• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK 45 LEMBANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Administrasi Pendidikan

Oleh

Nursyifa Faujiah 1000471

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA

TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK 45

LEMBANG

Oleh

Nursyifa Faujiah

Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh gelar sarjana pada fakultas ilmu pendidikan

©

Nursyifa Faujiah 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang,

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebaliknya,

(3)
(4)

v

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

UCAPAN TERIMAKASIH iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...

B. Batasan dan Rumusan Masalah ...

C. Tujuan Penelitian ...

D. Manfaat Penelitian ...

E. Struktur Organisasi ...

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Konsep Motivasi dan Kepuasan Kerja ...

a. Pengertian Motivasi ...

b. Pengertian Kepuasan Kerja ...

B. Konsep Kinerja Guru ...

1. Pengertian Kinerja ...

2. Pengertian Guru ...

3. Peran Guru ...

4. Pengertian Kinerja Guru ...

5. Karakteristik Guru Efektif ...

6. Unsur-unsur Kinerja Guru ...

7. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru ...

C. Kerangka Fikir ...

(5)

vi

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Dan Populasi/Sampel Penelitian ...

B. Desain Penelitian ...

C. Metode Penelitian ...

D. Definisi Operasional ...

E. Instrumen Penelitian ...

F. Proses Pengembangan Instrumen ...

G. Teknik Pengumpulan Data ...

H. Teknik Pengolahan Data ...

I. Menguji Hipotesis Penelitian ...

J. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...

B. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ...

LAMPIRAN

30

32

33

35

39

43

48

49

55

58

61

77

85

86

(6)

v

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

UCAPAN TERIMAKASIH iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...

B. Batasan dan Rumusan Masalah ...

C. Tujuan Penelitian ...

D. Manfaat Penelitian ...

E. Struktur Organisasi ...

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Konsep Motivasi dan Kepuasan Kerja ...

a. Pengertian Motivasi ...

b. Pengertian Kepuasan Kerja ...

B. Konsep Kinerja Guru ...

1. Pengertian Kinerja ...

2. Pengertian Guru ...

3. Peran Guru ...

4. Pengertian Kinerja Guru ...

5. Karakteristik Guru Efektif ...

6. Unsur-unsur Kinerja Guru ...

7. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru ...

C. Kerangka Fikir ...

(7)

vi

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Dan Populasi/Sampel Penelitian ...

B. Desain Penelitian ...

C. Metode Penelitian ...

D. Definisi Operasional ...

E. Instrumen Penelitian ...

F. Proses Pengembangan Instrumen ...

G. Teknik Pengumpulan Data ...

H. Teknik Pengolahan Data ...

I. Menguji Hipotesis Penelitian ...

J. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...

B. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ...

LAMPIRAN

30

32

33

35

39

43

48

49

55

58

61

77

85

86

(8)

i

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru di SMK 45 Lembang” yang bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu 50 responden guru di SMK 45 Lembang, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket tertutup dengan empat skala likert dengan alternatif jawaban yang berbeda. Hasil perhitungan menggunakan Weighted Means score (WMS) menunjukkan bahwa motivasi dan kepuasan kerja mendapatkan skor rata-rata 2,93 yang termasuk kedalam kategori baik dan kinerja mengajar guru mendapatkan skor rata-rata 2,70 yang dikategorikan baik. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa variabel X dan variabel Y berdistribusi normal, selanjutnya analisis data menggunakan statistik parametik. Analisis korelasi antara variabel X terhadap Y sebesar 0,593 artinya kedua variabel pada tingkat hubungan cukup kuat dan terdapat korelasi yang positif. Hasil uji signifikan korelasi dengan uji pada variabel X terhadap Y diperoleh

ℎ� �� ≥ dari �� (5,104 ≥ 1,734) artinya koefisien korelasi yang

ditemukan adalah signifikan (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Hasil uji koefisien determinasi yaitu variabel X memberikan pengaruh terhadap variabel Y sebesar 35,2% dan sisanya 64,8% dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru di SMK 45 Lembang.

Kata Kunci: Motivasi dan Kepuasan Kerja, Kinerja Mengajar Guru Abstract

This script titteles “Influence of Motivation and Job Satisfaction of teaching performance teachers at SMK 45 lembang” which aims to determine how much influence Motivation and Job Satisfaction of Teachers Teaching Performance. Methode was used in this research was deskriptive methode with kuantitatif approachment. The population of this research were 50 respondens of teacher in SMK 45 Lembang, file gethering was done with used closing quesioner with four scale likert with diffarent answer alternatif. The resulf of calculation used Weighted Mean Score (WMS) showed that motivation and job satisfaction has an average score of 2.93 is included in both categories and teaching performance of teachers get an average score of 2.70 is considered good.

(9)

ii

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

correlated with the test of T on the variable X to Y is obtained t_ (count) of ≥ t_tabel (5.104 ≥ 1,734) it means that the correlation coefficient was found significant (can be applied to a population where the sample was taken). The result of the determination coefficient of variable X gave influence to variable Y is 35.2% and the remaining 64.8% is influenced by other factors. Based on these research results we can conclude that there is a positive and significant relationship between motivation and job satisfaction on the teaching performance of the teacher in SMK 45 Lembang.

(10)

1

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu investasi dalam meningkatkan

kehidupan yang mengarah kepada peningkatan kualitas sumber daya

manusia (SDM) sebagai modal untuk pembangunan bangsa. Dalam bidang

pendidikan saat ini perubahan atau sebuat inovasi memanag sangat

diperlukan supaya pendidikan tidak mengalami kemunduran. Guru sebagai

salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran sebagai faktor

penentu keberhasilan tujuan organisasi dan mutu pendidikan, karena guru

yang langsung bersinggungan dengan peserta didik, untuk memberikan

bimbingan yang muaranya akan dihasilkan lulusan yang diharapkan di

keluarganya dan masyarakat sekitar. Kinerja guru harus selalu di

tingkatkan mengingat tantangan dunia pendidikan untuk menghasilkan

kualitas sumber daya yang mampu bersaing di era globalisasi pada saat ini

yang semakin meningkat. Kinerja guru atau performance merupakan hasil yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta

penggunaan waktu yang dilakukan oleh guru, upaya-upaya untuk

meningkatakan kinerja itu biasanya dengan cara memberikan motivasi,

kepuasan kerja, peran guru dalam pembelajaran,sikap yang harus dimiliki

oleh setiap guru dan kepribadian guru.

Peran guru dalam layanan pendidikan di indonesia belum

maksimal, masih banyak standar-standar yang harus di penuhi oleh

seorang guru dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada

masyarakat. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

Nomor. 20 tahun 2003:

(11)

2

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan ditiru, maka guru memiliki peran yang sangat dominan bagi seorang murid.

Para ahli pendidikan di seluruh dunia sepakat bahwa tugas guru ialah

mendidik dan mengajar. Dari pernyataan di atas jelas guru haruslah

memberikan layanan pendidikan yang bisa mengubah pola pikir siswa dan

bisa membuatnya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Menurut data yang

diperoleh dalam penelitian Wawan (2012) yang berjudul “Pengembangan

Kinerja Guru Guna Peningkatakan Kualitas Pendidikan” menyatakan

bahwa kinerja guru di indonesia adalah sebagai berikut :

Persentase guru menurut kelayakan mengajar dalam tahun 2002-2003 di berbagai satuan pendidikan sbb: untuk sd yang layak mengajar hanya 21,07% (negeri) dan 28,94% (swasta), untuk smp 54,12% (negeri) dan 60,99% (swasta), untuk sma 65,29% (negeri) dan 64,73% (swasta), serta untuk smk yang layak mengajar 55,49% (negeri) dan 58,26% (swasta)

Kemudian ditambahkan pula pernyataan seabagai berikut :

Berdasarkan data hasil uji kompetensi guru sebagai berikut. Guru SD menguasai kompetensi rata-rata baru mencapai 38%, guru SMP 37,42%, guru SMA/SMK 37,18 %. Kompetensi kepribadian, guru SD rata-rata baru mencapai 48%, guru SMP 49,56%, dan guru SMA/SMK 51,52%. Kompetensi profesional, guru SD 35,33%, guru SMP 36,94%, guru SMA/AMK 36,40%. Kompetensi sosial, guru SD 43,60, guru SMP 46,10, guru SMA/SMK 44,70%.

Dari data tersebut menunjukkan kelayakan mengajar guru SMK pada

tingkat sekolah 55,49% untuk negeri dan untuk swasta 58,26%. Tingkat

penguasaan kompetensi para guru di Indonesia presentasenya masih

sangat rendah, padahal kelayakan guru dalam mengajar menjadi ujung

tombak keberhasilan pengajaran dalam meningkatkan prestasi siswa.

Salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya peningkatan kinerja

seorang guru adalah dengan menumbuhkan motivasi dikalangan guru

atau pendidik. Motivasi kerja akan memberikan suatu pendorong bagi

guru untuk mau bekerja dengan giat dan sungguh-sungguh dalam rangka

mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi diperlukan bagi setiap orang

(12)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adanya beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi sehingga menimbulkan

tekanan atau rasa ketidakpuasan tersendiri sehingga terciptanya kinerja

guru yang tinggi.

Proses pendidikan yang dilalui oleh guru pada sekarang ini ibarat di

ujung pedang oleh karena itu semua pekerjaan dan tanggungjawab di

lakukan oleh guru, selain itu kinerja guru juga sangat ditentukan oleh

output atau keluaran dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

(LPTK), sebagai instansi penghasil tenaga guru, LPTK juga memiliki

tanggungjawab dalam menciptakan guru yang berkualitas, dan tentunya

berdampak kepada pembentukkan Sumber Daya Manusia yang

berkualitas pula. Dengan demikian LPTK memiliki andil yang besar

dalam mempersiapkan guru seperti yang di sebutkan diatas yang

berkualitas, berwawasan serta mampu membentuk SDM mandiri, cerdas ,

bertanggungjawab dan berkepribadian.

Ada beberapa faktor yang dapat mepengaruhi kinerja guru, teori

dikemukakan oleh Gibsondalam Eeng (1985 :51-53) dinyatakan ada 3

faktor yang mempengaruhi terhadap kinerja yaitu:

1. Faktor individu yaitu kemampuan, keterampilan, latar belakang, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demograf kerja.

2. Faktor psikologis yaitu : presepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja.

3. Faktor organisasi yaitu : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan dan sistem penghargaan atau reward sistem.

Kinerja akan terbentuk dengan baik bilamana masing-masing

struktur memiliki tanggungjawab dan memahami akan tugas dan

kewajiban masing-masing.

Faktor psikologis yang dialami guru akan berdampak pada cara guru

mengajar. Faktor psikologis tersebut merupakan pemenuhan segala

kebutuhan yang di perlukan oleh guru, guru membutuhkan motivasi dari

kepala sekolah selaku pimpinan yang dimana seorang pimpinan harus

mampu memberikan dan menumbuhkan motivasi yang baik kepada guru

(13)

4

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

faktor psikolgis guru. Guru membutuhkan kepuasan kerja yang dinikmati

dalam pekerjaannya dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan ,

perlakuan dan suasana lingkungan kerja yang baik. Faktor lain juga

dianggap berhubungan dengan kepuasan kerja yaitu faktor temen sejawat

yang dapat memberikan suasana yang nyaman dalam lingkungan kerja.

Setelah peneliti mengamati di lapangan bahwa di sekolah X,

menyatakan guru kurang bersemangat dalam mengajar, kurangnya

motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah kepada guru yang

menimbulkan guru acuh tak acuh dalam melaksanakan pengajaran

kepada peserta didik, sebagian guru yang harus di motivasi agar dapat

meningkatkan kinerjanya dalam mengajar, masih banyak di jumpai guru

yang kurang kreatif dan berinisiatif dalam mengajar baik dalam hal

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sekolah selalu

memberikan arahan kepada siswa yang kesiangan tetapi disini ada

beberapa guru yang kesiangan tetapi tidak di berikan punisment sehingga guru yang kesiangan tersebut merasa dirinya tidak bersalah. Dari

permasalahan diatas mengakibatkan guru yang rajin merasa di samakan

dengan guru yang tidak rajin, guru kurang bersemangat dalam mengajar

butuh di motivasi supaya kinerjanya dapat optimal kembali, guru yang

kurang profesional harus diberikan pelatihan supaya kinerjanya dapat

terasah dan lebih profesional kembali didalam mengajar sehingga akan

memberikan dampak yang baik bagi sekolah lingkungan kerja yang

nyaman akan memberikan dampak yang baik bagi guru yang outputnya

akan memberikan kepuasan kerja bagi guru sebagai pendidik.

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian lebih dalam, dengan judul Pengaruh

Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di

(14)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah

a. Batasan Konseptual

Untuk menjaga agar permasalahan tidak terlalu meluas karena

mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti. Variabel X

motivasi di batasi pada indikator faktor instrinsik dan faktor

ekstrinsik, sementara kepuasan kerja dibatasi pada aspek dalam

kepuasan kerja. Selanjutnya variabel Y kinerja mengajar guru

dibatasi pada kemampuan menjalankan tugas sebagai pengajar.

b. Batasan Kontekstual

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK 45 Lembang.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan proses untuk merumuskan

pokok-pokok permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Adapun beberapa

rumusan masalah yang ada di dalam permasalahan penelitian ini,

antara lain :

a. Bagaimana motivasi dan kepuasan kerja guru di SMK 45

Lembang ?

b. Bagaimana kinerja mengajar guru di SMK 45 Lembang ?

c. Seberapa besar pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap

kinerja mengajar guru di SMK 45 Lembang ?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Secara umum pembuatan penelitian untuk memperoleh gambaran

mengenai sebarapa besar pengaruh motivasi dan kepuasan kerja

(15)

6

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh motivasi dan

kepuasan kerja di SMK 45 Lembang.

b. Untuk memperoleh gambaran mengenai kinerja mengajar guru di

SMK 45 Lembang.

c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi dan kepuasan

kerja terhadap kinerja mengajar guru di SMK 45 Lembang.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat/signifikansi dari segi teoritis dan praktis. Penelitian ini dapat

memberikan kontribusi terhadap keilmuan Administrasi Pendidikan,

karena penelitian ini sesuai dengan bidang disiplin keilmuan Administrasi

Pendidikan yaitu Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) pada

bidang penegmbangan yang menyangkut profesionalisasi pendidik yaitu

guru. Beberapa manfaat yang dapat peneliti kemukakan dalam penelitian

ini antara lain sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, hasil dari penelitian ini di harapkan dapat

mengembangkan khasanah bidang kajian keilmuan Administrasi

Pendidikan, khususnya di dalam faktor psikologis yang didalamnya

memuat dimensi motivasi dan kepuasan kerja.

2. Bagi akademis/lembaga pendidikan, hasil dari penelitian ini

diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap motivasi dan

kepuasan kerja yang akan mempengaruhi kinerja mengajar guru.

E. Struktur Organisasi

Skripsi ini terdiri dari beberapa unsur yang saling terintegrasi

layaknya sebuah sistem. Secara sistematis, struktur skripsi terdiri dari

bagian awal, inti, dan penutup. Pada bagian awal, struktur skripsi terdiri

(16)

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bebas plagiarisme, kata mutiara, ucapan terima kasih, abstrak yang

menggambarkan secara general atau uraian singkat dari keseluruhan isi

skripsi, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

Pada bagian inti, struktur skripsi terdiri lima bab. Bab pertama

meruapakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang yaitu

menggambarkan alasan rasional dan pentingnya permasalahan untuk

diteliti, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat/signifikansi penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab kedua terdiri dari kajian pustaka yang melandasi

variabel-variabel dalam penelitian dari segi teoritis dan konseptual, kerangka

pemikiran dan hipotesis penelitian. Bab ketiga membahas mengenai

metode penelitian mulai dari populasi dan sampel penelitian, desain

penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian,

proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis

data. Bab keempat membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan

menyangkut pengolahan data dan analisis atau pembahasan dari hasil

pengolahan data, dan pada bab kelima memuat kesimpulan dan saran.

Bagian penutup dari struktur skripsi terdiri dari daftar pustaka dan

lampiran-lampiran yang di butuhkan dalam melengkapi dan mempelancar

(17)

30

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian dibutuhkan suatu objek yang akan

diteliti yang digunakan sebagai sumber data, dimana objek tersebut

disesuaikan dengan permasalahan-permasalahan yang dikemukakan dalam

penelitian. Objek yang akan di teliti harus ditetapkan tempat atau lokasi,

oleh sebab itu lokasi sangat dibutuhkan dalam penelitian. Dibawah ini

akan diuraikan hal-hal yang berhubungan dengan lokasi dan objek yang

akan diteliti.

1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini dilakukan di SMK 45 Lembang tentang

pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru.

Adapun lokasi yang dijadikan tempat penelitian ini adalah SMK 45

Lembang.

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan wilayah atau tempat yang menjadi sumber

penelitian. Hal tersebut di perkuat oleh pendapat sugiono (2013: 117)

menyatakan bahwa: “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.”

Adapun yang menjadi permasalahan di dalam penelitian ini yaitu

seberapa besar pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja

mengajar guru di SMK 45 Lembang. Dari permasalahan diatas, maka

yang dijadikan populasi adalah guru SMK 45 Lembang. Adapun

jumlah guru keseluruhan yang berada di SMK 45 Lembang yang

menjadi populasi dalam penelitian ini dapat di lihat dalam tabel

(18)

31

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Jumlah Populasi Penelitian

NO NAMA SEKOLAH ALAMAT POPULASI GURU

1 SMK 45 Lembang Jl. Barulaksana

Lembang

50

Jumlah 50

3. Sampel Penelitian

Agar dapat mempermudah melakukan penelitian, peneliti

memerlukan sampel penelitian yang merupakan bagian dari populasi.

Adapun sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini berdasarkan

data yang dapat mewakili populasi secara keseluruhan (representatif).

Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 118) menyatakan bahwa: “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Penarikan sampel pada populasi harus memperhatikan

teknik-teknik yang benar dalam menentukan sampel tersebut. Hal ini

dimaksudkan supaya sampel yang diambil tersebut merupakan sampel

yang representatif atau keseluruhan, yaitu sampel yang benar-benar dapat mewakili jumlah populasi. Untuk menentukan banyaknya

sampel penelitian, Arikunto (2006 :112) mengemukakan bahwa: “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil

antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.

