• Tidak ada hasil yang ditemukan

201608 Seminar Jembatan CMP Sosialisasi SNI 1726 2012 25 01 Perencanaan Struktur Baja Bergelombang utk Lintas Atas Penanganan Longsoran Lereng Jln

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "201608 Seminar Jembatan CMP Sosialisasi SNI 1726 2012 25 01 Perencanaan Struktur Baja Bergelombang utk Lintas Atas Penanganan Longsoran Lereng Jln"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1. PERKEMBANGAN DAN APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG

2. KARAKTERISTIK STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG

3. PERENCANAAN STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG UNTUK BIDANG

JALAN DAN JEMBATAN

(3)

PERKEMBANGAN & APLIKASI

(4)

Struktur plat baja yang kekakuan/kekerasannya diperkuat oleh bentuk bergelombang

Modulus plastisnya dapat meningkat 10 hingga 50 kali (Rhee, 2014)

STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG

(CSS)

PERKEMBANGAN STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG (Corrugates Steel Structure /CSS)

(5)

PERKEMBANGAN STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG (Corrugates Steel Structure /CSS)

PERKEMBANGAN STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG (Corrugates Steel Structure /CSS)

Ditemukan & telah dipatenkan James H. Watson

1896

struktur plat pipa bergelombang besar telah dikembangkan & berhasil dirakit di lokasi proyek Diameter 8 18m dapat dibuat

1931

Seiring dengan berkembangnyalebar

diameter & panjang CSSyang dapat diproduksi dari tahun ke tahun,

(6)

Proses dari Material Struktur Baja Bergelombang

Sumber: Posco & Pyungsan(2016)

Bahan Dasar menggunakan flat steel plate, SS400, SS490, SS540, dan SS590

PERKEMBANGAN STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG (Corrugates Steel Structure /CSS)

(7)

Tipe Ketebalan (mm) Pitch (p) Depth (d) Max. Span Max. Lane Span

Standard 3.2~7.0 150mm 50mm 9m 6m

Deep 3.4~8.0 381mm 140mm 27m 24m

Exscor 3.4~9.0 500mm 237mm 35m 32m

Tipe Struktur Baja Bergelombang yang Telah Berkembang Hingga Saat Ini

Sumber: Posco & Pyungsan (2016)

PERKEMBANGAN STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG (Corrugates Steel Structure /CSS)

(8)

APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG

Terowongan Jalan Jembatan

(9)

APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG

(10)

APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG

Sumber: Pyungsan SI, Ltd., Korea

(11)

APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG

(12)

APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG

Bangunan

Sumber: Pyungsan SI, Ltd., Korea

Sumber: Chris Lawson, 2005

(13)

APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG

Penanganan Longsoran

(14)

APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG DI INDONESIA APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG DI INDONESIA

Jalan lintas atas jalan lingkar Tasikmalaya

Jalan lintas atas Sta. 3+152

Mrican-Kedung Mundu, Jangu-Kaligawe Jalan lintas bawah Sta. 3+660 Jatingaleh-Krapyak, KejungBatu-Panjangan dan Sta. 5+275

Terbatas hanya untuk bentang

(15)

PERMASALAHAN KEMACETAN DI PERSIMPANGAN SEBIDANG PERMASALAHAN KEMACETAN DI PERSIMPANGAN SEBIDANG

1. Permasalahan di daerah perkotaan:  Volume lalu lintas tinggi

 Persimpangan sebidang

 Keterbatasan lahan dan masalah pembebasan lahan

 Perlintasan kereta api

 Ruang terbuka hijau terbatas

2. Permasalahan di daerah antar kota:  Topografi perbukitan mengakibatkan

banyaknya galian tebing tinggi dan

pembangunan jalan mengikuti topografi perbukitan (masalah longsoran dan

keterbatasan lebar badan jalan)

 Perlintasan kereta api

Perlintasan Kereta Api

(16)

KONSEP APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG KONSEP APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG

APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG UNTUK JALAN LINTAS ATAS APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG UNTUK JALAN LINTAS ATAS

LINTAS ATAS PADA SIMPANG SEBIDANG

LINTAS ATAS PADA PERLINTASAN

KERETA API

PROTEKSI UNTUK LONGSORAN

LERENG JALAN

Mengatasi permasalahan kemacetan pada daerah persimpangan sebidang di daerah perkotaan

Tipikal Konflik pada Persimpangan Sebidang di Daerah Perkotaan

(17)

KONSEP APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG KONSEP APLIKASI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG

Konsep aplikasi CSS sebagai JALAN LINTAS

KONVERSI MODEL JEMBATAN KE MODEL

CSS

KONVERSI MODEL ini menghemat lebar bentang, penggunaan

(18)

KARAKTERISTIK

(19)

TIPE STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG TIPE STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG

Profil CSS biasanya

digambarkan oleh pitch, kedalaman (depth) & radius

(20)

TIPE STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG TIPE STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG

(21)

SIFAT-SIFAT STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG SIFAT-SIFAT STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG

Deformasi ke atas

Tekanan tanah aktif Pembebanan ke atas 

Tekanan tanah pasif Momen mencegah  Dorongan hanya pada struktur Gaya-gaya yang Bekerja pada Struktur Baja Bergelombang

Gaya-gaya yang Bekerja pada Struktur Baja Bergelombang

CSS merupakan struktur fleksibel yang kekuatan

fungsinya bergantung pada interaksi

tanah-struktur

Faktor yang mempengaruhi interaksi tanah-CSS

parameter struktural (profil, ukuran dan kekakuan)

metode konstruksi

jenis material timbunan & proses penimbunannya pembebanan eksternal

Interaksi tanah-struktur dipastikan oleh:

kedalaman lapisan penutup (overburden). Kedalaman penutup minimal harus ditaati.

proses pemadatan tanah yang tepat selama

(22)

MEKANISME KEGAGALAN STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG MEKANISME KEGAGALAN STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG

Di atmosfer, korosi dapat diprediksi berdasarkan kelembaban relatif, tingkat polusi & suhu. Di dalam tanah korosi tergantung pada variabel lokal, seperti kimia tanah dan kandungan air/kualitas tanah

Uji untuk korosivitas: > Kondisi pH

> Resistivitas/tahanan > Pengukuran

konsentrasi ion klorida & sulfat pada material timbunan

KOROSI Kegagalan kompresi

cincin:

> tekanan kompresi dinding ijin terlampaui karena gaya tekan yang dihasilkan dari kombinasi beban desain

Kegagalan tekuk: > efek gabungan yang

berlebihan dari gaya tekan kompresi & momen tekuk, yang mengakibatkan terbentuknyaplastic hinge

Kegagalan sambungan (connection):

> hal ini dapat terjadi pada sambungan baut memanjang

KEGAGALAN

KEKUATAN Tekanan tanah lateralyang tinggi yang bekerja

pada CSS saat

penimbunan bertahap yang mengarah pada pembentukanplastic hingeterutama pada bagian mahkota Pada kondisi lapisan penutup tipis, efek beban kendaraan yang lebih besar

dibandingkan dari tekanan pemadatan selama penimbunan

KEGAGALAN KONSTRUKSI

Tingkat Korosif pH Resistivitas(ohm-cm) Kondisi normal 5,8 8 > 2000 Agak korosif 5,0 5,8 1500 - 2000

(23)

KONSEP DESAIN STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG KONSEP DESAIN STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG

Secara garis besar terdapat 3 metode desain untuk struktur baja bergelombang, yaitu (Austroads, 2011):

Metode Kompresi Cincin (ring compression)

Metode ini mengasumsikan kompresi melingkar dalam struktur baja bergelombang tanpa adanya tekuk

metode ini mengizinkan desain tegangan berdasarkan gaya dorong yang dihasilkan di dinding sisi struktur

Metode Kondisi Batas (limit state method)

Pendekatan desain:

membandingkan tegangan yang dihitung pada dinding dalam kompresi sebagai hasil dari beban terfaktor pada daya dukung dinding

Pada kondisi batas, terdapat 3 kondisi yang harus diperiksa, yaitu:

kegagalan kompresi (buckling failure);

kegagalan sambungan; kombinasi tekuk dan

kompresi selama konstruksi dan dalam pelayanan

termasuk penanganan selama konstruksi

Metode

Analisis Elemen Hingga (finite element analysis,

FEA)

pemodelan numerik untuk mensimulasikan kondisi struktur sesungguhnya oleh model matematika dengan mendiskritkan struktur menjadi sejumlah elemen kecil dan menghubungkannya melalui hubungan matematis

(24)

DURABILITAS STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG DURABILITAS STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG

CSS sangat rentan terhadap korosi, lapisan tahan korosi harus diberi agar mempunyai durabilitas atau umur layan yang panjang.

Material Pelapis Estimasi Umur Layan Kondisi Lingkungan

Tingkat Abrasi Maksimum

dari FHWA

Galvanis Rata-rata 50 tahun

6 < pH < 10 2000 < r < 10000

Kesadahan air (>50 ppm CacO3)

Level #2

Aluminized tipe 2

(ALT2) Minimum 75 tahun 5 < pH < 9r > 1500 Level #2

Pelapis polimer*

Minimum 100 tahun 5 < pH < 9r > 1500

Level #3 Minimum 75 tahun 4 < pH < 9r > 750

Minimum 50 tahun 3 < pH < 12r > 250 r = resistivitas, unit = ohm-cm, pelapis polimer 0.010 pada setiap sisi

Klasifikasi 900 g/m

2

Formula untuk prediksi umur layan dari udara

Laju korosi seng

(g/m2/tahun) Umur Layan(tahun)

Area pantai 12.3 65.8

Umur layan =

90%

Area pinggiran kota

(suburban) 6.7 120.9

Daerah perkotaan 15.9 50.9

Estimasi Umur Layan Material Struktur Baja Bergelombang/CMP (NCSPA, 2008)

(25)

PERENCANAAN TEKNOLOGI

(26)

PERSYARATAN PERENCANAAN STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG UNTUK BIDANG JALAN DAN JEMBATAN

PERSYARATAN PERENCANAAN STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG UNTUK BIDANG JALAN DAN JEMBATAN

Permen PU No. 19 tahun 2011

Persyaratan Teknis & Kriteria

Perencanaan Jalan serta

Bangunan Pelengkap Jalan

Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan tahun 1992 (BM)

Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota tahun 1997 (No. 038/TBM/1997)

Persyaratan Perencanaan Geometri untuk

Persimpangan Tidak Sebidang

Rambu lalu lintas, marka jalan, kerb, trotoar, pengaman tepi

Mengacu pada aturan dari KemenPUPR & Kemenhub

Persyaratan Perlengkapan

Jalan

Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999

Untuk bidang jalan, mengacu pada Pedoman Umum Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan (Bina Marga, 2009)

Persyaratan Perencanaan

Pengelolaan Lingkungan Hidup

Canadian Highway Bridge Design Code, CHBDC

Persyaratan Desain Struktur

Baja Bergelombang

Profil struktur baja

bergelombang yang telah terpasang

Fasilitas pelengkap di bagian dalam & bagian atas

struktur baja bergelombang Kondisi lingkungan sekitar konstruksi struktur baja bergelombang

Perencanaan Lanskap Lintas

Atas Menggunakan

(27)

PERSYARATAN DESAIN STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG PERSYARATAN DESAIN STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG

Kriteria batas (limit states)

Perencanaan struktur baja bergelombang harus didasarkan pada pendekatan kondisi batas (limit states). Faktor tahanan digunakan dengan konsep lebih besar

dibandingkan total beban terfaktor.

Komponen struktur bergelombang harus didesain untuk memenuhi kriteria batas ultimit, kriteria batas kemampulayanan dan kriteria batas fatik dengan mengacu

pada Canadian Highway Bridge Design Code(CHBDC, 2006)

Metode analisis elastis (elastic) dilakukan untuk mengevaluasi perilaku struktur dan untuk menentukan respon struktur dan komponen struktur pada semua kondisi

batas

Faktor beban

(28)

LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN KAJIAN GEOTEKNIK TERHADAP STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG

Mulai

Kajian Bidang Geoteknik

Evaluasi Parameter Desain: 1. Parameter tanah dasar 2. Parameter fondasi 3. Parameter struktur baja

bergelombang 4. Parameter timbunan

Penentuan Konsep Model Dan dimensi Overpass Awal

Evaluasi Kehandalan:  Struktur

 Daya Dukung  Stabilitas Global

Finalisasi Konsep Model Struktur Baja Bergelombang

Selesai

Tidak Sesuai

Sesuai

PERSYARATAN DESAIN STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG PERSYARATAN DESAIN STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG

Pertimbangan geoteknik Persyaratan gempa

Kriteria desain seismik untuk struktur baja bergelombang adalah sama dengan kriteria untuk

jembatan konvensional, yaitu dengan periode ulang 1000 tahun (7% dalam 75 tahun) mengacu

pada RSNI 2833:201x. Komponen vertikal rasio percepatan gempa yang digunakan mengacu padaCanadian Highway Bridge Design Code

(CHBDC, 2006)

Kerusakan pada struktur diakibatkan oleh deformasi berlebih tanah, tanah pada fondasi

(29)
(30)
(31)
(32)

Material Ringan Mortar-Busa

"foamed embankment mortar" atau 'high

grade soil' dengan keunggulan dan

kegunaan :

• Beratnya ringan dan kekuatan cukup tinggi untuk subgradedan fondasi perkerasan jalan

• Berat isi dan kuat tekan tanah campuran dapat direncanakan sesuai keinginan sehingga dapat mengurangi tekanan lateral tanah pada suatu struktur bangunan abutment fondasi jembatan atau mengurangi berat timbunan.

• Tahan terhadap perubahan karakteristik

propertis akibat proses kimiawi maupun fisik dan memiliki daya dukung kekuatan selama masa konstruksi pelaksanaannya serta memiliki daya dukung kekuatan yang cukup memadai sebagai pondasi perkerasan jalan.

AIR

AGREGAT (PASIR)

BUSA (FOAM AGENT)

(33)

KRITERIA MATERIAL RINGAN MORTAR-BUSA

 Mempunyai berat yang ringan sehingga nilai densitas (density) dari material campuran atau mortar tersebut mempunyai berat isi 5-12 kN/m³.

 Mempunyai nilai flow (flowability), yang diindikasikan untuk memudahkan pelaksanaan dilapangan, nilai flow berkisar 180±20 mm.

 Mempunyai kemudahan pelaksanaan, dapat memadat sendiri karena berperilaku seperti mortar beton dimana material campuran tersebut mengeras sesuai dengan waktu pemeraman (curring) yang ditetapkan.

(34)

Kriteria Material Ringan Mortar-Busa

Densitas kering maksimum

(gr/cm3) kPaKuat tekan minimumkg/cm2

0,8 2000 20

Densitas kering maksimum

(gr/cm3) Kuat tekan minimum

kPa kg/cm2

0,6 800 8

Kuat Tekan Minimum (Umur 14 Hari ) Material Ringan Lapis Fondasi atauBase(Kemen. PU, 2011)

(35)

PENGUJIAN

flow (flowability) flow berkisar 180±20 mm

(36)

CONTOH APLIKASI CMP PADA LINTAS ATAS/FLY OVER

PERSIMPANGAN JL.JAKARTA JL. IBRAHIM ADJIE (ANTAPANI), BANDUNG CONTOH APLIKASI CMP PADA LINTAS ATAS/FLY OVER

PERSIMPANGAN JL.JAKARTA JL. IBRAHIM ADJIE (ANTAPANI), BANDUNG

(37)

CONTOH APLIKASI CMP PADA LINTAS ATAS/FLY OVER

PERSIMPANGAN JL.JAKARTA JL. IBRAHIM ADJIE (ANTAPANI), BANDUNG CONTOH APLIKASI CMP PADA LINTAS ATAS/FLY OVER

PERSIMPANGAN JL.JAKARTA JL. IBRAHIM ADJIE (ANTAPANI), BANDUNG

Bentuk Tipikal Struktur Baja Bergelombang Bentang Besar, Ø 21 m Bentuk Tipikal Struktur Baja Bergelombang Bentang Besar, Ø 21 m

Bentuk Tipikal Struktur Baja Bergelombang Bentang Ø 9 m Bentuk Tipikal Struktur Baja Bergelombang Bentang Ø 9 m

(38)

CONTOH APLIKASI CSS PADA LINTAS ATAS/FLY OVER

PERSIMPANGAN JL.JAKARTA JL. IBRAHIM ADJIE (ANTAPANI), BANDUNG CONTOH APLIKASI CSS PADA LINTAS ATAS/FLY OVER

PERSIMPANGAN JL.JAKARTA JL. IBRAHIM ADJIE (ANTAPANI), BANDUNG

(39)

PERENCANAAN

(40)

PERENCANAAN INSTRUMENTASI & PEMANTAUAN PERENCANAAN INSTRUMENTASI & PEMANTAUAN

Monitoring & evaluasi diperlukan untuk menilai kinerja dari struktur yang telah direncanakan

Kinerja struktur dipantau melalui beberapa instrumen yang dipasang baik itu pada struktur maupun di luar struktur

Kinerja struktur yang diamati adalah penurunan yang terjadi & besarnya momen tekuk yang terjadi pada dinding CSS terhadap pembebanan yang diberikan

Earth Pressure Cell

Instrumen yang dapat memberikan data sejarah

pembebanan selama konstruksi berlangsung maupun ketika jalan sudah

beroperasi

Strain Gages

instrumen yang dapat mengukur besarnya regangan yang terjadi pada dinding CSS seiring dengan pemberian

beban yang dilakukan

Titik Referensi Pengamatan Dinding

(BM)

acuan pengamatan untuk mengamati penurunan titik referensi maupun deformasi

dinding CSS pada arah vertikal/horizontal

Reflective Tape

Alat untuk mengetahui deformasi yang terjadi pada

dinding arah

vertikal/horizontal terhadap titik kontrolBench Mark(BM)

(41)

PERENCANAAN INSTRUMENTASI & PEMANTAUAN PERENCANAAN INSTRUMENTASI & PEMANTAUAN

Skema Pengukuran Deformasi Dinding Struktur Baja Bergelombang dengan Menggunakan Alat Total Station

Klasifikasi Deformasi Izin

Struktur baja bergelombang standar Kurang dari 5% dari tinggi (rise) struktur

Struktur baja bergelombang bawah permukaan Kurang dari 2% dari tinggi (rise) struktur

(42)

Referensi

Dokumen terkait

:Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi dan akuntan pendidik Binus University mengenai Tanggung Jawab Kepada Rekan Seprofesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia

Untuk meminta tanda tangan Pihak lain yang tidak hadir, tidak perlu selalu harus di Kantor Lurah/ desa atau Camat, tetapi mereka dapat bertandatangan di rumahnya atau di

Dari beberapa definisi kecelakaan lalu lintas dapat disimpulkan bahwa kecelakaan lalu lintas merupakan suatu peristiwa pada lalu lintas jalan yang tidak diduga dan tidak diinginkan

Banyak perusahaan yang memproduksi produk-produk yang menarik dan berusaha melakukan inovasi, baik dalam hal inovasi produk seperti pembaruan atribut produk maupun

seksi umum dalam tata kelola keuangan yang efektif, efisien, dan akuntabel Presentase SPJ yang dibuat 100% Presentase Pengesahan SPJ yang dibuat 100% Persentase Bukti- bukti

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK PASUNDAN 1 BANDUNG

Dalam penelitian kualitatif instrument utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan

Cekungan pengendapan di daerah penelitian saat pengendapan Formasi Prupuh berdasarkan model sabuk karbonat Wilson (1975) berada pada daerah open sea shelf (Gambar 9)