• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE JANUARI 2012 SAMPAI BULAN APRIL 2012(Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Bulan Januari 2012 Sampai Bulan April 2012).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE JANUARI 2012 SAMPAI BULAN APRIL 2012(Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Bulan Januari 2012 Sampai Bulan April 2012)."

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

Pos Per iode Bulan J anuari 2012 Sampai Bulan Apr il 2012)

S K R I P S I

Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Persyar atan Dalam Memperoleh Gelar Sar jana Sosial

J urusan Ilmu Komunikasi

O l e h :

NIKEN INDIRASTUTI

0743010337

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN & PERUMAHAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN" J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

Pos Per iode Bulan J anuari 2012 Sampai Bulan Apr il 2012)

S K R I P S I

O l e h :

NIKEN INDIRASTUTI

0743010337

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN & PERUMAHAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN" J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(3)

Bulan J anuari 2012 Sampai Bulan April 2012)

OLEH

NIKEN INDIRASTUTI

NPM. 0743010337

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Proposal

Menyetujui,

Pembimbing Utama

Ir. Didiek Tranggono, M. Si

NIP. 19581225 199001 1001

Mengetahui,

Ketua Program Studi

J uwito, S.SOS, M. Si

NPT. 3 6704 95 00361

(4)

(Studi Deskr iptif Analisis Isi Dalam Rubr ik Opini Pada Sur at Kabar J awa

Pos Per iode Bulan J anuar i 2012 Sampai Bulan Apr il 2012)

Diajukan Oleh :

NIKEN INDIRASTUTI

0743010337

Telah Dipertahankan Dihadapan Dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 13 Juni 2012

Tim Penguji :

Pembimbing Ketua

Ir. Didiek Tranggono¸M.Si Ir. Didiek Tranggono¸M.Si

NIP. 19581225 199001 1001 NIP. 19581225 199001 1001

Sekretaris

Dra. Dyva Clar etta, M.Si NPT. 3660 190 0251

Anggota

Dra. Herlina Suksmawati, M.Si NIP. 19641225 199309 2001

Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi

(5)

(Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Bulan Januari 2012 Sampai Bulan April 2012)

Penelitian ini dilakukan pada rubrik opini koran Jawa Pos. Dalam penelitian rubrik opini periode Januari 2012 sampai bulan April 2012 pada surat kabar Jawa Pos dipilih dengan alasan bahwa rubrik pada bulan tersebut masih mengangkat peristiwa- peristiwa atau permasalahan- permasalahan yang baru dialami oleh masyarakat.

Sumber atau teori yang terdapat pada penelitian ini adalah teori yang dikemukakan oleh Flournoy dalam Kriyantono (2006: 237-239) tentang kategori pengelompokkan tema- tema opini yang terdiri dari 11 kategori.

Arah opini yang terdapat dalam rubrik opini surat kabar Jawa Pos bulan Bulan Januari 2012 sampai dengan April 2012 kebanyakan memiliki arah negatif, yang ditunjukkan untuk mengkritik atau menolak suatu kegiatan atau keputusan yang dirasa kurang tepat dilakukan oleh pihak yang menjadi obyek yang diopinikan. Untuk jenis opini yang disajikan kebanyakan berjenis informatif, yang merupakan usaha penulis untuk memberikan keterangan- keterangan latar belakang tentang hal atau masalah tertentu kepada pembaca.

ABSTRACT

SHEILA CARLINA. RUBRIC CONTENT ANALYSIS ON NEWSPAPER OPINION JAVA POS TO-MONTH PERIOD JANUARY 2012 APRIL 2012 (Study Descriptive Content Analysis Opinion On The Rubric Newspapers Java Post Period Month January 2012 until April 2012)

The research was conducted at Java Post newspaper opinion column. In the opinion section studies the period January 2012 until April 2012 at Java Post newspaper was chosen on the grounds that the rubric for the month was lifted events or new problems experienced by the community.

Source or theory contained on this research is the theory propounded by Flournoy in Kriyantono (2006: 237-239) about the themes category grouping that consists of lots 11 categories.

(6)

KABAR J AWAPOS PERIODE J ANUARI 2012 SAMPAI BULAN APRIL 2012” (Studi

Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar J awa Pos Periode Bulan

J anuari 2012 Sampai Bulan April 2012) dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir, Didiek Tranggono, M.Si selaku Dosen

Pembimbing Utama yang telah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan bimbingan,

nasehat serta motivasi kepada penulis. Selain itu penulis juga menerima bantuan dari berbagai

pihak, baik itu berpa moril, spiritual maupun materiil. Untuk itu penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1.

Ibu Ec. Hj. Suparwati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Bapak Juwito, S.Sos, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Timur.

3.

Dosen-dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, terima kasih untuk segala ilmunya.

4.

Kedua Orang Tuaku yang tidak berhenti memberikan dukungan serta doanya selama

ini.

5.

Sahabat-sahabatku yang selalu mendukung dan memberi masukan dalam pengerjaan

(7)

Surabaya, 19 April 2012

(8)

HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

ABSTRAKSI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 10

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12

2.1 LandasanTeori ... 12

2.1.1 Surat Kabar Sebagai Media Komunikasi Massa ... 12

2.1.2 Elemen-Eleman Dalam Jurnalistik ... 15

2.1.3 Tulisan Opini Dalam SuratKabar ... 20

2.1.4 Penertian Berita ... 22

2.1.5 Jenis-Jenis Berita ... 24

2.1.6 Kategorisasi ... 25

2.1.7 Analisis Isi ... 32

2.1.8 Teori Penjagaan Gerbang ... 34

2.2 KerangkaBerpikir ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

3.1 Jenis Penelitian ... 39

3.2 Definisi Operasional ... 39

3.2.1 Tulisan Opini ... 39

(9)

3.6 Unit Analisis ... 50

3.7 Corpus ... 50

3.8 Populasi, Sampel dan TeknikPenarikan Sampel ... 51

3.8.1 Populasi ... 51

3.8.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 51

3.9 Teknik Pengumpulan Data ... 52

3.10 Metode Analisis Data ... 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 55

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 55

4.2 Penyajian Dan Analisis Data ... 56

4.2.1 Analisis Tema Dan Sub Tema Rubrik Opini Jawa Pos ... 56

4.2.2 Analisis Arah Opini Pada Rubrik Opini ... 94

4.2.3 Analisis Jenis Opini Pada Rubrik Opini ... 101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 106

5.1 Kesimpulan ... 106

5.2 Saran ... 107

DAFTAR PUSTAKA ... 109

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Media massa adalah salah satu aspek komunikasi yang penting,

terutama pada masa sekarangini. Manusia merupakan khalayak sasaran

media massa, sehingga keberadaan media massa senantiasa dituntut untuk

mengikuti gerak dan dinamika individu sebagai kesatuan dalam

masyarakat, namun kehadiran media massa akna dinilai berbeda-beda

oleh setiao individu. Untuk memberikan pelayanan informasi kepada

masyarakat, media massa (pers) diharapkan mampu mencerdaskan

masyarakat melalui muatan informasi yang memiliki kebenaran,

kepentingan dan manfaat untuk masyarakat.

Kehadiran media massa tersebut dalam kehidupan masyarakat

tidak dapat diabaikan peranannya dalam mengubah budaya yang ada.

Bagaimana media massa dapat mengembangkan norma-norma sosial,

membentuk interaksi sosial, melakukan kontrol sosial, dan menimbulkan

perubahan sosial juga bagaimana tujuan utama media massa yang

bersangkutan. Salah satu media massa yang dapat menyajikan informasi

secara aktual adalah surat kabar. Isi surat kabar senantiasa apa yang benar

terjadi dalam masyarakat sebagai peristiwa fisik yang menempati ruang

dan waktu maupun sebagai kejadian abstrak yang mengambil tempat di

(11)

berperan penting dalam memenuhi kebutuhan akan informasi, dan anggap

dapat menumbuhkan kesadaran pada masyarakat tentang

program-program pemerintah dalam pembangunan di segala bidang kehidupan.

Kemampuan pers dalam penyebaran informasi memang tidak diragukan

lagi, pers yang berfungsi sebagai penyebar informasi dapat

menyampaikan berita-berita aktual tentang kondisi pemerintah dan

pembangunan masyarakat secara luas. Media massa cetak seperti surat

kabar, pesan-pesannya dapat dibaca kapan dan dimana saja serta dapat

diulang-ulang. Dengan demikian media cetak memiliki sifat menguasai

waktu, adapun kelemahannya adalah terletak pada sistem distribusinya

karena harus melalui transportasi darat, laut dan udara (Panuju, 2002:52).

