No. Daftar FPIPS : 62/UN.40.2.4.1/PL/2013
PEMANFAATAN HASIL PENGUKURAN TITIK KONTROL GPS GEODETIK SEBAGAI GEOREFERENCING HASIL PENGUKURAN TLS
(TERRESTRIAL LASER SCANNER) UNTUK PEMBANGUNAN JALUR KERETA API DI WILAYAH JAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar ahli madya Program Studi Survey Pemetan dan Informasi Geografi
DISUSUN OLEH :
KENNAZAR DWIPA AGUNG
1000115
PROGRAM STUDI SURVEY PEMETAAN DAN INFORMASI GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Kennazar Dwipa Agung, 2013
Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta
PEMANFAATAN HASIL PENGUKURAN TITIK
KONTROL GPS GEODETIK SEBAGAI
GEOREFERENCING HASIL PENGUKURAN TLS
(TERRESTRIAL LASER SCANNER) UNTUK
PEMBANGUNAN JALUR KERETA API DI WILAYAH
JAKARTA
Oleh
Kennazar Dwipa Agung
1000115
Sebuah Laporan yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Program Latihan Akademik pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Kennazar Dwipa Agung 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Laporan ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Kennazar Dwipa Agung, 2013
Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PROGRAM LATIHAN AKADEMIK Dengan Judul :
PEMANFAATAN HASIL PENGUKURAN TITIK KONTROL GPS GEODETIK SEBAGAI GEOREFERENCING HASIL PENGUKURAN TLS
(TERRESTRIAL LASER SCANNER) UNTUK PEMBANGUNAN JALUR KERETA API DI WILAYAH JAKARTA
Telah diperiksa dan disetujui
Bandung, Juni 2013
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Pembimbing PLA
Drs. Jupri, MT. Sella L. Nurmaulia, ST., MT.
NIP. 19600615 198803 1 003 NIP. 19831215 201212 2 003
Ketua Prodi
Survey Pemetaan dan Informasi Geografi
Prof.Dr.H.Darsiharjo, M.Sc.
Kennazar Dwipa Agung, 2013
Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRAK
Peran GPS Geodetik sampai saat ini semakin berkembang, dan penting
keberadaannya. Salah satunya adalah yang penulis ambil sebagai judul laporan akhir
ini yaitu “Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol GPS Geodetik sebagai
Georeferencing Hasil Pengukuran Terrestrial Laser Scanner (TLS) untuk
Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta”.
Penulis melakukan pengukuran survey GPS (Global Positioning System) tipe
receiver geodetic dan Survey TLS (Terrestrial Laser Scanner) serta pengolahan data
tersebut bersama tiga rekan lainnya, yang bertujuan untuk tahap awal pembangunan
jalur kereta api baru yang berada tersebar di 25 wilayah di Ibu Kota Jakarta ini.
Jumlah titik dari hasil Pengukuran GPS Geodetik ini adalah sebanyak 71 buah
titik kontrol yaitu berupa koordinat x, y dan z, dimana koordinat ini dimanfaatkan
sebagai georeferencing terhadap hasil pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner)
Kennazar Dwipa Agung, 2013
Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRACT
For up to date, Geodetic GPS is increasingly evolving and important its
existence. One of which is that the authors take as the title of this final report is
“Utilization of GPS Geodetic as Control Point Measurement as Georeferenced TLS (Terrestrial Laser Scanner) Measurement Resuts for Railway Construction in the
Jakarta Area”.
Author conducted a survey Geodetic GPS (Global Positioning System) type
receiver geodetic and survey TLS (Terrestrial Laser Scanner) until data processing
with 3 others colleagues, for early stage development of new railway lines are spread
across 25 areas in the capital of Jakarta’s.
Total points of the Geodetic GPS measurement is 71 control points coordinates
x, y, and z which is used as a georeferencing coordinate the TLS (Terrestrial Laser
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan i
HalamanPernyataan ii
Lembar Hak Cipta iii
Kata Pengantar iv
Ucapan Terimakasih v
Abstrak vii
Daftar Isi viii
Daftar Gambar xi
Daftar Tabel xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Manfaat 3
1.4 Tujuan ……….….…………...…...…3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian TLS (Terrestrial Laser Scanner) 4
2.1.1 Karakteristik Software Pengolahan Pointcloud...5
2.1.2 SCENE 5.0...6
2.1.3 AutoCAD 2013...6
2.2Pengertian GPS...6
2.2.1 Sinyal GPS...8
2.2.2 Tipe Alat Penerima Sinyal GPS...9
2.2.3 Metode Penentuan dengan GPS...9
4.3 Lokasi Survey……….…..25
4.4 Persebaran Area dan Titik-titik GPS dan TLS……….…....27
4.5 Pengolahan Data GPS………...37
4.5.1 Software PC-CDU……….………..37
4.5.2 Software Topcon Link……….……….40
4.5.3 Software Topcon Tools………...42
4.6 Data TLS (Terrestrial Laser Scanner)……….……...57
4.7 Georeferencing……….………...59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 66
5.2 Saran . 66
DAFTAR PUSTAKA 67
LAMPIRAN...……….………...…....68
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.2 Diagram alir pengukuran GPS Geodetik hingga Georeferencing 19
Gambar 4.47 Membuat Point Cloud 57
Gambar 4.48 Memasukan file FWS 58
Gambar 4.49 Memasukan file PCG 58
Gambar 4.50 Tampilan PCG di AutoCAD 2013 59
Gambar 4.51 Memasukan file DXF 60
Gambar 4.52 3D Align 60
Gambar 4.53 Point Awal 61
Gambar 4.54 Point Kedua 61
Gambar 4.55 Membuat Objek Bola 62
Gambar 4.56 Proses memasukan nilai Z 62
Gambar 4.57 PCG telah ter-Georeferencing 63
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Keterangan Orde tiap titik………..24
Tabel 4.2 Lokasi Survey………...26
Tabel 4.3 Koordinat GPS menggunakan UTM………...50
Kennazar Dwipa Agung, 2013
Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta
keberadaannya. Salah satunya adalah yang penulis ambil sebagai judul
laporan akhir ini yaitu Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol GPS
Geodetik sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Terrestrial Laser
Scanner (TLS) untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta.
Penulis melakukan pengukuran survey GPS (Global Positioning System) tipe
receiver geodetic dan Survey TLS (Terrestrial Laser Scanner) serta
pengolahan data tersebut bersama tiga rekan lainnya, yang bertujuan untuk
tahap awal pembangunan jalur kereta api baru yang berada tersebar di
wilayah Ibu Kota Jakarta ini.
Teknologi pengukuran dan pemodelan dengan menggunakan alat optical
seperti DT (Digital Theodolite), ETS (Electronic Total Station) dan
sebagainya akan mendapatkan hasil dengan akurasi terbaik, tetapi bagaimana
jika kita perlu model, bentuk, dan kondisi nyata seperti dilapangan? Contoh
nya untuk pemodelan sebuah rumah, apakah kita akan membidik tiap lekukan
rumah tersebut hingga menyerupai aslinya? Itu akan membutuhkan waktu
yang lama, tenaga yang terkuras, pengolahan data yang rumit, dan lain-lain.
Namun semua itu dapat terpecahkan dengan sebuah alat yang dapat
menggabungkan ilmu pengukuran topografi dengan fotogrametri, atau
menggabungkan data survey topografi dengan overlapping photo menjadi
data 3 dimensi, yaitu TLS (Terrestrial Laser Scanner), sistem pengukuran
TLS (Terrestrial Laser Scanner) ini adalah dengan merekam. Pengukuran
TLS (Terrestrial Laser Scanner) ini merupakan sesuatu yang dapat dikatakan
Kennazar Dwipa Agung, 2013
Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dimana ratusan juta titik setiap satu kali rekam akan didapatkan oleh alat ini,
fungsi rekam ini adalah untuk mendapatkan data, model, bentuk, dan kondisi
nyata sesuai yang dilapangan dengan mengefisiensikan waktu, tenaga, dan
biaya kerja dilapangan. Alat TLS (Terrestrial Laser Scanner) ini juga sama
seperti alat ukur DT (Digital Theodolite), ETS (Electronic Total Station)
sebagaimana koordinat didalamnya masih lokal, maka diperlukan titik-titik
GPS yang akurat. Oleh karena itu penulis juga melakukan survey GPS
receiver tipe Geodetik secara bersamaan dengan pengukuran menggunakan
TLS (Terrestrial Laser Scanner) yang dilakukan oleh ketiga rekan penulis.
Dalam laporan akhir ini penulis fokus membahas tentang Georeferencing,
yang merupakan pengolahan data hasil survey GPS untuk mendapatkan nilai
koordinat yang memiliki akurasi dan presisi tinggi dan hasil tentang
pengolahan data TLS (Terrestrial Laser Scanner) untuk kemudian di
Georeferencing yang merupakan inti dari tema yang akan dibahas dilaporan
akhir ini. Penulis menggunakan software processing PCCDU, Topcon Link
dan Topcon Tools 5.04 untuk pengolahan GPS, lalu AutoCAD 2013 untuk
proses Georeferencing tersebut.
1.2
Rumusan MasalahUntuk membuat jalur kereta api baru diperlukan survey kelayakan terlebih
dahulu agar hasil pengukuran dapat digunakan selanjutnya dengan baik.
Untuk kebutuhan pekerjaan ini pada dasarnya dibutuhkan titik kontrol yang
tersebar sesuai dengan wilayahnya masing-masing dan juga hasil pengukuran
3 dimensi yang memiliki nilai keakuratan tinggi. Permasalahan yang muncul
adalah :
Mengapadilakukan survey GPS Geodetik ?
Kennazar Dwipa Agung, 2013
Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1.3
TujuanDimana tujuan penulis melakukan penelitian berupa survey GPS Geodetik
ini adalah :
Untuk mendapatkan nilai-nilai koordinat dengan ketelitian akurasi yang tinggi yaitu satu sampai dua centimeter.
Nilai koordinat dari receiver GPS Geodetik ini dapat dimanfaatkan untuk
georeferencing hasil pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner).
1.4
ManfaatManfaat yang didapat oleh penulis dari melakukan survey GPS Geodetik
ini adalah :
Titik kontrol pengukuran GPS Geodetik dapat dimanfaatkan untuk
georeferencing terhadap hasil pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner).
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengukuran titik kontrol GPS Geodetik dan pemanfaatan yang ada. Sebagai studi untuk penelitian tentang Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik
Kontrol GPS Geodetik sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Terrestrial
Laser Scanner (TLS) untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah
Jakarta.
Kennazar Dwipa Agung, 2013
Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
DESKRIPSI TEMPAT PLA DAN PELAKSANAAN PLA
3.1 Deskripsi Tempat PLA
Penulis melakukan PLA (Program Latihan Akademik) di PT. Nusantara
Geolokator, yang beralamat di Jl. Mawar Lemayung No.8 Buah Batu, Bandung.
Perusahaan ini berdiri pada tahun 2012, PT. Nusantara Geo Lokator (PT.
Nusageo) merupakan perusahaan yang berkedudukan di Jakarta Selatan dipimpin
oleh Dr. Heri Andreas, ST., MT. Untuk keperluan teknis dan operasionalnya,
perusahaan ini membuka workshop yang beralamat di Jl. Mawar Lumayung No. 8
Buah Batu Bandung. Perusahaan ini telah mengerjakan berbagai proyek selama
satu tahun terakhir yang berskala nasional, misalnya reposisi sumur minyak
Pertamina, land subsidence di Jakarta, pengukuran GCP di daerah Bandung,
pengukuran Terestrial Laser Scanning di Jakarta, dan lain sebagainya. Selain itu
perusahaan ini bergerak pula di bidang penelitian yang berkaitan dengan
keilmuan Geodesi dan Geomatika.
3.1.1 Visi dan Misi 3.1.1.1 Visi
Menjadi perusahaan survey dan pemetaan yang berkualitas baik di dalam
maupun di luar negeri.
3.1.1.2Misi
Kennazar Dwipa Agung, 2013
Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Memberikan nilai tambah melalui penelitian yang berkualitas dan modal manusia yang kompeten.
3.1.2 Struktur Organisasi
Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Nusantara Geo Lokator
3.2 Pelaksanaan PLA
Pelaksanaan PLA dilakukan mulai 1 Februari sampai 31 Mei 2013, sedangkan
penulis melakukan Survey GPS Geodetik dan TLS (Terrestrial Laser Scanner)
dari tanggal 7 Februari sampai 24 Februari, lalu dilanjut di kantor untuk
Kennazar Dwipa Agung, 2013
Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.3 Metodologi Pengukuran
PERSIAPAN
PENGUKURAN
PENGOLAHAN DATA
KOORDINAT
HASIL TLS SUDAH DI CONVERT DARI FWS (Faro Workspace) KE PCG
(POINT CLOUD)
GEOREFERENCING
GPS GEODETIK
TLS (
Terrestrial
Kennazar Dwipa Agung, 2013
Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.2 Diagram alir pengukuran GPS Geodetik hingga Georeferencing
3.3.1 Persiapan
Sebelum memulai pengukuran ada beberapa hal yang harus di persiapkan,
diantaranya adalah :
3 Set GPS Geodetik lengkap
1 set TLS (Terrestrial Laser Scanner) GPS Handheld
Citra wilayah pengukuran Laptop
Perlengkapan Safety Survey Kamera
Formulir Pengukuran Alat Tulis
Transportasi dan Akomodasi
3.3.2 Pengukuran
Penulis melakukan pengukuran Survey GPS Geodetik di wilayah Jakarta
bersamaan dengan pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner), untuk
pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner) ini dilakukan oleh ketiga rekan
penulis. Lokasi pengukuran ni tersebar dari daerah Manggarai hingga Bandara
Internasional Soekarno-Hatta. Penulis melakukan survey GPS yang telah
Kennazar Dwipa Agung, 2013
Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pengukuran GPS geodetik ini dilakukan secara bersamaan dengan TLS
(Terrestrial Laser Scanner). Banyaknya jumlah titik pengukuran tergantung dari
karakteristik lokasi pengukurannya, minimal terdapat 2 titik pengukuran yang
merupakan 1 base lapangan dan 1 rover.
Pengukuran ini dilakukan setiap harinya dari pukul 08.00 menuju lokasi
pengukuran hingga pukul 17.00, lalu pada malam harinya penulis bersama rekan
yang lainnya melakukan download-ing data dari receiver GPS Geodetik ke
laptop, pengecekan data hasil TLS (Terrestrial Laser Scanner) dan persiapan alat
dengan mengisi ulang baterai untuk digunakan kempali pada keesokan harinya.
3.3.2.1 Pengukuran Metode Radial
Pengukuran yang dilakukan oleh penulis saat melakukan survei GPS Geodetik
adalah dengan menggunakan metode radial, dimana terdapat tiga buah receiver
GPS Geodetik, dimana satu buah sebagai base yang terdapat di rooftop (atap)
wisma pertamina yang diukur setiap hari secara kontinyu selama 8-12 jam, dua
receiver lagi berada dilapangan yang digunakan sebagai base lapangan sebanyak
satu buah dengan waktu pengamatan sekitar 5-7 jam, dan satu buah lagi sebagai
rover dengan waktu pengamatan 15-30 menit tiap titiknya.
3.3.3 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dikantor Nusantara Geo Lokator yang beralamat di
Jl. Mawar Lemayung No.8 Bandung. Pengolahan data ini yaitu berupa hasil
pengukuran GPS Geodetik hingga mencapai koordinat fix dan memanfaatkannya
untuk hasil pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner)
Kennazar Dwipa Agung, 2013
Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Ada dua jenis masalah yang dihadapi dalam proses pengolahan data GPS ini,
yaitu masalah teknis dan non teknis.
3.4.1 Masalah Teknis
Masalah teknis yang muncul dalam pengolahan data GPS ini adalah kualitas
data hasil survei GPS ada yang kurang baik. Data hasil survei GPS tersebut
memiliki masalah pada:
Nilai residual fase yang besar pada sinyal satelit GPS Sinyal satelit banyak yang di reject
Jumlah cycle slips masih cukup banyak
Cara penyelesaiannya adalah menganalisis lebih dalam data survei GPS yang
telah diolah tersebut, lihat pada sinyal satelit mana dan waktu pengamatan kapan
terdapat masalah yang ada diatas, lalu abaikan sinyal satelit yang bermasalah
tersebut agar tidak digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Catatan:
Pengabaian sinyal satelit tersebut harus tetap memperhitungkan kualitas data
yang digunakan, jangan sampai syarat minimal jumlah satelit yang mengirimkan
sinyal dilanggar, yaitu 5 satelit per fase, karena akan berdampak pada standar
deviasi koordinat. Abaikan sinyal satelit yang bermasalah tersebut sampai
masalah dan kesalahan yang ada menjadi minimal dan sesuai toleransi, tanpa
merubah kualitas standar deviasi koordinatnya.
3.4.2 Masalah Non Teknis
Masalah Non teknis yang dihadapi penulis adalah saat pengukuran
berlangsung penulis sempat sakit, tetapi pengukuran tetap berlanjut. Kejadian ini
hanya berlangsung selama satu hari, dan tidak berpengaruh terhadap hasil
Kennazar Dwipa Agung, 2013
Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan menggunakan receiver GPS
Geodetik dan TLS (Terrestrial Laser Scanner), serta pengolahan datanya dapat
disimpulkan bahwa :
Ketelitian hasil koordinat mencapai tiga sampai empat centimeter.
Nilai koordinat dari receiver GPS Geodetik dapat dimanfaatkan untuk hasil
georeferencing pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner).
5.2 Saran
Penulis memberikan saran saat pengukuran survey di lapangan menggunakan
GPS Geodetik dan TLS (Terrestrial Laser Scanner), diantaranya :
Periksa dan pastikan jika kondisi baterai alat survey penuh, sehingga memungkinkan untuk melakukan survey seharian. Lebih baik bawa baterai
cadangan untuk TLS (Terrestrial Laser Scanner), karena baterai alat ini hanya
bisa beroperasi kurang lebih 5-6 jam.
Gunakan perlengkapan keamanan saat melakukan pengukuran di lapangan (safety survey) agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Segera download data hasil pengukuran hari itu juga, agar penyimpanan rapih untuk kemudian diolah.
Tempatkan posisi GPS Geodetik diruang yang terbuka dengan ketentuan mask
angle 15 ° agar penerimaan sinyal satelit dapat diterima oleh receiver dengan
Kennazar Dwipa Agung, 2013
Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta
Kennazar Dwipa Agung, 2013
Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, HZ,. 2007. Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya, PT Pradnya Paramita,
Jakarta.
Abidin, HZ., Dr,. Jones, Andrew, Kahar, joenil., Dr, Prof,. 2002, Survei dengan GPS, PT
Pradnya Paramita, Jakarta.
Leonardo, 4 june 2008, Theory and Practice on Terrestrial Laser Scanning 3D Risk Mapping.
Modul TLS ( Terrestrial Laser Scanner) Faro .2011
http://www.infospesial.net/8864/apa-sih-gps-itu-cara-kerja-dan-manfaat-gps/ (Di akses
tanggal 1 Mei 2013 pukul 10.15 WIB)
https://www.google.co.id/search?q=pengukuran+GPS+metode+jaring (Di akses tanggal 8
Mei 2013 pukul 11.00 WIB)
http.www.id-wikipedia.org. (Di akses tanggal 8 Mei 2013 pukul 17.00 WIB)
http.www.navigasi.net. (Di akses tanggal 9 Mei 2013 pukul 19.00 WIB)
http://sudomo-gis.com/Tulisan/georeferencing_fix.pdf (Di akses tanggal 9 Mei 2013
pukul 19.00 WIB)