• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN Analisis Kelas Kata Dan Pola Kalimat Pada Tulisan Cerita Pendek Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 2 Sawit Boyolali.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN Analisis Kelas Kata Dan Pola Kalimat Pada Tulisan Cerita Pendek Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 2 Sawit Boyolali."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT

BOYOLALI

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1

Oleh:

YESI NUR CAHYATI A 310 110 079

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT

BOYOLALI

YESI NUR CAHYATI, A 310 110 079, Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015, xvi + 282

Jl. A Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta 57102 yesinurcahyati@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kelas kata yang terdapat pada tulisan cerita pendek siswa kelas VIII C SMP N 2 Sawit Boyolali, dan (2) menganalisis pola kalimat yang digunakan seorang siswa kelas VIII C SMP N 2 Sawit Boyolali dalam menulis cerita pendek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini berbentuk deskriptif sebab tujuan penelitian ini mendeskripsikan analisis kelas kata dan pola kalimat pada tulisan cerita pendek siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Sawit Boyolali. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan metode dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini mencakup tiga komponen, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. (1) kelas kata yang paling banyak muncul yaitu kelas kata nomina yang berjumlah 150 kata, (2) kedua, yaitu kelas kata verba berjumlah 139 kata, (3) ketiga, yaitu kata tugas berjumlah 69 kata, (4) keempat, kelas kata paling sedikit digunakan yaitu kelas kata adjektiva berjumlah 43, (5) kelas kata nomina terbagi menjadi dua yaitu nomina dasar 88 kata dan nomina turunan 62 kata, (6) verba yang paling banyak digunakan berupa verba turunan 125 kata dan verba dasar 14, (7) kata tugas yang paling sering muncul adalah kata tugas bentuk konjungtor yang berjumlah 43, (8) kata adjektiva bentuk sikap batin adalah kelas kata bentuk adjektiva yang paling banyak muncul yaitu berjumlah 18 kata. Pola kalimat yang ditemukan sebanyak 95 pola, dari 139 jumlah kalimat yang dianalisis. Pola-pola tersebut yaitu SPO, SPPel, KSPK, KSPPel, KSPO, SP, SPOK, dan lain-lain. Pola kalimat yang dominan yaitu SPO sejumlah 7 pola kalimat. Pada umumnya pola kalimat yang siswa susun berupa pola kalimat tunggal.

(4)

A. PENDAHULUAN

Peningkatan hasil belajar siswa merupakan tujuan yang ingin selalu di

capai oleh para pelaksana pendidikan dan peserta didik. Tujuan tersebut dapat

berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata pelajaran

bahasa Indonesia dan sastra Indonesia standar kompetensi dikaitkan dengan

keempat kemampuan berbahasa, yaitu menyimak, membaca, berbicara dan

menulis.

Bahasa terbagi menjadi dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis.

Pemahaman terhadap bahasa tulisan tergantung dari pengalaman orang yang

membaca tulisan itu. Kekurangan pengalaman akan menimbulkan kesulitan

dalam menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan. Dengan kata lain,

seseorang yang menguasai banyak kosa kata dapat dengan mudah untuk

menuangkan sebuah tulisan. Di dalam dunia pendidikan, menulis adalah

sesuatu yang sangat berharga, sebab menulis membantu seseorang berpikir

lebih mudah.

Penyampaian informasi melalui sarana tulisan untuk berbagai

keperluan merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Berbagai

informasi itu antara lain berbentuk berita dan ilmu pengetahuan akan lebih

efektif apabila disampaikan melalui sarana tulisan. Kemampuan menulis

sangat penting untuk dimiliki dan dikuasai oleh siswa SMP sebagai bekal

dalam menuangkan setiap tulisannya ke jenjang yang lebih tinggi. Berbeda

dengan kemampuan yang lain, kemampuan menulis menuntut siswa untuk

membangun pemahaman tentang tata cara menulis. Artinya, siswa dituntut

mampu menggunakan ejaan, kosa kata, serta mampu membuat kalimat dan

menghubungkan kalimat dalam satu paragraf sesuai dengan tingkat

kemampuan siswa SMP.

Kegiatan menulis yang dilakukan siswa SMP khususnya kelas VIII C

bertujuan agar dapat menuangkan gagasanya ke dalam tulisan cerita pendek.

Menulis cerita pendek diajarkan di SMP agar dapat membangkitkan kesan

siswa melalui uraian atau lukisan tertentu. Berdasarkan hasil observasi awal di

(5)

bahasa Indonesia Bapak Ahmadi, S.Pd, M.Pd di SMP N 2 Sawit Boyolali

tradisi menulis para pelajar masih rendah. Rendahnya tulisan siswa itu tampak

pada hasil tulisan siswa ketika guru memberikan tugas menulis. Dalam

menulis, penulis harus memperhatikan kalimat-kalimat yang ditulisnya

sehingga orang yang membaca tulisan kita bisa memahami maksud yang kita

sampaikan (Markhamah dkk., 2009:7).

Berdasarkan uraian di atas, ada dua masalah yang perlu dicari

jawabannya, yaitu kelas kata apa sajakah yang diperoleh siswa kelas VIII C

SMP N 2 Sawit Boyolali dalam menulis cerita pendek dan pola kalimat apa

sajakah yang digunakan seorang siswa kelas VIII C SMP N 2 Sawit Boyolali

dalam menulis cerita pendek. Dalam penelitian ini ada dua tujuan yang ingin

dicapai, yaitu menganalisis kelas kata yang terdapat pada tulisan cerita pendek

siswa kelas VIII C SMP N 2 Sawit Boyolali dan menganalisis pola kalimat

yang digunakan seorang siswa kelas VIII C SMP N 2 Sawit Boyolali dalam

menulis cerita pendek.

Penelitian ini diharapkan memeberikan untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan Bahasa Indonesia, khususnya bidang pembelajaran bahasa dan

sebagai kerangka berpikir bagi penegasan teori yang telah ada terutama dalam

bidang kelas kata dan pola kalimat. Selain itu, bagi peneliti lain dapat

memotivasi dan menjadikan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya

dengan hasil yang lebih baik lagi.

Menurut Kridalaksana (2005:43) kelas kata adalah perangkat kata yang

sedikit banyak berperilaku sintaksis sama. Pembagian kelas kata dalam bahasa

Indonesia menurut Keraf (dalam Muslich, 2008:112-114) dibagi menjadi 4,

antara lain: kata benda (nomina), kata kerja (verba), kata sifat (adjektval) dan

kata tugas. Sugono (2002:97) mengatakan bahwa Pola kalimat dasar adalah

kalimat yang berisi informasi pendek pokok dalam struktur inti, belum

mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti

penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek,

(6)

Yusaliyani (2005) melakukan penelitian yang berjudul “Karakteristik Pola Kalimat dalam Album Bintang di Surga pada Lirik Lagu Peterpen” penelitiannya memiliki tujuan untuk mendeskripsikan pola kalimat dan jenis

kalimat dalam album Bintang di Surga pada lirik lagu Peterpen. Dari hasil

analisis pola kalimat majemuk lebih banyak ditemukan ada data yaitu pola

kalimat majemuk setara dan pola kalimat majemuk bertingkat. Jenis kalimat

yang ditemukan pada data ditinjau dari segi bentuk kalimat majemuk setara

sebanyak 38 kalimat dan kalimat majemuk bertingkat sebanyak 7 kalimat.

Ditinjau dari segi maknanya ditemukan kalimat deklaratif (kalimat berita)

sebanyak 32 kalimat, kalimat interogatif (kalimat tanya) sebanyak 4 kalimat,

kalimat imperatif (kalimat perintah) sebanyak 7 kalimat, kalimat eksklamatif

(kalimat seru) sebanyak 2 kalimat. Kalimat emfatik (kalimat penegas) tidak

ditemukan pada data. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama

mengkaji pola kalimat. Perbedaan dengan penelitian ini adalah objek yang

dikaji.

Haryanti (2011). Penelitiannya berjudul “Analisis Kelas Kata dan Pola Kalimat pada Tulisan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Sekolah Dasar Tentang Watak Anggota Keluarga ”. penelitiannya memiliki tujuan untuk (1) menganalisis kelas kata pada tulisan deskripsi siswa kelas IV SD tentang

watak anggota keluarga, dan (2) menganalisis pola kalimat yang digunakan

seorang siswa kelas IV dalam menulis deskripsi tentang watak anggota

keluarga. Berdasarkan analisis data pada tulisan deskripsi siswa kelas IV

tentang watak anggota keluarga ditemukan hasil bahwa kelas kata yang

banyak dijumpai yaitu nomina, verba, dan adjektiva. Pola kalimat pada tulisan

deskripsi siswa kelas IV SD diperoleh 62 pola kalimat dari 198 kalimat yang

dianalisis berdasarkan struktur kalimat. Adapun pola kalimat yang dominan

yaitu SPK. Kalimat yang mereka susun berupa kalimat tunggal, di samping

kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Penelitian ini

sama-sama meneliti kelas kata dan pola kalimat. Perbedaannya terletak pada data

(7)

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Sawit, kecamatan

Karangduren, kabupaten Boyolali Waktu penelitian dilakukan selama empat

bulan, yaitu dari bulan November 2014 sampai dengan Februari 2015.

Jenis dan strategi penelitian yang digunakan berupa deskriptif

kualitatif. Penelitian ini berbentuk deskriptif sebab tujuan penelitian ini

menggambarkan atau mendeskripsikan analisis kelas kata dan pola kalimat

pada tulisan cerita pendek siswa kelas VIII C SMP N 2 Sawit. Data yang

dikumpulkan dan dikaji adalah analisis kelas kata dan pola kalimat pada

tulisan cerita pendek siswa kelas VIII C SMP N 2 Sawit. Adapun sumber data

dari tulisan cerita pendek siswa kelas VIII C SMP N 2 Sawit. Pengambilan

data kelas VIII C dengan memilih siswa yang mempunyai karakteristik rajin,

pandai, dan bersedia menuliskan pengalaman pribadinya melalui cerita pendek

tanpa mengganggu batin siswa itu sendiri.

Teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Observasi

digunakan untuk mengamati pelaksanaan menulis cerita pendek. Wawancara

dengan guru dilaksanakan sebelum melakukan kegiatan pembelajaran yang

dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang

berkaitan dengan pelaksanaan menulis cerita pendek. Metode dokumentasi

dipakai untuk mengambil data dari tulisan cerita pendek siswa kelas VIII C

SMP Negeri 2 Sawit. Teknik pengumpulan data dengan mengkaji dokumen

yaitu menganalisis berdasarkan kelas kata dan pola kalimat. Metode tes

digunakan sebagai alat penelitian dalam mengumpulkan data untuk

mengetahui kemampuan menulis cerita pendek siswa kelas VIII C SMP

Negeri 2 Sawit Boyolali.

Teknik analisis data dalam penelitian ini mencakup tiga komponen,

yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Reduksi data yang dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi (Moleong,

(8)

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan

proses seleksi, perfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data yang

terkumpul. Dalam tahap ini dikumpulkan tulisan cerita pendek siswa, dan

diidentifikasi kelas kata dan pola kalimat yang digunakan oleh setiap

responden. Sajian data berupa deskripsi analisis kelas kata dan pola kalimat

pada tulisan cerita pendek siswa kelas VIII SMP N 2 Sawit. Tahap berikutnya

melakukan penarikan kesimpulan atau verifikasi teori baru akan tampak

sewaktu analisis data mulai dilakukan.

C. HASIL DAN PPEMBAHASAN 1. Analisis Kelas Kata

Kelas kata dianalisis dengan meneliti perolehan yang berupa

nomina, verba, adjektiva, dan kata tugas. Berikut hasil analisis kelas kata

pada tulisan cerita pendek siswa kelas VIII C SMP N 2 Sawit, Boyolali.

a. Kata Benda (Nomina)

1) Hujan dan lumpur menjadi licin”.

a) Hujan

Kata hujan merupakan kata benda sebab tidak dapat

diingkarkan dengan kata tidak dan dapat diikuti oleh adjektiva,

baik secara langsung maupun tidak langsung, maupun dengan

di antarai oleh kata yang. Di bawah ini merupakan pembuktian

bahwa kata hujan termasuk kata benda.

Kata benda + yang + kata sifat

Hujan + yang + lebat

Hujan yang lebat

b) Lumpur

Kata lumpur merupakan kata benda karena menduduki fungsi

subjek dan diikuti oleh adjektiva. Di bawah ini merupakan

pembuktian bahwa kata lumpur termasuk kata benda.

Kata benda + yang + kata sifat

Lumpur + yang + licin

(9)

b. Kata Kerja (Verba)

1) “Sang kelinci berkelili(n)g()dan menyapa teman-temannya yang berada di hutan itu”.

a) Berkeliling

Kata berkeliling merupakan kata kerja karena memiliki fungsi

utama sebagai inti predikat dalam kalimat dan terdapat prefiks

ber- yang menjelaskan makna inhern perbuatan (aksi). Di

bawah ini merupakan pembuktian bahwa kata berkeliling

termasuk kata kerja.

Kata kerja + dengan + kata sifat

Berkeliling + dengan + hati-hati

Berkeliling dengan hati-hati

b) Menyapa

Kata menyapa merupakan kata kerja karena memiliki fungsi

utama sebagai fungsi predikat dan terdapat prefiks me- yang

menjelaskan makna inhern perbuatan. Di bawah ini merupakan

pembuktian bahwa kata menyapa termasuk kata kerja.

Kata kerja + dengan + kata sifat

Menyapa + dengan + ramah

Menyapa dengan ramah

c. Kata Sifat (Adjektiva)

1) “Aku dan dia menahan rindu yang sangat lama”.

a) Rindu

Kata rindu merupakan kata sifat karena bertalian dengan

pengacuan suasana hati atau perasaan. Di bawah ini merupakan

pembuktian bahwa kata rindu termasuk kata sifat.

Sangat + kata sifat

Sangat + rindu

Sangat rindu

(10)

b) Gembira

Kata gembira merupakan kata sifat karena bertalian dengan

pengacuan suasana hati atau perasaan. Di bawah ini merupakan

pembuktian bahwa kata gembira termasuk kata sifat.

Sangat + kata sifat

Sangat + gembira

Sangat gembira

c) Senang

Kata senang merupakan kata sifat karena bertalian dengan

pengacuan suasana hati atau perasaan. Di bawah ini merupakan

pembuktian bahwa kata senang termasuk kata sifat.

Sangat + kata sifat

Sangat + senang

Sangat senang

d. Kata Tugas

1) “Saat lomba dimulai, tepat dengan panennya buah-buahan milik orang orang termasuk juga petani”.

a) Dengan

Kata dengan merupakan kata tugas karena tidak dapat

digabung dengan afiks dan menghubungkan dua satuan bahasa.

2) Hari libur sekolah ini aku dan keluargaku berencana libur(an) ke

Bali.

b) Ke Bali

Kata ke Bali merupakan kata tugas karena hanya memiliki

tugas untuk memperluas atau mengadakan transformasi kalimat

serta tidak dapat menempati fungsi-fungsi pokok dalam sebuah

kalimat.

2. Analisis Pola Kalimat

a. (S)i kelinci memegang tali itu(,) kemudian Sang tupai menarik kelinci S1 P1 O1 Konj. S2 P2 O2 ke tempat yang aman.

(11)

(a) Si kelinci, sang tupai, dan kelinci merupakan subjek karena

dapat diidentifikasi dengan kata tanya siapa dan merupakan kategori

nomina yang terletak di awal kalimat, (b) memegang dan menarik

merupakan predikat karena termasuk kategori verba yang dapat

diidentifikasi menggunakan kata tanya bagaimana, (c) tali itu adalah objek

karena merupakan kata benda yang dapat digantikan oleh bentuk –nya dan berupa kategori frasa nomina, (d) ke tempat yang aman merupakan

keterangan tempat karena menyatakan tempat terjadinya peristiwa dan

berupa kategori preposisional, (e) kemudian merupakan konjungsi

koordinatif yang menyatakan pengurutan.

b. Sa(n)g keli(n)ci berja(n)ji kepada tupai bahwa dia tidak akan menghina S1 P1 O1 Konj. S2 P2

makhluk lai(n) yang ada di huta(n) itu.

O2 Ket.Tempat

(a) Sang kelinci dan dia merupakan kategori nomina yang terletak

di awal kalimat, (b) berjanji dan tidak akan menghina adalah predikat

karena merupakan kategori verba yang dapat didentifikasi dengan kata

tanya bagaimana, (c) kepada tupai dan makhluk lain merupakan subjek

karena kedua kata tersebut dapat digantikan oleh bentuk –nya dan berupa kategori frasa nomina, (d) yang ada di hutan itu merupakan keterangan

waktu karena menyatakan makna tempat terjadinya peristiwa dan berupa

kategori frasa preposisional, (e) bahwa merupakan konjungsi koordinatif

yang menyatakan penyamaan.

D. SIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan mengenai Analisis

Kelas Kata dan Pola Kalimat pada Tulisan Cerita Pendek Siswa Kelas VIII C

SMP Negeri 2 Sawit Boyolali, diperoleh simpulan sebagai berikut.

1. Kelas Kata pada Tulisan Cerita Pendek Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 2

(12)

Kelas kata yang diperoleh siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Sawit

Boyolali pada tulisan cerita pendek yang banyak dijumpai yaitu, (1) kelas

kata yang paling banyak muncul yaitu kelas kata nomina yang berjumlah

150 kata, (2) kedua, yaitu kelas kata verba berjumlah 139 kata, (3) ketiga,

yaitu kata tugas berjumlah 69 kata, (4) keempat, kelas kata paling sedikit

digunakan yaitu kelas kata adjektiva berjumlah 43, (5) kelas kata nomina

terbagi menjadi dua yaitu nomina dasar 88 kata dan nomina turunan 62

kata, (6) verba yang paling banyak digunakan berupa verba turunan 125

kata dan verba dasar 14, (7) kata tugas yang paling sering muncul adalah

kata tugas bentuk konjungtor yang berjumlah 43, (8) kata adjektiva bentuk

sikap batin adalah kelas kata bentuk adjektiva yang paling banyak muncul

yaitu berjumlah 18 kata.

2. Pola Kalimat pada Tulisan Cerita Pendek Siswa Kelas VIII C SMP Negeri

2 Sawit Boyolali

Pola kalimat yang ditemukan sebanyak 95 pola, dari 139 jumlah

kalimat yang dianalisis. Pola-pola tersebut yaitu SPO, SPPel, KSPK,

KSPPel, KSPO, SP, SPOK, dan lain-lain. Pola kalimat yang dominan yaitu

SPO sejumlah 7 pola kalimat. Pada umumnya pola kalimat yang siswa

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Haryanti, Eni. 2011. “Analisis Kelas Kata dan Pola Kalimat pada Tulisan Deskripsi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Tentang Watak Anggota Keluarga”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kridalaksana, Harimurti. 2005. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Markhamah dan Atiqa Sabardila. 2009. Analisis Kesalahan dan Kesantunan Berbahasa. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Muslich. Masnur. 2008. Tatabentuk Bahasa Indonesia: Kajian Ke Arah Tatabahasa Deskriptif. Jakarta: Bumi Aksara.

Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugono, Dendy. 2002. Berbahasa Indonesia Dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara.

(14)

LAMPIRAN

Nama : Yesi Nur Cahyati

NIM : A 310110079

Tempat, Tanggal Lahir : Sragen, 8 Juli 1993

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Alamat : Bakung RT. 11, Pringanom, Masaran, Sragen

No. Hp : 085728422091

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai pranata milik pemerintah yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan masyarakat, adalah perlu bagi sebuah rumah sakit pemerintah untuk mempertahankan dan memperbaiki

Skenario lain adalah penentuan jatah penebangan tahunan (JPT) bagi pemegang IUPHHK dengan ketat. JPT hams mempertimbangkan kemampuan hutan untuk pulii kembali

peserta pemilihan umum untuk memilih anggota..

(2) Rendahnya produktivitas rumput laut dipengaruhi secara nyata oleh dukungan kelembagaan, kompetensi, dan

Dalam konteks penelitian ini kebutuhan praktis bagi buruh perempuan misalnya berupa pelayanan akan penitipan anak di tempat kerja (baik tempat kerja ayah maupun ibu),

Estimasi penelitian diformulasikan dalam bentuk persamaan tunggal ( single equation ), dengan variabel dependen adalah permintaan pariwisata yang diproksi dengan jumlah

Gaya pengasuhan digambarkan dalam tiga dimensi disiplin besar (Baumrind, 1967) yaitu authoritarian (berpusat pada orangtua), permissive (berpusat pada anak) dan

[r]