• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ironi Sejarah Keraton Surakarta abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ironi Sejarah Keraton Surakarta abstrak"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

dan pelestarian budaya Jawa. Oleh karena

itu, Keraton

Surakarta

kekuasaan

di

luar ntanusia berupa

sifat-sifat

mutlak dari

Sang Kuasa.

Dalam hal ini

Raja dianggap manusia yang

memiliki

l<elcbihan untuk dapat rnendekati Sang Kuasa

Mutlak

tersebut.

Pada eta republil<, Kerzrton Sr-rr:akarla hanyalah sebuah bangullan

peninggal

ngi temb

Raja

dan

ar ringga

Raja

tidak

err'ntahan

kektrasaan, ietapi han1,a sebagai pemimpin dan penjaga kebudayaan

.larva. Tepatnya, Raja lianya sebagai penonton permainan kekuasaan di tengah-tcngah ger.nerlapnya moclernisasi dan globalisasi sehingga Raja dan kerajaannva telah rnenjacii arkeologi-budaya. Raja harus der.rgan

sukarela

rlcnerirna

status

ini

sebagai

takdir

sejarah.

Konsekucnsi

lo-qis

ini

haruLs

diterirna,

bahkan nrengantarkan

;re n

lt'is riin'riti

'. . ri... , r-lirlrLnr bicllrng

l),,"

:i.

'

il

r,'i iiil r ilir!l ::,rtglll i::: '!- I .,

' .,,ltr',,,i. ,).:.: : , t. 'i't'

koni

ScJarah

Keraton

Surakarta

Titis

S.

Pitana

Menurut

sejarahnya,

Kemjaan

Matararl

Il

adalah kerajaan di pedalaman Jawa yang didirikan oleh Panenrbahan Senopati- Dalarn perkernbangannya, pusat pemerintahan Kerajaan Matararn Islarn

telah

seD

rnasa

at I

pada

ang

Wana

(3)

Buwana trl dari Karlasura pindah ke Surakarla. Pcrpindahan yang ,terakhir ini lebih disebabkan karcna kondisi fisik bangunan keraton

sudah rusak berat, akibat pcperallgan Ceger- Pecinan.

Keraton Surakarta yang berada

di

Kota Surakarta, tepatnya di Desa Sala,

didirikan

pada irari Rabu

l7

Sur-a

tahun 1670

sesuai penanggalan kalcnder Jau,a ( Februad, I 745 ), yang oleh orar.rg Jawa

ditandai dcngan ungkapan

candla scngkala:

sirnaning rc-ii

rasa tunggal. Dcsa Sala dipilii-r scbagai tenrpat Kcraton Surakarla karena desa

ini

dianggap n-remiliki kektLatan nragis dan sakral,

juga

di

sampnlg poslslllya

yang

bcrada pacia sebuah tempuran, yakni pertemuarr antara dua sungui, yaitu srLnglLi Pepe dan Bengawan Sala.

Ats

itekur

Keraton

Sur-nkarta i..u iiun l ;

th

scrtrata-mata',';r11' ud

karya ilrnr-r r-rncarrg bangun. tctapi l-ncr-Lrpakn,r hasil kerjasarna lntara

taliiriah

cian batiniah atiiu

titik

tentu rlnrara taliiriah dan batinialr. antara yang lo-qis dan yane uonloeis. antur-it yar-rg kasal dan yang halus,-juga antara fisik dart rtrctaflsik ( it_v-iuati we\\,anglln kltrr lahir-. sitratlatt

Jltalttu"*t tluttrutcrr:

prrliiir,,ri,.l'1',ikrrjerrg. rlarr,.rrrg:ruii1.t kang agal larr alLrs) kalcna kcircrirriazrnnya b,-'n,l.r-r jud

rlelaiui

r.nr.rtrilrl

olah batin kastrtapan, yait-u ttlalr Lrarin I'ung rncnganclall<an l<ctt{antal rasa petasaan tcrdalum yaug biasrr ,:lilaliukan dcngan carii rneditasi atau berscrnedi.

tlat

tcrsebut ciiLr.tiLt clilihat clar

i

karya nyata fisik

keraton

vang

tcllrentrLl< LnclalrLi

ir1)\cs

l)crititungan

l,lng

rtrrrtit

dair proscs

pcntilihan nriltcri

r,irrr!l

celrlat

clan selulranl

u

ittr dilakukan derrgan lralapun. aqur lrasil

akhiml,u rncmprrnyai

clala ruragis tinggi yane mcrrilil<i ;rancanrir l<crvibavu aan _\,itng llteuga_\'( )!r i

dan rnenjadi

kibht

l<cbrrclr\/aar,

\'anq

lcstari

l)crrgan clcntiliilrn.

lingkLrp

kehicl Lln:r

n

bLrcluvu .lrru

I

Kcralon

Sr-rrtklrr'Ia olcir

ttrasyarakat .ltnt lr scr irtll d u r, gulrir .cL-rligui ltusat br rrlava bati rr .liru u

SebelLrrtr bei,IlrlrLrirg il,-:n,.

ir

\cgarlr

I{cprLrblii< iritlorr,-'.rr. Kct-atort

SLtllrliirrr

scir

r:r:rr

.cr ri,.

l

rir\,\

l

\,

iing

:;,:l<lrli:llLs :;r:i;.Lt ri
(3)

I

?

b

merupakankeadaan

Y

dan terlibas dalam

hal

ini

pengelolaannya dilaksanakan

oleh Direktur

Jenderal

Surakarta termasuk

Masjid Agung

dan alun-alun karaton, di

samping

keberadaannya

dalam kungkungan kewajiban untuk

menyelenggarakan upacala-upacara, berupa perin gatan-peringatan dan perayaan-peruyaat sesuai dengan adat Keraton Surakarta.

Keputusan Presiden

Nornor

23

tahun

1988 rnerupakan

titik

antiklirnak dan realitas sejarah sefringga Keratorr Surakarta benar-b

p

k

berlindak

di

atas kekuasaan sebagaimana

yang

pemah

dilakoni

pada masa lalu. Rupanya Kepres tersebut telah menjadi titil<

baiik

scjarah

keraton yang patut dipahami

sebagai

kematian

subjck bersamaaan delgan berlalunya 5e-iarah budaya Jarr,a dalarn lintasan

horizon

moderuisrne. Negara-bangsa

yang

lebih

rnenernpatkan kescjalrteraan

llegara

berdasari<an asas-asas nrociemisasi telah melakukan pukulan telak terhadap Keratotr Snrakarta ptrda nrasa

kini.

Pukulan

ini

patut lnenjacli rcnlulgan

bagi

rnerckil

varlg berpikiran

jemih

bahwa perkernbangan nilai-rrilai k-ehidupan pacla

rnasa ciepan karena ketidaksesuaiannya harus dititipkan pada suatu sudut gclap yang disebLrt lrltseLun-ncgara.

Di

sudut itulah

puing-puing

keraton diselipl<an selringga h-rput

dari

hin-uar'-bingtrmya perlt atian ter-hadap kernajr"ran il rrru pcn gctah Lran clan tc l<no lclg i pada

nrasa l<ini.

Dalan.r keadaan ticlak lagi ada

pilihan

lain, Kelatitrr Sulakarta serirrg dipandang hanyer sebagai scbr-Llrh pcning-ualan se.jarah nrasn la[L clarr sitnbol ke-jayaan f-eodalisnrc btrclava i,arrg tclair rnati clitclan zalluur. Panclangan se;lcrli

ini

pacla uir alnva tnLrrrcr,rl

di

l<aliLngan

iutclcktual

dan kclomltol< perlucla vuirs tciuh clidiclii..

ririlircr

olch lentar.u .lepang, yakrri Barisan Peloprrr'- lrcnl]rclir il.LrrrLit Air- ( Pcta),

Seincnciau Kc-iboclan. clan Hciho. N'lclci<a

rlintbrntt

.inrt,.t uct'uiilrtl

yang d

Anti

S

bahwa berarti

politik

dan wilayah, yang berarti pula sama dengan menghidupkan kembali semangat feodalisme yang sudah tidak sesuai lagi dengan semangat perkembangan zaman dan kehidupan bernegara dan berbangsa Indonesia. Gerakan

ini

membawa

implikasi

luas dalam kehidupan masyarakat Surakarta, yang berakibat semakin kuatnya

dukungan bagi

penghapusan status Swapraja

bagi

Keraton

Surakarta

yang

dianggap sebagai

simbol

feodalisme

ini. Hal

ini

tidak lepas dari peran ke

menyebarkan propagan berkaitan dengan pihak

ang dianggap

merniliki

hubungan

politik

onialisme Belanda. Akhirnya, dengan segala ntah Negara Kesatuan

Republik

Indonesia (I.U<RI) menghapuskan status Swapraja bagi Keraton Surakarta. Kenyataan

ini

menempatkan Keraton Surakarta dan budaya Jawa secara terus-menenrs harus

mampu

menyesuaikan

diri secara

alamiah, baik dengan reaktuaUsasi peran keraton sebagai penjaga kebudayaan Jawa, refungsionalisasi bangunan dan kelembagaan ataupun revitalisasi tradisi dan budaya yang turnbuh di lingkungan keraton.

Sebagaimana

umumnya pembangunan

dan

penataan

kebudayaan yang berdasarkan kosep dualisme-paradoks, dua arus aliran kekuasaan tidaklah rnungkin dapat hidup secara bersamaan. Apabila aliran yang satu harus tetap hidup terus maka aliran yang lainnya haruslah dimatikan karena berlangsungnya satu kehidupan hanya dapat

dilakukan

dengan mematikair kehidupan yang lain. Dalam

hal

ideologi

juga

berlaku

hukum

),ang sarna seperti yang

ditunjukkan

oleh Gerakan

Anti

Swapraja yang tergabung dalam Panitia

Anti

Su,aprala (PAS) pada

tahtm l948.

Gerakan

ini

telah membunuh hak hidup, yakni apa yang disebut dengan feodalisme (kaku) yang sama sekali

tidak

diberikau kesempatan melakukan reposisi dan reoricrrtasi. Kematian feodalisnrc dalam konteks keraton

sarna sekali tidakpemah dipahanri sebagai tcrcerabuh-rya roh budaya .lawa dari

stnrktur

kogniti f manr-rsia Jau'a. Marrusia.lau'zt sebagai pewaris sah atas buclaya .lau,a teralienasi

ke

dalanr nlarlg-ruar1g kesepahaman publ ik 1'ar r

I

l.eling dari rnakrr a br.rdava, seba gaimar-ra

rnanusia nrodem teiair diiajah oleh per-rgctahualnya sendiri.

Ketefasingan rnanusia modcrn

lcbih

discbabi<an

oleh

''ketakbennnahan"-nya

scbagai

akibat tiIrgginya mobilitas

dan perbedaanlrer-bedaan.

Oich

kiirclta itu citr-a telirli nrervakili subjek

(diri)

dalarn berbagai l<ontcks l..chidr-rpart vaus clitolalkan menunlt garis tegas zrkal darr rasioiralitas, Kcter'fi'a-unrerrtasian sebagai

cita-rasa kehidtqrar-r tclah clitotalkar.i dalanr r,',:t-r.jrrcln.y,ii varlg retak-retak kc dalam kategori-kategoli clarr icite ria-kriteria rnutle.l< tanpa perekat

budaya. [nilah seblbtrlrn.

11i"1-^

ter-jadi

ltcnolakan

terhadap icoclaiisrne bucla1,21 .inL a. baili dr:;acllLr-r nratr;lrrn ticliik disadari telah

rlelempar

manusia

.lau'l

kc- rlaLLLI rtriiirg-r'uang liosong tanpa arli clan rnakrra. Mercl<a tcllurrl'rat

irern,esuii

l<orrijisi yang denrikian

itLr karcna sarrgrtla h nrLrslith i i urL-llr rilirr-.iaf Llrrr sc jlLra !r kembali kepada

kepai-latan nrai<nn

ylng

sir

r;rl

r r lri

i

lrorrrrilt trrhadap

ltrorel-l:erlanusiaan Otolir-itil.l rirr'rrrii.r

rL,r

-:..i:.rii trltrlr ftrlisar-r di atasunttrk nrcrnbongkar' [icnrba!

i

i rriilr!{ i..

jsil(itriiin

rllririrsiu

.[itu

a

terhaclal:t

bLrdirva nrasa lulrr )'irng nrcnriu:t r.-'!rrir nr,:'r.jlrilr [rtrdaya gencriiinl, a -

Staff Penga.lar Prcgrarr r StLrilr A: ;r

:ir.

iJni, .:'siias 3ebelas Maret Surakarta

36

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil penetapan kadar sari terhadap serbuk daun Anting-anting (Acalypha indica L.) yaitu kadar sari yang larut

Hal ini berarti pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan dengan nilai rata-rata daya serap klasikal minimal 65% dan ketuntasan belajar

46 tahun 2013 dan kontribusi terhadap PPh pasal 4 ayat 2 pada KPP Pratama Sekayu masih cendrung tidak efektif dan kurang berkontribusi, namun laju pertumbuhan penerimaan

Deteksi molekuler untuk mengidentifikasi deoxyribo nucleid acid (DNA) dari Mtb dapat menggunakan teknik nucleid acid amplification lest (NAAT), antara lain secara

masyarakat Kaili yang merupakan salah satu suku yang mendiami wilayah di Sulawesi Tengah juga memiliki seperangkat pengetahuan lokal yang merupakan pola dari budaya Kaili yang

Assalamu’alaikum Wr. Puji Syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta sholawat selalu tercurahkan kepada uswatun khasanah

tangga kecil pada tegangan rendah dengan daya 900 (sembilan ratus) VA-RTM (R-1/TR), perlu mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya