• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Levi's Vintage Clothing Store dengan Konsep American Wild West.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Levi's Vintage Clothing Store dengan Konsep American Wild West."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

LEVI’S VINTAGE CLOTHING STORE

Perkembangan jeans/ denim di Indonesia bisa dikatakan semakin pesat dan beragam yang dibuktikan dengan munculnya situs khusus tentang denim dan berdirinya komunitas pecinta denim di Indonesia. Diantara begitu banyak brand jeans di dunia, Levi’s adalah brand yang paling banyak diplih oleh semua kalangan di Indonesia maupun di seluruh dunia karena kualitas dan nilai sejarahnya.

Levi’s yang sudah berdiri sejak 1873 merupakan brand celana jeans pertama di dunia. Maka dari itu desain pada perancangan interior Levi’s Vintage Clothing Store ini harus dapat mewakili karakteristik dari brand Levi’s ini. Suasana American Wild West akan diterapkan pada perancangan Levi’s Vintage Clothing Store yang merupakan periode brand Levi’s lahir.

(2)

ii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

LEVI’S VINTAGE CLOTHING STORE

The development of denim jeans are flourishing as can be seen from the websites for denim lover communities in Indonesia. Levi's is one of he most distinguished denim jeans in Indonesia and even throughout the world due to its quality and historical values.

Levi's is the pioneer of jeans ever existing in the worlds and has been in the market since 1873. That is why the interior design of Levi's vintage clothing must represent Levi's characteristics. Thus, the atmosphere of American Wild West will be adopted to represent the beginning of Levi's vintage clothing store.

(3)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Ide/ Gagasan Perancangan ... 2

1.4 Rumusan Masalah ... 3

1.5 Tujuan Perancangan ... 3

1.6 Manfaat Perancangan ... 3

1.7 Ruang Lingkup Perancangan ... 4

1.8 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN DATA LEVI'S VINTAGE CLOTHING STORE 2.1 Pengertian Denim dan Jeans ... 5

(4)

vi

2.2.1 Perkembangan Status Sosial Jeans.. ... 7

2.2.2 Sejarah Perkembangan Levi’s di Indonesia.. ... 8

2.2.3 Levi’s Vintage Clothing.. ... 9

2.2.4 Produk LVC ... 10

2.3 Pengertian Retail ... 11

2.3.1 Store Atmosphere. ... 11

2.3.2 Kebutuhan Ruang Pada LVC Store Bandung... 13

2.4 Pencahayaan ... 19

2.4.1 Pencahayaan Area Penjualan ... 19

2.4.2 Pencahayaan Kafe ... 19

2.4.3 Pencahayaan Pada Area Customize and Repair ... 20

2.4.4 Pencahayaan Area Mini Museum ... 20

2.5 Karakteristik Brand Levi’s ... 20

2.6 Studi Banding ... 21

2.7 Ergonomi Ruang pada LVC Store ... 24

BAB III DESAIN PERANCANGAN LEVI'S VINTAGE CLOTHING STORE 3.1 Deskripsi Proyek ... 29

3.2 Definisi Site ... 31

3.2.1 Analisis Fungsi ... 31

3.2.2 Analisis Site ... 32

3.2.3 Analisis Building ... 34

(5)

vii

3.4 Flow Activity ... 42

3.5 Programing ... 42

3.5.1 Tabel Kebutuhan Ruang ... 42

3.2.2 Zoning Blocking ... 44

3.2.3 Bubble Diagram ... 45

BAB IV PERANCANGAN LEVI'S VINTAGE CLOTHING STORE 4.1 Ide Implementasi Konsep Pada Objek Studi ... 46

4.1.1 Penjelasan Tema ... 46

4.1.2 Penjelasan Konsep ... 51

4.2 Implementasi Konsep dan Tema ... 52

4.2.1 Konsep Bentuk ... 52

4.2.2 Konsep Warna ... 54

4.2.3 Konsep Material ... 54

4.2.4 Konsep Pencahayaan ... 56

4.2.5 Konsep Penghawaan ... 58

4.3 Implementasi Konsep dan Tema Pada Desain ... 59

4.3.1 General Plan and Section ... 59

4.3.2 Denah Khusus ... 62

4.3.3 Detail Furnitur ... 66

4.3.4 Detail Interior LVC Store... 69

(6)

