• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X1 SMA NEGERI 1 MERANTI KAB. ASAHAN T.P 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X1 SMA NEGERI 1 MERANTI KAB. ASAHAN T.P 2011/2012."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGK MODEL PEMB

TOURNAMEN DI KELAS X

Diajukan

FAKULTAS MA

UN

KATAN HASIL BELAJAR SISWA MEN BELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ENT (TGT) PADA MATERI POKOK EKOS

S X1 SMA NEGERI 1 MERANTI KAB. ASA T.P 2011/2012

Oleh:

Erlina Hasbi Siregar NIM 081244410007

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

an Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Ge Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHU

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2012

ENGGUNAKAN AMS GAMES

OSISTEM SAHAN

Gelar

(2)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat

dan hidayah-Nya yang telah melimpahkan petunjuk, bimbingan ketabahan dan

kegigihan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat tersusun sebagaimana

mestinya.

Skripsi berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada

Materi Pokok Ekosistem di Kelas X1 SMA Negeri I Meranti Kab.Asahan T.P

2011/2012 disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak

Drs. Djongken Simamora, M.Pd, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Bapak Drs. H. Ashar Hasairin, M.Si, Ibu Dra. R.

Tarigan, M.Pd, dan Bapak Drs. Tonggo Sinaga, M.S yang telah memberikan

masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan

skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs.P.M Siahaan M.S

selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen

beserta Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang sudah membantu

penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah SMA

Negeri I Meranti yang telah memberikan izin selama penelitian di sekolah ini.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua

orang tua saya, Ayahanda (Hasanuddin Siregar) dan Ibunda (Endang Larasati)

yang telah memberikan doa, dukungan, semangat dan bimbingannya hingga

penulis dapat menyelesaikan kuliah di UNIMED. Tidak lupa juga penulis ucapkan

kepada kedua adik tersayang Elvida Siregar & Ghozali Hasan Siregar yang sudah

memberikan motivasi, semangat, dan keceriaan kepada saya dalam menyelesaikan

(3)

vi

Ucapan terima kasih lainnya saya ucapkan kepada sahabat-sahabat

seperjuangan The Sweety ( Yulia Rahmi, Hasanah, Lailatul Azmi, Aqmarina

Lubis, Misahradarsih Dongoran, Fitrianur Handayani, M. Adlan Lubis, dan M.

Reza Gamma Siregar) yang bersama-sama menjalani perkuliahan dalam suka

maupun duka sejak awal hingga saat ini, semoga persahabatan kita dapat terjalin

selama-lamanya walaupun kita nantinya tidak bersama-sama lagi. Kepada seluruh

rekan-rekan di Biologi Dik A 2008 tanpa terkecuali selamat melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ucapan terima kasih juga saya tujukan

kepada kakak kos dan sahabat saya (rahmi siregar, efri siregar, inur, Alwinda,

yuni, fitri, sunika dan inur) yang telah memberi semangat, kepada saya dalam

penyusunan skripsi.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2012

Penulis,

Erlina Hasbi Siregar

(4)

iii

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES

TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X1 SMA NEGERI I MERANTI KAB.ASAHAN

T.P 2011/2012

Erlina Hasbi Siregar (NIM 081244410007) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament pada materi pokok ekosistem di kelas X1 SMA Negeri 1 Meranti Kab.

Asahan T.P 2011/2012.

Metode penelitian bersifat penelitian tindakan kelas dan subjek penelitian adalah kelas yang memiliki masalah tertentu. Kelas yang diteliti terdiri dari 35 siswa. Berdasarkan hasil belajar dari siklus I, rata-rata nilai pretes 55,24 meningkat menjadi 67,04 pada postes. Begitu juga pada siklus II, terjadi peningkatan dari 66,86 menjadi 77,14. Pada penelitian ini diperoleh data kriteria ketuntasan belajar individu dan klasikal, sebagai berikut: sebanyak 27 siswa dari 35 siswa atau 77,14% yang memperoleh nilai di atas 70 atau sama dengan 70 dan 8 siswa lainnya atau sebesar 22,85% memperoleh nilai di bawah 70. Dengan demikian pembelajaran pada penelitian ini dapat dikatakan telah tuntas dengan peningkatan 54,29%. Kriteria tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan, yang dibuat berdasarkan tes akhir adalah sebagai berikut: dari 35 siswa terdapat 17,14% siswa yang mempunyai penguasaan sangat tinggi, 31,42% siswa yang mempunyai penguasaan tinggi, 40% siswa yang mempunyai penguasaan sedang dan 11,42% siswa yang mempunyai penguasaan rendah.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament pada materi pokok ekosistem di kelas X1 cenderung mengalami

(5)

iv

EFFORTS OF ENHANCING STUDENT LEARNING MODEL WITH COOPERATIVE LEARNING TEAMS GAMES TOURNAMENT

ON SUB CONTENT OFECOSYSTEM IN CLASS X 1 SMA NEGERI 1 MERANTI KAB. ASAHAN

TP 2011/2012

Erlina Hasbi Siregar (NIM 081244410007) ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the improvement of student learning outcomes by using a model of cooperative learning teams games tournament in the sub-class subject matter in the ecosystem of SMA Negeri 1 X 1 Meranti Kab. Asahan TP 2011/2012.

The research method is a class action research and research subjects is a class that has a particular problem. Studied class consists of 35 students. Based on the study of cycle I, the average pretest value increased from 55,24 to 67,04 in postes. So also in the cycle II, an increase from 66.86 to 77.14. In this study obtained the data completeness criteria for individual learning and classical, as follows: as many as 27 students from 35 students or 77,14% who scored above 70, or equal to 70 and eight other students or 22,86% of the value obtained under 70. Thus learning in this study can be said to have been completed. Criterion level of student mastery of the material being taught, which is based on the final test is as follows: of the 35 students there were 15,38% of students who have a high mastery, 28,21% of students who have a high mastery, 40% of students who have mastery and 11,43% were students who had low mastery.

(6)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 15 Tipe TGT

Tabel 2.2 Skor Permainan 18 Tabel 2.3 Perhitungan Poin 2 orangPemain 18 Tabel 2.4 Perhitungan Poin Pertandingan Tiga Orang Pemain 18 Tabel 2.5 Perhitungan Poin Pertandingan Empat Orang Pemain 18 Tabel 2.6 Penghargaan Kelompok 19

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Tes 36

(7)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Cara Memainkan Pertandingan 16 Gambar 2.2 Penempatan Siswa Dalam Kelompok Pada Meja Pertandingan 17

Gambar 2.3 Individu 20

Gambar 2.4 Populasi 20

Gambar 2.5 Komunitas 21

Gambar 2.6 Hutan Hujan Tropis & Bioma Savana 22 Gambar 2.7 Rantai Makanan 29 Gambar 3.1 Langkah-Langkah Pelaksanaan PTK 33 Gambar 4.1. Rata-Rata Hasil Belajar Siswa pada Sub Materi Pokok Ekosistem 47

(8)

xi

Lampiran 6. Tabulasi Uji Validitas 74 Lampiran 7. Perhitungan Validitas 75

Lampiran 8. Reliabilitas Tes 77

Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas 78 Lampiran 10. Taraf Kesukaran Soal dan Daya Beda 80 Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 81 Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Soal 83 Lampiran 13. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 85 Lampiran 14. Perhitungan Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa 97 Lampiran 15. Lembar Pengamatan Kesesuaian RPP dengan Pelaksanaan

Pembelajaran Siklus I 99

Lampiran 16. Lembar Pengamatan Kesesuaian RPP dengan Pelaksanaan

Pembelajaran Siklus II 100

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak

hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya

merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan.

Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan di

hadapi peserta didik di masa yang akan datang. Menurut Khabibah dalam Trianto

(2007) bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya

mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang di hadapinya dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal

(sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini

terlihat jelas pada hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat

memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang

masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu

sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti

yang lebih subtansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih

memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui

penemuan dan proses berpikirnya.

Berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar

peserta didik, hal tersebut di sebabkan proses pembelajaran yang di dominasi oleh

pembelajaran tradisional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung

teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif. Meskipun demikian guru lebih suka

menerapkan model tersebut, sebab tidak memerlukan alat dan bahan praktek,

cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku ajar atau referensi lain.

Dalam hal ini siswa tidak diajarkan strategi belajar yang dapat memahami

bagaimana belajar, berpikir dan memotivasi diri sendiri. Masalah ini banyak

dijumpai dalam Kegiatan Proses Belajar Mengajar di kelas, oleh karena itu, perlu

menerapkan suatu strategi belajar, dan model pembelajaran yang dapat membantu

(10)

2

siswa untuk memahami materi ajar dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk itu, guru harus bijaksana dalam menentukan suatu model yang sesuai yang

dapat menciptakan situasi dan kondisi kelas yang kondusif agar proses belajar

mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuanyang di harapkan.

Berdasarkan alasan tersebut, maka sangatlah penting bagi para pendidik

khususnya guru memahami karakteristik materi, peserta didik dan metodologi

pembelajaran dalam proses pembelajaran terutama berkaitan pemilihan terhadap

model-model pembelajaran modern. Dengan demikian proses pembelajaran akan

lebih variatif, inovatif dan konstruktif dalam merekonstruksi wawasan

pengetahuan dan implementasinya sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan

kreativitas peserta didik.

Informasi yang diperoleh dari wawancara dengan guru bidang studi

biologi Apriana Harahap pada tanggal 31 januari 2012, beliau mengatakan bahwa

siswa di katakan tuntas belajar jika mencapai skor lebih besar atau sama dengan

70. Sedangkan di lihat hasil ulangan harian siswa masih ada yang memperoleh

nilai dibawah 70 yakni 60-69. Mengingat kondisi tersebut diatas, maka dalam

pembelajaran biologi,peneliti berupaya untuk merancang model pembelajaran

serta pemilihan media yang tepat agar tujuan pembelajaran biologi berhasil.

Beberapa ahli menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif unggul

dalam membantu siswa untuk menumbuhkan kemampuan kerjasama, berfikir

kritis dan mengembangkan sikap sosial siswa. Selain itu, pembelajaran kooperatif

semakin penting untuk keberhasilan dalam menghadapi tuntutan kerja. Siswa

belajar dalam situasi belajar kooperatif didorong atau dituntut untuk bekerjasama

dalam penyelesaian suatu tugas. Demikian pula dalam belajar kooperatif dua atau

lebih individu saling bergantung untuk suatu penghargaan jika mereka berhasil

sebagai satu kelompok.

Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model

pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh siswa tanpa

harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya, dan

mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan

(11)

3

memungkinkan siswa belajar lebih rileks, disamping menumbuhkan tanggung

jawab, kerjasama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar.Menurut Slavin

(2005) pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu:

tahap penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok (teams),

permainan (game), pertandingan (tournament), dan penghargaan kelompok (team

recognition).

Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan yang ada, model

pembelajaran TGT diyakini lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar.

Adapun kelebihannya yaitu: (1) Melatih siswa mengungkapkan atau

menyampaikan gagasan atau idenya; (2) Melatih siswa untuk menghargai

pendapat atau gagasan orang lain; dan (3) Menumbuhkan rasa tanggung jawab

sosial. Model Pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dipilih sebagai salah satu

alternatif dan variasi baru dalam kegiatan pembelajaran di kelas agar siswa tidak

merasa bosan dan dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitas siswa untuk

berpikir, berargumen, berbicara dan mengutarakan gagasan-gagasannya, yang

di-harapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Selain itu dipilihnya model pembelajaran ini karena materi pokok bahasan

ekosistem sangat luas, karena konsep ekosistem mempelajari tentang makhluk

hidup dan lingkungan, baik biotik maupun abiotik, individu, populasi, komunitas,

konsumen, dekomposer, interaksi antar komponen dalam ekosistem, sedangkan

jam pelajaran yang tersedia terbatas. Dengan pembahasan secara detail yang

dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil diharapkan dapat mencakup seluruh

materi dan siswa dapat menguasai materi secara mendalam sehingga hasil

pembelajaran dapat bermakna bagi para siswa.

Beberapa peneliti menunjukkan bahwa metode pembelajaran koopertif tipe

Teams Games Tournament memiliki dampak positif terhadap kegiatan belajar

mengajar. Penelitian yang diadakan oleh Handayani (2010) menunjukkan bahwa

adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif

tipe TGT pada pembelajaran biologi. Sebelum diterapkan pembelajaran kooperatif

TGT aktivitas siswa rendah, hanya mencapai 45% Namun setelah dilaksanakan

(12)

4

kognitif juga terdapat peningkatkan hasil belajar sebesar 85%. Sama halnya

dengan penelitian yang dilakukan Rohendi (2010) terdapat peningkatan hasil

belajar dengan nilai tertinggi 90 dan rata-rata 78,7%.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament pada saaat melaksanakan

penelitian dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Materi Pokok Ekosistem di Kelas X1 SMA Negeri I Meranti Kab.Asahan T.P 2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, ditemukan identifikasi

masalah yaitu :

1. Rendahnya hasil pembelajaran biologi siswa karena pembelajaran masih

didominasi oleh aktivitas guru.

2. Rendahnya daya serap siswa terhadap pembelajaran biologi.

3. Model dan metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi.

4. Keaktifan siswa masih kurang ketika berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar.

5. Kelas masih terfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan dan

konvensional sebagai pilihan utama strategi belajar.

1.3.Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah, maka dari identifikasi

masalah yang ada, penelitian ini dibatasi sebagai berikut :

1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

(TGT) untuk meningkatkan hasil belajar.

2. Materi pembelajaran dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pokok bahasan

Ekosistem.

3. Subjek penelitian adalah siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Meranti T.P

(13)

5

1.4. Rumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan sebagai dasar penelitian ini, maka di

rumuskanlah masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada peningkatan hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok Ekosistem

dikelas X1 SMA Negeri 1 Meranti Kab. Asahan T.P 2011/2012 ?

2. Bagaimana hasil belajar biologi dan aktivitas siswa dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok Ekosistem

dikelas X1 SMA Negeri 1 Meranti Kab. Asahan T.P 2011/2012 ?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar biologi siswa dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok

Ekosistem di kelas X1 SMA Negeri 1 Meranti Kab.Asahan T.P 2011/2012.

2. Untuk mengetahui hasil belajar dan aktivitas siswa dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok Ekosistem

dikelas X1 SMA Negeri 1 Meranti Kab. Asahan T.P 2011/2012.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam proses belajar mengajar nantinya

dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan suatu pokok

bahasan, sehingga siswa memperoleh hasil belajar yang optimum

2. Untuk pihak sekolah penelitian ini dapat memberikan kesempatan kepada

guru dan siswa dalam memperluas wawasan dan pengetahuan dalam proses

belajar mengajar.

(14)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

TGT pada siklus I rata-rata nilai tes hasil belajar (pretes) siswa adalah 55,24

dan postes sebesar 67,04. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil

belajar kognitif setelah dilakukan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Begitu

juga dengan siklus II yang menunjukkan peningkatan nilai pretes 66,86

menjadi 77,14 pada postes. Adanya peningkatan pada setiap siklus menjadi

indikasi bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan

hasil belajar kognitif siswa.

2. Ketuntasan belajar siswa di siklus I sampai siklus II menunjukkan kemajuan.

Terjadi peningkatan persentase sebanyak 40%, yaitu pada siklus I ketuntasan

belajar sebesar 37,14% dan pada siklus II ketuntasan belajar 77,14%.

3. Aktivitas belajar siswa ketika proses belajar mengajar menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT dari siklus I ke siklus II cenderung

meningkat dikarenakan persentase aktivitas siswa siklus I meningkat di

siklus II.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini saya sebagai pelaku penelitian memberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian, perolehan nilai siswa meningkat setelah

dilakukan tindakan pada siklus II. Berarti model pembelajaran kooperatif tipe

TGT dapat melatih siswa mengungkapkan gagasan atau idenya, melatih siswa

untuk menghargai pendapat orang lain dan menumbuhkan rasa tanggung

jawab sosial siswa. Oleh karena itu, pembeajaran kooperatif tipe TGT dalam

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah perlu dilatihkan ke siswa,

(15)

56

terlebih bila dipadukan dengan aneka pembelajaran yang lebih menarik dan

menyenangkan, sehingga dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitas

siswa .

2. Sebaiknya guru biologi dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe TGT pada materi ekosistem sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai

(16)
(17)

57

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2005), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.

Budi, (2009), bioma- savana, http://andimanwno.wordpress.com (accesed mei 2012 ).

Campbell N.A. et al. (2006) Biology Concepts & Connections. Edisi ke-5. Sanfracisco.

Darmayanti, N., (2009). Psikologi Belajar. Penerbit Citapustaka Media Perintis. Bandung.

Dimyanti, dan Mudjiono, (2006). Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Djamarah, S. B., dan Zein, A., (2006). Strategi Belajar Mengajar. Penerbit PT Rieneka Cipta, Jakarta.

Handayani, Fitri., (2010). Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri

Purwodadi Kabupaten Pasuruan Pada Materi Keragaman Bentuk Muka Bumi. Jurnal Penelitian Kependidikan. 4 (2) : 1 – 10.

Khabibah, S., (2006). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan Soal Terbuka untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Disertasi. Surabaya: Program Pascasarjana Unesa.

Nurkancana, W., (1988), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya. Diseratasi. Surabaya: Program Pascasarjana Unesa.

Rahmat, (2007), Pembelajaran-kooperatif-tipe-tgt-teams-games-tournaments, http://suhadinetwordpress.com (accessed maret 2012).

Rohendi, Dedi., (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbasis Multimedia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. 3 (1) : 1- 4.

Sanjaya, Wina., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

(18)

58

Slametto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin,R.E., (2005), Cooperatif Learning Teori,Riset dan Praktik. Penerbit Nusa Media, Bandung.

Slavin,R.E., (2003), Educational Psycology: Theory and practise.Fourth Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon.

Sudjana, (2005), Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung.

Syamsuri, Istamar., (2004), Biologi untuk SMA Kelas X Semester 2. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Prawirohartono, Slamet & Hidayati, Sri., (2007). Sains Biolog 1 untuk SMA Kelas X. Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

Pujianto, Sri.,(2008). Menjelajah Dunia Biologi 1 untuk SMA Kelas X. Penerbit

PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.

Trianto, (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Kontrusktivistis. Penerbit Prestasi Pustaka : Jakarta.

(19)

ii

RIWAYAT HIDUP

Erlina Hasbi Siregar dilahirkan di Kisaran, pada tanggal 05 Maret 1991.

Ayah bernama Hasanuddin Siregar dan ibu bernama Endang Larasati, merupakan

anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1996 penulis masuk SDN 106843

Jaharun-B,Galang dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002 penulis

melanjutkan sekolah di SMP Negeri I Meranti, Kisaran dan lulus pada tahun

2005. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri I Meranti,

Kisaran dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program

Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu

Gambar

Tabel 2.1 Langkah-Langkah  Model Pembelajaran Kooperatif                     15                Tipe TGT
Gambar 2.1 Cara Memainkan Pertandingan    Gambar 2.2  Penempatan Siswa Dalam Kelompok Pada Meja Pertandingan      17

Referensi

Dokumen terkait

Satpam Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) masih menggunakan absensi dengan sistem tanda tangan yang dibuat manual dan data yang berkaitan juga menggunakan

Dengan tinggal selama beberapa waktu di Rumah Betang Buntoi maka kehidupan keseharian masyarakat Dayak Ngaju d i desa Buntoi ini dapat diamati secara lebih

Hal ini disebabkan pada Pulau Pramuka jenis lamun yang ditemukan memiliki morfologi tubuh yang lebih besar dan penutupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Pulau Kelapa

Telah dilakukan penelitian tentang Indeks Bahaya Seismik Regional (regional seismic disaster index) di Pulau Jawa menggunakan data seismik dari tahun 1900 –

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar dengan penerapan metode presentasi pada mata praktikum Histologi mahasiswa Program

Langkah-langkah perencanaan menu diet diabetes mellitus : (1) menentukan jumlah kebutuhan energi/kalori pasien untuk mengetahui jenis diet yang sesuai (2) menghitung

“Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Pelatihan Kewirausahaan terhadap Motivasi Serta Imlikasinya terhadap Intensi Berirausaha (Penelitian Terhadap Mahasiswa

tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.. Diperiksa oleh :