• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Sensation Seeking dengan Motivasi Remaja Untuk Menjadi Anggota Geng Motor.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Sensation Seeking dengan Motivasi Remaja Untuk Menjadi Anggota Geng Motor."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA

UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Disusun Oleh: Rizqy Regina Mahrunnisa

0800933

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

(2)

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA

UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Di susun oleh Rizqy Regina Mahrunnisa

0800933

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Rizqy Regina Mahrunnisa Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)
(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK

MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR” beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 7 Agustus 2015 Yang Menyatakan,

(6)

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Rizqy Regina M. (0800933). Hubungan Sensation Seeking dengan Motivasi Remaja Untuk Menjadi Anggota Geng Motor. Skripsi. Jurusan Psikologi FIP UPI. Bandung (2015).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sensation seeking dan motivasi remaja untuk menjadi anggota geng motor. Sampel dari populasi penelitian ini adalah 83 orang remaja anggota geng motor. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen Sensation Seeking Scale V (SSS-V) yang dikembangkan oleh Zuckerman dan diadaptasi oleh Muldiyana (2010), serta skala motivasi yang disusun oleh peneliti. Hasil analisis data dengan menggunakan teknik statistik korelasi Spearman menunjukkan nilai korelasi sebesar 0,463 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hasil ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara sensation seeking dan motivasi remaja untuk menjadi anggota geng motor.

(7)

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Rizqy Regina M. The Relationship of Sensation Seeking and Motivation on Adolescence to Become Member Motorcycle Gang. Mini-Thesis. Department of Psychology FIP UPI. Bandung (2015).

This research aimed to discover the relationship between sensation seeking and motivation adolescence to become members of the motorcycle gang. Sample of population in this research were 83 adolescence members of motorcycle gang. The instrument of collecting data were Sensation Seeking Scale V (SSS-V) developed by Zuckerman and adapted by Muldiyana (2010), whereas the motivation scale developed by the researchers. Data were analyzed by the Spearman correlation. The result showed that sensation seeking and motivation adolescence to become a member of a motorcycle gang has a correlation value of 0.463 and level of significance 0.000. This result indicated a significant relationship between sensation seeking and motivation of adolescence to become members of the motorcycle gang.

(8)

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN... i

KATA PENGANTAR………...………... ii

UCAPAN TERIMAKASIH……...………..…….. ABSTRAK………... iii v DAFTAR ISI………... vii

DAFTAR TABEL……….….. ix

DAFTAR GAMBAR……...………... x

BAB I PENDAHULUAN…………..………. 1

A. Latar Belakang Masalah…..………... 1

B. Rumusan Masalah………... 5

C. Tujuan Penelitian………... 5

D. Manfaat Penelitian……….. 5

E. Struktur Penulisan...………... 6

BAB II LANDASAN TEORI...………..……….. 7

A. Sensation Seeking...………... B. Motivasi...………...………...……… 7 14 C. Remaja………... 18

D. Geng Motor... E. Kerangka Berpikir………... F. Hipotesis Penelitian... 26 30 32 BAB III METODE PENELITIAN……… 33

A. Desain Penelitian……… 33

(9)

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Definisi Operasional Variabel...……… 34

D. Instrumen Penelitian………...… 35

E. Uji Validitas dan Reliabilitas...……….. 37

F. Analisis Data... .……….... 39

G. Tahapan Penelitian……….……… 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……….. 43

A. Data Demografis..………... 43

B. Hasil dan Pembahasan....………..……….. 44

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI……..………….….…… 62

A. Kesimpulan... 62

B. Rekomendasi………...……... 63

DAFTAR PUSTAKA………..………..… 64

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Instrumen Penelitian LAMPIRAN 2 : Data Penelitian

LAMPIRAN 3 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas LAMPIRAN 4 : Hasil Analisis Data

(10)

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Skor Motivasi... 36

3.2 Tabel Norma Kategorisasi Sensation Seeking dan Motivasi... 37

3.3 Filtering Instrumen Sensation Seeking... 38

3.4 Filtering Instrumen Motivasi... 39

3.5 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi... 40

3.6 Kriteria Signifikansi Variabel... 41

4.1 Data Demografi Usia Remaja... 43

4.2 Hasil Mean dan Standar Deviasi Sensation Seeking dan Dimensi Sensation Seeking... 44

4.3 Norma Kategorisasi Sensation Seeking... 45

4.4 Sebaran Frekuensi Sensation Seeking... 45

4.5 Sebaran Data Tingkat Sensation Seeking Berdasarkan Usia... 48

4.6 Sebaran Data Mean Tingkat Sensation Seeking Berdasarkan Usia... 48

4.7 Sebaran Data Responden pada Dimensi Sensation Seeking... 50

4.8 Hasil Mean dan Standar Deviasi Motivasi dan Dimensi dari Motivasi ... 53

4.9 Norma Kategorisasi Motivasi... 54

4.10 Sebaran Frekuensi dan Presentase Motivasi... 54

4. 11 Sebaran Data Motivasi Berdasarkan Usia ... 56

4.12 Sebaran Data Mean Tingkat Motivasi Berdasarkan Usia ... 57

(11)

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar

4.1 Gambaran Sensation Seeking... 46 4.2 Sebaran Data Dimensi Sensation Seeking pada Remaja yang Menjadi

Anggota Geng Motor... 51 4.3 Gambaran Motivasi Remaja Untuk Menjadi Anggota Geng Motor... 55 4.4 Sebaran Data Dimensi MotivasiRemaja untuk Menjadi Anggota Geng

Motor...

(12)

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia tidak bisa melepaskan dirinya dari kebutuhan untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Seperti diungkapkan oleh Berscheid dan Regan bahwa

“kebutuhan untuk menjalin hubungan sosial adalah bagian dari evolusi manusia”

(dalam Taylor, Peplau, & Sears, 2009:287). Interaksi sosial tidak hanya terbentuk antara orang perorangan, akan tetapi juga menyangkut hubungan perorangan dengan suatu kelompok, dan antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya (Soekanto, 1986).

Kelompok sosial seperti yang dipaparkan oleh Soekanto (1986) merupakan himpunan manusia yang hidup bersama-sama karena adanya suatu hubungan antara mereka. Hubungan ini seringkali tidak terjalin begitu saja. Akan tetapi adanya suatu kepentingan, kesukaan atau tujuan yang sama inilah yang menyebabkan suatu kelompok terbentuk (Soekanto, 1986).

(13)

2

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam kenyataannya tidak semua kelompok yang terbentuk bisa diterima oleh masyarakat. Terkadang ada suatu kelompok yang mendapat pandangan negatif dari lingkungan sekitarnya. Hal ini bisa disebabkan karena kelompok tersebut melakukan tindakan-tindakan yang meresahkan masyarakat dan melanggar norma-norma yang ada. Salah satu bentuk kelompok yang meresahkan masyarakat adalah kelompok geng motor. Pada awalnya geng motor hanya berupa kumpulan anak-anak remaja yang hobi ngebut. Akan tetapi, sepak

terjangnya yang semakin ‘beringas’ akhirnya mulai meresahkan masyarakat (Pos

Kota Online, 2007). Sudah banyak artikel yang memuat kasus-kasus yang dilakukan oleh anggota geng motor. Seperti yang dilaporkan Pos Kota Online (25, 09, 2010) terjadi di daerah Cihampelas Bandung, terjadi bentrokan antara geng motor XTC dan Briges yang akhirnya menyebabkan adanya bentrokan massal. Ratusan anggota geng yang bentrok sempat melakukan tindakan kriminal. Warga yang melintas di jalan langsung disiksa dan harta bendanya dirampas (Pos Kota Online, 2010). Kasus lainnya juga terjadi di Bandung. Satu korban mengalami luka serius di bagian kepala belakang karena disikat samurai. Korban melaporkan bahwa dirinya dianiaya saat melintasi Jalan Sukajadi Bandung. Korban dihadang oleh enam motor yang ditumpangi oleh 12 anggota geng motor yang kemudian menyiksa korban (Pos Kota Online, 2010). Dilaporkan juga kebrutalan anggota geng motor di Medan. Sekitar 40 orang anggota geng motor melakukan aksi brutal yang menyebabkan kaca depan ruang Klinik Kesehatan Hayam Wuruk Center pecah yang diduga disebabkan lemparan batu (Jurnal Berita Online, 2011).

(14)

3

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

remaja putri yang senang ngumpul-ngumpul dan berbaur dengan remaja putra (Poskota Online, 2007). Menurut Sony Teguh yang merupakan Ketua Forum Klub Motor Bandung (FCMB) jumlah anggota geng motor di Kota Bandung sudah mencapai puluhan ribu orang. Yang menjadi asumsi dasarnya adalah bahwa untuk satu geng motor, rata-rata jumlah anggotanya sekitar 5000-8000 orang. Rentang usia anggota geng motor itu sendiri adalah sekitar umur 15-25 tahun (Yulianti dalam DetikBandung Online, 2010).

Kebutuhan untuk menjalin hubungan sosial memang meningkat pada masa remaja (Santrock, 2003). Dalam suatu penelitian ditemukan bahwa remaja muda laki-laki dan perempuan menghabiskan waktu dua kali lebih banyak dengan teman sebaya daripada orangtuanya (Condry dkk dalam Santrock, 2003:220). Seorang remaja yang dikucilkan oleh lingkungannya bisa menimbulkan stres, frustasi, dan perasaan kesepian pada diri remaja tersebut (Santrock, 2003). Kelompok teman sebaya ini juga berfungsi sebagai mediator untuk berbagai informasi mengenai dunia di luar keluarga. Akan tetapi pengaruh teman sebaya tidak hanya positif tapi sering juga negatif. Beberapa ahli teori mengatakan seringkali teman sebaya sebagai pengaruh merusak yang seringkali mengabaikan nilai-nilai yang dia anut dan juga kontrol dari orang tua. Teman sebaya juga sering sebagai mediator remaja mengenal minuman keras, obat-obatan, kenakalan, dan bentuk tingkah laku lain yang dianggap orang dewasa sebagai maladaptif (Santrock, 2003).

(15)

4

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Remaja memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk melakukan kegiatan atau perilaku berbahaya ketika bersama teman-temannya (Steinberg, 2011).

Salah satu geng yang menjadi sorotan masyarakat saat ini adalah geng motor. Geng motor dipercaya memiliki pengaruh buruk terhadap remaja. Sehingga muncul aksi-aksi yang bertemakan anti geng motor. Salah satunya dilaporkan oleh Ichsan (dalam Tribunnews.com, 2011) bahwa muncul aksi anti geng motor di daerah Cangkuang dengan menempelkan stiker anti geng motor di setiap sepeda motor yang melintas di Jalan Raya Soreang-Banjaran. Kemudian

penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2011) yang berjudul “Kampanye Waspada

Pengaruh Negatif Geng Motor pada Remaja di Kota Bandung”. Tujuannya adalah untuk membuat tahapan kampanye yang dimaksudkan untuk mempengaruhi para remaja yang berpeluang besar menjadi anggota geng motor agar tidak menjadi anggota geng dan terhindar dari perilaku negatifnya. Hal ini menunjukkan betapa kerasnya keinginan masyarakat untuk memberantas adanya geng motor.

Menjadi anggota geng motor memiliki resiko yang tinggi. Karena pandangan masyarakat yang cenderung negatif terhadap geng motor bisa menyebabkan pengucilan pada anggotanya. Selain itu juga ancaman dari geng motor lainnya bisa mengancam nyawa para anggotanya. Akan tetapi resiko-resiko tersebut ternyata tidak membuat geng motor kehilangan anggotanya bahkan seringkali terus bertambah. Keadaan tersebut membuat penting untuk mengerti faktor-faktor apa saja yang memotivasi remaja memilih menjadi anggota geng motor.

(16)

5

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membuat peneliti tertarik untuk melihat apa yang memotivasi remaja menjadi anggota geng sehingga mengabaikan resiko menjadi anggota geng motor.

Menurut Arnett (1995) sensation seeking (pencarian sensasi) adalah salah satu faktor yang mempengaruhi seorang individu untuk melakukan perilaku beresiko. Sensation seeking ini adalah suatu trait yang didefenisikan sebagai pencarian sensasi dan pengalaman yang beragam,baru, kompleks, dan intens, dan bersedia mengambil resiko baik fisik, sosial, legal, dan keuangan demi mendapatkan pengalaman tersebut (dalam Zuckerman, 2007). Sehingga berdasarkan latar belakang tersebut, menarik untuk diteliti bagaimana sensation seeking (pencarian sensasi) dan motivasi menjadi anggota geng motor pada

remaja juga hubungan antara sensation seeking dan motivasi remaja untuk menjadi anggota geng motor.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan pernyataan di atas rumusan permasalahan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran sensation seeking pada remaja anggota geng motor? 2. Bagaimana gambaran motivasi remaja untuk menjadi anggota geng motor? 3. Apakah terdapat hubungan antara sensation seeking dan motivasi remaja

untuk menjadi anggota geng motor?

C.Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara sensation seeking dan motivasi remaja untuk menjadi anggota geng motor.

(17)

6

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Manfaat dari hasil penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini akan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu psikologi terutama dalam ranah psikologi sosial dan perkembangan berupa pengetahuan mengenai hubungan antara sensation seeking dengan motivasi remaja untuk menjadi anggota geng motor.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi bagi yang pihak-pihak yang berkepentingan mengenai sensation seeking dan motivasi remaja untuk menjadi anggota geng motor sehingga dapat membantu dalam memberikan pengarahan dan bimbingan pada remaja sehingga bisa membantu dalam mengatasi permasalahan pada remaja.

E.STRUKTUR PENULISAN

Struktur penulisan dalam skripsi adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB II Berisi kajian teori, kerangka berpikir, dan hipotesis.

BAB III Metode penelitian yang memuat tentang pupulasi dan sampel penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, serta analisis data penelitian. BAB IV Memuat hasil analisis data dan pembahasan.

(18)

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Creswell (2009) penelitian kuantitaif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menguji teori dengan melihat hubungan antara variabel yang diukur dengan menggunakan instrumen yang datanya berupa angka sehinggga hasil yang diperoleh dapat diukur dengan menggunakan prosedur statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik (Creswell, 2009).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode penelitian korelasi ini mengacu pada upaya menghubungkan satu variabel dengan variabel lain (Nor, 2011). Prinsip dalam penelitian korelasi adalah peneliti menghubungkan sejumlah variabel tetapi tidak melakukan manipulasi terhadapnya (Nor, 2011).

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang menjadi anggota geng motor. Tidak adanya jumlah pasti dari remaja yang menjadi anggota geng motor membuat peneliti mencari sampel sebanyak mungkin dari komunitas geng motor. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik incidental sampling yaitu teknik pemilihan sampel berdasarkan kebetulan

(19)

34

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional dari dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sensation seeking adalah dorongan untuk memenuhi kebutuhan individu dalam melakukan hal-hal yang beragam (varied), kebutuhan untuk melakukan hal yang baru (novel), dan adanya keinginan untuk mengambil resiko baik itu bersifat fisik maupun sosial yang akan diidentifikasi melalui uji skor hasil responden dengan menggunakan instrumen yang didasarkan dari teori sensation seeking Zuckerman. a. Thrill and Adventure Seeking

Dimensi ini berhubungan dengan kemauan seorang individu untuk mengambil resiko yang bersifat fisik dan juga keikutsertaan dalam olahraga yang memiliki resiko tinggi.

b. Disinhibition

Dimensi ini berhubungan dengan keinginan untuk mengambil resiko-resiko sosial dan keikutsertaan dalam perilaku-perilaku yang memiliki resiko terhadap kesehatan (misalnya pesta minuman keras atau seks bebas).

c. Experience Seeking

Dimensi ini berhubungan dengan kebutuhan akan pengalaman-pengalaman baru dan menyenangkan.

d. Boredom Susceptibility

Dimensi ini berhubungan dengan sikap tanpa toleransi terhadap hal yang bersifat monoton atau berulang-ulang.

(20)

35

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibuat oleh peneliti berdasarkan dua jenis motivasi berdasarkan sumber yang menimbulkannya yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

D. Instrumen Penelitian

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket yang terdiri dari angket sensation seeking dan angket motivasi remaja untuk menjadi anggota geng motor. Angket merupakan daftar pernyataan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi angket bersedia memberikan respon sesuai permintaan (Idrus, 2009)

1. Instrumen Sensation Seeking

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil adaptasi sensation seeking scale V (SSS-V) yang dibuat oleh Zuckerman (1979) dan telah terstandarisasi. Angket yang digunakan telah diadaptasi oleh Muldiyana (2010) ke dalam bahasa Indonesia agar memudahkan pengisiannya dengan reliabiltas 0,729. Instrumen penelitian ini terdiri dari 40 item pernyataan yang merupakan hasil pengembangan dari empat dimensi sensation seeking.

Dari setiap pernyataan, responden diminta untuk memilih salah satu pernyataan yang paling sesuai dengan dirinya dari dua pernyataan yang ada dalam setiap item. Skor keseluruhan dari 40 item tersebut adalah skor total dari sensation seeking scale. Setiap responden memilih sesuai dengan dengan kunci jawaban yang tersedia, maka responden mendapatkan nilai 1. Sedangkan, jika responden memilih pernyataan yang tidak sesuai dengan kunci jawaban, maka responden akan mendapatkan nilai 0.

Jumlah skor sensation seeking pada responden diperoleh dengan menjumlahkan nilai dari setiap item. Kritera penilaian sensation seeking adalah semakin besar skor yang didapatkan

(21)

36

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebaliknya semakin kecil skor yang didapatkan maka sensation seeking responden semakin rendah.

2. Instrumen Motivasi

Instrumen yang digunakan untuk mengukur motivasi menjadi anggota geng motor dibuat berdasarkan jenis-jenis motivasi berdasarkan sumber-sumber yang menimbulkan motivasi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Instrumen terdiri dari 12 pernyataan yang harus diisi oleh responden.

Dari setiap pernyataan terdapat 5 piihan jawaban yang harus dipilih oleh setiap responden yaitu Sangat Sesuai, Sesuai, Ragu-Ragu, Tidak Sesuai, dan Sangat Tidak Sesuai. Untuk cara penyekorannya bisa dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Skor Motivasi

Pilihan Jawaban Skor

Sangat Sesuai 5

Sesuai 4

Ragu-ragu 3 Tidak Sesuai 2 Sangat Tidak Sesuai 1

(22)

37

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Kategorisasi Sensation seeking dan Motivasi

Hasil dari pengolahan data sensation seeking dan motivasi menjadi anggota geng motor akan dibuat kategorisasi dengan norma yang telah dibuat. Norma kategorisasi bisa dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Tabel Norma Kategorisasi Sensation Seeking dan Motivasi

Interval Kategori

x ≤μ-1,5σ Sangat Rendah

μ-1,5σ < x ≤μ-0,5σ Rendah

μ-0,5σ < x ≤μ+0,5σ Sedang

μ+0,5σ < x ≤μ+1,5σ Tinggi

μ+1,5σ < x Sangat Tinggi

Keterengan: x : Skor responden μ : Mean atau Rata-rata σ : Standar Deviasi

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Analisis Item

(23)

38

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Untuk mengetahui apakah daya beda yang diketahui itu signifikan atau tidak maka dibandingkan dengan r tabel. r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 83, maka di dapat r tabel sebesar 0,2159. Proses analisis item akan dibantu oleh Software SPSS versi 20,0.

a. Instrumen Sensation Seekings

Setelah dilakukan uji daya diskriminasi pada 40 item sensation seeking diperoleh 15 item yang tidak layak. Untuk lebih jelas bisa

dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Filtering Instrumen Sensation Seeking

Konsep

Variabel Dimensi No. Item Layak

No. Item Tidak

Layak

Sensation

Seeking

Thrill and

Adventure

Seeking

3, 11, 16, 17 21,

20, 23, 28, 38, 40

Disinhibition 1, 12, 13, 29, 30, 32, 35, 36

25, 33,

Experience

Seeking

6, 9, 10, 18, 26, 37

4, 14, 19, 22,

Boredom

Susceptibility

5, 7, 24, 27, 31, 34, 39

2, 8, 15,

Total 25 15

(24)

39

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah dilakukan uji daya diskriminasi pada 12 item motivasi diperoleh 1 item yang tidak layak. Untuk lebih jelas bisa dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Filtering Instrumen Motivasi

Konsep Variabel

Dimensi No. Item

Layak

No. Item

Tidak Layak

Motivasi Motivasi Intrinsik

1, 3, 6, 8, 11

Motivasi Ekstrinsik

4, 5, 7, 9, 10, 12

2

Total 11 1

2. Uji Reliabilitas

a. Instrumen Sensation Seeking

Untuk melihat reliabilitas instrumen sensation seeking menjadi anggota geng motor dilakukan dengan menggunakan formula Cronbach’s Alpha yang dilihat setelah pengolahan data oleh bantuan Software SPSS 20,0. Hasil yang di dapat adalah 0,761 yang artinya instrumen sensation seeking ini reliabel.

b. Instrumen Motivasi

Untuk melihat reliabilitas instrumen motivasi menjadi anggota geng motor dilakukan dengan menggunakan formula Cronbach’s Alpha yang dilihat setelah pengolahan data oleh bantuan Software

SPSS 20,0. Hasil yang di dapat adalah 0,853 yang artinya instrumen sensation seeking ini reliabel.

(25)

40

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis data dengan menggunakan uji korelasi yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya suatu hubungan antar variabel. Jika terdapat hubungan, seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut (Idrus, 2009). Peneliti menggunakan uji korelasi koefisien Spearman, karena dengan menggunakan Spearman kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal (Sugiyono, 2007:244). Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif dan negatif, sedangkan kuatnya hubungan dan besarnya koefisein korelasi (Sugiyono, 2009:224). Setelah mengetahui nilai koefisien korelasinya, maka langkah selanjutnya ialah menginterpretasikan koefisien korelasi tersebut sesuai pada tabel 3.5 (Sugiyono, 2006: 184):

Tabel 3.5 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,19 Sangat Rendah 0,20 – 0,39 Rendah 0,40 – 0,59 Sedang

0,60 – 0,79 Kuat

0,800 – 1,00 Sangat Kuat

(26)

41

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

signifikan. Hal tersebut diartikan bahwa terdapat suatu kesamaan dalam suatu populasi yang menyebabkan data tidak bervariasi. Berikut ini adalah kriteria signifikansi variabel:

Tabel 3.6 Kriteria Signifikansi Variabel

Kriteria

Probabilitas > 0,05 H0 diterima

Probabilitas ≤ 0,05 H0 ditolak

G. Tahapan Penelitian.

Berikut merupakan prosedur penelitian yang penulis laksanakan:

1. Tahap Persiapan

a. Merumuskan fenomena dilapangan yang menjadi latar belakang penelitian.

b. Menentukan variabel sesuai dengan fenomena yang ada.

c. Melaksanakan studi pustaka untuk mendapatkan landasan teoritis mengenai sensation seeking, motivasi, dan remaja geng motor. d. Menyusun alat pengumpul data berupa kuisioner yang akan

digunakan dalam penelitian.

2. Tahap Pengambilan Data

a. Menentukan sampel penelitian. b. Melaksanakan pengambilan data.

3. Tahap Pengolahan Data

a. Melakukan pengujian statistik.

b. Menuliskan pembahasan hasil dari uji statistik.

4. Tahap Pembahasan

a. Menginterprestasikan dan membahas hasil dari uji statistik b. Merangkai kesimpulan dan hasil penelitian.

(27)

42

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Menyusun laporan hasil penelitian.

(28)

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada BAB V akan dijelaskan apa kesimpulan dari hasil penelitian ini. Kesimpulan ini akan menjawab masalah penelitian pada BAB I. Selain itu, pada bab ini akan juga diajukan rekomendasi kepada pihak yang terkait juga untuk penelitian selanjutnya.

A. Kesimpulan

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran sensation seeking dan motivasi remaja untuk menjadi anggota geng motor juga untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut. Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan dengan menggunakan metode statistik, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian sebagai beriku.

1. Berdasarkan pada hasil bisa disimpulkan bahwa tingkat sensation seeking remaja anggota geng motor mayoritas berada pada kategori sedang dan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa remaja anggota geng motor yang menjadi sampel penelitian memiliki keinginan untuk mencari pengalaman yang baru, beragam dan bersedia untuk mengambil resiko baik fisik maupun sosial demi mendapatkan pengalaman tersebut.

2. Motivasi remaja untuk menjadi anggota geng motor mayoritas berada pada kategori “sedang” dan mayoritas kedua ada pada kategori “tinggi”. Hal ini menunjukkan bahwa remaja memiliki motivasi yang tinggi untuk menjadi anggota geng motor baik itu metivasi intrinsik ataupun motivasi ekstrinsik.

(29)

63

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rekomendasi

1. Untuk Sekolah dan Orang Tua

Ada beberapa faktor penyebab remaja terlibat dalam aktivitas berbahaya salah satunya adalah geng motor. Salah satu tugas orang-orang terdekatnya dan lingkungannya adalah untuk memahami apa yang menyebabkan remaja menjadi anggota geng motor. Dengan mengetahui motivasi apa seorang remaja menjadi anggota geng motor diharapkan sekolah dan juga orang tua lebih banyak memberi perhatian pada remaja. Ada sebaiknya diadakan bimbingan konseling di sekolah, bimbingan konseling ini dilakukan sebagai upaya untuk membantu mengarahkan remaja dan membuat remaja paham bahwa ada resiko dari setiap pilihan yang diambil oleh remaja, yang mungkin akan berakibat di masa depannya. Untuk orangtua ada baiknya menyediakan waktu setiap hari untuk melakukan komunikasi atau dialogdengan remaja sehingga remaja terbiasa terbuka dengan orangtuanya. Keterbukaan remaja pada orangtua dapat membantu orangtua melakukan tindakan-tindakan preventif atau pencegahan terhadap terjadinya permasalahan pada remaja.

2. Untuk Penelitian Selanjutnya

(30)

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2007, 25, 10). Disumpah Geng Motor Berani Merampok dan Membunuh. Pos Kota Bandung [Online]. Tersedia:

http://donalyoan.multiply.com/journal/item/100/artikel_Disumpah_Geng_ Motor_Berani_Merampok_Dan_Membunuh_?&show_interstitial=1&u=% 2Fjournal%2Fitem [10 Oktober 2011].

Anonim. (2010, 25, 09). Ratusan Geng Motor Bentrok di Bandung. Pos Kota Bandung [Online]. Tersedia:

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2010/09/25/ratusan-geng-motor-bentrok-di-bandung[10 Oktober 2011].

Anonim. (2010, 12, 03). Geng Motor Siksa Remaja Pakai Samurai. Pos Kota Bandung [Online]. Tersedia:

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2010/12/03/geng-motor-siksa-remaja-pakai-samurai [10 Oktober 2011].

Anonim. (2011, 08). Geng Motor Kembali bikin Onar. Jurnal Berita [Online]. Tersedia:http://jurnalberita.com/2011/08/geng-motor-kembali-bikin-onar/ [10 Oktober 2011].

APA. (2002). Develoving Adolescents: A Reference for Proffesionals. American Psychology Association. [Online]. Tersedia:

http://www.google.co.id/url?q=https://www.apa.org/pi/families/resources/ develop.pdf&sa=U&ved=0CBYQFjAAahUKEwjSz86E_5zHAhVM1I4K HWohAe8&sig2=wZi4vYjtSrX3LqxU5_oINQ&usg=AFQjCNH3qOdqGF n0bNvgzNoBA-7yJjthcg [9 November 2013]

Arifin, Daisy M. (2014). Hubungan Sensation Seeking Trait dengan Perilaku Seksual pada Siswa SMA di Kota Bandung. (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2014, Tidak Diterbitkan).

Arnett. (1995). The Young and the Reckless: Adolescent Reckless Behavior. Current Directions in Psychological Science [Online].

Tersedia:http://www.jeffreyarnett.com/articles/ARNETT_the_young_and_ the_reckless.pdf

Chaplin, J. P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

(31)

65

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Desmita. (2007). Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosdakarya.

Dewi, Wini. F. (2011). Kampanye Waspada Pengaruh Negatif Geng Motor pada Remaja di Kota Bandung. Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir [Online]. Tersedia :

http://www.google.com/url?q=http://elib.unikom.ac.id/download.php%3Fi d%3D140579&sa=U&ved=0CAsQFjAAahUKEwi38pHzspTIAhWlLaYK HV80DYI&usg=AFQjCNHsQcQDwwh3Si8bB3-zHFbsZcmOkA [11 Januari 2012]

Djamarah. (2002). Teori Motivasi. Jakarta:PT. Bumi Aksara

Frankenberger, Kristina D. (2004). Adolescent Egocentrism, Risk Perceptions, and Sensation Seeking Among Smoking and Non Smoking Youth. Journal of Adolescent Research 2004 19:576 [Online]. Tersedia:

http://jar.sagepub.com/content/19/5/576 [14 November 2011].

Hansen, E. B., & Breivik, G. (2001). Sensation Seeking as a Predictor of Positive and Negative Risk Behaviour Among Adolescents. Personality and

Individual Differences 30 (2001) 627-640 [Online]. Tersedia :

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0191886900000611 [5 Mei 2014]

Hurlock, Elizabeth. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga

Ichsan. (2011, 19, Januari). Setiap Motor Ditempeli Stiker Anti Geng Motor. Tribunnews [Online]. Tersedia: http://m.tribunnews.com/2011/01/19/setiap-motor-ditempeli-stiker-anti-geng-motor. [12 Januari 2012]

Idrus, Muhammad. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta:Penertbit Erlangga

Krahe, Barbara. (2005). Perilaku Agresif. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

London & Exner. (1978). Dimension of Personality. New York: John Wiley & Sons, Inc

Masunah. Juju. Profil Pendidikan, Kesehatan, dan Sosial Remaja Kota Bandung: Masalah dan Alternatif Solusinya.LPPM Universitas Pendidikan

Indonesia. [Online]. Tersedia:

(32)

Kesehatan-dan-Sosial-Remaja-Kota-Bandung-Masalah-dan-66

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alternatifnya.pdf&sa=U&ved=0CA0QFjAAahUKEwiOj_a6pp3HAhUKG o4KHV5OBe8&sig2=AnkkxknJ0fDD3tIPk28sKw&usg=AFQjCNGEwST EsuNBMuuUFgZRfwjT9-qXhA [24 Maret 2015]

Muldiyana, Andri. (2010). Pencarian Sensasi Konsumen Handphone Blackberry. (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010, Tidak Diterbitkan). Nor, Juliansyah. (2011). Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, & Karya

Ilmiah. Jakarta: Kencana

Ormrod, Jeanne E. (2008). Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang. Jakarta:Erlangga

Robbins, R. N., & Bryan, A. (2004). Relationships Between Future Orientation, Impulsive Sensation Seeking, and Risk Behavior Among Adjucated Adolescents. Journal of Adolescents Research 2004 19:428. [Online]. Tersedia:

http://www.google.com/url?q=http://jar.sagepub.com/content/19/4/428.ref s&sa=U&ved=0CBMQFjABahUKEwjw0qzqs5TIAhWTC44KHV2UB-M&usg=AFQjCNEMCn3Z9sz__Od1L6mCwTfyMKGZmQ [15

November 2012]

Steinberg, L., (2002). Adolescence. New York:Mac Graw Hill

Steinberg, Laurance, Ph.D.,. (2011, 03, February). How Peers Affect the Teenage Brain. You and Your Adolescent [Online]. Tersedia:

http://www.psychologytoday.com/blog/you-and-your-adolescent/201102/how-peers-affect-the-teenage-brain [14 November 2011].

Santoso, Slamet. (2010). Teori-Teori Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama Santrock, John W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja (6th). Jakarta:

Erlangga.

Santrock, John W. (2007). Remaja Jilid 1(11th). Jakarta: Erlangga.

Schultz & Schultz. (1994). Theories of Personality (5th). California: Brooks/Cole Publishing Company.

Soekanto, Soerjono. (1986). Sosiologi: Suatu Pengantar (7th). Jakarta: CV Rajawali.

(33)

67

Rizqy Regina Mahrunnisa, 2015

HUBUNGAN SENSATION SEEKING DENGAN MOTIVASI REMAJA UNTUK MENJADI ANGGOTA GENG MOTOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Taftazani, Raharjo, & Humaedi. (2012). Faktor Teman Sebaya dalam Kenakalan Remaja (Studi Deskriptif Mengenai Geng Motor di Kota Bandung.

[Online]. Tersedia :

http://pustaka.unpad.ac.id/wp- content/uploads/2014/07/Laporan-Akhir-Faktor-Teman-Sebaya-Dalam-Kenakalan-Remaja.pdf [31 Juli 2015]

Taylor, Shelley E, Letitia A.N., & David O. S. (2009). Psikologi Sosial (12th). Jakarta: Kencana.

Uno, Hamzah B. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Yuliani, Yuyu. (2011). Profil Perilaku Maskulinitas Agresif pada Remaja laki Anggota Geng Motor: Studi Kasus terhadap Tiga Orang Remaja Laki-Laki Anggota Geng Motor di Bandung. (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2011, Tidak Diterbitkan).

Zuckerman, M. (1979). Sensation Seeking: Beyond The Optimal Level Of Arausal. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Publishers.

Gambar

Tabel 3.1 Skor Motivasi
Tabel 3.2 Tabel Norma Kategorisasi Sensation Seeking dan Motivasi
Tabel 3.3 Filtering Instrumen Sensation Seeking
Tabel 3.4 Filtering Instrumen Motivasi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kajian yang dikaji adalah MPK Polylines dan Blocks dan Attribute untuk pelajar yang mengambil mata pelajaran Lukisan Kejuteraan Berbantu Komputer atau Computer Aided

Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi mikrobia pada filet ikan mengalami peningkatan selama penyimpanan (Gambar 1), dan peningkatannya semakin kecil dengan

Sistem server merupakan perangkat komputer yang telah dirancang untuk digunakan sebagai server serta domain untuk peng-alamatan sitem mail server yang akan

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber : § Pengutipan hanya untuk kepentingkan pendidikan, penelitian, penulisan karya

Sahabat MQ/ setelah Susno Duadji membuka skandal makelar kasus di Mabes Polri/ ancaman mendekam dalam sel selama 21 hari menanti// MANTAN Kabareskrim POLRI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai elevasi muka air laut dan mengetahui kenaikan muka air rerata tahunan berdasarkan data pasang surut Stasiun

baik dalam pelayanan khususnya pengurusan paspor, maka hal ini dapat menjadi. tolak ukur sekaligus sebagai spirit guna menjawab tantangan

PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING DAN DRIBBLING MELALUI PELATIHAN BALL MASTERY Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..