KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
Nama Sekolah
: SDN Bedilan
NSS
: 101110308009
Alamat
: Bedilan
BELITANG OGAN KOMERING ULU TIMUR
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
SD NEGERI BEDILAN
Ketua Komite
SAFARUDDIN HARAHAP
Kepala Sekolah
HUSNA, S.Pd
NIP 196010271980112002
Kepala UPTD Pendidikan
Kec. Belitang
DASILAWATI, S.Pd
Penata Tk I
NIP.19610525 1979122001
Pengawas Pembina TK/SD
Kec. Belitang
SOLEKHAN, S.Pd.I
NIP.
196012091982021003
Kepala Dinas Diknas
Kepala Bidang Pendidikan Dasar
EMZEN, S.Pd.MM
………
TIM PENYUSUN
Ketua : Darsinah (Kepala Sekolah)
Anggota : 1. Tarmi (Mewakili Kelas Ia)
2. Samosir (Mewakili Kelas 3a)
3. Simanjuntak (Mewakili Kelas 3b)
4. Sari Fatimah (Mewakili Kelas 4)
5. Eko Suharto (Mewakili Kelas 6)
6. Zainal Abidin (Mewakili Kelas 5)
7. a. Ismiati Rosidah (Mewakili Guru
PAI)
b. Supatmi (Mewakili Guru PAI)
8. Sumaryati (Mewakili Guru Penjas)
9. Kurnia Fitria (Mewakili Guru Mulok)
10. Komar Susanti (Mewakili Kelas IIa)
11. Giarsi Anjar W (Mewakili Kelas Ib)
12. DL. Tobing (Mewakili Kelas IIb)
13. Jumroh (Mewakili Komite
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, tuhan yang maha kuasa yang selalu memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dapat disusun dan dapat dipergunakan sebagai acuan bagi penyelenggara Pendidikan di SD Negeri Bedilan Kecamatan Belitang.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Penyusunan kurikulum Sekolah Dasar Negeri Bedilan sebagai salah satu bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dapat digunakan sebagai kurikulum operasional dalam kegiatan pembelajaran dan merupakan panduan bagi Kepala Sekolah, guru, penjaga sekolah dan komite sekolah serta intansi terkait dibidang pendidikan dalam usahanya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu semangat para guru dalam membimbing dan mengajar anak-anak, kepemimpinan kepala sekolah yang menciptakan suasana yang kondusif dan partisipasi masyarakat sekolah yang diwadahi oleh komite sekolah dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan sangat diutamakan agar terlaksananya KTSP ini.
DAFTAR ISI
i. Lembar Pengesahan ii. Tim Penyusun iii. Kata Pengantar iv. Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang (Rasional) B. Visi dan Misi dan tujuan sekolah
BAB II Acuan KTSP
BAB III Struktur dan Muatan Kurikulum A. Struktur Kurikulum
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran 2. Muatan Lokal
3. Kegiatan Pengembangan diri / pembinasaan 4. Pengaturan Beban Belajar
5. Ketuntasan Belajar Kriteria Kenaikan Kelas 6. Kriteria Kelulusan
BAB IV Kalender Pendidikan
BAB V lampiran-lampiran
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberlakuan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah menuntut daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan
pendidikan. Hal ini diikuti dengan perubahan pengelolaan pendidikan dari bersifat
sentralistik ke desentralistik. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun
2005 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah
otonomi dalam Bidang Pendidikan dan kebudayaan, menjelaskan bahwa pengaturan
dan pelaksanaan pendidikan diluar kewarganegaraan pusat sepenuhnya dilakukan
didaerah. Oleh karena itu kurikulum sebagai salah satu subtansi pendidikan peril
didesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus dan pelaksanaanya yang
disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah dan kondisi daerah.
Dengan demikian daerah atau sekolah memiliki kecukupan kewenangan untuk
merancang atau menentukan hal-hal yang diajarkan, mengelola pengalaman belajar,
menentukan cara mengajar, dan menilai keberhasilan suatu proses belajar mengajar.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Menurut
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat (2)
ditegaskan bahwa Kurikulum pada jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik. Atas dasar pemikiran inilah maka dikembangkan apa yang dinamakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Sesuai dengan
amanat Peraturan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 bahwa kurikulum
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada Standar kompetensi lulusan
serta berpedoman pada panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan.
Pada akhirnya kurikulum ini tetap sebuah dokumen, yang akan menjadi
kenyataan apabila terlaksana dilapangan dalam proses pembelajaran yang baik.
Pembelajaran baik dikelas maupun diluar kelas, hendaknya berlangsung secara efektif
yang mampu membangkitkan aktivitas dan kreativitas siswa. Para pendidik juga
hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan
mengasyikkan bagi siswa, sehingga siswa betah disekolah. Atas dasar kenyataan
tersebut, maka pembelajaran disekolah dasar hendaknya bersifat mendidik,
mencerdaskan, membangkitkan aktifitas dan kreatifitas siswa, efektif, demokratis,
menantang, menyenangkan dan mengasyikkan. Dengan spirit seperti itulah kurikulum
ini akan menjadi pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan
BAB I PENDAHULUAN
A. RASIONAL
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan pendidikan itu diantaranya meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dangan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada didaerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada SDN Bedilan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri dari atas : Standar isi, Proses, Standar Kompetensi Kelulusan, Tenaga Kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian Pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional tersebut yaitu Standar isi (SI) dan standar Kompetensi kelulusan (SKL) merupakan acuan utama SDN Bedilan.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan mengamanatkan Kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan Pendidikan dengan mengacu kepada SI (Standar Isi) dan SKL ( standar Kompetensi Lulusan ) serta berpedoman pada panduan BSNP ( Badan Standar Nasional Pendidikan) juga harus mengikuti ketentuan dalam UU No. 20 Tahun 2003 dan PP No. 19 Tahun 2005. Panduan yang disusun BNSP terdiri dari :
Pertama : Panduan umum yang memuat ketentuan umum pengembangan kurikulum yang dapat diterapkan di Satuan Pendidikan dengan mengacu SI dan SKL termasuk ketentuan dalam UU No. 20 Tahun 2003 dan PP No. 19 Tahun 2005.
Panduan Pengembangan Kurikulum di susun agar memberi kesempatan anak didik untuk :
a. Belajar untuk beriman dan bertaqwa b. Belajar memahami dan menghayati
c. Belajar mampu berbuat dan bertindak efektif
d. Belajar hidup bersama dan berguna untuk orang lain.
e. Belajar membangun dan menemukan jati diri melalui Proses Belajar Mengajar aktif, kreatif dan menyenangkan.
B. LANDASAN DASAR
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah pasal I ayat (19) ; Pasal 18 ayat (1),(2),(3),(4); Pasal 32 ayat (1),(2),(3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1),(2),(3),(4); pasal 37 ayat (1),(2),(3); Pasal 38 ayat (1),(2).
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Ketentuan didalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); pasal 5 ayat (10), (2); pasal 6 ayat (6); pasal 7 ayat (1), (2), (3),
SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi lulus pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah: kerangka Dasar dan Struktur kurikulum, standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (SD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dan Kepmendiknas No 22 Tahun 2006.
4. Standar Kompetensi Kelulusan
I. Nama Sekolah : SD Negeri Bedilan NSS : 101110308009
Alamat : Bedilan Kec. Belitang Ogan Komering Ulu Timur
II. Visi,Misi dan Tujuan Sekolah A. Visi
Terwujudnya siswa yang cerdas, berilmu, berbudi luhur dan kompetitif
B. Misi
1. Melaksanakan disiplin yang konsisten dalam segala hal 2. Membiasakan penerapan 9 K
3. Melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan, dinamis, kreatif, inovatif dan produktif.
4. Menyediakan sarana dan fasilitas yang bermutu dan efektif 5. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif
6. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang mendorong sikap kompetitif.
C. Tujuan Sekolah
1. Terwujudnya budaya disiplin sekolah 2. Warga sekolah memiliki perilaku 9 K
3. Teralaksananya pembelajaran yang menyenangkan, dinamis, kreatif, inovatif dan produktif
4. Terwujudnya sarana dan fasilitas pendidikan sesuai dengan standar pendidikan Nasional.
BAB II
ACUAN OPERASIONAL PENYUSUNAN KTSP
Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Peningkatan Iman dan Taqwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun agar sejauh mungkin semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan keimanan dan ketaqwaan serta berakhlak mulia dan shaleh.
2. Peningkatan Potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistic yang mungkin potensi diri (efektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan,minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spiritual, dan kinestatik peserta didik.
3. Keragaman dan karateristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki potensi kebutuhan, tantangan dan keragaman karateristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karateristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi
5. Tuntutan Dunia Kerja
6. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan dimana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi penyesuai perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan konteksual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
7. Muatan Agama
II. Struktur Kurikulum dan Muatan Kurikulum
A. Struktur Kurikulum
Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
I II III IV V VI A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 3 3 3 3 3 3 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 6 6 6 6 6 6 4. Matematika 6 6 6 6 6 6 5. Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 3 4 4 4 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2 3 3 3 7. Seni Budaya dan Keterampilan 2 2 2 4 4 4 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 4 4 4 B. Muatan Lokal/ Bahasa Inggris 2 2 3 3 3 3 C. Pengembangan Diri 1 1 1 1 1 1
Jumlah 28 28 30 36 36 36
*) Ekivalen 2 jam pembelajaran Keterangan :
1. 1(satu) jam pealajaran : 35 menit untuk siswa kelas I s/d VI yang masuk pagi maupun siang
2. Kelas I,II, dan III pendekatan dengan Tematik 3. Kelas IV, V dan VI pendekatan Mata Pelajaran
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agama
Pendidikan Agama difokuskan pada pendidikan Agama Islam, dikarenakan mayoritas siswa beragama Islam.
Tujuan :
b. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan :
Menumbuhkan daya pikir secara positif, demokratif, cerdas, bertanggung jawab dan mampu berinteraksi dan berpartisipasi dengan bangsa lain dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
c. Bahasa Indonesia
Tujuan :
- Membiasakan siswa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis dalam rangka penguasaan pemecahan masalah.
e. Ilmu Pengetahuan Alam
Tujuan :
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa untuk menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penugasan IPTEK. Rasa keingintahuan tentang lingkungan, teknologi dan masyarakat.
f. Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan :
Memberikan Pengetahuan sosial cultural masyarakat yang majemuk, mengambangkan kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki keterampilan hidup secara mandiri.
g. Seni Budaya dan Keterampilan
Tujuan :
Mengembangkan daya Apresiasi Seni Budaya, daya kreasi seni dan kecintaan pada seni budaya nasional atau budaya bangsa sendiri.
h. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Tujuan :
2. Muatan Lokal
Bahasa Inggris Tujuan :
- Membiasakan berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas dalam konteks sekolah
- Memiliki kesadaran pentingnya bahasa inggris untuk meningkatkan daya saing dalam masyarakat global
3. Pengembangan Diri
Meliputi beragam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan bakat dan minat siswa yang terdiri dari.
A. Upacara setiap hari senin B. Pramuka
Merupakan proses pembentukan Akhlak dan penanaman / pengalaman ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Pengajian sebelum memuali belajar : - Membaca Do’a
- Hafalan surat pilihan dan surat pendek b. Peringatan Hari-hari besar Islam
c. Penanaman Akhlak Islam
- Membudayakan mengucapkan salam
- Membudayakan cium tangan terhadap orangtua dan guru - Makan dan Minum tidak sambil berdiri
4. Pengaturan Beban Belajar
Bahan belajar yang digunakan adalah system paket sebagaimana tertera berikut ini :
5. Ketentuan Belajar (Standar Ketuntasan Belajar Minimal/SKBM)
Dengan mempertimbangkan kompleksitas Standar Kompetensi Dasar. Tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Maka standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) di SD Negeri Bedilan pada tahun pelajaran 2009/2010 ditetapkan sebagai berikut:
No Mata Pelajaran Angka Huruf
1 Pendidikan Agama Islam 60 Enam Puluh 2 Pendidikan Kewarganegaraan 60 Enam Puluh 3 Bahasa Indonesia 60 Enam Puluh 4 Matematika 55 Lima Puluh Lima 5 Ilmu Pengetahuan Alam 60 Enam Puluh 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 50 Lima Puluh 7 Seni Budaya dan Keterampilan 60 Enam Puluh
8 Pendidikan Jasmani, olahraga dan
Kesehatan 60 Enam Puluh Muatan Lokal
1 Bahasa Inggris 55 Lima Puluh Lima
6. Kriteria Kenaikan dan Kelulusan
a. Kriteria Kenaikan
Kenaikkan kelas dilaksanakan setiap akhir tahun pelajaran sesuai dengan kalender pendidikan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
- Siswa dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester dikelas yang diikuti
- Sebanyak-banyaknya empat mata pelajaran yang telah tuntas - Nilai pengembangan diri minimal baik
- Kehadiran siswa sekurang-kurangnya 90%
b. Kriteria Kelulusan
Menyelesaikan Kelulusan
- Memiliki nilai seluruh mata pelajaran - Nilai Pengembangan diri minimal baik - Nilai UAN tidak ada nilai 5,0
IV. KALENDER PENDIDIKAN
Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan derah, karateristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam standar isi.
No Kegiatan Alokasi Waktu
(Minggu) Keterangan
1 Minggu Efektif belajar Minggu 34 minggu dan maksimal 38 Minggu
Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan
2 Jeda tengah Semester Maksimum 2 Minggu Satu minggu tiap semester 3 Jeda antar semester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II
4 Libur akhir tahun
pelajaran Maksimum 3 Minggu
Digunakan untuk menyiapkan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
5 Hari Libur Keagamaan 2 – 4 Minggu
Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
6 Hari Libur Umum/ Nasional
Maksimum 2 Minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
7. Hari Libur Khusus Maksimum 1 Minggu Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekususan masing-masing
8. Kegiatan khusus
sekolah / madrasah Maksimum 3 Minggu