• Tidak ada hasil yang ditemukan

SINTESIS IONOFOR SEBAGAI BAHAN AKTIF ION SELEKTIF ELEKTRODA (ISE) UNTUK ANALISIS PENENTUAN LOGAM MERKURI (HG) DALAM SAMPEL KOSMETIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SINTESIS IONOFOR SEBAGAI BAHAN AKTIF ION SELEKTIF ELEKTRODA (ISE) UNTUK ANALISIS PENENTUAN LOGAM MERKURI (HG) DALAM SAMPEL KOSMETIK."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

SINTESIS IONOFOR SEBAGAI BAHAN AKTIF ION SELEKTIF ELEKTRODA (ISE) UNTUK ANALISIS PENENTUAN

LOGAM MERKURI (Hg) DALAM SAMPEL KOSMETIK

Oleh : Zainiati NIM 082244710010 Program Studi Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

Sintesis Ionofor Sebagai Bahan Aktif Ion Selektif Elektroda (ISE) Untuk Analisis Penentuan Logam Merkuri (Hg) Dalam Sampel Kosmetik

Zainiati (NIM 082244710010) ABSTRAK

(4)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Batasan Masalah 4

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Tujuan Penelitian 5

1.5. Manfaat Penelitian 6

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Eter 7

2.1.1. Struktur dan Ikatan 7

2.1.2. Sifat-Sifat Fisika 7

2.1.3. Reaksi yang Terjadi 8

2.1.4. Sintesis Eter 9

2.2. Crown Eter ( Mahkota Eter) 10

2.2.1. Penemuan Eter Mahkota 11

2.2..2. Afinitas Terhadap Kation 12

2.3. Ionophore 13

2.3.1. Mekanisme Tindakan Ionophor 13

2.3.2. Sintesis Ionophor 13

2.4. Ion Selektif Elektroda 14

2.4.1. Kinerja Ion Selektif Elektroda 18

2.4.1.1. Faktor Nersnt dan Daerah Kerja 18

2.4.1.2. Waktu Tanggap 19

2.4.1.3. Usia pemakaian 19

2.4.1.4. Koefisien Selektifitas 19

2.5. Merkuri (Hg) 20

2.5.1. Sumber Bahan Dan Penggunaannya 20

2.5.2. Sifat Fisika Kimia 21

2.6. Potensiometri 22

2.6.1. Elemen-Elemen Dalam Potensiometri 23

2.6.1.1. Elektroda Pembanding 23

2.6.1.2. Elektroda Indikator 25

(5)

v

2.6.1.2.2. Elektroda Membran 25

2.7. Kosmetik 26

2.7.1. Pengertian Kosmetika 26

2.7.2. Keracunan Kosmetika 27

2.7.3. Manfaat Kosmetika 28

2.8. Spektroskopi Infra Red 28

2.9. Metode Spekstroskopi Serapan Ultraviolet dan Sinar Tampak 30

2.9.1. Spektroskopi Ultraviolet 31

2.9.2. Spektroskopi Sinar Tampak 32

2.9.3. Warna Komplementer 34

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 37

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 37

3.2 Alat dan Bahan 37

3.3. Prosedur Penelitian 37

3.3.1. Pembuatan Larutan 37

3.3.1.1. Pembuatan Larutan Standar Hg2+ 0,1 M 37 3.3.1.2. Pembuatan Larutan Induk Hg2+ 100 ppm 38

3.3.1.3. Penyediaan Hg2+ 10 ppm 38

3.3.1.4. Penyediaan Larutan Standar 38

3.3.1.5. Penyediaan Larutan Ditizon 38

3.3.1.6. Penyediaan Larutan KMnO4 0.3 M 38

3.3.1.7. Penyediaan Larutan Buffer Posfat Karbonat 38 3.3.2. Sintesis Ionofor 7,16-dithenoyl-1,4,10,13-tetraoksa-

7,16- diazacyclooctadecane (DTODC) 39

3.3.3. Pembuatan Membran ISE 39

3.3.4. Uji Respon ISE-Merkuri dengan cara statistik 39

3.3.5. Pengukuran Sampel 40

3.3.5.1. Pengukuran Sampel Spektrofotometri 40

3.3.5.1.1. Preparasi Sampel Kosmetik 40

3.3.5.1.2. Pengukuran Sampel Spektrofotometri 40

3.3.5.2. Pengukuran Sampel Potensiometri 41

3.4. Bagan Alir Penelitian 41

3.4.1. Sintesis 7,16-dithenoyl-1,4,10,13-tetraoksa-

7,16 diazacyclooctadecane (DTODC) 42

3.4.2. Diagram Alir Pembuatan Membran ISE-Hg 43

3.4.3. Uji Respon ISE-Hg Secara Statistik 44

3.4.4. Analisa Pengukuran Sampel 45

3.4.5. Pengukuran Sampel Secara Spektrofotometri 45

3.4.5.1. Preparasi Sampel Kosmetik 45

3.4.5.2. Pengukuran Sampel Potensiometri 47

BAB IV. PEMBAHASAN 48

4.1. Sintesis 7,16-dithenoyl-1,4,10,13-tetraoksa-7,

(6)

vi

4.2. Analisa Sintesis DTODC menggunakan IR 50

4.3. Pembuatan Elektroda ISE 52

4.4. Uji Respon ISE-Hg Secara Statistik 54

4.5. Analisa Pengukuran Sampel 56

4.5.1. Analisa Sampel menggunakan Spektrofotometri 56

4.5.1.1. Penentuan λ maksimum 57

4.5.1.2. Kurva Kalibrasi 54

4.5.1.3. Pengukuran pada Sampel 59

4.5.2. Pengukuran Dengan Sampel Potensiometri 53

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 66

5.1. Kesimpulan 66

5.2. Saran 66

DAFTAR PUSTAKA 67

(7)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Perhitungan Rendemen Ionofor DTODC 71

Lampiran 2. Perhitungan Konsentrasi Hg2+ Yang Terdapat Dalam

Sampel Menggunakan Spektroskopi Uv-Vis 72

Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Hg2+ Yang Terdapat Dalam

Sampel Menggunakan Potensiometri 75

Lampiran 4. Perbandingan Hasil Konsentrasi Hg2+ yang terdapat pada sampel kosmetik dengan metode Potensiometri

dan Spektroskopi UV-VIS 78

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Serapan Khas Beberapa Gugus Fungsi 30

Tabel 2.2. Serapan Khas Crown Eter 30

Tabel 2.3. Daftar Panjang Gelombang Dan Warna Komplementer 35

Tabel 4.1. Hasil sintesis ionofor 1,4,10,13-tetraoksa-7,16

diazosiklooktadecana (DC) menjadi DTODC 50

Tabel 4.2. Hasil Pendekatan Spektrum IR 51

Tabel 4.3. Nilai uji respon ISE-Hg Terhadap Ion Logam Merkuri

(Hg2+) Secara Potensiometri 55

Tabel 4.4. Penentuan λ maksimum pada konsentrasi 2 ppm Hg2+ 57

Tabel. 4.5. Kalibrasi Standar Hg(II)-ditizone 59

Tabel 4.6. Data Pengamatan Sampel Kosmetik 60

Tabel 4.7. Nilai Absorbansi Merkuri Dalam Sampel Kosmetik 61

Tabel 4.8. Nilai Potensial Sampel Kosmetik 63

Tabel 4.9. Hasil Perbandingan Antara Spektroskopi UV-VIS Perkin

(9)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Struktur Umum Eter 7

Gambar 2.2. Struktur Eter Mahkota a. 1-mahkota-4, b. 15-mahkota-5, c. 18-mahkota-6, d.

dibenzo-18-mahkota-6 dan e. diaza-18-dibenzo-18-mahkota-6 11

Gambar 2.3. (a) eter mahkota dibenzo -18 bebas(b) eter mahkota

dibenzo -18 yang menangkap ion K+ 12

Gambar 2.4. Skema Elektroda Selektif-Ion 16

Gambar 2.5. Grafik Penentuan Faktor Nersnt dan Daerah Kerja 19

Gambar 2.6. Reaksi Pembentukan Hg 20

Gambar 2.7. Merkuri 21

Gambar 2.8. Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah 29

Gambar 2.9. Skema Spektroskopi 33

Gambar 3.1. Diagram Sintesis

7,16-dithenoyl-1,4,10,13-tetraoksa-7,16 diazacyclooctadecane (DTODC) 42

Gambar 3.2. Diagram Alir Pembuatan Membran ISE-Hg dan

Elektroda ISE 43

Gambar 3.3. Diagram Alir Uji Respon Elektroda ISE-Hg Secara

Statistic Secara Potensiometri 44

Gambar 3.4. Diagram alir penentuan merkuri dalam sampel dengan menggunakan spektrofotometri dan pH

meter dalam pengukuran suasana asam. 45

Gambar 3.5. Diagram alir penentuan merkuri dalam sampel dengan menggunakan Spektroskopi UV-VIS Perkin Elmer dan pH meter dalam pengukuran suasana

asam. 46

Gambar 3.6. Diagram Alir Uji Penentuan Merkuri dalam Sampel

Air dengan Elektroda ISE-Hg. 47

Gambar 4.1. Reaksi pembentukan DTODC 49

Gambar 4.2. Mekanisme Reaksi DTODC 49

Gambar 4.3. Spektrum IR dari

7,16-dithenoyl-1,4,10,13-tetraoksa-7,16 diazacyclooctadecane (DTODC) 51

Gambar 4.4. Skema Elektroda ISE-Merkuri 52

Gambar 4.5. Skema Disain Instrumentasi Potensiometri

(10)

viii

Gambar 4.6. Grafik ISE-Hg terhadap ion logam merkuri didalam elektrokimia, berturut-turut untuk konsentrasi 0,000; 0,001 ; 0,004 ; 0,008 ; 0,1 ; 0,4 ; 2 ; 5 dan 6 ppm

didalam buffer fosfat pH 5,0. 55

Gambar 4.7. Bentuk signal ISE-Hg terhadap ion logam merkuri didalam elektrokimia, berturut-turut untuk konsentrasi 0,000; 0,001 ; 0,004 ; 0,008 ; 0,1 ; 0,4 ; 2

; 5 dan 6 ppm didalam buffer fosfat pH 5,0. 56

Gambar 4.8. Grafik Absorbansi dari sistem Hg(II)-ditizone pada

pengukuran λ maksimum 58

Gambar 4.9. Kurva kalibrasi standar Hg(II)-ditizone analisis merkuri dengan persamaan y = 0.1746 x + 0.030

dengan nilai R2 = 0.9049 59

Gambar 4.10. Grafik Hubungan Antara Sampel Merkuri dalam

Kosmetik dengan Absorbansi 61

Gambar 4.11. Reaksi pembentukan kompleks Hg(II)-ditizone 62

Gambar 4.12. Grafik Hubungan Antara Sampel Merkuri dalam

Kosmetik dengan Potensial(mV) 64

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kosmetik sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19,

pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga

untuk kesehatan. Kosmetik yang kini beredar di pasaran adalah kosmetik yang

diproduksi secara pabrik (laboratorium), dimana telah dicampur dengan zat-zat

kimia untuk mengawetkan kosmetik tersebut agar tahan lama, sehingga tidak

cepat rusak.

Di Indonesia, wanita dengan kulit wajah yang putih bersih selalu menjadi

icon iklan produk perawatan wajah dan tubuh di media cetak dan elektronik.

Keinginan seseorang untuk bisa tampil cantik dan memiliki kulit yang putih

bersih telah membuat seseorang bersikap konsumtif dan melakukan berbagai cara,

salah satunya dengan memakai krim pemutih. Produk pemutih kulit adalah salah

satu jenis produk kosmetik yang mengandung bahan aktif yang dapat menekan

atau menghambat pembentukan melanin sehingga akan memberikan warna kulit

yang lebih putih. Beberapa bahan aktif yang banyak digunakan antara dalam

kosmetik lain hidroquinon, merkuri, dan kombinasi hidroquinon dengan asam

retinoat.

Merkuri dapat menyebabkan perubahan warna kulit yang akhirnya dapat

menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, iritasi kulit, hingga alergi, serta

pemakaian dalam dosis tinggi bisa menyebabkan kerusakan otak secara permanen,

ginjal, dan gangguan perkembangan janin, bahkan pemakaian dalam jangka

pendek dalam kadar tinggi bisa menimbulkan muntah-muntah, diare, kerusakan

paru-paru. Penggunaan merkuri dalam waktu lama menimbulkan dampak

gangguan kesehatan hingga kematian pada manusia dalam jumlah yang cukup

besar (Wurdiyanto, 2007). Untuk bahan kosmetik, Badan Pengawas Obat dan

Makanan (BPOM) melarang penggunaan merkuri meskipun dengan konsentrasi

(12)

2

Beberapa metode analisis yang telah dikembangkan untuk penentuan

merkuri secara kuantitatif adalah metode spektrometri dengan menggunakan

senyawa kompleks o-carboxy phenyl diazoamino p-azobanzene (Petty, dkk.,

2000) atau 4-(2-pyridylazo)-resornocinol (Neshkova, dkk., 2003), metode

flouresen (Sarkar, dkk., 2000; Morales, dkk., 2000), metode phosphorimetry

(Hostetler, dan Thurman, 2000) dan phosphorescence energy transfer (Dias, dkk.,

2004), metode elektroanalisa amperometri (Reddy, dkk., 2003; Li, dkk., 1999),

metode kapilari elektroforesis (Kendüzler dan Türker, 2003), metode

electrothermal atomic absorption spectromerty (E-AAS) (Shamsipur, dkk., 2000;

Oguma dan Yoshioka, 2002), metode Capilarry Elektrophoresis Inductively

Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS) (Bhandari dan Amarasiriwardena,

2000) dan metode Graphite Furnace Atomic Absorption Spectrometry (AAS)

(Talebi, 1998).

Dewasa ini banyak metode baru yang diperkenalkan dan dipergunakan

dalam analisa kimia. Salah satu metode analisa yang cukup luas adalah metoda

analisa dengan elektroda selektif ion (ESI). Elektroda selektif ion merupakan

bagian yang sangat penting dalam sistem sensor elektrokimia terutama dalam

analisis secara potensiometri dan voltametri (Suyanta, 2004). Keunggulan metode

ini antara lain bersifat selektif, praktis, dengan sensitivitas dan akurasi yang tinggi

(Siswanta, 1996).

Salah satu faktor yang menentukan kualitas kinerja adalah tentang

selektivitas elektroda, disamping faktor lain yaitu sensitivitas. Elektroda selektif

diharapkan hanya merespon analit yang diukur dan tidak merespon komponen/zat

lain dalam sample. Namun realitasnya keadaan ini sangat sulit kita jumpai,

dimana elektroda hanya merespon analit saja. Walaupun hanya kecil, biasanya

suatu elektroda juga merespon komponen lain dalam sampel.

Pencarian senyawa aktif yang memberikan respon sensitif dan selektif

terhadap ion logam berat masih diperlukan sebagai komponen membran ISE

terutama rangka pembuatan dan pengembangan instrumen analisa yang sensitif,

(13)

3

relatif murah untuk analisa kosmetik. Salah satu ionofor yang dapat dimodifikasi

dan memberikan respon terhadap ion logam adalah senyawa azokrown dan

turunannya. Karena memiliki gugus fungsi yang dapat memberikan peluang

dalam penggerakkan electron dalam membrane elektroda (Situmorang, dkk.,

2005).

Eter mahkota dapat digunakan sebagai pereaksi pengompleks suatu

kation yang bersifat selektif. Salah satu faktor yang mempengaruhi kompleks eter

mahkota kation adalah yaitu ukuran jari ion dan jari eter mahkota sehingga

disimpulkan bahwa eter mahkota mampu menangkap ion secara selektif

(Christensen, dkk., 1974). Kemampuan eter mahkota sebagai agen pengompleks

salah satu faktor penting adalah kesesuaian ukuran antara kation dan jari-jari

kavitas (Steed dan Atwood, 2000).

Sintesis dari “cabang” turunan diaza crown untuk aplikasi potensial

dalam menanggap kation logam berat adalah salah satu aspek yang sangat penting

dalam tugas ini. Cabang ganda pada eter diaza crown mengandung gugus pengikat

kation pada atom nitrogen yang telah digunakan akhir-akhir ini dalam reaksi

fasa-transfer dan membrane pemindah kation. Khususnya, ionofor yang mengandung

gugus thinyl pada nitrogen memberikan tranfortasi yang baik untuk ion logam

timbal (II) pada membran transfor kation. Kemudian, pada awalnya sintesis jenis

eter diazacrown N-tersubtitusi digunakan sebagai ionofor timbal (II) dan Merkuri

(II) untuk aplikasi membran sensor.

Usaha pencarian dan sintesis senyawa ionofor untuk penentuan logam

berat pada saat ini banyak mendapat perhatian, karena aplikasinya untuk

digunakan dalam komponen sensor dalam kimia analisis sangat luas. Beberapa

penelitian untuk pengembangan komponen ISE telah dilaporkan oleh Yang, dkk

(1997) dan Yang, dkk (1998) telah berhasil mensintesis turunan diazakrown eter

seperti 7,16-dithinil-1,4,10,13-tetraoksa-7,16-diazasiklooktadekana (DTDC) dan

7,16-di(2-metilquinoli)-1,4,10,13-tetraoksa-7,16-diazasiklooktadekana (DQDC)

(14)

4

memberikan respon yang selektif terhadap logam berat, namun bahan ini sangat

sulit untuk dicari dan harganya sangat mahal di Indonesia.

Untuk mengatasi permasalah di atas, dibutuhkan komponen ionofor

dalam dapat memberikan respon yang selektif terhadap logam berat yang bahan

ini mudah untuk dicari dan harganya relatif rendah.

Beberapa penelitian telah dilaporkan oleh (Situmorang, dkk., 2005),

dimana komponen dasar elektroda (ionofor) yang telah digunakan adalah senyawa

1,4,10-trioxa-7,13-diazacyclopentadecane dan memberikan selektivitas yang

cukup baik dan memberikan respon yang konstan selama lebih 19 hari, setelah itu

mengalami sedikit penurunan apabila elektroda ISE-Hg tidak disimpan dalam

keadaan baru dan kondisi kering didalam kulkas. Oleh karena itu peneliti tertarik

untuk meneliti senyawa ionofor tersebut melalui Sintesis Ionofor Sebagai Bahan

Aktif Ion Selektif Elektroda (ISE) Untuk Analisa Logam Merkuri (Hg) Dalam Sampel Kosmetik.

1.2. Batasan Masalah

Penelitian ini di batasi pada:

1. Sintesis ionofor 7,16-dithenoyl-1,4,10,13-tetraoksa-7,16-

diazacyclooctadecane (DTODC).

2. Pembuatan membrane ISE-Merkuri.

3. Uji respon ISE-merkuri sample dalam kosmetik.

4. Perbandingan hasil uji respon ISE-merkuri dengan potensiometri dengan

(15)

5

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka untuk memberikan arahan pada

penelitian ini maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana cara untuk mensintesis senyawa ionofor turunan azakrown

DTODC sebagai komponen membran ion selektif elektroda.

2. Bagaimana merancang instrumen analisis berupa Ion Selektif Elektroda

(ISE) yang memiliki daya analisis sensitif dan selektif untuk penetuan

logam berat merkuri (Hg) di dalam sampel kosmetik.

3. Bagaimana Uji respon ISE-merkuri dan penentuan logam merkuri dalam

kosmetik serta analisis secara spektrofotometri.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mensintesis senyawa ionofor turunan azakrown DTODC sebagai

membran elektroda untuk Analisis Ion Selektif Elektroda (ISE).

2. Membuat rancang bangun sensor potensiometri dengan Ion Selektif

Elektroda (ISE) yang memiliki daya analisis yang sensitif dan selektif

untuk penentuan logam merkuri (Hg) di dalam sampel kosmetik.

3. Mengetahui perbedaan Uji respon ISE-merkuri dan penentuan logam

merkuri dalam kosmetik serta analisis secara spektroskopi UV.

4. Memberikan kontribusi ilmiah berupa publikasi ilmiah penelitian di jurnal

ilmiah nasional terakreditasi tentang pengembangan sensor potensiometri

(16)

6

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan senyawa ionofor turunan azakrown DTODC sebagai

membran elektroda ion selektif untuk Analisis Ion Selektif Elektroda

(ISE).

2. Mendapat instrumen analisis berupa sensor potensiometri dengan ISE

yang memiliki daya analisis yang sensitif dan selektif untuk penentuan

logam merkuri (Hg) di dalam sampel Kosmetik.

3. Mengetahui Hasil Perbedaan Uji respon ISE-merkuri dan penentuan logam

merkuri dalam lingkungan serta analisis secara spektrofotometri.

4. Menghasilkan beberapa kontribusi ilmiah berupa publikasi di Jurnal

Nasional terakreditasi tentang Sintesis Ionofor Sebagai Bahan Aktif Ion

Selektif Elektroda (ISE) Untuk Analisis Penentuan Logam Merkuri (Hg)

(17)

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka didapatkan kesimpulan sebagai

berikut :

1. Hasil sintesis Ionofor DTODC yang dihasilkan sebanyak melalui reaksi

Asilasi dalam keadaan asam menghasilkan Kristal berwarna kuning pucat

dengan rendemen sebesar 93.6 %.

2. Komposisi ionofor sebanyak 3% dari membrane ISE-Hg memberikan

warna Kuning Pucat pada membrane dan bersifat kenyal.

3. Elektroda ISE-Hg memberikan respon terhadap ion logam merkuri dan

mempunyai signal yang semakin meningkat pada tiap penambahan

merkuri, dan menghasilkan persamaan linear y = 0,030 x + 0,1746 : R2=

0,7680 hal ini menunjukkan bahwa terdapatnya ionofor DTODC pada

komponen elektroda.

4. Uji respon ISE-merkuri sample dalam kosmetik menghasilkan persamaan :

Y Hasil perbandingan antara potensiometri dengan spektroskopi UV-Vis

lebih selektif spektroskopi UV-Vis dengan panjang gelombang 510 nm.

1.2. Saran

Dari hasil penelitian, penelitian menyarankan:

1. Modifikasi membran dengan bahan ionofor lain untuk membrane

ISE-Merkuri dari bahan alam.

2. Penggunaan Kosmetik I, C, A, J, B perlu diperhatikan karena mengandung

merkuri dan sangat berbahaya bagi konsumen.

3. Pada pengukuran sampel maupun sebaiknya perlu diperhatikan pH larutan

dikarenakan kemungkinan terdapatnya sampel yang mengandung logam

(18)

67

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2012), Pandangan baru tentang materi http://www.chem-is-try.org /materi _ kimia /kimia_dasar/kimia-abad-21/pandangan-baru-tentang-materi/ (Diaskes Maret 2012).

Atika,dkk., (2011), Proyek Makalah Potensiometri. http://www.scribd.com (Diaskes 23 Februari 2012).

Buchari, (1983), "Pembuatan suatu elektroda spesifik bermembran dan penentuan besaran fisiko-kimianya", Dirjen Dikti Dep. P&K.

C. J. Pedersen, J. Am. Chem. Soc., 1967, 89, 7017.

Christensen, J. J., Eatough, D. J., Izatt, R. M., (1974), The Synthesis and Ion Binding of Synthetic Multidentate Macrocyclic Compounds, Chem. Rev., 74, 351-384.

Daintith, J (Editor)., (1994), Kamus Lengkap Kimia. Terjemahan Suminar Achmadi. Erlangga. Jakarta.

Day, R.A. dan A.L. Underwood. 1981. Analisa Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.

Dias, dkk., (2004). Preconcentration and Determination of Mercury(II) at a chemically modified electrode containing 3-(2-thiomidazolyl)propyl silica gel., Anal Sci. 21(11): 1359-1362.

Evan, Alum., (1987), Potentiometry and Ion Selective Electrode, London: John Wiley and Sons.

Fessenden & Fessenden. 1986. Kimia Organik jilid 1. Ed ke-3. Pudjaatmaka AH,penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari Organic Chemistry.

Gokel, G., (1991), Crown Ethers & Cryptands, Royal Society of Chemistry.

Gray. F. M., (1991), "Solid polymer electrolytes: fundamental and technological applications", VCR Publisher, New York.

Harvey, David., (2000), Modern Analytical Chemistry. New York: McGraw-Hill Comp.

(19)

68

Hostetler, K.A. dan Thurman, E.M., (2000), Determination of choloroacetanilide herbicide metabolites in water using high-perfomance liquid cromatography-diode aray detection high-perfomance liquid cromatography/mass spectromtry, Science of the Total Enviroment 248: 147-515.

Kendüzler, E., dan Türker, A.R., (2003), Atomic Absorption specrophotometric Determination of trace copper in waters, aluminium foil and tea samples after preconcentration with 1-nitroso-2-napthol-3,6-disulfonic acid on Ambersorb 572, Analytica Chimica Acta 480(2):259-266.

Khopkar, S.M., (1990), Konsep Dasar Kimia Analitik, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Kokasih,,et al ,(2004), Asas Pengembangan Prosedur Analisis, Edisi pertama, Surabaya, Airlangga University Press.

Lakshmmarayanaiah. N., (1976), Membrane Electrode, Academic press, New York.

Lamb, J. D., Izatt, R. M., Christensen, J. J., Eatough, D. J., (1979), Coordination Chemistry of Macrocyclic Compounds, Plenum, New York.

Li, dkk., (1999), Spectrophotometric Determination of lead in biological sample with dibromo-p-metthyl-methsulfonazo, Talanta 48: 511-516.

Morf W. E., (1991), The Principles Of Ion-Selective Electrodes And Of Membrane Transport, Elsevier Scientific Publishing Company, Amsterdam.

Nainggolan, B., (2009), Buku Ajar Spektroskopi .Medan : FMIPA UNIMED.

Neshkova, dkk., (2003), Validation of the membrane composition effect on the flow-injection signal profile of chalcogenide-based ion-selective sensor a model study using electrochemical approach: Hg (II) flow injection detector case Analiytica Chemica Acta 476(1): 55-71.

Oguma, K., dan Yoshioka, O., (2002), Flow-Injection simultaneous determination of iron(III) and copper(II) and of iron(III) and palladium(II) based on photochemical reactions of thiocyanato-complexes, Talanta 58(6): 1077-1087.

Palar, H., (1994), Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta. Jakarta.

(20)

69

using semipermeable membrane device (SPMDs) an bioindicator tests, chemosphere 41: 311-321.

Pranowo, H.D., 2006, Molecular Modelling of Mn+.[DBz16C5] Complexes, M= Li+, Na+, and Zn2+ Based on MNDO/d Semiempirical Method, Indo.J.Chem., 6 (2), 144-149

Pungor, E., (1998), The theory of ion-selective electrode, Anal Scie, 14,249-256.

Rompas, R. M., (1992), Toksikologi Kelautan. Bahan Kursus Pemantauan Pencemaran Laut. Karjasama. UNSRAT, P3O-LIPI dan UNESCO. Manado.

Rouessac Francis, Annick Rouessac. 2007. Chemical Analysis: Modern Instrumentation Methods and Techniques Second Edition. West Sussex: John Wiley & Sons, Ltd.

Rouessac Francis, Annick Rouessac., (2007), Chemical Analysis: Modern Instrumentation Methods and Techniques Second Edition. West Sussex: John Wiley & Sons, Ltd.

Sarkar, dkk., (2000), Effect of an organophosphate pesticede, quinalphos, on the hypothalamo-pituitary-gonadal axis in adult male rats, Journal of Reproduction & Fertility 118: 28-38.

Sartono, 2002, Racun dan Keracunan, cetakan I, Widya Medika, Jakarta

Shamsipur, M.: Raoufi, F. dan Sharghi, H., (2000)., Solid phases extraction and determination of lead in soil and water samples using octadecyly silica membrane disks modified by bis[1-hydroxy-9,10-anthraquinone-2-methyl]sulfide and flame atomic absoption spectrometry, Talanta 52: 637-643.

Siswanta, D., (1996), Development of Novel Ionophore for Chemical Ion Sensor. Dissetrtation, keio University, Yokohama.

Situmorang, M., (2001), Sintesi Ionofor Azacrown Untuk Membran Elektroda Ion Selektif Penentuan Timbal, Laporan Penelitian, FMIPA UNIMED.

Situmorang, M.; Simarmata, R., Napitupulu, S. K.; Sitanggang, P., dan Sibarani, O.M., (2005), Pembuatan Elektroda Ion Selektif Untuk Penentuan Merkuri (ISE-Hg), Jurnal Sain Indonesia 29(4): 126-134.

Steed, J.W., and Atwood, J.L., (2000), Supramolecular Chemistry, John Wiley and Sons Ltd, Chichester.

(21)

70

Syahputra, R., (2002), Sintesis Butan-1,4-diil[ Bis(Kloroetanoat) dan Pemanfaatnya sebagai Ionofor pada Membran Elektroda Selektif Ion Ammonium, Tesis, FMIPA Universitas Gajah Mada : Yogyakarta.

Talebi, S.M., (1998), Determination of lead associated with airborne particular matter by flame atomic absorption and wavelength dipersive x-ray fluorescnence spectromerty, Internal Journal of Analytical Chemistry 72: 1-9.

Vidya, (2011), http://vidyapustaka.wordpress.com/2011/03/21/prinsip-kerja-esi/ (Di askes Maret 2012)

Vincent J. Gatto, Steven R. Miller, and George, W. Gokel., (1988), 4,13-Diaza-18-Crown-6. Org. Synth.; Coll. Vol. 8: 152.

Wang, Joseph., (2001), Analytical Electrochemistry Second Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Wasitaatmadja, 1997, Penuntun Kosmetik Medik, Universitas Indonesia, Jakarta.

Wilhelm Heitmann, dkk., (2002),Günther Strehlke, Dieter Mayer "Ethers, Aliphatic" in Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry" Wiley-VCH, Weinheim.

Wurdiyanto, Gatot., ( 2007), Merkuri Bahayanya dan Pengukurannya. Buletin Alara, Volume 9, Nomor 1 dan 2. Jakarta.

(22)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Labuhan Deli pada tanggal 29 September 1990. Ayah

bernama Zakaria dan ibu bernama Kurniati dan merupakan anak kedua dari enam

bersaudara. Pada tahun 1996 penulis masuk Sekolah Dasar (SD Swasta

Al-washliyah No.29 Medan). Pada tahun 2002, penulis melanjutkkan pendidikan di

SLTP Negeri 45 Medan dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis

melanjutkan sekolah di SMA Negeri 9 Medan dan lulus pada tahun 2008. Pada

tahun 2008, penulis diterima sebagai mahasiswa di Program Studi Kimia, Jurusan

Kimia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan dan

lulus pada tahun 2012.

Kegiatan intrakulikuler di UNIMED yang pernah di ikuti antara lain

kunjungan industri ke PT.INALUM, PT.INDOFOOT, BPOM, Balai Riset

Standarisasi Industri. Penulis pernah melakukan kegiatan PKL ( Praktik Kerja

Lapangan ) di PT. Industri Karet Nasional Pabrik Resiprene. Tanggal 29 Agustus

2012, penulis melaksanakan ujian sidang meja hijau dan mendapatkan nilai 94,50.

Gambar

Gambar 4.6.  Grafik ISE-Hg terhadap ion logam merkuri didalam elektrokimia, berturut-turut untuk konsentrasi 0,000;

Referensi

Dokumen terkait

Agar kinerja simpang meningkat dibuat beberapa alternatif, yaitu pengaturan kembali waktu sinyal menghasilkan derajat kejenuhan (pendekat Utara 0,517, pendekat Barat 0,651

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) diantara model pembelajaran Problem Solving dan model pembelajaran konvensional, manakah yang dapat menghasilkan

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian yaitu dengan wawancara langsung dengan karyawan, staf, dan pimpinan CV Tunas Jaya, dan data

Metode yang digunakan untuk MXGXO µ pengaruh motif pengguna media sosial twitter @goriau.com terhadap kepuasan followers dalam mendapatkan informasi di kota

Tempat penelitian, Obyek dalam penelitian ini adalah konsumen pada Dealer PT. Ramayana Motor Sukoharjo. Jenis data yang digunakan: a) Data kuantitatif, Data kuantitatif

dari hasil penelitian terdapat siswa pada kelompok ini yang memiliki tingkat kemam- puan sangat baik dan baik dengan persentase 6,9 % dan 20,7% atau sebagian kecil dari

kerja, frasa yang digunakan seperti “masih…”, dalam bahasa Arab frasa “masih…” bisa diungkapkan dengan frasa + لاَز ﺎﻣ) (عرﺎﻀﻣ ﻞﻌﻓ. Dalam bahasa Arab

Berdasarkan perhitungan uji t yang digunakan untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya model pembelajaran kooperatif Jigsaw terhadap prestasi belajar siswa