• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pertambahan Pesat Berat Badan Pada Masa Bayi dan Kelebihan Berat Badan Pada Masa Kanak-kanak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Pertambahan Pesat Berat Badan Pada Masa Bayi dan Kelebihan Berat Badan Pada Masa Kanak-kanak."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

HUBUNGAN PERTAMBAHAN PESAT BERAT BADAN PADA MASA BAYI DAN KELEBIHAN BERAT BADAN PADA MASA KANAK-KANAK

Elizabeth Setiyanto Wijaya, 2016. Pembimbing I: Frecillia Regina, dr., Sp.A., IBCLC Pembimbing II: Stella Tinia H., dr., M.Kes., IBCLC

Latar Belakang: Berat badan berlebih dan obesitas pada anak-anak terus meningkat bahkan menjadi dua kali lipat dalam 30 tahun terakhir. Pertambahan pesat berat badan masa bayi diyakini meningkatkan risiko kelebihan berat badan dan obesitas pada anak.

Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara pertambahan pesat berat badan masa bayi dan kelebihan berat badan pada masa kanak-kanak.

Metode Penelitian: Metode penelitian menggunakan survei analitis dengan desain case-control study. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi di beberapa TK swasta di Bandung sebanyak 329 anak. Sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 79 anak. Data diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner yang diisi oleh orang tua, dan dianalisis dengan chi-square pada α=0,05.

Hasil: Pada 31 anak dengan berat badan berlebih (Z-scores >+2SD) ditemukan sebanyak 24 anak mengalami pertambahan berat badan yang pesat masa bayi (meningkat ≥1SD antara usia 0—4 bulan). Sedangkan dari 48 anak dengan berat badan normal (Z-scores +2SD hingga -2SD) hanya 13 diantaranya mengalami pertambahan pesat berat badan masa bayi. Dari hasil uji statistik chi-square menunjukan adanya hubungan yang sangat bermakna (p=0,000<0,001).

Simpulan: Menunjukan bahwa pertambahan berat badan yang pesat pada masa bayi berhubungan dengan kelebihan berat badan pada masa kanak-kanak.

(2)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

ASSOCIATION BETWEEN RAPID INFANCY WEIGHT GAIN AND CHILDHOOD OVERWEIGHT

Elizabeth Setiyanto Wijaya, 2016. Tutor I: Frecillia Regina, dr., Sp.A., IBCLC Tutor II: Stella Tinia H., dr., M.Kes., IBCLC

Background : Childhood overweight and obesity has increased and doubled in the past 30 years. Rapid infancy weight gain has been implicated as risk factor for chilhood overweight and obesity.

Aim: To determine the association between rapid infancy weight gain and childhood overweight.

Methods: Case-control study of 329 students from several private kindergartens in Bandung. The samples who met the criteria were 79 of these students. The data was collected via questionnaire filled by their parents, and analyzed with chi-square with α=0,05.

Results: The result showed 24 of 31 overweight children (Z-scores >+2 SD or >P85) gained more than 1 SD between birth and 4 months, indicating rapid weight gain. While, only 13 of 48 children in healthy weight range (Z-scores +2SD to -2 SD or P5–P85) underwent rapid weight gain in infancy. Rapid infancy weight gain was highly significant associated with childhood overweight (p=0,000<0,001).

Conclusion: Our findings suggested that rapid infancy weight gain was positively associated with childhood overweight.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.4.1 Manfaat Akademis ... 2

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB IITINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Pertambahan Pesat Berat Badan ... 5

2.1.1 Pertambahan Pesat Berat Badan Dan Growth Chart ... 5

2.1.2 Faktor Risiko Penyebab Pertambahan Pesat Berat Badan ... 7

2.2 Status Gizi Lebih ... 8

2.2.1 Penenetuan Status Gizi ... 8

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.2.3 Epidemiologi ... 10

2.2.4 Komplikasi ... 11

2.3 Metabolisme Lemak ... 13

2.4 Pertambahan Pesat Berat Badan dengan Kelebihan Berat Badan ... 13

BAB IIIBAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 15

3.1 Alat dan Bahan ... 15

3.1.1 Alat ... 15

3.1.2 Bahan ... 15

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 15

3.2.1 Lokasi... 15

3.4.3 Definisi Operasional Variabel ... 16

3.5 Subyek Penelitian ... 17

3.5.1 Populasi ... 17

3.5.2 Sampel ... 17

3.5.3 Teknik Pemilihan Sampel ... 18

3.5.4 Kriteria Pemilihan Sampel ... 18

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ... 21

4.1 Gambaran Umum Sampel Penelitian ... 21

4.2 Analisis Data ... 24

4.3 Pembahasan ... 25

4.4 Uji Hipotesis ... 28

BAB VSIMPULAN DAN SARAN ... 29

5.1 Simpulan ... 29

5.2 Saran ... 29

DAFTAR PUSTAKA ... 30

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penentuan Status Gizi Menurut Kriteria Waterlow, WHO 2006, dan

CDC 2000 (IDAI, 2011) ... 9

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Sampel berdasarkan Usia ... 21

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Sampel berdasarkan Jenis Kelamin ... 22

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Sampel berdasarkan Urutan Kelahiran ... 22

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Sampel berdasarkan Konsumsi Rokok Ibu selama Kehamilan ... 22

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Sampel berdasarkan Lama Pemberian ASI ... 23

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Sampel berdasarkan Riwayat Obesitas Keluarga 23 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Sampel berdasarkan Konsumsi Fast Food ... 23

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Sampel berdasarkan Konsumsi Soft Drink ... 24

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Sampel berdasarkan Keaktifan Fisik ... 24

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1Data Sampel ... 35

Lampiran 2Hasil Uji Chi-Square ... 38

Lampiran 3 Kuesioner ... 39

Lampiran 4 KMS ... 42

Lampiran 5 Kurva Penentuan Status Gizi ... 44

Lampiran 6 Foto Penelitian ... 47

Lampiran 7 Etik... 48

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelebihan berat badan (overweight) adalah suatu kondisi berat badan melebihi

berat badan normal pada umumnya, sedangkan obesitas adalah kondisi

peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan rangka dan fisik, sebagai

akibat akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh (Kumala dkk., 1998). Pada tahun

2008, 35% orang berusia 20 tahun ke atas menderita overweight (kelebihan berat

badan), dan 3% menderita obesitas. Di dunia, setidaknya 2,8 juta orang meninggal

tiap tahunnya akibat overweight maupun obesitas (WHO, 2016a).

Selain orang dewasa, banyak juga anak-anak yang menderita overweight dan

obesitas, tetapi orang tua sering hanya menganggap kegemukan anak mereka

normal, yang akan menghilang seiring berjalannya waktu. Overweight dan

obesitas pada masa kanak-kanak mungkin dapat menetap hingga masa dewasa.

Overweight dan obesitas pada masa anak merupakan masalah yang serius di abad

ke-21 ini. Pada tahun 2013 diperkirakan lebih dari 42 juta anak di bawah usia 5

tahun di dunia menderita overweight dan hampir 31 juta di antaranya tinggal di

negara berkembang (WHO, 2016a).

Kelebihan berat badan dan obesitas sejak masa kanak-kanak harus diatasi, agar

tidak berlanjut hingga dewasa dan menyebabkan berbagai penyakit, antara lain

penyakit kardiovaskular, diabetes, kelainan muskuloskeletal, serta keganasan

(WHO, 2016c). Faktor risiko yang berhubungan dengan obesitas anak adalah

tingkat pendidikan orang tua, Indeks Masa Tubuh (IMT atau BMI (Body Mass

Index)) orang tua, asupan energi, protein, lemak, dan lamanya anak tidur,

menonton TV dan kurangnya olahraga dan bermain di luar rumah (Anggraini,

2008; Sartika, 2011).

Berdasarkan penelitian oleh Dennison et al pada tahun 2006 yang dilakukan di

negara bagian New York, adanya hubungan antara pertumbuhan berat badan pesat

(10)

kanak-2 Universitas Kristen Maranatha

kanak mendukung pendapat masa bayi sebagai periode kritis dari peningkatan

risiko overweight. Belum adanya peneliltian tentang hal tersebut di Indonesia,

mendorong penulis untuk melakukan penelitian tersebut agar dapat mencegah

kelebihan berat badan pada anak.

Dalam penelitian ini, dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan

pertambahan pesat berat badan masa bayi dan kelebihan berat badan pada masa

kanak-kanak. Pertambahan berat badan yang pesat pada masa bayi, menurut

Stettler (2003), adalah pertambahan berat badan menurut usia ≥ 1 SD antara lahir

hingga usia empat bulan (Stettler et al., 2003).

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah pertambahan pesat berat badan pada masa bayi berhubungan dengan

kelebihan berat badan pada masa kanak-kanak.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

pertambahan pesat berat badan pada masa bayi dan kelebihan berat badan pada

masa kanak-kanak.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Menambah informasi kepada akademi ilmu pengetahuan kedokteran terutama

tentang hubungan antara pertambahan pesat berat badan masa bayi dan kelebihan

berat badan pada masa kanak-kanak, sebagai salah satu faktor risiko penyebab

(11)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.4.2 Manfaat Praktis

Menjadi referensi bagi masyarakat bahwa pertambahan berat badan yang pesat

pada masa bayi berhubungan dengan kelebihan berat badan pada anak sehingga

dapat menjadi saran pencegahan dini kelebihan berat badan pada anak.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Sel lemak atau yang disebut adiposit berfungsi sebagai tempat menyimpan

lemak di dalam tubuh. Adiposit merupakan salah satu faktor penting yang

menyebabkan obesitas, sebagai penentu massa lemak. Adiposit akan membesar

untuk menyimpan lemak berlebih hingga 4 kali lipat ukuran normal, lalu adiposit

baru terbentuk (Pool, 2001). Jumlah adiposit sudah menetap sejak masa

kanak-kanak atau remaja hingga dewasa, sehingga tetap konstan pada orang dewasa baik

kurus maupun gemuk, meskipun sudah mengalami penurunan berat badan

(Spalding et al., 2008). Oleh karena itu anak overweight dan obesitas cenderung

menetap pada masa dewasa (WHO, 2016c).

Pertambahan pesat berat badan masa bayi berhubungan dengan regulasi

hormon yang mempengaruhi nafsu makan. Leptin dihasilkan oleh jaringan

adiposa yang berperan dalam menghambat rasa lapar dan meningkatkan

metabolisme energi. Pada penderita obesitas, sering terjadi resistensi leptin,

sehingga hipothalamus menjadi kekurangan leptin. Adiponektin juga dihasilkan

oleh jaringan adiposa, yang berfungsi untuk mempromosikan penggunaan dan

oksidasi karbohidrat dan lemak. Penurunan kadar adiponektin berhubungan

dengan obesitas dan resistensi insulin.

Menurut Stettler, dapat ditemukan adanya hubungan antara pertambahan pesat

berat badan pada masa bayi dan status obesitas masa kanak-kanak. Penelitian

Stettler terhadap populasi anak Afrika-Amerika menunjukan adanya hubungan

(12)

4 Universitas Kristen Maranatha

hanya pada masa kanak, tetapi juga pada masa dewasa muda. Penelitian pada

populasi lain akan mendukung hipotesis etiologi baru tentang periode kritis

terhadap obesitas (Stettler et al., 2003).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Pertambahan pesat berat badan pada masa bayi berhubungan dengan kelebihan

(13)

29 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pertambahan pesat berat badan

pada masa bayi berhubungan dengan kelebihan berat badan pada masa

kanak-kanak.

5.2 Saran

 Pada penelitian berikutnya, perlu diteliti lebih lanjut dengan jumlah populasi dan sampel lebih besar.

 Pada penelitian berikutnya, perlu diteliti lebih lanjut dengan metode penelitian prospektif kohort agar dapat diobservasi terhadap faktor-faktor

risiko lain penyebab obesitas, efek maupun komplikasi dari waktu ke

waktu secara mendalam.

 Kepada perawat dan tenaga kesehatan yang menemukan pertambahan berat badan yang pesat pada bayi, perlu diintervensi agar tidak

(14)

HUBUNGAN PERTAMBAHAN PESAT BERAT

BADAN PADA MASA BAYI DAN KELEBIHAN

BERAT BADAN PADA MASA KANAK-KANAK

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

JUDUL

ELIZABETH SETIYANTO WIJAYA

1310062

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(15)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga Karya Tulis Ilmiah berjudul “Hubungan Pertambahan Pesat Berat Badan

pada Masa Bayi dan Kelebihan Berat Badan pada Masa Kanak-Kanak”

Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk memenuhi persyaratan akademik untuk

memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen

Maranatha.

Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan moril dan materiil

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Frecillia Regina, dr., Sp.A., IBCLC, selaku pembimbing I yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan memberi

pengarahan dalam penelitian dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dari awal

sampai akhir.

2. Stella Tinia Hasianna, dr., M.Kes., IBCLC, selaku pembimbing II yang telah

meluangkan waktu, dan tenaga memberi pengarahan dan saran dalam

penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dari awal sampai akhir.

3. Ibu Ancilia, Ibu Eli, Ibu Kurniati, dan Ibu Rina selaku kepala sekolah TK

Pandu, TK BPK Penabur Paskal, TK Priangan, TK Taruna Bakti yang sudah

membantu saya dalam menyebarkan dan mengumpulkan kuesioner selama

penelitian berlangsung.

4. Puput Fatimah, yang telah saling membantu dan bekerja sama dari awal

hingga akhir penelitian.

5. Mellavenia, Sherliana Kristanti selaku teman yang selalu memberi dukungan

6. Kedua orang tua penulis, Setiyanto Wijaya dan Inawati Gunawan, kedua

kakak penulis, Eunike Setiyanto Wijaya dan Timothy Setiyanto Wijaya, serta

kedua adik penulis, Samuel Setiyanto Wijaya dan Joshua Setiyanto Wijaya

atas cinta, perhatian, dukungan, semangat, dan doa yang selalu diberikan.

7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Kara Tulis

(16)

vii

Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi

perbaikan Karya Tulis Ilmiah selanjutnya. Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah

ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen

Maranatha, dunia pendidikan, dan kesehatan, serta masyarakat.

Bandung, November 2016

(17)

30 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adam, J. (2009). Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Ed 5. (A. W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi, M. Simadibrata, & S. Setiasti, Eds.) (5th ed.). Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ahima, R. S., & Flier, J. S. (2000). Adipose tissue as an endocrine organ. Trends in Endocrinology and Metabolism: TEM, 11(8), 327–32. Retrieved from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10996528

Álvarez-Castro, P., Pena, L., & Cordido, F. (2013). Ghrelin in obesity, physiological and pharmacological considerations. Mini Reviews in Medicinal Chemistry, 13(4), 541–52. Retrieved from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22931534

Anggraini, S. (2008). Taman Kanak- Kanak Di Kota Bogor. Program.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Laporan Nasional 2013, 1–384. https://doi.org/1 Desember 2013

Cianfarani, S., Martinez, C., Maiorana, A., Scirè, G., Spadoni, G. L., & Boemi, S. (2004). Adiponectin Levels Are Reduced in Children Born Small for Gestational Age and Are Inversely Related to Postnatal Catch-Up Growth. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 89(3), 1346–1351. https://doi.org/10.1210/jc.2003-031704

Demerath, E. W., Reed, D., Choh, A. C., Soloway, L., Lee, M., Czerwinski, S. A., … Towne, B. (2009). Rapid postnatal weight gain and visceral adiposity in adulthood: the Fels Longitudinal Study. Obesity (Silver Spring, Md.), 17(11), 2060–6. https://doi.org/10.1038/oby.2009.105

Derraik, J. G. B., Ahlsson, F., Lundgren, M., Jonsson, B., & Cutfield, W. S. (2016). First-borns have greater BMI and are more likely to be overweight or obese: a study of sibling pairs among 26,812 Swedish women. Journal of Epidemiology and Community Health, 70(1), 78–81. https://doi.org/10.1136/jech-2014-205368

Dickson, S. L., Egecioglu, E., Landgren, S., Skibicka, K. P., Engel, J. A., & Jerlhag, E. (2011). The role of the central ghrelin system in reward from food and chemical drugs. Molecular and Cellular Endocrinology, 340(1), 80–87. https://doi.org/10.1016/j.mce.2011.02.017

(18)

31 Universitas Kristen Maranatha

https://doi.org/10.1038/ijo.2011.198

Gishti, O., Gaillard, R., Manniesing, R., Abrahamse-Berkeveld, M., van der Beek, E. M., Heppe, D. H. M., … Jaddoe, V. W. V. (2014). Fetal and infant growth patterns associated with total and abdominal fat distribution in school-age children. The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, 99(7), 2557–66. https://doi.org/10.1210/jc.2013-4345

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11 (11th ed.). Jakarta: EGC.

Honour, J. W., Jones, R., Leary, S., Golding, J., Ong, K. K., & Dunger, D. B. (2007). Relationships of Urinary Adrenal Steroids at Age 8 Years with Birth Weight, Postnatal Growth, Blood Pressure, and Glucose Metabolism. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 92(11), 4340–4345. https://doi.org/10.1210/jc.2007-0851

IDAI. (2011). Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia : Asuhan Nutrisi Pediatrik (Pediatric Nutrition Care). Paediatric, 3(2), 5–6.

Katzmarzyk, P. T., Barreira, T. V, Broyles, S. T., Champagne, C. M., Chaput, J.-P., Fogelholm, M., … Church, T. S. (2015). Physical Activity, Sedentary Time, and Obesity in an International Sample of Children. Medicine and Science in Sports and Exercise, 47(10), 2062–9. https://doi.org/10.1249/MSS.0000000000000649

Klok, M. D., Jakobsdottir, S., & Drent, M. L. (2007). The role of leptin and ghrelin in the regulation of food intake and body weight in humans: a review. Obesity Reviews, 8(1), 21–34. https://doi.org/10.1111/j.1467-789X.2006.00270.x

Kumala, P., Komala, S., Santoso, A. H., Sulaiman, J. R., & Rienita, Y. (1998). Kamus Saku Kedokteran Dorland. (D. Nuswantari, Ed.) (25th ed.). Jakarta: EGC.

Larnkjaer, A., Schack-Nielsen, L., Molgaard, C., Ingstrup, H. K., Holst, J. J., & Michaelsen, K. F. (2010). Effect of growth in infancy on body composition, insulin resistance, and concentration of appetite hormones in adolescence. American Journal of Clinical Nutrition, 91(6), 1675–1683. https://doi.org/10.3945/ajcn.2009.27956

Lowe, C. E., O’Rahilly, S., & Rochford, J. J. (2011). Adipogenesis at a glance. Journal of Cell Science, 124(16).

Michaelsen, K. F. (2000). Are there negative effects of an excessive protein intake? Pediatrics, 106(5), 1293. Retrieved from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11061839

(19)

32 Universitas Kristen Maranatha

5-year childhood overweight development vary by age and sex in China. Pediatric Obesity, 7(5), 365–73. https://doi.org/10.1111/j.2047-6310.2012.00074.x

Morgan, P. J., Collins, C. E., Plotnikoff, R. C., Callister, R., Burrows, T., Fletcher, R., … Lubans, D. R. (2014). The “Healthy Dads, Healthy Kids” community randomized controlled trial: a community-based healthy lifestyle program for fathers and their children. Preventive Medicine, 61, 90–9. https://doi.org/10.1016/j.ypmed.2013.12.019

Ong, K. K., Ahmed, M. L., Emmett, P. M., Preece, M. A., & Dunger, D. B. (2000). Association between postnatal catch-up growth and obesity in childhood: prospective cohort study. BMJ (Clinical Research Ed.),

320(7240), 967–71. Retrieved from

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10753147

Ong, K. K., Emmett, P., Northstone, K., Golding, J., Rogers, I., Ness, A. R., … Dunger, D. B. (2009). Infancy weight gain predicts childhood body fat and age at menarche in girls. The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, 94(5), 1527–32. https://doi.org/10.1210/jc.2008-2489

Permana, H., Endokrinologi, S., Metabolisme, D., Universitas, F., Rs, P., Hasan, D., & Bandung, S. (2009). Sel Adiposit sebagai organ endokrin.

Permenkes. (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Peggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi Balita. Retrieved from http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/Pedoman-Penggunaan-KMS_SK-Menkes.pdf

Pool, R. (2001). Fat: fighting the obesity epidemic. New York: Oxford University Press.

Rasmussen, M. H. (2010). Obesity, growth hormone and weight loss. Molecular

and Cellular Endocrinology, 316(2), 147–153.

https://doi.org/10.1016/j.mce.2009.08.017

Rolland-Cachera, M. F., Deheeger, M., Akrout, M., & Bellisle, F. (1995). Influence of macronutrients on adiposity development: a follow up study of nutrition and growth from 10 months to 8 years of age. International Journal of Obesity and Related Metabolic Disorders : Journal of the International Association for the Study of Obesity, 19(8), 573–8. Retrieved from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7489029

Rzehak, P., Hellmuth, C., Uhl, O., Kirchberg, F. F., Peissner, W., Harder, U., … Koletzko, B. (2014). Rapid Growth and Childhood Obesity Are Strongly Associated with LysoPC(14:0). Annals of Nutrition and Metabolism, 64(3– 4), 294–303. https://doi.org/10.1159/000365037

(20)

33 Universitas Kristen Maranatha

C. (2013). Birth weight, rapid weight gain in infancy and markers of overweight and obesity in childhood. European Journal of Clinical Nutrition, 67(11), 1147–53. https://doi.org/10.1038/ejcn.2013.183

Salgin, B., Norris, S. A., Prentice, P., Pettifor, J. M., Richter, L. M., Ong, K. K., & Dunger, D. B. (2015). Even transient rapid infancy weight gain is associated with higher BMI in young adults and earlier menarche. International Journal of Obesity (2005), 39(6), 939–44. https://doi.org/10.1038/ijo.2015.25

Sartika, R. A. D. (2011). Faktor Risiko Obesitas pada Anak 5-15 Tahun di Indonesia. Makara, Kesehatan, 15(1), 37–43.

Schwartz, M. W., Woods, S. C., Porte, D., Seeley, R. J., & Baskin, D. G. (2000). Central nervous system control of food intake. Nature, 404(6778), 661–71. https://doi.org/10.1038/35007534

Spalding, K. L., Arner, E., Westermark, P. O., Bernard, S., Buchholz, B. A., Bergmann, O., … Arner, P. (2008). Dynamics of fat cell turnover in humans. Nature, 453(7196), 783–787. https://doi.org/10.1038/nature06902

Stettler, N., Kumanyika, S. K., Katz, S. H., Zemel, B. S., & Stallings, V. A. (2003). Rapid weight gain during infancy and obesity in young adulthood in a cohort of African Americans. The American Journal of Clinical Nutrition,

77(6), 1374–8. Retrieved from

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12791612

Thompson, A. L. (2012). Developmental origins of obesity: early feeding environments, infant growth, and the intestinal microbiome. American Journal of Human Biology : The Official Journal of the Human Biology Council, 24(3), 350–60. https://doi.org/10.1002/ajhb.22254

van Jaarsveld, C. H. M., Boniface, D., Llewellyn, C. H., & Wardle, J. (2014). Appetite and growth: a longitudinal sibling analysis. JAMA Pediatrics, 168(4), 345–50. https://doi.org/10.1001/jamapediatrics.2013.4951

von Kries, R., Toschke, A. M., Koletzko, B., & Slikker, W. (2002). Maternal smoking during pregnancy and childhood obesity. American Journal of Epidemiology, 156(10), 954–61. https://doi.org/10.1093/AJE/KWF128

Wahyu, G. G. (2009). Obesitas pada Anak. (I. Risdiyanto, Ed.). Yogyakarta: Bentang Pustaka.

WHO. (2016a). WHO | Childhood overweight and obesity. WHO. Retrieved from http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood/en/

WHO. (2016b). WHO | Facts and figures on childhood obesity. Retrieved from http://www.who.int/entity/end-childhood-obesity/facts/en/index.html

(21)

34 Universitas Kristen Maranatha

Young, B. E., Johnson, S. L., & Krebs, N. F. (2012). Biological determinants linking infant weight gain and child obesity: current knowledge and future directions. Advances in Nutrition (Bethesda, Md.), 3(5), 675–86. https://doi.org/10.3945/an.112.002238

Gambar

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Sampel berdasarkan Lama Pemberian ASI ......... 23
Gambar 2.1 Contoh Garis Pertumbuhan pada KMS ..............................................

Referensi

Dokumen terkait

Ibu hamil yang menderita KEP dan defisiensi gizi lain, menyebabkan berat badan lahir rendah (BBLR) yang menjadi faktor risiko terjadinya kematian bayi lahir.. Pertambahan

Memberi informasi yang bermanfaat bagi masyarakat terutama ibu hamil tentang hubungan antara peningkatan berat badan ibu pada kehamilan trimester III dengan berat

Kesimpulan: Pada penelitian ini kesimpulannya yaitu Ada hubungan yang signifikan teknik menyusui dan pijat bayi dengan peningkatan berat badan pada bayi berarti

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan jenis makanan tambahan yang diberikan secara dini dengan pertambahan berat badan bayi, dapat dilihat pada tabel 4.4

Hasil yang didapatakan pada penelitian ini yaitu, rerata pertambahan berat badan ibu selama hamil di wilayah Kecamatan Metro Pusat tergolong sesuai yaitu sebesar 12,60

Satu bayi dalam penelitian ini mempunyai berat badan lahir 900 gram (BBLSAR/KMK) menunjukkan toleransi minum yang baik dengan pemberian enteral feeding pada usia kurang dari 24 jam

Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pertambahan berat badan bayi usia 4 - 6 bulan yang diberi ASI eksklusif dan susu formula.. Metode

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara durasi pemberian ASI dengan kejadian berat badan lebih pada anak Taman Kanak-kanak (TK) dengan mengontrol covariat