KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Nya atas begitu banyak nikmat dan rahmat yang dilimpahkan kepada tim penyusun, sehingga Modul Praktikum Keterampilan Dasar Kebidanan II ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Buku ini merupakan acuan praktikum mata kuliah Keterampilan Dasar Kebidanan II yang dapat digunakan oleh dosen maupun mahasiswa. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang turut membantu terselesaikannya Modul Praktikum Keterampilan Dasar Kebidanan II ini, diantaranya:
1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
2. Kaprodi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
3. Dosen Prodi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret 4. Staff dan pihak lain yang tidak dapat kami sebut satu per satu.
Dalam penyusunan modul ini tidak menutup kemungkinan masih ada kekurangan. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan buku ini. Semoga buku ini dapat memberi banyak manfaat bagi para pembaca.
Surakarta, Desember 2018
Tim penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... 1
DAFTAR ISI... 2
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU PRAKTIKUM ... 3
BAB I ... 4
BAB II ... 10
BAB III ... 14
BAB IV ... 19
BAB V ... 26
BAB VI ... 30
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU PRAKTIKUM
Proses pembelajaran untuk buku petunjuk praktikum dapat berjalan lancar apabila Anda mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut:
1. Pahami dulu berbagai kegiatan penting dalam modul ini mulai tahap awal sampai tahap akhir.
2. Lakukan teknik yang tertera dalam kegiatan belajar sesuai dengan daftar tilik yang telah tersedia.
3. Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam mata kuliah Keterampilan Dasar Kebidanan II dengan tugas praktikum yang diberikan tergantung pada kesungguhan Anda dalam mengerjakan praktikum.
4. Bila Anda menemui kesulitan, silahkan menghubungi instruktur/pembimbing pengajar mata kuliah Keterampilan Dasar Kebidanan II.
BAB I
KONSEP DASAR KETRAMPILAN KEBIDANAN II
A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR 1. KOMPETENSI DASAR:
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang instrumentasi dalam kebidanan dengan benar
2. INDIKATOR:
a. Mahasiswa mampu menerangkan dan menyebutkan instrumentasi dalam kebidanan dengan benar
b. Mahasiswa mampu melakukan prasat dalam kebidanan dengan benar
B. URAIAN MATERI
1. Menerima pasien baru a. Pengertian
Penerimaan pasien baru merupakan suatu prosedur yang dilakukan oleh perawat ketika ada pasien baru datang ke sebuah ruangan rawat inap.
b. Tujuan
1) Pasien bisa langsung menempati ruang perawatan 2) Mengetahui kondisi dan keadaan klien secara umum 3) Menurunkan tingkat kecemasan pasien
c. Prosedur persiapan
1) Tempat tidur dalam keadaan bersih dan siap pakai 2) Fasilitas yang bersedia dalam kondisi baik
3) Meja dan kursi pasien dalam keadaan bersih 4) Berkas rekam medis
5) Peralatan untuk pemeriksaan yang terdiri dari termometer, tensimeter, timbangan BB bila perlu
2. Alat/instrumen dan fungsi untuk mengukur tanda-tanda vital a. Spygnomanometer / Tensimeter
b. Stetoskop c. Termometer
d. Penghitung Denyut Nadi
3. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat menimbang berat badan dan tinggi badan
a. Timbangan Berat Badan b. Timbangan Berat Badan Bayi c. Pengukur Tinggi Badan Bayi d. Pengukur Tinggi Badan
4. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat merapikan tempat tidur a. Peralatan yang digunakan
1) Tempat tidur 2) Bantal 3) Laken/sprei 4) Perlak 5) Stick laken 6) Boufen laken 7) Selimut
8) Sarung bantal
5. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat memandikan pasien di tempat tidur a. Sabun
b. Shampo c. Sikat gigi d. Pasta gigi e. Washlap f. Bedak
g. Minyak kayu putih
6. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat memelihara rambut a. Sisir
b. Hair Lotion
7. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat mencuci rambut a. Shampo
b. Ember c. Air
d. Bantal untuk menyangga leher e. Handuk
f. Sisir
8. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat memelihara kebersihan mulut a. Pasta Gigi
b. Sikat Gigi
c. Bengkok / waskom d. Gelas berisi air
9. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat membantu pasien untuk BAK/BAB a. Nierbeken/bengkok
b. Handscoon c. Pispot
d. Perlak dan pengalas e. Kom berisi air
10. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat memasang gurita pada pasien a. Gurita
11. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat vulva dan perineum hygiene a. Kapas sublimat
b. Bengkok c. Handscoon
d. Perlak dan pengalas e. Kom berisi air DTT
12. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat memasang kateter a. Handscoon
b. Kateter folley c. Duk berlubang d. Gel/pelicin e. Spuit 10cc f. Bengkok g. Urine bag
h. Perlak dan pengalas
13. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat mengambil darah vena a. Handscoon
b. Spuit 10cc c. Tourniquet d. Kapas alkohol e. Bengkok
f. Needle/wing needle dan vacuum tube g. Blood container
h. Plester
i. Perlak dan pengalas
14. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat mengambil darah arteri a. Handscoon
b. Spuit 10cc c. Tourniquet d. Kapas alkohol e. Bengkok
f. Needle/wing needle dan vacuum tube g. Cooler bag
h. Plester
i. Perlak dan pengalas j. Label/etiket
k. Format Permintaan Laboratorium
15. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat menghisap lender a. Alat penghisap lendir
b. Dee lee c. Handscoon d. Dua buah kom e. Kasa steril f. Kertas tissue
16. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat memasang sonde lambung a. Handscoon
b. Spuit 10cc
c. Pipa Penduga dengan temoatnya dan Corong d. Benkok
e. Plester
f. Perlak dan pengalas g. Gunting
h. Makanan dalam bentuk cair i. Air matang
j. Obat-obatan k. Stetoskop l. Klem
m. Kom Berisi Air (kalau tidak ada stetoskop) n. Gel/pelicin
17. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat memasang infus a. Handscoon
b. Standar / Tiang Infus c. Infus set
d. Abocath
e. Cairan infus/plabot f. Perlak dan pengalas
g. Tourniquet
h. Kapas Alkohol 70%
i. Plester j. Gunting
k. Kasa steril betadine
18. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat perawatan luka a. Handscoon
b. Pinset Anatomi dan Pinset Sirurgis c. Gunting verband
d. Gunting lurus e. Korentang f. Bengkok
g. Kapas Alkohol 70%
h. Plester
i. Perlak dan pengalas j. Betadine
k. NaCL l. Kapas lidi m. Wash bensin
19. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat menerima bayi baru a. Timbangan atau dacin
b. Pita lurus
c. Metlin atau Pita Pengukur d. Bak stempel dan tinta
20. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat memotong dan mengikat tali pusat a. Arteri klem 2 buah
b. Gunting Steril 1 buah
c. Sarung Tangan Steril 1 pasang d. Benang steril pengikat pusat 1 helai e. Selimut Kering dan bersih 1 buah f. Perlak pengalas 1 buah
21. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat Menimbang berat badan bayi a. Dacin atau timbangan bayi
22. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat Memandikan bayi normal a. Bak mandi
b. Foam Bath Support c. Shampo shield
d. Sabun dan shampo bayi e. Washlap
f. Changing mats g. Handuk
h. Baby oil
i. Bedak/krim/lotion
23. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat Mengganti popok bayi a. Popok bersih
b. Tisu basah/kapas/kain lap c. Baskom berisi air hangat d. Baby Oil
e. Bedak/krim
24. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat melakukan pengisian partograf a. Lembar partograf
b. Alat tulis
25. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat senam hamil a. Matras
b. Bantal c. Bola d. Kursi
26. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat pemeriksaan kehamilan a. Asuhan antenatal care
27. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat menyiapkan pasien operasi berencana a. Set standar pembedahan
b. Linen set
28. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat perawatan luka episiotomy a. Gunting episiotomy
29. Alat/instrumen dan fungsi untuk perasat perawatan payudara a. Kapas
b. Baby oil c. Handuk 2 buah d. Washlap
e. Bra dari bahan katun
f. Baskom 2 buah berisi air hangat dan air dingin 30. Pemeriksaan pap smear
a. Spatula b. Objek gelas c. Bengkok d. Sarung tangan e. Spekulum
f. Kain kassa, kapas sublimat g. Bengkok
h. Perlak
31. Penyuluhan keluarga berencana a. Media cetak untuk penyuluhan
C. TUGAS PRAKTIKUM
1. Bagi mahasiswa menjadi 4 kelompok!
2. Melaksanakan praktikum skill lab pengenalan alat/ instrumentasi dalam kebidanan secara terbimbing (mandiri) dan responsi (pengambilan nilai) pada minggu berikutnya!
3. Mengisi dan mengumpulkan buku rencana kerja (BRK)!
D. PERSIAPAN
1. Mahasiswa menyiapkan alat dan bahan 2. Mahasiswa mengisi dan mengumpulkan BRK 3. Memakai jas saat pelaksanaan skill lab
E. PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Praktikum pengenalan alat/ instrumentasi dalam kebidanan dilakukan di laboratorium kebidanan
2. Mahasiswa dibagi menjadi 4 kelompok
3. Praktikum dibagi menjadi 2 sesi yaitu terbimbing dan responsi 4. Responsi dilaksanakan pada minggu kedua setelah terbimbing 5. Responsi akan dinilai oleh dosen pembimbing
F. PENILAIAN
Penilaian Praktikum Laboratorium
No. A
s p e k
Skor dan Kriteria
3 2 1
1. Kelengkapan Alat Seluruh alat yang diperlukan lengkap
Hanya menyiapkan sebagian alat yang diperlukan
Tidak menyiapkan seluruh alat yang diperlukan 2. Keterampilan
menggunakan alat
Dapat menunjukkan penggunaan alat dengan tepat
Dapat menunjukkan penggunaan alat, namun masih kurang tepat
Tidak dapat menggunakan alat
3. Kesesuaian
pelaksanaan praktik dengan prosedur
Dapat menjalankan semua langkah prosedur praktik dengan cermat
Dapat menjalankan langkah prosedur praktik, namun kurang cermat
Tidak mampu melaksanakan praktik sesuai dengan prosedur 4. Data yang diperoleh Data lengkap,
terorganisir, dan ditulis dengan benar
Data lengkap, tetapi tidak terorganisir, atau terdapat kesalahan dalam penulisan
Data tidak lengkap
Penetapan Nilai Akhir:
(3 x 4 poin)
NA = --- x 100 12
BAB II
PERSIAPAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KEBIDANAN
A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR 1. KOMPETENSI DASAR:
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang persiapan dan pemeriksaan diagnostik yang berhubungan dengan praktik kebidanan.
2. INDIKATOR:
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian pemeriksaan diagnostik.
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan pemeriksaan diagnostik.
c. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor utama yang menyebabkan kesalahan pemeriksaan diagnostik.
d. Mahasiswa mampu menjelaskan persiapan dan pengambilan spesimen.
B. URAIAN MATERI 1. Pengertian
Pemeriksaan diagnostik adalah penilaian klinis tentang respon individu, keluarga dan komunikan terhadap suatu masalah kesehatan dan proses kehidupan aktual maupun potensial.
2. Tujuan Pemeriksaan Diagnostik
Membantu menegakkan diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa.
3. Faktor utama yang mengakibatkan kesalahan a. Pra instrumen
1) Pemahaman instruksi dan pengisian formulir 2) Persiapan penderita
3) Cara pengambilan sampel
4) Penanganan awal sampel dan transportasi b. Interpretasi data
1) Menentukan aspek positif klien 2) Menentukan masalah klien
3) Menentukan masalah klien yang pernah dialami 4) Menentukan keputusan
5) Masalah yang akan muncul 6) Masalah kalaboratif
c. Validasi data
Tenaga kesehatan memvalidasi data yang telah diperoleh agar akurat dan dilakukan bersama klien, keluarga dan masyarakat. Validasi dilakukan dengan mengerjakan pertanyaan dan pernyataan yang reflektif kepada klien/ keluarga tentang kejelasan interpretasi data
4. Persiapan dan pengambilan specimen a. Pemeriksaan darah
b. Pemeriksaan urine c. Pemeriksaan feses d. Pemeriksaan sputum
e. Pemeriksaan spesimen cairan vagina (pap smear) 5. Persiapan pemeriksaan diagnostic
a. USG
b. Rontgen c. Endoskopi d. Kolonoskopi e. CT Scanning
f. Elektroensefalografi (EEG) g. Elektrokardiografi (EKG)
C. TUGAS PRAKTIKUM
1. Bagi mahasiswa menjadi 4 kelompok!
2. Melaksanakan praktikum skill lab pengambilan specimen darah secara terbimbing (mandiri) dan responsi (pengamilan nilai) pada minggu berikutnya!
3. Mengisi dan mengumpulkan buku rencana kerja (BRK)!
D. PERSIAPAN
1. Mahasiswa menyiapkan alat dan bahan 2. Mahasiswa mengisi dan mengumpulkan BRK 3. Memakai jas saat pelaksanaan skill lab
E. PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Praktikum pengambilan specimen darah dilakukan di laboratorium kebidanan 2. Mahasiswa dibagi menjadi 4 kelompok
3. Praktikum dibagi menjadi 2 sesi yaitu terbimbing dan responsi 4. Responsi dilaksanakan pada minggu kedua setelah terbimbing 5. Responsi akan dinilai oleh dosen pembimbing
F. PENILAIAN
Penilaian Praktikum Laboratorium
No. A
s p e k
Skor dan Kriteria
3 2 1
1. Kelengkapan Alat Seluruh alat yang diperlukan lengkap
Hanya menyiapkan sebagian alat yang diperlukan
Tidak menyiapkan seluruh alat yang diperlukan 2. Keterampilan
menggunakan alat
Dapat menunjukkan penggunaan alat dengan tepat
Dapat menunjukkan penggunaan alat, namun masih kurang tepat
Tidak dapat menggunakan alat
3. Kesesuaian
pelaksanaan praktik dengan prosedur
Dapat menjalankan semua langkah prosedur praktik dengan cermat
Dapat menjalankan langkah prosedur praktik, namun kurang cermat
Tidak mampu melaksanakan praktik sesuai dengan prosedur 4. Data yang diperoleh Data lengkap,
terorganisir, dan ditulis dengan benar
Data lengkap, tetapi tidak terorganisir, atau terdapat kesalahan dalam penulisan
Data tidak lengkap
Penetapan Nilai Akhir:
(3 x 4 poin)
NA = --- x 100 12
Penilaian Pengambilan Specimen Darah
No ASPEK YANG DINLAI NILAI
0 1
A ALAT
1. Menyiapkan peralatan Bak instrumen Spuit 3 cc atau 5 cc Bengkok
Sarung tangan steril Plester
Gunting plester Perlak
Kapas alkohol Torniquet
Botol tertutup untuk spesimen /bahan Waskom larutan chlorin 0,5 %
B. PROSEDUR
2. Beritahu dan jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan 3. Siapkan alat dan bahan, bawa ke dekat pasien
4. Pasang sampiran
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin
6. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dgn 7 langkah, keringkan dengan handuk bersih
7. Pakai sarung tangan
8. Bebaskan daerah yang dsuntik dari pakaian 9. Cari daerah yang terlihat jelas venanya
10. Pasang pengalas dibawah daerah/tempat yang akan diambil darahnya
11. Ikat bagian diatas daerah daerah yang akan disuntik/diambil darahnya dengan torniquet, pasien dianjurkan mengepal tangannya 12. Desinfeksi kulit dengan kapas alkohol secara sirkuler dengan
diameter± 5 cm
13. Tegangkan kulit dengan tangan dominan
14. Tusukkan jarum kedalam vena, dengan tangan dominan (jarum dan kulit membentuk sudu ± 20 °)
15. Tarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah jarum sudah masuk vena
16. Buka karet pembendung, anjurkan pasien membuka kepalan tangan (bila darah telah terlihat pada tabung spuit)
17. Tarik penghisap sehingga darah masuk ke dalam tabung spuit, hisap sebanyak kebutuhan
18. Tarik jarum keluar, dengan meletakkan kapas alkohol diatas jarum dan tarik jarum keluar
19. Masukkan darah dalam spuit ke dalam botol yang tersedia (memasukkan agak miring dan tidak terlalu keras
menyemprotkannya)
20. Beri label pada botol dan siap dibawa ke laboratorium untuk pemeriksaan
21. Bereskan alat, buang alat suntik dengan benar
22. Cuci sarung tangan dalam larutan chlorin 0,5 %, lepas sarung tangan secara terbalik dan rendam dalam larutan chlorin selama 10 menit
23. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dg 7 langkah, keringkan dengan handuk bersih
24. Dokumentasikan tindakan yang dilakukan Penetapan Nilai Akhir:
(100 x N poin) NA = ---
24
BAB III
OBAT-OBATAN DAN PEMBERIAN CAIRAN YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR 1. KOMPETENSI DASAR:
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang obat-obatan dan pemberian cairan yang digunakan dalam praktik kebidanan.
2. INDIKATOR:
a. Mahasiswa mampu menjelaskan persiapan pemberian obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
b. Mahasiswa mampu menjelaskan perhitungan dosis obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
c. Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan unit obat-obatan dalam praktik kebidanan
d. Mahasiswa mampu menjelaskan pencegahan injury pengobatan dalam praktik kebidanan
e. Mahasiswa mampu menjelaskan teknik penyimpanan obat
f. Mahasiswa mampu menjelaskan hal-hal yang diperhatikan dalam pemberian obat pada ibu hamil
g. Mahasiswa mampu menjelaskan mengatasi seseorang dengan overdosis h. Mahasiswa mampu menjelaskan macam-macam tingkat kesadaran i. Mahasiswa mampu menjelaskan macam-macam cairan
B. URAIAN MATERI
1. Persiapan pemberian obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan a. Tepat obat
b. Tepat dosis c. Tepat pasien
d. Tepat cara pemberian obat/rute e. Tepat waktu
f. Tepat pendokumentasian
2. Perhitungan dosis obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
a. DM tercantum berlaku untuk orang dewasa, bila resep mengandung obat yang ber-DM, tanyakan umurnya.
b. Urutan melihat daftar DM berdasarkan Farmakope Indonesia edisi terakhi).
c. Setelah diketahui umur pasien, kalau dewasa langsung dihitung, yaitu untuk sekali minum : jumlah dalam satu takaran dibagi dosis sekali dikali 100%.
d. Cara menghitung Dosis Maksimum (DM) untuk oral berdasarkan : 1) Young
Untuk umur 1-8 tahun dengan rumus :
Da = n/ n +12 x Dd (mg) tidak untuk anak > 12 tahun n = umur dalam tahun
2) Dilling
Untuk umur di atas 8 tahun dengan rumus : Da = n / 20 + Dd ( mg )
n = umur dalam tahun 3) Gaubius
Da = 1/12 + Dd ( mg ) ( untuk anak sampai umur 1 tahun ) Da = 1/8 + Dd ( mg ) ( untuk anak 1-2 tahun )
Da = 1/6 + Dd ( mg ) ( untuk anak 2-3 tahun ) Da = 1/ 4 + Dd ( mg ) ( untuk anak 3-4 tahun ) Da = 1/3 + Dd ( mg ) ( untuk anak 4 – 7 tahun ) 4) Fried
Da = m/150 x Dd ( mg ) 5) Sagel
Da = (13 w + 15)/100 + Dd ( mg ) ( umur 0 – 20 minggu ) Da = ( 8w + 7)/100 + Dd ( mg ) ( umur 20 – 52 minggu ) Da = ( 3w+ 12)/100 + Dd ( mg ) ( umur 1-9 minggu ) 6) Clark
Untuk umur <1tahun
Da = w anak/ w dewasa x Dd
7) Berdasarkan area permukaan tubuh
Dosis anak = area permukaan tubuh anak/ 1,7 mm² x dosis dewasa normal 3. Penggunaan unit obat-obatan dalam praktik kebidanan
a. Pemberian Obat per Oral
Merupakan cara pemberian obat melalui mulut dengan tujuan mencegah, mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat.
b. Pemberian Obat via Jaringan Intrakutan
Merupakan cara memberikan atau memasukkan obat ke dalam jaringan kulit.
4. Pencegahan injury pengobatan dalam praktik kebidanan a. Hindari mengkonsumsi obat yang tidak diperlukan.
b. Ganti obat yang digunakan dengan obat yang sesuai dengan kondisi/respon organ- organ dalam/luar.
c. Vitamin dikatakan aman, sebab sekalipun vitamin dapat menimbulkan alergi bukan karena zat tambahan didalamnya.
d. Menghentikan pemakaian obat yang membuat alegi dan mengatasi keadaan yang timbul dari efek.
e. Perlu kerja sama antara pasien dengan dokter (tenaga medis) f. Anamnesa pasien terkain penggunaan obat selama ini..
5. Teknik penyimpanan obat a. Secara umum
b. Secara khusus
6. Hal-hal yang diperhatikan dalam pemberian obat pada ibu hamil
a. Sedapat mungkin hindari penggunaan obat terutama pada trimester pertama kehamilan.
b. Obat hanya diberikan jika jelas diperlukan dengan mempertimbangkan manfaat dan resikonya.
c. Hindari obat baru, karena datanya masih terbatas.
d. Pilih obat dengan profil keamanannya yang sudah diketahui.
e. Utamakan monoterapi.
f. Gunakan dosis efektif yang terendah.
g. Gunakan obat dengan durasi sesingkat mungkin.
h. Hindari obat yang bersifat teratogen pada wanita usia produktif.
i. Jika obat yang digunakan kuat dapat menyebabkan kecacatan, maka lakukan USG.
7. Mengatasi seseorang dengan overdosis
a. Membersikan perut dengan cara mencuci lambung.
b. Mengkonsumsi arang aktif.
c. Jika kondisi semakin memburuk/timbulnya gejala lain segera hentikan mengkonsumsi obat dan mintalah bantuan tenaga medis untuk mengatasinya.
d. Untuk overdosis obat tertentu kadang diperlukan obat-obatan lainnya sebagai penangkal untuk mengembalikan efek yang timbul dan mencegah kerugian lebih lanjut dari obat yang sebelumnya dikonsumsi
8. Macam-macam tingkat kesadaran a. Compos Mentis (conscious) b. Apatis
c. Delirium
d. Somnolen (Obtundasi, Letargi) e. Stupor (soporo koma)
f. Coma (comatose) 9. Macam-macam cairan
a. Cairan hipotonik b. Cairan Isotonik c. Cairan hipertonik
C. TUGAS PRAKTIKUM
1. Bagi mahasiswa menjadi 4 kelompok!
2. Tiap kelompok membuat makalah tentang obat-obatan dan pemberian cairan yang digunakan dalam praktik kebidanan!
3. Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya dan presentasi dengan media PPT!
D. PERSIAPAN
1. Melakukan penelusuran materi/jurnal
2. Menyiapkan alat dan bahan untuk berdiskusi dan membuat makalah 3. Makalah dikumpulkan dalam bentuk hardfile/print out
E. PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tempat pelaksanaan di ruang kelas
2. Mahasiswa dibagi menjadi 4 kelompok
3. Mencari materi sesuai tema makalah yang ditentukan 4. Membuat makalah dan PPT
5. Makalah dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pengajar/pembimbing.
6. Presentasi akan dinilai oleh dosen pembimbing
F. PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM 1. Penulisan makalah
a. Pendahuluan; memuat latar belakang dan tujuan praktikum b. Tinjauan pustaka; memuat teori praktikum
c. Hasil dan pembahasan; berisikan hasil diksusi, kesesuaian dengan masalah dan teori yang ditemukan.
d. Kesimpulan e. Daftar pustaka 2. Penyerahan makalah
3. Makalah dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pengajar/instruktur
G. PENILAIAN Penilaian Makalah
No Aspek Skor dan Kriteria
3 2 1
1 Sistematika laporan
(Laporan lengkap: Sampul, Kata Pengantar, Daftar isi,
Pendahuluan (latar belakang dan tujuan praktik), Metode Paktik Lapang, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan atau saran, daftar pustaka.
Laporan lengkap dan terorganisasi dengan
Laporan lengkap namun tidak terorganisasi dengan baik
Laporan tidak lengkap dan tidak terorganisasi dengan baik
2. Tata tulis (Penggunaan huruf capital, huruf miring, tanda baca) dan Bahasa
Tata tulis benar dan menggunakan Bahasa yang benar dan baku
Salah satunya, tata tulis tidak benar atau bahasa tidak benar dan tidak baku.
Tata tulis tidak benar, dan Bahasa tidak benar dan tidak baku
3. Pendahuluan Uraian latar
belakang sesuai dengan topik praktik
Uraian latar belakang kurang sesuai dengan topik praktik
Uraian latar belakang tidak sesuai dengan topik praktik 4. Hasil dan Pembahasan Hasil analisis dan
pembahasan tepat sesuai konteks
Hasil analisis tepat, namun pembahasan kurang tepat.
Hasil analisis data dan pembahasan tidak tepat.
5. Kesimpulan Tepat menarik
kesimpulan sesuai dengan tujuan praktik dan perolehan data
Kurang tepat menarik
kesimpulan, salah satunya, karena tidak sesuai tujuan praktik atau perolehan data
Kesimpulan tidak sesuai dengan tujuan praktik dan perolehan data
6 Referensi Referensi yang
digunakan berusia 3 tahun terakhir
Referensi yang digunakan berusia 5 tahun terakhir
Referensi yang digunakan berusia lebih dari 5 tahun
7 Ketepatan Waktu Tugas
dikumpulkan tepat waktu atau sebelum batas waktu.
Tugas dikumpulkan lewat 1 hari setelah batas waktu.
Tugas dikumpulkan setelah lewat 2 atau lebih
Penetapan Nilai Akhir:
(3 x 7 poin)
NA = --- x 100 21
Penilaian Presentasi
No. Aspek Skor dan Kriteria
3 2 1
1. Komunikasi Komunikasi lancer
dan baik
Komunikasi sedang Tidak ada komunikasi 2. Sistematika penyampaian Penyampaian
sistematis
Penyampaian kurang sistematis
Penyampaian tidak sistematis
3 Wawasan Wawasan luas Wawasan sedang Wawasan kurang
4 Keberanian Keberanian baik Keberanian sedang Tidak ada keberanian
5 Antusiasme Antusias Kurang antusias Tidak antusias
6. Penampilan Penampilan baik Penampilan cukup Penampilan kurang baik
Penetapan Nilai Akhir:
(3 x 6 poin)
NA = --- x 100 18
Penilaian Power Point
No. Aspek Skor dan kriteria
3 2 1
1. Kesesuaian dengan materi Sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai 2. Pesan singkat, padat, dan jelas Slide berisi poin-poin
singkat dengan informasi yang padat serta jelas
Slide berisi poin- poin singkat, namun informasi kurang jelas
Slide terlalu panjang dan susah untuk dimengerti 3. Kemudahan untuk dibaca Ukuran tulisan dan
pemilihan warna sesuai sehingga mudah untuk dibaca
Ukuran tulisan dan pemilihan warna kurang sesuai sehingga menyulitkan untuk membaca
Ukuran dan pemilihan warna tulisan tidak sesuai sehingga tidak dapat dibaca
4. Desain slide Menarik Kurang menarik Tidak menarik
5. Urutan slide Terstruktur dengan
baik
Kurang terstruktur dengan baik
Tidak terstruktur dengan baik
Penetapan Nilai Akhir:
(3 x 5 poin)
NA = --- x 100 15
BAB IV
PERAWATAN LUKA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR 1. KOMPETENSI DASAR:
Mahasiswa mampu memahami dan memberikan perawatan luka dalam praktik kebidanan.
2. INDIKATOR:
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian luka b. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis luka
c. Mahasiswa mampu menjelaskan fase penyembuhan luka d. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan perawatan luka e. Mahasiswa mampu menjelaskan indikasi perawatan luka
f. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip-prinsip penyembuhan luka
g. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yng dapat mempengaruhi penyembuhan luka
h. Mahasiswa mampu menjelaskan komplikasi penyembuhan luka i. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar penjahitan luka
B. URAIAN MATERI 1. Pengertian luka
Luka adalah kerusakan kuntinuitas kulit, mukosa membrane dan tulang atau organ tubuh lain.
2. Jenis-jenis luka
a. Berdasarkan sifat kejadian 1) Luka tertutup
2) Luka terbuka
b. Berdasarkan penyebabnya 1) Luka mekanik
2) Luka non mekanik
c. Berdasarkan tingkat kontaminasi 1) Clean Wounds (luka bersih)
2) Clean-contamined Wounds (luka bersih terkontaminasi) 3) Contamined Wounds (luka terkontaminasi)
4) Dirty or Infected Wounds (luka kotor atau infeksi) d. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka
1) Stadium I : Luka Superfisial
2) Stadium II : Luka “Partial Thickness”
3) Stadium III : Luka “Full Thickness”
4) Stadium IV : Luka “Full Thickness”
e. Berdasarkan waktu penyembuhan luka 1) Luka akut
2) Luka kronis 3. Fase penyembuhan luka
a. Fase Inflamatory b. Fase Proliferative c. Fase Maturasi
4. Prinsip-prinsip penyembuhan luka
a. Kemampuan tubuh untuk menangani trauma jaringan dipengaruhi oleh luasnya kerusakan dan keadaan umum kesehatan tiap orang .
b. Respon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yang tepat tetap dijaga . c. Respon tubuh secara sistemik pada trauma.
d. Aliran darah ke dan dari jaringan yang luka.
e. Keutuhan kulit dan mukosa membran disiapkan sebagai garis pertama untuk mempertahankan diri dari mikroorganisme.
f. Penyembuhan normal ditingkatkan ketika luka bebas dari benda asing tubuh termasuk bakteri.
5. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyembuhan luka a. Faktor lokal
b. Faktor umum
6. Komplikasi penyembuhan luka a. Infeksi
b. Perdarahan c. Dehiscence d. Eviscerasi 7. Perawatan luka
a. Konsep dasar penjahitan luka 1) Definisi
Suatu tindakan untuk mendekatkan tepi luka (menutup luka) dengan benang , sampai sembuh dan cukup untuk menahan beban fisiologis.
2) Tujuan
a) Penutupan ruang mati
b) Meminimalkan risiko perdarahan dan infeksi
c) Mendekatkan tepi kulit untuk hasil estetika dan fungsional
d) Mendukung dan memperkuat penyembuhan luka sampai meningkatkan ke kuatan tarik mereka
3) Prinsip umum penjahitan luka
a) Penyembuhan akan terjadi lebih cepat bila tepi-tepi kulit dirapatkan satu sama lain dengan hati-hati.
b) Tegangan dari tepitepi kulit harus seminimal mungkin atau kalau mungki n tidak ada sama sekali.
c) Tepi kulit harus ditarik dengan ringan.
d) Setiap ruang mati harus ditutup, baik dengan jahitan subcutaneus yang da pat diserap atau dengan mengikutsertakan lapisan ini pada waktu menjahi t kulit.
e) Jahitan halus tetapi banyak yang dijahit pada jarak yang sama lebih disuk ai daripada jahitan yang lebih besar dan berjauhan.
f) Setiap jahitan dibiarkan pada tempatnya hanya selama diperlukan.
g) Semua luka harus ditutup sebersih mungkin.
h) Pemakaian forsep dan trauma jaringan (pincet cirugis) diusahakan semini mal mungkin.
4) Komplikasi penjahitan a) Overlapping b) Nekrosis c) Infeksi d) Perdarahan
e) Hematoma f) Dead space g) Sinus h) Dehisensi i) Abses b. Penjahitan luka
Teknik penjahitan yang digunakan dalam menjahit luka disesuaikan dengan keadaan/kondisi luka dan tujuan penjahitan.
1) Simple Interupted Suture (Jahitan Terputus/Satu-Satu) 2) Running Suture/ Simple Continous Suture (Jahitan Jelujur)
3) Running Locked Suture (Jahitan Pengunci/ Jelujur Terkunci/ Feston) 4) Subcuticuler Continuous Suture (Subkutis)
5) Mattress Suture (Matras : Vertikal dan Horisontal)
C. TUGAS PRAKTIKUM
1. Bagi mahasiswa menjadi 4 kelompok!
2. Melaksanakan praktikum skill lab perawatan luka bersih dan perawatan luka kotor secara terbimbing (mandiri) dan responsi (pengamilan nilai) pada minggu berikutnya!
3. Mengisi dan mengumpulkan buku rencana kerja (BRK)!
D. PERSIAPAN
1. Mahasiswa menyiapkan alat dan bahan
2. Mahasiswa mengisi dan mengumpulkan BRK 3. Memakai jas saat pelaksanaan skill lab
E. PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Praktikum perawatan luka bersih dan perawatan luka kotor dilakukan di laboratorium kebidanan
2. Mahasiswa dibagi menjadi 4 kelompok
3. Praktikum dibagi menjadi 2 sesi yaitu terbimbing dan responsi 4. Responsi dilaksanakan pada minggu kedua setelah terbimbing 5. Responsi akan dinilai oleh dosen pembimbing
F. PENILAIAN
Penilaian Praktikum Laboratorium
No. A
s p e k
Skor dan Kriteria
3 2 1
1. Kelengkapan Alat Seluruh alat yang diperlukan lengkap
Hanya menyiapkan sebagian alat yang diperlukan
Tidak menyiapkan seluruh alat yang diperlukan 2. Keterampilan
menggunakan alat
Dapat menunjukkan penggunaan alat dengan tepat
Dapat menunjukkan penggunaan alat, namun masih kurang tepat
Tidak dapat menggunakan alat
3. Kesesuaian
pelaksanaan praktik dengan prosedur
Dapat menjalankan semua langkah prosedur praktik dengan cermat
Dapat menjalankan langkah prosedur praktik, namun kurang cermat
Tidak mampu melaksanakan praktik sesuai dengan prosedur
4. Data yang diperoleh Data lengkap, terorganisir, dan ditulis dengan benar
Data lengkap, tetapi tidak terorganisir, atau terdapat kesalahan dalam penulisan
Data tidak lengkap
Penetapan Nilai Akhir:
(3 x 4 poin)
NA = --- x 100 12
Penilaian Perawatan luka bersih
NO. ASPEK YANG DINILAI Nilai
0 1
A. PERSIAPAN 1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan alat-alat dalam baki/trolley:
ALAT STERIL:
- Pinset anatomis (2 buah) - Pinset chirurgis (2 buah) - Handscoon steril
- Kom steril (2 buah)
- Kassa dan kapas steril secukupnya
- Gunting jaringan/ Gunting Up Hecting (jika diperlukan) Alat Lain:
- Gunting Verband/plester - Plester
- Nierbekken (Bengkok) - Lidi kapas
- Was bensin - Alas / Perlak - Selimut Mandi
- Kapas Alkohol dalam tempatnya - Betadine dalam tempatnya
- Larutan dalam botolnya (NaCL 0,9%) - Lembar catatan klien
3. Membawa peralatan yang telah lengkap ke dekat klien B. PROSEDUR KERJA
4. Mencuci tangan
5. Lakukan inform consent lisan pada klien/keluarga dan intruksikan klien untuk tidak menyentuh area luka atau peralatan steril
6. Menjaga privacy dan kenyamanan klien dan mengatur kenyamanan klien
7. Atur posisi yang nyaman bagi klien dan tutupi bagian tubuh selain bagian luka dengan selimut mandi
8. Siapkan plester untuk fiksasi (bila perlu) 9. Pasang alas/perlak
10. Dekatkan nierbekken/bengkok 11. Paket steril dibuka dengan benar 12. Kenakan sarung tangan sekali pakai
13. Membuka balutan lama, membasahi plester yang melekat dengan was bensin dengan lidi kapas
14. Lepaskan plester menggunakan pinset anatomis ke 1 dengan melepaskan ujungnya dan menarik secara perlahan, sejajar dengan kulit ke arah balutan, buang balutan ke nierbekken
15. Simpan pinset on steril ke nierbekken yang sudah terisi larutan chlorin 0,5%
16. Mengkaji Luka:
Jenis, tipe luka, luas/kedalaman luka, grade luka, warna dasar luka, fase proses penyembuhan, tanda-tanda infeksi perhatikan
kondisinya, letak drain, kondisi jahitan, bila perlu palpasi luka denga tangan
non dominan untuk mengkaji ada tidaknya puss Membersihkan luka:
17. Larutan NaCl/normal salin (NS) di tuang ke kom kecil ke 1
18. Ambil pinset, tangan kanan memegang pinset chirurgis dan tangan kiri memegang pinset anatomis ke-2
19. Membuat kassa lembab secukupnya untuk membersihkan luka (dengan cara memasukkan kapas/kassa ke dalam kom berisi NaCL 0,9% dan memerasnya dengan menggunakan pinset)
20. Mengambil kapas basah dengan pinset anatomis dan dipindahkan ke pinset chirurgis.
21. Luka dibersihkan menggunakan kasa lembab dengan kassa terpisah untuk sekali usapan. Gunakan teknik dari area kurang terkontaminasi ke area terkontaminasi.
Menutup Luka
22. Bila sudah bersih, luka dikeringkan dengan kassa steril kering yang diambil dengan pinset anatomis kemudian dipindahkan ke pinset chirurgis di tangan kanan.
23. Memeri topikal therapy bila diperlukan/sesuai indikasi.
24. Kompres dengan kasa lembab (bila kondisi luka basah) atau langsung ditutup dengan kassa kering (kurang lebih 2 lapis).
25. Memasang bantalan kasa yang lebih tebal.
26. Luka diberi plester secukupnya atau dibalut dengan pembalut dengan balutan yang tidak terlalu ketat
C. TAHAP TERMINASI 27. Alat-alat dibereskan.
28. Lepaskan sarung tangan dan buang ke tong sampah.
29. Bantu klien untuk berada dalam posisi yang nyaman.
30. Buang seluruh perlengkapan dan cuci tangan.
31. Dokumentasi
hasil observasi luka, balutan dan atau drainase, waktu melakukan penggantian balutan, respon klien
Jumlah
Penetapan Nilai Akhir:
(100 x N poin) NA = ---
31
Penilaian Perawatan Luka Kotor
NO ASPEK YANG DINILAI Nilai
0 1
A. PERSIAPAN 1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan alat-alat dalam baki/trolley:
- Pincet anatomi 1 - Pinchet chirurgie 2
- Gunting Luka (Lurus dan bengkok) - Kapas Lidi
- Kasa Steril
- Kasa Penekan (deppers) - Sarung Tangan
- Mangkok / kom Kecil 2 - Gunting pembalut - Plaster
- Bengkok/ kantong plastic - Pembalut
- Alkohol 70 % - Betadine 2 % - H2O2, savlon - Bensin/ Aseton
- Obat antiseptic/ desinfektan
- NaCl 0,9 % - Alas / Perlak - Selimut Mandi
3. Membawa peralatan yang telah lengkap ke dekat klien B. PROSEDUR KERJA
4. Mencuci tangan
5. Melakukan inform consent lisan pada klien/keluarga dan intruksikan klien untuk tidak menyentuh area luka atau peralatan steril.
6. Menjaga privacy dan kenyamanan klien dan mengatur kenyamanan klien.
7. Mengatur posisi yang nyaman bagi klien dan tutupi bagian tubuh selain bagian luka dengan selimut mandi.
8. Menyiapkan plester untuk fiksasi (bila perlu) 9. Memasang alas/perlak
10. Mendekatkan peralatan dan bengkok 11. Menggunakan sarung tangan.
12. Membuka pembalut lama dan buang pada tempatnya serta kajilah luka decubitus yang ada.
13. Membersihkan bekas plester dengan bensin/aseton (bila tidak kontra indikasi), arah dari dalam ke luar.
14. Memberikan desinfektandisekitar luka dengan alkohol 70%.
15. Membuang kapas kotor pada tempatnya dan pincet kotor tempatkan pada bengkok dengan larutan desinfektan.
16. Memersihkan luka dengan H2O2 / savlon.
17. Membersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.
18. Mengolesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari dokter) dan tutup luka dengan kasa steril.
19. Memberi plester pada verban atau kasa.
20. Merapikan pasien.
21. Membereskan alat dan cuci tangan.
22. Mencatat kondisi dan perkembangan luka Jumlah
Penetapan Nilai Akhir:
(100 x N poin) NA = ---
22
BAB V
ASUHAN PASIEN PRE DAN PASCA BEDAH PADA KASUS KEBIDANAN A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
1. KOMPETENSI DASAR:
Mahasiswa memahami dan memberikan asuhan pada pasien pre dan pasca bedah pada kasus kebidanan.
2. INDIKATOR:
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian asuhan pada pasien pre, intra dan post operasi
b. Mahasiswa mampu menjelaskan persiapan dan asuhan pre operasi c. Mahasiswa mampu menjelaskan persiapan dan asuhan intra operasi d. Mahasiswa mampu menjelaskan persiapan dan asuhan post operasi
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian asuhan pada pasien pre, intra dan post operasi
Asuhan adalah bantuan yang diberikan oleh tenaga paramedic (bidan, perawat) kepada individu/klien. Asuhan pada pasien pre, intra dan post operasi merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh bidan kepada klien selama proses persiapan, proses pelaksanaan dan proses pemulihan operasi untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Persiapan dan asuhan pre operasi
a. Konsultasi dengan obgyn dan dokter anestesi b. Pramedikasi
c. Perawatan kandung kemih dan usus d. Mengidentifikasi dan melepas prosthesis e. Persiapan fisik
3. Persiapan dan asuhan intra operasi a. Prinsip-prinsip umum
1) Prinsip asepsis ruangan 2) Prinsip asepsis personel 3) Prinsip asepsis pasien 4) Prinsip asepsis instrument
b. Hal-hal yang dilakukan oleh paramedis terkait dengan pengaturan posisi pasien 1) Kesejajaran fungsional
2) Pemajanan area pembedahan
3) Mempertahankan posisi sepanjang prosedur operasi 4) Monitoring Fisiologis
5) Pengaturan dan koordinasi paramedik 4. Persiapan dan asuhan post operasi
Asuhan post operasi (segera setelah operasi) harus dilakukan di ruang pemulihan tempat adanya akses yang cepat ke oksigen, pengisap, peralatan resusitasi, monitor, bel panggil emergensi, dan staf terampil dalam jumlah dan jenis yang memadai.
a. Pengkajian tingkat kesadaran.
b. Pengkajian suhu tubuh, frekuensi jantung/ nadi, respirasi dan tekanan darah.
c. Mempertahankan respirasi yang sempurna.
d. Mempertahankan sirkulasi darah yang adekuat.
e. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
f. Mempertahankan eliminasi.
g. Pemberian posisi yang tepat pada pasien.
h. Mengurangi kecemasan.
i. Mengurangi rasa nyeri pada luka operasi.
j. Mempertahankan aktivitas.
k. Meningkatkan proses penyembuhan luka.
C. TUGAS PRAKTIKUM
1. Bagi mahasiswa menjadi 4 kelompok!
2. Melaksanakan praktikum skill lab mengangkat jahitan secara terbimbing (mandiri) dan responsi (pengamilan nilai) pada minggu berikutnya!
3. Mengisi dan mengumpulkan buku rencana kerja (BRK)!
D. PERSIAPAN
1. Mahasiswa menyiapkan alat dan bahan 2. Mahasiswa mengisi dan mengumpulkan BRK 3. Memakai jas saat pelaksanaan skill lab
E. PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Praktikum mengangkat jahitan dilakukan di laboratorium kebidanan 2. Mahasiswa dibagi menjadi 4 kelompok
3. Praktikum dibagi menjadi 2 sesi yaitu terbimbing dan responsi 4. Responsi dilaksanakan pada minggu kedua setelah terbimbing 5. Responsi akan dinilai oleh dosen pembimbing
F. PENILAIAN
Penilaian Praktikum Laboratorium
No. A
s p e k
Skor dan Kriteria
3 2 1
1. Kelengkapan Alat Seluruh alat yang diperlukan lengkap
Hanya menyiapkan sebagian alat yang diperlukan
Tidak menyiapkan seluruh alat yang diperlukan 2. Keterampilan
menggunakan alat
Dapat menunjukkan penggunaan alat dengan tepat
Dapat menunjukkan penggunaan alat, namun masih kurang tepat
Tidak dapat menggunakan alat
3. Kesesuaian
pelaksanaan praktik dengan prosedur
Dapat menjalankan semua langkah prosedur praktik dengan cermat
Dapat menjalankan langkah prosedur praktik, namun kurang cermat
Tidak mampu melaksanakan praktik sesuai dengan prosedur 4. Data yang diperoleh Data lengkap,
terorganisir, dan ditulis dengan benar
Data lengkap, tetapi tidak terorganisir, atau terdapat kesalahan dalam penulisan
Data tidak lengkap
Penetapan Nilai Akhir:
(3 x 4 poin) NA = --- x100
12
Penilaian Mengangkatan Jahitan
NO ASPEK YANG DINILAI Nilai
0 1
A. PERSIAPAN 1. Persiapan Alat :
a. Set angkat jahitan steril (pinset anatomis, kasa, dan lidi kapas).
b. Kasa steril tambahan atau bantalan penutup (kalau perlu).
c. Handscoen bersih dan handscoen steril.
d. Handuk.
e. Bethadine, alkohol 70%, kapas bulat, dan lidi kapas steril.
f. Nierbeken/bengkok.
g. Korentang steril.
h. Kantong plastik tempat sampah.
i. Baki instrumen/meja dorong j. Perlak / pengalas.
Persiapan Klien
2. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3. Menjamin pemenuhan kebutuhan privacy klien.
4. Mengatur ketinggian tempat tidur untuk memudahkan pekerjaan B. PROSEDUR KERJA
5. Mencuci tangan.
6. Menyiapkan dan mendekatkan peralatan 7. Membuka set angkat jahitan
8. Menambahkan kasa steril dan lidi kapas steril secukupnya kedalam set ganti balut.
9. Memakai handscoen bersih.
10. Meletakkan handuk menutup bagian tubuh privasi klien yang terbuka.
11. Meletakkan perlak dibawah luka.
12. Mengatur posisi yang nyaman dan tepat untuk perawatan luka.
13. Membuka plester searah tumbuhnya rambut dan membuka balutan secara hati-hati, masukkan balutan kotor kedalm kantong plastik yang sudah disediakan.
14. Membuka handscoen bersih dan ganti dengan handscoen steril.
15. Membersihkan sekitar luka dengan alkohol swab. Beri bethadine pada luka, dengan arah dari daerah bersih ke arah kotor.
16. Memegang vinset anatomis dengan tangan yang tidak dominan dan
gunting pada tangan yang dominan.
17. Mengangkat simpul benang dengan vinset dan memasukkan ujung gunting disela-sela antara benang dengan kulit.
18. Menggunting benang jahitan dan tarik secara perlahan-lahan.
19. Menggunbting sisa benang yang ada dengan prosedur yang sama satu- persatu, sambil diobservasi adanya luka jahitan yang masih belum tertutup
20. Membersihkan darah yang mengering pada daerah bekas jahitan dengan cairan antiseptic / bethadine.
21. Menutup luka dengan kasa steril, lalu fiksasi dengan plester.
22. Membereskan alat-alat dan merapihkan klien.
23. Melepaskan handscoen dan mencucui tangan.
24. Mengevaluasi hasil tindakan 25. Mendokumentasikan hasil tindakan
Jumlah
Penetapan Nilai Akhir:
(100 x N poin) NA = ---
25
BAB VI
TEKNOLOGI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR 1. KOMPETENSI DASAR:
Mahasiswa mampu memahami teknologi dalam pelayanan kebidanan.
2. INDIKATOR:
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian teknologi
b. Mahasiswa mampu menjelaskan teknologi yang diterapkan dalam kebidanan
B. URAIAN MATERI 1. Pengertian teknologi
Teknologi adalah proses yang meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk, produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem.
2. Teknologi yang diterapkan dalam kebidanan a. USG
USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz - 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor.
1) Kegunaan USG
Penggunaan USG paling banyak adalah untuk mempelajari janin dalam kandungan (kehamilan), organ perut, panggul, otot dan tendon, payudara, jantung dan pembuluh darah.
2) Komponen dalam mesin USG
Ada tiga komponen pada mesin USG yaitu transduser, monitor, dan mesin USG sendiri.
3) Jenis pemeriksaan USG a) USG 2 Dimensi b) USG 3 Dimensi c) USG 4 Dimensi
4) Pemeriksaan USG (Ultra Sonography)
Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pervagina dan perabdominan.
b. Doppler
Adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik. Alat ini sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, dan aman digunakan dan bersifat non invasif.
1) Kegunaan Doppler
Untuk mengetahui detak jantung normal atau tidak, dan untuk menunjukkan adanya perbedaan frekuensi bunyi yang diterima oleh pendengar dan yang dikeluarkan oleh sumber bunyi.
2) Persyaratan Pemakaian
a) Suhu udara dan kelembaban dari Hi bebe sebaiknya 10°C-40°c dan 30%-85%.
b) Gunakan dengan hati-hati.
c) Hindari debu dan bahan-bahan yang mudah terbakar.
d) Ketika mengganti batere, pastikan batere terpasang dengan benar.
e) Ketika melepas probe dari bagian utama, geser probe ke atas untuk menghindari kerusakan.
3) Penggunaan
a) Putar tombol power dan volume berlawanan arah jarum jam untuk menghidupkan dan mengatur volume.
b) Gunakan gel ultrasound yang cukup di permukaan transducer(ujung probe).
c) Letakkan transducer langsung ke perut, sedikit diatas pertemuan tulang pelvis.
d) Cari jantung fetal dengan menggerakan probe secara perlahan sampai suara jantung fetal terdengar.
e) Cari posisi yang mendapat suara jantung paling jelas.
c. Suction Pump
Suction adalah suatu tindakan untuk membersihkan jalan nafas dengan memakai kateter penghisap melalui nasotrakeal tube (NTT), orotraceal tube (OTT), traceostomy tube (TT) pada saluran pernafasa bagian atas. Bertujuan untuk membebaskan jalan nafas, mengurangi retensi sputum, merangsang batuk, mencegah terjadinya infeksi paru. Suction pump berfungsi untuk diipergunakan untuk menghisap cairan yang tidak dibutuhkan pada tubuh manusia.suctuion pimp terdiri dari:
1) Suction Pump Type Mobile 2) Suction Portable
3) Suction Pump Transport d. Vacum Ekstraksi
Ekstraksi vakum adalah tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi. Kerjasama dan kemampuan ibu untuk mengekspresikan bayinya, merupakan faktor yang sangat penting dalam menghasilkan akumulasi tenaga dorongan dengan tarikan kearah yang sama.
Tarikan pada kulit kepala bayi, dilakukan dengan membuat cengkraman yang dihasilkan dari aplikasi tekanan negatif (vakum). Mangkuk logam atau silastik akanmemegang kulit kepala yang akibat tekanan vakum, menjadi kaput artifisial.
Mangkuk dihubungkan dengan tuas penarik (yang dipegang oleh penolong persalinan), melalui seutas rantai.
Ada 3 gaya yang bekerja pada prosedur ini, yaitu tekanan interauterin (olehkontraksi), tekanan ekspresi eksternal (tenaga mengedan). dan gaya tarik (ekstraksi vakum).
e. Infant Warmer
Adalah alat untuk menghangatkan bayi. Alat ini difungsikan sebagai tempat perlindungan bagi bayi yang lahir dini (Premature). Alat ini hanya sebagai tempat singgah sementara untuk menstabilkan suhu tubuh bayi yang lahir dan mengalami hipotermia. Dengan adanya panas (heater) yang dihasilkan oleh alat ini, maka bayi yang lahir tidak normal (warna biru pada tubuhnya) dikarenakan suhu tubuh yang kurang akan merasa hangat.
C. TUGAS PRAKTIKUM
1. Jawab pertanyaan pada soal tersebut!
a. Sebutkan manfaat USG yang dilakukan pada ibu hamil sesuai trimesternya!
b. Sebutkan pesyaratan pada pemakaian doppler!
c. Jelaskan persyaratan pemaian infant warmer!
2. Kumpulkan sebelum perkuliahan diakhiri!
3. Soal dikerjakan dalam waktu 15 menit
D. PERSIAPAN
1. Mahasiswa menyiapkan kertas untuk mengerjakan soal 2. Mahasiswa menjawab pertanyaan
3. Lembar jawaban dikumpulkan kepada dosen
E. PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Pertanyaan pada soal tersebut di atas dikerjakan selama 15 menit!
2. Kumpukan sebelum perkuliahan diakhiri!
F. PENILAIAN Penilaian Quiz
S k o r
Kriteria
5 (sangat baik) Mahasiswa menjawab benar lebih dari 80% dari seluruh pertanyaan sesuai dengan kunci jawaban
4 (baik) Mahasiswa menjawan benar kurang dari 79% dan lebih dari 60% dari seluruh pertanyaan sesuai kunci jawaban.
3 (cukup) Mahasiswa menjawab benar kurang dari 59% dan lebih dari 40% dari seluruh pertanyaan sesuai kunci jawaban
2 (kurang) Mahasiswa menjawab benar kurang dari 39% dan lebih dari 20% dari seluruh pertanyaan sesuai kunci jawaban.
1 (buruk) Mahasiswa menjawab benar kurang dari 19% dari seluruh pertanyaan sesuai kunci jawaban.
0 (sangat buruk) Mahasiswa tidak mampu menjawab sama sekali
Penetapan Nilai Akhir:
(5 x 3 poin)
NA = --- x 100 15