• Tidak ada hasil yang ditemukan

E-government adalah penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif, serta memberikan pelayanan yang transparan dan memuaskan kepada masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "E-government adalah penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif, serta memberikan pelayanan yang transparan dan memuaskan kepada masyarakat"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Saat ini perkembangan teknologi Internet sudah mencapai perkembangan yang sangat pesat. Aplikasi Internet sudah digunakan untuk e-commerce dan berkembang kepada pemakaian aplikasi Internet pada lingkungan pemerintahan yang dikenal dengan e- government. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah berlomba-lomba membuat aplikasi e-government. Pengembangan aplikasi e-government memerlukan pendanaan yang cukup besar sehingga diperlukan kesiapan dari sisi sumber daya manusia aparat pemerintahan dan kesiapan dari masyarakat. Survei di beberapa negara menunjukkan bahwa ada kecenderungan aparat pemerintah untuk tidak melaksanakan kegiatan secara online, karena mereka lebih menyukaimetoda pelayanan tradisional yang berupa tatap langsung, surat- menyurat atau telepon. Kita harus belajar dari penyebab-penyebab kegagalan e-government di sejumlah negara yangdisebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: ketidaksiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana teknologi informasi, serta kurangnya perhatian dari pihak- pihak yang terlibat langsung.

E-government adalah penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif, serta memberikan pelayanan yang transparan dan memuaskan kepada masyarakat. Semua organisasi pemerintahan akan terpengaruh oleh perkembangan e-government ini. E-government dapatlah digolongkan dalam empat tingkatan. Tingkat pertama adalah pemerintah mempublikasikan informasi melalui website. Tingkat kedua adalah interaksi antara masyarakat dan kantor pemerintahan melaui e-mail. Tingkat ketigaadalah masyarakat pengguna dapat melakukan transaksi dengan kantor pemerintahan secara timbal balik. Level terakhir adalah integrasi di seluruh kantor pemerintahan, di mana masyarakat dapat melakukan transaksi dengan seluruh kantor pemerintahan yang telah mempunyai pemakaian data base bersama

B. Tujuan Penulisan

1. Memahami Pengertian Tentang E-Goverment

(2)

2. Agar mengetahui Karakteristik E-Government 3. Memahami Aplikasi E-government

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Karesteristik E-Government?

2. Bagaimana Tipe e-government ? 3. Contoh Aplikasi E-government?

(3)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian E-Government

E-Government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. Pada intinya E-Government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan pihak-pihak lain.

 Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor.

Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.

 Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum.

Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari kesemua pihak.

 Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolahan (jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya) dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.

 Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui email atau bahkan video conferencing. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam, misalnya.

(4)

Karakteristik e-government diantaranya :

1. Interaksi antara pemerintah dengan berbagai pihak yang berkepentingan seerti masyarakat luas, pebisnis dan unit0unit kerja di lingkungan pemerintah lainnya.

2. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (komputer, dan internet)

3. Mempermudah dan praktis dalam pelayanan pemerintah terhadap berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder).

Kerugian E-Government yaitu: Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka peluang terjadinya cyber crime yang dapat merusak system TIK pada e-government. Misalnya kasus pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan Pemilu oleh seorang cracker.

FUNGSI E-GOVERNMENT

E-government

E-government bertujuan memberikan pelayanan tanpa adanya intervensi pegawai institusi publik dan sistem antrian yang panjang hanya untuk mendapatkan suatu pelayanan yang sederhana. Selain itu e-government juga bertujuan untuk mendukung good governance.

Penggunaan teknologi yang mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi dapat mengurangi korupsi dengan cara meningkatkan transparansi dan akuntabilitas lembaga publik. E-government dapat memperluas partisipasi publik dimana masyarakat dimungkinkan untuk terlibat aktif dalam pengambilan keputusan/kebijakan oleh pemerintah.

TRANSFORMASI E-GOV

konsep e Government merupakan sebuah tantangan transformasi. Fungsi teknologi‐ informasi di dalam kerangka ini adalah tidak sekedar sebagai penunjang manajemen pemerintahan yang ada, tetapi justru merupakan driver of change atau sebagai hal yang justru menawarkan terjadinya perubahan perubahan mendasar sehubungan dengan proses‐ penyelenggaraan pemerintahan di era moderen. Setidak tidaknya secara evolusi ada empat‐ tahapan di dalam proses transformasi sehubungan dengan jenis aplikasi e Government yang‐

(5)

dipergunakan. Pada tahap Presence yang terjadi hanyalah sebuah komunikasi pasif satu arah antara pemerintah dengan masyarakat dan mereka yang berkepentingan dengan menggunakan teknologi internet semacam websites. Masyarakat yang ingin mendapatkan informasi mengenai pemerintahan dapat melakukannya sendiri melalui teknok browsing di internet. Pada tahap Interaction, mulai terjadi komunikasi langsung dua arah antara pemerintah dengan mereka yang berkepentingan dengan menggunakan teknologi semacam intranet dan fasilitas multimedia (seperti melalui email, tele conference, chatng, dan lain‐ sebagainya). Pada lingkungan ini, setiap individu dapat berhubungan dengan siapa saja wakil di pemerintahan secara one on one, namun tetap efektif dan e‐ ‐ fisien. Jenis transformasi ketiga adalah ketika aplikasi teknologi informasi menawarkan sebuah kemungkinan terjadinya transaksi melalui internet. Pada tahap Transaction ini, terjadi sebuah transaksi yang merupakan proses pertukaran barang atau jasa melalui dunia maya, yang melibatkan sumber daya finansial (uang), manusia, informasi, dan lain sebagainya. Dan proses yang terakhir adalah Integration, dimana pemerintah sebagai sebuah entiti telah menyediakan dirinya untuk dihubungkan atau diintegrasikan dengan entiti entiti lain semacam‐ perusahaan (bisnis), perguruan tinggi, lembaga lembaga non pemerintah, organisasi politik,‐ ‐ pemerintah negara lain, institusi internasional, dan lain sebagainya. Yang dimaksud dengan integrasi di sini tidak hanya terbatas pada dibukanya jalur jalur komunikasi digital antara‐ pemerintah dengan lembaga lembaga tersebut, namun lebih jauh lagi terjadinya integrasi‐ pada level proses, data, dan teknologi. Di sinilah proses transformasi tersulit dilakukan, karena dibutuhkan adanya perubahan perubahan paradigma dan pola pikir pada seluruh‐ jajaran birokrat di suatu negara.

PERKEMBANGAN E-gov

Perkembangan E Governmet di Indonesia

Dengan adanya E-Government, teknologi informasi dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin penggunaannya dalam system manajemen maupun proses kerjanya. Pemanfaatan teknologi informasi tersebut mencakup dari pengertian teknologi informasi tersebut dan

(6)

pemanfaatan dalam rangka meningkatkan kemudahan pelayanan masyarakat. Beberapa contoh perubahan yangsangat nyata adalah pertambahan situs-situs pemerintah pusat, daerah,departemen, kementerian, tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan bahkan adake desa. Tetapi kalau kita bandingan dengan negara-negara lain, indonesia termasuk salah satu negara yang perkembangan e-governmentnya tergolong lambat.

Meski ditingkat asia atau dunia ranking indonesia masih tergolong jauh, tetapi saat ini perkembangan E-Government di tingkat pusat maupun daerah tetap berkembang.

Disamping tingkat kementrian, pemerintah daerah juga telah banyak mengimplementasikan e-government diantaranya:

a. Kabupaten Sragen mengembangkan “One Stop Service (OSS)”

OSS Center adalah sebuah institusi yang memberikan dukungan pengembangan satuan kerja layanan perijinan terpadu atau lebih dikenal dengan istilah One Stop Services disingkat OSS (lihat about OSS). OSS center mendukung terwujudnya inovasi layanan perijinan terpadu di daerah yang pada kenyataannya masih memiliki keterbatasan untuk mengembangkan pelayanan perijinan terpadu secara prima. Berangkat dari tingginya kompetisi bisnis di tingkat lokal dan nasional, keberadaan OSS center akan memiliki korelasi positif terhadap perbaikan pelayanan publik pemerintah terhadap investor (baik pma maupun pmdn) dan pebisnis lokal. Dengan terbentuknya oss center di tingkat nasional dan regional (propinsi), diharapkan akan memiliki andil dalam perbaikan iklim investasi dan kualitas pelayanan perijinan di indonesia. OSS Center akan memberikan pendampingan pada oss bagi daerah daerah yang membutuhkan melalui penguatan sistem dan informasi, menganalisa kebutuhan dan melakukan asistensi di tiap level kebijakan pemerintah, mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari satuan kerja pelayanan perijinan usaha dan investasi, serta bentuk-bentuk asistensi lainnya. Selain itu, dengan keberadaan oss center ini diharapkan akan membentuk jaringan data dan informasi yang luas antar stakeholder dalam ranah investasi nasional dan lokal. Terbentuknya OSS Center ini ternyata sejalan dengan instruksi presiden nomor 3 tahun 2006 tentang paket kebijakan investasi dimana dalam kebijakan tersebut dituangkan berbagai hal yang harus diatur kembali agar iklim investasi di indonesia

(7)

dapat tumbuh dan bersaing di skala\ internasional. Dengan dukungan dukungan luas dari jaringan forum daerah (Forda UKM), lembaga-lembaga yang concern pada pengembangan usaha dan investasi baik pemerintah maupun non pemerintah, sektor swasta serta keterlibatan media cetak dan elektronik, OSS center diharapkan mampu menjadi motivator terciptanya perbaikan kualitas layanan perijinan usaha dan investasi di indonesia. Sedangkan manfaat nyata dari OSS ini adalah: OSS diharapkan mampu melayani seluruh perijinan yang dibutuhkan oleh investor dan dunia usaha di daerah masing-masing mulai dari ijin mendirikan bangunan (imb), ijin gangguan (ho), ijin usaha (siup, tdp, tdi, iut, iui, tdg, dll) atau ijin per sektor seperti ijin usaha restora, ijin pendirian salon dan oss center akan memberikan berbagai informasi dan pelatihan tentang sistem, metode, dan cara untuk mengembangkan layanan perijinan dan investasi di indonesia yang dapat diakses secara langsung di kantor oss center atau melalui telepon, email, dan website (www.oss- center.net). OSS center juga akan menghubungkan pemerintah kota/kabupaten dan OSS di seluruh indonesia dengan lembaga pendamping atau lembaga-lembaga lain yang dapat memberikan bantuan teknis untuk pengembangan OSS.

b. Pemerintah Surabaya menerapkan E-Procurement.

Dengan adanya E-Procurement yang dikembangkan pemerintah surabaya www.surabaya- eproc.or.id maka masyarakat surabaya bisa lebih mudah untuk mengetahui projek yang sedang ada dan mereka bisa lebih mudah untuk ikut didalam lelang tender projek tersebut.

c. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

BPPT termasuk salah satu bagian pemerintahan yang telah mengembangkan sebuah sistem tews yang sering disebut dengan tsunami early warning system. Sistem ini digunakan sebagai pemberi sinyal ke pusat yang menandakan kemungkinan ada tsunami. Dan jika sistem dipusat menerima sinyal dari satelit bahwa disuatu tempat akan terjadi tsunami, maka sistem control room akan menentukan sirene mana yang akan dibunyikan, dan akan mengirim sms secara langsung kepada orang-orang yang berwewenang didaerah dimana

(8)

kemungkinan tsunami itu akan terjadi, supaya bisa diinformasikan kemasyarakat. Sistem tews ini, menggunakan sistem jaringan yang sangat kompleks, dan setiap peralatan yang digunakan telah menggunakan Internet Protocol (Ip) yang spesifik. Misalnya, sirene, sensor dan beberapa tools lainnya. Selain contoh-contoh yang diatas, masih banyak daerah-daerah atau departemen atau lembaga pemerintahan yang lain yang telah mengembangkan e- government misalnya dibagian e-learning, e-registration, samsat dan lain sebagainya.

Hambatan dan tantangan pengembangan E-Government di Indonesia

Dalam pengembangan e-government di indonesia tidak lepas dari berbagai hambatan.

Hambatan yang timbul antara lain : 1. Sumber Daya Manusia

Faktor yang menghambat adalah belum tersediannya sumber daya manusia (sdm) yang memadai atau minim dari segi skill dan manajerial dalam pengelolaan. Pemerintah umumnya jarang memiliki sdm yang handal di bidang E-Government. Sdm yang handal dan mau mempelajari bidang baru, biasanya berada di lingkungan bisnis dan industri.

Permasalahan ketersediaan sdm yang memiliki standar kompetensi dibidang ict adalah lebih sulit dibandingkan dengan masalah teknologinya. Masih belum meratanya pemahaman masyarakat berkaitan dengan pemanfaatan E-Gov karena mayoritas penduduk berada pada garis golongan menengah ke bawah. Ini menjadi faktor yang menyebabkan keraguan dalam mengimplemtasikan E-Gov.

2. Infrastruktur

Faktor yang menjadi penghambat dalam implementasi E-Government di Indonesia adalah penetrasi pasar hardware dan provider layanan jasa teknologi komunikasi dan informasi belum merata hingga daerah - daerah, sehingga timbul masalah dalam infrastrukturnya juga masih kurang memadai. Biaya yang relatif mahal juga menjadi salah satu factor penghambat pembangunan infrastruktur. Sampai saat ini banyak kantor pemerintah yang sudah membangun jaringan lan di tiap unit kerja, tetapi jaringan lan tersebut belum terhubung dengan jaringan lan dengan unit kerja lain.

(9)

3. Aplikasi

Dalam pembangunan sebuah E-Government, pemerintah sebagai salah satu stakeholder harusnya tahu apa permasalahan yang ada, apa yang dibutuhkan dan bagaimana mengatasi permasalahan yang ada. Beberapa aplikasi E-Government tidak bisa menjawab permasalah yang timbul. Sebagai contoh kasus penerapan E Procurment (lpse) , pada saat penjelasan pekerjaan harusnya antara peserta lelang dan panitia pengadaan barang dapat melakukan interaksi secara real time.

4. Kepemerintahan/Regulasi

Komunikasi organisasi aliran komunikasi dalam hal pengelolaan E Government masih terbentur jalur birokrasi menjadi salah satu factor penghambat dalam pengembangan e government. Komitmen dari top management merupakan salah satu dukungan yang sangat diperlukan. Sampai saat ini project pemerintah dalam bidang E-Government banyak berupa seremonial. Dibangun dengan biaya besar, dengan tujuan yang baik

Tetapi tidak di manfaatkan dengan baik.

Strategi pengembangan E-Government

Berdasarkan sifat transaksi informasi dan pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah daerah melalui jaringan informasi, pengembangan e-government dapat dilaksanakan melalui 4 (empat) tingkatan, yaitu :

1. Tingkat 1 – persiapan

a. Pembuatan situs web sebagai media informasi dan komunikasi pada setiap lembaga.

b. Sosialisasi situs web untuk internal dan publik.

2. Tingkat 2 – pematangan

a. Pembuatan situs web informasi publik yang bersifat interaktif.

b. Pembuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga lain.

(10)

3. Tingkat 3 – pemantapan

a. Pembuatan situs web yang bersifat transaksi pelayanan publik.

b. Pembuatan interoperabilitas aplikasi dan data dengan lembaga lain.

4. Tingkat 4 – pemanfaatan

Pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat government to government (g2g), government to business (g2b), government to consumers (g2c).

Disamping tingkatan yang telah dijelaskan diatas, pencapaian tujuan strategis egovernment perlu dilaksanakan melalui 6 (enam) strategi yang berkaitan erat, Yaitu :

1. Strategi pertama

Mengembangkan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya, serta terjangkau oleh masyarakat luas. Diharapkan layanan publik yang terintegrasi tidak tersekat sekat oleh batasan organisasi dan kewenangan birokrasi, transparan dan terpercaya.

2. Strategi kedua

Menata sistem dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah. Penataan itu harus meliputi sejumlah sasaran yang masing-masing membentuk konteks bagi pembentukan kepemerintahan yang baik

3. Strategi ketiga

Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. Pelaksanaan setiap strategi memerlukan kemampuan dalam melaksanakan transaksi, pengolahan, dan pengelolaan berbagai bentuk dokumen dan informasi. Kemajuan teknologi informasi dan perkembangan jaringan komunikasi dan informasi memberikan peluang yang luas bagi instansi pemerintah untuk memenuhi keperluan tersebut.

4. Strategi keempat

(11)

Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri telekomunikasi dan teknologi informasi. Pengembangan pelayanan publik tidak perlu sepenuhnya ditangani oleh pemerintah. Partisipasi dunia usaha dapat mempercepat pencapaian tujuan strategis e- government.

5. Strategi kelima

Mengembangkan kapasitas surnber daya manusia (sdm), baik pada pemerintah\ maupun pemerintah daerah otonom, disertai dengan meningkatkan e-literacy masyarakat.

6. Strategi keenam

Melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan yang realistic dan terukur.

Setiap perubahan berpotensi menimbulkan ketidakpastian. Oleh karena itu pengembangan e-government perlu direncanakan dan dilaksanakan secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan dan sasaran yang terukur, sehingga dapat difahami dan diikuti oleh semua pihak.

B. Tipe e-government

a) G2C (Government to Citizens)

merupakan aplikasi e-Government yang paling umum, yaitu dimana pemerintah membangun dan menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi dengan tujuan utama untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat (rakyat). Dengan kata lain, tujuan utama dari dibangunnya aplikasi e-Government bertipe G-to-C adalah untuk mendekatkan pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan sehari-hari. Contoh aplikasinya adalah sebagai berikut:

ü Kepolisian membangun dan menawarkan jasa pelayanan perpanjangan Surat Ijin Mengemudi (SIM) atau Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) melalui internet dengan maksud untuk mendekatkan aparat administrasi kepolisian dengan komunitas para pemilik

(12)

kendaraan bermotor dan para pengemudi, sehingga yang bersangkutan tidak harus bersusah payah datang ke Komdak dan antre untuk memperoleh pelayanan;

ü Departemen Agama membuka situs pendaftaran bagi mereka yang berniat untuk melangsungkan ibadah haji di tahun-tahun tertentu sehingga pemerintah dapat mempersiapkan kuota haji dan bentuk pelayanan perjalanan yang sesuai

ü Bagi masyarakat yang memiliki keahlian tertentu dan berniat untuk mencari pekerjaan di luar negeri (menjadi Tenaga Kerja Indonesia), maka yang bersangkutan dapat dengan mudah mendaftarkan diri dari Warnet (Warung Internet) terdekat ke Departemen Tenaga Kerja secara gratis); dan lain sebagainya.

1. G2B (Government to Business)

Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah membentuk sebuah lingkungan bisnis yang kondusif agar roda perekenomian sebuah negara dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, entiti bisnis semacam perusahaan swasta membutuhkan banyak sekali data dan informasi yang dimiliki oleh pemerintah. Disamping itu, yang bersangkutan juga harus berinteraksi dengan berbagai lembaga kenegaraan karena berkaitan dengan hak dan kewajiban organisasinya sebagai sebuah entiti berorientasi profit. Diperlukannya relasi yang baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis tidak saja bertujuan untuk memperlancar para praktisi bisnis dalam menjalankan roda perusahaannya, namun lebih jauh lagi banyak hal yang dapat menguntungkan pemerintah jika terjadi relasi interaksi yang baik dan efektif dengan industri swasta. Contoh aplikasinya adalah:

ü Para perusahaan wajib pajak dapat dengan mudah menjalankan aplikasi berbasi web untuk menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan ke pemerintah dan melakukan pembayaran melalui internet

ü Proses tender proyek-proyek pemerintahan yang melibatkan sejumlah pihak swasta dapat dilakukan melalui website (sehingga menghemat biaya transportasi dan komunikasi), mulai dari proses pengambilan dan pembelian formulir tender, pengambilan formulir

(13)

informasi TOR (Term of Reference), sampai dengan mekanisme pelaksanaan tender itu sendiri yang berakhir dengan pengumuman pemenang tender;

2. G2G (Government to Governments)

Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara-negara untuk saling berkomunikasi secara lebih intens dari hari ke hari. Kebutuhan untuk berinteraksi antar satu pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya berkisar pada hal-hal yang berbau diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar negara dan kerjasama antar entiti-entiti negara (masyarakat, industri, perusahaan, dan lain- lain) dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses- proses politik, mekanisme hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya. Berbagai penerapan e-Government bertipe G-to-G ini yang telah dikenal luas antara lain: Hubungan administrasi antara kantor-kantor pemerintah setempat dengan sejumlah kedutaan- kedutaan besar atau konsulat jenderal untuk membantu penyediaan data dan informasi akurat yang dibutuhkan oleh para warga negara asing yang sedang berada di tanah air;

3. G2E (Government to Employees)

Pada akhirnya, aplikasi e-Government juga diperuntukkan untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan para pegawai negeri atau karyawan pemerintahan yang bekerja di sejumlah institusi sebagai pelayan masyarakat. Contoh aplikasinya adalah:

ü Sistem pengembangan karir pegawai pemerintah yang selain bertujuan untuk meyakinkan adanya perbaikan kualitas sumber daya manusia, diperlukan juga sebagai penunjang proses mutasi, rotasi, demosi, dan promosi seluruh karyawan pemerintahan;

ü Sistem asuransi kesehatan dan pendidikan bagi para pegawai pemerintahan yang telah terintegrasi dengan lembaga-lembaga kesehatan (rumah sakit, poliklinik, apotik, dan lain sebagainya) dan institusi-institusi pendidikan (sekolah, perguruan tinggi, kejuruan, dan lain- lain) untuk menjamin tingkat kesejahteraan karyawan beserta keluarganya.

E-Goverment dan e-governance

(14)

Electronic Goverment (E-Goverment) merupakan upaya dan proses yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengimplementasikan pemanfaatan komputer, jaringan komputer dan teknologi informasi dalam menjalankan pemerintahan dan pelayanan publik

E-goverment menekankan kepada transformasi dari sisi internal dan sisi eksternal dari berbagai hubungan yang terdapat pada sektor publik dengan memanfaatkan teknologi informasi.

E-goverment diharapkan mampu meningkatkan mutu, kualitas, serta kuantitas dari layanan publik yang disediakan oleh pemerintah bagi masyarakat.

E-goverment muncul sebagai bentuk tanggapan atas adanya kebutuhan masyarakat akan layanan publik yang diberikan oleh pemerintah dan jalannya pemerintahan

Tujuan E-goverment

Terdapat 3 tujuan utama diterapkannya E-Goverment, yaitu :

Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari layanan ke masyarakat berbasis teknologi informasi

Untuk mendukung terjadinya proses pemerintahan yang bersih dan transparan, hal ini terkait dengan disediakannya layanan yang memungkinkan masyarakat mengakses informasi dan kebijakan-kebijakan pemerintah

Membantuk memperbaiki terhadap organisasi pemerintahan (birokrasi), perbaikan manajemen waktu untuk kedisiplinan serta produktifitas pegawai, serta manajemen keuangan pada pemerintahan yang terintegrasi

Manfaat E-goverment

E-goverment memberikan manfaat dalam menjalin hubungan antara elemen masyarakat, akademisi, serta pelaku bisnis dengan pemerintah, manfaat e-goverment antara lain :

(15)

Mewujudkan keterbukaan pemerintah terhadap publik, dalam bentuk informasi serta komunikasi untuk jalannya pemerintahan dan kinerja pemerintah.

Meningkatkan pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah, serta mempercepat tanggapan pemerintah kepada masyarakat terkait beragam layanan dan fasilitas publik Menciptakan masyarakat yang lebih baik dan cerdas berbasis teknologi informasi serta menghapus digital devide dan knowladge devide

Meningkatkan hubungan baik antara pemerintah, masyarakat, bisnis dan akademisi sehingga tercapai kerja sama untuk kepentingan bersama

Memudahkan koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan elemen masyarakat didalamnya.

Elemen Utama E-goverment

Terdapat 3 elemen utama yang saling berkaitan didalam e-goverment, yaitu : Masyarakat

Masyarakat dengan penerapan e-goverment dapat dengan mudah memperoleh akses informasi yang bermanfaat terkait dengan potensi wilayah, kependudukan serta pengembangan.

Operator

Operator berperan dibidang operasional dan bertugas mengoperasikan sistem informasi yang digunakan dalam penyelenggaraan pelayanan pemerintahan di e-goverment agar masyarakat dapat dilayani dengan baik

Pengambil keputusan (pemerintah)

Pengambil keputusan (pemerintah), sistem yang baik harus mamapu menyajikan data kedalam berbagai bentuk, sehingga dapat meningkatkan dan memudahkan kinerja para pengambil keputusan, contohnya penerapan metode kecerdasan buatan serta metode pengambilan keputusan didalam pertimbangan pengabilan kepurusan

(16)

E-governance

E-governance atau electronik governance merupakan wujud dari governance (tata kelola pemerintahan) yang dijalankan oleh pemerintah pusat dan daerah didalam melakukan pelayanan publik ke masyarakat dengan berbasiskan teknologi

E-governance merupakan bentuk dukungan terhadap jalannya e-goverment dengan menekankan hubungan antara pemerintah, masyarakat dan swasta berbasis teknologi informasi

E-governance muncul sebagai wujud dari adanya e-goverment

E-governance merupakan bentuk tatakelola terhadap implementasi e-goverment

E-governance terdapat 3 buah hal yang ditekankan untuk hukum, peraturan, dan regulasi untuk mendukung jalannya e-goverment dan pengetahuan masyarakat akan manfaat e- goverment

Manfaat E-governance

Terdapat 9 manfaat dari e-governance :

E-governance mampu meningkatkan kecepatan komunikasi antara pemerintah, masyarakat, swasta, sesama pemerintah, dan tenaga kerja berbasis internet serta teknologi informasi lainnya

E-governance mampu menghemat anggaran pemerintah untuk penyediaan sarana komunikasi, transportasi, penyelenggaraan pemerintahan, hal ini disebabkan karena e- governance menyediakan sistem yang otomatis, cepat dan online yang mampu menghubungkan semua elemen

E-governance mampu meningkatkan akuntabilitas (accountability) dari proses penyelenggaraan pemerintah.

E-governance mampu menyediakan kemudahan bagi pelaku bisnis melalui layanan-layanan berbasis online digital.

(17)

E-governance mampu meningkatkan hubungan baik dan kerja sama antar instansi (pemerintah, lembaga pusat dan daerah) melalui sistem online yang terintegrasi

E-governance mampu mewujudkan demokrasi yang lebih baik

E-governance mampu menciptakan pemerintah yang terbuka, kreatif, pintar dan besih dengan menyediakan sistem online yang terintegrasi dan transparan

E-governance mampu mempercepat pertukaran dan penyebaran data dan informasi untuk menciptakan masyarakat informasi, pemerintahan yang terbuka, dan kebebasan informasi.

Perbedaan E-goverment dan E-governance

Seringkali ditemui adanya penyamaan istilah antara e-goment dan e-governance. Walaupun sama-sama memanfaatkan teknologi komputer namun keduanya memiliki perbedaan mendasar, yaitu :

E-goverment menggunakan protokol one way communication (komunikasi satu arah) atara pemerintah dan masyarakat. Sedangkat E-governance menggunakan protolokol bidirectional(jalur komunikasi dua araha) mengharuskan adanya reply dari masyarakat Pada E-goverment semua hal E-governance di implementasikan dalam bentuk aplikasi dan layanan berbasis teknologi informasi, sedangkan e-governance digunakan konsep pemanfaatan teknologi untuk mengatur jalanya pemerintahan dan perlu peraturan didalam pemerintahan. Dengan kata lain E-governance menjadi pengatur didalam menjalankan E- goverment.

Contoh pemanfaatan komputer dipemerintahan

Adapun contoh pemanfaatan komputer dipemerintahan khusunya indonesia diantaranya : Rekrutasi CPNS menggunakan sistem CAT (Computer Assisted Test)

Beberapa peerintah daerah salah satunya surabaya yang bekerja sama dengan akademisi dalam mewujudkan future city berbasis linux open source dalam bentuk smart city

(18)

Program EKTP yang telah dijalankan di Indonesia meskipun masih mengalami beberapa perbaikan

Video conference antara presiden dengan para gubernur, kapolda dan pangab se indonesia memanfaatkan jaringan video converence

Pengembangan private cloud dilingkungan Bapeten (Badan Pengawasan Teknologi Nuklir) memanfaatkan teknologi open source dan sistem operasi linux.

PEMBENTUKAN MASYARAKAT INFORMASI

Masyarakat mengandung pengertian tentang suatu kesatuan kelompok yang berhimpun dan bersatu dalam wadah baik bentuk organisasi formal maupun non-formal yang menempati tempat tertentu, mempunyai ciri-ciri seperti adanya ikatan dan mempunyai kesamaan- kesamaan atas beberapa hal. Setiap kelompok masyarakat selalu berusaha untuk mempertahankan eksistensinya dan mengembangkan agar tidak tersingkirkan (Sutomo,2005).

Informasi merupakan data-data yang diolah melalui sistem pengelola sehingga memiliki arti dan bernilai bagi seseorang. Selain itu, informasi dapat diartikan juga sebagai ilmu pengetahuan yang terus berkembang sejalan dengan usaha dan kemampuan manusia sesuai kegunaanya. Dalam perkembangannya, informasi sering dikaitkan dengan teknologi komputer dan perangkatnya. Disadari atau tidak, dinamika informasi yang terjadi membawa perubahan bagi masyarakat.

Masyarakat yang mendapatkan kesempatan dan akses informasi secara cepat dan tepat akan jauh lebih maju dibandingkan mereka yang kurang mendapat pengetahuan infrmasi . Misi utama masyarakat informasi adalah mewujudkan masyarakat yang sadar tentang pentingnya informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, terciptanya suatu layanan informasi yang terpadu, terkoordinasi dan terdokumentasi serta tersebarnya informasi ke masyarakat luas secara cepat, tepat dan bermanfaat. Masyarakat informasi ditandai dengan adanya perilaku informasi yang merupakan keseluruhan perilaku manusia yang berhubungan dengan sumber dan saluran informasi, dengan tujuan tertentu sebagai akibat adanya kebutuhan untuk

(19)

memenuhi tujuan tertentu, perilaku mencari informasi yang ditujukan seseorang ketika berinteraksi dengan sistem informasi, dan perilaku pengguna informasi yaitu perilaku yang dilakukan seseorang ketika menggabungkan informasi yang ditemukannya dengan pengetahuan dasar yang sudah ia miliki sebelumnya.

Informasi menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Masyarakat yang mendapat kesempatan lebih dulu, akses lebih luas dan tepat waktu akan dapat mengurus dan mengatur dunia. Sementara kelompok masyarakat yang tidak atau kurang memperolehi kesempatan dan akses informasi yang mereka butuhkan secara memadai akan jauh tertinggal.

Faktor-faktor penentu pembentukan masyarakat informasi adalah :

1. Kemajuan dalam pendidikan, dengan kemampuan baca tulis dan pembelajaran orang bisa menguasai pengetahuan. Akses terhadap informasi pilihan yang memilki nilai guna, berasal dari keaktifan dalam mencari informasi, biasanya meelalui kebiasaan membaca. Salah satu budaya yang menyertai masyarakat informasi adalah tingginya budaya baca. Budaya diawali dari sesuatu yang sering atau bisa diperoleh dari membaca diantaranya menguasai ilmu pengetahuan secara luas, meningkatkan kemampuan agar meningkatnya taraf hidup, mengatasi masalah, serta mempertajam pandangan.

2. Perubahan karakteristik pola kerja, orang selalu mencari informasi dan pengetahuan agar bisa bekerja dengan cepat, efektif dan efesien.

3. Perubahan dalam cara menyebarkan pengetahuan, mulai dari konvensional kepada penyebaran informasi yang menggunakan alat-alat canggih.

4. Perubahan dalam cara mencari pengetahuan, semakin besarnya rasa ingin tahu pada diri seseorang sehingga berupaya untuk mendapatkan informasi dengan spesifik.

5. Kemajuan dalam penciptaan alat-alat untuk menyebarkan dan mengases pengetahuan baru.

Kelima faktor tersebut diatas berorientasi pada kebutuhan untuk mendapatkan informasi sesuai keinginan dan kebutuhan pencari informasi, dengan ciri-ciri masyarakat informasi seperti :

(20)

1. Sumber informasi terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

2. Adanya kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya informasi dalam berbagai aktivitas kehidupan.

3. Berkembangnya lembaga-lembaga perpustakaan, dokumentasi dan informasi secara merata.

4. Terbukanya pandanagan dan wawasan masyarakat dalam pmanfaatan teknologi informasi secara tepat guna.

5. Kemajuan sumber daya manusia, informasi dan fisik yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

6. Informasi dikelola dengan baik, disajikan tepat waktu dan dikemas dengan teknologi dapat dikembangkan sebagai suatu komoditi yang bernilai ekonomis.

Jika ditinjau dari sumber daya dan infrastruktur, unsur dari masyarakat informasi itu harus memilki, yaitu :

1. infrastruktur jaringan telekomunikasi yang terjangkau oleh masyarakat.

2. Masyarakat pemakai dan penyedia informasi.

3. Sumber daya manusia yang terampil dalam teknologi informasi 4. Industri-industri teknologi informasi yang beragam.

5. Otoritas yang mengatur tentang teknologi informasi .

Dari penjelasan diatas, pembentukan masyarakat tradisional menjadi masyarakat informasi yang berbasis pengetahuan harus melewati tahapan-tahapan perkenalan kepada masyarakat tentang oprasionalisasi teknologi informasi dan penyelesaian atau pemilihan terhadap informasi yang bersifat mmberdayakan masyarakat sehingga meningkatkan taraf hidup, penegetahuan dan keahlian masyarakat.

(21)
(22)
(23)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini perkembangan teknologi Internet sudah mencapai perkembangan yang sangat pesat. Aplikasi Internet sudah digunakan untuk e-commerce dan berkembang kepada pemakaian aplikasi Internet pada lingkungan pemerintahan yang dikenal dengan e- government. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah berlomba-lomba membuat aplikasi e-government. Pengembangan aplikasi e-government memerlukan pendanaan yang cukup besar sehingga diperlukan kesiapan dari sisi sumber daya manusia aparat pemerintahan dan kesiapan dari masyarakat. Survei di beberapa negara menunjukkan bahwa ada kecenderungan aparat pemerintah untuk tidak melaksanakan kegiatan secara online, karena mereka lebih menyukaimetoda pelayanan tradisional yang berupa tatap langsung, surat- menyurat atau telepon. Kita harus belajar dari penyebab-penyebab kegagalan e-government di sejumlah negara yangdisebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: ketidaksiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana teknologi informasi, serta kurangnya perhatian dari pihak- pihak yang terlibat langsung.

E-government adalah penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif, serta memberikan pelayanan yang transparan dan memuaskan kepada masyarakat. Semua organisasi pemerintahan akan terpengaruh oleh perkembangan e-government ini. E-government dapatlah digolongkan dalam empat tingkatan. Tingkat pertama adalah pemerintah mempublikasikan informasi melalui website. Tingkat kedua adalah interaksi antara masyarakat dan kantor pemerintahan melaui e-mail. Tingkat ketigaadalah masyarakat pengguna dapat melakukan transaksi dengan kantor pemerintahan secara timbal balik. Level terakhir adalah integrasi di seluruh kantor pemerintahan, di mana masyarakat dapat melakukan transaksi dengan seluruh kantor pemerintahan yang telah mempunyai pemakaian data base bersama

(24)

B. Tujuan Penulisan

1. Memahami Pengertian Tentang E-Goverment 2. Agar mengetahui Karakteristik E-Government C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Karesteristik E-Government?

2. Bagaimana Tipe e-government ? 3. Memahami Aplikasi E-government?|

BAB II

PEMBAHASAN

(25)

A. Pengertian E-Government

E-Government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. Pada intinya E-Government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan pihak-pihak lain.

E-Government ini membawa banyak manfaat, antara lain:

§ Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.

§ Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari kesemua pihak.

§ Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya.

Sebagai contoh, data-data tentang sekolahan (jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya) dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.

Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui email atau bahkan video conferencing. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus

§ berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam, misalnya.

Karakteristik e-government diantaranya :

(26)

1. Interaksi antara pemerintah dengan berbagai pihak yang berkepentingan seerti masyarakat luas, pebisnis dan unit0unit kerja di lingkungan pemerintah lainnya.

2. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (komputer, dan internet)

3. Mempermudah dan praktis dalam pelayanan pemerintah terhadap berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder).

Kerugian E-Government yaitu: Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka peluang terjadinya cyber crime yang dapat merusak system TIK pada e- government. Misalnya kasus pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan Pemilu oleh seorang cracker.

B. Tipe e-government

a) G2C (Government to Citizens)

merupakan aplikasi e-Government yang paling umum, yaitu dimana pemerintah membangun dan menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi dengan tujuan utama untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat (rakyat). Dengan kata lain, tujuan utama dari dibangunnya aplikasi e-Government bertipe G-to-C adalah untuk mendekatkan pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan sehari-hari. Contoh aplikasinya adalah sebagai berikut:

ü Kepolisian membangun dan menawarkan jasa pelayanan perpanjangan Surat Ijin Mengemudi (SIM) atau Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) melalui internet dengan maksud untuk mendekatkan aparat administrasi kepolisian dengan komunitas para pemilik kendaraan bermotor dan para pengemudi, sehingga yang bersangkutan tidak harus bersusah payah datang ke Komdak dan antre untuk memperoleh pelayanan;

ü Departemen Agama membuka situs pendaftaran bagi mereka yang berniat untuk melangsungkan ibadah haji di tahun-tahun tertentu sehingga pemerintah dapat mempersiapkan kuota haji dan bentuk pelayanan perjalanan yang sesuai

(27)

ü Bagi masyarakat yang memiliki keahlian tertentu dan berniat untuk mencari pekerjaan di luar negeri (menjadi Tenaga Kerja Indonesia), maka yang bersangkutan dapat dengan mudah mendaftarkan diri dari Warnet (Warung Internet) terdekat ke Departemen Tenaga Kerja secara gratis); dan lain sebagainya.

1. G2B (Government to Business)

Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah membentuk sebuah lingkungan bisnis yang kondusif agar roda perekenomian sebuah negara dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, entiti bisnis semacam perusahaan swasta membutuhkan banyak sekali data dan informasi yang dimiliki oleh pemerintah. Disamping itu, yang bersangkutan juga harus berinteraksi dengan berbagai lembaga kenegaraan karena berkaitan dengan hak dan kewajiban organisasinya sebagai sebuah entiti berorientasi profit. Diperlukannya relasi yang baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis tidak saja bertujuan untuk memperlancar para praktisi bisnis dalam menjalankan roda perusahaannya, namun lebih jauh lagi banyak hal yang dapat menguntungkan pemerintah jika terjadi relasi interaksi yang baik dan efektif dengan industri swasta. Contoh aplikasinya adalah:

ü Para perusahaan wajib pajak dapat dengan mudah menjalankan aplikasi berbasi web untuk menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan ke pemerintah dan melakukan pembayaran melalui internet

ü Proses tender proyek-proyek pemerintahan yang melibatkan sejumlah pihak swasta dapat dilakukan melalui website (sehingga menghemat biaya transportasi dan komunikasi), mulai dari proses pengambilan dan pembelian formulir tender, pengambilan formulir informasi TOR (Term of Reference), sampai dengan mekanisme pelaksanaan tender itu sendiri yang berakhir dengan pengumuman pemenang tender;

2. G2G (Government to Governments)

(28)

Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara-negara untuk saling berkomunikasi secara lebih intens dari hari ke hari. Kebutuhan untuk berinteraksi antar satu pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya berkisar pada hal-hal yang berbau diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar negara dan kerjasama antar entiti-entiti negara (masyarakat, industri, perusahaan, dan lain- lain) dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses- proses politik, mekanisme hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya. Berbagai penerapan e-Government bertipe G-to-G ini yang telah dikenal luas antara lain: Hubungan administrasi antara kantor-kantor pemerintah setempat dengan sejumlah kedutaan- kedutaan besar atau konsulat jenderal untuk membantu penyediaan data dan informasi akurat yang dibutuhkan oleh para warga negara asing yang sedang berada di tanah air;

3. G2E (Government to Employees)

Pada akhirnya, aplikasi e-Government juga diperuntukkan untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan para pegawai negeri atau karyawan pemerintahan yang bekerja di sejumlah institusi sebagai pelayan masyarakat. Contoh aplikasinya adalah:

ü Sistem pengembangan karir pegawai pemerintah yang selain bertujuan untuk meyakinkan adanya perbaikan kualitas sumber daya manusia, diperlukan juga sebagai penunjang proses mutasi, rotasi, demosi, dan promosi seluruh karyawan pemerintahan;

ü Sistem asuransi kesehatan dan pendidikan bagi para pegawai pemerintahan yang telah terintegrasi dengan lembaga-lembaga kesehatan (rumah sakit, poliklinik, apotik, dan lain sebagainya) dan institusi-institusi pendidikan (sekolah, perguruan tinggi, kejuruan, dan lain- lain) untuk menjamin tingkat kesejahteraan karyawan beserta keluarganya

C. Bidang E-GOVERNMENT

1. online sevices: adalah bagaimana pemerintah menjalankan fungsinya ke luar baik itu masyarakat maupun kepada pelaku bisnis. Tetapi yang terpenting disini adalah pemerintah

(29)

menawarkan pelayanan yang lebih sederhana dan mudah kepada pihak yang terkait, contohnya seperti pembayaran retribusi, pajak properti atau lisensi.

2. government operations: adalah kegiatan yang dilakukan dalam internal pemerintah, lebih khusus lagi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pegawai pemerintah seperti electronic procurement, manajemen dokumen berbasiskan web, formulir elektronik dan hal-hal lain yang dapat disederhanakan dengan penggunaan internet.

