Pos Per iode Bulan J anuari 2012 Sampai Bulan Apr il 2012)
S K R I P S I
Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Persyar atan Dalam Memperoleh Gelar Sar jana Sosial
J urusan Ilmu Komunikasi
O l e h :
NIKEN INDIRASTUTI
0743010337
YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN & PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN" J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Pos Per iode Bulan J anuari 2012 Sampai Bulan Apr il 2012)
S K R I P S I
O l e h :
NIKEN INDIRASTUTI
0743010337
YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN & PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN" J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Bulan J anuari 2012 Sampai Bulan April 2012)
OLEH
NIKEN INDIRASTUTI
NPM. 0743010337
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Proposal
Menyetujui,
Pembimbing Utama
Ir. Didiek Tranggono, M. Si
NIP. 19581225 199001 1001
Mengetahui,
Ketua Program Studi
J uwito, S.SOS, M. Si
NPT. 3 6704 95 00361
(Studi Deskr iptif Analisis Isi Dalam Rubr ik Opini Pada Sur at Kabar J awa
Pos Per iode Bulan J anuar i 2012 Sampai Bulan Apr il 2012)
Diajukan Oleh :
NIKEN INDIRASTUTI
0743010337
Telah Dipertahankan Dihadapan Dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 13 Juni 2012
Tim Penguji :
Pembimbing Ketua
Ir. Didiek Tranggono¸M.Si Ir. Didiek Tranggono¸M.Si
NIP. 19581225 199001 1001 NIP. 19581225 199001 1001
Sekretaris
Dra. Dyva Clar etta, M.Si NPT. 3660 190 0251
Anggota
Dra. Herlina Suksmawati, M.Si NIP. 19641225 199309 2001
Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi
(Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Bulan Januari 2012 Sampai Bulan April 2012)
Penelitian ini dilakukan pada rubrik opini koran Jawa Pos. Dalam penelitian rubrik opini periode Januari 2012 sampai bulan April 2012 pada surat kabar Jawa Pos dipilih dengan alasan bahwa rubrik pada bulan tersebut masih mengangkat peristiwa- peristiwa atau permasalahan- permasalahan yang baru dialami oleh masyarakat.
Sumber atau teori yang terdapat pada penelitian ini adalah teori yang dikemukakan oleh Flournoy dalam Kriyantono (2006: 237-239) tentang kategori pengelompokkan tema- tema opini yang terdiri dari 11 kategori.
Arah opini yang terdapat dalam rubrik opini surat kabar Jawa Pos bulan Bulan Januari 2012 sampai dengan April 2012 kebanyakan memiliki arah negatif, yang ditunjukkan untuk mengkritik atau menolak suatu kegiatan atau keputusan yang dirasa kurang tepat dilakukan oleh pihak yang menjadi obyek yang diopinikan. Untuk jenis opini yang disajikan kebanyakan berjenis informatif, yang merupakan usaha penulis untuk memberikan keterangan- keterangan latar belakang tentang hal atau masalah tertentu kepada pembaca.
ABSTRACT
SHEILA CARLINA. RUBRIC CONTENT ANALYSIS ON NEWSPAPER OPINION JAVA POS TO-MONTH PERIOD JANUARY 2012 APRIL 2012 (Study Descriptive Content Analysis Opinion On The Rubric Newspapers Java Post Period Month January 2012 until April 2012)
The research was conducted at Java Post newspaper opinion column. In the opinion section studies the period January 2012 until April 2012 at Java Post newspaper was chosen on the grounds that the rubric for the month was lifted events or new problems experienced by the community.
Source or theory contained on this research is the theory propounded by Flournoy in Kriyantono (2006: 237-239) about the themes category grouping that consists of lots 11 categories.
KABAR J AWAPOS PERIODE J ANUARI 2012 SAMPAI BULAN APRIL 2012” (Studi
Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar J awa Pos Periode Bulan
J anuari 2012 Sampai Bulan April 2012) dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir, Didiek Tranggono, M.Si selaku Dosen
Pembimbing Utama yang telah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan bimbingan,
nasehat serta motivasi kepada penulis. Selain itu penulis juga menerima bantuan dari berbagai
pihak, baik itu berpa moril, spiritual maupun materiil. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1.
Ibu Ec. Hj. Suparwati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2.
Bapak Juwito, S.Sos, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
3.
Dosen-dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, terima kasih untuk segala ilmunya.
4.
Kedua Orang Tuaku yang tidak berhenti memberikan dukungan serta doanya selama
ini.
5.
Sahabat-sahabatku yang selalu mendukung dan memberi masukan dalam pengerjaan
Surabaya, 19 April 2012
HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
ABSTRAKSI ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 9
1.3 Tujuan Penelitian ... 10
1.4 Manfaat Penelitian ... 10
1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 10
1.4.2 Kegunaan Praktis ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12
2.1 LandasanTeori ... 12
2.1.1 Surat Kabar Sebagai Media Komunikasi Massa ... 12
2.1.2 Elemen-Eleman Dalam Jurnalistik ... 15
2.1.3 Tulisan Opini Dalam SuratKabar ... 20
2.1.4 Penertian Berita ... 22
2.1.5 Jenis-Jenis Berita ... 24
2.1.6 Kategorisasi ... 25
2.1.7 Analisis Isi ... 32
2.1.8 Teori Penjagaan Gerbang ... 34
2.2 KerangkaBerpikir ... 36
BAB III METODE PENELITIAN ... 39
3.1 Jenis Penelitian ... 39
3.2 Definisi Operasional ... 39
3.2.1 Tulisan Opini ... 39
3.6 Unit Analisis ... 50
3.7 Corpus ... 50
3.8 Populasi, Sampel dan TeknikPenarikan Sampel ... 51
3.8.1 Populasi ... 51
3.8.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 51
3.9 Teknik Pengumpulan Data ... 52
3.10 Metode Analisis Data ... 53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 55
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 55
4.2 Penyajian Dan Analisis Data ... 56
4.2.1 Analisis Tema Dan Sub Tema Rubrik Opini Jawa Pos ... 56
4.2.2 Analisis Arah Opini Pada Rubrik Opini ... 94
4.2.3 Analisis Jenis Opini Pada Rubrik Opini ... 101
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 106
5.1 Kesimpulan ... 106
5.2 Saran ... 107
DAFTAR PUSTAKA ... 109
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Media massa adalah salah satu aspek komunikasi yang penting,
terutama pada masa sekarangini. Manusia merupakan khalayak sasaran
media massa, sehingga keberadaan media massa senantiasa dituntut untuk
mengikuti gerak dan dinamika individu sebagai kesatuan dalam
masyarakat, namun kehadiran media massa akna dinilai berbeda-beda
oleh setiao individu. Untuk memberikan pelayanan informasi kepada
masyarakat, media massa (pers) diharapkan mampu mencerdaskan
masyarakat melalui muatan informasi yang memiliki kebenaran,
kepentingan dan manfaat untuk masyarakat.
Kehadiran media massa tersebut dalam kehidupan masyarakat
tidak dapat diabaikan peranannya dalam mengubah budaya yang ada.
Bagaimana media massa dapat mengembangkan norma-norma sosial,
membentuk interaksi sosial, melakukan kontrol sosial, dan menimbulkan
perubahan sosial juga bagaimana tujuan utama media massa yang
bersangkutan. Salah satu media massa yang dapat menyajikan informasi
secara aktual adalah surat kabar. Isi surat kabar senantiasa apa yang benar
terjadi dalam masyarakat sebagai peristiwa fisik yang menempati ruang
dan waktu maupun sebagai kejadian abstrak yang mengambil tempat di
berperan penting dalam memenuhi kebutuhan akan informasi, dan anggap
dapat menumbuhkan kesadaran pada masyarakat tentang
program-program pemerintah dalam pembangunan di segala bidang kehidupan.
Kemampuan pers dalam penyebaran informasi memang tidak diragukan
lagi, pers yang berfungsi sebagai penyebar informasi dapat
menyampaikan berita-berita aktual tentang kondisi pemerintah dan
pembangunan masyarakat secara luas. Media massa cetak seperti surat
kabar, pesan-pesannya dapat dibaca kapan dan dimana saja serta dapat
diulang-ulang. Dengan demikian media cetak memiliki sifat menguasai
waktu, adapun kelemahannya adalah terletak pada sistem distribusinya
karena harus melalui transportasi darat, laut dan udara (Panuju, 2002:52).
Komunikasi adalah dasar dari kehidupan manusia yang dibutuhkan
dalm rangka bersosialisasi dengan sesamanya. Sebagai kebutuhan
esensial dan seiring dengan berkembangnya pengetahuan manusia, maka
proses komunikasi yang dilakukan manusia membutuhkan media
komunikasi yang mampu mendukung tercapainya proses tersebut. Media
atau saluran komunikasi merupakan sesuatu yang digunakan sebagai alat
penyampaian atau pengiriman pesan, misalnya surat kabar, majalah,
radio, televisi dan telepon.
Media komunikasi banyak jumlahnya, mulai dari yang tradisional
sampai yang modern, misalnya kentongan, bedug, pagelaran kesenian,
surat, papan pengumuman, telepon, telegram, pamflet, poster, spanduk,
diklarifikasikan sebagai media tulisan atau cetakan, visual, aural dan
audio visual. Untuk mencapai sasaran komunikasi dapat memilih salah
satu atau gabungan dari beberapa media, tergantung pada tujuan yang
akan dicapai, pesan yang akan disampaikan dan teknik yang akan
dipergunakan (Effendy, 2003: 37).
Pesan melalui media cetak diungkapkan dengan huruf-huruf mati,
yang baru menimbulkan makna apabila khalayak berperan secara aktif.
Karena itu berita, tajuk rencana, artikel, dan lain-lain, pada media cetak
harus disusun sedemikian rupa, sehingga mudah dicerna oleh khalayak.
Kelebihan media cetak lainnya ialah bahwa media ini dapat dikaji ulang,
didokumentasikan dan dihimpun untuk kepentingan pengetahuan serta
dapat dijadikan bukti otentik yang bernilai tinggi (Effendy
2000:313-314).
Beberapa kelebihan dari surat kabar diantaranya yaitu bisa
disimpan lebih lama atau dapat diulang dan jelas, berbeda dengan media
elektronik yang hanya bisa menginformasikan sepintas dan membutuhkan
perhatian dari komunikan untuk bisa memahami isi dan pesan. Pada saat
ini surat kabar bukan hanya sekedar untuk mengetahui suatu peristiwa,
mengetahui kejadian yang sedang terjadi, memberikan informasi yang
akurat mengenai perkembangan suatu pengetahuan bahkan bukan hanya
penyampai pesan searah, tetapi surat kabar juga menampung aspirasi atau
opini balikan dari pembacanya. Artinya bahwa surat kabar merupakan
redaksi dengan pihak komunikan yaitu pembacanya. Selain itu,
masyarakat luas berharap agar surat kabar dapat berfungsi sebagai
mediasi yaitu sebagai penengah atau penghubung dalam menyelesaikan
atau memecahkan suatu permasalahan. Perkembangan surat kabar di
Indonesia yang cukup pesat dengan banyaknya surat kabar yang muncul
dan banyak juga surat kabar atau koran yang tidak dapat bertahan hingga
bangkrut membuktikan bahwa persaingan antar media terutama surat
kabar sangat ketat sekali. Hal ini berdampak pada isi berita hingga
rubrik-rubrik yang dimunculkan oleh redaksi setiap harinya. Dengan
memunculkan rubrik-rubrik baru yang dapat menarik perhatian pembaca
akan membuat surat kabar tersebut untuk tetap bertahan dalam persaingan
yang ketat. Rubrik-rubrik tersebut akan mendorong pembaca untuk
membeli atau bahkan meningkatkan pendatan surat kabar melalui iklan
karena memiliki jumlah pembaca yang cukup besar.
Surat kabar Jawa Pos yang beridri sejak 1 Juli 1949, dalam setiap
harinya terbit kurang lebih sebanyak 50 halaman dimana terbagi atas
kurang lebih 3 bagian yaitu bagian utama atau berita-berita utama
nasional dan internasional, Ekonomi-bisnis dan Olah raga. Dalam berita
utama terdapat halam opini yang merupakan tulisan atau artikel yang
ditulis baik oleh masyarakat ataupun redaksi yang bersifat subyektif yang
sangat berbeda sekali dengan berita yang bersifat obyektif. Rubrik opini
sendiri juga dapat digunakan sebagai media untuk menyalurkan opini
Rubrik opini ini pula yang dijadikan sebagai umpan balik (feedback) bagi
pengelola penerbitan pers untuk mengetahui sejauh mana berita atau
informasi itu disajikan dibaca atau ditanggapi pembacanya.
Ruangan atau tempat khusus yang berisi opini pembaca bagi
masyarakat luas biasa disebut dengan rubrik opini. Rubrik opini
merupakan suatu tempat atau wadah yang sengaja disediakan oleh
lembaga penerbitan surat kabar, sebagai tempat penampungan aspirasi
masyarakat dalam mengeluarkan pendapatnya tentang berbagai hal
kepada pihak lain yang dituju. Pada awalnya rubrik opini bertujuan untuk
memperoleh saran dari pembaca terhadap berita, artikel dan informasi
juga untuk memperoleh kesan dan pesan dari pembaca. Sedangkan dari
pihak surat kabar, rubrik opini digunakan sebagai koreksi diri atas apa
yang telah mereka sajikan sebagai penyalur berita. Namun pada
perkembangan selanjutnya rubrik menjadi sarana untuk menyatakan isi
hati, pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah yang dihadapi oleh
pembaca, tempat untuk menyatakan pendapat dan kesan pribadi kepada
masyarakat luas dan sebagai perantara dengan pihak eksekutif,
pemerintah atau dengan masyarakat luas.
Opini sangat diperlukan karena opini merupakan sarana untuk
menyampaikan ide, gagasan, kritik dan saran kepada sistem kehidupan
bermasyarakat yang merupakan kontrol bagi pelaksanaan pemerintahan.
Dalam menulis artikel atau opini dapat disebut juga sebagai karya
tulis untuk surat kabar maka diperlukan beberapa unsur salah satunya
adalah orisinalitas atau keaslian karya tulis tersebut, bukan hasil
menjiplak atau membajak karya orang lain. Dalam dunia intelektualisme
dan jurnalistik, plagiat merupakan sebuah dosa besar sehingga harus
dihindari dengan menguasai etika penulisan dan pengutipan (Sumandiria
2004: 7).
Begitu banyaknya permasalahan yang bermunculan akhir-akhir ini
(pendidikan, agama, ekonomi, politik dan sebagainya) mengakibatkan
masyarakat luas berlomba dalam menuangkan aspirasinya. Tampak
terlihat peranan surat kabar khususnya rubrik opini mempunyai andil
yang besar bagi masyarakat. Hal ini diharapkan, mampu untuk
menciptakan iklim atau arus informasi yang dapat mendorong terjadinya
interaksi timbal balik secara terbuka dan bertanggung jawab, antar pribadi
atau kelompok dengan lembaga atau badan usaha baik milik pemerintah
atau swasta.
Analisis isi sering dipakai untuk mengkaji pesan-pesan media.
Oleh karena metode ini adalah suatu cara untuk menguji isi secara
kualitatif, keyakinan-keyakinan dan kepentingan-kepentingan para editor
dan penerbit-penerbit, kecenderungan para pembaca (berdasarkan asumsi
bahwa bahan-bahan yang diterbitkan secara berhasil bagi sesuatu
yang bersangkutan). Dalam buku Flournoy (1989: 13) ditulis tentang
asumsi teknik analisis isi:
a. Bahwa kesimpulan antara kesimpulan dan isi, serta antara isi dan efek
dapat ditarik secara sah dan hubungan sebenarnya ditetapkan.
b. Bahwa pengkajian isi nyata adalah sangat berarti, kategori-kategori
dapat dibuatkan pada isi yang sesuai dengan arti. Yang dimaksud oleh
komunikator dan dimengerti oleh para pembaca.
c. Bahwa uraian isi komunikatif adalah sangat berarti. Asumsinya
mengandung arti bahwa frekuensi kejadian dari berbagai sifat isu itu
sendiri merupakan faktor penting dalam proses komunikasi dalam
keadaan tertentu.
Analisis isi terhadap rubrik opini dapat memberikan cara yang
relatif untuk mendekati pengukuran yang obyektif terhadap
kecenderungan-kecenderungan sosial yang terdapat dalam rubrik opini
tersebut. Nilai-nilai sosial, tujuan, motivasi dan perasaan maupun
fenomena-fenomena yang ada di masyarakat dapat diselidiki dengan baik.
Ini dapat dilakukan pada satu waktu tertentu atau dalam serangkaian waktu
untuk membuktikan bahwa perubahan-perubahan dan
kecenderungan-kecenderungan sedang terjadi di masyarakat (Sudiman, 1991: 51).
Rubrik opini di harian Jawa Pos merupakan halaman khusus yang
disediakan untuk pembaca atau masyarakat sehingga dapat
menginspirasikan pendapat, saran, kritik, problem pemerintah, pelayanan
Disamping itu hal yang mendasari untuk menganalisa rubrik opini pada
surat kabar Jawa Pos dengan menggunakan teknik analisis isi kuantitatif
sebab menurut Berelson dan Kerlinger, analisis isii merupakan suatu
metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara
sistematik, objektif dan kualitatif terhadap pesan yang tampak
(Krisyantono, 2007: 228). Dengan menggunakan teknik analisis isi,
peneliti dapat menganalisa isi berita utama surat kabar Jawa Pos dengan
menlakukan kategorisasi tema-tema berita. Kategorisasi yang digunakan
adalah kategorisasi yang dipilih oleh peneliti. Tema-tema yang terdapat
dalam rubrik opini tersebut kemudian dikategorikan menjadi : 1) Perang,
pertahanan dan diplomasi 2) Politik dan pertahanan 3) Kegiatan
ekonomi 4) Kejahatan 5) Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat 6) Ilmu
dan penemuan 7) Human Interest.
Surat kabar Jawa Pos sebagai produsen informasi dan berita selalu
menerbitkan tajuk rencana yang sarat dengan fakta, serta lugas dalam
membuat interpretasi serta memberikan opini, yang dibutuhkan dan
bernilai berita bagi pembaca, baik yag bersifat human interest maupun
berita umum. Agar mencapai sasaran maka peneliti akan membatasi
periode penelitian yakni mulai bulan Januari 2012 sampai bulan April
2012.
Rubrik opini periode Januari 2012 sampai bulan April 2012 pada
surat kabar Jawa Pos dipilih dengan alasan bahwa rubrik pada bulan
permasalahan-permasalahan yang baru dialami oleh masyarakat, seperti berita yang
hangatnya ini adalah kenaikan BBM karena harga minyak dunia naik,
untuk minyak mentah naik dari 122,17 Dollar AS per barrel pada februari
lalu sekarang naik hingga 128,14 Dollar AS per barrel. Kenaikan harga
minyak dunia diakibatkan beberapa faktor, yaitu ekspor minyak mentah
Iran Maret 2012 dilaporkan menurun hingga 300.000 per barrel sebagai
imbas konfrontasi Iran dengan negara-negara Barat akibat isu nuklir. Oleh
sebab itu banyak dimanfaatkan oleh pembaca sebagai sarana
berkomunikasi secara terbuka, diantara penyampai kritik dan sebagai
tempat penyampai rasa ketidakpuasan terhadap sesuatu yang menjadi
sasaran tujuannya. Seperti keluhan mengenai kebijakan pemerintah dalam
menaikkan harga premium sebanyak Rp 1.500,- per liter. Banyak
masyarakat dan wakil rakyat yang pro dan kontra dengan kebijakan
tersebut.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
penelitian selanjutnya untuk menambah jumlah berita yang akan dianalisis
dan bagi fakultas dapat menambah pembendaharaah perpustakaan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
1.2Perumusan Masalah
berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut diatas, maka
1. Tema opini apa yang paling sering diangkat dalam rubrik opini di surat
kabar Jawa Pos periode Januari 2012 sampai bulan April 2012 ?
2. Arah opini terhadap permasalahan yang sedang diangkat dalam rubrik
opini ?
3. Jenis opini dalam rubrik opini ?
1.3Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan tersebut diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui tema berita apa yang paling sering diangkat dalam
rubrik Opini pada surat kabar Jawa Pos bulan Januari 2012 sampai bulan
April 2012.
2. Untuk mengetahui arah opini terhadap permasalahan yang sedang diangkat
dalam rubrik opini.
3. Untuk mengetahui jenis opini dalam rubrik opini.
1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Dapat memberikan masukan bagi pengembangan kajian
komunikasi massa pada bidang jurnalistik khususnya pada studi analisis isi
1.4.2 Kegunaan Pr aktis
Memberikan landasa pemikiran dan pertimbangan bagi pengelola
media massa dalam penerbitannya. Dalam hal ini isi dan tema laporan utama,
hendaknya sesuai dengan kebutuhan dan pemenuhan informasi terhadap semua
permasalahan yang terjadi dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat (yang
2.1
Landasan Teori
2.1.1 Surat Kabar Sebagai Media Komunikasi Massa
Menurut warner L. Saverin dan James W. Tankard Jr, pengertuan dari
komunikasi massa adalah : sebagian keterampilan, sebagian seni dan sebagian
ilmu. Ia adlah keterampilan dalam pengertian bahwa ia meliputi kemera televisi,
mengoperasikan
tape recorder
atau mencatat ketika berwawancara. Ia adalah seni
dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan-tantangan kreatif seperti menulis
skrip untuk program televisi, mengembangkan tata letak yang estetis untuk iklan
majalah atau menampilkan teras berita yang memikat bagi sebuah kisah berita. Ia
adalah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip-prinsip tentang
bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat dilakukan dan dipergunakan
untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik (Effendy, 1994: 21).
Dari pengertian diatas, komunikasi massa dapat diartikan sebagai
media untuk menetapkan ketrampilan, seni dan ilmu pengetahuan dalam
menuangkan gagasan dan ide yang dapat dipergunakan untuk menjunjung
Media cetak seperti surat kabar memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan media massa lain. Keunggulan yang pertama yaitu, informasi yang
disampaikan surat kabar merupakan hasil peliputan terbaru. Hal ini dimungkinkan
karena surat kabar terbit setiap hari (harian), berbeda dengan majalah dan tabloid
setiap minggu atau setiap bulan. Sehingga dengan demikian perkembangan berita
dapat segera diamati. Kedua yaitu, berita dapat disampaikan secara mendetail
tanpa kehilangan perhatian pembaca. Informasi disajikan dalam bentuk tulisan
yang mudah dipahami sehingga berita atau pesan yang disampaikan dapat
dimengerti. Ketiga yaitu, harga surat kabar relati lebih murah dibandingkan
dengan harga media massa lain, sehingga dapat dibaca oleh berbagai lapisan
ekonomi masyarakat (Siregar, 2004: 152).
Untuk dapat menjalankan fungsi-fungsinya surat kabar mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Publicity
Informasi atau berita yang terdapat dalam surat kabar ditujukan untuk umum
atau khalayak yang harus sesuai dengan fakta isi surat kabar terdiri dari
berbagai hal yang erat kaitannya dengan kepentingan umum. Ditinjau dari
halamannya, jika surat kabar memiliki halaman banyak, isinya dengan
2.
Periodecity
Keteraturan terbitnya surat kabar bisa satu hari satu kali atau seminggu sekali.
Penerbitan lainnya seperti buku misalnya, tidak disebarkan secara periodik,
tidak teratur karena terbitnya hanya satu kali. Surat kabar terbit secara teratur,
terus menerus dan terbit dalam jangka waktu tertentu, baik harian dan tengah
mingguan.
3.
Universality
Surat kabar memberikan berita atau informasi tentang segala aspek kehidupan
manusia serta hal-hal yang terjadi di seluruh dunia.
4.
Actuality
Informasi atau berita yang disampaikan merupakan peristiwa atau hal-hal
yang sedang terjadi, menarik minat serta rame dibicarakan orang. Tetapi yang
dimaksud dengan aktualitas sebagai ciri surat kabar adalah, pertama yaitu,
kecepatan laporan tanpa mengesampingkan kebenaran berita (Effendy, 2000:
91-92).
Sebagai lembaga penerbitan, surat kabar dikategorikan sebagai media
cetak yang memuat berbagai macam informasi, dan informasi tersebut yang
1.
Berita
Menurut Erick C Hepwood, berita adalah laporan pertama dari kejadian
yang penting dan menarik perhatian unum.
2.
Opini
Terdiri dari artikel (kolomdan tajuk rencana), karikatur, pojok dan surat
pembaca.
3.
Feature
Merupakan karangan khas yang tidak tunduk pada teknik penulisan dan
penyajian fakta, sifatnya hanya menghibur.
4.
Iklan
5.
Foto
Subyek yang menjadi penelitian ini adalah surat kabar Jawa Pos yang
terbit pagi hari, dimana surat kabar tersebut memuat beragam informasi
dan aspirasi pembaca yang disusun dalam rubrik khusus yaitu surat
pembaca.
2.1.2 Elemen-Elemen Dalam J urnalistik
Bill Kovach dan Tom Rositel
Elements of Journalism: What News
merumuskan sembilan elemen jurnalisme. Bebagai elemen ini merupakan dasar
jurnalisme agar dapat dipercaya masyarakat Kovach dan Rositel, “
The purpose of
journalism, is to provide people with the information they need to be free and
self-governing
”. kebijakan utama jurnalisme ialah menyampaikan informasi yang
dibutuhkan masyarakat hingga leluasa dan mampu mengatur dirinya. Beberapa
elemen jurnalisme :
a.
Menyampaikan kebenaran, kebenaran yang dimaksud ialah kebenaran
fungsional. Bukan kebenaran yang dicari oleh orang-orang filsafat, bukanlah
kebenaran mutlak apalagi kebenaran Tuhan. Kebenaran fungsional berarti
kebenaran yang terus menerus dicari. Kebenaran mengenai, misalnya :
harga-harga bahan pokok saat ini, nilai kurs mata uang atau hasil pertandingan
olahraga. Pada intinya, kebenaran dalam jurnalisme bukan kebenaran religius,
ideologis, ataupun filsafat. Juga tidak menyangkut kebenaran berdasar
pandangan seseorang. Sebab, pemberitaan seorang wartawan dapat memiliki
bias. Latar belakang sosial, pendidikan, kewarganegaraan, kelompok etnik
atau agama yang dianut wartawan mempengaruhi laporan berita yang
dibuatnya. Wartawan berkemungkinan menafsirkan “kebenaran” sebuah fakta
secara berbeda-beda satu sama lainnya.
b.
Memiliki loyalitas kepada masyarakat, ini memaknakan kemandirian
jurnalisme. Ini berarti membuat resensi film yang jujur (bukan pesanan),
atau membuat liputan yang tidak didasari kepentingan pribadi atau
kepentingan relasi tertentu. Selain itu, pemberitaan disampaikan juga tidak
dibayang-bayangi kepentingan bisnis dari pemilik media. Para jurnali bekerja
atas komitmen, kebenaran, nilai yang diyakini, sikap kewenangan dan
profesionalisme yang telah diakui publik.
c.
Memiliki disiplin untuk melakukan verifikasi, ini berarti kegiatan menelusuri
sekian saksi untuk sebuah peristiwa, mencari sekian banyak narasumber dan
mengunkap sekian banyak komentar. Verifikasi juga berarti memilah
jurnalisme dari hiburan, propaganda, fiksi dan seni. Hiburan (
infotaintment
)
tertuju pada hal-hal yang menyenangkan semata. Propaganda mengkerangka
fakta (persuasi dan manipulasi) demi kepentingan tertentu fiksi memfokus
kesan personalitas pengarang. Jurnalisme ialah melaporkan segala apa yang
terjadi setepat mungkin.
d.
Memiliki kemandirian terhadap apa yang diliputnya, ini berarti tidak menjadi
konsultan diam-diam, penulis pidato atau mendapat uang dari pihak-pihak
yang diliput. Arti lainnya lagi, menunjukkan kredibilitas kepada berbagai
pihak, melalui dedikasi terhadap akurasi, verifikasi dan kepentingan publik.
Atau kemandirian melakukan kegiatan jurnalisme dengan ketaatan dan
penghormatan yang tinggi pada prinsip kejujuran, kesetiaan pada rakyat serta
kewajiban memberi informasi dan bukan manipulasi. Bekerja atas dasar
e.
Memiliki kemandirian untuk menggunakan kekuasaan, elemen ini bukan
berarti pekerja wartawan itu mengganggu orang yang tengah berbahagia
dengan berita-berita buruk bukan menunggangi keburukan masyarakat. Juga,
bukan memerankan
watchdog
dengan tujuan melaporkan sesuatu yang
sensasional daripada melayani masyarakat. Apalagi mengatasnamakan
wathcdog
untuk kepentingan bisnis media.
f.
Menjadi jurnalisme sebagai forum bagi kritik dan kesepakantan publik.
Elemen ini merpakan media penyedia ruang kritik dan kompromi kepada
publik. Ketika sebuah berita dilaporkan, media berarti mengingatkan
masyarakat akan terjadi sesuatu. Selain berita, media juga menyediakan ruang
analisis untuk membahas peristiwa tersebut , baik yang disampaikan oleh
redaksi media artikel (komentar atau surat kabar) yang berisikan opini pribadi
dari masyarakat sendiri.
g.
Jurnalisme harus dapat menyampaikan sesuatu secara menarik dan relevan
kepada publik. Elemen ini mewajibkan media untuk melaporkan berita
dengan cara yang menyenangkan, mengasyikkan dan menyentuh sensasi
masyarakat. Ditambah pula yang dilaporkan itu mesti merupakan sesuatu
yang paling penting dan bermanfaat bagi masyarakat, dengan kata lain media
harus mampu menggabungkan kemampuan mendongeng dengan memberi
informasi kepada masyarakat, cara mendongeng dalam jurnalistik mempunyai
tentang lingkungannya. Maka itulah, media menugaskan awak redaksi untuk
mencari, menemukan dan mencatat informasi yang benar-benar dibutuhkan
masyarakat pada waktu itu agar dapat mengembangkan kehidupan
bermasyarakat dengan baik. Setelah itu islsh melaporkan menjadi materi yang
bermakna, relevan dan menarik untuk diikuti.
h.
Jurnalisme mempunyai kewajiban membuat berita secara komprehensif dan
proposional. Mutu jurnalisme amat tergantung pada kelengkapan dan
proposionalitas yang dikerjakan medi, dalam elemen ini mengingatkan media
agar tidak
jor-joran
meliputi sensasi acara pengadilan atau skandal selebritis
secara
jor-joran
, berlebihan, hanya untuk tujuan menaikkan
rating
, oplah atau
ikalan, apalagi melaporkan dengan tidak verifikasi, pengecekan silang atau
wawancar ke berbagai pihak terkait.
i.
Memberikan keleluasaan wartawan untuk mengikuti nurani mereka. Ini terkait
dengan sistem dam manajemen media yang memiliki keterbukaan.
Keterbukaan ini berguna untuk mengatasi kesulitan dan tekanan wartawan
dalam membuat berita secara akurat, adil, imbang,
independent
, berani dan
bertanggung jawab kepada masyarakat. Media harus memberi ruang bagi
2.1.3 Tulisan Opini Dalam Surat Kabar
Surat kabar sebagai media cetak memiliki strategi dalam menyuguhkan
informasinya melalui rubrikasi sehingga dapat menarik perhatian dan minat dari
pembaca. Rubrikasi merupakan pengelompokan pesan-pesan yang disuguhkan
berdasarkan bidang seperti berita utama, politik, ekonomi, olahraga dan sebagainya
atau berdasarkan lingkup geografis seperti rubrikasi nasional, internasional dan
sebagainya dengan tujuan untuk mensistematiskan informasi dan mempermudah
pembaca dalam mencari informasi (Panuju, 2005: 95-96).
Sebagian besar media massa menyediakan rubrik khusus yang ditulis oleh
masyarakat luas. Dalam rubrik ini merupakan analisis atau paparan yang mendalam
dan kritis serta disertai solusi dan prediksi terhadap suatu bidang atau masalah
tertentu. Opini dalam penerbitan pers dapat berasal dari masyarakat luas yang disebut
pendapat umum dan yang berasal dari penerbitannya sendiri yang dikenal sebagai
pendapat redaksi.
Pada penerbitan surat kabar biasanya menyediakan satu halaman penuh yang
khusus memuat pendapat atau opini, baik pendapat umum maupun pendapat penerbit.
Halaman ini disebut sebagai halaman pendapat (
opini page
) yang bertujuan untuk
memisahkan pemberitaan antara fakta dan opini, tetapi dalam perkembangannya
muncul juga berita yang bernuansakan opini di halaman-halaman utama (Djuroto,
Tulisan opini ini kemudian mengalami perkembangan yang cukup luas
bahkan telah membentuk dan membangun komunitas tersendiri. Halaman opini yang
tersedia dalam surat kabar menjadi wahana atau temoat menuangkan gagasan dan
pendapat individu. Nama penulis yang dicantumkan dalam tulisan opini, dapat
mengangkat kepopuleran penulisannya dan juga mendapatkan honorarium yang
lumayan sehingga kegiatan menulis opini dapat dijadikan sebagai pekerjaan
sampingan. Bahkan penghasilan dari menulis opini lebih banyak daripada
menerbitkan buku, maka para intelektual lebih banyak daripada menerbitkan buku,
maka para intelektual lebih memilih menulis opini daripada menerbitkan buku.
Dalam menulis buku dituntut untuk membaca banyak buku sebagai referensi
yang membutuhkan waktu yang lama. Hal ini belum ditunjang dengan royalti menulis
buku yang sangat kecil. Sedangkan dalam menulis opini tidak membutuhkan waktu
yang lama, dengan membaca dua atau tiga buku saja sebagai referensi sudah cukup.
Setelah tulisan opini tersebut dimuat dalam surat kabar maka honorarium yang
diterima lumayan dalam jangka waktu pendek.
Dalam rubrik opini ini surat kabar bermaksud menyampaikan informasi
tentang suatu analisis yang mempunyai perspektif keilmuan tertentu, tetap disajikan
dengan cara dari subtansi dan relasi logika yang dipergunakan dengan masalah yang
disajikan. Hal ini memberikan wawasan yang lebih komprehensif kepada masyarakat
opini tidak menutup kemungkinan terjadinya polemik dari banyak penulis yang
mempunyai pendapat atau sudut pandang yang berbeda.
Keadaan semacam itu bisa menimbulkan kebingungan dalam masyarakat,
tetapi pada hakekatnya mengandung pembelajaran agar pembaca terbiasa menerima
pendapat atau pikiran yang berbeda dan menghargai pluralisme surat kabar sebagai
media massa yang arif pasti memiliki kebijakan untuk membuat polemik tersebut
seimbang dan jalan tengah terhadap opini yang dimuat. Oleh karena itu, tidak jarang
wartawan media yang bersangkutan juga turut terlibat dalam polemik tersebut (tidak
menulis berita tetapi menulis opini) dengan tujuan memberi perspektif lain diluar
perspektif idealistis. Wartawan menulis opini tidak terlalu banyak membahas teori
karena sitem kerja wartawan sehingga wartawan memiliki pengalaman empirik di
lapangan. Dengan demikian opini tidak sekedar analisis yang tidak masuk akal, tetapi
menjadi realistis dengan kondisi masyarakat (Panuju, 2005: 89).
2.1.4 Pengertian Berita
Berita berasal dari bahasa sansekerta “Vrit” yang dalam bahasa Inggris disebut
“Write” yang artinya adalah “Ada” atau “terjadi”. Ada yang menyebut dengan
“Vritta” artinya “Kejadian” atau “Yang Telah Terjadi”. Menurut kamus besar, berita
berarti laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.
berita adalah sebuah bentuk laporan kejadian yang baru terjadi atau keterangan
untuk diketahui yang biasa disampaikan kepada khalayak melalui media, namun tidak
semua fakta dapat diangkat oleh media menjadi sebuah berita (Ishwara, 2008: 52).
Terdapat beberapa unsure penting yang menjadi pertimbangan bahwa sebuah
fakta itu dapat diangkat menjadi sebuah berita berita. Unsure penting tersebut adalah :
1.
Penting yakni sebuah kejadian yang dapat mempengaruhi atau dapat
berdampak pada kehidupan orang banyak.
2.
Besar yakni peristiwa yang menyangkut angka-angka besar dalam jumlah yang
besar.
3.
Waktu yakni sebuah peristiwa yang baru terjadi dan belum mengalami
pengendapan.
4.
Dekat artinya sebuah kejadian yang dekat dengan pembaca, baik dari segi
emosinal maupun dari segi geografis.
5.
Popular yakni sebuah peristiwa yang memang memiliki tingkat kepopuleran
tinggi di kalangan orang banyak.
6.
Manusiawi yakni sebuah peristiwa yang memiliki
human interest
dan mampu
memberikan sentuhan perasaan bagi orang banyak.
Unsur-unsur penting tersebut harus digali dengan penerapan unsure penting lainnya
2.1.5 J enis-J enis Berita
Berita memiliki pengertian yang sangat luas, banyak pakar yang memiliki
definisi sendiri-sendiri untuk mendeskripsikan pengertian berita. Dari banyaknya
pengertian tentang berita ini, kemudian muncullah jenis-jenis berita di masyarakat.
Jenis berita tersebut adalah:
1.
Straight News adalah berita langsung, apa adanya, dan biasanya ditulis atau
disampaikan secara singkat dan lugas.
2.
Depth News adalah berita yang diulas secara mendalam. Hal-hal yang berada
dalam suatu permukaan masalah dikembangkan oleh pembuat berita, namun
masih berisi fakta tentang permukaan masalah yang sama.
3.
Invertigation News adalah berita yang diangkat dan dikembangkan
berdasarkan berbagai penyelidikan atau penelitian dari berbagai sumber lain
yang terpercaya.
4.
Interpretative News adalah berita yang dikembangkan oleh interpretasi atau
pendapat dan penelitian yang dilakukan oleh pembuat berita tersebut.
5.
Opinion News adalah berita yang berisikan sebuah pendapat atau opini
seseorang mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang sedang terjadi.
Biasanya berita ini adalah dari para tokoh penting, cendekiawan, para pakar,
2.1.6 Kategorisasi
Kategorisasi yang sudah biasa dipakai sebagai pedoman penelitian para
peneliti, stempel dalam (Flournoy, 1989: 186) mencatat sebagai berikut : Sungguh
banyak manfaatnya menggunakan sistem penggolongan yang pernah dipakai dalam
studi lainnya. Pertama, anda akan tahu bahwa sistem penggolongan demikian sudah
terbukti dapat dipakai. Dengan mengamati hasil studi lainnya yang pernah memakai
sistem yang bersangkutan, anda akan memperoleh beberapa pengertian tentang
berbagai hasil yang mungkin diperoleh.
Namun demikian, beberapa perubahan dalam kategori-kategori yang sudah
digunakan oleh peneliti tersebut dianggap perlu untuk mencapai sasaran penelitian
ini. Menurut Stempel dalam (Flournoy, 1989: 26), untuk menciptakan seperangkat
kategori-kategori, ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain :
a.
Kategori-kategori harus relevan dengan tujuan-tujuan studi.
b.
Kategori-kategori hendaknya fungsional.
c.
Sistem kategori-kategorinya harus dapat dikendalikan.
Relevan berarti bahwa kategori-kategori itu dapat dipakai dalam menjawab
hipotesa. Fungsional berarti bahwa kategori-kategori itu dapat menunjukkan suatu
proses dalam media massa, dan dapat dikendalikan berarti bahwa orang yang
Sedangkan cendikiawan lain, Ole. R. Holsty (Fournoy, 1989: 72) memberikan
saran tentang pembentukan seperangkat kategori seyogyanya : mencerminkan
maksud dan tujuan penelitian, lengkap, terinci, eksklusif secara timbal balik,
independent
dan diambil dari penggolongan tunggal.
Selain itu, dalam pembentukan kategori ada beberapa yang perlu diperhatikan,
sebagai berikut : pengukuran dalam analisis isi menggunakan pengamatan
terstruktur, sistematik, pengamatan yang seksama berdasarkan aturan tertulis. Dalam
aturan tersebut menjelaskan bagaimana membuat kategori dan penggolongan
pengamatan. Seperti halnya pengukuran lain, kategori seharusnya
mutual eksklusif
dan tuntas. Dalam aturan tertulis menunjukkan bahwa kategori dapat diterima dan
terbukti reliabilitasnya.
Mutual eksklusif
berarti bahwa semua kategori jelas pemisahannya antara
bagian satu dengan bagian yang lain, dan tidak saling tumpah tindih. Tuntas berarti
semua kategori harus tergolong dalam kategori secara keseluruhan, jadi tidak ada
kategori yang tidak tergolongkan.
Mengikuti saran Stempel, Holsty dan Neuman, untuk mencapai harapan
tentang hubungan kefungsionalan dan keterkendalian seperti yang tersebut diatas,
maka peneliti menyusun sistem katgori dan perangkat definisi sendiri.
Kategori-kategori yang digunakan dalam penelitian ini telah disesuaikan agar dapat mencapai
Kategori yang digunakan dalam penelitian ini adalah tema-tema menurut
Flournoy dalam Kriyantono (2006: 237-239) :
1.
Kategori Perang, Pertahanan dan Diplomasi
Dalam kelompok ini termasuk isi yang berhubungan dengan bertikaian
bersenjata antara nasional, pertahanan negara. Kegiatan resmi dari para duta
besar dan pejabat diplomatik, berita mengenai perserikatan bangsa-bangsa dan
permasalahannya.
2.
Kategori Politik dan Pertahanan
Dalam kelompok ini yang berhubungan dengan kegiatan dari berbagai
badan-badan pemerintah, apakah pada tingkat daerah atau nasional. Pembahasan
perundang-undangan yang disiarkan melalui surat kabar, hal-hal yang
menyangkut persoalan-persoalan politik atau pengangkatan seseorang calon
atau pejabat untuk suatu kedudukan penting. Pembahasan konsep-konsep
pemerintah seperti kebebasan politik atau kebebasan berbicara dimasukkan
kategori ini.
3.
Kategori Kegiatan Ekonomi
Dalam kelompok ini termasuk cerita-cerita yang ada dasar ekonominya
kecuali belanja pemerintah, seperti perdagangan, keuangan dan perbankan,
sarana-sarana yang telah ada, masalah-masalah pertanian, perindustrian dan
manajemen tenaga kerja. Berita-berita tentang perekonomian dan angkutan
nasional sekalipun menyangkut tindakan pemerintah, dimasukkan juga dalam
kategori ini.
4.
Kategori Kejahatan
Dalam kategori ini termasuk isi yang berhubungan dengan masalah-masalah
pelanggaran hukum dan penerapan hukum yang bersangkutan hal-hal seperti
kenakalan remaja dan peningkatan tindak kejahatan dimasukkan dalam
kategori ini.
5.
Kategori Kesehatan Dan Kesejahteraan Masyarakat
Dalam kelompok ini termasuk masalah-masalah tentang penyakit-penyakit
tertentu yang mempunyai dampak umum, kegiatan-kegiatan badan kesehatan
masyarakat seperti palang merah, berita-berita tentang terobosan-terobosan di
bidang ilmu dan kedokteran sewaktu pembahasan tentang kegunaan-kegunaan
penemuan tersebut.
6.
Kategori Human Interest
Dalam kelompok ini termasuk berita-berita tentang masalah yang bertalian
dengan aspek-aspek emosional dan kehidupan. Setiap berita kecil yang
percakapan dan tindak laku, tetapi tidak usah memuat berita langsung.
Cerita-cerita semacam ini bukanlah merupakan berita langsung atau tajuk rencana
karena cerita-cerita ini bersifat cerita rakyat.
7.
Kategori Bencana
Kelompok hal ini ihwal ini terdiri dari hal-hal yang menyangkut pemusnahan
secara alamiah atau tidak alamiah dari hidup atau harta manusia, dalam hal ini
menyangkut banjir yang sudah terjadi.
8.
Kategori Pendidikan
Kelompok manyangkut permasalahan yang berkaitan dengan sistem
pendidikan umum. Dalam rubrik opini ini hanya terdapat pendidikan yang
menyangkut sistem pendidikan.
9. Kategori Masalah Moral Masyarakat
Berita yang menyangkut persoalan yang dihadapi oleh masyarakat tentang
hak-hak asasi dan tanggung jawab etik perorangan, dimasukkan dalam
kelompok ini. Pergerakan hak-hak sipil, bila tidak merupakan bagian dari
perundang-undangan pemerintah, dianggap sebagai
masalah moral
masyarakat. Cerita-cerita atau tajuk-tajuk rencana yang menyangkut tanggung
jawab organisasi-organisasi keagamaan kepada masyarakat, juga dimasukkan
10. Kategori Ilmu dan Penemuan
Jenis isi ini menyangkut perkembangan teknologi mutakhir di bidang ilmu dan
perindustrian. Berita-berita tentang penemuan-penemuan baru dilain-lain
bidang seperti kesehatan, kegiatan ekonomi, pertahanan dan pencegahan
kecelakaan, dimasukkan dalam kategori tentang ilmu dan penemuan ini bila
mana efek keseluruhannya merupakan penemuan yang bersangkutan dan
bukan sekedar penerapannya dibidang-bidang tersebut.
11. Kategori Hiburan Rakyat
Yang dimasukkan dalam kategori ini ialah hal-hal yang menyangkut cara-cara
rakyat menghibur diri, kecuali melalui seni klasik, seperti bioskop, televesi
(sebagai sarana hiburan) tau olahraga.
Arah opini adalah bentuk opini atau penilaian penulis dalam pembahasannya
terhadap tema-tema atau permasalahan yang diangkat dalam rubrik opini arah opini
juga merupakan penentuan sikap dari penulis terhadap permasalahan yang sedang
dibahas. Menurut Harold Lasswell arah opini dalam tulisan opini surat kabar terbagi
atas tiga kategori yaitu :
1.
Arah Opini Positif
Jika opini atau komentar penulis dalam rubrik opini menyatakan kalimat yang
2.
Arah Opini Negatif
Jika opini atau komentar penulis tersebut menyatakan kalimat yang menolak,
tidak menyutujui dan menyindir atas masalah yang diangkat dalam rubrik
opini.
3.
Netral
Jika opini atau komentar penulis menyatakan kalimat yang tidak bersikap
mendukung atau menolak. Penulisan dapat berupa saran atau masukan yang
ditujukan kepada objek yang ditulis.
Jenis opini dikategorikan menurut kategorisasi Hitlier Krieghbaurn. Untuk
melihat apa saja jenis opini yang dimuat dalam rubrik opini surat kabar harian Jawa
Pos maka digunakan kategori-kategori yang meliputi :
1.
Argumentasi
Opini yang bersifat argumentatif adalah opini yang berisi tentang pembelaan
terhadap suatu pandangan tertentu. Opini yang bersifat argumentatif disusun
untuk mengajak pembaca. Jenis ini dibuat untuk membahas dan menganalisa
baik-buruknya suatu dampak atau pengalaman suatu kebijakan atau kegiatan.
Argumen-argumen yang diajukan berupa himbauan jelas bertindak atau
isyarat untuk menggiring pembaca kearah jalan pikiran yang dikehendaki oleh
2.
Informatif
Jenis opini yang bersifat informatif merupakan usaha penulis untuk
memberikan keterangan-keterangan latar belakang tentang hal atau masalah
tertentu kepada pembaca. Dalam opini informatif hanya sedikit menuntun
pembaca kearah suatu pandangan tertentu tetapi secara keseluruhan
memberikan cukup banyak interprestasi. Opini jenis ini sedikit banyak
mencerminkan prasangka-prasangka yang dikandung penulis.
3.
Aneka Rupa
Opini aneka rupa merupakan opini yang berusaha untuk menghibur atau
mengasyikkan pembaca dan bukan memberikan kepada pembaca semacam
interprestasi tentang suatu permasalahan atau upaya mempengaruhi. Jenis
opini ini merupakan jenis yang bukan termasuk jenis argumentatif dan
informatif atau merupakan jenis opini lain-lain.
2.1.5 Analisis Isi
Menurut Wazer dan Wiener (1978) analisis isi dalam Bulaeng (2004) adalah
suatu prosedur sistematika yang disusun untuk menguji isi informasi yang terekam.
Sedangkan menurut Altheide (1996) dalam Kriyantono (2007: 247) mendefinisikan
Dalam definisi Kerllnger ada tiga konsep yang tercakup didalamnya.
Pertama,
analisis isi bersifat sistematis. Hal ini berarti isi yang akan dianalisa dipilih menurut
aturan-aturan yang ditetapkan secara implisit misalnya: cara penentuan sampel.
Kedua,
analisis isi bersifat objektif.
Ketiga,
analisis isi bersifat kuantitatif (Bulaeng,
2004: 171).
Ada 10 tahap dalam analisis isi menurut Bulaeng (2004) yaitu:
a.
Merumuskan pertanyaan penelitian atau hipotesis
b.
Mendefinisikan populasi yang diteliti
c.
Memilih sampel yang sesuai dari populasi
d.
Memilih dan menentukan unit analisis isi
e.
Menyusun kategori-kategori isi yang dianalisis
f.
Membuat sistem hitungan
g.
Melatih para pengkode dan melakukan studi percobaan
h.
Mengkode isi menurut definisi yang telah ditentukan
i.
Menganalisa data yang sudah dikumpulkan
Sedangkan tujuan analisis isi ada lima (5) yaitu :
a.
Menggambarkan isi komunikasi
b.
Menguji hipotesis karakteristik-karakteristik suatu pesan
c.
Membandingkan isi media dengan dunia nyata
d.
Melalui
image
suatu kelompok tertentu dan masyarakat
e.
Menciptakan titik awal terhadap studi efek media
2.1.6 Teori Penjagaan Gerbang
Gatekeeper
bisa juga menghentikan sebuah informasi dan tidak membuka
“pintu gerbang” (
gate
) bagi keluarnya informasi yang lain.
Gatekeeper
sangat
menentukan berkualitas tidaknya informasi yang akan disebarkan baik buruknya
dampak pesan yang disebarkannya pun tergantung pada fungsi pentapisan informasi
atau pemalang pintu ini (Nurudin, 2003: 110).
Menurut Fishman, ada kecenderungan studi bagaimana proses produksi berita
dilihat. Salah satunya adalah pandangan seleksi berita. Pandangan seleksi berita
(
selectivity of news
) seringkali melahirkan teori seperti
gatekeeper
. Intinya, proses
produksi berita adalah proses seleksi. Seleksi ini dari wartawan di lapangan yang
akan memilih mana yang penting mana yang tidak, mana peristiwa yang diberitakan
mana yang perlu ditambah. Pandangan ini mengedalikan seolah-olah ada realitas
yang benar-benar riil yang ada di luar diri wartawan. Realitas yang riil itulah yang
akan diseleksi oleh wartawan untuk kemudian dibentuk dalam sebuah berita
(Eriyanto, 2004: 100).
Peranan penjaga gawang atau
gatekeeper
menurut John R Bittner dalam buku
Nurudin (2004: 115) adalah:
1.
Menyiarkan informasi pada kita
2.
Untuk membatasi informasi yang kita terima dengan mengedit informasi ini
sebelum disebarkan pada kita
3.
Untuk memperluas kuantitas informasi dengan menambahkan fakta dan
pandangan lain
4.
Untuk menginterprestasikan informasi
Terlepas dari konsep
gatekeeping
, isi berita yang ada di media mungkin saja
diperoleh dengan cara dicari, dipesan sebelumnya, atau penemuannya direncanakan
secara sistematis. Kadang-kadang berita harus diolah atau dibentuk oleh redaksi.
Pembentukan berita semacam itu seperti halnya penyeleksian berita, tidak dilakukan
secara acak dan bersifat subjektif. Pembuatannya disesuaikan dengan pola
interprestasu dan relevansinya dengan berbagai institusi birokratis yang menjadi
dalam McQuail, apa yang diketahui atau dapat diketahui oleh media tergantung pada
kemampuan mengumpulkan informasi dan sumber-sumber informasi dari agen-agen
pencari berita media tersebut (McQuail, 1994: 163).
Gatekeeper
keberadaanya sama pentingnya dengan peralatan mekanisme yang
harus dipunyai media dalam komunikasi massa. Oleh karena itu,
getekeeper
menjadi
keniscayaan keberadaanya dalam media massa dan menjadi salah satu cirinya
(Nurudin, 2004: 30).
2.2
Kerangka Ber fikir
Media massa adalah suatu aspek komunikasi yang penting, terutama pada
masa sekarang ini. Manusia merupakan khalayak sasaran media massa, sehingga
keberadaan media massa senantiasa dituntut untuk mengikuti gerak dan dinamika
individu sebagai kesatuan dalam masyarakat, namun kehadiran media massa akan
dinilai berbeda-beda oleh setiap individu. Surat kabar merupakan salah satu jenis
media cetak yang dinilai lebih
up to date
dalam menyajikan berita-berita yang akan
disampaikan kepada khalayak.
Pada saat ini, surat kabar bukan hanya sekedar untuk mengetahui suatu
peristiwa, mengetahui kejadian yang sedang terjadi, memberikan informasi yang
akurat mengenai perkembangan sutu pengetahuan bahkan bukan hanya penyampaian
pesan searah, tetapi surat kabar juga menampung aspirasi atau opini balikan dari
masyarakat luas biasa disebut rubrik opini merupakan suatu tempat atau wadah yang
sengaja disediakan oleh lembaga penerbitan surat kabar, sebagai tempat
penampungan aspirasi masyarakat dalam mengeluarkan pendapatnya tentang
berbagai hal kepada pihak lain yang dituju.
Rubrik opini periode Januari 2012 sampai April 2012 pada surat kabar Jawa
Pos dipilih dengan alasan masih mengangkat peristiwa-peristiwa atau
permasalahan-permasalahan yang baru dialami oleh masyarakat, sehingga banyak dimanfaatkan
oleh pembaca sebagai sarana berkomunikasi secara terbuka, diantara penyampai
kritik dan sebagai tempat penyampai rasa ketidakpuasan terhadap sesuatu yang
menjadi sasaran tujuannya. Seperti keluhan mengenai pelayanan umum, kebijakan
pemerintah sampai keluhan konsumen terhadap suatu produk. Berikut adalah
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.J enis Penelitian
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis kuantitatif berdasarkan tatanan analisis. Analisis isi adalah suatu
teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan menngolah pesan atau
suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi
yang terbuka dari komunikator yang dipilih. Peneliti ini menggunakan tipe
penelitian deskriptif, yakni bermaksud menjelaskan dan memberikan
gambaran tentang begaimanakah tema-tema yang muncul setiap harinya
pada surat kabar Jawa Pos.
3.2.Definisi Operasional
3.2.1 Tulisan Opini
Pada pemberitaan surat kabar Jawa Pos biasanya menyediakan satu
halaman penuh yang khusus memuat pendapat atau opini, baik pendapat
umum maupun pendapat penerbit. Halaman ini disebut sebagai halaman
pendapat (opini page) yang bertujuan untuk memisahkan penerbitan antara
Halaman opini yang tersedia dalam surat kabar Jawa Pos menjadi
wahana atau tempat menuangkan gagasan dan pendapat individu. Dalam surat
kabar Jawa Pos kolom opini ini merupakan bagian dari fungsi kontrol sosial
dengan memuat pendapat masyarakat. Tulisan opini mengangkat tentang
masalah yang sedang terjadi ditengah masyarakat atau mengikuti masalah
yang sedang dimuat dalam media cetak sehingga penulisannya mengikuti
teknik penulisan berita yaitu populer, ringan dan mudah dipahami masyarakat.
3.2.2 Kolom Opini
Kolom opini dalam surat kabar Jawa Pos merupakan suatu tempat
atau wadah yang sengaja disediakan oleh lembaga penerbitan surat kabar Jawa
Pos, sebagai tempat penampungan aspirasi masyarakat dalam mengeluarkan
pendapatnya tentang berbagai hal kepada pihak lain yang dituju.
Kolom ini dibuat sebagai wahana atau tempat untuk menulis karya
tulis yang dapat dibaca oleh masyarakat. Selain itu pendapat atau opini yang
dimuat dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk memecahkan suatu
permasalahan yang ada. Pada perkembangan selanjutnya kolom menjadi
sarana untuk menyatakan isi hati, pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah
yang dihadapi oleh penbaca, tempat untu menyatakan pendapat dan kesan
pribadi kepada masyarakat luas dan sebagai perantara dengan pihak ekskutif,
3.3. Kategorisasi
Adapun kategorisasi tema yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kategorisasi berita milk Stempel, Holsty dan Neuman (Flournoy, 1989:
26-29), yang telah dilakukan modifikasi atau perubahan-perubahan oleh
penulis yang disesuaikan dengan isi opini dan menjadi kategorisasi opini dan
telah dilakukan uji keterhandalan terhadap kategori tersebut.
Adapun sub ketegori-kategori tema yang terdapat dalam kolom
opini dikategorikan sebagai berikut:
1. Perang, Pertahanan dan Diplomasi
Dalam kelompok ini termasuk isi yang berhubungan dengan pertikaian
bersenjata antara dua negara atau lebih. Isi yang berhubungan dengan
masalah-masalah dan kegiata-kegiatan angkatan pemerintahan, serta
pertahanan negara dan kegiatan-kegiatan resmi dari para duta besar dan
pejabat diplomatik lainnya dan berita-berita mengenai masalah yang
sedang terjadi di luar negeri juga termasuk didalamnya, meliputi:
a. Pertahanan
Pertahanan yang berhubungan dengan masalah kegiatan negara dalam
b. Diplomasi
Diplomasi berkaitan dengan masalah hubungan diplomatik antar negara
guna menjalin kerjasama yang baik.
2. Politik dan Pertahanan
Setiap persoalan yang berhubungan dengan kegiatan berbagai badan-badan
pemerintah. Pembahasan mengenai perundang-undangan yang disiarkan
melalui media, walaupun menyangkut pokok persoalan lain, dianggap
sebagai hal pemerintah, termasuk didalamnya tentang masalah politik,
meliputi:
a. Partai
Berkaitan dengan kegiatan elit politik dalam pemerintahan guna mencapai
kedudukan yang diinginkan oleh partai politiknya.
b. Politik
Berkaitan dengan kegiatan pemerintah baik pada tingkat nasional dan
daerah. Kegiatan yang dilakukan oleh badan-badan pemerintah maupun
pejabatnya.
c. Pemerintah
Menyangkut persoalan politik dan atau pengangkatan calon atau pejabat
untuk suatu kedudukan tertentu baik yang dilakukan oleh pemerintah
3. Kegiatan Ekonomi
Dalam kategori ini termasuk cerita-cerita yang ada dasar ekonominya
kecuali belanja pemerintah, seperti perdagangan, keuangan dan perbankan.
Pembahasan kegiatan-kegiatan usaha swasta seperti perluasan
sarana-sarana yang telah ada, masalah pertanian, masalah perindustrian, masalah
perpajakan dan masalah manajemen tenaga kerja, berita tentang
perekonomian dan angkutan nasional meliputi tindakan pemerintah, yaitu
yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah dalam kegiatan
perekonomian.
4. Kejahatan
Kelompok ini menyangkut masalah-masalah pelanggaran hkum dan
penerapan hukum yang bersangkutan. Hal-hal ini seperti peningkatan
tindak kejahatan, pencurian, perampokan penyikasaan, kenakalan remaja
dan lai-lain juga dimasukkan dalam kategori ini, meliputi:
a. Korupsi
Berkaitan dengan tindakan pelanggaran hukum yang menyalahgunakan
dana pemerintah untuk memperkaya siri atau kelompok.
b. Kekerasan
Merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menyakiti orang lain
c. Kejahatan Media
Berkaitan dengan masalah pelanggaran hukum yang dilakukan melalui
jejaringan sosial.
5. Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat
Berita yang menyangkut tentang penyakit- penyakit tertentu yang
mempunyai dampak umum, berita yang menyangkut badan-badan
kesehatan masyarakat dan tindakan- tindakan yang membahayakan
kesehatan, berita tentang terobosan-terobosan di bidang kesehatan dan
berita tentang kesejahteraan masyarakat seperti berita tentang keluarga
berencana yang ditujukan untuk program kesejahteraan masyarakat,
meliputi:
a. Kesehatan
Berkaitan dengan penyakit dan pengobatannya serta pencegahannya.
b. Kesejahteraan Masyarakat
Masalah-masalah penanganan sosical dan usaha untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam bidang tertentu terutama ekonomi.
6. Human Interest
Dalam kategori ini termasuk berita-berita tentang masalah-masalah yang
kecil yang menyenangkan tentang keganjilan perilaku manusia,
cerita-cerita dengan percakapan dan tindak laku manusia, meliputi:
a. Kelistrikan
Berkaitan dengan masalah listrik yang merupakan aspek penunjang dalam
kehidupan.
b. Kotroversi
Merupakan suatu pemahaman yang berbeda dengan orang lain yang dapat
menimbulkan konflik.
c. Kerukunan Umat Beragama
Berkaitan dengan kegiatan umat beragama dalam menjalankan kehidupan
secara berdampingan dengan agama lain untuk menciptakan kerukunan
umat beragama.
7. Bencana
Kelompok hal ini ihwal ini terdiri dari hal-hal yang menyangkut
pemusnahan secara alamiah atau tidak alamiah dari hidup dan atau harta
manusia, dalam hal ini menyangkut banjir yang sudah terjadi, meliputi:
a. Bencana Alam
Merupakan suatu kejadian alam yang diakibatkan oleh ulah manusia yang
b. Keadaan Alam
Berkaitan dengan lingkunagn alam sekitar yang mempengaruhi kehidupan
manusia.
c. Perubahan Alam
Berkaitan dengan kejadian alam yang berubah-ubah menurut siklus dan
keadaan alam.
8. Pendidikan
Kelompok menyangkut permasalahanyang berkaitan dengan sistem
pendidikan umum. Dalam kolom opino ini hanya terdapat pendidikan yang
menyangkut sistem pendidikan, meliputi:
a. Mutu Pendidikan
Berkaitan dengan masalah kualitas pendidikan yang baik guna menunjang
kualitas bangsa sehingga menjadi lebih baik.
b. Kegiatan Pendidikan
Berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan dalam bidang pendidikan.
9. Masalah Moral Masyarakat
Berita yang menyangkut persoalan yang dihadapi oleh masyarakat tentang
hak-hak asasi dan tanggung jawab etik perorangan, dimasukkan dalam
perundang-undangan pemerintah, dianggap sebagai masalah moral
masyarakat. Cerita-cerita atau tajuk-tajuk rencana ysng menyangkut
tanggung jawab organisasi-organisasi keagamaan kepada masyarakat, juga
dimasukkan dalam kategori ini.
10. Ilmu dan Penemuan
Jenis isi ini menyangkut perkembangan teknologi mutakhir di bidang ilmu
dan perindustrian. Berita-berita tentang penemuan-penemuan baru
dilain-lain bidang seperti kesehatan, kegiatan ekonomi, pertahanan dan
pencegahan kecelakaan, dimasukkan dalam kategori tentang ilmu dan
penemuan ini bila mana efek keseluruhannya merupakan penemuan yang
bersangkutan dan bukan sekedar penerapannya dibidang-bidang tersebut.
11. Hiburan Rakyat
Yang dimasukkan dalam kategori ini ialah hal-hal yang menyangkut
cara-cara rakyat menghibur diri, kecuali melalui seni klasik, seperti bioskop,
televisi (sebagai sarana hiburan) tau olahraga.
3.4.Arah Opini
Arah opini adalah bentuk opini atau penilaian terhadap tema-tema
yang diangkat dalam kolom opini. Arah opini tersebut menggunakan
1. Positif
Jika opini atau komentar penulis dalam kolom opini menyatakan kalimat
yang mendukung atau menyetujui masalah yang diangkat aleh redaksi
Jawa Pos.
2. Negatif
Jika opini atau komentar penulis tersebut menyatakan kalimat yang
menolak, tidak menyetujui dan menyindir atas masalah yang diangkat
dalam kolom opini.
3. Netral
Jika opini atau komentar penulis menyatakan kalimat yang tidak berikap
mendukung atau menolak. Penulisan dapat berupa saran atau masukan
yang ditujukan kepada obyek yang ditulis.
3.5.J enis Opini
Jenis opini dikategorikan menurut kategorisasi Hitlier
Krieghbaurn. Untuk melihat apa saja jenis opini yang dimuat dalam kolom
opini surat kabar harian Jawa Pos maka dig