viii

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 72

5.1 Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

DAFTAR GAMBAR

BAB II Gambar 2.1 Logo Levi’s ... 6

Gambar 2.2 Logo Levi’s Vintage Clothing... 9

Gambar 2.3 Model Celana Levi’s ... 9

Gambar 2.4 Produk Levi’s ... 10

Gambar 2.5 LVC Store Tokyo ... 21

Gambar 2.6 Display LVC Store Tokyo 1 ... 21

Gambar 2.7 Display LVC Store Tokyo 2 ... 22

Gambar 2.8 Etalase LVC Store Tokyo ... 22

Gambar 2.9 LVC Store New York ... 23

Gambar 2.10 Display LVC Store New York ... 23

Gambar 2.10 Jarak Pandang Optimum ... 24

(7)

ix

Gambar 2.13 Ergonomi Display Pakaian ... 24

Gambar 2.14 Ergonomi Ruang Ganti ... 25

Gambar 2.15 Ergonomi Snack Bar ... 25

Gambar 2.16 Sirkulasi dan Meja Makan Berdua ... 25

Gambar 2.17 Ergonomi Counter Makan ... 26

Gambar 2.18 Ergonomi Jalur Sirkulasi Antara stool ... 26

Gambar 2.19 Ukuran Optimum dan Minimum ... 26

Gambar 2.20 Ergonomi Meja Makan... 27

Gambar 2.21 Ergonomi untuk Pelayanan dan Sirkulasi ... 27

Gambar 2.22 Ergonomi untuk Waitress ... 27

Gambar 2.23 Ergonomi Meja untuk Akustik dan Visual ... 28

Gambar 2.24 Ergonomi Meja Kerja Kerajinan Tangan ... 28

BAB III Gambar 3.1 Site Bangunan ... 32

Gambar 3.2 Lokasi Bangunan ... 32

Gambar 3.3 Fasad Bangunan ... 34

Gambar 3.4 Lantai Dasar ... 35

Gambar 3.5 Lantai 1 ... 36

Gambar 3.6 Zoning Blocking Lantai Dasar ... 44

Gambar 3.7 Zoning Blocking Lantai 1 ... 44

Gambar 3.8 Bubble Diagram Lantai Dasar ... 45

(8)

x

Gambar 4.1 Sejarah Levi’s 1853 ... 46

Gambar 4.2 Sejarah Levi’s 1872 ... 47

Gambar 4.3 Sejarah Levi’s 1886 ... 47

Gambar 4.4 Sejarah Levi’s 1912-1918 ... 48

Gambar 4.5 Sejarah Levi’s 1980/84... 48

Gambar 4.6 Sejarah Levi’s 1930’s ... 49

Gambar 4.7 Sejarah Levi’s 1941 ... 50

Gambar 4.8 Sejarah Levi’s 1950 ... 50

Gambar 4.9 Model Levi’s ... 51

Gambar 4.10 American Wild West Building ... 51

Gambar 4.11 Rustic and Classic Furniture ... 52

Gambar 4.12 Cowboy Bar and Cafe ... 53

Gambar 4.14 Sejarah Levi’s 1967 ... 53

Gambar 4.15 Konsep Warna ... 53

Gambar 4.16 Konsep Material ... 54

Gambar 4.17 Pencahayaan Retail ... 55

Gambar 4.18 Pencahayaan Alami ... 56

Gambar 4.19 Pencahayaan Cafe and Lounge ... 56

Gambar 4.20 Pencahayaan Mini Museum ... 57

Gambar 4.21 Penghawaan Alami ... 57

Gambar 4.22 LVC Store General Plan 1st Floor ... 58

Gambar 4.23 LVC Store General Plan 2nd Floor ... 59

(9)

xi

Gambar 4.25 Layout Denah Khusus Area Ritel Levi’s ... 61

Gambar 4.26 Potongan Denah Khusus Area Ritel Levi’s... 62

Gambar 4.27 Levi’s Vintage Clothing Layout ... 63

Gambar 4.28 Tampak Potongan LVC Area ... 63

Gambar 4.29 Layout Mini Museum Levi’s... 64

Gambar 4.30 Layout Mezanine Mini Museum Levi’s ... 65

Gambar 4.31 Tampak Potongan Mini Museum Levi’s ... 65

Gambar 4.32 Detail Furnitur Retail Display 2 ... 67

Gambar 4.33 Detail Furnitur Retail Cashier ... 67

Gambar 4.34 Detail Furniture Retail Display LVC Jeans ... 68

Gambar 4.35 Detail Furniture Retail Display 4 ... 68

Gambar 4.36 Detail Interior Mezanine Mini Museum... 69

Gambar 4.37 Detail Interior Wood Roof ... 70

Gambar 4.38 Detail Pemasangan Parquet ... 70

Gambar 4.39 Detail Pemasangan Dinding Kayu ... 71

Gambar 4.40 Perspektif Retail Levi’s Area 1 ... 72

Gambar 4.41 Perspektif Retail Levi’s Area 2 ... 72

Gambar 4.42 Perspektif Ladies Levi’s ... 73

Gambar 4.43 Perspektif Cafe Area ... 73

Gambar 4.44 Perspektif Levi’s Vintage Clothing Area ... 74

Gambar 4.45 Perspektif Mini Museum Area ... 74

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan jeans/ denim di Indonesia bisa dikatakan semakin pesat dan beragam. Hal tersebut dibuktikan dengan munculnya situs khusus yang membahas tentang denim yaitu darahkubiru.com dan munculnya suatu komunitas pecinta denim yang bernama INDIGO (Indonesian Denim Group).

Celana jeans atau celana denim memang sudah menjadi celana yang sering dipakai oleh semua orang di dunia termasuk di Indonesia. Namun menurut survey celana Levi’s merupakan celana yang paling terkenal dibanding celana milik brand lain. Para pecinta denim banyak memilih produk Levi’s karena menggunakan bahan yang sangat baik sehingga hasilnya memiliki kualitas yang sangat baik. Selain itu celana Levi’s yang memiliki karakter vintage dan western yang sangat kuat sehingga memberikan keunikan tersendiri bagi pemakainya.

(11)

2

tersedianya fasilitas-fasilitas penunjang menjadi kendala yang dialami oleh para penggemar denim di Indonesia.

1.2 Identifikasi Masalah

Mengacu pada latar belakang, maka dapat ditemukan beberapa masalah yang banyak dialami oleh para penggemar Levi’s seperti kurang lengkapnya produk yang dijual di Indonesia, belum terdapat fasilitas penunjang seperti fasilitas vermak dengan standar jahitan Levi’s, fasilitas yang bisa memberikan informasi lengkap tentang brand Levi’s serta sarana-sarana pendukung lainnya yang bisa memaksimalkan pelayanan bagi konsumen Levi’s maupun calon konsumen Levi’s

1.3 Ide/ Gagasan Perancangan

Setelah melihat identifikasi masalah yang ada maka dalam merancang sebuah Levi’s Vintage Clothing Store di Indonesia perlu diadakan fasilitas customize and repairing jeans khusus sehingga konsumen Levi’s dapat memperbaiki atau merombak celana mereka dengan hasil yang maksimal. Mini museum juga akan ditambahkan pada perancangan ini sebagai sarana edukasi agar pengunjung yang datang bisa mengetahui sejarah dari Levi’s sehingga bisa menarik minat untuk membeli produk yang dijual. Sarana pendukung seperti cafe and lounge juga akan menarik minat konsumen untuk datang ke LVC Store.

(12)

3

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan latar belakang di atas, maka dibuatlah sebuah rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana menerapkan tema strength, freedom, and flexible dengan konsep American Wild West pada perancangan interior LVC Store?

2. Bagaimana menerapkan program ruang beserta fasilitasnya dan sistem display sehingga sesuai dengan fungsi dan kebutuhan LVC Store?

3. Bagaimana menciptakan ruang interior sehingga pengunjung merasa sedang masuk ke dalam cerita sejarah Levi’s.

1.5 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan LVC store ini :

1. Menerapkan tema strength, freedom, and flexible dengan konsep American Wild West menggunakan material, bentuk, pola, fasilitas pada perancangan LVC Store.

2. Menerapkan fasilitas ruang pada perancangan LVC Store dan mendesain display produk sehingga menarik minat pengunjung untuk membeli.

3. Menciptakan suasana interior yang membuat pengunjung sedang masuk ke dalam cerita sejarah Levi’s dengan menerapkan suasana ruang yang memiliki hubungan erat dengan sejarah Levi’s.

1.6 Manfaat Perancangan

Manfaat yang bisa didapat dari perancangan LVC Store ini adalah :

1. Kemudahan bagi para penggemar Levi’s dan denim lainnya untuk mendapatkan produk Levi’s yang lengkap dan pelayanan yang lebih baik bagi konsumen Levi’s.

(13)

4

3. Desain display toko yang unik dan menarik dengan interior bergaya western american akan menambah nilai jual produk Levi’s tersebut sehingga karakter Levi’s akan semakin kuat pada perancangan LVC Store ini.

1.7 Ruang Lingkup Perancangan

Lingkup perancangan pada Levi’s Vintage Clothing Store meliputi area ritel, customize and repairing jeans, mini museum, café area, storage room, dan office. Area ritel merupakan tempat menjual semua produk Levi’s sehingga konsumen bisa membeli produk Levi’s dengan mudah. Customize and repairing jeans untuk tempat memperbaiki jeans milik konsumen yang rusak maupun yang ingin merombak dan membuat celana Levi’s dengan ukuran sendiri. Café and Lounge tempat untuk pengunjung LVC Store untuk bersantai sehabis belanja ataupun untuk berkumpul bersama kerabatnya. LVC Store akan terdapat fasilitas storage khusus sendiri. Untuk mendukung sistem dari LVC Store maka perlu office yang mendukung agar setiap pegawai dapat bekerja dengan maksimal.

1.8Sistematika Penulisan

BAB I membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, ide/ gagasan perancangan, rumusan masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan.

BAB II membahas tentang studi literatur Levi’s, definisi ritel, studi banding, kebutuhan ruang pada LVC Store, dan ergonomi standar retail.

BAB III membahas tentang analisa site, deskripsi proyek, deskripsi site, programing, zoning blocking, flow activity user.

BAB IV membahas tentang tema dan konsep perancangan LVC Store serta penerapannya pada desain.

(14)

75 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah melakukan berbagai proses perancangan desain Levi’s Vintage Clothing Store dengan konsep American Wild West ternyata desain yang telah diterapkan sangat cocok untuk brand Levi’s. Dalam mendesain sebuah ritel banyak aspek yang perlu diperhatikan seperti sistem display, sirkulasi, atmosfer ruang, pencahayaan dan sebagainya.

(15)

76

Dalam menata produk yang dijual bukan hanya desain furnitur saja yang dibutuhkan, tetapi cara penataan produk dan sistem pencahayaan menjadi faktor pendukung lain untuk menambah nilai jual produk tersebut.

Spot-spot tertentu seperti area photo booth dan dekorasi yang menarik juga bisa menarik minat pengunjung untuk mengabadikan momen mereka dan meng upload foto mereka di social media. Dengan begitu maka toko pun akan mendapatkan promosi secara gratis melalui pengunjung.

5.2 Saran

(16)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Barry Berman, Joel R. Evans.“Retail Management” eight edition (2001) Barry Lord, gail dexter lord (2002). “The manual of museum exhibition”. Rowman Altamira 2002

Erlangga, 1979 Ching, Francis D.K. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta Erlangga

Panero, Julius & Zelnik, Martin. “Dimensi Manusia dan Ruang Interior”. Jakarta

Sholeha Alia, “Pelestarian Bangunan Karya Arsitektur Antara Arkeologi dan Arsitektur”

Internet:

- http://everyonesdenim.webege.com, 16 Maret 2014, 21.03

- http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.com, diakses pada 26/03/2014, pk.21.51

- www.levisvintageclothing.com

Referensi

Dokumen terkait

Akuifer potensial yang ada di daerah Gabus adalah batupasir yang merupakan akuifer bebas(tidak tertekan) dengan nilai resistivitas 13.2 Ωm pada kedalaman 11 meter dari

Contoh kritik sumber khususnya kritik Intern yang digunakan dalam skripsi yang berjudul “Hubungan Pasang Surut Australia-Indonesia Pada Masa John Howard Tahun

MEDIA (TEMPO) KARAKTER Cerdas, Nakal, Berani, Kreatif, Polos, Jujur KARAKTER Cerdas, Nakal, Usil, Berani, Kritis, Tajam ORDE BARU 1992 REFORMASI 2009 & 2014

Skripsi Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Ampel Surabaya. Kata Kunci: Peran Karang Taruna, Pembangunan Desa Wisata. Skripsi ini merupakan

Dalam penelitian ini dibuat sistem pakar dengan menggunakan metode case-based reasoning (CBR) dikarnakan metode ini sangat sederhana dan mudah diterapkan pada

Besarnya pengaruh faktor status pemilikan alat tangkap, modal, etos kerja dan jenis pemasaran mampu menjelaskan perubahan secara simultan dapat dilihat dari nilai koefisien

Surat Setoran Pajak Daerah yang dapat disingkat SSPD adalah surat yang digunakan oleh wajib pajak atau penanggung pajak untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang