• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISIKO OBESITAS PADA AWAL KEHAMILAN TERHADAP KEJADIAN KELAHIRAN PREMATUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RISIKO OBESITAS PADA AWAL KEHAMILAN TERHADAP KEJADIAN KELAHIRAN PREMATUR"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

RISIKO OBESITAS PADA AWAL KEHAMILAN TERHADAP KEJADIAN KELAHIRAN PREMATUR SPONTAN DI

RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

OBESITY RISK IN EARLY PREGNANCY ON SPONTANEOUS PREMATURE BIRTH GENESIS IN REGIONAL SPECIAL

HOSPITAL OF MOTHERS AND CHILDREN SITI FATIMAH MAKASSAR

PITRI YANTI SYUKUR

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

(2)

RISIKO OBESITAS PADA AWAL KEHAMILAN TERHADAP KEJADIAN KELAHIRAN PREMATUR SPONTAN DI RSKD

IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Magister

Program Studi Kesehatan Masyarakat

Disusun dan diajukan oleh

PITRI YANTI SYUKUR

Kepada

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

(3)
(4)

PERYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Pitri Yanti Syukur

Nomor Mahasiswa : P1807213015

Program Studi : Kesehatan Masyarakat Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Makassar, Agustus 2016 Yang menyatakan

Pitri Yanti Syukur

(5)

PRAKATA

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, ridho dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Risiko Obesitas pada Awal Kehamilan terhadap Kejadian Kelahiran Prematur Spontan di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar” tulisan ini merupakan tesis penulis sekaligus menjadi syarat untuk menyelesaikan studi di Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin.

Pada penyusunan dan penyelesaian tesis ini penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan tulus menyampaikan rasa hormat, terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. dr. H. M. Tahir. Abdullah, M.Sc., MSPH selaku ketua komisi penasihat dan Bapak Prof. Dr. dr.

Muhammad Syafar, MS selaku anggota komisi penasihat yang penuh kesabaran meluangkan waktu untuk memberikan masukan, motivasi, bantuan, bimbingan, nasihat, petunjuk, saran dan arahan yang membangun sehingga tesis ini dapat selesai. Rasa hormat, terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada tim penguji Bapak Dr. dr. Arifin Seweng, MPH, Bapak Dr. Stang., Drs., M.Kes dan Ibu Dr. dr. Syamsiar Russeng, MS yang telah banyak memberikan masukan serta arahan guna penyempurnaan penulisan tesis ini. Rasa

(6)

hormat, terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya penulis sampaikan pula Kepada Bapak Prof. Dr. dr. Buraerah H Abd. Hakim, M.Sc (Alm) yang semasa hidupnya banyak memberikan masukan, motivasi, bantuan, bimbingan, nasihat, petunjuk, saran dan arahan, semoga segala amal baik yang telah diberikan mendapat balasan dari ALLAH SWT.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Dwi Aris Tina Palubul, MA selaku Rektor Universitas Hasanuddin.

2. Prof. Dr. Syamsul Bachri, SH, MS selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin.

3. Prof. Dr. drg. Andi Zulkifli, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin beserta Staf.

4. Dr. Ridwan M. Thaha, M.Sc selaku Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin.

5. Dr. dr. H. Leo Prawirodihardjo, SpOG(K), M.Kes, MM, Ph.D Selaku Direktur RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar beserta seluruh pegawai yang telah memeberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

6. Teman-teman seperjuangan pada Konsentrasi Kesehatan Reproduksi dan Keluarga angkatan 2013, 2014 dan 2015 atas semua kebersamaan, dukungan, motivasi, bantuan dan masukan selama mengikuti pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin dan dalam penyelesaian tesis ini.

(7)

7. Kepada sahabat Wa Ode Fitria Marsidi, SKM, Wa Ode Vita Nirmala, SKM, Nurfadhilah, SKM, Israwati Ningsih, SKM, Dahliyani, SKM, M.Kes, Muhammad Kamal, SKM, M.Kes, Jumiari Jamil, SKM, Yusnianti, SKM yang tak henti-hentinya mendoakan dan memberi penulis semangat, motivasi dan masukan.

