• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1

Jenis dan Lokasi Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian

korelasi-onal. Menurut Arikunto (1990), penelitian korelasional

adalah penelitian untuk mengetahui apakah ada

hubungan antara dua atau lebih variabel. Dengan

teknik korelasi diketahui hubungan satu variabel

dengan variabel lainnya. Penelitian ini berlokasi di

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan

Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

3.2

Populasi dan Sampel Penelitian

Arikunto (2002) memberikan batasan bahwa

po-pulasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam

penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah

semua guru Sekolah Dasar yang ada di wilayah Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan

Kecamat-an Suruh berjumlah 287orKecamat-ang yKecamat-ang terdiri dari 272

orang guru dan 15 orang kepala sekolah. Mengingat

penelitian ini ditujukan buat guru saja maka jumlah

populasi pada penelitian ini sebesar 272 orang guru.

Sampel adalah sebagian anggota populasi yang

diambil menurut prosedur tertentu (Supramono dan

Sugiarto, 1993). Adapun teknik sampling yang

diguna-kan adalah

convenience sampling

atau sampel yang

(2)

dipilih dengan pertimbangan kemudahan dimana

sese-orang diambil sebagai sampel karena kebetulan sese-orang

tadi ada di situ atau kebetulan peneliti mengenal

orang tersebut (Mustafa, 2000). Besarnya sampel pada

penelitian ini mengacu pada tabel jumlah sampel

Krejcie dan Morgan (Sekaran, 1992). Untuk jumlah

populasi sebanyak 272 orang besarnya sampel adalah

sebanyak 160 orang pada taraf kesalahan 5%.

3.3 Jenis Data dan Sumber Data

Data merupakan keterangan yang dapat

membe-rikan gambaran tentang suatu keadaan atau

persoal-an. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa

data primer yaitu data yang dikumpulkan dan diolah

sendiri oleh peneliti langsung dari objeknya

(Supramono dan Sugiarto, 1993). Data primer dalam

penelitian ini berupa gambaran umum responden;

penilaian responden tentang variabel-variabel

peneliti-an meliputi kepemimpinpeneliti-an melaypeneliti-ani kepala sekolah,

kepuasan kerja guru dan kinerja mengajar guru.

Sumber data primer adalah responden yang mengisi

kuesioner yang diberikan oleh peneliti.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan penggunaan

kue-sioner yaitu metode pengumpulan data primer secara

langsung dengan cara meminta kesediaan responden

(3)

untuk mengisi sejumlah daftar pertanyaan yang

ter-cantum dalam kuesioner. Adapun kuesioner yang

di-gunakan adalah kuesioner yang terstruktur (

structured

questionnaire

) artinya jawaban pertanyaan yang

diaju-kan sudah disediadiaju-kan.

Angket untuk gaya kepemimpinan melayani

kepala sekolah menggunakan inventori yang

dikem-bangkan oleh Spears (1995) yang terdiri atas 44 item

pertanyaan. Pengukuran kepuasan kerja guru

dilaku-kan dengan memakai

Job Descriptive Index

yang terdiri

atas 77 item pertanyaan yang dikembangkan oleh

Lester (1987). Sedangkan kinerja mengajar guru

di-ukur dengan menggunakan inventori yang

dikem-bangkan oleh Uno dkk (2001) yang terdiri atas 17 item

pertanyaan.

Dalam angket penelitian kepemimpinan

mela-yani kepala sekolah diberikan lima jawaban pilihan

mulai dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju.

Pemberian skoring jawaban dilakukan sebagai berikut:

item sangat setuju (SS) diberikan skor 5, setuju (S)

diberikan skor 4, ragu-ragu (R) diberikan skor 3, tidak

setuju (TS) diberikan skor 2 dan sangat tidak setuju

(STS) diberikan skor 1. Nilai maksimum untuk

kepe-mimpinan melayani kepala sekolah sebesar 220

se-dangkan nilai minimum untuk kepempinan melayani

kepala sekolah adalah sebesar 44. Berdasar nilai

maksimum dan nilai minimum tersebut dapat

diten-tukan lebar interval yang dihitung sebagai berikut:

(4)

kategori

banyaknya

terendah

skor

tertinggi

skor

I

5

44

220

I

I = 35,2

Dengan demikian tinggi rendahnya hasil

pengu-kuran kepemimpinan melayani kepala sekolah dapat

dikategorikan sebagai berikut:

184,9

x

220

: sangat tinggi

149,7

x

184,8 : tinggi

114,5

x

149,6 : sedang

79,3

x

114,4 : rendah

44

x

79,2 : sangat rendah

Dalam angket penelitian kepuasan kerja guru

diberikan lima jawaban pilihan mulai dari sangat tidak

setuju sampai sangat setuju. Pemberian skoring

jawaban dilakukan sebagai berikut: item sangat setuju

(SS) diberikan skor 5, setuju (S) diberikan skor 4,

ragu-ragu (R) diberikan skor 3, tidak setuju (TS)

diberikan skor 2 dan sangat tidak setuju (STS)

di-berikan skor 1. Nilai maksimum untuk kepuasan kerja

guru sebesar 385 sedangkan nilai minimum untuk

kepempinan melayani kepala sekolah adalah sebesar

77. Berdasar nilai maksimum dan nilai minimum

tersebut dapat ditentukan lebar interval yang dihitung

sebagai berikut:

(5)

kategori

banyaknya

terendah

skor

tertinggi

Skor

I

5

77

385

I

I = 61,6

Dengan demikian tinggi rendahnya hasil

pengu-kuran kepuasan kerja guru dapat dikategorikan

seba-gai berikut:

323,5

x

385

: sangat tinggi

261,9

x

323,4 : tinggi

200,3

x

261,8 : sedang

138,7

x

200,2 : rendah

77

x

138,6

: sangat rendah

Dalam angket penelitian kinerja mengajar guru

diberikan lima jawaban pilihan mulai dari sangat tidak

setuju sampai sangat setuju. Pemberian skoring

ja-waban dilakukan sebagai berikut: item sangat setuju

(SS) diberikan skor 5, setuju (S) diberikan skor 4,

ragu-ragu (R) diberikan skor 3, tidak setuju (TS)

dibe-rikan skor 2 dan sangat tidak setuju (STS) dibedibe-rikan

skor 1. Nilai maksimum untuk kinerja mengajar guru

sebesar 85 sedangkan nilai minimum untuk

kepe-mimpinan melayani kepala sekolah adalah sebesar 17.

Berdasar nilai maksimum dan nilai minimum tersebut

dapat ditentukan lebar interval yang dihitung sebagai

berikut:

(6)

kategori

Banyaknya

terendah

skor

tertinggi

Skor

I

5

77

385

I

I = 61,6

Dengan demikian tinggi rendahnya hasil

pengu-kuran kinerja mengajar guru dapat dikategorikan

sebagai berikut:

71,5

x

85

: sangat tinggi

57,9

x

71,4

: tinggi

44,3

x

57,8

: sedang

30,7

x

44,2

: rendah

17

x

30,6

: sangat rendah

3.5 Pengukuran Konsep

Pengukuran konsep kepemimpinan melayani

kepala sekolah, kepuasan kerja guru dan kinerja

mengajar guru menggunakan aras pengukuran

ordi-nal. Kaitan antara konsep, sub konsep,

epistemic

correlation

, indikator empirik dan item ditunjukkan

pada tabel berikut ini.

(7)

Tabel 3.1

Konsep, Sub Konsep dan Indikator Empirik

Kepemimpinan Melayani Kepala Sekolah

Konsep Konsep Sub Epistemic

Correlation Indikator Empirik Item Kepemimpinan yang melayani yaitu pemimpin yang sangat peduli atas pertumbuhan dan dinamika kehidupan pengikut, diri-nya dan komu-nitasnya dan karenanya ia mendahulukan hal-hal tersebut dibandingkan pencapaian ambisi pribadi atau pola dan kesukaannya saja (Greenleaf et al, 2002) 1. Listening 2. Empathy 1. Komitmen yang kuat untuk mende-ngarkan orang lain dengan sungguh-sungguh 1. Mengerti dan berempati dengan orang lain 1. Mempunyai kemauan untuk men-dengarkan orang lain 2. Mempunyai waktu untuk mendengarka n orang lain 3. Menyimak dengan sungguh-sungguh apa yang disam-paikan orang lain 4. Menanggapi permasalahan dengan terle-bih dahulu mendengar-kannya 1. Bersedia membantu melalui tindak-an nyata dtindak-an tulus 2. Memperlakuk an orang lain sebagai mitra yang sejajar 3. Menolong orang lain menemukan maksud tujuan hidup 4. Membantu orang lain dalam menje-laskan nilai dan keyakinan pribadinya 5. Memberikan masukan atas persoalan pribadi orang lain 1. Kepala seko- lahmempu-nyai kemauan untuk mende-ngarkan saya 2. Kepala seko- lahmempu-nyai waktu untuk mende-ngarkan saya 3. Kepala seko-lah menyimak dengan sungguh-sungguh apa yang saya sampaikan 4. Kepala seko-lah menang-gapi permasa-lahan dengan terlebih dahu-lu mendengar-kannya 5. Kepala sekol-ah bersedia membantu saya saat mengalami kesulitasan dalam bekerja dengan tulus 6. Kepala seko-lah memper-lakukan saya sebagai mitra kerja yang sejajar dalam bekerja 7. Kepala seko-lah menolong saya mene-mukan maksud-tuju-an hidup se-suai kebenar-an nilai-nilai rohani

(8)

3. Healing 4. Awareness 5. Persuasion 1. Mampumel akukan pemulihan bagi dirinya sendiri maupun orang lain 1. Memiliki kesadaran diri yang baik dalam segala hal 1. mengandal kan per-suasi dalam pengambil-an keputus-an 1. Membuat dirinya bergu-na setiap waktu 2. Menciptakan pengertian yang kuat mengenai kebersamaan 3. Mengembali-kan semangat kerja yang hilang 4. Membuat hubungan yang sejati, bukan hubungan atasan dan bawahan 1. Berbicara dengan jujur dan hati-hati 2. Memiliki kecenderung-an alamiah untuk mela-yani orang lain 3. Menggunakan kuasa untuk melayani orang lain 4. Tidak meman-faatkan mani-pulasi untuk mengejar tujuan hidup 5. Berperilaku baik karena sadar bahwa dirinya menjadi panutan 1. Tidak meng-ambil kepu-tusan secara sepihak 2. Memberi sempatan ke-pada orang lain memberi masukan 3. Mempertim-8. Kepala seko-lah membantu menjelaskan nilai dan keyakinan pribadi saya 9. Kepala sekolah memberikan masukan atas persoal-an pribadi yang saya alami 10. Kepala seko-lah senantiasa membuat diri-nya berguna setiap saat 11. Kepala seko-lah mampu menciptakan pengertian yang kuat kepada saya mengenai kebersamaan 12. Kepala seko-lah mampu mengembalik an semangat kerja para guru yang hilang 13. Kepala seko-lah mampu membuat hubungan yang sejati, bukan seke-dar hubungan atasan dengan bawahan secara formal 14. Kepala sekolah selalu berbicara dengan jujur dan hati-hati 15. Kepala sekol-ah memiliki kecenderung-an untuk melayani orang lain 16. Kepala

(9)

seko-6. Conceptu ali-zation 7. Foresight 8. Stewards 1. Mampu berpikir melebihi realitas sehari-hari 1. Mampu membuat perkiraan yang tepat di masa depan 1. Mampu bangkan ber-bagai masuk-an sebelum mengambil keputusan 4. Tidak memaksa orang lain mengikuti kehendaknya 1. Memiliki ide-ide yang kreatif untuk kemajuan sekolah 2. Mampu mendesain program jangka pendek pengembanga n sekolah yang baik 3. Mampu lebih dini mende-teksi persoal-an ypersoal-ang ada di sekolah 4. Mampu menciptakan program jangka panjang komunitas dengan jelas 1. Memiliki visi yang jelas tentang masa depan sekolah 2. Mampu membuat rencana anggaran operasional sekolah dengan tepat 3. Mampu membuat rencana program kerja dengan tepat 4. Kesesuaian rancangan dengan realisasi 1. Melayani lah menggu-nakan kuasa untuk mela-yani orang lain, bukan ambisinya sendiri 17. Kepala

seko-lah tidak me-manfaatkan manipulasi untuk menge-jar tujuan hidup 18. Kepala seko-lah senantiasa berperilaku baik karena sadar bahwa dirinya menja-di panutan 19. Kepala seko-lah tidak mengambil keputusan secara sepihak 20. Kepala seko-lah memberi kesempatan kepada rekan guru untuk memberi masukan 21. Kepala seko-lah selalu mempertim-bang kan ber-bagai masuk-an sebelum mengambil suatu kepu-tusan 22. Kepala

seko-lah tidak me-maksa para guru untuk mengikuti kehendaknya 23. Kepala seko-lah memiliki ide-ide yang kreatif untuk kemajuan sekolah 24. Kepala seko-lah mampu mendesain

(10)

hip 9. Commitm ent to the growth of people melayani orang lain dengan baik 1. Komitmen terhadap pengem-bangan individu dan institusi orang-orang tanpa pandang bulu 2. Mengorban-kan diri agar dapat mela-yani orang lain dengan baik 3.

Memperlaku-kan orang lain dengan penuh rasa hormat 4. Mempunyai waktu untuk melayani orang lain 5. Melayani orang lain dengan setulus hati 1. Mendorong bawahan untuk meng-eskpresikan secara penuh talenta yang dimiliki 2. Mendorong bawahan untuk terikat dalam pertim-bangan moral sesuai ajaran agama 3. Memberikan kewenangan bagi bawahan untuk bereksperi-men dan menjadi kreatif tanpa takut gagal 4. Membiarkan bawahan mengekspresi kan secara penuh talentanya 5. Memberikan kesempatan bawahan mengatasi persoalan program jangka pendek pengembang-an sekolah yang baik 25. Kepala seko-lah mampu lebih dini mendeteksi persoalan yang ada di sekolah 26. Kepala seko-lah mampu menciptakan program jangka panjang komunitas dengan jelas 27. Kepala seko-lah memiliki visi yang jelas tentang masa depan sekolah 28. Kepala seko-lah mampu membuat rencana anggaran operasional sekolah dengan tepat 29. Kepala seko-lah mampu membuat rencana program kerja dengan tepat 30. Rancangan yang dibuat Kepala seko-lah tepat se-suai dengan realisasinya 31. Kepala seko-lah melayani orang-orang tanpa pandang bulu 32. Kepala seko-lah rela mengorban-kan diri agar dapat mela-yani orang

(11)

10. Building commu nity 1. Memba-ngun komunitas 1. Menerima orang lain sebagaimana adanya 2. Tidak menunjukkan favoritisme dalam komunitas 3. Meluangkan waktu membangun hubungan yang profesional dengan orang lain 4. Mengakui keberhasilan sebagai akibat faktor luar dan peran bersama orang lain lain dengan baik 33. Kepala seko-lah memperla-kukan orang lain dengan penuh rasa hormat 34. Kepala seko-lah selalu mempunyai waktu untuk melayani orang lain 35. Kepala seko-lah melayani orang lain dengan setulus hati 36. Kepala seko-lah mendo-rong saya mengeskpresi kan secara penuh talenta yang saya miliki 37. Kepala seko-lah mendo-rong saya untuk terikat dalam pertim-bangan moral sesuai ajaran agama 38. Kepala seko-lah memberikan kewenangan bagi saya untuk bereks-perimen dan menjadi krea-tif tanpa takut gagal 39. Kepala sekol-ah membiar-kan saya mengekspre-sikan secara penuh talenta saya 40. Kepala seko-lah memberi-kan kesem-patan bagi saya untuk

(12)

mencoba mengatasi persoalan yang saya hadapi terlebih dahulu 41. Kepala seko-lah menerima saya sebagai-mana adanya, terlepas dari kelemahan-kelemahan saya 42. Kepala

seko-lah tidak me-nunjukkan favoritisme dalam komunitas 43. Kepala seko-lah meluang-kan waktu membangun hubungan yang profesi-onal dengan orang lain 44. Kepala seko-lah mengakui keberhasilan sebagai akibat faktor luar dan peran bersa-ma orang lain

(13)

Tabel 3.2

Konsep, Sub Konsep dan Indikator Empirik

Kepuasan Kerja Guru

Konsep Konsep Sub Epistemic Correlation Indikator Empirik Item Kepuasan kerja guru adalah sejauh mana penerimaan dan nilai-nilai seorang guru terhadap aspek-aspek yang ada dalam suatu pekerjaan (Lester, dalam Hughes, 2006) 1. Penga-kuan orang lain 2. Pekerja-an itu sendiri 3. Tanggung jawab 1. Kebutuhan untuk diakui oleh orang lain 1. Perasaan terhadap pekerjaan yang dilakukan 1. Tanggung jawab terha-dap tugas dan pekerja-an ypekerja-ang diberikan 1. Respon dari atasan terhadap pekerjaan yang dilakukan 2. Ada tidaknya kebebasan yang diberikan 3. Pengakuan sebagai guru yang baik 1. Mengajar adalah pekerjaan yang menye-nangkan 2. Mengajar menjadikan lebih kreatif 3. Mengajar berarti membantu murid dalam belajar 1. Tanggung jawab sebagai seorang pengajar 2. Tanggung jawab untuk merencanak an pelajaran setiap hari 3. Pelimpahan tanggung jawab kepada rekan kerja 1. Kepala sekolah memuji cara pengajaran saya yang baik 2. Ketika saya mengajarkan pelajaran dengan baik, Kepala sekolah mencatatkannya 3. Saya tidak

me-miliki kebebasan untuk mengguna-kan penilaian saya

4. Saya tidak memi-liki kebebasan untuk membuat keputusan sendiri 5. Saya menerima pengakuan dari Kepala sekolah 6. Tidak ada yang

memberitahu saya bahwa saya adalah seorang guru yang baik 7. Murid-murid saya menghormati saya sebagai seorang guru 8. Saya terlalu sedikit menerima pengakuan 9. Saya menerima pengakuan penuh atas kesuksesan dalam mengajar 10. Mengajar adalah pekerjaan yang sangat menarik 11. Pekerjaan seba-gai guru sangat menyenangkan saya

(14)

4. Kesem-patan untuk maju 5. Keamanan 6. Penyeliaan 7. Hubung-an dengan rekan kerja 1. Kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan pening-katan ke-mampuan selama kerja 1. Jaminan keamanan pekerjaan 1. Supervisi yang dilaku-kan saat bekerja 1. Sejauhmana hubungan antar rekan sekerja 1. Kesempatan untuk mengemban gkan metode pengajaran 2. Kesempatan untuk lebih maju sebagai pendidik 3. Promosi ja-batan memo-tivasi guru untuk me-ningkatkan prestasinya 1. Jaminan keamanan diri 2. Jaminan terhadap pekerjaan 3. Jaminan masa depan 1. Hubungan Kepala Sekolah dengan para guru 2. Kesediaan Kepala Sekolah memberikan pengarahan 3. Kemampuan Kepala Sekolah dalam berkomuni-kasi dengan para guru 1. Dukungan rekan kerja dalam pekerjaan 2. Jalinan hubungan baik dengan orang lain

12. Saya acuh tak acuh terhadap pengajaran 13. Mengajar akan melibatkan tugas-tugas administrasi yang terlalu banyak sehingga tidak menyenangkan 14. Jika saya dapat memperoleh apa yang saya ingin-kan sekarang, saya akan meng-ambil pekerjaan lainnya 15. Mengajar memberikan kesempatan bagi saya untuk menggunakan berbagai keterampilan mengajar 16. Mengajar mem-berikan kesem-patan bagi saya untuk lebih maju secara profesional 17. Pekerjaan seorang guru merupakan aktivitas rutin 18. Mengajar memberikan kesempatan bagi saya untuk mem-bantu murid-murid saya dalam belajar 19. Saya memiliki tanggung jawab terhadap tugas mengajar 20. Saya bertang-gung jawab untuk membuat perencanaan pelajaran sehari-hari

21. Saya tidak mau bertanggung jawab terhadap tindakan-tindak-an saya 22. Saya lebih

(15)

8. Kondisi kerja 9. Gaji 1. Kondisi kerja yang mendukung dalam bekerja 1. Besar kecil-nya gaji serta kese-suaian gaji 3. Suka beker-ja dengan rekan kerja 1. Kondisi sekolah tempat bekerja 2. Kebijakan Sekolah 1. Besar gaji yang diperoleh 2. Perbanding-an besar gaji untuk jabat-an yjabat-ang disandang memilih orang lain untuk ber-tanggungjawab atas tugas yang seharusnya men-jadi tanggung jawab saya 23. Saya tidak diberi

kesempatan untuk mengem-bangkan metode pengajaran yang baru 24. Mengajar menja-dikan saya untuk lebih kreatif 25. Mengajar

meng-hambat orsinali-tas berkarya 26. Mengajar

menja-dikan saya me-miliki kesempat-an untuk lebih maju

27. Mengajar mem-berikan kesem-patan bagi saya yang terbatas untuk maju 28. Saya tidak

mem-peroleh kemaju-an dalam posisi saya sebagi pengajar saat ini 29. Dengan

meng-ajar maka ada kesempatan untuk dipromo-sikan

30. Mengajar menja-dikan saya me-miliki kesempat-an untuk menjadi pemimpin 31. Saya tidak

pernah merasa aman saat me-laksanakan tugas mengajar 32. Adanya jaminan

bahwa saya tidak akan kehilangan pekerjaan di sekolah ini 33. Pekerjaan seba-gai pendidik mempunyai jaminan masa

(16)

depan yang baik 34. Kepala sekolah

memberikan pertolongan ketika saya butuh bantuan 35. Kepala sekolah

tidak mendukung apa yang saya lakukan 36. Kepala sekolah memperlakukan semua guru dengan adil 37. Kepala sekolah memperhatikan pekerjaan saya dari dekat 38. Kepala sekolah membuat saya merasa tidak nyaman 39. Kepala sekolah tidak takut mendelegasikan pekerjaan kepa-da para guru 40. Kepala sekolah menyediakan bahan agar saya dapat melakukan pekerjaan dengan baik 41. Kepala sekolah menawarkan saran untuk meningkatkan cara mengajar saya lebih baik 42. Saya banyak menerima petunjuk yang berarti dari Kepala sekolah 43. Kepala sekolah senantiasa menjelaskan apa yang diharap-kannya dari saya 44. Kepala sekolah membantu saya dalam melaksa-nakan instruksi-nya 45. Kepala Sekolah berkomunikasi dengan baik kepada para

(17)

guru

46. Ketika instruksi tidak begitu dimengerti, saya melakukan apa yang saya pikir terbaik untuk dilakukan 47. Kepala sekolah

tidak suka mendengarkan saran dari para guru 48. Rekan guru mendorong saya untuk bekerja lebih baik 49. Rekan guru memberi saran kepada saya tentang penga-jaran

50. Saya tidak men-dapat kerjasama yang baik dari rekan guru 51. Rekan guru sangat kritis terhadap satu dan lainnya 52. Rekan guru tampak tidak mendukung kerja saya 53. Saya mempunyai minat yang sama dengan keba-nyakan rekan guru 54. Saya selalu rukun dengan rekan guru lainnya 55. Saya bergaul secara baik dengan murid-murid saya 56. Saya menjalin persahabatan yang erat dengan rekan guru 57. Saya suka

dengan rekan guru yang dapat bekerjasama 58. Saya suka

mem-bantu rekan guru 59. Saya tidak suka

(18)

bekerjasama dengan rekan guru 60. Kondisi kerja di sekolah mem-buat saya merasa nyaman 61. Kondisi kerja di sekolah tampak terlihat makin buruk 62. Lingkungan fisik di sekolah tidak menyenangkan 63. Kondis kerja di sekolah masih dapat ditingkat-kan lebih baik 64. Kondisi kerja di sekolah tampak baik 65. Murid masuk kelas dengan tidak cukup persiapan 66. Masalah perilaku sejumlah rekan yang kurang baik menganggu saya dalam mengajar 67. Pihak sekolah

tidak secara jelas mendefinisikan kebijakan yang ada 68. Pihak sekolah tidak mengkomu-nikasikan kebi-jakan dengan baik 69. Saya mencoba untuk menyadari kebijakan sekolah 70. Saya tidak tertarik dengan kebijakan yang ada di sekolah 71. Penghasilan

guru yang tidak mencukupi membuat saya hidup tidak sebagaimana yang saya inginkan 72. Penghasilan guru masih mencukupi

(19)

berbagai penge-luaran yang normal 73. Penghasilan guru hampir tidak cukup untuk hidup 74. Penghasilan guru masih tergolong kurang dari sepantasnya 75. Adanya keaman-an finkeaman-ansial dari tugas saya sebagai pengajar 76. Besarnya peng-hasilan seban-ding dengan ke-mampuan yang saya berikan 77. Besarnya gaji

yang saya pero-leh tidak jauh berbeda dengan gaji yang diterima guru di sekolah yang berbeda untuk pekerjaan yang sama

(20)

Tabel 3.3

Konsep, Sub Konsep dan Indikator Empirik

Kinerja Mengajar Guru

Konsep Sub Konsep Epistemic Correlation

Indikator

Empirik Item

Kinerja meng-ajar guru adalah hasil aktivitas yang dilakukan guru pada siswa dalam proses belajar (Biggs, 2004) 1. Merencana-kan pembela-jaran 1. Persiapan mengajar dan efek-tivitas mengajar 1. Mengkaji standar kompetensi dan kompe-tensi dasar 2. Mengidentifik asi materi pokok 3. Mengem-bangkan pengalaman belajar 4. Merumuskan indikator ke-berhasilan belajar 5. Menentukan alokasi waktu 6. Menentukan sumber belajar 7. Pengem-bangan sila-bus berkelan-jutan 1. Sebelum meng-ajar memahami Standar tensi dan Kompe-tensi Dasar dengan tepat 2. Selalu berupaya mengidentifikasi materi pokok bahan 3. Selalu berupaya mengembangkan pengalaman belajar dalam kegiatan belajar mengajar 4. Merumuskan indikator keber-hasilan belajar yang sesuai bahan ajar 5. Menentukan alokasi waktu berdasarkan ma-teri dan kalender akademik 6. Menentukan sumber belajar dengan tepat 7. Selalu berupaya mengembangkan silabus secara berkelanjutan 2. Melaksa-nakan pembela-jaran 1. Membuka pembela-jaran me- nyampai-kan materi pembela-jaran dan menutup pembela-jaran 1. Memotivasi siswa dan penguasaan bahan ajar 2. Menanamkan mengembang kan penge-tahuan, sikap dan keterampilan dengan bahan kajian 3. Penilaian akhir, meng-kaji hasil tindak lanjut 8. Senantiasa memotivasi siswa dan penguasaan bahan ajar 9. Menanamkan mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan berkaitan dengan bahan kajian secara tepat 10. Melakukan penilaian akhir, mengkaji hasil dan menindaklanjuti

(21)

4. Penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan bahan kajian 11. Memberikan penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan bahan kajian 3. Menge-valuasi pembela-jaran 1. Mengada-kan penilai-an baik terhadap proses maupun terhadap hasil belajar 1. Penilaian dengan menggunaka n tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan 2. Pengamatan kinerja 3. Sikap 4. Penilaian hasil karya berupa proyek atau produk 5. Penggunaan porfolio 6. Penilaian diri 12. Melaksanakan penilaian dengan tes tertulis maupun tes lesan 13. Melakukan pengamatan kinerja siswa 14. Melakukan pembinaan sikap secara profesional 15. Melakukan

penilaian dari hasil karya siswa 16. Melakukan

peni-laian /pelaporan dari aktivitas siswa 17. Melaksanakan

penilaian dengan memberi kesem-patan pada siswa untuk mengambil tanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan

3.6

Uji Validitas Item dan Reliabilitas

Instrumen

Validitas menunjukan sejauhmana suatu alat

pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.

Instru-men dikatakan valid jika instruInstru-men tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.

Uji validitas instrumen dilakukan dengan

mengguna-kan uji validitas konstruk

(construct validity)

yaitu,

mengkorelasikan item yang dikoreksi dengan skor

total(

corrected item to total correlation

).

(22)

Menurut Ali (1998) kriteria untuk menentukan

validitas item instrumen adalah sebagai berikut:

0,00 - 0,20

= tidak ada validitas

0,21 - 0,40

= validitas rendah

0,41 - 0,60

= validitas sedang

0,61 - 0,80

= validitas tingi

0,81 - 1,00

= sangat tinggi

Untuk menentukan validitas item digunakan

kriteria dari Ali (1987) yang menyatakan bahwa suatu

item dikatakan valid jika koefisien item teruji bila

batas bawahnya sama dengan 0,20.

Reliabilitas menunjukan sejauh mana suatu

hasil pengukuran relatif konsisten jika dikenakan

pada suatu objek (Hadi, 1991). Instrumen dikatakan

reliabel bila hasil pengukuran yang relatif sama.

Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan

Alpha

Cronbach

. Kriteria untuk menentukan besarnya

relia-bilitas menggunakan pedoman dari George dan Mallery

(1995) sebagai berikut:

0,9

= Sangat bagus

0,8

= Bagus

0,7

= Dapat diterima

0,6

= Diragukan

0,5

= Jelek

0,5

= Tidak dapat diterima

3.6.1 Hasil Uji Validitas Variabel Gaya

Kepemim-pinan Melayani Kepala Sekolah

(23)

Hasil uji validitas gaya kepemimpinan melayani

kepala sekolah pada 30 responden menunjukkan

bahwa 44 item penelitian gaya kepemimpinan kepala

sekolah adalah valid. Pada Tabel 3.4 di bawah terlihat

bahwa semua item gaya kepemimpinan kepala sekolah

mempunyai nilai

corrected item to total correlation

di

atas 0,2. Dengan demikian 44 item penelitian dari

variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah dapat

dipakai dalam analisis selanjutnya.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan

Kepala Sekolah 

Item Corrected Item-Total Correlation Keterangan

KM1 0,291 Valid KM2 0,430 Valid KM3 0,410 Valid KM4 0,342 Valid KM5 0,346 Valid KM6 0,327 Valid KM7 0,323 Valid KM8 0,417 Valid KM9 0,323 Valid KM10 0,407 Valid KM11 0,440 Valid KM12 0,401 Valid KM13 0,327 Valid KM14 0,416 Valid KM15 0,449 Valid KM16 0,444 Valid KM17 0,223 Valid KM18 0,439 Valid KM19 0,264 Valid KM20 0,454 Valid KM21 0,354 Valid KM22 0,479 Valid KM23 0,490 Valid KM24 0,457 Valid KM25 0,450 Valid KM26 0,267 Valid KM27 0,325 Valid KM28 0,290 Valid KM29 0,381 Valid KM30 0,290 Valid KM31 0,492 Valid

(24)

KM32 0,352 Valid

KM33 0,281 Valid

KM34 0,413 Valid

KM35 0,355 Valid

Item Corrected Item-Total Correlation Keterangan

KM36 0,334 Valid KM37 0,420 Valid KM38 0,389 Valid KM39 0,298 Valid KM40 0,306 Valid KM41 0,240 Valid KM42 0,226 Valid KM43 0,356 Valid KM44 0,268 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

3.6.2 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja

Guru

Hasil uji validitas kepuasan kerja guru pada 30

responden menunjukkan bahwa 77 item penelitian

kepuasan kerja guru adalah valid. Pada tabel 3.5 di

bawah terlihat bahwa semua item kepuasan kerja

guru mempunyai nilai

corrected item to total correlation

di atas 0,2. Dengan demikian 77 item penelitian dari

variabel kepuasan kerja guru dapat dipakai dalam

analisis selanjutnya.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepuasan

Kerja Guru

Item

Corrected Item-Total Correlation

Keterangan

Kepuasan1 0,930

Valid

Kepuasan2 0,885

Valid

Kepuasan3 0,933

Valid

Kepuasan4 0,215

Valid

Kepuasan5 0,965

Valid

Kepuasan6 0,948

Valid

Kepuasan7 0,898

Valid

Kepuasan8 0,925

Valid

Kepuasan9 0,908

Valid

Kepuasan10 0,905

Valid

(25)

Kepuasan11 0,848

Valid

Kepuasan12 0,912

Valid

Kepuasan13 0,912

Valid

Kepuasan14 0,223

Valid

Kepuasan15 0,919

Valid

Kepuasan16 0,888

Valid

Kepuasan17 0,942

Valid

Kepuasan18 0,909

Valid

Kepuasan19 0,882

Valid

Kepuasan20 0,908

Valid

Kepuasan21 0,864

Valid

Kepuasan22 0,920

Valid

Kepuasan23 0,911

Valid

Kepuasan24 0,931

Valid

Kepuasan25 0,220

Valid

Kepuasan26 0,911

Valid

Kepuasan27 0,925

Valid

Kepuasan28 0,485

Valid

Kepuasan29 0,886

Valid

Kepuasan30 0,488

Valid

Kepuasan31 0,943

Valid

Kepuasan32 0,871

Valid

Kepuasan33 0,900

Valid

Kepuasan34 0,928

Valid

Kepuasan35 0,946

Valid

Kepuasan36 0,941

Valid

Kepuasan37 0,903

Valid

Kepuasan38 0,939

Valid

Kepuasan39 0,892

Valid

Kepuasan40 0,881

Valid

Kepuasan41 0,889

Valid

Kepuasan42 0,925

Valid

Kepuasan43 0,538

Valid

Kepuasan44 0,473

Valid

Kepuasan45 0,931

Valid

Kepuasan46 0,229

Valid

Kepuasan47 0,923

Valid

Kepuasan48 0,917

Valid

Kepuasan49 0,807

Valid

Kepuasan50 0,919

Valid

Kepuasan51 0,860

Valid

Kepuasan52 0,921

Valid

Kepuasan53 0,891

Valid

Kepuasan54 0,928

Valid

Kepuasan55 0,937

Valid

Kepuasan56 0,909

Valid

Kepuasan57 0,921

Valid

Kepuasan58 0,942

Valid

Kepuasan59 0,897

Valid

(26)

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

3.6.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Mengajar

Guru

Hasil uji validitas kinerja mengajar guru pada 30

responden menunjukkan bahwa 17 item penelitian

kinerja mengajar guru adalah valid. Pada Tabel 3.6 di

bawah terlihat bahwa semua item kinerja mengajar

guru mempunyai nilai

corrected item to total correlation

di atas 0,2. Dengan demikian 17 item penelitian dari

variabel kinerja mengajar guru dapat dipakai dalam

analisis selanjutnya.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja

Mengajar Guru

Item

Corrected Item-Total Correlation

Keterangan

Kinerja1 0,795

Valid

Kinerja2 0,817

Valid

Kepuasan60 0,925

Valid

Kepuasan61 0,922

Valid

Kepuasan62 0,954

Valid

Kepuasan63 0,920

Valid

Kepuasan64 0,906

Valid

Kepuasan65 0,222

Valid

Kepuasan66 0,949

Valid

Kepuasan67 0,897

Valid

Kepuasan68 0,884

Valid

Kepuasan69 0,900

Valid

Kepuasan70 0,870

Valid

Kepuasan71 0,917

Valid

Kepuasan72 0,865

Valid

Kepuasan73 0,914

Valid

Kepuasan74 0,889

Valid

Kepuasan75 0,912

Valid

Kepuasan76 0,596

Valid

Kepuasan77 0,554

Valid

(27)

Kinerja3 0,802

Valid

Kinerja4 0,831

Valid

Kinerja5 0,818

Valid

Kinerja6 0,861

Valid

Kinerja7 0,812

Valid

Kinerja8 0,819

Valid

Kinerja9 0,770

Valid

Kinerja10 0,806

Valid

Kinerja11 0,845

Valid

Kinerja12 0,751

Valid

Kinerja13 0,866

Valid

Kinerja14 0,786

Valid

Kinerja15 0,819

Valid

Kinerja16 0,870

Valid

Kinerja17 0,711

Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

3.6.4

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai

α

gaya kepemimpinan melayani kepala sekolah adalah

sebesar 0,871. Dengan demikian reliabilitas gaya

kepe-mimpinan kepala sekolah tergolong bagus. Sedangkan

relibilitas kepuasan kerja guru dan kinerja mengajar

guru tergolong sangat bagus karena mempunyai nilai

α

di atas 0,9. Selengkapnya mengenai hasil uji

reliabilitas dapat disimak pada Tabel 3.7 di bawah ini.

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas

(28)

Gaya Kepemimpinan

Melayani Kepala Sekolah

0,871 Bagus

Kepuasan Kerja Guru

0,994

Sangat Bagus

Kinerja Mengajar Guru

0,972

Sangat Bagus

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

3.7

Teknik Analisis

Item-item dari ketiga variabel penelitian yang

telah lolos uji validitas selanjutnya dianalisis dengan

menggunakan statistik deskriptif subjek penelitian,

uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel yang

diuji terdistribusi normal atau tidak dan uji korelasi

untuk mengetahui hubungan antara variabel

peneliti-an ypeneliti-ang diteliti dpeneliti-an membuktikpeneliti-an hipotesis ypeneliti-ang telah

dibangun sebelumnya.

3.7.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk

menganali-sis sejumlah data yang dikumpulkan dalam penelitian

ini, sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan

suatu variabel yang diteliti melalui data sampel atau

populasi sebagaimana adanya (Sugiyono 2008).

Ukur-an yUkur-ang digunakUkur-an adalah

mean

, standar deviasi, skor

minimum dan skor maksimum.

3.7.2

Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah

nantinya akan menggunakan alat analisis korelasi

(29)

yang parametrik atau analisis korelasi yang non

para-metrik. Untuk mendeteksi normalitas data digunakan

uji statistik non parametrik

Kolmogorov-Smirnov

(K-S)

dengan ketentuan: bila angka signifikansi < 0,05 maka

distribusi data adalah tidak normal, dan sebaliknya

apabila angka signifikansi > 0,05 maka distribusi data

adalah normal (Ghozali, 2005).

3.7.3

Uji Korelasi

Jika data terdistribusi normal, maka pengujian

hipotesis menggunakan uji korelasi Pearson,

sedang-kan jika data tidak terdistribusi normal maka

pengu-jian hipotesis akan menggunakan uji korelasi

Spearman (Jogiyanto, 2004).

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Agustus 2015 dan dikoordinatori oleh Bapak Adri dari divisi FPMP. Persiapan yang dilakukan meliputi menyiapkan Seminar Kit

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di

Adapun renewal pada kawasan Pulo Brayan yaitu dengan membangun beberapa fungsi bangunan sebagai generator aktifitas masyarakat seperti Stasiun Kereta Api, Hotel,

Dan pengujian hipotesis uji T pada variabel minat berwirausaha menunjukkan bahwa besarnya T hitung adalah 1,813 dan signifikansi pada 0,073 maka dapat

Selama masa nifas responden mengalami proses adaptasi fisiologis dan psikologis. Respodenakan mempunyai tugas yang lebih berat, selain memenuhi kebutuhan dirinya,

Gambar 4.11 merupakan Perancangan Form data transaksi, berfungsi untuk melihat total harga penawaran untuk semua barang lelang yang diajukan oleh setiap vendor.. Di

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian sembelit pada ibu post partum 3 hari di Desa Margorejo

3) Dalam hal terjadi perubahan kondisi lingkungan strategis akibat bencana yang ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, rencana induk simpul transportasi