FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJ A SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. KASA HUSADA WIRA J ATIM
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
ENI PATMIATI 0813010129 / FE / EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Diajukan Oleh:
ENI PATMIATI 0813010129 / FE / EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
SKRIPSI
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJ A SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. KASA HUSADA WIRA J ATIM
Disusun oleh :
ENI PATMIATI
0813010129 / FE / AK
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi Pr ogram Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Pada tanggal : 28 Februari 2013
Pembimbing : Tim Penguji :
Pembimbing Utama Ketua
Dr s.Ec. Muslimin, Msi DR. Hero Priono, SE, Msi, Ak
Sekr etaris
Dr s. Ec. Sjar ief Hidayat, Msi
Anggota
Dr s. Muslimin, Msi
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
yang diajukan
ENI PATMIATI
0813010127/FE/AK
Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh
Pembimbing Utama
Dr s.Ec. MUSLIMIN , Msi Tanggal : ...
Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJ A SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. KASA HUSADA WIRA J ATIM
Yang diajukan
ENI PATMIATI
0813010129/FE/AK
Disetujui untuk Ujian Lisan Oleh
Pembimbing Utama
Dr s.Ec. Muslimin, Msi tanggal : ...
Mengetahui
Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi
Rosulnya Nabi Muhammad SAW, karena dengan rahmat hidayahnya- Nya peneliti dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul ’’ FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. KASA HUSADA WIRA J ATIM ’’.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi.
Keberhasilan menyelesaikan penelitian ini tentu tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Untuk itu dalam kesempatan yang baik ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih
yang sebesar- besarnya kepada :
11.Bapak Prof. Dr. Ir Teguh Soedarto, MP. Selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional ’’Veteran’’ Jawa Timur.
12.Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM. selaku dekan Fakultas Ekonomi
Universitas pembangunan Nasional ‘’ Veteran’’ Jawa Timur.
13.Bapak Drs. Ec. Rahman Amru Suwaidi, MS Selaku wakil dekan 1 Fakultas
Ekonomi Universitas pembangunan ‘’Veteran’’ Jawa Timur.
14. Dr. Hero Priono SE, Msi, Ak Selaku Ketua Progam Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan ‘’ Veteran ‘’ Jawa Timur.
15.Bapak Drs. Ec. Muslimin, Msi Selaku dosen pembimbing utama yang telah
memberikan bimbingan skripsi sehingga peneliti bisa menyelesaikan tugas
skripsinya.
16.Seluruh pimpinan dan staff PT. Kasa Husada Wipra Jatim, yang telah
terimakasih sebanyak-banyaknya karena beliaulah yang telah memberikan kasih
sayang, dukungan dan semangat baik materiil maupun spiritual sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan dengan baik.
18.Sahabat- sahabat kuliah saya : Yenny, Fitri, Dian dan Fery kalian adalah
sahabat-sahabat terbaik saya yang saya punya selama kuliah ini, terimakasih atas doa,
dukungan dan semangat yang selalu kalian beri semenjak awal kuliah dan sampai
kelancaran skripsi ini.
19.Buat seluruh angkatan 2008 akuntansi terimakasih telah menjadi teman- teman
yang baik selama kuliah.
20.Dan berbagai pihak yang turut membantu demi menyelesaikan skripsi ini, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu-satu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang telah disusun dalam skripsi ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat berharap krotik dan saran yang
membangun dari pembaca dan pihak lain.
Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan.
Surabaya, Januari 2013
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
ABSTRAKSI ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 8
1.3. Tujuan Peneliti ... 8
1.4. Manfaat Peneliti ... 9
BAB II KAJ IAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu ... 10
2.2. Landasan Teori ... 13
2.2.1.Sistem Informasi Akuntansi ... 13
2.2.1.1. Pengertian Sistem informasi Akuntansi ... 13
2.2.1.2. Peran Sistem Informasi Akuntanasi Dalam Organisasi Perusahaan ... 14
2.2.1.3. Pengembangan Sistem Informasi ... 15
2.2.1.6. Tujuan Sistem Informasi ... 21
2.2.1.7. Akuntasi Keperilakuan ... 22
2.2.1.8. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 23
2.2.1.9. Kepuasan Sistem Informasi Akuntansi ... 23
2.2.1.10.Pemakaian Sistem ... 24
2.2.1.11.Kualitas Sistem Informasi Akuntansi ... 25
2.2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 26
2.2.2.1. Keterlibatan Pemakai Dalam Sistem Informasi Akuntansi ... 26
2.2.2.2. Kemampuan Teknik Personal ... 27
2.2.2.3. Dukungan Manajemen Puncak ... 28
2.2.2.4. Progam Pelatihan Dan Pendidikan ... 30
2.2.3. Teori-Teori Yang Mendukung Penelitian ... 30
2.2.3.1. Pengaruh Keterlibatan Pemakai Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 32
2.2.3.2. Pengaruh Teknik Personal Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 34
2.2.3.3. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 36
2.2.3.4. Pengaruh Progam Pelatihan Dan Pendidikan Pemakai Terhadap Sistem Informasi Akuntansi ... 37
3.1.2. Pengukuran Variabel ... 45
3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 49
3.2.1. Obyek Penelitian ... 49
3.2.2. Populasi ... 49
3.2.3. Sampel ... 49
3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 50
3.3.1. Jenis Data Dan Sumber Data ... 51
3.3.2. Metode Pengumpulan Data ... 51
3.4. Uji Kualitas Data ... 52
3.4.1. Uji Validitas ... 52
3.4.2. Uji Realibilitas ... 52
3.4.3. Uji Normalitas ... 53
3.5. Uji Asumsi Klasik ... 53
3.5.1. Uji Asumsi Klasik ... 53
3.5.2. Teknik Analisis dan Uji Hepotesis... 54
3.5.2.1. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda ... 54
3.5.2.2. Uji F ... 56
4.1. Deskripsi Obyek ... 59
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 59
4.1.2. Struktur Organisasi ... 62
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 63
4.2.1. Deskripsi Jawaban Responden Variabel Keterlibatan pemakai sistem informasi ... 63
4.2.2. Deskripsi Jawaban RespondenVariabel Kemampuan Teknik personal ... 64
4.2.3. Deskripsi Jawaban Responden Variabel Dukungan Manajemen Puncak ... 66
4.2.4. Deskripsi Jawaban Responden Variabel ProgamPendidikan dan pelatihan Pemakai ... 67
4.2.5. Deskripsi Jawaban Responden Variabel Kinerja Sistem Informasi akuntansi ... 69
4.3. Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 72
4.3.1. Uji validitas pada variabel keterlibatan Pemakai Sistem informasi akuntansi ... 72
4.3.2. Uji validitas pada variabel kemampuan teknik Personal ... 73
4.3.3. Uji validitas pada variabel dukungan Manajemen Puncak ... 73
4.4.1. Uji Normalitas ... 76
4.5. Analisis Regresi Linier Berganda ... 77
4.5.1. Analisis Asumsi Klasik ... 77
4.5.2. Persamaan Regresi Linier Berganda ... 79
4.5.3. Uji F ( Uji kecocokan model) ... 81
4.5.4. Uji t ( Uji secara parsial ) ... 82
4.6. Pembahasan Hasil Penelitian ... 84
4.6.1. Pembahasan dan implikasi ... 84
4.6.2. Perbedaan dengan Peneliti Terdahulu .... 85
4.6.3. Keterbatasan Peneliti ... 87
BAB V Kesimpulan dan Sar an 5.1. Kesimpulan ... 88
Tabel 1.1. Tingkat Kemampuan SDM dalam Penggunaan SIA ... 6
Tabel 2.1. Dan Perbedaan Peneliti Terdahulu ... 13
Tabel 4.1. Distribusi frekuensi pada variabel keterlibatan pemakai
Sistem informasi akuntansi (X1) ... 63
Tabel 4.2. Distribusi frekuensi pada variabel kemampuan teknik
Personal (X2) ... 65
Tabel 4.3. Distribusi frekuensi pada variabel dukungan manajemen
Puncak (X3) ... 66
Tabel 4.4. Distribusi frekuensi pada variabel progam pendidikan
Progam pelatihan pemakai (X4) ... 68
Tabel 4.5. Distribusi frekuensi pada variabel Kinerja sistem informasi
Akuntansi (Y) ... 69
Tabel 4.6. Uji validitas pada variabel keterlibatan pemakai sistem
Informasi akuntansi (X1) ... 72
Tabel 4.7. Uji validitas pada variabel kemampuan teknik
Personal (X2) ... 73
Tabel 4.8. Uji validitas pada variabel dukungan manajemen
Puncak (X3) ... 73
Tabel 4.9. Uji validitas pada variabel progam pendiikan
dan pelatihan (X4) ... 74
Tabel 4.10. Uji validitas pada variabel kinerja sistem informasi
Tabel 4.15. Persamaan Regresi Linier Berganda ... 79
Tabel 4.16. Hasil Uji F ... 81
Tabel 4.17. Hasil Uji t ... 83
Gambar 1. Siklus Pengelolahan Data dengan Manual ... 17
Gambar 2. Siklus Pengolahan Data dengan Komputer ... 17
Lampiran 1 : Frekuensi Jawaban Responden
Lampiran 2 : Kuesioner
Lampiran 3 : Tabulasi Hasil Jawaban Responden
Lampiran 4 : Uji Validitas, Uji Reliabilitas
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA
PT. KASA HUSADA WIRA J ATIM
Oleh
ENI PATMIATI
ABSTRAK
Pengembangan sistem informasi menjadi suatu hal yang sangat penting. Perkembangan dunia usaha saat ini sudah berkembang pesat di bidang industri dagang maupun jasa, telah menimbulkan berbagai macam masalah yang dihadapi dan harus dipecahkan oleh pihak manajemen. Dalam hal ini manajemen dituntut maupun pengelola serta menjalankan perusahaan seefektif mungkin agar dapat bertahan dalam persaingan dunia usaha, lebih – lebih dalam menghadapi era globalisasi dewasa ini.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguji secara empiris adanya ketelibatan pemakai, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen puncak, progam pelatihan dan pendidikan pemakai terhada[ kinerja sistem informasi akuntansi di PT. Kasa Husada Wira Jatim.
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah manajer dan staff PT. kasa Husada Wira Jatim sebanyak 62 orang. Variabel bebas yang digunakan keterlibatan pemakai (X1),
kemampuan teknik personal (X2), dukungan manajemen puncak (X4), sedangakan variabel
terikat yang digunakan yaitu kinerja sistem informasi akuntansi (Y). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk menjawab rumusan masalah, tujuan dan hipotesis penelitian.
Hasil analisis regresi linier berganda adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada PT. Kasa Husada Wira Jatim terbukti kebenaranya yaitu variabel keterlibatan pemakai. Kemampuan teknik personal, dukungan manajemen puncak dan progam pelatihan dan pendidikan memberikan kontribusi nyata terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
I.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi pada saat ini segala sesuatu akan berjalan serta
berkembang dengan pesat. dengan semakin ketatnya persaingan bisnis
dalam dunia perekonomian global dan sistem perdagangan bebas dimana
produk dari negara lain dapat keluar masuk negara kita maka diperlukan
suatu strategi khusus yang memiliki keunggulan kompetitif sehingga
mampu bersaingdi pasar tersebut. Semakin banyaknya perusahaan industri
yang berdiri dan mereka berorientasikan untuk mendapat
keuntungan,semakin berkembang dan tidak dapat dihindari lagi timbulnya
persaingan yang semakin ketat diantara perusahaan-perusahaan.Oleh karena
itu diperlukan keunggulan-keunggulan kompetitif yang harus dimiliki oleh
setiap perusahaan untuk dapat mengatasi atau minimal bertahan dalam
sengitnya persaingan dunia usaha sekarang ini. Keunggulan tersebut
diantaranya adalah mengelola berbagai informasi, sumber daya manusia,
pengalokasian dana, penerapan teknologi dan sistem pemasaran dan
pelayanan, sehingga suatu manajemen profesional sudah menjadi tuntutan
yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan untuk dapat melakukan seluruh
kegiatan perusahaan secara baik dan tepat.Dalam menciptakan manajemen
Keberadaan perusahaan tidak pernah terlepas dari kebutuhan akan
informasi. Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu penyedia
informasi khususnya informasi keuangan yang banyak dibutuhkan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan
meliputi pihak intenal dan pihak eksternal.Suatu keterandalan sistem
informasi yang ada mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam sebuah
lingkungan bisnis,karena dengan hal itu sangat membantu manajemen untuk
menyediakan informasi dalam mengambil keputusan-keputusan
strategisyang dibutuhkan. Karena pentingnya kebutuhan sebuah sistem
informasi, maka perusahaan perlu mempertimbangkan sistem yang telah
digunakan dan yang dikembangkan agar kedepannya menjadi sebuah sistem
efektif dalam mendukung apa yang menjadi visi dan misi perusahaan.
Namun kesuksesan suatu sistem informasi tidak hanya dilihat melalui
bagaimana sistem tersebut dapat menghasilkan informasi dengan baik, tetapi
juga melalui kesesuainnya dengan lingkungan organisasi dan para pengguna
yang membutuhkan atau penggunakan informasi yang dihasilkan tersebut.
Perusahaan yang menyadari pentingnya peningkatnya sistem
informasi akuntasi yang sedang dipakai, akan selalu menggunakan
faktor-fakor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja dari sistem informasi
akuntansi misalnya keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan
sistem informasi akuntansi, komunikasi yang baik dan juga partisipasi yang
baik dari karyawan akan menimbulkan rasa puas pada karyawan dan rasa
bersemangat sehingga dengan semangat yang tinggi perusahaan dapat
mencapai hasil yang diinginkan.Banyak perusahaan yang
mengimplementasikan teknologi informasi sebagai alat bantu dalam
mengambil keputusan, maka dari itu dalam mengembangkan suatu sistem
informasi yang perlu diperhatikan keterlibatan pemakai, karena ini berkaitan
dengan pihak yang nantinya akan menggunakan atau memanfaatkan
informasi yang dihasilkan.Disamping itu juga kemampuan teknik personal
sistem informasi apabila kemampuan yang dimiliki oleh personal kurang,
maka perlu program pelatihan dan pendidikan pemakai yang tidak kalah
penting untuk itu perlu dukungan dari manajemen puncak.
PT.Kasa Husada Wira Jatim merupakan perusahaan yang bergerak
di bidang pengelolahan kapas dan kasa untuk keperluan kesehatan dan
kosmetik, serta pembalut wanita bersalin dan haid. Dengan adanya liberisasi
dalam bidang kapas dan kasa, menyebabkan terjadinya persaingan ketat di
bidang kapas dan kasa didorong oleh sikap konsumen yang kritis. Situasi ini
tidak menyisakan waktu bagi PT.Kasa Husada Wira Jatim untuk tidak
terlambat dalam berpikir setengah-setengah. Hal itu untuk memacu
kebutuhan akan suatu sistem informasi akuntansiyang handalagar proses
kapas dan kasa oleh tiap-tiap depot dinaungi oleh PT. Kasa Husada Wira
Jatimbisa seefisien mungkin serta mendukung apa yang menjadi visi dan
misi perusahaan.Dengan diluncurkan pemakaian sebuah sistem informasi
berbasis ERP (Enterprise Recource Planning) di harapkan sistem yang baru
pencatatan ke sistem komputerisasi yang terintegrasi dan real
time.Penerapan sistem informasi tersebut juga diharapkan dapat
memberikan informasi yang baik untuk mendukung proses pengambilan
keputusan bagi jajaran manajemen di PT.Kasa Husada Wira Jatim pada
khususnya.Dengan adanya sistem informasi akuntansi tersebut diharapkan
informasi yang dihasilkan berkualitas sesuai dengan kebutuhan dari
pemakai sistem informasi,serta mampu meningkatkan kinerja sistem
informasi, dimana kinerja sistem informasi akuntansi dapat diukurdengan
kepuasan pemakai atas pemakaian sistem informasi akuntansi.Untuk
menunjang pencapaian tujuan perusahaan terhadap sistem informasi
akuntansi yang dikembangkan, dalam pelaksanaannya manajemen harus
memperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi,yaitu:
1. Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem.Dimana suatu sistem
akan tidak efektif dalam membantu pekerjaan apabila ketika penentuannya
tidak terlibatkan pemakai sistem informasi.
2. Kemampuan teknik personal sistem informasi.Yang berarti suatu sistem
informasi akuntansi akan lebih bermanfaat dalam membantu aktivitas
apabila setiap personel yang menggunakan sistem informasi akuntansi
tersebut memiliki kemampuan teknik untuk mengoperasionalkan sistem
3. Dukungan manajemen puncak juga memiliki pengaruh dalam penggunaan
suatu sistem informasi akuntansi karena sistem yang dipilih oleh
manajemen puncak bertujuan untuk memajukan perusahaan.
4. Dari berbagai macam faktor kinerja sistem informasi akuntansi akan
berhasil apabila didukung oleh progam pelatihan dan pendidikan pemakai
terhadap pemakaian sistem informasi akuntansi tersebut.
Baik buruknya kinerja dari sebuah sistem informasi akuntansi
dapat dilihat melalui kepuasan pemakai dari sistem informasi dan pemakai
dari sistem informasi akuntansi itu sendiri. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Tjhai Fung Jen (2002) dalam Lucianadan Iramaya (2006)
mengemukakan bahwa, ada beberapa faktor yang berpengaruh pada
kinerja sistem informasi akuntansi antara lain keterlibatan pemakai dalam
pengembangkan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi,
ukuran organisasi,dukungan manajemen puncak,formalisasi
pengembangan sistem informasi,progam pelatihan dan pendidikan
pemakai,keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi
departemen sistem informasi.
Dibawah ini hasil kinerja dari PT. Kasa Husada Wira Jatim
menunjukkan bahwa tingkat kemampuan sumber daya manusia dalam
menggunakan sistem informasi akuntansi, tercantum dalam tabel berikut
Tabel 1.1. Tingkat Kemampuan Sumber Daya Manusia dalam Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi
No Pegawai pengguna
Dari gambar data tersebut diatas dapat dinyatakan bahwa
penggunaan sistem informasi akuntansi belum dilakukan secara optimal.
Hal ini, karena masih kurangnya Sumber Daya Manusia yang memiliki
latar belakang pelatihan tentang sistem informasi, sehingga masih
dijumpai pelayanan dibidang sistem informasi akuntansi mempunyai
kualitas yang kurang memadai.
Begitu juga dengan pemakain sistem yang minim, dikarenakan
kuarangnya pelatihan dan ketelitian karyawan sehingga menyebabkan
kualitas sistem informasi yang kurang relevan dan tepat waktu. Laporan
keuangan perusahaan sering tidak terselesaikan dengan tepat waktu.
Faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam pengembangan sistem
informasi akuntansi, agar dapat memperbaiki sistem pengendalian intern
serta dapat memberikan informasi yang tepat dan akurat.
akuntansi merupakan suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,
mengklarifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasi
informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak
luar perusahaan (kantor pajak, investor dan kreditor) dan pihak intern,
sehingga memudahkan para pemakai informasi dalam memperoleh
informasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing divisi.
Dalam pengembangan sistem informasi akuntansi ini bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan informasi perusahaan dan kepuasan pemakai
informasi tersebut.
Berdasarkan latar belakang masalah terhadap sistem informasi
akuntansi yang diterapkan oleh PT.Kasa Husada Wira Jatim, maka penulis
melakukan penelitian dengan judul sebagai berikut : “Faktor-Faktor
Yang Mempengar uhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada PT.
I.2. Perumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh keterlibatan pemakai, kemampuan teknik
personal, dukungan manajemen puncak, progam pelatihan dan
pendidikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada PT.
KASA HUSADA WIRA JATIM ?
2. Manakah diantara variabel tersebut yang mempunyai pengaruh yang
paling dominan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada PT.
KASA HUSADA WIRA JATIM ?
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
“Untuk mengetahui dan menguji secara empiris apakah faktor
keterlibatan pemakai,kemampuan teknik personal. Dukungan manajemen
puncak,progam pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi pada PT. Kasa Husada Wira Jatim”.
I.4 Manfaat Penelitian
Peneliti ini berharap agar penelitian ini bermanfaat bagi beberapa pihak
antara lain sebagai berikut:
a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan untuk
wawasan berpikir tentang kondisi perusahaan dan menjadi pengalaman
yang berharga bagi penulis di masa mendatang.
b. Bagi Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran kepada manajer beserta karyawan dalam mengembangkan
sistem informasi serta sebagai bahan masukan dalam pengambilan
keputusan untuk menelaah lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan.
c. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah
perbendaharaan kepustakaan Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur,khususnya Fakultas Ekonomi sehingga dapat
KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Adapun hasil-hasil penelitian terdahulu yang memiliki hubungan
dengan peneliti sekarang adalah sebagai berikut :
1. Oriana Hayu Anggraeni (2011)
a. Judul
“Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi
Akuntansi pada PT. Karya Anugrah Mandiri Surabaya”.
b. Permasalahan
“Apakahfaktor partisipasi pemakai,kemampuan teknik
personal,dukungan manajemen puncak, progam pelatihan dan
pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja SistemInformasi
Akuntansi”.
c. Kesimpulan
“Partisipasi pemakai, kemampuan teknik personal, dukungan
manajemen puncak, progam pelatihan dan pendidikan yang
berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada
2. Ika Retnowati (2011)
a. Judul
“Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi
Akuntansi pada PT.Subur Industri plastik”.
b. Permasalahan
“Apakah terdapat pengaruh positif partisipasi pemakai, dukungan
manajemen puncak, dan kemampuan teknik personal sistem informasi
terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Subur Industri
Plastik”.
c. Kesimpulan
“Partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak, dan
kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi yang
berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada
PT.Subur Industri Plastik”.
3. Dian Dwi Susanti (2007)
a. Judul :
“Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi
akuntansi pada PT.Siantar Top,Tbk, Waru – Sidoarjo”.
b. Permasalahan
“Apakah terdapat pengaruh positif dukungan manajemen puncak,
partisipasi pemakai, dan kemampuan teknik personal sistem informasi
terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT.Siantar Top,Tbk,
c. Kesimpulan
“Dukungan manajemen puncak, partisipasi pemakai, dan
kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi
memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja Sistem Informasi
Akuntansi pada PT.Siantar Top,Tbk, Waru – Sidoarjo”.
Disini ditekankan bahwa hasil penelitian terdahulu
digunakan sebagai pendamping baik landasan teori maupun uji
hipotesisnya. Penelitian terdahulu digunakan sebagai argumentasi yang
kuat dan logis bahwa penelitian dengan permasalahan yang dimaksud
dipandang perlu untuk dilaksanakan.Penelitian yang dilakukan saat ini
berbeda dengan penelitian terdahulu. Adapun perbedaannya adalah:
Tabel 2.1. Perbedaan Peneliti Ter dahulu
Penulis J udul Var iabel Peneliti Metode Analisis
Oriana
2.2.1 Sistem Infor masi Akuntansi
2.2.1.1. Pengertian Sistem Infor masi Akuntansi
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diketahui suatu
perusahaan sangat memerlukan sistem informasi akuntansi yang efisien
dan efektif dalam menyajikan informasi.Menurut Mulyadi (2007:3),
dan laporan yang dikoordinasikan untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan.Sedangkan definisi Sistem Informasi
Akuntansi menurut Bondnar dan Hopwood (2006:3) adalah kumpulan
sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk
mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan
kepada beragam pengambilan keputusan. SIA mewujudkan perubahan
(mengubah data menjadi informasi).Selanjutnya menurut Wilkinon
(2000:12) Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi
formal yang mengumpulkan, pemprosesan dan penyimpanan data serta
menyediakan laporan formal yang dibutuhkan.Dari definisi yang telah
diuraikan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi
akuntansi sangat dibutuhkan pihak manajerial dalam pengambilan
keputusan yang relevan, akurat, dan tepat waktu.
2.2.1.2 Peran Sistem Infor masi Akuntansi dalam Organisasi Perusahaan
Organisasi perusahaan modern yang dilayani oleh sistem informasi
akuntansi merupakan suatu badan atau lembaga yang sangat kompleks.
Posisi penting dalam dunia modern menimbulkan kepentingan dalam
aktivitas-aktivitasnya, diantaranya adalah golongan masyarakat yang
langsung tertarik antara lain adalah dari pelanggan, supplier, pegawai,
pemberi kredit atau pinjaman, pemegang saham dan berbagai instansi
Widjajanto (2001:14), sistem informasi akuntansi akan sangat berguna
bila ditinjau dari sudut pandang para pemakai informasi akuntansi yang
memanfaatkan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.Dari
kutipan wacana di atas, Sistem informasi akuntansi akan sangat berguna
bila ditinjau dari sudut pandang para pemakai informasi akuntansi. Hal
tersebut berguna untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan
mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi, seperti: membuat
perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan oleh
manajemen, serta dapat digunakan untuk pertanggung jawaban
organisasi kepada investor, kreditor, pemerintah.
2.2.1.3 Pengembangan Sistem Infor masi (SI)
Sistem informasi selalu berkembang selama masa hidup suatu
perusahaan. Artinya suatu sistem yang baru akan mengganti sistem
yang sedang digunakan jika tidak memadai lagi.Menurut Elfreda
(2004:2),pengembangan Sistem Informasi Akuntansi merupakan proses
memodifikasi atau mengubah bagian-bagian atau seluruh sistem
informasi. Proses ini membutuhkan komitmen subtansial mengenai
waktu, sumber daya dan merupakan aktifitas yang
berkesinambungan.Menurut Wilkinson (1993:12) terdapat beberapa
1. Perencanaan sistem, meletakkan dasar sistem informasi. Yang
dalam tahap ini disiapkan rencana sistem induk serta usulan atau
proposal proyek sistem untuk menjalankan rencana tersebut.
2. Analisis sistem, mensurvei dan menganalisis sistem informasi.
Tahap ini akan menentukan informasi yang diperlukan para
pengguna dari sistem informasi dan juga persyaratan teknis dari
sistem itu sendiri.
3. Pengkajian dan pemilihan sistem, mencakup analisis manfaat biaya
yang terinci untuk rancangan sistem yang dipilih. Juga akan
dievaluasi usulan dari pabrik pemproses agar bisa memilih
peralatan yang paling sesuai.
4. Implementasi sistem, terdiri dari langkah-langkah seperti
perlengkapan rincian untuk rancangan yang telah disusun,
pengangkatan dan pelatihan (training) karyawan, penginstalasian
dan penyajian peralatan serta penerapan awal dari sistem itu.
5. Pengoperasian sistem, mencangkup operasi rutin, pemeliharaan dan
manajemen dari sistem yang telah disusun. Secara berkala atau
berkesinambunagan akan dilakukan evaluasi terhadap prestasi
sistem dan kendala keluaran.
2.2.1.4 Penggunaan Komputer Dalam Sistem Infor masi Akuntansi ( SIA )
Karena informasi merupakan hasil proses dari data, maka sistem
didalam suatu sistem. Untuk mengelola data supaya menjadi informasi
yang berguna dapat dilakukan dengan cara manual, mesin mekanisme
atau dengan bantuan komputer oleh Baridwan (1994:127).Digunakan
komputer sebagai alat bantu memproses atau mengelola data tidak
mengubah hakikat sistem informasi akuntansi, tetapi prosedur dan
pengelolahan datanya menjadi berbeda dibanding dengan sistem
manual. Penggunaan komputer lebih kompleks dan rumit serta
memerlukan pelatihan atau pengetahuan khusus tentang komputer oleh
Baridwan (1994 :127).
Gambar 1. Siklus Pengelolahan Data dengan Manual
ss
Gambar 2. Siklus Pengolahan Data dengan Komputer
(Sumber: Baridwan, Zaki, 1994, Bunga Rampai SIA, edisi pertama, BPFE, Yogyajkarta, hal 128)
Pemprosesan data dengan komputer dapat dilakukan lebih mudah,
lebih cepat serta lebih banyak. Demikian pula informasi yang
dihasilkan juga lebih banyak, lebih cepat dan akurat.Tidak dapat
dielakkan bahwa kemampuan komputer untuk membantu mengola data
jauh lebih akurat dan lebih cepat ketimbang kemampuan manusia
mengola data secara manual.
2.2.1.5 Pemakai Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Informasi keuangan digunakan baik oleh manajer, maupun pihak
eksternal perusahaan. Informasi keuangan untuk pihak luar (eksternal)
disajikan dalam laporan keuangan pihak luar yang menggunakan
laporan umum. Pihak-pihak tersebut memiliki kepentingan yang
berbeda-beda. Informasi tersebut jarang dibuat khusus untuk pemakaian
tertentu. Informasi yang disajikan disusun berdasarkan aturan dasar
yang dinamakan prinsip akuntansi yang lazim.Prinsip akuntansi
tersebut dipakai untuk menyusun laporan keuangan.Laporan keuangan
untuk pihak luar menyajikan suatu gambaran menyeluruh mengenai
kondisi keuangan dan hasil usaha suatu organisasi.Menurut Simamora
(2002:8-14) pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi terdiri
dari atas beberapa kalangan. Para pemakai laporan keuangan dapat
dibagi menjadi dua golongan yaitu: para pemakai internal dan para
1. Pemakai Internal
Para manajer dan staf internal dari berbagai entitas bisnis.
Manajer-manajer perusahaan memakai informasi akuntansi untuk
menetapkan sasaran bagi organisasinya, untuk mengevaluasi
kemajuan terhadap sasaran tersebut dan mengambil tindakan
korektif manakala dibutuhkan yang disediakan oleh sistem
akuntansi, untuk membuat keputusanatas operasi internal
perusahaan.
2. Pemakai Eksternal
a. Pemilik perusahaan
Para pemakai (owners) telah menanamkan dana mereka yang
berharga ke dalam sebuah organisasi bisnis. Mereka membutuhkan
informasi mengenai profitabilitas investasi. Orang-orang ini
menghendaki wawasan tentang pendapatan di masa lalu,
kemungkinan pertumbuhan pada waktu yang akan datang dan
prospek arus kas.
b. Karyawan
Para karyawan berkepentingan dengan penilaian posisi finansial
perusahaan, guna menunjukkan suatu indikasi keselamatan
pekerjaan mereka. Selain itu, kalangan karyawan juga berminat
perusahaan dalam memberikan balas jasa, tunjungan pensiun dan
kesempatan kerja.
c. Investor
Investor memasok dana yang dibutuhkan untuk memulai kegiatan
usaha. Untuk memutuskan permodalan suatu perusahaan, para
pemodal potensial mengevaluasi besarnya pendapatan yang
diperkirakan dapat diraup dari investasi mereka.
d. Kreditor
Kreditor adalah pihak yang menyediakan barang-barang dan
jasa-jasa, dan sumber-sumber daya keuangan bagi perusahaan baik
dengan menguncurkan kredit usaha maupun memberikan pinjaman.
Golongan keditor para pemasok, bank, dan lembaga keuangan
lainnya. Kreditor berminat untuk mengetahui
kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu dan terjadwal.
e. Badan pemerintah
Pemerintah membutuhkan informasi dalam upayanya mengatur
kegiatan-kegiatan perusahan dan sebagai dasar untuk menyusun
statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. Pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah menarik pajak dari perusahaan.
Besarnya pajak terutang berdasarkan angka tertera dalam laporan
f. Organisasi Nirlaba
Organisasi nirlaba seperti yayasan pendidikan, rumah sakit, panti
asuhan, memakai informasi akuntansi untuk merencanakan dan
mengelola aktifitas-aktifitasnya. Mereka perlu menyusun
anggraran, menggaji pegawai-pegawainya, membeli peralatan,
yang semuanya itu membutuhkan informasi.
g. Masyarakat
Masyarakat umum sering bergantung pada informasi keuangan
yang dirangkumkan dalam laporan-laporan keuangan untuk
mengevaluasi tindakan-tindakan perusahaan besar di Indonesia.
Masyarakat banyak memakai informasi finansial dalam menilai
keberadan ekonomi perusahaan-perusahaan di tengah masyarakat.
2.2.1.6 Tujuan Sistem Informasi
Menurut Wilkinson (1993:3) sistem informasi dalam dunia bisnis
dan pemerintah mempunyai tiga tujuan, meliputi:
1.Menyajikan informasi guna mendukung pengambil keputusan.
2.Menyajikan informasi yang berkenan dengan pengurusan.
3.Menyajikan informasi guna mendukung operasi harian.
Dari tujuan sistem informasi akuntansi diatas peneliti dapat
mengambil kesimpulan bahwa tujuan yang pertama yaitu menyangkut
kepentingan internal dan eksternal. Yang kedua, pengurusan merujuk
perusahaan secara benar. Sedangkan yang ketiga, sistem informasi
menyediakan informasi bagi personil operasi untuk membantu mereka
melakukan tugas mereka setiap hari secara efisien dan efektif.
2.2.1.7 Akuntansi Keperilakuan
Menurut Alfan Ikhsan dan Muhammad Ishak (2005:5),akuntansi
keperilakuan diyakini dapat menjadi suatu terobosan yang baik dalam
pengukuran bisnis dan informasi yang memungkinkan para direktur
eksekutif, direktur, dan pembuatan rencana strategis lainnya untuk
mengoptimalkan keputusan yang diambil, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kinerja perusahaan.Akuntansi keperilakukan
menggunakan metodologi ilmu pengetahuan perilaku untuk melengkapi
gambaran informasi dengan mengukur dan melaporkan faktor manusia
yang mempengaruhi keputusan bisnis dan hasil mereka.Akuntasi
keperilakukan menyediakan suatu kerangka yang disusun berdasarkan
teknik berikut ini:
a. Untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan
keberhasilan implementasi kebijakan perusahaan.
b. Untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terdapat
orang-orang dan kinerja perusahaan.
c. Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang
2.2.1.8 Kinerja Sistem Infor masi Akuntansi (SIA)
Menurut Soegiarto (2001) danJen (2002:136), kinerja sebuah
sistem informasi dapat diukur dari dua persepsi yaitu kepuasan pemakai
atas pemakaian sistem informasi akuntansi dan pemakaian sistem itu
sendiri.Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kinerja
sistem informasi akuntansi adalah tingkat efektivitas operasional sistem
untuk mengubah data menjadi informasi, serta menyediakan informasi
bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan. Sedangkan kinerja
sistem akuntansi manajemen lebih berorientasi pada tingkat efektivitas
sistem dalam memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu
kepada manajer internal, sehingga dapat diketahui bahwa perbedaan
antara sistem informasi akuntansi dan sistem informasi manajemen
terletak pada pemakainya.
2.2.1.9 Kepuasan Sistem Infor masi akuntansi (SIA)
Kepuasan sering dihubungkan dengan pekerjaan (kepuasan
kinerja). Menurut Davis (1997:106), kepuasan kinerja merupakan
seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya
pekerjaan mereka. Menurut Robbins (2002:36), kepuasan kerja memacu
kepada sikap individu secara umum terhadap pekerjaannya. Seseorang
dengan tingkat kepuasan kerja tinggi mempunyai sikap positif terhadap
pekerjaannya, seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya
Setianingsih (1998:198-199), kepuasan pemakai adalah seberapa jauh
pemakai percaya pada sistem informasi yang disediakan untuk
memenuhi kebutuhan informasi mereka dalam kualitas keputusan
sebagai tujuan penting dari sistem informasi dalam mendukung
pembuatan keputusan. Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa kepuasan pemakai menurut peneliti adalah ungkapan rasa senang
atau tidak yang timbul dari pemakai sehubungan dengan keterlibatan
yang diberikan selama pengembangan sistem informasi.
2.2.1.10 Pemakaian Sistem
Pemakaian sistem dapat diindikasikan juga sebagai
pengimplikasian sistem. Implementasi sistem adalah implementasi
sistem mencangkup pelaksanaan rencana perancangan. Menurut Bodnar
dan Hopwood (2000:34), pelaksanaan mencangkup pemilih dan
pelatihan personel, pemasangan peralatan komputer baru, perancangan
sistem secara rinci, penulisan dan pengujian progam-progam komputer,
pengujian sistem, pengembangan standar-standar, dokumentasi, dan
pengubahan berkas. Pelaksanaan perancangan secara rinci selama tahap
implementasi sering kali mencangkup pemprogaman komputer.
Sedangkan menurut Winar (1994:176), beberapa pekerjaan yang
dilakukan pada tahap implementasi adalah pemilihan dan pelatihan
karyawan, sistem yang baru biasanya berbeda dengan sistem yang lama
untuk menjalankan sistem yang baru. Berikut penjelasan implementasi
sistem:
1. Persiapan secara fisik. Yang meliputi pemasangan komputer,
pengaturan tempat kerja, penambahan model dan penataan kembali
berbagai tempat penyimpanan berkas.
2. Pengujian progam dan prosedur.Setelah komputer, perabotan dan
mesin terpasang, analisis sistem dapat mengisntalli progam ke dalam
komputer dan pengujinya.
3. Pembuatan dokumentasi.Menyesuaikan dokumentasi yang telah
ada sejak perencanaan sistem dengan keadaan sesungguhnya.
4. Pengubahan file.Mengubah file dan data ke dalam bentuk yang
diterima oleh sistem yang baru.
2.2.1.11 Kualitas Sistem Infor masi Akuntansi
Menurut Jogiyanto (2000:3), karakteristik kualitas informasi
meliputi:
a. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya.
b. Tepat waktu, berarti informasi yang diterima oleh pemakai
informasi tidak boleh terlambat atau tepat waktu.
c. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
Bahwa kualitas suatu informasi ditentukan oleh relevan, tepat
waktu, dan akurat. Informasi yang relevan apabila informasi tersebut
sesuai dengan kebutuhan dalam pengambilan keputusan.Informasi yang
tepat waktu, apabila informasi tersebut aktual dan mutakhir. Keakuratan
suatu informasi berhubungan dengan pengukuran terhadap ketepatan
(kebenaran) informasi tersebut yang mencerminkan realisasinya.
2.2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Infor masi
Akuntansi
2.2.2.1 Keterlibatan Pemakai Dalam Pengembangan SIA (X1)
Menurut Lindrianasari (2001:85), keterlibatan pemakai
didefinisikan sebagai perilaku dan tindakan yang dilakukan melalui
suatu target yang telah ditemukan sebelumnya atau sesuai dengan
kemampuan pengguna selama proses pendesain sistem. Menurut Davis
(1996:179), keterlibatan pemakai adalah partisipasi mental dan
emosional orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong
mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok dan
berbagai tanggung jawab pencapaian tujuan itu. Ada tiga gagasan
penting dalam keterlibatan kerja, antara lain :
a. Keterlibatan mental dan emosional, keterlibatan berarti
berpartisispasi mental dan emosional para pegawai dari hanya
b. Penerimaan tanggung jawab, keterlibatan berarti mendorong
orang-orang untuk menerima tanggung jawab dalam aktivitas
kelompok.
c. Motivasi kontribusi, bahwa keterlibatan memotivasi orang-orang
untuk memberikan kontribusi, mereka diberi kesempatan untuk
menyalurkan sumber inisiatif dan kreativitasnya guna mencapai
tujuan organisasi.
Dari pengertian di atas, menurut Restunigdiah dan Indriantoro
(2000), disimpulkan bahwa keterlibatan pemakai merupakan perilaku,
pekerjan dan aktivitas yang dilakukan oleh pemakai selama proses
pengembangan sistem informasi.Pada kenyataannya sering kali
pemakai lebih mengetahui apa yang mereka butuhkan dalam suatu
sistem informasi. Dengan diajak keterlibatan, maka pemakai dapat
menyampaikan keinginan mereka berkaitan dengan proses
pengembangan sistem informasi.
2.2.2.2 Kemampuan Teknik Per sonal Sistem Infor masi Akuntansi (X2)
Kemapuan teknik dari personal memiliki pengaruh yang besar
dalam pengembangan sistem informasi. Selain itu menambahkan
rata-rata pendidikan dan tingkat pengguna sistem informasi yang bisa
digunakan sebagai pengukuran kemampuan dari personal sistem
informasi. Menurut Sugiarto Prajitno (2006:142), kinerja dari sistem
pengembangan dari sistem tersebut, dimana hal ini merupakan
tanggung jawab dari personel sistem informasi. Menurut Robbins
(2008:57), kemampuan adalah kapasitas individu untuk melakukan
tindakan-tindakan dalam melaksanakan berbagai tugas dalam
pekerjaan. Dengan kemampuan yang dimiliki, karyawan diharapkan
akan mendukung kegiatan badan usaha, sehingga akan terasa wajar
apabila badan usaha tersebut memberi harapan agar tujuan karyawan
dalam bekerja dapat tercapai.Menurut Jen (2002), bahwa terdapat
hubungan yang positif terhadap antara kemampuan teknik personal
dengan sistem informasi terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi.Dari asumsi di atas maka peneliti dapat mengambil
kesimpulan bahwa kemampuan teknik personal sistem informasi adalah
kesanggupan individu dalam menggali potensi diri untuk
mengembangkan sistem informasi organisasi.
2.2.2.3 Dukungan Manajemen Puncak (X3)
Menuru Handoko (2003:8), manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Dimana menurut Handoko terdapat lima manajemen yang
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah penetapan tujuan, prosedur, budget dan progam
dari organisasi.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah suatu proses manajemen yang menyebabkan
fungsi dan faktor jasmaniah dapat bekerja sama untuk membentuk
satuan yang dapat dipimpin dan diawasi. Selepas perencanaan manajer
menetapkan dengan pasti kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan, kemudian mengelompokan kegiatan-kegiatan tersebut
menjadi satuan kerja.
c. Pembimbingan (Staffing)
Pembimbingan adalah suatu kegiatan yang mengupayakan agar
satuan-satuan dalam organisasi dapat bergerak bersama-sama menuju sesuatu
yang telah ditetapkan. Kegiatan ini memanfaatkan segala saluran yang
telah ditetapkan oleh kegiatan pengorganisian.
d. Pengarahan (Directing)
Pengorganisasian mengandung kerjasama dan keterlibatan kerja
sama.Yang dimaksud adalah kerjasama berbagai kegiatan yang
merupakan bagian dari kesatuan usaha yang dilaksanakan.Koordinasi
adalah segala usaha yang diperlukan untuk tujuan bersama tanpa
e. Pengawasan (Controlling)
Kegiatan pengawasan selebihnya adalah membandingkan atau menilai
dengan cara ukuran bahu yang diakui dengan kedudukan pekerjaan
nyata. Kegiatan ini berakhir pada tindakan perbaikan apabila sesuatu
dipandang perlu diperbaiki.
Menurut Glueck dan Jauch (1991:68), mengemukakan bahwa
manajemen puncak atau suatu perusahaan adalah eksekutif yang ada di
puncak perusahaan dan bertanggung jawab untuk kelangsungan hidup
dan keberhasilan perusahaan.Menurut Supriyono (1986:46),
mengemukakan manajemen puncak suatu perusahaan adalah para
eksekutif pada puncak organisasi perusahaan bertanggung jawab atas
kelangsungan hidup dalam kesuksesan perusahaan.Menurut Elfreda
(2004:32),dukungan manajemen puncak adalah perilaku eksekutif yang
berhubungan dengan perencanaan sistem informasi,pengembangan dan
implementasi.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan, bahwa dukungan
manajemen puncak menurut peneliti adalah dorongan yang dilakukan
eksekutif yang berada dipuncak perusahaan dan yang bertanggung
jawab untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan perusahaan.
2.2.2.4 Pr ogam Pelatihan Dan Pendidikan (X4)
Menurut Handoko (2000:107), meskipun para pemakai baru
pekerjaan dengan memuaskan. Mereka harus dilatih dan dikembangkan
dalam bidang dan tugas-tugas tertentu. Begitu pula, para pemakai lama
yang telah berpengalaman mungkin memerlukan latihan atau untuk
mempelajari keterampilan-keterampilan baru yang akan meningkatkan
prestasi kerja mereka. Latihan mempunyai berbagai manfaat karier
jangka panjang yang membantu karyawan untuk bertanggung jawab
yang lebih besar di masa yang akan datang. Progam-progamlatihan
tidak hanya penting bagi individu, tetapi juga organisasi dan hubungan
mahasiswa dalam kelompok kerja, dan bahkan negara. Menurut
Martoyo (2000:63-64), sebagai proses latihan, departemen personalia
dan para manajer harus menilai kebutuhan, tujuan-tujuan atau sasaran
progam, isi dan prinsip-prinsip belajar, serta memberikan uraian
langkah-langkah yang seharusnya diikuti sebelum kegiatan
dimulai.Seperti yang ditunjukan pada orang yang bertanggung jawab
atas progam pelatihan harus mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan
karyawan dan organisasi agar dapat menentukan sasaran yang ingin
dicapai. Meskipun proses belajar ditangani oleh para instruktur dalam
departemen personalia, langkah-langkah pendahuluan ini harus
dilakukan untuk mengembangkan suatu progam yang efektif.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, pada prinsipnya
pelatihan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keahlian
seseorang agar lebih mampu melaksanakan tugas-tugas baru atau untuk
baru yang dimaksud, tidak hanya terbatas pada jenis tugasnya, tetapi
juga bisa mencangkup peralatan atau mesin baru.Dengan adanya
penelitian, maka seorang karyawan akan lebih mudah melaksanakan
tugasnya. Adanya pelatihan menjamin tersedianya tenaga kerja yang
mempunyai keahlian dan terdidik yang akan dapat menggunakan
pikirannya secara kritis untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan
dalam melaksanakan pekerjaannya. Manfaat dari pelatihan adalah
meningkatkan baik dari produktivitas, baik kuantitas (jumlah) maupun
kualitas (mutu). Menurut Handoko (2000:103-104), tenaga kerja yang
telah mengikuti progam pelatihan diharapkan akan mempunyai tingkah
laku yang sedemikian rupa produktivitasnya baik dari segi jumlah
maupun mutu dapat ditingkatkan.
2.2.3 Teori – teori yang Mendukung Penelitian
2.2.3.1 Pengaruh Keterlibatan Pemakai Ter hadap Kinerja Sistem
Infor masi Akuntasi
Menurut Setianingsih (1998), keterlibatan pemakai merupakan
perilaku, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan oleh pemakai selama
proses pengembangan sistem informasi. Keterlibatan digunakan untuk
menunjukkan campur tangan personal yang nyata dari pemakai dalam
pengembangan sistem informasi, mulai tahap perencanaan,
pengembangan sistem informasi.Apabila pemakai diajak berpartisipasi,
Hwang (1999) danJen (2002), mengatakan bahwa keterlibatan pemakai
yang sering terlibat dalam pengembangan sistem informasi, maka
kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi, sehingga akan
memberikan suatu kepuasan bagi para pemakai.Teori pendukung
keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akutansi
adalah Y,dikemukakan oleh McGregor (1957), asumsi teori Y secara
ringkas sebagai berikut :
1. Kebanyakan orang berpendapat bahwa kerja adalah sesuatu yang
alamiah seperti bermain, bila pekerjaan yang akan dikerjakan tidak
menyenangkan, mungkin itu karena cara melakukan pekerjaan tersebut
dalam organisasi.
2. Kebanyakan orang dimotivasi terutama oleh keinginan mereka
untuk diterima lingkungan, mendapat pengakuan, dan merasa
berprestasi, seperti juga untuk kebutuhan mereka akan uang untuk
memenuhi kebutuhan pokok dan rasa aman.
3. Kebanyakan orang ingin menerima dan bahkan mengiginkan
sesuatu tanggung jawab bila mereka memperoleh bimbingan,
pengelolaan dan kepemimpinan yang tepat.
4. Kebanyakan orang merasa bahwa pengendalian diri sendiri amat
diperlukan supaya pekerjaan dilakukan dengan baik.
5. Kebanyakan orang mempunyaihak untuk menyelesaikan masalah
Berdasarkan teori diatas, bila dihubungkan dengan keterlibatan
pemakain sistem informasi akuntansi dapat disimpulkan bahwa bentuk
dari peran peserta karyawan dalam keterlibatan pemakai mendorong
orang-orang untuk menerima tanggung jawab dan mampu
menyelesaikan masalah dalam organisasi. Dimana tujuan organisasi
tersebut adalah untuk menciptakan kepuasan pemakai sistem informasi
seperti pendapat Davis(1996:162).
2.2.3.2 Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Terhadap Kiner ja Sistem
Infor masi Akuntansi
Kemampuan teknik personal merupakan kesanggupan individu
atau personal dalam menggali potensi diri untuk mengembangkan
sistem informasi organisasi. Dengan menggambarkan apa yang terjadi
pada mereka, individu mengembangkan penjelasan personal atas reaksi
mereka dan membuat usaha yang sadar untuk mencoba cara berperilaku
alternatif dalam situasi yang lain. Menurut Choe (1996) danJen
(2002:138), mengatakan bahwa kemampuan teknik personal pemakai
yang baik akan mendorong pemakai untuk menggunakan sistem
informasi, sehingga kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih
meningkat.Menurut Lestari (2010), pemakai sistem informasi adalah
orang yang memiliki kemampuan, dimana kemampuan tersebut
diperoleh dari pendidikan dan pengalamannya akan meningkatkan
akan menggunakannya dalam membantu menyelesaikan
pekerjaannya.Teori yang mendukung kemampuan teknik personal
sistem informasi dengan kinerja sistem informasi akuntasi adalah teori
pencapaian prestasi. Teori pencapaian prestasi oleh McClelland (1953)
ini didasari asumsi, bahwa perubahan perilaku muncul karena individu
ingin berhasil. Individu yang memiliki posisi yang kuat untuk
mengerjakan sesuatu dengan lebih baik, memiliki kemungkinan yang
tinggi untuk membuat perubahan dan memperoleh sesuatu. Asumsi lain
dikemukakan oleh Pace dan Faules (1998:434), yang lebih penting
adalah jika seseorang menghabiskan waktu berpikirnya untuk
melakukan sesuatu yang lebih baik maka orang tersebut akan
menampakkan dorongan, energi dan hasrat ingin sukses serta meraih
tujuan yang lebih besar.
Dari teori diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
positif antara kemampuan teknik personal sistem informasi dengan
kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Kemampuan teknik personal
merupakan keahlian yang diperoleh dari pendidikan dan pengalaman.
Rendahnya kemampuan yang dimiliki oleh karyawan tersebut dalam
menyiapkan informasi akuntansi menyebabkan penurunan kepuasan
2.2.3.3 Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Sistem
Infor masi Akuntansi
Manajemen puncak memegang peranan penting dalam setiap tahap
siklus pengembangan sistem yang meliputi perencanaan, perancangan,
implementasi dan tanggung jawab atas kelangsungan hidup dan
kesuksesan perusahaan. Menurut Jen (2002), dukungan manajemen
puncak yang memadai dalam proses pengembangan sistem informasi,
perencanaan dan pengoperasian sistem informasi dalam suatu
perusahaan akan dapat meningkatkan keinginan pemakai untuk
menggunakan sistem informasi yang ada.Menurut penelitian yang
dilakukan Soegiharto (2001) danJen (2002), menemukan hubungan
yang positif di atas dukungan manajemen puncak dan kinerja sistem
informasi akuntansi, tetapi tidak menemukan hubungan yang signifikan.
Sedangkan dari hasil penelitian Choe (1996),yang menemukan adanya
hubungan positif dan signifikan hanya pada hubungan antara kepuasan
pemakai dan dukungan manajemen puncak.Teori yang mendukung
hubungan dukungan manajemen puncak dengan kinerja sistem
informasi akuntansi yaitu teori kelompok. Teori kelompok dalam
kepemimpinan ini dasar perkembangannya berakar pada psikologi
sosial. Teori yang dikembangkan oleh Filley, House dan Kerr (1976),
menyatakan supaya kelompok bisa mencapai tujuannya, maka harus
terdapat suatu pertukaran yang positif diantara pemimpin dan
memperhitungkan dan membantu pengikutnya mempunyai pengaruh
yang positif terhadap sikap, kepuasan dan pelaksanaan kinerja. Menutut
Thoha (2002:288), bentuk bantuan yang diberikan oleh pemimpin dapat
berupa dukungan pimpinan kepada bawahan.Bila manajemen puncak
memberikan dukungan penuh dalam pengembangan sistem informasi
dan dukungan tersebut dapat diteirma oleh pemakai informasi, maka
akan memberikan kepuasan terhadap pemakai informasi tersebut.
Teori diatas dapat disimpulkan bahwa para pemimpin yang
memperhitungkan dan membantu pengikutnya mempunyai pengaruh
yang positif terhadap sikap, kepuasan dan pelaksanaan kerja. Bentuk
bantuan yang diberikan oleh pemimpin dapat berupa dukungan
pimpinan kepada bawahan.
2.2.3.4 Pengaruh Pr ogam Pelatihan dan Pendidikan Pemakai Ter hadap
Kinerja Sistem Infor masi Akuntansi
Perusahaan yang memperkenalkan sebuah progam pelatihan dan
pendidikan pemakai bila dibandingkan dengan perusahaan yang tidak
memperkenalkannya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap
kepuasan pemakai, tetapi tidak terbukti menunjukkan adanya perbedaan
pemakaian sistem. Sebagaimana pendapat Soegiarto (2001) dan Jen
(2002), bahwa pemakaian sistem tidak menunjukkan adanya perbedaan
yang signifikan di antara perusahaan yang menjalankan progam
memadai terhadap sistem informasi yang digunakan. Menurut Jen
(2002), sebuah progam pelatihan maupun pendidikan yang diadakan
untuk memberikan atau untuk meningkatkan kemampuan dan
pemahaman pemakai terhadap sistem informasi akuntansi yang
digunakan akan membuat pemakai tersebut menjadi lebih puas dan
akan menggunakan sistem yang telah dikuasainya dengan baik.Progam
pelatihan dan pendidikan memiliki hubungan positif dalam
pengembangan sistem informasi akuntansi. Sedangkan penelitian yang
dilakukan Soegiarto(2001), tidak menemukan adanya perbedaan yang
signifikan antara perusahaan yang memiliki progam pelatihan dan
pendidikan dengan yang tidak.Sedangkan menurut Handoko
(2000:104), latihan adalah untuk memperbaiki penguasaan berbagai
keterampilan dan pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin. Menurut
Martoyo (2000:63), pendidikan adalah suatu kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan umum seseorang, termasuk di dalamnya
meningkatnya penguasan teori dan ketrampilan memutuskan terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan dalam mencapai
tujuan.Lebih lanjut menurut Handoko (2000:117), manfaat nyata yang
diperoleh dengan adanya progam pelatihan dan pendidikan yang
dilaksanakan oleh organisasi atau perusahaan terhadap karyawan, yaitu
sebagai berikut: meningkatkan rasa puas karyawan, pengurangan
pemborosan, mengurangi ketidak hadiran dan turnover karyawan,
mengurangi biaya-biaya lembur, mengurangi keluhan-keluhan
karyawan, mengurangi kecelakaan kinerja, memperbaiki komunikasi,
meningkatkan pengetahuan karyawan, memperbaiki moral karyawan,
dan menimbulkan kerja sama yang lebih baik.
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan, bahwa
pendidikan dan pelatihan yang dilakukan dapat meningkatkan kinerja
sistem informasi akuntansi.
2.3
Ker angka Pikir
Tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan sistem
informasi akuntansi sesuai dengan rumusan masalah adalah sebagai
berikut :
Premis 1
Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem terdapat
hubungan positif antara keterlibatan pemakai dalam proses
pengembangan sistem informasi dalam kinerja akuntansi, hal ini
dikarenakan keterlibatan pemakai yang sering akan meningkatkan
kinerja sistem informasi akuntansi.(Choe,2003).
Premis 2
Tidak ditemukan hubungan signifikan antara faktor kemampuan teknik
personal sistem informasi dan kinerja sistem informasi baik kepuasan
Premis 3
Dukungan manajemen puncak memiliki hubungan positif dalam proses
pengembangan sistem informasi akuntansi. (Choe, 1996 dan Thaji
Fing Jen, 2002)
Premis 4
Progam pelatihan dan pendidikan memiliki hubungan positif dalam
proses pengembangan sistem informasi akuntansi.(Jen, 2002)
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dan teori yang
dikemukakan, maka kerangka pikir teoritis dibangun dalam gambar
dibawah ini:
Uji Regresi Linier Berganda
Gambar 3. Bagan Kerangka Pikir
Kinerja Sist em Informasi Akunt ansi
(Y) Ket erlibat an Pemakai
(X1)
Kemampuan Teknik Personal (X2)
Dukungan M anajemen Puncak (X3)
2.4
Hipotesis
H1 : Bahwa keterlibatan pemakai, Kemampuan teknik personal,
dukungan manajemen puncak, Progam pelatihan dan pendidikan
berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
H2 : Bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh paling
METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel
3.1.1 Definisi Operasional
MenurutNazir (2005:126), definisi operasional adalah suatu
definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau kontrak dengan cara
memberikan arti, atau menspesifikasi kegiatan ataupun memberikan
suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur kontrak Variabel
tersebut.Variabel yang digunakan dalam peneliti ini terdiri dari 4
(empat) Variabel Bebas (X) yaitu:
1. Keterlibatan Pemakai (X1).
2. Kemampuan Teknik Personal (X2).
3. Dukungan Manajemen Puncak (X3).
4. Progam Pelatihan dan Pendidikan (X4).
Dan 1 (satu) Variabel Terikat (Y) yaitu pengembangan Sistem
Informasi Akuntansi.Adapun definisi operasional dari masing-masing
variabel tersebut sebagai berikut:
A. Variabel Bebas (X)
1. Keterlibatan Pemakai (X1)
Adalah keikutsertaan yang dilakukan pemakai mulai tahap
Informasi.Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen
yang dikembangkan oleh Sanjaya (2005) dengan 5 item
pertanyaan.
2. Kemampuan Teknik Per sonal (X2)
Adalah kemampuan yang dimiliki oleh pemakai sistem
informasi dalam menggunakan sistem berdasarkan pengalaman.
Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh Sanjaya (2005) dengan menggunakan 4 item
pertanyaan.
3. Dukungan Manajemen Puncak (X3)
Adalah suatu dorongan yang dilakukan oleh para eksekutif
yang terlibat dalam perencanaan, pengorganisasian, penyusun
personalia, pengarahan dan pengawasan dalam pengembangan
sistem informasi. Variabel ini diukur dengan menggunakan
instrumen yang dikembangkan oleh Sanjaya (2005) dengan 5 item
pertanyaan.
4. Pr ogam Pelatihan dan Pendidikan (X4)
Adalah suatu langkah awal yang diadakan untuk
memberikan atau meningkatkan kemampuan pemahaman pemakai
terhadap sistem informasi akuntansi mengenai sistem yang
baru.Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang
B. Variabel Terikat (Y)
1. Kinerja Sistem Infor masi Akuntansi (Y)
Adalah cara megukur efektifitas Sistem Informasi Akuntansi
melalui keterlibatan pemakai, kemampuan teknik personal,
dukungan manajemen puncak, atau dan progam pelatihan dan
pendidikan pemakai dalam sistem informasi akuntansi.
3.1.2. Pengukuran Variabel
Adapun teknik pengukuran variabel yang diinginkan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Keterlibatan Pemakai (X1)
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval,
sedangkan teknik pengukurannya menggunakan sematik
differensial yaitu skala yang disusun dalam suatu garis kontinu
yang mempunyai 7 titik dengan jawaban sangat positifnya terletak
disebelah kanan dan jawaban sangat negatifnya disebelah kiri,
atau sebaliknya. Bentuk polanya sebagai berikut:
1 2 3 4 5 6 7
Sangat tidak setuju Sangat setuju
Tanggapan atau pendapat tersebut dinyatakan dengan
memberikan skor yang berada dalam rentang nilai 1-7 pada
masing-masing skala, dimana nilai 1-3 berarti cenderung sangat
tidak setuju dengan pertanyaan yang diberikan, nilai 4 merupakan
pertanyaan yang diberikan, sedangkan nilai 5-7 berarti cenderung
sangat setuju dengan pertanyaan yang diberikan.
b. Kemampuan Teknik Per sonal (X2).
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval,
sedangkan teknik pengukurannya menggunakan sematik
differensial yaitu skala yang disusun dalam suatu garis kontinu
yang mempunyai 7 titik dengan jawaban sangat positifnya terletak
disebelah kanan dan jawaban sangat negatifnya disebelah kiri, atau
sebaliknya. Bentuk polanya sebagai berikut:
1 2 3 4 5 6 7
Sangat tidak setuju Sangat setuju
Tanggapan atau pendapat tersebut dinyatakan dengan memberikan
skor yang berada dalam rentang nilai 1-7 pada masing-masing
skala, dimana nilai 1-3 berarti cenderung sangat tidak setuju
dengan pertanyaan yang diberikan, nilai 4 merupakan nilai tengah
diantara sangat tidak setuju dan sangat setuju dengan pertanyaan
yang diberikan, sedangkan nilai 5-7 berarti cenderung sangat setuju
dengan pertanyaan yang diberikan.
c. Dukungan Manajemen Puncak (X3)
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval,
sedangkan teknik pengukurannya menggunakan sematik
differensial yaitu skala yang disusun dalam suatu garis kontinu
disebelah kanan dan jawaban sangat negatifnya disebelah kiri, atau
sebaliknya. Bentuk polanya sebagai berikut:
1 2 3 4 5 6 7
Sangat tidak setuju Sangat setuju
Tanggapan atau pendapat tersebut dinyatakan dengan memberikan
skor yang berada dalam rentang nilai 1-7 pada masing-masing
skala, dimana nilai 1-3 berarti cenderung sangat tidak setuju
dengan pertanyaan yang diberikan, nilai 4 merupakan nilai tengah
diantara sangat tidak setuju dan sangat setuju dengan pertanyaan
yang diberikan, sedangkan nilai 5-7 berarti cenderung sangat setuju
dengan pertanyaan yang diberikan.
d. Pr ogam Pelatihan dan Pendidikan (X4)
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval,
sedangkan teknik pengukurannya menggunakan sematik
differensial yaitu skala yang disusun dalam suatu garis kontinu
yang mempunyai 7 titik dengan jawaban sangat positifnya terletak
disebelah kanan dan jawaban sangat negatifnya disebelah kiri, atau
sebaliknya. Bentuk polanya sebagai berikut:
1 2 3 4 5 6 7
Sangat tidak setuju Sangat setuju
Tanggapan atau pendapat tersebut dinyatakan dengan memberikan
skor yang berada dalam rentang nilai 1-7 pada masing-masing