Sri Iwaningsih, SKM, MARS
PERENCANAAN MENU
ISTILAH-ISTILAH
❑ MENU
Rangkaian hidangan yang disusun berdasarkan pola makan untuk jenis konsumen tertentu
❑ HIDANGAN
Makanan & minuman yang terdiri dari : mak pokok, lauk, sayur, buah, kue, puding
❑ POLA MAKAN
Frekuensi makan sehari (meliputi waktu makan dan jenis menu)
❑ POLA MENU
Patokan susunan golongan hidangan yang digunakan dalam menu
❑ PERENCANAAN MENU
Serangkaian kegiatan menyusun hidangan dalam variasi dan kombinasi yang serasi untuk memenuhi kebutuhan gizi
PENGERTIAN MENU
Rangkaian beberapa macam hidangan atau masakan yang disajikan atau
dihidangkan untuk seseorang atau
kelompok orang yang setiap kali makan berupa makan pagi , siang dan malam
Daftar nama-nama hidangan yang tertulis secara rinci
Rangkaian kegiatan menyusun
hidangan dalam variasi yang serasi dalam penyelenggaraan makanan Rangkaian kegiatan/proses
merangkai berbagai item/hidangan agar diperoleh susunan yang
harmonis
TUJUAN
❑
Tersedianya MENU dan PEDOMAN MENU untuk kegiatan perencanaan dan pengolahan makanan
* Berdasarkan konsumen yang dilayani sesuai standar gizi yang telah ditentukan
❑
Tersusunnya hidangan yang mengandung zat gizi yang diperlukan dg variasi & kombinasi yang sesuai
❑
Tersedianya makanan sesuai dengan anggaran yang tersedia
❑
Menghindari penggunaan jenis makanan yang berulang dalam kurun waktu tertentu
❑
Menghemat waktu dan tenaga
❑
Sebagai sarana penyuluhan gizi
FUNGSI MENU
❑
FUNGSI DASAR
•
Menetapkan kebutuhan bahan makanan
•
Dasar pelaksanaan penyelenggaraan makanan
•
Sarana kordinasi & komunikasi kegiatan
•
Menentukan macam dan tata letak sarana & prasarana
•
Menentukan cara pembelian bahan makanan
❑
FUNGSI UMUM
•
Pemasaran ( menawarkan produk, informasi hidangan yang
tersedia, informasi harga makanan, dsb)
PERAN MENU
Pelayanan mak
Produksi mak
SDM
Anggaran Sarana
Pengadaan bhn mak
MENU
MENU YANG BAIK ………
• Mencerminkan cara berfikir yang terencana
• Mewakili 3 sisi pandang dari aspek :
* Customer/pelanggan
* Pekerja/pegawai
* Manajemen
JENIS MENU …………
• DASAR :
• Menu baku yang disusun dalam kelompok hidangan &
dapat dipakai dalam menyusun menu lainnya
• STANDAR :
• Menu baku yang telah ditetapkan institusi sesuai dengan kecukupan gizi konsumen
• PILIHAN :
• Susunan menu memuat beberapa jenis hidangan pilihan untuk satu atau lebih item hidangan
• SIKLUS :
• Satu set menu sehari yang disusun selama jangka waktu
tertentu
STRUKTUR MENU
• Ketentuan frekuensi pemberian makanan lengkap &
makanan selingan dalam sehari (Misalnya : 3 kali makan lengkap dan 2 kali makan selingan)
• Cara penulisan menu identitas, desain, urutan penulisan
• Terdiri dari :
• Menu Pagi
• Menu Siang
• Menu Malam
• Makanan Selingan
Tujuan Perencanaan Menu
Sesuai dengan tujuan sistem penyelenggaraan makanan (komersial maupun non komersial).
Harmonis
Sesuai kecukupan gizi yang dianjurkan
Dapat diterima konsumen
Dokumen menu
Fungsi Perencanaan Menu
1
Sebagai alat informasi dan komunikasi antar petugas dalam kegiatan
penyelenggaraan makanan
Sebagai alat kontrol dalam SPMI meliputi: nilai gizi, bahan, biaya, waktu, tenaga, alat
2
Sebagai alat pemasaran
3
4
5
Sebagai alat komunikasi dengan pasien/konsumen
Sebagai media edukasi
Manfaat Perencanaan Menu
1
Mempermudah pelaksanaan tugas sehari-hari dalam kegiatan penyelenggaraan makanan2
3
4
5
Dapat disusun hidangan yang mengandung zat gizi sesuai standar gizi yang sudah ditetapkan
Hidangan yang sudah disusun sesuai standar gizi dapat diatur variasi dan kombinasinya disesuaikan dengan biaya yang tersedia
Menghindari pengulangan jenis bahan makanan
Dapat menghemat waktu dan tenaga
Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Menu
• Kecukupan Gizi
• Kebiasaan Makan
• Selera dan Kesukaan
• Food Preferences
• Tujuan
• Macam, peraturan institusi
• Anggaran
• Ketersediaan BM
• Fasilitas
• Tenaga
Institusi
Pasien/Konsumen
Prasyarat Perencanaan Menu
01 02 03 04
Peraturan Pemberian Makanan
Standar Makanan (Standar Diet)
Standar Porsi Standar Resep Standar Bumbu
TAHAP MERENCANAKAN MENU
PENYUSUNAN
STANDAR MAKANAN INSTITUSI
PENYUSUNAN
MENU INSTITUSI
• Standar makanan adalah baku terjemahan jenis dan jumlah bahanmakanan sehari yang
dibtuhkan oleh konsumen pada sistem
penyelenggaraan makanan sesuai kecukupan gizi dengan mempertimbangkan dana yang tersedia dan menjadi acuan/pedoman legal dalam penyelenggaraan makanan
• Standar makanan disebut juga sebagai Peraturan Pemberian Makan.
PENYUSUNAN STANDAR MAKANAN
• PENGERTIAN STANDAR MAKANAN
• Kegiatan merancang kecukupan gizi kosumen sesuai dengan keadaan kesehatan dan dana yang tersedia dengan memperhatikan latar belakang sosial budaya konsumen.
• Faktro yang memepengaruhi :
• Umur
• Jenis kelamin
• Berat badan
• Tinggi badan
• Aktifitas fisik
• Kondisi kesehatan
PENYUSUNAN STANDAR MAKANAN
• IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KONSUMEN
• MENETAPAKN KECUKUPAN GIZI KONSUMEN
• MENYUSUN STANDAR MAKANAN
TAHAPAN
I . IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KONSUMEN
Adalah mencirikan karakteristik/sifat konsumen serta kebutuhannya pada Sistem Penyelenggaraan Makanan
Siapakah segmen sasaran PMI ?
Kelompok umurKarakteristik konsumen
Type Penyelenggaraan makanan apa yg akan di buat?
Komersil
Non-komersil/semi komersil
Kebutuhan Konsumen
Diutamakan untuk Institusi
(Industri, asrama, pendidikan dll.) komersial, nonkomersial
atau semi komersial → menentukan harga → daya
beli. Semi komersial dan nonkomersial disebut
Institusional
Rumah Sakit, Pendidikan, Asrama, Industri, dll → Karakteristik konsumen →
menentukan pola makan, pola menu, dana/ harga,
macam hidangan yang ditawarkan, Cara
pengelolaan Sifat Institusi
Macam/Type Institusi (SPM)
Kecukupan Gizi
Kebutuhan Konsumen
Tipe Konsumen
Bayi, anak2, keluarga, siswa SD/SMP/SMU/ Mahasiswa/
Dewasa/Lansia → menentukan kecukupan gizi dan macam
hidangan yang ditawarkan,
Macam Menu Institusional :
- Makan pagi/makan
siang/makan malam/ menu sehari
Komersial :
- Makanan kecil/Kue2/ Roti - Makanan pesta/ arisan
/pelatihan - Jajanan
Pola Menu - Indonesia - Oriental - Kontinental
Penyelenggaraan Makanan karyawan/pekerja
1 2 3
Kecukupan gizi didasarkan kepada beban kerja (lama kerja
dan tekanan), makan siang 30-35% % → usia
produksi
Pola makan : 1 kali
makan + selingan Macam menu sederhana
4 5 6
Pemberian makan
merupakan insentif. Jumlah konsumen relatif tetap
Cara pelayanan → cafetaria
Penyelenggaraan Makanan di Asrama
1. Tujuannya untuk mencapai status gizi optimal
2. Mempunyai anggota dg
kelompok yang relatif homogen (umur , suku, mahasiswa)
3. PM dapat bersifat non komersial/
semi komersial
4. Pola makan 3x (utama) dengan atau tanpa mak. Selingan.
Penyelenggaraan Makanan di Sekolah
Dapat berfungsi sebagai pendidikan gizi.
Makanan dalam bentuk
makanan lengkap dan snack.
Dapat dikelola secara non komersial/ komersial
Kecukupan gizi disesuaikan dengan kelompok umur dan
type konsumen.
Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit
Merupakan bagian 1
dari sistem pel. Kes RS dan dapat dikelola secara out sourhing (pihak ke 3).
2 3
4 5 6
Macam konsumen
bervariasi. Jumlah konsumen tidak tetap.
Menu disusun berdasarkan kelas perawatan, macam diet dan makanan.
Pola makan dan pola menu disesuaikan dengan daya terima
pasien.
Tenaga → spesifik (Dietisien)
II. PENETAPAN KECUKUPAN GIZI
Mengapa penting?
Kompetensi ahli gizi → Menyusun kecukupan gizi kelompok
Merupakan input standar makanan sesuai dengan
dana yang tersedia.
Pengumpulan data
Menghitung kecukupan gizi rata2 konsumen 1
2
2 LANGKAH
ATAU TAHAP
LANGKAH 1. PENGUMPULAN DATA
Peraturan/kebijakan institusi
Jumlah konsumen → diperoleh dari bagian kepegawaian/ pelayanan.
1 2
Kelompok umur 3 4 Kategori aktivitas.
Data antropometri
(TB ; BB ; LLA) 5 Data morbiditas →
DM, gastritis.
6
Keyakinan/ Agama 7 Reference/ Rujukan →
AKG, Ant 2013
Langkah 2.
PENETAPAN KECUKUPAN GIZI
Kecukupan yang diproritaskan → Energi, protein sehari→ gunakan rujukan AKG
negara setempat.
Zat gizi lain → sesuai kebutuhan
→ AKG dan PUGS
Penetapan Kecukupan Gizi Rata-Rata
DISTRIBUSI NILAI GIZI SEHARI
PAGI
30 % → makan pagi 20 % + selingan 10 %
MALAM
40 % →SIANG makan siang 30% + selingan 10%
30 %
Untuk institusi khusus → gunakan prinsip2 sesuai yan dianjurkan.
Untuk atlit → sesuaikan dengan pola aktifitas (dalam masa
pembinaan/pelatihan , TC,
pertandingan, pasca pertandingan).
Hitung kecukupan Gizi sesuai kebutuhan SPM → (Makan siang dan selingan untuk sekolah)?
a. Buatlah tabulasi kelompok umur.
b. Bedakan jenis kelamin dalam setiap kelompok umur.
c. Tulislah kecukupan energi dan protein per kelompok umur dan jenis kelamin.
d. Perhatikan data aktifitas konsumen.
e. Amati juga data status gizi dan kesehatan individu maupun kelompok.
f. Pertimbangkan bila perlu penyesuaian atau koreksi berat badan.
g. Pertimbangkan jenis penyakit
h. Hitung total energi dan protein semua konsumen.
i. Teliti dan hitung kembali pertimbangan penyesuaian atau koreksi.
Misalnya Asrama Sekolah dengan konsumen 100 orang, 15 orang memerlukan diet tinggi energi tinggi protein. Maka tambahkan energi untuk konsumen ini diperhitungkan dalam total kalorinya.
j. Tambahkan semua energi yang dibutuhkan, kemudian dibagi dengan jumlah konsumen. Dalam penetapan energi akhir, maka selalu
dipertimbangkan penyesuaian/koreksi termasuk keadaan khusus, berat badan ideal atau lingkungan kerja (terlalu panas/dingin, pengaruh
bahan kimia, faktor psikologi dan lain-lain)
LANGKAH PENETAPAN KECUKUPAN GIZI KONSUMEN
• Sebuah perusahaan sepatu di Tanggerang menyelenggarakan makanan siang karyawan berjumlah 600 orang, terdiri dari 491 laki2 dan 109 orang perempuan . Karyawan berada pada
golongan umur 30 - 49 tahun.
• Berapakah kecukupan gizi rata-rata karyawan tersebut ?
Contoh menetapkan kecukupan rata-rata konsumen di suatu institusi penyelenggaraan
makanan massal
Identifikasi Kebutuhan Konsumen
02
03 04
05
Type konsumen : Gol Umur 30 - 49 tahun01
→ dewasa → implikasi pada kecukupan gizi, macam hidangan yang disukai
Jenis kelamin : Sebagian besar laki2 dan sebagian kecil perempuan→
implikasi pada kecukupan gizi dan besar porsi,
macam hidangan
Makan Siang (30% dari energi sehari) Menu Untuk orang dewasa
Makan siang sebagai insentif
CARA MENGHITUNG :
Gol Umur Jns kel Jml kons
Kec energi
Jumlah (kal) Kec Protein Jumlah
(gr)
30-49
Laki 491 2550 1252050 65 3191530-49
Pr 109 2150 234350 60 6540600 1486400 38455
Kecukupan rata-rata 2477,33 64,09
Jenis Kelamin
Gol Umur
Jumlah Kec.
Lemak
(gr)
Org X Kec L
Kec.
KH
(gr)
Org X Kec KH L
P Jumlah
Kecukupan rata-rata30-49 30-49
491 109 600
70 60
34370 6540 40910
68,18
415 340
203765 37060 240825 401,38
CARA MENGHITUNG :
Kecukupan Energi rata2:
2477,33 kalori /Hari→ 2480 kkal Kecukupan Protein rata2 :
64,09 gr / hari → 64 gr/hari ( 10,3 % )→ minimal Kecukupan Lemak rata2 :
68,18 gr/ hari → 68 gr/hari (24,7 %) Kecukupan KH rata2 :
401,38 gr/hari → 401 gr/hari (65 %)
Rencana
02
01
Kecukupan siang:
E : 30 % x 2480 = 744 kal P : 30 % x 64 gr = 19.2 gr
Lemak : 30 % x 68 gr= 20.4 gr Karbohidrat : 30 % X 401 = 120.3 gr
03
Kecukupan Energi : 744 kkal Kecukupan Protein : 19.2 gr Kecukupan Lemak : 20.4 gr Kecukupan KH : 120.3 gr
04 05 CARA MENGHITUNG (Lanjutan)
Kecukupan zat gizi lain:
Dapat dihitung bila diperlukan, dengan mengacu pada PUGS
(Pedoman Umum Gizi Seimbang)
Proporsi :
• Makan pagi : 30%
• Makan siang : 40%
• Makan sore : 30%
III. Penyusunan Standar Makanan Institusi
Pengertian :
• Kegiatan merancang kecukupan gizi konsumen sesuai dengan keadaan kesehatan, dana yang tersedia
dengan memperhatikan latar belakang social budaya.
• Baku terjemahan jenis dan jumlah bahan makanan yang dibutuhkan oleh konsumen pada sistem
penyelenggaraan makanan (SPM) sesuai kecukupan gizi dengan mempertimbangkan dana yang tersedia dan menjadi acuan legal dalam penyelenggaraan
makanan
• Disebut juga Pearturan Pemberian Makan (PPM)
• Tersedianya acaun/patokan jenis dan jumlah bahan makanan per konsuemn per hari sebagai dasar untuk merancang
kebutuahn jenis dan jumlah bahan makanan dalam penyelenggaraan makanan
• Alat evaluasi pencapain kecukupan gizi konsumen yang sesuai dengan dana yang tersedia. Besar kecilnya dana akan
mempengaruhi standar makanan.
TUJUAN MENYUSUN STANDAR MAKANAN
1. Hitung/tetapkan kecukupan/kebutuhan gizi berdasarkan data yang tersedia dapat menggunakan cara yang paling praktis dan cepat misalnya menggunakan Daftar Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (DKGA).
2. Tetapkan prosentase harga bahan makanan dari alokasi biaya atau dari harga hidangan.
3. Tetapkan macam bahan makanan yang akan digunakan dalam sehari (9-12 item) dengan menggunakan Daftar Bahan Makanan Penukar.
4. Terjemahkan kecukupan/kebutuhan gizi sehari ke dalam kebutuhan bahan makanan sehari dalam berat bersih.
5. Dari daftar bahan makanan sehari perkirakan harga atau konversikan ke harga, kemudian hitung harga bahan makanan berdasarkan berat kotor.
6. Analisa nilai energi dan zat gizi makro, harus selaras dengan kecukupan rata-rata yang telah dihitung.
7. Jika semua telah sesuai maka sudah dapat ditetapkan menjadi standar makanan dan perlu mendapat legalisasi dari pimpinan/manajer penyelenggaraan
makanan.
Kegiatan penyusunan standar makanan
KELOMPOK BAHAN MAKANAN
JUMLAH PENUKAR
Berat Bersih (gr)
ENERGI (kkal)
P (gr)
Berat Kotor (gr)
Harga (Rp)
• Beras
• Lauk hewani
• Nabati
• Sayur
• Buah
• Minyak gr
• Gula
2,5 1 1/2 1/2 1 2,5 3
125 35 55 50 50 12,5 13
437,5 75 37,5 12,5 50 125 50
10 7 2,5 0,5 - - -
125 35 55 75 65 12,5 13
1500 3000 700 700 1000 250 100
JUMLAH 737,5 20 7250
BUMBU 1100 (15%)
TOTAL 8350
Contoh : Karyawan pabrik sepatu di Tanggerang
Kecukupan rata-rata E dan zat gizi makro untuk makan siang
mahasiswa
Energi : 740 Kkal
Protein : 19,2 g
Lemak : 19,7 g
Karbohidrat : 120,3 g Biaya makan per konsumen per
hari = Rp 8.350,-
Menterjemahkan ke dalam bahan makanan penukar
Bahan Makanan Berat (g)
Ukuran RumahTangga
(URT)
Beras/penukar 125 2 gelas nasi
Daging/penukar 35 1 ptgsedang
Tahu/penukar 55 1 ptgsdg
Sayuran 50 1/2 gls
Pisang/penukarnya 50 1 bh sdg
Gulapasir 13 1 sdm
Minyak 12,5 1 sdm
STANDAR MAKANAN
Energi : 740 Kkal
Protein : 19,2 g
Lemak : 19,7 g
Karbohidrat : 120,3 g Biaya makan per konsumen per
hari = Rp 8.350,-
Merumuskan Tujuan Institusi
1. Pengertian :
Adalah sesuatu yang ingin dicapai, langsung/ tidak langsung, sistem, umum/
khusus; Sosial, politis 2. Tujuan SPM ?
3. Apakah setiap SPM mempunyai tujuan Yang sama ? → berbeda, bergantung pada sifat dan type institusi, type konsumen.
4. Bagaimana rumusannya ?
1. Tujuan (Sistem) :
Menyelenggarakan makanan siang untuk pegawai pabrik sepatu
2. Tujuan (Output) :
Penyelenggaraan Mak karyawan → 600 orang 3. Tujuan (politis) :
Meningkatkan citra institusi
Contoh rumusan tujuan institusi
1. Tujuan Umum :
menyelenggarakan makan siang untuk karyawan pabrik sepatu
2. Tujuan khusus :
1). Menyelenggarakan makan siang 700 kkal 2). Menyelnggarakan makan siang 600 porsi 3). Menyelenggarakan makan siang dengan harga Rp. 8350
4). Dst
Kepustakaan
1. Spears, SP. Vaden. Foodservice Organization. Maccmillan Publ. Comp. New York. 2012.
2. June Payne Palacio, Monica Theis. Food Service Management, Principles and Practices. 2012
3. Pucket, RP. Food Service Manual for Health Care
Institutions. 3
rdEd. 2004
Menyusun standar makanan institusi
TUGAS
NO INSTITUSI KONSUMEN
1 Panti lansia Umur : 65-80 tahun
Perempuan : 50 orang Laki-laki : 24 orang 2 Asrama Sekolah Militer Umur : 19 – 29 tahun
Perempuan : 50 orang Laki-laki : 24 orang
3 Siswa SMP Kelas 1 : Umur : 12-13 tahun (P : 46 orang, L : 43 orang Kelas 2 : Umur : 14-15 tahun (P : 50 orang, L : 40 orang Kelas 3 : Umur : 16 tahun (P : 43 orang, L : 46 orang 4 RS Bersalin Kapasitas : 60 tempat tidur
65 % umur 20 - 29 tahun dan 35% umur 30 – 40 tahun 5 Karyawan garmen Umur : 19-29 tahun (P : 26 orang, L : 71 orang)
Umur : 30-49 tahun ( P : 63 orang, L : 41 orang)
6 Asrama haji Umur : 50-44 tahun
Perempuan : 129 orang Laki-laki : 134 orang
7 Panti asuhan Umur : 7-9 tahun (P : 11 orang, L : 13 orang) Umur : 10-12 tahun (P : 20 orang, L : 18 orang) Umur : 13-15 tahun ( P : 9 orang, L : 16 orang)
PEMBAGIAN KELOMPOK INSTITUSI (4F)
NO INSTITUSI KONSUMEN
1 Panti lansia Umur : 65-80 tahun
Perempuan : 50 orang Laki-laki : 24 orang
2 Siswa SMP Kelas 1 : Umur : 12-13 tahun (P : 45 orang, L : 40 orang) Kelas 2 : Umur : 14-15 tahun (P : 50 orang, L : 40 orang) Kelas 3 : Umur : 16-17 tahun (P : 50 orang, L : 40 orang
3 RS Umum Kapasitas : 60 tempat tidur
10% bayi dan balita, 10% anak usia sekolah dan remaja 30 % umur 20 - 29 tahun dan 35% umur 30 – 40 tahun, 25% lansia 4 Karyawan garmen 19 – 35 th ( P 100 org, L 35 org)
PEMBAGIAN KELOMPOK INSTITUSI (4B)
NO INSTITUSI KONSUMEN
1 Katering Siswa SMA Usia 15 – 18 thn ( p70 org, L 75 org)
2 RS Umum Kapasitas : 100 tempat tidur
10% bayi dan balita, 10% anak usia sekolah dan remaja 30 % umur 20 - 29 tahun dan 35% umur 30 – 40 tahun, 25% lansia 3 Karyawan pabrik Umur : 19-29 tahun (P : 26 orang, L : 71 orang)
Umur : 30-49 tahun ( P : 63 orang, L : 41 orang)
4 Asrama haji Umur : 30-49 tahun
Perempuan : 110 orang Laki-laki : 115 orang Umur 50 – 80 th
Perempuan : 120 org Laki – laki : 125 org
5 Panti asuhan Umur : 7-9 tahun (P : 11 orang, L : 13 orang) Umur : 10-12 tahun (P : 20 orang, L : 18 orang) Umur : 13-15 tahun ( P : 9 orang, L : 16 orang)
PEMBAGIAN KELOMPOK INSTITUSI (4D)