PRAKTIK M ANAJEM EN LABA DENGAN PENDEKATAN LONG TERM DAN SHORT
TERM DISCRETIONARY ACCRUAL M ODEL
(Studi Empiris Pada Indeks LQ - 45 Periode 2004 - 2010)
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada
Program St udi M agist er M anajemen
Program Pascasarjana Universit as M uhammadiyah Surakart a
unt uk M emenuhi Salah Sat u Syarat Guna M emperoleh
Gelar M agist er M anajemen
Oleh :
LINA AYU SAFITRI
NIM : P 100 100 030
PROGRAM STUDI M AGISTER M ANAJEM EN PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA 2012
DIBIAYAI OLEH DP2M , DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN TINGGI KEM ENTRIAN PENDIDIDKAN NASIONAL
SESUAI DENGAN PERJANJIAN PELAKSANAAN HIBAH PENELITIAN NOM OR : 007/ O.06.2/ PP/ SP/ 2012
1
Praktik M anajemen Laba Dengan Pendekatan Long Term Dan Short Term
Discretionary Accrual M odel
(Studi Empiris Pada Indeks LQ - 45 Periode 2004 – 2010). Lina Ayu Safitri
ABSTRAK
Penelit ian ini bert ujuan unt uk menganalisis kecenderungan prakt ik manajemen laba dengan menggunakan model long t erm dan short t erm discret ionary accrual model pada indeks LQ – 45 periode 2004 – 2010. Jumlah sampel penelit ian sebanyak 165 yang diambil dengan menggunakan t eknik purposive sampling. Berdasarkan hasil analisis deskript if, prakt ik manajemen laba dengan model long t erm discret ionary accrual cenderung menggunakan pola menaikkan angka laba dengan cara mempengaruhi komponen – komponen akt iva t et ap. Sedangkan model short t erm discret ionary accrual cenderung menggunakan pola menurunkan angka laba dengan cara mempengaruhi komponen – komponen akt iva lancar. Perbedaan kedua model t ersebut lebih diperkuat lagi dari hasil uji beda, dimana t erdapat perbedaan yang signifikan ant ara penggunaan model long t erm discret ionary accrual dengan short t erm discret ionary accrual dalam melakukan prakt ik manajemen laba.
Kata kunci : Prakt ik M anajemen Laba, Indeks LQ – 45, Long Term and Short Term Discret ionary Accrual M odel.
ABSTRACT
2
PENDAHULUAN
Dalam laporan keuangan t erkandung informasi mengenai laba yang
sangat pent ing bagi pihak int ern dan ekst ern perusahaan unt uk menilai kinerja
manajemen. Laba yang disajikan dalam laporan keuangan adalah laba yang
dihasilkan melalui met ode akrual. Laba akrual dianggap menjadi ukuran yang
lebih baik dibanding arus kas dari akt ivit as operasi perusahaan karena met ode
akrual mempert imbangkan masalah w akt u (Dechow , 1994).
Prakt ik manajemen laba (earnings management ) dilakukan, karena
adanya fleksibilit as dalam memilih kebijakan akunt ansi unt uk menngambarkan
kondisi perusahaan yang sesungguhnya. Pihak manajemen melakukan
manipulasi t erhadap laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan demi
kepent ingan pribadi / perusahaan. Pendekat an discret ionary accrual merupakan
campur t angan dari pihak manajemen dalam proses pelaporan keuangan. Banyak
para penelit i yang mengalami kesulit an dalam membedakan ant ara discret ionary
accrual dan non discret ionary accrual . Kesulit an ini disebabkan adanya
perubahan dalam suat u perusahaan , Achievement of Object ives Syst em (AOS)
kinerja yang berubah dan adanya keput usan akunt ansi yang diambil.
Whelan dan M cNamara (2004) menaw arkan model baru yang
merupakan pengembangan dari model lama, sepert i model Jones (1991) dan
Dechow (1994). Bedanya dalam model yang dit aw arkan ini discret ionary
accruals dipisah m enjadi dua model yait u : long t erm discret ionary accruals dan
3
peran model t ersebut dalam manajemen laba. Bukt i dari penelit ian Whelan dan
M cNamara (2004) menunjukkan bahw a, long t erm dan short t erm
discret ionary accruals mempunyai efek yang berbeda t erhadap relevansi
informasi laporan keuangan.
Efek t ersebut t idak dapat diungkap dengan model lama, sehingga
menunjukkan kelemahan dari model lama yang hanya berorient asi pada short -
t erm focus. Baik Short t erm dan long t erm discret ionary accrual memiliki
karakt erist ik yang berbeda. Short term discret ionary accrual kecenderungan
prakt ik manajemen labanya dengan pola m enurunkan / m enaikkan angka laba
dengan mempengaruhi komponen – komponen akt iva lancar. Sedangkan model
long t erm discret ionary accrual kecenderungan prakt ik manajemen laba
dilakukan dengan pola menurunkan / menaikkan angka laba yang dilakukan
dalam komponen – komponen akt iva t et ap.
Penelit ian ini merupakan bagian penelit ian hibah pasca t ahun kedua
yang m enindak lanjut i penelit an Fauziah (2011), yang masih memerlukan
pert imbangan model lain dalam menget ahui t indakan manajemen laba pada
perusahaan yang t ergabung di indeks LQ – 45. Berdasarkan penjelasan diat as,
maka tujuan penelit ian ini adalah : (1) menganalisis praktik manajemen laba
pada perusahaan go public yang t ergabung dalam indeks LQ - 45 dengan
pendekat an long t erm discret ionary accrual model. (2) menganalisis praktik
manajemen laba pada perusahaan go public yang t ergabung dalam indeks LQ -
4
menganalisis perbedaan prakt ik manajemen laba pada perusahaan go public
yang t ergabung dalam indeks LQ - 45 dengan pendekat an long t erm dan short
t erm discret ionary accrual model.
REVIEW LITERATUR
Penelit ian t erdahulu mengukur keberadaan manajemen laba dengan
menggunakan pendekat an aggregat e accruals yang memisahkan t ot al akrual
menjadi discret ionary accrual dan non discret ionary accrual . Kelebihan
pendekat an ini adalah dapat menggambarkan cara m em perbesar dan
memperkecil angka laba. Penggunaan model aggregat e accruals menuai banyak
krit ik. Ant ara lain oleh : Gom ez, et al . (2000) yang beranggapan bahw a model
aggregat e accrual t idak mempert imbangkan adanya hubungan ant ara akrual dan
arus kas. Sehingga ada beberapa komponen non – discret ionary accrual salah
diklasifikasikan menjadi discret ionary accrual. Akibat dari kesalahan t ersebut ,
berdampak pada kesalahan dalam menspesifikasi model – model yang
digunakan.
Zayene et al (2010) dalam penelit iannya menguji nilai relevansi short
t erm discret ionary accrual dan long t erm di scret ionary accrual di hadapan IOS
(Invest ment Opport unit y Set) yang menunjukkan invest asi perusahaan / opsi
pert um buhan perusahaan. Hasil empiris menunjukkan bahw a short t erm
discret ionary accrual dan long t erm discret ionary accrual t idak memberikan
5
Fauziah (2011) dalam penelit iannya bert ujuan m engident ifikasi pola
manajemen laba pada perusahaan yang t ergabung dalam indeks LQ - 45 di
BEI, dan besarnya manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen. Dari
hasil penelit ian t ersebut menunjukkan bahw a t rend earnings management
t idak memberikan pola yang sama dari t ahun ke t ahun. Nam un secara
keseluruhan dari t ot al rat a-rat a earnings management dihasilkan nilai posit ip.
M enurut Scot t (2009:403) mendefinisikan earnings management
sebagai “t he choice by a manager of account ing policies or act ions affect ing
earnings so as t o achieve some specific report ed earnings object ive” yang berart i
adanya pilihan yang dilakukan oleh manajer dalam menent ukan kebijakan
akunt ansi yang dilakukan agar mempengaruhi laporan unt uk mencapai beberapa
t ujuan t ert ent u. M anajemen melakukan prakt ik manajemen laba dikarenakan
adanya beberapa hal ant ara lain unt uk kepent ingan pribadi agar mendapat kan
bonus sesuai yang di inginkan. Tindakan alt ernat if yang dapat dilakukan adalah
dengan melakukan pemilihan met ode akunt ansi dalam penyajian laporan
keuangan, sepert i menaikkan at au menurunkan angka laba yang dihasilkan
perusahaan.
