• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENUMBUHKAN KEMAMPUAN ENTERPRENEURSHIP ANAK Menumbuhkan Kemampuan Enterpreneurship Pada Anak Melalui Kegiatan Market Day Di Kelompok B Tk Putri Serang Sumber Kecamatan Banjarsari Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENUMBUHKAN KEMAMPUAN ENTERPRENEURSHIP ANAK Menumbuhkan Kemampuan Enterpreneurship Pada Anak Melalui Kegiatan Market Day Di Kelompok B Tk Putri Serang Sumber Kecamatan Banjarsari Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MENUMBUHKAN KEMAMPUAN ENTERPRENEURSHIP ANAK MELALUI KEGIATAN MARKET DAY DI KELOMPOK B

TK PUTRI SERANG SUMBER SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Artikel Publikasi Ilmiah, Diajukan Sebagai salah satu Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi PG-Pendidikan Anak Usia Dini

Disusun Oleh: ELA FITRIA RAHMA

A520110005

PG-PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

MENUMBUHKAN KEMAMPUAN ENTERPRENEURSHIP ANAK MELALUI KEGIATAN MARKET DAY DI KELOMPOK B

TK PUTRI SERANG SUMBER SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh

Ela Fitria Rahma, Drs.Hasto Daryanto, M.Pd dan Junita Dwi Wardhani S.E, M.Ed Program Studi PG-Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

elabimbim@gmail.com

ABSTRACT

Ela Fitria Rahma/ A520110005.DEVELOPING CHILDREN’S ENTREPRENEURSHIP SKILLS THROUGH MARKET DAY ACTIVITYIN GROUP B OF PUTRI SERANG KINDERGARTEN SUMBER IN ACADEMIC YEAR OF 2014/2015

Final project. Faculty of teacher and Education Department. Muhammadiyah

University of Surakarta. April, 2015

Market day activity is an interesting and enjoyable activity for early childhood

students to learn how to grow entrepreneurship ability. However, the reality in the

kindergarten shows that there are many teachers who still use monotonactivity to

develop students’ entrepreneurship skills. The conventional activity used, in many

classrooms, does not ask the children to be active. They are only asked to sit and just

(6)

The purpose of this research is to develop children’s entrepreneurship skills in Putri

Serang Kindergarten Sumber Banjarsari in academic year of 2014/2015. The type of

this research is class action research with two cycles procedure which consist of

four steps, i.e. planning, the implementation of action research, observation, and

reflection. The subject of the research are the class-teacher and 13 students of group

B Putri Serang Kindergarten Sumber Banjarsari. The result states that the market

day activity can develop the children’s entrepreneurship ability. The average

percentage of entrepreneurship ability before the treatment until the second cycle is

pre-cycle 51,35%, first cycle 62,31%, second cycle 83,84%. The result of this research is an improvement of children’s entrepreneurship ability using market day

activity in Putri Serang Kindergarten Sumber in academic year of 2014-2015.

KEY WORDS

Entrepreneurship ability, Market day activity

ABSTRAK

Ela Fitria Rahma / A520110005. MENUMBUHKAN KEMAMPUAN ENTERPRENEURSHIP PADA ANAK MELALUI KEGIATAN MARKET DAY DI KELOMPOK B TK PUTRI SERANG SUMBER TAHUN PELAJARAN 2014/2015.Skripsi.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. April, 2015.

Kegiatan market day adalah kegiatan yang menarik dan menyenangkan bagi anak usia dini yang akan belajar untuk menumbuhkan kemampuan entrepreneurship sejak dini. Realitas yang terjadi dalam kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak banyak guru yang masih menggunakan kegiatan yang monoton dalam menumbuhkan kemampuan entrepreneurship. Kegiatan yang digunakan tidak mengajak untuk anak ikut peran aktif dalam setiap kegiatan yang diberikan guru, anak hanya duduk dan mengikuti perintah dari gurunya saja tanpa anak diberi kebebasan untuk melakukan sesuatu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menumbuhkan kemampuan entrepreneurship pada anak di TK Putri Serang Tahun pelajaran 2014-2015. Jenis

(7)

siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah guru dan 13 anak kelompok B TKPutri Serang Sumber. Hasil penelitian menyatakan bahwa dengan menggunakan kegiatan market day dapat menumbuhkan kemampuan entrepreneurship pada anak di TK

Putri Serang Sumber Banjarsari Surakarta. Adapun peningkatan rata-rata prosentase kemampuan entrepreneurship pada anak dari sebelum tindakan sampai dengan siklus II yakni pra siklus 51,35%, siklus I mencapai 62,31%, siklus II mencapai 83,84%. Kesimpulan penelitian ini adalah adanya peningkatan terhadap kemampuan entrepreneurship pada anak melalui kegiatan market day di TK Putri Serang Tahun

pelajaran 2014/2015. KATA KUNCI

Kemampuan entrepreneurship, Kegiatan market day PENDAHULUAN

Pendidikan Anak Usia Dini pada hakikatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Oleh karena itu, PAUD memberi kesempatan bagi anak untuk mengembangkan kepribadian dan potensi secara maksimal. Atas dasar ini, lembaga PAUD perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan seperti kognitif, bahasa, sosial, emosi, fisik, dan motorik (Suyadi, 2014). TK merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peranan penting dalam membina dan mengasah kemampuan anak mulai dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Aspek-aspek tersebut dapat berkembang dengan adanya proses belajar mengajar yang maksimal yang dilakukan pendidik dan anak didik.

(8)

dilakukan berkali-kali sehingga menjadi hal yang biasa. Budaya konsumtif Indonesia telah lama diterapkan masyarakat jauh sebelum zaman reformasi, pada masa orde baru terbentuklah masyarakat konsumtif yang membeli barang yang sudah jadi dari pada menciptakan atau membuat sesuatu menjadi barang jadi. Berbagai hal yang kita lakukan setiap hari adalah membeli atau belanja, ini adalah kata yang sering digunakan dalam perekonomian, baik di dunia usaha maupun didalam rumah tangga baik membeli jasa maupun barang. Setiap hari kita selalu membeli barang ataupun jasa yang sadar atau tanpa sadar sebenarnya bisa membuatnya sendiri jikalau kita mau meluangkan sedikit waktu untuk membuatnya (Alma:2007).

Jiwa entrepreneurship sebaiknya dimunculkan sejak dini karena jika entrepreneurship diberikan oleh guru secara continue lambat laun akan tertanam di

mindset anak untuk lebih menghargai dan memanfatkan barang bekas dan kemudian

anak akan mempunyai sikap pantang menyerah dan tidak takut akan resiko yang akan dihadapinya di kemudian hari (Asmani, 2011)

Keadaan di TK Putri Serang, setelah peneliti melihat dan mengamati bahwa ada permasalahan dalam kurangnya pengembangan kemampuan entrepreneurship anak, dilihat dari kegiatan belajar mengajar yang biasa saja bahkan apabila mengalami kesulitan anak langsung bilang “aku tidak bisa” dan ada beberapa yang langsung marah apabila tidak bisa mengerjakan. Diharapkan dengan menggunakan kegiatan yang menarik dan sesuai dengan perkembangan, anak dapat tertarik dan benar-benar bisa mengembangkan kemampuan kewirausahaan anak sejak dini.

Peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan yang terjadi diatas karena kemampuan enterpreneurship dan kepedulian anak di TK Putri Serang untuk memanfaatkan barang habis pakai masih sangat rendah. Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian yang berjudul “Menumbuhkan Kemampuan Entrepreneurship Pada Anak Melalui Kegiatan Market Day Di Kelompok B TK Putri Serang Sumber Kecamatan Banjarsari Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015”

(9)

Enterpreneurship berasal dari bahasa Inggris yang berasal dari kata

entrepreneur yang artinya wirausaha dan menjadi entrepreneurship yang berarti

kewirausahaan. Menurut Z.Helin Frinces (2011:12), kewirausahaan adalah orang yang mempunyai insting (semangat, jiwa, nalar, intuisi dan kompetensi) untuk berbisnis, risk taker (pengambilan resiko), berani berinvestasi, berani rugi dalam memperoleh keuntungan (gambling), dan berani melakukan perubahan dengan cepat dan besar bila memang dibutuhkan untuk menciptakan kemajuan setiap saat. Adapun beberapa ciri khusus entrepreneur yang sukses (Hendro, 2011) adalah mempunyai mimpi dan realitas yang tinggi yang mampu diubah menjadi cita-cita yang harus dicapai, mempunyai tantangan dan tidak puas dengan apa yang didapat, mempunyai ambisi dan motifasi yang kuat, mampu menjual dan memasarkan produknya dan seorang problem solver.

Market Day (Hadi, 2014) berasal dari bahasa Inggris yang berarti hari pasar, merupakan suatu kegiatan dimana siswa-siswi dalam suatu sekolah/tk melakukan simulasi penjualan dan pembelian yang dilakukan pada 1 hari tersebut. Tujuan diadakan kegiatan market day diantaranya untuk mengajarkan matematika aplikatif dan membengun rasa percaya diri pada anak serta mendidik anak-anak untuk memiliki jiwa wiraswasta dan juga jiwa kreatifitas dengan tetap mengedepankan aspek kesehatan, kebersihan, dan kelestarian lingkungan.

Salah satu penelitian terdahulu yang hampir sama dilakukan oleh peneliti adalah penelitian yang dilakukan oleh Uduak Imo Ekoh dan Aniefiok Oswald Edet jurusan Administrasi pendidikan dan perencanaan University Of Calabar, Nigeria (2011). Adapun persamaannya yaitu sama-sama mengkaji tentang entrepreneurship. Perbedaannya uduak meneliti tentang dampak positif pendidikan kewirausahaan pada siswa sedangkan peneliti meneliti tentang bagaimana cara menumbuhkan entrepreneurship pada anak usia dini.

(10)

Penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan entrepreneurship pada anak di kelompok B TK Putri Serang Tahun Pelajaran 2014/2015.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini berdasarkan pendekatannya merupakan penelitian kualitatif dengan penelitian tindakan kelas. Menurut Arikunto (2014:3) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Dalam penelitian ini variable yang diteliti adalah menumbuhkan kemampuan entrepreneurship pada anak melalui kegiatan market day.

Tempat yang digunakan sebagai penelitian adalah TK Putri Serang Sumber Kecamatan Banjarsari Surakarta yang berlokasi di jalan Kutai Barat 2 nomor 10 Sumber Jambalan Rt 03/Rw 09 Banjarsari Surakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun, anak sebagai pihak penerima tindakan berjumlah 13 anak terdiri dari 5 anak laki-laki dan 8 anak perempuan, peneliti sebagai pemberi tindakan. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dipakai adalah observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dilaksanakan untuk mengamati jalannya pelaksanaan tindakan pembelajaran. Peneliti mengamati pelaksanaan kegiatan anak-anak secara keseluruhan yang meliputi kegiatan market day dalam upaya peningkatan kemampuan entrepeneurship. Untuk pencatatan data-data dibutuhkan tabel observasi dan catatan lapangan.

2. Dokumentasi

(11)

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian penting yang muncul pada saat proses kegiatan bermain peran berlangsung yang belum terdapat dalam pedoman observasi.

Adapun analisis data yang dilakukan peneliti untuk mengetahui peningkatan yang terjadi dengan metode teknik analisis komparatif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data yang dikumpulkan adalah data peningkatan kemampuan entrepreneurship anak yang diperoleh dengan teknik observasi terhadap 5 indikator

dan 10 butir amatan. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri 2 siklus dengan gambaran sebagai berikut:

1. Pra siklus

Peneliti melakukan pengamatan lebih mendalam pada hari Kamis tanggal 19 Februari 2015. Pengamatan dilakukan mulai dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir selesai. Peneliti menyimpulkan bahwa anak-anak masih kurang aktif dalam mengikuti kegiatan bermain peran jual beli yang dilakukan oleh pendidik, hanya beberapa saja yang mau melakukannya. Sewaktu ibu guru menerangkan prosedur kegiatan banyak anak-anak yang tidak mendengarkan melainkan asik sendiri cerita dengan teman disebelahnya jadi tidak paham akan alur cerita yang akan dimainkan. Pembelajarannya dilakukan ditengah ruangan yang hanya dibatasi oleh sekat ruangan jadi apabila guru kanan kiri kelasnya sedang menerangkan akan terdengar jelas dari kelompok B yang bertempatan di tengah ruangan antara kelompok b1 dan kelompok A. Ada beberapa anak juga yang terlihat masih pemalu dan kurang percaya diri serta kurang paham aturan main dalam transaksi jual beli. 2. Siklus I

(12)

menata lingkungan main sebagaimana yang tertuang dalam rencana bidang pengembangan (RBP) yaitu dengan tema Pekerjaan dengan kegiatan membuat hasil karya dari kardus bekas dibentuk menjadi celengan kemudian menghiasnya. Pelaku tindakan pada pertemuan pertama siklus 1 ini adalah peneliti sedangkan guru kelas bertindak sebagai observer/ pengamat terhadap proses kegiatan pembuatan hasil karya yang akan digunakan dalam kegiatan market day yang akan dilakukan. Guru mengupayakan agar anak-anak

merasa percaya diri dan menyenangkan bagi anak. Pertemuan kedua peneliti melakukan kegiatan membuat jus tomat. Setelah jus tomat sudah jadi peneliti membantu anak untuk menuang jus tomat yang sudah jadi ke dalam blender dan kemudian memasukkan ke dalam gelas plastik yang sudah disiapkan lalu peneliti menata meja yang akan digunakan untuk kegiatan market day.

Berdasarkan amatan yang telah dilakukan pada siklus I skoring dan diperoleh hasil observasi kemampuan entrepreneurship menggunakan kegiatan market day sudah menunjukkan peningkatan yaitu sebelum tindakan atau pra siklus rata-rata prosentase satu kelas sebesar 51,35%, pada siklus I ini mencapai 62,31%. Hasil observasi kemampuan entrepreneurship anak juga menunjukkan bahwa adanya peningkatan sebesar 10,96%.

3. Siklus II

(13)

Hasil observasi diperoleh rata-rata prosentase kemampuan entrepreneurship satu kelas 83,84%. Prosentase tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditargetkan peneliti pada pelaksanaan siklus II.

Peningkatan Kemampuan Entrepreneurship Anak Per Siklus

Aspek Pra Siklus Siklus I Siklus II

Rata-rata prosentase Kemampuan Entrepreneurship

anak satu kelas

51,35% 62,31% 83,84%

SIMPULAN

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Bukhori. 2007. Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Alfabeta

Arikunto, Suharsimi. 2014. “Penelitian Tindakan Kelas”. Jalkarta: PT Bumi Aksara. Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Sekolah Enterprenuer. Jogjakarta: Harmoni.

Diknas. 2007. Standart Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

Ekhpoh, dkk. 2011. Enterpreneurship Education and Career Intentions of Tertiary Education. International Education Studies Vol 4, No 1.

Frinces Z. Heflin. 2011. Be Entrepeneur. Yogyakarta: Graha Ilmu Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga.

Suyadi. 2014. Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta: Pedagogia. (Milmanyusdi.blogspot.com) diakses pada 3 januari 2014

Referensi

Dokumen terkait

Dengan keamanan data tersebut, maka dalam pembuatan laporan perhitungan gaji pegawai, pengontrolan dan keakuratan data akan lebih terjamin, sehingga gaji akan diterima oleh

Persepsi Guru Pamong Terhadap Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (Ppl) Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Hasil penelitian menunjukkan taraf pemberian perasan rumput laut Sargassum crassifolium berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah daun tanaman kecuali jumlah sulur, umur

Persepsi Guru Pamong Terhadap Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (Ppl) Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Pemberian perasan rumput laut Sargassum crassifolium berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada tanaman dengan taraf perasan terbaik yaitu P5 (250 g/liter air).. Hasil

ekologi, pekarangan merupakan lahan dengan sistem yang terintegrasi dan fl mempunyai hubungan yang kuat antara manusia sebagai pemilik d"n fl penghuninya dengan

Secondly, based on humanistic psychological approach, the researcher divided the need into five elements which is consisting of physiological needs, safety and security

laboratorium biologi, siswa dapat menerapkan teori yang telah diberikan sebelumnya, dengan demikian siswa lebih memahami apa yang disampaikan oleh guru. Dari uraian