Berdasarkan dari pendapat diatas, maka sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah total sampling atau keseluruhan populasi dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah semua guru yang

(19)

32

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian

Untuk model perencanaan, desain penelitian bertujuan untuk

memberi pertanggungjawaban terhadap semua langkah yang akan diambil.

Menurut Ali (2013 :79), mengemukakan bahwa: “ Rancangan penelitian

pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan

secara masak hal-hal yang akan dilakukan dan akan dijadikan pedoman selama pelaksanaan penelitian.” Sedangkan menurut Nasution (2009: 23) mengemukakan bahwa: “Desain penelitian merupakan rencana tentang

cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara

ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian.”

Desain penelitian dapat dijadikan sebagai pegangan yang jelas

kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya, menentukan batas-batas

penelitian yang bertalian dengan tujuan penelitian, memberi gambaran

yang jelas tentang apa yang harus dilakukan. Dari pemaparan yang di

kemukakan diatas, maka dengan adanya desain penelitian ini akan

memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian (Nazir, 1983: 100)

mengemukakan bahwa:

Desain penelitian dalam arti sempit hanya mengenai pengumpulan dan analisa data, sementara dalam arti luar, desain penelitian mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian;

2. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan-hubungan dengan penelitian sebelumnya;

3. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan,luas jankau (scope), dan hipotesis untuk diuji;

4. Membangun penyelidikan atau percobaan;

5. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-varaiabel;

6. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan; 7. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data;

8. Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data; 9. Menganalisa data serta pemilihan prosedur statistik untuk

mengadakan generalisasi serta inferensi statistik; dan

(20)

33

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari proses diatas, jelas terlihat bahwa proses tersebut terdiri darai dua bagian, yaitu:

a. Perencanaan penelitian; dan

b. Pelaksanaan penelitian atau proses oprasional penelitian

C. Metode Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian membutuhkan cara dan tahap-tahapan

yang tepat yang disebut dengan metode penelitian. Dengan menggunakan

metode yang tepat, diharapkan agar dapat memperoleh hasil yang dapat

dipertanggungjawabkan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Syaodih (2010:

52) mengemukakan bahwa: “Metode penelitian adalah rangkaian cara atau

kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar,

pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan dan isu-isu yang

dihadapi”. Sementara itu, Surakhmad (1982 :131) mengemukakan metode

penelitian, yaitu sebagai berikut:

Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan. Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu.Cara utama dipergunakan setelah penyelidikan memperhitungkan kewajaran dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Dengan melihat permasalahan yang diangkat dan diteliti pada

peneltian ini, maka metode yang digunakan adalah metode deskriptif

dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

1. Metode Deskriptif

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang dapat

memahami masalah ataupun peristiwa yang sedang berlangsung pada

saat ini. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Syaodih

(2010: 54) mengemukakan bahwa:

(21)

34

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal ini sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Mohamad

Nazir (1983: 63) berpendaat bahwa:

Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang di selidiki.

Winarno Surakmad (1982: 140) mengemukakan mengenai ciri-ciri

metode deskriptif, yaitu sebagai berikut:

a) Memusatkan diri pada pemeecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual. b) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelskan dan

kemudian dianalisa. Metode ini sering disebut metode analitik.

Berdasarkan dari pemaran diatas bahwa dalam penggunaan metode

deskriptif ini pemecahan masalah dipusatkan pada masalah-masalah

yang terjadi pada saat sekarang ini. Dengan permasalahan yang

diangkat dalam penelitian ini, maka metode penelitian deskriptif

diharapkan dapat menghasilkan dan mendapatkan indormasi secara

faktual mengenai pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap

kinerja mengajar guru di SMK 45 Lembang.

2. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan dengan

menggunakan metode bilangan agar dapat mendeskripsikan suatu

objek atau variabel. Sementara itu, yang dimaksud dengan pendekatan

(22)

35

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendekatan kuantitaif merupakan metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis.

Dengan melihat permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini

yaitu berkaitan dengan dua variabel, maka metode yang digunakan

adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

D. Definisi Operasional

Definisi Operasional dilakukan untuk menghindari salah pengertian

dan penafsiran pembaca terhadap penelitian ini, oleh karena itu perlu

dijelaskan ada beberapa istilah sehingga terdapat keseragaman dalam

landasan berfikir antara peneliti dengan pembaca berkaitan dengan judul

penelitian yaitu “Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Mengajar Guru Di SMK 45 Lembang”.

Menurut Nazir (1983: 152) menjelaskan bahwa definisi operasional

sebagai berikut :

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.

Disini peneliti membatasi penjelasan yang akan dikemukakan pada

definisi operasional karena didalam varibael X motivasi dan kepuasan

kerja, sedangkan untuk variabel Y yaitu kinerja mengajar guru. Adapun

definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitan ini

adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu

(orang/benda) yang berbentuk watak, kepercayaan atau perbuatan

seseorang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:849).

Berdasarkan dari pengertian diatas, pengaruh yang dimaksud

(23)

36

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengaruh antar variabel X yaitu motivasi dan kepuasan kerja terhadap

variabel Y kinerja mengajar guru.

2. Motivasi

Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk

melakukan suatu aktivitas tertentu, motivasi seringkali diartikan pula

sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Menurut Robbin dalam

Sutrisno (2009 :111) menyatakan bahwa: “Motivasi sebagai suatu

kerelaan berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan

organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha memuaskan

beberapa kebutuhan individu”.

Faktor-faktor yang langsung berhubungan dengan isi pekerjaan (Job Content) faktor instrinsik yaitu faktor motivator yang memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan yang didalamnya termasuk achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, tanggung jawab, dsb.

Frederick Herzberg dalam Stephen P.Robbin dan Timothy A.Judge

(2008: 227-228) berpendapat bahwa:

Faktor yang berada disekitar pelaksanaan pekerjaan, sehubungan dengan (Job Context) atau aspek ekstrinsik pekerja. Faktor-faktor yang termasuk kedalam Job Context adalah :

a. Kondisi Kerja (Working Condition)

b.Hubungan antar pribadi (Interpersonal Relation )

c. Kebijaksanaan perusahaan dan pelaksanaanya (Company policy administration)

d.Teknik pengawasan (Supervision technical) e. Perasaan aman dalam bekerja (Job security)

Jadi motivasi merupakan semangat yang diberikan lingkungan

yang meliputi faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik dalam

menjalankan setiap aktifitas dengan penuh rasa tanggungjawab

(24)

37

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Kepuasan Kerja

Menurut Handoko dalam Sutrisno (2009 :75) mengemukakan bahwa: “Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya”. Kepuasan kerja seorang guru berasal dari pemuasan kebutuhan yang

lebih tinggi, hubungan sosial, harga diri, dan aktualisasi bukan

kebutuhan yang rendah.

Menurut Levi (2002) dalam situs wikipedia.org (20 Mei 2014). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja terdiri dari

lima aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, antara lain :

a. Pekerjaan itu sendiri (Work It self), setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.

b. Atasan (Supervision), atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.

c. Teman sekerja (Workers), merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.

d. Promosi (Promotion), merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.

e. Gaji/Upah (Pay), Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.

Jadi Kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang terjadi

didalam diri seseorang yang tercermin dalam menjalankan

pekerjaan dengan penuh rasa senang, lebih mencintai pekerjaan

yang dikerjakannya sikap ini akan terlihat dengan kedisplinan

ataupun prestasi yang dicapainya, berhubungan baik dengan teman

(25)

38

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kerjakannya. Motivasi dan kepuasan kerja menjadi satu dimensi

yaitu faktor psikologis.

4. Kinerja Guru

Istilah “kinerja” berasal dari kata job performance atau actual performance ( prestasi kerja nyata) yang di capai seseorang. Secara terminologi, pengertian “kinerja” adalah “hasil kerja secara kualitas

dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan jabatan atau tanggung jawab yang diberikan

kepadanya” (Nawawi,1985: 27).

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1997: 503) mengartikan

kinerja yaitu :

a. Sesuatu yang dicapai; b. Prestasi yang diperhatikan;

c. Kemampuan kerja. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa kinerja bisa diartikan sebagai kemampuan kerja yang dimiliki

oleh seseorang dalam menjalankan tugas dan

tanggungjawabnya.

Guru yang profesional adalah guru yang memiliki seperangkat

kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan perilaku) yang harus

dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas

keprofesiannya. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru

berdasarkan Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen menyatakan bahwa: “Kompetensi guru meliputi kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kopetnsi

profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”.

Guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar dilihat dari

kemampuan guru tersebut dalam menjalankan tugasnya, menurut Udin

Syaefudin (2009 :50-51) dalam Zakiah (2009) yaitu: merencanakan

proses belajar mengajar, melaksanakan proses belajar mengajar,

(26)

39

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jadi kinerja mengajar guru merupakan suatu kemampuan

merencanakan, proses dan hasil kerja yang dimiliki oleh seorang guru

yang berdasarkan pada kualitas dan kuantitas yang di capai oleh

seorang guru dalam melaksanakan setiap pekerjaanya dengan penuh

rasa tanggungjawab.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2003: 119) mengemukakan bahwa : “Instrumen

penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan yang berhubungan dengan variabel

penelitian. Alat ukur atau instrumen ini digunakan harus berdasarkan pada

karakteristik variabel yang diteliti.

Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.”Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara

tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden)” Syaodih (2010: 219). Kemudian Suharsimi Arikunto (2006: 151) mengemukakan bahwa :”Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Menurut Riduwan (2009: 71-72) dalam bukunya belajar mudah penelitian mendefinisikan “ Angket tertutup (angket berstuktur) adalah “Angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan

karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda

checklist (√)”.

Jadi angket digunakan untuk meminta keterangan atau informasi

kepada responden yang berhubungan dengan variabel yang diteliti.

1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang terdiri dari variabel

(27)

40

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah guru SMK 45

Lembang.

2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian

Teknik pengukiran kedua variabel dilakukan dengan menggunakan Skala Likert. “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial” (Sugiono, 2003: 107). Dengan menggunakan Skala

Likert, maka variabel peneltian dijabarkan menjadi indikator variabel

yang dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen

yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Skala Likert yang

digunakan dalam penelitian berjumlah empat gradasi yang

masing-masing memiliki skor untuk kepentingan analisis kuantitatif. Analisis

jawaban yang digunakan dalam Skala Likert dibawah ini sebagai

berikut :

Tabel 3.2 Tabel Skala Likert

Analisis Jawaban Skor Analisis Jawaban Skor

Selalu (SL) 4 Sangat Mampu (SM) 4

Sering (SR) 3 Mampu (MP) 3

Kadang-kadang (KD) 2 Kurang Mampu (KM) 2

Tidak pernah (TP) 1 Tidak Mampu (TM) 1

3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi instrumen dalam penelitian sangat dibutuhkan karena

akan mempermudah dalam penyusunan instrumen. Karena akan

terlihat dimensi, indikator dan sub indikator dari masing-masing

variabel yang akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan dan

pernyataan sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat

dua format instrumen, yaitu kisi-kisi instrumen variabel X dan kisi-kisi

(28)

41

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi satu dimensi yaitu faktor psikologis sedangkan variabel Y

yaitu kinerja mengajar guru, yang terdapat didalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.3

Kisi-kisi Penelitian Variabel X

Variabel Dimensi Indikator Sub Indikator No

Item

a. Prestasi (achievement) 1,2

b. Pengakuan 3,4

a. Kondisi Kerja (Working Condition)

9,10

b. Hubungan antar pribadi (Interpersonal Relation)

e. Perasaan aman dalam bekerja (Job Security)

a. Pekerjaan itu sendiri 19,20, 21,22

b. Supervision 23,24

c. Promosi 25,26

d. Gaji/Upah 27,28,

(29)

42

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Kisi-kisi Penelitian Variabel Y

Variabel Dimensi Indikator Sub

Indikator

Program Pembelajaran

a. Menyusun RPP 1,2,3

e.Pengelolaan Kelas 30,31,32

f. Menutup Pembelajaran 33,34,35

3. Menilai proses belajar mengajar

(30)

43

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Proses Pengembangan Instrumen

Untuk dapat memperoleh data penelitian yang baik maka harus

didukung dengan cara memperolehnya dengan baik pula salah satunya

dengan menggunakan instrumen sebagai alat pengukuran. Instrumen yang

berupa angket yang telah disusun dan diuji cobakan terlebih dahulu untuk

mengetahui tingkat akurasinya terhadap responden yang memiliki

karakteristik sama dengan objek penelitian yang digunakan.

Sebelum penyebaran angket dilakukan, penelitu melakukan uji coba

angket terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan

atau kelemahan yang mungkin ada dalam angket yang terdiri dari

pertanyaan/pernyataan dan alternatif jawaban.

Untuk uji coba angket peneliti melakukan uji coba angket terhadap 20

orang responden yang diambil diluar sampel, yaitu guru SMK Bina Wisata

Lembang pada tanggal 23-27 september 2014.

1. Pengujian Validitas

Suharsimi Arikunto (2006:168) menyatakan bahwa: “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan kevalidan atau kesahihan sesuatu intrumen”. Sebuah intrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang di inginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang di teliti secara tepat. Tinggi rendahnya intrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang di maksud Suharsimi Arikunto (2006 :168).

Adapun pengujian validitas tiap butir item dalam penelitian ini

menggunakan rumus korelasi Person Product Moment (Riduwan 2009 :98)

= ∑ − ∑ . (∑ )

.∑ 2−()2 . { .∑ 2−()2}

Dimana :

= Koefisien korelasi

∑Xi = Jumlah skor item

(31)

44

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam menentukan valid atau tidaknya butir item, dapat dilihat

dari uji coba hipotesa dengan kriteria adalah jika >

maka dinyatakan valid. Adapun berdasarkan hasil perhitungan uji

validitas dari kedua variabel penelitian sebagai berikut :

a. Validitas variabel X ( Motivasi dan Kepuasan Kerja)

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel X

(32)

45

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28 4,742 1,734 Valid Digunakan

29 4,742 1,734 Valid Digunakan

b. Validitas variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel Y

No Item

� �� Keputusan Tindak Lanjut

(33)

46

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30 2,028 1.734 Valid Digunakan

31 2,053 1.734 Valid Digunakan

32 -0,491 1.734 Tidak valid Dibuang

33 -0,590 1.734 Tidak valid Dibuang

34 2,318 1.734 Valid Digunakan

35 -0,250 1.734 Tidak valid Dibuang

36 -1,127 1.734 Tidak valid Dibuang

37 -1,298 1.734 Tidak valid Dibuang

38 1,822 1.734 Valid Digunakan

39 -0,597 1.734 Tidak valid Dibuang

40 2,294 1.734 Valid Digunakan

41 -0,747 1.734 Tidak valid Dibuang

42 2,511 1.734 Valid Digunakan

43 1,754 1.734 Valid Digunakan

44 -0,699 1.734 Valid Digunakan

45 1,759 1.734 Valid Digunakan

46 2,553 1.734 Valid Digunakan

47 1,768 1.734 Valid Digunakan

48 1,882 1.734 Valid Digunakan

49 -0,886 1.734 Tidak valid Dibuang

50 -0,980 1.734 Tidak valid Direvisi

Berdasarkan hasil uji validitas angket variabel X dapat disimpulkan

bahwa 26 item pernyataan dinyatakan valid dan 3 item penyataan

dinyatakan tidak valid dan keterangan dibuang. Sedangkan untuk

variabel Y dapat disimpulkan bahwa 27 item pernyataan valid dan 23

item pernyataan tidak valid dan keterangan 6 item pernyataan direvisi

dan 17 item pernyataan dibuang. Dengan saran dari pembimbing maka

item yang tidak valid direvisi dan dibuang.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabel artinya dapat dipercaya, dapat diandalkan sehingga

beberapa kali diulang hasilnya akan tetap sama dan tidak berubah

(konstan). Metode mencari reliabilitas internal yaitu dengan

(34)

47

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang digunakan adalah metode Alpha. Untuk mencari nilai realibilitas instrumen digunakan rumus Riduwan (2009 :115) sebagai berikut :

11= 1 . 1−∑

Dimana : 11= Nilai Realibilitas

∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total

= Jumlah item

Sedangkan rumus untuk menghitung varian skor tiap item,

menggunakan rumus sebagai berikut:

= ∑X 2(∑ )2 �

Dimana:

= Varians skor tiap-tiap item

∑ 2 = Jumlah Kuadrat item

(∑)2 = Jumlah item dikuadratkan

� = Jumlah Responden

Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan bantuan

SPSS (Statistical Package for Sosial Science) versi 16.00 terdapat kriteria besarnya koefisien, maka diperoleh kesimpulan kedua variabel

tersebut reliabel seperti yanag tertera dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.7

Hasil Uji Realibilitas Instrumen

Koefisien Realibilitas ���� Keterangan

Variabel X (Faktor Psokologis 

Motivasi dan Kinerja Guru)

0,913 0,456 Reliabel

(35)

48

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu cara yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Pengumpulan data ini

terdiri dari bebeapa langkah yang harus dilakukan dalam proses

pelaksanaan pengumpulan data. Berikut ada 3 tahapan yang harus

ditempuh antara lain :

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pada tahap pertama, peneliti melakukan persiapan yang menyangkut

langkah-langkah pembuatan surat perizinan penelitian.

b. Membuat instrumen terkait dengan kedua variabel

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan yang dimulai setelah diketahui uji coba

angket yaitu dengan melaksanakan uji validitas dan realibilitas angket

dan mendapatkan hasil bahwa instrumen tersebut telah valid dan

reliabel. Langkah selanjutnya yaitu menyebarkan instrumen yang sudah

dinyatakan valid dan reliabel tersebut kepada seluruh sampel penelitian.

Penyebaran instrumen dilakukan agar dapat memperoleh data

yang sebenarnya yang dapat digunakan dalam penelitian, kemudian

dapat diolah dan dianalisis sesuai prosedur dan teknik pengolahan data

yang digunakan dalam penelitian ini sehingga diperoleh hasil dan

kesimpulan. Pelaksanaan penyebaran angket dilakukan di SMK 45

Lembang pada hari rabu tanggal 2 dan terkumpul hari selasa, 7 oktober

2014.

3. Tahap Pengumpulan Data

Angket yang disebar ditujukan kepada guru-guru SMK 45

Lembang. Peneliti meminta ijin untuk melakukan penyebaran data

angket kepada bidang wakasek kurikulum. Cara yang digunakan dalam

mengumpulkan angket ini yaitu dengan cara mendatangi setiap

responden yang dituju atau yang bersangkutan dan ada yang dititipkan

(36)

49

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data merupakan bagian yang penting dalam

melakukan penelitian karena dengan pengolahan data peneliti dapat

merumuskan hipotesis yang ada dalam penelitian. Akdon (2005 :180) mengemukakan bahwa: “Pengolahan data merupakan sautu hal yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Hipotesis yang

akan di uji harus berkaitan dengan permasalahan yang diajukan”. Maka

dari itu dalam penelitian ini peneliti melakukan teknik pengolahan datanya

sebagai berikut:

1. Seleksi Angket

Pada tahap ini setelah angket-angket diisi oleh para responden,

maka akan dikumpulkan untuk selanjutnya dihitung dan diperiksa

kembali apabila ada pengisian yang kurang lengkap, maupun untuk

kelengkapan dari isi lembaran angket tersebut apabila ada yang

tercecer. Selanjutnya peneliti memeriksa seluruh data yang terkumpul

dari responden agar dapat diolah lebih lanjut. Adapun tahapannya

adalah sebagai berikut:

a. Memeriksa apakah semua data telah terkumpul.

b. Memeriksa semua jawaban pertanyaan dalam angket untuk

memastikan jawaban sesuai dengan petunjuk ynag diberikan.

c. Memeriksa keutuhan jumlah lembaran angket, memastikan tidak

terdapat kekurangan jumlah lembar dalam tiap angket

d. Memeriksa data yang terkumpul untuk dilakukan pengolahan lebih

lanjut

e. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada

setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala

(37)

50

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Seleksi angket dilakukan untuk dapat mengetahui apakah data

yang telah terkumpul siap untuk diolah. Adapun hasil dari

penyeleksian angket, yaitu:

1) Jumlah angket yang terkumpul sama dengan jumlah angket

yang disebarkan;

2) Angket yang terkumpul merupakan angket yang telah terisi

dengan lengkap;

3) Angket diisi oleh responden sesuai dengan kriteria jawaban

yang telah disediakan, untuk itu data yang telah terkumpul

layak untuk diolah.

Tabel 3.8

Hasil Seleksi Angket

Jumlah Sampel

Jumlah Angket

Tersebar Terkumpul Dapat

Diolah

50 50 50 50

2. Pengklasifikasian Data

Pengklasifikasian data dimaksudkan untuk mengumpulkan hasil

angket secara keseluruhan dari setiap responden yang berdasarkan

kepada variabel penelitian, yaitu variabel X (Motivasi dan Kepuasan

Kerja) variabel Y (Kinerja Mengajar Guru). Selanjutnya dilakukan

pemberian skor pada setiap alternatif jawaban yang sesuai dengan

kriteria yang telah ditetapkan. Dibawah ini merupakan tabel pemberian

(38)

51

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Kriteria Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Bobot Alternatif Jawaban Bobot

Selalu (SL) 4 Sangat Mampu (SM) 4

Sering (SR) 3 Mampu (MP) 3

Kadang-kadang (KD) 2 Kurang Mampu (KM) 2

Tidak Pernah (TP) 1 Tidak Mampu (TM) 1

Untuk selanjutnya menghitung kecenderungan umum variabel X

dan variabel Y. perhitungan digunakan untuk mencari gambaran

kecenderungan umum pada variabel X dan variabel Y. untuk

menghitung kedua variabel tersebut digunakan uji statistik yang sesuai

dengan penelitian dengan menggunakan rumus Weighted Means Score

(WMS)

3. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan aspek yang sangat penting dalam

proses penelitian. Setelah uji coba angket yaitu uji validitas dan

reabilitas untuk dapat dilihat keabsahan dari instrumen (angket), baru

dilaksanakan pengolahan data. Adapun tatacara dalam melaksanakan

pengolahan data antara lain sebagai berikut:

a. Mencari kecenderungan Variabel X dan Variabel Y

Dengan menggunakan Weight Means score (WMS), dimana rumusnya (Sudjana, 2005 :67) yaitu:

=

∑�

Dimana :

� = Rata-rata skor responden

∑� = Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban responden

(39)

52

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mencocokan skor rata-rata dengan tabel konsultasi. Hasil

perhitungan WMS sebagai berikut :

Tabel 3.10

Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Nilai Rentang

Kriteria Penafsiran

Variabel X Variabel Y

3,01 – 4,00 Selalu Sangat Mampu Sangat Baik

2,01 – 3,00 Sering Mampu Baik

1,01 – 2,00 Kadang-kadang Kurang Mampu Kurang Baik 0,01 – 1,00 Tidak Pernah Sangat Kurang

Baik

Sangat Kurang Baik

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku

Untuk setiap variabel, dengan menggunakan rumus sebagai berikut

(Riduwan, 2009 : 131):

= 50 + 10 ( −� )

Dimana :

= Skor baku

= Skor Mentah

= Standar Deviasi

� = Rata-rata (mean)

Untuk menggunakan rumus tersebut, maka akan ditempuh melalui

langkah-langkah dalam Riduwan (2009 :121-122) berikut ini :

1) Mencari skor terbesar dan terkecil

2) Menentukan rentang R, dengan rumus:

R = skor terbesar – skor terkecil

3) Mencari banyak kelas (BK) interval:

BK = 1 + (3,3) Log n

4) Mencari nilai kelas interval (i)

=

(40)

53

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Membuat tabel distribusi frekuensi

6) Mencari nilai rata-rata (mean)

=

7) Mencari simpangan baku (standar deviasi):

= ∑ 2−(∑ )2

( −1)

c. Uji Normalitas Distribusi Data dengan menggunakan rumus chi

kuadrat.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui dan menentukan

teknik statistik apa yang akan diguakan dalam pengolahan data

selanjutnya. Apabila penyebaran datanya normal maka akan

digunakan statistik parametik, namun apabila penyebaran datanya

tidak normal maka akan digunakan teknik statistik non parametik,

rumus yang digunakan dalam pengujian distribusi ini yaitu rumus chi kuadrat Riduwan (2009 :124) yaitu:

2 = ( − ) 2

=1

Dimana :

2= Nilai Chi kuadrat

= Frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris)

= Frekuansi yang diharapkan

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menggunkan rumus

diatas adalah sebagai berikut :

1) Membuat tabel distribusi frekuensi untuk mencari harga-harga yang

digunakan seperti

(41)

54

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Menentukan besarnya rentang skor (R), dengan rumus :

R = Skor tertinggi – skor terendah

c) Menentukan banyaknya kelas interval dengan rumus sebagai

berikut:

BK = 1 + (3,3) log n

d) Mencari panjang kelas (interval) dengan rumus sebagai berikut :

1= �

��

e) Mencari rata-rata (mean) dengan rumus:

=∑ .�

f) Mencari simpangan baku (standard deviasi) dengan rumus:

= ∑

2( )2

( −1)

2) Mencari kelas, yaitu batas bawah skor kiri interval (interval pertama

dikurangi 0,5) dan batas skor kanan interval (interval kanan ditambah

0,5).

a) Mencari Z-score untuk batas kelas dengan rumus Riduwan (2009 :

122) yaitu:

= � − �

Dimana :

� = Rata-rata distribusi

�= Batas kelas distribusi

s = Simpangan baku

b) Mencari luas O-Z dan tabel kurva normal dari O-Z dengan

menggunakan angka-angka pada batas kelas. Sehingga diperoleh

luas O-Z

c) Mencari luas tiap interval dengan cara mencari selisih luas O-Z

(42)

55

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menambahkan luas O-Z yang berlainan secara terus menerus,

kecuali untuk angka yang paling tengah (tanda positif dan negatif)

ditambah dengan angka baris berikutnya.

d) Mencari (frekuensi yang diharapkan) dengan cara mengalihkan

tiap kelas interval dengan (jumlah responden).

e) Mencari (frekuensi hasil penelitian) diperoleh dengan cara

mengalihkan tiap kelas interval pada tabel distribusi frekuensi.

f) Membandingkan nilai 2 hitung dengan 2 tabel. Dengan kriteria

pengujian sebagai berikut: Jika 2 > 2 , artinya

distribusi data tidak normal Jika 2 < 2 , artinya

distribusi data normal.

I. Menguji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor psikologis (motivasi

dan kepuasan kerja) terhadap kinerja guru. Berikut ini adalah rumusan

hipotesis dalam penelitian ini :

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru.

Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi

dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru.

Langkah-langkah untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah:

1. Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah cara untuk mengetahui derajat hubungan

antara variabel X dan variabel Y, dimana dari masing-masing variabel

berdistribusi normal, maka digunakan teknik analisis parametik.

Langkah-langkah yang akan dianalisis adalah sebagai berikut:

Menafsirkan besarnya koefisien korelasi yang diperoleh dengan

menggunakan tolak ukur berdasarkan rumus Pearson Product Moment

(43)

56

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= ∑ −(∑ ) . (∑ )

{ .∑ 2 −()2}. { .∑ 2−()2}

Arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel interpretasi Nilai r

sebagai berikut:

Tabel 3.11

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

0,60 - 0,799 Kuat

0,40 - 0,599 Cukup Kuat

0,20 - 0,399 Rendah

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

Sumber : Riduwan (2009 :138)

2. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi

Uji Signifikansi yang berfungsi untuk mencari makna hubungan

variabel X dan variabel Y, maka hasil korelasi tersebut diuji dengan

menggunakan rumus (Riduwan, 2009 :139).

= −2

1− 2 Dimana :

= Nilai t

= Nilai Koefisien Korelasi

= Jumlah Sampel

Hasil konsultasi harga > , maka Ho ditolak dan Ha

diterima, dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi antara variabel X dan

variabel Y adaah signifikan. Tetapi jika < , maka Ho diterima

dan Ha ditolak, maka koefisien korelasi anatara variabel X dan variabel Y

(44)

57

Nursyifa Faujiah, 2014

Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi dipergunakan untuk mencari besar kecilnya

sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan

rumus sebagai berikut:

�� = 2 x 100%

Dimana :

KP = Nilai Koefisien Determinasi

r = Nilai Koefisien Korelasi

4. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk meramalkan atau memprediksi

variabel terikat (Y) apabila bebas variabel (X) diketahui. Analisis regresi

dengan menggunakan rumus (Riduwan, 2009 : 148) yaitu:

= +

Dimana :

= (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan

= Nilai konstanta harga Y jika X = 0

= Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan

nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

= Nilai variabel untuk di prediksikan

Berdasarkan rumus di atas, maka untuk mencari harga a dan b adalah

sebagai berikut:

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian
Tabel Skala Likert Tabel 3.2 Skor Analisis Jawaban
Tabel 3.3 Kisi-kisi Penelitian Variabel X
Kisi-kisi Penelitian  Variabel Y Tabel 3.4 Dimensi Indikator
+7

Referensi

Dokumen terkait

perangkat lunak ini bisa diperbanyak atau disebarluaskan kepada umum tetapi tidak boleh mengklaim tentang hak cipta dari ChibiOS/RT dan tidak disarankan mengubah

Dalam tulisan ini akan dibahas tentang kontinuitas dan perubahan yang terjadi dalam penyajian tangis beru si jahe , hal-hal yang melatar belakangi terjadinya perubahan serta

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR DAERAH DEKONSEN

Bagaimana meningkatkan ekonomi pengusaha kecil dan menengah dengan membantu merancang media informasi dan komunikasi dengan Sistem Informasi Penjualan Jersey bola

Dalam tugas akhir ini akan membahas bagaimana membangun sebuah sistem komputasi parallel sebagai solusi dari permasalahan optimasi sistem mekanis, antara lain meliputi

pemotongan logam pada mesin bubut dengan menggunakan software ANSYS Workbench 11.0, untuk menganalisa perilaku statik struktur dynamometer dengan mengetahui.. stress dan

Puji dan syuku rpenulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, denganlimpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini dengan

Tema Pelapukan Untuk Membangun Keterampilan Proses Sains Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu..