Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE
GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN
KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
(Penelitian Tindakan Kelas pada kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
JAJANG NURJAMAN 0901400
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE
GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN
KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
(Penelitian Tindakan Kelas pada kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung)
Oleh
Jajang Nurjaman
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Jajang Nurjaman 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Skripsi ini mengambil judul “Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe
Group Investigation untuk Meningkatkan Kerjasama Siswa dalam Pembelajaran
Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas pada kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung)”. Penelitian yang dilakukan berkaitan dengan penggunaan metode cooperative
learning tipe group investigation. Kegiatan ini berupa performance yang harus
dikerjakan siswa melalui kerjasama dan pembuatan berupa laporan hasil diskusi investigasi kelompok. Penelitian ini dilakukan pada kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kerjasama siswa dalam pembelajaran sejarah. Karena pembelajaran sejarah selama ini masih bersifat teacher centered dan ketika siswa melakukan kegiatan diskusi di kelas hanya beberapa orang siswa saja yang melakukan kerjasama saat diskusi. Kerjasama siswa yang rendah terlihat ketika siswa dimintai belajar secara berkelompok untuk berdiskusi dan berbagi tugas mengenai materi pembelajaran sejarah, saat pembagian tugas-tugasnya tidak terbagi secara merata. Saat melakukan diskusi di dalam kelompok pun masing-masing siswa masih kurang menghargai pendapat orang lain, juga partisipasi siswa di dalam pengerjaan tugas masih kurang. Pada akhirnya diskusi kelompok tidak berjalan dengan baik sehingga mengakibatkan siswa bekerja secara sendiri-sendiri. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas dengan menggunakan desain dari Kemmis dan Taggart. Desain model Kemmis dan Taggart dalam satu siklus diawali dengan perencanaan (plan), tindakan (act), observasi (observation) dan diakhiri dengan refleksi (reflection). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Instrumen penelitiannya menggunakan lembar observasi, rubric dan lembar wawancara. Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa penggunaan metode cooperative learning tipe group
investigation dapat meningkatkan kerjasama siswa dalam pembelajaran sejarah
pada kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung. Hal ini terlihat dari pencapaian siswa dalam setiap pelaksanaan siklus yang mengalami peningkatan, baik dalam pengerjaan laporan hasil diskusi investigasi kelompok dan peningkatan kerjasama siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode cooperative
learning tipe group investigation dapat meningkatkan kerjasama siswa dalam
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum wr.wb
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga alhamdulilah saya dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
uswah dan qudwah kita Nabi Muhammad SAW, para keluarganya, para
sahabatnya dan semoga sampai kepada kita semua, amiin.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pada Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia. Adapun judul yang diambil yaitu “Penerapan
Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation untuk Meningkatkan
Kerjasama Siswa dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas pada kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung)”.
Seperti kata pepatah “tak ada gading yang tak retak.” Begitupun halnya
pembuatan skripsi ini yang masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sekalian sangat saya harapkan guna
penyempurnaan skripsi ini. Besar harapan saya bahwasannya skripsi ini dapat
memberikan manfaat yang besar bagi pembaca sekalian.
Wassalammu’alaikum wr.wb
Bandung, Februari 2014
Penulis
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UCAPAN TERIMA KASIH
Banyak halangan dan rintangan dalam proses penyusunan skripsi ini, tetapi
alhamdulilah dengan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya skripsi
ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H.Dadang Supardan, M. Pd, selaku ketua Jurusan Pendidikan
Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Bapak Wawan Darmawan, S. Pd, M. Hum, selaku sekretaris Jurusan
Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia.
3. Ibu Dra. Yani Kusmarni, M. Pd dan Bapak Drs. Tarunasena Ma’mur, M. Pd,
selaku pembimbing I dan II yang telah banyak membimbing, memberikan
arahan, memberi petunjuk, meluangkan waktu dan memberi motivasi dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen serta staf Tata Usaha Jurusan Pendidikan Sejarah,
terimakasih atas bimbingan, arahan dan saran terhadap penulisan skripsi ini.
5. Kedua Orang Tua tercinta yang telah memberikan motivasi curahan dan
limpahan kasih sayang serta do’a kepada penulis hingga terselesaikannya
skripsi ini.
6. Teman-teman mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah S1 angkatan 2009
FPIPS serta adik-adik dan kakak-kakak tingkat di Universitas Pendidikan
Indonesia.
Terimakasih atas dorongan dan bantuannya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini, semoga amal baik semuanya mendapat balasan dari
Allah SWT, amin. Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, tetapi penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak
yang memerlukannya.
