• Tidak ada hasil yang ditemukan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

I

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

(KTSP)

Disususn Guna Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Dasar & Pengembangan Kurikulum

Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M. Pd

Disusun Oleh :

Dodo Prastyoko (12.0305.0170)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

(2)

II

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Tujuan disusunnya makalah dengan judul : “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) “ ini adalah guna memenuhi tugas individu mata kuliah Dasar & Pengembangan Kurikulum.

Terselesainya penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan serta dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu ucapan terima kasih penulis haturkan kepada :

1. Tabuah Subekti,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah ini. 2. Rekan-rekan, yang telah memberi dukungan dan motivasi.

3. Kepada semua pihak yang turut membantu dalam penulisan makalah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tentu masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan untuk perbaikan yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pemerhati pendidikan pada umumnya serta merupakan wujud sebuah pengabdian kepada Allah SWT.

Magelang, 12 Maret 2015

(3)

III

DAFTAR ISI

1. Halaman Sampul I

2. Kata Pengantar II

3. Daftar Isi III

4. BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang 1 b. Rumusan Masalah 2 c. Tujuan 2 5. BAB II PEMBAHASAN a. Pengertian Kurikulum KTSP 3 b. Tujuan kurikulum KTSP 4 c. Karakteristik dan Ciri-ciri Kurikulum KTSP 4 d. Landasan Kurikulum KTSP 6 6. BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan 7

(4)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kurikulum adalah suatu rencana yang memberikan pedoman dalam proses belajar mengajar, dengan kata lain kurikulum adalah rencana pendidikan atau pembelajaran, (Mc. Donald, 1965;3)

Kurikulum merupakan suatu bentuk acuan yang dijadikan sebagai landasan dalam menjalankan pendiikan, dengan adanya kurikulum pendidikan dapat berjalan sesuai rencana yang di inginkan oleh satuan pendiikan, kurikulum juga dapat dijadikan acuan oleh satuan pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.

Pengembangan kurikulum dapat dikatakan sebagai suatu kebutuhan tersendiri bagi pendiikan, karena dengan pengembangan kurikulum yang dilakukan maka pendidikan yang ada akan dapat mengikuti perkembangan zman yang ada di dunia baik dalam bidang social, ekoomi maupun IPTEK, kurikulum KTSP merupakan sebuah Inovasi kurikulum baru yang dilakukan pemerintah Indonesia di era tahun 2006 yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan yang ada di Indonesia.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan suatu bentuk pengembangan kurikulum yang ada di Indonesia pada tahun 2006, KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksakan di masing-masing satuan pendidikan. Dalam KTSP ini terdiri atas Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus.

Adapun dalam pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini didasari atas dua landasan yang kuat yaitu landasan Empirik dan landasan Formal.

(5)

2

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari Kurikulum KTSP ?

2. Apakah Tujuan Pengembangan Kurikulum KTSP ? 3. Bagaimanakah Ciri-ciri Kurikulum KTSP ?

4. Apakah Landasan Pengembangan Kurikulum KTSP? C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari Kurikulum KTSP.

2. Mengetahui tujuan dari pengembangan Kurikulum KTSP. 3. Mengetahui ciri-ciri Kurikulum KTSP.

(6)

3

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dari Kurikulum KTSP

1. Pengertian KTSP

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun,dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP ). 2. Konsep KTSP

Dalam Standar Nasonal Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15) dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-undagn No. 20Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1), dan 2) sebagaiberikut.

a. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

b. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah.

Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut : KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, sertasocial budaya masyarakat setempat dan peserta didik.

Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah supervise dinas pendidikan kabupaten/kota, dan departemen agama yang bertanggung jawab di bidang pendidikan. Kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.

KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi. KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan

(7)

4

pendidikan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar-mengajar di sekolah. Otonomi diberikan agar setiap satuan pendidikan dan sekolah meiliki keleluasaan dalam megelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat.

Dalam KTSP, pengembangan kurikulm dilakukan oleh guru, kepalasekolah, serta Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. Badan ini merupkan lembaga yang ditetapkan berdasarkan musyawarah dari pejabat daerahsetempat, komisi pendidikan pada dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD),pejabat pendidikan daerah, kepala sekolah, tenaga pendidikan, perwakilan orang tua peserta didik, dan tokoh masyarakat. Lembaga inilah yang menetapkan kebijakan sekolah berdasarkan ketentuan-ketentuan tentang pendidikna yang berlaku. Selanjutnya komite sekolah perlu menetapkan visi, misi, dan tujuan sekolah dengan berbagai implikasinya terhadap program-program kegiatan opersional untuk mencapai tujuan sekolah.

B. Tujuan Pengembangan Kurikulum

KTSP Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah unutk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.

Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk:

1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemnadirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.

2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalammengembangankan kurikulum melalui pengembalian keputusanbersama.

3. Meningkatkan kompetesi yang sehat antar satuan pendidikan yangakan dicapai.

C. Karakteristik dan Ciri-ciri Kurikulum KTSP

Karakteristik KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan satuan pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan sumber belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, sarta sistem penilaian.

Selain itu juga karakteristik atau cirri-ciri dari KTSP adalah sebagai berikut: 1. Pemberian Otonomi Luas Kepada Sekolah dan Satuan Pendidikan

(8)

5

KTSP memberikan otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan,serta seperangkat tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengankondisi setempat. Sekolah dan satuan pendidikan juga diberi kewenangan dan kekuasaan yang luas untuk mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kondisidan kebutuhan peserta didik serta tuntutan masyarakat. Selain itu, sekolah dansatuan pendidikan juga diberi kewenangan untuk menggali dan mengelola sumberdana sesuai dengan prioritas kebutuhan.

2. Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua yang Tinggi

Dalam KTSP, pelaksanaan kurikulum didukung oleh partisipasi masyarakatdan orang tua peserta didik yang tinggi. Orang tua peserta didik dan masyarakat tidak hanya mendukung melalui bantuan keuangan, tetapi melalui komite komite sekolah dan dewan pendidikan merumuskan serta mengembangkan program-program yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Masyarakat dan orang tuamenjalin kerja sama untuk membantu sekolah sebagai nara sumber pada berbagai kegiatan sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Kepemimpinan yang Demokratis dan Profesional

Dalam KTSP, pengembangan dan pelaksanaan kurikulum didukung olehadanya kepemimpinan sekolah yang demokratis dan profesional. Kepala sekolah dan guru-guru sebagai pelaksana kurikulum merupakan orang-orang yang memiliki kemampuan dan integritas profesional. Kepala sekolah adalah manajer pendidikan profesional yang direkrut komite sekolah untuk mengelola segala kegiatan sekolah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan. Guru-guru yang direkrut oleh sekolah adalah pendidik profesional dalam bidangnya masing-masing, sehingga mereka bekerja berdasarkan pola kinerja profesional yang disepakati bersama untuk memberi kemudahan dan mendukung keberhasilan pembelajaran peserta didik. Dalam proses pengambilan keputusan, kepala sekolah mengimplementasikan proses secara demokratis, sehingga semua pihak memiliki tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil beserta pelaksanaannya. 4. Tim Kerja yang Kompak dan Transparan

Dalam KTSP, keberhasilan pengembangan kurikulum dan pembelajaran didukung oleh kinerja team yang kompak dan transparan dari berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan. Dalam dewan pendidikan dan komite sekolah misalnya,pihak-pihak yang terlibat bekerja sama secara harmonis sesuai dengan posisinya masing-masing untuk mewujudkan suatu “sekolah yang dapat dibanggakan” oleh semua pihak. Mereka tidak menunjukkan kuasa atau paling berjasa, tetapi masing-masing berkontribusi terhadap upaya peningkatan mutu dan kinerja sekolah secara keseluruhan. Dalam pelaksanaan pembelajaran misalnya, pihak-pihak terkait bekerja secara profesional untuk mencapai tujuan-tujuan atau target yang disepakati bersama. Dengan demikian, keberhasilan KTSP merupakan hasil sinergi (Sinergisticeffect) dari kolaborasi team yang kompak dan transparan. Dalam konsep KTSP yang utuh kekuasan yang dimiliki sekolah dan satuan pendidikan, terutama mencakup pengambilan keputusan tentang pengembangan kurikulum dan pembelajaran; serta penilaian hasil belajar peserta didik.

(9)

6

D. Landasan Pengembangan Kurikulum KTSP

Dalam pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP secaragaris besar ada dua landasan atau dasar, yaitu; landasan empirik dan landasan formal (yuridis/hukum).

Adapun landasan empirik dari pengembangan KTSP diantaranya:

1. adanya kenyataan rendahnya kualitas pendidikan kita baik dilihat darisudut proses maupun hasil belajar. Dari sudut proses misalnya pendidikan kita kurang mampu mengembangkan peserta didik secarautuh. Proses pendidikan cenderung berorientasi hanya padapengembangan kognitif atau pengembangan intelektual; sedangkan pengembangan sikap dan psikomotor cenderung terabaikan. MelaluiKTSP sebagai kurikulum yang berorientasi pada pencapaian kompetisi mendorong proses pendidikan tidak hanya terfokus pada pengembangan intelektual saja, akan tetapi juga pembentukan sikapdan keterampilan secara seimbang yang dapat direfleksikan dalamkehidupan nyata.

2. Indonesia adalah negara yang sangat luas yang memiliki keragamansosial budaya dengan potensi dan kebutuhan yang berbeda. Selamaini kurikulum yang bersifat sentralistis cenderung mengabaikan potensi dan kebutuhan daerah yang berbeda itu. Akibatnya, lulusan pendidikan tidak sesuai dengan harapan dan kebutuhan daerah dimana siswa tinggal. KTSP sebagi kurikulum yang cenderung bersifat desentralistik memiliki prinsip berorientasi pada kebutuhan danpotensi daerah.

3. Selama ini peran sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum bersifat pasif. Sekolah hanya untuk melaksanakankurikulum yang disusun oleh pusat, yang kemudian berimbas padakurangnya peran dan tanggung jawab masyarakat dalam mengembangkan dan mengimplementasikan program sekolah. KTSP sebagai kurikulum desentralistik menuntut peran aktif masyarakat,sebab KTSP disusun dan dirancang oleh sekolah dan masyarakat,sehingga berbagai keputusan sekolah tentang pengembangan kurikulum dan pengimplementasiannya menjadi tanggung jawab masyarakat.

Secara formal atau yuridis, KTSP dilandasai oleh Undang-Undang (UU),Peraturan Pemerintah(PP), sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisidiknas (sistem pendidikannasional).

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2006 tentang Standar NasionalPendidikan. 3. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

4. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

(10)

7

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).KTSP

(11)

8

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/5064993/PENGERTIAN_dan_KONSEP_KTSP

Chamisijatin Lise.dkk, Perkembangan Kurikulum, Direktorat Jendral Pendiikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional 2008

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/buku-ktsp.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/19480626

Referensi

Dokumen terkait

Peternak yang diambil sebagai sampel dalam penelitian adalah peternak yang mengusahakan pembibitan sapi potong dengan memiliki induk yang telah beranak minimal

dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Analisis Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan ibu dan Anak (KIA) Berdasarkan KEPMENPAN Nomor 25 Tahun 2004 di

sajian sastra diperlukan penikmatan yang baik, sedang untuk menangkap isi atau makna dalam karya. estetika dibutuhkan sikap logis seorang

memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Cooperatif Script dengan handout, Cooperatif Script dan pembelajaran

Dalam proses sinkronisasi database, terdapat proses pengkopian data yang disimpan ke dalam suatu table dan skema yang berada pada database yang lain1. Dengan adanya

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui faktor ekonomi makro yang mempengaruhi konsumsi masyarakat Jawa Timur, (2) menganalisis kecenderungan mengkonsumsi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET.. Universitas Pendidikan Indonesia

Selain itu, pola penyampaian artikulasi bahasa yang dipaparkan cukup memicu gairah untuk lebih membacanya dengan asumsi ingin mendalami isi kajian buku ini lebih dalam dan