Kegiatan Peningkatan Mutu Pusat Sumber Belajar
Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan
Informal
e-Training Peningkatan Kompetensi Tutor PAUD
Dalam Penyusunan Evaluasi Pembalajaran
Berdasarkan Pendekatan Sentra
MODUL
PERENCANAAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan
Informal (BP-PNFI) Provinsi Bengkulu
Bekerjasama dengan
Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini
Nonformal dan Informal (PP-PAUDNI) Regional I
Bandung
IDENTITAS PENYUSUN
NAMA
: Lesmi Hartati, S.Pd
JABATAN
: Pengawas Taman Kanak-Kanak
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwa berkat rahmat dan hidayahNya, maka modul e-training Peningkatan Kompetensi Tutor PAUD Dalam Penyusunan Evaluasi Pembalajaran Berdasarkan Pendekatan Sentra dapat diselesaikan.
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Salah satu upaya untuk senantiasa meningkatkan kualitas layanan pendidikan bagi anak usia dini adalah dengan meningkatkan kompetensi setiap pendidik PAUD .
Untuk meningkatkan keterampilan pendidik PAUD, disusunlah bahan ajar, sebagai salah satu bahan bacaan untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan pendidik PAUD. Bahan ajar ini diharapkan dapat diimplementasikan oleh pendidik PAUD.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang turut berkontribusi terhadap penyelesaian dan penyempurnaan bahan ajar ini sehingga terselesaikan dan dapat digunakan sebagai salah satu bahan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi pendidik PAUD, melalui E-Training.
Bengkulu, April 2013
Kepala BP-PNFI Provinsi Bengkulu
DAFTAR ISI
Halaman Judul... i
Identitas Penyusun/Penulis ... ii
Kata Pengantar... iii
Daftar Isi ... iv
Pendahuluan ... 1
A....Latar Belakang ... 1
B....Tujua n ... 2
C....Ruan g Lingkup ... 2
D....Petu njuk Belajar ... 2
Kegiatan Belajar 1 ... 4
A....Stand ar Kompetensi ... 4
B....Kom petensi Dasar ... 4
C....Poko k Materi/Uraian ... 4
D....Rang kuman ... 6
E....Penil aian ... 7
Kegiatan Belajar 2 ... 10
B....Kom petensi Dasar ... 10 C....Poko
k Materi/Uraian ... 10 D....Rang
kuman ... 23 E....Penil
aian ... 24 F....Sumb
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Perencanaan kegiatan pembelajaran sangat membantu pendidik dalam mengarahkan dan mengoptimalkan kegiatan belajar melalui bermain anak sehingga memperoleh hasil belajar yang maksimal pula. Dengan adanya perencanaan kegiatan pembelajaran, pendidik dapat menyusun dan mengatur serta memperkirakan kemampuan dasar (tujuan) yang akan dicapai, bentuk dan langkah kegiatan belajar mengajar (termasuk didalamnya pemilihan dan penggunaan bahan, metode, dan media yang sesuai) serta bentuk dan kegiatan penilaian yang akan dilakukan baik terhadap proses belajar mengajar maupun terhadap perkembangan anak.
Mengingat penting dan sangat bermanfaatnya perencanaan kegiatan pembelajaran maka pendidik harus mengenal, mempelajari serta menggunakan perencanaan kegiatan pembelajaran sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sebagai suatu sistem, program pembelajaran harus dilakukan secara teratur dan sistematis. Oleh karena itu, sebelum program pembelajaran dilaksanakan maka harus disusun dan dirancang suatu bentuk perencanaan kegiatan pembelajaran yang dapat diterapkan dengan mudah oleh pendidik PAUD.
Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Peserta Usia Dini, maka seluruh penyelenggaraan program PAUD harus mengacu pada standar tersebut. Namun, kondisi di lapangan masih banyak pendidik yang belum memahami dan belum mampu menyusun perencanaan kegiatan pembelajaran. Padahal perencanaan kegiatan pembelajaran merupakan inti sebuah program pendidikan anak usia dini.
langkah penyusunan program tahunan, program semester dan Rencana kegiatan Mingguan akan di jelaskan di bahan ajar Pengembangan Perencanaan Pembelajaran di diklat berjenjang tingkat lanjutan.
Dengan disusunnya bahan ajar ini, diharapkan dapat membantu dan memudahkan pembina dan pendidik dalam menyusun perencanaan kegiatan pembelajaran di PAUD sehingga pembelajaran lebih terarah, efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan bahan ajar ini adalah sebagai acuan bagi pelatih dan peserta Diklat Berjenjang tingkat Dasar dalam:
1.Memahami pengertian perencanaan kegiatan pembelajaran
2.Memahami prinsip-prinsip dalam penyusunan perencanaan kegiatan pembelajaran
3.Menyusun perencanaan kegiatan pembelajaran khususnya Rencana Kegiatan Harian
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup bahan ajar penyusunan perencanaan kegiatan pembelajaran ini terdiri dari:
1. Pengertian perencanaan kegiatan pembelajaran
2. Prinsip-prinsip dalam penyusunan perencanaan kegiatan pembelajaran 3. Tahapan Penyusunan perencanaan kegiatan pembelajaran
D. Petunjuk Belajar
Untuk membantu Anda dalam mempelajari bahan ajar perencanaan kegiatan pembelajaran ini, ada baiknya diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut ini:
2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata yang dianggap baru. Carilah dan baca pengertian kata-kata kunci tersebut dalam kamus yang Anda miliki.
3. Tangkaplah pengertian demi pengertian melalui pemahaman sendiri dan tukar pikiran dengan peserta lain.
4. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber lain yang relevan. Anda dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk dari internet.
5. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan dan melalui kegiatan diskusi dengan teman sejawat.
6. Jangan dilewatkan untuk mencoba menjawab soal-soal yang dituliskan pada setiap akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah Anda sudah memahami dengan benar isi bahan belajar ini.
KEGIATAN BELAJAR 1
MEMAHAMI PENGERTIAN PERENCANAAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN DAN PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN
PERENCANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Standar Kompetensi
Memiliki kemampuan dalam menyusun perencanaan kegiatan pembelajaran
B. Kompetensi Dasar
1. Memahami pengertian perencanaan kegiatan pembelajaran
2. Memahami prinsip-prinsip penyusunan perencanaan kegiatan pembelajaran
C. Pokok Materi / Uraian
1. Pengertian Perencanaan Kegiatan Pembelajaran
Perencanaan kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses pembuatan rencana, model, pola, bentuk, konstruksi yang melibatkan pendidik, peserta didik, serta fasilitas lain yang dibutuhkan yang tersusun secara sistematis agar terjadi proses pembelajaran yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan (UNYWeb Page).
Perencanaan kegiatan pembelajaran merupakan satu tahapan penting yang harus dilakukan oleh seorang pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam perencanaan kegiatan pembelajaran, pendidik dapat menetapkan tujuan yang akan dicapai, cara mencapainya, alokasi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut, serta alat evaluasi yang dibutuhkan untuk mengevaluasi perkembangan anak. Oleh karenanya, perencanaan kegiatan pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi pendidik dalam mempersiapkan, melaksanakan dan melakukan evaluasi.
energi dan memiliki keingintahuan alamiah tentang dunia mereka serta antusiasme untuk belajar dan menjelajahi hal-hal baru. Karena itulah dalam menyusun rencana pembelajaran harus sarat dengan kegiatan-kegiatan main yang mampu menarik perhatian mereka, penuh dengan kebebasan bereksplorasi dan berkreativitas.
Rencana pembelajaran merupakan gambaran kegiatan yang akan dilakukan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran lembaga. Di dalam rencana pembelajaran termuat aktivitas secara keseluruhan sebelum kegiatan yang sesungguhnya dilaksanakan. Rencana pembelajaran yang disusun secara baik menjadi jaminan separuh kegiatan telah berhasil dilaksanakan. Sebaliknya bila pendidik gagal merencanakan sama halnya dengan merencanakan kegagalan.
Rencana pembelajaran yang efektif digambarkan dengan indikator berikut: a. Anak terlibat aktif
b. Tujuan dijabarkan dengan jelas dan terukur
c. Aktivitas penyajian materi/isi kurikulum dilakukan dengan cara belajar melalui bermain yang bermakna, terfokus dan merupakan perubahan yang disengaja d. Dibangun dari pengalaman belajar sebelumnya
e. Menyeluruh (mencakup proses pembelajaran, metode, media, evaluasi, dll) f. Ditujukan untuk kepentingan anak
2. Prinsip-Prinsip Penyusunan Perencanaan Kegiatan Pembelajaran
Tingkat Pencapaian Perkembangan pada Standar Nasional PAUD menjabarkan tentang pertumbuhan dan perkembangan yang berhasil dicapai anak pada suatu tahap tertentu. Pertumbuhan dan perkembangan yang dicapai merupakan integrasi aspek fisik (motorik kasar dan halus), kognitif, bahasa, sosial-emosional, serta pemahaman moral dan agama. Tingkat pencapaian perkembangan disusun berdasarkan kelompok usia anak: 0 < 2 tahun, 2 < 4 tahun dan 4 6 tahun. Pengelompokan usia 0 < 1 tahun dilakukan dalam rentang tiga bulanan karena pada tahap usia ini, perkembangan anak berlangsung sangat pesat. Pengelompokan usia 1 < 2 tahun dilakukan dalam rentang enam bulanan, karena pada tahap usia ini, perkembangan anak berlangsung tidak sepesat usia sebelumnya. Untuk kelompok usia selanjutnya, pengelompokkan dilakukan dalam rentang waktu pertahun.
Bila dicermati baik pada Menu Pembelajaran Generik maupun Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Standar Nasional PAUD mencantumkan semua aspek perkembangan yang berhasil dicapai anak pada usia tertentu. Sedikit berbeda pada rumusan Tingkat Pencapaian Perkembangan, aspek perkembangan seni diintegrasikan pada semua aspek perkembangan yang ada. Dengan demikian, pendidik dapat mengacu pada kedua standar ini.
Rencana pembelajaran digunakan untuk memberi arahan dalam menyiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran anak. Rencana pembelajaran yang tepat akan memberikan dukungan yang tepat sesuai dengan kebutuhan belajar dan tahap perkembangan anak. Oleh karena itu, rencana pembelajaran perlu dievaluasi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
D. Rangkuman
Bagi seorang pendidik menyusun rencana pembelajaran bagi anak usia dini merupakan sebuah tantangan khusus, karena anak-anak usia ini penuh dengan energi dan memiliki keingintahuan alamiah tentang dunia mereka serta antusiasme untuk belajar dan menjelajahi hal-hal baru. Karena itulah dalam menyusun rencana pembelajaran harus sarat dengan kegiatan-kegiatan main yang mampu menarik perhatian mereka, penuh dengan kebebasan bereksplorasi dan berkreativitas.
Rencana pembelajaran yang efektif digambarkan dengan indikator berikut : 1. Anak terlibat aktif
2. Tujuan dijabarkan dengan jelas dan terukur
3. Aktivitas penyajian materi/isi kurikulum dilakukan dengan cara belajar melalui bermain yang bermakna, terfokus dan merupakan perubahan yang disengaja
4. Dibangun dari pengalaman belajar sebelumnya
5. Menyeluruh (mencakup proses pembelajaran, metode, media, evaluasi, dll) 6. Ditujukan untuk kepentingan anak
Rencana pembelajaran disusun dengan cara menjabarkan aspek-aspek perkembangan yang ada dalam Menu Pembelajaran Generik atau dalam Tingkat Pencapaian Perkembangan pada Standar Nasional PAUD. Menu Pembelajaran Generik berisi standar perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada usia tertentu. Aspek perkembangan tersebut mencakup Agama dan Nilai Moral, Fisik, Kognitif, Bahasa, Sosial-Emosi dan Seni. Pertumbuhan dan perkembangan anak disusun berdasarkan kelompok usia anak: 0 1 tahun, 1 2 tahun, 2 3 tahun, 4 5 tahun, dan 5 6 tahun.