8. Kepada sahabat seperjuangan Husna, SKM, M.Kes yang selalu memberikan masukan, saran dan motivasi, ka Yeny SKM, M.Kes, Farihah Muhsanah, SKM, M.Kes yang memberi doa, semangat dan motivasi, Arif ,SKM. M.Kes yang memberi bantuan dan masukan kepada penulis dalam proses penyelesaikan tesis ini.

9. Kepada Najmyah, SE dan Astika Putri, SKM yang telah memberi semangat dan motivasi kepada penulis.

10. Kepada Ibu-ibu responden yang telah bersedia meluangkan waktunya.

11. Kepada semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil hingga tesis ini dapat terselesaikan.

Terimakasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada orang tua tercinta Ibunda Djasnawiah Parase, SE, Bapak Amiruddin Parase, Drs. Abd, Syukur, terimakasih atas segala kasih sayang, pengorbanan, kesabaran, doa, dukungan dan semangat yang tak ternilai yang diberikan kepada penulis selama menempuh pendidikan sampai menyelesaikan tesis ini, terima kasih juga penulis sampaikan kepada kakakku Sri Ujiatin

(8)

Lasahari, SKM, MM, Sri Usriatin Lasahari,S.Pi, dan Siti Asmalati, SE, yang telah banyak memberikan dukungan, semangat dan motivasi dan selalu bersedia mendengarkan cerita penulis, adikku Puti Puspa Seruni, Amd.

Keb dan Eka Santika Giarsi Lasahari, Amd.Keb yg telah membantu dan memotivasi penulis dimasa-masa tersulit, Enita Trisnawati Thalib Taora yang telah meluangkan waktunya untuk menemani penulis dalam proses pengambilan data awal, adikku Amalyah Djuswan yang dengan sabar menemani dan memberikan semangat kepada penulis selama proses penelitian, Afni Marwah Djuswan, SKM, Fathiyah Nesa Anggriani, S.Ft, Cantika Suci Adelina Lasandara, S.Farm, Adelia, S. Farm yang telah memberikan banyak motivasi sehingga tesis ini bisa terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan dan memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, senantiasa diharapkan dari pembaca atas kontribusinya baik berupa kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, Mei 2016

(9)
(10)
(11)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGAJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERYATAAN KEASLIAN TESIS ... iv

PRAKATA ... v

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum tentang Indeks Massa Tubuh ... 13

B. Tinjauan Umum tentang Kelahiran Prematur ... 19

C. Tinjauan Umum tentang Pelayanan Antenatal Care ... 27

(12)

xii

D. Tinjauan Umum tentang Keterpaparan Asap Rokok ... 34

E. Tinjauan Umum tentang Konsumsi Alkohol ... 42

F. Tinjauan Umum tentang Diabetes Melitus ... 46

G. Tinjauan umum tentang Preeklamsia/eklamsia ... 51

H. Kerangka Teori Penelitian ... 56

I. Kerangka Konsep Penelitian ... 56

J. Hipotesis Penelitian ... 62

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 63

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 65

C. Populasi dan Sampel ... 65

D. Definisi Operasional Kriteria Obyektif ... 68

E. Kontrol Kualitas ... 73

F. Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 76

G. Analisis Data ... 77

H. Penyajian Data ... 78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 79

B. Pembahasan ... 92

C. Keterbatasan Penelitian ... 112

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 114

B. Saran ... 115

(13)

xiii

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh Untuk Asia Pasifik ... 17 Tabel 2 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh Untuk Indonesia ... 17 Tabel 3 Distribusi Responden berdasarkan variabel yang diteliti di

RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2017 ... 80 Tabel 4 Risiko obesitas pada awal kehamilan berdasarkan

pemanfaatan pelayanan ANC terhadap kejadian kelahiran prematur spontan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar Tahun

