• Tidak ada hasil yang ditemukan

LOGIN SISTEM INFORMASI AKADEMIK (SIAP) STMIK SUMEDANG MENGGUNAKAN QR CODE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LOGIN SISTEM INFORMASI AKADEMIK (SIAP) STMIK SUMEDANG MENGGUNAKAN QR CODE"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LOGIN SISTEM INFORMASI AKADEMIK (SIAP) STMIK SUMEDANG MENGGUNAKAN QR CODE

Yopi Hidayatul Akbar, S.Kom.,M.T

Dosen STMIK Sumedang Jurusan Teknik Informatika Email : [email protected]

ABSTRAK

Penerapan Teknologi Informasi terbukti meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penyampaian informasi dan pengaksesan data, salah satunya adalah sistem informasi akademik yang ada di kampus STMIK Sumedang. Sistem informasi akademik dapat menampung semua data yang berhubungan dengan data mahasiswa, nilai, status pembayaran, dan semua yang terkait dengan mahasiswa sudah terintegrasi melalui sistem informasi akademik, jadi dengan adanya sistem informasi akademik ini mahasiswa dapat dengan mudah untuk menerima informasi tentang perkuliahannya. Sistem informasi akademik di STMIK Sumedang yang sudah berjalan memang sudah baik dan aman, namun masih ada beberapa kendala atau kekurangan yang harus dilakukan perbaikan menjadi lebih baik guna memudahkan mahasiswa dalam mengakses data yang diperlukan.

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan fitur login pada sistem informasi akdemik dengan QR code. Mahasiswa hanya memindai QR Code tersebut dengan sebuah QR Scanner berbentuk kamera webcam sehingga dapat langsung melakukan login ke sistem informasi akademik STMIK Sumedang.

Penerapan sistem login dengan metode QR code ini dapat memberi kemudahan atas segala masalah yang dialami oleh mahasiswa di atas. Login ke sistem informasi akademik STMIK Sumedang menggunakan QR Code ini, dapat memudahkan dan memaksimalkan user interface pada tampilan login akun sistem informasi akademik. Selain itu, mahasiswa juga bisa menggunakan fitur login dengan QR code ini sebagai login alternatif jika mahasiswa lupa password dan hardware yang rusak.

Kata Kunci : Login, Sistem Informasi Akademik, QR Code

(2)

I. PENDAHULUAN

Teknologi Informasi terbukti dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penyampaian informasi dan pengaksesan data, salah satunya adalah sistem informasi akademik yang ada di kampus STMIK Sumedang. Di STMIK Sumedang semua data yang berhubungan dengan data mahasiswa, nilai, status pembayaran, dan semua yang terkait dengan mahasiswa sudah terintegrasi melalui sistem informasi akademik, jadi dengan adanya sistem informasi akademik ini mahasiswa dapat dengan mudah untuk menerima informasi tentang perkuliahannya. Sistem informasi akademik di STMIK Sumedang yang sudah berjalan memang sudah baik dan aman, namun masih ada beberapa kendala atau kekurangan yang sering terjadi.

Masalah yang sering dialami oleh mahasiswa dalam menggakses sistem informasi akademik disebabkan oleh beberapa faktor, pertama yaitu ada pada mahasiswa itu sendiri, fakta yang pernah terjadi dilapangan yaitu lupa password.

Pasti semua orang tidak akan pernah lepas dari yang namanya lupa terhadap sesuatu, salah satunya password, dipastikan mahasiswa memiliki password lebih dari satu itupun dari beberapa akun media yang mereka miliki. Hal ini tentu saja sangat menyulitkan untuk mahasiswa itu sendiri, tetapi hal tersebut bisa juga untuk diantisipasi.

Selain hal diatas faktor kedua yang sering terjadi yaitu berkaitan dengan masalah perangkat yang menunjang terhadap sistem yang berjalan seperti hardware yang digunakan. Perangkat hardware sangatlah penting untuk dapat menggakses sistem informasi akademik, fakta yang sering terjadi dilapangan yaitu tidak berfungsinya keyboard ketika sedang dan saat akan digunakan, kemudian dari segi fasilitas komputer yang disediakan masih sangat kurang. Hal ini membuat mahasiswa tidak akan bisa mengakses sistem informasi akademik, sedangkan mahasiswa tersebut membutuhkan data

yang terdapat di dalamnya, terlebih juga membuat penumpukan mahasiswa ketika saat akan mengakses diruang lembaga, seperti saat pengisian kartu rencana studi atau pemilihan kelas.

