penelitian sendiri diperoleh dari durasi pengamatan suatu pekerjaan yakni sekitar sembilan puluh detik.
DE yang di dapatkan sebesar :
100 x total waktu penggunaan tenaga
%Durasi =
total waktu observasi
= 100 x 70 / 90 = 77,78 atau 78%
Usaha Per Menit
Pembagian kurun waktu kerja dengan durasi observasi menjadi usaha per menit. Dalam hal ini kurun waktu kerja mendapatkan tiga kali gerakan tangan selama proses couple dengan hasil durasi penelitian sebanyak 120 detik.
EM yang didapatkan sebesar:
jumlah penggunaan tenaga / Efforts per Minute =
total waktu observasi
= 14 / 1,30 = 10,76 atau 11
Hands/Wirst Position (HWP) atau Posisi Tangan
Ulnar deviation HWP pada posisi pergelangan tangan sebesar sudut 14,5˚
mendapatkan kategori yang cukup baik selama pelaksanaan kegiatan pengcouplean. Maka dari itu hal ini mendapatkan penilaian multiplier 1,5.
Ketika kegiatan pemasangan canopy posisi tangan mendapatkan Extenxion dalam sudut 15˚.
38
Kecepatan Kerja (Speed of Work)
Untuk kecepatan kerja memperoleh nilai multiplier 1, karena berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada saat pemasangan canopy kecepatan kerjanya dikategorikan cukup cepat.
Durasi Kerja Per Hari (DD)
Nilai multiplier I juga didapatkan untuk durasi kerja per harinya. Hal ini disebabkan karena pada prosedur pemasangan canopy hanya membutuhkan waktu 8 jam perharinya yakni dimulai sejak 08.00 WIB dan diakhiri pukul 16.00 WIB.
Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Aktivitas Pemasangan Canopy
Nilai multiplier akan didapatkan dari hasil skor total penelitian tersebut, hal ini dilakukan setelah mendapatkan hasil dari rating-rating keenam penelitian dalam Job Strain Index Worksheet. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kegiatan pemasangan canopy, adapun tabel Job Strain Index Worksheet nya sebagai berikut :
Duration
Rating Intensity of Duration of Efforts per Hand/Wrist Speed of of Task Exertion/IE Exertion/DE minute/EM posture/HWP Work/SW per
day/DD
Ringan (Light) <10% <4 Sangat baik Sangat lambat
<1
1 (Very Good) (Very Slow)
(0.5) 0.5 1 1 0.25
1
Cukup berat
10%-29%
4-8
Baik (Good)
Lambat
(Slow) 1-2
2
(Somewhat Hard)
3 1 1 1 1 0.5
Berat (Hard) 30%-49% 9-14 Cukup baik Cukup cepat
3 (Fair) (Fair) 2-4
6 (1.5) 1.5 (1.5) 1 0.75
Sangat berat
50%-79% 15-19 Buruk (Bad) Cepat (Fast) 4-8
4 (Very Hard)
9 2 2 2 1.5 1
Mendekati
Sangat buruk Sangat cepat
maksimal 80%-100% ≥ 20 ≥8
5 (Very Bad) (Very Fast)
(Near Maximal)
13 3 3 3 2 1.5
39 Tabel 4.18 Tabel JSI Worksheet
= 1 x 2 x 1 x 1.5 x 1.5 x 1
= 4,5
Tahap berikutnya selepas hasil hitung dengan enam variabel, adalah pengevaluasian skor yang didapat dari JSI Worksheet dimana didalamnya terdapat tiga bagian sebagai penentuan taraf kerentanan pekerjaan.
Durasi Usaha Postur
Durasi
Intensitas per Tangan/pergelang Kecepatan
Rating Usaha Kerja/hari
Usaha (IE) Menit an Tangan Kerja
(DE) (DD)
(EM) (HWP)
Exposure Data Ringan (Light) 78% 11 Baik Cukup Cepat 8jam
Rating 1 4 3 2 3 4
Multipliers 1 2 1,5 1 1,5 1
Skor SI IE x DE x EM x HWP x SW x DD 4,5
Rumus untuk menghitung JSI
JSI =IE×DE×EM×HWP×SW×DD
Tabel 4.19 Tabel Tingkat Risiko
Skala Keterangan
Nilai ≤ 3 Pekerjaan yang diamati cukup aman
3 < nilai < 7 Pekerjaan yang diamati dapat menimbulkan risiko
Nilai ≥ 7 Pekerjaan yang diamati berbahaya
40 4.3.1.4 Produksi bagian Testing
berikutnya adalah perhitungan postur kerja selama pengolahan data dengan pemanfaatan metode JSI dalam proses Testing.
Gambar 4.5 Proses bagian Testing
Intensitas Penggunaan Tenaga (IE)
Observasi pekerjaan dengan pertimbangan keterangan pekerja dapat menghasilkan intensitas usaha. Nilai multiplier I juga didapatkan dari intensitas usaha, karena hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses testing dikategorikan sebagai pekerjaan yang ringan.
Durasi Penggunaan Tenaga (DE)
Dalam kegiatan ini, DE diperoleh dengan membagi hasil durasi pemakaian tenaga dengan waktu observasi. Sedangkan durasi total penggunaan tenaga kerja diperoleh melalui durasi hasil siklus kerja yakni tiga kali gerakan tangan selama proses testing, lalu dikalikan dengan durasi ketika pengerjaan satu siklus yakni lima detik yang memperoleh hasil sebesar 15. Durasi penelitian sendiri diperoleh dari durasi observasi kinerja yakni 60 detik.
DE yang di dapatkan sebesar :
%Durasi =
100 x total waktu penggunaan tenaga
=
100 x 15
= 25%
total waktu observasi 60
41
Usaha Per Menit
Pembagian kurun waktu kerja dengan durasi observasi menjadi usaha per menit. Dalam hal ini kurun waktu kerja mendapatkan tiga kali gerakan tangan selama proses couple dengan hasil durasi penelitian sebanyak 1 menit atau 60 detik.
EM yang didapatkan sebesar:
jumlah penggunaan tenaga Efforts per Minute =
total waktu observasi
= 3 / 1 = 3
Hands/Wirst Position (HWP) atau Posisi Tangan
Ulnar deviation HWP pada posisi pergelangan tangan yang sebesar sudut 13,5˚
mendapatkan kategori yang cukup baik selama pelaksanaan kegiatan testing.
Maka dari itu hal ini mendapatkan penilaian multiplier 1. Ketika kegiatan testing posisi tangan mendapatkan Extenxion sudut 23˚.
Kecepatan Kerja (Speed of Work)
Untuk kecepatan kerja memperoleh nilai multiplier 1, karena berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada saat testing kecepatan kerjanya dikategorikan cukup cepat.
Durasi Kerja Per Hari (DD)
Nilai multiplier I juga didapatkan untuk durasi kerja per harinya. Hal ini disebabkan karena pada prosedur testing hanya membutuhkan waktu 8 jam perharinya yakni dimulai 08.00 WIB dan diakhiri pada 16.00 WIB.
42
Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Aktivitas Testing
Nilai multiplier akan didapatkan dari hasil skor total penelitian tersebut, hal ini dilakukan setelah mendapatkan hasil dari rating-rating keenam penelitian dalam lembar kerja JSI. Dibawah ini merupakan lembar kerja JSI yang diperoleh melalui hasil dari kegiatan testing :
Tabel 4.21 JSI Worksheet
= 1 x 1 x 0,5 x 1 x 1 x 1
= 0,5
Duration
Rating Intensity of Duration of Efforts per Hand/Wrist Speed of of Task Exertion/IE Exertion/DE minute/EM posture/HWP Work/SW per
day/DD
Ringan (Light) <10%
<4 Sangat baik Sangat lambat
<1
1 (Very Good) (Very Slow)
1 (0.5) 0.5 1 1 0.25
Cukup berat
10%-29% 4-8 Baik (Good) Lambat (Slow) 1-2 2
(Somewhat Hard)
3 1 1 1 1 0.5
Berat (Hard) 30%-49% 9-14 Cukup baik Cukup cepat
3 (Fair) (Fair) 2-4
6 (1.5) 1.5 (1.5) 1 0.75
Sangat berat
50%-79% 15-19 Buruk (Bad) Cepat (Fast) 4-8
4 (Very Hard)
9 2 2 2 1.5 1
Mendekati
Sangat buruk Sangat cepat
maksimal 80%-100% ≥ 20 ≥8
5 (Very Bad) (Very Fast)
(Near Maximal)
13 3 3 3 2 1.5
Durasi Usaha Postur
Durasi
Intensitas per Tangan/pergelang Kecepatan
Rating Usaha Kerja/hari
Usaha (IE) Menit an Tangan Kerja
(DE) (DD)
(EM) (HWP)
Exposure Data Ringan (Light) 25% 3 Baik Lambat 8jam
Rating 1 2 2 2 2 4
Multipliers 1 1 1 0,5 1 1
Skor SI IE x DE x EM x HWP x SW x DD 0,5
Rumus untuk menghitung JSI
JSI =IE×DE×EM×HWP×SW×DD
43 Tahap berikutnya selepas hasil hitung dengan enam variabel, adalah pengevaluasian skor yang didapat dari JSI Worksheet dimana didalamnya terdapat tiga bagian sebagai penentuan taraf kerentanan kinerja.
4.3.1.5 Produksi bagian Finishing
Finishing atau kegiatan terakhir pada proses pembuatan manufaktur, dalah hal penghitungan postur kinerja juga menggunakan JSI sebagai metodenya. Berikut ini akan diberikan penjelasan mengenai hal tersebut.
Gambar 4.6 Proses bagian Finishing
Intensitas Penggunaan Tenaga (IE)
Observasi pekerjaan dengan pertimbangan keterangan pekerja dapat menghasilkan intensitas usaha. Nilai multiplier I juga didapatkan dari intensitas usaha, karena hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses finishing dikategorikan sebagai pekerjaan yang ringan.
Durasi Penggunaan Tenaga (DE)
Dalam kegiatan ini, DE diperoleh dengan membagi hasil durasi pemakaian tenaga dengan waktu observasi. Sedangkan durasi total penggunaan tenaga
Tabel 4.22 Tingkat Risiko
Skala Keterangan
Nilai ≤ 3 Pekerjaan yang diamati cukup aman
3 < nilai < 7 Pekerjaan yang diamati dapat menimbulkan risiko
Nilai ≥ 7 Pekerjaan yang diamati berbahaya
44 kerja diperoleh melalui durasi hasil siklus kerja yakni 13 kali gerakan tangan selama finishing, lalu dikalikan dengan durasi ketika pengerjaan satu siklus kerja yakni lima detik yang memperoleh hasil sebesar 65. Durasi penelitian sendiri diperoleh dari durasi pengamatan suatu pekerjaan yakni sekitar 1 menit 30 detik.
DE yang di dapatkan sebesar :
100 x total waktu penggunaan tenaga
%Durasi =
total waktu observasi
=100 x 65 / 90 = 72,2% atau 72%
Usaha Per Menit
Pembagian kurun waktu kerja dengan durasi observasi menjadi usaha per menit. Dalam hal ini kurun waktu kerja mendapatkan tiga belas kali gerakan tangan selama proses finishing dengan hasil durasi penelitian sebanyak 90 detik.
EM yang didapatkan sebesar :
Efforts per Minute = jumlah penggunaan tenaga /total waktu observasi
= 1,30/13= 10
Hands/Wirst Position (HWP) atau Posisi Tangan
Ulnar deviation HWP pada posisi pergelangan tangan yang sebesar sudut 13,5˚ mendapatkan kategori yang cukup baik selama pelaksanaan kegiatan finishing. Maka dari itu hal ini mendapatkan penilaian multiplier 1. Ketika kegiatan testing posisi tangan mendapatkan Extenxion sudut 23˚.
45
Speed of Work atau Kecepatan Kerja
Untuk kecepatan kerja memperoleh nilai multiplier 1, karena berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada saat finishing kecepatan kerjanya dikategorikan cukup cepat.
Durasi Kerja Per Hari (DD)
Nilai multiplier 1 juga didapatkan untuk durasi kerja per harinya. Hal ini disebabkan karena pada prosedur finishing hanya membutuhkan waktu 8 jam perharinya yakni dimulai 08.00 WIB dan diakhiri 16.00 WIB.
Tabel 4.23 Hasil Perhitungan Aktivitas Finishinig
Nilai multiplier akan didapatkan dari hasil skor total penelitian tersebut, hal ini dilakukan setelah mendapatkan hasil dari rating-rating keenam penelitian dalam lembar kerja JSI. Dibawah ini merupakan lembar kerja JSI yang diperoleh melalui hasil dari kegiatan finishing :
Duration
Rating Intensity of Duration of Efforts per Hand/Wrist Speed of of Task Exertion/IE Exertion/DE minute/EM posture/HWP Work/SW per
day/DD
Ringan (Light) <10% <4 Sangat baik Sangat lambat
<1
1 (Very Good) (Very Slow)
1 (0.5) 0.5 1 1 0.25
Cukup berat
10%-29% 4-8
Baik (Good)
Lambat
(Slow) 1-2 2
(Somewhat
Hard)
3 1 1 1 1 0.5
Berat (Hard) 30%-49% 9-14 Cukup baik Cukup cepat
3 (Fair) (Fair) 2-4
6 (1.5) 1.5 (1.5) 1 0.75
Sangat berat
50%-79% 15-19 Buruk (Bad) Cepat (Fast) 4-8
4 (Very Hard)
9 2 2 2 1.5 1
Mendekati
Sangat buruk Sangat cepat
maksimal 80%-100% ≥ 20 ≥8
5 (Very Bad) (Very Fast)
(Near Maximal)
13 3 3 3 2 1.5