• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN ORGANIK TANAH PASCA PANEN HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI)Acacia man^ium WUId. Oleh LESI LESTARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAHAN ORGANIK TANAH PASCA PANEN HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI)Acacia man^ium WUId. Oleh LESI LESTARI"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

\

BAHAN ORGANIK TANAH PASCA PANEN

HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI)Acacia man^ium WUId

Oleh LESI LESTARI

:•

•V

:

'

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

i

/

2 v t

INDRALAYA

• *. ;

2007

Oi'1/1 :T

»-

V’*" i

- » '

(2)

r 2—

m§f'3s$s.. i*

BAHANORGANIKTANAHPASCAPANEN|“iS HUTANTANAMAN INDUSTRI(WV\)AcaciamangiutWfp "

°7

JtS £5

1 ^

^PUZTKV^ A

^S2>

Oleh LESILESTARI

}£>

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITASSRIWIJAYA

INDRALAYA 2007

(3)

RINGKASAN

LESILESTARI. Bahan OrganikTanahPascaPanenHutanTanamanIndustri (HTI) Acaciamcingium Willd (dibimbingolehBapak Dr. Ir.Sabaruddin,M.ScdanIbu

Ir.SitiNurulAidilFitri).

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konversi hutan alam menjadi hutan yang di kelola manusia terhadap kandungan bahan oranik tanah, dan mempelajari berbagai pengaruh waktu panen terhadap kandungan bahan organik tanah. Penelitian dilaksanakan di lahan PT Musi Hutan Persada Suban Jeriji Kabupaten Muara Enim. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Kimia, Biologi dan Kesuburan Tanah, Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai Agustus 2006. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 faktor yaituwaktu panen(W)tanamanakasia.

Hasil penelitianmenunjukkanbahwaTanahpadalahandenganperiode waktu panen terlama memiliki kandungan bahan organik tertinggi, dan kandungan bahan organik terendah terdapat pada lokasi dengan periode waktu panen terpendek.

Terdapathubungan yanglinierpositifantaraperiode waktupanendengankandungan bahanorganiktanah.

(4)

Skripsi Berjudul

BAHAN ORGANIKTANAH PASCA PANEN

HUTANTANAMANINDUSTRI (HTI)AcaciamangiumWilld

Oleh LESILESTARI

Telah diterimasebagai salah-satusyarat Untukmemperoleh gelar

SarjanaPertanian

Pada

JURUSANTANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA 2007

(5)

SkripsiBerjudul

BAHANORGANIKTANAHPASCA PANEN

HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HT1)/IcaaflmangiumWilld

Oleh LESILESTARI

05013102024

Telahditerimasebagai salah-satusyarat Untukmemperolehgelar

SarjanaPertanian

Indralaya, September2007 PembimbingI,

FakultasPertanian Universitas Sriwijaya r. lr.Sabaruddin.M.Sc.

Dekan, PembimbingII,

V

Dr.Ir. H.lmron Zahri.M.S.

Ir.SitiNurulAidil Fitri

NIP130 516530

(6)

Skripsi Berjudul “Bahan OrganikTanahPasca Panen HutanTanaman Industri (HTI) Acacia mangium Willd” Oleh Lesi Lestari telah dipertahankan di depan komisi pengujipadatanggal 6Agustus2007.

Komisi Penguji

L Dr. Ir. Sabaruddin,M.Sc. Ketua

2. Dr.Ir. A.Napoleon,M.S. Sekretaris 3. Ir. SitiNurul AidilFitri Anggota

4. Dr.Ir.Nuni Gofar, M.S. Anggota

5. Ir. H.M. AminDiha, M.Sc. Anggota

Menyetujui Mengesahkan

Plh. Ketua, KetuaProgram Studi IlmuTanah,

9

V Dr. Ir.A.Napoleon. M.S. Ir. AgusHermawan.M.T.

(7)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa seluruh datadan informasiyangdisajikandalam Skripsi ini, kecuali yang disebutkan dengan jelas sumbernya, adalah hasil penelitian atau investigasi saya sendiri dan belum pernah atau tidak sedang diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan lainataukesarjanaan yangsamaditempat lain.

Indralaya, September2007 Yangmembuatpernyataan

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Prabumulih pada tanggal 7 Maret 1983 sebagai anak pertamadariempatbersaudaradariayahandaHelmandanibundaSuharti.

Pendidikan dasar diselesaikan di SD Negeri 2 pada tahun 1995, sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 pada tahun pada 1998, dan sekolah menengah umum di SMU PGRI 2 padatahun2001 dan ketiganyadi Prabumulih Barat. Penulis diterima di Jurusan Tanah Fakkultas Pertanian Universitas Sriwijaya melalui Ujian Masuk PerguruantinggiNegeri (UMPTN)padatahun2001.

(9)

KATAPENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan skripsi.

Skripsi ini berjudul “Bahan Organik Tanah Pasca Panen Hutan Tanaman Industri (HTI) Acacia mangium Willd”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperolehgelarSaijanaPertanian.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Bapak Dr. Ir. Sabaruddin, M.Sc.dan Ibu Ir. Siti Nurul Aidil Fitri selaku dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing memberikan pengarahanmulaidaripersiapanhinggaselesainyaskripsi ini.

Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih banyak kekurangan dan sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Penulis berharap, semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuapihakyangmemerlukan.

Indralaya,September2007

Penulis

(10)

DAFTARISI

Halaman

UPT PERPUSTAKA

ai

*

/JNIYSmiAS.JSiRIWUAVAr. -

iii

HALAMANJUDUL ...

19ff

HA DAFTAR: L

*~f A r f} v

HALAMANPENGESAHAN .. u.

&'( a.ii;/

TAKG6AL :

KATAPENGANTAR IX

DAFTARTABEL xu DAFTARGAMBAR xiii DAFTARLAMPIRAN XIV

I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang 1 B. Tujuan 4

C. Hipotesis 4

II. TINJAUANPUSTAKA

A. Hutan Tanaman Industri(HTI)

AcaciamangiumWilld ... 5

B. BahanOrganik 7

C. Faktor-Faktor yangMempengaruhi

BahanOrganikTanah ... 11 III.PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Tempatdan Waktu 15

B. BahandanAlat 15

C. MetodePenelitian 15

D. CaraKerja 16

x

(11)

E. PcubahyangDiamati 18

F. AnalisisDatadan Penulisan Laporan 18 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. BahanOrganikTanah 19 B. BeratKeringSeresah 22

C. Hubungan antaraWaktu Sesudah Panen

dengan Kandungan Bahan OrganikTanah 23

V. KESIMPULANDAN SARAN

A. Kesimpulan 27

B. Saran 27

DAFTARPUSTAKA 28

LAMPIRAN 32

Y1

(12)

DAFTARTABEL

Halaman

Perbandingan bahanorganik antaralahanhutankonservasiyangdi konversimenjadi lahanhutanakasiayangtidakdipanen

padakedalaman0-10cmdan 10-20 cmdenganuji BNT

denganulanganyangtidak sama ...

1.

19 Perbandinganbahanorganikantaralahantanamanakasia

yang tidakdipanen dengan lahanyangdipanen

padakedalaman0-10cmdan 10-20cm denganuji BNT denganulanganyangtidaksama ...

2.

21 3. Rerataberatkeringseresahpadasetiapperlakuanpanen

Acaciamangium Willd ... . 22

XII

(13)

DAFTARGAMBAR

Halaman 1. Hubunganantarawaktupanen lokasi tanamanakasia

denganpeningkatankandunganbahanorganik tanah

padakedalaman0-10cmdan 10-20cm ... 23 2. Hubunganantarareratafraksi liatdengankandungan

bahanorganiktanahpadakedalaman0-10cm ... 25 3. Hubunganantarareratafraksi pasirdengankandungan

bahanorganiktanahpadakedalaman0-10cm ... 26

xm

(14)

DAFTARLAMPIRAN

Halaman 1. Bahanorganik tanahpadakedalaman0-10cm dan0-20 cm

pada berbagaiperlakuanwaktupanen ... 33 2. Hasil analisiskeragaman pengaruh waktupanen

terhadap kandunganbahanorganiktanah

pada kedalaman0-10cm ... 34 3. Hasil analisiskeragamanpengaruh waktupanen

terhadap kandunganbahanorganiktanah

padakedalaman 10-20cm ... 34 4. Beratkeringseresahpadasetiap lokasi panen

tanamanakasia ... 34 5. Hasilanalisiskeragamanpengaruhwaktupanen

terhadap beratkeringseresah padamasing-masingperlakuan 35 6. Teksturtanahpadasetiaplokasi panentanamanakasia 35

7. Datawarnatanah 36

8. DatacurahhujanSubanJeriji 37

9. DatakelembabanSubanJeriji 38

XIV

(15)

L PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatangyangsebagiantelah mengalami pelapukan. Keberadaan bahan organikpada tanah merupakan salah satu komponen penyusun tanah yang sangat penting bagi ekosistem tanah, karena bahan organik berperan penting dalam menciptakan kesuburan tanah. Peranan bahan organik bagi tanah sangat berkaitan dengan perubahan sifat-sifat tanah, yaitu sifat fisik, kimia dan sifat biologi tanah. Peranan bahan organik terhadap sifat fisik antara lain sebagai pembentuk granulasi dalam tanah dan sangat penting dalam pembentukan agregat tanah yang stabil. Melalui penambahan bahan organik, tanah yang tadinya berstruktur gumpal menjadi berstrukturremah yang relatifringan, pengerokan airsecara vertikal/infiltrasi dapat diperbaiki. Selain itu, tanah dapat menyerap air lebih cepat sehingga aliran permukaan dapatdiperkecil, aerasitanah menjadi lebihbaik karena ruangpori tanah (porositas) bertambah akibat terbentuknya agregat, bahan organik juga dapat meningkatkan kemampuan tanahmenahan air, dan menjadikan warnatanah menjadi coklatatauhitam(Brady&Weil,2002)

Peranan bahan organik terhadap sifat kimia tanah, antara lain meningkatkan dayajerap dan kapasitas tukar kation (KTK). Sekitar setengah dari kapasitas tukar kation (KTK) tanah berasal dari bahan organik. Bahan organik dapat meningkatkan kapasitastukarkationduasampai tigapuluh kali lebih besardaripada koloidmineral

1

(16)

2

yang meliputi 30 sampai 90% dari tenagajerap suatu tanah mineral. Peningkatan KTKakibatpenambahanbahan organik dikarenakanpelapukan bahan organik akan menghasilkan humus (koloid organik) yang mempunyai permukaandapat menahan unsur-unsurhara dan air. Bahanorganikjugaberperan sebagai penambahharaN, P, K bagi tanaman dari hasil mineralisasi oleh mikroorganisme, meningkatkan ketersediaan cadangan unsur hara utama N, P, S dalam bentuk organik, dan mempengaruhikemasamantanah ataupH.

Perananbahanorganik terhadapsifatbiologi tanahyaitudapat meningkatkan pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme karena bahan organik merupakan sumbernutrien bagi tanaman, dan bagi organisme tanah mulai dari bakteri sampai cacing(Sanchez, 1989)

Kandungan bahan organik tanah dipengaruhi faktor-faktor antara lain:

kedalaman tanah, iklim, tekstur tanah, drainase, teknik pengelolaan dan vegetasi penutup tanah. Menurut Veldkamp (1994), vegetasi sebagai penutup tanah dapat bertindak sebagai suatu sumber pembentuk bahan organik. Sebaran vegetasi bervariasi menurutkondisi wilayah. Padawilayahdengancurah hujanrendah,maka vegetasi juga jarang sehingga akumulasi bahan organik juga rendah. Wilayah dengan temperatur dingin, maka kegiatan mikroorganisme juga jarang sehingga dekomposisi lambat.

Menurut Mroz et al. (1985), lahan dengan produktivitas yang tinggi seperti lahan hutan di kawasan tropika basah, memproduksi bahan organik lebih banyak daripada hutan di kawasan iklim sedang sebagai contoh hutan di kawasan tropika basah mampu memberikan sebanyak 10,2 ton'1ha'1tahun bahan organik

terutama dalam bentuk seresah. Ditambahkan oleh Hardiyanto et al (2005) hutan segar

(17)

3

Acacia mangium pada penanaman rotasi ke-2 dapatdihasilkan sekitar 6,4 sampai 9 ha*'tahunseresah akasiaselamapenanaman3 tahunpertama.

Pemanenan hasil hutan secarapermanentanpa ada usahapengembaliansisa dapat menyebabkanhilangnyakeseimbanganekosistem lahan,dampaksecara fisik adalah hilangnya vegetasi, dan kehilangan vegetasi ini berkaitan erat dengan ketersediaan bahan organik tanah karena vegetasi merupakan sumber primer tersedianya bahan organik tanah. Hasil penelitian Barber & Lear (1984), di hutan pinus Piedmont sebelah Selatan Carolina memperlihatkan bahwa pemanenan dapat menyebabkan kehilangan unsur hara seperti K, Mg dan Ca selama 7 tahun seiring ton'

panen

pemanenan.

Lebih jauh dijelaskan oleh Weil & Doff (2004) bahwa pemanenan dan pengolahan lahan hutan di kawasan tropika akan menurunkan cadangan bahan organik sebanyak20% sampai 30%, dan penurunanitu akan terlihat 2 tahunsetelah pemanenan. Menurut Lasco (2002) bahwa aktivitas penebangan hutan untuk pemanenan kayu dapat menurunkan cadangan karbon diatas permukaan tanah minimal 50%, di hutan tropis Asia penurunan cadangan karbon akibat aktivitas penebangan berkisar antara 22% sampai 67%, di Indonesia diperkirakan 38%

sampai 75%. MenurutHakim etal. (1986) masalah yangdihadapi padatanah-tanah yang ditanam terus menerus adalah merosotnya kadar bahan organik tanah.

Penurunan kandungan bahan organik lebih dari 40% sudah berbahaya karena mengakibatkan produksimenurun, karena penurunankandunganbahan organikdari zona perakaran menyebabkan merosotnya kesuburan tanah (Suripin, 2002).

Penurunan kandungan bahan organik terjadi akibat erosi, perombakan bahan organik, pengolahan tanah, pemanenan, penanaman yang dilakukan terus-menerus

(18)

J

4

dan kurangnya usaha mempertahankan dan meningkatkan masukan bahan organik berupapupukkandang, kompos/pupukhijau, seresahdanpenanaman tumpang

Sebaliknya lahan yang dibiarkan tanpa dilakukan pengolahan selama lebih dari 10 tahunmaka akanterjadi peningkatan bahan organikhingga 17% (Handayani

& Coyne 1995). Peningkatan bahanorganik ini Menurut Syers & Craswell (1995), akan sampai ke kondisi awal setelah 35 tahun kemudian. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari dinamika kandungan bahan organik tanah pasca panen Acacia mangiumWilld diPT. Musi HutanPersada.

sari.

B. Tujuan

Tujuandaripenelitian iniadalahuntukmempelajari pengaruhkonversi hutan alammenjadihutanyangdikelolamanusiaterhadap kandunganbahanoraniktanah, danmempelajariberbagai pengaruh waktupanenterhadap kandunganbahanorganik tanah.

C. Hipotesis

Didugapemanenanakasiaberpengaruh terhadappenurunankandunganbahan organiktanah,dankandunganbahanorganikterendahterdapatdi lokasi dengan periodepascapanenW3 (31 bulansesudahpanen).

2. Didugaadahubunganyangeratantaralamanyawaktusesudahpanen akasia dengankandunganbahanorganik.

1.

(19)

DAFTARPUSTAKA

Abadi, W. 2001. Pengaruh Pengolahan Tanah, Bahan Organik, dan Pemupukan Nitrogen terhadap Beberapa Sifat Fisik Tanah serta Produksi Jagung (Zea mays)padaUltisol Sembawa. Skripsi.Tidakdipublikasikan.

Amanah, A. 2006. Analisis Kandungan Bahan Organik,pH dan Tekstur Tanah pada Areal Tanaman Akasia (Acacia mangium), PT. MHP Kabupaten Muara Enim danKaret(Heveabrasiliensis),serta Kelapa Sawit (Elaeis quineensis Jacq) RakyatdiSekitanya. Skripsi.Tidakdipublikasikan.

Barber, L. B., D. H. Van Lear. 1984. Weight Loss and Nutrient Dynamics in Decomposing Woody Loblolly Pine Logging Slash. Soil Sci. Soc. Am. J.

48:906-910

Brady, N. C. & R. R. Weil. 2002. The Nature and Properties of Soils, 13* ed.

Prentice-Hall.UpperSaddleRiver,NJ.

Burke, C.I. 1989.Texture, Climate, and CultivationEffects on Soil Organic Matter ContentinU.S.GrasslandSoils. Soil Sci. Soc.Am.J.53:800-805.

Davidson, J. 1982. Acacia mangium, Eucalyptus and Forestry Service. Forest ScientistandConsultantsArmidale. N. S. W.Australia.

Elliott,J. A.,A. A. Effetha. 1999. InfluenceofTillage andCropping Systemon Soil Organic Matter, Structure and Infiltration in a Rolling Landscape. Can. J.

SoilSci.79:457-463.

. :

i

i

*

\

i i

Ely.2000. HutanTanamanIndustri,TargetyangMeleset.(Online).

(http,//www.kompas,com/kompas-cetak/0007/17/daerah/hutan28.htm, diakses23Januari2006).

Erfandi. D, I. Juarsah, dan U. Kumia. 2001. Perbaikan Sifat Fisik Tanah Ultisol Jambi Melalui PengelolaanBahan OrganikdanGuludan.Halaman. 171-180.

I

Feller, C. 1991. Organic Inputs, Soil Organic Matter and Functional Soil Organic Compartments in Low-Activity Clay Soils in Tropical Zones. Nairobi.

Kenya.

Flaig, W. 1984. SoilOrganic Matteras a Source ofNutrient in Organic Matterand

I

Rice. IRRILosBanosLaguna. Philippine.

Gachene, K. K. C. 1997. Soil ErosionEffectson Soil Properties in a Highland Area ofCentral Kenya.Soil Sci. Soc. Am.J. 61:559-564.

08

(20)

29

Hairiah. K., S. R. Utami. B. Lusiana, M. V. Noordwijk. 2000. Neraca Hara dan Karbon dalam Sistem Agroforestri. (Online). (hltp,//www.

worldagrqforestry.org/SEA/Products/AFModels/fVanulcas/filesJ41J0002/

LectureNotes/LeclureNole6.pdfdiakses 12Mei 2005).

Hakim. N, M.Y. Nyakpa, A. M. Lubis, S. G. Nugroho, M. R. Saul, M. A. Diha, Go Ban Hong. II. II. Bailey. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung.BandarLampung.

Handayani. I. P., & M. S. Coyne. 1995. Soil Carbon and Nitrogen Pool Changes after Long-Term No-Till and Plow Tillagc System. Agron. Abs. Annual MeetingOct29-Nov.St. Louis,Missouri.

Hardiyanlo. E. B.. S. Ansori.dan A. Wicaksono. 2005. ElTectsofSiteManagement on Acacia mangium Plantations in South Sumatra Indonesia. Brazil. 22-26 November2004. Unpublishcd.

Hardjowigeno. S. 1995. IlmuTanah. Edisi Revisi. AkademikaPressindo. Jakarta Kamis.AdanD.Taylor. 1993.AcaciamangiumGrowingand Utilization. Winrock

InternationalandTheFood andAgriculiureOrganizaiiono» 1ne United Nations. Bangkok.Thailand.

KantorWilayah DepartemenKehutanan SumateraSelatan. 1992. PcmbangimanHTI di Pripinsi SumateraSelatandanPermasalahannya.ProsidingSeminarSehari dan 'lemulapang Pembangunan H11 Wilayah Sumatera Selatan Palembang.

29-31 Oktober 1992. Balai Teknologi Reboisasi Benakal. Badan Penelitian dan PengembanganKehutanan. DephutSumsel.

Khaerudin. 1999. PembibitanTanamanHTI. PenebarSwadaya,Jakarta

Knoepp, D. J. 1997. Forcst Management Effects on Surface Soil Carbon and Nitrogen. SoilSci.Soc.Am.J. 61:928-935.

Lasco, R. D. 2002. Forest Carbon Budgets in Southeast Asia FoilowingHarvesting and Land Cover Change. In: Impactofl.and Use Changc on The Terestrial CarbonCycieinTheAsianPasificRegion. ScienceinChina.45:76-76.

Londo. J. A. & M. G. Mcssina. 1999. Forest Harvesting Effects on Soil Tcmperature. Moislure. and Rcspiration in a Bottomland Hardwood Forest.

SoilSci. Soc. Am.J.63:637-644.

Mroz. D. G, M. F. Jurgensen, D. J. Frederick. 1985. Soil Nutrient Changes Foilowing Whole Tree Harvesting on Three Northern Hardwood Siies.

Soil Sci. Soc. Am.J.49:1552-1557.

Nation Research Council. 1983. Mangium Other Fast Growing for the llumid Tropics.National AcademyPress. WashingtonDC.

I

I

l

(21)

30

Nursyamsi. D., L. O. Syapuan, & D. W. Pumomo. 2005. Peranan Bahan Organik Dolomit dalam Memperbaiki Sifat-sifat Tanah Podsolik dan dan

Pertumbuhan Jagung (Zea mays L). Jurnal Penelitian Pertanian. 24. : 118- 129.

Oades, M. J. 1984. Soil Organic Matter and Structural Stability: Mechanisms and ImplicationforManagement. PlantSoil76:319-337.

Paimin & Bastoni. 1997. Penilaian Status Hara Tanah di Bawah Beberapa Umur TanamanAcaciamangium. Benakat. Sum-Sel.

PT. Musi Hutan Persada. 2001. Pengelolaan Hutan Tanaman Berkelanjutan (SustainablePlantationForestManagement). SumatraSelatan.

Purwowidodo. 1991. Gatra Tanah dalam Pembangunan Tanaman di Indonesia.

Rajawali,Jakarta.

Sahaijo, H. B. Senin, 21 Juli 2003. Kebakaran Gambut (hltp,//www.worldagroforesirycentre.org/sea. Diakses07Januari2006) Sanchez, P. A. 1989. Organic Input Management in Tropical Agroecosystem.

Hawaii,USA.UniversityofHawaii.

Soepartini, M. 1978. Kimia Tanah. Kumpulan Diktat Penataran PPS. Bidang Ilmu

Tanahdan Pemupukan.GayaTeknik. Bogor. 1

Sunarminto,H. B. 2000.SifatTanahUltisoldi SubanJerijiPTMusiHutanPersada, SumatraSelatan;Kaitannyadengan BeberapaParameterBakuMutu

KerusakanLahan.PublikasiLitbang.PTMusi HutanPersada.

t

Suripin. 2002. PengelolaanSumberDayaTanahdanAir. AndiYogyakarta

Suwena, Made. 2002. Peningkatan Produktivitas Lahan dalam Sistem Pertanian AkrabLingkungan. MakalahPengantarFalsafahSains. IPB,Bogor.

Stevenson. F. J. 1982. Organic Forms of Soil Nitrogen in F.J. Stevenson (ed).

Nitrogenin AgriculturalSoils.Agronomy22:67-122.

Stevenson, F. J. & A. Fitch. 1986. ChemistryofComplexation ofMetal Ions With SoilsSolutionOrganics.Soil Sci.Soc. Am.J. Spec. Publ.No. 17:29-58.

Syers. J. K, & E. T. Craswell. 1995. Soil Organic Matter Management for

1

SustainableAgriculture: A. Workshop. In R. B. D. Leffoy et al (Eds). Role of SoilOrganicMatterinSustainableAgriculture Systems.

Uhl. C, & C. F. Jordan. 1984. Succession andNutrient Dynamics Following Forest CuttingandBumingin Amazonia.JournalofEcology. 65(5):1476-1490.

I

(22)

31

Veldkamp. E. 1994. Organic Carbon Tumoverin Three Tropical Soil under Pasture after Deforestation. Department of Soil Science and Geology. Agricultural University. Wageningen.Netherlands. Soil Sci. Soc.Am.J. 58:175-180.

Weil. R .R& F. M. DofF. 2004. SignificanceofSoil Organic Matterto Soil Quality andHealth.CRC Press. BocaRaton. London. NewYork.Washington,D.C.

Wiharto. M.2003. ProduktifitasSeresahHutanHujanTropis.. IPB.Bogor.

j

I .« (

1

*

4

I

I I

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya aplikasi mobile ini maka Sistem dapat membuat antarmuka yang mampu menampilkan data dan melakukan proses request data ke server yang kemudian di respon

Sejalan dengan itu, ada tiga pokok yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) mengetahui citra diri tokoh utama perempuan; (2) mengetahui peran sosial tokoh

Senada dengan penelitian Fajriati (2011), hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan motivasi kerja karyawan pria dan wanita dan terdapat

Dengan tidak mengabaikan berbagai persyaratan, keadaan kekuatan batas, keadaan kemampuan layan batas suatu bangunan atau suatu komponen struktur atau sambungan dapat direncanakan

Berdasarkan hasil uji reabilitas menunjukkan bahwa masing-masing nilai Cronbach Alpha pada setiap variabel lebih besar dari 0,60 yakni kecanduan internet sebesar 0,906,

Angkutan umum adalah angkutan yang melayani masyarakat umum dengan cara membayar atas jasa yang telah disediakan, sedangkan angkutan pribadi disediakan oleh perorangan dan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pola sidik bibir berdasarkan jenis kelamin pada mahasiswa ras Papua Melanesoid di Universitas Sriwijaya.. Untuk mengetahui

Setelah manusia melampaui tahap teologi dan intelektual (Hati dan Akal), adalah ada tahap jasmani, karena tidak dapat disangkal bahwa manusia adalah makhluk yang berdemensi