• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

24

BAB 3

METODE PENELITIAN

1.1 Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan dilaboratorium PMKSPrima Jaya Lestari Utama (PJLU) Jl. Lintas Sumatera Utara, Desa Kampung Pajak, Kec.NA IX/X, Kab.

Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara. Waktu penelitian dimulai pada bulan April 2020 - Februari 2021.

1.2 Desain Penelitian

3.2.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik penelitian rancangan acak lengkap (RAL) Non-Faktorial. Dengan variabel metode perlakuan asap cair grade 2 cangkang kelapa sawit yaituSuntik (B1), Semprot (B2) dan Kombinasi(B3) dengan 3 kali ulangan.

Taraf perlakuan : 3 x 3

Adapun untuk melihat perbandingan hasil yang menggunakan asap cair dan yang tidak menggunakan asap cair digunakan sampel kontrol yaitu sampel 0 jam tanpa asap cair (A) dan sampel pendiaman 24 jam tanpa asap cair (B).

Kontrol : 2 x 3

Penelitian ini menggunakan asap cair grade 2 cangkang kelapa sawitdengan dosis 80% untuk setiap sampel perlakuan buah kelapa sawit yang telah dibelah menjadi 5 bagian.

Jumlah sampel : 15 sampel

(2)

25 1.2.2 Variabel Penelitian

a. VariabelTetap

 Sampel kontrol

- A: Sampel kontrol 0 jam tanpa perlakuan asap cair

- B : Sampel kontrol pendiaman 24 jam tanpa perlakuan asap cair

 Berat rata-rata TBS - 17,91 kg

 Dosis Asap Cair - 80 %

b. Variabel Tidak Tetap

Metode perlakuan asap cair yaitu : B1 : Perlakuan Suntik

B2 : Perlakuan Semprot

B3 : Suntik dan Semprot (Kombinasi)

c. Pengamatan Penelitian

 Asam Lemak Bebas

 Kadar air

 Kadar kotoran

 DOBI (Deterioritation Of Bleachability Index)& Beta karoten

(3)

26 1.3 Alat dan Bahan

Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alat:

Erlenmeyer, Hot plate, Oven, Magnetic stirrer, Labu ukur, Jarum Suntik, Alat Semprot, Saringan, Cawan porselin, Pipet tetes, Pendingin Desikator, Peralatan-peralatan lain yang diperlukan pada saat persiapan danpengamatan.

Bahan:

TBS fraksi3, N-heksan, Aquadest, KOH, NaOH, Air, Alkhol, Indikator pp1%, Asap Cair Kayu Karet Grade 2, Crude Oil.

1.4 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian meliputi :

1.4.1 Prosedur Penentuan Metode Pengambilan Sampel Kontrol

l. Metode pengambilan sampel yang dilakukan adalahtandan buah segar (TBS)fraksi 3 yang baru masuk yang berada diLoading Ramp PMKSPrima Jaya Lestari Utama

2.Jika sudah mendapatkan sampel yang diinginkan saat itu juga sampel fraksi 3 untuk bahan pengamatan diambil, kemudiandiasingkan.

3. Selanjutnya sampel tersebut dibelah menjadi lima bagian dalam satu tandan buah (TBS) meliputi:

A : Sampel untuk buah kontrol 0 jam tanpa asap cair.

B : Sampel untuk buah yang didiamkan 24 jam tanpa perlakuan asap cair

B1 : Sampel untuk buah yang didiamkan 24 jam dengan perlakuan suntik,

B2 : Sampel untuk buah yang didiamkan 24 jam dengan perakuan semprot.

B3 : Sampel untuk buah yang didiamkan 24 jam dengan perakuan kombinasi antara semprot dan suntik.

4. Setelah itu ambil sampel A dan B untuk sampel kontrol dari lima sampel tadi yang telah di belah menjadi lima bagian.

(4)

27

5. Kemudian ambil sampel A kontrol (0 jam tanpa asap cair) tersebut langsung dimasukan ke dalam karung goni untuk direbus di Sterilizer untuk mengetahui mutu crude palm oil sampel kontrol pada sampel TBS awal.

6. Kemudian untuk sampel B kontrol yang diinapkan selama 24 jam tanpa perlakuan asap cair dibiarkan saja sampai proses pendiaman selama waktu 24 jam terpenuhi terlebih dahulu, gunanya untuk mengetahui ALB buah yang didiamkan selama 24 jam tanpa perlakuan asap cair cangkang kelapa sawit.

7. Untuk sampel A kontrol yang dimasukan ke dalam perebusan Setelah selesai proses perebusan, brondolan dipipil dengan caramanual menggunakan gancu.

8. Kemudian Brondolan dipilih sebagai sampel yaitu brondolan luar dan brondolan dalam.

9. Untuk mendapatkan minyak dari brondolan tersebut maka daging brondolan dikupas/diiris dengan menggunakan pisau kemudian dibungkus di dalam kain dan selanjutnyadiperas dengan menggunakan cara manual menggunakan kain tersebut.

10. Setelah mendapatkan minyak hasil pressan kemudian minyak hasil pressan dianalisa kadar ALB, kadar air dan kadar kotorannya sebagai sampel kontrol buah awal sampel TBS yang langsung direbus yang tidak di diamkan selama 24 jam.

11.Lalu untuk sampel B kontrol yang sebelumnya didiamkan selama 24 jam tanpa perlakuan asap cair setelah waktu pendiaman terpenuhi lalu diperlakukan sama seperti menganalisa sampel yang tidak diinapkan untuk sampel kontrol.

(5)

28

1.4.2 Prosedur Pengaplikasian Asap Cair Grade 2 Cangkang Kelapa Sawit Pada Tandan Buah Segar (TBS) Dengan Cara B1 (Aplikasi Suntik)

1. Ambilah sampel B1 yang telah dibelah sebelumnya.

2. Sediakan suntik untuk pengaplikasian.

3. Sediakan asap cair grade 2 cangkang kelapa sawit sebanyak 80%.

4. Setelah semua bahan telah tersedia mulailah dengan memasukan asap cair kedalam suntik.

5. Lalu disuntikan asap cair ke bonggol TBS yang telah dibelah.

6. Setelah itu sampel di diamkan selama 24 jam .

7. Kemudian sampel tersebut dimasukan kedalam karung goni lalu dimasukan ke dalam proses perebusan buah di sterilizer .

8. Setelah selesai proses diperebusan, brondolan dipipil dengan cara manual menggunakangancu.

9. Kemudian brondolan dipilih sebagai sampel yaitu berondolan dalam dan brondolan luar.

10. Lalu dilakukan proses pengupasan daging buah untuk mendapatkan minyak dari brondolan tersebut maka daging brondolan dikupas/diiris dengan menggunakan pisau.

11. Setelah itu daging berondolan yang telah dikupas dibungkus di dalam kain selanjutnya diperas dengan menggunakan kain secara manual.

12. Kemudian minyak hasil pressan manual dianalisa kadar ALB nya, kadar air, kadar kotorannya.

(6)

29

1.4.3 Prosedur Pengaplikasian Asap Cair Grade 2 Cangkang Kelapa Sawit Pada Tandan Buah Segar (TBS) Dengan Cara B2 (Aplikasi Semprot)

1. Ambilah sampelB2yang telah dibelah sebelumnya.

2. Sediakan alat semprot untuk pengaplikasian.

3. Sediakan asap cair cangkang kelapa sawit grade 2 sebanyak 80%.

4. Setelah semua bahan telah tersedia dimulailah dengan memasukan asap cair dan air kedalam tabung semprotan.

5. Lalu disemprotkan asap cair ke bagian sampel sampai merata.

6. Setelah itu sampel di diamkan selama 24 jam.

7. Kemudian sampeldimasukan kedalam karung goni lalu dimasukan ke dalam proses perebusan buah di sterilizer.

8. Setelah selesai proses diperebusan, brondolan dipipil dengan cara manual menggunakan gancu.

9. Kemudian brondolan dipilih sebagai sampel yaitu: berondolan dalam dan brondolan luar.

10. Lalu dilakukanproses pengupasan daging buah untuk mendapatkan minyak dari brondolan dengan cara daging brondolan dikupas/diiris dengan menggunakan pisau.

11. Setelah itu daging berondolan yang telah di kupas dibungkus di dalam kain dan selanjutnya diperas dengan menggunakan kain secara manual.

12. Kemudian setelah mendapatkan minyak dari hasil pressan manual langsung dilakukan analisa kadar ALB nya, kadar air, kadar kotorannya.

(7)

30

1.4.4 Prosedur Pengaplikasian Asap Cair Grade 2 Cangkang Kelapa Sawit Pada Tandan Buah Segar (TBS) Dengan Cara B3 (Aplikasi Kombinasi)

1. Ambil sampel B3 yang telah dibelah sebelumnya

2. Sediakan alat suntik dan semprot untuk pengamplikasian

3. Sediakan asap cair cangkang kelapa sawit grade 2 sebanyak 80%

4. Setelah semua bahan telah tersedia mulailah dengan memasukan asap cair 40% kedalam suntik dan kemudian masukan asap cair 40%

juga ke dalam tabung semprot.

5. Lalu suntikkan asap cair ke bagian bonggol sampeldan semprotkan juga penyemprotan dibagian mesokarp yang berserat mengandung minyak kelapa sawit dan eksokarp (lapisan luar yang berlapis lilin) secara merata kemudian lakukan pendiaman sampel dengan waktu 24 jam.

6. Lalu lakukan pendiaman sampel dengan waktu 24 jam.

7. Kemudian sampel tersebut dimasukan kedalam karung goni untuk di masukan ke dalam proses perebusan buah di sterilizer

8. Setelah selesai proses perebusan, brondolan dipipil dengan cara manual menggunakan gancu.

9. Kemudian brondolan dipilih sebagai sampel yaitu berondolan dalam dan brondolan luar.

10. Lalu ke proses pengupasan daging buah untuk mendapatkan minyak dari brondolan tersebut maka daging brondolan dikupas/diiris dengan menggunakan pisau.

11. Setelah itu daging berondolan yang telah dikupas di bungkus di dalam kain dan selanjutnya diperas dengan menggunakan kain.

12. Kemudian setelah mendapatkan minyak dari hasil pressan manual langsung dilakukan analisa kadar ALB nya, kadar air, kadar kotorannya.

(8)

31 3.5 Pengamatan

3.5.1. Pengujian Asam Lemak Bebas CPO (SNI 01-2901-2006) 1. Diaduksampel supayahomogen

2. Ditimbang sample minyak ± 5 gr dengan Erlenmeyer 3. Ditambahkan 50 ml alkohol ( yang sudah dinetralkan ) 4. Ditambahkan 2 tetes indikator pp 1%

5. Dipanaskan sample dengan hot plate sampai suhu kira-kira 40-50

oC

6. Setelah itu titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N

7. Lalu titrasi diakhiri jika terbentuk warna merah jambu ( pink ) tetap selama ± 30 detik sambil digoyang perlahan-lahan

8. Kemudian dicatat volume NaOH yang terpakai, normalitas NaOH yang digunakan.

(Laboratorium PMKS Prima Jaya Lestari Utama)

Perhitungan :

Kadar ALB = ml NaOH x Normalitas NaOH x 25.6 Berat sampel CPO

3.5.2. Pengujian Kadar Air CPO (SNI 01-2901-2006)

1. Tempatkancawan yang bersihdalam oven dankeringkanpadasuhu 103°± 2°C selama paling sedikit 15 menitdandinginkanselama ½ jam dalamdesikator, timbangcawankering.

2. Ditimbangsampel CPO dalamcawan.

3. Dikeringkansampeldalam oven padasuhu 103°± 2°C selama 3 jam.

4. Dipindahkancawanberisisampeldandinginkandalamdesikatorselama

½ jam.

5. Kemudiancawan + sampelditimbang di neracaanalitik.

(Laboratorium PMKS Prima Jaya Lestari Utama) Perhitungan :

(9)

32

Kadar Air = Berat Awal – Berat Akhirx 100 % Berat Sampel

3.5.3. Pengujian Kadar Kotoran CPO (SNI 01-2901-2006) 1. Diletakkan kertas saring whatman pada cawan petri 2. Bilas dengan N-Hexan 10 ml.

3. Dikeringkan di oven padasuhu 103 ± 2° C selama 30 menit.

4. Ditimbang dan catat beratnya.

5. Ditimbang ± 20 gr minyak yang sudah homogen ke dalam pedridish diameter 5.5 -7.0 cm yang sudah diketahui berat kosongnya (beaker yang harus kering oven, pendinginan di desikator), catat berat minyaknya.

6. Kemudian kedalam sample ditambahkan 100 ml pelarut N-Hexan, aduk sampai sample larut.

7. Kemudian sample disaring dengan cawan petri.

8. Kemudian dibilas kertas saring & cawan petri untuk membersihkan sisa minyak yang tertinggal dengan pelarut N-Hexan

9. Kemudian keringkan crucible di oven pada suhu 103 ± 2° C selama 30 menit.

10. Dinginkandalamdesikator 15 – 30 menit.

11. Ditimbangdancatatberatnya.

12. Kemudian ulangipengerjaanmulai no 9

sampaimendapatkanselisihberatpenimbangantidaklebihdari 0.0001 gr.

(Laboratorium PMKS Prima Jaya Lestari Utama)

Perhitungan :

Kadar Kotoran = C – A x 100 % B

Dimana : A : Berat cawan + kertas saring B : Berat sample minyak

C : Berat cawan + kertas saring + kotoran

(10)

33 3.6. Bagan Alur Penelitian

TBS

Sampel A (Sampel 0 Jam Tanpa

Perlakuan asap cair) Asap Cair Grade 2 Cangkang

Kelapa Sawit

Sampel B (Tanpa asap cair )

Sampel B1

(Suntik 80%)

Sampel B2

(Semprot 80%)

Sampel B3

(Kombinasi 80%)

Waktu Pendiaman 24 jam 24 Jam

Dimasukan ke karung Goni

Perebusan Sterilizer

Pemipilan Brondolan

Pengupasan Daging Buah

Pengepresan Daging Buah Dengan Kain

Crude Oil Analisa Mutu :

- Kadar Asam Lemak Bebas - Kadar Air

- Kadar Kotoran

- Kadar Dobi & Karoten

(11)

34 3.7. Jadwal Penelitian

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

2020 - 2021 Bulan

Jul Sep Okt Nov Des Jan Feb 1. Penyusunan

Proposal

2. Seminar Proposal 3. Pengambilan

Sample

4. Persiapan Penelitian 5. Penelitian

Laboratorium 6. Analisa Data 7. Penyusunan

Laporan

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan ampas kedelai dan onggok terfermentasi Rhizopus sp dalam konsentrat domba merino dapat meningkatkan

teknis/pekerjaan, aspirasi politik dan ideologis berdasarkan hasil penelitian lapangan yang dilakukan peneliti di Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan Kota

Untuk pengujian hipotesis digunakan uji t, uji f dan koefisien determinasi dan dibantu oleh SPSS Versi 15.0 pengujian hipotesis uji t lingkungan kerja fisik berpengaruh

Dengan demikian dapat dikatakan bahwasanya Kreativitas merupakan kemampuan seseorang yang dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan prestasi yang istimewa dalam menciptakan

c) Sebagai daerah tertinggal;.. RPIJM Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun

Prime costs include direct materials, direct labor, and manufacturing

Kajian dekonstruksi teks iklan the botol ini berarti merupakan cara membaca secara kritis sehingga mampu menangkap makna dengan cara yang berbeda bagi orang yang

dilakukan setiap kali memproduksi satu unit produk atau aktivitas-aktivitas yang melekat dan mempengaruhi pada satu unit produk yang dihasilkan, contohnya jam mesin. Contoh dari