Bandung, Februari 2014
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ... i
HALAMAN PERNYATAAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA …... 10
A. Cooperative Learning ... 10
1. Cooperative Learning ... 10
a. Cooperative learning Lebih Efektif dalam Segi Pengelolaan Kelas ... 12
b. Student Centered ... 13
2. Tipe-Tipe Cooperative Learning ... 13
a. Student Team Achievenment Divisions (STAD) ... 14
b. Jigsaw ... 14
c. Group Investigation ... 15
d. Think-Pair-Share ... 15
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Numbered Heads Together ... 15
B. Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation ... 16
C. Kerjasama Siswa ... 21
D. Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation untuk Meningkatkan Kerjasama Siswa dalam Pembelajaran Sejarah .. 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
A. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 28
B. Desain Penelitian ... 28
1. Perencanaan (plan) ... 29
2. Tindakan (act) ... 31
3. Pengamatan (observe) ... 32
4. Refleksi (reflect) ... 33
C. Metode Penelitian ... 33
D. Definisi Operasional ... 34
1. Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation dalam Pembelajaran Sejarah ... 34
2. Kerjasama Siswa ... 36
E. Instrumen Penelitian ... 37
1. Lembar Observasi ... 38
2. Rubric ... 38
3. Lembar Wawancara ... 38
F. Teknik Pengumpulan Data ... 39
1. Observasi ... 39
2. Wawancara ... 39
3. Studi Dokumentasi ... 40
G. Analisis Data ... 40
1. Data Kuantitatif ... 40
2. Data Kualitatif ... 41
a. Triangulasi ... 42
b. Expert opinion ... 42
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Member Check ... 42
d. Audit Trail ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
A. Hasil Penelitian ... 43
1. Kondisi Sekolah ... 43
2. Kondisi Guru Sejarah ... 44
3. Kondisi Siswa Kelas XI IPS dalam Pembelajaran Sejarah . 44 4. Deskripsi Perencanaan dan Pelaksanaan Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation untuk Meningkatkan Kerjasama Siswa dalam Pembelajaran Sejarah ... 45
a. Deskripsi Tindakan Siklus I ... 45
1) Perencanaan (Plan) ... 45
2) Pelaksanaan (Act) ... 46
3) Observasi (Observation) ... 53
4) Refleksi (Reflection) ... 60
b. Deskripsi Tindakan Siklus II ... 62
1) Perencanaan (Plan) ... 62
2) Pelaksanaan (Act) ... 62
3) Observasi (Observation) ... 70
4) Refleksi (Reflection) ... 76
c. Deskripsi Tindakan Siklus III ... 78
1) Perencanaan (Plan) ... 78
2) Pelaksanaan (Act) ... 78
3) Observasi (Observation) ... 86
4) Refleksi (Reflection) ... 92
d. Deskripsi Tindakan Siklus IV ... 94
1) Perencanaan (Plan) ... 94
2) Pelaksanaan (Act) ... 94
3) Observasi (Observation) ... 103
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Refleksi (Reflection) ... 110
e. Deskripsi Tindakan Siklus V ... 111
1) Perencanaan (Plan) ... 112
2) Pelaksanaan (Act) ... 102
3) Observasi (Observation) ... 119
4) Refleksi (Reflection) ... 125
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 127
1. Deskripsi Hasil Pengolahan Data Penelitian Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation untuk Meningkatkan Kerjasama Siswa dalam Pembelajaran Sejarah ... 127
a. Merencanakan Pembelajaran Sejarah melalui Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation untuk Meningkatkan Kerjasama Siswa pada kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung ... 127
b. Melaksanakan Pembelajaran Sejarah melalui Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation untuk Meningkatkan Kerjasama Siswa pada kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung ... 128
c. Menguraikan Pembelajaran Sejarah melalui Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation untuk Meningkatkan Kerjasama Siswa pada kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung ... 131
1) Deskripsi Data Hasil Kerjasama Siswa ... 131
2) Deskripsi Data Hasil Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation .... 135
3) Deskripsi Data Laporan Hasil Diskusi Investigasi Kelompok ... 139
4) Deskripsi Data Hasil Wawancara ... 143
d. Memaparkan Upaya Guru dalam Mengatasi Kendala
pada Pembelajaran Sejarah dengan Metode
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cooperative Learning Tipe Group Investigation untuk
Meningkatkan Kerjasama Siswa pada kelas XI IPS di
SMA PGII 2 Bandung ... 144
2. Analisis Hasil Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation terhadap Peningkatan Kerjasama Siswa dalam Pembelajaran Sejarah ... 146
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 152
A. Kesimpulan ... 152
B. Saran ... 153
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
2.1 Tabel Fase Group Investigation ... 18
4.1 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Siklus I ... 46
4.2 Daftar Kelompok Siklus I ... 47
4.3 Format Penilaian Kerjasama Siswa Siklus I ... 54
4.4 Skala Nilai ... 54
4.5 Format Penilaian Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation Siklus I ... 56
4.6 Skala Nilai ... 56
4.7 Format Penilaian Laporan Hasil Diskusi Investigasi Kelompok I ... 58
4.8 Skala Nilai ... 58
4.9 Lembar Observasi Guru Siklus I ... 60
4.10 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Siklus II ... 62
4.11 Daftar Kelompok Siklus II ... 64
4.12 Format Penilaian Kerjasama Siswa Siklus II ... 70
4.13 Skala Nilai ... 71
4.14 Format Penilaian Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation Siklus II ... 72
4.15 Skala Nilai ... 72
4.16 Format Penilaian Laporan Hasil Diskusi Investigasi Kelompok II .. 74
4.17 Skala Nilai ... 74
4.18 Lembar Observasi Guru Siklus II ... 76
4.19 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Siklus II ... 78
4.20 Daftar Kelompok Siklus III ... 80
4.21 Format Penilaian Kerjasama Siswa Siklus III ... 86
4.22 Skala Nilai ... 87
4.23 Format Penilaian Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation Siklus III ... 88
4.24 Skala Nilai ... 89
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.25 Format Penilaian Laporan Hasil Diskusi Investigasi Kelompok III .. 90
4.26 Skala Nilai ... 90
4.27 Lembar Observasi Guru Siklus III ... 92
4.28 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Siklus IV ... 94
4.29 Daftar Kelompok Siklus IV ... 96
4.30 Format Penilaian Kerjasama Siswa Siklus IV ... 103
4.31 Skala Nilai ... 104
4.32 Format Penilaian Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation Siklus IV ... 106
4.33 Skala Nilai ... 106
4.34 Format Penilaian Laporan Hasil Diskusi Investigasi Kelompok IV . 108 4.35 Skala Nilai ... 108
4.36 Lembar Observasi Guru Siklus IV ... 110
4.37 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Siklus V ... 112
4.38 Daftar Kelompok Siklus IV ... 113
4.39 Format Penilaian Kerjasama Siswa Siklus V ... 120
4.40 Skala Nilai ... 120
4.41 Format Penilaian Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation Siklus V ... 122
4.42 Skala Nilai ... 122
4.43 Format Penilaian Laporan Hasil Diskusi Investigasi Kelompok V ... 123
4.44 Skala Nilai ... 124
4.45 Lembar Observasi Guru Siklus V ... 125
4.46 Indikator dan Hasil Skor Penilaian Kerjasama Siswa ... 131
4.47 Skala Nilai ... 132
4.48 Indikator dan Hasil Skor Penilaian Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation ... 135
4.49 Skala Nilai ... 136
4.50 Indikator dan Hasil Skor Penilaian Laporan Hasil Investigasi Kelompok ... 139
4.51 Skala Nilai ... 140
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
3.1 Adopsi Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc
Taggart ... 29
4.1 Denah Sekolah ... 43
4.2 Kegiatan Diskusi Investigasi Kelompok ... 66
4.3 Kegiatan Diskusi Investigasi Kelompok ... 82
4.4 Kegiatan Presentasi Investigasi Kelompok ... 99
4.5 Kegiatan Presentasi Investigasi Kelompok ... 116
4.6 Grafik Kerjasama Siswa ... 134
4.7 Grafik Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation ... 138
4.8 Grafik Laporan Hasil Diskusi Investigasi Kelompok ... 142
1
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Kerjasama siswa merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran
sebagaimana diungkapkan oleh Warsono dan Hariyanto (2012: 163) bahwa
“kerjasama tidak hanya sebagai cara untuk belajar, namun kerjasama juga menjadi bagian dari isi pembelajaran.” Pendapat tersebut meyakinkan peneliti bahwa kerjasama siswa adalah bagian terpenting dalam pembelajaran. Karena selain
siswa mengembangkan kecerdasannya juga mengajak siswa untuk bertukar
pikiran serta berpartisipasi dalam pembelajaran.
Kerjasama siswa merupakan salah satu problem yang dihadapi dalam
pembelajaran, terutama pada mata pelajaran sejarah. Permasalahan ini dapat
terindikasi setelah peneliti melakukan observasi pada kelas XI IPS di SMA PGII 2
Bandung. Bahwa kerjasama siswa yang rendah dapat terlihat dari beberapa hal
yang terjadi saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Pertama, kondisi
pembelajaran sejarah di kelas. Sebagian besar siswa di kelas XI IPS itu
memperlihatkan kondisi belajar yang pasif, siswa jarang memperhatikan apa yang
diterangkan oleh guru. Pada saat guru melontarkan pertanyaan-pertanyaan kecil
saat pembelajaran, hanya beberapa siswa saja yang mencoba menjawab
pertanyaan guru tersebut, siswa lebih tertarik dengan kegiatan lain, misalnya;
mengerjakan tugas dari mata pelajaran selain sejarah. Kedua, pembagian tugas
yang tidak merata. Ini terindikasi ketika guru meminta siswa belajar secara
berkelompok untuk berdiskusi dan berbagi tugas mengenai materi pembelajaran
sejarah. Misalnya di dalam kelompok tersebut terdiri dari lima orang siswa, tetapi
dalam pelaksanaan diskusi hanya dua orang siswa saja yang bekerja dan saling
berbagi tugas-tugas, sedangkan siswa yang lainnya hanya diam dan tidak ikut
2
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ketiga, kurang menghargai pendapat. Itu teramati ketika siswa berdiskusi di
dalam kelompok, misalnya; siswa A memberikan pendapat mengenai pembahasan
materi diskusi, tetapi ketika siswa A tersebut sedang menyampaikan
pemikirannya, tiba-tiba siswa B memotong pembicaraan tersebut. Padahal siswa
A itu belum selesai menyampaikan hasil pemikirannya kemudian siswa B malah
melanjutkan pembicaraan tersebut dengan menyampaikan pemikirannya.
Keempat, kurangnya partisipasi siswa. Itu terlihat ketika diskusi kelompok, tidak
semua anggota mencurahkan pendapatnya mengenai pemahaman dan pemikiran
mereka tentang materi diskusi. Pada akhirnya diskusi kelompok tidak berjalan
dengan baik karena kurangnya interaksi antar anggota sehingga mengakibatkan
siswa bekerja secara sendiri-sendiri.
Kegiatan-kegiatan tersebut mencirikan bahwa sebagian besar siswa masih
memiliki sikap individualitas dalam belajar, selain itu pula saat kegiatan diskusi
terlihat masih kurang baik dalam hal kinerja siswa di setiap kelompok. Itu terbukti
dari 5 orang anggota dalam kelompok, yang bekerja menyelesaikan tugas mata
pelajaran sejarah hanya 2-3 orang saja. Permasalahan tersebut menunjukkan
bahwa kerjasama siswa rendah, ini menarik perhatian peneliti dan bermaksud
untuk memperbaiki kondisi pembelajaran tersebut dengan meningkatkan
kerjasama siswa. Pembelajaran sejarah seharusnya tertuju pada siswa (student
center), terutama kegiatan siswa dalam diskusi yang menunjukkan kerjasama
siswa. Dapat melatih siswa dalam proses pembagian tugas dan tanggung jawab
dalam sebuah kelompok dan diharapkan siswa belajar bekerjasama dan
berpartisipasi dalam suatu diskusi, sehingga kerjasama siswa itu meningkat.
Sesuai dengan ciri-ciri dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
dikemukakan oleh Asmani (2010: 59-60) menyampaikan bahwa:
3
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Siswa merupakan objek utama dalam suatu pembelajaran, siswa dapat
mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan serta
minatnya dalam belajar. Dalam hal ini, tugas dari seorang guru adalah sebagai
fasilitator dan mediator yang membantu agar proses belajar siswa berjalan dengan
baik. Guru harus menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa
untuk bertanggung jawab dalam proses pembelajaran, serta memberikan
kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa. Agar siswa mampu
mengekspresikan gagasan dan argumentasinya untuk merangsang siswa berpikir
secara produktif. Selain itu, guru memonitor dan mengevaluasi sejauh mana
perkembangan belajar siswa tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Suprijono
(2013: 39-40) menjelaskan bahwa:
Kooperatif akan dapat meningkatkan pengubahan secara konseptual. Keterlibatan dengan orang lain membuka kesempatan bagi peserta didik untuk mengevaluasi dan memperbaiki pemahaman mereka saat mereka bertemu dengan pemikiran orang lain dan saat mereka berpartisipasi dalam pencarian pemahaman bersama.
Pemaparan peneliti tersebut menjelaskan bahwa kerjasama siswa itu
merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran, karena siswa dapat
memperbaiki pemahaman masing-masing ketika bertemu dengan siswa yang lain
dan saling mengevaluasi satu sama lain mengenai pembelajaran yang dirasa
kurang paham bahkan memecahkan dan mencari solusinya secara bersama-sama.
Selain itu, dapat meningkatkan rasa saling menghargai dan meningkatkan jalinan
komunikasi siswa dalam mencapai tujuan yang sama. Sehingga dapat di
definisikan bahwa kerjasama siswa merupakan hubungan kerja yang dibangun
antara dua orang siswa atau lebih yang terjalin karena adanya suatu ikatan serta
kebutuhan untuk mencapai tujuan yang sama, indikator keterjalinannya terlihat
melalui proses saling mendukung dalam menyelesaikan tugas akademik, saling
berinteraksi antar siswa, saling ketergantungan dan saling menghormati satu sama
4
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berkaitan dengan kerjasama siswa ada beberapa metode pembelajaran yang
dapat digunakan dalam pembelajaran sejarah. Salah satu dari metode
pembelajaran tersebut adalah metode cooperative learning. Metode ini adalah
metode yang dapat meningkatkan kerjasama siswa dalam pembelajaran. Karena di
dalam metode ini proses pembelajarannya menekankan pada kerjasama siswa
dalam suatu kelompok.
Suprijono (2013: 61) memandang cooperative learning merupakan suatu
model pembelajaran yang menuntut kerjasama siswa, sebagaimana
dikemukakannya bahwa:
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Untuk mencapai hasil belajar itu model pembelajaran kooperatif menuntut kerjasama dan interdepedensi peserta didik dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur reward-nya.
Penelitian ini akan menggunakan metode cooperative learning dengan tipe
group investigation. Metode ini menekankan kerjasama siswa dalam menjalankan
dan menyelesaikan tugas-tugas dalam suatu kelompok. Siswa diberikan
kesempatan seluas-luasnya untuk merencanakan pembelajaran yang akan mereka
pelajari dengan proses menginvestigasi materi atau topik. Siswa dibentuk ke
dalam kelompok kecil terdiri dari 3 sampai 5 orang yang ditugaskan untuk
mendiskusikan suatu materi atau topik yang kemudian dipresentasikan di kelas.
Menurut Sharan (Huda, 2013: 16) pembelajaran dengan menggunakan
group investigation adalah sebagai berikut:
Teknik-teknik yang digunakan dalam metode investigasi kelompok sangat kompleks karena melibatkan proses berpikir tingkat tinggi, anggota kelompok bertanggung jawab atas kontribusi yang mereka berikan pada kelompoknya, dan diskusi menjadi sarana utama untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan bersama.
Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kerjasama
siswa itu salah satu cara terbaiknya adalah dengan menggunakan metode
5
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan metode tersebut proses diskusi siswa dapat berjalan ke arah yang lebih
baik dan siswa belajar menghargai pendapat orang lain serta ikut berperan aktif
dalam pembelajaran. Dalam hal ini, guru tidak mendominasi pada saat
pembelajaran, melainkan sebagai pemantau dan fasilitator di kelas. Maka akan
tercipta iklim pembelajaran yang lebih baik.
Adapun penelitian sebelumnya mengenai metode cooperative learning tipe
group investigation ini dengan judul “Penerapan Metode Cooperative Learning
Tipe Group Investigation untuk Meningkatkan Keterampilan Bekerjasama Siswa
dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas di kelas XI IPS 1
Asy-Syafiyyah Bandung)” yang diteliti oleh Sovia Hasifah pada tahun 2012. Dalam penelitiannya mengungkapkan tentang penerapan metode tersebut untuk
meningkatkan keterampilan bekerjasama siswa. Terdapat persamaan dalam
penelitian beliau dengan penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan metode
cooperative learning tipe group investigation. Namun disisi lain ada
perbedaannya, jika beliau dalam instrumen penelitiannya hanya mengamati
aktivitas kerjasama siswa saja tetapi dalam penelitian ini menggunakan beberapa
pengamatan yaitu mengamati kerjasama siswa, mengamati penggunaan metode
cooperative learning tipe group investigation dan mengamati laporan hasil diskusi
investigasi kelompok serta melakukan kegiatan wawancara setelah selesai
melakukan tindakan pada setiap siklusnya.
Uraian di atas mendorong ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian
mengenai “Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation
untuk Meningkatkan Kerjasama Siswa dalam Pembelajaran Sejarah pada kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung”.
B.Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, terdapat
beberapa permasalahan yang akan menjadi kajian dalam penelitian ini. Adapun
rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimana Penerapan Metode
6
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Siswa dalam Pembelajaran Sejarah pada kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung
?”.
Untuk membatasi kajian penelitian ini, maka diajukan beberapa pertanyaan
penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana guru merencanakan pembelajaran sejarah melalui metode
cooperative learning tipe group investigation untuk meningkatkan
kerjasama siswa pada kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung?
2. Bagaimana guru melaksanakan pembelajaran sejarah melalui metode
cooperative learning tipe group investigation untuk meningkatkan
kerjasama siswa pada kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung?
3. Bagaimana hasil penerapan pembelajaran sejarah melalui metode
cooperative learning tipe group investigation terhadap peningkatan
kerjasama siswa pada kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung?
4. Bagaimana upaya guru dalam mengatasi kendala pada pembelajaran
sejarah dengan metode cooperative learning tipe group investigation
untuk meningkatkan kerjasama siswa pada kelas XI IPS di SMA PGII 2
Bandung?
C.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang
dikemukakan di atas, secara umum adalah untuk memperoleh gambaran secara
faktual dan aktual mengenai penerapan metode cooperative learning tipe group
investigation untuk meningkatkan kerjasama siswa dalam pembelajaran sejarah
pada kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung. Secara khusus penelitian ini
bertujuan sebagai berikut:
1. Merencanakan pembelajaran sejarah melalui metode cooperative learning
tipe group investigation untuk meningkatkan kerjasama siswa pada kelas
7
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Melaksanakan pembelajaran sejarah melalui metode cooperative learning
tipe group investigation untuk meningkatkan kerjasama siswa pada kelas
XI IPS di SMA PGII 2 Bandung.
3. Menguraikan hasil penerapan pembelajaran sejarah melalui metode
cooperative learning tipe group investigation terhadap peningkatan
kerjasama siswa pada kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung.
4. Memaparkan upaya guru dalam mengatasi kendala pada pembelajaran
sejarah dengan metode cooperative learning tipe group investigation
untuk meningkatkan kerjasama siswa pada kelas XI IPS di SMA PGII 2
Bandung.
D.Manfaat Penelitian
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini diharapkan akan
memberikan manfaat bagi peneliti, siswa SMA khususnya siswa kelas XI IPS
SMA PGII 2 Bandung, guru sejarah dan sekolah yang bersangkutan. Manfaat
penelitian ini secara khusus yaitu sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, dengan diterapkannya metode cooperative learning tipe
group investigation dapat menambah wawasan serta keterampilan dalam
menerapkan metode pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar
selanjutnya.
2. Bagi siswa, akan meningkatkan kerjasama siswa di kelas dengan
menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation dalam
pembelajaran sejarah.
3. Bagi guru sejarah, dapat memperbaiki permasalahan pembelajaran yang
dihadapi dan menambah wawasan serta keterampilan pembelajaran di
kelas. Sehingga guru sejarah dapat mengembangkan pembelajaran dengan
menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation
sebagai solusi apabila siswa memiliki permasalahan dalam kerjasama yang
8
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Bagi sekolah, akan bermanfaat dalam meningkatkan mutu dan kualitas
pembelajaran sejarah pada kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung.
E.Struktur Organisasi Skripsi
Pemaparan dari hasil penelitian ini akan peneliti susun ke dalam lima bab
sesuai dengan struktur organisasi skripsi yang disesuaikan dengan buku Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah yang diterbitkan oleh UPI. Struktur organisasi skripsi
yang dimaksud adalah:
Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi ringkasan secara rinci mengenai latar
belakang penulisan yang menjadi alasan peneliti sehingga merasa perlu untuk
mengkaji dan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Penerapan
Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation untuk Meningkatkan
Kerjasama Siswa dalam Pembelajaran Sejarah pada kelas XI IPS di SMA PGII 2
Bandung yang ditujukan sebagai latar belakang penulisan skripsi, rumusan dan
pembatasan masalah yang diuraikan menjadi beberapa pertanyaan penelitian,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi dalam penyusunan
skripsi.
Bab II Kajian Pustaka. Dalam bab ini dijelaskan secara terperinci mengenai
konsep-konsep yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber
literatur yang akan disusun ke dalam beberapa sub bab yang berhubungan dengan
kerjasama siswa dan metode cooperative learning tipe group investigation.
Bab III Metode Penelitian. Dalam bab ini diuraikan mengenai metode
penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian. Peneliti menguraikan
tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menyelesaikan penelitian yang berisi
langkah-langkah penelitian, dimulai dari persiapan sampai langkah terakhir dalam
9
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Dalam bab ini berisi mengenai
hasil penelitian dan pembahasan yang berisi mengenai seluruh informasi dan
data-data yang diperoleh peneliti tentang peningkatan kerjasama siswa dalam
pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode cooperative learning tipe
group investigation pada kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung.
Bab V Kesimpulan dan Saran. Pada bab terakhir ini peneliti memberikan
kesimpulan dari hasil pembahasan yang berisi mengenai rancangan, penerapan,
tanggapan dan hasil dari penerapan metode cooperative learning tipe group
investigation. Hal-hal yang dituliskan dalam bab kesimpulan ini sekaligus
28
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Subjek dan Lokasi Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah siswa kelas XI IPS di
SMA PGII 2 Bandung. Sekolah tersebut terletak di Jalan Pahlawan Belakang No.
17 Bandung. Untuk guru mata pelajaran sejarahnya sendiri adalah Taufik Angga
P, S. Pd. Guru tersebut adalah guru yang bukan lulusan dari bidang studi sejarah,
namun dari bidang studi pendidikan kewarganegaraan. Pada kelas XI IPS
keseluruhan siswanya berjumlah 20 orang dengan siswa laki-laki 8 orang dan
perempuan 12 orang. Peneliti menetapkan kelas dan guru tersebut sebagai subjek
penelitian. Penentuan subjek penelitian tersebut didasarkan atas masalah yang
akan diteliti oleh peneliti dengan sebelumnya melakukan konsultasi kepada dosen
pembimbing dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum di sekolah tersebut.
Siswa di kelas tersebut memiliki masalah yang harus segera dipecahkan,
yaitu tentang kerjasama siswa yang rendah dalam pembelajaran sejarah. Untuk
meningkatkan hal tersebut, peneliti menggunakan metode cooperative learning
tipe group investigation. Dalam proses penelitian guru sejarahnya bisa diajak
kerjasama dalam membantu penelitian dari awal sampai akhir penelitian. Beliau
senantiasa memberikan pengarahan serta bimbingan setelah peneliti melakukan
penelitian tindakan kelas.
B.Desain Penelitian
Desain penelitian tindakan kelas yang digunakan yaitu model Kemmis dan
Taggart. Model Kemmis dan Taggart ini terdiri dari empat tahapan dalam
penelitian tindakan kelasnya yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara berulang-ulang sampai pada hasil
yang dirasa cukup dalam sebuah penelitian. Peneliti memilih desain ini karena
29
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
investigation untuk meningkatkan kerjasama siswa saja dalam melakukan suatu
tindakannya, sehingga peneliti memutuskan bahwa desain penelitian dengan
model Kemmis dan Taggart merupakan desain yang cocok dalam penelitian ini.
Adapun gambar desainnya sebagai berikut:
Gambar 3.1 Adopsi Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis
dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2008: 66)
Langkah-langkah yang akan peneliti lakukan dalam melaksanakan tindakan
saat penelitian berdasarkan desain penelitian tindakan kelas model Kemmis dan
Taggart dari keempat langkah-langkah tersebut, yaitu:
1. Perencanaan (plan)
Dalam tahap ini peneliti akan menyusun beberapa rencana kegiatan yang
akan dilakukan pada saat penelitian untuk mendapatkan gambaran terlebih dahulu
sebelum menerapkannya pada pembelajaran di kelas. Menurut Kaufman
Refleksi
Observasi
Tindakan 1 Rencana
tindakan1
Rencana tindakan2
Pra
Rencana tindakan3
Observasi Observasi
Refleksi Refleksi
Tindakan 2
Tindakan 3
30
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Harjanto, 2008: 2) bahwa dalam tahap perencanaan ini diperlukan beberapa
elemen-elemen yang mendukung keabsahan dan bernilai berikut pemaparannya:
a. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan. b. Menentukan kebutuhan-kebutuhan yang perlu diprioritaskan.
c. Spesifikasi rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang diprioritaskan.
d. Identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan.
e. Sekuensi hasil yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan.
f. Identifikasi strategi alternatif yang mungkin dan alat atau tools untuk melengkapi tiap persyaratan dalam mencapai tiap kebutuhan, termasuk di dalamnya merinci keuntungan dan kerugian tiap strategi dan alat yang dipakai.
Pada penelitian ini merencanakan beberapa hal yaitu sebagai berikut:
1) Mencari mitra sekolah yang akan digunakan sebagai tempat untuk
melaksanakan penelitian.
2) Menyusun kesepakatan dengan guru mitra mengenai penentuan pelaksanaan
dan guru model dalam penelitian.
3) Menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai tempat untuk melaksanakan
penelitian.
4) Melakukan pra-penelitian terhadap kelas yang akan dijadikan tempat untuk
melaksanakan penelitian.
5) Mengidentifikasi permasalahan yang ada di kelas yaitu kerjasama siswa yang
rendah, peneliti mencari solusi untuk permasalahan tersebut. Solusi yang
dipilih adalah menggunakan metode cooperative learning tipe group
investigation.
6) Meminta ketersediaan siswa yang akan diteliti, karena penelitian akan
berlangsung beberapa pertemuan.
7) Mendiskusikan dan menentukan materi/topik diskusi yang akan diterapkan
dalam penelitian tindakan kelas.
8) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan digunakan.
9) Merencanakan sistem penilaian yang akan digunakan dalam Proses Belajar
31
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 10)Membuat instrumen penelitian.
11)Merencanakan pengolahan data dari hasil yang diperoleh dalam penelitian.
2. Tindakan (act)
Tahapan ini merupakan tahap penting dalam penelitian, karena di dalamnya
terdapat beberapa rencana yang disusun sedemikian rupa. Ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana rencana-rencana yang sudah disusun diterapkan dalam
pembelajaran, mengamati perbaikan dan peningkatan penerapan metode
cooperative learning tipe group investigation untuk meningkatkan kerjasama
siswa dalam pembelajaran sejarah. Adapun tindakan yang akan dilakukan peneliti
selama penelitian bisa dijelaskan sebagai berikut:
1) Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran.
2) Menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation dalam
kegiatan belajar mengajar yaitu sebagai berikut:
a) Membentuk siswa ke dalam kelompok
Siswa dengan dibantu oleh guru membentuk kelompok yang terdiri dari 3
sampai 5 orang. Pembentukan kelompok ini didasarkan secara heterogen
yaitu menurut tingkat prestasi belajar dan jenis kelamin siswa.
b) Pemilihan topik diskusi
Guru memberikan materi pembelajaran, misalnya: tentang bagaimana proses
penyebaran kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Melalui materi
tersebut setiap kelompok akan menentukan topik yang akan dibahas bersama
dengan guru.
c) Pembagian tugas diskusi dalam kelompok
Merencanakan tentang bagaimana pembagian tugas. Dengan seperti itu,
setiap anggota kelompok mempunyai wewenang dan tanggung jawab
32
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d) Kegiatan diskusi
Melakukan kegiatan diskusi antara lain: (a) mengerjakan tugas dengan secara
bersama-sama mencari sumber-sumber informasi, referensi tambahan melalui
buku ataupun artikel, (b) melakukan analisa terhadap sumber-sumber
tersebut, dan (c) mencurahkan pendapat hasil penemuan, pemahaman dan
pemikiran dari masing-masing anggota kelompok dalam menyelesaikan
tugas.
e) Membuat laporan tertulis
Merefleksikan hasil diskusi kelompok dengan membuat laporan tertulis yang
berisi kesimpulan kelompok.
f) Presentasi
Menyampaikan laporan hasil diskusi kelompok di kelas dengan memaparkan
temuan-temuan yang dihasilkan dari diskusi kelompok.
g) Membuat kesimpulan
Siswa dan guru secara bersama-sama menyimpulkan hasil diskusi yang sudah
dilaksanakan.
3) Mengadakan evaluasi non test dengan format penilaian yang telah dibuat oleh
guru.
4) Menggunakan instrumen penelitian yang telah disusun.
5) Melakukan pengolahan data diakhir penelitian.
3. Pengamatan (observe)
Pada tahap ini pelaksanaan observasi atau pengamatan dilakukan bersamaan
dengan dilaksanakannya tindakan. Pada kegiatan observasi ini, peneliti melakukan
beberapa pengamatan yaitu sebagai berikut; (a) pengamatan terhadap keadaan
kelas yang diteliti, (b) mengamati tentang kesesuaian penerapan metode
cooperative learning tipe group investigation dengan materi pembelajaran, (c)
mengamati kerjasama siswa di dalam kelompok dalam penelusuran topik,
33
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melakukan pengamatan dan penilaian terhadap laporan hasil diskusi investigasi
kelompok.
4. Refleksi (reflect)
Adapun tahap refleksi yang dilakukan peneliti adalah melakukan evaluasi
dan merefleksikan hasil penelitian. Jika terdapat suatu kekurangan/kesalahan
maka akan diperbaiki pada siklus selanjutnya, begitu seterusnya sampai penelitian
ini memperlihatkan peningkatan kerjasama siswa melalui penerapan metode
cooperative learning tipe group investigation di dalam kelas. Bagian-bagian
tersebut antara lain adalah pertama, melakukan diskusi balikan dengan guru mitra
untuk memperbaiki kekurangan yang ada dalam pelaksanaan penelitian. Kedua,
mengajak siswa untuk berdiskusi setiap kali selesai melakukan tindakan. Ketiga,
peneliti menyimpulkan hasil diskusinya agar menjadi acuan untuk melaksanakan
siklus selanjutnya.
C.Metode, Pendekatan dan Teknik Penelitian
Sugiyono (2008: 2) menuturkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara
ilmiah untuk mendapatkan data, sebagaimana yang diungkapkan oleh beliau yaitu:
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan.
Pendapat tersebut secara garis besar meliputi empat tahapan yang sangat
penting yaitu mengenai cara, data, tujuan serta kegunaan. Sehingga jika
disederhanakan pengertiannya bahwa metode penelitian adalah cara yang
digunakan dan dilakukan oleh seorang peneliti untuk mencari serta menemukan
jawaban atas permasalahan yang ditemukan di lapangan dengan tahapan-tahapan
yang sudah terencana.
Berdasarkan kajian dari permasalahan penelitian, metode yang akan
digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas. Menurut Sukmadinata (2010:
34
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian tindakan merupakan suatu pencarian sistematik yang dilaksanakan oleh para pelaksana program dalam kegiatannya sendiri (dalam pendidikan dilakukan oleh guru, dosen, kepala sekolah, konselor), dalam mengumpulkan data tentang pelaksanaan kegiatan, keberhasilan dan hambatan yang dihadapi, untuk kemudian menyusun rencana dan melakukan kegiatan-kegiatan penyempurnaan.
Berdasarkan kutipan pengertian di atas peneliti memilih menggunakan
metode penelitian tindakan kelas, dengan alasan melalui metode ini maka guru
akan lebih mengenal keadaan siswa umumya keadaan kelas. Sehingga dapat
melakukan penelitian secara langsung untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas kegiatan belajar dan mengajar dalam pembelajaran sejarah. Sesuai dengan
tujuan penelitian ini yaitu ingin meningkatkan kerjasama siswa, maka dengan
menggunakan penelitian tindakan kelas dapat mengatasi permasalahan pada kelas
XI IPS di SMA PGII 2 Bandung tentang rendahnya kerjasama siswa dalam
pembelajaran sejarah. Kerjasama siswa diharapkan dapat meningkat dengan
menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation. Sehingga
penyakit siswa yang kerjasamanya kurang baik bisa diobati sampai penyakit
tersebut sembuh. Dengan penelitian ini pula diharapkan guru dapat memperbaiki
kinerjanya agar dapat mencapai tujuan pendidikan secara ideal.
D.Definisi Operasional
1. Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation dalam
Pembelajaran Sejarah
Metode cooperative learning tipe group investigation adalah salah satu
bentuk pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi, kerjasama dan
aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan
dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia (misalnya dari buku pelajaran siswa
atau dapat mencari melalui internet) dengan melibatkan siswa sejak perencanaan,
baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui
investigasi, yang menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik
dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok yang di
35
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
learning tipe group investigation dalam pembelajaran sejarah diarahkan untuk
meningkatkan kerjasama siswa. Dalam hal ini, group investigation akan dibagi ke
dalam tujuh indikator tahapannya yaitu:
a. Membentuk siswa ke dalam kelompok
Siswa dengan dibantu oleh guru membentuk kelompok yang terdiri dari 3
sampai 5 orang. Pembentukan kelompok ini didasarkan secara heterogen
yaitu menurut tingkat prestasi belajar dan jenis kelamin siswa.
b. Pemilihan topik diskusi
Guru memberikan materi pembelajaran, misalnya: tentang bagaimana proses
penyebaran kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Melalui materi
tersebut setiap kelompok akan menentukan topik yang akan dibahas bersama
dengan guru.
c. Pembagian tugas diskusi dalam kelompok
Merencanakan tentang bagaimana pembagian tugas. Dengan seperti itu,
setiap anggota kelompok mempunyai wewenang dan tanggung jawab
masing-masing untuk menjalankan tugas yang telah diberikan kepadanya.
d. Kegiatan diskusi
Melakukan kegiatan diskusi antara lain: (a) mengerjakan tugas dengan secara
bersama-sama mencari sumber-sumber informasi, referensi tambahan melalui
buku ataupun artikel, (b) melakukan analisa terhadap sumber-sumber
tersebut, dan (c) mencurahkan pendapat hasil penemuan, pemahaman dan
pemikiran dari masing-masing anggota kelompok dalam menyelesaikan
tugas.
e. Membuat laporan tertulis
Merefleksikan hasil diskusi kelompok dengan membuat laporan tertulis yang
berisi kesimpulan kelompok.
f. Presentasi
Menyampaikan laporan hasil diskusi kelompok di kelas dengan memaparkan
36
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu g. Membuat kesimpulan
Siswa dan guru secara bersama-sama menyimpulkan hasil diskusi yang sudah
dilaksanakan.
2. Kerjasama Siswa
Seperti yang diungkapkan oleh Suprijono (2013: 39-40) menjelaskan
bahwa:
Kooperatif akan dapat meningkatkan pengubahan secara konseptual. Keterlibatan dengan orang lain membuka kesempatan bagi peserta didik untuk mengevaluasi dan memperbaiki pemahaman mereka saat mereka bertemu dengan pemikiran orang lain dan saat mereka berpartisipasi dalam pencarian pemahaman bersama.
Pemaparan peneliti tersebut menjelaskan bahwa kerjasama siswa itu
merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran, karena siswa dapat
memperbaiki pemahaman masing-masing ketika bertemu dengan siswa yang lain
dan saling mengevaluasi satu sama lain mengenai pembelajaran yang dirasa
kurang paham bahkan memecahkan dan mencari solusinya secara bersama-sama.
Selain itu, dapat meningkatkan rasa saling menghargai dan meningkatkan jalinan
komunikasi siswa dalam mencapai tujuan yang sama. Sehingga dapat di
definisikan bahwa kerjasama siswa merupakan hubungan kerja yang dibangun
antara dua orang siswa atau lebih yang terjalin karena adanya suatu ikatan serta
kebutuhan untuk mencapai tujuan yang sama, indikator keterjalinannya terlihat
melalui proses saling mendukung dalam menyelesaikan tugas akademik, saling
berinteraksi antar siswa, saling ketergantungan dan saling menghormati satu sama
lain. Dalam hal ini, peneliti akan membagi kerjasama siswa ke dalam beberapa
indikator yaitu:
a. Kerjasama dalam membentuk kelompok
Siswa bekerjasama membentuk kelompok, setiap kelompok memiliki anggota
yang seimbang baik itu dalam kecerdasan maupun gender yang dibantu
37
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Kerjasama pada saat memilih topik diskusi
Siswa berinteraksi dengan anggota kelompoknya untuk menentukan topik
yang akan mereka kerjakan.
c. Kerjasama dalam membagi tugas diskusi
Secara cooperative siswa melakukan pembagian tugas menurut kemampuan
yang mereka miliki masing-masing.
d. Kerjasama pada saat kegiatan diskusi
Secara bersama-sama mengerjakan, mencari dan menyelesaikan tugas. Yaitu
melalui proses mencurahkan pendapat, bertukar ide atau pemikiran
masing-masing anggota dengan saling menghargai setiap masukan, saran dan
sanggahan yang muncul.
e. Kerjasama dalam membuat laporan tertulis
Dengan secara bersama-sama bekerja untuk menghasilkan sebuah laporan
tertulis yang dikerjakan oleh seluruh anggota kelompok setelah diperolehnya
kesimpulan hasil dari diskusi.
f. Kerjasama dalam presentasi
2-3 orang melakukan presentasi dengan bekerjasama untuk menyampaikan
laporan hasil temuannya.
E.Instrumen Penelitian
Arikunto (2007: 101) menyatakan bahwa sebagai berikut:
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
Merujuk pendapat Arikunto tersebut bahwa pada dasarnya instrumen
merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian, karena sang peneliti akan
berpatokan ketika melihat hasil penelitiannya pada instrumen yang telah
38
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama
pelaksanaan penelitian. Siswa dituntut untuk memperlihatkan kinerjanya secara
berkelompok saat melakukan kerjasama pengerjaan tugas dalam bentuk product.
Selain itu lembar observasi digunakan dengan tujuan untuk melihat dan
mengamati performance siswa pada saat melakukan group investigation. Lembar
observasi yang peneliti gunakan adalah lembar observasi nonpartisipan dimana
peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.
2. Rubric
Rubric berisikan tentang aspek-aspek yang akan dijadikan sebagai penilaian
siswa. Hal ini membantu peneliti untuk mengukur tercapai atau tidaknya suatu
tujuan terhadap seluruh siswa dengan dilakukan penilaian perkelompok maupun
perindividu. Adapun rubric tersusun atas kolom dan baris, pada bagian kolom
berisikan mengenai mutu atau nilai yang akan digunakan. Pada baris terdapat
kriteria penilaian yang ingin dicapai. Aspek-aspek yang menjadi pilihan dalam
penilaian pada rubric disesuaikan dengan kondisi siswa yang dijadikan sebagai
objek penelitian. Agar siswa mampu memahami dengan baik tentang penilaian
apa saja yang menjadi kriteria dalam pembelajaran tersebut.
3. Lembar Wawancara
Lembar wawancara ini digunakan untuk mengetahui perdapat dan
perkembangan mengenai pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode
cooperative learning tipe group investigation untuk meningkatkan kerjasama
siswa. Lembar ini berisi identitas siswa dan beberapa pertanyaan serta ringkasan
39
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2006:224) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data
adalah sebagai berikut:
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Berdasarkan kajian yang peneliti lakukan, maka peneliti menggunakan
beberapa teknik yaitu:
1. Observasi
Menurut Zainul (2011: 153) berpendapat bahwa:
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Alat yang digunakan dalam melakukan observasi disebut pedoman observasi.
Observasi ini dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data dalam mengamati
kerjasama siswa. Mulai dari tahap kerjasama dalam membentuk kelompok,
kerjasama pada saat memilih topik diskusi, kerjasama dalam membagi tugas
diskusi, kerjasama pada saat kegiatan diskusi, kerjasama dalam membuat laporan
tertulis, kerjasama dalam presentasi dan membuat kesimpulan. Pengamatan
terhadap kerjasama siswa tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
peningkatan kerjasama siswa dalam proses penelitian berlangsung mengenai
penerapan metode cooperative learning tipe group investigation dalam
pembelajaran sejarah.
2. Wawancara
Menurut pendapat dari Sugiyono (2006: 137) memaparkan sebagai berikut:
40
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Wawancara ini dipakai sebagai alat untuk memperoleh data mengenai
pendapat siswa tentang peningkatan kerjasama siswa dalam pembelajaran sejarah
melalui metode cooperative learning tipe group investigation. Adapun wawancara
ini dilakukan setiap kali selesai melakukan tindakan dengan mewawancarai dua
orang siswa dan guru pamong sekolah
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi menurut Sukmadinata (2010: 221-222) mengungkapkan
bahwa:
Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen-dokumen yang dipilih dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah.
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan menyimpan
hasil rekaman melalui alat penyimpan audio, visual dan audio visual seperti
kamera handphone atau video recorder. Ini dipakai sebagai alat untuk
memperoleh data mengenai gambaran saat melakukan penelitian. Adapun
data-data yang diperoleh dari studi dokumentasi tersebut adalah berupa surat ijin
melakukan penelitian, surat keterangan telah melakukan penelitian, daftar
kehadiran siswa, dan lain sebagainya.
G.Analisis Data
Peneliti mengumpulkan data yang telah diperoleh dari instrumen penelitian
yang digunakan dari langkah-langkah pengolahan data akan dilakukan sebagai
berikut:
1. Data Kuantitatif
Pengolahan data untuk mengukur kerjasama siswa diolah secara kuantitatif
41
Jajang Nurjaman,2014
NO. DAFTAR FPIPS: 2043/UN.40.2.3/PL/2014PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penskoran performance kerjasama siswa dan laporan hasil diskusi investigasi
kelompok secara keseluruhan yaitu;
1) Performance mengenai kerjasama siswa, menentukan skor hasil pengamatan
kerjasama siswa dan penggunaan metode cooperative learning tipe group
investigation yang akan diperoleh setiap kelompok. Skor tersebut di dapat
dengan cara menjumlahkan semua skor yang diberikan oleh observer untuk
setiap bentuk kegiatan dalam lembar observasi. Jumlah skor maksimal yang
akan diperoleh setiap kelompok adalah 21 (3 x 7) dan skor minimalnya 7 (1 x
7).
2) Product berupa laporan hasil diskusi investigasi kelompok, menentukan skor
dari pengamatan laporan hasil diskusi investigasi kelompok yang diperoleh
setiap kelompok. Skor tersebut di dapat dengan cara menjumlahkan semua skor
yang diberikan oleh observer untuk setiap bentuk kegiatan dalam lembar
observasi. Jumlah skor maksimal yang akan diperoleh setiap kelompok adalah
15 (3 x 5) dan skor minimalnya 5 (1 x 5).
2. Data Kualitatif
Pengolahan data secara kualitatif dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Data-data yang terkumpul diberikan kode-kode tertentu menurut jenis dan
sumbernya.
2) Peneliti melakukan interpretasi data. Hal ini dilakukan untuk memudahkan
memberi penjelasan terhadap temuan hasil penelitian.
3) Data diolah sesuai dengan jenis datanya. Pengolahan data di dapat dari rubric
akan dilakukan dengan menghitung skor yang di dapat masing-masing
kelompok siswa, sedangkan lembar observasi akan diolah dengan melihat
perubahan yang terjadi pada setiap kelompok siswa dan membandingkan
situasi dan kondisi sebelum dan sesudah tindakan dilakukan.
Data yang baik adalah data yang valid, suatu data dikatakan valid jika data
tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Validasi merupakan salah