MENENTUKAN STRATEGI PEMBANGUNAN PADA
LABORATORIUM KOMPUTER
SKRIPSI
Oleh :
M. IQBAL MIGHFAR
0434010397
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
ABSTRAK ………….……… i
1.6 Metodologi Penelitian ……….. 4
1.7 Sistematika Penulisan ……….. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……… 8
2.1 Pemahaman Analisa SWOT ……… 8
2.2 Klasifikasi Analisa (table kerja) …... ………... 9
2.3 Langakah Analisa Data………... 11
2.4 Faktor Analisa SWOT………... 11
2.5 Objek Analisa ………..………. 12
2.6 Tujuan Analisis Objek ……….. 13
2.7 Jaringan Laboratorium …..……… 14
2.7.1 Jenis Topologi Jaringan ……….. 16
2.7.1a Topologi BUS ………. 16
2.7.1b Topologi STAR ………... 18
2.7.1c Topologi RING ……… 20
2.7.1d Topologi MESH ……….. 22
2.8 PHP ……….. 24
2.8.1 Kelebihan PHP ………25
2.9 MySql ………... 26
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ………. 28
3.1 Analisa Sistem ………. 28
3.2 Perancangan Sistem ………. 28
3.2.1 Deskripsi Umum Sistem ……… 29
3.2.2 Perancangan Proses ……….………... 29
3.2.2.1 Use Case Diagram ……….. 29
3.2.2.2 Activity Diagram ………..……….. 31
3.2.2.3 Sequence Diagram …..………... 32
3.2.3 Perancangan Data ………...……… 33
3.3.2 Antar Muka Untuk Create Masalah ………….……….. 42
3.3.3 Antar Muka Untuk Input Poin Masalah……….. 42
3.3.4 Antar Muka Untuk Kesimpulan Masalah ………... 42
3.3.5 Antar Muka Untuk Proses Penilaian Masalah ………… 42
3.3.6 Antar Muka Untuk Melihat Tabel Hasil Analisa ……... 42
BAB IV Hasil Dan Pembahasan ……….………. 44
4.1 Lingkungan Implementasi ………... 44
4.2 Implementasi Basis Data ….……… 44
4.3 Implementasi Antar Muka ………... 49
4.3.1 Form Admin ……..………... 50
4.3.1.1 Login Admin ……….……….... 51
4.3.2 Anaisa Dengan SWOT …………..……….... 52
4.3.3 Buat Analisa Permasalahan Baru .…….………. 53
4.3.4 Lihat Hasil Survei Dari Analisa SWOT ….…...………. 56
4.3.5 Form Penambahan Admin Baru ..…...……… 57
4.3.6 Form User ….……...………. 58
BAB V UJI COBA DAN ANALISA APLIKASI ………... 59
5.1 Lingkungan Uji Coba ………... 59
5.2 Pelaksanaan Uji Coba ………... 60
5.3 Uji Coba Sistem ……….….. 60
5.3.1 Uji Coba Login ………..……….. 60
5.3.2 Sistem Admin ………..……….. 62
5.3.2.1 Buat Analisa Permasalahan Baru ...….…62
5.3.2.2 Penambahan Admin Baru ..……… 65
5.3.2.3 Proses Sistem Analisa SWOT ………… 66
5.3.2.4 Proses Kesimpulan Analisa SWOT ..….. 67
5.3.2.5 Proses Hasil Survei ……….... 68
5.3.3 Sistem User Biasa ……… 69
BAB VI PENUTUP ……….. 72
6.1 Kesimpulan ………... 72
6.2 Saran ………. 73
Gambar 2.1 Sistem Distribusi Pariwisata ……… 12
Gambar 2.2 Desain Sistem Paket Liburan Yang Akan Datang ………….. 13
Gambar 2.3 Konsep Dasar E-tourism ……….. 14
Gambar 2.4 Tampilan Awal Website100webspace ……… 23
Gambar 2.5 Pengisian Registrasi ….……… 24
Gambar 2.6 Proses Registrasi ……….………. 24
Gambar 2.7 Tampilan Jika Pengisian Data Berhasil ……… 25
Gambar 2.8 E-mail Yang Dikirim Oleh 100webspace ……… 25
Gambar 2.9 Halaman Login Anggota Baru ……… 25
Gambar 2.10 Tampilan Control Panel 100webspace ……….. 26
Gambar 2.11 Tampilan Folder www Pada File Manager ……… 27
Gambar 2.12 Tampilan Upload File ………. 27
Gambar 2.13 Tampilan Menu Untuk Database ……… 28
Gambar 2.14 Tampilan Nama Database ……….. 28
Gambar 2.15 Tampilan Halaman PHP MyAdmin ……….. 29
Gambar 2.16 Tampilan Jika User Menambah Tabel ……… 29
Gambar 2.17 Tampilan Eksport Tabel Dari File Teks ………. 29
Gambar 3.1 Deskripsi Umum Sistem ..………. 31
Gambar 3.2 Flowchart Pemesanan Paket Wisata ………….……… 33
Gambar 3.3 Flowchart Transaksi pemesanan…..………. 34
Gambar 3.4 Flowchart Registrasi Wisatawan/ Travel Agent ……….. 35
Gambar 3.5 Flowchart Pengisian Produk Prmosi Travel Agent …………. 37
Gambar 3.6 Diagram Berjenjang E-tourism ……….... 38
Gambar 3.7 DFD Level Konteks E-tourism ……….... 39
Gambar 3.8 DFD Level 0 E-tourism ...………... 41
Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses Registrasi ..….……… 44
Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses Produk Wisata .……….………... 45
Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses Profil Wisata ..……….. 45
Gambar 3.12 DFD Level 1 Proses Promosi ………..……….. 46
Gambar 3.13 DFD Level 1 Proses Transaksi ..…………..………. 47
Gambar 3.14 Model Data Konseptual E-tourism …..……….. 49
Gambar 3.15 Model Data Fisik E-tourism ……..……… 50
Gambar 3.16 Tampilan Awal Untuk Aplikasi.……… 54
Gambar 3.17 Tampilan Pemilihan Paket Wisata …….…….……….. 55
Gambar 3.18 Tampilan Pemilihan Tujuan Wisatawan………... 55
Gambar 3.19 Tampilan Pemilihan Hotel………....………. 56
Gambar 3.20 Tampilan Form Pengisian Jumlah Peserta Wisata…………. 56
Gambar 3.21 Tampilan Konfirmasi Pemesanan ………..………... 57
Gambar 3.22 Tampilan Form Registrasi Wisatawan... ………..…………. 57
Gambar 3.23 Tampilan Form Regristrasi Travel Agent.……….………... 58
Gambar 3.24 Tampilan Form Pengisian Paket Wisata …...……… 58
Gambar 3.25 Tampilan Form Pengisian Tujuan Wisata..……… 59
Gambar 3.26 Tampilan Form Pengisian Hotel………..……….. 59
Gambar 3.27 Tampilan Form Pengisian Produk Wisata……….. 60
Gambar 4.5 Form Pemilihan Paket Wisata ……….. 68
Gambar 4.6 Form Pemilihan Tujuan Wisata ..………. 69
Gambar 4.7 Form Pemilihan Hotel ………….………. 70
Gambar 4.8 Form Pengisian Jumlah Peserta ………...… 70
Gambar 4.9 Konfirmasi Pemesanan …..……….. 71
Gambar 4.10 Form Pendaftaran Travel Agent ……… 72
Gambar 4.11 Form Pengisian Paket Wisata ……...………. 73
Gambar 4.12 Form Pengisian Tujuan Wisata ……….. 74
Gambar 4.13 Form Pengisian Hotel ……… 74
Gambar 4.14 Form Pengisian Produk Wisata ……..……… 75
Gambar 4.15 Form Pengisian Profil Wisata ………….……….. 76
Gambar 4.16 Tampilan Profil Wisata ……….……… 77
Gambar 4.17 Tampilan Detail Wisata ………...……….. 77
Gambar 4.18 Laporan Transaksi Pembayaran Bulanan ..……… 78
Gambar 4.19 Form Validasi Transaksi Pembayaran ..………. 78
Gambar 5.1 Tampilan Login User ….……….. 80
Gambar 5.2 Tampilan Login Jika Gagal ………. 81
Gambar 5.3 Pengisian Paket Wisata ……… 81
Gambar 5.4 Tampilan Penambahan Paket Wisata ……….. 82
Gambar 5.5 Pengisian Tujuan Wisata ………. 82
Gambar 5.6 Tampilan Penambahan Tujuan Wisata ……… 83
Gambar 5.7 Pengisian Data Hotel ……….………. 83
