commit to user
i
PENGEMBANGAN OBYEK WISATA ATLANTIC DREAMLAND SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KOTA SALATIGA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memeperoleh Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata
Oleh
WAHYU CONDRO SAPUTRO C 9407077
PROGRAM DIPLOMA III USAHA PERJALANAN WISATA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
commit to user
commit to user
commit to user
iv MOTTO
Kehidupan seseorang tidak berakhir saat dia gagal atau dikalahkan, kehidupannya berakhir saat dia berhenti dan tidak mau berjuang lagi.
( Galatia 6 : 9 )
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain, orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa sulit tetap tegar, tidak membiarkan dirinya
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Dengan setulus hati penulis persembahkan
Tugas Akhir ini untuk :
1. Ibu ku ENDANG SWR S.Pd. tercinta yang
selalu memberikan dukungan baik secara
moral maupun moril, selalu memberikan
kasih sayang yang tiada akhir dan doa
yang sangat luar biasa.
2. Kakak ku DEWI dan KRISTIN tersayang
yang telah memberikan dukungan,
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
karunia, rahmat, berkat, serta tuntunan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir ini dengan baik dan tanpa halangan serta hambatan. Tugas akhir ini
disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam menyelesaikan studi bagi
mahasiswa Program DIII Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret. Penulis menyadari tanpa bantuan dari beberapa pihak,
tugas akhir ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik.
Selama proses penelitian yang melelahkan hingga pengolahan data,
penulis telah melibatkan banyak pihak yang sangat membantu sehingga
terselesaikannya penelitian ini, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan
Seni Rupa yang telah mengijinkan dan mengesahkan tugas akhir ini.
2. Ibu Dra. Isnaini Wijaya Wardani.MPd., selaku ketua Program DIII Usaha
Perjalanan Wisata yang telah memberi petunjuk dan saran serta pengarahan
yang sangat berharga sehingga dapat terselesainya penulisan Tugas Akhir ini.
3. Ibu Umi Yuliati, SS Hum, selaku pembimbing pertama. Terima kasih atas
kesediaan waktu, ketelitian, semangat, bimbingan, dan dukungan bagi penulis
untuk memberikan yang terbaik sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
4. Ibu Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S M.Hum, selaku pembimbing kedua atas
waktu dan saran untuk memberikan bimbingan penulisan tugas akhir.
5. Seluruh dosen dan staf Program Studi Usaha Perjalanan Wisata yang telah
banyak memberikan ilmu, motivasi serta pengalaman yang berarti selama
kuliah.
6. Mbak Ifa, selaku bagian tata usaha DIII usaha perjalanan wisata yang telah
membantu penulis dalam pembuatan surat ijin yang berhubungan dengan
penyelesaian tugas akhir.
7. Ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, dukungan, dan
doa yang tiada hentinya bagi penulis, serta kakak ku yang selalu memberikan
commit to user
vii
8. Kakak ku Diah S.Pd yang telah memberi dukungan dan menyediakan fasilitas
bagi penulis.
9. Teman-teman Kos (Majid, Agus, Nanda, Bowo, Kaesya, Adit, Novan, Didit,
Riska, Heru, Aldi) yang telah banyak memberi kenangan manis, tawa,
motivasi, dan masukan di dalam menjalani studi.
10.Teman-teman DIII Usaha Perjalanan Wisata 2007, terima kasih atas
kebersamaannya selama ini, dukungan dan semangat kalian sangat berarti bagi
penulis.
11.Krisnawati yang selalu memberikan semangat, kekuatan dan dukungan di saat
penulis putus asa.
12.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penulisan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan dan
banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca.
Surakarta, Oktober 2011
commit to user
viii ABSTRAK
Wahyu Condro Saputro, 2011. Pengembangan Obyek Wisata Atlantic Dreamland Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kota Salatiga. Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Laporan Tugas Akhir ini bertujuan mengkaji tentang rumusan masalah yaitu Potensi apa yang dimiliki obyek wisata Atlantic Dreamland sebagai daya tarik wisata di Kota Salatiga? Bagaimana usaha pengembangan yang bisa dilakukan oleh pengelola untuk kemajuan obyek wisata Atlantic Dreamland? Bagaimana pemasaran yang dilakukan oleh pengelola obyek wisata Atlantic Dreamland?
Penulisanan laporan tugas akhir ini disusun menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, observasi lapangan dan wawancara langsung dengan berbagai narasumber. Penulisan laporan tugas akhir ini disajikan secara deskriptif, kemudian data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Atlantic Dreamland memiliki beberapa potensi – potensi yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik di Kota Salatiga dan memiliki beberapa tujuan yaitu, sebagai pelayanan jasa yang di berikan kepada publik dalam bentuk daerah tujuan wisata, dengan berbagai atraksi wisata yang dapat ditemukan hanya dalam satu obyek wisata.
commit to user
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Kajian Pustaka ... 5
F. Metode Penelitian ... 9
1. Lokasi Penelitian ... 9
2. Teknik Pengumpulan Data... 9
3. Tehnik Analisa Data ... ... 11
I. Sistematika Penelitian ... 12
BAB II GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN KOTA SALATIGA A. Sejarah Kota Salatiga ... 13
B. Visi dan Misi Kota Salatiga ... 17
C. Kondisi Geografis Kota Salatiga ... 19
1. Letak Geografis ... 19
2. Batas Wilayah ... 20
commit to user
x
D. Potensi dan Produk Kepariwisataan Kota Salatiga ... 22
1. Potensi Wisata Salatiga ... 22
2. Produk Kepariwisataan Salatiga ... 26
BAB III PENGEMBANGAN ATLANTIC DREAMLAND SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KOTA SALATIGA A. Gambaran Umum Obyek Wisata Atlantic Dreamland ... 28
B. Potensi di Atlantic Dreamland …………... 30
C. Data Kunjungan Wisatawan ... 47
D. Pengembangan Obyek Wisata Atlantic Dreamland dilihat dari 4 A ... 49
E. Usaha Pengembangan Obyek Wisata Atlantic Dreamland ... 56
F. Pemasaran Obyek Wisata Atlantic Dreamland ... 58
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan... 62
B. Saran... 64
DAFTAR PUSTAKA... 65
commit to user
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Peta Wisata Kota Salatiga... 67
- Gambar 1 Peta Wisata Kota Salatiga... 67
Lampiran 2 Peta Atlantic Dreamland... 68
- Gambar 2 Peta Atlantic Dreamland... 68
Lampiran 3 Foto Brosur Atlantic Dreamland... 69
- Gambar Brosur Atlantic Dreamland... 69
Lampiran 4 Foto Atlantic Dreamland... 70
- Gambar 4 Pintu Masuk Dreamland... 70
- Gambar 4 Ruang Istirahat Kru bus... 70
- Gambar 5 Kantin... 71
- Gambar 6 Konter Penjualan Tiket Terusan dan Sovenir... 71
Lampiran 4 Daftar Nama Informan... 72
PENGEMBANGAN OBYEK WISATA
ATLANTIC DREAMLAND SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KOTA SALATIGA
Wahyu Condro Saputro1
Umi Yuliati, S.S.M Hum2 Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S.,M.Hum3
ABSTRAK
2011. Pengembangan Obyek Wisata Atlantic Dreamland Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kota Salatiga. Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Laporan Tugas Akhir ini bertujuan mengkaji tentang rumusan masalah yaitu Potensi apa yang dimiliki obyek wisata Atlantic Dreamland sebagai daya tarik wisata di Kota Salatiga? Bagaimana usaha pengembangan yang bisa dilakukan oleh pengelola untuk kemajuan obyek wisata Atlantic Dreamland? Bagaimana pemasaran yang dilakukan oleh pengelola obyek wisata Atlantic Dreamland?
Penulisanan laporan tugas akhir ini disusun menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, observasi lapangan dan wawancara langsung dengan berbagai narasumber. Penulisan laporan tugas akhir ini disajikan secara deskriptif, kemudian data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Atlantic Dreamland memiliki beberapa potensi – potensi yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik di Kota Salatiga dan memiliki beberapa tujuan yaitu, sebagai pelayanan jasa yang di berikan kepada publik dalam bentuk daerah tujuan wisata, dengan berbagai atraksi wisata yang dapat ditemukan hanya dalam satu obyek wisata.
1
Mahasiswa Jurusan DIII Usaha Perjalanan Wisata dengan NIM C9407007
2
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing I
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di Indonesia pariwisata telah menampilkan peranannya dengan nyata
dalam memberikan kontribusi terhadap kehidupan ekonomi, sosial dan budaya
bangsa. Kesempatan kerja bagi orang-orang trampil dibidang ini makin bertambah
jumlahnya, pendapatan negara dari sektor pajak dan devisa makin bertambah,
keadaan sosial masyarakat yang terlibat dalam sektor ini makin baik. Kebudayaan
bangsa makin memperoleh apresiasi. Pariwisata hakekatnya berlandaskan pada
keindahan alam, flora dan fauna, air laut khatulistiwa yang hangat sepanjang
masa, kebudayaan multi etnis, adat istiadat, busana dan makanan, way of life yang
ramah, situs dengan benda-benda sejarah purbakala dan sebagainya ( Nyoman S.
Pendit 1965 : 5 ).
Keindahan alam dan keanekaragaman budaya yang ada, menjadikan
Jawa Tengah terkenal akan obyek wisata, baik itu obyek wisata alam, buatan
maupun budaya. Selain untuk menjadi kelangsungan hidup para pelaku wisata,
pendapatan dari obyek-obyek wisata dapat meningkatkan pemasukan bagi
pemerintah daerah khususnya dan pemerintah pusat pada umumnya. Untuk
kelancaran pengembangan pariwisata diperlukan beberapa pendorong yang
penting antara lain : akses jalan yang baik, transportasi darat, laut, udara dan
commit to user
akomodasi sebagai sarana yang tidak kalah pentingnya dalam pengembangan
pariwisata.
Pengelola kegiatan pariwisata sangat diperlukan dalam rangka membuat
para wisatawan untuk tinggal lebih lama di daerah tujuan wisata dan bagaimana
agar wisatawan membelanjakan uang sebanyak-banyaknya selama melakukan
kegiatan wisata. Makin lama wisatawan tinggal di suatu tempat akan
meningkatkan pengeluaran mereka, sehingga akan meningkatkan perusahaan jasa
transportasi, hiburan, akomodasi dan jasa lainnya ( Dyah Sekarsari, 2005 : 1 ).
Banyak obyek wisata yang perlu dikembangkan agar mendatangkan para
wisatawan. Obyek yang berada di Jawa Tengah khususnya di Salatiga memiliki
beberapa obyek yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan. Salah satu sektor
potensial yang diharapkan dapat mendongkrak pengembangan ekonomi
masyarakat adalah sektor pariwisata. Ini didasarkan kepada pertimbangan
ketersediaan potensi wisata, Kota Salatiga yang berada di titik persimpangan
Joglosemar, di dukung kondisi udara yang sejuk hal itu akan membuat daya tarik
tersendiri khususnya kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kota Salatiga merupakan salah satu daerah yang memiliki daya tarik
wisata untuk dikunjungi. Obyek wisata yang memiliki daya tarik di Salatiga
diantaranya Kopeng, Kali Pancur, Agro Wisata Camping Ground Salib
Putih,Muncul atau Tirta Muncul, Kali Taman, Atlantic Dreamland, Air Sendang
commit to user
Salah satu potensi wisata yang ada di Kota Salatiga yang sampai saat ini
masih belum banyak dikenal oleh masyarakat luas adalah obyek wisata Atlantic
Dreamland. Obyek wisata Atlantic Dreamland ini dibangun di atas sebidang
tanah dengan luas lebih kurang 5 hektar ini akan memberikan kepuasan dan
kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung.
Obyek wisata Atlantic Dreamland tergolong baru karena obyek ini
belum lama berdiri. Obyek ini terletak di Tingkir, Salatiga yang berjarak 1 KM
dari kota Salatiga. Di dalam obyek tersebut terdapat berbagai jenis fasilitas
bermain anak, Flying Fox, juga dilengkapi dengan souvenir shop dan outlet
makanan dan minuman, kantin, mushola, toilet dan parkir yang luas.
Produk wisata Atlantic Dreamland dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat terutama pengelola obyek tersebut. Karena obyek wisata Atlantic
Dreamland ini merupakan sebuah produk wisata yang sangat bisa dikembangkan
dan dijual untuk dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Keadaan seperti ini
memberi fenomena yang menarik bagi kepariwisataan di Kota Salatiga yang
merupakan sebuah potensi untuk dikelola dan dikembangkan secara serius.
Dengan adanya Atlantic Dreamland juga dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat di sekitar obyek.
Dengan berdasarkan semua latar belakang masalah yang telah
commit to user
gelar Ahli Madya di Program Pendidikan Diploma III Usaha Perjalanan Wisata
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
A. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan beberapa pokok
masalah sebagai berikut :
1. Potensi apa yang dimiliki obyek wisata Atlantic Dreamland sebagai daya
tarik wisata di Kota Salatiga ?
2. Bagaimana pemasaran yang dilakukan oleh pengelola obyek wisata
Atlantic Dreamland ?
3. Bagaimana usaha pengembangan yang bisa dilakukan oleh pengelola
untuk kemajuan obyek wisata Atlantic Dreamland ?
B. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui potensi yang dimiliki obyek wisata Atlantic Dreamland agar
dapat dikembangkan menjadi obyek wisata yang menarik untuk
dikunjungi wisatawan.
2. Mengetahui usaha pengembangan obyek wisata Atlantic Dreamland
sebagai daya tarik wisata di Kota Salatiga.
commit to user
C. Manfaat Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat memberikan hasil
penelitian memberikan manfaat antara lain sebagai berikut:
1. Manfaat praktis
Penulis dapat mengetahui dan mencoba menuliskan dari teori yang
didapat dan dapat memberikan suatu gambaran mengenai potensi wisata
yang ada di Kota Salatiga khususnya obyek wisata Atlantic Dreamland
dan juga bisa dijadikan bahan referensi bagi pembaca.
2. Manfaat akademis
Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan
keadaan yang sebenarnya. Dan juga data-data yang diperoleh penulis
untuk dijadikan acuan dalam laporan penelitian.
D. Kajian Pustaka
1. Pengertian Pariwisata
Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan dalam sementara waktu, dari
suatu tempat ke tempat yang lain, dengan maksud dan tujuan bukan untuk
perusahaan (business) atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi
semata-mata sebagai konsumen yang menikmati perjalanan tersebut guna untuk
bertamasya atau rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beranekaragam
commit to user
Menurut UU No. 1 Pasal 1 Tahun 2009 secara jelas dan tegas menyatakan
bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang
dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Saat ini pariwisata sudah dipandang sebagai bisnis yang banyak
mendatangkan uang maupun devisa oleh semua bangsa. Negara-negara seperti
Amerika Serikat, Swiss, Spanyol dan lain-lain menempatkan hasil devisa dari
sector pariwisata diurutan tertinggi sumber keuangan mereka. Bahkan Indonesia
pariwisata juga merupakan penyumbang devisa terbesar disamping sector lain.
Sebenarnya apa “Pariwisata” itu sendiri akan kami jelaskan dalam bab ini
termasuk obyek atraksi wisata yang mendukung sektor pariwisata ini. Sebenarnya
pariwisata Indonesia tidak kalah dengan pariwisata dinegara lain, hal ini
dibuktikan dengan adanya berbagai macam obyek wisata yang berupa wisata alam
maupun wisata budaya yang terbanyak di seluruh dunia. Jika obyek ini dikelola
dengan baik maka sumber devisa di Indonesia akan semakin meningkat.
Pariwisata menyangkut segala kegiatan dan hal-hal yang diperlukan
wisatawan. Berbagai ragam kegiatan dan keperluan itu menyangkut aspek
pemerintah, swasta, alam dan masyarakat yang saling kait-mengkait dan saling
menunjang dalam rangka memberikan jasa pelayanan yang memadai kepada para
wisatawan. Pariwisata bertujuan untuk memperkenalkan kebudayaan, keindahan
commit to user
masyarakat dan membuka kesempatan wisatawan dalam negeri untuk mengenal
tanah airnya sendiri (Oka A.Yoeti,1983,110).
2. Pengertian Wisatawan
Wisatawan Berasal dari bahasa sansekerta yang berasal dari kata “
wisata” yang berarti perjalanan, ditambah dengan akhiran “ wan” berarti orang
yang melakukan perjalanan (Musanef, 1995 : 14).
Menurut Chafied Fandeli mengatakan bahwa Wisatawan adalah
seseorang yang terdorong oleh sesuatu atau beberapa keperluan melakukan
perjalanan atau persinggahan sementara diluar tempat tinggalnya untuk jangka
waktu lebih dari 24 jam tidak dengan maksud untuk mencari nafkah (Chafied
Fandeli, 1995:58).
3. Pengertian Obyek Wisata
Obyek wisata menurut Musanef adalah tempat atau keadaan alam yang
mempunyai sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga
mempunyai daya tarik wisata dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi
oleh wisatawan.
Daya Tarik Wisata menurut UU No. 5 Pasal 1 adalah segala sesuatu
yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman
kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau
commit to user
Menurut H. Kodhyat Ramaini dalam “ Kamus Pariwisata dan
Perhotelan” obyek wisata dikelompokan menjadi :
a. Obyek wisata alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta
mempunyai daya tarik bagi wisatawan.
b. Obyek wisata budaya adalah obyek wisata dengan daya tarik yang
bersumber pada obyek kebudayaan seperti peninggalan budaya, sejarah,
museum, atraksi-atraksi kesenian, peristiwa-peristiwa khusus, serta
obyek-obyek lain berkaitan dengan obyek wisata budaya.
c. Obyek wisata tirta adalah kawasan perairan yang dapat digunakan untuk
rekreasi maupun olahraga air, dilengkapi dengan segala macam fasilitas
pendukungnya.
4. Pengertian Potensi
Potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan, kekuatan, kemampuan, kesanggupan daya (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1995 : 784).
Potensi di daerah tujuan wisata di pengaruhi adanya 4 pendekatan yang
lebih dikenal dengan istilah 4 A, antara lain :
a. Atraksi
Atraksi merupakan kemudahan untuk mencapai daerah tujuan
wisata,yang dapat dinikmati oleh wisatawan ditempat tujuan yang
merupakan sasaran para wisatawan datang berkunjung.
commit to user
Sarana yang memberikan kemudahan untuk mencapai daerah tujuan
wisata,yang mana tempat tersebut mudah dijangkau dan sarana yang
diperlukan wisatawan mudah ditemukan.
c. Amenitas
Tersedianya fasilitas pendukung ditempat tujuan wisata untuk
memudahkan wisatawan sebelum berkunjung seperti : penginapan,
restoran, hiburan, transportasi lokal, alat komunikasi, fasilitasperbankan,
fasilitas kesehatan dan lainya.
d. Aktivitas
Aktivitas adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh wisatawan selama
tinggal di daerah tujuan wisata.
F. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di Obyek Wisata Atlantic Dreamland yang terletak
di Jl. Soekarno-Hatta No. 303, Isep-Isep, Salatiga. Telp / Fax : 0298-322157 ,
323014 / (0298)314695 . Yang berjarak 1km dari pusat kota Salatiga.
2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam menyusun laporan tugas akhir ini penulis mengumpulkan data
commit to user
a. Observasi
Observasi adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan jalan
mengamati, meneliti atau mengukur kejadian yang sedang berlangsung. Dengan
cara ini data yang diperoleh adalah data faktual dan aktual dalam arti data yang
dikumpulkan diperoleh pada saat peristiwa berlangsung. Dalam penelitian ini
observasi di lakukan di obyek wisata Atlantic Dreamland pada bulan Mei sampai
dengan Juni. Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran
umum masalah yang dikaji sehingga penelitian akan terarah untuk mendapatkan
deskripsi nyata tentang permasalahan yang akan dibahas.
b. Wawancara
Penulis mencari data melalui wawancara dengan cara melakukan tanya
jawab dengan beberapa pegawai di obyek wisata Atlantic Dreamland, sebagai
narasumber adalah mas Dwi Hartanto sebagai Supervisor Marketing di obyek
wisata Atlantic Dreamland, dan juga Dewi merupakan wisatawan yang
berkunjung di obyek wisata Atlantic Dreamland.
c. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah metode pengumpulan data yang ditujukan untuk
memperoleh data-data yang akurat dari mengkaji buku-buku literatural yaitu
mengutip bagian yang kiranya mempunyai kaitan langsung dengan judul masalah.
Studi pustaka merupakan data pendukung yang dapat digunakan sebagai acuan
pembahasan permasalahan dalam penelitian baik segi instansi terkait maupun
commit to user
Studi Pustaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara
membaca buku dan tulisan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan data
yang diperoleh dari buku-buku teori, perpustakaan Laboraturium Tour DIII Usaha
Perjalanan Wisata maupun informasi dari pihak Obyek Wisata Atlantic
Dreamland dan Dinas Pariwisata Kota Salatiga.
d. Studi Dokumen
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang ditunjukan untuk
memperoleh data secara langsung dari tempat penelitian meliputi laporan kegiatan
berupa gambar, foto, brosur dan data yang relevan untuk penelitian.
3. Teknik Analisis Data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka langkah selanjutnya
adalah menganalisa. Pada tahap ini data yang dikumpulkan dimanfaatkan guna
menjawab persoalan yang diajukan di dalam rumusan masalah. Teknik analisa
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode
diskriptif kualitatif adalah penelitian yang berusaha mendiskriptifkan atau
menggambarkan atau melukiskan fenomena atau hubungan antar fenomena yang
diteliti secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
commit to user
BAB II
GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN KOTA SALATIGA
A. Sejarah Kota Salatiga
Kota Salatiga adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini
berbatasan sepenuhnya dengan Kabupaten Semarang. Salatiga terletak 49 km
sebelah Selatan Kota Semarang atau 52 km sebelah Utara Kota Surakarta, dan
berada di jalan negara yang menghubungan Semarang-Surakarta. Salatiga terdiri
atas 4 kecamatan, yakni Argomulyo, Tingkir, Sidomukti, dan Sidorejo. Salatiga
terletak di ketinggian 750-850 mdpl, dan terletak di lereng timur Gunung
Merbabu yang membuat daerah Salatiga menjadi lebih sejuk. Pemandangan
Gunung Ungaran, Gunung Telomoyo, dan Gunung Merbabu yang indah membuat
Salatiga menjadi daerah yang indah dan spektakuler. Seluruh wilayah Salatiga
dibatasi oleh Kabupaten Semarang, antara lain di bagian Utara berbatasan dengan
Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Pabelan, di bagian Selatan berbatasan dengan
Kecamatan Tengaran, di bagian Barat berbatasan dengan Kecamatan Tuntang dan
Kecamatan Getasan, di bagian Timur berbatasan dengan Kecamatan Tengaran dan
Kecamatan Pabelan ( Wikipedia.com/sejarah salatiga ).
Menurut Sartono Kartodirdjo (1992), sejarah merupakan pengalaman
kolektif dari suatu bangsa. Berpangkal dari pengertian sejarah itu, suatu daerah
akan mengukir makna penting dalam sejarahnya apabila masyarakat
pendukungnya mampu berkiprah mempertahankan kehidupan dalam waktu yang
cukup panjang. Usaha itu harus dibarengi pengungkapan pengalaman kolektif
commit to user
yang dimiliki sejak munculnya sampai sekarang. Namun penulusuran terhadap
bukti – bukti sejarah suatu daerah bukanlah hal yang mudah dilakukan, karena
selain peristiwanya sudah jauh dari masa kini juga karena sumber sejarahnya
semakin langka.
Penuluran Hari Jadi Salatiga menjadi masalah yang panjang karena
banyak faktor yang menghadang. Kelangkaan sumber sejarah lokal Salatiga
merupakan faktor menonjol yang mengakibatkan kabut sejarah lokal Salatiga
tetap menjadi misteri yang membayang. Tetapi bagaimanapun adanya, usaha
untuk memulai langkah kearah pemahaman hari jadi ini merupakan hal yang
sangat menggembirakan. Ada beberapa sumber yang dijadikan dasar untuk
mengungkap asal-usul Salatiga, yaitu yang berasal dari cerita rakyat, prasasti
maupun penelitian dan kajian yang cukup detail. Dari beberapa sumber tersebut
Prasasti Plumpungan-lah yang dijadikan dasar asal-usul Kota Salatiga.
Berdasarkan prasasti ini Hari Jadi Kota Salatiga dibakukan, yakni tanggal 24 Juli
750 Masehi yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Tingkat II Kota Salatiga
Nomor 15 Tahun 1995 tentang Hari Jadi Kota Salatiga. Prasasti Plumpungan,
cikal bakal lahirnya Salatiga, tertulis dalam batu besar berjenis andesit berukuran
panjang 170cm, lebar 10cm dengan garis lingkar 5 meter yang selanjutnya disebut
Prasasti Plumpungan.Berdasar prasasti di Dukuh Plumpungan, Desa Kauman
Kidul, Kecamatan Sidorejo, maka Salatiga sudah ada sejak tahun 750 Masehi,
pada waktu itu Salatiga merupakan perdikan. Perdikan artinya suatu daerah dalam
wilayah kerajaan tertentu. Daerah ini dibebaskan dari segala kewajiban pajak atau
commit to user
digunakan sesuai dengan kekhususan yang dimiliki. Wilayah perdikan diberikan
oleh Raja Bhanu meliputi Salatiga dan sekitarnya. Menurut sejarahnya, di dalam
Prasasti Plumpungan berisi ketetapan hukum, yaitu suatu ketetapan status tanah
perdikan atau swantantra bagi Desa Hampra. Pada zamannya, penetapan
ketentuan Prasasti Plumpungan ini merupakan peristiwa yang sangat penting,
khususnya bagi masyarakat di daerah Hampra. Penetapan prasasti merupakan titik
tolak berdirinya daerah Hampra secara resmi sebagai daerah perdikan atau
swatantra. Desa Hampra tempat prasasti itu berada, kini masuk wilayah
administrasi Kota Salatiga. Dengan demikian daerah Hampra yang diberi status
sebagai daerah perdikan yang bebas pajak pada zaman pembuatan prasasti itu
adalah daerah Salatiga sekarang ini. Dahulu para pakar telah memastikan bahwa
penulisan Prasasti Plumpungan dilakukan oleh seorang citralekha disertai para
pendeta (resi). Raja Bhanu yang disebut-sebut dalam prasasti tersebut adalah
seorang raja besar pada zamannya yang banyak memperhatikan nasib rakyatnya
(Sumber: Martinus Maria Sukarto Karto Atmojo,1995 : 19 ).
Prasasti Plumpungan ditulis dalam Bahasa Jawa Kuno dan Bahasa
Sansekerta. Tulisannya ditatah dalam petak persegi empat bergaris ganda yang
menjorok ke dalam dan keluar pada setiap sudutnya. Pemberian tanah perdikan
merupakan peristiwa yang sangat istimewa dan langka, karena hanya diberikan
kepada desa-desa yang benar-benar berjasa kepada raja. Untuk mengabadikan
peristiwa itu maka raja menulis dalam Prasasti Plumpungan Srir Astu Swasti
commit to user
pada hari Jumat, tanggal 24 Juli tahun 750 Masehi (Sumber: Kantor Informasi dan
Komunikasi Salatiga, 2005 ).
Pada masa kolonial Salatiga tercatat sebagai tempat ditandatanganinya
perjanjian antara Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said (kelak menjadi
KGPAA Mangkunegara I) di satu pihak dan Kasunanan Surakarta dan VOC di
pihak lain. Perjanjian ini menjadi dasar hukum berdirinya Kadipaten
Mangkunegaran. Pada zaman penjajahan Belanda telah cukup jelas batas dan
status Kota Salatiga, berdasarkan Staatsblad 1917 No. 266 Mulai 1 Juli 1917
didirikan Stadsgemeente Salatiga yang daerahnya terdiri dari 8 desa. Karena
dukungan faktor geografis, udara sejuk dan letak yang sangat strategis, maka
Salatiga cukup dikenal keindahannya di masa penjajahan Belanda, bahkan sempat
memperoleh julukan "Kota Salatiga yang Terindah di Jawa Tengah".
Kota Salatiga adalah bekas stadsgemeente yang dibentuk berdasarkan
staadblad 1929 No. 393 yang kemudian dicabut dengan Undang-Undang No. 17
Tahun 1950 tentang pembentukan daerah-daerah kecil dalam lingkungan Provinsi
Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Ditinjau dari segi administratif
pemerintah dikaitkan dengan kondisi fisik dan fungsi Kotamadya Daerah Tingkat
II Salatiga yang memiliki luas sekitar 17,82 Km dengan 75% telah merupakan
wilayah terbangun adalah tidak efektif. Berkat kesadaran bersama dan didorong
kebutuhan areal pembangunan demi pengembangan daerah, muncul gagasan
mengadakan pemekaran wilayah yang dirintis tahun 1983. Kemudian terealisir
tahun 1992 dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1992 yang
commit to user
yang terdiri dari 22 Kelurahan. Berdasarkan amanat Undang-undang No. 22
Tahun 1999 tentang Pemerintah daerah, Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga
berupah penyebutannya menjadi Kota Salatiga (Sumber: Kantor Informasi dan
Komunikasi Salatiga, 2005 ).
B. Visi dan Misi Kota Salatiga
Visi dan misi Kota Salatiga menjadi pedoman, arah kebijakan
pembangunan daerah yang dijabarkan dalam program dan kegiatan pembangunan.
Dengan memperhatikan issue strategis, kondisi, potensi, dan masalah yang
dihadapi, maka dirumuskan Visi dan Misi rencana pembangunan jangka
menengah daerah 2007-2012 yaitu: Salatiga lebih maju dan Harmonis, dengan tata
kelola pemerintahan yang lebih baik.
Perwujudan visi tersebut mengandung filosofi bahwa:
1. Salatiga Lebih Maju
Salatiga lebih maju yang artinya terwujudnya masyarakat dan Kota
Salatiga yang lebih baik dalam lima tahun ke depan di berbagai aspek,
mengandung makna bahwa pembangunan daerah senantiasa dilandasi keinginan
bersama untuk mewujudkan Kota Salatiga yang lebih baik dengan didukung oleh
SDM yang handal, berdaya saing serta pengelolaan pembangunan yang
berkelanjutan sehingga mampu mengikuti tuntutan perkembangan kemajuan
jaman.
commit to user
Harmonis artinya terwujudnya keserasian, keselarasan dan keseimbangan
dalam pembangunan masyarakat dan Kota Salatiga. Mengandung makna bahwa
dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan senantiasa memperhatikan
keseimbangan material maupun spiritual sehingga terjalin hubungan yang selaras,
serasi dan seimbang antara segenap pemangku kepentingan pembangunan dan
memperoleh hasil pembangunan daerah yang sinergis, komprehensif dan menjadi
kota tertata yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan estetika.
3. Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
Tata kelola pemerintah yang baik artinya terwujudnya penyelenggaraan
pemerintahan yang baik, bersih, profesional, berwibawa dan bertanggung jawab,
mengandung makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dilaksanakan dengan
senantiasa berwawasan ke depan, terbuka, cepat tanggap, akuntabilitas, efektifitas,
efisiensi, menjunjung tinggi supremasi hukum, mendorong partisipasi masyarakat
dan memiliki komitmen pada lingkungan hidup.
Untuk mewujudkan Visi Kota Salatiga 5 (Lima) tahun ke depan dalam
menghadapi era globalisasi dan tuntutan demokratisasi maka dijabarkan dalam
misi sebagi berikut:
1. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih maju dari berbagai aspek
Politik, Sosial Budaya, dan Ekonomi.
2. Mewujudkan prasarana dan saran kota yang lebih memadai.
commit to user
4. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
5. Mewujudkan ketertiban dan keamanan, dengan mengutamakan asas
kepastian hukum, keterbukaan, bertanggung jawab, responsif dan partisipatif
(Sumber : situs resmi: http://wwwpemkot-salatiga.go.id/).
C. Kondisi Geografis Kota Salatiga
1. Letak Geografis
Secara astronomis wilayah Kota Salatiga terbentang pada posisi antara
110.2.28’.37.79-11.32.39.79” BT dan antara 7.17’.4-7.23”.48” LS, yang
diperhitungkan dari Meridian O Grenwich dan Eguator. Posisi semacam ini dan
ditunjang oleh morfologi dan berupa pegunungan, menyebabkan Salatiga beriklim
tropis yang mempuntai suhu rata-rata 23°-24° .
Secara geomorfologi terletak di daerah pedalaman Jawa Tengah, berada di
kaki Gunung Merbabu dan gunung-gunung kecil lainnya. Disebelah Selatan
terdapat Gunung Merbabu yang kakinya langsung berpadu dengan pegunungan
Telomoyo dan pegunungan Gajah Mungkur. Perpaduan kaki kedua gunung itu
membentuk batas Barat Daya Salatiga. Disebelah Utara terdapat Pegunungan
Payung dan Rong. Sedangkan di sebelah Barat Laut berbatasan dengan Rawa
Pening. Adanya kombinasi lereng dan kaki gunung itulah menyebabkan Salatiga
terletak pada dataran yang nampaknya miring ke arah Barat. Tingkat kemiringan
berkisar dataran dan sekaligus lereng, sehingga dapat dikatakan Salatiga
merupakan dataran dan sekaligus lereng dari gunung dan pegunungan yang
commit to user
Secara administratif Kota Salatiga mempunyai 4 kecamatan dan 22
kelurahan atau desa. Adapun 4 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Argomulyo,
Kecamatan Tingkir, Kecamatan Sidomukti dan Kecamatan Sidorejo. Kota ini
dilihat dari segi administratif pada tahun 1998 mempunyai luas 5.678,110 hektar.
Secara administrasi Kota Salatiga berada di Propinsi Jawa Tengah, di
tengah-tengah wilatah Kabupaten Semarang. Salatiga mengalami beberapa
perubahan luas wilayah. Perubahan wilayah yang terakhir terjadi pada tahun 1992
dan telah diresmikan pada tahun 1993. Pemekaran wilayah tersebut adalah dari 9
kelurahan, 1 kecamatan menjadi 9 kelurahan dan 13 desa, 4 kecamatan (Sumber :
BPS, Kondisi Geografis Kotamadia Salatiga ).
2. Batas wilayah
Kota Salatiga dibatasi oleh desa-desa di wilayah kecamatan yang termasuk
Kabupaten Dati II Semarang sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Pabelan dan
Kecamatan Tuntang, Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang.
b. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Getasan dan
Kecamatan Tengaran, Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang.
c. Sebelah Timur : Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Pabelan dan
commit to user
d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Getasan dan
Kecamatan Tuntang, Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang ( Sumber :
BPS, Kondisi Geografis Kotamadia Salatiga ).
1. Pola Perkampungan
Pola perkampungan di Kota Salatiga sebagaimana pola perkampungan di
daerah pegunungan menunjukkan pola perkampungan yang tidak teratur. Rumah-
rumah dibangun terkesan tidak teratur, hal ini disebabkan keadaan kota Salatiga
yang berlahan miring dan tidak datar atau bergelombang. Rumah- rumah
penduduk secara fisik sudah banyak yang permanen yaitu temboknya terbuat dari
batu bata, tetapi ada juga rumah penduduk yang semi permanen dan belum
permanen. Rumah- rumah yang sudah permanen biasanya sudah berupa
bangunan- bangunan yang telah mencontoh model- model asing.
Jenis bangunan yang berupa tempat ibadah di Kota Salatiga sebagian besar
berupa masjid dan mushola, hal ini disebabkan oleh karena mayoritas masyarakat
kota Salatiga beragama Islam, walaupun tempat ibadah lainnya seperti gereja,
kuil, pura atau vihara juga ada. Pada umumnya letak tempat ibadah berada di
tengah- tengah perkampungan atau pada tempat- tempat yang mudah dijangkau
oleh masyarakat.
Disamping itu di kota ini juga terdapat banyak bangunan sekolah, baik
sekolah negeri maupun swasta dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi.
Misalnya saja Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Sekolah Tinggi
commit to user
Bangunan yang berupa pertokoan juga tidak sedikit, kebanyakan berada di
sepanjang jalan Jendral Sudirman dan sekitarnya, misalnya saja supermarket atau
swalayan, Mall dan Pasar Raya I dan Pasar Raya II. Ada beberapa Rumah Sakit di
kota ini dan beberapa Bank baik negeri maupun swasta yang bisa dimanfaatkan
oleh masyarakat. Dengan demikian kota ini sudah cukup padat dan ramai dilihat
dari wilayahnya yang tidak begitu besar (Sumber : BPS, Kondisi Geografis
Kotamadia Salatiga ).
D. Potensi dan Produk Kepariwisataan Kota Salatiga
1. Potensi wisata Salatiga
Melihat dari potensi alam yang ada, terobosan pembangunan melalui berbagai
kebijakan pembangunan ekonomi di Salatiga, serta penciptaan peluang ekonomi
yang mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan
ekonomi mutlak diperlukan. Demikian juga upaya untuk menemukan dukungan
potensi sektoral selain sektor primer (sektor pertanian) merupakan langkah
strategis yang perlu mendapat prioritas pengembangannya ke depan. Sektor
pariwisata adalah salah satu sektor potensial yang dapat membantu pengembangan
dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Di dukung dengan udara Salatiga yang
sejuk maka akan membuat daya tarik tersendiri khususnya kepada wisatawan
yang berkunjung di Salatiga ( http://www.google.com/kepariwisataan salatiga ).
Dalam rangka meningkatkan upaya pengembangan pariwisata yang
memadai, perlulah langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mengembangkan
commit to user
wisata alamnya dengan panorama pegunungan dan lingkungan kota yang berhawa
sejuk. Dari sisi wisata sejarah, kota itu mempunyai sebuah prasasti simbol
lahirnya kota dan banyak gedung-gedung sejarah bertebaran yang kini banyak
dimanfaatkan sebagai gedung pemerintahan. Selain itu ada wisata budaya seperti
tarian reok, tarian Jawa dan wayang kulit. Ditambah juga dengan wisata religius,
dimana Salatiga sangat kompleks atas keanekaragaman tentang agama, bila
mampu dikembangkan maka mempunyai nilai arti tersendiri. Dan juga ada wisata
kuliner, antaranya makanan khas seperti enting-enting gepuk, kripik paru dan
makanan-makanan kecil lain yang masih banyak. Serta peningkatan wisata pada
sektor pembangunan seperti perdagangan, komunikasi, jasa, restoran dan
perhotelan yang perlu ditingkatkan. Dari sekian banyak wisata ini, apabila mampu
dipadukan menjadi satu wadah sebagai tempat wisata yang layak dikunjungi, dan
dikelola secara baik dan profesional, maka Salatiga akan mempunyai daya tarik
tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung. Dengan demikian upaya nyata sangat
diperlukan dalam meningkatkan ekonomi (http://www.google.com/kepariwisataan
salatiga ).
Kota Salatiga dikenal sebagai Kota Pendidikan, Olahraga, Perdagangan
dan Transit Pariwisata. Banyak bangunan kuno tersebut dimanfaatkan untuk
sekolah, kantor dan tempat tinggal. Salatiga memiliki keanekaragaman daya tarik
wisata baik yang bersifat budaya,alam dan air. Obyek wisata tersebut antara lain :
commit to user
a. Prasasti Plumpungan
Prasasti Plumpungan terletak di dukuh Plumpungan, Kelurahan Kauman
Kidul, Kecamatan Sidorejo. Prasasti Plumpungan ini berupa batu endesit
berukuran panjang 170cm, Lebar 160cm, garis lingkar 5m, dengan berat kurang
lebih 20 ton. Prasasti Plumpungan bertuliskan huruf Jawa kuno dan Sansekerta,
merupakan cikal bakal lahirnya Salatiga sejak tahun 750 M, tepatnya hari jumat,
tanggal 24 Juli tahun750 Masehi. Hari tersebut selanjutnya ditetapkan sebagai
Hari Jadi Kota Salatiga.
b. Mapag Tanggal
Upacara Mapag Tanggal ini dilaksanakan setiap tanggal 1 Syuro dan
bertempat di Makam Ki Hajar Sampurno, Dusun Sugihwaras, Kelurahan
Randuacir, Kecamatan Argomulyo. Proses ini diawali dengan ritual “ mandi
kungkum “ disendang senjoyo. Ketika kungkum mereka membawa telur dan botol
kosong. Telur diyakini akan meramalkan nasib mereka pada satu tahun
mendatang, sedangkan botol kosong yang nantinya akan diisi air ketika kungkum
diyakini sebagai lambang besarnya rejeki dan keberuntungan yang akan diperoleh
pada tahun tersebut. Beribu pengunjung datang dari berbagai pelosok nusantara
untuk ngalap berkah Ki Hajar Sampurno ( Sumber : Arsip Dishubkombudpar
Salatiga, Tentang Salatiga ).
commit to user
a. Desa Wisata Tingkir Lor
Tingkir Lor merupakan Desa Wisata dengan pemandangan yang indah dan
alam yang bersih. Produk yang dihasilkan berupa makanan khas, kemilan dan
konveksi yang sudah sangat dikenal. Bahkan sampai Sumatra, Kalimantan dan
Sulawesi. Disini terdapat makam K.H. Wachid yang merupakan eyang dari
Gusdur ( Sumber : Arsip Dishubkombudpar Salatiga, Tentang Salatiga ).
3.Wisata Air
a. Atlantic Dreamland
Atlantic Dreamland terletak di Desa Isep-Isep Salatiga merupakan kolam
pemandian andalan Kota Salatiga yang menyediakan berbagai jenis fasilitas atau
wahana permainan seperti kolam renang besar, waterboom, water toys, circullar
track, jet coaster,carousel, boom-boom car, soft play, game center, water ball,
battery car, balon loncat, ATV, flying fox, kuda poni, trampoline, dan lain-lain.
b.Kolam Renang Kalitaman
Kolam renang ini merupakan kolam renang tertua yang ada di Kota
Salatiga. Kolam ini pernah dipakai sebagai salah satu arena renang kejuaraan
PON pertama pada tahun 1948 yang diselenggarakan di Solo. Fasilitas yang
tersedia dikolam ini antara lain kolam renang orang dewasa, kolam renang
anak-anak, papan loncat indah, taman kanak-kanak-anak, ruang bilas, ruang ganti dan area
khusus para orang tua untuk menunggu anak-anak yang sedang asyik
mandi/berenang ( Sumber : Arsip Dishubkombudpar Salatiga, Tentang Salatiga ).
Kota Salatiga memiliki potensi dan produk kepariwisataan yang
commit to user
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga telah merancang dan menetapkan
Salatiga sebagai Kota tujuan wisata, bukan lagi sekedar sebagai Kota transit
wisata, maka sarana pariwisata, jasa pariwisata, obyek dan daya tarik wisata perlu
dibenahi, dimodifikasi dan dikembangkan agar memiliki daya saing. Maka dari
itu, Dinas Perhubungan, Komunikasi, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga
mengajak seluruh komponen masyarakat terutama investor dan pelaku usaha
kepariwisataan Dalam maupun Luar Negeri untuk berinvestasi di bidang
kepariwisataan di Kota Salatiga.
2. Produk Kepariwisataan Salatiga
Kota Salatiga saat ini memiliki tempat yang direncanakan sebagai kawasan
wisata yaitu Taman Wisata Salatiga terletak di Kelurahan Bugel yang berjarak 1,5
km dari pusat kota Salatiga, Cagar Budaya Prasasti Plumpungan di Kelurahan
Kauman Kidul yang berjarak 1,5 km dari pusat Kota Salatiga dan Tempat Wisata
Kuliner di Kelurahan Sidorejo Lor yang berjarak 0,5 km dari pusat Kota Salatiga.
Selain itu, Kota Salatiga juga memiliki 144 Bangunan Cagar Budaya yang
potensial menjadi obyek wisata yang terbesar di pusat kota, terutama sepanjang
jalan Diponegoro.
Beberapa langkah strategis yang saat ini ditempuh untuk menarik investor
dan pelaku usaha kepariwisataan untuk berinvestasi antara lain menyediakan
lahan untuk kawasan pariwisata dan memberi kemudahan berupa ijin usaha
commit to user
berkembang di Kota Salatiga saat ini cukup mempunyai daya saing. Produk
kepariwisataan di Kota Salatiga antara lain :
a. Usaha Jasa Pariwisata
Saat ini Kota Salatiga memiliki beberapa Biro dan Agen Perjalanan Wisata
baik perjalanan darat maupun udara, usaha jasa impresariat (Event Organizer)
pramuwisata, jasa wedding.
b. Usaha Obyek dan Daya Tarik Wisata
Kota Salatiga memiliki beberapa jenis obyek wisata, baik obyek dan daya
tarik wisata alam, obyek dan daya tarik wisata budaya maupun obyek dan daya
tarik wisata buatan/minat khusus. Dari ketiga jenis obyek wisata tersebut, obyek
wisata yang paling prospektif adalah obyek dan daya tarik wisata budaya seperti
kesenian tradisional, tarian tradisional dan tradisi lainnya serta obyek dan daya
tarik wisata buatan/minat khusus seperti kolam pemandian/kolam renang, kolam
pemancingan ikan, tempat wisata belanja, wisata kuliner, tempat hiburan umum
seperti karaoke, billiard, dan lain-lain.
c. Usaha Sarana Pariwisata
Selain jasa pariwisata dan obyek wisata, Kota salatiga juga memiliki
berbagai jenis sarana pariwisata seperti hotel baik hotel berbintang maupun hotel
melati, penginapan, restoran dan rumah makan (Sumber : Profil dan visualisasi
commit to user
BAB III
PENGEMBANGAN ATLANTIC DREAMLAND SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KOTA SALATIGA
A. Gambaran Umum Obyek Wisata Atlantic Dreamland
Atlantic Dreamland didirikan oleh seorang pengusaha yang berasal dari
Boyolali yang bernama Santoso. Atlantic Dreamland dibangun di atas sebidang
tanah dengan luas lebih dari 5 hektar ini merupakan sebuah taman hiburan
keluarga konsepnya family juga bisa dikatakan seperti pulau impian. Atlantic
Dreamland sebagai obyek wisata edukatif menyediakan fasilitas-fasilitas yang
tidak hanya menyenangkan tapi juga mendidik. Para wisatawan akan dimanjakan
dengan aneka permainan berskala nasional bahkan internasional.
Atlantic Dreamland Salatiga adalah sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang pariwisata, yang didirikan sejak bulan Juni tahun 2008. Atlantic
Dreamland menyediakan sarana rekreasi, hiburan dan permainan bagi keluarga.
Nama Atlantic Dreamland sendiri berasal dari dua suku kata ATLANTIC dan
DREAMLAND. ATLANTIC berupa singkatan dari Arena Taman Liburan Andalan
Salatiga Cebongan. Sementara itu DREAMLAND diambil dari bahasa Inggris
yang berarti Taman Impian. Arena Bermain dengan status kepemilikan modal
swasta ini memiliki 16 wahana permainan, yang sejak berdiri hingga akhir tahun
2010 telah dikunjungi oleh 329.953 pengunjung. Perusahaan yang memiliki
jumlah karyawan tetap sebanyak 56 orang dan freelance 25 orang ini
commit to user
mengharapkan agar jumlah pengunjung Atlantic Dreamland akan terus bertambah
setiap tahunnya.
Selain fasilitas bermain Atlantic Dreamland juga dilengkapi dengan
souvenir shop, outlet makanan dan minuman, kantin, mushola, ruang p3k dan
toilet juga disertai area parkir yang luas demi kenyamanan wisatawan. Atlantic
Dreamland berlokasi di kota Salatiga tepatnya di JL.Soekarno-Hatta, lokasi yang
sangat strategis memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk berkunjung dan
menikmati fasilitas yang disediakan.
Obyek wisata Atlantic Dreamland memiliki beberapa tujuan yaitu, sebagai
pelayanan jasa yang diberikan kepada publik dalam bentuk Daerah Tujuan Wisata
(DTW), dengan berbagai atraksi wisata yang dapat ditemukan hanya dalam satu
obyek wisata yang ditunjang dengan berbagai fasilitas yang mendukung.
Disamping itu, sebagai salah satu cara yang dilakukan pengelola dalam
mengentaskan kemiskinan dengan merekrut tenaga ahli yang dapat berkecimpung
di dunia pariwisa ( Observasi pada tanggal 14 Mei 2011 ).
Obyek wisata Atlantic Dreamland memiliki visi dan misi untuk
perkembangan ke depan. Adapun visi dan misi nya adalah :
1. Visi
Menjadi wahana rekreasi keluarga terbesar dan terlengkap di Kota Salatiga
2. Misi
a. Menambah wahana permainan anak-anak dengan kualitas dan standar
commit to user
b. Bekerjasama dengan perusahaan dan instansi terkait dalam pengembangan
pariwisata di Kota Salatiga
c. Menyediakan sarana dan prasarana sebagai tempat penyelenggaraan
event-event di Kota Salatiga
( Sumber : wawancara dengan Dwi Hartanto, Supervisor Marketing, Tanggal 14
Mei 2011 )
B. Potensi – Potensi Yang Terdapat Di Obyek Wisata Atlantic Dreamland
Obyek wisata Atlantic Dreamland terletak di Desa Isep-Isep, Kota
Salatiga. Untuk mencapai daerah tujuan wisata ini tidak sulit, karena dengan
tersedianya berbagai macam transportasi untuk menuju ke obyek Atlantic
Dreamland sangat mudah dicari. Serta didukung dengan akses jalan menuju
obyek yang bagus, juga karena lokasi obyek itu sendiri terletak di jalan utama
Surakarta-Semarang. Itulah yang menjadikan obyek ini terus digali potensinya
karena mempunyai modal lokasinya yang strategis. Obyek wisata Atlantic
Dreamland juga menyediakan berbagai fasilitas wisata. Disamping harga tiket
masuknya relatif murah, Atlantic Dreamland juga menyediakkan tiket terusan,
fasilitas dari tiket terusan ini adalah wisatawan dapat menikmati berkali-kali
wahana-wahana yang ada, namun juga ada wahana yang hanya bisa satu kali. Bila
wisatawan ingin menikmati lagi, maka wisatawan juga harus membayar tiket
wahana lagi. Adapun potensi wisata yang terdapat di obyek wisata Atlantic
commit to user
1. Arena Bermain
[image:42.595.154.472.226.491.2]a. Battery Car
Gambar : Battery Car
(Sumber : Dokumen Pribadi,Sabtu 14 Mei 2011)
Battery Car merupakan salah satu sarana bermain untuk anak-anak,
terdapat mobil-mobilan yang menggunakan tenaga baterai. Disini sudah
disediakan jalur sendiri apabila ingin mencoba atau ingin mengendarai
mobil-mobilan tersebut. Lintasanya tidak terlalu jauh tetapi hanya memutar di bagian
yang sudah ditentukan dan permainan ini hanya dapat digunakan maksimal umur
5 tahun, apabila di atas 5 tahun petugas tidak memperbolehkan. Wisatawan
khususnya anak-anak bisa mengendarai wahana ini sendiri. Harga tiket untuk
commit to user
membeli tiket terusan maka wisatawan diperbolehkan menaiki wanaha ini
berulang- ulang.
[image:43.595.157.467.241.487.2]b. Flying Fox
Gambar : Flying Fox
(Sumber : Dokumen Pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)
Ada hal yang menarik dalam permainan Flying Fox di Atlantic Dreamland
ini, selain meluncur dari atas tower setinggi 13 meter ini pengunjung akan dibawa
melintasi hampir setengah arena wisata dan dapat melihat semua permainan
dibawahnya dimana pengunjung melintas. Flying Fox yang dibangun ditempat ini
dirancang sedemikian rupa oleh MPRO PROVIDER dan menjadi satu-satunya
Flying Fox terpanjang di kota abon ini. Disamping untuk anak-anak Flying Fox
ini juga dapat di nikmati oleh orang dewasa yang lintasan nya lebih tinggi dari
lintasan anak-anak. Harga tiket untuk sekali meluncur,untuk yang pendek Rp
commit to user
[image:44.595.159.470.185.475.2]c. Water Boom
Gambar : Water Boom
(Sumber : Dokumen Pribadi, 14 Mei 2011)
Water Boom adalah kolam renang dengan 5 buah papan seluncur dengan
ketinggian mulai dari 3-12 meter dan dengan panjang lintasan antara 10-30 meter
menjadi tantangan untuk menguji keberanian wisatawan dan Selalu dalam
pengawasan 3 orang lifeguard. Wisatawan dapat bermain-main di kolam ini
dengan diguyur air dari atas dan tersedia juga seluncuran yang berkelok-kelok.
Fasilitas yang di sediakan di waterboom adalah kantin, kamar bilas, dan toilet.
Untuk masuk di wahana ini wisatawan dikenakan tiket masuk seharga Rp
commit to user
[image:45.595.167.456.187.490.2]d. Jet Coaster
Gambar Jet Coaster
(Sumber : Dokumen Pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)
Wahana Jet Coaster selain mengenalkan salah satu jenis alat transportasi (
kereta api ), wahana Jet Coaster ini juga sangat seru. Dengan lintasan yang
berkelok, naik dan turun yang cukup tajam dan kecepatan yang cukup kencang
wahana Jet Coaster dapat menguji mental wisatawan. Untuk menaiki wahana ini
wisatawan dikenakan tiket sebesar Rp 6.000,-. Tetapi bagi wisatawan yang sudah
commit to user
[image:46.595.164.482.186.483.2]e. Water Ball
Gambar : Water Ball
(Sumber : Dokumen Pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)
Wahana Water Ball adalah wahana berupa bola yang bisa dimasuki
wisatawan sehingga wisatawan bisa berjalan di atas air tanpa takut basah. Bagi
wisatawan yang menaiki wahana Water Ball ini tidak perlu takut tenggelam atau
susah bernafas, karena didalam bola juga ada 1 pemandu yang sudah terlatih. Bola
ini juga di isi dengan gas oksigen sehingga aman bagi para wisatawan yang
menaikinya. Tidak hanya anak-anak yang boleh naik wahana Water Ball ini, tetapi
orang dewasa juga diperbolehkan naik wahana ini. Untuk naik Water Ball ini
wisatawan dikenakan tiket masuk seharga Rp 10.000,-. Bagi wisatawan yang
commit to user
[image:47.595.167.460.187.489.2]f. Bioskop 4 Dimensi
Gambar : Bioskop 4 Dimensi
(Sumber : Dokumen Pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)
Bioskop 4 Dimensi adalah wahana paling baru yang ada di Atlantic
Dreamland. Bioskop 4 Dimensi ini menyediakan 5 judul film seri terbaru. Selain
menambah pengalaman wahana ini juga sarat dengan ilmu pengetahuan, tidak
hanya dengan jenis film yang diputar, namun juga alur cerita yang sangat menarik
dan mendidik. Seputar dunia air, dunia luar angkasa, dunia dinosaurus, dunia
burung juga di sajikan bagi wisatawan. Dengan kapasitas 24 orang dewasa,
commit to user
gelembung yang siap menemani wisatawan saat menyaksikan film-film di
Bioskop 4 Dimensi. Wisatawan dikenakan tiket masuk seharga Rp. 10.000,-.
[image:48.595.153.474.223.492.2]g. Carousel
Gambar : Carousel
(Sumber : Dokumen Pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)
Wahana Komidi Putar dengan 16 kursi dengan model replika aneka jenis
satwa dalam goresan warna-warni cat yang menarik. Wahana Komedi Putar
sangat cocok untuk menambah pengetahuan seputar dunia satwa bagi wisatawan
khususnya anak-anak. Wahana ini digemari wisatawan terutama anak-anak karena
model permainannya yang menarik dengan replika satwa dan sangat aman
digunakan anak-anak. Wisatawan yang ingin menaiki wahana Caurosel ini
commit to user
[image:49.595.150.476.187.493.2]h. Balon Loncat
Gambar : Balon Loncat
(Sumber : Dokumen Pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)
Wahana yang sangat digemari anak-anak, dengan luas sekitar 100m2
sehingga anak-anak merasa betah dalam melompat, berguling, dan berlarian.
Aneka karakter balon yg lucu dengan warna-warni menarik siap menemani
wisatawan yang bermain di balon loncat ini. Wisatawan dikenakan tiket masuk
untuk balon loncat ini seharga Rp 5.000,-. Wisatawan yang sudah membeli tiket
commit to user
[image:50.595.131.506.185.484.2]i. Kuda Poni
Gambar : Kuda Poni
(Sumber : Dokumen pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)
Kuda Poni adalah satu-satunya wahana hewan yang ada di Atlantic
Dreamland ini. Kuda poni juga digemari para wisatawan khususnya anak-anak
karena bentuk kuda nya yang sangat lucu dan kecil maka anak-anak tidak merasa
takut mendekati ataupun menaiki kuda poni ini. Wisatawan bisa menunggangi
kuda poni mengelilingi atlantic dreamland dengan dipandu oleh petugas yang
professional. Setelah lelah bermain, sambil istirahat wisatawan juga bisa
menikmati naik kuda yang berbentuk kecil ini dan mengelilingi di arena atlantic
dreamland. Selain mengenalkan jenis satwa ini, juga melatih keberanian dalam
bermain dengan binatang. Untuk menunggangi kuda poni ini wisatawan hanya
commit to user
[image:51.595.167.459.187.494.2]j. Soft Play
Gambar : Soft Play
(Sumber: Dokumen pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)
Arena Soft Play dengan ruangan AC, terdiri dari 3 lantai dengan luas
ruangan 800m³. Dilengkapi dengan berbagai jenis permainan seperti : mandi bola,
flying fox mini, walk climbing, trampoline, titian tali, jembatan goyang, halang
rintang, shuting ball, permainan huruf dan angka, serta papan seluncur. Para
wisatawan khususnya anak-anak dapat bebas memilih permainan yang diinginkan,
permainan ini dapat melatih kemandirian dan mental anak. Wisatawan bebas
memilih untuk bermain di area soft play ini, disini anak-anak bukan hanya sekedar
bermain, tetapi juga ada unsur mendidik. Untuk masuk di arena soft play ini
commit to user
[image:52.595.161.481.183.490.2]k. Game Center
Gambar B.11 Game Center
(Sumber: Dokumen pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)
Game Center adalah pusat berbagai permainan ketangkasan dengan seri
permainan terbaru, yang tidak hanya melatih ketangkasan dan kelincahan anak,
tetapi juga kecepatan dalam mengambil sebuah keputusan. Macam-macam
permainan yang terdapat pada game center, antara lain Video Game, Game Motor,
Game Shoter dan Game-game ketangkasan lainnya. Bila wisatawan ingin
mencoba permainan di game center ini, maka wisatawan harus membeli koin.
Karena semua jenis permainan disini memakai koin untuk memulai
commit to user
[image:53.595.153.471.145.481.2]l. Bumper Car
Gambar : Bumper Car
(Sumber: Data pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)
Dilengkapi dengan 7 unit bumper cars seri terbaru dan tempat yang luas,
nyaman untuk dikendarai bagi wisatawan. Dilengkapi dengan safety belt untuk
menunjang keamanan dan kenyamanan dalam bermain. Permainan bumper cars
ini digemari oleh anak-anak dan orang dewasa. Wisatawan dapat
bersenggol-senggolan dengan mobil yang lain nya, permainan ini sangat seru dan
mengasyikan. Bagi anak di bawah 5 tahun di wajibkan untuk di dampingi oleh
orang dewasa, hal ini dimaksudkan untuk menjaga keselamatan wisatawan. Untuk
commit to user
[image:54.595.156.470.188.493.2]m. Circular Track
Gambar : Circular Track
(Sumber: Data pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)
Wahana Cirrcular track ini pertama kali wahana yang ada di Pulau Jawa
serta yang kedua di Indonesia, dengan tinggi 11 meter, dan panjang lintasan 22
meter. Circular track merupakan salah satu wahana yang bisa memacu adrenalin
bagi kawula muda. Lintasan yang berbentuk hampir setengah lingkaran ini, bagi
wisatawan yang menaiki wahana ini akan merasakan ayunan yang hebat. Itulah
daya tarik permainan ini,karena memacu adrenalin wisatawan yang menaikinya.
Disamping itu keselamatan wisatawan juga diutaman dan dijamin aman. Harga
commit to user
[image:55.595.148.448.188.486.2]n. Bungee Trampoline
Gambar : Bungee Trampoline
(Sumber: Data pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)
Wahana dengan system permainan dengan melontarkan tubuh putra-putri
anda ke atas, dibantu dengan alat lontar seperti tali dan trampolin. Selain
menambah sensasi baru, tentunya juga menumbuhkan keberanian anak dalam
menghadapi ketinggian. Permainan ini bukan hanya anak-anak saja yang
diperboleh, tetapi orang dewasa juga diperbolehkan menaiki wahana ini.
Permainan ini dilengkapi perlengkapan yang sangat sesuai dengan Standart
Nasional Indonesia pengelola sediakan bagi putra putri anda dan di bantu dengan
commit to user
[image:56.595.155.500.207.481.2]o. ATV
Gambar : ATV
(Sumber: Data pribadi, Sabtu 14 Mei 2011)
Salah satu permainan yang bisa digunakan untuk menguji ketangkasan dan
keberanian wisatawan dalam berkendara melintasi jalur yang telah disediakan.
Tersedia dua seri untuk anak-anak ( 50cc ) dan dewasa ( 150cc). Wisatawan bisa
mengelilingi di arena yang telah disediakan, dengan lintasan dari tanah dan
terdapat rintangan-rintangan sehingga wisatawan bisa menguji ketangkasannya
dan serasa menjadi offroader handal. Tiket untuk permainan ini seharga ATV
commit to user
2. Fasilitas di Atlantic Dreamland
a. Tiket Terusan
Obyek wisata Atlantik Dreamland juga menyediakan tiket terusan untuk
para wisatawan. Berbeda dengan tiket biasa yang harus membeli setiap kali ingin
menikmati wahana, bedanya tiket terusan adalah tiket yang bisa di gunakan untuk
menaiki semua wahana dengan berkali-kali tanpa harus membayar tiket lagi,
kecuali wahana Flying Fox, Kuda Poni, Circural Track, khusus wahana tersebut
hanya dapat menaiki satu kali saja. Harga dari tiket terusan ini adalah Rp 55.000,-
per orang.
a. Mushola dan Toilet
Saat ini terdapat 2 mushola yang terdapat di kawasan wisata Atlantic
Dreamland. Kondisi Mushola saat ini dalam keadaan baik sekali karena tergolong
baru dibangun. Selain itu, sudah banyak tersedia toilet atau kamar mandi di
kawasan wisata ini. Terdapat 5 toilet dan semuanya dalam kondisi baik dan
terawat kebersihanya.
b. Area Parkir dan Ruang crew bus
Kawasan obyek wisata Atlantic Dreamland telah dilengkapi dengan area
parkir yang cukup luas, yang mampu menampung kendaraan apapun dari
kendaraan bermotor sampai dengan bus. Serta disediakan ruang crew bus untuk
commit to user
c. Souvenir Shop
Kawasan obyek Atlantic Dreamland juga di lengkapi dengan souvenir
shop, disini menyediakan kenang-kenangan di Dreamland dan menyediakan
oleh-oleh makanan khas Kota Salatiga untuk dibawa pulang (Sumber : Wawancara
dengan Dwi Hartanto, Supervisor Marketing, Tanggal 8 Juni 2011).
C. Data Kunjungan Wisatawan
Pengelola obyek wisata Atlantic Dreamland telah melakukan berbagai upaya
untuk mengembangkan serta meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di
Atlantic Dreamland. Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pihak
pengelola juga telah membuat brosur tentang profil dan daya tarik Atlantic
Dreamland yang biasanya dibagikan pada waktu ada suatu acara di kawasan
obyek. Dengan diselenggarakan acara di kawasan obyek diharapkan jumlah
kunjungan wisatawan di obyek Atlantic Dreamland dapat mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Tabel dibawah ini merupakan daftar kunjungan wisatawan
commit to user
DATA KUNJUNGAN WISATAWAN DI ATLANTIC DREAMLAND PERIODE TAHUN 2008-2010
Data kunjungan wisatawan di Atlantic Dreamland Tahun 2008-2010
Bulan Jumlah (ORANG) Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010
Januari 13,884 14.314
Pebruari 3,582 2.887
Maret 7,336 8.451
April 7,255 7.563
Mei 8,771 6.894
Juni 22,817 13.045 14.103
Juli 20,872 15.973 15.987
Agustus 15,459 6.072 5.886
September 3,667 21.331 18.731
Oktober 24,020 5.369 10.644
November 5,522 6.311 7.689
Desember 13,122 12.894 13.986
TOTAL 80.995 121.823 127.135
(Sumber : Arsip Atlantic Dreamland)
Dari daftar tabel kunjungan wisata di atas dapat diketahui bahwa
kunjungan wisatawan pada Tahun 2008-2010 mengalami pasang surut.
Kunjungan wisatawan tertinggi pada bulan Oktober di Tahun 2008, pada bulan
September di Tahun 2009 dan pada bulan September di Tahun 2010, hal ini
commit to user
bersamaan dengan liburan Hari Raya Idul Fitri. Jadi banyak wisatawan yang
berlibur di Atlantic Dreamland baik dari anak-anak sekolah dan juga keluarga.
Kebanyakan pengunjung yang datang dari daerah Salatiga, Semarang dan
sekitarnya. Sedangkan kunjungan terendah terjadi pada bulan September di Tahun
2008 hal ini disebabkan pada bulan September bersamaan dengan bulan
Ramadhan. Pada bulan Febuari di Tahun 2009 dan Tahun 2010 hal ini disebabkan
karena pada bulan tersebut intensitas atau curah hujan yang tinggi dan juga pada
masa-masa masuk sekolah. Pada dasarnya