• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018 Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROSIDING Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi tahun 2018 Tema: Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumberdaya Lokal"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN :

DOI :

757 ANALISIS RENTABILITAS KOPI BUBUK UD. CAP GENTONG MAS DI KECAMATAN CURUP TENGAH KABUPATEN REJANG LEBONG

Febri Nur Pramudya,SP,M.Si1*), Hety Novitasari,SP, M.Si2

1Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Rejang Lebong

2 Universitas Ratu Samban Tel+6282123123381

Email: febrinurpramudya@gmail.com

ABSTRAK

Daerah Kabupaten Rejang Lebong di Kecamatan Curup Tengah terdapat salah satu usaha kopi benama Cap Gentong yang membuat olahan kopi robusta menjadi kopi bubuk.. Usaha pengolahan kopi Cap gentong mas sudah berjalan lebih dari lima belas tahun. Dengan kriteria lamanya usaha serta banyaknya pesaing di industri olahan kopi, peneliti tertarik melihat kelayakan usaha melalui pendekatan rentabilitas yang merupakan perbandingan antara laba dengan modal. Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai rentabilitas dan keuntungan kopi bubuk Cap Gentong Mas. Data yang digunakan penelitian berupa data primer dan sekunder yaitu data tahunan hasil produksi kopi bubuk ditahun 2017. Data tersebut berasal dari kuisioner lapangan. Penelitian ini dilaksanakan di UD. Cap Gentong Mas. Waktu penelitian selama 3 bulan. Teknik pengambilan sampel secara purposive (sengaja), dengan kriteria salah satu usaha yang sudah lama berdiri lebih dari lima belas tahun. Hasil dari penelitian, biaya produksi yang dikeluarkan UD.Cap Gentong Mas sebesar Rp 259.487.072,-/tahun. Nilai produksi dari usaha ini sebesar Rp 320.000.000,-/tahun dengan produksi sebanyak 8100 kg/tahun. Harga jual sebesar Rp 40.000,-/kg. laba yang diperoleh adalah Rp 64.512.928,-/tahun. Nilai rentabilitas dari perbandingan laba dan modal sebesar 24,86 persen. Dapat diartikan usaha tersebut mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku yaitu 18 persen per tahun.

Kata Kunci : Kopi Bubuk , NilaiProduksi, Modal, Laba, Rentabilitas Kopi Bubuk,

(2)

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN :

DOI :

758 PENDAHULUAN

Kopi merupakan komoditi penting dalam sub sektor perkebunan, karena berperan penting dalam perekonomian nasional sebagai sumber devisa negara. Hal ini bisa dilihat dari komoditi ini yang mampu menembus pasar internasional sebagai komoditi ekspor.

Ekspor kopi Indonesia menduduki posisi ke 3 di dunia setelah Negara Brazil dan Negara Vietnam.

Indonesia dikenal sebagai negara produsen kopirobusta denganpangsa sebesar 20

%dari ekspor kopi robusta dunia.Areal kopirobusta tersebar di hamper seluruh kepulauan Indonesia dengan urutan dan persentasi arealsebagai berikut Sumatera (66%), Jawa (12%), Bali dan Nusa Tenggara (8%),Sulawesi (7%), Kalimantan(4%), serta Maluku dan Papua (1%) (DitjenPerkebunan, 2013).Sumatera memiliki persentase areal kopi yang besarpada tingkat nasional, dibandingkan dengan pulau-pulau yang lain.

Daerah Kabupaten Rejang Lebong di Kecamatan Curup Tengah terdapat salah satu usaha kopi benama Cap Gentong yang membuat olahan kopi robusta menjadi kopi bubuk. Usaha ini telah lama dijalani. Usaha pengolahan kopi Cap gentong mas sudah berjalan lebih dari lima belas tahun. Dengan kriteria lamanya usaha serta banyaknya pesaing di industri olahan kopi, peneliti tertarik untuk melihat kelayakan usaha Kopi Cap Gentong Mas di Kec. Curup Tengah Kabupupaten Rejang Lebong. Melalui pendekatan rentabilitas yang merupakan perbandingan antara laba dengan modal dan menunjukan kemampuan suatu usaha menghasilkan laba dalam periode tertentu. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui Nilai rentabilitas kopi bubuk UD. Cap Gentong Mas di Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong (2) Mengetahui Keuntungan yang didapat kopibubuk UD. Cap Gentong Mas yang dikembangkan di Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong.

BAHAN DAN METODE 2.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di UD. Cap Gentong Mas di Desa Air Bang, Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposivedengan kriteria lamanya usaha kopi Cap Gentong Mas di desa air bang dan dengan pertimbangan daerah Kabupaten Rejang Lebong merupakan salah satu sentra

(3)

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN :

DOI :

759 produksi kopi dan tempat pengolahan kopi. Waktu penelitian dilakukan mulai Bulan Desember 2017sampai Februari 2018 selama tiga bulan.

2.2 Metode Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari pihak manajemen melalui wawancara.

Pengamatan langsung di lapangan dan pengisian kuisioner dilakukan dengan pihak yang dianggap paling berkompeten di UD. Cap Gentong Rejang Lebong. Data sekunder diperoleh dari dokumen, laporan manajemen UD. Cap Gentong Rejang Lebong, internet, penelitian terdahulu, dan literature yang berkaitan dengan penelitian.

Penarikan responden dalam penelitian ini menggunakan metode jugment sampling. Responden dipilih secara sengaja dan memiliki kontribusi besar dalam usahatani kopiCap Gentong Mas dapat mewakili perusahaan serta wewenang mengenai data-data yang dibutuhkan dalam penelitian.

2.3 Analisis Data 2.3.1Analisis Laba Pd = TR – TC TR = yi pyi

n

i

..

..

1

TC = FC + VC VC = Px. X Dimana :

Pd = Laba usaha pengolahan kopi (Rp/Tahun) TR = Total nilai produksi ( Rp/Tahun)

TC = Total Biaya ( Rp/Tahun) y1 = kopi bubuk (kg)

py1= Harga kopi bubuk (Rp/kg) Y = Produksi usaha (kg/Tahun) Px = Harga Input ( Rp)

X = Jumlah Input

2.3.2 Analisis Rentabilitas

Metode Analisis yang digunakan adalah analisis rentabilitas usaha dengan formula,(Riyanto, 1992 : 28)

RE= 𝑙𝑎𝑏𝑎

𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙x100%

Dimana :

R =Tingkat rentabilitas yang dicapai (persen)

L = Laba yang diperoleh dalam satu tahun (Rp/tahun) M = Modal yang digunakan dalam satu tahun (Rp/tahun)

(4)

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN :

DOI :

760 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Biaya Produksi (Modal)

Biaya produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh pengolah kopi bubuk UD.Cap Gentong Mas dalam kegiatan produksi kopi bubuk Selama proses produksi berlangsung dan dinyatakan dalam Rp/Tahun.

Table 1. Rincian Biaya Input/Sarana Produksi Per Bulan Pada Industri Pengolahan Kopi UD.Cap Gentong Mas

No. Uraian Satuan Jumlah (Rp/Satuan)

Total

(Rp/Tahun) Persen

1 Kopi kg 10800 21000 226800000 91.49

2 Gula Putih kg 1080 12000 12960000 5.29

3 Plastik kemasan kg 60 25000 1500000 0.61

4 Sablon botol 4 385000 1540000 0.63

5 Kayu kubik 20 120000 2400000 0.98

6 Minyak tanah liter 2 10000 20000 0.01

JUMLAH 245220000 100

Sumber: Data Primer (diolah),2018

a. Biaya input/ sarana produksi

Tabel 1 menjelaskan keseluruhan biaya input/sarana produksi yang dikeluarkan UD. Cap Gentong Mas sebesar Rp 245.220.000,- dengan biaya terbesar adalah pembelian biji kopi sebagai bahan baku utama sebesar Rp 226.800.000,- dengan persentase mencapai 91,49 persen. Hal ini bisa dikatakan bahwa kopi adalah input yang terpenting dari kegiatan produksi kopi bubuk. Sedangkan biaya terkecil dikeluarkan untuk pembelian minyak tanah sebesar 0,01 persen karena minyak tanah tersebut hanya digunakan sebagai pembakar menghidupkan api dikayu saat proses penggorengan kopi dimulai dengan menggunakan alat mesin drum dinamo.

b. Biaya penyusutan alat dan mesin

Biaya penyusutan alat dan mesin adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan menyusutnya alat dan mesin yang digunakan dalam proses produksi.

(5)

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN :

DOI :

761 Dalam usaha ini alat dan mesin yang digunakan terdiri dari: (1)mesin press,(2)penggorengan kopi, (3)mesin penggiling, (4)tampi, (5)wadah kotak, (6)sendok, (7)timbangan.

Biaya penyusutan alat yang dikeluarkan usaha pengolaha kopi ud.cap Gentong Mas dalam satu tahun adalah Rp 4010000,-biaya penyusutan terkecil adalah sendok sebesar Rp 10.000,- sedangkan biaya penyusutan terbesar adalah mesin penggiling sebesar Rp 2.400.000,-.

c. Biaya tenaga kerja

Sistem pemberian upah terhadap tenaga kerja dibayar setiap bulan. Besar kecilnya upah dipengaruhi oleh produksi yang masih terbatas sehingga upah yang diberikan adalahRp9.600.000/tahun.

d. Biaya umum

Biaya umum merupakan biaya yang tidak terlihat langsung dalam usaha pengolahan kopi UD. Cap Gentong Mas, tetapi sangat berguna untuk kelancaran produksi. Didalam usaha pengolahan kopi ini biaya umum yang dikeluarkan adalah biaya listrik sebesar Rp.657.072,-/tahun. Jadi selama sebulan produksi usaha ini mengeluarkan biaya listrik sebesar Rp 54.756,-.

3.2 Produksi

Produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah besarnya jumlah produksi kopi bubuk yang dihasilkan oleh UD. Cap Gentong Mas selama satu bulan dan diukur satuan kg/ tahun. Dalam satu bulan produksi dilakukan sebanyak 15 kali secarakontinue dengan hasil produksi rata-rata 45kg kopi bubuk untuk satu kali proses produksi. Dari hasil penelitian perusahaan ini menghasilkan kopi bubuk 8100kg/tahun.

3.3 Nilai produksi

Nilai produski adalah penerimaan kotor yang diperoleh dari rata-rata jumlah produksi dikalikan dengan harga jual yang berlaku dan dinyatakan dalam Rupiah/tahun.

Harga jual akan menentukan besarnya keuntungan yang diperoleh dari usaha.pada umumnya dalam penetapan harga jual, seluruh biaya yang telah dikeluarkan juga diperhitungakan, karena tingkat dari harga jual sangat berhubungan terhadap penerimaan

(6)

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN :

DOI :

762 peusahaan. Harga jual pada saat penelitian berlaku di harga Rp 40.000,-/kg, sehingga diperoleh Nilai produksi sebesar Rp324.000.000,-/tahun.

3.4 Laba

Tingkat keuntungan sangat mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat rentabilitas yang diperoleh perusahaan. Besarnya keuntungan yang diterima oleh industry pengolahan kopi ud. Cap gentong mas dalam satu Tahun tercantum pada table 3 dibawah ini.

No. Uraian Satuan Jumlah

1 Produksi Kg/Tahun 8.100

2 Nilai produksi Rupiah/Tahun 324.000.000

3 Biaya produksi Rupiah/ Tahun 259.487.072

4 Laba Rupiah/ Tahun 64.512.928

Tabel 3 memperlihatkan bahwa keuntungan yang diperoleh industri pengolaha kopi UD. Cap Gentong Mas dalam satu tahun sebesar Rp 64.512.928,- dari hasil produksi dalam satu tahun sebesar 8.100 kg. Keuntungan diperoleh dari nilai produksi dikurangi jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi sebesar Rp.259.487.072,-.

3.5 Analisis Rentabilitas

Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan oleh industri kopi bubuk UD. Cap Gentong Mas selama satu tahun proses produksi adalah Rp259.487.072,- Selanjutnya laba yang diperoleh dari jumlah biaya produksi adalah Rp 64.512.928,-. perhitungan rentabilitas pada industri UD. Cap Gentong Mas per bulan dapat dihitung menggunakan formula berikut ini:

R=𝐿

𝑀X100%

R=64.512.928

259.487.072x100%

R=24,86 %

Perhitungan diatas adalah menunjukan nilai rentabilitas pada UD.Cap Gentong Mas telah memberikan tingkat keuntungan sebesar 24,86 persen dari modal yang digunakan selama setahun produksi. Angka rentabilitas tersebut mempunyai arti ekonomi yaitu setiap 100persen modal yang dikeluarkan akan memberikan keuntungan sebesar

(7)

ISBN: 978-602-97051-7-1 E-ISSN :

DOI :

763 24,86 persen. Hal ini menunjukan bahwa besarnya modal yang digunakanselama satu tahun produksi telah dimanfaatkan secara efektif dan efisien dan didukung oleh tenaga kerja terampil serta manajemen yang baik.

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Besarnya rentabilitas yang didapat adalah 24,86 persen, jauh lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku yaitu 18 persen per tahun. Hal ini menunjukan bahwa usaha UD Cap Gentong Mas menguntungkan.

2. Keuntungan yang diperoleh UD.Cap Gentong Mas selama satu tahun adalah Rp64.512.928,-

4.2 Saran

1. Produksi kopi bubuk di Kecamatan Curup Tengah sebaiknya terus ditingkatkan karena menguntungkan untuk dijalankan.

2. Pemerintah Kecamatan Curup Tengah bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Rejang Lebong sebaiknya memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kopi bubuk agar semakin banyak masyarakat yang tertarik mengusahakannya.

DAFTAR PUSTAKA Hernanto,F.1989.Ilmu Usahatani.Penebar swadaya.Jakarta

Luru,P.2014.Analisis Rentabilitas Usaha Sinar Berkah di Desa Pancuma Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una-una. Jurnal ekomen,14, 1693-9131

Riyanto,B.1992.Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan.Yayasan Gajah Mada.

Yogyakarta

Soekartawi. 2005. Ilmu Usaha Tani. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Widyawati.(2014).Analis Rentabilitas Industi Pengolahan Kecap CVAneka Guna di Kota Langsa.Jurnal agrisep ,15,18-24.

Referensi

Dokumen terkait

(4) Kepala desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 202 ayat (1) dipilih langsung oleh dan dari penduduk desa warga negara Republik Indonesia yang syarat selanjutnya dan tata cara

Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa untuk ke dua aspek kemampuan koneksi matematis yaitu pada perlakuan I mengenali representasi ekuivalen dari konsep yang sama 71,97% kategori

Data dari penelitian ini adalah pelafalan atau pengucapan Bahasa Inggris mahasiswa semester II Pendidikan Bahasa Inggris berdasarkan kosa kata yang terdapat pada aplikasi

Penyebaran budaya atau proses difusi berlangsung ketika terdapat suatu tempat yang mana dapat digunakan untuk menyebarkan unsur kebudayaan, di lihat dari realitas sosial di

Hasil analisis efisiensi ekonomi penggunaan faktor produksi yang belum efisien pada usahatani padi sawah organik yaitu luas lahan, dan benih oleh karena itu perlu

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “EVALUASI

Rumus yang digunakan untuk penaksiran risiko di Kabupaten Padang Pariaman adalah seperti berikut.. Pada dasarnya, wilayah dengan populasi dan bangunan yang padat dianggap

Persentase Perubahan Tingkat Nyeri Sendi Tangan Setelah Dilakukan Masase Swedia pada Penderita Artritis di Puskesmas Sungai Besar Banjarbaru Perubahan Tingkat Nyeri