BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan kuantitatif berguna untuk menyelesaikan peneleitian ini, dimana dalam pendekatan ini sangat menekankan pada fenomena-fenomena obyektif serta menerapkan prinsip obyektivitas. Menurut Muslimin, metode kuantitatif ini berguna untuk penelitian yang berkaitan dengan populasi ataupun sampel dengan menggunakan cara pengambilan sampel secara acak, data dikumpulkan dengan instrumen penelitian dan analisis datanya berupa angka yang tujuannya untuk menguji dugaan yang telah ditentukan (Muslimin Machmud, 2018:44).
Kuantitatif ialah penelitian yang sistematis, terencana, dan terstruktur secara jelas mulai dari awal hingga akhir. Peneliti memilih menggunakan metode kuantitatif karena dengan menggunakan kuantitatif nantinya bisa menjawab rumusan masalah bagaimana respon mahasiswa pada co-branding Chatime x minions ditinjau dari semantic meaning theory.
3.2 Tipe dan Dasar Penelitian 3.2.1 Tipe
Deskriptif merupakan tipe yang digunakan penelitian ini. Menurut riset tipe ini mempunyai tujuan yaitu membuat deskripsi secara secara teratur, sesuai dengan kenyataan, serta tepat menegnai fakta & sifat populasi. Tipe ini guna menceritakan keadaan yang sebenernya terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel.
3.2.2 Dasar
Dasar penelitian yang digunakan ialah survey. Menurut Muslimin, survey berguna mengumpulkan data dari sampel yang mewakili populasi (Muslimin Machmud, 2018:140). Survey memiliki beberapa tujuan yaitu menggambarkan keadaan yang terjadi, mengidentifikasi keadaan saat ini secara terukur untuk membandingkan, dan menentukan hubungan kejadian yang spesifik.
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian 3.3.1 Waktu
Penelitian dilaksanakan 2 bulan selesai dilakukannya seminar proposal.
3.3.2 Tempat
Pengumpulan data dilakukan secara online dengan cara membuat angket yang berisi pertanyaan penelitian yang akan disebarkan melalui grup angkatan ilmu komunikasi pada aplikasi LINE, WhatsApp, dan Instagram.
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono populasi ialah obyek/subyek secara umum yang memiliki kuantitas & ciri karakter yang sudah ditentukna oleh peneliti yang kemudia akan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi pada penelitian ini berjumlah 278 Mahasiswa PR dari angkatan 2017 dan 2018. Saat peneliti menyebarkan angket pra-survey di grup PR angkatan 2017 dan 2018 mulai 6 hingga 12 februari 2022 dan terdapat 36 Mahasiswa yang terpilih dengan karakteristik yang telah ditentukan peneliti. Adapun responden harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:
a. Mahasiswa PR angkatan 2017-2018 b. Telah selesai menempuh praktikum PR c. Memahami konsep co-branding
d. Mengetahui Chatime dan Film Minions
e. Mengetahui produk co-branding Chatime x Minions yang berupa varian minuman dalgonana dan merchandise
3.4.2 Sampel
Suharsimi Arikunto mengatakan sampel ialah sebagian sumber data yang masuk ke dalam populasi (Riduwan, 2014:8).
Nonprobability sampling merupakan pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama pada tiap individu populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Teknik yang digunakan adalah total sampling. Total sampling yaitu pengambilan sampel dimana sampelnya sama dengan jumlah
populasi/ populasi kurang dari 100 atau dirasa masih mudah untuk diambil semuanya.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Deni menjelaskan teknik pengumpulan data ialah usaha peneliti dalam memperoleh data. Penelitian ini, memakai kuesioner (angket) untuk memperoleh data (Dermawan Deni, 2013:159). Menurut Sugiyono kuesioner ialah cara mengumpulkan data dengan beberapa pertanyaan tertulis (Sugiyono, 2014).
3.6 Pengukuran Skala
Penelitian ini menggunakan skala perbedaan semantik (semantic differential scale) yang dikemukakan oleh Osgood. Skala ini menggunakan kata sifat berkutub dua (bipolar adjective). Kedua kata dipisahkan oleh tujuh atau lima nilai guna mengukur reaksi individu terhadap kata tersebut. Skala ini untuk mengukur makna dari pernyataan bagi seseorang.
Menurut Riduwan, skala ini digunakan untuk mengetahui tiga faktor umum yaitu aktivitas, potensi, dan evaluasi yang dimana 3 faktor ini untuk mengukur sikap seseorang (Riduwan, 2014:32). Ketiga unsur tersebut yakni :
a. Evaluasi, hal-hal yang menguntungkan atau tidak bagi obyek b. Aktivitas, tingkat gerak suatu obyek
c. Potensi, kekuatan suatu obyek
Tipe skala ini nantinya responden diminta untuk menilai suatu konsep dalam skala bipolar artinya pada titik ekstrim yang berlawanan, diantara titik ekstream ini, biasanya didapati 5 butir atau 7 butir, dimana responden menilai sesuatu konsep pada butir skala (Ibnatur et al., 2020).
Sangat buruk (-)
_ : _ : _ : _ : _
(+) Sangat baikJadi, responden memberikan jawaban pada pilihan nilai antara kata sifat tersebut guna melihat tingkatan baik atau buruk ysng dihubungkan dengan rangsangan. Nazir menjelaskan bahwa skala ini ialah skala yang berlawanan seperti baik – buruk, mahal – murah, unik – tidak unik (Moh. Nazir, 2014:302).
Dalam skala ini nilai yang sifatnya negatif pada sebelah kiri dan nilai yang positif pada sebelah kanan.
3.7 Uji Keabsahan Data 3.7.1 Uji Validitas
Menurut Morrisan, validitas ialah seberapa jauh ukuran empiris dalam menggambarkan arti sesungguhnya dari konsep yang akan diteliti dengan kata lain, instrument pengukuran dikatakan valid saat mengukur yang hendak di ukur oleh peneliti (Morrisan, Corry Andy, Hamid, 2012:103). Menurut Yusup, validitas konstruk melihat sejauh mana alat ukur memperlihatkan hasil sesuai dengan definisinya. Ketika definisi telah berlandaskan teori yang tepat serta pertanyaan atau pernyataan item telah cocok maka instrument valid secara konstruk (Yusup Febrianawati, 2018). Melakukan pengujian validitas konstruk guna mengukur setiap butir pertanyaan dalam kuisioner. Rumus korelasi product moment pearson :
𝒓
𝒙𝒚= nΣxy – (Σx) (Σy)
√{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2}
Keterangan :
R = Koefisien korelasi X = Skor item
Y = Skor Total
N = Banyaknya sampel 3.7.2 Uji Reliabilitas
Dalam Morrisan Reliabilitas ialah tingkat kepercayaan pada hasil pengukuran. Dikatakan reliable ketika konsisten dalam memberikan jawaban.
Reliabilitas mempunyai 3 komponen yaitu stabilitas, konsisten internal, dan ekuivalensi (Morrisan, Corry Andy, Hamid, 2012:99).
Pada penelitian ini menggunakan konsistensi internal, dimana menurut Morrisan konsistensi internal ialah pengujian pada tiap pertanyaan/pernaytaan
Sangat Buruk Sangat Baik
yang ada pada instrumen pengukuran, misalnya kuesioner) dimana jawaban yang diberikan responden akan menghasilkan suatu skala tertentu (Morrisan, Corry Andy, Hamid, 2012:101). Menurut Adamson & Prion uji menggunakan Alfa Cronbach dilakukan untuk instrument yang memiliki jawaban benar lebih dari 1 (Yusup Febrianawati, 2018).
Rumus Alfa Cronbach ialah sebagai berikut :
𝑟
11= (
𝐾(𝐾−1)
)(1 −
∑ 𝜎𝑏2𝜎𝑡2
)
Keterangan :
r11 = Reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan 𝜎𝑏2 = Jumlah varian butir
𝜎𝑡2 = Jumlah varian total
Instrumen bisa dikatakan andal atau reliable jika mempunyai koefisien keandalan reliabilitas ≥ 0,6. Di bawah ini kriteria pengukuran reliabilitas apabila r hitung :
0,8 – 1,0 : Baik 0,6 – 0,799 : Diterima Kurang dari 0,6 : Tidak diterima 3.8 Analisis Data
Menurut Hamidi analisis data ialah tahapan yang dijalani oleh peneliti untuk memilah data yang bertujuan untuk ditarik kesimpulan (Hamidi, 2010:154). Dalam penelitian ini nantinya akan menggunakan mean. Rata-rata ialah cara penjelasan kelompok berdasarkan nilai rata-rata. Sugiyono menjelaskan bahwa mean diperoleh dengan cara menjumlah data dari semua orang lalu dibagi total individu yang ada dalam kelompok tersebut (Sugiyono, 2016). Perhitungan mean scores :
𝑀𝑒 =
𝜀𝑥
𝑖𝑛
Keterangan :
𝜀
: Epsilon (baca jumlah)x
i : Nilai x ke I sampai ke n N : Jumlah individuPada setiap jawaban dari responden, peneliti akan menarik hasil kesimpulan seluruh responden dalam merespon co-branding Chatime x Minions di setiap dimensi Osgood menggunakan analisis mean.