PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK 45 LEMBANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Administrasi Pendidikan
Oleh
Nursyifa Faujiah 1000471
DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK 45
LEMBANG
Oleh
Nursyifa Faujiah
Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh gelar sarjana pada fakultas ilmu pendidikan
©
Nursyifa Faujiah 2014Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang,
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebaliknya,
v
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
UCAPAN TERIMAKASIH iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...
B. Batasan dan Rumusan Masalah ...
C. Tujuan Penelitian ...
D. Manfaat Penelitian ...
E. Struktur Organisasi ...
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Konsep Motivasi dan Kepuasan Kerja ...
a. Pengertian Motivasi ...
b. Pengertian Kepuasan Kerja ...
B. Konsep Kinerja Guru ...
1. Pengertian Kinerja ...
2. Pengertian Guru ...
3. Peran Guru ...
4. Pengertian Kinerja Guru ...
5. Karakteristik Guru Efektif ...
6. Unsur-unsur Kinerja Guru ...
7. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru ...
C. Kerangka Fikir ...
vi
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Dan Populasi/Sampel Penelitian ...
B. Desain Penelitian ...
C. Metode Penelitian ...
D. Definisi Operasional ...
E. Instrumen Penelitian ...
F. Proses Pengembangan Instrumen ...
G. Teknik Pengumpulan Data ...
H. Teknik Pengolahan Data ...
I. Menguji Hipotesis Penelitian ...
J. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...
B. Pembahasan Hasil Penelitian ...
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...
B. Saran ...
DAFTAR PUSTAKA ...
LAMPIRAN
30
32
33
35
39
43
48
49
55
58
61
77
85
86
v
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
UCAPAN TERIMAKASIH iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...
B. Batasan dan Rumusan Masalah ...
C. Tujuan Penelitian ...
D. Manfaat Penelitian ...
E. Struktur Organisasi ...
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Konsep Motivasi dan Kepuasan Kerja ...
a. Pengertian Motivasi ...
b. Pengertian Kepuasan Kerja ...
B. Konsep Kinerja Guru ...
1. Pengertian Kinerja ...
2. Pengertian Guru ...
3. Peran Guru ...
4. Pengertian Kinerja Guru ...
5. Karakteristik Guru Efektif ...
6. Unsur-unsur Kinerja Guru ...
7. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru ...
C. Kerangka Fikir ...
vi
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Dan Populasi/Sampel Penelitian ...
B. Desain Penelitian ...
C. Metode Penelitian ...
D. Definisi Operasional ...
E. Instrumen Penelitian ...
F. Proses Pengembangan Instrumen ...
G. Teknik Pengumpulan Data ...
H. Teknik Pengolahan Data ...
I. Menguji Hipotesis Penelitian ...
J. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...
B. Pembahasan Hasil Penelitian ...
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...
B. Saran ...
DAFTAR PUSTAKA ...
LAMPIRAN
30
32
33
35
39
43
48
49
55
58
61
77
85
86
i
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru di SMK 45 Lembang” yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu 50 responden guru di SMK 45 Lembang, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket tertutup dengan empat skala likert dengan alternatif jawaban yang berbeda. Hasil perhitungan menggunakan Weighted Means score (WMS) menunjukkan bahwa motivasi dan kepuasan kerja mendapatkan skor rata-rata 2,93 yang termasuk kedalam kategori baik dan kinerja mengajar guru mendapatkan skor rata-rata 2,70 yang dikategorikan baik. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa variabel X dan variabel Y berdistribusi normal, selanjutnya analisis data menggunakan statistik parametik. Analisis korelasi antara variabel X terhadap Y sebesar 0,593 artinya kedua variabel pada tingkat hubungan cukup kuat dan terdapat korelasi yang positif. Hasil uji signifikan korelasi dengan uji pada variabel X terhadap Y diperoleh
ℎ� �� ≥ dari �� (5,104 ≥ 1,734) artinya koefisien korelasi yang
ditemukan adalah signifikan (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Hasil uji koefisien determinasi yaitu variabel X memberikan pengaruh terhadap variabel Y sebesar 35,2% dan sisanya 64,8% dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Mengajar Guru di SMK 45 Lembang.
Kata Kunci: Motivasi dan Kepuasan Kerja, Kinerja Mengajar Guru Abstract
This script titteles “Influence of Motivation and Job Satisfaction of teaching performance teachers at SMK 45 lembang” which aims to determine how much influence Motivation and Job Satisfaction of Teachers Teaching Performance. Methode was used in this research was deskriptive methode with kuantitatif approachment. The population of this research were 50 respondens of teacher in SMK 45 Lembang, file gethering was done with used closing quesioner with four scale likert with diffarent answer alternatif. The resulf of calculation used Weighted Mean Score (WMS) showed that motivation and job satisfaction has an average score of 2.93 is included in both categories and teaching performance of teachers get an average score of 2.70 is considered good.
ii
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
correlated with the test of T on the variable X to Y is obtained t_ (count) of ≥ t_tabel (5.104 ≥ 1,734) it means that the correlation coefficient was found significant (can be applied to a population where the sample was taken). The result of the determination coefficient of variable X gave influence to variable Y is 35.2% and the remaining 64.8% is influenced by other factors. Based on these research results we can conclude that there is a positive and significant relationship between motivation and job satisfaction on the teaching performance of the teacher in SMK 45 Lembang.
1
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu investasi dalam meningkatkan
kehidupan yang mengarah kepada peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM) sebagai modal untuk pembangunan bangsa. Dalam bidang
pendidikan saat ini perubahan atau sebuat inovasi memanag sangat
diperlukan supaya pendidikan tidak mengalami kemunduran. Guru sebagai
salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran sebagai faktor
penentu keberhasilan tujuan organisasi dan mutu pendidikan, karena guru
yang langsung bersinggungan dengan peserta didik, untuk memberikan
bimbingan yang muaranya akan dihasilkan lulusan yang diharapkan di
keluarganya dan masyarakat sekitar. Kinerja guru harus selalu di
tingkatkan mengingat tantangan dunia pendidikan untuk menghasilkan
kualitas sumber daya yang mampu bersaing di era globalisasi pada saat ini
yang semakin meningkat. Kinerja guru atau performance merupakan hasil yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta
penggunaan waktu yang dilakukan oleh guru, upaya-upaya untuk
meningkatakan kinerja itu biasanya dengan cara memberikan motivasi,
kepuasan kerja, peran guru dalam pembelajaran,sikap yang harus dimiliki
oleh setiap guru dan kepribadian guru.
Peran guru dalam layanan pendidikan di indonesia belum
maksimal, masih banyak standar-standar yang harus di penuhi oleh
seorang guru dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada
masyarakat. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
Nomor. 20 tahun 2003:
2
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan ditiru, maka guru memiliki peran yang sangat dominan bagi seorang murid.
Para ahli pendidikan di seluruh dunia sepakat bahwa tugas guru ialah
mendidik dan mengajar. Dari pernyataan di atas jelas guru haruslah
memberikan layanan pendidikan yang bisa mengubah pola pikir siswa dan
bisa membuatnya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Menurut data yang
diperoleh dalam penelitian Wawan (2012) yang berjudul “Pengembangan
Kinerja Guru Guna Peningkatakan Kualitas Pendidikan” menyatakan
bahwa kinerja guru di indonesia adalah sebagai berikut :
Persentase guru menurut kelayakan mengajar dalam tahun 2002-2003 di berbagai satuan pendidikan sbb: untuk sd yang layak mengajar hanya 21,07% (negeri) dan 28,94% (swasta), untuk smp 54,12% (negeri) dan 60,99% (swasta), untuk sma 65,29% (negeri) dan 64,73% (swasta), serta untuk smk yang layak mengajar 55,49% (negeri) dan 58,26% (swasta)
Kemudian ditambahkan pula pernyataan seabagai berikut :
Berdasarkan data hasil uji kompetensi guru sebagai berikut. Guru SD menguasai kompetensi rata-rata baru mencapai 38%, guru SMP 37,42%, guru SMA/SMK 37,18 %. Kompetensi kepribadian, guru SD rata-rata baru mencapai 48%, guru SMP 49,56%, dan guru SMA/SMK 51,52%. Kompetensi profesional, guru SD 35,33%, guru SMP 36,94%, guru SMA/AMK 36,40%. Kompetensi sosial, guru SD 43,60, guru SMP 46,10, guru SMA/SMK 44,70%.
Dari data tersebut menunjukkan kelayakan mengajar guru SMK pada
tingkat sekolah 55,49% untuk negeri dan untuk swasta 58,26%. Tingkat
penguasaan kompetensi para guru di Indonesia presentasenya masih
sangat rendah, padahal kelayakan guru dalam mengajar menjadi ujung
tombak keberhasilan pengajaran dalam meningkatkan prestasi siswa.
Salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya peningkatan kinerja
seorang guru adalah dengan menumbuhkan motivasi dikalangan guru
atau pendidik. Motivasi kerja akan memberikan suatu pendorong bagi
guru untuk mau bekerja dengan giat dan sungguh-sungguh dalam rangka
mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi diperlukan bagi setiap orang
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adanya beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi sehingga menimbulkan
tekanan atau rasa ketidakpuasan tersendiri sehingga terciptanya kinerja
guru yang tinggi.
Proses pendidikan yang dilalui oleh guru pada sekarang ini ibarat di
ujung pedang oleh karena itu semua pekerjaan dan tanggungjawab di
lakukan oleh guru, selain itu kinerja guru juga sangat ditentukan oleh
output atau keluaran dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
(LPTK), sebagai instansi penghasil tenaga guru, LPTK juga memiliki
tanggungjawab dalam menciptakan guru yang berkualitas, dan tentunya
berdampak kepada pembentukkan Sumber Daya Manusia yang
berkualitas pula. Dengan demikian LPTK memiliki andil yang besar
dalam mempersiapkan guru seperti yang di sebutkan diatas yang
berkualitas, berwawasan serta mampu membentuk SDM mandiri, cerdas ,
bertanggungjawab dan berkepribadian.
Ada beberapa faktor yang dapat mepengaruhi kinerja guru, teori
dikemukakan oleh Gibsondalam Eeng (1985 :51-53) dinyatakan ada 3
faktor yang mempengaruhi terhadap kinerja yaitu:
1. Faktor individu yaitu kemampuan, keterampilan, latar belakang, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demograf kerja.
2. Faktor psikologis yaitu : presepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja.
3. Faktor organisasi yaitu : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan dan sistem penghargaan atau reward sistem.
Kinerja akan terbentuk dengan baik bilamana masing-masing
struktur memiliki tanggungjawab dan memahami akan tugas dan
kewajiban masing-masing.
Faktor psikologis yang dialami guru akan berdampak pada cara guru
mengajar. Faktor psikologis tersebut merupakan pemenuhan segala
kebutuhan yang di perlukan oleh guru, guru membutuhkan motivasi dari
kepala sekolah selaku pimpinan yang dimana seorang pimpinan harus
mampu memberikan dan menumbuhkan motivasi yang baik kepada guru
4
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
faktor psikolgis guru. Guru membutuhkan kepuasan kerja yang dinikmati
dalam pekerjaannya dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan ,
perlakuan dan suasana lingkungan kerja yang baik. Faktor lain juga
dianggap berhubungan dengan kepuasan kerja yaitu faktor temen sejawat
yang dapat memberikan suasana yang nyaman dalam lingkungan kerja.
Setelah peneliti mengamati di lapangan bahwa di sekolah X,
menyatakan guru kurang bersemangat dalam mengajar, kurangnya
motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah kepada guru yang
menimbulkan guru acuh tak acuh dalam melaksanakan pengajaran
kepada peserta didik, sebagian guru yang harus di motivasi agar dapat
meningkatkan kinerjanya dalam mengajar, masih banyak di jumpai guru
yang kurang kreatif dan berinisiatif dalam mengajar baik dalam hal
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sekolah selalu
memberikan arahan kepada siswa yang kesiangan tetapi disini ada
beberapa guru yang kesiangan tetapi tidak di berikan punisment sehingga guru yang kesiangan tersebut merasa dirinya tidak bersalah. Dari
permasalahan diatas mengakibatkan guru yang rajin merasa di samakan
dengan guru yang tidak rajin, guru kurang bersemangat dalam mengajar
butuh di motivasi supaya kinerjanya dapat optimal kembali, guru yang
kurang profesional harus diberikan pelatihan supaya kinerjanya dapat
terasah dan lebih profesional kembali didalam mengajar sehingga akan
memberikan dampak yang baik bagi sekolah lingkungan kerja yang
nyaman akan memberikan dampak yang baik bagi guru yang outputnya
akan memberikan kepuasan kerja bagi guru sebagai pendidik.
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian lebih dalam, dengan judul “ Pengaruh
Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah
a. Batasan Konseptual
Untuk menjaga agar permasalahan tidak terlalu meluas karena
mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti. Variabel X
motivasi di batasi pada indikator faktor instrinsik dan faktor
ekstrinsik, sementara kepuasan kerja dibatasi pada aspek dalam
kepuasan kerja. Selanjutnya variabel Y kinerja mengajar guru
dibatasi pada kemampuan menjalankan tugas sebagai pengajar.
b. Batasan Kontekstual
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK 45 Lembang.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan proses untuk merumuskan
pokok-pokok permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Adapun beberapa
rumusan masalah yang ada di dalam permasalahan penelitian ini,
antara lain :
a. Bagaimana motivasi dan kepuasan kerja guru di SMK 45
Lembang ?
b. Bagaimana kinerja mengajar guru di SMK 45 Lembang ?
c. Seberapa besar pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap
kinerja mengajar guru di SMK 45 Lembang ?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Secara umum pembuatan penelitian untuk memperoleh gambaran
mengenai sebarapa besar pengaruh motivasi dan kepuasan kerja
6
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh motivasi dan
kepuasan kerja di SMK 45 Lembang.
b. Untuk memperoleh gambaran mengenai kinerja mengajar guru di
SMK 45 Lembang.
c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi dan kepuasan
kerja terhadap kinerja mengajar guru di SMK 45 Lembang.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat/signifikansi dari segi teoritis dan praktis. Penelitian ini dapat
memberikan kontribusi terhadap keilmuan Administrasi Pendidikan,
karena penelitian ini sesuai dengan bidang disiplin keilmuan Administrasi
Pendidikan yaitu Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) pada
bidang penegmbangan yang menyangkut profesionalisasi pendidik yaitu
guru. Beberapa manfaat yang dapat peneliti kemukakan dalam penelitian
ini antara lain sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, hasil dari penelitian ini di harapkan dapat
mengembangkan khasanah bidang kajian keilmuan Administrasi
Pendidikan, khususnya di dalam faktor psikologis yang didalamnya
memuat dimensi motivasi dan kepuasan kerja.
2. Bagi akademis/lembaga pendidikan, hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap motivasi dan
kepuasan kerja yang akan mempengaruhi kinerja mengajar guru.
E. Struktur Organisasi
Skripsi ini terdiri dari beberapa unsur yang saling terintegrasi
layaknya sebuah sistem. Secara sistematis, struktur skripsi terdiri dari
bagian awal, inti, dan penutup. Pada bagian awal, struktur skripsi terdiri
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bebas plagiarisme, kata mutiara, ucapan terima kasih, abstrak yang
menggambarkan secara general atau uraian singkat dari keseluruhan isi
skripsi, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
Pada bagian inti, struktur skripsi terdiri lima bab. Bab pertama
meruapakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang yaitu
menggambarkan alasan rasional dan pentingnya permasalahan untuk
diteliti, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat/signifikansi penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
Bab kedua terdiri dari kajian pustaka yang melandasi
variabel-variabel dalam penelitian dari segi teoritis dan konseptual, kerangka
pemikiran dan hipotesis penelitian. Bab ketiga membahas mengenai
metode penelitian mulai dari populasi dan sampel penelitian, desain
penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian,
proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis
data. Bab keempat membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan
menyangkut pengolahan data dan analisis atau pembahasan dari hasil
pengolahan data, dan pada bab kelima memuat kesimpulan dan saran.
Bagian penutup dari struktur skripsi terdiri dari daftar pustaka dan
lampiran-lampiran yang di butuhkan dalam melengkapi dan mempelancar
30
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian dibutuhkan suatu objek yang akan
diteliti yang digunakan sebagai sumber data, dimana objek tersebut
disesuaikan dengan permasalahan-permasalahan yang dikemukakan dalam
penelitian. Objek yang akan di teliti harus ditetapkan tempat atau lokasi,
oleh sebab itu lokasi sangat dibutuhkan dalam penelitian. Dibawah ini
akan diuraikan hal-hal yang berhubungan dengan lokasi dan objek yang
akan diteliti.
1. Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini dilakukan di SMK 45 Lembang tentang
pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru.
Adapun lokasi yang dijadikan tempat penelitian ini adalah SMK 45
Lembang.
2. Populasi Penelitian
Populasi merupakan wilayah atau tempat yang menjadi sumber
penelitian. Hal tersebut di perkuat oleh pendapat sugiono (2013: 117)
menyatakan bahwa: “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.”
Adapun yang menjadi permasalahan di dalam penelitian ini yaitu
seberapa besar pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja
mengajar guru di SMK 45 Lembang. Dari permasalahan diatas, maka
yang dijadikan populasi adalah guru SMK 45 Lembang. Adapun
jumlah guru keseluruhan yang berada di SMK 45 Lembang yang
menjadi populasi dalam penelitian ini dapat di lihat dalam tabel
31
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Jumlah Populasi Penelitian
NO NAMA SEKOLAH ALAMAT POPULASI GURU
1 SMK 45 Lembang Jl. Barulaksana
Lembang
50
Jumlah 50
3. Sampel Penelitian
Agar dapat mempermudah melakukan penelitian, peneliti
memerlukan sampel penelitian yang merupakan bagian dari populasi.
Adapun sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini berdasarkan
data yang dapat mewakili populasi secara keseluruhan (representatif).
Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 118) menyatakan bahwa: “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Penarikan sampel pada populasi harus memperhatikan
teknik-teknik yang benar dalam menentukan sampel tersebut. Hal ini
dimaksudkan supaya sampel yang diambil tersebut merupakan sampel
yang representatif atau keseluruhan, yaitu sampel yang benar-benar dapat mewakili jumlah populasi. Untuk menentukan banyaknya
sampel penelitian, Arikunto (2006 :112) mengemukakan bahwa: “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil
antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.
Berdasarkan dari pendapat diatas, maka sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah total sampling atau keseluruhan populasi dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah semua guru yang
32
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Desain Penelitian
Untuk model perencanaan, desain penelitian bertujuan untuk
memberi pertanggungjawaban terhadap semua langkah yang akan diambil.
Menurut Ali (2013 :79), mengemukakan bahwa: “ Rancangan penelitian
pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
secara masak hal-hal yang akan dilakukan dan akan dijadikan pedoman selama pelaksanaan penelitian.” Sedangkan menurut Nasution (2009: 23) mengemukakan bahwa: “Desain penelitian merupakan rencana tentang
cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara
ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian.”
Desain penelitian dapat dijadikan sebagai pegangan yang jelas
kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya, menentukan batas-batas
penelitian yang bertalian dengan tujuan penelitian, memberi gambaran
yang jelas tentang apa yang harus dilakukan. Dari pemaparan yang di
kemukakan diatas, maka dengan adanya desain penelitian ini akan
memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian (Nazir, 1983: 100)
mengemukakan bahwa:
Desain penelitian dalam arti sempit hanya mengenai pengumpulan dan analisa data, sementara dalam arti luar, desain penelitian mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian;
2. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan-hubungan dengan penelitian sebelumnya;
3. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan,luas jankau (scope), dan hipotesis untuk diuji;
4. Membangun penyelidikan atau percobaan;
5. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-varaiabel;
6. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan; 7. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data;
8. Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data; 9. Menganalisa data serta pemilihan prosedur statistik untuk
mengadakan generalisasi serta inferensi statistik; dan
33
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari proses diatas, jelas terlihat bahwa proses tersebut terdiri darai dua bagian, yaitu:
a. Perencanaan penelitian; dan
b. Pelaksanaan penelitian atau proses oprasional penelitian
C. Metode Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian membutuhkan cara dan tahap-tahapan
yang tepat yang disebut dengan metode penelitian. Dengan menggunakan
metode yang tepat, diharapkan agar dapat memperoleh hasil yang dapat
dipertanggungjawabkan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Syaodih (2010:
52) mengemukakan bahwa: “Metode penelitian adalah rangkaian cara atau
kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar,
pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan dan isu-isu yang
dihadapi”. Sementara itu, Surakhmad (1982 :131) mengemukakan metode
penelitian, yaitu sebagai berikut:
Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan. Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu.Cara utama dipergunakan setelah penyelidikan memperhitungkan kewajaran dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.
Dengan melihat permasalahan yang diangkat dan diteliti pada
peneltian ini, maka metode yang digunakan adalah metode deskriptif
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
1. Metode Deskriptif
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang dapat
memahami masalah ataupun peristiwa yang sedang berlangsung pada
saat ini. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Syaodih
(2010: 54) mengemukakan bahwa:
34
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hal ini sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Mohamad
Nazir (1983: 63) berpendaat bahwa:
Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang di selidiki.
Winarno Surakmad (1982: 140) mengemukakan mengenai ciri-ciri
metode deskriptif, yaitu sebagai berikut:
a) Memusatkan diri pada pemeecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual. b) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelskan dan
kemudian dianalisa. Metode ini sering disebut metode analitik.
Berdasarkan dari pemaran diatas bahwa dalam penggunaan metode
deskriptif ini pemecahan masalah dipusatkan pada masalah-masalah
yang terjadi pada saat sekarang ini. Dengan permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini, maka metode penelitian deskriptif
diharapkan dapat menghasilkan dan mendapatkan indormasi secara
faktual mengenai pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap
kinerja mengajar guru di SMK 45 Lembang.
2. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan dengan
menggunakan metode bilangan agar dapat mendeskripsikan suatu
objek atau variabel. Sementara itu, yang dimaksud dengan pendekatan
35
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendekatan kuantitaif merupakan metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis.
Dengan melihat permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini
yaitu berkaitan dengan dua variabel, maka metode yang digunakan
adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
D. Definisi Operasional
Definisi Operasional dilakukan untuk menghindari salah pengertian
dan penafsiran pembaca terhadap penelitian ini, oleh karena itu perlu
dijelaskan ada beberapa istilah sehingga terdapat keseragaman dalam
landasan berfikir antara peneliti dengan pembaca berkaitan dengan judul
penelitian yaitu “Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Mengajar Guru Di SMK 45 Lembang”.
Menurut Nazir (1983: 152) menjelaskan bahwa definisi operasional
sebagai berikut :
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.
Disini peneliti membatasi penjelasan yang akan dikemukakan pada
definisi operasional karena didalam varibael X motivasi dan kepuasan
kerja, sedangkan untuk variabel Y yaitu kinerja mengajar guru. Adapun
definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitan ini
adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu
(orang/benda) yang berbentuk watak, kepercayaan atau perbuatan
seseorang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:849).
Berdasarkan dari pengertian diatas, pengaruh yang dimaksud
36
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengaruh antar variabel X yaitu motivasi dan kepuasan kerja terhadap
variabel Y kinerja mengajar guru.
2. Motivasi
Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu, motivasi seringkali diartikan pula
sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Menurut Robbin dalam
Sutrisno (2009 :111) menyatakan bahwa: “Motivasi sebagai suatu
kerelaan berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan
organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha memuaskan
beberapa kebutuhan individu”.
Faktor-faktor yang langsung berhubungan dengan isi pekerjaan (Job Content) faktor instrinsik yaitu faktor motivator yang memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan yang didalamnya termasuk achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, tanggung jawab, dsb.
Frederick Herzberg dalam Stephen P.Robbin dan Timothy A.Judge
(2008: 227-228) berpendapat bahwa:
Faktor yang berada disekitar pelaksanaan pekerjaan, sehubungan dengan (Job Context) atau aspek ekstrinsik pekerja. Faktor-faktor yang termasuk kedalam Job Context adalah :
a. Kondisi Kerja (Working Condition)
b.Hubungan antar pribadi (Interpersonal Relation )
c. Kebijaksanaan perusahaan dan pelaksanaanya (Company policy administration)
d.Teknik pengawasan (Supervision technical) e. Perasaan aman dalam bekerja (Job security)
Jadi motivasi merupakan semangat yang diberikan lingkungan
yang meliputi faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik dalam
menjalankan setiap aktifitas dengan penuh rasa tanggungjawab
37
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Kepuasan Kerja
Menurut Handoko dalam Sutrisno (2009 :75) mengemukakan bahwa: “Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya”. Kepuasan kerja seorang guru berasal dari pemuasan kebutuhan yang
lebih tinggi, hubungan sosial, harga diri, dan aktualisasi bukan
kebutuhan yang rendah.
Menurut Levi (2002) dalam situs wikipedia.org (20 Mei 2014). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja terdiri dari
lima aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, antara lain :
a. Pekerjaan itu sendiri (Work It self), setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
b. Atasan (Supervision), atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.
c. Teman sekerja (Workers), merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.
d. Promosi (Promotion), merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.
e. Gaji/Upah (Pay), Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.
Jadi Kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang terjadi
didalam diri seseorang yang tercermin dalam menjalankan
pekerjaan dengan penuh rasa senang, lebih mencintai pekerjaan
yang dikerjakannya sikap ini akan terlihat dengan kedisplinan
ataupun prestasi yang dicapainya, berhubungan baik dengan teman
38
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kerjakannya. Motivasi dan kepuasan kerja menjadi satu dimensi
yaitu faktor psikologis.
4. Kinerja Guru
Istilah “kinerja” berasal dari kata job performance atau actual performance ( prestasi kerja nyata) yang di capai seseorang. Secara terminologi, pengertian “kinerja” adalah “hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan jabatan atau tanggung jawab yang diberikan
kepadanya” (Nawawi,1985: 27).
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1997: 503) mengartikan
kinerja yaitu :
a. Sesuatu yang dicapai; b. Prestasi yang diperhatikan;
c. Kemampuan kerja. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa kinerja bisa diartikan sebagai kemampuan kerja yang dimiliki
oleh seseorang dalam menjalankan tugas dan
tanggungjawabnya.
Guru yang profesional adalah guru yang memiliki seperangkat
kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan perilaku) yang harus
dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas
keprofesiannya. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru
berdasarkan Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen menyatakan bahwa: “Kompetensi guru meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kopetnsi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”.
Guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar dilihat dari
kemampuan guru tersebut dalam menjalankan tugasnya, menurut Udin
Syaefudin (2009 :50-51) dalam Zakiah (2009) yaitu: merencanakan
proses belajar mengajar, melaksanakan proses belajar mengajar,
39
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jadi kinerja mengajar guru merupakan suatu kemampuan
merencanakan, proses dan hasil kerja yang dimiliki oleh seorang guru
yang berdasarkan pada kualitas dan kuantitas yang di capai oleh
seorang guru dalam melaksanakan setiap pekerjaanya dengan penuh
rasa tanggungjawab.
E. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2003: 119) mengemukakan bahwa : “Instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan yang berhubungan dengan variabel
penelitian. Alat ukur atau instrumen ini digunakan harus berdasarkan pada
karakteristik variabel yang diteliti.
Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.”Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara
tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden)” Syaodih (2010: 219). Kemudian Suharsimi Arikunto (2006: 151) mengemukakan bahwa :”Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Menurut Riduwan (2009: 71-72) dalam bukunya belajar mudah penelitian mendefinisikan “ Angket tertutup (angket berstuktur) adalah “Angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan
karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda
checklist (√)”.
Jadi angket digunakan untuk meminta keterangan atau informasi
kepada responden yang berhubungan dengan variabel yang diteliti.
1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang terdiri dari variabel
40
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah guru SMK 45
Lembang.
2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian
Teknik pengukiran kedua variabel dilakukan dengan menggunakan Skala Likert. “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial” (Sugiono, 2003: 107). Dengan menggunakan Skala
Likert, maka variabel peneltian dijabarkan menjadi indikator variabel
yang dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen
yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Skala Likert yang
digunakan dalam penelitian berjumlah empat gradasi yang
masing-masing memiliki skor untuk kepentingan analisis kuantitatif. Analisis
jawaban yang digunakan dalam Skala Likert dibawah ini sebagai
berikut :
Tabel 3.2 Tabel Skala Likert
Analisis Jawaban Skor Analisis Jawaban Skor
Selalu (SL) 4 Sangat Mampu (SM) 4
Sering (SR) 3 Mampu (MP) 3
Kadang-kadang (KD) 2 Kurang Mampu (KM) 2
Tidak pernah (TP) 1 Tidak Mampu (TM) 1
3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Kisi-kisi instrumen dalam penelitian sangat dibutuhkan karena
akan mempermudah dalam penyusunan instrumen. Karena akan
terlihat dimensi, indikator dan sub indikator dari masing-masing
variabel yang akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan dan
pernyataan sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat
dua format instrumen, yaitu kisi-kisi instrumen variabel X dan kisi-kisi
41
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjadi satu dimensi yaitu faktor psikologis sedangkan variabel Y
yaitu kinerja mengajar guru, yang terdapat didalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.3
Kisi-kisi Penelitian Variabel X
Variabel Dimensi Indikator Sub Indikator No
Item
a. Prestasi (achievement) 1,2
b. Pengakuan 3,4
a. Kondisi Kerja (Working Condition)
9,10
b. Hubungan antar pribadi (Interpersonal Relation)
e. Perasaan aman dalam bekerja (Job Security)
a. Pekerjaan itu sendiri 19,20, 21,22
b. Supervision 23,24
c. Promosi 25,26
d. Gaji/Upah 27,28,
42
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4
Kisi-kisi Penelitian Variabel Y
Variabel Dimensi Indikator Sub
Indikator
Program Pembelajaran
a. Menyusun RPP 1,2,3
e.Pengelolaan Kelas 30,31,32
f. Menutup Pembelajaran 33,34,35
3. Menilai proses belajar mengajar
43
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Proses Pengembangan Instrumen
Untuk dapat memperoleh data penelitian yang baik maka harus
didukung dengan cara memperolehnya dengan baik pula salah satunya
dengan menggunakan instrumen sebagai alat pengukuran. Instrumen yang
berupa angket yang telah disusun dan diuji cobakan terlebih dahulu untuk
mengetahui tingkat akurasinya terhadap responden yang memiliki
karakteristik sama dengan objek penelitian yang digunakan.
Sebelum penyebaran angket dilakukan, penelitu melakukan uji coba
angket terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan
atau kelemahan yang mungkin ada dalam angket yang terdiri dari
pertanyaan/pernyataan dan alternatif jawaban.
Untuk uji coba angket peneliti melakukan uji coba angket terhadap 20
orang responden yang diambil diluar sampel, yaitu guru SMK Bina Wisata
Lembang pada tanggal 23-27 september 2014.
1. Pengujian Validitas
Suharsimi Arikunto (2006:168) menyatakan bahwa: “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan kevalidan atau kesahihan sesuatu intrumen”. Sebuah intrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang di inginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang di teliti secara tepat. Tinggi rendahnya intrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang di maksud Suharsimi Arikunto (2006 :168).
Adapun pengujian validitas tiap butir item dalam penelitian ini
menggunakan rumus korelasi Person Product Moment (Riduwan 2009 :98)
= ∑ − ∑ . (∑ )
.∑ 2−(∑ )2 . { .∑ 2−(∑ )2}
Dimana :
= Koefisien korelasi
∑Xi = Jumlah skor item
44
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam menentukan valid atau tidaknya butir item, dapat dilihat
dari uji coba hipotesa dengan kriteria adalah jika >
maka dinyatakan valid. Adapun berdasarkan hasil perhitungan uji
validitas dari kedua variabel penelitian sebagai berikut :
a. Validitas variabel X ( Motivasi dan Kepuasan Kerja)
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel X
45
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28 4,742 1,734 Valid Digunakan
29 4,742 1,734 Valid Digunakan
b. Validitas variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Variabel Y
No Item
� �� Keputusan Tindak Lanjut
46
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30 2,028 1.734 Valid Digunakan
31 2,053 1.734 Valid Digunakan
32 -0,491 1.734 Tidak valid Dibuang
33 -0,590 1.734 Tidak valid Dibuang
34 2,318 1.734 Valid Digunakan
35 -0,250 1.734 Tidak valid Dibuang
36 -1,127 1.734 Tidak valid Dibuang
37 -1,298 1.734 Tidak valid Dibuang
38 1,822 1.734 Valid Digunakan
39 -0,597 1.734 Tidak valid Dibuang
40 2,294 1.734 Valid Digunakan
41 -0,747 1.734 Tidak valid Dibuang
42 2,511 1.734 Valid Digunakan
43 1,754 1.734 Valid Digunakan
44 -0,699 1.734 Valid Digunakan
45 1,759 1.734 Valid Digunakan
46 2,553 1.734 Valid Digunakan
47 1,768 1.734 Valid Digunakan
48 1,882 1.734 Valid Digunakan
49 -0,886 1.734 Tidak valid Dibuang
50 -0,980 1.734 Tidak valid Direvisi
Berdasarkan hasil uji validitas angket variabel X dapat disimpulkan
bahwa 26 item pernyataan dinyatakan valid dan 3 item penyataan
dinyatakan tidak valid dan keterangan dibuang. Sedangkan untuk
variabel Y dapat disimpulkan bahwa 27 item pernyataan valid dan 23
item pernyataan tidak valid dan keterangan 6 item pernyataan direvisi
dan 17 item pernyataan dibuang. Dengan saran dari pembimbing maka
item yang tidak valid direvisi dan dibuang.
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabel artinya dapat dipercaya, dapat diandalkan sehingga
beberapa kali diulang hasilnya akan tetap sama dan tidak berubah
(konstan). Metode mencari reliabilitas internal yaitu dengan
47
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang digunakan adalah metode Alpha. Untuk mencari nilai realibilitas instrumen digunakan rumus Riduwan (2009 :115) sebagai berikut :
11= −1 . 1−∑
Dimana : 11= Nilai Realibilitas
∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total
= Jumlah item
Sedangkan rumus untuk menghitung varian skor tiap item,
menggunakan rumus sebagai berikut:
= ∑X 2−(∑ )2 �
Dimana:
= Varians skor tiap-tiap item
∑ 2 = Jumlah Kuadrat item
(∑)2 = Jumlah item dikuadratkan
� = Jumlah Responden
Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan bantuan
SPSS (Statistical Package for Sosial Science) versi 16.00 terdapat kriteria besarnya koefisien, maka diperoleh kesimpulan kedua variabel
tersebut reliabel seperti yanag tertera dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3.7
Hasil Uji Realibilitas Instrumen
Koefisien Realibilitas ��� � �� Keterangan
Variabel X (Faktor Psokologis
Motivasi dan Kinerja Guru)
0,913 0,456 Reliabel
48
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Pengumpulan data ini
terdiri dari bebeapa langkah yang harus dilakukan dalam proses
pelaksanaan pengumpulan data. Berikut ada 3 tahapan yang harus
ditempuh antara lain :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pada tahap pertama, peneliti melakukan persiapan yang menyangkut
langkah-langkah pembuatan surat perizinan penelitian.
b. Membuat instrumen terkait dengan kedua variabel
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan yang dimulai setelah diketahui uji coba
angket yaitu dengan melaksanakan uji validitas dan realibilitas angket
dan mendapatkan hasil bahwa instrumen tersebut telah valid dan
reliabel. Langkah selanjutnya yaitu menyebarkan instrumen yang sudah
dinyatakan valid dan reliabel tersebut kepada seluruh sampel penelitian.
Penyebaran instrumen dilakukan agar dapat memperoleh data
yang sebenarnya yang dapat digunakan dalam penelitian, kemudian
dapat diolah dan dianalisis sesuai prosedur dan teknik pengolahan data
yang digunakan dalam penelitian ini sehingga diperoleh hasil dan
kesimpulan. Pelaksanaan penyebaran angket dilakukan di SMK 45
Lembang pada hari rabu tanggal 2 dan terkumpul hari selasa, 7 oktober
2014.
3. Tahap Pengumpulan Data
Angket yang disebar ditujukan kepada guru-guru SMK 45
Lembang. Peneliti meminta ijin untuk melakukan penyebaran data
angket kepada bidang wakasek kurikulum. Cara yang digunakan dalam
mengumpulkan angket ini yaitu dengan cara mendatangi setiap
responden yang dituju atau yang bersangkutan dan ada yang dititipkan
49
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data merupakan bagian yang penting dalam
melakukan penelitian karena dengan pengolahan data peneliti dapat
merumuskan hipotesis yang ada dalam penelitian. Akdon (2005 :180) mengemukakan bahwa: “Pengolahan data merupakan sautu hal yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Hipotesis yang
akan di uji harus berkaitan dengan permasalahan yang diajukan”. Maka
dari itu dalam penelitian ini peneliti melakukan teknik pengolahan datanya
sebagai berikut:
1. Seleksi Angket
Pada tahap ini setelah angket-angket diisi oleh para responden,
maka akan dikumpulkan untuk selanjutnya dihitung dan diperiksa
kembali apabila ada pengisian yang kurang lengkap, maupun untuk
kelengkapan dari isi lembaran angket tersebut apabila ada yang
tercecer. Selanjutnya peneliti memeriksa seluruh data yang terkumpul
dari responden agar dapat diolah lebih lanjut. Adapun tahapannya
adalah sebagai berikut:
a. Memeriksa apakah semua data telah terkumpul.
b. Memeriksa semua jawaban pertanyaan dalam angket untuk
memastikan jawaban sesuai dengan petunjuk ynag diberikan.
c. Memeriksa keutuhan jumlah lembaran angket, memastikan tidak
terdapat kekurangan jumlah lembar dalam tiap angket
d. Memeriksa data yang terkumpul untuk dilakukan pengolahan lebih
lanjut
e. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada
setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala
50
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Seleksi angket dilakukan untuk dapat mengetahui apakah data
yang telah terkumpul siap untuk diolah. Adapun hasil dari
penyeleksian angket, yaitu:
1) Jumlah angket yang terkumpul sama dengan jumlah angket
yang disebarkan;
2) Angket yang terkumpul merupakan angket yang telah terisi
dengan lengkap;
3) Angket diisi oleh responden sesuai dengan kriteria jawaban
yang telah disediakan, untuk itu data yang telah terkumpul
layak untuk diolah.
Tabel 3.8
Hasil Seleksi Angket
Jumlah Sampel
Jumlah Angket
Tersebar Terkumpul Dapat
Diolah
50 50 50 50
2. Pengklasifikasian Data
Pengklasifikasian data dimaksudkan untuk mengumpulkan hasil
angket secara keseluruhan dari setiap responden yang berdasarkan
kepada variabel penelitian, yaitu variabel X (Motivasi dan Kepuasan
Kerja) variabel Y (Kinerja Mengajar Guru). Selanjutnya dilakukan
pemberian skor pada setiap alternatif jawaban yang sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Dibawah ini merupakan tabel pemberian
51
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9
Kriteria Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Bobot Alternatif Jawaban Bobot
Selalu (SL) 4 Sangat Mampu (SM) 4
Sering (SR) 3 Mampu (MP) 3
Kadang-kadang (KD) 2 Kurang Mampu (KM) 2
Tidak Pernah (TP) 1 Tidak Mampu (TM) 1
Untuk selanjutnya menghitung kecenderungan umum variabel X
dan variabel Y. perhitungan digunakan untuk mencari gambaran
kecenderungan umum pada variabel X dan variabel Y. untuk
menghitung kedua variabel tersebut digunakan uji statistik yang sesuai
dengan penelitian dengan menggunakan rumus Weighted Means Score
(WMS)
3. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan aspek yang sangat penting dalam
proses penelitian. Setelah uji coba angket yaitu uji validitas dan
reabilitas untuk dapat dilihat keabsahan dari instrumen (angket), baru
dilaksanakan pengolahan data. Adapun tatacara dalam melaksanakan
pengolahan data antara lain sebagai berikut:
a. Mencari kecenderungan Variabel X dan Variabel Y
Dengan menggunakan Weight Means score (WMS), dimana rumusnya (Sudjana, 2005 :67) yaitu:
=
∑�Dimana :
� = Rata-rata skor responden
∑� = Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban responden
52
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mencocokan skor rata-rata dengan tabel konsultasi. Hasil
perhitungan WMS sebagai berikut :
Tabel 3.10
Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
Nilai Rentang
Kriteria Penafsiran
Variabel X Variabel Y
3,01 – 4,00 Selalu Sangat Mampu Sangat Baik
2,01 – 3,00 Sering Mampu Baik
1,01 – 2,00 Kadang-kadang Kurang Mampu Kurang Baik 0,01 – 1,00 Tidak Pernah Sangat Kurang
Baik
Sangat Kurang Baik
b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku
Untuk setiap variabel, dengan menggunakan rumus sebagai berikut
(Riduwan, 2009 : 131):
= 50 + 10 ( −� )
Dimana :
= Skor baku
= Skor Mentah
= Standar Deviasi
� = Rata-rata (mean)
Untuk menggunakan rumus tersebut, maka akan ditempuh melalui
langkah-langkah dalam Riduwan (2009 :121-122) berikut ini :
1) Mencari skor terbesar dan terkecil
2) Menentukan rentang R, dengan rumus:
R = skor terbesar – skor terkecil
3) Mencari banyak kelas (BK) interval:
BK = 1 + (3,3) Log n
4) Mencari nilai kelas interval (i)
=
53
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5) Membuat tabel distribusi frekuensi
6) Mencari nilai rata-rata (mean)
=
∑7) Mencari simpangan baku (standar deviasi):
= ∑ 2−(∑ )2
( −1)
c. Uji Normalitas Distribusi Data dengan menggunakan rumus chi
kuadrat.
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui dan menentukan
teknik statistik apa yang akan diguakan dalam pengolahan data
selanjutnya. Apabila penyebaran datanya normal maka akan
digunakan statistik parametik, namun apabila penyebaran datanya
tidak normal maka akan digunakan teknik statistik non parametik,
rumus yang digunakan dalam pengujian distribusi ini yaitu rumus chi kuadrat Riduwan (2009 :124) yaitu:
2 = ( − ) 2
=1
Dimana :
2= Nilai Chi kuadrat
= Frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris)
= Frekuansi yang diharapkan
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menggunkan rumus
diatas adalah sebagai berikut :
1) Membuat tabel distribusi frekuensi untuk mencari harga-harga yang
digunakan seperti
54
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Menentukan besarnya rentang skor (R), dengan rumus :
R = Skor tertinggi – skor terendah
c) Menentukan banyaknya kelas interval dengan rumus sebagai
berikut:
BK = 1 + (3,3) log n
d) Mencari panjang kelas (interval) dengan rumus sebagai berikut :
1= �
��
e) Mencari rata-rata (mean) dengan rumus:
=∑ .�
f) Mencari simpangan baku (standard deviasi) dengan rumus:
= ∑
2−(∑ )2
( −1)
2) Mencari kelas, yaitu batas bawah skor kiri interval (interval pertama
dikurangi 0,5) dan batas skor kanan interval (interval kanan ditambah
0,5).
a) Mencari Z-score untuk batas kelas dengan rumus Riduwan (2009 :
122) yaitu:
= � − �
Dimana :
� = Rata-rata distribusi
�= Batas kelas distribusi
s = Simpangan baku
b) Mencari luas O-Z dan tabel kurva normal dari O-Z dengan
menggunakan angka-angka pada batas kelas. Sehingga diperoleh
luas O-Z
c) Mencari luas tiap interval dengan cara mencari selisih luas O-Z
55
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menambahkan luas O-Z yang berlainan secara terus menerus,
kecuali untuk angka yang paling tengah (tanda positif dan negatif)
ditambah dengan angka baris berikutnya.
d) Mencari (frekuensi yang diharapkan) dengan cara mengalihkan
tiap kelas interval dengan (jumlah responden).
e) Mencari (frekuensi hasil penelitian) diperoleh dengan cara
mengalihkan tiap kelas interval pada tabel distribusi frekuensi.
f) Membandingkan nilai 2 hitung dengan 2 tabel. Dengan kriteria
pengujian sebagai berikut: Jika 2 > 2 , artinya
distribusi data tidak normal Jika 2 < 2 , artinya
distribusi data normal.
I. Menguji Hipotesis Penelitian
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor psikologis (motivasi
dan kepuasan kerja) terhadap kinerja guru. Berikut ini adalah rumusan
hipotesis dalam penelitian ini :
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru.
Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi
dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru.
Langkah-langkah untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah:
1. Analisis Korelasi
Analisis korelasi adalah cara untuk mengetahui derajat hubungan
antara variabel X dan variabel Y, dimana dari masing-masing variabel
berdistribusi normal, maka digunakan teknik analisis parametik.
Langkah-langkah yang akan dianalisis adalah sebagai berikut:
Menafsirkan besarnya koefisien korelasi yang diperoleh dengan
menggunakan tolak ukur berdasarkan rumus Pearson Product Moment
56
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= ∑ −(∑ ) . (∑ )
{ .∑ 2 −(∑ )2}. { .∑ 2−(∑ )2}
Arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel interpretasi Nilai r
sebagai berikut:
Tabel 3.11
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
0,60 - 0,799 Kuat
0,40 - 0,599 Cukup Kuat
0,20 - 0,399 Rendah
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
Sumber : Riduwan (2009 :138)
2. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi
Uji Signifikansi yang berfungsi untuk mencari makna hubungan
variabel X dan variabel Y, maka hasil korelasi tersebut diuji dengan
menggunakan rumus (Riduwan, 2009 :139).
= −2
1− 2 Dimana :
= Nilai t
= Nilai Koefisien Korelasi
= Jumlah Sampel
Hasil konsultasi harga > , maka Ho ditolak dan Ha
diterima, dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi antara variabel X dan
variabel Y adaah signifikan. Tetapi jika < , maka Ho diterima
dan Ha ditolak, maka koefisien korelasi anatara variabel X dan variabel Y
57
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dipergunakan untuk mencari besar kecilnya
sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan
rumus sebagai berikut:
�� = 2 x 100%
Dimana :
KP = Nilai Koefisien Determinasi
r = Nilai Koefisien Korelasi
4. Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk meramalkan atau memprediksi
variabel terikat (Y) apabila bebas variabel (X) diketahui. Analisis regresi
dengan menggunakan rumus (Riduwan, 2009 : 148) yaitu:
= +
Dimana :
= (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan
= Nilai konstanta harga Y jika X = 0
= Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan
nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
= Nilai variabel untuk di prediksikan
Berdasarkan rumus di atas, maka untuk mencari harga a dan b adalah
sebagai berikut: