• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS PADA MATA PELAJARAN KOSMETIKA KECANTKAN SISWA KELAS XI SMK PEMBANGUNAN DAERAH LUBUK PAKAM T.P 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS PADA MATA PELAJARAN KOSMETIKA KECANTKAN SISWA KELAS XI SMK PEMBANGUNAN DAERAH LUBUK PAKAM T.P 2012/2013."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS PADA MATA PELAJARAN KOSMETIKA KECANTIKAN SISWA KELAS XI SMK PEMBANGUNAN DAERAH

LUBUK PAKAM T.P 2012/2013

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

FRISKA ANDRIANA PURBA NIM. 508143022

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Friska Andriana Purba,NIM.508143022. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Pemberian Tugas Pada Mata Pelajaran Kosmetika Kecantkan Siswa Kelas XI SMK Pembangunan Daerah Lubuk PakamT.P 2012/2013.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa kelas XI SMK Pembangunan Daerah T.P 2012/2013 dengan menggunakan metode pemberian tugas. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Clasroom Action Reseach) yang merupakan penelitian partisipan dimana guru terlibat secara langsung dalam penelitian dari proses awal sampai akhir kegiatan penelitian yang dilakukan di dalam kelas dan peneliti sebagai mitra guru.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam yang beralamat di Jl. T. Raja Muda N0.11 Lubuk Pakam. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas XI-2 Tata Kecantikan yang berjumlah 30 orang dimana hasil belajar siswa rendah.

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan menggunakan tes dan observasi. Tes berguna untuk mengetahui pengetahuan siswa selama proses pembelajaran kosmetika kecantikan berlangsung. Tes yang digunakan adalah pretest (tes awal) dan postest Siklus I dan Siklus II (tes akhir). Untuk melihat nilai rata-rata keseluruhan siswa, nilai postest ditambah dengan penilaian portopolio. Sedangkan observasi aktivitas siswa dilakukan secara langsung pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas.

Dari hasil penelitian diperoleh data hasil belajar siswa yaitu,, 40% siswa yang tuntas pada saat pretest, 50% siswa yang tuntas pada Siklus I, dan 83,33% siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) pada Siklus II. Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari hasil belajar siswa siklus I ke hasil belajar siswa siklus II sebesar 33,33%.

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pemberian tugas pada pelajaran kosmetika kecantikan dengan materi pokok kosmetika tradisional di kelas XI SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam T.P 2012/2013 dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini berarti bahwa penggunaan metode pemberian tugas dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam pembelajaran kosmetika kecantikan

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode pemberian tugas pada mata

pelajaran kosmetika kecantikan siswa kelas XI SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam T.P 2012/2013.

Penulisan skripsi ini ditujukan untuk melengkapi persyaratan mencapai Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Meskipun penyusunan skripsi ini telah diupayakan seoptimal mungkin, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan baik moril dan materil yang tak ternilai harganya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.Dr.Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

2. Ibu Dra. Lely Fridiarty,M.Pd selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

(6)

4. Ibu Dra. Siti Wahida,M.Si selaku Ketua Prodi T.Rias Universitas Negeri Medan

5. Ibu Dra. Armaini Rambe,M.Si selaku Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

6. Ibu Dra. Nurmaya Napitu,M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama masa perkuliahan.

7. Ibu Dra. Lina Pangaribuan,M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis selama penyusunan skripsi 8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik khususnya Jurusan PKK

Program Studi Tata Rias yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di Kampus tercinta ini.

9. Seluruh pegawai Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

10.Teristimewa ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada kedua orangtua tercinta Ayahanda Pdt. K.Purba, Ibunda H. Perangin-angin yang telah memberikan bantuan moral maupun material serta do’a

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi dengan baik.

11. Penulis juga berterima kasih kepada B’Hendra, K’Erika, Siska, K’Endang,S.Pd, B’Jusup TariganS.Pd, K’Mey Alsih dan juga kepada

(7)

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan skripsi ini, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, September 2012

(8)

v

DAFTAR GAMBAR

Hal

1. Akar Bunga Tasbih ( Canna indica L. )... 35

2. Akar Ginseng ( Pannax ) ... 36

3. Kunyit ( Curcuma domesticaerhizoma ) ... 37

4. Wortel ( Daucus Carota L ) ... 39

5. Umbi Batang Pisang ... 40

6. Kayu Manis ( Cinnamomum zeylanicum ) ... 41

7. Batang Pisang ... 42

8. Seledri (Apium graveolens L.) ... 44

9. Mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr.) ... 45

10. Urang-aring (Eclipta prostrata L.) ... 46

11. Bunga Kenanga ( Canangium Odoratum Baill ) ... 47

13. Bunga Kembang Sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis L. ) ... 48

14. Pisang ( Musa Paradisiaca ) ... 50

15. Kelapa ( Cocos nucovera L.) ... 51

16. Kacang Hijau( Phaseolus aureus ) ... 53

17. Kemiri (Aleurites moluccana [L.] Wild.) ... 54

18. Siklus Pendidikan Tindakan Kelas (PTK) ... 72

19. Diagram Keseluruhan Hasil Tes Belajar Siswa ... 86

(9)

iv

DAFTAR TABEL

Hal 1. Daftar Nilai Formatif mata pelajaran Kosmetika Kecantikan

SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam ... 4

2. Prosedur Penelitian ( Siklus I ) ... 66

3. Prosedur Penelitian ( Siklus II ) ... 73

4. Kisi- Kisi Tes Kemampuan Siswa tentang Kosmetika Kecantikan ... 75

5. Kriteria Penilaian Tugas Portopolio ... 75

6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas ... 79

7. Keseluruhan Hasil Belajar Siswa Pada Pretest, Siklus I, dan Siklus II ... 81

8. Persentase Keseluruhan Hasil Belajar Siswa ... 83

9. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 85

10.Hasil Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 93

11.Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I ... 94

(10)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

1. Silabus Memahami Kosmetika Kecantikan ... 107

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus I ... 111

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus II ... 121

4. Tabel Validitas Tes Soal ... 130

5. Tabel Hasil Belajar Pretest ... 131

6. Tabel Hasil Belajar Postest Siklus I ... 132

7. Tabel Hasil Belajar Postest Siklus II ... 133

8. Tabel Penilaian Portopolio Siklus I ... 134

9. Tabel Penilaian Portopolio Siklus II ... 135

10.Keseluruhan Hasil Belajar Pada Pretest, Siklus I, dan Siklus II ... 136

11.Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa Keseluruhan ... 138

12.Perhitungan Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I (Pengamat 1) ... 139

13.Perhitungan Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I (Pengamat 2) ... 141

14.Perhitungan Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I (Pengamat 3) ... 143

15.Perhitungan Keseluruhan Hasil Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus I ... 145

16.Perhitungan Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II (Pengamat 1) ... 147

17.Perhitungan Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II (Pengamat 1) ... 149

18.Perhitungan Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II (Pengamat 1) ... 151

19.Perhitungan Keseluruhan Hasil Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus II ... 153

(11)

vii

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam keseluruhan aspek kehidupan manusia. Pendidikan merupakan salah satu proses pembentukan sikap, kepribadian, dan keterampilan manusia dalam menghadapi cita-cita dimasa depan. Pemerintah dewasa ini khususnya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pemerintah telah mengusahakan peningkatan mutu pendidikan mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai ke tingkat perguruan tinggi.

(13)

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu sekolah yang berada pada Tingkat Pendidikan Menengah Atas. Pendidikan Menengah Atas diselenggarakan untuk melanjutkan dan meneruskan Pendidikan Dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memilliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, alam sekitar, serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja.

Demikian halnya Sekolah SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam sebagai salah satu lembaga pendidikan yang bergerak di bidang kejuruan berupaya untuk mencapai pendekatan antara pendidikan dengan dunia kerja. SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam mempunyai 2 (dua) Program Studi yaitu : Tata Busana dan Tata Kecantikan. Program keahlian Tata Kecantikan memiliki kompetensi yang harus dapat dicapai oleh setiap siswa/peserta didik, salah satu diantaranya adalah memahami kosmetika, dan di dalamnya terdapat kompetensi dasar diantaranya yaitu mendeksripsikan produk kosmetik kecantikan kulit. Melalui kompetensi dasar ini diharapkan agar siswa mampu dan terampil dalam memahami kosmetika tradisional yang dapat digunakan untuk perawatan wajah dan rambut. Kosmetika Tradisional merupakan kosmetika yang terdiri dari bahan-bahan yang berasal dari alam dan diolah secara tradisional (Kustanti, 2008).

(14)

perawatan. Perawatan yang dimaksud adalah perawatan wajah, rambut, tubuh dan kuku. Kosmetik tradisional tidak mempunyai efek yang negative untuk kulit kepala dan rambut serta wajah, karena bahan yang digunakan tidak ada campuran kimiawi.

Proses pembelajaran merupakan salah satu proses perubahan yang terjadi di dalam diri manusia yang melibatkan seluruh aspek baik secara fisik maupun psikis. Sebagai perancang pengajaran (manager of instruction), seorang guru akan berperan mengelola seluruh proses pembelajaran dengan menciptakan kondisi-kondisi belajar sedemikian rupa sehingga setiap anak dapat belajar secara efektif dan efisien (Surya, 2008). Sering sekali guru hanya sebagai pemberi informasi dan pembelajaran diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami dan menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari anak didik sehingga anak didik kurang memahami pembelajaran bahkan siswa sering lupa dengan apa yang mereka pelajari. Menurut Djamarah (2010) faktor yang mempengaruhi lemahnya proses pembelajaran adalah metode pembelajaran.

(15)

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti selama melaksanakan PPL di SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam bahwa proses pembelajaran yang masih menggunakan metode pembelajaran yang kurang variatif atau cenderung konvensional, dimana guru lebih banyak aktif daripada siswa sehingga pola pikir siswa pun kurang berkembang, siswa lebih banyak mendengar dan mencatat materi yang diberikan guru. Sehingga proses pembelajaran sangat monoton dan membosankan. Begitu juga dengan waktu yang kurang efesien dalam proses pembel ajaran, hal ini dikarenakan siswa lebih banyak mencatat daripada membahas materi pelajaran di kelas. Akibatnya hasil belajar siswa mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari daftar nilai formatif kompetensi dasar siswa yang masih dibawah standar ketuntuntasan.

Tabel 1. Daftar nilai formatif kompetensi dasar SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam 2 tahun terakhir

No Tahun Pembelajaran

Standard Penilaian Jumlah Siswa Persentase (%)

(16)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru yang mengajar kosmetika kecantikan, banyak siswa yang kurang mampu menyebutkan jenis-jenis tanaman yang berguna sebagai kosmetik kecantikan sehingga rata- rata hasil belajar siswa SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam kelas XI Tata Kecantikan semester ganjil tahun pembelajaran 2010/2011 menunjukkan bahwa rata-rata 60 % siswa kelas XI Tata Kecantikan yang memperoleh nilai kurang dari 6,9 atau di bawah standard KKM. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan formatif yang dilakukan oleh siswa pada tahun pembelajaran 2011/2012 hanya sekitar 40% siswa yang dikategorikan mendapatkan nilai baik. Begitu juga pada tahun pembelajaran 2011/2012, sebanyak 40 % siswa mendapatkan nilai standard, dapat dikatakan bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Salah satu usaha untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran kosmetika kecantikan yaitu diperlukannya pembaharuan dalam strategi pembelajaran yang bervariasi yaitu dengan metode pemberian tugas. Menurut Arifin (2006), pemberian tugas merupakan salah satu metode yang baik diaplikasikan dalam proses pembelajaran karena metode ini mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan, karena metode ini menjadi sarana dalam penyampaian materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum. Metode tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar (Djamarah,2010).

(17)

yang akan diajarkan. Pemberian tugas tidak sekedar dilakukan dengan cara menyerahkan hasil pelaksanaan tugas secara tertulis. Di samping itu dapat juga dilakukan dengan cara menyuruh murid menuturkannya di depan kelas, melakukan tanya jawab atau diskusi kelas. Metode pemberian tugas dapat memancing keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, karena dengan pemberian tugas kita memberikan rasa percaya diri dan bertanggung jawab yang pada akhirnya timbul minat untuk tahu apa yang belum diketahuinya dan selanjutnya akan terus mencari sampai mendapatkan sendiri. Metode ini mempunyai tiga fase, yaitu guru memberi tugas, siswa melaksanakan tugas, dan siswa mempertanggungjawabkan tugas (Djamarah, 2010).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Masruroh (2006), hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan adanya pengaruh yang cukup besar terhadap hasil belajar siswa dengan penggunaan metode pemberian tugas dan resitasi dan tanpa menggunakan metode pemberian tugas dan resitasi pada mata pelajaran Matematika kelas XI SMP Islam Sultan Agung I Semarang. Dimana rata-rata nilai kelas eksperimen menggunakan metode pemberian tugas dan resitasi lebih tinggi daripada kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar masing-masing kelas, dimana nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 83,63 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 57,56.

(18)

82,29.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Pemberian Tugas Pada Mata Pelajaran Kosmetika Kecantikan Siswa Kelas XI SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam T.P 2012/2013 ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1.Bagaimana upaya yang telah dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kosmetika Kecantikan siswa Kelas XI Tata Kecantikan SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam ?

2. Apakah guru sudah menggunakan metode yang bervariasi pada proses pembelajaran Kosmetika Kecantikan siswa Kelas XI Tata Kecantikan SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam ?

3. Faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan hasil belajar Kosmetika Kecantikan siswa kelas XI Tata Kecantikan di SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam rendah ?

4.Apakah metode pembelajaran pemberian tugas berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kosmetika kecantikan di SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam ?

5.Apakah dengan menerapkan metode pemberian tugas dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kosmetika kecantikan di SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam ?

(19)

Mengingat kompleksnya identifikasi masalah di atas serta keterbatasan kemampuan peneliti untuk meneliti keseluruhan permasalaham yang ada, maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Dalam penelitian ini peneliti membatasi hanya yang berkaitan dengan penggunaan metode pemberian tugas untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2012/2013.

2. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-2 Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam

3. Mata pelajaran yang diajarkan adalah Kosmetika Kecantikan pada sub kompetensi mendeskripsikan produk kosmetika kecantikan kulit dengan materi pembelajaran kosmetika tradisional untuk perawatan wajah yang dapat digunakan untuk masker wajah dan perawatan rambut yang berguna untuk menyuburkan rambut.

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Apakah dengan menggunakan metode pemberian tugas dapat meningkatkan hasil belajar siswa tingkat XI SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam pada mata pelajaran Kosmetika Kecantikan.

E. Tujuan Penelitian

(20)

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tingkat XI SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam pada mata pelajaran Kosmetika Kecantikan dengan metode pemberian tugas

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat bagi siswa

a. Dengan menggunakan metode pemberian tugas, siswa dapat lebih mudah memahami materi yang diajarkan.

b. Melatih siswa untuk lebih aktif dan senang dalam mengikuti proses pembelajaran, serta tanggap terhadap informasi situasi yang terjadi.

2. Manfaat bagi guru

a. Dengan dilaksanakan pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas, guru dapat mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi yang dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas.

b. Memberikan informasi kepada guru atau calon guru kosmetika kecantikan dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat sehingga dapat dijadikan alternatif lain yang dapat meningkatkan hasil belajar kosmetika kecantikan siswa.

(21)
(22)

104

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan hasil pada Bab IV, dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan metode pemberian tugas pada mata pelajaran kosmetika kecantikan dengan materi pokok kosmetika tradisional dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan siswa yang meningkat pada siklus I sebesar 50% menjadi 83,33% pada siklus II

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas disarankan beberapa hal, sebagai berikut :

1. Dalam kegiatan pembelajaran guru diharapkan menjadikan metode pembelajaran pemberian tugas sebagai salah satu alternatif yang digunakan di dalam mata pelajaran kosmetika kecantikan untuk meningkatkan motivasi, aktivitas, kreativitas dan hasil belajar siswa. 2. Guru juga harus lebih memperhatikan keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran

(23)

1

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S.2008.Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta:Bumi Aksara Arifin, M.2006. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:Bumi Askara.

Djamarah, Syaiful Bahri.2010.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.

Hakim,Nelly,2008.Tata Kecantikan Kulit Tingkat Terampil,Jakarta :PT Carina Indah Utama

Hariana, Arief.2007. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri1,Jakarta : Penebar Swadaya

Kustanti, Herni,dkk,2009, Tata Kecantika Kulit Jilid 1,Jakarta:PT Gramedia Pustaka

Masruroh,Siti.2006. Skripsi, Pengaruh Penggunaan Tugas dan Resitasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 2 Semester 2 Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel SMP Islam Sultan Agung I Semarang T.P 2005/2006

Mumpuni,Y.dr.2010. Cara Jitu Mengatasi Jerawat.Yogyakarta :Andi Modul Tata Kecantikan Pembangunan Daerah,2010

Pasaribu,I.L. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.

(24)

2

Retno Iswari T, Fatma Latifah, (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Indonesia

Rostamailis,dkk,2009, Tata Kecantikan Rambut Jilid 1,PT Gramedia Pustaka

Rostiyah N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sardiman,2009.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,Jakarta:Rajawali

Press

Slameto,2008.Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya,Cet,IV,Jakarta:Rineka Cipta

Sudjana,N.2010.Penilaian Hasil Belajar Mengajar,Bandung:Remaja Rosda Karya

Sukardi.2008.Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi Dan Prakteknya, Bumi Aksara, Jakarta

Sutikno,2009.Tuntutan Metodologi Belajar.Jakarta:Grasindo

Surya, Mohammad. 2008. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Syah,Muhibbin.2009.Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru,Cet I,Jakarta;Logos Wacana Ilmu

http://www.scribd.com/doc/87914090/51282702-Pengertian-Hasil-Belajar-Menurut-Para-Ahli. Diakses Tanggal 26 Maret 2012

http://penyuburrambut.org/penyubur-rambut-tradisional/. Diakses pada

Gambar

Tabel 1. Daftar nilai formatif  kompetensi dasar SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam 2 tahun terakhir

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model cooperative learning dengan teknik index card math berbasis IT dalam pembelajaran sejarah

Melihat kondisi sekolah yang sedemikian rupa tentunya siswa dituntut untuk lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah dengan memiliki motivasi

[r]

TRIMITRA JAYA KONSULTAN Perum Bukit Kemiling Permai Blok

Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository

Digital Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository Universitas Jember Digital Repository

[r]

Selaras dengan prinsip pengembangan pendidikan kejuruan secara holistik, maka peran LPTK dalam menyiapkan guru kejuruan akan meliputi apsek-aspek berikut: (1) menempatkan