Untuk dapat memperbaiki masalah sistem yang sering terjadi diatas secara konvensional sangatlah rumit dan membutuhkan waktu, sehingga prosedur yang ditempuh mahasiswa sangat lama dan harus menghubungi ke bagian sistem yang terkait dengan akademik. Dari deskripsi masalah diatas, dapat diambil beberapa poin penting yang menjadi dasar masalah yang ada pada sistem yang sedang berjalan saat ini yaitu :

1. Mahasiswa lupa password ketika akan melakukan login.

2. Hardware yang rusak ketika sedang digunakan seperti keyboard.

3. Fasilitas komputer yang disediakan sedikit jadi sering terjadinya antrian mahasiswa yang akan mengakses sistem informasi akademik

Dari beberapa masalah yang muncul diatas penulis ingin mengantisipasi dan memberi solusi dengan suatu teknologi yang cukup dikenal yaitu dengan QR code, QR code adalah suatu jenis kode matriks atau kode batang dua dimensi yang dikembangan oleh Denso Wave, sebuah divisi Denso Corporation yang merupakan perusahaan Jepang dan dipublikasikan pada tahun 1994 dengan fungsionalitas utama yaitu dapat dengan mudah dibaca oleh pemindai QR code yang merupakan singkatan dari quick response yang bertujuan menyampaikan informasi yang cepat dan mendapatkan respon yang cepat pula

Dengan QR code ini semua data mahasiswa dapat disimpan didalamnya termasuk username dan password, sehingga bisa mengantisipasi ketika mahasiswa lupa password. Oleh karena itu dari latar belakang diatas penulis tertarik dengan perlu dilakukannya studi dan analisis mengenai kemungkinan penerapan QR code untuk kepentingan perkuliahan.

(3)

Studi tersebut diimplementasikan menjadi sebuah sistem login baru untuk sistem informasi akademik sebagai alternatif login apabila dari sistem yang sudah berjalan mendapat kendala dan kekurangan yang menghambat terhadap mahasiswa dalam akses data pada sistem informasi akademik.

II. KAJIAN PUSTAKA

QR Code atau dalam bahasa Indonesia disebut Kode QR merupakan bentuk evolusi dari Barcode (kode batang) satu dimensi menjadi dua dimensi. Kode QR merupakan suatu jenis kode matriks yang dikembangkan oleh Denso Wave Jepang yang dipublikasikan pada tahun 1994. QR Code (Quick Response) atau respon cepat memiliki fungsi dan tujuan untuk memberikan informasi yang cepat serta respon yang cepat. Kode QR memiliki memori penyimpanan lebih besar dibanding dengan barcode sehingga Kode QR dapat menyimpan data seperti url web, teks, no telepon dan huruf kanji. “ Pada dasarnya bahwa QR code dikembangan sebagai suatu kode yang memungkinkan isinya untuk dapat diterjemahkan dengan kecepatan tinggi “ (Rouillard, 2008)

QR code terdiri dari sebuah untaian kotak persegi yang disusun dalam suatu pola persegi yang lebih besar, yang disebut sebagai modul. Gambar 2.1 berikut ini, menunjukan gambaran dari sebuah QR Code.

Gambar 2.1

Bentuk QR Code ( Ariadi, 2011).

Sumber : http://www.qrcode.com

Berikut ini merupakan penjelasan dari istilah-istilah yang berkenaan dengan gambar QR code :

1. Finder Pattern : Tiga buah struktur identik yang terletak disetiap pojok QR code, kecuali pojok kanan bawah merupakan matriks 3x3 dari modeul

hitam yang dikelilingi modul putih kemudian modul hitam lagi untuk mendeteksi posisi QR code.

2. Alignment Pattern : Pola untuk mengoreksi distorsi dari QR code.

3. Timing Pattern : Sebuah pola untuk mengidentifikasi koordinat sentral dari setiap sel pada QR code dengan pola hitam dan putih yang disusun seara bergantian.

4. Quiet Zone : Spasi yang diperlukan untuk membaca QR code. Quiet zone ini memudahkan simbol terdeteksi dari sebuah gambar menggunakan sensor CCD.

5. Data Area : Data dari QR code akan disimpan atau di-encode didalam data area. Sel hitam pada QR code mempresentasikan angka biner “1” dan sel putih mempresentasikan angka biner

“0”.

Adapun untuk pola pendeteksian posisi QR Code sendiri adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2 Pola Deteksi QR Code Sumber : http://www.qrcode.com

Pola pendeteksian seperti gambar diatas memungkinkan proses deteksi dengan kecepatan tinggi karena dengan bentuk pola deteksi posisi seperti yang ada pada gambar diatas memungkinkan pembacaan dari segala arah karena untuk pembacaan gambar diatas baik dari A, B dan C memiliki pola yang sama yaitu: A : 1-1-3-1-1, B : 1-1-3-1-1, C : 1-1-3-1-1

Proses pembangkitan QR Code dari sebuah teks ataupun berupa tipe data untuk menjadi sebuah QR Code melalui bebrapa tahap seperti data analisys, data encoding, error correction, structure final message, module placement in matrix, masking dan format and version information. Pada setiap tahapan memiliki aturan yang sudah

(4)

ditetapkan tersendiri sehingga QR Code yang dihasilkan dapat di baca dan diterjemahkan kembali melalui proses penerjemahan QR Code. Untuk prosedur pembangkitan QR Code dari sebuah teks dapat dijelaskan dengan gambar diagram alir berikut ini

Gambar 2.3 Proses Pembentukan QR Code Sumber : http://www.thonky.com

1. Data Analisys

Analisis data ini dilakukan untuk menganalisis input data untuk mengidentifikasi karakter yang akan di-encode. Beberapa modul yang dimiliki QR Code dapat memudahkan proses penginterpretasian karakter menjadi sebuah QR Code

2. Data Encoding

Setelah melakukan penganalisisan data langkah selanjutnya adalah pemilihan string yang berisi bit data. String ini berisi karakter pesan yang akan di- encode serta berisi informasi yang akan memberitahukan decoder mengenai jenis pesan yang akan dijadikan QR Code

3. Error Correction

Error corection pada QR Code menggunakan metode reed Solomon code dimana kode ini diterapkan untuk menjaga data yang tersimpan walaupun terjadi kerusakan pada QR Code

4. Structure Final Message

Pada tahapan ini terjadi pemisahan kode data dan kode koreksi kesalahan dari setiap blok dan terjadi penambahan bit jika diperlukan

5. Module Placement in Matrix

Tahapan ini adalah penambahan modul di dalam matriks. Pada tahap ini juga terjadi penamabahan finder pattern, separator, timing pattern dan aligmnet pattern

6. Masking

Setelah modul telah berada dalam matriks selnjutnya adalah pemberian pola masking. Pada tahap ini pembangkitan delapan QR Code berbeda dari modul kode berdasarkan operasi XOR. Perbedaan terletak pada pixel yang berwarna terang dan gelap tergantung rumus pola

7. Format and Version Information Penambahan informasi mengenai format dan versi QR Code yang digunakan

Diagram proses QR code merupakan bentuk aliran prosedur yang akan memproses sebuah data menjadi kode batang dan sebaliknya dari kode batang menjadi sebuah data yang terdapat didalam kodeng batang tersebut. Sehingga pada proses ini dapat dilihat secara rinci supaya dapat dimengerti oleh pandangan pembaca.

(5)

Gambar 2.4

Diagram Aliran Pembangkit QR code Sumber : http://www.qrcode.com

Pada saat melakukan login untuk masuk kedalam sistem, user akan diminta memasukan identitas user seperti userid dan password sebagai antisipasi dalam hal pengamanan sistem. Password dapat diubah sesuai dengan kebutuhan.

Sedangkan userid tidak pernah diubah karena berupa identitas unik yang merujuk ke user tertentu. Jika kedua pengaman tersebut berhasil atau memenuhi maka user memiliki hak untuk mengakses system.

Proses login memiliki mekanisme yang terdiri dari tiga tahap, yaitu:

1. Identifikasi

Tahapnya dimana user memberitahukan identitas dirinya pada sisem.

2. Otentikasi

Tahap dimana user memverifikasi klaimnya yaitu sesuatu yang diketahui, seperti kode PIN atau password, sesuatu yang dimiliki, seperti kartu

magnetik; dan sesuatu yang menjadi jati diri, seperti sidik jari.

3. Otoritas

Tahap terakhir dimana jika identifikasi user telah sukses atau benar, sistem menyelsaikan proses login nya dan mengasosiasikan identitas user dan informasi kontrol akses dengan sesi user.

III. PEMBAHASAN

Pada implementasi sistem login dengan menggunakan QR Code ini secara garis besar terbagi menjadi dua bagian yakni, pertama untuk pengelolaan data akun mahasiswa menggunakan aplikasi generate QR code, dimana username dan password digenerate dan diubah menjadi sebuah QR Code yang nantinya dicetak sebagai kartu untuk login yang berbentuk QR Code, dan kedua untuk autentikasi login ke dalam sistem akademik sendiri dilakukan pembacaan scan QR Code dengan QR Scanner berbentuk webcam.

Pada pengembangan aplikasi generate QR Code nya, penulis menggunakan bahasa pemograman PHP, dan penyimpanan datanya menggunakan database MySQL. Penulis menggunakan tool Unifed Modeling Language (UML) untuk dokumentasi dan metode black box dalam pengujian sistemnya

Struktur sistem dalam sistem yang dikembangkan meliputi aspek struktur dari pengelolaan data akun mahasiswa. Untuk aspek struktur pengelolaan data akun mahasiswa dapat dijelaskan sebagai berikut :

(6)

Gambar 3.1 Struktur Sistem Login SIAP dengan QR Code

Dijelaskan dua pengguna diatas sebagai berikut :

a. Admin, berperan untuk mengakses aplikasi generate QR Code sebagai pengelola semua data akun mahasiswa yang ada, yang nantinya data tersebut diubah menjadi sebuah QR code sebagai alat login dilingkungan sistem informasi akademik penghubung mahasiswa dengan sistem akademik untuk login dengan QR code.

b. Mahasiswa, berperan sebagai pengguna sistem akademik yang nantinya mengakses sistem informasi akademik untuk melihat semua data tentang perkuliahan. Tetapi disini mahasiswa bisa login dengan sebuah rancangan fungsi login yang penulis buat yaitu dengan sebuah QR Code yang nantinya discan pada halaman login sistem informasi akademik STMIK Sumedang.

Berikut ini adalah spesifikasi kebutuhan yang diperlukan untuk menerapkan sistem login menggunakan QR Code :

Tabel 3.1 Spesifikasi Software

No Perangkat Spesifikasi 1 OS Komputer

Client

- Windows ( Semua versi)

2 OS Komputer Server

- Windows ( Semua versi)

3 Webserver - Apache 2.0

4 Database Server - MySQL

5 DBMS - PHP MyAdmin

Tabel 3.2 Spesifikasi Software QR Scanner

No Jenis Kebutuhan

1 Sistem Operasi Windows ( Semua versi)

2 Aplikasi Pengembang

CyberLink YouCam

3 Plugin Cordova_Plugin

Phonegap_plugin

Tabel 3.3 Spesifikasi Hardware

No Perangkat Spesifikasi

1 Komputer - Mendukung konektivitas internet

- Minimum Processor Dual Core

- Peramban / Browser mendukung HTML 5,CSS 3 dan Javascript - Minimum Ram 2GB.

- Minimum internal Storage 80 Gigabytes

Perancangan sistem yang diusulkan pada proses login SIAP dengan QR Code ini terbagi dalam dua bagian sistem yakni untuk pengelolaan data akun mahasiswa menjadi QR Code dengan aplikasi generate QR code dan QR Scanner menggunakan kamera webcam untuk proses penerjemahan data QR Code yang akan menjadi alat autentikasi login untuk masuk kedalam tampilan sistem informasi akademik akun mahasiswa.

Gambar 3.2 Perancangan Sistem Yang Diusulkan

Prosedur generate akun mahasiswa sistem informasi akademik dengan QR Code yang diusulkan:

1. Admin masuk ke form generate data mahasiswa untuk menginputkan data mahasiswa yang berisi tentang akun mahasiswa seperti nim, nama,

(7)

username, dan password yang sekaligus langsung di generate menjadi QR Code.

2. Kemudian masuk ke form lihat data mahasiswa, disini data yang tadi bisa di generate menjadi sebuah QR code, selain itu dapat diubah dan dihapus datanya.

3. Setelah data tersebut digenerate maka hasilnya akan ada di form cetak data mahasiswa yang selanjutnya akan dicetak untuk keperluan login

Gambar 3.3 Tampilan Utama Aplikasi Generate QR Code

Prosedur login sistem informasi akademik dengan QR Code yang diusulkan:

1. Akun mahasiswa yang tadinya berupa sebuah inputan username dan password telah diubah menjadi kode batang yang dinamakan sebagai QR Code.

2. Admin merubah username dan password menjadi QR Code dengan aplikasi generate QR Code yang penulis buat sesuai dengan kebutuhan login.

3. Ketika akan login mahasiswa mempunyai dua pilihan bisa menggunakan inputan atau dengan fungsi tombol scan QR Code.

4. Pada kodisi mahasiswa lupa password atau keyborad yang tidak berfungsi, mahasiswa bisa menggunakan QR Code.

5. Mahasiswa tinggal tekan tombol login with QR Code, kemudian webcam akan tampil dan siap untuk scan kode batang.

6. Kemudian tempelkan QR Code pada webcam dengan posisi yang tepat sehingga tampil halaman sistem informasi akademik.

Flowchart ini menejelaskan sistem kerja login pada perangkat komputer. QR Scanner berupa webcam ini akan menerjemahkan data yang terbaca dari QR Code yang akan diautentikasikan menjadi sebuah login yang ditujukan pada sistem informasi akademik yang menampilkan halaman utama

Gambar 3.4 Flowchart Sistem Login SIAP Dengan QR Code

Berikut adalah gambaran sistem login menggunakan QR Code yang digambarkan dengan use case

Gambar 3.5 Usecase Diagram Login dengan QR Code

Class Diagram bertujuan untuk melihat hubungan atau relasi apa saja pada sistem, berikut ini merupanan gambaran dari class diagram

System

Mahasiswa

Scan QR Code

Masuk ke Tampilan SIAKAD

<<include>>

(8)

Gambar 3.6 Class Diagram Sistem Login SIAP Dengan QR Code

Gambar 3.7 Activity Diagram Sistem Login SIAP dengan QR Code

Activity diagram ini menjelaskan proses login sistem informasi akademik dengan menggunakan QR Code yang sebelumnya data username dan password telah diubah menjadi QR Code. Dengan menggunakan fungsi QR Code Scanner yang berupa kamera webcam mahasiswa hanya menempelkan QR Code pada kamera webcam yang mana nanti akan di autentikasikan pada halaman utama menu sistem informasi akademik STMIK Sumedang

Gambar 3.8 Sequence Diagram Login SIAP dengan QR Code

Mahasiswa membuka aplikasi QR Scanner atau tombol login dengan QR Code dan akan masuk pada tampilan Scan QR Code. Setelah melakukan scanning maka akan ada pengecekan data secara otomatis mengenai QR Code yang berhasil diterjemahkan. Jika berhasil maka akan tampil halaman menu utama sistem infromasi akademik.

Gambar 3.9 Statechart Diagram Login SIAP dengan QR Code

Menu Login +Username +Password +Get Login() +Error Message()

Menu Utama +Generate Data Mahasiswa +Lihat Data Mahasiswa +Cetak Data Mahasiswa +Set Menu()

Generate Data Mahasiswa +Nim

+Nama +Username +Password +Generate()

Lihat Data Mahasiswa +Nim +Nama +Username +Password +Aksi +Edit() +Hapus()

Cetak Data Mahasiswa +Nim +Nama +QR Code +Cetak()

Scan QR Code +Username +Password +Scan QR Code() +Get Data()

Mahasiswa QR Code Scanner Database

Pilih Tombol Scan QR Code

Menampilkan Camera Webcam Pilih Camera Webcam

Scan QR Code

Menangkap QR Code Proses Autentikasi Pencocokan Data

Tampil Halaman Menu SIAKAD

Mencocokan Data

Gagal

Berhasil

/ : Admin

/Scanner QR Code / Webcam /Scan QR Code /Database /Halaman SIAKAD

1 : Menu Cetak Data Mahasiswa()

2 : Scan QR Code()

3 : Mencocokan Data Login() 4 : Cek Data() 5 : Gagal Login() 6 : Login Berhasil()

Login SIAKAD

QR Scanner

Scan QR Code

Validasi/Autentikasi

Gagal

Menu Utama SIAKAD Berhasil

(9)

Gambar 3.10 Component Diagram

Component Diagram merupakan gambaran struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak. Termasuk juga ketergantungan (dependency) di antaranya.

Gambar 3.11 Deployment Diagram

Sebuah deployment diagram menunjukkan perangkat keras sistem dan perangkaat lunak didalamnya. Dalam hal ini termasuk jaringan komputer serta lokasi komponen jaringan tersebut. Notasi- notasi yang di gunakan dalam deployment diagram antara lain processor, device, connection dan process.

Setelah semua dilakukan perancangan sistem, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap model yang akan diterapkan.

Analisis model dilakukan setelah proses pengembangan model telah dilakukan.

Setelah sistem tersebut telah dilakukan analisis dan desain makan proses selanjutnya adalah melakukan implementasi. Hasil implementasi dari tahap-tahap yang sudah dilakukan adalah sebagai berikut :

Gambar 3.12 Form Generate Data Mahasiswa

Gambar 3.13 Form Lihat Data Mahasiswa

Gambar 3.14 Form Cetak Data Mahasiswa

Gambar 3.15 Form Hasil Generate QR Code

Sistem

Admin

Aplikasi Generate QR Code

Proses

Database

Mahasiswa

QR Scanner

Tampilan SIAKAD

Database

Server/Admin Qr Scanner

(10)

Gambar 3.16 Form Tampilan Login Dengan Fitur QR Code

Gambar 3.17 Form Scan QR Code

Gambar 4.43 Form Hasil Scan QR Code

Dari hasil uji dan validasi tahap akhir dalam perancangan sistem yang dibuat penulis. Pengujian aplikasi generate QR Code dan perancangan sistem login dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Test Berikut adalah hasil validasi model dengan menggunakan metode Black Box Test :

a. Aplikasi Generate QR Code yang dibuat dapat merubah data username dan password mahasiswa menjadi sebuah QR Code.

b. Sistem Login SIAP STMIK Sumedang dengan menggunakan QR Code, membuat sistem mampu berfungsi

secara maksimal dan mampu menyelsaikan beberapa masalah yang dialami oleh mahasiswa seperti lupa password dan alat inputan (keyboard) yang rusak. Sehingga akses sistem akademik pun menjadi lebih mudah.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan dari hasil analisa dan pengujian yang telah di lakukan oleh penulis pada penelitian ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan untuk menyelasaikan beberapa masalah berdasarkan latar belakang diatas yaitu sebagai berikut :

1. Fungsi login sistem akademik dengan menggunakan QR Code dapat diterapkan dalam perkuliahan khususnya di kampus STMIK Sumedang untuk memberi kemudahan pada mahasiswa dalam akses data sistem informasi akademik .

2. Penggunaan QR Code ini merupakan fungsi alternatif sebagai alat login sistem infromasi akademik untuk menyelesaikan masalah ketika mahasiswa lupa password, hardware yang rusak, dan mengurangi antrian mahasiswa.

3. Waktu implementasi login sistem informasi akademik di STMIK Sumedang menjadi lebih efisien dan mudah.

Berdasarkan hasil dari kesimpulan penelitian diatas, maka penulis merekomendasikan berupa saran-saran yang supaya kedepannya bisa dikembangkan kembali menjadi bahan perbaikan selanjutnya, saran-saran yang diberikan sebagai berikut :

1. Saran untuk peneliti selanjutnya jika ada yang akan melakukan penelitian mengenai login sistem informasi akademik dengan QR Code ini adalah dari segi keamanan data, sehingga data yang telah di generate menjadi QR Code dapat ditingkatkan keamananya

(11)

sehingga data tersebut dapat terjaga dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

2. Penelitian ini belum komprehensif, karena masih banyak alur sistem yang harus diperbaharui sesuai dengan sistem yang berjalan saat ini, semoga kedepannya yang berminat untuk melanjutkan penelitian ini dapat memberikan sistem lebih baik dari segi keamanan akses dari yang penulis buat saat ini. Karena kelemahan pada perancangan sistem yang dibuat masih kurang aman dalam penyimpanan sistem login QR Code ini.

3. Sistem yang penulis buat belum dihubungkan dengan jaringan internet, semoga kedepannya bisa menjadi bahan perbaikan untuk memaksimalkan kebutuhan agar login SIAP dapat dilakukan dimana saja oleh mahasiswa dengan fungsi QR Code.

V. DAFTAR PUSTAKA

1. Abdul Kadir.2008.Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP .Bandung : Andi

2. A.S, Rosa 2013, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, Informatika, Bandung

3. Fathansyah. (2012). Basis Data.

Bandung : Informatika

4. Utami,Ema Dan Sukrisno. Konsep dasar pengolahan dan pemrograman database dengan sql server, Ms Acces dan Visual : Andi

5. Setiawan,Andi.2004.Mudah Tepat Singkat. Pemrograman HTML .Bandung : CV. YRAMA WIDYA Bandung

6. Auliya Unnisa Fitri S. 2012, Studi QR- Code dan Pemanfaatannya dalam Kriptografi, Alamat Sistus :

http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi .munir/Kriptografi/2011-

2012/Makalah-2012-2/Makalah- Kripto-2012-2-023.pdf

7. Denso-Wave. About 2D code. <url:

http://www.qrcode.com/en/aboutqr.htm l.> diakses pada 23 Oktober, 2015.

8. Leakhina, Chen, JMF Webcam app with saving JPG <url:

https://leejava.wordpress.com/2009/09 /23jmf-webcam-app-with-saving- jpeg/> diakses pada 28 Oktober, 2015.

9. M. Pasca Nugraha dan Dr. Ir. Rinaldi Munir M.T. 2011, Pengembangan Aplikasi QR Code Generator dan QR Code Reader dari Data Berbentuk Image , Alamat Sistus :

http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi .munir/Penelitian/Makalah-KNIF- 2011-05.pdf

10. Pramihapsari, Mita.(2012) Perancangan labeling Pada Dokumen

Menggunakan QR Code.

INTERNATIONAL JURNAL OF COMPUTER.

11. Bachtiar Masdito, Mazharudin Ary (2012) Smart Login pada Situs Web menggunakan Qr-C0de, Jurnal Teknik Pomits Vol.1, No. 1, (2012) 1-4

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Informasi Deteksi Kehadiran Dan Media Penyampaian Pengumuman Dosen Dengan Menggunakan Teknik Pengenalan QR Code” adalah aplikasi yang berfungsi untuk mendukung

QR Code akan ditempelkan pada papan yang akan diletakan disetiap jenis tanaman, kemudian user membuka aplikasi game edukasi, selanjutnya user melakukan daftar atau

SISTEM ABSENSI ASISTEN DOSEN MENGGUNAKAN QR CODE SCANNER BERBASIS ANDROID PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MURIA KUDUS.

QR Code memiliki berbagai keunggulan yang cocok untuk menyimpan data mahasiswa dan menjadi sebuah alat identifikasi pada sebuah sistem presensi seperti tahan

Hasil dari penelitian ini berupa aplikasi absensi siswa yang menggunakan QR Code sebagai media masukan kehadiran siswa yang diimplementasikan berbasis jaringan lokal agar terciptanya

Studi Pustaka Tahap ini adalah mencari referensi dari jurnal penelitian, paper, artikel yang berkaitan dengan perancangan sistem absensi karyawan menggunakan QR code pada SMPN 1 Kandat

161 yang benar, klik login Klik Buat QR Menu Sistem akan membuat QR Code, mencakup label meja Sesuai Harapan Valid Klik Tambah dan input meja baru pada halaman

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian data pembahasan pada uraian bab sebelumnya mengenai “Sistem Antrian Menggunakan QR-Code pada Klinik Husada Lhoksukon”, berdasarkan hasil