2017 ... 82 Tabel 5 Risiko obesitas pada awal kehamilan berdasarkan

keterpaparan asap rokok terhadap kejadian kelahiran prematur

spontan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar Tahun 2017 ... 84 Tabel 6 Risiko obesitas pada awal kehamilan berdasarkan konsumsi

alkohol terhadap kejadian kelahiran prematur spontan di

RSKDIA Siti Fatimah Makassar Tahun 2017 ... 85 Tabel 7 Risiko obesitas pada awal kehamilan berdasarkan diabetes

melitus terhadap kejadian kelahiran prematur spontan di

RSKDIA Siti Fatimah Makassar Tahun 2017 ... 87 Tabel 8 Risiko obesitas pada awal kehamilan berdasarkan

preeklampsia/eklampsia terhadap kejadian kelahiran prematur

spontan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar Tahun 2017 ... 88

(15)

xv

Tabel 9 Hasil analisis risiko obesitas pada awal kehamilan terhadap kejadian kelahiran prematur spontan di RSKDIA Siti Fatimah

Makassar Tahun 2017 ... 89 Tabel 10 Hasil uji multivariat risiko obesitas pada awal kehamilan

terhadap kejadian kelahiran prematur spontan di RSKDIA Siti

Fatimah Makassar Tahun 2017 ... 91

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Teori Penelitian ... 56 Gambar 2 Kerangka Konsep Penelitian ... 61 Gambar 3 Model Desain Penelitian ... 64

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Sintesis Jurnal 2. Kuesioner Penelitian

3. Hasil Analisis Univariat, Bivariat dan Multivariat 4. Surat Izin Penelitian.

5. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian.

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) adalah indeks dari berat badan dan tinggi badan yang digunakan untuk mengklasifikasikan berat badan kurus, normal, kegemukan dan obesitas pada orang dewasa (WHO, 2017). Didefinisikan sebagai berat badan kilogram dibagi dengan kuadrat dari ketinggian (kg/m2). IMT atau BMI adalah metode yang digunakan untuk mengetahui status gizi seseorang dan memberikan indikator atas lemak tubuh dan digunakan untuk screening berat badan yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan (CDC, 2009).

IMT merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Wanita dengan berat badan lebih atau IMT obesitas sebelum hamil berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan seperti hipertensi, koriomnionitis, diabetes gestasional, tromboemboli, preeklampsia, makrosomia, infeksi, kelahiran prematur dan kematian janin dalam rahim (Yu et al. 2006, Parker et al. 2014). Hal negatif serupa bisa terlihat pada wanita dengan IMT kurus penelitian Papathakis & Rollins (2005) menunjukkan bahwa peningkatan risiko berat bayi lahir rendah dan

(19)

2

kelahiran prematur terjadi pada wanita dengan berat badan kurang atau IMT kurus sebelum hamil.

Menurut WHO kelahiran prematur adalah persalinan yang terjadi pada umur kehamilan antara 20-36 minggu yan g diukur berdasarkan hari pertama haid terakhir (Krisnadi et al., 2009). Menurut Saifuddin (2009) persalinan prematur merupakan persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20-36 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram.

Kelahiran yang terjadi sebelum umur kehamilan ibu 37 minggu memiliki dampak yang sangat merugikan bagi bayi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang (Beck, et al, 2010). Hal ini disebabkan secara fisik organ tubuh janin masih belum terbentuk secara sempurna dan berfungsi dengan baik, maturitas organ paru, otak dan gastrointestinal juga belum sempurna. Dampak jangka pendek bayi yang lahir prematur akan memiliki kelainan seperti sindrom gawat nafas (Respiratory Distress Syndrom), perdarahan intra/periventrikuler, NEC (Necrotizing Entero Cilitis), displasi bronko-pulmonar, sepsis dan paten duktus anteriosus.

Untuk dampak jangka panjang, bayi prematur dapat mengalami gangguan perkembangan neurologi dan ketidak mampuan yang permanen seperti penyakit paru, paralsis selebri, kebutaan dan ketulian. Gangguan atau ketidakmampuan ini berdampak pada kesulitan untuk beradaptasi di dunia luar dan pada akhirnya mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia di masa akan datang, kelahiran bayi prematur memerlukan

(20)

3

bantuan perawatan medis yang melibatkan teknologi sehingga berdampak pada beban ekonomi berupa pengeluaran biaya yg besar.

Selain gangguan kesehatan, persalinan prematur juga dapat berakibat pada kematian bayi yang dilahirkan. Kelangsungan hidup bayi prematur bergantung pada umur kehamilan ibu saat kelahiran. Semakin muda umur kehamilan ibu saat kelahiran maka semakin kecil peluang kelangsungan hidupnya. Bayi yang lahir pada usia kehamilan 23 minggu memiliki peluang kelangsungan hidup sebesar 17%, pada usia kehamilan 24 minggu sebesar 39%, pada usia kehamilan 25 minggu sebesar 50%

dan pada usia kehamilan ≥ 32 minggu bayi memiliki kelangsungan hidup 60%.

Tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development goals/SDGs) tujuan ke-3 sistem kesehatan nasional yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia dengan target menurunkan Angka Kematian Neonatal sebesar 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 KH Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental (SDGs, 2015).

Kelahiran prematur merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas neonatus yaitu 60-80% diseluruh dunia dan penyebab kedua terbesar kematian anak usia dibawah 5 tahun (WHO, 2016). Setiap tahun 15 juta bayi lahir prematur di seluruh dunia dan sebanyak 3,1 juta

(21)

4

meninggal karena komplikasi kelahiran prematur (Blencowe et al, 2013).

Kelahiran prematur merupakan masalah global Lebih dari 60% dari kelahiran prematur berada di negara berpenghasilan rendah yaitu dari sub-Sahara dan Asia Selatan, kejadian kelahiran prematur di negara berpenghasilan tinggi seperti Amerika sebesar 12,3% dari 4 juta kelahiran setiap tahun (WHO, 2015, Factsheet on Preterm Birth, 2013, Lawn et al., 2010).

Berdasarkan laporan dari UNICEF (2014), angka kematian balita (AKABA) di dunia adalah sebesar 46 per 1000 kelahiran hidup. Untuk kawasan Asia Tenggara AKABA juga masih cukup tinggi yaitu sebesar 29/1000 KH, untuk Indonesia, pada tahun 2012 angka kematian bayi (AKB) adalah sebesar 34/1000 KH dan angka kematian balita (AKABA) 44/1000 KH, terjadi penurunanan pada tahun 2013 angka kematian bayi (AKB) adalah 32/1000 KH dan AKABA 40/1000 KH, penurunan ini masih jauh dari target rencana strategis kementerian kesehatan tahun 2015- 2019 yaitu dimana AKB diharapkan turun menjadi 23/1000 KH dan AKABA 32/1000 KH (Kemenkes RI, 2015).

Sebagai gambaran kasar untuk melihat angka kejadian prematur di Indonesia digunakan angka kejadian bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Angka kejadian BBLR Nasional pada tahun 2013 sebesar 10,2% diharapkan turun menjadi 8% pada target rencana strategis kementerian kesehatan tahun 2015-2019. Di Sulawesi Selatan angka kejadian BBLR pada tahun 2013 sebesar 12,4%, walaupun BBLR tidak

(22)

5

mutlak mewakili angka kejadian prematur (RENSTRA, 2015-2019, RISKESDAS, 2013).

Angka kejadian BBLR Kota Makassar tahun 2012 sebesar 473 dari 24.034 bayi 2013 sebesar 611 dari 24.576 bayi lahir hidup atau sekitar 2.48% (Profil Kesehatan SULSEL, 2014).

Berdasarkan data persalinan di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah pada tahun 2015 tercatat sebanyak 159 kejadian kelahiran prematur dari 3.046 kelahiran, pada tahun 2016 periode Januari- April jumlah persalinan 635 terjadi 51 kelahiran prematur (Profil RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah, 2016).

Kebanyakan kelahiran prematur terjadi secara spontan, kelahiran prematur spontan terjadi sebanyak 40-50% pada persalinan preterm, dan sisanya 25-40% diakibatkan oleh ketuban pecah dini preterm dan 20- 25% persalinan preterm atas indikasi obstetrik. Kelahiran prematur spontan dapat berhubungan dengan beberapa penyebab dan faktor risiko yang meliputi kehamilan pada wanita yang lebih muda dari 19 tahun atau lebih tua dari 35 tahun, jarak cukup antara kehamilan (kurang dari enam bulan menjadi hamil atau memiliki kelahiran hidup), faktor gizi pada kehamilan (obesitas atau malnutrisi), hipertensi yang tidak terkontrol dalam kehamilan (preeklampsia/eklampsia), infeksi maternal (termasuk HIV dan malaria), kondisi ibu kronis (diabetes, anemia, tekanan darah tinggi), faktor genetik dan riwayat ibu kelahiran prematur, kehamilan ganda (kembar atau kembar tiga), kesehatan psikologis ibu (termasuk

(23)

6

sebagai akibat dari kekerasan dalam rumah tangga dan berbasis gender), faktor gaya hidup (merokok, kelebihan alkohol). (Factsheet on Preterm Birth, 2013).

Perawatan antenatal care (ANC) dianjurkan untuk dilakukan lebih awal saat kehamilan penelitian Beeckman et.al (2014) menyatakan bahwa pelayanan ANC berperan penting dalam pencegahan kelahiran prematur.

Gudayu et.al (2014) menunjukkan bahwa 35,4% ibu mulai melakukan pelayanan ANC tepat waktu pada trimester pertama kehamilan, skrining antenatal juga memiliki pengaruh positif dalam mendeteksi beberapa komplikasi kehamilan dan penurunan risiko kelahiran bayi prematur.

Penelitian Taylor et al (2005) menunjukkan bahwa wanita yang tidak melakukan perawatan antenatal care berisiko tinggi untuk mengalami kelahiran prematur.

Merokok diperkirakan terkait dengan risiko kejadian kelahiran prematur, penelitian Miyake et al. (2013) menunjukkan ibu yang aktif merokok sepanjang kehamilan, secara signifikan terkait dengan peningkatan risiko usia kehamilan dan berat bayi lahir rendah (berkaitan dengan risiko kelahiran prematur). Paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti persalinan prematur dan bayi berat lahir rendah hal ini disebabkan oleh nikotin yang terkandung dalam asap rokok yang menimbulkan kontraksi pada pembuluh darah, akibatnya aliran darah ke janin melalui tali pusar janin akan berkurang sehingga mengurangi kemampuan distribusi zat makanan

(24)

7

yang diperlukan oleh janin (Amiruddin R, 2007). Risiko kelahiran prematur pada perokok meningkat sebanyak 1,2 kali, akibat merokok aktif tidak jauh berbeda dengan merokok pasif selama kehamilan. ibu hamil yang merokok dan ibu hamil yang merokok pasif (suami perokok atau bekerja di lingkungan perokok ) akan mengalami sulit tidur, tidur kurang nyenyak dan rasa sulit bernafas (Jaakkola, N 2002). merokok sebelum, selama kehamilan dan setelah melahirkan merupakan penyebab utama berat bayi lahir rendah dan berbagai gangguan kesehatan pada bayi (Marteau et al.

2013).

Konsumsi Alkohol berisiko terhadap kejadian kelahiran prematur.

hal ini didukung oleh penelitian Miyake et al. (2014) yang menunjukkan bahwa ibu yang mengkonsumsi alkohol selama kehamilan secara signifikan berhubungan dengan risiko kelahiran prematur. Penelitian Mullally et al. (2011) di Irlandia melaporkan 81% perempuan mengkonsumsi alkohol pada periode pra konsepsi, Konsumsi tinggi alkohol dengan usia ibu dibawah 25 tahun berisiko melahirkan sangat prematur usia kehamilan <32 minggu. Penelitian O'leary et al (2009) di Australia melaporkan bahwa hanya 41% wanita tidak mengkonsumsi alkohol selama kehamilan. Usia ibu 30-39 tahun memilih tetap mengkonsumsi alkohol pada awal kehamilan (Murphy et al., 2013).

Penelitian Parker et al. (2014) Menyatakan bahwa wanita yang memiliki IMT tinggi atau obesitas sebelum hamil, berisiko mengalami komplikasi kehamilan seperti hipertensi, diabetes gestasional,

(25)

8

korioamnionitis, infeksi, gangguan tromboemboli, menurut Ng et al (2014), Menjadi kegemukan atau obesitas sebelum hamil sangat terkait dengan status sosial ekonomi dan faktor perilaku. Wanita gemuk (18%) lebih berisiko untuk mengalami diabetes gestational, hipertensi, melahirkan prematur, preeklampsia, sesar, janin distress, resusitasi, dan makrosomia.

Obesitas sebelum kehamilan dapat memberikan dampak merugikan bagi ibu dan bayi seperti diabetes gestasional, preeklampsia, operasi sesar darurat, perdarahan postpartum, infeksi, kelahiran prematur, besar untuk usia kehamilan (LGA), dan kematian janin dalam rahim (FDIU) (Choi et al., 2011).

Ibu hamil dengan preeklampsia ringan dan preeklampsia berat/eklampsia mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengalami kelahiran prematur dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami preeklampsia/eklampsia (sulistyoningsih, 2011). Penelitian Parker et al.

(2014) menyatakan bahwa wanita yang memiliki IMT tinggi atau obesitas sebelum hamil, berisiko mengalami komplikasi kehamilan seperti hipertensi, Wanita gemuk (18%) lebih berisiko untuk mengalami hipertensi, melahirkan prematur, preeklampsia. Penelitian Choi et al.

(2011) menunjukkan obesitas sebelum kehamilan berisiko mengalami preeklampsia dan kelahiran prematur.

Berdasarkan berbagai masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti bermaksud ingin melakukan penelitian terkait dengan risiko obesitas pada awal kehamilan terhadap kelahiran prematur spontan di

(26)

9

RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar disesuaikan dengan faktor perilaku, faktor maternal, penyakit medis dan kondisi kesehatan dalam kehamilan.

B. Rumusan Masalah

Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) adalah metode yang digunakan untuk mengetahui status gizi seseorang, merupakan indeks dari berat badan dan tinggi badan yang digunakan untuk mengklasifikasikan berat badan kurus, normal, kegemukan dan obesitas, Wanita dengan berat badan lebih atau IMT obesitas sebelum hamil berisiko tinggi mengalami kelahiran prematur (Yu CKH et al. 2006, Parker et al. 2014) hal negatif serupa terjadi pada wanita dengan berat badan kurang atau IMT kurus sebelum hamil dapat meningkatkan risiko berat bayi lahir rendah dan kelahiran prematur (P&N, 2005). Prematuritas adalah penyebab utama kematian bayi baru lahir dan penyebab kedua terbesar kematian anak usia dibawah 5 tahun, pada bayi yang selamat memiliki risiko mengalami kelainan baik kelainan jangka pendek maupun jangka panjang. Kelainan jangka pendek yang sering terjadi adalah sindrom gawat napas (Respiratory Distress Syndrom), pendarahan intra/periventrikuler, NEC (Necrotizing Entero Cilitis), Displasi bronko- pulmonar, sepsis dan paten duktus arteriosus. Untuk jangka panjang, bayi berpeluang mengalami kelainan berupa kelainan neurologik seperti selebral palsi, retinopati, retardasi mental juga dapat terjadi disfungsi

(27)

10

neurobehavioral yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kualitas SDM pada generasi yang akan datang. Berbagai latar belakang penyebab dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Apakah ada risiko obesitas pada awal kehamilan berdasarkan pemanfaatan pelayanan antenatal Care (ANC) terhadap kejadian kelahiran prematur spontan?

2. Apakah ada risiko obesitas pada awal kehamilan berdasarkan keterpaparan asap rokok terhadap kejadian kelahiran prematur spontan?

3. Apakah ada risiko obesitas pada awal kehamilan berdasarkan konsumsi alkohol terhadap kejadian kelahiran prematur spontan?

4. Apakah ada risiko obesitas pada awal kehamilan berdasarkan diabetes mellitus terhadap kejadian kelahiran prematur spontan?

keterpaparan asap rokok

5. Apakah ada risiko obesitas pada awal kehamilan berdasarkan preeklampsia/eklampsia terhadap kejadian kelahiran prematur spontan?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui risiko obesitas pada awal kehamilan terhadap kejadian kelahiran prematur spontan di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.

2. Tujuan Khusus

(28)

11

a. Untuk mengetahui apakah ada risiko obesitas pada awal kehamilan berdasarkan pemanfaatan pelayanan antenatal care (ANC) terhadap kejadian kelahiran prematur spontan di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.

b. Untuk mengetahui apakah ada risiko obesitas pada awal kehamilan berdasarkan keterpaparan asap rokok terhadap kejadian kelahiran prematur spontan di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.

c. Untuk mengetahui apakah ada risiko obesitas pada awal kehamilan berdasarkan konsumsi alkohol terhadap kejadian kelahiran prematur spontan di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.

d. Untuk mengetahui apakah ada risiko obesitas pada awal kehamilan berdasarkan diabetes melitus terhadap kejadian kelahiran prematur spontan di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.

e. Untuk mengetahui apakah ada risiko obesitas pada awal kehamilan berdasarkan preeklampsia/eklampsi terhadap kejadian kelahiran prematur spontan di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka

(29)

12

menurunkan angka kejadian kelahiran bayi prematur diwilayah kerjanya pada masa yang akan datang.

2. Bagi Dinas Kesehatan Kota Makassar, maka hasil penelitian ini menjadi informasi penting dalam rangka menyelesaikan atau mengurangi kejadian kelahiran bayi prematur di Kota Makassar.

3. Bagi RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar merupakan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas, kinerja pada tenaga kesehatan serta memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat khususnya ibu hamil.

4. Bagi ibu hamil diharapkan dapat meningkatkan status gizi dan melakukan deteksi dini agar tercapai status kesehatan yang optimal selama kehamilan serta melahirkan dengan selamat.

Referensi

Dokumen terkait

Apakah JogjaOnline Shop menggunakan situs (facebook) yang mudah untuk diakses (mudah ditemukan dan dibuka situsnya) sebagai sarana jual beli. Apakah JogjaOnline Shop menggunakan

Rumah pak Shohib, pak Tamzis dan juga mbah Munawaroh menggunakan bahan kayu untuk bagian bangunan yang ditampilkan atau yang diutamakan, seperti bagian depan dan

pengembangan yang dilakukan Stepan Rak dalam kekaryaaannya baik dari segi struktur maupun teknik dalam karyanya yang berjudul The

Suatu komunitas khusus yang beranggotakan para cowok berkualitas tinggi yang telah berhasil mentransformasi diri dari cowok yang tidak memiliki kualitas hidup

Kode program penyelesaian persamaan difusi neutron 2-dimensi dengan metode Jacobi paralel yang ditulis dalam bahasa C++ dan intel TBB telah berhasil dibangun dan

Melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan untuk menunjang kegiatan pelayanan Puskesmas dengan penuh tanggung jawab sesuai tugas dan fungsinya serta melaksanakan tugas

Data harian aliran sungai di dataran banjir dapat diramal dengan agak baik menggunakan nilai dimensi pembenaman optimum (m opt ) daripada kaedah Cao dan pendekatan songsang

dijelaskan secara lebih lanjut mengenai instansi yang berwenang dan tidak ada kriteria dan kualifikasi akuntan publik yang dapat ditunjuk untuk menghitung kerugian