PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI SERTA IMPLIKASINYA
TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA
(Penelitian Terhadap Mahasiswa Manajemen Bisnis Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar
Magister
Program Studi Magister Manajemen Bisnis
Oleh
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H. 1104410
MAGISTER MANAJEMEN BISNIS SEKOLAH PASCA SARJANA
PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI SERTA IMPLIKASINYA
TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA
(Penelitian Terhadap Mahasiswa Manajemen Bisnis Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat)
Oleh
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H. S. Pd. UPI Bandung, 2010
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Manajemen (M.M) pada Program Studi Magister Manajemen
Bisnis
© N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H. 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI SERTA IMPLIKASINYA
TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA
(Penelitian Terhadap Mahasiswa Manajemen Bisnis Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat)
Tesis ini disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MSi NIP: 1961 1022 1986 03 1002
Dr. H. Edi Suryadi M.Si NIP. 1960 0412 1986 03 1002
Diketahui Oleh
Ketua Program Studi Magister Manajemen Bisnis
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “PENGARUH
PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN PELATIHAN
KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI SERTA IMPLIKASINYA
TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA” (Penelitian Terhadap Mahasiswa
Manajemen Bisnis Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat) ini beserta isinya
adalah benar-benar karya saya sendiri tidak ada di dalamnya yang merupakan
plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutiapan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam
masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap
etika keilmua dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap
keaslian karya saya ini.
Bandung, Agustus 2014
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
DAFTAR ISI
LEMBAR HAK CIPTA LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN
ABSTRAK ...i
ABSTRACT ...ii
KATA PENGANTAR ...iii
UCAPAN TERIMA KASIH ...iv
DAFTAR ISI ...vii
DAFTAR TABEL ...x
DAFTAR GAMBAR ...xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...xiv
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah Penelitian ...1
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian ...7
C. Tujuan Penelitian ...9
D. Manfaat Penelitian ...9
E. Struktur Organisasi ...10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...11
A. Kajian Pustaka ...11
1. Intensi Berwirausaha ...13
a. Pengertian Intensi Berwirausaha ...13
b. Teori Intensi Berwirausaha ...14
c. Indikator Intensi Berwirausaha ...17
2. Motivasi Berwirausaha ...19
a. Pengertian Motivasi Berwirausaha ...19
b. Teori Motivasi Berwirausaha ...20
c. Indikator Motivasi Berwirausaha ...24
3. Pengetahun Kewirusahaan ...26
a. Pengertian Pengetahun Kewirusahaan ...26
b. Indikator Pengethuan Kewirausahaan ...27
4. Pelatihan Kewirausahaan ...27
a. Pengertian Pelatihan Kewirausahaan ...27
b. Indikator Pelatihan Kewirausahaan ...28
B. Kerangka Pemikiran ...28
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
BAB III METODE PENELITIAN ...31
A. Subjek Penelitian ...31
B. Metode Penelitian ...31
C. Operasional Variabel ...34
D. Populasi dan Sampel ...35
E. Teknik Pengumpulan Data ...36
F. Teknik Anallisis Data ...37
1. Uji Validitas ...37
2. Uji Reliabilitas ...40
3. Analisis Jalur (Path Analysis) ...41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...43
A. Hasil Penelitian ...43
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...43
a. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ...43
b. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) ...44
c. Universitas Padjadjaran (UNPAD) ...45
2. Gambaran Umum Responden ...46
3. Gambaran Umum Variabel Penelitian ...48
a. Tingkat Intensi Berwirausaha ...48
1) Attitude Toward the Behavior (Sikap) ...51
2) Subjective Norm (Norma Subjektif) ...55
3) Perceived Behavioral Control (Kontrol Perilaku) ...58
b. Tingkat Motivasi Berwirausaha ...61
1) Expectation (Harapan) ...64
2) Instrumentalis ...67
3) Valensi ...69
c. Efektifitas Pelatihan Kewirausahaan ...72
1) Peningkatan Kemampuan ...75
2) Perubahan Perilaku ...76
d. Tingkat Pengetahuan Kewirausahaan ...78
1) Indeks Prestasi ...78
4. Analisis Data ...80
a. Merumuskan Hipotesis dan Persamaan Struktur Model ...80
b. Menghitung Koefisien Jalur ...82
c. Pengujian Secara Individual ...85
B. Pembahasan Hasil Penelitian...91
1. Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan terhadap Intensi Berwirausaha ...91
2. Pengaruh Pelatihan Kewirausahaan terhadap Intensi Berwirausaha ...92
3. Pengaruh Motivasi Berwirausaha terhadap Intensi Berwirausaha...93
4. Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan terhadap Motivasi Berwirausaha...94
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...95
A. Kesimpulan ...95
B. Saran ...96
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
DAFTAR TABEL
TABEL 1.1 Penelitian Terdahulu ...5
TABEL 3.1 Jenis-jenis Penelitian Menurut Tujuan, Metode, Tingkat Eksplanasi dan Jenis Data ...32
TABEL 3.2 Operasional Variabel ...34
TABEL 3.3 Sampel Penelitian ...35
TABEL 3.4 Uji Validitas...38
TABEL 3.5 Reliabilitas ...41
TABEL 4.1 Gambaran Umum Responden Berdasaran Jenis Kelamin ...47
TABEL 4.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ...47
TABEL 4.3 Tingkat Intensi Berirausaha Mahasiswa dilihat dari Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua ...48
TABEL 4.4 Tingkat Intensi Berwirausaha dari Indikator Attitude Toward the Behavior (sikap) dari Orang Tua Wirausahawan ...52
TABEL 4.5 Skor Pernyataan dari Indikator Attitude Toward the Behavior (Sikap) dari Orang Tua Wirausahawan ...52
TABEL 4.6 Tingkat Intensi Berirausaha dari Indikator Attitude Toward the Behavior (Sikap) dari Orang Tua Non Wirausaha ...53
TABEL 4.7 Skor Pernyataan dari Indikator Attitude Toward the Behavior (Sikap) dari Orang Tua Non Wirausahawan ...54
TABEL 4.8 Tingkat Intensi Berwirausaha dari Indikator Subjective Norm dari Orang Tua Wirausahawan ...55
TABEL 4.9 Skor Item Pernyataan dari Indikator Subjective Norm dari Orang Tua Wirausahawan ...56
TABEL 4.10 Tingkat Intensi Berwirausaha dari Indikator Subjective Norm dari Orang Tua Non Wirausahawan ...56
TABEL 4.11 Skor Item Pernyataan dari Indikator Subjective Norm dari Orang Tua Non Wirausahawan ...57
TABEL 4.12 Tingkat Intensi Berwirausaha dari Indikator Perceived Behavior Control dari Orang Tua Wirausahawan ...58
TABEL 4.13 Skor Item Pernyataan dari Indikator Perceived Behavior Control dari Orang Tua Wirausahawan ...59
TABEL4.14 Tingkat Intensi Berwirausaha dari Indikator Perceived Behavior Control dari Orang Tua Non Wirausahawan...59
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
TABEL 4.16 Tingkat Motivasi Berwirausaha Mahasiswa dilihat dari Latar
Belakang Pekerjaan Orang Tua ...61
TABEL 4.17 Tingkat Motivasi Berwirausaha dari Indikator Expectasi dari Orang Tua Wirausaha...64
TABEL 4.18 Skor Item Pernyataan dari Indikator Ekspectasi dari Orang Tua Wirausha ...64
TABEL 4.19 Tingkat Motivasi Berwirausaha dari Indikator Expectasi dari Orang Tua Non Wirausaha...67
TABEL 4.20 Skor Item Pernyataan dari Indikator Ekspectasi dari Orang Tua Non Wirausha...67
TABEL 4,21 Tingkat Motivasi Berwirausaha dari Indikator Instrumentalis dari Orang Tua Wirausaha ...68
TABEL 4.22 Skor Item Pernyataan dari Indikator Instrumentalis dari Orang Tua Wirausaha...69
TABEL 4.23 Tingkat Motivasi Berwirausaha dari Indikator Instrumentalis dari Orang Tua Non Wirausaha...69
TABEL 4.24 Skor Item Pernyataan dari Indikator Instrumentalis dari Orang Tua Non Wirausaha...70
TABEL 4.25 Tingkat Motivasi Berwirausaha dari Indikator Valensi dari Orang Tua Wirausaha...71
TABEL 4.26 Skor Item Pernyataan dari Indikator Valensi dari Orang Tua Wirausaha ...72
TABEL 4.27 Tingkat Motivasi Berwirausaha dari Indikator Valensi dari Orang Tua Non Wirausaha...72
TABEL 4.28 Skor Item Pernyataan dari Indikator Valensi dari Orang Tua Non Wirausaha ...73
TABEL 4.29 Efektifitas Pelatihan Kewirausahaan ...74
TABEL 4.30 Efektifitas Pelatihan Kewirausahaan dari Indikator Peningkatan Kemampuan...75
TABEL 4.31 Skor item Pernyataan dari Indikator Peningkatan Kemampuan....76
TABEL 4.32 Efektifitas Pelatihan Kewirausahaan dari Indikator Perubahan Perilaku...76
TABEL 4.33 Skor item Pernyataan dari Indikator Perubahan Perilaku ...77
TABEL 4.34 Tingkat Pengetahuan Kewirausahaan...78
TABEL 4.37 Tingkat Pengetahuan Kewirausahaan melalui Indeks Prestasi ...79
TABEL 4.38 Skor Item Pertanyaan Variabel Tingkat Pengetahuan Keirausahaan Melalui Indeks Prestasi ...80
TABEL 4.39 Anovaa (Model 1) ...82
TABEL 4.40 Model Summaryb (Model 1)...83
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
TABEL 4.42 Model Summaryb (Model 2)...84
TABEL 4.43 Coefficientsa (Model 1) ...85
TABEL 4.44 Coefficientsa (Model 2) ...87
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Prediksi OECD Mengenai Jumlah Sarjana Terbesar di Dunia... 2
Gambar 2.1 Rumus Behavior Intensi ... 15
Gambar 2.2 Model Theory of Planned Behavior ... 16
Gambar 2.3 Hirarki Kebutuhan Maslow... 20
Gambar2.4 Rumus Teori Harapan ... 23
Gambar 2.5 Hubungan antar Variabel... 30
Gambar 3.1 Diagram Jalur ... 42
Gambar 4.1 Tingkat Intensi Berwirausaha dari Orang Tua Non Wirausaha ... 49
Gambar 4.2 Tingkat Intensi berwirausaha dari Orang Tua Wirausaha ... 50
Gambar 4.3 Tingkat Motivasi dari Orang Tua Non Wirausaha ... 63
Gambar 4.4 Tingkat Motivasi dari Orang Tua Wirausaha ... 64
Gambar 4.5 Efektifitas Pelatihan Mahasiswa ... 74
Gambar 4.6 Tingkat Pengetahuan Kewirausahaan ... 78
Gambar 4.7 Hubungan Struktur X1 dan X2 terhadap X3 (Model 1) ... 81
Gambar 4.8 Hubungan Struktur X1, X2 dan X3 terhadap Y (Model 2) ... 81
Gambar 4.9 Diagram Jalur Hubungan Kausal X1 dan X2 terhadap X3 (Model 1) ... 90
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 102
Lampiran 2 Koding Hasil Penelitian ... 107
Lampiran 3 Out Put SPSS Versi 21 ... 118
Lampiran 4 Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia ... 146
Lampiran 5 Kurikulum Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati ... 150
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
ABSTRAK
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., S.Pd. 1104410, 2014. “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Pelatihan Kewirausahaan terhadap Motivasi Serta Imlikasinya terhadap Intensi Berirausaha (Penelitian Terhadap Mahasiswa Manajemen Bisnis Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat)”. Tesis ini dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Eeng Ahman, M.Si. dan Dr. H. Edi Suryadi, M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan kewirausahaan terhadap tingkat motivasi berwirausaha, pengaruh efektifitas pelatihan terhadap tingkat motivasi berwirausaha, pengaruh tingkat pengetahuan kewirausahaan terhadap tingkat intensi berwirausaha, efektifitas pelatihan terhadap tingkat intensi berwirausaha, dan pengaruh tingkat motivasi terhadap tingkat intensi berwirausaha.
Adapun metode penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis jalur (path analisys). Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 300 orang mahasiswa Manajemen Bisnis Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara keseluruhan hipotesis penelitian diterima dengan kata lain berpengaruh positif dan signifikan. Adapun intensi berwirausaha mahasiswa dari orang tua yang memiliki pekerjaan non wirausaha cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat intensi berwirausaha mahasiswa yang orang tuanya sabagai wirausahawan, maka diketahui bahwa intensi berwirausaha mahasiswa tidak berbanding lurus dengan latar belakang pekerjaan orang tuanya. Begitupun dengan tingkat motivasi berwirausaha mahasiswa dari orang tua yang memiliki pekerjaan sebagai non wirausaha lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat motivasi berwirausaha mahasiswa yang orang tuanya sabagai wirausahawan. Adapun dilihat dari efektifitas pelatihan yang diikuti mahasiswa terbilang tinggi begitupun dengan tingkat pengetahuan kewirausahaan.
ii
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
ABSTRACT
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H,. S.Pd., 1104410, 2014, "The Effect of Knowledge Entrepreneurship and Entrepreneurship Training on Motivation And Implikasi the Entrepreneur Intention (Students Against study Business Management at the State University of West Java)". This thesis under the guidance of Prof. Dr. Eeng H. Ahman, M.Si. and Dr. H. Edi Suryadi, M.Si.
This study aims to determine the effect of the level of knowledge on the level of entrepreneurial entrepreneurship motivation, influence the effectiveness of training on the level of entrepreneurial motivation, influence the level of entrepreneurial knowledge to the level of entrepreneurial intention, the effectiveness of entrepreneurship training to the level of intention, and motivation level influences on the level of entrepreneurial intentions.
The method of research used a quantitative approach to the analysis path. The study involved a sample of 300 students of Business Management at the State University of West Java.
These results indicate that the overall research hypothesis is accepted in other words positive and significant effect. The student entrepreneurship intentions of parents who have jobs as the non entrepreneur tend to be higher than the level of entrepreneurial intentions of students whose parents as entrepreneurs, it is known that the student entrepreneurial intentions are not directly proportional to the background of his parents work. Likewise with the level of student entrepreneurship motivation from parents who have jobs as the non entrepreneur is higher than the level of entrepreneurship motivation of students whose parents sabagai entrepreneurs. As seen from the effectiveness of the training undertaken by students as well as with relatively high levels of entrepreneurial knowledge.
iii
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin berkat rahmat dan karunia Allah SWT
penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Adapun judul tesis ini adalah PENGARUH
PENGETAHUAN KEEWIRAUSAHAAN DAN PELATIHAN
KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI SERTA IMPLIKASINYA
TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA (Penelitian Terhadap Mahasiswa
Manajemen Bisnis Perguruan Tinggi di Jawa Barat). Tesis ini penulis ajukan
untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian magister manajemen di
Program Studi Magister Manajemen Bisnis Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Pendidikan Indonesia.
Penulis berharap semoga tesis ini dapat dimanfaatkan bagi pihak-pihak
yang berkepentingan dan bagi penulis sendiri serta bagi pihak-pihak lain
bermaksud untuk mendalami keilmuan yang berkaitan dengan penelitian ini.
Namun penulis menyadari bahwa dalam tesis ini masih banyak kelemahan dan
kekurangan, untuk itu masukan dan saran dari berbagai pihak sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan tesis ini.
Akhirnya, penulis berdo’a semoga kita semua terhindar dari hal-hal yang kurang bermanfaat dan semoga kita semua selalu berada dalam Rahmat Nya.
Amien. Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas segala
kekuarangannya.
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
iv
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., S.Pd
UCAPAN TERIMA KASIH
Manusia adalah makhluk hina yang tercipta dari setetes air mani. Namun
atas Rahmat Nya, Allah SWT meninggikan derajat manusia sebagai makluk yang
paling sempurna, yang diberikan akal fikiran untuk membedakan yang mana
yang hak dan yang mana yang bathil. Betapa besar anugrah yang Allah SWT
berikan kepada manusia, maka hendaklah kita ucapkan rasa syukur atas semua
nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita sekalian.
Alhamdulillahirabbil’alamin. Begitupun ucap syukur penulis panjatkan
atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada penulis sebagai hamba
Nya yang kecil. Berkat rahmat dan ridho Nya lah penulis dapat menyelesaikan
penulisan karya ilmiah yang berbentuk tesis. Allah Maha Tahu apa yang hamba
Nya butuhkan bukan apa yang hamba Nya inginkan, Alhamdulillah Allah selalu
memberikan kemudahan ketika ada kesulitan dalam setiap hela nafas kehidupan
penulis terlebih dalam menghadapi penyusunan tesis ini.
Penulis sebagai makhluk social yang ketergantungan dengan makhluk
lainnya pasti membutuhkan bantuan orang lain dalam menjalani kehidupan, oleh
karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, penulis bermaksud
mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., selaku Rektor Universitas
Pendidikan Indonesia.
2. Prof H. Didi Suryadi, M.Ed., selaku Direktur Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Pendidikan Indonesia.
3. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., selaku Asisten Direktur I dan Prof. Dr.
H. Agus Rahayu, M.P., selaku Asisten Direktur II Sekolah Pasca Sarjana
v
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
4. Dr. Hj. Ratih Hurriyati, M.Si., selaku Ketua Program Studi Magister
Manajemen Bisnis yang telah memberikan berbagai kemudahan dan
motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan tesis ini.
5. Prof. Dr. H. Eeng Ahman, M.Si., selaku dosen pembimbing I dan Dr. H.
Edi Suryadi, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah banyak
memberikan arahan, bimbingan dan masukan dalam pengerjaan tesis.
6. Prof. Dr. H. Disman, M.Si., selaku dosen penguji I dan Dr. Jannah
Sojannah, M.Si., sebagai dosen penguji II yang telah banyak memberikan
masukan sehingga tesis ini menjadi lebih baik lagi.
7. Segenap dosen Program Studi Magister Manajemen Bisnis Sekolah Pasca
Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia yang telah banyak memberikan
ilmu pengetahuan serta pengalamannya sehingga penulis dapat
mengembangkan kemampuan menjadi lebih baik lagi.
8. Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., MM., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Bisnis Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pendidikan Indonesia, Diana Sari, SE.,M.,Mgt.,Ph.D., selaku Ketua
Program Studi Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Padjadjaran, dan Heri Susanto, SE., MM. selaku Ketua
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Bandung Sunan Gunung Djati.
9. Bapak Usep selaku staf administrasi yang telah banyak memberikan
informasi dan kemudahan administrasi lainnya kepada penulis.
10. My lovely husband Yuri Yogaswara, S.Pd., dan my lovely son Muhammad
Al Khalif Yogaswara, dua pria tampan penyemangat hidup dan alasan
untuk selalu menjadi yang terbaik.
11. Keluarga tercinta, mama Wati Wasitoh, papa Lukmanul Hakim, teteh
Nong Ayu Eka Widyasari H., S.Hut., M.Si., adikku tersayang Nong Ayu
Triyanti Utami H., S.IP., Agung Gunawan Hakim, Prof. Dr. H. Hatidjo
vi
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
bapak Apay Parman, Jajang Darmadi, dan adik-adik Pian Alpani, Rena
Noviana, Ayu Suminar, Heri Suryana, dan Fajar Rohani.
12. Rekan seperjuangan angkatan 2011.
13. Second family Hanifah ’82 Rita Azhari Kusumah, Siti Nurtiana, S.Pd.,
Jamalia Ulfah, Farrah Rahmayanti, Anesya Nur Santika, Lesi
Purnamasari, S.Pd,. dan Iis Teguh Lestari, S.Pd., yang telah banyak
membantu dan mewarnai setiap harinya selama bertahun-tahun. Love u
all.
14. Dan pihak-pihak lain yang tak dapat saya sebutkan satu demi satu.
Mudah-mudahan dengan dukungan ini dapat menjadi motivasi penulis
agar menjadi orang yang lebih bermanfaat lagi bagi diri sendiri khususnya,
vii
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
Pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan pelatihan kewirausahaan terhadap motivasi BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Penelitian
Sumber daya manusia merupakan tolok ukur suatu bangsa, maksudnya
adalah bahwa suatu bangsa dapat dikatakan baik apabila memiliki sumber daya
manusia yang baik pula, begitupun sebaliknya. Karena pada dasarnya sumber
daya manusia merupakan aset yang paling berharga dalam suatu bangsa, tanpa
manusia maka sumber daya suatu bangsa tidak dapat menghasilkan apa-apa.
Dalam hal ini, berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) selama Juni 2012
tercatat Negara Indonesia memiliki 244.775.796 jiwa sebagai potensi sumber daya
manusia, 169 juta jiwa diantaranya berada ditataran usia produktif, dimana
menurut UU No. 13 tahun 2003 usia produktif atau usia kerja yang berlaku di
Indonesia adalah pada kisaran usia 15-64 Tahun. Dengan begitu, potensi sumber
daya manusia usia produktif di Indonesia ini harusnya mampu membangun
Negara ini menjadi lebih berkembang dan maju.
Teori motivasi yang dikembangkan Mc Clelland mengemukakan bahwa
dengan dorongan prestasi yang tinggi, seseorang dapat melakukan hal-hal yang
mendukung kesuksesannya. Hal tersebut juga didukung Aditya Dion Mahesa
(2012: 1) yang berpendapat bahwa “semakin maju suatu Negara semakin banyak orang yang terdidik”. Namun pendapat tersebut bertolak belakang dengan kondisi di Indonesia dewasa ini yang berkaitan dengan tingkat pengangguran, hal ini
didukung data dari BPS yang menyebutkan jumlah pengangguran lulusan S-1 per
Februari 2007 sebanyak 409.890 orang, kemudian pada Februari 2008 jumlahnya
bertambah 216.300 orang atau menjadi 626.200 orang, dan jumlah pengangguran
tiap tahunnya semakin bertambah hingga pada tahun 2012 lebih dari 1 juta orang
lulusan perguruan tinggi mengalami kesulitan mendapatkan lapangan pekerjaan,
yang akibatnya banyak sarjana yang hanya menjadi pengangguran.
Tidak dipungkiri lagi bahwa keterbatasan kesempatan kerja bagi para
2
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
dibiarkan maka akan semakin banyak pengangguran intelektual di Negara ini. Hal
tersebut senada dengan pernyataan Gaffar, M. F. (2012: 5) dalam bukunya yang
mengungkapkan bahwa “… lulusan pendidikan tinggi sudah mencapai ratusan
ribu orang yang hingga saat ini masih merupakan aset nasional yang menciptakan masalag sosial karena mereka menganggur”.
Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) atau
disebut juga dengan Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pengembangan
memprediksikan bahwa ditahun mendatang Indonesia merupakan Negara ke 5
sedunia sebagai Negara dengan jumlah sarjana muda terbanyak, setelah Cina
diurutan pertama, disusul India diposisi kedua, kemudian Amerika Serikat dan
Rusia dinomor empat.
Gambar. I. 1.
Prediksi OECD Mengenai Jumlah Sarjana Terbesar di Dunia
Mesipun demikian, Cina, Amerika, dan Rusia mampu memberikan
kesempatan kerja kepada lulusan perguruan tinggi atau sarjananya, sehingga
mampu menghindari permasalahan pengangguran intelektual di Negaranya.
Sedangkan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah mengenai permasalahan
pengangguran intelektual tersebut.
Hal ini menunjukan bahwa “para sarjana lulusan perguruan tinggi perlu
3
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
seekers) namun dapat dan siap menjadi pencipta pekerjaan (job creators) juga”
(Suharti dan Sirine, 2011: 124). Sehingga perlu adanya dorongan pada mahasiswa
untuk berwirausaha agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan sehingga
mengurangi jumlah pengangguran intelektual dewasa ini.
Data di lapangan menunjukan bahwa 82 dari 100 orang mahasiswa tingkat
akhir memaparkan keinginannya setelah lulus nanti untuk bekerja disebuah
perusahaan atau menjadi pegawai negeri sipil, hal tersebut menunjukan bahwa
semakin beratnya persaingan dalam mencari pekerjaan. Sedangkan 18 orang
sisanya memilih menjadi pengusaha atau wirausahawan. Sehingga jelas dapat di
katakana bahwa intensi/niat mahasiswa dalam berwirausaha masih relatif rendah.
Padahal himbauan berwirausaha sudah mulai diserukan sejak tahun 1995
terbukti dengan adanya Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1995 tanggal 30 Juni 1995
tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan,
mengamanatkan kepada seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia untuk
mengembangkan program-program kewirausahaan. Berdasarkan hal tersebut
penting kiranya dalam mengembangkan jiwa berwirausaha. Mengingat jumlah
wirausahawan muda di Indonesia yang hanya sekitar 0,18% dari total penduduk
per 2011, jauh tertinggal dibanding Negara-negara maju seperti Amerika yang
jumlah wirausahawannya mencapai 11,5% atau Singapura yang memiliki 7,2%.
Dalam menyikapi masalah tersebut, maka perguruan tinggi sebagai
lembaga pendidikan hendaknya dapat menumbuhkan jiwa entrepreneur
(kewirausahaan) bagi para mahasiswanya agar para lulusannya diharapkan dapat
menjadi wirausahawan muda terdidik yang mampu menciptakan pekerjaan, guna
mengurangi tingkat pengangguran.
Dewasa ini perguruan tinggi selain sebagai lembaga yang bertugas dalam
memberikan informasi, sarana dan prasarana dan dukungan akademik lainnya
pada mahasiswa, perguruan tinggi juga berperan sebagai lembaga yang dapat
membentuk mindset dan memotivasi mahasiswanya dalam berwirausaha. Hal
tersebut senada dengan pendapat Zimmerer (Suharti dan Sirine, 2011: 2) yang
4
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
Salah satu factor pendorong pertumbuhan kewirausahaan disuatu Negara terletak pada peranan universitas melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan. Pihak universitas bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan wirausaha kepada para lulusannya dan memberikan motivasi.
Dengan kata lain bahwa perguruan tinggi memiliki peran yang penting
dalam mengembangkan para entrepreneur muda. Namun demikian, bukan hal
mudah dalam menumbuhkan dan mengembangkan jiwa wirausaha. Mengingat
dunia wirausaha sarat akan resiko financial yang penuh ketidak pastian dan
bayang-bayang akan kegagalan. Perguruan tinggi hendaknya memotivasi
mahasiswanya agar berminat terhadap dunia wirausaha. Terlebih peluang didunia
wirausaha masih terbuka, lebar, baru sekitar 0,18% dari jumlah penduduk
Indonesia yang berkiprah didunia wirausaha. Sedangkan idealnya suatu Negara
minimal memiliki sekitar 5% wirausahawan dari jumlah penduduknya. Sehingga
perguruan tinggi dapat memotivasi mahasiswanya dengan memanfaatkan peluang
tersebut menjadi sebuah kekuatan dalam menumbuhkan jiwa wirausaha.
Astamoen (Agnes Andriani Supatra, 2009: 4) mengungkapkan beberapa
alasan mengapa seorang sarjana saat ini dituntut untuk menjadi seorang
wirausaha.
1. Banyak sarjana yang menganggur di Indonesia yang setiap tahunnya
bertambah.
2. Sarjana sudah menikmati sekempatan pendidikan yang lebih tinggi
disbanding dengan rata-rata penduduk Indonesia yang masih rendah.
3. Sarjana relative memiliki wawasan, daya nalar, analisis, logika berfikir
dan intelektual yang tinggi.
Dalam Theory of Planned Behavior menerangkan bahwa intensi
merupakan mediator yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan suatu
perilaku. Bandura (Caecilia Vemmy, 2012: 119) memaparkan bahwa “intensi
merupakan suatu kebulatan tekad untuk melakukan aktifitas tertentu atau
menghasilkan suatu keadaan tertentu di masa yang akan depan”. Sehingga intensi
5
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
usaha, karena intensi mencerminkan komitmen seseorang untuk melakukan
sesuatu sesuai dengan apa yang diniatkannya.
Beberapa penelitian mengenai intensi berwirausaha menggunakan teori
dan model psikologi untuk mengukur intensi seseorang kearah perilaku
berwirausaha, adapun penelitian-penelitian terdahulu tertuang pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu NO NAMA
PENULIS
JUDUL METODE HASIL
1 Lieli Suharti dan Hani Sirine. (2011) Faktor Faktor yang Berpengaruh Terhadap Niat Kewirausahaan (Entrepreneurial
Intention)
Penelitian ini merupakan penelitian jenis eksplanatif
1. Faktor sosio demografi dalam hal ini pekerjaan orang tua sebagai wirausahawan dan pengalaman berwirausaha mahasiswa terbukti berpengaruh signifikan terhadap niat kewirausahaan mahasiswa.
2. Faktor-Faktor Sosio demografi yaitu jenis kelamin dan bidang studi mahasiswa tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap niat kewirausahaan mahasiswa.
3. Faktor-faktor sikap (attitudes) yaitu
autonomy & authority, economic
opportunity & challenge, self realization security & workload,terbukti berpengaruh
secara signifikan dan positif terhadap niat kewirausahaan mahasiswa.
4. Terdapat 2 faktor sikap (attitudes) yaitu
avoid responsibility dan social support
terbukti berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap niat kewirausahaan mahasiswa.
5. Faktor-faktor kontekstual yaitu academic
support dan social support terbukti
berpengaruh secara signifikan terhadap niat kewirausahaan mahasiswa.
6. faktor kontekstual yaitu tingkat keikutsertaan mahasiswa dalam pelatihan/pendidkan kewirausahaan dan kondisi lingkungan usaha (environmental
support) tidak terbukti berpengaruh
terhadap niat kewirausahaan mahasiswa.
2 Aditya Dion Mahesa.
Analisis Faktor-Faktor Motivasi yang
Kuantitatif dengan analisis
6
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
(2012) Mempengaruhi Minat
Berwirausaha
regresi linear berganda
minat mahasiswa untuk menjadi seorang entrepreneur. Hasil uji ANOVA untuk uji beda variance menunjukkan bahwa terdapat perbedaan minat mahasiswa dalam
berwirausaha. 3 Minarti
Rahayu, dkk. (2011) Intensi Berwirausahaa pada Mahasiswa Baru Penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey
Intensi berwirausaha mahasiswa baru di jurusan manajemen FE UB cukup tinggi. Mereka berniat untuk memulai bisnis di masa yang akan datang meskipun masih belum terlalu yakin untuk bersedia melakukan apa saja demi menjadi seorang pengusaha. Makin positif sikap pribadi mahasiswa
terhadap profesi pengusaha, makin tinggi niat atau intensi berwirausaha mahasiswa.
Meski besar keyakinan mahasiswa tentang kemampuannya memulai dan
mengembangkan suatu bisnis, makin kuat pula niat mahasiswa untuk berwirausaha. Persepsi norma sosial tidak berpengaruh langsung terhadap intensi berwirausaha, melainkan berpengaruh positif melalui sikap pribadi dan persepsi kendali perilaku.
4 Koesworo, Yulius. dkk. (2007) Motivasi Berwirausaha Dikalangan Mahasiswa: Aplikasi Theory
of Planned Behavior.
Kuantitatir dengan menggunakan regresi linear berganda
Dari keempat hipotesis yang di ajukan dalam penelitian seluruhnya terbukti kebenarannya. Kelayakan berwirausaha (SE), toleransi terhadap resiko (TR), dan hasrat neto bekerja secara mandiri (NDSE) secara simultan juga berkorelasi signifikan dengan motivasi berwirausaha
5 Caecilia Vammy, (2012) Faktor faktor yang mempengaruhi Intensi berwirausaha siswa SMK.
Menggunakan analisis regresi linear berganda
1. Kebuutuhan akan prestasi, kreatifitas, kemandirian, keberanian mengambil resiko, toleransi keambiguan, pengaruh orang tua dan self eficasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha baik secara parsial maupun simultan pada siswa SMK program studi keahlian teknik otomotif di kabupaten tabalong kalimantan selatan. 2. Self efikkasi merupakan prediktor paling
dominan yang mempengaruhi intensi berwirausaha pada siswa SMK program studi keahlian teknik otomotif di
7
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
Selain itu hasil penelitian lainnya Endi Sarwoko (2011: 126) menunjukan bahwa “ intensi berwirausaha dipengaruhi oleh norma subjektif dan efikasi diri”. Fitriani (2012: 1) dalam jurnalnya juga meneliti tentang fator internal dan
eksternal sebagai fator yang mempengaruhi intensi.
Dari sejumlah penelitian yang telah dilakukan mengenai intensi
berwirausaha, belum ada penelitian yang mengkaji mengenai pengaruh
pengetahuan kewirausahaan dan pelatihan berwirausaha terhadap motivasi serta
implikasinya terhadap intensi. Kebanyakan diantaranya masih bersifat umum
mengenai intensi dipengaruhi oleh faktor internal, eksternal, dan faktor
kontekstual. Sehingga urgensi penelitian ini lebih difokuskan kepada pengetahuan
kewirausahaan, pelatihan dan motivasi sebagai variabel independennya, dengan
latar belakang pekerjaan orang tua sebagai variabel kontrol agar dapat dibedakan
bagaimana intensi mahasiswa yang memiliki latar belakang orang tua
berwirausaha dengan orang tua yang bukan wirausahawan.
Adapun dalam penelitian ini mahasiswa yang akan menjadi responden
adalah mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi negeri di Jawa Barat.
Alasannya mengapa Jawa Barat yang menjadi wilayah penelitiannya adalah
karena Jawa Barat merupakan provinsi yang memiliki jumlah penduduk terbanyak
dan terdapat 49.238 lulusan sarjana yang menganggur ditahun 2012, jumlah
tersebut bukanlah merupakan angka yang kecil. Berdasarkan hal tersebut peneliti
bermaksud untuk mengambil Jawa Barat sebagai wilayah penelitiannya dengan
tiga perguruan tinggi negeri yang menjadi populasinya, yaitu Universitas
Padjadjaran, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Universitas Islam Negeri
Bandung. Ketiga perguruan tinggi negeri tersebut merupakan perguruan tinggi
negeri yang memiliki program studi manajemen bisnis, yang dalam hal ini
merupakan program studi yang erat kaitannya dengan permasalahan dalam
penelitian ini.
8
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang memaparkan mengenai
fenomena-fonemena kesenjangan antara teori dengan kondisi dilapangan, dimana
menurut teori motivasi yang diungkapkan Mc Clelland yang mengungkapkan
bahwa dengan dorongan prestasi yang tinggi, seseorang dapat melakukan hal-hal
yang mendukung kesuksesannya. Sedangkan kondisi di lapangan bertolak
belakang, menurut data dari BPS yang menyatakan bahwa ada lebih dari satu juta
orang lulusan perguruan tinggi yang menganggur. Oleh karena itu, pada penelitian
ini akan menganalisis mengenai intensi mahasiswa dalam berwirausaha dengan
pengetahuan kewirausahaan, berwirausaha dan motivasi sebaggai variabel
independen. Berdasarkan masalah tersebut maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran umum tentang tingkat pengetahuan kewirausahaan,
efektifitas pelatihan, tingkat motivasi dan tingkat intensi mahasiswa
manajemen bisnis perguruan tinggi di Jawa Barat dilihat dari latar
belakang pekerjaan orang tua?
2. Bagaimana pengaruh tingkat pengetahuan kewirausahaan terhadap tingkat
motivasi berwirausaha mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di
Jawa Barat?
3. Bagaimana pengaruh efektifitas pelatihan terhadap tingkat motivasi
berwirausaha mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di Jawa
Barat?
4. Bagaimana pengaruh tingkat pengetahuan kewirausahaan terhadap tingkat
intensi berwirausaha mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di
Jawa Barat?
5. Bagaimana pengaruh efektifitas pelatihan terhadap tingkat intensi
berwirausaha mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di Jawa
Barat?
6. Bagaimana pengaruh tingkat motivasi terhadap tingkat intensi
berwirausaha mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di Jawa
9
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014 C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian
ini adalah untuk:
1. Mendeskripsikan gambaran umum tentang tingkat pengetahuan
kewirausahaan, efektifitas pelatihan, tingkat motivasi dan tingkat intensi
mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di Jawa Barat dilihat dari
latar belakang pekerjaan orag tua.
2. Mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan kewirausahaan terhadap tingkat
motivasi berwirausaha mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di
Jawa Barat.
3. Mengetahui pengaruh efektifitas pelatihan terhadap tingkat motivasi
berwirausaha mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di Jawa
Barat.
4. Mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan kewirausahaan terhadap tingkat
intensi berwirausaha mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di
Jawa Barat.
5. Mengetahui pengaruh efektifitas pelatihan terhadap tingkat intensi
berwirausaha mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di Jawa
Barat.
6. Mengetahui pengaruh tingkat motivasi terhadap tingkat intensi
berwirausaha mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di Jawa
Barat.
D. Manfaat Penelitian
10
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
1. Secara teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian dan informasi
tentang manajemen sumber daya manusia. Adapun secara khusus, penelitian ini
juga bermanfaat untuk memperluas pengetahuan mengenai pengaruh pengetahuan
kewirausahaan dan pelatihan terhadap motivasi serta implikasinya terhadap
intensi berwirausaha.
2. Secara Praktis
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak lain yang akan meneliti
lebih lanjut menganai motivasi berwirausaha. Selain dari pada itu, hasil penelitian
ini juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan rekomendasi dalam melakukan
pengembangan sumber daya manusia menjadi lebih baik lagi di tingkat perguruan
tinggi ataupun dilembaga lainnya guna menyelesaikan masalah yang ada.
E. Struktur Organisasi Tesis
Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya,
maka gambaran umum tentang isi dan materi yang akan dibahas, yaitu sebagai
berikut:
Pada Bab I pendahuluan, merupakan uraian tentang latar belakang masalah
penelitian, identifikasi dan perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan struktur organisasi tesis atau disebut juga sistematika
penulisan.
Pada Bab II kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.
Pada bab ini berisi mengenai konsep-konsep, teori-teori, dan penelitian-penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan bidang yang diteliti. Selain itu, pada bab II ini
juga menyajikan kerangka pemikiran melalui pemaparan hubungan teoritis atar
variabel guna merumuskan hipotesis penelitian ini.
Bab III metode penelitian, berisi penjabaran secara rinci mengenai lokasi
dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian,
11
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, membahas mengenai gambaran
umum dari hasil analisis data yang berkaitan dengan masalah penelitian, untuk
menjawab pertanyaan penelitian, dan menguji hipotesis
Dan yang terakhir pada Bab V kesimpulan dan saran, berisi mengenai
kesimpulan dari hasil penelitian dengan menjawab hipotesis penelitian dan
menyertakan saran baik untuk peneliti selanjutnya maupun untuk lembaga yang
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
Pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan pelatihan kewirausahaan terhadap motivasi serta implikasinya terhadap intensi berwirausaha
(penelitian terhadap mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi negeri di jawa barat) BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Jawa Barat, dengan subjek
penelitian yaitu mahasiswa manajemen bisnis di perguruan tinggi negeri, di Jawa
Barat sendiri terdapat tiga perguruan tinggi negeri yang memiliki program studi
S1 Manajemen Bisnis yaitu, Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI), dan Universitas Islam Negeri Bandung (UIN).
Dalam penelitian ini, mahasiswa yang menjadi responden merupakan
mahasiswa dapat dikatakan cukup dalam mendapatkan pendidikan dikampusnya,
yaitu mahasiswa yang sudah memasuki tingkat tiga. Hal ini dilakukan agar
peneliti dapat mengetahui tingkat pengetahuan kewirausahaan mahasiswa dan
bagaimana pelatihan yang mahasiswa ikuti, kemudian bagaimana pengaruhnya
terhadap motivasi mahasiswa dalam berwirausaha serta bagaimana implikasinya
terhadap intensi mahasiswa dalam berwirausaha.
B. Metode Penelitian
Penelitian pada dasarnya merupakan usaha dalam pencarian dan
penghimpunan data guna mendapatkan jawaban dari tujuan penelitian. Sugiono
(2002: 1) mengungkapkan bahwa:
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu berdasarkan pada ciri-ciri keilmuah, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Rasional berarti penelitian yang dilakukan harus masuk akal, dapat diamati
oleh indera manusia atau disebut juga dengan empiris, dan sistematis yang artinya
proses yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan menggunakan
32
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
Sugiono (2002: 6) menuliskan ada beberapa jenis penelitian baik dilihat
dari tujuan, metode, tingkat eksplanasi dan jenis data. Adapun jenis-jenisnya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Jenis-Jenis Penelitian Menurut Tujuan, Metode, Tingkat Eksplanasi dan Jenis Data
Tujuan Metode Tingkat Eksplanasi
(penjelasan)
Analisis dan Jenis
Data
1. Murni
2. Terapan
1. Survey
2. Ex. Post Facto
3. Eksperimen
4. Naturalistik
5. Policy Research
6. Action Research
7. Evaluasi
8. sejarah
1. Deskriptif
2. Komparatif
3. Asosiatif
1. Kuantitatif
2. Kualitatif
3. Gabungan
Dilihat dari tujuan penelitian, penelitian ini disebut juga dengan penelitian
terapan, karena dalam penelitian ini akan menguji hipotesis penelitian guna
memecahkan masalah. Uma Sekaran (Sugiono, 2002: 5) menyatakan bahwa:
Bila penelitian diarahkan untuk mendapat informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut dinamakan penelitian terapan ... Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis
Penelitian terapan yang dilakukan ini menggunakan metode policy
research karena penelitian ini merupakan analisis dari masalah sosial yang kelak
akan menjadi bahan rekomendasi baik pada lembaga pendidikan dalam hal ini
perguruan tinggi ataupun individu atau mahasiswa dalam meningkatkan intensi
berwirausahanya. Majchrzak (Sugiono, 2002: 8) menjelaskan bahwa:
Policy research adalah suatu proses penelitian yang dilakuakan pada
[image:32.596.108.533.230.437.2]33
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.
Jika dilihat dari tingkat eksplanasi atau penelitian yang bermaksud untuk
menjelaskan kedudukan variabel yang diteliti ini, menggunakan penelitian asosiatif. Sugiono (2002: 11) mengungkapkan bahwa “penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar dua
variabel atau lebih”. Pada penelitian yang penulis lakukan ada empat variabel
yang diteliti. Yaitu pengetahuan kewirausahaan, pelatihan, dan motivasi sebagai
variabel independen, sedangkan intensi berwirausaha sebagai variabel dependen.
Setelah dilihat menurut tujuan, metode dan tingkat eksplanasinya maka
selanjutnya penelitian ini dilihat menurut jenis data. Adapun data yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan kuantitatif. Sugiono (2008: 23) mengemukakan bahwa: “metode kuantitatif digunakan apabila ingin diketahui pengaruh tindakan/treatment tertentu terhadap yang lain”. Adapun alasan penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu untuk mengetahui Bagaimana
pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha, bagaimana
pengaruh pelatihan terhadap motivasi, bagaimana pengaruh pengetahuan
kewirausahaan terhadap intensi, bagaimana pengaruh pelatihan terhadap intensi
berwirausaha dan bagaimana pengaruh motivasi terhadap intensi berwirausaha.
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data
primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini
tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini
harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu
orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai
sarana mendapatkan informasi ataupun data (Narimawati, 2008). Data primer dari
penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden secara langsung
yaitu mahasiswa manajemen bisnis dari UPI, UIN, dan UNPAD.
34
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara yang diperoleh dan dicatat oleh pihak lain.
(Indriantoro dan Supomo, 2002). Data sekunder dalam penelitian ini antara lain
data yang berkaitan dengan penelitian yang bersumber baik dari perguruan tinggi
34
C. Operasional Variabel
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Konsep Variabel Indikator N0 Angket
Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan teori yang dikemukakan
oleh Ajzein dan Fishbein. TPB didasarkan pada asumsi bahwa manusia adalah makhluk yang rasional dan menggunakan informasi-informasi yang mungkin baginya, secara sistematis. Teori ini menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia dalam konteks tertentu
.Tingkat Intensi berwirausaha
1. attitude toward the
behavior (sikap)
2. subjective norms (Norma
Subjektif)
3. perceived behavioral
control (kontrol
perilaku)
1, 2, 3, 4, 5
6, 7, 8
9, 10, 11, 12, 13
Cognitive theory of motivation dari Victor Vroom. Motivasi merupakan
suatu yang pokok, yang menjadi dorongan seseorang untuk bekerja
Tingkat Motivasi berwirausaha
1. ekspektasi (harapan), 2. instrumentalis (penilaian
tentang apa yang akan terjadi),
3. valensi (respon terhadap
outcome).
14, 15, 16, 17 18, 19, 20, 21
22, 23, 24
Pengetahuan merupakan informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menidaki yang lantas melekat dibenak seseorang.
Tingkat Pengetahuan kewirausahaan
1. Indeks Prestasi 31, 32, 33, 34, 35
Stephen Robbins (2001:282) “Training meant formal training that’s
planned in advanced and has a structured format”
Efektifitas pelatihan
1. Peningkatan kemampuan 2. Perubahan prilaku
25, 26, 27
[image:35.842.116.800.148.437.2]35
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014 D. Populasi dan Sampel
Objek Penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi
Manajemen Bisnis dari Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Jawa Barat. Adapun
populasi mahasiswanya sebanyak 1121 terdiri dari:
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
Angkatan UPI UIN SGD UNPAD
2010 89 125 142
2011 79 116 210
2012 73 84 203
Total 241 325 555
Berdasarkan jumlah populasi tersebut di atas, maka diperlukan
pengambilan sampel. Hal ini dikarenakan beberapa pertimbangan yaitu untuk
menghemat waktu, biaya dan tenaga. Adapun untuk menentukan ukuran sampel
menurut Slovin (Noor, M. R. Y, 2013: 57) dapat menggunakan rumus sebagai
berikut:
Keterangan:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
e : Tingkat kesalahan dalam penelitian 5%
Dari rumus di atas jika dijumlahkan adalah sebagai berikut:
n = 294,806
Berdasarkan hasil perhitungan dengan tingkat kesalahan 5% maka didapatkan
hasil sebanyak 294,806. Sehingga peneliti membulatkan menjadi 300 responden.
Adapun ukuran sampel secara proporsional dengan strata populasi menggunakan
[image:36.596.123.515.167.467.2]36
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
Keterangan:
n1 : Ukuran sampel tiap stratum
N1 : Ukuran populasi tiap stratum
N : Ukuran Populasi
n : Ukuran Sampel
Dari rumus tersebut maka dapat dijabarkan jumlah sampel per angkatan dari
setiap perguruan tinggi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
UPI UIN SGD UNPAD
,49
Berdasarkan penghitungan sampel di atas, maka penulis membulatkan
jumlah responden dari setiap perguruan tinggi yang terdiri dari UPI sebanyak 64
responden, UIN SGD 87 responden, dan UNPAD sebanyak 149 responden. Total
penghitungan sampel di atas sejumlah 300 responden merupakan jumlah minimal
yang harus dipenuhi dalam penelitian ini.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan alat sebagai
berikut:
1. Kuesioner
Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan kuesioner atau
dikenal juga dengan sebutan angket. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada
[image:37.596.167.458.315.420.2]37
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
mewakili tiap-tiap indikator variabel yang telah ditentukan. Pengukuran variabel
sendiri akan dilakukan dengan skala Likert yang menggunakan metode scoring.
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan informasi teoritis yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Sejalan dengan pendapat dari Yunus
(2007: 64) yang memaparkan bahwa:
Studi Literatur adalah dimaksudkan untuk memberikan landasan teoritis atau pemahaman masalah dan studi perbandingan dengan jalan membaca buku, pendapat-pendapat dan teori-teori sebagai pendukung terhadap permasalahan teori sehingga dapat memperluas wawasan berfikir yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Dalam penelitian ini, studi literatur atau kepustakaan yang dilakukan
penulis untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
diperoleh dari buku, jurnal, majalah, laporan penelitian (skripsi/tesis/desertasi)
dan media internet.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan deskriptif, hal ini dilakukan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan tentang variabel tingkat pengetahuan kewirausahaan, efektifitas
pelatihan, tingkat motivasi dan tingkat intensi mahasiswa manajemen bisnis
perguruan tinggi di Jawa Barat. Sedangkan untuk menguji hipotesis penelitian
dilakukan dengan menggunakan model analisis jalur (path analysis) dan
pengolahan data menggunakan Microsoft Exell dan SPSS 21 for Windows.
Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam
menganalisis data. Tujuan dari uji validitas ini adalah untuk mengukur kualitas
alat ukur atau instrument penelitian ini agar suatu data yang dikumpulkan dapat
bermanfaat, sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam
38
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
Alat yang digunakan dalam menguji validitas ini adalah Microsoft Exell dan SPSS
21 for Windows. Adapun hasil dari pengujiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Uji Validitas
No Pernyataan Skor Ket
Variabel Tingkat Intensi berwirausaha
Indikator Attitude Toward the Behavior
1 Saya memilih jalur berwirausaha daripada bekerja pada orang lain
.639 Vallid
2 Menjadi pengusaha memberikan keunggulan dibanding kerugian
.696 Vallid
3 Melakukan berbagai upaya untuk memulai usaha .607 Vallid
4 Memiliki ide usaha yang berbeda dengan yang lain .626 Vallid
5
Mampu melihat dan memanfaatkan peluang untuk
mengadakan langkah-langkah perubahan menuju masa
depan yang lebih baik
.783 Vallid
Indikator Subjective Norm
6 Teman-teman saya mendukung saya untuk menjadi seorang pengusaha
.836 Vallid
7 Keluarga saya mendukung saya untuk menjadi seorang pengusaha
.795 Vallid
8 Orang terdekat saya mendukung saya untuk menjadi seorang pengusaha
.760 Vallid
Indikator Perceived Behavior Control
9 Saya akan membuka suatu usaha meski tidak memiliki modal
.707 Vallid
10 Hambatan dalam memulai usaha akan menajadi tantangan buat saya
.612 Vallid
11 Memulai usaha serta membuatnya berjalan sangatlah mudah .521 Vallid
[image:39.596.78.536.186.744.2]39
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
dalam situasi yang tidak menentu
13 Jika usaha saya gagal maka saya akan beralih profesi .216 Tidak Valid
Variabel Tingkat Motivasi
Indikator Ekspectasi
14 Dengan membuka usaha maka akan memiliki peluang yang besar untuk berhasil
.768 Vallid
15 Saya akan menjadi pengusaha sukses .812 Vallid
16 Usaha yang saya dirikan akan bertahan walau banyak pesaing
.792 Vallid
17 Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan
.883 Vallid
Indikator Instrumentalis
18 Saya mencari informasi bagaimana kiat sukses dalam berwirausaha
.869 Vallid
19 Saya akan bekerja keras .818 Vallid
20 Apapun kendala yang saya hadapi tidak akan mematahkan semangat saya
.786 Vallid
21 Saya membutuhkan saran dan kritik dari teman dalam menjalankan usaha
.884 Vallid
Indikator Valensi
22 Saya akan senang jika usaha saya berjalan dengan baik .859 Vallid
23 Antusias dalam berwirausaha .761 Vallid
24 Saya membayangkan akan laba/keuntungan dari usaha saya .649 Vallid
Variabel Efektifitas Pelatihan
Indikator Peningkatan Kemampuan
25 Pelatihan yang saya ikuti sangat bermanfaat .791 Vallid
26 Saya memiliki ide usaha setelah mengikuti pelatihan .855 Vallid
27 Kreatifitas saya menjadi bertambah setelah mengikuti pelatihan
.860 Vallid
40
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
28 Saya dapat melakukan suatu usaha dengan kemandirian saya setelah mengikuti pelatihan
.847 Vallid
29 Saya tidak suka menunda pekerjaan setelah mengikuti pelatihan
.820 Vallid
30 Saya sangat bersemangat dalam berwirausaha setelah mengikuti pelatihan
.741 Vallid
Variabel Tingkat Pengetahuan kewirausahaan
Indeks Prestasi Mata Kuliah
31 Pengatar Bisnis .699 Vallid
32 Hukum Bisnis .851 Vallid
33 Bisnis Internasional .840 Vallid
34 Kewirausahaan .767 Vallid
35 Manajemen Stratejik .749 Vallid
Berdasarkan tabel di atas, terdapat dua item pernyataan yang tidak valid
dengan asumsi scor item correlation matrix < 0.5. Adapun item pernyataan yang
tidak valid adalah item pernyataan no. 12 dan 13 mewakili variabel tingkat
intensi berwirausaha, dengan skor 0.355 dari item pernyataan no. 12 dan skor
0.216 untuk item pernyataan no. 13. Sedangkan pada item pernyataan lainya
terbukti valid dengan skor tertendah 0.521 dan skor tertinggi 0.883.
Pernyataan yang dianggap tidak valid kemudian dibuang atau didrop untuk
selanjutnya diuji reliabilitas data.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabiltas adalah suatu indek yang menunjukkan sejauh mana hasil
suatu penelitian pengukur dapat dipercaya (Azwar, 2000). Hasil pengukuran dapat
dipercaya atau reliable hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan
pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama, selama aspek yang diukur
dalam dari subjek memang belum berubah. Pengukuran reliabilitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja. Disini
pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan
41
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
variabel dikatakan reliable (andal) jika nilai Cronbach Alpha (a) > 0,6 (Nunnally
dalam Ghozali, 2006).
Pengujian reliabilitas ini menggunakan bantuan alat Microsoft Exell dan
SPSS 21 for Windows. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Reliabilitas
Kuesioner Penelitian Variabel
Penelitian
Item yang tidak
Valid*
Koefisien Alpha
Cronbach**
Pertanyaan no. 1 - 13 Y 12, 13 0,898***
Pertanyaan no. 14 – 24 X3 Tidak ada 0,946
Pertanyaan no. 31 – 35 X2 Tidak ada 0,901
Pertanyaan no. 26 - 30 X1 Tidak ada 0,840
*Item yang tidak valid didrop (ritc) < 0,5
**Dihitung setelah item yang tidak valid didrop
***Reliabel, cutoff value koefisien Alpha Cronbach 0,70
Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas maka dapat dikatakan bahwa data
yang ada termasuk data yang tingkat keterandalan/kepercayaan sangat tinggi. Hal
tersebut senada sengan pendapat Sugiyono (2010:257) yang mengklasifikasikan
data berdasarkan nilainya sebagai berikut:
0,00 – 0,199 derajat keterandalan sangat rendah 0,20 – 0,399 derajat keterandalan rendah
0,40 – 0,599 derajat keterandalan cukup 0,60 – 0,799 derajat keterandalan tinggi 0,80 – 1,00 derajat keterandalan sangat tinggi
3. Analisis Jalur (Path Analysis)
Pengembangan model analisis jalur harus didasarkan pada hubungan
kausalitas yang memiliki justifikasi teori yang kuat dan mapan. Pengembangan
diagram jalur bertujuan untuk menggambarkan hubungan kausalitas yang ingin
diuji. Biasanya hubungan kausalitas dinyatakan dalam bentuk persamaan yang
dibuat sebelum dilakukan analisis jalur. Hubungan kausalitas itu dapat juga
[image:42.596.108.514.232.377.2]42
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
p x3x1
p x3x2
pyx1
pyx2
pyx3
px3
py
mengkonversi gambar menjadi persamaan dan persamaan menjadi estimasi
(Suwarno, 2007).
Model dirancang berdasarkan konsep dan teori. Berdasarkan hubungan
antar variabel secara teoritis dapat dibuat model dalam bentuk diagram path
sebagai berikut :
Gambar 3.1 Diagram Jalur Keterangan
e 1 dan e 2 : eror
p x3x1 : Koefisien jalur pengetahuan kewirausahaan dengan motivasi
p x3x2 : Koefisien jalur pelatihan dengan motivasi
p yx1 : Koefisien jalur pengetahuan kewirausahaan dengan intensi
p yx2 : Koefisien jalur pelatihan dengan intensi
p yx3 : Koefisien jalur motivasi dengan intensi
Untuk mengetahui pola hubungan masing -masing variabel tersebut maka
dapat disusun sistem persamaan strukturnya sebagai berikut :
a. Pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan pelatihan terhadap motivasi
berwirausaha dengan persamaan sebagai berikut :
Motivasi = p x3x1 + p x3x2 + e2
b. Pengaruh pengetahuan kewirausahaan, pelatihan dan motivasi terhadap
intensi berwirausaha dengan persamaan sebagai berikut :
Intensi = p yx1 + p yx2 + p yx3 + e1
X1
X2
X3 Y
e 2
[image:43.596.118.486.205.570.2]43
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
Pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan pelatihan kewirausahaan terhadap motivasi serta implikasinya terhadap intensi berwirausaha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka didapat
kesimpulan terkait penelitian ini sebagai berikut:
1. Intensi berwirausaha mahasiswa dari orang tua yang memiliki pekerjaan
sebagai NW cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat intensi
berwirausaha mahasiswa yang orang tuanya sabagai wirausahawan, maka
diketahui bahwa intensi berwirausaha mahasiswa tidak berbanding lurus
dengan latar belakang pekerjaan orang tuanya. Begitupun dengan tingkat
motivasi berwirausaha mahasiswa dari orang tua yang memiliki pekerjaan
sebagai NW lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat motivasi
berwirausaha mahasiswa yang orang tuanya sabagai wirausahawan.
Adapun dilihat dari efektifitas pelatihan yang diikuti mahasiswa terbilang
tinggi begitupun dengan tingkat pengetahuan kewirausahaan.
2. Secara keseluruhan tingkat pengetahuan kewirausahaan terhadap tingkat
motivasi berwirausaha berpengaruh positif dan signifikan. Artinya bahwa
indeks prestasi mahasiswa berpengaruh terhadap motivasi meskipun
pengaruhnya terbilang rendah.
3. Efektifitas pelatihan terhadap tingkat motivasi berwirausaha memiliki
pengaruh positif dan signifikan. Artinya bahwa peningkatan kemampuan
dan perubahan perilaku berpengaruh langsung terhadap motivasi.
4. Tingkat pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap tingkat intensi berwirausaha. Artinya bahwa indeks prestasi
mahasiswa berpengaruh terhadap intensi.
5. Efektifitas pelatihan terhadap tingkat intensi berwirausaha Mahasiswa
memiliki pengaruh positif dan signifikan. Artinya bahwa efektifitas
96
N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014
6. Tingkat motivasi terhadap tingkat intensi berwirausaha memiliki pengaruh
positif dan signifikan.
B. Saran
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka penulis
memberikan saran kepada lembaga terkait ataupun pada peneliti selanjutnya
terkait dengan penelitian mengenai pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan
pelatihan kewirausahaan terhadap motivasi serta implikasinya terhadap intensi
berwirausaha. Adapun sarannya adalah sebagai berikut:
1. Perguruan Tinggi
a. Hendaknya perguruan tinggi dapat memberikan pengetahuan lebih
mendalam mengenai kewiraausahaan melalui mata kuliah yang
disampaikan dengan meningkatkan kualitas tenaga pengajar dalam hal ini
dosen yang tidak hanya sebagai akademisi tapi juga sebagai praktisi
kewirausahaan itu sendiri. Hal tersebut dilakukan karena dari hasil analisis
diperoleh nilai korelasi yang paling rendah yaitu pengaruh pengetahuan
kewirausahaan terhadap intensi berwirusaha yaitu hanya berkisar 1,5%,
oleh karena itu penulis menyarankan demikian.
b. Perguruan tinggi juga hendaknya menyelenggarakan pelatihan
kewirausah