• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA MTS SWASTA KECAMATAN KUALUH HULU KABUPATEN LABUHANBATU UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA MTS SWASTA KECAMATAN KUALUH HULU KABUPATEN LABUHANBATU UTARA."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Lilik Munawaroh. Reg. No. 0809122038. The Effect of Instructional Strategy and Interpersonal Communication Toward Learning Achivement Civic Education of Students MTs Swasta Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhanbatu Utara. A Thesis. Postgraduate Program, State University of Medan, 2012.

The objectives of this research were: (1) the achievement of Civic Eduation between the student that taught by social inquiry and expository strategies, (2) the achievement of Civic Eduaction between student who had ability of high interpersonal communication and low interpersonal communication, and (3) interaction between instructional strategy and interpersonal communication on the students’ achievement in Civic Education.

The population of this research was 108 students of grade VIII MTs Islamiyah Londut consisting of three classes and 94 students of grade VIII MTs Assyarif Kuala Beringin consiting of three classes. The sampling technique applied was cluster random sampling with grade VIII-1 and VIII-3 MTs Islamiyah Londut (56 students) taught with social inquiry strategy and grade VIII-3 dan VIII-2 MTs Assyarif (62 students) taught with expository stratety. The data analysis technique was Analysis of Variance (ANOVA) two-way at the level of significance  = 0.05 followed by Scheffe test.

The research findings were: (1) on average the students’ learning achievement taught with social inquiry strategy was X = 70.93 which was higher than the average the students’ learning achievement taught with expository approach strategy, which was X = 69.69 with F count = 7.03 > F table = 3.928, (2) on average the student’ learning achievement with high interpersonal communication was X = 73.42, which was higher than the student’ learning achievement with low interpersonal communication was X = 67.80 with F count = 44.63 > F table = 3.928, and (3) there was an interaction between instructional strategy and interpersonal communication on the Civic Education achievement with F count = 15.04 > F table = 3.928.

(2)

Lilik Munawaroh. NIM. 0809122038. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegeraan Siswa MTs Swasta Kecamatan Kualuh Huluh Kabupaten Labuhanbatu Utara. Tesis: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) hasil belajar Pendidikan Kewargangeraan (PKn) siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri sosial lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori, (2) hasil belajar PKn antara siswa dengan karakterk komunikasi interpersonal tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan karakter komunikasi interpersonal rendah, dan (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan komunikasi interpersonal terhadap hasil belajar PKn.

Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Islamiyah Londut terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa adalah 108 orang dan kelas VIII MTs Assyarif Kuala Beringin terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa 94 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik acak kelompok cluster random sampling), dalam hal ini diperoleh kelas VIII-1 dan VIII MTs Islamiyah Londut (56 orang) diajar dengan strategi inkuiri sosial dan kelas VIII-3 dan VIII 2 (62 orang) diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. Teknik analisis adalah Anava dua jalur pada taraf signifikansi  = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe.

Hasil penelitian adalah: (1) rata-rata hasil belajar PKn siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran inkuiri sosial (X = 70,93) lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar PKn siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori (X = 69,69) dengan Fhitung 7,03 > Ftabel 3,928, (2) rata-rata hasil belajar PKn siswa dengan komunikasi interpersonal tinggi (X = 73,42) lebih tinggi daripada hasil belajar PKn siswa dengan komunikasi interpersonal rendah (X = 67,80), dengan Fhitung 44,63 > Ftabel 3,928, dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan komunikasi interpersonal terhadap hasil belajar PKn dengan Fhitung 15,04 > Ftabel 3,928.

(3)

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan kekuatan dan Rahmat-Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Dalam proses penulisannya ini banyak menghadapi kendala dan keterbatasan, namun berkat bimbingan Pembimbing dan motivasi dari keluarga serta rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini, ucapan terimakasih disampaikan kepada:

Secara khusus ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. H. Abdul Hamid K. M.Pd. dan Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, sebagai Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya memberikan pengarahan serta bimbingan dalam penyusunan tesis ini.

Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M..Pd, Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd dan Bapak Dr. Raden Mursyid, M.Pd selaku narasumber yang telah memberikan masukan bagi penyempurnaan tesis ini.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Unimed dan Bapak Prof. Dr. Belferik Manulang, Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bantuan administrasi di Program Pascasarjana Unimed.

(4)

Medan yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan dan ucapan terima kasih disampaikan kepada rekan mahasiswa Pascasarjana Unimed Program Studi Teknologi Pendidikan sebagai teman yang telah banyak memberikan bantuan moril dan motivasi sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

Ucapan terimkasih teristimewa disampaikan kepada Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan motivasi kepada penulis selama mengikuti perkuliahan dan penulisan tesis ini. Secara khusus pula ucapan terimakasih suami tercinta dan anak-anakku tercinta Zuriah Alfan Zakaria, Faris Khoiri Husni Mubaroh yang selalu memberikan curahan kasih sayang.

Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pendidikan di masa kini dan yang akan datang.

Medan, Maret 2012 Penulis,

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peran penting pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mendukung kemajuan bangsa dan negara sebagaimana tergambar dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 4 dinyatakan bahwa: Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal ini memberi makna bahwa pelaksanaan pendidikan nasional memiliki tujuan yang kompleks, di samping bertaqwa kepada Tuhan-Nya, pendidikan juga diharapkan mampu membentuk peserta didik menjadi sosok yang cakap terhadap ilmunya dan mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.

(6)

dimaksudkan untuk membentuk siswa menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Namun demikian masih terdapat hambatan-hambatan serta kekurangan, hal yang memprihatinkan yang dapat dilihat langsung adalah hasil nilai ulangan akhir nasional tingkat sekolah menengah yang belum mencapai hasil yang diharapkan. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa dalam pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, materi pelajaran, strategi dan teknik mengajar. Semua variabel tersebut memiliki ketergantungan satu sama lain dan tidak dapat berdiri sendiri dalam memberhasilkan pembelajaran.

[image:6.595.99.521.529.710.2]

Rendahnya mutu pembelajaran sebagaimana diungkapkan di atas juga terjadi pada pembelajaran PKn, berdasarkan data awal yang peneliti peroleh dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Labuhanbatu Utara dapat dijelaskan bahwa dalam dua tahun terakhir ini rata-rata hasil belajar PKn untuk tingkat MTs pada tahun ajaran 2009/2010 adalah 69,10 sedangkan pada tahun ajaran 2010/2011 adalah 71,50. Hal yang sama juga tergambar data yang peneliti peroleh mengenai hasil belajar PKN di MTs Islamiyah Londut Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhanbatu Utara pada tiga tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Rata-Rata Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VIII MTs Islamiyah Londut Dalam 3 Tahun Terakhir

No Tahun Ajaran Rata-Rata Hasil Belajar

1 2008/2009 70,10

2 2009/2010 65,50

3 2010/2011 68,75

(7)

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas dapat diperhatikan bahwa perolehan hasil belajar PKn masih kurang memuaskan, hal ini ditandai dengan rendahnya rata-rata PKn kelas VIII yang masih di bawah nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. Belum maksimalnya hasil belajar PKn, disinyalir karena selama ini proses pembelajaran kurang mendukung pemahaman anak didik, yaitu terlalu banyak materi yang dipelajari dan pembelajaran yang menekankan pada aspek hafalan yang berorientasi pada strategi pembelajaran ekspositori yaitu didominasi melalui kegiatan ceramah dan pembelajaran berpusat kepada guru. Hal ini didukung berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap kegiatan pembelajaran PKn yang dilakukan guru ditemukan bahwa kecenderungan guru mengajarkan PKn dalam memberikan pemahaman terhadap konsep, selalu dilakukan melalui penyampaian melalui kegiatan ceramah, sehingga siswa kurang bergairah dan tidak begitu antusias ketika pelajaran berlangsung.

Dalam rangka mengatasi persoalan perolehan hasil belajar siswa MTs Islamiyah Londut Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhanbatu Utara, yang masih relatif rendah, berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa khususnya pada bidang studi PKn. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran yang lebih tepat.

(8)

serta melakukan feedback menjadi faktor penting guna mencapai tujuan pembelajaran. Kemampuan guru menguasai materi pembelajaran, gaya mengajar, penggunaan media, penentuan strategi dan pemilihan strategi pembelajaran merupakan suatu usaha guna melancarkan embelajaran dan meningkatkan hasil pencapaian tujuan pembelajaran.

Strategi pembelajaran yang digunakan guru-guru selama ini belum optimal sehingga menyebabkan timbulnya kebosanan siswa yang berakibat rendahnya hasil belajar. Untuk mengurangi atau bahkan menghindari strategi pembelajaran yang terlalu monoton diupayakan berbagai strategi pembelajaran yang lebih efektif dalam menciptakan komunikasi yang multi arah, sehingga diharapkan juga menimbulkan dan meningkatkan interaksi yang proaktif dalam pembelajaran. Namun perlu disadari bahwa strategi tersebut tidak ada yang terbaik atau buruk, karena strategi pembelajaran tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.

Salah satu strategi yang dapat diterapkan pada pembelajaran PKn adalah strategi pembelajaran inkuiri sosial. Penerapann strategi pembelajaran inkuiri sosial pada pembelajaran PKn memberikan pengalaman langsung kepada siswa, tujuannya adalah membina siswa dalam rangka mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa secara menyeluruh dan berinteraksi dengan teman dan lingkungannya. Pembelajaran inkuiri sosial dalam bidang studi PKn menekankan pembelajaran di mana siswa menemukan sendiri yang dipelajarinya, bukan mengetahui dari guru saja.

(9)

pencatat saja di mana fungsi guru merupakan satu-satunya sumber belajar sehingga penumpukan informasi yang disampaikan guru melalui ceramah sehingga kondisi yang demikian membuat siswa jenuh dan berakibat kepada pencapaian hasil belajar yang kurang maksimal.

Di lain pihak, perolehan hasil belajar suatu kegiatan pembelajaran juga dipengaruhi oleh karakteristik siswa dalam hal ini adalah komunikasi interpersonal siswa dalam belajar, dalam hal ini komunikasi interpersonal dibedakan atas komunikasi interpersonal tinggi dan komunikasi interpersonal rendah. Komunikasi interpersonal yaitu kemampuan individu melakukan komunikasi bertukar informasi, pikiran, ide, dan perasaan yang berlangsung antar individu dalam rangka supaya terjalin hubungan baik dan harmonis. Komunikasi interpersonal yang baik maka akan tercermin dan termanifestasikan ke dalam menjalin komunikasi.

Materi PKn berisi konsep-konsep dan penerapannya sehingga komunikasi interpersonal menjadi urgen. Siswa yang memiliki komunikasi interpersonal yang tinggi juga akan lebih mudah dalam mempelajari materi PKn, sedangkan pada siswa yang memiliki komunikasi interpersonal yang rendah akan mengalami kesulitan dalam hal mempelajari materi PKn. Siswa yang memiliki komunikasi interpersonal yang tinggi juga relatif akan lebih mudah mengolah informasi dan mengemukakan ide dan pemikiran yang ada dibenaknya bila dibandingkan dengan siswa yang memiliki komunikasi interpersonal rendah.

(10)

pelajaran. Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dibutuhkan dan disesuaikan dengan komunikasi interpersonal siswa, karena mempelajari materi PKn yang cukup padat maka dituntut komunikasi interpersonal siswa dalam mencari sumber-sumber lain. Oleh karena itu, komunikasi interpersonal siswa adalah salah satu komponen yang harus diperhatikan dengan seksama oleh guru dalam mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki peserta didiknya yang akan membantu dalam menentukan materi, strategi, dan media yang tepat untuk digunakan. Hal ini perlu dilakukan agar pembelajaran yang disampaikan dapat menarik perhatian siswa dan setiap detik yang berlangsung dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan akan bermakna dan tidak membosankan bagi siswa.

Penelitian ini mengungkapkan tentang upaya peningkatan hasil belajar siswa khususnya pada bidang studi PKn dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri sosial sebagai salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran PKn, begitu juga dengan tingkat komunikasi interpersonal siswa dalam belajar berpengaruh terhadap hasil belajar. Pemilihan dan penerapan strategi pembelajaran inkuiri sosial dalam pembelajaran PKn dilakukan sesuai dengan karakteristik dari mata pelajaran itu sendiri dan karakteristik keterampilan berpikir dan keterampilan berkomunikasi interpersonal siswa. Untuk itu salah satu cara yang dapat dilakukan dalam pembelajaran PKn adalah menerapkan strategi pembelajaran inkuiri sosial.

B. Identifikasi Masalah

(11)

menyampaikan urutan materi pelajaran yang paling baik dalam pembelajaran PKn? Urutan bagaimanakah yang lebih tepat dan dapat membantu proses belajar siswa dalam pembelajaran PKn? Apakah perbedaan dalam strategi pembelajaran PKn memberikan hasil belajar yang berbeda? Apakah tujuan pembelajaran yang berbeda membutuhkan kondisi pembelajaran yang berbeda pula? Apakah perbedaan karakteristik belajar siswa mempengaruhi hasil belajar siswa? Apakah strategi pembelajaran tertentu hanya efektif untuk siswa yang memiliki karekteristik tertentu pula? Apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri sosial lebih tinggi dari pada hasil belajar PKn siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori? Apakah hasil belajar siswa dengan komunikasi interpersonal tinggi lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan komunikasi interpersonal rendah? Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan komunikasi interpersonal siswa terhadap hasil belajar PKn?

C. Pembatasan Masalah

(12)

terhadap nilai (valuing), pengorganisasian (organization) dan pengamalan (characterization).

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah hasil belajar PKn siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri sosial lebih tinggi dari pada hasil belajar PKn siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori?

2. Apakah hasil belajar PKn siswa dengan karakter komunikasi interpersonal tinggi lebih tinggi dari pada hasil belajar PKn siswa dengan karakter komunikasi interpersonal rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan komunikasi interpersonal terhadap hasil belajar PKn?

E. Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari masalah yang diteliti, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskprisikan:

1. Hasil belajar PKn siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri sosial lebih tinggi dari pada hasil belajar PKn siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. 2. Hasil belajar PKn antara siswa dengan komunikasi interpersonal tinggi

lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan komunikasi interpersonal rendah.

(13)

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada guru yang bersifat teoretis maupun yang bersifat praktis. Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan strategi pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran PKn. 2. Sumbangan pemikiran bagi guru khususnya guru PKn dalam memahami

dinamika dan karakteristik siswa.

3. Bahan masukan bagi lembaga pendidikan sebagai aplikasi teoretis dan teknologi pembelajaran.

4. Bahan perbandingan bagi peneliti yang lain, yang membahas dan meneliti permasalahan yang sama.

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru tentang strategi pembelajaran pada pembelajaran PKn yang dapat diterapkan guru bagi kemajuan dan peningkatan keberhasilan belajar siswa.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi siswa dalam melaksanakan pembelajaran aktif khususnya dalam pembelajaran PKn.

(14)
(15)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan-simpulan yang dapat ditarik dari hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

Pertama, rata-rata hasil belajar PKn siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran inkuiri sosial lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. Dengan demikian strategi pembelajaran inkuiri sosial lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran PKn khususnya pada materi ajar pelaksanaan demokrasi dalam kehidupan sehari-hari daripada strategi pembelajaran ekspositori.

Kedua, rata-rata hasil belajar PKn siswa dengan kecenderungan tingkat

komunikasi interpersonal tinggi secara keseluruhan baik yang diajar dengan strategi pembelajaran inkuiri sosial dan strategi pembelajaran ekspositori lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar PKn siswa dengan kecenderungan tingkat komunikasi interpersonal rendah.

Ketiga, perbedaan pengaruh strategi pembelajaran dan komunikasi

(16)

B. Implikasi

Pertama, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya

pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar siswa PKn. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat dimaklumi karena melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya dapat menggiring keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian konsekuensinya apabila strategi yang kurang tepat dalam pembelajaran maka tentu akan berakibat berkurang pula partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Melalui penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar PKn siswa lebih tinggi dengan menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri Sosial dari pada strategi pembelajaran ekspositori. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran inkuiri sosial lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar PKn, karena dalam pembelajaran yang menerapkan strategi pembelajaran inkuiri sosial, siswa cenderung aktif untuk merekonstruksi sendiri ilmu yang akan diperolehnya, siswa berupaya menemukan dan menyelesaikan masalah dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran. Kekhasan dari pembelajaran inkuiri sosial adalah pencarian informasi dari berbagai sumber yang dapat digali siswa

(17)

keterlibatan dan partisipasi aktif siswa terhadap pembelajaran PKn dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Implikasi dari penerapan pembelajaran Inkuiri Sosial bagi guru untuk selalu berupaya memunculkan isu-isu atau masalah-masalah yang di seputar kehidupan keseharian yang tentunya berkaitan dengan materi pelajaran yang akan dibahas, oleh karena itu guru ditentukan selalu memperluas dan menambah wawasan ilmu pengetahuannya.

(18)

Konsekuensi logis dari pengaruh komunikasi interpersonal terhadap hasil belajar PKN berimplikasi kepada tenaga pengajar PKn untuk melakukan identifikasi dan prediksi di dalam menentukan komunikasi interpersonal yang dimiliki siswa. Apabila komunikasi interpersonal siswa dapat dikelompokkan maka tenaga pengajar dapat menerapkan rencana pembelajaran dan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa, di samping itu juga tenaga pengajar dapat melakukan tindakan-tindakan lain misalnya untuk siswa dengan komunikasi interpersonal tinggi diberikan materi-materi pengayaan dan soal-soal latihan dengan tingkat kesukaran yang lebih tinggi sedangkan untuk siswa dengan komunikasi interpersonal rendah diberikan materi-materi remedial yang bertujuan memberikan pemahaman dan penguasaan kepada siswa terhadap materi pelajaran. Dengan demikian siswa diharapkan mampu membangun dan menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya dalam menyelesaikan persoalan belajar untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Di samping itu siswa diharapkan mampu untuk meningkatkan retensinya dengan cara menemukan materi-materi penting dari materi ajar yang dikonstruknya sendiri.

(19)

strategi pembelajaran yang diterapkan tenaga pengajar akan efektif atau tidak, tergantung pada karakteristik siswa.

Adanya perbedaan komunikasi interpersonal ini berimplikasi kepada tenaga pengajar di dalam memberikan motivasi dan membangkitkan minat belajar. Bagi siswa dengan komunikasi interpersonal tinggi hal tersebut tidaklah menjadi sebuah kesulitan bagi tenaga pengajar dalam motivasi dan membangkitkan minat belajar siswa, tetapi bagi siswa dengan komunikasi interpersonal rendah maka tenaga pengajar memberikan perhatian yang lebih dan kontiniu didalam memberikan motivasi dan membangkitkan minat belajar. Dapatlah dimaklumi bahwa pemberian motivasi dan membangkitkan minat akan efektif apabila hubungan antara tenaga pengajar dengan siswa tercipta dan terjalin secara kondusif sebelumnya

Perbedaan komunikasi interpersonal juga berimplikasi kepada tenaga pengajar di dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Tindakan yang dapat dilakukan tenaga pengajar adalah dengan menerapkan konsep belajar tutorial sesama siswa di mana tenaga pengajar mengarahkan dengan membentuk kelompok belajar atau kelompok diskusi di dalam kelas di mana siswa yang berkomunikasi interpersonal tinggi dapat memberikan bantuan kepada siswa yang berkomunikasi interpersonal rendah, dengan demikian kegiatan pembelajaran bagi siswa yang berkomunikasi interpersonal rendah dapat terbantu.

Ketiga, hasil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi strategi

(20)

belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Sedangkan bagi siswa dengan komunikasi interpersonal rendah pada pembelajaran ekspositori rata-rata hasil belajarnya lebih tinggi dibandingkan pada kelas pembelajaran inkuiri sosial. Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran inkuiri sosial lebih tepat digunakan bagi siswa yang memiliki karakteristik komunikasi interpersonal tinggi, sedangkan strategi pembelajaran ekspositori lebih tepat digunakan bagi siswa dengan karakteristik komunikasi interpersonal rendah.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar PKn dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan dan komunikasi interpersonal. Dalam hal ini antara tenaga pengajar dan siswa mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil belajar itu sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan komunikasi interpersonal perlu menjadi perhatian sekaligus.

(21)

C. Saran-Saran

1. Kepada pihak pengelola madrasah agar memotivasi guru-guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menerapkan strategi pembelajaran inkuiri sosial karena melalui penelitian ini terbukti bahwa pembelajaran inkuiri sosial dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Kepada pihak tenaga pengajar perlu melihat karakteristik komunikasi interpersonal siswa di dalam menerapkan strategi pembelajaran inkuiri sosial dan ekspositori. Untuk siswa dengan komunikasi interpersonal tinggi lebih tepat diajar dengan strategi pembelajaran inkuiri sosial sedangkan bagi siswa dengan komunikasi interpersonal rendah maka strategi pembelajaran yang lebih tepat diterapkan adalah strategi pembelajaran ekspositori.

Gambar

Tabel 1.1  Rata-Rata Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VIII MTs Islamiyah                             Londut Dalam 3 Tahun Terakhir

Referensi

Dokumen terkait

Dilihat dari daya baterai yang kurang memadai sehingga terjadi error pada saat sistem kontrol berjalan seperti saat alat mati atau saat daya melemah sehingga sensor tidak

STUDENTS’ VOCABULARY MASTERY (An Action Research in SDN Mangkuyudan No. A Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University,

Materi pembelajaran hendaknya selalu dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa seorang guru perlu menyajikan permasalahan sehari-hari dalam mengajar matematika

BAB III: Data Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 2 Godean Kabupaten Sleman Yogyakarta Kelas VII Tahun Pelajaran 2012/2013. Bab ini terdiri dari

Tabel.L 12 Perhitungan Efisiensi Jumlah Lapisan Klorofil Dengan Metode Spin Coating Sebanyak 3 Lapisan Dengan Bantuan Program Kaleida Graph 4.0

Delapan indikator tersebut adalah : (1) tujuan pembentukan Gapoktan, (2) pelayanan pengurus Gapoktan terhadap anggota Gapoktan, (3) penyediaan fasilitas dan sarana

îò Ø¿-·´ ˶· ß-«³-· Õ´¿-·µ òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò ëî. ¿ò ˶· Ò±®³¿´·¬¿-

Kata kunci: Badan Layanan Umum, peraturan Menteri Dalam Negeri No.61 tahun 2007, implementasi PPK-BLU, fleksibilitas PPK-BLUD, rasio keuangan, Indikator Kinerja Keuangan