• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Aboobacker, N. P., & Nakray, K. (2011). Gender Streaming in Disaster

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Aboobacker, N. P., & Nakray, K. (2011). Gender Streaming in Disaster"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Aboobacker, N. P., & Nakray, K. (2011). Gender Streaming in Disaster Management Policies: Indicators to Mitigate Vulnerability of Women. Universitas Yourk.

Baron, A. R. (2000). Psikologi Sosial. Bandung: Khasanah Intelektual.

Billing, Y. D., & Alvesson, M. (1994). Gender, managers, organiazations. Berlin: de Gruyter.

BPBD Kabupaten Sleman. (2013). Profil dan Data Base Badan PB Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2013. Yogyakarta: Perpustakaan BPBD Kabupaten Sleman.

BPBD Kabupaten Sleman. (2014). Profil dan Data Base. Yogyakarta: Perpustakaan BPBD Kabupaten Sleman.

BPBD Pemerintah Kabupaten Sleman. (2008). Rencana Aksi Daerah Pengurangan Resiko Bencana Kabupaten Sleman. Yogyakarta: Perpustakaan BPBD Kabupaten Sleman.

Depari, C. D. (2015). Kearifan Lokal dalam Penataan Ruang Kawasan Bencana Vulkanik, Studi Kasus: Desa Kepuharjo Cangkringan. Tataloka Journals,7.

Georgopolous, B., & Tannembaum, A. S. (n.d.). A Study of Organizational Effectiveness. American Sociological Review , 22.

(2)

xii

Gregg. (1992). Behavioral Foundations of Community Emergency Management. In K. M. Lindell, & W. R. Perry, Washington China Habitat International. Washington: Hemisphere Publishing Corp.

Kurniawan, A. (2005:109). Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaharuan.

Lubis, H., & Martini, H. (1987). Teori Organisasi (Suatu Pendekatan Makro). Jakarta: Pusat Antar Universitas Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Indonesia. Marry Astuti, d. (1995). Profil Kedudukan dan Peran Wanita di Profinsi DIY:

Laporan Penelitian Pusat Studi Wanita UGM. Yogyakarta: Perpustakaan Pusat Studi Penelitian Wanita UGM.

Murniati, A. N. (2004). Getar Gender. Magelang: IndonesiaTera

Partini. (2012). Bias Gender dalam Birokrasi edisi Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Pemerintah Desa Kepuharjo. (2014). Dokumen Rencana kontijensi Erupsi Merapi Desa tangguh Bencana (DESTANA). Daerah Istimewa Yogyakarta: Perpustakaan Kantor Kelurahan Desa Kepuharjo.

Pemerintah Kabupaten Sleman. (2012). Modul Pelatihan Pengurangan Resiko Bencana Tahun 2012. Yogyakarta: Perpustakaan BPBD Kabupaten Sleman.

Pinem, S. (2009). Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: KDT.

Saiful. (2014, November 29). Penanganan perempuan pada saat bencana Merapi. (N. Nourma, Interviewer)

(3)

xiii

Santrock, J. W. (2012). Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga.

Sleman, P. K. (2012). Draft Dokumen SOP PB Erupsi Merapi Dalam Workshop I. Yogyakarta: Perpustakaan BPBD Kabupaten Sleman.

Tampubolon, P. M. (2008). Perilaku Keorganisasian (Organization Behaviour). Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Sumber Online

I.-A. S. (Desember, 2006). Women; Girls; Boys & Men - Different Needs Equal Opportunities. Community of Practice Gender Training, dalam http://www.gtcop.un.com. Diakses pada 20 Desember 2014.

Aid DFAT Goverment. (2010). Disaster Risk Management Program. Aid Dfat

Goverment Australia:

http://www/aid.dfat.gov.au/countries/eastasia/indonesia/documents/drm-conceptnote.pdf. Diakses pada 20 Desember 2014.

BNPB. (2008). Badan Nasional PB Perka BNPB 4-2008_Pedoman Penyusunan Rencana PB, dalam http://gitews.org. Diakses pada 20 Desember 2014. BNPB. (2007). Bahan Bacaan Peserta: Pelatihan Dasar PB. D, dalam

http://BNPB.org. Diakses pada 2 November 2014.

BPBD Bantul. (8 Mei 2014). Pentingnya Peran Perempuan Dalam Pengurangan

Resiko Bencana BPBD Bantul, dalam

http://www.bpbd.bantulkab.go.id/pentingya-peran-perempuan-dalam-pengurangan-resiko-bencana/. Diakses pada 2 Januari 2014.

(4)

xiv

BPBD Kabupaten Sleman. (2011). Tugas Pokok dan Fungsi BPBD Kabupaten Sleman, dalam http://www.bpbd.slemankab.go.id/. Diakses pada 8 Oktober 2014.

Departemen Kesehatan. (2015, Mei 12). RSUP DR SARDJITO MENERIMA RUJUKAN KORBAN LETUSAN MERAPI, dalam www.Depkes.go.id. Diakses pada 3 Januari 2014.

Detiknews. (2010). Merapi Meletus: Kades Kepuharjo: Desa Saya Tinggal

"Setengah", dalam

http://m.detik.com/news/read/2010/11/09/030554/1489828/10/. Diakses pada 2 Januari 2014.

Detiknews. (9 November 2014). Amuk Merapi Kapan Berhenti?: Merapi, Letusan

Terbesar, dalam

http://m.detik.com/news/read/2010/11/08/13518/1489336/159/merapi-letusan-terbesar-dalam-sejarah-republik. Diakses pada 19 Desember 2014. Dinas PUP-ESDM. (2015). Sistem Mitigasi Bencana Merapi. dalam

http://ksn-merapi.com/index.php/detail/56. Diakses pada 2 Januari 2015

Dodon. (2 Agustus 2013). Indikator dan Perilaku Kesiapsiagaan Masyarakat di Pemukiman Padat Penduduk dalam Antisipasi Berbagai Fase Bencana Banjir, Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 24, No 2 hlm 125-140,

dalam

http://www.sappk.itb.ac.id/jpwk/wp-content/uploads/2014/12/Jurnal-9-Dodon.pdf. Diakses pada 6 Desember 2014.

(5)

xv

Dube, L. (1994). Kinship and Gender in South and Southeast Asia: Patterns and Countrasts, dalam CWDS: http://www/cwds/ac/in. Diakses pada 6 Desember 2014.

Enarson, E. (2001). Enviromental Hazard 3: What Women Do: Gendered labor in

the Red River Valley Flood, dalam

http://www.elsevier.com/what+women+do%3A+Gendered+Labor+in+the +Red+Valley+Flood++. Diakses pada 9 Juni 2014.

Fatimah, D. (2013). Gender Mainstreaming dalam Pengurangan Resiko Bencana, dalam

http://www.academia.edu/2382099/Gender_dalam_Pengurangan_Resiko_ Bencana. Diakses pada 7 Oktober 2014.

Gafur, Waryono Abdul; Noorkamilah; Gazali, Hatim. (20 Januari 2012). Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol.1 No 1: Reciliance Perempuan dalam Bencana Alam Merapi: Studi di Kinahrejo Umbulharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta, dalam http://diligib.uin-

suka.ac.id/139/1/welfare%20Vol%201%20No1%20Januari%20-%20Juni%202012%20CHAPTER%203.pdf. Diakses pada 19 November 2014.

Inter-Agency Standing Commitee (IASC). (2006). Community of Practice Gender Training:Women; Girls; Boys & Men - Different Needs Equal Opportunitues, dalam http://www/gtcop.unwomen.org. Diakses 9 Januari 2015.

(6)

xvi

Kemendagri. (2010). Kemendagri No 130 Thn 2003Kementrerian Dalam Negeri, dalam http://www.kemendagri.go.id. Diakses pada 2 Desember 2014. Kompasiana. (2 Januari 2011). Mengurai Kemiskinan Pasca Bencana Merapi,

dalam http://m.kompasiana.com/post/read/331040/33/menguraikan-kemiskinan-paska-bencana-merapi.html. Diakses pada 2 Desember 2014. Mendagri. (2013). Kementrian Dalam Negeri Indonesia:Keputusan Menteri

Dalam Negeri Nomor 050-6536 Tahun 2013 tentang Sekretariat Bersama Fasilitasi Pelaksanaan Strategi Nasional Percepayan Pengarusutamaan Gender (PUG) Melalui Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) di Daerah, dalam http://bangda.kemendagri.go.id/. Diakes pada 9 November 9 2014.

Multi Donor Fund. (2012). Rangkaian Makalah Kerja MDF-JRF: Hasil Pembelajaran dari Rekonstruksi Pascabencana di Indonesia, Peningkatan Kapasitas; Pengalaman Pascabencana Aceh dan Nias, dalam http://www/multidonorfund.org/media.php.Diakses pada 2 Oktober 2014. Multi Donor Fund-JRF. (Desember, 2012). MDF-JRF Working Paper Series:

Leasons Learned from Post-Disaster Reconatruction in Indonesia., More than Mainstreaming: Promoting Gender Equality and Empowering

Women through Post Disaster Reconstruction, dalam

http://documents.worldbanck.org/curated/en/2012/12/18775380/more- mainstreaming-promoting-gender-euality-empowering-women-through-post-disaster-reconstruction. Diakses pada 17 November 2014.

(7)

xvii

Murtakhamah, T. (Juni, 2013). Pentingnya Pengarusutamaann Gender Dalam

Program Pengurangan Resiko Bencana. Retrieved, dalam

http://digilib.uin-suka.ac.id/view/creators/Titin_Murtakhamah. Diakses pada 2 November 2014.

OXAM. (2008). Gender, Disaster Risk Reduction, and Climate Change

Adaptation: A Learning Companion, dalam

http://www.gdonline.org/resources/OxfamGender&ARR.pdf. Diakses pada 28 Oktober 2014.

Pemerintah Kabupaten Sleman. (9 Desember, 2013). Buku Profil BPBD 2013 Perda No.7 2013 PB, dalam http://www.bpbd.slemankab.go.id, Diakses pada 9 Januari 2015.

Pincha, C. (2008). Gender Sensitive Disaster Management: A Toolkit for

Practitioners dalam

http://www.eldis.org/vfile/uplad/1/document/0812/Gnder%20sensitive%2 0disaster%200management%20Toolkit.pdf . Diakses pada 20 Mei 2015. PMI. (2011). Penanganan Bencana Berbasis Masyarakat, dalam

http://pmijakarta.or.id/berita.php?id=141. Diakses pada 4 November 2014. Pusat Komunikasi dan Informasi Perempuan. (1994). Memenuhi Kebutuhan

Praktis dan Kebutuhan Strategis Gender, dalam

http://www.kalyanamitra.or.id/perpustakaan/index.php?p=show_detail&id =3021. Diakses pada 24 Oktober 2014.

(8)

xviii

Pusat Studi Bencana Universitas Gadjahmada. (26 November 2014,). Pelatihan

Penyusunan Rencana Kontijensi, dalam

http://psba.ugm.ac.id/?page_id=1003. Diakses pada 7 Januari 2015.

Rachman, F. (2011). 7 Teknik Wawancara., dalam http://www.academia.edu/4393818/7_teknik_wawancara_sae. Diakses pada 2 November 2014.

Rachmawaty, P. (2006). Peran Perempuan Pada Sektor Domestik dan Publik di Kota Yogyakarta, dalam http://repostory.usu.ac.id/. Diakses pada 19 Desember 2014.

Resillience Development Initiative. (2011). Integrasi Rehabilitasi Sosio-Ekonomi Penduduk Setelah Gunung Merapi Tahun 2010 terhadap Perencanaan Pemulihan,

dalamhttp://www.preventionweb.net/files/39757_39757wp7wimbardanaet aligrasireha.pdf. Diakses pada 24Desember 2014.

Sutton, J., & Tierney, K. (3 November 2006). Natural Hazards Center Institute of Behavioral Science University of Colorado Boulder,CO:Disaster

Preparedness: Concepts, Guidance, and Research, dalam

http://www.fritzinstitute.org. Diakese pada 24 Desember 2014.

Tim Manual Psikoedukasi. (2008, Juli). Informasi Psikossosial Dasar Bagi

Masyarakat Pasca Bencana, dalam

http://www.cwsindonesia.or.id/en/document/download/39_Manual. Diakses pada 20 November 2014.

(9)

xix

UN Women. (n.d.). Women's Leadership and Political Participation, dalam www.unwomen.org/en/what-we-do/leadership-and-political-participation. Diakses pada 8 Januari 2014.

UNHCR. (2000). Commision on Human Rights, dalam http://www2/ohchr.org. Diakses 2 Oktober 2014.

UNISDR. (2005). The United Nation Office for Disaster Risk Reduction : Hyogo Framework for Action (HFA), dalam http://unisdr.org/we/coordinate/hfa. Diakses 2 Oktober 2014.

UNISDR. (20 Desember 2013). Resolution Adopted by the General Assembly on 20 December 2013, dalam http://www.UNISDR.org/files/resolutions/. Diakses pada 3 Oktober 2014.

UNISDR. (2009). The Disaster Risk Reduction Process: A Gender Perspective., dalam http://www/preventionweb.net. Diakses pada 14 November 2014. UNISDR. (22 Januari 2005). International Strategy for Disaster Reduction:

World Conference on Disaster Reduction: Hyogo Framework for Action 2005-2015, dalam http://www.unisdr.org/2005/wcdr/intergover/official-doc/L-docs/Hyogo-framework-for-action-english.pdf. Diakses pada 3 Desember 2014.

UNISDR. (2008). GDN_Gendernotes1: Gender and Disaster Network dalam http://www.gdnonline.org/resources/GDN_gendernotees1.pdf. Diakses pada 20 April 2015.

(10)

xx

UNISDR. (2005). The United Nation Office for Disaster Risk Reduction :Hyogo Framework for Action (HFA) dalam http://unisdr.org/we/coordinate/hfa. Diakses pada 17 Januari 2015.

United Nation. (2005). International Decade for Natural Disaster Reduction, dalam http://www.un.org/documents/ecosoc/res/eres1994-31/htm. Diakses pada 2 Oktober 2014.

Universitas Gadjah Mada. (Februari ,2011). Repository Universitas Gadjah Mada: Simposium Gunung Merapi, dalam http://repository.ugm.ac.id. Diakses pada 8 Januari 2015.

Weisner. (19-22 September 2012). Gender Mainstreaming in Disaster Management Policies: Indicators to Mitigate Vulnerability of Women : Rethingking Development in an Age of Scarcity and Uncertainty New Values, Voices and Alliances for Increased Resilience, dalam http://eadi.org/gc2011/aboobacker-323.pdf. Diakses pada 8 November 2014.

WHO. (2012). Gender, Women and Health, dalam http://who.int/gender/whatisgender/en/1. Diakses pada 30 Agustus 2014. Women's Communication and Information Centre. (2013). Gender and Our

Disaster Management, dalam

http://www.kalyanamitra.or.id/en.tag/disaster/. Diakses pada 1 September 2014.

(11)

xxi

World Health Organization. (n.d.). Gender, women and health., dalam http://www.who.it/gender/other_health/disaster/en/.Diakses pada 2 Desember 2014.

Yanuardi. (2014). Journal Universitas Negeri Yogyakarta: Advokasi Perkumpulan Narasita Dalam Memperjuangkan Keterwakilan Perempuan pada Pemulu

Legislatif 2014,dalam

http://journal.uny.ac.id/indexx.php/nataoraja/article/download/3195/2677. Diakses pada 21 Desember 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum (skripsi) yang

Misi 5 yaitu “Mempercepat penguatan kelembagaan, dan SDM pengawas serta aparatur Sekretariat di seluruh jenjang kelembagaan pengawas pemilu, melalui penerapan tata kelola

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui variabel-variabel apa yang mempengaruhi terjadinya tingkat turnover intention yang sangat tinggi pada PT star fashion

Pada Tabel 5 terlihat bahwa rata-rata data skor peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada kelas yang mengikuti discovery learning lebih tinggi

Terrestial Laser Scanner adalah suatu metode pengukuran yang menyajikan hasil olahan data berupa visualisasi dari suatu objek dalam model tiga dimensi dengan

menganalisa faktor-faktor tambahan apa saja yang merupakan persyaratan, yang mempengaruhi pemilihan pemenang yang ditunjuk oleh ULP dan persentase perbandingan antara

Maklemat mengenai sistem ini juga diper lehi daripada umber rujuknn perpustakaan. Pembacaan buku-buku rujukan mcmbcrikan pcmaharnan. nm umurn tentang cabang kajian

Kimia Farma (Persero), Tbk.. Langgeng Makmur