D. Aplikasi E-government Aplikasi E-government adalah : a) Pelayanan KTP Online

Pelayanan KTP Online adalah sebuah aplikasi untuk pembuatan Kartu Tanda Penduduk secara online baik bagi yang akan membuat KTP baru maupun yang akan melakukan perpanjangan. Dengan Aplikasi ini pemohon KTP dapat melakukan peromohonanya secra langsung, dengan mengklik menu yang tersedia pada website.

Aplikasi Pelayanan KTP online ini mempunyai beberapa tugas sebagai berikut:

· Menyimpan biodata Penduduk

· Menyimpan data Kecamatan

· Menyimpan data permohonan

· Menyimpan data masa berlaku

b) Pelayanan Izin Gangguan(HO) Online

Aplikasi pelayanan masyarakat ini untuk pengurusan izin gangguan bagi yang akan menjalankan sebuah usaha ataupun untuk perpanjangan bagi usaha yang sudah memiliki izin usaha yang telah habis masa berlakunya. Pada Aplikasi ini masyarakat yang akan

(30)

memohon izin gangguan (HO) tinggal memilih layanan yang diinginkan, izin gangguan untuk usaha baru atau perepanjangan izin gangguan lama. Dengan Aplikasi ini setiap pemohon dapat mengajukan permohonan dan mengisi formulir permohonan kapanpun dan dimana pun, selagi masih terhubung dengan internet. Dengan begitu, pemohon tidak perlu mewakilkan ke orang lain untuk pengurusan izin ini

1) Jenis-jenis Pelayanan Pada E-government

Dalam implementasinya, dapat dilihat sedemikan beragam tipe pelayanan yang ditawarkan oleh pemerintah kepada masyarakatnya melalui e-Government. Salah satu cara mengkategorikan jenis-jenis pelayanan tersebut adalah dengan melihatnya dari dua aspek utama:

· Aspek Kompleksitas, yaitu yang menyangkut seberapa rumit anatomi sebuah aplikasi e- Government yang ingin dibangun dan diterapkan; dan

· Aspek Manfaat, yaitu menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan besarnya manfaat yang dirasakan oleh para penggunanya.

Berdasarkan dua aspek di atas, maka jenis-jenis proyek e-Government dapat dibagi menjadi tiga kelas utama, yaitu: Publish, Interact, dan Transact.

1. Publish

Jenis ini merupakan implementasi e-Government yang termudah karena selain proyeknya yang berskala kecil, kebanyakan aplikasinya tidak perlu melibatkan sejumlah sumber daya yang besar dan beragam.

Di dalam kelas Publish ini yang terjadi adalah sebuah komunikasi satu arah, dimana pemerintah mempublikasikan berbagai data dan informasi yang dimilikinya untuk dapat secara langsung dan bebas diakses oleh masyarakat dan pihak-pihak lain ygberkepentingan melalui internet. Biasanya kanal akses yang dipergunakan adalah komputer atau handphone melalui medium internet, dimana alat-alat tersebut dapat dipergunakan untuk mengakses

(31)

situs (website) departemen atau divisi terkait dimana kemudian user dapat melakukan browsing (melalui link yang ada) terhadap data atau informasi yang dibutuhkan. Contoh:

· Para pengusaha dapat mengetahui prasyarat dan prosedur perijinan dalam mendirikan usaha

· Pelajar SMU dapat mengetahui informasi berbagai program studi yang ditawarkan oleh berbagai perguruan tinggi beserta prasyaratnya

· Masyarakat secara online dan real-time dapat mengetahui mekanisme pelayanan pembuatan KTP, KK, dan pelayanan lainnya, serta dapat mengetahui hasil sementara pemilihan umum,

· Ibu-ibu dapat memperoleh informasi mengenai cara hidup sehat dari situs Departemen Kesehatan;

2. Interact

pada kelas Interact telah terjadi komunikasi dua arah antara pemerintah dengan mereka yang berkepentingan. Ada dua jenis aplikasi yang biasa dipergunakan. Yang pertama adalah bentuk portal dimana situs terkait memberikan fasilitas searching bagi mereka yang ingin mencari data atau informasi secara spesifik (pada kelas Publish, user hanya dapat mengikuti link saja). Yang kedua adalah pemerintah menyediakan kanal dimana masyarakat dapat melakukan diskusi dengan unit-unit tertentu yang berkepentingan, baik secara langsung (seperti chatng, tele-conference, web-TV, dan lain sebagainya) maupun tidak langsung (melalui email, frequent ask questions, newsletter, mailing list, dan lain sebagainya). Contoh:

· Perusahaan dapat melakukan Tanya jawab mengenai persyaratan tender untuk berbagai proyek yang direncakan pemerintah melalui e-mail, chatng atau guestbook

· Dosen dapat mencari informasi spesifik mengenai beasiswa lanjutan studi di luar negeri yang dikoordinir oleh Dikti.

· Masyarkat dapat menyampaikan keluhannya kepada pemerintah melalui mailing list atau e-mail atau berintaksi langsung melalui chatng,

(32)

· Pasien dapat berkomunikasi gratis dengan dokter melalui keluhan penyakit yang dideritanya melalui web-TV (konsep tele-medicine);

3. Transact

Yang terjadi pada kelas ini adalah interaksi dua arah seperti pada kelas Interact, hanya saja terjadi sebuah transaksi yang berhubungan dengan perpindahan uang dari satu pihak ke pihak lainnya (tidak gratis, masyarakat harus membayar jasa pelayanan yang diberikan oleh pemerintah atau mitra kerjanya). Aplikasi ini jauh lebih rumit dibandingkan dengan dua kelas lainnya karena harus adanya sistem keamanan yang baik agar perpindahan uang dapat dilakukan secara aman dan hak-hak privacy berbagai pihak yang bertransaksi terlindungi dengan baik. Contoh:

· Para wajib pajak dapat melakukan pembayaran pajak secara online

· Masyarakat dapat mengurus permohonan memperoleh KTP baru atau memperpanjangnya melalui internet

· Para pengusaha perkebunan, pertanian, maupun kehutanan dapat secara aktif melakukan jual beli produknya melalui bursa berjangka dari komputernya masing-masing;

E. Penerapan e-goverment di indonesia

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology/ICT) di dunia telah semakin luas. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan ICT yang tidak terbatas pada bidang perdagangan saja, melainkan juga dalam bidang-bidang lain, seperti bidang pendidikan, bidang pertahanan dan keamanan negara, sosial dan sebagainya.

ICT ini dipergunakan karena memiliki kelebihan-kelebihan yang menguntungkan dibandingkan dengan menggunakan cara tradisional dalam melakukan interaksi.

Kelebihan dari ICT ini adalah dalam hal kecepatan, kemudahan dan biaya yang lebih murah, kelebihan ini dapat diilustrasikan dengan kasus sebagai berikut, misalnya A adalah seorang penjual barang yang berada di Indonesia dan B adalah pembeli yang berada di Belanda. Kemudian B berniat membeli barang yang dijual oleh A, apabila dengan cara tradisional maka B harus mendatangi negara tempat A berada untuk membuat perjanjian pembelian atau sebaliknya. Tetapi dengan mempergunakan Internet misalnya maka dengan

(33)

saling mengirimkan email saja perjanjian jual beli ini dapat dibuat. Dengan demikian, selain lebih cepat dan mudah, karena dengan mempergunakan Internet berarti mengurangi waktu yang tebuang apabila A atau B mendatangi yang lainnya untuk membuat perjanjian jual beli, yang berarti biaya yang diperlukan dalam proses pembuatan perjanjian juga menjadi lebih murah karena dikurangi biaya transportasi apabila mempergunakan cara tradisional.

Dengan kelebihan-tersebut, maka dapat dikatakan bahwa dengan mempergunakan ICT dapat mewujudkan efisiensi dalam gerak kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya. Efisiensi ini sendiri berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas dari interaksi yang terjadi, karena dengan mempergunakan ICT dalam interaksi yang terjadi, maka dengan mempertimbangkan keuntungan-keuntungan yang didapat dari penerapan ICT ini dapat semakin meningkatkan kuantitas dan kualitas dari interaksi tersebut. Oleh sebab itu ICT banyak diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan manusia, dan dengan keuntungan- keuntungan yang ditawarkan oleh teknologi ini maka mulai diterapkan dalam praktek pemerintahan.

Contoh Penerapan e-Gov di Indonesia :

a) Penayangan hasil pemilu 1999 secara on-line dan real time.

b) RI-Net. Sistem ini menyediakan email dan akses Internet kepada para pejabat.

c) Info RI. Penyedia informasi dari BIKN.

d) Penggunaan berbagai media komunikasi elektronik (Internet) di beberapa pemerintah daerah tempat.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

(34)

Masyarakat informasi adalah suatu keadaan masyarakat di mana produksi, distribusi danmanipulasi suatu informasi menjadi kegiatan utama. Dan teknologi memiliki peran atau pendukung utama menjadikan masyarakat menuju masyarakat informasi. Di mana teknologimerupakan sebuah seperangkat untuk membantu dan mempermudah aktivitas kita dan dapatmengurangi ketidakpastian yang disebabkan oleh hubungan sebab akibat yang melingkupi dalammencapai suatu tujuan.Tetapi masyarakat informasi harus secara kontekstual mempertimbangkan informasimana yang harus diekploitasi untuk memenuhi kebutuhan tujuan komunitas. Kemampuan untuk menyeimbangkan antara dampak positif maupun negatif harus diperlukan mayarakat. Bagaimanamemanfaatkan informasi teknologi dengan sebaik-baiknya dan meminimalkan dampak negatif sekecil-kecilnya. Salah satunya mengolah informasi yang muncul secara relevan. Juga denganrekomendasi-rekomendasi yang membantu masyarakat untuk mengacu pada sistem yang adadengan teknologi yang realistis.

Dengan begitu muncullah masayarakat informasi yang benar-benar kompeten dan kritis.Sehingga dapat memajukan tatanan kenagaraan/bangsa dan pada hakekatnya akan memunculkankesejahteraan bagi seluruh masyarakat dalam suatu negara. Selain itu pula, Perkembanganindustri yang akan berlangsung di masa datang harus lebih cepat daripada perkembangan selamaini. Hal ini berkaitan erat dengan proses transformasi teknologi, yang juga harus berlangsungdengan cepat dan tepat jika ingin mempercepat proses industrialisasi dalam upaya membangun bangsa yang maju dan mandiri, sejahtera lahir-batin.

E-Government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapatmeningkatkan hubungan antar Pemerintah dan pihak-pihak lain.

Penggunaan E-Government mempunyai empat tipe relasi yaitu G2C, G2B,G2G, G2E.

Pengimplementasian E-Government di Indonesia masih mempunyai banyak hambatan.

Pengembangan E-Government dapat dilaksanakan melalui 4 (empat)tingkatan yaitu persiapan, pematangan, pemantapan, dan pemanfaatan.

B. Saran

(35)

Saran yang dapat diberikan antara lain :

Sebaiknya E-Government di Indonesia diterapkan dengan sistem ICTyang lebih baik, agar komunikasi antara kalangan masyarakat, bisnis dan pemerintah berjalan dengan efektif dan efisien.

Dalam pengimplementasian E-Government sebaiknya lebih beranimelakukan eksperimen- eksperimen baru agar segala hambatan bisa diatasidan penerapan E-Government bisa berjalan dengan baik sesuai dengan kebutuhan.

Rahman saleh, Budi.”Pengaruh Perkembangan Masyarakat Informasi Terhadap

Kesejahteraan Mayarakat”. Januari

2015.http://www.academia.edu/3736018/Pengaruh_Perkembangan_Masyarakat_Informasi _terhadap_Kesejahteraan_Masyarakat. Diakses pada 16 Februari 2015.

Jaelani sidik, Ahmad. “ Pengenalan E-Goverment Pada Mayarakat “. Februari 2015.

http://www.academia.edu/7713211/proker_FISIP. Diakses 10 Februari 2015

Eko Indrajit, Richardus. “ Electronic Goverment Strategi Pembangunan dan Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital “. Yogyakarta : CV. Andi Offset.

Website 2014. www.komisiinformasi.go.id

DAFTAR PUSTAKA

The World Bank Group,E-Government Defition.

http://www1.worldbank.org/publicsector/egov/definition.htm Dikunjungi 14 mei 2001.

(36)

Legislative Analyst’s Office E-Governmet in California:Providing Services to citizensThrouhg The Internet,’’24 january 2001

Http://www.lao.ca.gov/2001/012401_egovernment.html Dikunjungi 14 mey 2001.

The Source Public Management Journal memiliki beberapa artikel yang berhubungan dengan e-government.

http://www.sourceuk.net/sectors/egovernment Di kunjungi 14 mei 2001.

Search Engine www.goole.com menghasilkan banyak entry untuk search dengan kunci (keyword)’’ e-government definition’’

Referensi

Dokumen terkait

Kendala yang ditemui setelah kembali ke dalam Pemerintahan Nagari antara lain: terjadinya kesalahpahaman dalam memandang nagari sebagai masyarakat hukum adat teritorial

(Ennek előzménye volt az az érdekes esemény, mely meghatározta Bognár professzor ezirányú ipari kapcsolatait. A háború előtt a svájci Hofmann-LaRoche gyógyszergyár beperelte

Secara khusus diketahui bahwa adanya perbedaan pemahaman tentang independensi KIP Aceh, namun secara umum dapat diketahui bahwa KIP Aceh merupakan penyelenggara

Berdasarkan fokus permasalahan di atas, maka pertanyaan penelitian ini, bagaimanakah rima awal, rima tengah, rima akhir, rima merata, rima berselang, rima berangkai, dan rima

menggabungkan informasi yang terkandung dalam sampel dengan informasi lain yang telah tersedia sebelumnya yaitu pengetahuan subyektif mengenai distribusi probabilitas

Bagainana antara cara berlaku jujur terhadap diri sendiri. Sama seperti yang kami ungkapkan sebelumnya. Berikut cara bersikap jujur. 1) Lakukanlah sejak masih

Pada dasarnya untuk keempat tipologi ini perlu dilakukan penyempurnaan RTRW atau perubahan tujuan, sasaran, strategi serta struktur dan pola pemanfaatan ruang

Pengaruh Masa Kerja dan Intensitas Penerangan terhadap Kelelahan Mata Pada Pekerja Batik Tulis Laweyan Surakarta, Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja