• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN HASIL PENGUKURAN TITIK KONTROL GPS GEODETIK SEBAGAI GEOREFERENCING HASIL PENGUKURAN TLS (TERRESTRIAL LASER SCANER) UNTUK PEMBANGUNAN JALUR KERETA API DI WILAYAH JAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN HASIL PENGUKURAN TITIK KONTROL GPS GEODETIK SEBAGAI GEOREFERENCING HASIL PENGUKURAN TLS (TERRESTRIAL LASER SCANER) UNTUK PEMBANGUNAN JALUR KERETA API DI WILAYAH JAKARTA."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS : 62/UN.40.2.4.1/PL/2013

PEMANFAATAN HASIL PENGUKURAN TITIK KONTROL GPS GEODETIK SEBAGAI GEOREFERENCING HASIL PENGUKURAN TLS

(TERRESTRIAL LASER SCANNER) UNTUK PEMBANGUNAN JALUR KERETA API DI WILAYAH JAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar ahli madya Program Studi Survey Pemetan dan Informasi Geografi

DISUSUN OLEH :

KENNAZAR DWIPA AGUNG

1000115

PROGRAM STUDI SURVEY PEMETAAN DAN INFORMASI GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

PEMANFAATAN HASIL PENGUKURAN TITIK

KONTROL GPS GEODETIK SEBAGAI

GEOREFERENCING HASIL PENGUKURAN TLS

(TERRESTRIAL LASER SCANNER) UNTUK

PEMBANGUNAN JALUR KERETA API DI WILAYAH

JAKARTA

Oleh

Kennazar Dwipa Agung

1000115

Sebuah Laporan yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Program Latihan Akademik pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Kennazar Dwipa Agung 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Laporan ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PROGRAM LATIHAN AKADEMIK Dengan Judul :

PEMANFAATAN HASIL PENGUKURAN TITIK KONTROL GPS GEODETIK SEBAGAI GEOREFERENCING HASIL PENGUKURAN TLS

(TERRESTRIAL LASER SCANNER) UNTUK PEMBANGUNAN JALUR KERETA API DI WILAYAH JAKARTA

Telah diperiksa dan disetujui

Bandung, Juni 2013

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Pembimbing PLA

Drs. Jupri, MT. Sella L. Nurmaulia, ST., MT.

NIP. 19600615 198803 1 003 NIP. 19831215 201212 2 003

Ketua Prodi

Survey Pemetaan dan Informasi Geografi

Prof.Dr.H.Darsiharjo, M.Sc.

(4)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Peran GPS Geodetik sampai saat ini semakin berkembang, dan penting

keberadaannya. Salah satunya adalah yang penulis ambil sebagai judul laporan akhir

ini yaitu “Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol GPS Geodetik sebagai

Georeferencing Hasil Pengukuran Terrestrial Laser Scanner (TLS) untuk

Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta”.

Penulis melakukan pengukuran survey GPS (Global Positioning System) tipe

receiver geodetic dan Survey TLS (Terrestrial Laser Scanner) serta pengolahan data

tersebut bersama tiga rekan lainnya, yang bertujuan untuk tahap awal pembangunan

jalur kereta api baru yang berada tersebar di 25 wilayah di Ibu Kota Jakarta ini.

Jumlah titik dari hasil Pengukuran GPS Geodetik ini adalah sebanyak 71 buah

titik kontrol yaitu berupa koordinat x, y dan z, dimana koordinat ini dimanfaatkan

sebagai georeferencing terhadap hasil pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner)

(5)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

For up to date, Geodetic GPS is increasingly evolving and important its

existence. One of which is that the authors take as the title of this final report is

Utilization of GPS Geodetic as Control Point Measurement as Georeferenced TLS (Terrestrial Laser Scanner) Measurement Resuts for Railway Construction in the

Jakarta Area”.

Author conducted a survey Geodetic GPS (Global Positioning System) type

receiver geodetic and survey TLS (Terrestrial Laser Scanner) until data processing

with 3 others colleagues, for early stage development of new railway lines are spread

across 25 areas in the capital of Jakarta’s.

Total points of the Geodetic GPS measurement is 71 control points coordinates

x, y, and z which is used as a georeferencing coordinate the TLS (Terrestrial Laser

(6)

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan i

HalamanPernyataan ii

Lembar Hak Cipta iii

Kata Pengantar iv

Ucapan Terimakasih v

Abstrak vii

Daftar Isi viii

Daftar Gambar xi

Daftar Tabel xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Manfaat 3

1.4 Tujuan ……….….…………...…...…3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian TLS (Terrestrial Laser Scanner) 4

2.1.1 Karakteristik Software Pengolahan Pointcloud...5

2.1.2 SCENE 5.0...6

2.1.3 AutoCAD 2013...6

2.2Pengertian GPS...6

2.2.1 Sinyal GPS...8

2.2.2 Tipe Alat Penerima Sinyal GPS...9

2.2.3 Metode Penentuan dengan GPS...9

(7)
(8)

4.3 Lokasi Survey……….…..25

4.4 Persebaran Area dan Titik-titik GPS dan TLS……….…....27

4.5 Pengolahan Data GPS………...37

4.5.1 Software PC-CDU……….………..37

4.5.2 Software Topcon Link……….……….40

4.5.3 Software Topcon Tools………...42

4.6 Data TLS (Terrestrial Laser Scanner)……….……...57

4.7 Georeferencing……….………...59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 66

5.2 Saran . 66

DAFTAR PUSTAKA 67

LAMPIRAN...……….………...…....68

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.2 Diagram alir pengukuran GPS Geodetik hingga Georeferencing 19

(10)
(11)

Gambar 4.47 Membuat Point Cloud 57

Gambar 4.48 Memasukan file FWS 58

Gambar 4.49 Memasukan file PCG 58

Gambar 4.50 Tampilan PCG di AutoCAD 2013 59

Gambar 4.51 Memasukan file DXF 60

Gambar 4.52 3D Align 60

Gambar 4.53 Point Awal 61

Gambar 4.54 Point Kedua 61

Gambar 4.55 Membuat Objek Bola 62

Gambar 4.56 Proses memasukan nilai Z 62

Gambar 4.57 PCG telah ter-Georeferencing 63

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Keterangan Orde tiap titik………..24

Tabel 4.2 Lokasi Survey………...26

Tabel 4.3 Koordinat GPS menggunakan UTM………...50

(13)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

keberadaannya. Salah satunya adalah yang penulis ambil sebagai judul

laporan akhir ini yaitu Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol GPS

Geodetik sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Terrestrial Laser

Scanner (TLS) untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta.

Penulis melakukan pengukuran survey GPS (Global Positioning System) tipe

receiver geodetic dan Survey TLS (Terrestrial Laser Scanner) serta

pengolahan data tersebut bersama tiga rekan lainnya, yang bertujuan untuk

tahap awal pembangunan jalur kereta api baru yang berada tersebar di

wilayah Ibu Kota Jakarta ini.

Teknologi pengukuran dan pemodelan dengan menggunakan alat optical

seperti DT (Digital Theodolite), ETS (Electronic Total Station) dan

sebagainya akan mendapatkan hasil dengan akurasi terbaik, tetapi bagaimana

jika kita perlu model, bentuk, dan kondisi nyata seperti dilapangan? Contoh

nya untuk pemodelan sebuah rumah, apakah kita akan membidik tiap lekukan

rumah tersebut hingga menyerupai aslinya? Itu akan membutuhkan waktu

yang lama, tenaga yang terkuras, pengolahan data yang rumit, dan lain-lain.

Namun semua itu dapat terpecahkan dengan sebuah alat yang dapat

menggabungkan ilmu pengukuran topografi dengan fotogrametri, atau

menggabungkan data survey topografi dengan overlapping photo menjadi

data 3 dimensi, yaitu TLS (Terrestrial Laser Scanner), sistem pengukuran

TLS (Terrestrial Laser Scanner) ini adalah dengan merekam. Pengukuran

TLS (Terrestrial Laser Scanner) ini merupakan sesuatu yang dapat dikatakan

(14)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dimana ratusan juta titik setiap satu kali rekam akan didapatkan oleh alat ini,

fungsi rekam ini adalah untuk mendapatkan data, model, bentuk, dan kondisi

nyata sesuai yang dilapangan dengan mengefisiensikan waktu, tenaga, dan

biaya kerja dilapangan. Alat TLS (Terrestrial Laser Scanner) ini juga sama

seperti alat ukur DT (Digital Theodolite), ETS (Electronic Total Station)

sebagaimana koordinat didalamnya masih lokal, maka diperlukan titik-titik

GPS yang akurat. Oleh karena itu penulis juga melakukan survey GPS

receiver tipe Geodetik secara bersamaan dengan pengukuran menggunakan

TLS (Terrestrial Laser Scanner) yang dilakukan oleh ketiga rekan penulis.

Dalam laporan akhir ini penulis fokus membahas tentang Georeferencing,

yang merupakan pengolahan data hasil survey GPS untuk mendapatkan nilai

koordinat yang memiliki akurasi dan presisi tinggi dan hasil tentang

pengolahan data TLS (Terrestrial Laser Scanner) untuk kemudian di

Georeferencing yang merupakan inti dari tema yang akan dibahas dilaporan

akhir ini. Penulis menggunakan software processing PCCDU, Topcon Link

dan Topcon Tools 5.04 untuk pengolahan GPS, lalu AutoCAD 2013 untuk

proses Georeferencing tersebut.

1.2

Rumusan Masalah

Untuk membuat jalur kereta api baru diperlukan survey kelayakan terlebih

dahulu agar hasil pengukuran dapat digunakan selanjutnya dengan baik.

Untuk kebutuhan pekerjaan ini pada dasarnya dibutuhkan titik kontrol yang

tersebar sesuai dengan wilayahnya masing-masing dan juga hasil pengukuran

3 dimensi yang memiliki nilai keakuratan tinggi. Permasalahan yang muncul

adalah :

 Mengapadilakukan survey GPS Geodetik ?

(15)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.3

Tujuan

Dimana tujuan penulis melakukan penelitian berupa survey GPS Geodetik

ini adalah :

 Untuk mendapatkan nilai-nilai koordinat dengan ketelitian akurasi yang tinggi yaitu satu sampai dua centimeter.

Nilai koordinat dari receiver GPS Geodetik ini dapat dimanfaatkan untuk

georeferencing hasil pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner).

1.4

Manfaat

Manfaat yang didapat oleh penulis dari melakukan survey GPS Geodetik

ini adalah :

 Titik kontrol pengukuran GPS Geodetik dapat dimanfaatkan untuk

georeferencing terhadap hasil pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner).

 Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengukuran titik kontrol GPS Geodetik dan pemanfaatan yang ada.  Sebagai studi untuk penelitian tentang Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik

Kontrol GPS Geodetik sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Terrestrial

Laser Scanner (TLS) untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah

Jakarta.

(16)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

DESKRIPSI TEMPAT PLA DAN PELAKSANAAN PLA

3.1 Deskripsi Tempat PLA

Penulis melakukan PLA (Program Latihan Akademik) di PT. Nusantara

Geolokator, yang beralamat di Jl. Mawar Lemayung No.8 Buah Batu, Bandung.

Perusahaan ini berdiri pada tahun 2012, PT. Nusantara Geo Lokator (PT.

Nusageo) merupakan perusahaan yang berkedudukan di Jakarta Selatan dipimpin

oleh Dr. Heri Andreas, ST., MT. Untuk keperluan teknis dan operasionalnya,

perusahaan ini membuka workshop yang beralamat di Jl. Mawar Lumayung No. 8

Buah Batu Bandung. Perusahaan ini telah mengerjakan berbagai proyek selama

satu tahun terakhir yang berskala nasional, misalnya reposisi sumur minyak

Pertamina, land subsidence di Jakarta, pengukuran GCP di daerah Bandung,

pengukuran Terestrial Laser Scanning di Jakarta, dan lain sebagainya. Selain itu

perusahaan ini bergerak pula di bidang penelitian yang berkaitan dengan

keilmuan Geodesi dan Geomatika.

3.1.1 Visi dan Misi 3.1.1.1 Visi

Menjadi perusahaan survey dan pemetaan yang berkualitas baik di dalam

maupun di luar negeri.

3.1.1.2Misi

(17)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 Memberikan nilai tambah melalui penelitian yang berkualitas dan modal manusia yang kompeten.

3.1.2 Struktur Organisasi

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Nusantara Geo Lokator

3.2 Pelaksanaan PLA

Pelaksanaan PLA dilakukan mulai 1 Februari sampai 31 Mei 2013, sedangkan

penulis melakukan Survey GPS Geodetik dan TLS (Terrestrial Laser Scanner)

dari tanggal 7 Februari sampai 24 Februari, lalu dilanjut di kantor untuk

(18)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.3 Metodologi Pengukuran

PERSIAPAN

PENGUKURAN

PENGOLAHAN DATA

KOORDINAT

HASIL TLS SUDAH DI CONVERT DARI FWS (Faro Workspace) KE PCG

(POINT CLOUD)

GEOREFERENCING

GPS GEODETIK

TLS (

Terrestrial

(19)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.2 Diagram alir pengukuran GPS Geodetik hingga Georeferencing

3.3.1 Persiapan

Sebelum memulai pengukuran ada beberapa hal yang harus di persiapkan,

diantaranya adalah :

 3 Set GPS Geodetik lengkap

1 set TLS (Terrestrial Laser Scanner)  GPS Handheld

 Citra wilayah pengukuran  Laptop

Perlengkapan Safety Survey  Kamera

 Formulir Pengukuran  Alat Tulis

 Transportasi dan Akomodasi

3.3.2 Pengukuran

Penulis melakukan pengukuran Survey GPS Geodetik di wilayah Jakarta

bersamaan dengan pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner), untuk

pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner) ini dilakukan oleh ketiga rekan

penulis. Lokasi pengukuran ni tersebar dari daerah Manggarai hingga Bandara

Internasional Soekarno-Hatta. Penulis melakukan survey GPS yang telah

(20)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pengukuran GPS geodetik ini dilakukan secara bersamaan dengan TLS

(Terrestrial Laser Scanner). Banyaknya jumlah titik pengukuran tergantung dari

karakteristik lokasi pengukurannya, minimal terdapat 2 titik pengukuran yang

merupakan 1 base lapangan dan 1 rover.

Pengukuran ini dilakukan setiap harinya dari pukul 08.00 menuju lokasi

pengukuran hingga pukul 17.00, lalu pada malam harinya penulis bersama rekan

yang lainnya melakukan download-ing data dari receiver GPS Geodetik ke

laptop, pengecekan data hasil TLS (Terrestrial Laser Scanner) dan persiapan alat

dengan mengisi ulang baterai untuk digunakan kempali pada keesokan harinya.

3.3.2.1 Pengukuran Metode Radial

Pengukuran yang dilakukan oleh penulis saat melakukan survei GPS Geodetik

adalah dengan menggunakan metode radial, dimana terdapat tiga buah receiver

GPS Geodetik, dimana satu buah sebagai base yang terdapat di rooftop (atap)

wisma pertamina yang diukur setiap hari secara kontinyu selama 8-12 jam, dua

receiver lagi berada dilapangan yang digunakan sebagai base lapangan sebanyak

satu buah dengan waktu pengamatan sekitar 5-7 jam, dan satu buah lagi sebagai

rover dengan waktu pengamatan 15-30 menit tiap titiknya.

3.3.3 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dikantor Nusantara Geo Lokator yang beralamat di

Jl. Mawar Lemayung No.8 Bandung. Pengolahan data ini yaitu berupa hasil

pengukuran GPS Geodetik hingga mencapai koordinat fix dan memanfaatkannya

untuk hasil pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner)

(21)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ada dua jenis masalah yang dihadapi dalam proses pengolahan data GPS ini,

yaitu masalah teknis dan non teknis.

3.4.1 Masalah Teknis

Masalah teknis yang muncul dalam pengolahan data GPS ini adalah kualitas

data hasil survei GPS ada yang kurang baik. Data hasil survei GPS tersebut

memiliki masalah pada:

 Nilai residual fase yang besar pada sinyal satelit GPS  Sinyal satelit banyak yang di reject

Jumlah cycle slips masih cukup banyak

Cara penyelesaiannya adalah menganalisis lebih dalam data survei GPS yang

telah diolah tersebut, lihat pada sinyal satelit mana dan waktu pengamatan kapan

terdapat masalah yang ada diatas, lalu abaikan sinyal satelit yang bermasalah

tersebut agar tidak digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Catatan:

Pengabaian sinyal satelit tersebut harus tetap memperhitungkan kualitas data

yang digunakan, jangan sampai syarat minimal jumlah satelit yang mengirimkan

sinyal dilanggar, yaitu 5 satelit per fase, karena akan berdampak pada standar

deviasi koordinat. Abaikan sinyal satelit yang bermasalah tersebut sampai

masalah dan kesalahan yang ada menjadi minimal dan sesuai toleransi, tanpa

merubah kualitas standar deviasi koordinatnya.

3.4.2 Masalah Non Teknis

Masalah Non teknis yang dihadapi penulis adalah saat pengukuran

berlangsung penulis sempat sakit, tetapi pengukuran tetap berlanjut. Kejadian ini

hanya berlangsung selama satu hari, dan tidak berpengaruh terhadap hasil

(22)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan menggunakan receiver GPS

Geodetik dan TLS (Terrestrial Laser Scanner), serta pengolahan datanya dapat

disimpulkan bahwa :

 Ketelitian hasil koordinat mencapai tiga sampai empat centimeter.

Nilai koordinat dari receiver GPS Geodetik dapat dimanfaatkan untuk hasil

georeferencing pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner).

5.2 Saran

Penulis memberikan saran saat pengukuran survey di lapangan menggunakan

GPS Geodetik dan TLS (Terrestrial Laser Scanner), diantaranya :

 Periksa dan pastikan jika kondisi baterai alat survey penuh, sehingga memungkinkan untuk melakukan survey seharian. Lebih baik bawa baterai

cadangan untuk TLS (Terrestrial Laser Scanner), karena baterai alat ini hanya

bisa beroperasi kurang lebih 5-6 jam.

 Gunakan perlengkapan keamanan saat melakukan pengukuran di lapangan (safety survey) agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

 Segera download data hasil pengukuran hari itu juga, agar penyimpanan rapih untuk kemudian diolah.

Tempatkan posisi GPS Geodetik diruang yang terbuka dengan ketentuan mask

angle 15 ° agar penerimaan sinyal satelit dapat diterima oleh receiver dengan

(23)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

(24)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, HZ,. 2007. Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya, PT Pradnya Paramita,

Jakarta.

Abidin, HZ., Dr,. Jones, Andrew, Kahar, joenil., Dr, Prof,. 2002, Survei dengan GPS, PT

Pradnya Paramita, Jakarta.

Leonardo, 4 june 2008, Theory and Practice on Terrestrial Laser Scanning 3D Risk Mapping.

Modul TLS ( Terrestrial Laser Scanner) Faro .2011

http://www.infospesial.net/8864/apa-sih-gps-itu-cara-kerja-dan-manfaat-gps/ (Di akses

tanggal 1 Mei 2013 pukul 10.15 WIB)

https://www.google.co.id/search?q=pengukuran+GPS+metode+jaring (Di akses tanggal 8

Mei 2013 pukul 11.00 WIB)

http.www.id-wikipedia.org. (Di akses tanggal 8 Mei 2013 pukul 17.00 WIB)

http.www.navigasi.net. (Di akses tanggal 9 Mei 2013 pukul 19.00 WIB)

http://sudomo-gis.com/Tulisan/georeferencing_fix.pdf (Di akses tanggal 9 Mei 2013

pukul 19.00 WIB)

Gambar

Gambar 4.47 Membuat Point Cloud                                                                       57
Tabel 4.1 Keterangan Orde tiap titik……………………………………………..24
Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Nusantara Geo Lokator
Gambar 3.2 Diagram alir pengukuran GPS Geodetik hingga Georeferencing

Referensi

Dokumen terkait

Data kualitatif yaitu data yang tidak dapat dinilai dengan angka-angka atau yang tidak terdiri dari angka, dalam penelitian ini berupa gambar- an umum Pasar

"Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi Kasus Pada Auditor Inspektorat

Menurut (Irianingsih, Gusriani, Kulsum, & Parmikanti, n.d.) Analisis korelasi kanonik merupakan teknik multivariat yang digunakan untuk mengestimasi hubungan

Gordon Publishers, Norwood, 1994, hlm.. membantu siswanya menjadi mahir dalam menampilkan sejumlah tugas yang akan dikuasai saat mereka lulus, penilaian digunakan

Pemerintah mengajukan Rancangan Undang-undang tentang Perubahan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1998/1999 berdasarkan Perubahan sebagaimana dimaksud

Geometri jalan dan daya dukung tanah merupakan faktor utama yang berkaitan dengan proses pengangkutan (hauling), apabila geometri jalan tidak sesuai dengan standar

Pendapatan usahatani padi adalah pendapatan bersih yang diterima petani dari hasil usahatani padi varietas Situ Bagendit maupun usahatani padi varietas IR 64 yang

Penelitian Candra dan Suharto (2011) tentang hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu terhadap perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI pada balita 6-24 bulan di Puskesmas