Gambar 5.8 Tampilan Penambahan Hotel ……….. 84
Gambar 5.9 Konfirmasi Hapus Hotel ………. 84
Gambar 5.10 Pengisian Produk Wisata ….………. 85
Gambar 5.11 Tampilan Penambahan Produk Wisata ……….. 85
Gambar 5.12 Konfirmasi Hapus Produk Wisata ………. 86
Gambar 5.13 Pengisian Profil Wisata.. ……… 87
Gambar 5.14 Tampilan Penambahan Profil Wisata……….. 87
Gambar 5.15 Konfirmasi Jika Wisatawan Belum Memiliki Account.…….. 88
Gambar 5.16 Tahap Pertama Memilih Travel Agent dan Paket Wisata...…. 88
Gambar 5.17 Tahap Kedua Memilih Tujuan Wisata …………..………….. 89
Gambar 5.18 Tahap Ketiga Memilih Hotel ……...………... 90
Gambar 5.19 Tahap Keempat Pengisian Jumlah Peserta .……… 91
Gambar 5.20 Tahap Kelima Konfirmasi Pemesanan …...……… 92
Gambar 5.21 Tahap Keenam Print Out Bukti Pembayaran ………. 93
Gambar 5.22 Tampilan Awal Validasi Transaksi Pembayaran .…………... 94
Gambar 5.23 Konfirmasi Hapus Transaksi …..……… 95
Gambar 5.24 Tampilan Laporan Bulanan Transaksi Pembayaran..……….. 95
Gambar 3.25 Tampilan Transaksi Pembayaran Bagi Wisatawan ………... 96
Gambar 3.26 Konfirmasi Input Bukti Pembayaran …..………... 96
Tabel 3.1 Tabel Item ………. ……….. 51
Tabel 3.2 Tabel Hotel ……….. 51
Tabel 3.3 Tabel Tujuan ……… 51
Tabel 3.4 Tabel Lok_Wisata ……...………. 52
Tabel 3.5 Tabel Prof_Wisata ……… 52
Tabel 3.6 Tabel Paket ………... 52
Tabel 3.7 Tabel Pengguna ….………... 52
Tabel 3.8 Tabel Transaksi ……… 53
ABSTRAK
Posisi suatu instansi dapat dikenali, dan menganalisis apakah fungsi suatu laboratorium dapat diterapkan dengan baik dan tepat, dan dapat menentukan strategi pengembangan mendatang sesuai dengan kompatibilitas antara lingkungan eksternal dan lingkungan internal yang ada pada lingkup instansi (laboratorium). Analisis SWOT (Kekuatan, kelemahan, Peluang, dan Ancaman), merupakan suatu analisa yang menganalisa dari dua lingkup strategi (internal dan eksternal). Analisis lingkungan (faktor) eksternal untuk mengidentifikasi faktor yang menjadi peluang dan ancaman bagi suatu instansi, sedangkan analisis internal lingkungan adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor pembentukan kekuatan dan kelemahan instansi dibandingkan dengan pesaingnya.
Alur dari analisa SWOT ini dengan mengumpulkan suatu data-data dari suatu instansi (laboratorium) yang akan diteliti menggunakan analisa SWOT. Dari data tersebut kemudian digunakan untuk melakukan suatu penilaian terhadap laboratorium, kemudian didapatkan suatu hasil berupa 4 aspek yang menentukan berada pada posisi atau kondisi yang bagaimana keadaan dari suatu instansi atau laboratorium tersebut.
Sistem ini dapat mendukung untuk penggunaan standar suatu instansi, dalam contoh kasus yang sederhana digunakan untuk kepentingan akreditasi suatu perguruan tinggi.
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam pengelolaan dan pengembangan suatu aktifitas memerlukan suatu perancangan
strategis, yaitu suatu pola atau struktur sasaran yang paling mendukung dan melengkapi
menuju kearah tujuan yang menyeluruh. Sebagai persiapan perencanaan, memilih dan
menetapkan strategi dan sasaran sehingga tersusun program-program dan proyek-proyek
yang efektif dan efisien maka diperlukan suatu analisis yang tajam dari para pegiat
organisasi. Salah satu analisis yang popular dikalangan pelaku organisasi yaitu Analisis
SWOT.
Proses penggunaan manajemen analisa SWOT menghendaki adanya suatu survey
internal tentang streght (kekuatan), weakness (kelemahan) program, serta survey eksternal atau opportunities (peluang) dan threats (ancaman). Pengujian eksternal dan internal yang terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan
pengembangan lembaga pendidikan. Contoh pengembangan pendidikan menggunakan
analisa SWOT, dalam hal ini pengembangan Laboratorium Teknik Informatika, adalah
suatu cara yang berguna dalam menguji kondisi lingkungan tentang program baru yang
ditawarkan. Para pengelola (laboratorium) harus berperan sebagai penggagas atau
innovator dalam merancang masa depan aktivitas yang mereka kelola. Strategi-strategi
baru yang inovativ harus dikembangkan untuk memastikan bahwa aktifitas suatu
SWOT adalah sebuah teknik yang sederhana, mudah dipahami dan juga bisa
digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk
pengelolaan suatu bisnis. Sehingga SWOT disini tidak mempunyai akhir, artinya akan
selalu berubah sesuai dengan kebutuhan saat itu.
Maksud dari analisa SWOT ini adalah untuk meneliti dan menentukan dalan hal
pengembangan laboratorium Teknik Informatika :
a. Kuat (sehingga dapat dioptimalkan)
b. Lemah (sehingga dapat dibenahi)
c. Kesempatan-kesempatan (sehingga dapat dimanfaatkan)
d. Ancaman-amcaman (untuk diantisipasi)
Langkah-langkah SWOT
a. Identifikasi semua hal yang berkaitan dengan SWOT
b. Tentukan factor penghambat dan factor pendukung
c. Tentukan alternatif-alternatif kegiatan
d. Rumuskan tujuan dari masing-masing kegiatan
e. Ambil keputusan yang paling prioritas
Langkah pertama dalam analisa SWOT adalah membuat suatu lembaran kerja dengan
jalan menarik sebuah garis persilangan yang membentuk empat kuadran, keadaan
masing-masing kuadran meliputi, satu untuk kekuatan, kelemahan,
spesifik yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Dengan membatasi daftar
sampai 10 poin atau lebih sedikit untuk menghindari generalisasi yang berlebihan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disimpulkan, terdapat beberapa permasalahan
yang akan diangkat dalam tugas akhir ini, antara lain :
a. Bagaimana merancang suatu sistem yang memudahkan menganalisa suatu
aktifitas dalam hal ini menganalisa laboratorium Teknik Informatika dengan
menggunakan analisa SWOT.
b. Bagaimana menentukan hasil (output) dari analisis SWOT.
1.3Batasan Masalah
Dari perumusan masalah yang telah dibahas, batasan dalam tugas akhir ini adalah :
a. Analisa dalam sistem ini hanya mencakup laboratorium Teknik Informatika.
b. Output dari analisa yang akan digunakan diambil dari ilmu analisa SWOT.
1.4Tujuan
Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah pembuatan suatu sistem (perangkat lunak)
atau tool untuk menganalisa suatu kinerja laboratorium komputer apakah laboratorium tersebut berjalan sesuai dengan fungsinya atau tidak dan dalam pengembangan strategi
pengembangan ini fungsi laboratorium nantinya dapat lebih ditingkatkan sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan saat itu. Sistem ini
dapat diperluas fungsinya untuk meneliti suatu organisasi atau instansi yang lain dan
tidak terbatas pada laboratorium komputer saja.
1.5. Manfaat
Penelitian ini diharapkan mempunyai nilai guna dan manfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, selain itu diharapkan :
a. Dapat memperkaya pengetahuan tentang menganalisa suatu permasalahan dalam
hal ini analisa SWOT.
b. Dapat digunakan untuk menganalisa suatu permasalahan yang lebih luas yang
tidak terpaku pada satu permasalahan saja.
1.6Metodologi Penelitian
Pembuatan skripsi terbagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut :
a. Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dokumen-dokumen, referensi-referensi,
buku-buku, sumber dari internet atau sumber-sumber lain yang diperlukan untuk
b. Analisa dan Perancangan Aplikasi
Dari hasil studi literatur dan hasil survei lapangan akan dibuat deskripsi umum
sistem serta dilakukan analisa kebutuhan sistem, selain itu juga dilakukan
perancangan awal aplikasi yang akan dibuat, sehingga akan dihasilkan desain
antarmuka dan proses yang siap untuk diimplementasikan.
c. Pembuatan Aplikasi
Pada tahap inii merupakan tahap yang paling banyak memerlukan waktu karena
model dan rancangan aplikasi yang telah dibuat diimplemantasikan dengan
menggunakan media WEB. d. Uji coba dan Evaluasi Aplikasi
Pada tahap ini aplikasi yang telah dibuat ini akan dilakukan beberapa scenario uji
coba dan dievaluasi untuk kelayakan pemakaian system.
e. Penyusunan Laporan Skripsi
Pada tahap ini merupakan tahap terakhir dari pengerjaan skripsi. Laporan ini
disusun sebagai hasil dari seluruh proses pengerjaan skripsi. Dari penyusunan
laporan ini diharapkan dapat memudahkan pembaca yang ingin menyempurnakan
dan mengembangkan lebih lanjut.
1.7Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan yang dibuat dalam skripsi ini disusun dalam beberapa bab,
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dijelaskan tentang teori-teori serta
penjelasan-penjelasan yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi analisa
SWOT dalam hal ini menganalisa suatu laboratorium komputer.
BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang analisa dari sistem yang akan dibuat dan
perancangan sistem yang meliputi antara lain, deskripsi umum
sistem, kebutuhan sistem, pemodelan sistem berorientasi objek,
perancangan proses latar dan perancangan antar muka aplikasi.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini beri penjelasan hasil Tugas Akhir serta pembahsannya
tentang aplikasi analisa SWOT untuk menentukan strategi
pengembangan pada laboratorium komputer.
Bab ini berisi penjelasan lingkungan uji coba aplikasi, scenario uji
coba, pelaksanaan uji coba dan evaluasi dari hasil uji coba yang
telah dilakukan unutk kelayakan pemakaian aplikasi.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran untuk pengembangan aplikasi
lebih lanjut dalam upaya memperbaiki kelemahan pada aplikasi
guna untuk mendapatkan hasil kinerja aplikasi yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
Posisi suatu instansi dapat dikenali, dan menganalisis apakah fungsi suatu laboratorium dapat diterapkan dengan baik dan tepat, dan dapat menentukan strategi pengembangan mendatang sesuai dengan kompatibilitas antara lingkungan eksternal dan lingkungan internal yang ada pada lingkup instansi (laboratorium). Analisis SWOT (Kekuatan, kelemahan, Peluang, dan Ancaman), merupakan suatu analisa yang menganalisa dari dua lingkup strategi (internal dan eksternal). Analisis lingkungan (faktor) eksternal untuk mengidentifikasi faktor yang menjadi peluang dan ancaman bagi suatu instansi, sedangkan analisis internal lingkungan adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor pembentukan kekuatan dan kelemahan instansi dibandingkan dengan pesaingnya.
Alur dari analisa SWOT ini dengan mengumpulkan suatu data-data dari suatu instansi (laboratorium) yang akan diteliti menggunakan analisa SWOT. Dari data tersebut kemudian digunakan untuk melakukan suatu penilaian terhadap laboratorium, kemudian didapatkan suatu hasil berupa 4 aspek yang menentukan berada pada posisi atau kondisi yang bagaimana keadaan dari suatu instansi atau laboratorium tersebut.
Sistem ini dapat mendukung untuk penggunaan standar suatu instansi, dalam contoh kasus yang sederhana digunakan untuk kepentingan akreditasi suatu perguruan tinggi.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemahaman Analisa SWOT
Proses manajemen strategis adalah sebuah proses delapan langkah yang
mencakup perencanaan strategis, pelaksanaan atau penerapan dan evaluasi.
ANALISIS adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang
terdapat pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan
memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan
masalah.
ANALISIS SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan mengidentifikasi
berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan
kelemahan-kelemahan (Weaknesses) suatu organisasi dan kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk
merumuskan strategi organisasi.
KEKUATAN (Strength) adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang berjalan dengan baik atau sumber daya yang dapat dikendalikan.
KELEMAHAN (Weakness) adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi
KESEMPATAN (Opportunity) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang positif.
ANCAMAN (Threats) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang negatif.
2.2 Klasifikasi Analisa ( tabel kerja )
Yang dimaksud dengan analisis SWOT adalah suatu cara menganalisis
faktor-faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam
pengoptimalan usaha yang lebih menguntungkan. Dalam analisis faktor-faktor
internal dan eksternal akan ditentukan aspek-aspek yang menjadi kekuatan
(Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities), dan yang menjadi ancaman (Treathment) sebuah organisasi. Dengan begitu akan dapat ditentukan berbagai kemungkinan alternatif strategi yang dapat dijalankan
(Freddy Rangkuti, 2005:19).
Analisis SWOT mempunyai diagram yang terdiri dari 4 kuadran, yaitu:
Kuadran 1 : merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi
memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang dapat diterapkan adalah dengan mendukung kebijakan pertumbuhan
yang agresif
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan peluang jangka panjang.
Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yag sangat besar, tetapi di
adalah dengan meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan, sehingga
dapat merubah peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4 : merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Keterangan kombinasi strategi dari Matrik SWOT adalah sebagai berikut:
Strategi SO (Streght-Opportunity)
Yaitu strategi dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
Strategi ST (Streght-Threat)
Yaitu strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi
ancaman.
Strategi WO (Weakness-Opportunity)
Strategi yang memanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada.
Strategi WT (Weakness-Threat)
Yaitu strategi yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang
2.3 Langkah – Langkah Analisis Data dalam Analisis SWOT
Langkah penelitian ini akan menerangkan bagaimana analisis dilakukan, mulai
dari data mentah yang ada sampai pada hasil penelitian yang dicapai. Dalam
penelitian ini, langkah-langkah analisis data dilakuka sebagai berikut:
a. Melakukan pengklasifikasian data, faktor apa saja yang menjadi kekuatan
dan kelemahan sebagai faktor internal organisasi, peluang dan ancaman sebagai
faktor eksternal organisasi. Pengklasifikasian ini akan menghasilkan tabel
informasi SWOT.
b. Melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal
Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal organisasi
Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weakness).
c. Dari hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan menjadi
keputusan pemilihan strategi yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Strategi
yang dipilih biasanya hasil yang paling memungkinkan (paling positif) dengan
resiko dan ancaman yang paling kecil.
2.4 Faktor Analis SWOT
Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor internal
dan eksternal dalam mendukung pengembangan investasi. Identifikasi faktor
internal dilakukan untuk mengenali dan mengevaluasi kecenderungan atau
peristiwa yang berada di dalam organisasi atau dalam hal ini laboratorium
komputer, dan secara langsung dapat dikendalikan dalam rangka mencapai tujuan
kelemahan dalam usaha pengembangan suatu organisasi atau suatu sarana dan
prasarana, sehingga pihak-pihak terkait dapat merumuskan strategi untuk
memanfaatkan kekuatan dan mengantisipasi kelemahan yang ada.
1. Faktor internal (baik positif maupun negative)
- Strength
- Weakness
2. Faktor eksternal (positif/negative)
- Opportunity
- Treat
2.5 Objek Analisa
Laboratorium salah satu sarana pendukung dalam proses belajar mengajar.
Kekurangan sarana suatu laboratorium komputer umumnya dikarenakan anggaran
yang terbatas. Diperlukan beberapa strategi untuk menekan anggaran didalam
membangun dan menyelenggarakan laboratorium komputer, yaitu dengan
pengadaan komputer rakitan yang spesifikasinya dapat disesuaikan dengan
kebutuhan, jika laboratorium dirancang untuk menggunakan jaringan workgroup
maka penggunaan teknologi thin client merupakan solusi yang tepat karena dapat
meminimalkan pemakaian hardware. Selain daripada optimasi hardware, sistem
manajemen laboratorium juga perlu ditinjau kembali yaitu dengan menjadikan
Adapun objek analisa yang akan diteliti dapat dilihat pada Gambar 2.1,
dari gambar tersebut dilihat spesifikasi atau data suatu laboratorium.
Gambar 2.1 Profile Laboratorium
2.6 Tujuan Analisis Objek
Permasalahan umum yang dialami oleh beberapa perguruan tinggi
khususnya yang berakreditasi B adalah terbatasnya anggaran untuk laboratorium
sehingga mengakibatkan minimnya peralatan laboratorium yang tidak sebanding
dengan jumlah mahasiswa. Untuk itu diperlukan strategi dalam upaya menekan
anggaran agar fungsi laboratorium sebagai sarana proses pembelajaran dapat
dan tentunya sejalan dengan keuntungan yang akan diperoleh oleh pihak
perguruan tinggi/yayasan tersebut. Beberapa strategi tersebut adalah dengan
pengadaan komputer rakitan yang spesifikasinya dapat disesuaikan dengan
kebutuhan, jika laboratorium dirancang untuk menggunakan jaringan workgroup
maka penggunaan teknologi thin client merupakan solusi yang tepat karena dapat
meminimalkan pemakaian hardware. Selain daripada optimasi hardware sistem
manajemen juga perlu ditinjau kembali yaitu dengan menjadikan laboratorium
sebagai sarana perpustakaan dan pusat informasi.
Terlepas dari anggaran yang terbatas jika ditinjau dari minat mahasiswa
terhadap penggunaan laboratorium sebagai sarana praktikum komputer dan akses
informasi adalah sangat besar, yang tentunya menjadi salah satu faktor motivasi
yang dapat meningkatkan hasil belajar.
Nolker (Hendradhy, Oke- Suheri, Asep. “Panduan Merakit
PC”. Dataprint, Jakarta, 2003) menyatakan pengertian motivasi sebagai
berikut :
”motivasi sudah menjadi pengertian yang mencakup segala kondisi serta proses kejiwaan, seperti misalnya ‘kebutuhan’, ‘dorongan’, ‘minat’, atau kecenderungan yang semuanya kini sudah biasa disamakan artinya dengan ‘motif’. Oleh karena itu ‘motif’ dinyatakan merupakan faktor penggerak yang menyebabkan timbulnya perilaku tertentu. Selanjutnya ‘motivasi’ merupakan struktur dari berbagai motif yang timbul pada diri seseorang”.
Akan semakin jelas terlihat hubungan minat mahasiswa terhadap penggunaan
2.7 Jaringan Laboratorium
Jaringan Komputer (Network) adalah Komputer yang dihubungkan satu
dengan yang lainnya sehingga dapat berkomunikasi, adapun bentuk jaringan atau
yang biasa kita kenal topologi jaringan. Topologi pada dasarnya adalah peta dari
sebuah jaringan. Topologi jaringan terbagi lagi menjadi dua, yaitu topologi secara
fisik (physical topology) dan topologi secara logika (logical topology). Topologi secara fisik menjelaskan bagaimana susunan dari kabel dan komputer dan lokasi
dari semua komponen jaringan. Sedangkan topologi secara logika menetapkan
bagaimana informasi atau aliran data dalam jaringan.
Manfaat Jaringan adalah
1. Sharing Informasi
2. Sharing Hardware
3. SentralAdminitrasidanSupport Jaringan
Media kabel pada jaringan
Gambar 2.4 Kabel Fiber Optic Gambar 2.5 Nirkabel
2.7.1 Jenis Topologi Jaringan
a. Topologi BUS
Topologi ini mempunyai bentuk, satu kabel utamamenghubungkan ke tiap saluran
tunggal komputer (membentuk huruf T), kecuali simpul disalah satu ujung kabel
utama, yang hanya terhubung ke saluran komputer dan terminator sebagai
penutup.
Gambar 2.7 Skema Topologi BUS (2)
Karakteristik Topologi BUS:
• Node – node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung
kabel ditutup dengan terminator.
• Sangat sederhana dalam instalasi, karena hanya menghubungkan antar simpul
saja.
• Juga sangat ekonomis dalam biaya (hanya dibutuhkan kabel dan connector yang
harganya tidak terlalu mahal / murah).
• Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu kabel sehingga jika node yang
dihubungkan semakin banyak, kinerja jaringan akan semakin turun sebab sering
terjadi collision.
• Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan adalah Tconnector pada setiap
• Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka jaringan
keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam
jaringan tersebut.
• Jenis kabel yang digunakan adalah coaxial (jenis yang palingmurah).
Kelebihan dan Kelemahan Topologi BUS
Kelebihan
• Jumlah Node tidak dibatasi, tidak seperti hub yang dibatasi oleh jumlah dari port
(misal : 16 port untuk 16 node)
• Kecepatan pengiriman data lebih cepat, karena data berjalan searah.
• Lebih mudah dan murah jika ingin menambah atau mengurangi jumlah node,
karena yang dibutuhkan hanya kabel dan konektornya saja
Kekurangan
• Jika lalulintas data yang diolah terlalu besar dapat mengakibatkan kemacetan.
• Diperlukan repeater untuk menguatkan sinyal pada pemasangan jarak jauh.
• Jika salah satu node mengalami kerusakan, maka jaringan tidak dapat
beroperasi.
b. Topologi STAR
Tiap simpul pada masing-masing terminal terhubung ke file server tunggal
terpusat, dengan menggunakan segmen kabel sendiri. Keunggulan topologi ini
adalah didapatkannya kinerja yang optimal karena lintas kabel dari terminal ke
Gambar 2.8 Skema Topologi Star
Gambar 2.9 Skema Topologi Star 2
Karakteristik Topologi Star
• Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB) kemudian dibroadcast
keseluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32 port),
maka kinerja jaringan akan semakin turun.
• Sangat mudah dikembangkan, sebab setiap node hanya terhubung secara
langsung ke consentrator.
• Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal putus,
maka keseluruhhan jaringan masih tetap bias berkomunikasi atau tidak terjadi
down pada jaringan keseluruhan
tersebut.
• Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP. Kelebihan dan Kelemahan
Topologi STAR Jenis Topologi Jaringan Star
Kelebihan
• Jika terjadi penambahan atau pengurangan terminal tidak mengganggu operasi
yang sedang berlangsung.
• Jika salah satu terminal rusak, maka terminal lainnya tidak mengalami gangguan
• Arus lalulintas informasi data lebih optimal Kelemahan
• Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada hub.
• Lalulintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.
c. Topologi RING
Setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya dalam ring, dan setiap
komputer mengirim apa yang diterima dari komputer sebelumnya. Pesan-pesan
yang diterimanya, ring adalah jaringan yang aktif. Tidak ada akhir pada ring.
Layout ini serupa dengan linear bus, kecuali simpul pada ujung kabelutama yang
saling terhubung, sehingga membentuk suatu lingkaran dengan penghubungnya
menggunakan segmen kabel.
Gambar 2.10 Skema Topologi Ring
Gambar 2.11 Skema Topologi Ring
Karakteristik Topologi Ring
- Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan bentuk
jaringan seperti lingkaran.
- Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau kekanan) sehingga
collision dapat dihindarkan.
- Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu: jika salah satu node
rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
- Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP atau Patch Cable (IBM tipe 6).
Kelebihan
• Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanan
dari server .
• Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat, karena data dapat bergerak
kekiri atau kekanan.
• Waktu untuk mengakses data lebih optimal.
Kelemahan
• Penambahan terminal /node menjadi lebih sulit bila port sudah habis.
• Jika salah satu terminal mengalami kerusakan, maka semua terminal pada
jaringan tidak dapat digunakan.
c. Topologi Jaringan Mesh Karakteristik Topologi Mesh
• topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan
yang ada.
• Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung
• jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat
sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang
terhubung.
Gambar 2.12 Skema Topologi Mesh
Keuntungan dari penggunaan topologi mesh:
• Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance. • Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.
• Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot. Kerugian dari Penggunaan Topologi Mesh
• Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat
jumlah komputer dan peralatan-peralatan yang terhubung semakin meningkat
jumlahnya.
2.8 PHP
PHP adalah salah satu bahasa pemrograman berbasis Internet. PHP juga
termasuk bahasa pemrograman yang cepat dan gratis, selain itu PHP mendukung
penggunaan database seperti MySQL, PostgreSQL, mSQL, Oracle. Untuk dapat menjalankan PHP melalui browser, maka diharuskan terlebih dahulu menginstall web server (misalnya Apache), Karena PHP adalah server side scripting language, artinya adalah language script (bahasa skrip) yang dijalankan pada sisi server.
Professional Home Page atau PHP adalah bahasa scripting server side yaitu bahasa yang digunakan pada server tanpa perlu melakukan kompilasi tetapi cukup menuliskan tulisan dalan bentuk ASCII-nya saja. PHP disebut juga sebagai
bahasa interpreter. PHP sangat mirip dengan bahasa C. Bahasa pemrograman biasanya diterjemahkan atau dikompilasi terlebih dahulu. Interpreter adalah sebuah program yang digunakan untuk membaca file yang berisi kode program yang akan dijalankan, kemudian interpreter tersebut akan meminta CPU untuk melakukan perintah yang diterimanya. Compiler adalah sebuah program yang membaca file yang berisi source code kemudian mengkompilasi source code tersebut menjadi kode biner yang dapat dieksekusi secara langsung oleh
komputer. Kode biner ini tidak dapat dibaca dan dimengerti oleh kebanyakan
orang kecuali oleh orang yang tahu bahasa assembler atau mesin.
PHP dapat digunakan bersama dengan HTML sehingga memudahkan
dalam membangun aplikasi web dengan cepat. PHP juga dapat digunakan untuk update database, menciptakan database dan mengerjakan perhitungan matematika yang kompleks. Selain itu PHP juga dapat digunakan untuk
menghapus file secara acak di suatu sistem komputer, tergantung pada level keamanan yang menjalankan PHP. PHP dapat membuat koneksi jaringan Internet
dan melayani koneksi tersebut.
Karena kehandalannya, cepat, kuat, stabil dan mudah berinteraksi dengan
berbagai aplikasi pendukung lainnya seperti MySQL, PostgressSQL, Interbase,
ODBC, mSQL, Oracle, Sybase menjadikan PHP banyak digunakan oleh para web developer untuk membangun aplikasi web.
2.8.1 Kelebihan PHP
PHP mempunyai kelebihan antara lain :
a. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
b. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan konfigurasi yang relatif mudah.
c. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang mirip dengan C++
Berikut ini adalah cara menyisipkan kode PHP pada halaman HTML biasa.
<script language="php">
. . . . kode PHP . . . . </script>
Cara yang lebih singkat adalah:
<?php
MySQL adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source, artinya siapa saja boleh menggunakannya dan tidak dicekal. MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux. Karena sifatnya yang open source, MySQL dapat dijalankan pada semua platform baik Windows maupun Linux.
SQL adalah suatu bahasa permintaan yang telah distandarkan untuk semua
program pengakses database seperti Oracle, PostgreSQL, SQL Server, dan lain-lain. Ada beberapa fungsi yang digunakan dalam pembuatan aplikasi antara PHP
dan MySQL. Fungsi tersebut sangat erat kaitannya dengan query SQL. Di dalam MySQL tersedia query untuk membuat fungsi search, jumlah, update, ataupun edit data dari database, namun pada script PHP dapat langsung ditulis melalui scriptquery Mysql dengan codeselect, insert, delete, update, dan sintax-sintax lainnya. Dengan kata lain MySQL adalah sebuah sistem manajemen
database. Database adalah merupakan sekumpulan data yang terstruktur untuk menambah, mengakses, dan memproses data yang tersimpan dalam database komputer, dibutuhkan sebuah sistem database manajemen seperti MySQL. Sejak komputer menjadi alat yang sangat bagus untuk menangani sejumlah besar data,
sebagai utility yang stand-alone atau sebagai bagian dari suatu aplikasi.
2.10 Akreditasi
Status akreditasi suatu perguruan tinggi merupakan cermin kinerja
perguruan tinggi yang bersangkutan dan menggambarkan mutu, efisiensi, serta
relevansi suatu program studi yang diselenggarakan.
Saat ini terdapat dua jenis akreditasi yang diberikan oleh pemerintah kepada
program studi di perguruan tinggi, yaitu:
1. Status Terdaftar, Diakui, atau Disamakan yang diberikan kepada
2. Status Terakreditasi atau Nir-Akreditasi yang diberikan kepada semua
perguruan tinggi (Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi Swasta, dan
Perguruan Tinggi Kedinasan).
Karena adanya dua status akreditasi yang sama-sama masih berlaku, saat ini
terdapat PTS yang menyandang kedua-duanya untuk program studinya. Hal ini
terjadi karena proses pemberian status akreditasi dilakukan melalui dua jalur yang
berbeda sesudah terbentuknya Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN-PT). Sebelumnya, penentuan status didasarkan pada SE Dirjen Dikti No.
470/D/T/1996.
Program studi/jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur
berada di bawah naungan Fakultas Teknologi Industri bersama-sama dengan
jurusan Teknik Kimia, Sistem Informasi dan Teknik Industri. Program Studi
Teknik Informatika secara umum mempunyai visi dalam periode sepuluh tahun ke
depan diproyeksikan untuk menjadi program studi yang terkemuka di bidang
Teknik Informatika di Indonesia. Misi Program Studi yaitu menyediakan program
pelatihan, pendidikan dan penelitian yang terbaik di bidang Informatika melalui
pengembangan kurikulum akademik yang dinamis, fasilitas pendidikan dengan
kualitas terbaik dan staf akademik, teknis dan administrasi pendidikan yang
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Dalam sub-bab ini akan dibahas mengenai analisa dari sistem kerja sebuah analisa SWOT pada Laboratorium komputer, sistem ini nantinya akan
menganalisa sebuah permasalahan yang ada pada laboratorium baik itu faktor
yang mendukung maupun tidak. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tumbuh
kembangnya suatu organisasi dalam hal ini sebuah laboratorium komputer antara
lain berupa faktor kekuatan, yaitu faktor yang dapat mendukung kemajuan suatu
laboratorium komputer. Faktor kelemahan, yaitu faktor yang dapat mempengaruhi
kinerja yang buruk pada sebuah laboratorium komputer. Faktor peluang
merupakan sebuah faktor yang memberikan bagaimana sebuah laboratorium dapat
berkembang sesuai dengan kebutuhannya saat itu, dan faktor ancaman merupakan
faktor yang berpengaruh buruk pada sebuah laboratorium komputer. Dari
faktor-faktor tersebut diatas, sistem ini nantinya akan mengolah data-data tersebut dari
setiap faktor yang ada, kemudian menyimpulkannya bagaimana kondisi
sebenarnya dari laboratorium komputer tersebut apakah lebih mempunyai suatu
kekuatan, kelemahan, peluang atau bahkan ancaman.
3.2 Perancangan Sistem
Dalam sub-bab ini menjelaskan tentang proses perancangan sistem
perancangan dalam bentuk perancangan proses, perancangan data, perancangan
tabel dan perancangan antarmuka.
3.2.1 Deskripsi Umum Sistem
1 Basis Data
Elemen ini merupakan tempat menyimpan kumpulan data yang nantinya
dibutuhkan sistem.
2 Program Aplikasi
Elemen ini merupakan program yang digunakan untuk mengolah sejumlah
masukan data dan nilai sehingga menghasilkan output sesuai dengan yang diinginkan oleh user. Dalam aplikasi ini juga terdapat antarmuka untuk masukkan data-data yang berkaitan dengan output yang nantinya akan dihasilkan oleh sistem.
3.2.2 Perancangan Proses
Perancangan proses digunakan untuk menggambarkan sejumlah proses
tersruktur dalam sistem,dengan aliran data yang terjadi pada proses yang akan
dijalankan.
3.2.2.1 Use Case Diagram
Use Case diagram menggambarkan interaksi antara actor dengan proses atau sistem yang dibuat. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem
suatu proses tersebut. Pada fase desain dalam pengembangan aplikasi atau sistem
yang dibuat didasarkan pada kebutuhan sistem serta permasalahan yang telah
didapatkan pada tahap analisa. Gambar berikut menunjukkan jalannya suatu
proses analisa SWOT (Streght Weakness Oppurtunity Threat) untuk sistem analisa laboratorium komputer pada FTI UPN “Veteran” Jatim dengan use case
diagram.
Akses Aplikasi
Input Data
Proses Analisa
Admin
Ubah Data
Gambar 3.1 Use Case Diagram Sistem Analisa SWOT Laboratorium
Actor yang berinteraksi secara langsung dengan sistem ini adalah petugas laboratorium dan use case yang dibutuhkan oleh sistem yaitu :
1. Akses Aplikasi
2. Input Data (permasalahan)
Actor petugas laboratorium salah satu proses yang dilakukan yaitu input data. Maksud dari aktivitas ini adalah untuk membuat suatu permasalahan baru melalui sistem ataupun melihat pada database yang ada. Selain membuat
permasalahan, dalam input data ini terdapat suatu proses untuk membuat suatu
kesimpulan dari suatu masalah yang akan dianalisa.
3. Proses Analisa
Dalam proses analisa ini actor memberikan input-an suatu nilai dalam suatu permasalahan yang akan dianalisa, dalam hal ini digunakan untuk
memunculkan suatu hasil kesimpulan dari suatu permasalahan yang sedang
dianalisa.
3.2.2.2 Activity Diagram
Sub bagian ini merupakan activity diagram untuk use case yang sebelumnya telah dijelaskan. Dalam hal ini activity diagram menjelaskan actor dalam hal ini yaitu petugas laboratorium. Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana
masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir.
Dalam diagram sistem ini suatu bentuk sistem atau kerangka sistem dapat
diperjelas penggunaan serta fungsinya serta interaksi yang berlangsung antara
Gambar 3.2 Activity Diagram Analisa SWOT Laboratorium
Activity diagram diatas menjelaskan tentang salah satu proses yaitu bagaimana berjalannya suatu proses analisa SWOT laboratorium. Sistem dimulai dengan
melakukan login terlebih dahulu dengan memasukkan username dan password, setelah login dilakukan pengguna dapat melakukan proses-proses yang ada
misalkan insert, update, delete. Dalam activity ini diagram hanya menjelaskan bagaimana berjalannya suatu analisa SWOT sampai dengan berakhirnya suatu
analisa ini berupa output atau kesimpulan masalah ini dengan menggunakan
analisa SWOT.
3.2.2.3 Sequence Diagram
Sequence diagram menunjukkan bagaimana objek-objek berinteraksi
terdiri dari actor petugas laboratorium(admin), tampilan sistem dan database.
Bentuk dari sequence diagram analisa SWOT seperti gambar berikut ini.
Gambar 3.3 Sequence Diagram Analisa SWOT
Secara global actor atau petugas laboratorium(admin) memiliki hak akses
penuh terhadap sistem. Petugas laboratorium dapat melakukan fungsi seperti
insert, update dan delete serta penggunaan analisa dengan dengan menggunakan
analisa SWOT.
3.2.3 Perancangan Data
Pada perancangan data ini menjelaskan tentang rancangan data dari sistem
3.2.3.1 Class Diagram
Class diagram menggambarkan interaksi antas class serta atribut-atribut yang melekat pada class tersebut. Class diagram pada sistem ini merepresentasikan rancangan basis data yang nantinya akan digunakan oleh
sistem ini.
Gambar 3.4 Class Diagram Sistem
3.2.4 Perancangan Tabel
Pada tahapan ini akan dibahas mengenai implementasi data dari
Setelah script tersebut dibuat kemudian dipindah ke DBMS Mysql. Hasil
tampilan setelah tabel tersebut dipindah ke DBMS MySQL. Dari perancangan data
dengan class diagram tersebut didapatkan rancangan tabel dari sistem. Berikut adalah tabel-tabel tersebut :
1. Tabel kw (kwadran)
Tabel ini untuk menyimpan suatu output atau kesimpulan dari proses
analisa SWOT
Tabel 3.1 Tabel KW
2. Tabel Masalah
Tabel ini untuk menyimpan suatu permasalahan yang akan dibuat. Tabel
ini merupakan tabel yang dibuat dalam permasalahan SWOT. Berikut
Tabel 3.2 Tabel Masalah
3. Tabel S (Strenght)
Tabel ini untuk menyimpan suatu poin masalah yang ada pada faktor
internal.
4. Tabel W(Weakness)
Tabel ini untuk menyimpan suatu poin masalah yang terdapat pada faktor
internal
Tabel 3.4 Tabel Weakness
5. Tabel O(Opportunity)
Tabel ini untuk menyimpan suatu poin masalah yang ada pada faktor
eksternal.
Tabel 3.5 Tabel Opportunity
6. Tabel T(Threat)
Tabel ini untuk menyimpan suatu poin masalah yang ada pada faktor
eksternal
7. Tabel User
Tabel ini untuk menyimpan suatu data dari pengguna untuk melakukan
login atau akses terhadap sistem.
Gambar 3.7 Tabel User
8 Tabel Survei
Tabel ini digunakan untuk menyimpan hasil dari penilaian yang dilakukan
oleh user (mahasiswa), ditampilkan dalam bentuk grafik dimana tampilan dari
grafik tersebut ditampilkan dari 4 kuadran yang ada (kuadran 1 s/d kuadran 4).
Tabel survei ini juga berfungsi untuk menyimpan suatu permasalahan
yang sudah pernah diangkat dan tidak diteliti lagi, atau bisa disebut juga suatu
Tabel 3.8 Tabel Survei
3.3 Perancangan Antarmuka
Pada tahapan ini akan dijabarkan tentang perancangan antarmuka dari
aplikasi yang telah dibuat berdasarkan perancangan yang telah dibahas pada bab
III. Sistem ini berfungsi untuk memberikan suatu penilaian terhadap suatu
masalah laboratorium serta proses-proses pengelolaan hasil dari suatu analisa
yang masuk dengan melakukan suatu kesimpulan secara otomatis pada sistem ini
terdapat beberapa form, yaitu :
1. Antarmuka untuk Login Admin
2. Antarmuka untuk Create Masalah
3. Antarmuka untuk Input Poin Masalah
5. Antarmuka untuk Proses Penilaian Analisa
6. Antarmuka untuk Melihat Tabel Hasil Analisa
3.3.1 Antarmuka Untuk Login Admin
Perancangan antarmuka untuk User admin terdiri dari beberapa bagian yaitu antarmuka untuk login, menu create masalah, input kesimpulan, proses penilaian analisa, input poin masalah.
Login
Username
Password
OK Cancel
Gambar 3.1 Form Login
Form login merupakan tahap awal yang harus dilalui oleh pengguna dengan memasukkan username dan password.
3.3.2 Antarmuka untuk Create Masalah
Form ini mempunyai fungsi awal untuk membuat suatu permasalahan yang akan diangkat dan kemudian untuk dianalisa dengan menggunakan analisis
3.3.3 Antarmuka untuk Input Poin Masalah
Form ini memiliki fungsi meng-input poin-poin dari suatu permasalahan, adapun poin-poin tersebut akan di-inputkan untuk masing-masing kategori yaitu, kategori strenght (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), threat (ancaman). Form ini juga memiliki fungsi input-an untuk memberikan bobot pada tiap-tiap poin, form input masalah ini hanya bisa diakses oleh user admin. Form ini kemudian ditampilkan dalam suatu halaman untuk kemudian diberi analisa untuk menghasilkan suatu kesimpulan dari analisa SWOT, form ini dapat digunakan oleh semua user.
3.3.4 Antarmuka untuk Input Kesimpulan Masalah
Form ini merupakan hasil akhir dari suatu analisa SWOT, input kesimpulan hanya bisa diakses oleh user admin. Form yang akan ditampilkan oleh sistem dari form input kesimpulan masalah ini yaitu berupa hasil akhir dari analisis SWOT, ada pada kuadran berapa hasil dari analisa permasalahan dengan
menggunakan SWOT.
3.3.5 Antarmuka untuk Proses Penilaian Analisa
Antarmuka ini memiliki fungsi untuk memberikan penilaian poin-poin
3.3.6 Antarmuka untuk Melihat Tabel Hasil Analisa
Form ini menampilkan suatu grafik dari analisa-analisa dari semua user. Form ini memberikan informasi dari hasil analisa yang terdiri dari kuadran 1 , kuadran 2, kuadran 3, kuadran 4 sehingga dapat diketahui suatu permasalahan
yang diproses menggunakan analisis SWOT ini ada pada kuadran berapa yang
lebih dominan dan merupaka kesimpulan akhir dari analisa ini.
3.4 Contoh Studi Kasus Analisa SWOT
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif
melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan
Robinson(1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total
perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T. Menghitung
skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas
(penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau
mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran
skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah
dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10
berarti skor yang peling tinggi. Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor
dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point
faktor adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor
(rentang nilainya sama dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya
jumlah point faktor).
2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor
O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada
sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik
pada sumbu Y
3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran
SWOT.
Gambar 3.6 Output Analisa SWOT
Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima
dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,
memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan
yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi,
artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan
berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus
berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi
Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi
disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama
dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus
memperbaiki kinerja organisasi.
Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan
besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya
kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya
organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan
kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada Bab IV ini akan dibahas mengenai implementasi dari rancangan
sistem yang telah dibuat pada Bab III. Bagian implementasi sistem kali ini
meliputi: lingkungan implementasi, implementasi proses, dan implementasi
antarmuka.
4.1 Linkungan Implementasi
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perangkat keras dan perangkat
lunak yang digunakan pada implementasi sistem ini.
Perangkat keras :
a. Komputer dengan Processor Intel Celeron Mobile 1.73GHz
Perangkat Lunak
a. Sistem Operasi Windows XP Profesional Service Pack 2.
b. Macromedia Dreamweaver versi 8 sebagai editor bahasa pemprograman.
c. PHP versi 5.0.2 sebagai bahasa pemprograman server side. d. MySQL versi 5.2.3-falcon-alpha-community-nt.
e. Web server mengunakan Apache 2.0.63.
4.2 Implementasi Basis Data
Pada tahapan ini akan dibahas mengenai implementasi data dari
didapat script untuk membuat tabel-tabel dalam database yang akan dibuat. Dan juga disertakan tabel-tabel yang menyertai dari database SWOT.
/*
SQLyog Enterprise - MySQL GUI v6.16 RC2
MySQL - 5.2.3-falcon-alpha-community-nt : Database - swot
*************************************************************** ******
*/
/*!40101 SET NAMES utf8 */;
/*!40101 SET SQL_MODE=''*/;
create database if not exists `swot`;
USE `swot`;
/*!40014 SET @OLD_FOREIGN_KEY_CHECKS=@@FOREIGN_KEY_CHECKS, FOREIGN_KEY_CHECKS=0 */;
/*!40101 SET @OLD_SQL_MODE=@@SQL_MODE, SQL_MODE='NO_AUTO_VALUE_ON_ZERO' */;
/*Table structure for table `kw` */
DROP TABLE IF EXISTS `kw`;
CREATE TABLE `kw` (
`id_masalah` int(3) NOT NULL,
`id_kw` int(3) NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`posisi_kw` enum('1','2','3','4') NOT NULL,
`deskripsi_kw` longtext NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_kw`),
KEY `FK_kw` (`id_masalah`),
CONSTRAINT `FK_kw` FOREIGN KEY (`id_masalah`) REFERENCES `masalah` (`id_masalah`)
/*Table structure for table `masalah` */
DROP TABLE IF EXISTS `masalah`;
CREATE TABLE `masalah` (
`id_masalah` int(3) NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`id_user` varchar(20) NOT NULL DEFAULT '',
`nama_masalah` longtext NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_masalah`),
KEY `FK_masalah` (`id_user`),
CONSTRAINT `FK_masalah` FOREIGN KEY (`id_user`) REFERENCES `user` (`id_user`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
/*Table structure for table `o` */
DROP TABLE IF EXISTS `o`;
CREATE TABLE `o` (
`id_masalah` int(3) NOT NULL,
`id_o` int(3) NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`pertanyaan_o` longtext NOT NULL,
`bobot_o` varchar(5) NOT NULL,
`nilai_o` varchar(5) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_o`),
KEY `FK_o` (`id_masalah`),
CONSTRAINT `FK_o` FOREIGN KEY (`id_masalah`) REFERENCES `masalah` (`id_masalah`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
/*Table structure for table `s` */
DROP TABLE IF EXISTS `s`;
CREATE TABLE `s` (
`id_masalah` int(3) NOT NULL,
`id_s` int(3) NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`pertanyaan_s` longtext NOT NULL,
`nilai_s` varchar(5) DEFAULT '',
PRIMARY KEY (`id_s`),
KEY `FK_s` (`id_masalah`),
CONSTRAINT `FK_s` FOREIGN KEY (`id_masalah`) REFERENCES `masalah` (`id_masalah`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
/*Table structure for table `survei` */
DROP TABLE IF EXISTS `survei`;
CREATE TABLE `survei` (
`id_survei` int(3) unsigned zerofill NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`npm_survei` varchar(10) NOT NULL DEFAULT '',
`nama_survei` varchar(30) NOT NULL DEFAULT '',
`id_masalah` int(3) NOT NULL,
`hasil_survei` enum('1','2','3','4') DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (`id_survei`),
KEY `FK_survei` (`id_masalah`),
CONSTRAINT `FK_survei` FOREIGN KEY (`id_masalah`) REFERENCES `masalah` (`id_masalah`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
/*Table structure for table `t` */
DROP TABLE IF EXISTS `t`;
CREATE TABLE `t` (
`id_masalah` int(3) NOT NULL,
`id_t` int(3) NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`pertanyaan_t` longtext NOT NULL,
`bobot_t` varchar(5) NOT NULL,
`nilai_t` varchar(5) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_t`),
KEY `FK_t` (`id_masalah`),
CONSTRAINT `FK_t` FOREIGN KEY (`id_masalah`) REFERENCES `masalah` (`id_masalah`)
/*Table structure for table `user` */
DROP TABLE IF EXISTS `user`;
CREATE TABLE `user` (
`id_user` varchar(20) NOT NULL,
`password_user` varchar(33) NOT NULL DEFAULT '',
`nama_user` varchar(20) NOT NULL,
`tlp_user` varchar(20) NOT NULL,
`alamat_user` longtext NOT NULL,
`email_user` varchar(20) NOT NULL DEFAULT '',
PRIMARY KEY (`id_user`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
/*Table structure for table `w` */
DROP TABLE IF EXISTS `w`;
CREATE TABLE `w` (
`id_masalah` int(3) NOT NULL,
`id_w` int(3) NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`pertanyaan_w` longtext NOT NULL,
`bobot_w` varchar(5) NOT NULL,
`nilai_w` varchar(5) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_w`),
KEY `FK_w` (`id_masalah`),
CONSTRAINT `FK_w` FOREIGN KEY (`id_masalah`) REFERENCES `masalah` (`id_masalah`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
/*!40101 SET SQL_MODE=@OLD_SQL_MODE */;
/*!40014 SET FOREIGN_KEY_CHECKS=@OLD_FOREIGN_KEY_CHECKS */;
Setelah script tersebut dibuat kemudian dipindah ke DBMS Mysql maka
didapatkan. Hasil tampilan setelah tabel tersebut dipindah ke DBMS MySQL
seperti pada Gambar ? berikut ini :
Gambar 4.1 Database SWOT
4.3 Implementasi Antarmuka
Pada tahapan ini akan dijabarkan tentang implementasi antarmuka dari
aplikasi berdasarkan perancangan yang telah dibuat. Pada sistem ini terdapat
beberapa form yang telah dijelaskan sebelumnya pada bab 3 (perancangan
antarmuka). Adapun form-form tersebut meliputi tahapan awal sampai dengan tahapan akhir dari suatu permasalahan dengan menggunakan analisis SWOT.
Implementasi antarmuka ini merupakan suatu penghubung antara sebuah
sistem dan pengguna sistem. Agar suatu sistem dapat bekerja sebagaimana
mestinya, maka dibuatlah suatu antarmuka sebuah sistem agar sistem tersebut
Gambar 4.2 Tampilan Awal
4.3.1 Form Admin
Admin merupakan pemegang hak akses penuh dari sistem ini, adapun fungsi yang dapat dijalankan oleh admin yaitu :
1. Login admin
2. Analisa dengan SWOT
3. Buat analisa permasalahan baru
4. Lihat hasil survey dari analisa SWOT
Gambar 4.3 Antarmuka Halaman Admin
4.3.3.1 Login Admin
Form ini merupakan fungsi pertama untuk dapat mengakses sistem analisa SWOT ini. Username dan password yang diisikan hanya dimiliki oleh admin saja dan telah didaftarkan sebelumnya.
4.3.2 Analisa dengan SWOT
Form ini memliki fungsi memberikan penilaian untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau output dari suatu permasalahan dengan menggunakan analisa SWOT. Untuk masing-masing kategori (strenght, weakness, opportunities, threat) mempunyai poin-poin, dan masing-masing poin tersebut di-input-kan nilai oleh user untuk kemudian menghasilkan suatu kesimpulan.
4.3.3 Buat Analisa Permasalahan Baru
Interface atau antarmuka ini merupakan salah satu fungsi yang juga dapat diakses oleh admin.
Gambar 4.6 Buat Analisa Permasalahan Baru
Form ini memiliki beberapa sub fungsi antara lain :
- Create Masalah
Form ini mempunyai fungsi menginputkan suatu topik masalah yang akan diangkat dan dianalisis menggunakan analisa SWOT, form ini hanya bisa diakses oleh user admin.
- Tulis pertanyaan
Form ini memiliki fungsi meng-input-kan pertanyaan-pertanyaan atau poin-poin dari masing-masing kategori beserta penentuan bobot dari
masing-masing poin yang kan di-input-kan oleh admin.
Form ini hanya bisa diakses oleh user admin, form ini bisa dikatakan sebagai fungsi utama dari sistem analisa SWOT ini. Pengumpulan dari
hasil analisa atau penelitian yang telah dilakukan akan di-input-kan pada form ini. Masing-masing kategori hanya memiliki 10 poin pertanyaan yang dapat di-input-kan.
- Kesimpulan kuadran
Form ini untuk memberikan suatu kesimpulan dari proses analisa yang telah dilakukan, form ini meng-input-kan kesimpulan-kesimpulan setelah proses penilaian dari analisa telah dilakukan. Adapun kesimpulan dari
analisa SWOT ini terdiri dari 4 kuadran (kuadran 1, kuadran 2, kuadran 3,
kuadran 4) yang masing-masing kuadran memiliki isi kesimpulan yang
berbeda dan diambil dari ilmu analisa SWOT yang telah ada.
Gambar 4.9 Sub Create Analisa Masalah
4.3.4 Lihat Hasil Survey dari Analisa SWOT
Antarmuka ini merupakan kumpulan hasil-hasil penilaian dari
semua user, dari penilaian semua user yang ada dapat dilihat suatu permasalahan yang dianalisa dengan menggunakan analisa SWOT lebih
komputer tersebut ada pada kuadran berapa dan dapat ditentukan
strategi-strategi apa saja yang dapat dilakukan setelah menggunakan analisa
SWOT ini.
Gambar 4.10 Hasil Survey Analisa SWOT
4.3.5 Form Penambahan Admin Baru
Form ini memiliki fungsi untuk menambahkan user admin baru, form ini
Gambar 4.11 Form Penambahan Admin Baru
4.3.6 Form User
Form ini merupakan form yang digunakan untuk user untuk mengisi pertanyaan-pertanyaan atau poin-poin yang telah disediakan oleh admin. Hasil dari pengisian nilai-nilai yang dilakukan oleh user kemudian diproses oleh sistem analisa SWOT ini untuk kemudian dijadikan menjadi suatu kesimpulan dari suatu
permasalahan(laboratorium komputer) yang sedang dianalisa.
BAB V
UJI COBA DAN ANALISA APLIKASI
Pada bab ini akan dibahas mengenai uji coba terhadap aplikasi yang telah
dibuat dan selanjutnya akan dibuat evaluasi dari hasil uji coba tersebut. Uji coba
dilaksanakan untuk mengetahui apakah aplikasi dapat berjalan dengan baik sesuai
perancangan yang dibuat. Evaluasi dilakukan untuk menentukan tingkat
keberhasilan dari aplikasi yang dibuat.
5.1 Lingkungan Uji Coba
Pada uji coba kali ini digunakan sebuah komputer sebagai server sistem
pelayanan SMS pengaduan masyarakat dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Sistem Operasi : Windows XP Service Pack 2
2. Server Database : MySql versi 5.2.3-falcon-alpha-community-nt.
3. Web Server : Apache 2.0.63.
4. Server Side Programming : PHP versi 5.0.2
5. Processor : Intel Celeron 1,73 Ghz , FSB 533Mhz
5.2 Pelaksanaan Uji Coba
Pelaksanaan uji coba ini akan melakukan implementasi sistem yang telah
dibuat. Uji coba ini meliputi penilaian poin-poin(pertanyaan) yang telah
disediakan sampai dengan diprosesnya untuk kemudian menghasilkan suatu
kesimpulan.
5.3 Uji Coba Sistem
Uji coba sistem merupakan uji coba terhadap fitur-fitur yang ada didalam
sistem server, uji coba pada sistem ini akan dijelaskan secara keseluruhan
fungsi-fungsi yang terdapat pada siste analisa SWOT ini.
Deskripsi kategori yang ditampilkan pada sistem ini berdasarkan dosen
pembimbing selaku Kepala Laboratorium(Ka.Lab) yang menangani studi kasus
tentang analisa SWOT pada laboratorium komputer melalui bimbingan-bimbingan
dan diskusi yang dilakukan oleh penulis.
5.3.1 Uji Coba Login
Uji coba login ini digunakan untuk dapat mengakses fungsi-fungsi yang
terdapat pada sistem analisa SWOT ini. Sistem ini hanya terdapat satu login untuk admin.
Dalam sistem ini user admin dapat melakukan dua kesalahan untuk login ke sistem yaitu :