• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kedudukan dan Keberadaan Peraturan Menteri Menurut Ketentuan Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Dalam Perundang-undangan di Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kedudukan dan Keberadaan Peraturan Menteri Menurut Ketentuan Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Dalam Perundang-undangan di Indonesia."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

vi

KEDUDUKAN DAN KEBERADAAN PERATURAN MENTERI MENURUT KETENTUAN PASAL 8 AYAT (2) UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PERUNDANG-PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

ABSTRAK

Peraturan Menteri merupakan salah satu bentuk peraturan yang diakui keberadaannya sebagai peraturan perundang-undangan di Indonesia. Pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, cara pembentukan Peraturan Menteri dapat dilakukan dengan dua syarat pembentukan yaitu melalui perintah dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk atas dasar kewenangan tanpa melalui delegasi atau perintah dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi tingkatannya. Pemberian kewenangan terhadap Menteri untuk membentuk Peraturan Menteri tanpa melalui delegasi atau perintah dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi tingkatannya sebagai bagian dari peraturan perundang-undangan yang sebetulnya identik dengan peristilahan peraturan kebijakan. Hal tersebut menyebabkan permasalahan dalam peraturan perundang-undangan, terutama yang berkaitan dengan konsep hirarki serta doktrin para ahli hukum di bidang peraturan perundang-undangan. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kedudukan Peraturan Menteri berdasarkan ketentuan Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 dalam perundang-undangan di Indonesia. Selain itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan Peraturan Menteri Menurut ketentuan Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ditinjau dalam perspektif perundang-undangan di Indonesia.

Penulisan ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, kareba menggunakan data sekunder sebagai sumber utama. Sedangkan, Spesifikasi penelitian bersifat deskriptif analitis, yaitu memberikan gambaran antara lain tentang peraturan perundang-undangan dan doktrin para ahli hukum yang terkait dengan objek yang diteliti.

(2)

vii

STATUS AND EXISTENCE OF MINISTER REGULATION UNDER THE TERMS OF ARTICLE 8 PARAGRAPH (2) OF LAW NUMBER 12 YEAR

2011 ON LAW AND REGULATION IN LEGISLATION IN INDONESIA

Muhammad Ziaurahman

110110080331

ABSTRACT

Minister Regulation is one form of regulation acknowledged as legislation in Indonesia. At the Law Number 12 of 2011 on Law and Regulation, Regulation concerning the establishment can be done in two terms, namely through the establishment of a command of the legislation that is higher or formed on the basis of the authority without going through delegation or command of the laws invitation higher level. Granting authority to the Minister to establish a Minister Regulation without going through delegation or command of the legislation that higher level as part of the legislation that is in fact identical to the terminology of policy rules. This causes problems in legislation, especially with regard to the concept of hierarchy and the doctrine of legal experts in the field of legislation. Goals to be achieved in this study was to determine the position of the Regulation of the Minister under the provisions of Article 8 paragraph (2) of Law Number 12 of 2011 on legislation in Indonesia. In addition, the purpose of this study was to determine the existence of Regulation Under the terms of Article 8 paragraph (2) of Law Number 12 of 2011 on Law and Regulation reviewed in the perspective of legislation in Indonesia.

This writing method normative juridical approach, because it uses secondary data as the primary source. Meanwhile, specifications, descriptive analytical study, which among other things provides an overview of the legislation and the doctrine of legal experts associated with the object under research.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini juga tidak mendukung Jonubi and Abad (2013) yang menyatakan tingkat literasi keuangan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap pengelolaan simpanan

Park and Ride diharapkan dapat menyediakan tempat yang cukup luas dan baik untuk menampung kendaraan pribadi, mengurangi kendaraan yang masuk ke Kota karena

Begitu pula yang dilakukan oleh event budaya SIEM 2010, yaitu dengan menggunakan strategi komunikasi pemasaran untuk menginformasikan event SIEM 2010 kepada masyarakat dan

Teknik yang digunakan dalam metode eliminasi Gauss-Jordan ini sama seperti metode eliminasi Gauss yaitu menggunakan OBE (Operasi Baris Elementer). Hanya

Watts (2003) juga menyatakan hal yang sama bahwa konservatisme merupakan salah satu karakteristik yang sangat penting dalam mengurangi biaya keagenan dan meningkatkan kualitas

bahwa dengan telah diundangkannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun

B Menukar pasu lama yang kurang menarik C Menukar pasu yang kecil dengan yang besar. D Menukar medium dan pasu lama yang

Tak lupa juga diperuntukkan kepada dosen-dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dan tak lupa juga kepada sahabat dan teman-teman yang