• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

4 2.1 Pengertian Mesin Press

Mesin press merupakan mesin yang di gunakan untuk melakukan pemotongan dan memproduksi sheet metal. Mesin press terdiri dari beberapa bagian yaitu frame, ram dan bed. Cara kerja mesin press sendiri adalah dengan meletakan sheet metal menggunakan press dies, dengan meletakkan sheet metal diantara upper dies dan lower dies. (Hampiri. 2018)

Sistem mekanis mesin press akan menggerakkan slide (ram) yang di teruskan ke press dies dan mendorong sheet metal sehingga dapat memotong dan membentuk sheet metal sesuai dengan fungsi press dies yang digunakan. Hasil kualitas dan ketelitian dari produk yang dihasilkan tergantung pada kualitas mesin press bagian press dies dan sheet metal nya. Kecepatan produksi dari mesin press sendiri juga tergantung dari kecepatan slide. (Hampiri. 2018)

2.2 Jenis Mesin Press

Mesin press sendiri dapat dibedakan berdasarkan sumber tenaganya, yaitu:

A. Mesin Press Tenaga Hydraulic

Mesin ini bekerja dengan dasar teori hukum paskal.Prinsip kerjanya, adalah dengan memanfaatkan tekanan yang diberikan pada cairan untuk menekan, mengepres, membentuk. (Hampiri. 2018)

Prinsip kerja mesin ini cukup sederhana, sistem mesin press hydraulic terdiri dari dua silinder, yaitu silinder kecil dan silinder besar (master silinder), cairan yang digunakan biasanya minyak yang dituangkan ke dalam silinder kecil.Kemudian piston yang terdapat dalam silinder kecil mendorong dan menempatkan cairan yang didalamnya mengalir melalui pipa ke dalam silinder besar.Dan begitu sebaliknya piston yang ada pada silinder besar mendorong kembali cairan ke silender kecil. (Hampiri. 2018)

B. Mesin Press Tenaga Manual

Mesin ini sumber tenaganya dari manusia. Cara kerja mesin press manual ini cukup sederhana, operator mesin atau pekerja akan menggunakan setir yang

(2)

5 memiliki diameter sekitar 70cm untuk menaik turunkan piston, biasanya untuk menurunkan piston setir mesin diputar searah jarum jam atau kekanan, dan begitu sebaliknya jika ingin menaikkan maka setir di putar berlawanan arah jarum jam atau ke kiri. (Hampiri. 2018)

C. Mesin Press Tenaga Motor Listrik dengan Gearbox

Mesin press dengan sumber tenaga ini bekerja dengan menggunakan gabungan antara motor listrik dan gearbox, motor listrik bekerja bersama dengan gearbox yang disambungkan dengan menggunakan v-belt. Dan mesin press jenis ini piston penggerakanya dihubungkan dengan gearbox menggunakan rantai.

Biasanya agen yang menjual mesin press ini adalah jenis mesin press seperti untuk ampas tahu. (Hampiri. 2018)

2.3 Pengertian Sistem Pneumatik

Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin.

Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja disebut dengan sistem Pneumatik.

Dalam penerapannya, sistem pneumatik banyak digunakan sebagai sistem automasi. (Sadewa Aji Waskitha. 2014)

2.4 Dasar Teori Perhitungan

Pada pneumatik penerapan hukum dasar yang digunakan adalah hukum fisika khususnya mengenai udara yang bertekanan. Dibawah ini adalah beberapa prinsip dasar perhitungan yang digunakan dalam pneumatik, yaitu :

2.4.1 Hukum Pascal

Pascal dari Perancis menjelaskan :

Tekanan yang diberikan pada suatu penampang fluida statis yang berada pada bejana tertutup akan diteruskan kesemua bagian fluida tersebut. Hal ini berlaku juga jika fluida berupa udara yang bertekanan. Hukum yang dikemukakan ini dikenal sebagai hukum pascal mengenai perpindahan tekanan statis. (Susanto Andi. 2009)

(3)

6 Adapun hukum Pascal dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

Persamaan Pascal F = P x A Keterangan :

F = Gaya yang bekerja = N

P = Tekanan = Pa Atau

A= Luas permukaan yang menerima gaya/beban = (Susanto Andi. 2009)

Bila sebuah piston terdapat luas A dan pada piston lain terdapat luas A2 maka pada bagian piston dengan luas A1, akan menghasilkan F1, sedangkan pada piston dengan luas A2, akan mengahasilkan gaya F2, persamaan dari kalimat ini adalah :

Atau = Pers..1)

(Susanto Andi. 2009) Keterangan :

P = Tekanan yang diteruskan oleh fluida bertekanan = N/

F1 = Gaya pada bidang 1 = N

F2 = Gaya pada bidang 2 = N

A1 = Luas penampang bidang 1 =

A2 = Luas penampang bidang 2 =

Pada gambar A. Luas penampang A1, lebih kecil daripada luas penampang A2, demikian juga gaya yang dihasilkan F1, lebih kecil daripada yang dihasilkan F2. (Susanto Andi. 2009)

(4)

7 Gambar 2.1 Hukum Pascal (Susanto Andi, 2009)

Pada gambar B. Adalah tekanan udara yang berasal dari kompresor masuk kedalam pipa penyambung pada piston A2, akan bergerak. Hal ini merupakan prinsip pergerakan silinder pneumatik. Setelah mengetahui beberapa tekanan udara yang diperlukan pada penggunaan silinder berdiameter tertentu maka dapat diketahui beberapa gaya dorong yang dihasilkan dengan menggunakan rumus pascal. (Susanto Andi. 2009)

2.4.2 Penentuan Silinder

Pers…2)

(Susanto Andi. 2009)

Keterangan :

F = Gaya torak/piston efektif (Newton) p = Tekanan kerja (bar/Pa/psi)

d = Diameter Piston/Torak (cm)

Tekanan balik menimbulkan gaya dalam arah berlawanan yang menghapus bagian gaya dari tenaga efektif. Pengaruh ini nampak terutama selama pengeluaran terhambat atau karena tekanan balik di dalam sambungan pengeluaran. Di dalam praktisnya, gaya torak efektif adalah sangat berarti terhadap perencanaan silinder itu sendiri. Di dalam hitungan gaya torak efektif, hambatan gesekan harus diambil kedalam hitungan. (Susanto Andi. 2009)

(5)

8 Di bawah kondisi operasi normal atau biasa (batas tekanan 400 – 800 kPa / 4 ~ 8bar), gaya gesek boleh diambil antara 3 ~ 20% dari gaya terhitung. Untuk silinder penggerak tunggal berlaku sebagai berikut :

F = A . p – (Rf – Rr) Pers…3)

Untuk silinder penggerak ganda adalah : F = A .p – Rr (maju)

F = A’. p – Rr (mundur) Keterangan :

Rf = gaya lawan pegas Rr = gaya gesek (3 ~ 20%)

A = luas penampang silinder tanpa batang torak/piston A’ = luas penampang silinder dengan batang torak/piston (Susanto Andi. 2009)

2.4.3 Konsumsi Udara Silinder

Pada silinder bergerak maju berlaku persamaan

Pers…(4)

Pada waktu bergerak mundur berlaku persamaan

Pers…(5)

(Lutfi Yuke Bahtiar. 2000) Dimana :

V = Volume ( )

D = Diameter tabung (mm) d = Diameter Piston (mm)

h = Panjang Langkah / Strooke (mm)

2.5 Penggunaan Sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut : 1. Pencekaman benda kerja

2. Penggeseran benda kerja

(6)

9 3. Pengaturan posisi benda kerja

4. Pengaturan arah benda kerja (Sadewa Aji Waskitha. 2014)

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pneumatik 2.6.1 Kelebihan Sistem Pneumatik antara lain :

a. Fluida kerja mudah didapat dan ditransfer b. Dapat disimpan dengan baik

c. Bersih dan kering

d. Tidak peka terhadap suhu

e. Aman terhadap kebakaran dan ledakan f. Tidak diperlukan pendiginan fluida kerja g. Sederhana

h. Murah (Mirza Lutfi.. 2015)

2.6.2 Kekurangan Sistem Pneumatik antara lain:

a. Gaya yang di transfer 2 s/d 3 Ton b. Gangguan suara (bising)

c. Kelembaban udara d. Bahaya pembekuan e. Kehilangan energi kalor f. Pelumasan udara bertekanan g. Gaya tekan terbata

(Sadewa Aji Waskitha. 2014) 2.7 Sistem Tekanan 2.7.1 Sistem Tekanan Tinggi

Untuk sistem tekanan tinggi, udara biasanya disimpan dalam tabung metal (Air Storage Cylinder) pada range tekanan dari 1000 – 3000 Psi, tergantung pada keadaan sistem. Tipe dari tabung ini mempunyai 2 Klep, yang mana satudi

(7)

10 gunakan sebagai klep pengisian, dasar operasi Kompresor dapat dihubungkan pada klep ini untuk penambahan udara kedalam tabung. Klep lainnya sebagai klep pengontrol. Klep ini dapat sebagai klep penutup dan juga menjaga terperangkapnya udara dalam tabung selama sistem dioperasikan. (Sadewa Aji Waskitha. 2014)

2.7.2 Sistem Tekanan Sedang

Sistem Pneumatik tekanan sedang mempunyai range tekanan antara 100 – 150 Psi, biasanya tidak menggunakan tabung udara. Sistem ini umumnya mengambil udara terkompresi langsung dari motor kompresor. (Sadewa Aji Waskitha. 2014)

2.7.3 Sistem Tekanan Rendah

Tekanan udara rendah didapatkan dari pompa udara tipe Vane. Demikian pompaudara mengeluarkan tekanan udara secara kontinu dengan tekanan sebesar 1 –10 Psi. ke sistem Pneumatik. (Sadewa Aji Waskitha. 2014)

2.8 Komponen Pneumatik

Sistem pneumatik terdiri dari beberapa tingkatan yang mencerminkan perangkat keras dan aliran sinyal. Beberapa tingkatan membentuk lintasan kontrol untuk aliran sinyal mulai dari sinyal masukan menuju sinyal keluaran. (Sadewa Aji Waskitha. 2014)

2.8.1 Komponen Utama

a. Sistem pembangkitan udara terkompresi (kompresor,cooler, dryer, tanki penyimpanan)

b. Unit pengolahan udara (filter, regulator tekanan,lutrifier) c. Katup sebagai pengatur arah, tekanan, dan aliran fluida d. Aktuator (energi fluida menjadi energi gerak)

e. Sistem perpipaan f. Sensor dan transduser g. Sistem kendali dan display (Sadewa Aji Waskitha. 2014)

(8)

11 2.8.2 Kompresor

Kompresor digunakan untuk menghisapudara di atmosfer dan menyimpannya kedalam tangki penampung atau receiver. Kondisi udara dalam atmosfer dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. (Sadewa Aji Waskitha. 2014)

2.8.3 Oil and Water Trap

Fungsi dari Oil and Water Trap adalah sebagai pemisah oli dan air dari udara yangmasuk dari kompresor. Jumlah air persentasenya sangat kecil dalam udara yang masuk kedalam sistem Pneumatik, tetapi dapat menjadi penyebab serius dari tidak berfungsinya sistem. (Sadewa Aji Waskitha. 2014)

2.8.4 Dehydrator.

Fungsi unit ini adalah sebagai pemisah kimia untuk memisahkan sisa uap lembab yang mana boleh jadi tertinggal waktu udara melewati unit Oil and WaterTrap. (Sadewa Aji Waskitha. 2014)

2.8.5 The Air Filter

Setelah udara yang dikompresi melewati unit Oil and Water Trap dan unit Dehydrator, akhirnya udara yang dikompresi akan melewati Filter untuk memisahkan udara dari kemungkinan adanya debu dan kotoran yang mana mungkin tedapat dalam udara. (Sadewa Aji Waskitha. 2014)

2.8.6 Pressure Regulator.

Sistem tekanan udara siap masuk pada tekanan tinggi menambah tekanan pada bilik dan mendesak beban pada piston. (Sadewa Aji Waskitha. 2014) 2.8.7 Restrictors

Restrictor adalah tipe dari pengontrol klep yang digunakan dalam sistem Pneumatik, Restrictor yang biasa digunakan ada dua (2) tipe, yaitu tipe Orifice dan Variable Restrictor. (Sadewa Aji Waskitha. 2014)

(9)

12 2.8.8 Aktuator

Bagian keluaran untuk mengubah energi suplai menjadi energi kerja yang dimanfaatkan. Sinyal keluaran dikontrol oleh sistem kontrol dan aktuator bertanggung jawab pada sinyal kontrol melalui elemen kontrol terakhir. (Sadewa Aji Waskitha. 2014)

Macam-macam Aktuator

a. SAC ( Single Acting Silinder) b. DAC ( Double Acting Silinder)

A. SAC ( Single Acting Silinder)

Silinder kerja tunggal mempunyai seal piston tunggal yang dipasang pada sisi suplai udara bertekanan. Pembuangan udara pada sisi batang piston silinder dikeluarkan ke atmosfir melalui saluran pembuangan. Jika lubang pembuangan tidak diproteksi dengan sebuah penyaring akan memungkinkan masuknya partikel halus dari debu ke dalam silinder yang bisa merusak seal. (Sadewa Aji Waskitha.

2014)

Gambar 2.2 Kontruksi SAC (Sadewa Aji Waskitha, 2014) Keterangan :

1. Rumah Silinder

2. Lubang Masuk Udara Bertekanan 3. Piston

4. Batang Piston 5. Pegas Pengembali

(10)

13 Prinsip Kerja SAC

Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston, sisi yang lain terbuka ke atmosfir. Silinder hanya bisa memberikan gaya kerja ke satu arah . Gerakan piston kembali masuk diberikan oleh gaya pegas yang ada didalam silinder direncanakan hanya untuk mengembalikan silinder pada posisi awal dengan alasan agar kecepatan kembali tinggi pada kondisi tanpa beban. (Sadewa Aji Waskitha. 2014)

Kegunaan SAC antara lain : a. Menjepit benda kerja b. Pemotongan

c. Pengepresan d. Pengangkatan

Tabel 2.1 Simbol SAC

Sumber : Sadewa Aji Waskitha, 2014 B. DAC (Double Acting Silinder)

Silinder kerja ganda adalah sama dengan silinder kerja tunggal, tetapi tidak mempunyai pegas pengembali. Silinder kerja ganda mempunyai dua saluran (saluran masukan dansaluran pembuangan). Silinder terdiri dari tabung silinder dan penutupnya, piston dengan seal, batang piston, bantalan, ring pengikis dan bagian penyambungan. (Sadewa Aji Waskitha. 2014)

(11)

14 Gambar 2.3 Kontruksi DAC (Sadewa Aji Waskitha, 2014)

Keterangan :

1. Batang silinder 5. Seal 2. Saluran masuk 6. Bearing 3. Saluran keluar 7. Piston 4. Batang piston

Prinsip Kerja DAC

Dengan memberikan udara bertekanan padasatu sisi permukaan piston (arah maju), sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosfir, maka gaya diberikan pada sisi permukaan piston tersebut sehingga batang piston akan terdorong keluar sampai mencapai posisi maksimum dan berhenti. Gerakan silinder kembali masuk, diberikan oleh gaya pada sisi permukaan batang piston (arah mundur) dan sisi permukaan piston (arah maju) udaranya terbuka ke atmosfir. (Sadewa Aji Waskitha. 2014)

Kegunaan DAC

Silinder pneumatik telah dikembangkan pada arah berikut : a. Kebutuhan penyensoran tanpa sentuhan

b. Penambah kemampuan pembawa beban c. Aplikasi robot

d. Penghentian beban berat pada unit penjepitan dan penahan luar tiba-tiba

(12)

15 Tabel 2.2 Simbol DAC

Sumber : Sadewa Aji Waskitha, 2014 2.8.9 Katup Pneumatik (Valve Pneumatik)

Pengertian Katup Pneumatik perlengkapan pengontrol ataupun pengatur, baik untuk mulai (start) dan berhenti (stop) arah aliran angin. (Sadewa Aji Waskitha. 2014)

Tabel 2.3 Jenis Katup Pneumatik

Sumber : Sadewa Aji Waskitha, 2014

(13)

16 Tabel 2.4 Simbol Katup Pneumatik Secara Operasional

Sumber : Sadewa Aji Waskitha, 2014 Jenis Penggerak Katup Pneumatik antara lain :

a. Dikontrol secara manual b. Dikontrol secara mekanik c. Dikontrol oleh tekanan angin d. Dikontrol secara elektrik

Gambar 2.4 Kontrol secara manual (Sadewa Aji Waskitha, 2014)

(14)

17 Gambar 2.5 Kontrol secara mekanik (Sadewa Aji Waskitha, 2014)

Gambar 2.6 Kontrol tekanan angin Sadewa Aji Waskitha, 2014)

Gambar 2.7 Kontrol secara elektrik (Sadewa Aji Waskitha, 2014) 2.9 Susunan Sistem Pneumatik

a. Catu daya (energi supply) b. Elemen masukan (sensors) c. Elemen pengolah (processors) d. Elemen kerja (actuators) (Sadewa Aji Waskitha. 2014)

(15)

18 2.10 Bagan Sistem Pneumatik

(Sadewa Aji Waskitha. 2014)

2.11 Pengertian Arduino

Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.(Efendi Ilham. 2018)

Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai ‘otak’ yang mengendalikan input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik. (Efendi Ilham. 2018)

Mikrokontroler ada pada perangkat elektronik di sekeliling kita.Misalnya handphone, MP3 player, DVD, televisi, AC, dll.Mikrokontroler juga dipakai untuk keperluan mengendalikan robot. Baik robot mainan, maupun robot industri.

(Efendi Ilham. 2018)

(16)

19 2.11.1 Kelebihan Arduino

1. Tidak perlu perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah ada bootloader yang akan menangani upload program dari komputer.

2. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna Laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakan nya.

3. Bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino dilengkapi dengan kumpulan library yang cukup lengkap.

4. Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board Arduino. Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card, dll. (Efendi Ilham.

2018)

2.11.2 Bahasa Pemrograman Arduino

Bahasa pemrograman Arduino adalah bahasa C. Tetapi bahasa ini sudah dipermudah menggunakan fungsi-fungsi yang sederhana sehingga pemula pun bisa mempelajarinya dengan cukup mudah. (Efendi Ilham. 2018)

2.12 Pengertian Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A. (Kho Dickson. 2018)

(17)

20 Gambar 2.8 Relay (Kho Dickson, 2018)

2.12.1 Fungsi-Fungsi dan Aplikasi Relay

Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika diantaranya adalah :

1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function) 2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay

Function).

3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah.

4. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short). (Kho Dickson. 2018)

2.14 Pengertian Tabung

Pengertian dari tabung iyalah sebuah bangun ruang 3 dimensi yang dibentuk oleh 2 buah lingkaran identik yang sejajar dan sebuah persegi panjang yang mengelilingi kedua lingkaran tersebut.

Lalu sebuah tabung memiliki ciri-ciri nya yaitu sebagai berikut:

1. Tabung mempunyai 2 rusuk

2. Alas dan tutup dari sebuah tabung berbentuk lingkaran

3. Tabung mempunyai 3 bidang sisi sisi pertama adalah bidang alas,kedua bidang selimut,ketiga bidang tertutup

(18)

21 Dan jika kalian ingin melihat contoh gambar dari tabung dapat dilihat pada gambar 2.9

Gambar 2.9 Tabung (https://rumus.co.id)

Rumus Volume tabung = Pers….(6)

Keterangan = v = Volume (cm3) r = Jari jari (cm) t = tinggi (cm) 2.15 Pengertian Massa Benda

Benda dalam kamus KBBI berarti zat atau segala yang ada di dalam alam yang berwujud. Massa merupakan salah satu sifat fisika untuk mengukur banyaknya materi objek. Terkadang dalam kehidupan sehari-hari disinonimkan dengan berat. Padahal merupakan sesuatu hal yang berbeda. Massa benda merupakan sifat fisika untuk mengetahui ukuran banyaknya zat pada materi objek.

Massa benda bersifat tetap dimanapun benda itu berada.

Massa benda termasuk kedalam besaran pokok dalam fisika. Satuan International (SI) untuk besaran pokok massa benda adalah kilogram (kg). Alat untuk mengukur satuan massa adalah timbangan atau neraca O haus. Adapun satuan lain untuk menyatakan massa yaitu:

Gram: Konversi gram ke satuan SI adalah 1 gram = 0,001 kg.

Ton: Konversi ton ke satuan SI adalah 1 ton = 1000 kg.

(19)

22 Massa benda : m = w/g Pers….(7) Keterangan = m : Massa (kg)

w = Berat Benda (N)

g = Percepatan Gravitasi (9,8 m/s2)

Atau Pers….(8)

Keterangan = m : Massa (kg)

: Massa Jenis (kg/m3Atau g/cm3) v : Volumen (cm3)

2.16 Pengertian gaya berat

Pengertian gaya berat adalah gaya tarik bumi yang bekerja pada suatu benda. Gaya berat termasuk dalam besaran vektor karena mampunyai nilai dan arah yang menuju pusat bumi. Satuan gaya berat adalah newton (N).

Rumus gaya berat sebagai berikut :

W = m . g Pers….(9)

Keterangan : w = gaya berat (N) m = massa benda (kg)

g = percepatan gravitasi bumi yang besarnya 9,8 m/s2 atau dibulatkan 10 9,8 m/s2

Perhatikanlah gambar berikut ini:

Gambar 2.10 Gaya Berat (Fismath, 2016)

(20)

23 1. Gaya berat benda arahnya selalu ke bawah dan letaknya selalu di tengah

benda.

2. Gaya normal benda adalah gaya sentuh antara kotak dengan meja yang dikerjakan pada permukaan bidang sentuh meja yang arahnya selalu tegak lurus dengan permukaan bidang sentuh.

2.17 Perhitungan ketebalan Pipa

Pers…10

Dimana:

Tm : minimum ketebalan pipa ( dalam in atau mm) P : Internal Design Pressure ( psig atau kPa) Do : Diameter luar pipa (in atau mm)

d : Diameter dalam pipa (in atau mm)

S : maximum allowable stress , lihat di Appendix A (psi atau MPa) E : Weld Joint efficiency

Y : koeffisien y, lihat di tabel 104.1.2(A)

A : allowance atau tambahan ketebalan, dengan tujuan untuk:

 Milling tollerance, kompensasi akibat material yang hilang akibat proses threading, grooving, dan lainnya yang dibutuhkan dalam penyambungan

 Tambahan kekuatan pipa untuk mencegah kerusakan akibat terjatuh, lengkungan berlebihan dalam trasportasi atau konstruksi

 Erosi atau korosi

Gambar

Gambar 2.2 Kontruksi SAC (Sadewa Aji Waskitha, 2014)  Keterangan :
Tabel 2.1 Simbol SAC
Tabel 2.3 Jenis Katup Pneumatik
Gambar 2.4 Kontrol secara manual (Sadewa Aji Waskitha, 2014)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah melakukan evaluasi sensitivitas dan spesifitas antibodi monoklonal DSSE10 dengan metode imunohistokimia Streptavidin Biotin Peroxidase Complex (SBPC)

Penggunaan Full Prestessing ini tidak ekonomis, menurut berbagai penelitian biaya struktur dengan beton pratekan dan Full Prestressing dapat sampai

Berdasarkan maklumbalas pengguna melalui pihak pengurusan hospital didapati bahawa penyediaan bilik rehat, balai pelawat dan ruang menunggu mendapat sambutan yang

Sebagai mahasiswa D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja kita dituntut untuk mampu mencermati perkembangan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di

Untuk membantu memberi manfaat sekaligus mempermudah kegiatan dalam bidang kesehatan khususnya dalam pemeriksaan laboratorium klinik dengan menerapkan teknologi,

Dalam melaksanan tugas pokok dan fungsi suatu lembaga atau Institusi tentu harus di dukung oleh SDM yang memadai, akan tetapi di Pengadilan Agama Pemalang pada Tahun 2014 ini dengan

Karakteristik serangan sendiri tidak berbeda dengan karakteristik serangan pada pengujian sebelumnya, namun pada saat pengujian ketiga ini dilakukan background traffic

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pesiapan guru dalam mempersiapkan pelajaran bahasa Arab, proses pembelajaran bahasa Arab, evaluasi pembelajaran