Dari uraian diat as, maka dapat dirumuskan hipot esis sebagai berikut:
“ Terdapat perbedaan ant ara prakt ik manajemen laba yang menggunakan
pendekat an long t erm discret ionary accrual model dengan short t erm
6
M ETODE PENELITIAN
Penelit ian ini m enjelaskan kecenderungan prakt ik manajemen laba
dengan menggunakan model long term dan short term discret ionary accrual .
Dat a yang digunakan adalah dat a panel (pooled dat a). Populasi dalam penelit ian
ini adalah seluruh perusahaan yang t erdaft ar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
t ermasuk dalam krit eria indeks LQ - 45 selam a 7 t ahun pengamat an, yait u t ahun
2004 – 2010. Teknik pengambilan sampel menggunakan t eknik purposive
sampling dengan t ujuan unt uk mendapat kan sampel yang represent at ive.
Krit eria yang dit et apkan unt uk memilih sampel adalah: (1) Perusahaan go public
yang t erdaft ar di Bursa Efek Indonesia yang masuk dalam kat egori Indeks LQ – 45
selama periode 2004 - 2010 yang mempublikasikan laporan keua ngannya
secara bert urut – t urut, (2) Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan
t ahunan di BEI m aupun di w ebsit e perusahaannya unt uk periode 31 Desem ber
2004 - 2010 yang dinyat akan dalam rupiah (Rp), (3) Perusahaan m anufakt ur
(t idak t ermasuk indust ri perbankan, asuransi dan keuangan lainnya) dan (4)
Perusahaan menyediakan dat a yang t erkait dengan penelit ian secara lengkap.
Variabel dalam penelit ian ini adalah : manajemen laba (earnings
management ) yang diart ikan sebagai t indakan manajer yang menyajikan laporan
dengan cara menaikan / menurunkan angka laba periode berjalan dari unit usaha
yang menjadi t anggungjaw abnya, t anpa menimbulkan kenaikan / penurunan
7
yang digunakan dalam prakt ik manajemen laba yait u model long term dan short
t erm discret ionary accrual.
Dalam penelit ian ini , m et ode analisis dat a yang digunakan adalah
mengembangkan model m odified Jones dengan pendekat an short t erm dan long
t erm accrual model. Pemisahan discret ionary accrual menjadi short t erm dan
long t erm discret ionary accrual dilakukan oleh Whelan dan M cNam ara (2004)
berdasarkan model Jones (1991). Kot hari et al (2005) menggunakan model yang
dirujuk dari Dechow et al (1995) unt uk memisahkan akrual discret ionary menjadi
short t erm dan long t erm akrual. Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah
sebagai berikut :
1. M enghit ung besarnya t ot al akrual
ACCi,t = EARNi,t – CFOi,t ... (1) 2. M enghit ung besarnya short t erm accrual
STACCi,t = ?ARi,t+?INVi,t+?OCAi,t -?APi,t -?TXPi,t -?OCLi,t ...(2) 3. M enghit ung besarnya long t erm accrual
LTACCi,t = ACCi,t – STACCi,t………(3)
Set elah menghit ung besarnya short t erm accrual dan long t erm
accrual langkah berikut nya menghit ung short t erm discret ionary accrual (STDAM )
dan long t erm discret ionary accrual (LTDAM ) yang mengacu pada model Kot hari
et al (2005).
4. M enghit ung besarnya short term discret ionary accrual
8
5. M enghit ung besarnya long t erm discret ionary accrual
LTDAMi,t = ……(5)
Keterangan :
ACCi,t = Tot al akrual perusahaan i pada t ahun t
EARNi,t = Laba sebelum pos luar biasa perusahaan i pada t ahun t
CFOi,t = Kas dari operasi perusahaan i pada t ahun t
STACCi, = Short t erm Accruals perusahaan i pada t ahun t
? ARi,t = Piut ang Dagang tahun t dikurangi piut ang t ahun t-1 perusahaan i
? INVi,t = Persediaan t ahun t dikurangi persediaan t ahun t-1 perusahan i
? OCAi,t = Akt iva lancar lainya t ahun t dikurangi akt iva lancar lainya t ahun i
? APi,t = Hut ang dagang t ahun t dikurangi hut ang usaha t ahun t-1
perusahaan i
? TXPi,t = Hut ang pajak t ahun t dikurangi hut ang pajak t ahun t-1
perusahaan i
? OCLi,t = Hut ang lancar lainya t ahun t dikurangi hut ang lancar lainya t-1
perusahaan i
LTACCi,t = Long-t erm accruals perusahaan i pada t ahun t
STDAMi,t = Short t erm discret ionary accrual
TAi,t -1 = Tot al akt iva perusahaan i pada t ahun t-1
Log TAi,t - = Logarit ma dari t ot al akt iva perusahaan i pada t ahun t-1
?
REVi,t = Pendapat an perusahaan i pada t ahun t dikurangi t ahun t-19
Uji beda dilakukan unt uk menget ahui adakah perbedaan yang
signifikan ant ara penggunaan model short t erm discret ionary accruals dengan
long t erm discret ionary accrualskarena t idak berdist ribusi normal, maka uji beda
menggunakan analisis non paramet rik (w ilcoxon signed ranks t est ).
HASIL DAN PEM BAHASAN
Dari hasil analisis st at ist ik deskript if diperoleh gambaran pert ahun
sebagai berikut :
1. Short Term Discret ionary Accrual M odel (STDAM )
Tabel 1
Hasil Perhitungan Short Term Discretionary Accrual M odel (STDAM ) Indeks LQ – 45 Selama Tahun 2004 – 2010
10
2. Long Term Discret ionary Accrual M odel (LTDAM )
Tabel 2
Hasil Perhitungan Long Term Discretionary Acrual M odel (LTDAM ) Indeks LQ - 45Selama Tahun 2004 - 2010
Sumber : dat a sekunder yang diolah
Berdasarkan hasil analisis st at ist ik deskript if (t abel 1 dan t abel 2) di
atas, di peroleh gambaran besarnya nilai rata-rat a unt uk short t erm discret ionary
accrual model m enunjukkan hasil negat if. Sedangkan nilai rat a-rat a unt uk model
long t erm discret ionary accrual menujukkan hasil posit if. Dari 7 t ahun periode
pengamat an rat a – rat a prakt ik manajemen laba cenderung menggunakan pola
menaikkan angka laba dengan melakukan manajemen laba pada komponen long
t erm discret ionary accrual model. Hal ini dikarenakan model long t erm
discret ionary accrual cenderung beresiko t idak dapat kembali karena jangka
w akt unya yang panjang, ket i dakmampuan pasar dalam membedakan short dan
long t erm discret ionary accrual dan audit sulit unt uk mendet eksi.
Berdasarkan analisis dat a yang dilakukan t erdapat perbedaan yang
signifikan ant ara penggunaan short t erm discret ionary accrual model dengan
11
laba. Dim ana penggunaan STDAM (Short Term Discret ionary Accrual M odel)
cenderung dengan pola menurunkan angka laba dengan mempengaruhi
komponen – kom ponen akt iva lancar. Art inya manajemen memilih kebijakan
at au met ode menurunkan laba dengan memilih est imasi mengat ur masa
manfaat dari akt iva lancar lainnya (t ahun 2004 dan 2005); manajemen memilih
met ode persediaan dengan menggant i met ode pengakuan persediaan misalnya
dari met ode FIFO menjadi LIFO (t ahun 2006); manajemen memilih kebijakan
menurunkan piut ang dengan memperbesar cadangan piut ang t ak t ert agih (t ahun
2007); manajemen memilih met ode membesarkan / menaikkan prosent ase biaya
kerugian piut ang dan jumlah piut ang t ak t ert agih (t ahun 2008 dan 2010); dan
manajemen melakukan pergeseran periode biaya dan pendapat an dan mengakui
biaya periode yang akan dat ang menjadi biaya periode t ahun berjalan at au
pendapat an periode berjalan menjadi pendapat an periode yang akan dat ang
(t ahun 2009).
Sedangkan penggunaan LTDAM (Long Term Discret ionary Accrual
M odel) cenderung melakukan prakt ik manajemen laba dengan pola menaikkan
angka laba. Long t erm discret ionary accrual m odel dilakukan dalam komponen –
kom ponen aktiva t et ap. Yang dilakukan m anajem en ant ara lain : dengan
m em anipulasi besarnya laba bersih dan t ot al akt iva yang dim iliki agar t erlihat
lebih besar sehingga pihak manajemen mengharapkan kemudahan dalam
me mperoleh kredit jangka panjang at au manajemen mengakui dan mencat at
12
(t ahun 2004 dan 2007); manajemen mengubah est imasi umur ekonomis akt iva
t et ap dan akt iva t idak berw ujud dan met ode akunt ansi yang digunakan unt uk
mengubah met ode depresiasi akt iva t et ap cont ohnya dari met ode saldo
menurun ke met ode depresiasi garis lurus (t ahun 2005, 2006, 2008, 2009 dan
2010).
Unt uk menganalisis perbedaan prakt ik manajemen laba dengan
model short t erm discret ionary accrual dan long t erm discret ionary accrual di
indeks LQ – 45 menggunakan uji analisis “st at ist ic non paramet ric” yang berupa
“ w ilcoxon signed ranks t est ” . Uji beda ini dilakukan unt uk sam pel berpasangan
dan dat a t idak berdist ribusi normal. Dari hasil uji t ersebut didapat hasil sebagai
berikut :
Tabel 3
Hasil Uji Beda dengan W ilcoxon Signed Ranks Test Test Statisticsb
a. Based on negat ive ranks. b. Wilcoxon Singed Ranks Test
Dari hasil uji beda t ersebut didapat kan hasil nilai Z hit ung -9,883
dengan t ingkat sig sebesar 0,000. Berart i t erdapat perbedaan yang signifikan
ant ara penggunaan model short t erm discret ionary accrual dengan long t erm
discret ionary accrual dalam prakt ik manajemen laba. Sehingga, hasil penelit ian
13 SIM PULAN
Berdasarkan hasil analisis dat a dan pembahasan pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahw a:
1. Berdasarkan hasil uji beda diperoleh nilai Z hit ung sebesar -9,883 dengan
t ingkat sig sebesar 0,000. Berart i t erdapat perbedaan yang signifikan
ant ara penggunaan model short t erm discret ionary accrual dengan long
t erm discret ionary accrual dalam prakt ik manajemen laba. Dengan
demikian hipot esis dalam penelit ian ini t erbukt i kebenarannya.
2. Selama kurun w akt u t ujuh t ahun periode pengamat an diperoleh hasil
perhit ungan short t erm discret ionary accrual model (STDAM ) Indeks LQ –
45 selama t ahun 2004 – 2010 menghasilkan nilai negat if unt uk hasil
minimum, maksimum dan rat a – rat anya. Berart i prakt ik manajemen laba
dengan model sho rt t erm discret ionary accrual cenderung dengan pola
menurunkan angka laba dengan mempengaruhi komponen – komponen
akt iva lancar.
3. Berdasarkan perhit ungan long t erm discret ionary acrual model (LTDAM )
Indeks LQ - 45 selama t ahun 2004 – 2010 menghasilkan nilai minimum
negat if, nilai maksimum posit if dan rat a – rat a posit if. M eskipun dari model
long t erm discret ionary ini t erdapat beberapa perusahaan yang
menunjukkan hasil negat if unt uk nilai minimum dan rat a – rat anya, namun
14
menaikkan angka laba yang dilakukan dalam komponen – komponen akt iva
t et ap.
4. Penelit i hanya menggunakan model short t erm d an long t erm discret ionary
accrual unt uk mengident ifikasi adanya kecenderungan prakt ik manajeme n
laba, sehingga belum dapat menggambarkan prakt ik manajemen laba
secara kom prehensif. Oleh karena it u perlu pengembangan model
penelit ian manajemen laba t erhadap indust ri yang berbeda sehingga dapat
mengident ifikasi kecenderungan prakt ik manajemen laba secara akurat .
5. Dat a penelit ian ini hanyalah dat a sekunder yang menggunakan met ode
akunt ansi unt uk menganalisis dan mengident ifikasi kecenderungan
manajemen laba di perusahaan indeks LQ – 45.
PERSANTUNAN
Penulis mengucapkan t erima kasih kepada DP2M Direkt orat Jendral
Pendidikan Tinggi Kement rian Pendidikan Nasional melalui LP2M Universit as
M uhammadiyah Surakart a yang t elah memberikan bant uan dana lew at
penelit ian hibah pasca t ahun kedua, sehingga penulis dapat menyelesaikan st udi
15
DAFTAR PUSTAKA
Dechow , 1994. “ Account ing Earnings and Cash Flow s as M easures of Firm Performance” . The Role of Account ing Accrual. Journal of Account ing and Economics 17,p.3 - 42.
Dechow ; Sloan; Sw eeney, 1995. “ Det ect ing Earnings M anagement ” . The Account ing Review Vol. 70, No. 2 April 1995, pp. 193-225.
Fauziah, Em i, 2011. “ Prakt ek M anajemen Laba Pada Perusahaan Go Publik Yang Terdaft ar Di Index LQ45 Bursa Efek Indonesia”. Tesis. Universit as M uhammaadiyah Surakart a, t idak dipublikasikan.
Gomez, Xavier Garza,et al, 2000. “ Discret ionary Accrual M odels And The Account ing Process” . Kobe Economis And Business Review , 2000.
Jones, Jennifer J, 1991. “ Earnings M anagement During Import Relief Invest igat ions” . Journal Of Account ing Research, Vol 29, No.2 1991, p.193 – 228.
Kot hari, SP; Andrew J. Leone; Charles E. Wasley, 2002. “Performance M at ched Discret ionary Accrual M easures” . ht t p:/ / papers.ssrn.com. Diakses t anggal 15 Juni 2012.
Kusuma, Hadri. 2004. “ Dampak M anajemen Laba t erhadap Relevansi Informasi Akunt ansi: Bukt i Empiris dari Indonesia”. Jurnal Akunt ansi Dan Keuangan, Vol. 8, No. 1, M ei 2006: 1-12
Scot t , William R, 2009. “ Financial Account ing Theory” Fift h Edit ion. Canada Prent ice Hall.
Subekt i, Imam, 2006. “ Int egrat ed Earning M anagement Value Relevance Of Earnings And Book Value Of Equit y” . ht t p:/ / ssrn.com. Diakses t anggal 15 Juni 2012.
Subekt i, Im am .et all. 2010. ”The Effect Of Int egrat ed Earnings M anagement On The Value Relevance Of Earning And Book Value Of Equit y” . ht t p:/ / ssrn.com. Diakses t anggal 31 M aret 2012.
16
Whelan, Cat herine; Ray M cNamara, 2004. “The Impact Of Earnings M angement Of The Value – Relevance Of Financial St at ement Informat ion” . ht t p:/ / ssrn.com. Diakses t anggal 3 April 2012.
18
39 2005 JIHD (155,206,674) 76,725,582 -0.29055 (231,932,256) 1.45843
20
106 2008 TBLA (396,682,226) 14,721,133 -0.40894 (411,403,359) -0.29633
107 2008 BLTA (1,376,382) 1,179,407 -0.36323 (2,555,789) -0.46186
118 2008 TRUB (396,682,226) 16,739,951 -0.40812 (413,422,177) -0.29717
21 Sumber : dat a sekunder yang diolah
142 2010 ASII 14,097,000 9,217,000 -0.30262 4,880,000 -0.18160
143 2010 BRPT (1,511,917) (1,211,054) -0.52365 (300,863) -0.09121
144 2010 BUM I 2,322,656 (1,846,718) -0.41571 4,169,374 -0.04946
145 2010 DEW A (247,994) 936,847 -0.25106 (1,184,841) -0.38183
146 2010 ELSA 29,974 195,797 -0.44618 (165,823) 0.06319
147 2010 CTRA (220,051) (171,087) -0.45585 (48,964) -0.10826
148 2010 INCO (595,010) (1,097,170) -0.46545 502,160 -0.60933
149 2010 INTP (151,411) 783,098 -0.36130 (934,509) -0.40411
150 2010 ITM G (1,791,210) 637,890 -0.41186 (2,429,100) -0.03951
151 2010 KLBF 89,891 259,695 -0.40947 (169,804) -0.25504
152 2010 LPKR 1,284,517 2,035,077 -0.25954 (750,560) -0.12301
153 2010 LSIP 373,643 141,533 -0.41739 232,110 -0.23854
154 2010 SM GR 306,359 171,212 -0.40282 135,147 -0.29206
155 2010 TLKM (11,888,451) 7,944,336 -0.29638 (19,832,787) -0.55883
156 2010 UNSP (234,269) (3,009,196) -1.03322 2,774,927 -1.10834
157 2010 ADRO (382,315) 1,492,238 -0.35252 (1,874,553) 0.00793
158 2010 GGRM (726,316) 2,961,039 -0.34435 (3,687,355) -0.01802
159 2010 BTEL (816,369) 391,555 -0.39485 (1,207,924) -0.36508
160 2010 ELTY 2,387,341 4,215,342 -0.06115 (1,828,001) -0.33112
161 2010 INDF (3,957,092) (225,056) -0.39898 (3,732,036) -0.21900
162 2010 INDY 322,900 (171,560) -0.45453 494,460 -0.02461
163 2010 ISAT (6,191,710) 124,589 -0.39307 (6,316,299) -0.38608
164 2010 M EDC (44,500) (722,680) -0.45348 678,180 -0.09047
22 LAM PIRAN 2
HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF
TAHUN 2004
Descript ive St at ist ics
N M inimum M aximum Sum M ean St d. Deviat ion
STDAM 24 -.90146 -.08505 -9.90064 -.4125267 .16370362
LTDAM 24 -.06703 1.82572 32.43912 1.3516302 .41404747
Valid N (list w ise) 24
Sumber : dat a sekunder yang diolah
TAHUN 2005
Descript ive St at ist ics
N M inimum M aximum Sum M ean St d. Deviat ion
STDAM 27 -.60386 -.11105 -9.35102 -.3463341 .11667995
LTDAM 27 .75590 2.28827 37.48485 1.3883278 .32128122
Valid N (list w ise) 27
Sumber : dat a sekunder yang diolah
TAHUN 2006
Descript ive St at ist ics
N M inimum M aximum Sum M ean St d. Deviat ion
STDAM 26 -.61370 -.15620 -10.78018 -.4146223 .09033652
LTDAM 26 -4.53223 2.34166 33.34861 1.2826390 1.23508011
Valid N (list w ise) 26
23 TAHUN 2007
Descript ive St at ist ics
N M inimum M aximum Sum M ean St d. Deviat ion
STDAM 21 -.56954 -.02620 -8.20033 -.3904917 .15579720
LTDAM 21 -.90779 1.87071 11.91138 .5672086 .79146249
Valid N (list w ise) 21
Sumber : dat a sekunder yang diolah
TAHUN 2008
Descript ive St at ist ics
N M inimum M aximum Sum M ean St d. Deviat ion
STDAM 20 -.63638 -.25874 -8.00031 -.4000156 .08242192
LTDAM 20 -.88129 .79050 -4.78456 -.2392281 .37654418
Valid N (list w ise) 20
Sumber : dat a sekunder yang diolah
TAHUN 2009
Descript ive St at ist ics
N M inimum M aximum Sum M ean St d. Deviat ion
STDAM 21 -.56815 -.26257 -8.45499 -.4026187 .06514619
LTDAM 21 -.90410 .34474 -4.21896 -.2009027 .30282057
Valid N (list w ise) 21
24 TAHUN 2010
Descript ive St at ist ics
N M inimum M aximum Sum M ean St d. Deviat ion
STDAM 26 -1.03322 -.06115 -10.68746 -.4110563 .15861180
LTDAM 26 -1.10834 .06319 -6.79263 -.2612551 .24554648
Valid N (list w ise) 26
Sumber : dat a sekunder yang diolah
LAM PIRAN 3 HASIL UJI NORM ALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
STDAM LTDAM
N 165 165
Normal Paramet ersa,,b M ean -.3962117 .6023504 St d. Deviat ion .12573327 .96475641
M ost Ext reme Differences
Absolut e .116 .158
Posit ive .116 .142
Negat ive -.100 -.158
Kolmogorov-Smirnov Z 1.487 2.026
Asymp. Sig. (2-t ailed) .024 .001
a. Test dist ribut ion is Normal.
b. Calculat ed from dat a.
25 LAM PIRAN 4 HASIL UJI BEDA
Hasil Uji Beda dengan W ilcoxon Signed Ranks Test
N M ean Rank Sum of Ranks
LTDAM - STDAM
Negat ive Ranks 20a 38.65 773.00
Posit ive Ranks 145b 89.12 12922.00
Ties 0c
Tot al 165
Test St at ist icsb
LTDAM - STDAM
Z -9.883a
Asymp. Sig. (2-t ailed) .000
a. Based on negat ive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test