Journal of Applied Islamic Economics and Finance Vol. 2, No. 3, June 2022, pp. 589 – 599
https://doi.org/10.35313/jaief.v2i3.3730
Pengaruh Financial Performance terhadap Zakat
Perusahaan dengan ROA Sebagai Variabel Inter
vening pada Bank Umum Syariah di Indonesia
The effect of financial performance on zakat expenditure with ROA as intervening variable on Islamic bank in Indonesia
Naila Shafia Hamid Alfani
Program Studi D4 Keuangan Syariah, Politeknik Negeri Bandung E-mail: [email protected]
Mochamad Edman Syarief
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung E-mail: [email protected]
Rani Putri Kusuma Dewi
Program Studi Magister Ekonomi Islam, UIN Sunan Gunung Djati Bandung E-mail: [email protected]
Abstract: In 2016-2020 there was a phenomenon where ROA, the variables that affect ROA, and ZAKAT are fluctuated which made the authors interested in doing research again. Based on this phenomenon, this study aims to determine how the variables of Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), and Financing to Deposite Ratio (FDR) influence the Return On Assets (ROA) and their effect on the Zakat Expenditure. The population used is Islamic Banks registered with the Financial Services Authority using purposive sampling. The software used in data processing is WarpPLS 7.0 using descriptive quantitative research methods. This study will provide an overview of how the influence of Conventional Financial Performance on Zakat Expenditure with profitability as the intervening variable. The results showed that ROA had a significant effect on ZAKAT and could mediate between CAR and NPF variables on ZAKAT.
While the FDR variable has no effect on ROA and ZAKAT.
Keywords : CAR, NPF, FDR, ROA, zakat expenditure
1. Pendahuluan
Dalam penilaian kinerja bank syariah terbagi menjadi dua yakni Conventional Performance (Coper) dan Islamic Performance (Isper). Pada studi sebelumnya lebih banyak menggunakan Coper untuk mengukur kinerja bank syariah daripada menggunakan Isper. Pengukuran Coper saat ini sebagian besar berfokus pada ukuran keuangan. Penilaian secara ukuran keuangan dalam suatu bank dapat dianalisis menggunakan analisis laporan keuangan. Dalam bank terdapat pengukuran kinerja keuangan yang akan mengukur bagaimana kondisi keuangan bank pada saat terhitung.
Menurut Arianto (2004) otoritas perbankan perlu mengawasi kinerja bank karena dalam perekonomian bank adalah lembaga yang penting. Lalu menurut Crystha Armereo (2015) indikator kinerja keuangan salah satunya adalah profitabilitas yang dapat menggambarkan kondisi keuangan bank baik dilihat dari sisi penyaluran dana maupun penghimpunan dana.
Naila Shafia Hamid Alfani, Moch. Edman Syarief, Rani Putri Kusuma Dewi
Dalam Islam yang menjadi perhatian lebih besar adalah kesejahteraan spiritual. Ekonomi yang berprinsip syariah mempunyai tujuan yang tidak lepas dari tujuan ajaran Islam. Terdapat perbedaan arti dari kesejahteraan menurut islam dan pemikiran konvensional yang menekankan kepada materialistik (Chapra, 2001). Maka dari itu, Zakat dapat digunakan sebagai ukuran yang sesuai untuk kinerja bank syariah karena mengikuti prinsip Syariah dalam mencapai tujuan bank syariah dan tujuan ekonomi Islam.
Dalam riset ini memakai variabel ROA yang menggambarkan profitabilitas bank. Pentingnya ROA bagi bank dijelaskan dalam Crystha Armereo (2015) ROA digunakan untuk mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan memanfaatkan aktivanya untuk menghasilkan keuntungan.
Beberapa faktor keuangan yang mempengaruhi ROA dalam penelitian-penelitian terdahulu diantaranya adalah CAR, NPF, dan FDR. Tetapi terdapat fenomena dalam perbankan syariah yakni ternyata dalam 5 tahun yakni 2016-2020 Financial Performance yang digambarkan oleh ROA dan rasio-rasio yang mempengaruhinya yakni CAR, NPF, dan FDR mengalami fluktuatif yang tidak sesuai teori. Data dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar 1. Statistik Financial Performance BUS
Peneliti menggunakan periode tahun 2016-2020 dan ditemukan fenomena dimana ROA BUS mengalami kecenderungan naik, hanya di tahun 2020 yang mengalami penurunan. Sedangkan CAR BUS selalu mengalami kenaikan. NPF BUS cenderung turun, hanya pada tahun 2017 yang mengalami kenaikan. FDR BUS mengalami kecenderungan naik, hanya di tahun 2020 yang mengalami penurunan.
Tabel. 1 Zakat Perusahaan BUS Rata-Rata Zakat Perusahaan BUS 2016 2017 2018 2019 2020 17,45 18,95 21,15 20,94 18,65
Pada periode 2016-2020 Zakat BUS mengalami fluktuatif yakni pada periode 2016-2018 rata- rata pengeluaran zakat perusahaan naik, dan pada periode 2018-2020 mengalami penurunan. Pada teori yang telah dibahas di atas Zakat berhubungan dengan profitabilitas bank. Hal ini menjadi fenomena bisnis yang penulis angkat karena terdapat perbedaan antara teori dengan keadaan di lapangan.
Penulis melihat terdapat research gap dari variabel NPF, CAR, dan FDR. Variabel pertama
Naila Shafia Hamid Alfani, Moch. Edman Syarief, Rani Putri Kusuma Dewi
yakni CAR. Mabruroh (2004) mengatakan CAR tidak mempengaruhi ROA. Berbeda dengan hasil riset yang ditemukan oleh Setiawan (2009), Gelos (2006), dan astohar (2009) menyatakan CAR berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank syariah. Pada variabel NPF, terdapat hubungan negatif antara NPF terhadap ROA. Berbeda dengan hasil riset Mabruroh (2004) dimana hubungan NPF terhadap ROA berpengaruh positif. Hasil lain terdapat pada riset Heriyanto dan Edhi (2009), dan Setiwan (2009) yang menyatakan hubungan NPF terhadap ROA adalah negatif signifikan.
Selanjutnya adalah FDR yang menggambarkan besarnya suatu pembiayaan bank syariah. Semakin tinggi pembiayaan yang dilakukan bank syariah akan meningkatkan profitabilitas bank. Hal ini selaras dengan hasil riset yang dilakukan Gelos (2006) dan Astohar (2009) yang menyatakan hubungan antara FDR kepada ROA adalah positif signifikan. Hasil riset ini tidak sesuai dengan hasil riset Usman (2003) yang menyatakan pengaruh FDR terhadap ROA adalah negatif signifikan.
Tetapi hasil penelitian Gelos (2006) dan Astohar (2009) didukung oleh hasil riset yang dilakukan Setiawan (2009) yang menyatakan terdapat hubungan positif antara FDR dan ROA bank syariah.
Dari ketiga variabel yang mempengaruhi ROA semua variabel terdapat Research Gap yang melatarbelakangi penulis dalam melakukan riset lanjutan.
Kinerja keuangan perusahaan dan Zakat adalah sebuah hubungan konsep bisnis dimana ketika kinerja keuangan sebuah bank baik maka dalam pengumpulan dan penyaluran zakat bank akan baik dan sesuai dengan ketentuan agama dan negara. Hasil riset ini sesuai dengan Herwanti, dkk (2017), Prayoga & Susilowati (2018), bahwa ROA berpengaruh terhadap pengeluaran Zakat bank syariah. Hasil riset ini tidak sesuai dengan Sumiyati (2017) dan Utari, dkk (2019) dimana dalam hasil riset tersebut dinyatakan tidak adanya pengaruh antara ROA terhadap Zakat. Dengan adanya reseach gap ini, penulis melakukan penelitian lanjutan untuk menguji hubungan ROA dan variabel yang mempengaruhinya terhadap Zakat bank syariah.
Berdasarkan fenomena dan research gap diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi perbedaan perubahan kinerja dari tahun ke tahun antara rasio keuangan Conventional Performance (Coper) dengan Zakat sebagai indikator pengukuran kinerja yang dilihat dari Islamic Performance (Isper). Hal ini yang melatarbelakangi penulis dalam riset kembali apakah Coper mempengaruhi Isper dengan menggunakan ROA sebagai variabel mediasi (Intervening). Sehingga, penulis melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Financial Performance terhadap Pengeluaran Zakat dengan ROA Sebagai Variabel Intervening pada Bank Umum Syariah di Indonesia”
2. Kajian Pustaka
2.1. Sharia Enterprise Theory
Islamic Banks (IB) sebagai jasa perbankan yang berdasarkan prinsip syariah menjaga nilai-nilai syar’i dalam menjalankan proses bisnisnya. Dalam menjalankan proses bisnisnya bank syariah senantiasa menjadikan Allah sebagai sumber utama. Maka berlakulah shariah enterprise theory yang diartikan sebagai penyesuaian unsur-unsur yang saling berbeda dari adanya kepentingan persamaan hak mengenai pengetahuan yang senantiasa berkutat pada pemikiran konvensional menjadi suatu pengetahuan yang memperhatiakan konsep shariah (Akbar, 2020).
Kemampuan yang manusia punya senantiasa titipan dari Yang Maha Esa yang harus dijaga dan dipertanggungjawabkan. Tujuan dalam mempergunakan sumber daya juga senantiasa untuk mendapatkan ridha-Nya. Hal ini juga berlaku pada stakeholders yang dimana penggunaan segala sumber daya yang dimiliki hendaklah bertujuan untuk menjaga amanah yang telah diberikan oleh- Nya. Aspek dalam pelaksanaan bisnis yang dikendalikan tidak hanya bertujuan dalam hal materiil, tetapi juga aspek spiritual atau nilai-nilai islami.
Pemikiran syariah pada teori ini merupakan wujud penghambaan kepada-Nya. Pemegang keuasaan kedua dalam teori ini merupakan manusia. Perbankan syariah yang menjalankan nilai-nilai
Naila Shafia Hamid Alfani, Moch. Edman Syarief, Rani Putri Kusuma Dewi
islam menjalankan bisnisnya dalam bentuk jasa, menjalankan operasionalnya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dan pemenuhan aspek spiritual dalam bentuk penghambaan kepada- Nya.
Seperti yang dijelaskan diatas, interpretasi teori ini digunakan untuk melihat pengaruh profitabilitas bank dan faktor keuangan yang mempengaruhinya terhadap Zakat. Implikasinya, yaitu dimana bank umum syariah terdapat menjalankan prinsip syariah dengan Zakat sebagai Islamic performance sebuah bank syariah. Rasio ini dilakukan senantiasa bertujuan memperoleh ridha-Nya dalam menjalankan bisnisnya.
2.2. ROA
ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas. ROA digunakan untuk melihat kemampuan manajemen dalam menghasilkan profitabilitas dimana mengukur dari pengembalian aktiva yang dimilikinya.. Rasio ini dianggap penting karena dapat mengukur efektivitas bank dalam menghasilkan keuntungan dengan aktiva yang dimilikinya. Dalam penelitian-penelitian terdahulu, ROA dianggap valid dalam menggambarkan conventional performance pula.
2.3. Hubungan CAR Kepada ROA
Rasio CAR menggambarkan bagaimana bank dapat menyediakan dana untuk menampung risiko operasional bank. Menurut pada PBI Nomor 10/15/PBI/2008 pasal 2 ayat 1 Bank wajib menyediakan modal wajib minimum sebesar 8% dari ATMR. CAR berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank. Sehingga semakin tinggi kecukupan modalnya untuk menanggung risiko kredit macetnya, kinerja bank semakin baik dan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank yang bersangkutan yang berujung pada meningkatnya ROA.
2.4. Hubungan NPF terhadap ROA
NPF adalah jumlah pembiayaan yang dikeluarkan bank dengan keadaan dimana nasabah sanggup membayar seluruh kewajibannya tetapi pembiayaan belum mencapai targat yang diinginkan bank. Sehingga apabila rasio ini tinggi akan memperbesar biaya bank yang akan merugikan bank, sehingga naiknya NPF berpengaruh kepada penurunan profitabilitas bank (Kasmir, 2004). Sesuai dengan aturan dari BI bahwa besarnya NPF yang baik adalah 5%.
2.5. Hubungan FDR terhadap ROA
FDR adalah rasio total pembiayaan yang bank salurkan dibandingkan dnegan dana yang diterima oleh bank. FDR yang semakin tingga akan membuat semakin rendahnya likuiditas bank sehingga akan menaikan profitabilitas bank. Sehingga pengaruh FDR terhadap ROA adalah positif.
2.6. Zakat Perusahaan
Zakat perusahaan adalah zakat yang dikeluarkan perusahaan yang dimiliki mayoritas muslim.
Perusahaan yang dapat mengeluarkan zakat perusahaan adalah pertama perusahaan industri atau manufaktur. Kedua perusahaan bidang jasa. Ketiga, perusahaan dibidang finance. Bank umum syariah sebagai lembaga keuangan yang berdasarkan prinsp islam mengeluarkan zakat perusahaan sesuai dengan UU No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan Zakat. Nisap yang digunakan adalah 85 gram emas. Menurut Nikamtuniyah (2009) perhitungan zakat perusahaan adalah laba setelah pajak dikalikan dengan 2,5%.
2.7. CAR terhadap Zakat Perusahaan
Pengertian dari CAR menurut Gayatri dan Sutrisno (2018) rasio ang mengukur permodalan
Naila Shafia Hamid Alfani, Moch. Edman Syarief, Rani Putri Kusuma Dewi
bank dalam mengantisipasi risiko pembiayaan yang disalurkan. Ketika CAR ada pada aturan minimum dan maksimum yang ditentukan BI maka akan semakin baik laba yang akan dihasilkan.
Sehingga akan semakin baik laba yang dihasilkan. Hasil riset yang dari Widiastuty (2019) yang menyatakan tidak ada pengaruh CAR terhadap Zakat dikarenakan semakin tinggi CAR akan banyak dana yang mengendap sehingga keuntungan semakin kecil.
2.8. NPF terhadap Zakat Perusahaan
NPF yang tinggi akan memperbesar biaya baik biaya cadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpengaruh kepada kinerja keuangan bank syariah. Semakin tinggi pembiayaan bermasalah akan memperkecil keuntungan yang akan diperoleh Bank Syariah, Hal ini berarti NPF berpengaruh negatif kepada tingkat profitabilitas. Pengaruh negatif juga ditunjukkan NPF kepada Zakat diduga hal ini karena tingkat NPF yang diikuti oleh FDR yang tinggi.
2.9. FDR terhadap Zakat Perusahaan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Djuwita dan Assa (2015) yang mengatakan bahwa secara parsial FDR berpengaruh terhadap Zakat. Hasil tersebut berarti semakin besar dana yang disalurkan dalam bentuk kredit dan apabila bank dalam kondisi tidak bermasalah maka akan meningkatkan laba perusahaan yang akan mempengaruhi pengeluaran Zakat.
2.10. Hubungan ROA terhadap Zakat perusahaan
Hubungan antara ROA dengan zakat adalah semakin baik kinerja keuangan suatu bank maka zakat yang akan dikeluarkan juga akan baik. Hal ini mengingat bank umum syariah menjalankan bisnisnya dengan mengikuti aturan agama dan negara.
2.11. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini menggunakan 4 rasio keuangan yakni CAR, FDR, dan NPF. Sedangkan variabel Y adalah Zakat. Penulis menggunakan ROA sebagai variabel intervening. Apabila digambarkan dalam bagan akan terlihat sebagai berikut :
Gambar 2. Kerangka Berpikir 3. Metode Penelitian
Pemilihan jenis dan pendekatan penelitian ini disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh CAR, NPF, dan FDR kepada ROA. Lalu untuk mengetahui pengaruh ROA kepada Zakat pada Bank Umum Syariah periode 2016-2020. Untuk mengetahui pengaruh CAR, NPF, dan FDR kepada Zakat melalui ROA pada Bank Umum Syariah periode 2016-2020.
Naila Shafia Hamid Alfani, Moch. Edman Syarief, Rani Putri Kusuma Dewi
3.1. Populasi dan Sampel
Populasi riset yang digunkan islamic banking yang mempublikasikan laporan keuangan lengkap dari tahun 2016-2020. Sedangkan sampel merupakan sebagian populasi yang memiliki karakteristik yang sesuai dengan kriteria penelitian, diambil sebagai sumber data penelitian. Teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam riset ini adalah purposive sampling, yakni teknik pengambilan sampel menggunakan kriteria tertentu. Penggunaan kriteria sampel ini bertujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan tujuan yang dari penelitian ini. Berikut beberapa kriteria dalam penentuan sampel penelitian :
1. Merupakan BUS yang terdaftar dalam OJK.
2. Mempublikasikan Laporan Keuangan secara lengkap tahun 2016-2020.
3. Memiliki kelengkapan data yang sesuai dengan penelitian.
3.2. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan bantuan software WarpPLS versi 7.0 for windows. Metode yang digunakan penulis dalam menganalisis data adalah metode Structural Equation Modeling (SEM) PLS. Tahapan analisis data yang digunakan dimulai dari analisis statistik deskriptif, pengujian model struktural, pengujian hipotesis, dan analisis jalur.
4. Hasil dan Ulasan Penelitian 4.1. Hasil Statistik Destkriptif
Analisis ini memberikan gambaran mengenai data yang akan diteliti berisi jumlah data, rata-rata, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum. Bank Umum Syariah yang terdaftar pada OJK yang masuk ke dalam sampel dengan metode purposive sampling adalah 10 dari 14 Bank Umum Syariah yang digunakan pada penelitian ini. Dari semua variabel hanya variabel ROA yang memiliki sebaran data yang kurang baik karena standar deviasa ROA lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata. Hasil statistik deskriptif yang didapat adalah sebagai berikut:
Tabel. 2 Statistik Deskriptif Data Penelitian
CAR NPF FDR ROA ZAKAT
Mean 0.223 0.038 0.870 0.012 19.428
Standard Deviation 0.09 0.0277 0.18579 0.03399 6.19797
Minimum 0.12 -0.02 0.64 -0.11 0
Maximum 0.49 0.13 1.97 0.12 24.3
Jumlah Data 500 500 500 500 500
4.2. Hasil Analisis Data
Hasil dari pengujian Goodness Fit Model dapat disajikan dalam tabel berikut : Tabel. 3 Tabel analisis Goodness Fit Model
Goodness of Fit Index Cut Off Value Result Keterangan Average Block VIF (AVIF) Acceptable if <=5 1.475 Fit
Average full collinearity VIF
(AFVIF) Acceptable if <=5 1.759 Fit
Naila Shafia Hamid Alfani, Moch. Edman Syarief, Rani Putri Kusuma Dewi
Goodness of Fit Index Cut Off Value Result Keterangan Tenenhaus GoF (GOF) small >= 0.1,
medium >= 0.25,
large >= 0.36 0.751 Large Sympson's paradox ratio (SPR) acceptable if >= 0.7 1 Fit
R-squared contribution ratio
(RSCR) acceptable if >= 0.9 1 Fit
Statistical suppression ratio (SSR) acceptable if >= 0.7 1 Fit Nonlinear bivariate causality
direction ratio (NLBCDR) acceptable if >= 0.7 0.857 Fit Average path coefficient (APC)=0.284, P=0.007 Fit Average R-squared (ARS)=0.564, P<0.001 Fit Average adjusted R-squared (AARS)=0.531, P<0.001 Fit
Dari hasil diatas menjelaskan bahwa semua komponen pengukuran Goodness of Fit telah terpenuhi. Hal tersebut dilihat dari output APC = 0.284; P = 0.007, yang berarti lebih kecil dari 0.05. P Value untuk ARS = 0.564, P<0.001, dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0.01. Selain itu, nilai AARS=0.531, P<0.001, yang berarti lebih kecil dari 0.01. Nilai komponen lainnya dapat terlihat di tabel bahwa semua komponen memenuhi pengukuran Goodness of Fit, dimana semua nilai memenuhi kriteria atau Cut Off Value yang disyaratkan. Berdasarkan hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pengujian hipotesis dapat dilakukan.
4.1. Hasil Analisis Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk mengukur pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen. Berikut adalah diagram hasil pengujian hipotesis menggunakan WarpPLS 7.0.
Tingkat signifikansi yang digunakan pada penelitian ini adalah 5% atau 0,05. Apabila nilai p-
Naila Shafia Hamid Alfani, Moch. Edman Syarief, Rani Putri Kusuma Dewi
value berada di atas tingkat signifikansi maka H1 diterima, H0 ditolak, dan pengaruh dianggap signifikan. Hal ini berlaku juga apabila p-value lebih kecil, maka H1 ditolak, H0 diterima, dan pengaruh antar variabel tersebut berarti tidak signifikan. Nilai R-Squared (R2.) adalah nilai yang menunjukkan sejauh apa variabel lain mempengaruhi atau menjelaskan sebuah variabel. Dalam penelitian ini, variabel ROA memiliki R2 sebesar 47% hal ini berarti variabel ROA dapat dijelaskan oleh vaariasi perubahan CAR, NPF, dan FDR sebesar 47% sisanya yakni 53% dijelaskan oleh variabel lain. Variabel Zakat dapat dijelaskan oleh variasi turun naiknya NPF,CAR, FDR, dan ROA sebesar 55% sisanya 45% dipengaruhi oleh variabel lain. Persamaan untuk pengaruh antar variabel tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
ROA = 0,39 CAR - 0,39 NPF + 0,8 FDR (1) ZAKAT = 0,13 CAR – 0,32 NPF – 0,13 FDR + 0,55 ROA (2) Dari hasil analisis hipotesis diatas dapat diambil beberapa hasil pengaruh langsung antar variabel sebagai berikut :
Tabel. 3 Tabel analisis Goodness Fit Model Pengaruh Variabel independen
terhadap Variabel dependen Koefisien P-value Keterangan CAR --> ROA 0,39 <0,01 Positif signifikan NPF --> ROA -0,39 <0,01 Negatif signifikan FDR --> ROA 0,08 0,29 Positif tidak signifikan
CAR --> ZPR 0,13 0,18 Positif tidak signifikan NPF --> ZPR -0,32 <0,01 Negatif signifikan FDR--> ZPR -0,13 0,17 Negatif tidak signifikan ROA --> ZPR 0,55 <0,01 Positif signifikan
Hasil pengujian tidak langsung antara variabel adalah sebagai berikut : Tabel. 3 Tabel analisis Goodness Fit Model
Pengaruh Tidak Langsung Koefisien P-value Keterangan CAR --> ROA --> ZPR 0,216 0,011 Positif signifikan NPF --> ROA --> ZPR -0,216 0,012 Negatif signifikan FDR --> ROA --> ZPR 0,043 0,331 Positif tidak
signifikan
5. Hasil dan Pembahasan 5.3.1 Pengaruh CAR terhadap ROA
Berdasarkan analisis menunjukkan CAR memiliki koefisien 0,39 dan tingkat signifikansi <0,01.
Hal ini berarti variabel CAR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA pada BUS. Nilai positif menunjukkan bahwa apabila CAR mengalami kenaikan, maka ROA mengalami kenanaikan secara signifikan.
Pengaruh ini diperoleh disebabkan karena nilai CAR dan ROA yang cenderung naik dari 2016 sampai 2020. Hal ini berarti bahwa manajemen bank syariah dapat mengatasi risiko dengan mengelola permodalan yang dimiliki dengan baik. CAR bank syariah senantiasa mengalami kenaikan setiap tahunnya hal ini juga menunjukkan bahwa manajemen bank dapat mengatur modal
Naila Shafia Hamid Alfani, Moch. Edman Syarief, Rani Putri Kusuma Dewi
untuk dapat ditempatkan dananya ke dalam aktivitas investasi yang menguntungkan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Setiawan (2009) dan Gelos (2006) yang mengatakan CAR berpengaruh positif terhadap protitabiilitas bank syariah dan bertentangan dengan Mabruroh (2004).
5.3.2 Pengaruh NPF terhadap ROA
Penelitan ini menunjukkan koefisien NPF adalah -0,38 dan tingkat signifikansi <0,01. Hal ini menunjukkan NPF berpengaruh terhadap ROA secara negatif signifikan. Nilai negatif disini menunjukkan bahwa semakin tinggi NPF maka berpengaruh pada semakin menurun kan nilai ROA BUSperiode 2016-2020.
NPF tinggi berpengaruh terhadap penurunan ROA dikarenakan kualitas pembiayaan yang disalurkan mengalami tingginya jumlah kredit bermasalah, sehingga bank akan mengeluarkan biaya lebih banyak untuk menanggung kerugian operasional yang selanjutnya berpengaruh terhadap penurunan laba. Begitu pula sebaliknya, apabila NPF bank syariah rendah maka profitabilitas bank akan naik hal ini menunjukkan bahwa pembiayaan yang disalurkan mengalami keuntungan karena pembiayaan yang bermasalah sedikit sehingga berpengaruh terhadap kenaikan profitabilitas bank.
Hasil penelitian ini sesuai Kasmir (2005).
5.3.3 Pengaruh FDR terhadap ROA
Hasil penelitian menunjukkan nilai pengaruh FDR kepada ROA adalah 8% dan 92%
lainnya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Nilai ini didapat dari nilai koefisien dari hasil penelitian. Tingkat signifikansi dari FDR terhadap ROA adalah 0,29 dimana lebih besar dari 0,05.
ini berarti bahwa pengaruh FDR terhadap ROA tidak signifikan. Nilai positif berarti semakin tinggi nilai FDR maka semakin tinggi juga nilai ROA Bank Umum Syariah periode 2016-2020.
Rasio FDR merupakan hal penting untuk diperhatikan bagi bank syariah dalam menjalankan fungsi intermediasinya. Meskipun dalam penelitian tidak terjadi pengaruh yang signifikan, tetapi bank syariah harus memperhatikan rasio FDR ini karena apabila bank syariah memiliki rasio FDR yang baik, yakni 80%-110%, berarti bank syariah menyalurkan dana untuk pembiayaan semakin baik, sehingga akan menaikkan profitabilitas bank syariah. Pengaruh yang tidak signifikan dapat terjadi karena dalam menyalurkan pembiayaannya belum berjalan dengan baik, seperti terjadi banyaknya pembiayaan bermasalah. Bank syariah hendaknya lebih memperhatikan risiko dari pembiayaan yang disalurkan agar dapat meningkatkan laba islamic bank.
5.3.4 Pengaruh ROA terhadap Zakat
Hubungan ROA berpengaruh positif signifikan terhadap Zakat dimana nilai signifikansinya
<0,01 positif dari koefisien pengaruh ROA menyatakan apabila ROA naik maka nilai Zakat pun naik pada BUSperiode 2016-2020. Pengaruh ini terjadi karena keuntungan yang dihasilkan dari rata- rata total aset bank syariah yang akan menambah laba bagi bank sehingga zakat yang dikeluarkan juga semakin besar. Pengaruh positif ROA terhadap Zakat, berarti setiap kenaikan ROA berpengaruh terhadap kenaikan Zakat. Pengaruh ini dapat menjadi pertimbangan bank syariah dalam menilai kinerja bank syariah secara conventional performance atau islamic performance, karena dengan memperhatikan ROA dan/atau variabel yang mempengaruhinya dapat meningkatkan islamic performance bank melalui variabel Zakat.
5.3.5 Pengaruh CAR terhadap Zakat melalui ROA
CAR memiliki pengaruh terhadap Zakat melaui ROA koefisien sebesar 0,218 dan tingkat signifikansi sebesar 0,011. Hal ini berarti ROA memediasi CAR terhadap Zakat. Hal ini disebabkan manajemen bank syariah mampu mengelola risiko dari kegagalan yang mungkin terjadi, maka keuntungan yang dimiliki bank akan semakin besar yang berimbas kepada naiknya Zakat pada bank syariah, sehingga ROA dapat memediasi CAR dan Zakat. Melihat pada pengaruh langsung yang terjadi antara CAR terhadap ROA pada penelitian ini yang hasilnya mengatakan berpengaruh positif
Naila Shafia Hamid Alfani, Moch. Edman Syarief, Rani Putri Kusuma Dewi
signifikan dan hasil pengaruh langsung antara ROA dengan Zakat yang juga positif signifikan berarti manajemen bank syariah mampu mengelola permodalan dan dapat menempatkan aktivitas investasi kedalam investasi yang menguntungkan. Dengan keuntungan yang diperoleh dari pengelolaan modal yang baik maka akan menaikkan Islamic Performance bank melalui variabel Zakat yang juga akan semakin baik. Hal ini berarti terdapat pengaruh antara Conventional Performance terhadap Islamic Performance melalui performa pemodalan bank yang digambarkan oleh variabel CAR terhadap Zakat yang menggambarkan kinerja syariah bank dengan ROA sebagai variabel intervening yang menggambarkan keuntungan bank dalam menjalankan operasionalnya.
5.3.6 Pengaruh NPF terhadap Zakat melalui ROA
Hasil dari penelitian didapatkan bahwa pengaruh NPF terhadap Zakat melalui ROA berpengaruh negatif signifikan dengan koefisien dari -0,216 dan P-value sebesari 0,012, dimana tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05. Maka dari itu H1 diterima dan H0 ditolak dimana ROA dikatakan dapat memediasi NPF terhadap Zakat. Pengaruh ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pembiayaan bermasalah dan semakin kecil profitabilitas dari bank maka akan semakin kecil juga Zakat yang dikeluarkan bank syariah hal ini karena dana yang dikeluarkan untuk diinvestasikan tidak benefit kepada bank. Zakat perusahaan yang dihitung dari seberapa besar laba perusahaan sehingga dipengaruhi oleh tingkat NPF yang menunjukkan seberapa besar pembiayaan bermasalah yang dimediasi oleh rasio ROA. Hal ini diperkuat oleh hasil analisis hubungan langsung dalam antara NPF terhadap ROA yang mengatakan terdapat pengaruh negatif signifikan dan ROA terhadap Zakat yang mengatakan terdapat pengaruh positif signifikan. Hal ini berarti Conventional Performance bank syariah yang ditunjukkan oleh variabel NPF berpengaruh terhadap Islamic Performance yang ditunjukkan oleh variabel Zakat dengan ROA sebagai variabel intervening.
5.3.7 Pengaruh FDR terhadap Zakat melalui ROA
Berdasarkan hasil yang menunjukkan bahwa koefisien FDR 0,043 dan P-value sebesar 0,331 sehingga FDR tidak mempengaruhi Zakat melalui ROA Karena tidak signifikan maka H1 ditolak dan H0 diterima. FDR kepada Zakat. Banyaknya pembiayaan yang disalurkan tetapi tidak mempengaruhi laba bank syariah dikarenakan pembiayaan yang tidak menguntungkan. Pembiayaan yang bermasalah ini membuat laba bank semakin kecil, sehingga dalam kasus ini bank syariah belum dapat mengatur pembiayaannya kepada sektor yang menguntungkan yang dapat mempengaruhi laba bank syariah dan Zakat perusahaan yang dikeluarkan juga semakin kecil. Hasil ini berarti Conventional Performance melalui variabel FDR tidak berpengaruh terhadap Islamic Performance yang ditunjukkan oleh Zakat melalui ROA.
6. Penutup 6.1 Kesimpulan
Maka kesimpulan dari penelitian yang dilakukan adalah CAR berpengaruh positif terhadap ROA, NPF berpengaruh negatif terhadap ROA sedangkan FDR tidak berpengaruh terhadap ROA.
CAR dan FDR tidak berpengaruh terhadap Zakat, sedankan NPF dan ROA berpengaruh dimana NPF berpengaruh negatif dan ROA berpengaruh positif. CAR dan NPF berpengaruh terhadap zakat melalui ROA, sedangkan FDR tidak berpengaruh terhadap Zakat melalui ROA. Dimana pengaruh CAR adalah positif dan pengaruh NPF adalah negatif.
6.2 Saran
Kepada Islamic Banks disarankan menjaga kondisi CAR dan NPF. Apabila BUS menjaga CAR dan NPF maka kinerja Bank Umum Syariah secara konvensional akan membaik, lebih jauh maka akan berpengaruh juga terhadap Islamic Performance Bank Syariah. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variabel penelitian, jumlah sampel, atau jumlah periode dari data
Naila Shafia Hamid Alfani, Moch. Edman Syarief, Rani Putri Kusuma Dewi
penelitian yang menjelaskan tentang pengaruh tingkat profitabilitas, dan mempertimbangkan Islamicity Index lainnya agar menjadi pertimbangan lebih dalam menilai islamic performance sebuah pada BUS agar dapat menggambarkan kondisi sebenarnya. Selain itu, diharapkan dapat memilih variabel intervening yang lebih efektif sebagai mediator antara Financial Performance terhadap Islamic Performance BUS mengingat tujuan dari BUS yang mengedepankan kedua sisi tersebut.
Daftar Pustaka
Akbar. (2020). Pengaruh Return On Assets, Return On Equity, Ukuran Perusahaan Dan Risiko Permodalan (CAR) Terhadap Pengeluaran Zakat Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2015-2019.
Jakarta : Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI)
Arianto, Taufik. (2004). Profil Persaingan Usaha Dalam Industri Perbankan Indonesia. Perbanas Finance
& Banking Journal, Vol. 6, No. 2, Desember 2004; 95–108.
Armereo, Crystha. (2015). Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Indonesia, Volume 06. Palembang : Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini.
Astohar, SE. (2009). Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan di Indonesia.
(Studi Pada Bank Domestik, Bank Campuran dan Bank Asing). semarang : Universitas Diponegoro.
Chapra, Umer. (2001). Masa Depan Ilmu Ekonomi (Sebuah Tinjauan Islam). Jakarta: Gema Insani Press.
Gayatri dan Sutrisno, (2018). Analisis Pangaruh Produk dan Risiko Bank terhadap Kinerja Maqasid Al Syariah. Seminar Nasional dan The 5th Call for Syariah Paper
Gelos (2006). Bank Relationship and Firm Performance: Evidence from Thailand before The Asian Financial Crisis. Journal of Bussiness Finance and Accounting,
Herwanti, Rr. Titiek, Irwan, M. Fitriyah, Nur. (2017) Disclosure Level’s Effect of Islamic Social Reporting on Company’s Profitability and Zakat. Management and Administrative Sciences Review, Vo; 6 No 2.
Heriyanto. (2009). Analisis Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO, KAP Terhadap ROA. Penelitian dipublikasikan diinternet.
Kasmir, (2004), Manajemen Perbankan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mabruroh. (2004). Manfaat Pengaruh Raiso Keuangan dalam Analisis Kinerja Keuangan Perbankan. Benefit.
Vol. 8. No.1. Juni 2004.
Nikmatuniayah. (2009). Perlunya Pelaporan Zakat untuk Publik. Semarang : Politeknik Negeri Semarang.
PBI Nomor 10/15/PBI/2008 pasal 2 ayat 1
Prayoga dan Susilowati. (2018). Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Gaji Karyawan Terhadap Pengumpulan Zakat Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Dengan Di Moderasi Umur Perusahaan. Jurnal Soedirman Accounting Review Volume 03 Nomor 02 Tahun 2018, 100-120
Setiawan, Adi, (2009). Analisis Pengaruh Faktor Ekonomi, Pangsa Pasar, dan karakteristik bank terhadap Profitabilitas Bank Syariah. TesisPascasarjana Universitas Diponegoro.
Utari, Monoarfa, dan Ninglasari,, (2019). Factors Influencing Corporate Zakat Expenditure, Case Study of Islamic Banks in Indonesia Period 2015-2017. in The 2nd International Conference on Islamic Economics, Business, and Philanthropy, ICIEBP. Theme: “Sustainability and Socio Economic Growth”, KnE Social Sciences, pages 413– 427
Usman, Bahtiar. (2003). Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba pada Bank-Bank di Indonesia. Media Riset & Manajemen, Vol.3, No.1, pp.59-74.
UU No. 38 tahun 1999
Widiastuty. (2019). Peran Ukuran Bank, Risiko Permodalan, Dan Tingkat Inflasi Terhadap Pengeluaran Zakat Bank Umum Syariah. Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN, P. : 2615 - 2584 Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN, E. : 2615 – 3343