“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Pada Pelajaran Sains Dikelas V
SD Negeri N0.060955 Medan Marelan”.
SKRIPSI
OLEH :
TIRTA JASA TAMA
N.I.M :108313372
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala
karunian dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Pelajaran Sains Di Kelas V SD Negeri N0. 060955 Medan Marelan Tahun Pelajaran 2011/2012”dengan baik dan tepat waktu.skripsi ini disusun sebagai persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan PPSD Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari banyak mengalami kesulitan dan hambatan, selama
menyelesaikan skripsi ini, karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman
penulis. Penulis juga menyadari tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik tanpa bimbingan, saran, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak
terutama Dra. Rosliana Sitompul, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan, saran, motivasi dan arahan mulai dari awal
penulisan proposal hingga selesainya penyusunan skripsi ini.
Penulisan proposal ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
2. Bapak Drs.Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED,
serta Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II,Pembentu Dekan III FIP
UNIMED.
3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra
Sekolah Dasar (PPSD),Bapak Drs.Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekertaris
Jurusan Pendidikan PPSD FIP UNIMED.
4. Bapak Drs.Ramli Sitorus, M.Ed, Ibu Dra.Herawati Bukit. M.Pd, Ibu
Dra.Naeklan Simbolon.M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan saran dan arahan dalam penyusunan skripsi ini
5. Ibu Dra. Rosliana Sitompul , M.Pd selaku pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan masukan serta saran-saran mulai dari
rencana penelitian sampai dengan selesainya penyusunan sekripsi.
6. Bapak/Ibu Dosen yang telah banyak memberikan berbagai bekal
pengetahuan kepada penulis.
7. Bapak Syahputra, S,Pd MM selaku Kepala Sekolah SD Negeri N0.060955
Medan Marelan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian.
8. Ibu Manja Helda, S.Pd selaku Guru Kelas V/A SD Negeri 060955 Medan
Marelan yang telah banyak memberikan masukan dalam penelitian.
9. Teristimewa rasa terima kasih dan penghargaan kepada Alm.ayahhanda
Dalilan dan Ibundaku Suriani yang paling kusayangi dan yang paling
kucintai kakakku Desi Valena, Manja Helda, Adikku Ibrahim yang Ikhlas
baik secara moril maupun material selama perkuliahan dan penulisan
skripsi.
10.Terima Kasih Kepada Teman-teman seperjuangan yaitu: bowo, engga ,
faisal, robet, angkat, Dedi, resmalia, ,martin, nia, fadlin, dilah, roni, jake,
indra. Serta seluruh teman-teman stambuk 2008 Program Studi S-I
Khususnya seluruh Mahasiswa Kelas A ekstensi 2008
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan dari
pembaca, akhir kata penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya.
Medan, Maret 2012
Penulis
Tirta Jasa Tama
ABSTRAK
Tirta Jasa Tama, NIM.108313372, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Pelajaran Sains Di Kelas V SD Negeri N0. 060955 Medan Marelan Tahun Pelajaran 2011/2012”.
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Sains di kelas V SD Negeri N0.060955 Medan Marelan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran sains pada materi pokok proses daur air.
Subjek dalam penelitian ini yaitu kelas V SD Negeri N0. 060955Medan Marelan yang berjumlah 40 orang siswa. Penentuan subjek penelitian diperoleh berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti. Dimana saat observasi, hampir seluruh siswa yang hasil belajarnya masih rendah khususnya pada pelajaran sains, sehingga peneliti berupaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus dilkukan dua kali pertemuan dan masing – masing pertemuan selama 35 menit. Dalam setiap siklus akan diberikan tes kepada siswa untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.
Dari hasil penelitian, siswa yang tuntas hasil belajarnya pada kondisi awal hanya 6 orang siswa ( 15% ) dan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 34 orang siswa ( 85% ) dengan nilai rata-rata kelas sebesar 43,25. Setelah diadakan tindakan pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 20 orang siswa ( 50% ) dan siswa yang belum tuntas sebanyak 20 orang siswa ( 50%) dengan nilai rata-rata kelas sebesar 64,75. Sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas belajar sebanyak 37 orang siswa ( 92,5% ). Dan 3 orang siswa ( 7,5% ) yang belum tuntas belajar dengan nilai rata-rata kelas 80.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK…..………..…….. i
KATA PENGANTAR………. ii
DAFTAR ISI……… v
DAFTAR TABEL ………...………. viii
DAFTAR GAMBAR ………...………. ix
DAFTAR LAMPIRAN……… x
BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………. 1
1.2 Identifikasi Masalah………... 7
1.3 Pembatasan Masalah……….. 7
1.4 Rumusan Masalah……….. 7
1.5 Tujuan Penelitian………... 8
1.6 Manfaat penelitian………. 8
. BAB II : KAJIAN TEORITIS 2.1 Kerangka teori 2.1.1 Pengertian Belajar ……….. 9
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar……….…... 11
2.1.3 Pengertian Sains ... 12
a. Pengertian pembelajaran Kooperatif ... 13
b. Konsep pembelajaran ... 15
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 19
2.1.6 Pentingnya Sains Dengan Model pembelajaran kooperatif Tipe STAD ... 23
• Keungulan dan kekurangan pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 24
2.1.7 Materi pembelajaran ... 25
• Proses daur air ... 25
• Kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air ... 26
2.2. Kerangka Berfiki... ……….…….. 28
2.3. Hipotesis Tindakan……….…………... 29 BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian……….. 30
3.2 Lokasi dan Waktu……….. 30
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 30
3.4 Devenisi Operasional Variable ... 30
3.5 Desain penelitian ………..……….... 31
3.6 Prosedur Penelitian ………... 32 • Siklus I ... 32
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 38
3.8 Teknik Analisis Data ... 39
3.9 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 41
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitan ……….. 42
4.1.1 Deskripsi Hasil Prasiklus ... 42
4.1.2 Hasil Pelaksanaan Test Awal (pre tes) ... 44
4.1.3 Pelaksanaan Dan Hasil Penelitian Pada Siklus I ... 47
1. Alternatife Pemecahan (rencana tindakan ) ... 47
2. Pelaksanaan tindakan ... 48
3. Observasi Siklus I ... 52
4. Refleksi Siklus I ... 54
4.1.4 Pelaksanaan Dan Hasil Penelitian pada siklus II ... 58
Permasalahan ... 58
1. Perencanaan Tindakan ... 59
2. Pelaksanaan tindakan ... 60
3. Observasi Siklus II ... 65
4. Refleksi Siklus II ... 68
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Langkah langkah pembelajaran kooperatif ... 18
Tabel 2 : Penghargaan Kelompok ... 23
Tabel 3: Kegiatan Dan Sasaran Tiap Siklus ... 32
Tabel 4: Hasil belajar siswa pada tes awal (pre tes) ... 45
Tabel 5: Deskripsi nilai hasil belajar pada tes awal ... 46
Tabel 6: Pengamatan pembelajaran kooperatif pada siklus I ... 52
Tabel 7: Pengamatan kegiatan guru pada siklus I ... 53
Tabel 8: Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I (post tes I) ... 55
Tabel 9: Kategori penghargaan pada siklus I ... 56
Tabel 10: Deskripsi nilai hasil belajar pada siklus I ( post tes I) ... 57
Tabel 11: Pengamatan pembelajaran kooperatif pada siklus II ... 66
Tabel 12: Pengamatan kegiatan guru pada siklus II ... 67
Tabel 13: Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II (post tes II) ... 69
Tabel 14: Kategori penghargaan pada siklus II ... 70
Tabel 15: Deskripsi nilai hasil belajar pada siklus II ( post tes II)... 71
Tabel 16: Hasil belajar siswa keseluruhan ... 73
Tabel 17: Hasil keseluruhan pengamatan pembelajaran kooperatif ... 74
Tabel 18: Hasil keseluruhan observasi guru ... 75
Tabel 19: Hasil belajar siswa sebelum dan sesudah siklus ... 76
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1: Proses terjadinya daur air ... 25
Gambar 2: Proses terjanya daur air ... 26
Gambar 3: Penebangan liar ... 27
Gambar 4: Hutan gundul ... 28
Gambar 5: Grafik hasil belajar siswa pada tes awal ... 47
Gambar 6: Guru membagi kelompok terdiri 5 orang ... 49
Gambar 7: Peneliti menjelaskan materi pelajaran... 50
Gambar 8: Guru memberikan Post test I ... 51
Gambar 9: Grafik hasil belajar siswa pada siklus I ... 58
Gambar 10: Alamat lokasi penelitian... 61
Gambar 11: Guru melihat kerja kelompok ... 62
Gambar 12: Peneliti membimbing kelompok ... 63
Gambar 13: Peneliti memberi penghargaan kelompok ... 64
Gambar 14: Guru memberikan Post test II ... 65
Gambar 15: Grafik hasil belajar pada siklus II ... 71
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I) ... 81
Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II) ... 85
Lampiran 3: Lembar observasi guru siklus I ... 89
Lampiran 4: Lembar observasi guru siklus II ... 91
Lampiran 5: Soal free test ... 93
Lampiran 6: Soal post tes I... 95
Lampiran 7: Soal post tes II ... 97
Lampiran 8: Soal Kuis ... 99
Lampiran 9: Jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian ... 100
Lampiran 10: Daftar nama siswa di SD 060955 Medan Marelan ... 101
Surat Keterangan Balasan Dari Sekolah SD 060955 Medan Marelan
RIWAYAT HIDUP
1. Latar Belakang Keluarga
a. Nama : Tirta Jasa Tama
b. Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 04 September 1990
c. Nama Ayah : Alm. Dalilan
d. Nama Ibu : Suriani
e. Pekarjaan Orang Tua
- Ayah : PNS
- Ibu : Wiraswasta
Alamat Orang Tua : Bukit Lawang
2. Riwayat Pendidikan
a. Sekolah Dasar : SD Negeri 055969 Gotong-Royong
b. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Bahorok Tahun 2005
c. Sekolah Menengah Atas : SMA Y.P Utama Medan
Demikianlah daftar surat ini saya perbuat dengan sebenarnaya.
Medan, Agustus 2011
Yang menyatakan,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang
phenomena alam dan segala sesuatu yang ada di alam. IPA (ilmu
pengetahuan alam) dapat disebut juga sains (science). Science mempunyai
arti sebagai pengetahuan dan natural science atau ilmu pengetahuan alam
(IPA).Tujuan pembelajaran sains di SD adalah dimaknai sebagai sesuatu yang
diharapkan akan dicapai oleh peserta didik setelah melalui suatu proses
pembelajaran IPA tertentu di sekolah dasar. Tujuan pembelajaran yang
dirumuskan pada langkah awal pembelajaran digunakan sebagai acuan dalam
kegiatan pembelajaran dan proses penilaian yang akan dilakukan.
Tujuan pengajaran sains di sekolah bisa sangat beragam, yaitu: sains
sebagai produk, sains sebagai proses, sains sebagai teknologi dan
masyarakat ataupun sains untuk pengembangan sikap dan nilai, dan
pendekatan ketrampilan personal dan sosial. Secara keseluruhan berbagai
kemungkinan tujuan pengajaran sains ini bisa diwujudkan melalui
pengajaran sains di laboratorium.
Implementasi Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dijabarkan kedalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan
Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan
pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan 8
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Proses salah
satunya, menjelaskan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat sekurang-kurangnya :
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar.
Sulistyorini dan suparto (2007) ( http://info-hsu.blogspot. com/)
”menyatakan bahwa standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)
sains di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus
dicapai oleh siswa dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di
setiap satuan pendidikan”. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada
untuk membangun kemampuan bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang
di fasilitasi oleh guru.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau natural science berhubungan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta
didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah.
Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang alam sekitar. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk
memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak
berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada
penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan
membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja
ilmiah secara bijaksana.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific
inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah
serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh
karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman
belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan
proses dan sikap ilmiah. Mencermati uraian di atas, maka dipandang perlu untuk
menerapkan pengembangan silabus, RPP, materi ajar, strategi pembelajaran, dan
alat evaluasi pembelajaran sains terpadu di kelas V sekolah dasar.
Kata pembelajaran dapat diartikan sebagai perubahan yang terjadi
dalam kemampuan, sikap, atau perilaku yang relatif permanen sebagai
sekejap dan kemudian kembali ke perilaku semula menunjukkan belum
terjadi peristiwa pembelajaran, namun masih terjadi pengajaran. Tugas guru
adalah membuat agar proses pembelajaran pada siswa berlangsung secara
aktif, efektif, kreatif, menarik dan menyenangkan.
Hasil observasi pada proses pembelajaran di kelas V SDN 060955
Medan Marelan menunjukkan bahwa interaksi pembelajaran dalam kelas
masih berlangsung satu arah. Pembelajaran masih berpusat pada guru, siswa
menerima begitu saja informasi yang diberikan oleh guru. Respon siswa
terhadap pembelajaran cenderung rendah. Selama proses pembelajaran,
kegiatan siswa hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan guru. Sedikit
sekali siswa yang mengajukan pertanyaan maupun yang menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru, bahkan tidak jarang siswa bermain-main
sendiri saat guru sedang menerangkan pelajaran.
Penggunaan model pembelajaran mengajar yang kurang tepat
merupakan salah satu penyebab kurangnya minat belajar siswa yang
mengakibatkan keaktifan atau aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA.
Guru sebagai pengajar menyampaikan materi pelajaran secara verbal.
Namun penyampaian secara verbal saja tidaklah cukup untuk memberi
pemahaman kepada siswa, karena siswa menjadi kurang tertarik untuk
memperhatikan pelajaran.
Penggunaan metode mengajar yang kurang maksimal. Guru di dalam
menyampaikan materi hanya menggunakan metode ceramah saja, sehingga
Penggunaan metode mengajar sangatlah penting untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang akan di capai.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas di SD Negeri 060955
Medan Marelan diperoleh data bahwa nilai untuk mata pelajaran Sains
relatif selalu rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa.
Dari 40 orang siswa di kelas V, hanya 40 % (9 orang) saja yang mampu
mengerjakan soal tersebut dengan benar. Sedangkan 60 % (31 orang) siswa
tidak mampu dalam mengerjakan soal tersebut. Hasil belajar ini
menunjukkan bahwa pemahaman siswa masih rendah.
Selama ini guru lebih sering menggunakan metode ceramah sebagai
media yang digunakan oleh guru, kurang bervariasi, guru kurang
memberikan contoh yang nyata kepada siswa, bahkan lebih sering
menggambar dipapan tulis untuk memvisualisasikan materi yang diajarkan.
Guru hanya memberikan informasi dan mengharapkan siswa untuk
menghapal dan mengingatnya. Berkaitan dengan itu dalam pembelajaran
sains perlu pendekatan yang tidak mengharuskan siswa untuk menghapal
fakta-fakta tetapi sebuah strategi pendekatan yang mendorong siswa untuk
belajar menemukan konsep.
Gagne (dalam Suprijono, 2009:2) menagatakan “belajar adalah perubahan
disposisi atau kemampuan seseorang melalui aktivitas”. Dengan bekerja
mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman dan dan aspek-aspek tingkah
untuk meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman siswa sehingga
pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih bermakna.
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
menekankan kepada keaktifan siswa yang berbentuk kelompok. Kelompok
belajar kooperatif sendiri di dasarkan atas saling ketergantungan positif yang
menuntut adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi
pelajaran tiap anggota kelompok, selain itu dalam belajar kooperatif siswa
belajar bersama sebagai suatu tim dalam menyelesaikan tugas-tugas
kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Jadi setiap anggota kelompok
memiliki tanggung jawab yang sama untuk keberhasilan kelompoknya.
Di sekolah dasar Sains merupakan salah satu mata pelajaran yang
sangat penting, karena perlunya Sains maka siswa sekolah dasar di tuntut
untuk menguasai Sains yang ditandai pada situasi belajar yang tinggi. Akibat
pemilihan model pembelajaran kurang tepat, siswa akan merasa bosan dan
malas ketika belajar, serta banyak siswa yang gagal dalam belajar sehingga
mempengaruhi hasil belajar dan minat siswa untuk belajar. Hal ini yang
kurang mendapat perhatian dari guru sehingga tidak mampu menanggulangi
masalah - masalah tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan penggunaan model pembelajaran yang
dapat meningkatkan hasil belajar, agar siswa lebih aktif dalam belajar dan
membuat siswa paham akan materi yang diajarkan. Salah satu pembelajaran
model pembelajaran kooperatif dengan tipe Student Teams Achievement
Division (STAD).
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, saya (peneliti) tertarik untuk
mengangkat judul “Meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif pada pelajaran Sains dikelas V SD Negeri N0.060955 Medan Marelan”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, maka permasalahan dapat di
indentifikasikan sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang kurang tepat.
2. Pembelajaran yang berlangsung kurang melibatkan siswa.
3. Rendahnya hasil belajar siswa.
4. Penggunaan metode mengajar yang kurang maksimal.
1.3 Pembatasan Masalah
Suatu penelitian tanpa ketidak jelasan pembatasan dan fokus masalah
yang akan diteliti menyebabkan penelitian tidak terarah. Agar penelitian ini
mencapai sasaran penulis membatasi masalah yang hendak diteliti. Adapun
batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai. “Meningkatkan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
pada pelajaran Sains materi pokok Daur Air dikelas V SD Negeri
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah : Apakah dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pelajaran Sains kelas V SD Negeri No. 060955 Medan Marelan.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan hasil
belajar siswa mengenai Daur air pada pelajaran Sains dikelas V SD Negeri
No. 060955 Medan Marelan.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah :
a. Siswa dapat memahami pelajaran dan meningkatkan hasil belajar
terutama dalam pelajaran benda dan sifatnya.
b. Sebagai bahan sarana bagi para guru dalam mencapai materi
pelajaran.
c. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah dalam memilih dan
menggunakan metode untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas yang
dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
a. Dari 40 siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD terdapat 37 siswa atau 92,5% yang telah tuntas
secara individu dan 3 siswa atau 7,5% tidak tuntas secara individual. Hal
ini berarti siswa kelas V SD Negeri N0.060955 Medan Marelan telah
tuntas secara klasikal dalam mendeskripsikan proses daur air.
b. Berdasarkan hasil observasi bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan
model kooperatif tipe STAD berjalan dengan baik.
c. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD yang diperoleh tingkat ketuntasan belajar secara
klasikal sebesar 80%.terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar
15,25% dari hasil post-tes I atau dari siklus I.
d. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
pembelajaran sains dalam mendeskripsikan proses daur air,ternyata dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kesimpulan di atas, maka
a. Disarankan kepada guru mata pelajaran sains agar menerapkan
pembelajaran kooperatf tipe STAD dalam mendeskripsikan proses daur
air.
b. Disarankan kepada guru mata pelajaran sains agar menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan lain yang sesuai.
c. Untuk menghindari kejenuhan siswa, ajarkanlah materi pelajaran dengan
menggunakan berbagai sumber.
d. Disarankan kepada peneliti lain yang akan mengadakan penelitian ini
DAFTAR PUSTAKA
Aswan, Zain, Djamarah, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :
Rineka Cipta.
Agus Suprijono.2009. Cooperative Learning. Surabaya : Pustaka Pelajar.
Rosmala Dewi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Negeri Medan.
Syaiful Bahri Djamarah . 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
H.Isjoni . 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Zainal Aqib, Eko, Siti, Khusnul, 2009. Penelitian Tindakan Kelas.
Bandung : Yrama Widya.
Sulistyanto, Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Zainal Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.
Hamzah B.Uno, Mohammad. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM.
Jakarta : Bumi Aksara.
Anita Lie. 2008. Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo.
Oemar Hamalik .2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Suharsimi Arikunto. Dasar- Dasar Evaluasi Belajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Muhibbin Syah. 2003. Psikologi belajar. Jakarta : Grafindo Persada
http://ian43.wordpress.com/2010/10/18/tujuan-pembelajaran-sains-di-misd/
http://eprints.uny.ac.id/5541/1/ISI.pdf
http://yankcute.blogspot.com/2010/02/keunggulan-dan-kekurangan