• Tidak ada hasil yang ditemukan

JOKER (JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN) Volume 3 No. 3 Desember 2022 e-issn: X

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "JOKER (JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN) Volume 3 No. 3 Desember 2022 e-issn: X"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

JOKER

(JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN)

Volume 3 No. 3 Desember 2022 e-ISSN: 2723-584X

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING PADA KLUB SEPAK BOLA BANGKO FC

Sapril1,Muh. Zaenal Arwih2

1Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/Ilmu Keolahragaan/Mahasiswa Universita Halu Oleo.

Email: ssapril800@gmail.com

2Fakiltas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/Ilmu Keolahragaan/Dosen Universitas Halu Oleo.

Email:muh.zaenal.arwih.ikor@uho.ac.id

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine how big the relationship between leg muscle power and the ability to shoot at the Bangko FC football club. The population in this study were all members of the Bangko FC club, totaling 20 people. The sample in this study was taken using a total sampling technique where the entire research sample, amounting to 20 people, was used as the research sample. The instrument used to measure leg muscle power is the standing broad jump test. Next to measure shooting ability is a shooting test. The research data were analyzed using product moment statistical techniques with a significant level of 0.05. Where the results of this study indicate that there is a significant relationship between leg muscle power and shooting ability at Bangko FC football club, where rxy = 0.86 > r table (0.05:20) = 0.444, with a coefficient of determination = 0.74 or 74%, Based on the results of the analysis, it can be concluded that the better the leg muscle power, the better the ability of the Bangko FC soccer club athletes to shoot.

Keywords: Leg Muscles, Power, Shooting

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan Hubungan power otot tungkai dengan kemampuan melakukan shooting pada klub sepak bola bangko fc. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota klub bangko fc yang berjumlah 20 orang. Sampel daam penelitian ini diambil dengan teknik total sampling dimana seluruh sampel penelitian yang berjumlah 20 orang dijadikan sampel penelitian. Instrumen yang digunakan untuk mengukur power otot tungkai adalah adalah tes standing broad jump Selanjutnya untuk mengukur kemampuan shooting adalah dengan tes melakukan shooting. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik statistik product moment dengan taraf signifikan 0,05. Dimana hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara power otot tungkai dengan kemampuan shooting pada klub sepak bola bangko fc, Dimana rxy = 0,86 > r tabel(0,05:20) = 0,444, dengan koefisiensi determinasi = 0,74 atau 74 %, Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa semakin baik power otot tungkai, maka akan semakin baik pula kemampuan atlet klub sepak bola bangko fc dalam melakukan shooting.

Kata kunci: Otot Tungkai, Power, Shooting

(2)

PENDAHULUAN

Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat populer dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa- desa. Perkembangan sepak bola di Indonesia makin pesat sehingga tidak hanya laki-laki yang bermain sepak bola, bahkan sekarang sepak bola juga dimainkan oleh kaum wanita.

Di Indonesia dalam rangka memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang diprioritaskan untuk dibina.

Para ahli sepak bola sepakat bahwa faktor penting dan berpengaruh serta dibutuhkan dalam permainan sepak bola adalah teknik dasar permainan sepak bola yang harus dikuasai oleh para pemain lain. Penguasan teknik dasar merupakan suatu persyaratan yang harus dimiliki oleh setiap pemain, agar permainan dapat dilakukan dengan baik.

Teknik dasar permainan sepak bola menentukan sampai dimana seseorang pemain dapat meningkatkan mutu permainannya.

Penguasaan teknik dasar yang baik dan sempurna, pemain dapat melaksanakan taktik permainan dengan mudah karena pemain tersebut mempunyai kepercayaan pada diri sendiri cukup tinggi dan setiap pengolahan bola yang dilakukan tidak banyak membuang tenaga yang tidak perlu .

Sepak bola dimainkan oleh dua kelompok pemain, tiap-tiap kelompok terdiri dari sebelas orang, sehingga dinamakan

“Kesebelasan”. Kesebelasan dapat bermain dengan baik, jika setiap pemainnya memiliki keterampilan yang dapat menunjang keberhasilan bermain sepak bola seperti penguasaan teknik dasar dan taktik permainan.

Teknik dasar dalam permainan sepak bola meliputi teknik menendang, teknik menyetop, teknik mengkop (baca: menyundul bola), teknik menangkap bola (penjaga gawang), teknik melempar ( throw-in ), dan teknik mengumpan.

Kemampuan menendang bola secara terarah bertambah penting artinya dalam permainan apabila lawan bermain dengan

sistem bertahan. Pola permainan bertahan tersebut dapat diterobos dengan pola penyerangan lewat umpan terobosan.

Sebaliknya agar pemain penyerang tidak mudah untuk menerobos sitem pertahanan, pemain belakangpun harus mampu memotong bola dengan tendangan yang baik.

Memperhatikan aspek manfaat yang dapat diambil dari keterampilan menendang bola, maka pelatihan keterampilan menendang bola dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, punggung kaki bagian dalam dan punggung kaki bagian luar.

Melakukan tehnik menendang bola diperlukan aspek power otot tungkai karena power otot tungkai merupakan komponen utama dalam usaha mendapat hasil tendangan yang maksimal akan membantu gerak atau ayunan kaki ke depan dengan cepat yang dihasilkan oleh kontraksi otot tungkai.

Seperti yang dilakukan oleh Mohammed Salah striker utama klub liga inggris Liverpool FC yang mampu mencetak gol dari luar kotak penalty karena memiliki power otot tungkai yang sangat besar sehingga dapat dipahami bahwa untuk menjadi pemain yang handal seperti Mohammed Salah harus memiliki komponnen kemampuan fisik power yang memadai sehingga akan mudah dalam mencetak gol. Berorientasi pada uraian diatas maka untuk mengetahui lebih lanjut tentang hubungan power otot tungkai dengan kemampuan melakukan shooting maka penulis termotivasi untuk melakukan sebuah penelitian ilmiah yang berjudul Hubungan power otot tungkai dengan kemampuan melakukan shooting pada klub sepak bola bangko fc.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif dengan rancangan korelasional , yang dimana peneliti ingin mengetahui Hubungan power otot tungkai dengan kemampuan melakukan shooting pada klub sepak bola bangko fc

Adapun rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

(3)

X Y Keterangan :

X = Power otot tungkai Y = Kemampuan shooting = Hubungan

Secara operasional variabel-variabel yang dimaksud dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Power otot tungkai (variabel X) yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kemampuan otot atau sekelompok otot tungkai teste dalam berkontraksi secara kuat dan cepat dalam melakukan lompatan dengan bertolak menggunakan kedua kaki sejauh -jauhnya kearah depan

2. Kemampuan shooting (

Variabel

Y) adalah hasil/nilai dari kemampuan testeer dalam melakukan shooting/tendangan kearah gawang dari luar kotak penalty yang berjarak 16 m di depan gawang/sasaran.

Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota klub bangko fc yang berjumlah 20 orang.

2. Sampel

Sampel daam penelitian ini diambil dengan teknik total sampling dimana seluruh sampel penelitian yang berjumlah 20 orang dijadikan sampel penelitian.

Instrumen dan Alat Penelitian

a.

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Tes untuk mengukur power otot tungkai dengan tes standingroad jump (Saifu,2010).

2. Kemampuan shooting dengan tes shooting berjarak 16 meter kesasaran/

gawang . (Saifu,2010).

b. Adapun alat-alat yang digunakan adalah:

Bola dan Gawang, Bolpoin, Lapangan sepak bola, Pluit, Stopwatch.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data pada variabel- variabel yang diamati maka ditempuh prosedur sebagai berikut:

1. Pelaksanaan tes untuk mengukur power otot tungkai adalah sebagai berikut:

a. Teste diberikan penjelasan tentang prosedur tes.

b. Teste diberikan pemanasan 10 menit.

c. Testeer berdiri dengan sikap sempurna tanpa alas kaki kemudian setelah mendengar aba-aba dari peneliti sampel mengambil ancang-ancang dengan menekuk kedua lutut kemudian melakukan lompatan kedepan sejauh mungkin

d. Kemudian jauhnya lompatan diukur dari jarak tempat melompat sampai belakang tumit kaki tempat sampel mendarat.

e.

Tes dilakukan sebanyak dua kali dan data yang diambil adalah hasil lompatan yang terbaik dari dua kali kesempatan yang diberikan (Widastuti, 2015). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 3.1; Tes Standing Broad Jump (saifu, 2010)

2. Teknik untuk pengambilan data kemampuan melakukan shooting adalah sebagai berikut:

a. Testeer berdiri di belakang bola yang diletakkan pada sebuah titik yang berjarak 16 m di depan gawang/sasaran,

b. Sebelum melakukan shooting testeer diberi kesempatan mengamati sasaran yang akan menjadi fokus shooting.

c. Testeer diberi (3) tiga kali kesempatan,

(4)

d. Testeer tidak mendapat poin bila bola keluar dari daerah sasaran.

e. Jumlah skor yang menjadi data penelitian berdasarkan penjumlahan angka sasaran yang terkena bola hasil shooting dalam tiga kali kesempatan.

f. Bila bola hasil tendangan mengenai tali atau garis pemisah skor pada sasaran, maka diambil skor terbesar dari kedua sasaran tersebut.

Gambar 3.2: Shooting ke sasaran (Saiful,2010)

Teknik Analisis Data

Setelah data penelitian didapatkan, maka selanjutnya data tersebut akan diolah dengan rumus statistik product momen menurut Sudjana (1992), sebagai berikut:

Rxy = NΣ XY — (ΣX) (ΣY)

√ (N Σ X²) — (Σ X²) (NΣ Y²) — (Σ Y²)

(Sudjana, 1992).

Keterangan :

n = Jumlah sampel

Rxy = Koefisien korelasi variabel x dan y

X = Power otot tungkai X2 = Kuadrat dari X1

Y = Kemampuan shooting Y2 = Kuadrat nilai variabel y

(5)

HASIL PENELITIAN

1. Deskriptif Variabel Penelitian (Power Otot Tungkai dengan Kemampuan Shooting Pada Permainan Sepak Bola )

Data hasil rata-rata variabel X, dan Y yang dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4. 1

Rata-Rata dan Standar Deviasi Variabel Power Otot Tungkai dan Kemampuan Shooting pada Permainan Sepak Bola

Variabel Mean Standar

Deviasi

X 181,35 9,68

Y 12,1 0,64

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa skor rata-rata power otot tungkai adalah 181,35 centi meter dengan standar deviasi 9,68 adapun skor rata-rata kemampuan shooting pada permainan Sepak Bola adalah 12,1dengan standar deviasi 0,64

2. Uji Korelasi Product moment

Data hasil penelitian mengenai power otot tungkai dengan kemampuan shooting pada permainan sepak bola dapat dilihat pada lampiran 1. Selanjutnya untuk mengetahui bagaimana hubungan antara power otot tungkai dan kemampuan shooting pada permainan Sepak Bola, dapat dilakukan uji statistik korelasi product moment. Dari uji korelasi tersebut diperoleh hasil sebagaimana tercantum pada tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2

Hubungan Power Otot Tungkai dengan Kemampuan shooting pada permainan Sepak Bola

Variabel Mean r

xy

r

2

X

181,35

0,86

0,74

Y

12,1

Berdasarkan tabel 4.2 maka dapat diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna antara power otot tungkai dengan kemampuan shooting pada permainan sepak bola, dimana rxy 0,86> rtab ( 0,05 : 20 = 0,444).Sedangkan koefisien determinasi (r2) = 0,74 atau 74 %.

(6)

deskriptif, dimana peneliti ingin mengetahui hubungan power otot tungkai dengan kemampuan shooting pada permainan sepak bola. Alasan peneliti mengambil sampel di klub ini karena rata –rata pemainnya mempunyai kondisi fisik yang prima hal ini tidak terlepas dari kebiasaan mereka yang senantiasa melakukan aktifitas fisik diluar rumah seperti berladang maupun berkebun dimana untuk menuju ketempat tersebut mereka sambil berlari-lari, dan melompat-lompat saat menempuh medan yang terjal dan berbukit, menuruni lembah yang tentunya dengan aktifitas fisik yang demikian secara alamiah telah mampu membentuk fisik mereka untuk menjadi lebih kuat terkhusus lagi unsur komponen power tungkai.

Tersedianya sarana prasarana olahraga sepak bola juga menjadi salah satu motivasi yang menunjang peneliti dalam mengadakan penelitian di klu sepak bola ini Berdasarkan uji korelasi product moment terhadap variabel- variabel yang diamati maka dapat diketahui bahwa terdapat korelasi yang bermakna antara power otot tungkai dengan kemampuan shooting pada permainan sepak bola, dimana rxy = 0,86 > rtab 0,444 yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara power otot tungkai dengan kemampuan shooting pada permainan sepak bola , dimana korelasi yang terjadi diantara kedua variabel ini termasuk dalam kategori tinggi.

Koefisien determinasi (r2) = 0,74 yang artinya bahwa kontribusi power otot tungkai terhadap kemampuan shooting pada permainan sepak bola, sebesar 74 %. Sajoto (1995), menyatakan bahwa power otot tungkai merupakan salah satu unsur pendukung meningkatnya performance atlet dalam setiap aktivitas bertanding.

Hal senada juga dikemukakan oleh pendapat Harsono (1988), bahwa dengan memiliki power tungkai maka seorang atlet akan mampu meningkatkan kemampuan fisiknya yang secara lansung dapat menunjang penguasaan teknik – teknik pada saat situasi permainan seperti halnya pada saat akan

bola.

Pendapat lain dikemukakan oleh Suharno, HP (1984), Yang mengemukakan bahwa dengan memiliki power yang baik seorang atlet akan mampu melakukan unjuk kerja yang maksimal dan eksplosif yang dilakukan dalam waktu yang singkat semisal pada waktu melepaskan tendangan shooting pada permainan sepak bola,.

Batasan hasil seperti tersebut tadi memberikan pemahaman bahwa kemampuan tendangan shooting pada permainan sepak bola, dalam penelitan ini dipengaruhi oleh unsur komponen power otot tungkai sebesar 74 %. angka tersebut mengandung arti bahwa variabel tersebut memberikan kontribusi sebesar 74 % terhadap kemampuan tendangan shooting pada permainan sepak bola.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan tendangan shooting pada permainan sepak bola, ditentukan antara lain oleh unsur kemampuan fisik yaitu power otot tungkai dalam artian bahwa semakin baik power otot tungkai seorang siswa maka akan semakin baik pula kemampuan tendangan shooting pada permainan sepak bola mereka.

Akan tetapi masih terdapat faktor lain yang menentukan kemampuan tendangan shooting pada permainan sepak bola, diantaranya adalah Pola latihan maupun metode mengajar yang diterapkan guru dalam kegiatan belajar mengajar, asupan gizi, kedisiplinan dalam melakukan latihan ataupun pembelajaran, serta faktor kemampuan fisik yang lain seperti daya tahan, kekuatan, ketepatan, kecepatan, kemudian faktor psikologi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengumpulan data, pengolahan data, dan hasil penelitian yang diperoleh dan telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara power otot tungkai dengan kemampuan tendangan shooting pada permainan sepak bola , dimana rxy = 0,86> r tabel (0,05:20) = 0,444. dengan koefiensi determinasi = 0,74 atau 74 % power otot tungkai berkontribusi terhadap

(7)

SARAN

Saran yang dapat penulis kemukakan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk Para pelatih sepak bola dapat memaksimalkan prestasi permainan sepak bola dengan melatih power otot tungkai secara terprogram, kontinyu dan sistematis.

2. Kepada para anggota klub sepak bola khususnya di pada klub sepak bola bangko fc untuk lebih aktif dan secara sungguh- sungguh di setiap proses latihan yang khususnya berkaitan dengan penguasaan teknik shooting pada permainan sepak bola .

3. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat mengikutkan variabel-variabel lain yang relevan dengan peningkatan kemampuan melakukan shooting,

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga penelitian ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Wolter Mongsidi, S.Pd., M.Kes, AIFO selaku pembimbing pertama, dan Muh.

Zainal Arwih S.Pd., M.Kes., sebagai pembimbing kedua yang telah membimbing dan memberi masukkan kepada peneliti untuk kebaikan penelitian.

Ucapan terima kasih dan penghargaan kepada orang tua tercinta, Bapak Hamsyir dan Ibu Risna Asma, atas limpahan cinta, kasih sayang yang tiada henti-hentinya berdoa, memberikan dukungan dan selalu memberikan motivasi, dorongan moril maupun materi dengan tulus serta penuh

sampai sekarang ini. Semoga kerja keras dan tetesan keringat dalam mendidik dan membesarkan mendapatkan balasan yang baik disisi Allah S.W.T, Aamiin.

DAFTAR PUSTAKA

Bompa. 1994. Theory and Methodology of Training. Lowa: kendall/Hunt Publishing Company.

Danny Mielke, 2007. Dasar-dasar Sepakbola. Bandung

Fox, EL. 1993. The Physiological Basic of Physical Education and Athletics Philadelpia; Saunders College Publishing

Gifford, Clive. 2007. Sepakbola Panduan Lengkap untuk Permainan yang Indah. Klaten: PT. Erlangga.

Harre,1982. Training for Sport and Activity.

Boston: Allyn and Bacon, Inc

Harsono. 1988. Coaching dan aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta:

Depdikbud.

M. Sajoto, 1995. Peningkatan dan pembinaan kekuatan Kondisi Fisik dalam Olah Raga.Semarang : Dhara Prize.

Rammy Muchtar. 1992. Olahraga Pilihan Sepakbola. Jakarta: Depdikbud Sarumpaet. 1992. Permainan Bola Besar.

Jakarta : Depdikbud.

Soekarman, 1989. Dasar-Dasar Olahraga Pembina, Pelatih, dan Atlet PT.

Gelora Aksara Pratama Jakarta Sucipto, 2000. Sepakbola. Jakarta:

Depdikbud

Suharno HP. 1984. Ilmu Kepelatihan

Olahraga. Yogyakarta : IKIP

Yogyakarta

(8)

Sukatamsi, 1988. Teknik Dasar Bermain Sepakbola.Solo : Tiga Serangkai.

Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: Kedokteran EGC.

Andi Offset

Widiastuti, 2015. Tes dan Pengukuran

dalam Olahraga

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan penelitian korelasi ganda, menggunakan variabel bebas kekuatan otot lengan (X1), kelenturan (X2), dan variabel terikat lemparan (Y) dengan

Berdasarkan data pada tabel 3 diatas dapat dijelaskan bahwa nilai Probabilitas dari masing- masing pengujian yaitu 0.017 > 0.05 yang berarti hubungan antara

(1) Keterbatasan peralatan teknologi komunikasi dan transportasi dalam masyarakat (2) Kesatuan dan persatuan masyarakat dapat terbentuk berdasarkan kesepakatan hukum (3)

BUPATI MUKOMUKO, ttd ICHWAN YUNUS U P T KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS SUBBAG UMUM SUBBAG KEPEGAWAIAN SUBBAG BINA PROGRAM STRUKTUR ORGANISASI

[r]

Tujuan penulisan ini adalah merancang suatu aplikasi untuk memberikan informasi mengenai shelter transjakarta yang dapat diakses melalui perangkat bergerak atau mobile (HP, PDA,

Sesuai dengan judul penelitian ini adalah hubungan antara kekuatan otot tungkai, panjang tungkai dengan kemampuan menendang bola di sekolah sepak bola siswa putra kelas

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI, POWER OTOT TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL TENDANGAN JARAK JAUH (LONG PASS) DALAM SEPAK BOLA PADA MAHASISWA IKOR ANGKATAN 2014 FPOK