Komunikasi adalah dasar dari kehidupan manusia yang dibutuhkan

dalm rangka bersosialisasi dengan sesamanya. Sebagai kebutuhan

esensial dan seiring dengan berkembangnya pengetahuan manusia, maka

proses komunikasi yang dilakukan manusia membutuhkan media

komunikasi yang mampu mendukung tercapainya proses tersebut. Media

atau saluran komunikasi merupakan sesuatu yang digunakan sebagai alat

penyampaian atau pengiriman pesan, misalnya surat kabar, majalah,

radio, televisi dan telepon.

Media komunikasi banyak jumlahnya, mulai dari yang tradisional

sampai yang modern, misalnya kentongan, bedug, pagelaran kesenian,

surat, papan pengumuman, telepon, telegram, pamflet, poster, spanduk,

(12)

diklarifikasikan sebagai media tulisan atau cetakan, visual, aural dan

audio visual. Untuk mencapai sasaran komunikasi dapat memilih salah

satu atau gabungan dari beberapa media, tergantung pada tujuan yang

akan dicapai, pesan yang akan disampaikan dan teknik yang akan

dipergunakan (Effendy, 2003: 37).

Pesan melalui media cetak diungkapkan dengan huruf-huruf mati,

yang baru menimbulkan makna apabila khalayak berperan secara aktif.

Karena itu berita, tajuk rencana, artikel, dan lain-lain, pada media cetak

harus disusun sedemikian rupa, sehingga mudah dicerna oleh khalayak.

Kelebihan media cetak lainnya ialah bahwa media ini dapat dikaji ulang,

didokumentasikan dan dihimpun untuk kepentingan pengetahuan serta

dapat dijadikan bukti otentik yang bernilai tinggi (Effendy

2000:313-314).

Beberapa kelebihan dari surat kabar diantaranya yaitu bisa

disimpan lebih lama atau dapat diulang dan jelas, berbeda dengan media

elektronik yang hanya bisa menginformasikan sepintas dan membutuhkan

perhatian dari komunikan untuk bisa memahami isi dan pesan. Pada saat

ini surat kabar bukan hanya sekedar untuk mengetahui suatu peristiwa,

mengetahui kejadian yang sedang terjadi, memberikan informasi yang

akurat mengenai perkembangan suatu pengetahuan bahkan bukan hanya

penyampai pesan searah, tetapi surat kabar juga menampung aspirasi atau

opini balikan dari pembacanya. Artinya bahwa surat kabar merupakan

(13)

redaksi dengan pihak komunikan yaitu pembacanya. Selain itu,

masyarakat luas berharap agar surat kabar dapat berfungsi sebagai

mediasi yaitu sebagai penengah atau penghubung dalam menyelesaikan

atau memecahkan suatu permasalahan. Perkembangan surat kabar di

Indonesia yang cukup pesat dengan banyaknya surat kabar yang muncul

dan banyak juga surat kabar atau koran yang tidak dapat bertahan hingga

bangkrut membuktikan bahwa persaingan antar media terutama surat

kabar sangat ketat sekali. Hal ini berdampak pada isi berita hingga

rubrik-rubrik yang dimunculkan oleh redaksi setiap harinya. Dengan

memunculkan rubrik-rubrik baru yang dapat menarik perhatian pembaca

akan membuat surat kabar tersebut untuk tetap bertahan dalam persaingan

yang ketat. Rubrik-rubrik tersebut akan mendorong pembaca untuk

membeli atau bahkan meningkatkan pendatan surat kabar melalui iklan

karena memiliki jumlah pembaca yang cukup besar.

Surat kabar Jawa Pos yang beridri sejak 1 Juli 1949, dalam setiap

harinya terbit kurang lebih sebanyak 50 halaman dimana terbagi atas

kurang lebih 3 bagian yaitu bagian utama atau berita-berita utama

nasional dan internasional, Ekonomi-bisnis dan Olah raga. Dalam berita

utama terdapat halam opini yang merupakan tulisan atau artikel yang

ditulis baik oleh masyarakat ataupun redaksi yang bersifat subyektif yang

sangat berbeda sekali dengan berita yang bersifat obyektif. Rubrik opini

sendiri juga dapat digunakan sebagai media untuk menyalurkan opini

(14)

Rubrik opini ini pula yang dijadikan sebagai umpan balik (feedback) bagi

pengelola penerbitan pers untuk mengetahui sejauh mana berita atau

informasi itu disajikan dibaca atau ditanggapi pembacanya.

Ruangan atau tempat khusus yang berisi opini pembaca bagi

masyarakat luas biasa disebut dengan rubrik opini. Rubrik opini

merupakan suatu tempat atau wadah yang sengaja disediakan oleh

lembaga penerbitan surat kabar, sebagai tempat penampungan aspirasi

masyarakat dalam mengeluarkan pendapatnya tentang berbagai hal

kepada pihak lain yang dituju. Pada awalnya rubrik opini bertujuan untuk

memperoleh saran dari pembaca terhadap berita, artikel dan informasi

juga untuk memperoleh kesan dan pesan dari pembaca. Sedangkan dari

pihak surat kabar, rubrik opini digunakan sebagai koreksi diri atas apa

yang telah mereka sajikan sebagai penyalur berita. Namun pada

perkembangan selanjutnya rubrik menjadi sarana untuk menyatakan isi

hati, pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah yang dihadapi oleh

pembaca, tempat untuk menyatakan pendapat dan kesan pribadi kepada

masyarakat luas dan sebagai perantara dengan pihak eksekutif,

pemerintah atau dengan masyarakat luas.

Opini sangat diperlukan karena opini merupakan sarana untuk

menyampaikan ide, gagasan, kritik dan saran kepada sistem kehidupan

bermasyarakat yang merupakan kontrol bagi pelaksanaan pemerintahan.

(15)

Dalam menulis artikel atau opini dapat disebut juga sebagai karya

tulis untuk surat kabar maka diperlukan beberapa unsur salah satunya

adalah orisinalitas atau keaslian karya tulis tersebut, bukan hasil

menjiplak atau membajak karya orang lain. Dalam dunia intelektualisme

dan jurnalistik, plagiat merupakan sebuah dosa besar sehingga harus

dihindari dengan menguasai etika penulisan dan pengutipan (Sumandiria

2004: 7).

Begitu banyaknya permasalahan yang bermunculan akhir-akhir ini

(pendidikan, agama, ekonomi, politik dan sebagainya) mengakibatkan

masyarakat luas berlomba dalam menuangkan aspirasinya. Tampak

terlihat peranan surat kabar khususnya rubrik opini mempunyai andil

yang besar bagi masyarakat. Hal ini diharapkan, mampu untuk

menciptakan iklim atau arus informasi yang dapat mendorong terjadinya

interaksi timbal balik secara terbuka dan bertanggung jawab, antar pribadi

atau kelompok dengan lembaga atau badan usaha baik milik pemerintah

atau swasta.

Analisis isi sering dipakai untuk mengkaji pesan-pesan media.

Oleh karena metode ini adalah suatu cara untuk menguji isi secara

kualitatif, keyakinan-keyakinan dan kepentingan-kepentingan para editor

dan penerbit-penerbit, kecenderungan para pembaca (berdasarkan asumsi

bahwa bahan-bahan yang diterbitkan secara berhasil bagi sesuatu

(16)

yang bersangkutan). Dalam buku Flournoy (1989: 13) ditulis tentang

asumsi teknik analisis isi:

a. Bahwa kesimpulan antara kesimpulan dan isi, serta antara isi dan efek

dapat ditarik secara sah dan hubungan sebenarnya ditetapkan.

b. Bahwa pengkajian isi nyata adalah sangat berarti, kategori-kategori

dapat dibuatkan pada isi yang sesuai dengan arti. Yang dimaksud oleh

komunikator dan dimengerti oleh para pembaca.

c. Bahwa uraian isi komunikatif adalah sangat berarti. Asumsinya

mengandung arti bahwa frekuensi kejadian dari berbagai sifat isu itu

sendiri merupakan faktor penting dalam proses komunikasi dalam

keadaan tertentu.

Analisis isi terhadap rubrik opini dapat memberikan cara yang

relatif untuk mendekati pengukuran yang obyektif terhadap

kecenderungan-kecenderungan sosial yang terdapat dalam rubrik opini

tersebut. Nilai-nilai sosial, tujuan, motivasi dan perasaan maupun

fenomena-fenomena yang ada di masyarakat dapat diselidiki dengan baik.

Ini dapat dilakukan pada satu waktu tertentu atau dalam serangkaian waktu

untuk membuktikan bahwa perubahan-perubahan dan

kecenderungan-kecenderungan sedang terjadi di masyarakat (Sudiman, 1991: 51).

Rubrik opini di harian Jawa Pos merupakan halaman khusus yang

disediakan untuk pembaca atau masyarakat sehingga dapat

menginspirasikan pendapat, saran, kritik, problem pemerintah, pelayanan

(17)

Disamping itu hal yang mendasari untuk menganalisa rubrik opini pada

surat kabar Jawa Pos dengan menggunakan teknik analisis isi kuantitatif

sebab menurut Berelson dan Kerlinger, analisis isii merupakan suatu

metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara

sistematik, objektif dan kualitatif terhadap pesan yang tampak

(Krisyantono, 2007: 228). Dengan menggunakan teknik analisis isi,

peneliti dapat menganalisa isi berita utama surat kabar Jawa Pos dengan

menlakukan kategorisasi tema-tema berita. Kategorisasi yang digunakan

adalah kategorisasi yang dipilih oleh peneliti. Tema-tema yang terdapat

dalam rubrik opini tersebut kemudian dikategorikan menjadi : 1) Perang,

pertahanan dan diplomasi 2) Politik dan pertahanan 3) Kegiatan

ekonomi 4) Kejahatan 5) Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat 6) Ilmu

dan penemuan 7) Human Interest.

Surat kabar Jawa Pos sebagai produsen informasi dan berita selalu

menerbitkan tajuk rencana yang sarat dengan fakta, serta lugas dalam

membuat interpretasi serta memberikan opini, yang dibutuhkan dan

bernilai berita bagi pembaca, baik yag bersifat human interest maupun

berita umum. Agar mencapai sasaran maka peneliti akan membatasi

periode penelitian yakni mulai bulan Januari 2012 sampai bulan April

2012.

Rubrik opini periode Januari 2012 sampai bulan April 2012 pada

surat kabar Jawa Pos dipilih dengan alasan bahwa rubrik pada bulan

(18)

permasalahan-permasalahan yang baru dialami oleh masyarakat, seperti berita yang

hangatnya ini adalah kenaikan BBM karena harga minyak dunia naik,

untuk minyak mentah naik dari 122,17 Dollar AS per barrel pada februari

lalu sekarang naik hingga 128,14 Dollar AS per barrel. Kenaikan harga

minyak dunia diakibatkan beberapa faktor, yaitu ekspor minyak mentah

Iran Maret 2012 dilaporkan menurun hingga 300.000 per barrel sebagai

imbas konfrontasi Iran dengan negara-negara Barat akibat isu nuklir. Oleh

sebab itu banyak dimanfaatkan oleh pembaca sebagai sarana

berkomunikasi secara terbuka, diantara penyampai kritik dan sebagai

tempat penyampai rasa ketidakpuasan terhadap sesuatu yang menjadi

sasaran tujuannya. Seperti keluhan mengenai kebijakan pemerintah dalam

menaikkan harga premium sebanyak Rp 1.500,- per liter. Banyak

masyarakat dan wakil rakyat yang pro dan kontra dengan kebijakan

tersebut.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

penelitian selanjutnya untuk menambah jumlah berita yang akan dianalisis

dan bagi fakultas dapat menambah pembendaharaah perpustakaan

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

1.2Perumusan Masalah

berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut diatas, maka

(19)

1. Tema opini apa yang paling sering diangkat dalam rubrik opini di surat

kabar Jawa Pos periode Januari 2012 sampai bulan April 2012 ?

2. Arah opini terhadap permasalahan yang sedang diangkat dalam rubrik

opini ?

3. Jenis opini dalam rubrik opini ?

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan tersebut diatas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tema berita apa yang paling sering diangkat dalam

rubrik Opini pada surat kabar Jawa Pos bulan Januari 2012 sampai bulan

April 2012.

2. Untuk mengetahui arah opini terhadap permasalahan yang sedang diangkat

dalam rubrik opini.

3. Untuk mengetahui jenis opini dalam rubrik opini.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Dapat memberikan masukan bagi pengembangan kajian

komunikasi massa pada bidang jurnalistik khususnya pada studi analisis isi

(20)

1.4.2 Kegunaan Pr aktis

Memberikan landasa pemikiran dan pertimbangan bagi pengelola

media massa dalam penerbitannya. Dalam hal ini isi dan tema laporan utama,

hendaknya sesuai dengan kebutuhan dan pemenuhan informasi terhadap semua

permasalahan yang terjadi dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat (yang

(21)

2.1

Landasan Teori

2.1.1 Surat Kabar Sebagai Media Komunikasi Massa

Menurut warner L. Saverin dan James W. Tankard Jr, pengertuan dari

komunikasi massa adalah : sebagian keterampilan, sebagian seni dan sebagian

ilmu. Ia adlah keterampilan dalam pengertian bahwa ia meliputi kemera televisi,

mengoperasikan

tape recorder

atau mencatat ketika berwawancara. Ia adalah seni

dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan-tantangan kreatif seperti menulis

skrip untuk program televisi, mengembangkan tata letak yang estetis untuk iklan

majalah atau menampilkan teras berita yang memikat bagi sebuah kisah berita. Ia

adalah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip-prinsip tentang

bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat dilakukan dan dipergunakan

untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik (Effendy, 1994: 21).

Dari pengertian diatas, komunikasi massa dapat diartikan sebagai

media untuk menetapkan ketrampilan, seni dan ilmu pengetahuan dalam

menuangkan gagasan dan ide yang dapat dipergunakan untuk menjunjung

(22)

Media cetak seperti surat kabar memiliki beberapa keunggulan

dibandingkan media massa lain. Keunggulan yang pertama yaitu, informasi yang

disampaikan surat kabar merupakan hasil peliputan terbaru. Hal ini dimungkinkan

karena surat kabar terbit setiap hari (harian), berbeda dengan majalah dan tabloid

setiap minggu atau setiap bulan. Sehingga dengan demikian perkembangan berita

dapat segera diamati. Kedua yaitu, berita dapat disampaikan secara mendetail

tanpa kehilangan perhatian pembaca. Informasi disajikan dalam bentuk tulisan

yang mudah dipahami sehingga berita atau pesan yang disampaikan dapat

dimengerti. Ketiga yaitu, harga surat kabar relati lebih murah dibandingkan

dengan harga media massa lain, sehingga dapat dibaca oleh berbagai lapisan

ekonomi masyarakat (Siregar, 2004: 152).

Untuk dapat menjalankan fungsi-fungsinya surat kabar mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut:

1.

Publicity

Informasi atau berita yang terdapat dalam surat kabar ditujukan untuk umum

atau khalayak yang harus sesuai dengan fakta isi surat kabar terdiri dari

berbagai hal yang erat kaitannya dengan kepentingan umum. Ditinjau dari

halamannya, jika surat kabar memiliki halaman banyak, isinya dengan

(23)

2.

Periodecity

Keteraturan terbitnya surat kabar bisa satu hari satu kali atau seminggu sekali.

Penerbitan lainnya seperti buku misalnya, tidak disebarkan secara periodik,

tidak teratur karena terbitnya hanya satu kali. Surat kabar terbit secara teratur,

terus menerus dan terbit dalam jangka waktu tertentu, baik harian dan tengah

mingguan.

3.

Universality

Surat kabar memberikan berita atau informasi tentang segala aspek kehidupan

manusia serta hal-hal yang terjadi di seluruh dunia.

4.

Actuality

Informasi atau berita yang disampaikan merupakan peristiwa atau hal-hal

yang sedang terjadi, menarik minat serta rame dibicarakan orang. Tetapi yang

dimaksud dengan aktualitas sebagai ciri surat kabar adalah, pertama yaitu,

kecepatan laporan tanpa mengesampingkan kebenaran berita (Effendy, 2000:

91-92).

Sebagai lembaga penerbitan, surat kabar dikategorikan sebagai media

cetak yang memuat berbagai macam informasi, dan informasi tersebut yang

(24)

1.

Berita

Menurut Erick C Hepwood, berita adalah laporan pertama dari kejadian

yang penting dan menarik perhatian unum.

2.

Opini

Terdiri dari artikel (kolomdan tajuk rencana), karikatur, pojok dan surat

pembaca.

3.

Feature

Merupakan karangan khas yang tidak tunduk pada teknik penulisan dan

penyajian fakta, sifatnya hanya menghibur.

4.

Iklan

5.

Foto

Subyek yang menjadi penelitian ini adalah surat kabar Jawa Pos yang

terbit pagi hari, dimana surat kabar tersebut memuat beragam informasi

dan aspirasi pembaca yang disusun dalam rubrik khusus yaitu surat

pembaca.

2.1.2 Elemen-Elemen Dalam J urnalistik

Bill Kovach dan Tom Rositel

Elements of Journalism: What News

(25)

merumuskan sembilan elemen jurnalisme. Bebagai elemen ini merupakan dasar

jurnalisme agar dapat dipercaya masyarakat Kovach dan Rositel, “

The purpose of

journalism, is to provide people with the information they need to be free and

self-governing

”. kebijakan utama jurnalisme ialah menyampaikan informasi yang

dibutuhkan masyarakat hingga leluasa dan mampu mengatur dirinya. Beberapa

elemen jurnalisme :

a.

Menyampaikan kebenaran, kebenaran yang dimaksud ialah kebenaran

fungsional. Bukan kebenaran yang dicari oleh orang-orang filsafat, bukanlah

kebenaran mutlak apalagi kebenaran Tuhan. Kebenaran fungsional berarti

kebenaran yang terus menerus dicari. Kebenaran mengenai, misalnya :

harga-harga bahan pokok saat ini, nilai kurs mata uang atau hasil pertandingan

olahraga. Pada intinya, kebenaran dalam jurnalisme bukan kebenaran religius,

ideologis, ataupun filsafat. Juga tidak menyangkut kebenaran berdasar

pandangan seseorang. Sebab, pemberitaan seorang wartawan dapat memiliki

bias. Latar belakang sosial, pendidikan, kewarganegaraan, kelompok etnik

atau agama yang dianut wartawan mempengaruhi laporan berita yang

dibuatnya. Wartawan berkemungkinan menafsirkan “kebenaran” sebuah fakta

secara berbeda-beda satu sama lainnya.

b.

Memiliki loyalitas kepada masyarakat, ini memaknakan kemandirian

jurnalisme. Ini berarti membuat resensi film yang jujur (bukan pesanan),

(26)

atau membuat liputan yang tidak didasari kepentingan pribadi atau

kepentingan relasi tertentu. Selain itu, pemberitaan disampaikan juga tidak

dibayang-bayangi kepentingan bisnis dari pemilik media. Para jurnali bekerja

atas komitmen, kebenaran, nilai yang diyakini, sikap kewenangan dan

profesionalisme yang telah diakui publik.

c.

Memiliki disiplin untuk melakukan verifikasi, ini berarti kegiatan menelusuri

sekian saksi untuk sebuah peristiwa, mencari sekian banyak narasumber dan

mengunkap sekian banyak komentar. Verifikasi juga berarti memilah

jurnalisme dari hiburan, propaganda, fiksi dan seni. Hiburan (

infotaintment

)

tertuju pada hal-hal yang menyenangkan semata. Propaganda mengkerangka

fakta (persuasi dan manipulasi) demi kepentingan tertentu fiksi memfokus

kesan personalitas pengarang. Jurnalisme ialah melaporkan segala apa yang

terjadi setepat mungkin.

d.

Memiliki kemandirian terhadap apa yang diliputnya, ini berarti tidak menjadi

konsultan diam-diam, penulis pidato atau mendapat uang dari pihak-pihak

yang diliput. Arti lainnya lagi, menunjukkan kredibilitas kepada berbagai

pihak, melalui dedikasi terhadap akurasi, verifikasi dan kepentingan publik.

Atau kemandirian melakukan kegiatan jurnalisme dengan ketaatan dan

penghormatan yang tinggi pada prinsip kejujuran, kesetiaan pada rakyat serta

kewajiban memberi informasi dan bukan manipulasi. Bekerja atas dasar

(27)

e.

Memiliki kemandirian untuk menggunakan kekuasaan, elemen ini bukan

berarti pekerja wartawan itu mengganggu orang yang tengah berbahagia

dengan berita-berita buruk bukan menunggangi keburukan masyarakat. Juga,

bukan memerankan

watchdog

dengan tujuan melaporkan sesuatu yang

sensasional daripada melayani masyarakat. Apalagi mengatasnamakan

wathcdog

untuk kepentingan bisnis media.

f.

Menjadi jurnalisme sebagai forum bagi kritik dan kesepakantan publik.

Elemen ini merpakan media penyedia ruang kritik dan kompromi kepada

publik. Ketika sebuah berita dilaporkan, media berarti mengingatkan

masyarakat akan terjadi sesuatu. Selain berita, media juga menyediakan ruang

analisis untuk membahas peristiwa tersebut , baik yang disampaikan oleh

redaksi media artikel (komentar atau surat kabar) yang berisikan opini pribadi

dari masyarakat sendiri.

g.

Jurnalisme harus dapat menyampaikan sesuatu secara menarik dan relevan

kepada publik. Elemen ini mewajibkan media untuk melaporkan berita

dengan cara yang menyenangkan, mengasyikkan dan menyentuh sensasi

masyarakat. Ditambah pula yang dilaporkan itu mesti merupakan sesuatu

yang paling penting dan bermanfaat bagi masyarakat, dengan kata lain media

harus mampu menggabungkan kemampuan mendongeng dengan memberi

informasi kepada masyarakat, cara mendongeng dalam jurnalistik mempunyai

(28)

tentang lingkungannya. Maka itulah, media menugaskan awak redaksi untuk

mencari, menemukan dan mencatat informasi yang benar-benar dibutuhkan

masyarakat pada waktu itu agar dapat mengembangkan kehidupan

bermasyarakat dengan baik. Setelah itu islsh melaporkan menjadi materi yang

bermakna, relevan dan menarik untuk diikuti.

h.

Jurnalisme mempunyai kewajiban membuat berita secara komprehensif dan

proposional. Mutu jurnalisme amat tergantung pada kelengkapan dan

proposionalitas yang dikerjakan medi, dalam elemen ini mengingatkan media

agar tidak

jor-joran

meliputi sensasi acara pengadilan atau skandal selebritis

secara

jor-joran

, berlebihan, hanya untuk tujuan menaikkan

rating

, oplah atau

ikalan, apalagi melaporkan dengan tidak verifikasi, pengecekan silang atau

wawancar ke berbagai pihak terkait.

i.

Memberikan keleluasaan wartawan untuk mengikuti nurani mereka. Ini terkait

dengan sistem dam manajemen media yang memiliki keterbukaan.

Keterbukaan ini berguna untuk mengatasi kesulitan dan tekanan wartawan

dalam membuat berita secara akurat, adil, imbang,

independent

, berani dan

bertanggung jawab kepada masyarakat. Media harus memberi ruang bagi

(29)

2.1.3 Tulisan Opini Dalam Surat Kabar

Surat kabar sebagai media cetak memiliki strategi dalam menyuguhkan

informasinya melalui rubrikasi sehingga dapat menarik perhatian dan minat dari

pembaca. Rubrikasi merupakan pengelompokan pesan-pesan yang disuguhkan

berdasarkan bidang seperti berita utama, politik, ekonomi, olahraga dan sebagainya

atau berdasarkan lingkup geografis seperti rubrikasi nasional, internasional dan

sebagainya dengan tujuan untuk mensistematiskan informasi dan mempermudah

pembaca dalam mencari informasi (Panuju, 2005: 95-96).

Sebagian besar media massa menyediakan rubrik khusus yang ditulis oleh

masyarakat luas. Dalam rubrik ini merupakan analisis atau paparan yang mendalam

dan kritis serta disertai solusi dan prediksi terhadap suatu bidang atau masalah

tertentu. Opini dalam penerbitan pers dapat berasal dari masyarakat luas yang disebut

pendapat umum dan yang berasal dari penerbitannya sendiri yang dikenal sebagai

pendapat redaksi.

Pada penerbitan surat kabar biasanya menyediakan satu halaman penuh yang

khusus memuat pendapat atau opini, baik pendapat umum maupun pendapat penerbit.

Halaman ini disebut sebagai halaman pendapat (

opini page

) yang bertujuan untuk

memisahkan pemberitaan antara fakta dan opini, tetapi dalam perkembangannya

muncul juga berita yang bernuansakan opini di halaman-halaman utama (Djuroto,

(30)

Tulisan opini ini kemudian mengalami perkembangan yang cukup luas

bahkan telah membentuk dan membangun komunitas tersendiri. Halaman opini yang

tersedia dalam surat kabar menjadi wahana atau temoat menuangkan gagasan dan

pendapat individu. Nama penulis yang dicantumkan dalam tulisan opini, dapat

mengangkat kepopuleran penulisannya dan juga mendapatkan honorarium yang

lumayan sehingga kegiatan menulis opini dapat dijadikan sebagai pekerjaan

sampingan. Bahkan penghasilan dari menulis opini lebih banyak daripada

menerbitkan buku, maka para intelektual lebih banyak daripada menerbitkan buku,

maka para intelektual lebih memilih menulis opini daripada menerbitkan buku.

Dalam menulis buku dituntut untuk membaca banyak buku sebagai referensi

yang membutuhkan waktu yang lama. Hal ini belum ditunjang dengan royalti menulis

buku yang sangat kecil. Sedangkan dalam menulis opini tidak membutuhkan waktu

yang lama, dengan membaca dua atau tiga buku saja sebagai referensi sudah cukup.

Setelah tulisan opini tersebut dimuat dalam surat kabar maka honorarium yang

diterima lumayan dalam jangka waktu pendek.

Dalam rubrik opini ini surat kabar bermaksud menyampaikan informasi

tentang suatu analisis yang mempunyai perspektif keilmuan tertentu, tetap disajikan

dengan cara dari subtansi dan relasi logika yang dipergunakan dengan masalah yang

disajikan. Hal ini memberikan wawasan yang lebih komprehensif kepada masyarakat

(31)

opini tidak menutup kemungkinan terjadinya polemik dari banyak penulis yang

mempunyai pendapat atau sudut pandang yang berbeda.

Keadaan semacam itu bisa menimbulkan kebingungan dalam masyarakat,

tetapi pada hakekatnya mengandung pembelajaran agar pembaca terbiasa menerima

pendapat atau pikiran yang berbeda dan menghargai pluralisme surat kabar sebagai

media massa yang arif pasti memiliki kebijakan untuk membuat polemik tersebut

seimbang dan jalan tengah terhadap opini yang dimuat. Oleh karena itu, tidak jarang

wartawan media yang bersangkutan juga turut terlibat dalam polemik tersebut (tidak

menulis berita tetapi menulis opini) dengan tujuan memberi perspektif lain diluar

perspektif idealistis. Wartawan menulis opini tidak terlalu banyak membahas teori

karena sitem kerja wartawan sehingga wartawan memiliki pengalaman empirik di

lapangan. Dengan demikian opini tidak sekedar analisis yang tidak masuk akal, tetapi

menjadi realistis dengan kondisi masyarakat (Panuju, 2005: 89).

2.1.4 Pengertian Berita

Berita berasal dari bahasa sansekerta “Vrit” yang dalam bahasa Inggris disebut

“Write” yang artinya adalah “Ada” atau “terjadi”. Ada yang menyebut dengan

“Vritta” artinya “Kejadian” atau “Yang Telah Terjadi”. Menurut kamus besar, berita

berarti laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.

berita adalah sebuah bentuk laporan kejadian yang baru terjadi atau keterangan

(32)

untuk diketahui yang biasa disampaikan kepada khalayak melalui media, namun tidak

semua fakta dapat diangkat oleh media menjadi sebuah berita (Ishwara, 2008: 52).

Terdapat beberapa unsure penting yang menjadi pertimbangan bahwa sebuah

fakta itu dapat diangkat menjadi sebuah berita berita. Unsure penting tersebut adalah :

1.

Penting yakni sebuah kejadian yang dapat mempengaruhi atau dapat

berdampak pada kehidupan orang banyak.

2.

Besar yakni peristiwa yang menyangkut angka-angka besar dalam jumlah yang

besar.

3.

Waktu yakni sebuah peristiwa yang baru terjadi dan belum mengalami

pengendapan.

4.

Dekat artinya sebuah kejadian yang dekat dengan pembaca, baik dari segi

emosinal maupun dari segi geografis.

5.

Popular yakni sebuah peristiwa yang memang memiliki tingkat kepopuleran

tinggi di kalangan orang banyak.

6.

Manusiawi yakni sebuah peristiwa yang memiliki

human interest

dan mampu

memberikan sentuhan perasaan bagi orang banyak.

Unsur-unsur penting tersebut harus digali dengan penerapan unsure penting lainnya

(33)

2.1.5 J enis-J enis Berita

Berita memiliki pengertian yang sangat luas, banyak pakar yang memiliki

definisi sendiri-sendiri untuk mendeskripsikan pengertian berita. Dari banyaknya

pengertian tentang berita ini, kemudian muncullah jenis-jenis berita di masyarakat.

Jenis berita tersebut adalah:

1.

Straight News adalah berita langsung, apa adanya, dan biasanya ditulis atau

disampaikan secara singkat dan lugas.

2.

Depth News adalah berita yang diulas secara mendalam. Hal-hal yang berada

dalam suatu permukaan masalah dikembangkan oleh pembuat berita, namun

masih berisi fakta tentang permukaan masalah yang sama.

3.

Invertigation News adalah berita yang diangkat dan dikembangkan

berdasarkan berbagai penyelidikan atau penelitian dari berbagai sumber lain

yang terpercaya.

4.

Interpretative News adalah berita yang dikembangkan oleh interpretasi atau

pendapat dan penelitian yang dilakukan oleh pembuat berita tersebut.

5.

Opinion News adalah berita yang berisikan sebuah pendapat atau opini

seseorang mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang sedang terjadi.

Biasanya berita ini adalah dari para tokoh penting, cendekiawan, para pakar,

(34)

2.1.6 Kategorisasi

Kategorisasi yang sudah biasa dipakai sebagai pedoman penelitian para

peneliti, stempel dalam (Flournoy, 1989: 186) mencatat sebagai berikut : Sungguh

banyak manfaatnya menggunakan sistem penggolongan yang pernah dipakai dalam

studi lainnya. Pertama, anda akan tahu bahwa sistem penggolongan demikian sudah

terbukti dapat dipakai. Dengan mengamati hasil studi lainnya yang pernah memakai

sistem yang bersangkutan, anda akan memperoleh beberapa pengertian tentang

berbagai hasil yang mungkin diperoleh.

Namun demikian, beberapa perubahan dalam kategori-kategori yang sudah

digunakan oleh peneliti tersebut dianggap perlu untuk mencapai sasaran penelitian

ini. Menurut Stempel dalam (Flournoy, 1989: 26), untuk menciptakan seperangkat

kategori-kategori, ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain :

a.

Kategori-kategori harus relevan dengan tujuan-tujuan studi.

b.

Kategori-kategori hendaknya fungsional.

c.

Sistem kategori-kategorinya harus dapat dikendalikan.

Relevan berarti bahwa kategori-kategori itu dapat dipakai dalam menjawab

hipotesa. Fungsional berarti bahwa kategori-kategori itu dapat menunjukkan suatu

proses dalam media massa, dan dapat dikendalikan berarti bahwa orang yang

(35)

Sedangkan cendikiawan lain, Ole. R. Holsty (Fournoy, 1989: 72) memberikan

saran tentang pembentukan seperangkat kategori seyogyanya : mencerminkan

maksud dan tujuan penelitian, lengkap, terinci, eksklusif secara timbal balik,

independent

dan diambil dari penggolongan tunggal.

Selain itu, dalam pembentukan kategori ada beberapa yang perlu diperhatikan,

sebagai berikut : pengukuran dalam analisis isi menggunakan pengamatan

terstruktur, sistematik, pengamatan yang seksama berdasarkan aturan tertulis. Dalam

aturan tersebut menjelaskan bagaimana membuat kategori dan penggolongan

pengamatan. Seperti halnya pengukuran lain, kategori seharusnya

mutual eksklusif

dan tuntas. Dalam aturan tertulis menunjukkan bahwa kategori dapat diterima dan

terbukti reliabilitasnya.

Mutual eksklusif

berarti bahwa semua kategori jelas pemisahannya antara

bagian satu dengan bagian yang lain, dan tidak saling tumpah tindih. Tuntas berarti

semua kategori harus tergolong dalam kategori secara keseluruhan, jadi tidak ada

kategori yang tidak tergolongkan.

Mengikuti saran Stempel, Holsty dan Neuman, untuk mencapai harapan

tentang hubungan kefungsionalan dan keterkendalian seperti yang tersebut diatas,

maka peneliti menyusun sistem katgori dan perangkat definisi sendiri.

Kategori-kategori yang digunakan dalam penelitian ini telah disesuaikan agar dapat mencapai

(36)

Kategori yang digunakan dalam penelitian ini adalah tema-tema menurut

Flournoy dalam Kriyantono (2006: 237-239) :

1.

Kategori Perang, Pertahanan dan Diplomasi

Dalam kelompok ini termasuk isi yang berhubungan dengan bertikaian

bersenjata antara nasional, pertahanan negara. Kegiatan resmi dari para duta

besar dan pejabat diplomatik, berita mengenai perserikatan bangsa-bangsa dan

permasalahannya.

2.

Kategori Politik dan Pertahanan

Dalam kelompok ini yang berhubungan dengan kegiatan dari berbagai

badan-badan pemerintah, apakah pada tingkat daerah atau nasional. Pembahasan

perundang-undangan yang disiarkan melalui surat kabar, hal-hal yang

menyangkut persoalan-persoalan politik atau pengangkatan seseorang calon

atau pejabat untuk suatu kedudukan penting. Pembahasan konsep-konsep

pemerintah seperti kebebasan politik atau kebebasan berbicara dimasukkan

kategori ini.

3.

Kategori Kegiatan Ekonomi

Dalam kelompok ini termasuk cerita-cerita yang ada dasar ekonominya

kecuali belanja pemerintah, seperti perdagangan, keuangan dan perbankan,

(37)

sarana-sarana yang telah ada, masalah-masalah pertanian, perindustrian dan

manajemen tenaga kerja. Berita-berita tentang perekonomian dan angkutan

nasional sekalipun menyangkut tindakan pemerintah, dimasukkan juga dalam

kategori ini.

4.

Kategori Kejahatan

Dalam kategori ini termasuk isi yang berhubungan dengan masalah-masalah

pelanggaran hukum dan penerapan hukum yang bersangkutan hal-hal seperti

kenakalan remaja dan peningkatan tindak kejahatan dimasukkan dalam

kategori ini.

5.

Kategori Kesehatan Dan Kesejahteraan Masyarakat

Dalam kelompok ini termasuk masalah-masalah tentang penyakit-penyakit

tertentu yang mempunyai dampak umum, kegiatan-kegiatan badan kesehatan

masyarakat seperti palang merah, berita-berita tentang terobosan-terobosan di

bidang ilmu dan kedokteran sewaktu pembahasan tentang kegunaan-kegunaan

penemuan tersebut.

6.

Kategori Human Interest

Dalam kelompok ini termasuk berita-berita tentang masalah yang bertalian

dengan aspek-aspek emosional dan kehidupan. Setiap berita kecil yang

(38)

percakapan dan tindak laku, tetapi tidak usah memuat berita langsung.

Cerita-cerita semacam ini bukanlah merupakan berita langsung atau tajuk rencana

karena cerita-cerita ini bersifat cerita rakyat.

7.

Kategori Bencana

Kelompok hal ini ihwal ini terdiri dari hal-hal yang menyangkut pemusnahan

secara alamiah atau tidak alamiah dari hidup atau harta manusia, dalam hal ini

menyangkut banjir yang sudah terjadi.

8.

Kategori Pendidikan

Kelompok manyangkut permasalahan yang berkaitan dengan sistem

pendidikan umum. Dalam rubrik opini ini hanya terdapat pendidikan yang

menyangkut sistem pendidikan.

9. Kategori Masalah Moral Masyarakat

Berita yang menyangkut persoalan yang dihadapi oleh masyarakat tentang

hak-hak asasi dan tanggung jawab etik perorangan, dimasukkan dalam

kelompok ini. Pergerakan hak-hak sipil, bila tidak merupakan bagian dari

perundang-undangan pemerintah, dianggap sebagai

masalah moral

masyarakat. Cerita-cerita atau tajuk-tajuk rencana yang menyangkut tanggung

jawab organisasi-organisasi keagamaan kepada masyarakat, juga dimasukkan

(39)

10. Kategori Ilmu dan Penemuan

Jenis isi ini menyangkut perkembangan teknologi mutakhir di bidang ilmu dan

perindustrian. Berita-berita tentang penemuan-penemuan baru dilain-lain

bidang seperti kesehatan, kegiatan ekonomi, pertahanan dan pencegahan

kecelakaan, dimasukkan dalam kategori tentang ilmu dan penemuan ini bila

mana efek keseluruhannya merupakan penemuan yang bersangkutan dan

bukan sekedar penerapannya dibidang-bidang tersebut.

11. Kategori Hiburan Rakyat

Yang dimasukkan dalam kategori ini ialah hal-hal yang menyangkut cara-cara

rakyat menghibur diri, kecuali melalui seni klasik, seperti bioskop, televesi

(sebagai sarana hiburan) tau olahraga.

Arah opini adalah bentuk opini atau penilaian penulis dalam pembahasannya

terhadap tema-tema atau permasalahan yang diangkat dalam rubrik opini arah opini

juga merupakan penentuan sikap dari penulis terhadap permasalahan yang sedang

dibahas. Menurut Harold Lasswell arah opini dalam tulisan opini surat kabar terbagi

atas tiga kategori yaitu :

1.

Arah Opini Positif

Jika opini atau komentar penulis dalam rubrik opini menyatakan kalimat yang

(40)

2.

Arah Opini Negatif

Jika opini atau komentar penulis tersebut menyatakan kalimat yang menolak,

tidak menyutujui dan menyindir atas masalah yang diangkat dalam rubrik

opini.

3.

Netral

Jika opini atau komentar penulis menyatakan kalimat yang tidak bersikap

mendukung atau menolak. Penulisan dapat berupa saran atau masukan yang

ditujukan kepada objek yang ditulis.

Jenis opini dikategorikan menurut kategorisasi Hitlier Krieghbaurn. Untuk

melihat apa saja jenis opini yang dimuat dalam rubrik opini surat kabar harian Jawa

Pos maka digunakan kategori-kategori yang meliputi :

1.

Argumentasi

Opini yang bersifat argumentatif adalah opini yang berisi tentang pembelaan

terhadap suatu pandangan tertentu. Opini yang bersifat argumentatif disusun

untuk mengajak pembaca. Jenis ini dibuat untuk membahas dan menganalisa

baik-buruknya suatu dampak atau pengalaman suatu kebijakan atau kegiatan.

Argumen-argumen yang diajukan berupa himbauan jelas bertindak atau

isyarat untuk menggiring pembaca kearah jalan pikiran yang dikehendaki oleh

(41)

2.

Informatif

Jenis opini yang bersifat informatif merupakan usaha penulis untuk

memberikan keterangan-keterangan latar belakang tentang hal atau masalah

tertentu kepada pembaca. Dalam opini informatif hanya sedikit menuntun

pembaca kearah suatu pandangan tertentu tetapi secara keseluruhan

memberikan cukup banyak interprestasi. Opini jenis ini sedikit banyak

mencerminkan prasangka-prasangka yang dikandung penulis.

3.

Aneka Rupa

Opini aneka rupa merupakan opini yang berusaha untuk menghibur atau

mengasyikkan pembaca dan bukan memberikan kepada pembaca semacam

interprestasi tentang suatu permasalahan atau upaya mempengaruhi. Jenis

opini ini merupakan jenis yang bukan termasuk jenis argumentatif dan

informatif atau merupakan jenis opini lain-lain.

2.1.5 Analisis Isi

Menurut Wazer dan Wiener (1978) analisis isi dalam Bulaeng (2004) adalah

suatu prosedur sistematika yang disusun untuk menguji isi informasi yang terekam.

Sedangkan menurut Altheide (1996) dalam Kriyantono (2007: 247) mendefinisikan

(42)

Dalam definisi Kerllnger ada tiga konsep yang tercakup didalamnya.

Pertama,

analisis isi bersifat sistematis. Hal ini berarti isi yang akan dianalisa dipilih menurut

aturan-aturan yang ditetapkan secara implisit misalnya: cara penentuan sampel.

Kedua,

analisis isi bersifat objektif.

Ketiga,

analisis isi bersifat kuantitatif (Bulaeng,

2004: 171).

Ada 10 tahap dalam analisis isi menurut Bulaeng (2004) yaitu:

a.

Merumuskan pertanyaan penelitian atau hipotesis

b.

Mendefinisikan populasi yang diteliti

c.

Memilih sampel yang sesuai dari populasi

d.

Memilih dan menentukan unit analisis isi

e.

Menyusun kategori-kategori isi yang dianalisis

f.

Membuat sistem hitungan

g.

Melatih para pengkode dan melakukan studi percobaan

h.

Mengkode isi menurut definisi yang telah ditentukan

i.

Menganalisa data yang sudah dikumpulkan

(43)

Sedangkan tujuan analisis isi ada lima (5) yaitu :

a.

Menggambarkan isi komunikasi

b.

Menguji hipotesis karakteristik-karakteristik suatu pesan

c.

Membandingkan isi media dengan dunia nyata

d.

Melalui

image

suatu kelompok tertentu dan masyarakat

e.

Menciptakan titik awal terhadap studi efek media

2.1.6 Teori Penjagaan Gerbang

Gatekeeper

bisa juga menghentikan sebuah informasi dan tidak membuka

“pintu gerbang” (

gate

) bagi keluarnya informasi yang lain.

Gatekeeper

sangat

menentukan berkualitas tidaknya informasi yang akan disebarkan baik buruknya

dampak pesan yang disebarkannya pun tergantung pada fungsi pentapisan informasi

atau pemalang pintu ini (Nurudin, 2003: 110).

Menurut Fishman, ada kecenderungan studi bagaimana proses produksi berita

dilihat. Salah satunya adalah pandangan seleksi berita. Pandangan seleksi berita

(

selectivity of news

) seringkali melahirkan teori seperti

gatekeeper

. Intinya, proses

produksi berita adalah proses seleksi. Seleksi ini dari wartawan di lapangan yang

akan memilih mana yang penting mana yang tidak, mana peristiwa yang diberitakan

(44)

mana yang perlu ditambah. Pandangan ini mengedalikan seolah-olah ada realitas

yang benar-benar riil yang ada di luar diri wartawan. Realitas yang riil itulah yang

akan diseleksi oleh wartawan untuk kemudian dibentuk dalam sebuah berita

(Eriyanto, 2004: 100).

Peranan penjaga gawang atau

gatekeeper

menurut John R Bittner dalam buku

Nurudin (2004: 115) adalah:

1.

Menyiarkan informasi pada kita

2.

Untuk membatasi informasi yang kita terima dengan mengedit informasi ini

sebelum disebarkan pada kita

3.

Untuk memperluas kuantitas informasi dengan menambahkan fakta dan

pandangan lain

4.

Untuk menginterprestasikan informasi

Terlepas dari konsep

gatekeeping

, isi berita yang ada di media mungkin saja

diperoleh dengan cara dicari, dipesan sebelumnya, atau penemuannya direncanakan

secara sistematis. Kadang-kadang berita harus diolah atau dibentuk oleh redaksi.

Pembentukan berita semacam itu seperti halnya penyeleksian berita, tidak dilakukan

secara acak dan bersifat subjektif. Pembuatannya disesuaikan dengan pola

interprestasu dan relevansinya dengan berbagai institusi birokratis yang menjadi

(45)

dalam McQuail, apa yang diketahui atau dapat diketahui oleh media tergantung pada

kemampuan mengumpulkan informasi dan sumber-sumber informasi dari agen-agen

pencari berita media tersebut (McQuail, 1994: 163).

Gatekeeper

keberadaanya sama pentingnya dengan peralatan mekanisme yang

harus dipunyai media dalam komunikasi massa. Oleh karena itu,

getekeeper

menjadi

keniscayaan keberadaanya dalam media massa dan menjadi salah satu cirinya

(Nurudin, 2004: 30).

2.2

Kerangka Ber fikir

Media massa adalah suatu aspek komunikasi yang penting, terutama pada

masa sekarang ini. Manusia merupakan khalayak sasaran media massa, sehingga

keberadaan media massa senantiasa dituntut untuk mengikuti gerak dan dinamika

individu sebagai kesatuan dalam masyarakat, namun kehadiran media massa akan

dinilai berbeda-beda oleh setiap individu. Surat kabar merupakan salah satu jenis

media cetak yang dinilai lebih

up to date

dalam menyajikan berita-berita yang akan

disampaikan kepada khalayak.

Pada saat ini, surat kabar bukan hanya sekedar untuk mengetahui suatu

peristiwa, mengetahui kejadian yang sedang terjadi, memberikan informasi yang

akurat mengenai perkembangan sutu pengetahuan bahkan bukan hanya penyampaian

pesan searah, tetapi surat kabar juga menampung aspirasi atau opini balikan dari

(46)

masyarakat luas biasa disebut rubrik opini merupakan suatu tempat atau wadah yang

sengaja disediakan oleh lembaga penerbitan surat kabar, sebagai tempat

penampungan aspirasi masyarakat dalam mengeluarkan pendapatnya tentang

berbagai hal kepada pihak lain yang dituju.

Rubrik opini periode Januari 2012 sampai April 2012 pada surat kabar Jawa

Pos dipilih dengan alasan masih mengangkat peristiwa-peristiwa atau

permasalahan-permasalahan yang baru dialami oleh masyarakat, sehingga banyak dimanfaatkan

oleh pembaca sebagai sarana berkomunikasi secara terbuka, diantara penyampai

kritik dan sebagai tempat penyampai rasa ketidakpuasan terhadap sesuatu yang

menjadi sasaran tujuannya. Seperti keluhan mengenai pelayanan umum, kebijakan

pemerintah sampai keluhan konsumen terhadap suatu produk. Berikut adalah

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.J enis Penelitian

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis kuantitatif berdasarkan tatanan analisis. Analisis isi adalah suatu

teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan menngolah pesan atau

suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi

yang terbuka dari komunikator yang dipilih. Peneliti ini menggunakan tipe

penelitian deskriptif, yakni bermaksud menjelaskan dan memberikan

gambaran tentang begaimanakah tema-tema yang muncul setiap harinya

pada surat kabar Jawa Pos.

3.2.Definisi Operasional

3.2.1 Tulisan Opini

Pada pemberitaan surat kabar Jawa Pos biasanya menyediakan satu

halaman penuh yang khusus memuat pendapat atau opini, baik pendapat

umum maupun pendapat penerbit. Halaman ini disebut sebagai halaman

pendapat (opini page) yang bertujuan untuk memisahkan penerbitan antara

(48)

Halaman opini yang tersedia dalam surat kabar Jawa Pos menjadi

wahana atau tempat menuangkan gagasan dan pendapat individu. Dalam surat

kabar Jawa Pos kolom opini ini merupakan bagian dari fungsi kontrol sosial

dengan memuat pendapat masyarakat. Tulisan opini mengangkat tentang

masalah yang sedang terjadi ditengah masyarakat atau mengikuti masalah

yang sedang dimuat dalam media cetak sehingga penulisannya mengikuti

teknik penulisan berita yaitu populer, ringan dan mudah dipahami masyarakat.

3.2.2 Kolom Opini

Kolom opini dalam surat kabar Jawa Pos merupakan suatu tempat

atau wadah yang sengaja disediakan oleh lembaga penerbitan surat kabar Jawa

Pos, sebagai tempat penampungan aspirasi masyarakat dalam mengeluarkan

pendapatnya tentang berbagai hal kepada pihak lain yang dituju.

Kolom ini dibuat sebagai wahana atau tempat untuk menulis karya

tulis yang dapat dibaca oleh masyarakat. Selain itu pendapat atau opini yang

dimuat dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk memecahkan suatu

permasalahan yang ada. Pada perkembangan selanjutnya kolom menjadi

sarana untuk menyatakan isi hati, pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah

yang dihadapi oleh penbaca, tempat untu menyatakan pendapat dan kesan

pribadi kepada masyarakat luas dan sebagai perantara dengan pihak ekskutif,

(49)

3.3. Kategorisasi

Adapun kategorisasi tema yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kategorisasi berita milk Stempel, Holsty dan Neuman (Flournoy, 1989:

26-29), yang telah dilakukan modifikasi atau perubahan-perubahan oleh

penulis yang disesuaikan dengan isi opini dan menjadi kategorisasi opini dan

telah dilakukan uji keterhandalan terhadap kategori tersebut.

Adapun sub ketegori-kategori tema yang terdapat dalam kolom

opini dikategorikan sebagai berikut:

1. Perang, Pertahanan dan Diplomasi

Dalam kelompok ini termasuk isi yang berhubungan dengan pertikaian

bersenjata antara dua negara atau lebih. Isi yang berhubungan dengan

masalah-masalah dan kegiata-kegiatan angkatan pemerintahan, serta

pertahanan negara dan kegiatan-kegiatan resmi dari para duta besar dan

pejabat diplomatik lainnya dan berita-berita mengenai masalah yang

sedang terjadi di luar negeri juga termasuk didalamnya, meliputi:

a. Pertahanan

Pertahanan yang berhubungan dengan masalah kegiatan negara dalam

(50)

b. Diplomasi

Diplomasi berkaitan dengan masalah hubungan diplomatik antar negara

guna menjalin kerjasama yang baik.

2. Politik dan Pertahanan

Setiap persoalan yang berhubungan dengan kegiatan berbagai badan-badan

pemerintah. Pembahasan mengenai perundang-undangan yang disiarkan

melalui media, walaupun menyangkut pokok persoalan lain, dianggap

sebagai hal pemerintah, termasuk didalamnya tentang masalah politik,

meliputi:

a. Partai

Berkaitan dengan kegiatan elit politik dalam pemerintahan guna mencapai

kedudukan yang diinginkan oleh partai politiknya.

b. Politik

Berkaitan dengan kegiatan pemerintah baik pada tingkat nasional dan

daerah. Kegiatan yang dilakukan oleh badan-badan pemerintah maupun

pejabatnya.

c. Pemerintah

Menyangkut persoalan politik dan atau pengangkatan calon atau pejabat

untuk suatu kedudukan tertentu baik yang dilakukan oleh pemerintah

(51)

3. Kegiatan Ekonomi

Dalam kategori ini termasuk cerita-cerita yang ada dasar ekonominya

kecuali belanja pemerintah, seperti perdagangan, keuangan dan perbankan.

Pembahasan kegiatan-kegiatan usaha swasta seperti perluasan

sarana-sarana yang telah ada, masalah pertanian, masalah perindustrian, masalah

perpajakan dan masalah manajemen tenaga kerja, berita tentang

perekonomian dan angkutan nasional meliputi tindakan pemerintah, yaitu

yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah dalam kegiatan

perekonomian.

4. Kejahatan

Kelompok ini menyangkut masalah-masalah pelanggaran hkum dan

penerapan hukum yang bersangkutan. Hal-hal ini seperti peningkatan

tindak kejahatan, pencurian, perampokan penyikasaan, kenakalan remaja

dan lai-lain juga dimasukkan dalam kategori ini, meliputi:

a. Korupsi

Berkaitan dengan tindakan pelanggaran hukum yang menyalahgunakan

dana pemerintah untuk memperkaya siri atau kelompok.

b. Kekerasan

Merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menyakiti orang lain

(52)

c. Kejahatan Media

Berkaitan dengan masalah pelanggaran hukum yang dilakukan melalui

jejaringan sosial.

5. Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat

Berita yang menyangkut tentang penyakit- penyakit tertentu yang

mempunyai dampak umum, berita yang menyangkut badan-badan

kesehatan masyarakat dan tindakan- tindakan yang membahayakan

kesehatan, berita tentang terobosan-terobosan di bidang kesehatan dan

berita tentang kesejahteraan masyarakat seperti berita tentang keluarga

berencana yang ditujukan untuk program kesejahteraan masyarakat,

meliputi:

a. Kesehatan

Berkaitan dengan penyakit dan pengobatannya serta pencegahannya.

b. Kesejahteraan Masyarakat

Masalah-masalah penanganan sosical dan usaha untuk meningkatkan

kemampuan masyarakat dalam bidang tertentu terutama ekonomi.

6. Human Interest

Dalam kategori ini termasuk berita-berita tentang masalah-masalah yang

(53)

kecil yang menyenangkan tentang keganjilan perilaku manusia,

cerita-cerita dengan percakapan dan tindak laku manusia, meliputi:

a. Kelistrikan

Berkaitan dengan masalah listrik yang merupakan aspek penunjang dalam

kehidupan.

b. Kotroversi

Merupakan suatu pemahaman yang berbeda dengan orang lain yang dapat

menimbulkan konflik.

c. Kerukunan Umat Beragama

Berkaitan dengan kegiatan umat beragama dalam menjalankan kehidupan

secara berdampingan dengan agama lain untuk menciptakan kerukunan

umat beragama.

7. Bencana

Kelompok hal ini ihwal ini terdiri dari hal-hal yang menyangkut

pemusnahan secara alamiah atau tidak alamiah dari hidup dan atau harta

manusia, dalam hal ini menyangkut banjir yang sudah terjadi, meliputi:

a. Bencana Alam

Merupakan suatu kejadian alam yang diakibatkan oleh ulah manusia yang

(54)

b. Keadaan Alam

Berkaitan dengan lingkunagn alam sekitar yang mempengaruhi kehidupan

manusia.

c. Perubahan Alam

Berkaitan dengan kejadian alam yang berubah-ubah menurut siklus dan

keadaan alam.

8. Pendidikan

Kelompok menyangkut permasalahanyang berkaitan dengan sistem

pendidikan umum. Dalam kolom opino ini hanya terdapat pendidikan yang

menyangkut sistem pendidikan, meliputi:

a. Mutu Pendidikan

Berkaitan dengan masalah kualitas pendidikan yang baik guna menunjang

kualitas bangsa sehingga menjadi lebih baik.

b. Kegiatan Pendidikan

Berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan dalam bidang pendidikan.

9. Masalah Moral Masyarakat

Berita yang menyangkut persoalan yang dihadapi oleh masyarakat tentang

hak-hak asasi dan tanggung jawab etik perorangan, dimasukkan dalam

(55)

perundang-undangan pemerintah, dianggap sebagai masalah moral

masyarakat. Cerita-cerita atau tajuk-tajuk rencana ysng menyangkut

tanggung jawab organisasi-organisasi keagamaan kepada masyarakat, juga

dimasukkan dalam kategori ini.

10. Ilmu dan Penemuan

Jenis isi ini menyangkut perkembangan teknologi mutakhir di bidang ilmu

dan perindustrian. Berita-berita tentang penemuan-penemuan baru

dilain-lain bidang seperti kesehatan, kegiatan ekonomi, pertahanan dan

pencegahan kecelakaan, dimasukkan dalam kategori tentang ilmu dan

penemuan ini bila mana efek keseluruhannya merupakan penemuan yang

bersangkutan dan bukan sekedar penerapannya dibidang-bidang tersebut.

11. Hiburan Rakyat

Yang dimasukkan dalam kategori ini ialah hal-hal yang menyangkut

cara-cara rakyat menghibur diri, kecuali melalui seni klasik, seperti bioskop,

televisi (sebagai sarana hiburan) tau olahraga.

3.4.Arah Opini

Arah opini adalah bentuk opini atau penilaian terhadap tema-tema

yang diangkat dalam kolom opini. Arah opini tersebut menggunakan

(56)

1. Positif

Jika opini atau komentar penulis dalam kolom opini menyatakan kalimat

yang mendukung atau menyetujui masalah yang diangkat aleh redaksi

Jawa Pos.

2. Negatif

Jika opini atau komentar penulis tersebut menyatakan kalimat yang

menolak, tidak menyetujui dan menyindir atas masalah yang diangkat

dalam kolom opini.

3. Netral

Jika opini atau komentar penulis menyatakan kalimat yang tidak berikap

mendukung atau menolak. Penulisan dapat berupa saran atau masukan

yang ditujukan kepada obyek yang ditulis.

3.5.J enis Opini

Jenis opini dikategorikan menurut kategorisasi Hitlier

Krieghbaurn. Untuk melihat apa saja jenis opini yang dimuat dalam kolom

opini surat kabar harian Jawa Pos maka dig

Gambar

Tabel 4.1
Tabel 4.2 Kategori Tema Perang, Pertahanan, Dan Diplomasi
Tabel 4.3 Kategori Tema Politik Dan Pemerintahan
Tabel 4.4 Kategori Kegiatan Ekonomi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan keterampilan dan pemahaman mengenai berbagai aspek kependidikan dan pemberian berbagai bentuk program layanan Bimbingan dan

Hak-hak anak diatur didalam Konvensi Hak Anak yang menjadi acuan perlindungan hak anak secara internasional.Di Indonesia perlindungan terhadap hak-hak anak diatur dalam UU No 23

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah : i) untuk membandingkan proses pengolahan air limbah secara kimia dan fisika, ii) mengetahui kandungan parameter pencemar air limbah

[r]

Sekretaris UPT Penjaminan Mutu Universitas Negeri Malang pada diktum kesatu bertugas membantu Rektor bekerjasama dengan Ketua UPT SPM dalam. menunjang keberhasilan

[r]

terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. 107) metode penelitian eksperimen adalah metode.. penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Akuntansi manajemen merupakan suatu sistem pengelolahan informasi keuangan yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan bagi kepentinga n pemakai