• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGEMBANGAN SILABUS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) OLEH GURU-GURU DI SMP SWASTA NUSANTARA TANAH JAWA KABUPATEN SIMALUNGUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGEMBANGAN SILABUS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) OLEH GURU-GURU DI SMP SWASTA NUSANTARA TANAH JAWA KABUPATEN SIMALUNGUN."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGEMBANGAN SILABUS KURIKULUM

TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) OLEH

GURU-GURU DI SMP SWASTA NUSANTARA TANAH JAWA

KABUPATEN SIMALUNGUN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

OSCO PARMONANGAN SIJABAT

NIM. 081188830029

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

ANALISIS PENGEMBANGAN SILABUS KURIKULUM

TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) OLEH

GURU-GURU DI SMP SWASTA NUSANTARA TANAH JAWA

KABUPATEN SIMALUNGUN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

OSCO PARMONANGAN SIJABAT

NIM. 081188830029

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)

z00I€0l86r800r8s6l'dIN I00rt0886l0r r

Itrr'anf,

BUBFUSBTSBd ru r"sGfl us{Iplpued lpnrs us.€ord

@r

I00I r0986r€0[0Ls6r'drN

'1Eu1qu1que4

Eulqulqued

UII

p[n1adue6

rssu(

us{1p1pued lpnrs uu.r8o.r4 lrulllplpue4 -ra1s'13utr41

rBIeC qelo.redruaru

{ntun

lu.radg n}BS IIBIBS lqnueuretrAl qGIeI uuqelu.{qg E:p II0Z

IInf

71 pE8uul Bpud slsel

rqln

BBIUBd uedag Ip ualuequgedlq IIBIoI

620098881180

'tr{rN

, ji

IYflVfIS

NYSNYNOINUVd

OSSO

:

qolo

uBInr-elo

N{ICN{IAYfiIIS

NflJ,YdNfl\DT

Y&\Yf

ITYNYI

YUYINYSNN

YISYAIS

dIAIS

IO

nunc-nunc

Hf,To

(asrx)

ururror(INtrd NvnrYS

rYxSNrr

IAINTNXTUNX

SNflYTIS NYSNYSIAItrI)Ntrd

SISITYNY

'fr

:1

pd'hi'IIIo{nc

u4qurql'ro

Tord

l^+**-=\\\

r)

--rA$

\

'116u1qu1qued

€00r g0?s86I9I I

196I'If({

(4)

PERSETUJUAN DEWAI{ PENGUJI UJIAN TESIS MAGISTER PENDII}IKANI

NO NAMA TAI\IDA TANGAN

I Dr. Phil. Ikhwan Azhari, M.S

Pembimbing

I

2 Prof. Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd

Pembimbing

II

3

4 Prof. Dr. Djanius Djamin, S.H., M.S.

Narasumber

II

5 Dr. Anita Yus, M.Pd.

Narasumber

III

"'q

,.j

NAMA

: OSCO PARMONANGAN SIJABAT

NIM

:081188830029

PROGRAM

STUDI

: PENDIDIKAN

DASAR

.1
(5)

'ueelefurog lunquroht Euer( e,i(eg

I Ige psmqes f0 trepal,t

'edueuaqos ue8uap lenq e.{es rm urep,(iuedlems

rDFm

@

udrueq n{Blroq Euef rqtres rcue{lp

qft

e,{Bs s{uur'$e}clp Jutr ryss qEtr rrs{mlelsru qsJa} efus rypq:el usq uurpmna{ rp

au_{rurr"

'ur(es uerlqeusd utep rrc{nslBurolll

nB}" qBqoJorr epe >1epp

aftg

T

te,{as srsal uus{auad urBIBp ppeld

ue{nqF*

rypp e.{u5

;

lurey Suelo ueleftorpp ue{nq ourpues edre{ Wpryu{us qsel

rwag

-!

:siaqeq uu4up-dnam rm

fu

'unBrmlerurs uo$dnq?) Brrtuf rIBueI

erBtr{rcsnN slse.tis

{I

{S

Ip

&mo-runc

qslo

(dsJH)

ue4ppuad

uenlss ln,FurJ umF{Lrnx

snqcIIS uuEuequregua4 srsrlsuv

6100€888I r80'I^trN r00t r0986rzu r r6s6r

-ff

Inpnr rpotd

uels{EuV

}^{IN

3rrr3N

ffi

(J

rnt{en6

t!f

qelo l?ryrrFFi

rEtru0 rls{Iplpued

AIX

6U00t888I I80

IYSVfIS NYDNVNOI^NrVd O}SO

(6)

ABSTRAK

Osco Parmonangan Sijabat. 081188830029. Analisis Pengembangan Silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Oleh Guru-Guru Di SMP Swasta Nusantara Tanah Jawa Kabupaten Simalungun. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. Juli 2011.

Penelitian ini mengkaji tentang pengembangan silabus kurikulum tingkat

satuan pendidikan (KTSP) oleh guru-guru di SMP Swasta Nusantara Tanah Jawa

Kabupaten Simalungun. Dari permasalahan penelitian ini yaitu pemahaman guru

tentang pelaksanaan dan pengembangan silabus KTSP, maka penelitian ini

bersifat kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskrptif.

Tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan

menganalisis faktor-faktor pendukung maupun penghambat pengembangan

silabus KTSP yang dilakukan oleh guru-guru di SMP Swasta Nusantara Tanah

Jawa Kabupaten Simalungun. Lokasi yang dipilih adalah SMP Swasta Nusantara

Tanah Jawa Kabupaten Simalungun. Metode penelitian yang digunakan adalah

deskriptif kualitatif. Sedangkan metode pengumpulan datanya yaitu observasi,

wawancara, dan dokumentasi.

Hasil temuannya bahwa dalam hal pengembangan KTSP, guru guru

SMP Swasta Nusantara Tanah Jawa Kabupaten Simalungun belum mampu

mengembangkan silabus secara mandiri, tetapi masih mengadopsi model silabus

dari Depdiknas. Beberapa masukan berupa saran bagi para guru dan pihak sekolah

di SMP Swasta Nusantara Tanah Jawa Kabupaten Simalungun antara lain:

1. Para guru sebaiknya selalu meningkatkan pemahaman mengenai

pengembangan KTSP dengan mengikuti seminar-seminar, workshop, rapat

kerja KTSP atau mempelajari buku-buku KTSP, sehingga proses

pembelajaran akan semakin berkualitas.

2. Sebaiknya sosialisasi dari dinas pendidikan kabupaten maupun kecamatan

dilakukan secara rutin agar guru sebagai pribadi yang memiliki tanggung

jawab langsung terhadap kemajuan belajar siswanya mampu

mengembangkan silabus KTSP secara mandiri.

(7)

ABSTRACT

Osco Parmonangan Sijabat. 081188830029. Analysis of Syllabus Development Education Unit Level Curriculum (SBC) by Teachers At SMP Nusantara Tanah Jawa District Simalungun. Post Graduate Programmed. Medan State University. July 2011.

This study examines the development level of the education curriculum syllabus (SBC) by teachers at the SMP Nusantara Tanah Jawa District Simalungun. Of this research is understanding the problem of teachers on the implementation of curriculum and syllabus development, the study is qualitative by using deskrptif approach.

The purpose and benefits of this research is to reveal and analyze the factors supporting or inhibiting the development of curriculum syllabus by teachers at the SMP Nusantara Tanah Jawa District Simalungun. The site chosen at SMP Nusantara Tanah Jawa District Simalungun. The research method used is descriptive qualitative. While the data collection method is observation, interviews, and documentation.

Findings that in terms of curriculum development, teachers at SMP Nusantara Tanah Jawa Simalungun District syllabus has not been able to develop independently, but still adopt the model of the syllabus of the Ministry of Education. Some input in the form of suggestions for teachers and school management in SMP Nusantara Tanah Jawa Simalungun District, among others:

1. Teachers should always be to increase understanding of curriculum development with seminars, workshops, working meetings or studying SBC books, so the learning process will be more qualified.

2. Better dissemination of district education offices and districts routinely done so that the teacher as a person who has direct responsibility for the progress of their students learn to develop curriculum syllabus independently.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa

atas berkat dan rahmatNya, sehingga penyusunan tesis ini dapat diselesaikan

dengan baik. Tesis ini berjudul : Analisis Pengembangan Silabus Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Oleh Guru-Guru di SMP Swasta Nusantara

Tanah Jawa Kabupaten Simalungun.

Penulis menyadari bahwa sesungguhnya tesis ini dapat diselesaikan atas

berkat dari Tuhan dan juga atas dukungan dari berbagai pihak baik secara moril

maupun materil. Oleh karena itulah penulis menyampaikan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Phil. Ichwan Azhari, MS sebagai dosen

pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Ibrahim Gultom, M. Pd sebagai pembimbing

II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis sehingga

penyusunan tesis ini dapat selesai. Rasa terimakasih yang sama juga penulis

sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Pasca Sarjana

Unimed yang telah memberikan masukan didalam hal penyelesaian tesis ini.

2. Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd., M.A., M.Sc, Ph.D selaku ketua Program

Studi Pendidikan Dasar dan Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd selaku sekretaris

Program Studi Pendidikan Dasar yang telah banyak memberikan masukan

(9)

3. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Ibu Prof. Dr. Djanius Djamin,

S.H., M.S., serta Ibu Dr.Anita Yus, M.Pd sebagai nara sumber/penguji yang

sudah banyak memberikan masukan dalam penelitian ini.

4. Bapak Kepala Sekolah beserta bapak/ibu guru di SMP Swasta Nusantara

Tanah Jawa yang telah banyak membantu penulis didalam proses

penyelesaian tesis ini.

5. Secara khusus buat kedua orangtua yang paling kubanggakan, Ayahanda St.

A. Sijabat dan Ibunda R. Br. Tampubolon (Op. Sotaradu Sijabat) yang telah

banyak memberikan bantuan secara moril maupun materil selama

penyelesaian tesis ini.

6. Ucapan terimakasih kepada istriku tercinta Fiona Fictoria Yosefin Tuarisa,

S.Pd dan anakku tersayang Mikhael Lamhot Sotaradu Sijabat dan Gabriel

Halomoan Sijabat yang selalu setia untuk memberikan motivasi didalam

proses penyelesaian tesis ini.

7. Teman-teman Program Studi Pendidikan Dasar Angkatan XIV kelas B yang

telah banyak memberikan masukan-masukan demi perbaikan tesis ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak

memiliki kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan tesis ini dimasa yang

akan datang.

Medan, Juli 2011 Peneliti,

Osco Parmonangan Sijabat

(10)

DAFTAR ISI

Halaman :

LEMBAR PERSETUJUAN... i

ABSTRACT ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah... 7

1.3. Batasan Masalah ... 8

1.4. Tujuan Penelitian ... 8

1.5 .Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.1. Kerangka Teoritis ... 10

2.1.1. Hakikat Pengembangan Kurikulum... 10

2.1.2. Model Pengembangan Kurikulum ... 12

2.1.3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ... 15

2.1.4. Karakteristik dan Acuan Operasional Penyusunan KTSP ... 17

2.1.5. Landasan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)... 20

2.1.6. Komponen-Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 21

2.1.7. Silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ... 23

2.1.8. Langkah Langkah Pengembangan Silabus KTSP ... 32

2.2. Kerangka Konseptual ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1. Subjek Penelitian ... 38

3.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 38

(11)

3.3. Tehnik Pengumpulan Data ... 40

3.4. Keabsahan Data ... 42

3.5. Tehnik Analisis Data ... 43

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN ... 45

4.1. Paparan Data ... 45

4.2. Hasil Penelitian ... 54

4.2.1. Pemahaman Guru Tentang Pengembangan Silabus KTSP ... 54

4.2.2. Pelaksanaan KTSP ... 57

4.2.3. Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan KTSP ... 69

4.2.4. Faktor-Faktor Penghambat Dalam Mengembangkan KTSP ... 72

4.2.5. Hasil Observasi di SMP Swasta Nusantara Tanah Jawa ... 76

4.3. Temuan Hasil Penelitian ... 83

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 92

5.1. Kesimpulan ... 92

5.2. Saran-Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 96

LAMPIRAN ... 97

(12)
(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman :

Gambar 1 : Guru sedang menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa ... 105

Gambar 2 : Guru sedang mengaitkan materi Permintaan dan Penawaran

dalam kehidupan nyata, dan menanyakan materi yang sudah

dipelajari tetapi belum dipahami. Salah satu siswa

memberikan tanggapan ... 105

Gambar 3 : Interaksi antara siswa dan guru terjadi saat proses

pembelajaran berlangsung ... 106

Gambar 4 : Para siswa membentuk kelompok belajar untuk berdiskusi ... 106

Gambar 5 : Guru sedang memberikan dorongan atau motivasi pada

kelompok belajar siswa ... 107

Gambar 6 : Salah satu siswa dari kelompok belajar sedang menuliskan

hasil diskusi mereka di papan tulis ... 107

Gambar 7: Siswa yang lain memberikan tanggapan dan menuliskan

jawaban yang berbeda dari jawaban sebelumnya ... 108

Gambar 8 : Guru menuliskan pekerjaan rumah siswa sebagai kegiatan

penutup pembelajaran ... 108

(14)
(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman :

Lampiran 1 : Kisi-kisi instrumen penggali data metode wawancara ... 85

Lampiran 2 : Kisi-kisi instrumen penggali data metode observasi ... 86

Lampiran 3 : Kisi-kisi instrumen penggali data metode dokumentasi ... 87

Lampiran 4 : Lembar observasi ... 88

Lampiran 5 : Draft Wawancara tentang ”analisis pengembangan silabus kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) oleh guru-guru di SMP Swasta Nusantara Tanah Jawa Kabupaten Simalungun ... 90

Lampiran 6 : Lembar observasi topik “sarana dan prasarana” ... 91

Lampiran 7 : Lembar observasi topik “penyusunan kurikulum” ... 93

Lampiran 8 : Lembar observasi topik “pengembangan silabus” ... 94

Lampiran 9 : Lembar observasi topik “penyusunan kurikulum” ... 95

Lampiran 10 : Lembar observasi topik “pelaksanaan KTSP” ... 99

Lampiran 11 : Lembar observasi topik “pelaksanaan KTSP” ... 100

Lampiran 12 : Lembar observasi topik “pelaksanaan KTSP” ... 101

Lampiran 13 : Lembar observasi topik “pelaksanaan KTSP” ... 103

Lampiran 14 : Dokumentasi Penelitian ... 105

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya

manusia. Kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan.

Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas,

damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu, pembaruan pendidikan harus

selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa. Kemajuan

Bangsa Indonesia hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik.

Upaya peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat menaikan harkat dan

martabat manusia Indonesia.

Berkaitan dengan hal tersebut, sekarang pemerintah telah mempercepat

perencanaan Millenium Development Goals (MDGS), yang semula dicanangkan

tahun 2020 dipercepat menjadi 2015. Millenium Development Goals (MDGS)

adalah era pasar bebas atau era globalisasi, sebagai era persaingan mutu kualitas,

siapa yang berkualitas dialah yang akan maju dan mampu mempertahankan

eksistensinya. Oleh karena itu, pembangunan sumber daya manusia (SDM)

berkualitas merupakan suatu keniscayaan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.

(Mulyasa, 2006).

Percepatan arus informasi dalam era globalisasi dewasa ini menuntut

semua bidang kehidupan untuk menyesuaikan visi, misi, tujuan dan strateginya

agar sesuai dengan kebutuhan, dan tidak ketinggalan zaman. Penyesuaian tersebut

(17)

secara langsung mengubah tatanan dalam sistem makro, maupun mikro, demikian

halnya dalam sistem pendidikan. Sistem pendidikan nasional senantiasa harus

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik

ditingkat lokal, nasional, maupun global (Mulyasa, 2006).

Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah

kurikulum, karena kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan

acuan oleh setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara;

khususnya oleh guru dan kepala sekolah. Oleh karena itu, sejak Indonesia

memiliki kebebasan untuk menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak

bangsanya, sejak saat itu pula pemerintah menyusun kurikulum (Mulyasa, 2006).

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. (PP. No. 19 tahun 2005 pasal 1). Tujuan tertentu ini meliputi tujuan

pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi

daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Kurikulum juga merupakan acuan

dan pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam mengembangkan

berbagai ranah pendidikan baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik. (Mulyasa,

2006).

Dalam rangka merespon masukan publik tentang pentingnya

penyempurnaan kurikulum, sejak tahun 2006 pemerintah c.q. Depdiknas

mengeluarkan kebijakan perubahan kurikulum dari Kurikulum Berbasis

(18)

2006). Perbedaan pokok KBK dan KTSP adalah pada KBK pihak pusat

menyediakan secara lengkap perangkat kurikulum (standar kompetensi, indikator,

materi pokok, dan sebagainya) sehingga pihak sekolah tinggal

mengaplikasikannya, sedangkan pada KTSP pihak pusat hanya menyediakan

standar kompetensi dan kompetensi dasar. Materi pokok dan indikator disusun

oleh pihak sekolah.

Hal itu mengisyaratkan tidak adanya penyeragaman kurikulum secara

nasional. Kurikulum antar sekolah dapat bahkan harus berbeda karena tiap

sekolah mempunyai karakteristik, visi, dan tingkat kreativitas yang berbeda. Pihak

sekolah mempunyai wewenang untuk menentukan muatan lokal dan

mengekspresikan program akademik secara bebas tetapi tetap dalam koridor

standar isi dan standar kompetensi lulusan yang ditetapkan oleh Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP), sehingga tiap sekolah dapat memaksimalkan

potensi dan keunggulan yang menjadi ciri utama sekolahnya.

Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) tahun 2006 ini berarti

satuan-satuan pendidikan harus mampu mengembangkan komponen-komponen

dalam kurikulum KTSP. Komponen yang dimaksud mencakup visi, misi, dan

tujuan tingkat satuan pendidikan; struktur dan muatan; kalender pendidikan;

silabus sampai pada rencana pelaksanaan pembelajaran. KTSP tersebut memiliki

beberapa karakteristik yang secara umum yaitu, adanya partisipasi guru;

partisipasi keseluruhan atau sebagian staf sekolah; rentang aktivitasnya mencakup

seleksi (pilihan dari sejumlah alternatif kurikulum), adaptasi (modifikasi

(19)

tanggung jawab dari pemerintah pusat (bukan pemutusan tanggung jawab); proses

berkelanjutan yang melibatkan masyarakat; dan ketersediaan struktur pendukung

(untuk membantu guru maupun sekolah). Pada dasarnya, tujuan kurikulum tingkat

satuan pendidikan (KTSP) adalah bagaimana membuat siswa dan guru lebih aktif

dalam pembelajaran. Selain murid harus aktif dalam kegiatan belajar dan

mengajar, guru juga harus aktif dalam memancing kreativitas anak didiknya

sehingga dialog dua arah terjadi dengan sangat dinamis.

Dengan mengacu pada panduan kurikulum tingkat satuan pendidikan

dasar dan menengah yang dibuat oleh Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP), sekolah bersama komite sekolah dapat bersama-sama merancang,

mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum sekolah sesuai dengan

situasi, kondisi dan potensi keunggulan lokal yang bisa dimunculkan sekolah.

Walaupun setiap sekolah diberi kewenangan mengembangkan kurikulum sendiri,

guru di lingkungan yang relatif sama secara geografis dan kultural masih perlu

menyamakan persepsi, menyesuaikan dengan kondisi yang ada dalam menyusun

dan mengembangkan indikator sebagai batasan keluasan dan kedalaman materi

yang dapat menunjang pencapaian sebuah kompetensi.

Penyusunan KTSP dilandasi oleh semangat UU No 20 tahun 2003

tentang Sisdiknas dan PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan. Penyusunan yang beragam tersebut hendaknya tetap mengacu pada

Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan

nasional yang mencakup : Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi

(20)

Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian

Pendidikan. (PP No. 19 tahun 2005). Dua dari kedelapan Standar Nasional

Pendidikan yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan

kurikulum.

Dalam hal ini KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh

setiap kelompok atau satuan pendidikan dibawah koordinasi dan supervisi dinas

pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar

dan provinsi untuk pendidikan menengah dimasing-masing daerah sesuai

kebutuhannya, hanya saja pengembangan KTSP tersebut harus mengacu pada SI

dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun

oleh BSNP serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah.

Pada dasarnya, tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

adalah bagaimana membuat siswa dan guru lebih aktif dalam pembelajaran.

Selain murid harus aktif dalam kegiatan belajar dan mengajar, guru juga harus

aktif dalam memancing kreativitas anak didiknya sehingga dialog dua arah terjadi

dengan sangat dinamis. Kelebihan lain KTSP adalah memberi alokasi waktu pada

kegiatan pengembangan diri siswa. Siswa tidak melulu mengenal teori, tetapi

diajak untuk terlibat dalam sebuah proses pengalaman belajar. Namun sebagai

konsep baru dalam peningkatan kualitas kurikulum, KTSP tidaklah mudah

diterapkan secara universal dan instan. Bahkan Pemerintah menargetkan empat

tahun semua sekolah di Indonesia dapat melaksanakan KTSP dengan menyeluruh.

(21)

pusat. Jadi untuk menerapkan KTSP memerlukan sosialisasi-sosialisasi dan proses

pengalaman.

SMP Swasta Nusantara Tanah Jawa sebagai bagian dari lembaga

pendidikan dasar juga mengemban tugas, amanat dan tanggung jawab untuk

melaksanakan KTSP. SMP ini letaknya berada di Jalan Sisingamangaraja

Balimbingan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun dan sudah berdiri sejak tahun

1986. Selain itu keberadaannya dikelola oleh tenaga kependidikan yang

profesional yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah, 13 orang guru tetap, 8 orang guru

tidak tetap, 2 orang pegawai administrasi serta didukung oleh komite sekolah dan

unsur-unsur pendidikan terkait.

Berdasarkan pengamatan awal dari peneliti di SMP Swasta Nusantara

Tanah Jawa, bahwa sekolah tersebut pada hakekatnya telah menyusun

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai bahan pijakan untuk

melaksanakan proses pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun

dengan melibatkan beberapa pihak terkait, yaitu kepala sekolah, guru, dan unsur

masyarakat yang diwakili oleh komite sekolah. Adapun bahan-bahan yang

dijadikan referensi dalam penyusunan KTSP ini adalah semua masukan yang

relevan dari berbagai pihak, antara lain panduan penyusunan KTSP dari BSNP,

beberapa materi pelatihan dan penataran, masukan dari pengawas, instruktur, dan

Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, serta masukan dari masyarakat.

Beberapa referensi tersebut dianalisis dan diterapkan yang sesuai agar KTSP

(22)

Kurikulum SMP Swasta Nusantara Tanah Jawa sudah berusaha semaksimal

mungkin agar kurikulum yang dihasilkan memenuhi harapan semua pihak.

Namun permasalahan yang dihadapi adalah sampai saat ini guru-guru

masih kurang memahami KTSP itu sendiri terutama dalam hal pengembangan

silabus dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) dari

masing-masing mata pelajaran. Para guru masih mengadopsi secara utuh silabus dan rpp

yang disusun oleh badan standar nasional pendidikan (BSNP), yang sebagian

besar tidak sesuai dengan keadaan disekolah tersebut. Faktor lainnya juga

dipengaruhi oleh sarana dan prasarana yang tersedia kurang sebanding dengan

banyaknya jumlah siswa yang terdapat disekolah tersebut. Hal inilah yang

membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat

masalah mengenai analisis pelaksanaan KTSP dan peneliti mengambil judul

tentang “Analisis Pengembangan Silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) Oleh Guru-Guru di SMP Swasta Nusantara Tanah Jawa Kabupaten

Simalungun”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahannya sebagai berikut :

1. Bagaimana pemahaman guru-guru di SMP Swasta Nusantara Tanah Jawa

mengenai Pengembangan Silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP)?

2. Bagaimana pelaksanaan KTSP di SMP Swasta Nusantara Tanah Jawa ?

3. Apakah faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan KTSP

(23)

1.3. Batasan Masalah

Dengan mengacu pada fenomena yang ada berdasarkan judul, latar

belakang serta rumusan masalah diatas maka peneliti membatasi ruang lingkup

permasalahan yang akan dikaji yaitu: “Analisis Pengembangan Silabus

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Oleh Guru-Guru di SMP Swasta

Nusantara Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun Pelajaran 2009/2010”

1.4. Tujuan Penelitian

Sesuai batasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian

ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengungkapkan dan menganalisis pemahaman guru-guru mengenai

pengembangan silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

2. Untuk mengungkapkan dan menganalisis pelaksanaan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) oleh guru-guru di SMP Swasta Nusantara Tanah

Jawa Tahun Pelajaran 2009/2010.

3. Untuk mengungkapkan dan menganalisis faktor pendukung dan faktor

penghambat dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) di SMP Swasta Nusantara Tanah Jawa Tahun Pelajaran 2009/2010.

1.5. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, maka diharapkan hasil

penelitian ini dapat bermanfaat secara secara teoritis dan praktis. Manfaat teoritis

(24)

1. Dinas Pendidikan dan instansi terkait lainnya dalam hal pelaksanaan dan

pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

2. Pihak sekolah sebagai informasi dan sumbangan pemikiran dalam rangka

pengembangan silabus KTSP yang dilakukan oleh guru secara mandiri demi

peningkatan kualitas pendidikan.

3. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan

dengan pelaksanaan dan pengembangan kurikulum.

4. Serta diharapkan bermanfaat bagi peneliti lainnya yang ingin mengkaji

tentang pelaksanaan dan pengembangan silabus KTSP di sekolah-sekolah.

Sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat menjadi

bahan masukan dan bahan informasi terutama bagi Dinas Pendidikan Kabupaten

Simalungun agar dapat memberikan masukan kepada kepala sekolah dan

guru-guru sehingga dapat melaksanakan dan mengembangkan silabus KTSP secara

(25)
(26)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, dinyatakan

beberapa hal yang menjadi kesimpulan mengenai Analisis Pelaksanaan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Oleh Guru-Guru di SMP Swasta

Nusantara Tanah Jawa Kabupaten Simalungun sebagai berikut :

1.1. Faktor pendukung dalam Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) di SMP Swasta Nusantara Tanah Jawa Kabupaten Simalungun

adalah :

a) Sarana prasarana pembelajaran di SMP Swasta Nusantara Tanah Jawa

Kabupaten Simalungun secara kwantitatif maupun kualitatif sudah cukup

memadai. Sarana prasarana tersebut seperti tersedianya fasilitas internet,

laboratorium komputer, OHP, LCD, Laptop, peta sejarah,

gambar-gambar, perpustakaan yang lengkap, selain itu pembangunan

gedung-gedung penunjang juga terus dilakukan dari tahun ke tahun.

b) Adanya program-program sekolah dalam rangka pengembangan KTSP

dan silabus yang meliputi: sosialisasi mengenai konsep-konsep dasar

KTSP dengan melibatkan dari unsur lembaga perguruan tinggi

(UHKBPN), dan istruktur Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun,

pembentukan kepanitiaan KTSP yang melibatkan stakeholder antara lain

kepala sekolah, guru, konselor, komite sekolah yang kinerjanya sangat

(27)

solid, dan dilakukannya evaluasi yang dikemas dalam briefeng atau rapat

dinas sekolah setiap bulannya.

c) Adanya sistem penilaian kinerja (performance appraisal) terhadap guru

dan siswa dengan mengembangkan sistem penghargaan (reward) dan

hukuman (punishment).

Hasil penilaian kinerja berujung pada dua hal yaitu penghargaan atau

reward bagi yang kinerjanya memuaskan, mempunyai dedikasi dalam

bekerja yang tinggi serta profesionalisme. Sedangkan bagi yang

berkinerja kurang baik akan mendapatkan hukuman atau punishment.

Penghargaaan bagi yang berprestasi dapat berupa penghargaan materiil

(uang) maupun non materiil seperti studi lanjut, promosi jabatan dan

sebagainya. Sedangkan bagi yang kurang baik kinerjanya akan dilakukan

pembinaan yang berkelanjutan dengan batas waktu tertentu.

1.2. Faktor penghambat dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) dan silabus di SMP Swasta Nusantara Tanah Jawa Kabupaten

Simalungun adalah :

a) Dalam pelaksanaan KTSP, guru belum mampu melaksanakan sistem

penilaian secara mandiri atau berkelanjutan. Adapun faktor yang menjadi

penghambat dalam proses penilaian tersebut antara lain adanya perbedaan

karakteristik setiap peserta didik, sehingga guru merasa kesulitan untuk

mengidentifikasi atau menghafal satu per satu peserta didik yang cukup

(28)

cukup tua dan banyak kesibukan yang harus dilakukan, sehingga

kemampuan untuk mengingatnya sudah agak berkurang.

b) Dalam pengembangan KTSP guru-guru dituntut untuk menggunakan

metode pembelajaran yang variatif dan menyenangkan seperti : metode

inquiry, discovery, contextual, problem solving dan sebagainya. Namun

dalam pelaksanaannya guru mengalami beberapa hambatan yang cukup

serius seperti terbatasnya dana, waktu, serta tenaga, sehingga penggunaan

metode pembelajaran selama ini belum bisa berlangsung secara optimal.

c) Terjadinya integrasi (penggabungan) mata pelajaran ilmu alam menjadi

IPA terpadu dan ilmu social menjadi IPS Terpadu. Dengan adanya hal

tersebut, guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan proses

pembelajaran IPA dan IPS berbasis KTSP. Hal ini disebabkan karena

guru dituntut untuk mengajar lebih dari satu mata pelajaran, dimana satu

mata pelajaran tersebut notabennya bukan basic dari guru tersebut.

d) Banyak siswa yang kurang siap untuk mandiri dalam belajar, hal ini

karena siswa masih terbiasa dengan sistem konvensional yaitu siswa

selalu pasif dalam pembelajaran. Hal ini jelas sangat berbeda dengan

KTSP, saat ini siswa menjadi sentral dalam proses pembelajaran,

sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dalam menciptakan suasana

kelas yang menyenangkan untuk kegiatan belajar mengajar.

1.3. Dalam hal pengembangan silabus, guru guru SMP Swasta Nusantara Tanah

(29)

mandiri, tetapi masih mengadopsi model silabus dari Depdiknas, selanjutnya

model silabus tersebut ditelaah dan disesuaikan dengan kondisi sekolah.

5.2. Saran-Saran

Setelah mengkaji dan membahas berbagai hal terkait dengan substansi,

tujuan dan proses penelitian ini serta berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa

masukan berupa saran bagi para guru dan pelaku pendidikan antara lain:

a. Para guru sebaiknya selalu meningkatkan pemahaman mengenai pelaksanaan

dan pengembangan KTSP dengan mengikuti seminar-seminar, workshop,

rapat kerja KTSP atau mempelajari buku-buku KTSP, selain itu guru

hendaknya menerapkan KTSP secara profesional sehingga proses

pembelajaran akan semakin berkualitas.

b. Berkaitan dengan penyusunan rpp dan pengembangan silabus, guru

hendaknya dapat mengembangkan kreatifitasnya sendiri dengan

menyesuaikan kondisi dan potensi yang ada di sekolah.

c. Sebaiknya sosialisasi dari dinas pendidikan kabupaten maupun kecamatan

dilakukan secara rutin agar guru sebagai pribadi yang memiliki tanggung

jawab langsung terhadap kemajuan belajar siswanya mampu mengembangkan

silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) secara mandiri yang

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisis Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Penyusunan KTSP Kabupaten/Kota; Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Baedhowi. 2007. ‘Kebijakan Pengembangan Kurikulum’. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional KTSP, UNNES, Semarang, 15 Maret 2007.

Http/www.Puskur.Or.Id.

Miles, Manthew B dan A. Michael Huberman. 1994. Terjemahan Tjejep Rohendi. Analisis Data Kualitatif. Jakarta : UI Press.

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif; Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Sebuah Panduan Praktis. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nasution, S..2003. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta : Bumi Aksara.

Puskur Balitbang Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdiknas.

Rahayu, Siti. 1989. Psikologi Perkembangan. Yagyakarta: Gajah Mada University Press.

Rahman, M. 2004. Strategi dan Langkah-langkah Penelitian. Semarang: UNNES Press.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Gambar

Gambar 1  : Guru sedang menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa ....... 105
gambar, perpustakaan yang lengkap, selain itu pembangunan gedung-

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Perencanaan Pembelajaran, dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Pada SMP Negeri Seputih Banyak Tahun

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, kendala-kendala yang dihadapi guru program mekanik otomotif dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)

Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada pembelajaran biologi di SMP Negeri se Kabupaten Tegal. Metode yang

Faktor pendukung dan faktor penghambat Implementasi Pembelajaran IPS Terpadu berdasarkan Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) di SMP Negeri se-Kecamatan Tayu Kabupaten Pati. 1)

ANALISIS PELAKASANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP).. DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (Studi Kasus di Kelas VII SMP N

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul “Respon Guru Matematika SMP Negeri di Bondowoso terhadap Penggunaan Kurikulum Tingkat Satuan

Penyusunan kurikulum Sekolah Dasar Negeri Bedilan sebagai salah satu bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dapat digunakan sebagai kurikulum operasional dalam

Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai