• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Sumber Daya Manusia dalam Pengelolaan Aset Gereja T2 912011026 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Sumber Daya Manusia dalam Pengelolaan Aset Gereja T2 912011026 BAB II"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

17 BAB II

RERANGKA TEORITIS

Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep pengelolaan aset organisasi sebagai konsep utama dan dikaitkan dengan konsep lainnya yaitu konsep sumber daya manusia (Warga Gereja). 2.1. Pengelolaan Aset Organisasi

(2)

18

Pengelolaan aset organisasi harus dinilai dari aktualisasi nilai-nilai potensial dari aset (barang) tersebut yaitu: (a) perubahan kenaikan nilai ekonomi dari barang tersebut, dimana barang itu mampu memberi nilai tambah bagi organisasi, (b) perubahan kenaikan nilai komersial dari barang tersebut, dimana dari tidak laku menjadi laku, dan (c) perubahan kenaikan nilai tukar dari barang tersebut, dimana ada harga yang memuaskan dari barang tersebut (Siregar, 2004).

(3)

19

ekonomi, nilai komersial dan nilai tukar dari barang-barang yang dimiliki oleh organisasi melalui proses produksi, pemasaran dan pelayanan kepada konsumen (Dessler, 1998) .

Fahey (2001) menjelaskan bahwa setiap tindakan yang manajer lakukan, berhubungan dengan pengembangan aset, menciptakan dan mengembangkan hal-hal baru yang dibutuhkan organisasi seperti keuangan, karyawan, fisik, pengetahuan, yang berhubungan dengan persepsi, politik dan organisasi. Kegiatan mengelola aset-aset atau barang suatu organisasi bertujuan agar organisasi tetap ada dan melakukan aktifitasnya secara berkelanjutan.

(4)

20

manajemen dengan fungsi kegiatan dalam bidang perencanaan (planning), disusul dengan kegiatan pengorganisasian (organizing), lalu kegiatan pelaksanaan (actuating), dan diakhiri dengan kegiatan pengawasan (controling) (Prodjowijono, 2008: 7).

(5)

21

seorang pemimpin pada level atas tapi juga harus didistribusikan sampai ke level bawah organisasi.

Pada level atas, keahlian konseptual menjadi sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia dalam organisasi yang melakukan kegiatan dalam mengelola barang-barang yang dimiliki untuk kemajuan dari organisasi tersebut. Keahlian konseptual adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi (Katz, 1970). Mencakup kemampuan mental pemimpin untuk melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan dan memahami hubungan antara bagian yang saling bergantung serta mendapatkan, menganalisa dan menginterpretasikan informasi yang diterima dari bermacam-macam sumber.

(6)

22

apa sebenarnya aset itu. Menurut Siregar (2004:178) aset adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic value), nilai komersial (commercial value) atau nilai tukar (excange value) yang dimiliki oleh badan usaha, instansi atau individu (perorangan). Dalam menjalankan organisasi, diperlukan aset-aset tersebut untuk dimanfaatkan dalam membangun strategi pelayanan organisasi untuk itu, diperlukan kemampuan teknis dari seorang pemimpin. Kemampuan teknis adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-prosedur, atau teknik-teknik dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan atau permesinan dan sebagainya (Katz, 1970).

(7)

23

Aturan pemanfaatan aset diatur oleh mereka yang mempunyai wewenang dalam organisasi seperti pemimpin maupun pengelola aset, cara mengelolanyapun diatur oleh pemimpin tetapi atas persetujuan bidang-bidang dalam organisasi tersebut. Dari hasil pengelolaan aset tersebut maka yang akan menerima hasilnya adalah organisasi dan karyawan serta kelompok sasaran yaitu mereka yang membutuhkan kesejahteraan hidup.

2.2 Pengelolaan Aset Organisasi Gereja

(8)

24

(9)

25

gagasan, keahlian, kecerdasan, pengetahuan, motivasi, spesialisasi yang dituangkan dalam program dan kegiatan yang dikembangkan untuk menghasilkan nilai) (Polattu, 2012). Pengelolan aset yang ada dimiliki oleh organisasi gereja, diperlukan orang-orang yang handal, memiliki keahlian dan kecakapan khusus dalam mengelola aset tersebut. Pengelolaan dan pemanfaatan aset-aset yang ada membutuhkan peran seorang pemimpin dan peran serta tanggungjawab setiap orang dalam organisasi tersebut yang berkompeten di dalam bidang pengelolaan aset.

(10)

26

Sumber daya manusia sebagai sebuah investasi yang akan memberikan nilai tambah organisasi, akan berpengaruh terhadap praktek-praktek pengelolaan sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Ketidakpastian yang tinggi yang dihadapi oleh organisasi hanya dapat dikendalikan dengan adanya pemikiran, sikap dan perilaku kreatif serta inovatif. Hal ini tidak dapat dilakukan tanpa adanya praktek-praktek pengelolaan sumber daya manusia yang menempatkan kapabilitas intelektual manusia sebagai sumber daya untuk menghadapi ketidak pastian lingkungan (Wijayanto, 2008).

(11)

27

ditanami tanaman umur panjang maupun umur pendek, dan hasilnya mendatangkan uang bagi organisasi gereja sendiri. Aset ruang (lahan yang digarap atau dikelola) oleh organisasi gereja dimanfaatkan sehingga memberi hasil yang mempunyai nilai ekonomi, nilai tukar maupun nilai komersial. Lahan digarap untuk ditanami tanaman umur panjang maupun umur pendek, hasilnya dijual dan uang yang diterima dibagi hasilnya untuk penggarap atau petani dan untuk organisasi gereja sendiri dan yang menjadi bagian organisasi gereja dikelola oleh gereja untuk kepentingan gereja dan pemberdayaan warga gereja sendiri.

(12)

28

manusia dan sumber dana sangat berpengaruh untuk keberhasilan dari organisasi gereja. Uang adalah sumber yang penting juga, dengan uang organisasi gereja dapat melaksanakan banyak program sesuai tujuan yang ingin dicapainya. Untuk menggunakannya secara tepat, gereja membutuhkan sistem manajemen keuangan yang baik (Walz, 2008). Sistem tersebut meliputi setiap orang yang menangani uang. Mereka membutuhkan kebijakan dan ketetapan prosedur untuk membimbing mereka, sehingga dana itu bisa dipakai untuk melayani kepentingan organisasi dan orang-orang di dalamnya.

(13)

29

membiayai kebutuhan organisasi. Rencana untuk bertindak secara kristiani dalam menangani keuangan gereja adalah bersumber dari keyakinan bersama bahwa uang diberikan kepada manusia oleh Allah, agar digunakan secara tepat uang harus dikelola untuk suatu tujuan, yaitu untuk memenuhi kebutuhan pelayanan bagi kelompok sasaran.

2.3 Peran Sumber Daya Manusia dalam Pengelolaan Aset Organisasi

(14)

30

material atau non finansial) di dalam organisasi, yang dapat mewujudkan potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.

Dari keseluruhan sumber daya yang tersedia dalam suatu organisasi, baik organisasi publik maupun swasta, sumber daya manusialah yang paling penting dan sangat menentukan. Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan karya. Satu-satunya sumber daya yang memiliki ratio, rasa, dan karsa. Semua potensi sumber daya manusia tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam pencapaian tujuannya (Cardoso, 2003).

(15)

31

dimiliki untuk mengelola aset-aset organisasi untuk menjawab kebutuhan organisasi maupun orang-orang dalam organisasi (organisasi yang dimaksud disini adalah organisasi gereja). Untuk mempertimbangkan apa yang dilakukan seorang pemimpin organisasi, memeriksa keahlian yang dimiliki oleh karyawan diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi merupakan hal yang penting.

Menurut Manaf (2002) keahlian adalah hal-hal yang berkenaan dengan kemampuan individu dalam menguasai bidang tertentu.

(16)

32

kemampuan untuk bekerja dengan memahami, dan memotivasi orang lain, baik secara individu ataupun kelompok. Keahlian konseptual (conseptual skills) adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.

(17)

33 Keahlian Konseptual

Keahlian konseptual (conseptual skills) adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi (Katz, 1970). Ini mencakup kemampuan pemimpin untuk melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan dan memahami hubungan antara bagian yang saling bergantung serta mendapatkan, menganalisa dan menginterpretasikan informasi yang diterima dari bermacam-macam sumber. Keahlian konseptual merupakan skill yang lebih advance artinya banyak membutuhkan analisa berfikir yang dapat mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam menyelesaikan permasalahan organisasi dan mengembangkan organisasi secara keseluruhan.

(18)

34

dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konseptual juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

(19)

35

Dalam hal ini, para pengelola atau pemimpin perlu membuat suatu landasan kerja manajerial secara garis besar, berupa pola pikir makro pengelolaan sumber daya organisasi, sehingga semua aktivitas manajemen dapat selalu diorientasikan pada pola pikir tersebut (Prodjowijono, 2008). Segala bentuk kegiatan di dalam organisasi dilakukan oleh seluruh unsur yang ada di dalamnya, yaitu pemimpin atau manajer beserta pegawai atau karyawan. Pola pikir makro perlu disosialisasikan kepada pegawai, dengan demikian bisa memahami kemudian menjadikan itu sebagai landasan dan orientasi berpikir dalam segala kegiatan, sesuai dengan posisi dan keberadaan masing-masing.

(20)

36

pengelolaan aset. Pemimpin juga berperan penting dalam menentukan aset tersebut hasilnya dipakai untuk apa dan kepada siapa.

Keahlian kemanusiaan

Keahlian kemanusiaan (humanistic skill) adalah kemampuan untuk bekerja dengan memahami, dan memotivasi orang lain, baik secara individu ataupun kelompok (Katz, 1970). Suatu kenyataan hidup dalam sebuah organisasi adalah faktor pemimpin juga memberikan peran yang dominan bahkan sangat menentukan terhadap keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Siagian (1998) menyatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan yang dialami sebagian besar dari organisasi ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang dimiliki orang-orang yang diserahi tugas memimpin organisasi itu.

(21)

37

(22)

38

Dalam proses pengelolaan aset organisasi seorang pemimpin harus dapat berpartisipasi aktif dengan memberikan berbagai ide, konsep pemikiran atau pendapat dalam pengembangan organisasi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Tuhan telah memberikan modal yang luar biasa dalam bentuk talenta-talenta kepada setiap orang dengan potensi kemampuan yang bervariasi. Pemimpin organisasi gereja harus dapat berperan aktif dalam mendayagunakan talenta yang ada pada diri sendiri, mampu melihat dan mengembangkan talenta yang ada dalam diri warga jemaat dan gereja untuk dijadikan sumber daya yang nyata. Sumber daya nyata inilah yang dibutuhkan dalam pelaksanaan misi dan tugas organisasi.

(23)

39

dalam mengerjakan pekerjaan tidak ada hambatan dan semua akan lebih mudah dikerjakan secara bersama-sama baik oleh pemimpin maupun karyawan. Bukan saja ide yang akan diberikan tetapi pemimpin pun mengambil alih posisi sebagai pihak yang juga bisa bersama-sama melakukan pekerjaan pengelolaan aset untuk pengembangan organisasi kedepan.

(24)

40 Keahlian teknis

Keahlian teknis (technical skills) adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-prosedur, atau teknik-teknik dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan, permesinan atau sebagainya (Katz, 1970). Organisasi dapat mencapai tujuannya dengan baik, diperlukan orang-orang yang mampu atau cakap pada setiap bidang kegiatan organisasi (Wiryoputro, 2009). Dengan kata lain pada setiap tempat atau posisi kegiatan organisasi diperlukan orang-orang yang cakap sesuai dengan tuntutan masing-masing bidang dalam organisasi. Setiap orang yang ada dalam organisasi perlu ditempatkan pada tempat yang sesuai dengan tingkat kecakapan atau kemampuannya agar mampu melaksanakan tugasnya secara baik.

(25)

41

kualitas sumber daya manusia yang semakin meningkat pula. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia organisasi perlu menyelenggarakan pengembangan sumber daya manusia, agar setiap orang yang ada dalam organisasi mampu atau cakap pada tugasnya masing-masing. Masalah persyaratan atau kualifikasi calon, seleksi, pemilihan, penempatan, dan pengembangan sumber daya manusia merupakan sesuatu yang teramat penting dalam organisasi (Wiryoputro, 2009). Itulah sebabnya mengapa manajer sebagai pengelola, berupaya untuk bisa memenuhi kebutuhan akan sumber-sumber daya tersebut dengan sebaik-baiknya. Tujuannya adalah agar tugas-tugas pelayanan organisasi dapat dilakukan dengan baik.

(26)

42

(27)

43

Keterampilan teknis pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, membuat kursi, akuntansi dan sebagai pekerja diladang atau juga dapat mengerjakan sesuatu yang mendatangkan nilai jual bagi organisasi dengan keahlian yang dimilikinya.

Kompetensi sumber daya manusia merupakan karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya (Dharman Surya, 2002) yang memiliki keterkaitan dengan “pendidikan yang relevan,

pelatihan, keterampilan dan pengalaman (Gaspersz, Vincen, 2002)”. Indikator yang menunjukan

(28)

44

hidupnya adalah kepemimpinan, pendidikan, dan keahlian.

Sumber daya manusia adalah aset yang unik dan berbeda dalam setiap organisasi, semakin suatu organisasi mampu mengembangkan dan mengelola aset “kapasitas” sumber daya manusia disitu terletak kunci sukses organisasi. Sumber daya manusia harus dapat dikelola dengan baik sehingga mempunyai nilai tambah atau competitive advantage yang diyakini tidak dapat diambil dalam diri masing-masing individu tersebut. Nilai inilah yang dipercayai sangat mempengaruhi sebuah organisasi dalam berkembang dan mencapai tujuan organisasi.

(29)

45

dalam organisasi perlu diarahkan untuk mendayagunakan talenta dari anggotanya untuk pelaksanaan misi dan tugas-tugas pelayanan dalam organisasinya. Pelayanan organisasi nirlaba akan semakin berkembang apabila karyawan dan kelompok sasaran memiliki motivasi yang kuat untuk melakukan usaha-usaha pengembangan talenta diri dalam mengelola aset-aset yang dimiliki untuk pencapaian dan rencana misi yang strategis. Jika karyawan yang tidak atau kurang mengembangkan talenta dan potensi diri dalam memanfaatkan aset-aset yang dimiliki maka itu menggambarkan suatu sikap yang kurang peka sebagai penanggungjawab pengelolaan aset organisasi.

(30)

46

meningkatkan kondisi sosial-ekonomi karyawannya, disamping juga melakukan investasi terhadap berbagai aset organisasi yang menguntungkan. Selanjutnya, sumber daya manusia yang handal dibutuhkan untuk mengelola berbagai sumber daya lain yang dibutuhkan tersebut. Pada akhirnya yang diharapkan adalah cara kerja yang menguntungkan dapat terpenuhinya kebutuhan yang dibutuhkan oleh organisasi nirlaba, sehingga karyawan mampu melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai visi, misi dan tujuan organisasi.

2.4 Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Pengelolaan Aset Organisasi

(31)

47

organisasi (Cardoso, 2003). Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Selama ini peran dari manajemen sumber daya manusia lebih dikenal hanya sebagai bagian personalia yang mengurusi masalah karyawan dan masalah administrasi. Ketika zaman dan lingkungan serta teknologi yang semakin hari semakin maju dan berubah maka didapati bahwa peran manajemen sumber daya manusia yang ada ikut berubah sesuai dengan perubahan yang ada. Manajemen sumber daya manusia bukan lagi sebagai bagian yang hanya mengurusi administrasi organisasi saja namun mulai bergerak serta berubah bersama seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman dalam mencapai tujuan organisasi.

Menurut Kiggundu (1989), “human resource

(32)

48

personnel for the effective achievement of individual,

organizational, community, national, and international

goals and objectives, (manajemen sumber daya

manusia adalah pengembangan dan pemanfaatan personil (pegawai) bagi pencapaian yang efektif mengenani sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan individu, organisasi, masyarakat, nasional dan internasional). Menurut Handoko (1994), manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia, agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat.

(33)

49

(34)

50

Iswanto (2010) dalam modulnya yang berjudul tantangan manajemen sumber daya manusia kini dan masa mendatang mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia telah berubah dan berkembang menjadi luas, bermula dari administrasi aktivitas-aktivitas pekerjaan, hubungan buruh, kompensasi dan kesejahteraan yang bersifat tradisional maka, saat ini manajemen sumber daya manusia lebih banyak berintegrasi baik ke dalam manajemen maupun ke dalam proses perencanaan strategis organisasi.

(35)

51

diperlukan untuk mencapai tujuan dan untuk juga memberikan hasil umpan balik atas hasil yang dicapai.

Nawawi (2005) organisasi yang memiliki prospek maju ke masa depan, tidak boleh mengabaikan kegiatan perencanaan sumber daya manusia. Suatu hasil perencanaan yang baik tidak akan berjalan dengan sendirinya bila tidak diikuti oleh pengorganisasian dari semua sumber daya yang dimiliki. Setelah ada rencana dan pengorganisasian, juga tidak akan berjalan dengan baik bila sumber daya manusia yang ada tidak diberikan pengarahan. Demikian pula setelah ada rencana, pengorganisasian dan pengarahan juga tidak akan berjalan dengan baik bila tidak diikuti oleh pengorganisasian.

(36)

52

dinilai dan dikoreksi agar rencana untuk pekerjaan awal sesuai dengan harapan. Dengan adanya manajemen yang baik dari organisasi maka dapat dipastikan, upaya untuk mengolah aset-aset yang dimiliki pasti berhasil karena untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan baik maka perencanaan, pengawasan, pengontrolan dan pengorganisasian itu sangat penting.

(37)

53

dilaksanakan dilapangan (Prodjowijono, 2008). Dalam tahap perencanaan aset-aset ada yang dikelola membutuhkan jangka waktu yang panjang seperti kelapa, jambu mete, dan ternak. Membutuhkan dua sampai lima tahun, sedangkan aset yang bisa dikelola dalam jangka waktu menengah dan pendek adalah tanaman umur pendek seperti, kacang tanah, jagung, sayur-sayuran dan lain sebagainya.

(38)

hubungan-54

hubungan yang baik antara pihak-pihak yang lain dalam pengeloaan aset sehingga rencana atau program yang telah ditetapkan bersama dalam mengelola dan memanfaatkan aset itu akan berjalan dengan baik, sesuai sasaran dan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi.

Pendampingan dilakukan terus-menerus oleh pemimpin dalam melihat para karyawan mengerjakan pekerjaan mengolah aset sehingga dapat diketahui sejauhmana proses yang terjadi, perkembangannya sudah ada pada tahap seperti apa dan hasil yang akan terima sesuai harapan atau masih jauh dari yang diharapkan. Para pendamping adalah mereka yang menduduki jabatan struktural dalam organisasi yang tugasnya khusus untuk mendampingi karyawan dalam melihat cara kerja mereka dalam mengelola aset organisasi.

(39)

55

Dimana mulai dari tahap perencanaan sampai pendampingan, fungsi kontrol sangat penting pula dalam memanajemeni segala aktivitas yang dilakukan oleh karyawan dalam organisasi sehingga dapat menghasilkan hasil yang baik sesuai dengan penetapan rencana dalam mengerjakan pekerjaan. Pada akhirnya ketika evaluasi terjadi antara pemimpin dan karyawan mereka dapat mengukur pencapain hasil akhir.

(40)

56

terhadap pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang cukup potensial, yang perlu dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kontribusi yang maksimal bagi organisasi dan pengembangan dirinya.

(41)

57

Dalam pengelolaan aset organisasi nirlaba dalam hal ini gereja, manajemen sumber daya manusia sangat mendukung keberhasilan organisasi gereja. Sumber daya manusia yang terdidik, terampil, cakap, kreatif, mau bekerja keras, setia kepada cita-cita dan tujuan organisasi, akan sangat berpengaruh positif terhadap keberhasilan dan kemajuan organisasi. Dalam sumber daya yang tersedia, sumber daya manusia memegang peranan sentral dan paling menentukan.

(42)

58

mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam. Perencanaan kegiatan dalam gereja sangat tergantung pada kemampuan pembuat perencana, kemampuan yang dimaksud menyangkut kepiawaian dalam memperkirakan dan memproyeksikan kebutuhan dan permasalahan menurut asumsi sebagai faktor yang mempengaruhinya. Kemampuan lain yaitu, untuk memperkirakan berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk dapat merealisasikannya. Semua hal ini sangat menentukan tingkat keberhasilan gereja dalam mencapai berbagai sasaran yang diharapkan.

(43)

59

Referensi

Dokumen terkait

Perbuatan yang dilarang di dalam Pasal 72 Ayat (1) di atas adalah sengaja melanggar hak cipta atas suatu ciptaan karena tanpa izin pencipta/pemegang hak

Pada tingkatan ini Hardware sebagai tingkatan komputer yang paling.. bawah dan paling dasar, dimana pada hardware ini

Sehubungan dengan hasil evaluasi penawaran saudara, perihal penawaran Pekerjaan Peningkatan Jalan Aspal Dalam Kota Mansalong , dimana perusahaan saudara termasuk

1. Perangkat pembelajaran IPA yang akan dikembangkan berbasis potensi lokal genteng soka menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning. Materi yang

Imam Syafi’i berpegang kepada fatwa-fatwa sahabat Rasulullah SAW dalam membentuk madzhabnya, baik yang diketahui ada perbedaan pendapat, maupun yang tidak diketahui

Terlaksananya Kegiatan Peningkatan Standarisasi Produk Industri Alat Transportasi, Elektronika, Telematika dan Aneka Tahun Anggaran 2016, dengan Sub Kegiatan

dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan mat yang akan

Melihat potensi kerusakan yang diakibatkan oleh lalat buah pada buah seperti jambu air, mangga dan belimbing, maka prioritas utama pengembangan parasitoid di Pulau