• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA PELAJARAN SAINS DI KELAS V SD NEGERI NO. 060955 MEDAN MARELAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA PELAJARAN SAINS DI KELAS V SD NEGERI NO. 060955 MEDAN MARELAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Pada Pelajaran Sains Dikelas V

SD Negeri N0.060955 Medan Marelan”.

SKRIPSI

OLEH :

TIRTA JASA TAMA

N.I.M :108313372

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala

karunian dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Pelajaran Sains Di Kelas V SD Negeri N0. 060955 Medan Marelan Tahun Pelajaran 2011/2012”dengan baik dan tepat waktu.skripsi ini disusun sebagai persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan PPSD Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari banyak mengalami kesulitan dan hambatan, selama

menyelesaikan skripsi ini, karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman

penulis. Penulis juga menyadari tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik tanpa bimbingan, saran, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak

terutama Dra. Rosliana Sitompul, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah banyak memberikan bimbingan, saran, motivasi dan arahan mulai dari awal

penulisan proposal hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

Penulisan proposal ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

(5)

2. Bapak Drs.Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED,

serta Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II,Pembentu Dekan III FIP

UNIMED.

3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra

Sekolah Dasar (PPSD),Bapak Drs.Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekertaris

Jurusan Pendidikan PPSD FIP UNIMED.

4. Bapak Drs.Ramli Sitorus, M.Ed, Ibu Dra.Herawati Bukit. M.Pd, Ibu

Dra.Naeklan Simbolon.M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan saran dan arahan dalam penyusunan skripsi ini

5. Ibu Dra. Rosliana Sitompul , M.Pd selaku pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan masukan serta saran-saran mulai dari

rencana penelitian sampai dengan selesainya penyusunan sekripsi.

6. Bapak/Ibu Dosen yang telah banyak memberikan berbagai bekal

pengetahuan kepada penulis.

7. Bapak Syahputra, S,Pd MM selaku Kepala Sekolah SD Negeri N0.060955

Medan Marelan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melaksanakan penelitian.

8. Ibu Manja Helda, S.Pd selaku Guru Kelas V/A SD Negeri 060955 Medan

Marelan yang telah banyak memberikan masukan dalam penelitian.

9. Teristimewa rasa terima kasih dan penghargaan kepada Alm.ayahhanda

Dalilan dan Ibundaku Suriani yang paling kusayangi dan yang paling

kucintai kakakku Desi Valena, Manja Helda, Adikku Ibrahim yang Ikhlas

(6)

baik secara moril maupun material selama perkuliahan dan penulisan

skripsi.

10.Terima Kasih Kepada Teman-teman seperjuangan yaitu: bowo, engga ,

faisal, robet, angkat, Dedi, resmalia, ,martin, nia, fadlin, dilah, roni, jake,

indra. Serta seluruh teman-teman stambuk 2008 Program Studi S-I

Khususnya seluruh Mahasiswa Kelas A ekstensi 2008

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

untuk itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan dari

pembaca, akhir kata penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya.

Medan, Maret 2012

Penulis

Tirta Jasa Tama

(7)

ABSTRAK

Tirta Jasa Tama, NIM.108313372, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Pelajaran Sains Di Kelas V SD Negeri N0. 060955 Medan Marelan Tahun Pelajaran 2011/2012”.

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Sains di kelas V SD Negeri N0.060955 Medan Marelan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran sains pada materi pokok proses daur air.

Subjek dalam penelitian ini yaitu kelas V SD Negeri N0. 060955Medan Marelan yang berjumlah 40 orang siswa. Penentuan subjek penelitian diperoleh berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti. Dimana saat observasi, hampir seluruh siswa yang hasil belajarnya masih rendah khususnya pada pelajaran sains, sehingga peneliti berupaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus dilkukan dua kali pertemuan dan masing – masing pertemuan selama 35 menit. Dalam setiap siklus akan diberikan tes kepada siswa untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.

Dari hasil penelitian, siswa yang tuntas hasil belajarnya pada kondisi awal hanya 6 orang siswa ( 15% ) dan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 34 orang siswa ( 85% ) dengan nilai rata-rata kelas sebesar 43,25. Setelah diadakan tindakan pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 20 orang siswa ( 50% ) dan siswa yang belum tuntas sebanyak 20 orang siswa ( 50%) dengan nilai rata-rata kelas sebesar 64,75. Sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas belajar sebanyak 37 orang siswa ( 92,5% ). Dan 3 orang siswa ( 7,5% ) yang belum tuntas belajar dengan nilai rata-rata kelas 80.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK…..………..…….. i

KATA PENGANTAR………. ii

DAFTAR ISI……… v

DAFTAR TABEL ………...………. viii

DAFTAR GAMBAR ………...………. ix

DAFTAR LAMPIRAN……… x

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………. 1

1.2 Identifikasi Masalah………... 7

1.3 Pembatasan Masalah……….. 7

1.4 Rumusan Masalah……….. 7

1.5 Tujuan Penelitian………... 8

1.6 Manfaat penelitian………. 8

. BAB II : KAJIAN TEORITIS 2.1 Kerangka teori 2.1.1 Pengertian Belajar ……….. 9

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar……….…... 11

2.1.3 Pengertian Sains ... 12

(9)

a. Pengertian pembelajaran Kooperatif ... 13

b. Konsep pembelajaran ... 15

2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 19

2.1.6 Pentingnya Sains Dengan Model pembelajaran kooperatif Tipe STAD ... 23

• Keungulan dan kekurangan pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 24

2.1.7 Materi pembelajaran ... 25

• Proses daur air ... 25

• Kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air ... 26

2.2. Kerangka Berfiki... ……….…….. 28

2.3. Hipotesis Tindakan……….…………... 29 BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian……….. 30

3.2 Lokasi dan Waktu……….. 30

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 30

3.4 Devenisi Operasional Variable ... 30

3.5 Desain penelitian ………..……….... 31

3.6 Prosedur Penelitian ………... 32 • Siklus I ... 32

(10)

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.8 Teknik Analisis Data ... 39

3.9 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 41

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitan ……….. 42

4.1.1 Deskripsi Hasil Prasiklus ... 42

4.1.2 Hasil Pelaksanaan Test Awal (pre tes) ... 44

4.1.3 Pelaksanaan Dan Hasil Penelitian Pada Siklus I ... 47

1. Alternatife Pemecahan (rencana tindakan ) ... 47

2. Pelaksanaan tindakan ... 48

3. Observasi Siklus I ... 52

4. Refleksi Siklus I ... 54

4.1.4 Pelaksanaan Dan Hasil Penelitian pada siklus II ... 58

Permasalahan ... 58

1. Perencanaan Tindakan ... 59

2. Pelaksanaan tindakan ... 60

3. Observasi Siklus II ... 65

4. Refleksi Siklus II ... 68

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Langkah langkah pembelajaran kooperatif ... 18

Tabel 2 : Penghargaan Kelompok ... 23

Tabel 3: Kegiatan Dan Sasaran Tiap Siklus ... 32

Tabel 4: Hasil belajar siswa pada tes awal (pre tes) ... 45

Tabel 5: Deskripsi nilai hasil belajar pada tes awal ... 46

Tabel 6: Pengamatan pembelajaran kooperatif pada siklus I ... 52

Tabel 7: Pengamatan kegiatan guru pada siklus I ... 53

Tabel 8: Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I (post tes I) ... 55

Tabel 9: Kategori penghargaan pada siklus I ... 56

Tabel 10: Deskripsi nilai hasil belajar pada siklus I ( post tes I) ... 57

Tabel 11: Pengamatan pembelajaran kooperatif pada siklus II ... 66

Tabel 12: Pengamatan kegiatan guru pada siklus II ... 67

Tabel 13: Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II (post tes II) ... 69

Tabel 14: Kategori penghargaan pada siklus II ... 70

Tabel 15: Deskripsi nilai hasil belajar pada siklus II ( post tes II)... 71

Tabel 16: Hasil belajar siswa keseluruhan ... 73

Tabel 17: Hasil keseluruhan pengamatan pembelajaran kooperatif ... 74

Tabel 18: Hasil keseluruhan observasi guru ... 75

Tabel 19: Hasil belajar siswa sebelum dan sesudah siklus ... 76

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1: Proses terjadinya daur air ... 25

Gambar 2: Proses terjanya daur air ... 26

Gambar 3: Penebangan liar ... 27

Gambar 4: Hutan gundul ... 28

Gambar 5: Grafik hasil belajar siswa pada tes awal ... 47

Gambar 6: Guru membagi kelompok terdiri 5 orang ... 49

Gambar 7: Peneliti menjelaskan materi pelajaran... 50

Gambar 8: Guru memberikan Post test I ... 51

Gambar 9: Grafik hasil belajar siswa pada siklus I ... 58

Gambar 10: Alamat lokasi penelitian... 61

Gambar 11: Guru melihat kerja kelompok ... 62

Gambar 12: Peneliti membimbing kelompok ... 63

Gambar 13: Peneliti memberi penghargaan kelompok ... 64

Gambar 14: Guru memberikan Post test II ... 65

Gambar 15: Grafik hasil belajar pada siklus II ... 71

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I) ... 81

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II) ... 85

Lampiran 3: Lembar observasi guru siklus I ... 89

Lampiran 4: Lembar observasi guru siklus II ... 91

Lampiran 5: Soal free test ... 93

Lampiran 6: Soal post tes I... 95

Lampiran 7: Soal post tes II ... 97

Lampiran 8: Soal Kuis ... 99

Lampiran 9: Jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian ... 100

Lampiran 10: Daftar nama siswa di SD 060955 Medan Marelan ... 101

Surat Keterangan Balasan Dari Sekolah SD 060955 Medan Marelan

(14)

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

a. Nama : Tirta Jasa Tama

b. Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 04 September 1990

c. Nama Ayah : Alm. Dalilan

d. Nama Ibu : Suriani

e. Pekarjaan Orang Tua

- Ayah : PNS

- Ibu : Wiraswasta

Alamat Orang Tua : Bukit Lawang

2. Riwayat Pendidikan

a. Sekolah Dasar : SD Negeri 055969 Gotong-Royong

b. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Bahorok Tahun 2005

c. Sekolah Menengah Atas : SMA Y.P Utama Medan

Demikianlah daftar surat ini saya perbuat dengan sebenarnaya.

Medan, Agustus 2011

Yang menyatakan,

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang

phenomena alam dan segala sesuatu yang ada di alam. IPA (ilmu

pengetahuan alam) dapat disebut juga sains (science). Science mempunyai

arti sebagai pengetahuan dan natural science atau ilmu pengetahuan alam

(IPA).Tujuan pembelajaran sains di SD adalah dimaknai sebagai sesuatu yang

diharapkan akan dicapai oleh peserta didik setelah melalui suatu proses

pembelajaran IPA tertentu di sekolah dasar. Tujuan pembelajaran yang

dirumuskan pada langkah awal pembelajaran digunakan sebagai acuan dalam

kegiatan pembelajaran dan proses penilaian yang akan dilakukan.

Tujuan pengajaran sains di sekolah bisa sangat beragam, yaitu: sains

sebagai produk, sains sebagai proses, sains sebagai teknologi dan

masyarakat ataupun sains untuk pengembangan sikap dan nilai, dan

pendekatan ketrampilan personal dan sosial. Secara keseluruhan berbagai

kemungkinan tujuan pengajaran sains ini bisa diwujudkan melalui

pengajaran sains di laboratorium.

Implementasi Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dijabarkan kedalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan

Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan

pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan 8

(16)

kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan

prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian

pendidikan.

Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Proses salah

satunya, menjelaskan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus

dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat sekurang-kurangnya :

tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan

penilaian hasil belajar.

Sulistyorini dan suparto (2007) ( http://info-hsu.blogspot. com/)

”menyatakan bahwa standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)

sains di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus

dicapai oleh siswa dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di

setiap satuan pendidikan”. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada

untuk membangun kemampuan bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang

di fasilitasi oleh guru.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau natural science berhubungan

dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA

bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,

konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta

didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek

pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan

(17)

langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan

memahami alam sekitar secara ilmiah.

Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat

membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam

tentang alam sekitar. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk

memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat

diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak

berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada

penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan

masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan

membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja

ilmiah secara bijaksana.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific

inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah

serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh

karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman

belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan

proses dan sikap ilmiah. Mencermati uraian di atas, maka dipandang perlu untuk

menerapkan pengembangan silabus, RPP, materi ajar, strategi pembelajaran, dan

alat evaluasi pembelajaran sains terpadu di kelas V sekolah dasar.

Kata pembelajaran dapat diartikan sebagai perubahan yang terjadi

dalam kemampuan, sikap, atau perilaku yang relatif permanen sebagai

(18)

sekejap dan kemudian kembali ke perilaku semula menunjukkan belum

terjadi peristiwa pembelajaran, namun masih terjadi pengajaran. Tugas guru

adalah membuat agar proses pembelajaran pada siswa berlangsung secara

aktif, efektif, kreatif, menarik dan menyenangkan.

Hasil observasi pada proses pembelajaran di kelas V SDN 060955

Medan Marelan menunjukkan bahwa interaksi pembelajaran dalam kelas

masih berlangsung satu arah. Pembelajaran masih berpusat pada guru, siswa

menerima begitu saja informasi yang diberikan oleh guru. Respon siswa

terhadap pembelajaran cenderung rendah. Selama proses pembelajaran,

kegiatan siswa hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan guru. Sedikit

sekali siswa yang mengajukan pertanyaan maupun yang menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru, bahkan tidak jarang siswa bermain-main

sendiri saat guru sedang menerangkan pelajaran.

Penggunaan model pembelajaran mengajar yang kurang tepat

merupakan salah satu penyebab kurangnya minat belajar siswa yang

mengakibatkan keaktifan atau aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA.

Guru sebagai pengajar menyampaikan materi pelajaran secara verbal.

Namun penyampaian secara verbal saja tidaklah cukup untuk memberi

pemahaman kepada siswa, karena siswa menjadi kurang tertarik untuk

memperhatikan pelajaran.

Penggunaan metode mengajar yang kurang maksimal. Guru di dalam

menyampaikan materi hanya menggunakan metode ceramah saja, sehingga

(19)

Penggunaan metode mengajar sangatlah penting untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang akan di capai.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas di SD Negeri 060955

Medan Marelan diperoleh data bahwa nilai untuk mata pelajaran Sains

relatif selalu rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa.

Dari 40 orang siswa di kelas V, hanya 40 % (9 orang) saja yang mampu

mengerjakan soal tersebut dengan benar. Sedangkan 60 % (31 orang) siswa

tidak mampu dalam mengerjakan soal tersebut. Hasil belajar ini

menunjukkan bahwa pemahaman siswa masih rendah.

Selama ini guru lebih sering menggunakan metode ceramah sebagai

media yang digunakan oleh guru, kurang bervariasi, guru kurang

memberikan contoh yang nyata kepada siswa, bahkan lebih sering

menggambar dipapan tulis untuk memvisualisasikan materi yang diajarkan.

Guru hanya memberikan informasi dan mengharapkan siswa untuk

menghapal dan mengingatnya. Berkaitan dengan itu dalam pembelajaran

sains perlu pendekatan yang tidak mengharuskan siswa untuk menghapal

fakta-fakta tetapi sebuah strategi pendekatan yang mendorong siswa untuk

belajar menemukan konsep.

Gagne (dalam Suprijono, 2009:2) menagatakan “belajar adalah perubahan

disposisi atau kemampuan seseorang melalui aktivitas”. Dengan bekerja

mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman dan dan aspek-aspek tingkah

(20)

untuk meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman siswa sehingga

pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih bermakna.

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

menekankan kepada keaktifan siswa yang berbentuk kelompok. Kelompok

belajar kooperatif sendiri di dasarkan atas saling ketergantungan positif yang

menuntut adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi

pelajaran tiap anggota kelompok, selain itu dalam belajar kooperatif siswa

belajar bersama sebagai suatu tim dalam menyelesaikan tugas-tugas

kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Jadi setiap anggota kelompok

memiliki tanggung jawab yang sama untuk keberhasilan kelompoknya.

Di sekolah dasar Sains merupakan salah satu mata pelajaran yang

sangat penting, karena perlunya Sains maka siswa sekolah dasar di tuntut

untuk menguasai Sains yang ditandai pada situasi belajar yang tinggi. Akibat

pemilihan model pembelajaran kurang tepat, siswa akan merasa bosan dan

malas ketika belajar, serta banyak siswa yang gagal dalam belajar sehingga

mempengaruhi hasil belajar dan minat siswa untuk belajar. Hal ini yang

kurang mendapat perhatian dari guru sehingga tidak mampu menanggulangi

masalah - masalah tersebut.

Oleh karena itu, diperlukan penggunaan model pembelajaran yang

dapat meningkatkan hasil belajar, agar siswa lebih aktif dalam belajar dan

membuat siswa paham akan materi yang diajarkan. Salah satu pembelajaran

(21)

model pembelajaran kooperatif dengan tipe Student Teams Achievement

Division (STAD).

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, saya (peneliti) tertarik untuk

mengangkat judul “Meningkatkan hasil belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif pada pelajaran Sains dikelas V SD Negeri N0.060955 Medan Marelan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, maka permasalahan dapat di

indentifikasikan sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang kurang tepat.

2. Pembelajaran yang berlangsung kurang melibatkan siswa.

3. Rendahnya hasil belajar siswa.

4. Penggunaan metode mengajar yang kurang maksimal.

1.3 Pembatasan Masalah

Suatu penelitian tanpa ketidak jelasan pembatasan dan fokus masalah

yang akan diteliti menyebabkan penelitian tidak terarah. Agar penelitian ini

mencapai sasaran penulis membatasi masalah yang hendak diteliti. Adapun

batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai. “Meningkatkan hasil

belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

pada pelajaran Sains materi pokok Daur Air dikelas V SD Negeri

(22)

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : Apakah dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

pelajaran Sains kelas V SD Negeri No. 060955 Medan Marelan.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan hasil

belajar siswa mengenai Daur air pada pelajaran Sains dikelas V SD Negeri

No. 060955 Medan Marelan.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah :

a. Siswa dapat memahami pelajaran dan meningkatkan hasil belajar

terutama dalam pelajaran benda dan sifatnya.

b. Sebagai bahan sarana bagi para guru dalam mencapai materi

pelajaran.

c. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah dalam memilih dan

menggunakan metode untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas yang

dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

a. Dari 40 siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD terdapat 37 siswa atau 92,5% yang telah tuntas

secara individu dan 3 siswa atau 7,5% tidak tuntas secara individual. Hal

ini berarti siswa kelas V SD Negeri N0.060955 Medan Marelan telah

tuntas secara klasikal dalam mendeskripsikan proses daur air.

b. Berdasarkan hasil observasi bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan

model kooperatif tipe STAD berjalan dengan baik.

c. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD yang diperoleh tingkat ketuntasan belajar secara

klasikal sebesar 80%.terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar

15,25% dari hasil post-tes I atau dari siklus I.

d. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam

pembelajaran sains dalam mendeskripsikan proses daur air,ternyata dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kesimpulan di atas, maka

(24)

a. Disarankan kepada guru mata pelajaran sains agar menerapkan

pembelajaran kooperatf tipe STAD dalam mendeskripsikan proses daur

air.

b. Disarankan kepada guru mata pelajaran sains agar menerapkan

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan lain yang sesuai.

c. Untuk menghindari kejenuhan siswa, ajarkanlah materi pelajaran dengan

menggunakan berbagai sumber.

d. Disarankan kepada peneliti lain yang akan mengadakan penelitian ini

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Aswan, Zain, Djamarah, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :

Rineka Cipta.

Agus Suprijono.2009. Cooperative Learning. Surabaya : Pustaka Pelajar.

Rosmala Dewi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Negeri Medan.

Syaiful Bahri Djamarah . 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

H.Isjoni . 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Zainal Aqib, Eko, Siti, Khusnul, 2009. Penelitian Tindakan Kelas.

Bandung : Yrama Widya.

Sulistyanto, Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

Zainal Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.

Hamzah B.Uno, Mohammad. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM.

Jakarta : Bumi Aksara.

Anita Lie. 2008. Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo.

Oemar Hamalik .2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto. Dasar- Dasar Evaluasi Belajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Muhibbin Syah. 2003. Psikologi belajar. Jakarta : Grafindo Persada

http://ian43.wordpress.com/2010/10/18/tujuan-pembelajaran-sains-di-misd/

(26)

http://eprints.uny.ac.id/5541/1/ISI.pdf

http://yankcute.blogspot.com/2010/02/keunggulan-dan-kekurangan

Referensi

Dokumen terkait

penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan galur wistar yang.

Area cagar budaya memiliki keterikatan yang sangat jelas terhadap waktu, terutama berkaitan dengan aspek kesejarahannya, sehingga untuk menghadirkan objek yang ’abadi’,

Kuesioner ini digunakan dalam rangka pengumpulan data sebagai bahan penelitian yang dilakukan di KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI oleh Galih Pramana Natanegara, dengan judul

Anifa Sri Lestari, A210080055. Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012. Tujuan dari penelitian ini

[r]

(political will) pemerintah dalam memberi peluang bagi tumbuhnya partisipasi masyarakat. Masyarakat khususnya akan dapat menunaikan tanggung jawab

internet en las prácticas de producción periodística en la versión digital del periódico El. Universal de Cartagena

Data yang disembunyikan harus dapat diekstrasi kembali seperti proses pada gambar 1 Karena tujuan steganografi adalah pesan rahasia yang tersembunyi, maka pesan rahasia