SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL
Ratna Widyastuti1, Fadelis Sukya2*, Fanny Bagus Ramadhan3
1,2,3 Teknik Informatika, Manajemen Informasi PSDKU Polinema di Kota Kediri
Abstrak
Dunia dan khususnya Indonesia saat ini dihadapkan dengan pandemi COVID-19. Wabah virus corona secara signifikan mempercepat pengembangan teknologi termasuk di lingkungan pendidikan. Solusi efektif untuk mencegah penularan virus corona yakni dengan memberlakukan pembelajaran dirumah dan memanfaatkan berbagai fasilitas penunjang yang mendukung.
Hal yang tidak kalah penting, adalah membangun lingkungan kelembagaan yang memungkinkan guru mengelola pembelajaran online. Penelitian ini dilatar belakangi dari permasalahan yang dialami oleh guru dan siswa di SMK Bhakti Mulia Pare. Praktik pembelajaran ditengah pandemi yang dilaksanakan masih menggunakan media sosial sebagai media pembelajaran dinilai kurang efektif. Laravel adalah salah satu web application framework yang bersifat open source. Dengan demikian, perlu adanya pengembangan sistem informasi manajemen aktivitas pembelajaran menggunakan framework Laravel.. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian pengembangan atau Research & Development (R&D). Model pengembangan yang dijadikan dasar adalah model modifikasi ADDIE dengan metode pengembangan perangkat lunak waterfall. Hasil penelitian ini berupa produk sistem informasi manajemen aktivitas pembelajaran menggunakan framework Laravel dan mySQL sebagai databasenya. Berdasarkan pengujian sistem dengan metode black box disimpulkan bahwa sistem berjalan sesuai kebutuhan fungsionalnya. Berdasarkan uji validitas ahli desain sistem diperoleh persentase validitas sebesar 90,43% sehingga dengan melakukan beberapa revisi sistem tersebut dapat digunakan untuk proses pembelajaran di SMK Bhakti Mulia Pare.
Kata kunci : Sistem informasi manajemen, pembelajaran, Laravel, metode ADDIE.
I. PENDAHULUAN
Dunia dan khususnya Indonesia saat ini sedang dihadapkan dengan pandemi COVID-19 (Coronavirus 19). Wabah virus corona secara signifikan mempercepat pengembangan teknologi termasuk di lingkungan pendidikan. Kebijakan social distancing maupun physical distancing guna meminimalisir penyebaran COVID-19 mendorong semua elemen pendidikan untuk mengaktifkan kelas meskipun sekolah tutup. Penutupan sekolah menjadi langkah mitigasi paling efektif untuk meminimalisir penyebaran wabah virus corona pada anak-anak [1]. Solusi yang diberikan yakni dengan memberlakukan pembelajaran di rumah dan memanfaatkan berbagai fasilitas penunjang yang mendukung.
Kementerian Pendidikan dan kebudayaan menjelaskan salah satu yang perlu dilakukan untuk memberikan pelayanan prima di bidang pendidikan adalah mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi yang mencakup perannya sebagai substansi pendidikan, media pembelajaran, fasilitas pendidikan, standar kompetensi, penunjang administrasi pendidikan, alat bantu manajemen satuan pendidikan dan infrastuktur pendidikan [2].
Platform pembelajaran daring banyak dikembangkan sebagai sarana untuk menyediakan pendidikan jarak jauh.
Selama keadaan darurat saat ini, Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS) telah menjadi sumber penting bagi hampir semua yang lebih tinggi lembaga pendidikan, dan kekuatan pendorong dalam pembelajaran online [3].
Menggunakan LMS dalam proses pembelajaran membantu memfasilitasi e-learning karena menyediakan materi pendidikan tanpa kendala waktu atau tempat [4] serta memungkinkan siswa dan guru untuk berinteraksi melalui internet dan memfasilitasi berbagi informasi terkait kegiatan pembelajaran [5].
Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dalam manajemen sektor pendidikan dengan menerapkan teknologi sehingga hal tersebut akan menurunkan sumber daya manusia dalam pengelolaan pendidikan [6]. Hal yang tidak kalah pentingnya, adalah membangun lingkungan kelembagaan yang memungkinkan guru mengelola pembelajaran online. Sekolah perlu mengembangkan sistem berbasis bukti yang didukung oleh pedoman pelaksanaannya [7]. Penelitian ini dilatar belakangi dari permasalahan yang dialami oleh guru dan siswa di SMK Bhakti Mulia Pare.
Praktik pembelajaran ditengah pandemi yang dilaksanakan
masih menggunakan media sosial sebagai media pembelajaran dinilai kurang efektif. Materi dan tugas dikirim dalam grup whatsap yang sama.
Proses pembelajaran yang menerapkan E-learning dengan sistem pemantauan yang baik dapat memberi kesimpulan bahwa proses belajar mengajar tetap bisa berjalan walau guru, wali kelas dan siswa tidak berada di sekola. Selain itu orang tua juga bisa mengambil peran pengawasan terhadap kegiatan anak. Penelitian sebelumnya menghasilkan prototype sistem berbasis web dengan fitur untuk menunjang kegiatan akademik di sekolah sehingga proses e-learning dan pemantauan berjalan beriringan [8]. Sistem yang akan dikembangkan pada penelitian ini menggunakan framework Laravel. Dimana dalam pengembangannya menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework Laravel sehingga akan menjamin keamanan sistem [9].
Laravel adalah salah satu web application framework yang bersifat open source. Untuk membangun sebuah website dibutuhkan sebuah framework, yang dapat membantu pembangunan dan pengembangan website itu sendiri sehingga developer tidak perlu membangun sebuah website dari awal lagi [10]. Kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar menggunakan sistem informasi manajemen menjadi sangat penting untuk guru dan siswa di sekolah, apalagi ditengah situasi pandemi saat ini yang membuat kegiatan belajar mengajar secara langsung menjadi terhambat.
Dengan demikian, perlu adanya pengembangan sistem informasi manajemen aktivitas pembelajaran menggunakan framework Laravel untuk mengelola materi, dan tugas agar dalam pembelajarannya lebih efektif dan efisien.
II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian pengembangan atau Research & Development (R&D). Produk yang akan dihasilkan adalah sistem informasi manajemen aktivitas pembelajaran di SMK Bhakti Mulia Pare menggunakan framework Laravel. Model pengembangan yang dijadikan dasar adalah model ADDIE namun peneliti memodifikasinya dengan model pengembangan perangkat lunak dengan metode waterfall. ADDIE merupakan singkatan dari, Analysis, Design, Development or Production, Implementation, and Evakuations [11]. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model ADDIE, antara lain:
Menganalisis, dalam tahap ini peneliti harus mencari masalah dalam pembelajaran; Design, pada tahap ini peneliti dituntut untuk merancang media yang akan dikembangkan;
Mengembangkan, tujuan dari tahap pengembangan ini adalah untuk menghasilkan media dan melakukan validasi terhadap media yang dikembangkan; Implement, pada tahap ini peneliti harus menyiapkan lingkungan belajar untuk menerapkan media yang telah dikembangkan setelah berbagai jenis uji coba dilakukan; Evaluate, tujuan dari tahapan ini adalah untuk menilai kualitas proses pembelajaran dan produk yang dikembangkan [12], ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Alur Penelitian Pengembangan Model ADDIE A. Analyze (analisis)
Langkah pertama dalam menciptakan produk sistem informasi dengan model ADDIE adalah melakukan analisis keadaan dan spesifikasi produk yang dibutuhkan. SMK Bhakti Mulia masih menggunakan cara yang kurang efektif dalam pembelajarannya. Tugas – tugas dan materi yang masih di kirim melalui sosial media akan membuat kesulitan dalam mengaksesnya. Selain itu, tugas dan materi yang dikirim rawan terhapus dan tertimbun oleh pesan-pesan yang baru. Sehingga perlu dibuat Sistem Informasi Manajemen Aktivitas Pembelajaran. Di SMK Bhakti Mulia Pare. Sistem infomasi tersebut dapat digunakan oleh guru untuk membuat ruang kelas yang dapat di isi tugas dan materi. Sementara siswa bisa mengakses ruang kelas yang telah dibuat oleh guru, serta bisa melihat tugas dan materi yang di bagikan oleh guru. Selain itu siswa juga dapat mengirim tugasnya melalui sistem informasi ini dan mendapatkan nilai
.
B. Design (perancangan)
Tahap kedua yaitu tahap perancangan (Design) yaitu Dalam tahap ini peneliti mulai merancang produk/sistem informasi yang akan dibuat web dirancang sesuai dengan hasil analisis pada tahap sebelumnya. Desain aplikasi menggunakan UML (unified modelling language) dengan membuat use case dan activity diagram. UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem. Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuakn (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis [13].
Sistem ini memiliki 3 (tiga) pengguna yaitu admin, guru dan siswa. Gambaran skenario dari interaksi antara pengguna dengan sistem ditunjukkan pada diagram use case pada Gambar 2.
Gambar 2. Use Case Diagram Sistem Informasi B. Development (pengembangan)
Tahap ketiga yaitu tahap pengembangan (Development) yaitu peneliti melanjutkan pembuatan produk berdasarkan perancangan sistem informasi yang telah dibuat. Keluaran sistem yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini dengan menggunakan PHP dan MySQL.
C. Implementation (implementasi)
Dalam tahap ini, perancangan perangkat lunak di realisasikan dengan program atau unit program. Perancangan struktur database sistem dibuat menggunakan fungsi Laravel.
antarmuka baris perintah Laravel memungkinkan untuk melakukan fungsi seperti membuat pengontrol, model, migrasi, menghasilkan data dummy, dan banyak lainnya [14].
Pengujian ini melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya. Pengujian menggunakan metode black-box testing. Teknik pengujian ini didasarkan pada kendala yang ditemukan pada interaksi sistem disetiap visualisasinya [15]. Kesimpulan pada pengujian dengan metode black box adalah kualitas implementasi sistem yang dihasilkan valid atau tidak valid.
D. Evaluate (evaluasi)
Evaluasi sistem informasi yang telah dihasilkan dilakukan dalam dua cara. Pertama dilakukan pengujian sistem menggunakan metode black box, kemudian yang kedua sistem informasi manajemen aktivitas pembelajaran dikaji oleh dua validator sebagai ahli uji sistem. Tingkat kelayakan sistem diukur menggunakan validitas media pembelajaran, seperti pada Tabel 1.
TABEL 1. SKOR VALIDASI AHLI DESAIN SISTEM No Persentase Kriteria Level of validity
1 85,01%-100% Sangat Valid Sangat valid atau dapat digunakan tetapi perlu direvisi
2 70,01%-85% Valid Valid atau dapat digunakan tetapi perlu direvisi 3 50,01%-70,00% Kurang Valid Kurang valid disarankan untuk
tidak digunakan karena revisi terlalu besar.
4 >50% Tidak Valid Tidak dapat digunakan
III. HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN Hasil penelitian ini berupa produk sistem informasi manajemen aktivitas pembelajaran di SMK Bhakti Mulia Pare menggunakan framework Laravel.
A. PROTOTIPE SISTEM
Berikut tampilan user dari sistem informasi manajemen aktivitas pembelajaran.
• Halaman Login
Halaman login digunakan untuk masuk ke halaman beranda sesuai dengan type user dengan cara memasukkan username dan password. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3. Halaman Login
• Halaman Home
Halaman home atau halaman beranda adalah halaman awal yang ditampilkan setelah berhasi login sesuai dengan type user. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Halaman Home
• Halaman Kelas
Halaman kelas adalah halaman dimana ruang kelas dikelola, pada halaman ini admin dan guru dapat menambah, mengedit, maupun menghapus kelas. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.
Gambar 5. Halaman Kelas
• Halaman Siswa
Halaman siswa adalah halaman yang hanya bisa di akses oleh admin. Admin dapat melihat data siswa yang ada dilengkapi dengan tombol action untuk edit maupun hapus data siswa. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.
Gambar 6. Halaman Siswa
• Halaman Guru
Halaman guru adalah halaman yang hanya bisa diakses hanya oleh admin. Di halaman ini admin dapat melihat, menambah, mengedit, dan menghapus data guru yang ada.
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.
Gambar 7. Halaman Guru
• Halaman Feed
Halaman feed adalah halaman yang diakses setelah masuk ke dalam data kelas, halaman ini berisi form untuk menambahkan tugas, materi atau ujian pada suatu kelas serta menampilkan data data feed yang ada di dalam kelas tersebut, halaman ini hanya bisa diakses oleh admin maupun guru.
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.
Gambar 8. Halaman Feed
• Halaman Nilai
Halaman nilai adalah halaman dimana guru dapa memberikan nilai kepada siswa yang telah mengupload file tugas atau ujian pada feed yang ada. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 9.
Gambar 9. Halaman Nilai
• Halaman Rekap Nilai
Halaman ini adalah halaman yang digunakan untuk melihat nilai nilai tugas siswa pada suatu kelas. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.10.
Gambar 10. Halaman Rekap Nilai
• Halaman Profil
Halaman profil adalah halaman yang dapat diakses oleh user tipe apapun, dapat digunakan untuk mengedit password dan foto user yang sedang digunakan. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.11.
Gambar 11. Halaman Profil
• Halaman Logout
Halaman logout adalah halaman untuk megakhiri sistem.
Seperti ditunjukkan pada Gambar 12.
Gambar 11. Halaman Logout
B. HASIL PENGUJIAN SISTEM
Pengujian menggunakan metode black box terhadap sistem, dapat dilihat bahwa secara umum sistem mampu menjalankan setiap proses uji coba secara baik dan berhasil.
Sistem Informasi Manajemen Aktivitas Pembelajaran ini dapat digunakan di SMK Bhakti Mulia Pare dalam kegiatan belajar mengajar selama pandemi berlangsung. Berikut adalah data deskripsi dah hasil pengujian sistem menggunakan metode black box ditunjukkan pada Tabel 2.
TABEL 2. HASIL PENGUJIAN BLACK BOX.
N o
Deskripsi Prosedur Pengujian
Masuka n
Hasil yang Diharapkan
Hasil Penguj ian 1 Login Memasukkan
username dan password
Klik login
Masuk halaman home sesuai tipe user
Sesuai
2 Kelola Siswa
Melakukan proses tambah, edit dan hapus data siswa
Klik tambah, edit dan hapus
Dapat menambah, mengedit dan menghapus
Sesuai
data siswa 3 Kelola
Guru
Melakukan proses tambah, edit dan hapus data guru
Klik tambah, edit dan hapus
Dapat menambah, mengedit dan menghapus data guru
Sesuai
4 Kelola Kelas
Melakukan proses tambah, edit dan hapus data kelas
Klik tambah, edit dan hapus
Dapat menambah, mengedit dan menghapus data kelas
Sesuai
5 Kelola Feed
Melakukan proses tambah, edit dan hapus data feed
Klik tambah, edit dan hapus
Dapat menambah, mengedit dan menghapus data feed
Sesuai
6 Bergabung ke Kelas
Memasukkan token kelas yang sesuai
Klik join Dapat bergabung ke kelas sesuai dari token kelas yang dimasukkan
Sesuai
7 Keluar Kelas
Menekan tombol untuk keluar kelas
Klik keluar kelas
Keluar dari kelas
Sesuai
8 Upload Tugas
Mengunggah tugas sesuai dengan kategori feed yang diberikan guru
Upload file kemudia n klik tombol tandai sudah selesai
File tugas terunggah
Sesuai
9 Pemberian Nilai
Memasukkan nilai pada form tugas siswa
Klik nilai
Tugas siswa berhasil di nilai
Sesuai
10 Rekap Nilai
Menekan tombol untuk melihat rekap nilai
Klik rekap nilai
Menampilkan rekap nilai dari tugas yang telah diunggah siswa
Sesuai
11 Profil Mengganti data user yang sedang digunakan
Klik simpan
Data profil berhasil diubah sesuai data yang baru dimasukkan
Sesuai
12 Logout Menekan tombol untuk keluar dari sistem
Klik logout
Berhasil keluar dari sistem dan kembali ke halaman login
Sesuai
C. HASIL VALIDASI DESAIN SISTEM
Skor validasi desain sistem ditunjukkan pada Tabel 3.
TABEL 3. SKOR VALIDASI AHLI DESAIN SISTEM
No Subjek yang diujikan V1 V2
A. Usability 1
Menu-menu yang ada dalam website mudah
dipahami. 4 5
2
Tulisan teks yang digunakan pada menu dalam
website mudah di pahami 4 5
3
Menu yang dipilih dapat menampilkan halaman
dengan cepat 5 5
4 Hasil pencarian dapat ditampilkan secara cepat 4 5
5 Website dapat diakses dengan mudah 4 5
6 Konten dalam website informatif 4 4
B. Functionality
7 Menu log in (masuk) berfungsi dengan baik 5 4 8 Menu Kelola Siswa berfungsi dengan baik 5 4 9 Menu Kelola Guru berfungsi dengan baik 5 5 10 Menu Kelola Kelas berfungsi dengan baik 4 5 11 Menu Kelola Feed berfungsi dengan baik 5 4 12 Menu Bergabung ke Kelas berfungsi dengan baik 5 4 13 Menu Keluar Kelas berfungsi dengan baik 5 5 14 Menu Upload Tugas berfungsi dengan baik 5 5 15 Menu Pemberian Nilai berfungsi dengan baik 5 4 16 Menu Rekap Nilai berfungsi dengan baik 5 5
17 Menu Profil berfungsi dengan baik 5 5
18 Menu log out (keluar) berfungsi dengan baik 5 5 C. Komunikasi Visual
19 Penggunaan Bahasa sudah baik 4 4
20 Pemilihan warna web secara umum sudah baik 4 4 21 Desain tampilan web sederhana dan mudah dipahami 4 4 22 Pemilihan tata letak menu dalam web sudah baik 3 5 23 Penggunaan tata letak (layout) web sudah konsisten 3 5
Jumlah Validator 2
Jumlah Pertanyaan 23 X 2 = 46
Skor tertinggi 46 X 5 =
230
Skor yang diperoleh 208
Skor rata-rata 208:46 =
4.52
Persentase keidealan
(209:230) X 100 = 90.43%
Kategori Sangat
Valid
Hasil uji validitas desain kinerja terhadap produk/prototipe pengembangan sistem informasi manajemen aktivitas pembelajaran menggunakan framework Laravel didapat skor rata-rata = 90,43%. Hasil persentase dikonversikan pada Tabel 1 termasuk dalam kategori sangat valid, sehingga dapat digunakan dengan melakukan beberapa perbaikan.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan pada penelitian ini adalah pengembangan sistem informasi manajemen aktivitas pembelajaran dibuat dengan framework Laravel dan menggunakan MySQL untuk databasenya. Berdasarkan pengujian sistem dengan metode black box disimpulkan bahwa sistem berjalan sesuai kebutuhan fungsionalnya. Berdasarkan uji validitas pada ahli desain sistem diperoleh persentase validitas sebesar 90,43%
sehingga dengan melakukan beberapa revisi pada bagian yang
belum berjalan baik sistem tersebut dapat digunakan untuk proses pembelajaran di SMK Bhakti Mulia Pare. Sistem Informasi manajemen aktivitas pembelajaran dapat digunakan oleh guru, siswa dan admin akademik untuk proses pembelajaran daring di masa pandemi. Saran untuk penelitian pengembangan selanjutnya adalah dapat dibuat dengan versi mobile/android atau perpaduan website dengan android/mobile agar lebih mudah di akses.
REFERENSI
[1] L. D. Herliandry , Nurhasanah, M. E. Suban and H.
Kuswanto, "Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid- 19," Jurnal Teknologi Pendidikan, vol. 22, no. 1, pp. 65- 70, 2020.
[2] Adisel and A. G. Prananosa, "Penggunaan Teknologi Informasi dan Kumunikasi dalam Sistem Manajemen Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid 19," Journal of Administration and Educational Management, vol. 3, no.
1, pp. 1-10, 2020.
[3] S. A. Raza, W. Qazi, K. A. Khan and J. Salam, "Social Isolation and Acceptance of the Learning Management System (LMS) in the time of COVID-19 Pandemic: An Expansion of the UTAUT Model," Journal of Educational Computing, vol. 59, no. 2, pp. 183-208, 2020.
[4] N. Ain, K. Kaur and M. Wahhed, "The influence of learning value on learning management system use: An extension of UTAUT2," SAGE Journal, vol. 32, no. 6, pp. 1306-1321, 2016.
[5] S. Lonn, S. Teasley and A. E. Krumm, "Who needs to do what where?: Using learning management systems on residential vs. commuter campuses," ResearchGate, vol.
56, no. 3, pp. 642-649, 2011.
[6] X. Zhu and J. Liu, "Education in and After Covid-19:
Immediate Responses and Long-Term Visions," US National Library of Medicine, USA, 2020.
[7] A. S. Zain, E. M. Sari and M. Arif, "Pengembangan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Berbasis Web di SMA 1 AnnuQayah Sumenep," Jurnal Ilmiah Edutic, vol. 4, no. 2, pp. 53-62, 2018.
[8] A. Kristanto , Mustaji, A. Mariono, Sulistiowati and Afifah, "Development of education game media for xii multimedia," in International Conference on Education, Science and Technology 2019, Padang, 2019.
[9] M. Fahri, "Melihat Peta Penyebaran Pasien Covid-19 Dengan Kombinasi QGIS Dan Framework Laravel,"
Jurnal Teknologi Terpadu, vol. 6, no. 1, pp. 25-30, 2020.
[10] F. Agustin, P. F. Oganda, N. Lutfiani and P. E. Harahap,
"Manajemen Pembelajaran Daring Menggunakan Education Smart Cources," TMJ (Technomedia Journal), vol. 5, no. 1, pp. 40-53, 2020.
[11] A. Takyudin, H. Faturrahman, Juwono, M. Rizky and Yulianti, "Analisa dan Perancangan Sistem Informasi E- Learning Berbasis Web untuk Memantau Aktivitas
Belajar Peserta Didik di SMP Fioretti Tigaraksa," Jurnal Teknologi Sistem Informasi dan Aplikasi, vol. 4, no. 2, pp. 110-118, 2021.
[12] E. A. Wicaksono and M. A. I. Pakereng, "Implementation of Laravel Framework in the Development of Library Information System (Study case:SMK PGRI 2 Salatiga),"
Jurnal PILAR Nusa Mandiri, vol. 16, no. 2, pp. 261-269, 2020.
[13] M. L. Larrea, "Black-Box Testing Technique for Information Black-Box Testing Technique for Information Low-Level Interactions," Journal of Computer Science and Technology, vol. 17, no. 1, pp. 37- 48, 2017.
[14] A. Hendini, "Pemodelan UML Sistem Informasi Monitoring Penjualan dan Stok Barang (Studi Kasus:
Distro Zhezha Pontianak)," Jurnal Ktulistiwa Informatika, vol. 4, no. 2, pp. 107-116, 2016.
[15] M. V. Al Hasri and E. Sudarmilah, "Sistem Informasi Pelayanan Administrasi Kependudukan Berbasis Website Kelurahan Banaran," Matrik: Jurnal Manajemen, Teknik Informatika, dan Rekayasa Komputer, vol. 20, no. 2, pp.
249-260, 2021.