E. Penilaian
1. Pre-Test dan Post-test 2. Tugas Mandiri (Individu)
3. Upload tugas (Remedial bagi peserta yang dibawah standar)
EVALUASI KEGIATAN BELAJAR I
1. Seorang pendidik seharusnya ...
a. Membuat perencanaan pembelajaran b. Melaksanakan proses belajar mengajar c. Melakukan evaluasi pembelajaran d. a, b, c benar
2. Berikut ini merupakan tujuan perencanaan pembelajaran anak usia dini, kecuali ...
a. Merupakan indikator adanya proses pembelajaran bagi anak usia dini
b. Sebagai acuan pedoman bagi pendidik dalam melaksanakan kegiatan belajar melalui bermain bagi anak
c. Memudahkan dalam menyiapkan APE dan menata lingkungan main d. Memudahkan pendidik dalam menilai/mengukur perkembangan anak 3. Bidang pengembangan kemampuan dasar meliputi
a. Pengembangan Bahasa, Kognitif, Fisik Motorik b. Pengembangansocial emosional
c. Pengembangan nilai agama dan moral d. Jawaban a dan b benar
4. Konsep pembelajaran sainsterdiri dari ...
a. Pengetahuan fisik, pengetahuan tentang makhluk hidup dan pengetahuan tentang alam dan lingkungan
b. Melakukan kegiatan pengamatan karakteristik obyek yang ada di lingkungan sekitar dan percobaan-percobaan
c. Pengetahuan tentang keragaman dan karakteristik makhluk hidup dan benda mati yang ada di lingkungan sekitar
5. Berdasarkan Permendiknas No. 58 Tahun 2009 penetapan jumlah hari belajar di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang tepat adalah ...
a. Kelompok usia 0 - < 2 tahun, dilakukan dua kali pertemuan per minggu dengan alokasi waktu 120 menit untuk setiap pertemuan, tujuh belas pertemuan per minggu dan dua semester per tahun
b. Kelompok usia 2 - < 4 tahun, dilakukan tiga kali pertemuan per minggu dengan alokasi waktu 180 menit untuk setiap pertemuan, tujuh belas minggu per semester dan dua semester per tahun
c. Kelompok usia 4 - 6 tahun, pada jalur pendidikan non formal dilakukan enam atau lima kali pertemuan per minggu dengan alokasi waktu 120 150 menit untuk setiap pertemuan, dengan jumlah pertemuan sebanyak 900 menit (30 jam @ 30 menit), selama tujuh belas minggu efektif dalam dua semester per tahun
d. Kelompok usia 4 - 6 tahun, pada jalur pendidikan non formal dapat dilakukan tiga kali pertemuan per minggu dengan alokasi waktu 180 menit untuk setiap pertemuan, tujuh belas minggu efektif per semester, dengan dua semester per tahun
Kunci Jawaban
KEGIATAN BELAJAR 2
MENYUSUN PERENCANAAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Standar Kompetensi
Memiliki kemampuan dalam menyusun perencanaan kegiatan pembelajaran
B. Kompetensi Dasar
1. Menyusun perencanaan kegiatan pembelajaran
C. Pokok Materi / Uraian
Langkah-langkah penyusunan perencanaan kegiatan pembelajaran
I. Faktor-Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyusun Rencana Kegiatan Pembelajaran
Mengembangkan semua aspek perkembangan
Memuat tujuan pembelajaran berdasarkan pada minat dan kebutuhan anak
Kegiatan yang direncanakan membangun pengalaman anak baik bekerja secara individu maupun dalam kelompok
Memuat ragam pilihan kegiatan main yang mendukung main sensorimotor/main yang menggunakan indera dan motorik, main peran, dan main pembangunan/main yang menghasilkan karya
Mendukung kegiatan main yang menyenangkan, menantang, bermakna, dan menyatu dengan kehidupan sehari-hari
Berbasis pada agama, budaya setempat dan mengenalkan ragam budaya dalam kegiatan yang sesuai
Mengembangkan wawasan anak tentang diri, keluarga dan lingkungan sekitarnya
II. Langkah-Langkah Penyusunan Rencana Kegiatan Pembelajaran
Enam langkah yang harus diperhatikan dalam penyusunan rencana pembelajaran di atas saling terkait satu dengan lainnya, sehingga tidak dapat menghilangkan satu langkah, dan melompat ke langkah berikutnya.
1) Tahap 1 Menetapkan Tahap Perkembangan Yang Sesuai Usia Anak
Tahap awal untuk menyusun rencana pembelajaran adalah memahami tahap perkembangan kelompok anak yang kita bina. Tahap perkembangan dilihat dari menu generik atau Tingkat Pencapaian Perkembangan sesuai dengan kelompok usia. Misalnya, kita membina kelompok anak usia 4-5 tahun maka yang perlu kita lihat perkembangan untuk anak usia 4-5 tahun saja. Tapi, jika kita membina kelompok anak usia 4-6 tahun maka yang dilihat perkembangan di usia 4-5 dan 5-6 tahun, lalu kita ambil kemampuan yang paling dekat dengan kemampuan anak-anak kita pada umumnya.
Contohnya perkembangan kemampuan awal anak usia 4-5 tahun di Tingkat Pencapaian Perkembangan tertulis sebagai berikut:
3. Menetapkan konsep pengetahuan dan materi/isi kurikulum yang akan dikenalkan pada anak
5. Menyusun Rencana Kegiatan Pembelajaran
4. Menetapkan tema untuk pembelajaran 2. Menetapkan indikator kemampuan
yang akan dicapai
6. Menyiapkan alat, bahan sesuai dengan rencana yang sudah disusun 1. Menetapkan tahap perkembangan
ASPEK
PERKEMBANGAN INDIKATOR PERKEMBANGAN
1. Pemahaman Moral dan Agama
Merespons hal-hal yang terkait dengan moral dan agama.
Berdoa sebelum atau sesudah melakukan sesuatu. Mengenal perilaku baik dan buruk.
Menangkap tema cerita mengenai perilaku baik dan atau buruk. Mengucapkan salam dan membalas salam.
2. Sosial-Emosional
Mengendalikan diri dan berinteraksi dengan
lingkungan.
Mulai menunjukkan sikap mandiri seperti dalam memilih kegiatan. Mulai mampu berbagi, menolong, dan membantu teman.
Mulai antusias dalam melakukan kegiatan kompetitif yang positif. Menahan perasaan dan mengendalikan reaksi seperti marah
tetapi tidak memukul.
Menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan.
3. Bahasa
Menerima Bahasa.
Mengenal perbendaharaan kata mengenai kata sifat (nakal, pelit, baik hati, berani, baik, jelek, dsb.).
Mengungkapkan Bahasa.
Mengutarakan pendapat kepada orang lain.
Menyatakan alasan terhadap sesuatu yang diinginkan atau ketidaksetujuan.
Menceritakan kembali cerita/dongeng yang pernah didengar.
4. Kognitif
Menggunakan benda-benda sebagai permainan simbolik (kursi sebagai mobil).
Memahami prinsip sebab-akibat tentang alam sekitar seperti daun bergerak karena angin bertiup, air dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah.
Mengenal konsep bentuk, warna, ukuran dan pola.
Mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk, warna, dan ukuran.
Mengenal pola AB AB dan ABC ABC. Mengenal konsep
angka, huruf.
Menyebutkan beberapa angka dan huruf.
5. Motorik
Motorik Kasar
Menari menirukan gerakan-gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat terbang, dsb.
Melakukan gerakan menggantung (bergelayut). Mampu melakukan gerakan engklek.
Melempar dan menangkap bola.
Motorik Halus Mengkoordinasikan jari-jari tangan dengan mata dalam melakukan gerakan yang lebih rumit secara baik.
Memasang dan melepas kancing baju.
Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni (menggambar, melukis, dll).
2) Tahap 2: Menentukan Tingkat Pencapaian Perkembangan dan Indikator Kemampuan
Tingkat pencapaian perkembangan menjabarkan tentang pertumbuhan dan perkembangan yang berhasil dicapai anak pada suatu tahap tertentu. Pertumbuhan dan perkembangan yang dicapai mencakup aspek nilai agama dan moral, sosial-emosional, bahasa, kognitif, fisik, kesehatan serta gizi anak. Setiap aspek perkembangan memuat indikator-indikator kemampuan. Indikator kemampuan dapat dipilih satu atau dua secara berurutan atau yang saling berkaitan.
Indikator dapat dijadikan sebagai patokan atau dasar dalam mengembangkan kegiatan. Satu indikator dapat dikembangkan melalui berbagai macam kegiatan atau sebaliknya, satu kegiatan dapat mengembangkan berbagai indikator.
Misalnya:
Satu indikator dengan banyak kegiatan
Aspek Indikator Kegiatan
Fisik Melempar dan menangkap bola.
Melempar bola ke dalam keranjang Menangkap bola dengan dua tangan Menangkap bola yang dipantulkan Melempar bola ke arah teman Bermain bola basket
Satu kegiatan mengembangkan banyak indikator
Kegiatan Aspek Indikator
Meronce Moral dan Nilai-nilai Agama
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dan menghafalkan bacaan dan artinya
Dapat mengucapkan kata-kata santun (maaf, tolong) Menghargai teman dan tidak memaksakan kehendak Fisik Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan
gerakan rumit
Kegiatan Aspek Indikator
Meronce dengan berbagai alat dan bahan.
Bahasa Berbicara lancar dengan menggunakan kalimat yang kompleks
Menggunakan kata-kata yang menunjukkan urutan Menjawab pertanyaan sederhana
Mengutarakan pendapat kepada orang lain Dapat menceritakan hasil roncean
Kognitif Mencocokan, menunjukkan dan menyebutkan warna
Mencocokkan, menunjukkan dan menyebutkan macam-macam bentuk geometri.
Memahami konsep banyak/sedikit, kecil/besar, panjang/pendek, dll.
Mengklasifikasi benda berdasarkan warna atau bentuk atau ukuran.
Mengenal pola AB-AB atau ABC-ABC
Mengurutkan benda berdasarkan 5seriasi ukuran atau warna. Membilang banyak benda satu sampai sepuluh
Mengenal konsep bilangan Sosial
Emosional
Menunjukkan sikap mandiri dalam memilih kegiatan Mau berbagi, menolong dan membantu teman
Menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan.
Bermain bersama dengan satu atau dua anak sedikitnya selama 15 menit
Senang menyelesaikan pekerjaan yang dipilihkan dengan giat Ingin mengerjakan sesuatu sendiri
Menunjukkan rasa percaya diri Menghargai orang lain.
kemampuan. Indikator kemampuan maksudnya, perilaku yang ditunjukkan anak untuk mengukur kemampuannya di aspek tertentu.
Setiap rencana pembelajaran berisi indikator dari setiap aspek perkembangan. Caranya pilih satu atau dua indikator dari setiap aspek perkembangan secara berurutan atau yang saling berkaitan. Contohnya :
Untuk menyusun rencana pembelajaran 1 Tujuannya mengembangkan kemampuan:
1. Menari menirukan gerakan-gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat terbang, dsb. (Diambil dari aspek Fisik)
2. Mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk, warna, dan ukuran. (Diambil dari aspek Kognitif)
3. Mengutarakan pendapat kepada orang lain. (Diambil dari aspek Bahasa) 4. Menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan. (Diambil dari aspek
Sosial-emosional
5. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu (Diambil dari aspek Pemahaman Moral dan Agama)
Setiap rencana pembelajaran dapat berlaku untuk satu minggu atau lebih tergantung pada pencapaian kemampuan anak.
Indikator yang belum dipilih digunakan untuk penyusunan rencana pembelajaran selanjutnya, dengan demikian dalam setahun semua indikator tercapai dan kemampuan anak dapat dikembangkan secara optimal.
3) Tahap 3: Menetapkan Konsep Pengetahuan Yang Akan Dikenalkan dan Materi Kurikulum
Tahap selanjutnya menetapkan konsep pengetahuan yang akan dibangun pada anak. Konsep pengetahuan ini mencakup :
a. Keaksaraan, yakni:
1) Peningkatan atau perluasan kosakata dan kemampuan bahasa anak, 2) Peningkatan pemahaman anak terhadap perbedaan bunyi setiap huruf,
3) Pengetahuan terhadap bahan cetak memuat pesan dan aturan
4) Pemahaman bahwa huruf adalah simbol dari bunyi tertentu, huruf dapat digabungkan menjadi kata yang memiliki makna tertentu,
5) Pemahaman terhadap makna setiap bahasa lisan maupun tulisan 6) Pemahaman tentang buku dan bahan cetak lainnya
7) Membangun sikap bahwa keaksaraan sebagai salah satu sumber pengetahuan yang menyenangkan
b. Matematika, yakni:
1) Konsep Mencocokkan
o Benda yang sama o Warna yang sama
2) Konsep Membandingkan
o Ukuran o Warna o Volume
3) Pola dan hubungan Pola dan hubungan
o Pola berulang: mengurutkan benda dengan konsep ab, ab, ab, o Pola bertumbuh: mengurutkan benda dengan konsep ab, abb, abbb,
abbbb
4) Pola berhubungan (1-2, 2-4)
o Burung 2 kaki (1-2) o 2 burung 4 kaki (2-4)
5) Geometri dan pemahaman ruang
o Pengenalan bentuk-bentuk geometri: lingkaran, segitiga, persegi,
persegi panjang, bujur sangkar, dll
o Menjelaskan arah (kiri, kanan, timur, barat, selatan, utara) o Menjelaskan posisi (atas, bawah, depan, belakang)
c. Ilmu alam/sains, yakni:
Pengetahuan tentang makhluk hidup (mengamati karakteristik satu makhluk hidup)
Alam dan lingkungan (mengajarkan anak untuk mencintai, merawat dan menjaga kelestarian lingkungan)
d. Ilmu sosial, yakni:
1. Tempat dan geografi
2. Orang-orang dan bagaimana mereka hidup 3. Orang-orang dan lingkungan
4. Orang-orang dan masa lalu
e. Seni, yakni:
1. Menari 2. Menyanyi 3. Bermain musik 4. Membuat karya seni
f. Teknologi, yakni:
1. Kesadaran akan teknologi yang digunakan di lingkungan rumah, dan sekolah dapat memudahkan pekerjaan kita
2. Dasar-dasar penggunaan alat-alat teknologi 3. Macam-macam alat teknologi
4. Penggunaan alat teknologi secara aman, sesuai dan merawatnya secara bertanggungjawab
Materi kurikulum dikembangkan dari indikator kemampuan menjadi kemampuan yang lebih terukur dan dapat diamati. Materi kurikulum inilah sebagai dasar menyusun kegiatan-kegiatan main bagi anak di setiap sentra.
Contoh:
Indikator Konsep
Pengetahuan Materi/Isi Kurikulum
Aktivitas yang dapat dilakukan
Menari menirukan gerakan-gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat terbang, dsb.
- Keaksaraan - Matematika - Ilmu Sosial - Seni
- mengenal gerakan pohon yang ditiup angin sepoi dan kencang, mengenal kosa kata posisi kiri dan kanan
- menghitung gerakan berapa kali ke kiri, berapa kali ke kanan. - mengetahui
pasangannya. - keseimbangan
gerakan pohon tertiup angin
- Senam ceria menirukan gerakan pohon sebelum masuk ruangan secara berpasangan (sosial) dengan berpola misalnya: angin sepoi, angin kencang, angin sepoi, angin kencang (keaksaraan) bergoyang ke kiri ke kanan (keaksaraan), sambil dihitung (matematika).
Mengklasifikasikan benda
berdasarkan bentuk, warna, dan ukuran
- membedakan warna, bentuk, dan ukuran benda,
mengelompokkan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
- mengetahui
perubahan warna, bentuk dan ukuran benda setelah melalui suatu proses sederhana
- Mengamati siklus tumbuhan
- mengamati warna, bentuk dan ukuran pohon yang ada di sekitar
- bermain di halaman dengan mengumpulkan berbagai daun yang memiliki warna, bentuk, dan ukuran yang berbeda (keaksaraan)
- membuat percobaan dengan menggunakan daun, tanah liat, pasir dan bahan yang ada di lingkungan (sains).
- membuat percobaan menanam dan memelihara
tanaman.(sains) Mengutarakan
pendapat kepada orang lain
- Keaksaraan - Ilmu Sosial
- menambah kosa kata nama, bentuk, dan ukuran yang paling disenanginya
- mengamati benda di sekitar yang memiliki warna, bentuk dan ukuran yang disukainya
- mengetahui siapa dan dimana mendapatkan benda yang disukainya.
- Mengutarakan pendapat kepada teman saat lingkaran sebelum atau sesudah bermain
- Mengamati pohon-pohon yang ada disekitarnya. - menceritakan
pengalaman saat melihat tanaman dan mengetahui siapa pemilik pohon tersebut
Menaati aturan yang berlaku
- Keaksaraan - Matematika
Indikator Konsep
Pengetahuan Materi/Isi Kurikulum
Aktivitas yang dapat dilakukan
dalam suatu permainan
- Ilmu Sosial memelihara tanaman, - berdiskusi tentang
perasaan diri atau teman apabila tidak diajak bermain, atau perasaan bila ikut bermain tetapi curang.
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan
sesuatu
- Keaksaraan - Ilmu Sosial
- Doa sebelum dan sesudah belajar, sebelum dan sesudah makan - Sikap berdoa,
mengetahui dan menghormati cara berdoa teman yang berbeda agama.
- Berdoa sebelum dan sesudah belajar,
- Berdoa setiap akan dan setelah selesai melakukan kegiatan ber main
- berdoa sebelum dan sesudah makan.
4) Tahap 4: Menetapkan Tema
Tema adalah alat untuk mengenalkan berbagai konsep, topik dan ide kepada peserta didik secara utuh. Dalam pembelajaran, tema berfungsi untuk menyatukan isi kurikulum dalam satu perencanaan yang utuh (holistik), memperkaya perbendaharaan bahasa peserta didik, membuat pembelajaran lebih bermakna dan membantu peserta mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas. Jadi
tema merupakan aktualisasi konsep minat peserta didik yang dijadikan fokus perencanaan atau titik awal perencanaan kegiatan pembelajaran tematik.
Pemilihan tema di PAUD hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) Kedekatan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema yang terdekat dengan kehidupan peserta didik/anak kepada tema yang semakin jauh dari kehidupan peserta didik/anak.
Contoh:
Bagi PAUD yang lingkungannya dekat dengan pantai, tema rekreasi dapat
diangkat lebih dahulu, dan tema tersebut lebih dekat bagi anak daripada tema
binatang dan tanaman.
b) Kesederhanaan,artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang sederhana kepada tema-tema yang lebih rumit bagi peserta. Apabila contoh tema-tema di atas
masih terlalu rumit dan luas, pendidik dapat menentukan tema yang lebih sederhana
agar tema dapat lebih efektif dan fokus.
Tema-tema tertentu yang terlalu rumit dan luas dapat digabung atau diintegrasikan ke
tema lain menjadi sub tema, agar tidak terlalu banyak tema.
c) Kemenarikan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang menarik minat peserta kepada tema-tema yang kurang menarik minat peserta. Tema-tema
tertentu dapat dibuat lebih menarik agar peserta didik tertarik dan tidak akan
membosankan. Contoh:
Tema lingkunganku , menurut pendidik masih terlalu luas, pendidik bersama
anak dapat menentukan tema yang lebih sederhana, misal: Tema Keluargaku .
Tema gejala alam , menurut pendidik masih terlalu luas, pendidik bersama anak
dapat menentukan tema yang lebih sempit, misal: tema hujan .
Contoh:
Tema lingkunganku dapat dijadikan tema besar dan bisa dijabarkan menjadi sub-sub
tema, contoh:
Sub tema Diri sendiri (nama diri, anggota tubuh, panca indera).
Sub tema Keluargaku (nama anggota keluarga dan tugas-tugasnya).
Sub tema Rumah (bagian rumah, bahan membuat rumah, isi rumah).
Sub tema Sekolah (nama dan alamat sekolah, orang-orang yang ada disekolah).
Sub tema Binatang (binatang didekatku, binatang disekitar tempat tinggalku,
binatang di darat, binatang di air, binatang di udara).
Contoh: Tema pekerjaan
Sub tema Pekerjaan orangtuaku (misalnya: dokter, polisi, pegawai bank,
insinyur, dll), sub tema Cita-citaku (misalnya: pilot, arsitek, dokter, dll).
d) Keinsidentalan, artinya peristiwa atau kejadian di sekitar peserta (sekolah) yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung hendaknya dimasukkan dalam
pembelajaran walaupun tidak sesuai dengan tema yang dipilih pada hari itu.
Keinsidentalan peristiwa perayaan yang ada di sekitar peserta didik juga dapat
diangkat menjadi tema atau sub tema.
Sesuatu yang insidental dapat diangkat menjadi sub tema Perayaan atau Special event dan masuk ke setiap tema yang sudah ada, tujuannya agar peserta mendapat pengalaman bermakna pada peristiwa khusus walaupun hanya beberapa hari atau satu
minggu.
Pemilihan tema-tema yang akan dipakai selama satu tahun pelajaran dilakukan
sebelum tahun pelajaran dimulai. Tema-tema yang sudah dipilih dilengkapi dengan rentang
waktu pelaksanaan tema. Agar peserta didik dan pendidik dapat melakukan eksplorasi
kegiatan secara tuntas melalui wahana tema tersebut.
Rentang waktu pelaksanaan jangan terlalu singkat. Rentang waktu sekitar satu bulan
(empat minggu) untuk satu tema, merupakan rentang waktu yang cukup untuk eksplorasi.
Dalam pemilihan dan penetapan tema, terdapat beberapa langkah yaitu:
a) Identifikasi Tema menjadi Sub Tema
Identifikasi tema menjadi sub tema-sub tema dapat diidentifikasikan di awal tahun
pelajaran. Proses identifikasi tema dapat dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
melalui kegiatan percakapan awal. Pendidik sudah dapat melakukan identifikasi tema
sebagai starting point perencanaan kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran melalui berbagai pertimbangan, seperti:
Contoh:
Sub tema sekolah (Perayaan Ulang Tahun Sekolahku).
Sub tema tanaman (Perayaan Hari Ibu sekuntum bunga untuk ibu).
Pengalaman percakapan awal pendidik dengan peserta didik tentang sub tema hari
ini , pendidik dapat mengamati pertanyaan dan jawaban yang sering muncul pada
saat percakapan awal.
Gambar-gambar bebas hasil karya peserta didik.
Topik percakapan peserta didik dengan teman sebayanya.
Tema dalam satu tahun boleh dipersempit tetapi tema tersebut dapat
dikembangkan menjadi beberapa sub tema yang kemudian bisa digali dari minat peserta
didik menjadi sub tema yang lebih spesifik.
b) Identifikasi Sub Tema menjadi Sub Tema yang Lebih Detail
Sub Tema yang sudah dipilih di awal tahun kemudian diidentifikasi menjadi sub
tema-sub tema yang lebih detail, kemudian sub tema yang lebih detail tersebut
diidentifikasi menjadi kegiatan-kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut otomatis akan
terkait dengan tema dan sub tema.
5) Tahap 5: Menyusun Rencana Kegiatan Pembelajaran
Langkah selanjutnya yang harus pendidik lakukan adalah menyusun rencana kegiatan
main yang akan dilakukan anak dalam ruang bermain (untuk toddler yang mencakup main sensorimotor, main peran/area dan main pembangunan) dan sentra (untuk prasekolah).
Kegiatan main ini terkait dengan penyediaan alat yang diperlukan untuk mendukungnya. Sentra yang dapat dipilih antara lain: main peran, persiapan, bahan alam, balok, dll. Jumlah sentra/area yang dibuka disesuaikan dengan kemampuan pendidik dan kesiapan alat dan bahan.
6) Tahap 6: Menyiapkan Alat dan Bahan
menginvestigasi, menggali lebih dalam, bereksperimen, dan membangun pengetahuan baik secara sendiri maupun berkelompok dengan dukungan dan lingkungan yang sudah disiapkan guru.
J. Rangkuman
1. Faktor-Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyusun Rencana Kegiatan Pembelajaran
Mengembangkan semua aspek perkembangan
Memuat tujuan pembelajaran berdasarkan pada minat dan kebutuhan anak
Kegiatan yang direncanakan membangun pengalaman anak baik bekerja secara individu maupun dalam kelompok
Memuat ragam pilihan kegiatan main yang mendukung main sensorimotor/main yang menggunakan indera dan motorik, main peran, dan main pembangunan/main yang menghasilkan karya
Mendukung kegiatan main yang menyenangkan, menantang, bermakna, dan menyatu dengan kehidupan sehari-hari
Berbasis pada agama, budaya setempat dan mengenalkan ragam budaya dalam kegiatan yang sesuai
Mengembangkan wawasan anak tentang diri, keluarga dan lingkungan sekitarnya
Mendukung keterlibatan orang tua
2. Langkah-Langkah Penyusunan Rencana Kegiatan Pembelajaran:
Enam langkah yang harus diperhatikan dalam penyusunan rencana pembelajaran di atas saling terkait satu dengan lainnya, sehingga tidak dapat menghilangkan satu langkah, dan melompat ke langkah berikutnya.
1. Tahap 1 Menetapkan tahap perkembangan yang sesuai usia anak
3. Menetapkan Konsep Pengetahuan Yang Akan Dikenalkan dan Materi Kurikulum
4. Menetapkan Tema, Pemilihan tema di PAUD hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: Kedekatan, Kesederhanaan, Kemenarikan, dan Keinsidentalan.
5. Menyusun Rencana Kegiatan Pembelajaran 6. Menyiapkan Alat dan Bahan
K. Penilaian
1. Pre-Test dan Post-test 2. Tugas Mandiri (individu)
3. Upload tugas (Remedial bagi peserta yang dibawah standar.
4. Diskusi online (Tim teachingdan tidak seluruh materi atau peggabungan beberapa materi)
L. Sumber Belajar
1. Permendiknas No. 58 Tahun 2009 2. Menu Pembelajaran Generik 3. Bahan Ajar Bermain dan Anak 4. Bahan Ajar Evaluasi Pembelajaran 5. Bahan Ajar Strategi Pembelajaran
EVALUASI KEGIATAN BELAJAR 2
1. Beberapa prinsip yang harus menjadi dasar dalam pemilihan tema adalah tersebut di bawah ini, kecuali:
b. Kedekatan c. Kesederhanaan d. Kelekatan e. Kemenarikan
2. Pijakan lingkungan adalah
a. Pendidik menyambut anak di depan sekolah dan menyapa masing-masing anak
b. Pendidik menyiapkan dan menata seluruh alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran yang disesuaikan dengan jumlah anak didik
c. Pendidik melakukan kegiatan sosialisasi ke lingkungan sekitar tentang program pembelajaran di lembaga PAUD yang dikelolanya
d. Pendidik mengajak anak-anak peserta didik untuk melakukan pengembangan motorik kasar dengan kegiatan senam, gerak lagu dan kegiatan sejenis lainnya
3. Pada proses identifikasi tema, kita dapat menggunakan sumber-sumber berikut:
a. Alat bermain yang suka dimainkan oleh peserta didik dan permainan b. Gambar-gambar bebas hasil karya peserta didik.
c. Topik percakapan peserta didik dengan teman sebayanya. d. Jawaban a, b dan c benar
4. Beberapa sentra yang harus ada dalam model rancangan pembelajaran sentra adalah:
a. Pasir dan air, drama, membaca dan menulis, musik, balok, dan agama b. Bahan alam, drama, berhitung, membaca dan menulis
5. Konsep pengetahuan yang diajarkan pada anak usia dini meliputi: a. Bahasa, sosial emosional, keterampilan hidup, dan fisik motorik b. Keakasaraan, matematika, teknologi, sains, ilmu sosial dan seni
c. Bahasa, matematika, seni, sosial emosional dan fisik motorik, kognitif dan agama
d. Ilmu sosial, budaya, karakter, sains, matematika, dan teknologi
Kunci Jawaban
DAFTAR PUSTAKA
Catron, Carol. E dan Allen, Jan. Early Childhood Curriculum: A Creative Play Model, 2nd Edition, NewJersey : Merill Publ, 1999
Darling, Hammond L., J. Ancess & B. Falk. (1995). Authentic Assessment in Action: Studies of Schools and Students at Work.New York: Teacher College Press.
Direktorat PAUD. 2006.Acuan Menu Pembelajaran Pada Pendidikan Anak usia Dini, Jakarta.
Direktorat PAUD. 2008. Modul Pelatihan .Kurikulum yang Sesuai dengan Perkembangan Anak (DAP), Jakarta.
Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.2010. Pedoman Pengembangan Silabus di Taman Kanak-Kanak,Jakarta.
Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.2010. Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak,Jakarta.
Direktorat PPTK. 2011.Pedoman Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta
E.Mulyasa, DR. M.PD, Kurikulum Yang Disempurnakan, Remaja Rosdakarya, Bandung,2006
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI.
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Non
Formal Dan Informal Direktorat Pembinaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Paud,
Lampiran : Contoh
Rencana Kegiatan Harian
Tema : Pohon
Sub Tema : Bagian Pohon yang Dapat Dimakan
Topik : Bagian Pohon yang Dapat Dimakan: Daun. Kelompok Usia : 3- 4 tahun
Tujuan:
Anak mengerti perintah untuk memindahkan buah-buahan ke keranjang dengan berlari, menceritakan gambar makanan yang ada dibuku dan mengungkapkan keinginan makan,menceritakan pengalaman selagi makan. .
Konsep:
Berlari, kosakata siapa, mengapa, dimana, nama makanan , dan gerak.
Pijakan lingkungan:
Untuk Kegiatan Pembuka:
- Menyiapkan tape dan kaset berisi lagu anak-anak
- Alat musik perkusi, seperti: marakas, rebana, tamborin, dll.
Untuk Kegiatan Sentra:
Sentra persiapan: Sentra main
peran:
Sentra balok: Sentra bahan alam: Sentra memasak
- daun cincau, daun
pandan, daun suji,
daun
- daun berbagai
-daun cincau, daun
pandan, daun
suji, daun
kemangi, daun
selada, daun
bawang, daun
seledri, daun
bayam.
-topi, sarung
- daun cincau, daun
pandan, daun suji,
daun kemangi,
daun selada, daun
bawang, daun
seledri, daun
bayam.
- Balok-balok
disusun dalam
- daun cincau, daun
pandan, daun suji,
daun kemangi, daun
selada, daun
bawang, daun
seledri, daun bayam.
- Wadah dan saringan
untuk kegiatan
meremas daun
- Kartu resep cara
membuat
cingcau.
- Daun cincau,
daun pandan,
gula merah, air,
kelapa parut
- alat untuk
warna dan ukuran
dengan wadah
kecil dan penjepit
untuk diklasifikasi/
dikelompokkan.
- kertas, pinsil dan
daun berbagai
bentuk untuk
menjiplak
- kartu gambar
pohon dan kartu
gambar daunnya
untuk
mencocokkan
- kartu gambar
daun dan huruf
dengan kartu
huruf
- kertas gambar,
krayon
warna-warni untuk
menggambar
pohon atau daun
berbagai ukuran
dan bentuk.
- meronce dengan
manik-manik
- jepitan jemuran
dengan
kartu-kartu konsep
bilangan dengan
gambar
macam-macam pohon.
- Mencari jejak
(maze) (anak
mencari sayur
bayam)
tangan, alat untuk
menyiangi
rumput, alat
untuk menyiram
tanaman
- tikar, piring kecil
dan sendok dan
gelas sebanyak
anak dan teko
kecil.
- biji-bijian,
daun-daunan muda,
ampas kelapa
parut kering
- baju bekas
ukuran orang
dewasa, seperti:
baju untuk
berkebun, dll.
- Perlengkapan
dapur dan meja
makan
- alat tulis: kertas,
pensil. Krayon,
pensil warna,
spidol.
tempatnya sesuai
kelompok bentuk
- balok assesoris
seperti: boneka
- alat tulis dan
kertas untuk anak
menggambarkan
dan menulis
nama
bangunannya.
- Kartu-kartu kata
yang sesuai
dengan konsep
konstruksi dan
tema
- Alas untuk
membangun
balok
- alat tulis: kertas,
pensil. Krayon,
cincau, daun suji,
dan ampas kelapa.
- daun kering berbagai
bentuk dengan sikat
gigi bekas, sisir
bekas, pewarna kue
yang sudah
dicairkan, dan kertas
putih
- daun kering, ranting
kering, kertas ukuran
besar, dan lem kayu,
serta sarung tangan
untuk dipakai anak
menyusun daun dan
ranting menyerupai
pohon.
- boneka berukuran
mini (orang,
binatang, tanaman,
kendaraan, dll) untuk
bermain microplay di
bak pasir
- tanah liat, kuas dan
air untuk membasahi
tanah liat.
- plastisin (diberi
pewarna dari pohon)
dan berbagai
cetakannya.
- melukis dengan kuas
- melukis dengan jari
- bak air sabun yang
telah diberi pewarna,
kocokan telur,
gelas-gelas plastic, sendok
plastic.
wadah plastik,
saringan, panci,
pengaduk.
- Gelas, sendok
- Kartu lambang
bilangan.
- alat tulis: kertas,
pinsil. Krayon,
pinsil warna,
spidol.
pensil warna,
spidol.
- alat tulis: kertas,
pinsil. Krayon, pinsil
warna, spidol.
Kegiatan Transisi
Menjelang akhir kegiatan pembuka, anak diajak duduk melingkar, lalu mengikuti gerakan angin yang ditiup kencang- sedang- lembut sampai akhirnya diam tanpa
tiupan angin.
Setelah anak tenang, anak dibimbing oleh guru kelompoknya atau guru sentranya untuk dipersilakan membuang daun yang dikumpulkankan ke tempat sampah, lalu mencuci tangan dan minum air putih dan langsung masuk ke sentra masing-masing sesuai jadwal
a. Kegiatan di sentra: Sentra
- Mengajak anak untuk berdoa - Menanyakan
kabar anak, hari dan tanggal lalu menuliskan di hari & tanggal lalu menulis kan di kertas/ papan tulis
- Mengajak anak untuk berdoa - Menanyakan
kabar anak,hari & tanggal lalu menuliskan di kertas/papan tulis
tulis waktu main di halaman, waktu main di halaman, ada teman yang tidak tertib. - memberi waktu
yang dibawa tema pohon/ pohon .
kosa kata baru yang
kosa kata baru yang
kosa kata baru yang
kosa kata baru yang
mendukung kegiatan main sifat cair anak. - mengenalkan main sifat cair. - mendiskusikan
kan &
oMemilih balok
secukupnya untuk
membangun.
oMembangun
di atas alas & menyelesaikan
oMemulai &
menyelesai kan bangunan tepat waktu.
oMengembali
-kan & menyu-sun balok alas & teman
bermain yang yang tepat.
memperkuat & yang tepat.
memperkuat & untuk memilih & membangun baloknya. mencontohkan komunikasi yang tepat.
memperkuat & yang tepat.
memperkuat & ada di resep. mencontohkan komunikasi yang tepat.
main anak
- guru bersama anak
- guru bersama anak
- guru bersama anak
- guru bersama anak bersama hasil masakan yang
kesempatan untuk mengingat & menceritakan kembali penga laman main pembangunan nya.
kesempatan untuk
CONTOH RKH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PADA SENTRA
CONTOH ; RENCANA KEGIATAN HARIAN
(untuk pola 2 jam)
Sub Tema : Binatang di kolam
Topik : Ikan Mas
Kelompok Usia : 4-5 tahun
Sentra : Bahan Alam
Tujuan:
Anak mampu menceritakan perkembang biakan ikan melalui gambar seri, mampu mengamati ikan, mampu menimbang makanan ikan, mampu mengukur dengan takaran plastik, mampu membentuk dengan pasir .
Konsep:
Mengamati ikan dikolam atau toples ,mendapatkan kosa kata baru, (ikan mas, sisik, sirip, kolam, aquarium, gelembung udara)
Alat yang diperlukan:
Aquarium, toples, timbangan, kolam, takaran plastik, pasir basah.
a. Pijakan Lingkungan:
Buku cerita disimpan dekat tempat lingkaran besar.
Sendok plastik, piring plastik, garpu plastik ditempatkan dekat baskom isi air yang lain untuk cuci-cuci. (main sensorimotor dan main peran)
Sendok plastik, piring plastik, garpu plastik ditempatkan di atas meja dekat dengan playdough dengan cetakannya. (main sensori motor, main peran dan main pembangunan)
Pasir basah dan kering dengan cetakan ditempatkan di bak plastik untuk dicetak (main sensorimotor, main peran dan main pembangunan).
Kertas, krayon, pinsil warna, spidol, diletakkan di atas meja dekat tempat melukis.
Adonan finger painting (melukis dengan jari), kertas, diletakkan di meja dekat playdough.
Ublek, diletakkan di bawah dekat tempat mencuci-cuci.
b. Pijakan Sebelum Main:
Menunjukkan kartu-kartu nama-nama anak, membacakannya, dan menanya-kan siapa yang memiliki nama ini .
membacakan buku diikuti dengan tanya jawab tentang isi buku.
mengajak anak-anak bernyanyi, misalnya: 7 ekor ikan mas Lagu:
7 ekor ikan mas
7 ekor ikan mas berenang- renang
Berenang dalam kolam timbul timbul tenggelam Yang merah dan yang kuning semua senang
7 ekor ikan mas di dalam kolam
menunjukkan gambar ikan mas,bertanya siapa yang mempunyai kolam ikan mas
mengenalkan alat main yang sudah disiapkan, dan mengenalkan aturan cara bermain dan mengantri tunggu giliran.
Pendidik membuat transisi main dengan menyebut ciri dan identitas anak tertentu. Anak yang disebut dipersilakan memilih mainan dengan cara berjalan satu kaki.
c. Pijakan Selama Main:
Mengamati setiap main anak
Memberi gagasan bila ada anak yang belum memahami menggunakan bahan & alat main
Memperluas gagasan dengan memberi pijakan untuk membangun persistensi main anak
Mendukung anak untuk menceritakan hasil kerjanya & menuliskan dalam kertas dengan atau tanpa bantuan pendidik
Mencatat kegiatan main anak dalam format pengamatan dengan merujuk pada indikator dalam perencanaan kegiatan main yang sudah disusun
d. Pijakan Setelah main:
Memberi tahukan sisa waktu untuk bermain sebelum beres-beres
Mengajak anak untuk beres-beres dengan klasifikasi alat sesuai bentuk, ukuran & penggunaannya
Mengajak anak ke lingkaran kecil
Menanyakan perasaan anak selama main
Memberi waktu kepada untuk menceritakan pengalaman main pembangunannya
Menanyakan siapa yang masih ingat tema dan aturan main hari ini, & siapa yang lupa aturan main
Mengulang konsep-konsep yang telah diuraikan di pijakan sebelum main untuk memperkuat pengalaman main anak
Memberi tahukan kegiatan besok kepada anak
Mengajak anak untuk melalukan peregangan dengan menyanyi atau gerakan sederhana
Menutup kegiatan dengan doa