Verbatim Partisipan
Wawancara Partisipan 1
9 Desember 2014
S Isi Percakapan Kode
P Selamat pagi pak 1
P1 Iya mari 2
P Perkenalkan saya mahasiswa FIK UKSW nama saya lana, maksud saya kesini untuk melakukan penelitian sebagai tugas akhir saya, apakah bapak bersedia tidak menjadi subjek penelitian saya, sebelumnya ini ada lembar persetujuan boleh ditandatangani pak ?
3 4 5 6
P1 Oh siap 7
P Mungkin dalam proses wawancara boleh saya merekam suaranya pak?
8 9
P1 Oh iya silahkan 10
P Saya mulai yah pak, apa sih yang bapak ketahui tentang diabetes? 11 P1 Awalnya itu pada tahun 2004, saya itu merasakan haus terus,mau
makan terus mau minum terus, lalu saya ke Rumah sakit ternyata diabetes saya itu meningkat, kadar gulanya tinggi, setelah itu saya diobatin rutin tiap hari, minum obat 3x sampai ini pun masih konsumsi obat,karna diabet itu penyakit selamanya, seumur hidup tidak bisa sembuh dengan obat apapun, kalau tidak sadar diri sendiri
12 13 14 15 16 17 P Kemudian pak, bagaimana sih perasaan bapak saat pertama kali tau
menderita diabetes mellitus?
18 19 P1 Saya tidak merasa minder, tidak merasa apa-apa, karna saya itu
semua saya serahkan pada Tuhan, mau penyakit,kesehatan,jodoh, mati itu semua sudah ada yang atur jadi saya terima dengan sukarela dengan sukacita, pokoknya nda ada mengeluh, seperti nda ada apa-apa lah, pokoknya damai aja, nda pernah merasakan “wah saya kok kena penyakit sendirian, saya kok begini,pokoknya nggak”
20 21 22 23 24 25 P Seberapa besar pengaruh diabetes ini dalam hidup bapak? 26 P1 Kalau menurut dokter itu katanya diabet itu bisa menjalar
kemana-mana, kena jantung, ginjalnya, Cuma pengaruhnya di pola makan saja, saya konsumsi buah-buahan, minum putih saya lancar, manis saya hindari, makan nasi saya kurangi, itu istilahnya kalau orang jawa itu poloijo,itu penghasilan dari petani itu loh, karna apa saya takut kalau luka membesar.
27 28 29 30 31 32 P Oh, iya pak, gejala berat apa yang bapak alami akibat dari diabet ini? 33 P1 Terlalu banyak sering kencing ini, kemudian kuatir kalau-kalau ada
lagi luka yang lain.
34 35
P1 Tidak, ngapain kuatir semua itu wong namanya itu orang jatuh dari tangga sedikit aja meninggal, jadi gak usah kuatir.
37 38 P Jadi bapak paham ya mengenai penyakit bapak. 39 P1 Iya, saya kan bisa baca buku, ada juga dokter keluarga yang tiap
bulan saya kontrol.
40 41 P Boleh nggak pak, menjelaskan sedikit mengenai keadaan fisik bapak,
barangkali penampilan bapak seperti itu?
42 43 P1 Yah, mau gimana mau bilang penampilan saya sehat tapi
kenyataannya gak dalam keadaan sehat, menurut istri dulu menarik , yah pokoknya begitulah seperti yang mbak liat sendiri, namanya juga orang sakit”
44 45
P Trus keseharian bapak dalam memperhatikan penampilan fisik bapak gimana?
48 49 P1 Ooh saya PD (percaya diri) aja gak minder, merasa tidak punya
penyakit apa-apa, karna saya di keluarga juga bisa memberikan nafkah lahir dan batin,saya pastikan saya bisa beribadah taat 5 waktu, yang penting itu kita harus berdoa dan ikhtiar jadi bekerja tanpa berdoa akan sia-sia.
50 51 52 53 54 P Penampilan bapak sehari2 mungkin rapi atau gimana? 55
P1 Oh itu mbak, penampilan saya rapi,sepatu saya bagus,pokoknya saya gak kalah lah sama yang lain itu, hahaha.
56 57 P Ada gak dampak dari lawan jenis terhadap penampilan fisik bapak”? 58
P1 Oh ada dong jelas. 59
P Banyak yang suka dong pak? 60
P1 Karna begini mbak kalau yah, satu kondisi umur kan sudah tua, kalau masih muda kan biasanya 1 minggu bisa 4 sampai 5 kali, kalau sudah tua kan paling 1 kali 2 kali lah sama isteri dong yang tertarik.
61 62 63 P Kalau sekarang bagaimana dengan kondisi kesehatan bapak? Apa
yang bapak rasakan”. 64 65
P1 Kalau kondisi skarang yah gak enak, makan gak enak, tidur gak enak,yah dengan kondisi gini yah tidak nyaman lah bagi saya, tapi saya mau cari ruangan yang flamboyan dan paviliun tapi gak ada yang kosong.
66 67 68 69 P Dampak dari DM yang berkaitan dengan keadaan fisik bapak apa aja
?
70
P1 Kalau saya kebetulan kaki saya gak enak, dikaki yang sebelah juga muncul bintik-bintik seperti penyakit kulit, tapi karna pengobatan terus yah lukanya perlahan cepat kering, saya positif saja pikirnya mbak.
71 72 73 P Bagaimana pandangan bapak terhadap perilaku-perilaku sekitar yang
sesuai dengan prinsip bapak, dan tujuannya memberi arti dan arah yang baik bagi kehidupan bapak di masa yang datang?
74 75 76 P1 Oh kalau saya positif mbak, saya di desa menjadi orang panutan jadi
saya memberikan sesuatu yang terbaik, kalau orang islam istilahnya (...),saya tiap hari ngaji, tiap hari memberikan penceramahan, itu yang
namanya sakit,penyakit, semua dari allah tapi kita memberikan motivasi pada masyarakat biar masyarakat gak akan merasakan penyakit itu momok atau apalah.
80 81 82 P Baik pak, menurut bapak bagaimana proses perngambilan keputusan
yang baik dan benar itu seperti bagaimana.
83 84 P1 Kalau keputusan yang baik dan benar itu matang-matang mbak, kalau
misalnya dalam bekerja bagaimana bawahan saya atasan
saya,bagaimana kita koordinasikan,kalau di keluarga dikoordinasikan dengan istri dan anak saya karna anak bagian dari keluarga, kalau di masyarakat sejak saya menjadi orang diabet, setiap kumpulan di masyarakat itu saya tidak ikut karna menambah beban pikiran saya, di RT saya itu orangnya tidak begitu pintar tapi kemau pintar, ndak banyak yang pintar tapi pengen tau, jadi saya ndak ikut ahh daripada menambah beban pikiran saya, dan kumat lagi.
85 86 87 88 89 90 91 92 93 P Pak saya lanjut ke pertanyaan berikut yah pak? 94
P1 Iya ndak papa 95
P Bisa gak bapak mendeskripsikan bagaimana sifat bapak sekarang ini? 96 P1 Kalau sifat seseorang ya yang bisa menilai kan orang lain, hahaha. 97 P Mungkin bapak bisa cerita sedikit ke saya gitu pak sifat bapak yang
sekarang?
98 99 P1 Menurut diri saya sendiri, saya hidup di desa yang begitu agamis dan
religius sehingga saya taat pada ajaran dan pedoman yang saya anut Islam, sejak kecil sampai sekarang belum pernah melakukan tindakan yang melawan hukum dunia maupun hukup allah, insya
Allah gak pernah yang macam.
100 101 102 103 104 P Nah, kalau di rumah bapak orangnya seperti apa? Ceria,atau mungkin
baik ke sesama bisa bapak ceritakan sedikit?
105 106 P1 Oh di rumah saya ceria sekali apalagi kalau ada cucu saya, makanya
disini gak tahan mau pulang, ceria di rumah tuh saya senang, ke tetangga pun saya baik ke tetangga-tetangga pokoknya bisa kontrol diri, kalau merasa ada salah ke sesama juga saya minta maav begitu lah.
107 108 109 110 111 P Berarti bapak orangnya mudah bergaul dengan sekitar yah pak?. 112 P1 Bergaul dengan sekitar walau udah sakit gini, iya jelas itu mbak. 113 P Apa yang bapak lakukan kalau misalnya mengalami suatu masalah? 114 P1 Masalah itu yang mana dulu masalah pribadi atau masalah yang lain,
kalau masalah pribadi yah saya sudah tua jadi bisa mengendalikan nafsu jadi kalau seandainya masalah lingkungan saya bisa
mengendalikan nafsu, kalau itu masalah lingkungan sudah terlalu berat yah itu kita berdoa, entah lewat tahajud kita berdoa untuk dihindarkan dari masalah-masalah yang tidak baik.
115 116 117 118 119 120 P Seandainya masalah yang bapak hadapi itu terlalu rumit, apakah
bapak mudah untuk menyerah.?
tantangan, segera saya selesaikan, meskipun ekonomi apa saja yang bisa untuk diuangkan yah silahkan asalkan masalahnya terselesaikan, karena itu membebani hidup saya.
124 125 126 P Kalau misalnya yang melakukan kesalahan itu bapak sendiri gimana? 127 P1 Kalau itu menurut orang lain yang melakukan dari saya sendiri, yah
saya akan evaluasi diri, saya mengakui saya salah ,saya ndak akan marah,dan evaluasi diri saya sendiri lah.
128 129 130 P Kemudian pak, apa pendapat bapak mengenai keluarga bapak?. 131 P1 Keluarga saya aman dan nyaman, anak saya 3 mbak,punya suami
dan istri semua, sudah bekerja semua,yang saya agak kecewakan Cuma saya sudah buat rumah besar-besar Cuma ndak ada yang nempati, sehingga saya menjadi tuan rumah yang banyak rumah, sehingga saya harus ngepel tiap hari, bersih-bersih tiap hari, dulunya orangtua itu memikirkan bagaimana anak saya bisa hidup, saya buat rumah berjejer-jejeran tapi nda ada yang mau, malah beli perumahan, malah buat sendiri, tapi kan akhirnya cucu yang nerima sendiri.
132 133 134 135 136 137 138 139 P Perasaan bapak mengenai keluarga sendiri gimana. 140 P1 Saya sayang sekali sama keluarga,sangat sayang. 141 P Dalam keluarga sering ada perselisihan gak pak ? 142 P1 Yang namanya keluarga itu perselisihan itu ada, tapi sepanjang ini
perselisihan itu bisa diselesaikan, kalau sama anak itu ndak pernah sama skali, dulu seandainya ada masalah pas sebelum tidur itu yah diselesaikan, mbak juga harus gitu mbak, kalau berkeluarga kalau ada masalah jangan sampe keluarga yang lain mengetahui,kalau bisa diselesaikan di kamar tidur agar aman tidak diketahui,meskipun itu mbak lana, masalah ekonomi saya pecahkan di kamar tidur dengan istri, mbak kan kuliah kalau minta uang yah orangtua Cuma nanya kapan jatuh temponya,tapi kan ndak tau dapat uangnya darimana”.
143 144 145 146 147 148 149 150 151
P Kalau sikap keluarga terhadap bapak? 152
P1 Baik , mendukung mbak, anak-anak saya baik, isteri bagus. 153 P Dukungan seperti apa yang diberikan oleh keluarga yang 154
membuat bapak tetap bertahan dengan keadaan bapak seperti ini? 155 P1 Anak-anak saya sering bilang “wah pah, gak usah dipikirin” yah anak
saya itu kasih motivasi terus kan dulu kemarin itu saya masuk juga disini lama, dan anak-anak saya yang bayarin”.
156 157 158 P Trus pak, keseharian bapak bersosialisasi di lingkungan rumah
maupun di tempat kerja itu gimana?
159 160 P1 Oh gitu yah mbak, kalau saya di rumah maupun ditempat kerja itu
saya menganggap semua adalah rekan bukan anak buah bukan
161 162 atasan tapi rekan kerja, seandainya saya memerintah biasa meminta
tolong, “tolong yah ini dikerjakan”, kalau di rumah keluarga juga mengetahui.
P Bapak kan bekerja aktif di kantor juga di lingkungan, ada gak pengaruh diabetes melitus terhadap pergaulan dengan kelompok teman sebaya?
166 167 168 P1 Oh nggak ada, saya nggak malu saya pede (Percaya diri) mbak,
walau ada bekas luka, bekas koreng, bahkan luka yang baru ini pun saya pede aja, hanya kalau tugas-tugas jaga malam itu teman-teman sudah pada tahu makanya saya di rumah saja, yah mungkin itu aja mbak.
169 170 171 172 173 P Seberapa jauh kelompok teman sebaya membantu bapak
menghadapi diabetes melittus ini?
174 175 P1 Biasa kalau orang tua kita kan ada juga kelompok pengajian,
pokoknya mereka mendoakan biar cepat sembuh, biar beraktivitas lagi.
176 177 178 P Pandangan bapak terhadap lingkungan kerja, gimana sih pak? 179 P2 Seperti yang sudah saya jelaskan tadi mba, nda ada yang
beda-bedakan semua itu rekan kerja
180 181 P Kalau bapak di suruh lakukan pekerjaan apapun bapa mau? 182 P2 Selama itu baik, positif akan saya lakukan dengan baik juga 183 P Pertanyaan selanjutnya ya pak, sikap dan pandangan bapak tentang
kegagalan?
184 185 P1 Namanya gagal itu adalah kesuksesan yang tertunda, kita tidak boleh
menganggap kegagalan itu yang terakhir, kita harus berjuang lagi,seandainya saya sakit tidak bisa sembuh yah saya harus semangat lagi, dan percaya besok harus sembuh, pokoknya kalau nggak sukses skarang sukses berikutnya.
186 187 188 189 190
P Apa harapan bapak ke depannya? 191
P1 Yang terakhir apa harapan saya, cepat pulih agar bisa kumpul dengan keluarga, kemudian keluarga saya bahagia dan sama-sama tetap saling menyayangi satu dengan yang lain itu aja mbak.
192 193 194 P Makasih yah pak, untuk kesediaan waktu yang sudah bapak berikan,
kalau ada pertanyaan yang kurang menyenangkan saya mohon maav, dan juga kalau misalnya ada yang kurang jelas apa boleh saya
ketemu bapak lagi.
195 196 197 198 P1 Oh boleh mbak, saya senang bisa cerita-cerita. 199 P Makasih yah pak, semoga cepat sembuh, saya permisi bapak dan
ibu.
Wawancara Partisipan 2
S Isi percakapan Kode P Selamat pagi pak, boleh minta waktunya sebentar ? 1
P2 Boleh, dengan siapa? 2
P Perkenalkan pak nama saya Senda Lana, saya mahasiswa keperawatan, maksud dan tujuan saya menemui bapak, untuk meminta kesediaan bapak untuk menjadi partisipan dalam wawancara yang akan saya lakukan, apakah bapak bersedia?
3 4 5 6 7
P2 Oh, boleh-boleh 8
P Ini ada lembar persetujuannya pak, boleh di baca pak, dalam proses wawancara nanti boleh saya merekam?
9 10
P2 Oh iya 11
P Saya mulai yah pak, pak S, apa sih yang bapak ketahui tentang diabetes?
12 13 P2 Diabetes itu sebetulnya, sistem pankreasnya sudah
ada yang kerja ada yang sudah gak kerja,itu yang namanya sakit diabetes.
14 15 16 P Kemudian pak, apa sih yang bapak rasakan saat
mengetahui pertama kali sakit diabetes?
17 18 P2 Yah gimana yah, sudah terlanjur, sudah tau, waktu
itu kan saya tidak memperhatikan tubuh saya, tau-tau kencing saya kok baunya kayak gini gak enak, yah itu dari pertama itu baunya kalau kencing itu warnanya aneh bukan seperti biasa, nanti kalau kencingnya itu jatuh di tanah itu bisa warna hitam campur kekuning-kuningan.”
19 20 21 22 23 24
P Perasaan bapak gimana saat pertama kali
mengetahui bapak terkena diabetes”? 25 26 P2 Yah gimana lagi udah gak kuat gak bisa kerja, tapi
perasaan wah kok saya bisa kerja eh tau-tau udah enggak, yaudah sedih”
27 28 29 P Seberapa besar sih penyakit diabetes ini
mempengaruhi hidup bapak?” 30 31
P2 Aduh,kalau orang diabetes itu gak bisa berkata lagi, gak kuat apa-apa, trus larinya kemana-mana, bisa ke ginjal, ini saya larinya ke ginjal, ke ginjal itu sudah mulai terasa itu, kemudian ke liver, gatal itu nggak sembuh-sembuh, mbak bisa lihat sendiri kaki saya busuk seperti ini, trus di tempel kapas banyak tiap hari, kan saya malu di lihat banyak orang yang kalau berkunjung ke pasien sebelah.
32 33 34 35 36 37 38
P Menurut bapak berapa lah Diabetes Melitus ini akan berkelanjutan?
P2 Selamanya, karna nggak bisa ditentukan kalo udah diabetes itu, kecuali bisa di jaga makannya itu bisa sembuh, tapi kalau saya yang sudah seperti ini mau gimana lagi, kan dokter juga sudah mengatakan kalau nggak bisa sembuh, tapi kan banyak juga kan yang masih bisa sembuh”.
41 42 43 44 45
P Trus pak, bapak kuatir gak? 46
P2 Kuatir pasti mau gimana toh mbak, udah gak 47 kerja seperti saya ini, udah gak kuat apa-apa,
berjalan aja udah gak kuat, kaki udah busuk
sebelah, turun aja nggak kuat, trus mau gimana lagi yah pasrah saja sama yang kuasa banyak berdoa saya, yah syukur-syukur yang kuasa masih mau sembuhkan”.
48 49 50 51 52
P Bapak ini memahami kondisi penyakit bapak
nggak”? 53
P2 Yah kalo penyakit itu saya paham, Cuma karna entah ekonomi lemah,pikir kemana-mana jadi kurang tau sebelumnya tentang penyakit ini.
54 55 56 P Bapak boleh nggak menjelaskan mengenai keadaan
fisik bapak”? 57 58
P2 Maksudnya bagimana?” 59
P Misalnya contohnya saya pak, saya ini rapi,
menarik,dan sebagainya”, yah seperti itu pak. 60 61 P2 Yah, saya rapi di rumah apalagi kalau mau
kondangan, saya lumayan di sukai para gadis dulu waktu muda di desa, saya pekerja keras,tapi untuk sekarang yah mau gimana lagi sakit seperti ini fisik sudah gak kayak dulu lagi, nah begitu saja mbak.
62 63 64 65 66 P Bagaimana keseharian bapak dalam memperhatikan
penampilan diri bapak?” 67 68
P2 Yah rapi, mandi, menjaga kebersihan lah” 69 P Dampak dari lawan jenis terhadap penampilan fisik
bapak gimana?” 70 71
P2 Yah gimana yah mbak, udah ditinggal sama istri sekarang jadi hidup sendiri sama ini ibu saya, anak juga cuma satu itupun jauh, mana ada juga yang tertarik dengan keadaan saya sekarang sudah tidak bisa apa-apa lagi.
72 73 74 75
P Dampak dari diabetes melitus terhadap kondisi fisik
atau tubuh bapak gimana?” 76 77
P2 Yah mbak bisa lihat sendiri, kaki udah busuk sebelah di tutup pake kapas-kapas, berjalan aja udah nggak kuat, yah begitulah mbak”.
P Okeh pak, bagaimana pandangan bapak mengenai perilaku-perilaku serta tindakan moral jaman
sekarang?”
81 82
P2 Wah, anak-anak sekarang ya bandel-bandel juga tapi semua tergantung didikan orangtua, kalau diajarkan taat pada agama sama tau mana yang bagus mana yang nggak yah pasti dy mengerti, tapi berdoa saja mudah-mudahan perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran agama saat ini dapat secara perlahan di ubah.
83 84 85 86 87 88
P Menurut bapak proses pengambilan keputusan yang baik dan benar itu seperti apa”?
89 90
P2 Di bicarakan bersama-sama, baru diputuskan”. 91 P Bapak S, tadi kan saya sudah tanya mengenai fisik
bapak, sekarang boleh nggak bapak ceritakan ke saya bagaimana sifat bapak.”
92 93 94 P2 Kalau fisik sama sifat kan orang yang menilai”. 95 P Boleh tidak bapak cerita sedikit saja sifat bapak,
misalnya bapak orangnya pemarah mungkin?” 96 97 P2 Oh tidak kalau saya ini semenjak sakit ini kok mudah
marah, kadang minta tolong, yang saya minta tolong itu kadang lambat tapi saya udah nggak tahan jadi yah kadang emosi saya, seharusnya tidak, tapi saya sendiri nggak bisa
98 99 100 101
tahan, trus kalau udah emosi saya menyesal dengan diri saya, seharusnya saya tadi tidak marah, apalagi yang jaga saya kan ibu saya udah tua seperti yang mbak lihat sendiri kondisinya juga.”
102 103 104 105 P Kalau sebelum bapak sakit gimana sifat bapak”? 106 P2 Kadang marah tapi tergantung, trus baik sama
tetangga sering bantu-bantu.
107 108 P Trus pak, bapak orang yang mudah bergaul dengan
orang sekitar ?” 109 110
P2 Wah, kalau dulu iya sering kumpul sama kawan-kawan, ke mesjid sama, ronda malam sama-sama yah biasa kumpul-kumpul bahkan sejak diabetes pun kumpul cuma sekarang susah jalan gimana mau kumpul ada luka saya kan malu jadi sekarang hidupnya di kamar terus jadi nggak bisa keluar.
P Maav sebelumnya pak, sudah berapa lama bapak
seperti ini”? 117 118
P2 Sudah 2 tahun saya di kamar terus susah
kemana-mana”. 119
P Jika bapak punya masalah apa yang akan bapak
lakukan?” 120
P2 Berusaha untuk menyelesaikannya dengan baik”. 121 P Kalau masalahnya rumit, apa bapak akan
menyerah?” 122
P2 Yah, tergantung saya itu pasrah sama yang
kuasa,tapi kan dicoba dulu sebelumnya”. 123 124 P Jika yang melakukan kesalahan tersebut adalah
bapak, apa bapak akan mengakui tanpa rasa marah?”
125 126
P2 Oh iya saya akan mengakui dan nda marah” 126 P Trus pak, apa pendapat bapak mengenai keluarga?” 127 P2 Keluarga itu segalanya buat saya, kalau bukan
keluarga yang menjaga dan merawat kita siapa lagi yang bantu kita nantinya.
128 129 130 P Bagaimana perasaan bapak terhadap keluarga ? 131 P2 Saya sayang sama keluarga tapi yah mau gimana
istri saya sudah minggat dari rumah, anak saya juga jauh, saya tinggal sama ibu saya untung ada
keluarga lainnya yang biasa liat saya, meskipun kadang istri saya juga datang jenguk dan ngurus bpjs di rumah sakit, kadang sedih aja dengan kondisi saya dan rumah tangga saya”.
132 133 134 135 136 137
P Dalam keluarga sering ada perselisihan gak pak?” 138 P2 Yah itu, karna sering perselisihan istri saya jadinya
minggat, atau gimana nggak nyaman dengan keadaan saya sekarang, atau mungkin sifat saya yang sering marah”.
139 140 141
P Kalau dengan keluarga yang lainnya pak”? 142 P2 Kalau sama yang lainnya yah biasa saja, nggak ada
apa-apa”. 143 144
P Selanjutnya dengan begitu bagaimana sikap
keluarga dengan anda?” 145 146
P2 Yah sekarang kan istri minggat yang jaga cuma ibu saja, jadi yah berdua, kadang kalau ada keperluan yang penting misalnya keuangan di rumah sakit baru istri sering datang untuk bantu, kadang juga nggak datang”.
147 148 149 150
P Bagaimana dengan sanak saudara bapak yang
P2 Oh, kalau itu kadang mereka membantu, baik lah tapi kan yang penting anak sama istri yah mbak, yah tapi mau gimana udah begitu”.
153 154 155 P Dukungan dari keluarga bapak seperti apa sih untuk
membantu bapak bertahan hingga sekarang”?
156 157 P2 Mereka mendoakan saya biar cepat sembuh, trus
bisa beraktifitas, kadang-kadang membantu secukupnya”.
158 159
P Trus pak, pengaruh diabetes yang bapak alami
terhadap pergaulan dengan kawan bapak apa”? 160 161 P2 Udah tidak bisa kumpul lagi kayak dulu, ke mesjid
bareng juga udah nggak lagi, pokoknya sangat berpengaruh dalam hidup saya ini”.
162 163 164 P Kawan-kawan bapak membantu bapak tidak dalam
menghadapi diabetes?
165 166 P2 Paling di doakan, dikasih dukungan yah gitu-gitu aja
mbak, ada juga pernah datang ramai-ramai ke rumah sakit tapi saya nggak enak loh mbak malu,kalau mereka datang jenguk, yah mbak bisa lihat sendiri keadaan saya gimana, tapi yah mau gimana lagi masa mereka datang saya ngusir kan nggak bagus jadi dibiarin saja.
167 168 169 170 171 172
P Bagaimana sih pandangan bapak terhadap lingkungan kerja bapak?
173 174 P2 Saya kan kerjanya jadi buruh mbak, jadi yah mau
nggak mau harus dijalani demi untuk makan, tapi dengan keadaan sekarang sudah tidak bisa lagi bekerja, sudah dikamar saja tidur-tiduran.
175 176 177 178 P Kemudian, menurut bapak S apa itu kegagalan
untuk bapak sendiri.
179 180 P2 Gagal itu berarti sudah tidak bisa berbuat apa-apa
lagi, namun kalau dengan usaha semuanya bisa berhasil.
181 182
P Yang terakhir pak, harapan bapak ke depannya seperti apa sih?
183 184 P2 Ya, biar keluarga dapat sama-sama dan cepat
pulang dari sini, tapi kalau untuk kesembuhan saya rasa keadaan sekarang susah mudah-mudahan ada mujizat dari yang kuasa aja
185 186 187 188 P Oke pak, terima kasih sudah meluangkan waktunya
untuk saya, jika dalam wawancara ini ada yang kurang boleh kembali lagi pak?
189 190 191
P2 Oh boleh-boleh. 192
Wawancara Partisipan 3
18 Desember 2014
S Isi percakapan
P Selamat siang Ny. T, apa kabar 1
P3 Siang mba, kabarnya baik ada apa ya 2
P Ibu saya minta waktunya sebentar untuk wawancara boleh Wawancara tentang konsep diri pada pasien diabetes
3 4
P3 Oh, iya mba boleh. 5
P Ini ada lembar persetujuan juga, boleh dibaca dulu. Kalau bersedia untuk diwawancara, Ny. T boleh menandatangani surat persetujuannya.”
6 7 8
P3 Oh iya 9
P Iya terima kasih sebelumnya karena Ny. T bersedia untuk diwawancara.”
10 11
P3 Iya mba” 12
P Mungkin sebelum wawancara, saya minta izin untuk merekam pembicaraan selama wawancara nanti.”
13 14
P3 Oh iya boleh” 15
P Ok Ny. T, kita mulai yah.” 16
P3 Iya mba” 17
P Bu, apa sih yang ibu ketahui tentang diabetes ?” 18 P3 Awalnya saya darah tinggi dulu terus berapa bulan ya, terus ini
keluar mimisan, trus dibawah anak saya ke rumah sakit, di periksa darahnya kata dokter diabetes, yang saya tahu itu sakit manis”
19 20 21
P Bagaimana perasaan ibu pertama kali mengetahui kalau ibu mengidap diabetes?”
22 23 P3 Yah saya takut dan sedih , tapi ya sekarang gak, tapi mau
gimana dulu ibu saya juga begitu, keturunan ini”
24 25 P Seberapa besar sih diabetes ini mempengaruhi hidup ibu?” 26 P3 Oh iya, tangan sama kaki kaku, susah gerak , kaki juga ada 27
lukanya bau gak enak sama yang lain” 28 P Menurut ibu, berapa lama penyakit diabetes ini akan
berkelanjutan?”
29
P3 Saya sih gak tau mba” 30
P Kok gak tau bu, apa tidak diberitahu oleh dokter sebelumnya bu?
31 32
P3 Gak, mau tanya juga mba 33
P Kenapa memangnya bu? 34
P3 Takut jawabannya tidak sesuai harapan saya. 35
P Memangnya harapan ibu apa? 36
P3 Cepat sembuh, biar bisa pulang kumpul dengan keluarga. 36
P Gejala yang paling berat yang pernah ibu alami akibat dari sakit ini, apa sih bu?
37 38 P3 Yah itu awalnya darah tinggi trus mimisan pusing,muntah,
sampai di bawah ke rumah sakit.
39 40
P Ibu khawatir gak? 41
P3 Yah, khawatir, berdoa terus itu takut ada apa-apa kan 42
P Apa yang membuat ibu khawatir? 43
P3 Takut itu pas nanti kalau saya meninggal atau apa saya kan juga nda mau merepotkan anak, juga sudah tua, anak juga sudah berkeluarga pada sibuk semuanya, tapi yah saya berdoa saja.
44 45 46
P Menurut ibu sekarang paham gak dengan penyakit ibu? 47 P3 Menghindari-menghindari gitu? Oh iya kalo penyakit gula itu
gak boleh makan sembarang harus jaga cara makannya.
48 49 P Boleh tidak ibu menggambarkan sedikit tentang keadaan fisik
ibu?
50
P3 Contohnya kayak apa ya mba? 51
P Seperti contohnya, saya memiliki tubuh yang sehat, saya
cantik, tubuh saya ramping, yah seperti itu contohnya” 52 53 P3 Oh iya, saya sudah tua jadi sering sakit-sakit, saya ramping
(tertawa, dan bertanya ke keponakannya) eh nok, ini kurus apa ramping yah, saya susah tidur, skarang sering gatal-gatal juga.
54 55 56 P Bagaimana ibu sehari-harinya dalam memperhatikan keadaan
fisik ibu?” 57 58
P3 Mandi tiap hari, bersih-bersih yah seperti itu mba” 59 P Dampak dari penyakit ibu sekarang ini terhadap keadaan fisik
ibu bagaimana? ”
60 61 P3 Yah gimana mba, ada luka juga jadinya gak enak sama yang
lain, malu mba
P Iya bu sabar dan berdoa saja ” 64
P3 Iya mba..” 65
P Nah bu, apa pendapat ibu mengenai perilaku-perilaku sekitar serta tindakan moral?
66 67 P3 Yah, di beri pelajaran juga pengarahan agar tidak terulang
perbuatannya, dekat terhadap agamanya.
68 69 P Pengarahan seperti apa kira-kira yang bisa diberikan?” 70 P3 Yah, diberitahu kalau tindakannya itu salah” 71 P Kemudian bu, menurut ibu, proses pengambilan keputusan
yang baik dan benar itu seperti apa?”
72 73 P3 Mungkin di bicarakan bersama dulu yah, baru di putuskan
jangan ambil keputusan sendiri.
74 75 P Bisa ibu menggambarkan sifat ibu yang sekarang?” 76 P3 Saya bagus kok mbak, baik sama tetangga, nggak
pemarah,keponakan-keponakan ikut sama saya kok?”
77 78 P Jadi ibu ini mudah bergaul yah sama tetangga? 79 P3 Oh, iya he’em, bagus semua tetanggaku mba,aku disini rame
terus,kalau orangnya gak baik kan nggak didatangi gitu” 80 81 P Apa yang ibu lakukan kalau punya masalah?” 82
P3 Sama orang?” 83
P Sama orang atau yang lainnya?” 84
P3 Yah, bagimana yah, yah kalau bisa jangan sampai lah mba,
kalau ada yah, saya mengalah aja gitu.” 85 86 P Trus bu, kalau misalnya masalah yang dihadapi terlalu rumit,
ibu mudah menyerah?”
87 88 P3 Yah ,gak menyerah,bagaimana caranya yah, apa saya yang
minta ampun atau gimana, tapi saya gak nyerah, gak usah dilawan pokoknya dah”
89 90 91 P Kalaupun yang melakukan kesalahan itu ibu juga, ibu akan
mengakui tanpa marah?” 92 93
P3 Mau,kalau punya masalah mau aja minta maav dan gakmarah” 94 P Kemudian bu, apa pendapat ibu mengenai keluarga” 95
P3 Keluargaku bagus aja mbak” 96
P Bagus bagaimana bu, boleh ibu ceritakan sedikit? 97 P3 Yah, pada datang nemenin saya, peduli sama saya, pokoknya
sayanglah, begitu.
98 99
P Perasaan ibu tentang keluarga bagaimana bu? 100
P3 Pada anak-anak ibu?” 101
P Pada anak-anak maupun sanak saudara yang lain” 102 P3 Anak-anakku baik semua, aku juga sebaliknya tiap malam
yang laki-laki tidur disini sering gantian juga sama yang lainnya, makanya sayang sama keluarga”
P3 Gak ada mungkin hanya masalah-masalah kecil, tapi masih bisa diselesaikan
107 108 P Dukungan yang diberikan oleh keluarga dalam keadaan ibu
sakit gimana bu?” 109 110
P3 Anak saya bagus semua, mau pergi ntar dibilang,besok mau dibelikan apa, kalau mau kesini juga ditanya mau titip apa, kalau yang larangan saya gak minta, banyak larangannya loh mba, kalau sakit gula itu mbak.
111 112 113 114 P Iya, bu, trus ibu nurut gak sama larangan-larangan makanan
itu?
115 116
P3 Yah iya” 117
P Trus bu, bagaimana cara ibu bersosialisasi di lingkungan
rumah?” 118 119
P3 Kalau tetangga punya apa-apa gitu biasa di kasih, saya juga sebaliknya jadi bergantian gitu,biar jaga kerukunan lah mbak”
120 121 P Ada pengaruh diabetes yang ibu alami dengan pergaulan ibu
dengan lingkungan sekitar gak bu?” 122 123
P3 Gak” 124
P Teman-teman menjauh gitu gak bu?” 125
P3 Oh gak,malah kasian dan sayang sama saya mbak 126
P Rasa sayang teman ibu ke ibu gimana?” 127
P3 Suka beri doa, beri dukungan biar cepat sembuh gitu. 128
P Teman-teman sebaya ibu membantu ibu gak, menghadapi
penyakit diabetes ini?” 129 130
P3 Pokoknya saling membantu, mendengar saya kumat gitu, udah pada datang nanyain keadaan, pokoknya peduli” 131 132 P Bagaimana pendapat ibu mengenai llingkungan kerja ibu
sendiri?
133 134 P3 Saya kan dulu juga ibu rumah tangga, jadi kerjanya di situ-situ
saja, sekarang kan sakit jadi nggak bisa apa-apa, semua anak yang bantuin jadi saya senang-senang saja
135 136 137
P Menurut ibu, kegagalan itu seperti apa? 138
P3 Yah, gagal aja, tidak bisa dilanjutkan” 139 P Terakhir bu, apa harapan ibu ke depannya sih ? 140 P3 Harapannya, dapat segera keluar dari rumah sakit, kumpul lagi
dengan anak cucu, kedepannya biar lebih baik saja.
141 142 P Tidak bisa dilanjutkan gimana maksudnya bu? 143 P3 Yah, udah mentok, gak bisa buat apa-apa lagi. 144
P Ok baik terima kasih banyak buat waktu dan kesediaan dari Ny. W untuk diwawancara. Hasil dari wawancara ini, akan dijaga kerahasiaannya, dan akan digunakan untuk
kepentingan dalam membuat skripsi. Misalnya kalau ada
hal lain yang mungkin kurang jelas dan butuh informasi lebih
lanjut dari Ny. W, maka saya akan kembali lagi.” 149 150
P3 Ohh iya boleh-boleh..” 151
Verbatim Triangulasi
Wawancara Partisipan Triangulasi 1
S Isi Percakapan Kode
P Selamat pagi ibu 1
Pt 1 Iya, selamat pagi mbak 2
P Boleh tau ini dengan ibu siapa? 3
Pt 1 Saya ibu M, isteri bapak S 4
P Oh iya bu, perkenalkan nama saya Senda Lana, boleh saya tanya-tanya sedikit bu?
5 6
Pt 1 Oh iya silahkan. 7
P Bagaimana sih keseharian bapak S dalam memperhatikan penampilannya?
8 9 Pt 1 Bapak tuh, suka rapi walau sakit tapi rajin mandi walau di
tempat tidur saja.
10 11 P Bagaimana dengan kondisi dan dampak kesehatan bapak
sekarang bu?
12 13 Pt 1 Yah, kondisinya kayak gini toh mbak, masih dampaknya pun di
kaki tapi lama-lama kalo diobati insya allah pasti sembuh.
14 15 P Bapak di lingkungan sering ikut kegiatan agama bu? 16 Pt 1 Iya sering sekali ke mesjid, ngasih ceramah, mengaji. 17 P Kalau menurut ibu bagaimana dengan keputusan-keputusan
yang diberikan oleh bapak?
18 19 Pt 1 Kita itu kalo ada sesuatu pasti diputuskan bersama-sama biar
sama-sama enak juga toh mbak.
20 21 P Iya bu hehehe, boleh nggak ibu cerita sedikit ke saya
bagaimana sifat bapak?
22 23 Pt 1 Kalau bapak itu lebih ke agama terus suka main sama
cucunya jadikan di sini kurang betah, katanya lebih enak kalau di rumah, lebih rame katanya.
24 25 26 P Kalau dengan lingkungan gitu bapak mudah bergaul nggak
bu?
27 28 Pt 1 Iya, sering sama teman-temannya itu ngaji, kumpul
sama-sama, di kantor pun begitu , pokoknya baik orangnya.
29 30 P Kalau ada masalah gitu bagaimana sikap bapak, bu? 31 Pt 1 Kalau ada masalah di kantor maupun di lingkungan dan di
rumah, sebisa mungkin di selesaikan secepatnya.
32 33 P Bagaimana sih bu, sikap bapak ke keluarga ? 34 Pt 1 Bapak itu gimana yah, baik dan sayang sama keluarganya,
kerja banting tulang buat ngurus keluarga sampai anak-anaknya sukses, sebaliknya juga gitu mbak anak-anak tuh sayang sama bapaknya sampai-sampai mau patungan buat bayar uang rumah sakit bapaknya.
Pt 1 Jarang, kalau pun ada masalah kecil masih bisa di atasi 41 P Teman –teman sebaya beri dukungan dengan kondisi bapak
yang sekarang ini nggak bu ?
42 43 Pt 1 Oh iya, didoakan biar cepat sembuh, trus sering di jengukin
teman-temannya di kantor maupun di lingkungan rumah, karena gini bapak itu kalau di kantor atau di mana saja nggak pernah ngganggap bawah orang di anggapnya semuanya itu sama saja di mata allah.
44 45 46 47 48 P Makasih yah bu, sudah dikasih kesempatan buat ngobrol,kalau
misalnya ada yang kurang boleh nanti saya kembali ?
49 50
Pt 1 Iya mbak sama-sama, silahkan saja. 51
Verbatim Triangulasi Partisipan 2
S Isi Percakapan Kode
P Selamat siang ibu. 1
Pt 2 Iya 2
P Bagaimana kabarnya hari ini bu? 3
Pt 2 Baik 4
P Perkenalkan nama saya senda lana, boleh tau nama ibu siapa?
5 6
Pt 2 Saya ibu S 7
P Kalau boleh tahu hubungan ibu dan bapak S ini apa?
8
Pt 2 Saya ibunya. 9
P Oh iya, ibu boleh minta waktunya sebentar kita cerita-cerita sedikit?
10 11
Pt 2 Oh iya boleh 12
P Bagaimana dengan kondisi bapak s sekarang bu?
13
Pt 2 Wah, kondisinya gitu-gitu aja mbak, tidur-tiduran saja, nggak bisa buat apa-apa.
14 15 P Akibatnya dari diabetes terhadap kondisi bapak
s seperti apa bu?
16 17 Pt 2 Tuh mba bisa liat kakinya sendiri terus
tidur-tiduran, susah bergerak, sakit juga.
18 19 P Bu, kalau bapak liat hal-hal yang nggak sesuai
dengan perilaku moral pada lingkungan sekitar biasa di marahin nggak bu?
20 21 22 Pt 2 Pernah ada anak kecil smp ngerokok di dekat
rumah tuh di tegur sama anak saya.
P Bu ,gimana cara bapak s mengambil keputusan di rumah bu?
25
Pt 2 Sering ngomong dulu baru sama di putuskan. 26 P Sifat bapak S gimana sih bu, apa suka
marah-marah bu?
27
Pt 2 Kalau anak saya itu baik orangnya cuma sering marah-marah kalau kesakitan atau minta tolong saya lama, tapi dulu juga mbak sering berantem sama istrinya, saya kan tinggal sama-sama mereka, saya sakit kuping kalau dengar mereka berantem.
28 29 30 31 32
P Bapak S sering sedih nggak sih bu dengan keadaan rumah tangganya kemudian sakitnya, pernah cerita nggak ke ibu?
33 34
Pt 2 Kalau sedih sih iya, orang biasa kerja trus sakit tidur-tiduran, kadang kalau udah nggak kuat nahan sakit badan sering nangis terus banya ngeluh ke saya, saya Cuma bisa bilang sabar aja.
35 36 37 38
P Oh, iya bu kalau dengan orang sekitar misalnya tetangga-tetangga gitu gimana sifat bapak S ?
39 40 Pt 2 Kalau dengan sekitar rumah biasa saja, sering
bantu-bantu, ngaji sama teman-teman yang lain tapi kalau sekarang nggak bisa Cuma tiduran aja.
41 42 43
P Kalau bapak S punya masalah gitu gimana tanggapannya bu,
44
Apalagi kalau yang buat masalah itu bapak S sendiri ?
45
Pt 2 Setau saya dia akan selesaikan, kalau susah paling cerita sama keluarga lain minta pendapat, kalau buat salah yah minta maav. Yang penting harus di selesaikan masalahnya.
46 47 48
P Bapak S itu sayang nggak dengan keluarga? 49 Pt 2 Oh sayang, kalau nggak dulu nggak kerja. 50 P Trus sering ada perselisihan nggak bu ? 51 Pt 2 Yah itu dengan istrinya itu. 52 P Kalau keluarga sayang nggak sama bapak S? 53 Pt 2 Sayang mbak, kalau tidak, tidak di jenguk, di
jaga, di doakan juga.
54 55 P Keluarga membantu apa sih bu selain itu ? 56 Pt 2 Paling ngasih sembako, ngasih uang
secukupnya juga.
57
P Bu, dengan kondisi bapak S yang sekarang bagaimana dengan teman-temannya bu, apa
ada pengaruh bu ?
Pt 2 Nda, ada sering di besuk teman-temannya itu, cuma mungkin anaknya malu dengan lukanya sekarang tuh, di tutup dengan ini (menunjuk kapas).
60 61 62
P Kalau dengan anggota lain bapak S baik yah bu ?
63
Pt 2 Oh iya baik. 64
P Makasih banyak yah bu sudah memperbolehkan saya cerita-cerita dengan ibu, saya pamit yah bu.
65 66
Pt 2 Iya mari. 67
Verbatim Triangulasi Partisipan 3
S Isi Percakapan K
P Selamat siang mbak, kenalan nama saya senda lana boleh tau nama mbak siapa?
1 2 Pt 3 Siang juga mba nama saya N. 3 P Boleh tau hubungan mbak dengan ibu T
apa?
4
Pt 3 Oh saya ponakannya, tapi udah tinggal dengan ibu udah dari kecil, kayak anaknya.
5 6 P Oh iya mbak, boleh saya wawancara
sebentar dengan mbak?
7
Pt 3 Oh iya boleh silahkan. 8
P Saya mau tanya tentang bagaimana keadaan ibu T sekarang sih mbak?
9 10 Pt 3 Gini aja mbak, istirahat aja nggak
ngapa-ngapain
11
P Kondisi kesehatannya gimana, semakin baik atau buruk?
12
Pt 3 Semakin membaik mbak dari sebelumnya, walau sekarang tuh sering gatal-gatal karna juga kan ada luka itu, trus susah tidur.
13 14
P Mbak, ibu T itu sering memperhatikan penampilannya nggak sih, seperti rapi atau gimana mbak?
15 16
Pt 3 Ibu itu orangnya suka yang bersih, juga rapi orangnya.
17
P Kalau tiap ada keputusan gitu biasanya ibu gimana? Apa ngambil keputusan sendiri ?
Pt 3 Oh nggak mbak, kalau ada masalah gitu sering ngobrol trus cerita ke yang lainnya baru sama-sama ambil keputusan yang baik tuh gimana.
20 21 22
P Kalau ada sifat-sifat dari orang sekitar yang salah gitu ibu T berani negur nggak?
23 24 Pt 3 Iya, kalau salah kan di tegur sama ibu, saya
juga gitu kok kalau salah pasti di tegur tapi baik-baik sama ibu.
25 26
P Boleh nggak mbak cerita bagaimana sifat ibu itu?
27
Pt 3 Ibu itu orangnya ramah, baik sama yang lainnya juga gitu nggak di beda-bedakan.
28 29 P Kalau sama lingkungan rumah ibu orangnya
gimana?
30
Pt 3 Kalau ibu itu sering ikut pengajian sama ibu-ibu tetangga rumah, kalo masak gitu yang berlebih sering di bagi-bagi ke tetangga, begitu juga sebaliknya.
31 32 33
P Misalnya kalau ada masalah yang rumit nih, ibu T mudah nyerah nggak?
34 35 Pt 3 Kalau masalah yang sulit ndak tahu yah
mbak, sampai skarang juga nggak ada masalah yang besar gitu, tapi pasti ibu nggak akan nyerah.
36 37 39
P Kalau ibu itu sayang nggak sama keluarga? 39 Pt 3 Semua sayang lah mbak, kalau nggak saya
mana betah saya tinggal sama ibu T, gitu juga sebaliknya kita keluarga juga sayang sama ibu, sering gonta-ganti giliran jaga ibu, terus pada datang jenguk biar ibu nggak bosan ada di rumah sakit.
40 41 42 43
P Iya yah mbak bagus itu, oh iya kalau di keluarga sering ada perselisihan nggak?
44 45 Pt 3 Mungkin ada perselisihan kecil tapi bisa di
selesaikan.
46
P Dukungan dari keluarga untuk ibu apa sih? 47 Pt 3 Kalau dukungan itu kita sering kasih
kekuatan ngomong ke ibu biar nggak pikiran, terus sering di jaga dan dijengukin biar ibu nggak bosan aja.
48 49 50
P Kalau ibu bersosialisasi di rumah gimana mbak ?
51
Pt 3 Ibu itu sering ngaji sama ibu-ibu di sekitar rumah, terus baik sama tetangga.
P Para teman ibu sering datang jenguk atau bantu ibu T nggak mbak?
54 55 Pt 3 Sering di jengukin sama tetangga. 56 P Ibu T di rumah sebagai ibu rumah tangga, ibu
T biasa bersih-bersih gitu nggak mbak?
57 58 Pt 3 Dulu sih iya, tapi sejak ibu sakit udah nggak
di bolehin lagi sama kita semua, jadinya ibu hanya istirahat saja.
59 60
P Oh iya mbak, makasih yah mbak udah meluangkan waktu untuk saya ngobrol-ngobrol, saya pamit yah mbak.
61 62
Pt 3 Iya mbak semoga sukses kerjanya. 63
P Makasih mbak, mari 64
Pt 3 Iya, mari 65