• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI SERTA IMLIKASINYA TERHADAP INTENSI BERIRAUSAHA: Penelitian Terhadap Mahasiswa Manajemen Bisnis Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI SERTA IMLIKASINYA TERHADAP INTENSI BERIRAUSAHA: Penelitian Terhadap Mahasiswa Manajemen Bisnis Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI SERTA IMPLIKASINYA

TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA

(Penelitian Terhadap Mahasiswa Manajemen Bisnis Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Magister

Program Studi Magister Manajemen Bisnis

Oleh

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H. 1104410

MAGISTER MANAJEMEN BISNIS SEKOLAH PASCA SARJANA

(2)

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI SERTA IMPLIKASINYA

TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA

(Penelitian Terhadap Mahasiswa Manajemen Bisnis Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat)

Oleh

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H. S. Pd. UPI Bandung, 2010

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Manajemen (M.M) pada Program Studi Magister Manajemen

Bisnis

© N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H. 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI SERTA IMPLIKASINYA

TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA

(Penelitian Terhadap Mahasiswa Manajemen Bisnis Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat)

Tesis ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MSi NIP: 1961 1022 1986 03 1002

Dr. H. Edi Suryadi M.Si NIP. 1960 0412 1986 03 1002

Diketahui Oleh

Ketua Program Studi Magister Manajemen Bisnis

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “PENGARUH

PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN PELATIHAN

KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI SERTA IMPLIKASINYA

TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA” (Penelitian Terhadap Mahasiswa

Manajemen Bisnis Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat) ini beserta isinya

adalah benar-benar karya saya sendiri tidak ada di dalamnya yang merupakan

plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau

pengutiapan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam

masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap

etika keilmua dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap

keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2014

(5)

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

DAFTAR ISI

LEMBAR HAK CIPTA LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ...i

ABSTRACT ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iv

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiv

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah Penelitian ...1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian ...7

C. Tujuan Penelitian ...9

D. Manfaat Penelitian ...9

E. Struktur Organisasi ...10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...11

A. Kajian Pustaka ...11

1. Intensi Berwirausaha ...13

a. Pengertian Intensi Berwirausaha ...13

b. Teori Intensi Berwirausaha ...14

c. Indikator Intensi Berwirausaha ...17

2. Motivasi Berwirausaha ...19

a. Pengertian Motivasi Berwirausaha ...19

b. Teori Motivasi Berwirausaha ...20

c. Indikator Motivasi Berwirausaha ...24

3. Pengetahun Kewirusahaan ...26

a. Pengertian Pengetahun Kewirusahaan ...26

b. Indikator Pengethuan Kewirausahaan ...27

4. Pelatihan Kewirausahaan ...27

a. Pengertian Pelatihan Kewirausahaan ...27

b. Indikator Pelatihan Kewirausahaan ...28

B. Kerangka Pemikiran ...28

(6)

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

BAB III METODE PENELITIAN ...31

A. Subjek Penelitian ...31

B. Metode Penelitian ...31

C. Operasional Variabel ...34

D. Populasi dan Sampel ...35

E. Teknik Pengumpulan Data ...36

F. Teknik Anallisis Data ...37

1. Uji Validitas ...37

2. Uji Reliabilitas ...40

3. Analisis Jalur (Path Analysis) ...41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...43

A. Hasil Penelitian ...43

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...43

a. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ...43

b. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) ...44

c. Universitas Padjadjaran (UNPAD) ...45

2. Gambaran Umum Responden ...46

3. Gambaran Umum Variabel Penelitian ...48

a. Tingkat Intensi Berwirausaha ...48

1) Attitude Toward the Behavior (Sikap) ...51

2) Subjective Norm (Norma Subjektif) ...55

3) Perceived Behavioral Control (Kontrol Perilaku) ...58

b. Tingkat Motivasi Berwirausaha ...61

1) Expectation (Harapan) ...64

2) Instrumentalis ...67

3) Valensi ...69

c. Efektifitas Pelatihan Kewirausahaan ...72

1) Peningkatan Kemampuan ...75

2) Perubahan Perilaku ...76

d. Tingkat Pengetahuan Kewirausahaan ...78

1) Indeks Prestasi ...78

4. Analisis Data ...80

a. Merumuskan Hipotesis dan Persamaan Struktur Model ...80

b. Menghitung Koefisien Jalur ...82

c. Pengujian Secara Individual ...85

B. Pembahasan Hasil Penelitian...91

1. Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan terhadap Intensi Berwirausaha ...91

2. Pengaruh Pelatihan Kewirausahaan terhadap Intensi Berwirausaha ...92

3. Pengaruh Motivasi Berwirausaha terhadap Intensi Berwirausaha...93

4. Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan terhadap Motivasi Berwirausaha...94

(7)

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...95

A. Kesimpulan ...95

B. Saran ...96

(8)

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

DAFTAR TABEL

TABEL 1.1 Penelitian Terdahulu ...5

TABEL 3.1 Jenis-jenis Penelitian Menurut Tujuan, Metode, Tingkat Eksplanasi dan Jenis Data ...32

TABEL 3.2 Operasional Variabel ...34

TABEL 3.3 Sampel Penelitian ...35

TABEL 3.4 Uji Validitas...38

TABEL 3.5 Reliabilitas ...41

TABEL 4.1 Gambaran Umum Responden Berdasaran Jenis Kelamin ...47

TABEL 4.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ...47

TABEL 4.3 Tingkat Intensi Berirausaha Mahasiswa dilihat dari Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua ...48

TABEL 4.4 Tingkat Intensi Berwirausaha dari Indikator Attitude Toward the Behavior (sikap) dari Orang Tua Wirausahawan ...52

TABEL 4.5 Skor Pernyataan dari Indikator Attitude Toward the Behavior (Sikap) dari Orang Tua Wirausahawan ...52

TABEL 4.6 Tingkat Intensi Berirausaha dari Indikator Attitude Toward the Behavior (Sikap) dari Orang Tua Non Wirausaha ...53

TABEL 4.7 Skor Pernyataan dari Indikator Attitude Toward the Behavior (Sikap) dari Orang Tua Non Wirausahawan ...54

TABEL 4.8 Tingkat Intensi Berwirausaha dari Indikator Subjective Norm dari Orang Tua Wirausahawan ...55

TABEL 4.9 Skor Item Pernyataan dari Indikator Subjective Norm dari Orang Tua Wirausahawan ...56

TABEL 4.10 Tingkat Intensi Berwirausaha dari Indikator Subjective Norm dari Orang Tua Non Wirausahawan ...56

TABEL 4.11 Skor Item Pernyataan dari Indikator Subjective Norm dari Orang Tua Non Wirausahawan ...57

TABEL 4.12 Tingkat Intensi Berwirausaha dari Indikator Perceived Behavior Control dari Orang Tua Wirausahawan ...58

TABEL 4.13 Skor Item Pernyataan dari Indikator Perceived Behavior Control dari Orang Tua Wirausahawan ...59

TABEL4.14 Tingkat Intensi Berwirausaha dari Indikator Perceived Behavior Control dari Orang Tua Non Wirausahawan...59

(9)

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

TABEL 4.16 Tingkat Motivasi Berwirausaha Mahasiswa dilihat dari Latar

Belakang Pekerjaan Orang Tua ...61

TABEL 4.17 Tingkat Motivasi Berwirausaha dari Indikator Expectasi dari Orang Tua Wirausaha...64

TABEL 4.18 Skor Item Pernyataan dari Indikator Ekspectasi dari Orang Tua Wirausha ...64

TABEL 4.19 Tingkat Motivasi Berwirausaha dari Indikator Expectasi dari Orang Tua Non Wirausaha...67

TABEL 4.20 Skor Item Pernyataan dari Indikator Ekspectasi dari Orang Tua Non Wirausha...67

TABEL 4,21 Tingkat Motivasi Berwirausaha dari Indikator Instrumentalis dari Orang Tua Wirausaha ...68

TABEL 4.22 Skor Item Pernyataan dari Indikator Instrumentalis dari Orang Tua Wirausaha...69

TABEL 4.23 Tingkat Motivasi Berwirausaha dari Indikator Instrumentalis dari Orang Tua Non Wirausaha...69

TABEL 4.24 Skor Item Pernyataan dari Indikator Instrumentalis dari Orang Tua Non Wirausaha...70

TABEL 4.25 Tingkat Motivasi Berwirausaha dari Indikator Valensi dari Orang Tua Wirausaha...71

TABEL 4.26 Skor Item Pernyataan dari Indikator Valensi dari Orang Tua Wirausaha ...72

TABEL 4.27 Tingkat Motivasi Berwirausaha dari Indikator Valensi dari Orang Tua Non Wirausaha...72

TABEL 4.28 Skor Item Pernyataan dari Indikator Valensi dari Orang Tua Non Wirausaha ...73

TABEL 4.29 Efektifitas Pelatihan Kewirausahaan ...74

TABEL 4.30 Efektifitas Pelatihan Kewirausahaan dari Indikator Peningkatan Kemampuan...75

TABEL 4.31 Skor item Pernyataan dari Indikator Peningkatan Kemampuan....76

TABEL 4.32 Efektifitas Pelatihan Kewirausahaan dari Indikator Perubahan Perilaku...76

TABEL 4.33 Skor item Pernyataan dari Indikator Perubahan Perilaku ...77

TABEL 4.34 Tingkat Pengetahuan Kewirausahaan...78

TABEL 4.37 Tingkat Pengetahuan Kewirausahaan melalui Indeks Prestasi ...79

TABEL 4.38 Skor Item Pertanyaan Variabel Tingkat Pengetahuan Keirausahaan Melalui Indeks Prestasi ...80

TABEL 4.39 Anovaa (Model 1) ...82

TABEL 4.40 Model Summaryb (Model 1)...83

(10)

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

TABEL 4.42 Model Summaryb (Model 2)...84

TABEL 4.43 Coefficientsa (Model 1) ...85

TABEL 4.44 Coefficientsa (Model 2) ...87

(11)

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Prediksi OECD Mengenai Jumlah Sarjana Terbesar di Dunia... 2

Gambar 2.1 Rumus Behavior Intensi ... 15

Gambar 2.2 Model Theory of Planned Behavior ... 16

Gambar 2.3 Hirarki Kebutuhan Maslow... 20

Gambar2.4 Rumus Teori Harapan ... 23

Gambar 2.5 Hubungan antar Variabel... 30

Gambar 3.1 Diagram Jalur ... 42

Gambar 4.1 Tingkat Intensi Berwirausaha dari Orang Tua Non Wirausaha ... 49

Gambar 4.2 Tingkat Intensi berwirausaha dari Orang Tua Wirausaha ... 50

Gambar 4.3 Tingkat Motivasi dari Orang Tua Non Wirausaha ... 63

Gambar 4.4 Tingkat Motivasi dari Orang Tua Wirausaha ... 64

Gambar 4.5 Efektifitas Pelatihan Mahasiswa ... 74

Gambar 4.6 Tingkat Pengetahuan Kewirausahaan ... 78

Gambar 4.7 Hubungan Struktur X1 dan X2 terhadap X3 (Model 1) ... 81

Gambar 4.8 Hubungan Struktur X1, X2 dan X3 terhadap Y (Model 2) ... 81

Gambar 4.9 Diagram Jalur Hubungan Kausal X1 dan X2 terhadap X3 (Model 1) ... 90

(12)

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 102

Lampiran 2 Koding Hasil Penelitian ... 107

Lampiran 3 Out Put SPSS Versi 21 ... 118

Lampiran 4 Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia ... 146

Lampiran 5 Kurikulum Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati ... 150

(13)

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

ABSTRAK

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., S.Pd. 1104410, 2014. “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Pelatihan Kewirausahaan terhadap Motivasi Serta Imlikasinya terhadap Intensi Berirausaha (Penelitian Terhadap Mahasiswa Manajemen Bisnis Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat)”. Tesis ini dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Eeng Ahman, M.Si. dan Dr. H. Edi Suryadi, M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan kewirausahaan terhadap tingkat motivasi berwirausaha, pengaruh efektifitas pelatihan terhadap tingkat motivasi berwirausaha, pengaruh tingkat pengetahuan kewirausahaan terhadap tingkat intensi berwirausaha, efektifitas pelatihan terhadap tingkat intensi berwirausaha, dan pengaruh tingkat motivasi terhadap tingkat intensi berwirausaha.

Adapun metode penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis jalur (path analisys). Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 300 orang mahasiswa Manajemen Bisnis Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara keseluruhan hipotesis penelitian diterima dengan kata lain berpengaruh positif dan signifikan. Adapun intensi berwirausaha mahasiswa dari orang tua yang memiliki pekerjaan non wirausaha cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat intensi berwirausaha mahasiswa yang orang tuanya sabagai wirausahawan, maka diketahui bahwa intensi berwirausaha mahasiswa tidak berbanding lurus dengan latar belakang pekerjaan orang tuanya. Begitupun dengan tingkat motivasi berwirausaha mahasiswa dari orang tua yang memiliki pekerjaan sebagai non wirausaha lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat motivasi berwirausaha mahasiswa yang orang tuanya sabagai wirausahawan. Adapun dilihat dari efektifitas pelatihan yang diikuti mahasiswa terbilang tinggi begitupun dengan tingkat pengetahuan kewirausahaan.

(14)

ii

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

ABSTRACT

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H,. S.Pd., 1104410, 2014, "The Effect of Knowledge Entrepreneurship and Entrepreneurship Training on Motivation And Implikasi the Entrepreneur Intention (Students Against study Business Management at the State University of West Java)". This thesis under the guidance of Prof. Dr. Eeng H. Ahman, M.Si. and Dr. H. Edi Suryadi, M.Si.

This study aims to determine the effect of the level of knowledge on the level of entrepreneurial entrepreneurship motivation, influence the effectiveness of training on the level of entrepreneurial motivation, influence the level of entrepreneurial knowledge to the level of entrepreneurial intention, the effectiveness of entrepreneurship training to the level of intention, and motivation level influences on the level of entrepreneurial intentions.

The method of research used a quantitative approach to the analysis path. The study involved a sample of 300 students of Business Management at the State University of West Java.

These results indicate that the overall research hypothesis is accepted in other words positive and significant effect. The student entrepreneurship intentions of parents who have jobs as the non entrepreneur tend to be higher than the level of entrepreneurial intentions of students whose parents as entrepreneurs, it is known that the student entrepreneurial intentions are not directly proportional to the background of his parents work. Likewise with the level of student entrepreneurship motivation from parents who have jobs as the non entrepreneur is higher than the level of entrepreneurship motivation of students whose parents sabagai entrepreneurs. As seen from the effectiveness of the training undertaken by students as well as with relatively high levels of entrepreneurial knowledge.

(15)

iii

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin berkat rahmat dan karunia Allah SWT

penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Adapun judul tesis ini adalah PENGARUH

PENGETAHUAN KEEWIRAUSAHAAN DAN PELATIHAN

KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI SERTA IMPLIKASINYA

TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA (Penelitian Terhadap Mahasiswa

Manajemen Bisnis Perguruan Tinggi di Jawa Barat). Tesis ini penulis ajukan

untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian magister manajemen di

Program Studi Magister Manajemen Bisnis Sekolah Pasca Sarjana Universitas

Pendidikan Indonesia.

Penulis berharap semoga tesis ini dapat dimanfaatkan bagi pihak-pihak

yang berkepentingan dan bagi penulis sendiri serta bagi pihak-pihak lain

bermaksud untuk mendalami keilmuan yang berkaitan dengan penelitian ini.

Namun penulis menyadari bahwa dalam tesis ini masih banyak kelemahan dan

kekurangan, untuk itu masukan dan saran dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan demi kesempurnaan tesis ini.

Akhirnya, penulis berdo’a semoga kita semua terhindar dari hal-hal yang kurang bermanfaat dan semoga kita semua selalu berada dalam Rahmat Nya.

Amien. Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas segala

kekuarangannya.

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

(16)

iv

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., S.Pd

UCAPAN TERIMA KASIH

Manusia adalah makhluk hina yang tercipta dari setetes air mani. Namun

atas Rahmat Nya, Allah SWT meninggikan derajat manusia sebagai makluk yang

paling sempurna, yang diberikan akal fikiran untuk membedakan yang mana

yang hak dan yang mana yang bathil. Betapa besar anugrah yang Allah SWT

berikan kepada manusia, maka hendaklah kita ucapkan rasa syukur atas semua

nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita sekalian.

Alhamdulillahirabbil’alamin. Begitupun ucap syukur penulis panjatkan

atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada penulis sebagai hamba

Nya yang kecil. Berkat rahmat dan ridho Nya lah penulis dapat menyelesaikan

penulisan karya ilmiah yang berbentuk tesis. Allah Maha Tahu apa yang hamba

Nya butuhkan bukan apa yang hamba Nya inginkan, Alhamdulillah Allah selalu

memberikan kemudahan ketika ada kesulitan dalam setiap hela nafas kehidupan

penulis terlebih dalam menghadapi penyusunan tesis ini.

Penulis sebagai makhluk social yang ketergantungan dengan makhluk

lainnya pasti membutuhkan bantuan orang lain dalam menjalani kehidupan, oleh

karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, penulis bermaksud

mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., selaku Rektor Universitas

Pendidikan Indonesia.

2. Prof H. Didi Suryadi, M.Ed., selaku Direktur Sekolah Pasca Sarjana

Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., selaku Asisten Direktur I dan Prof. Dr.

H. Agus Rahayu, M.P., selaku Asisten Direktur II Sekolah Pasca Sarjana

(17)

v

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

4. Dr. Hj. Ratih Hurriyati, M.Si., selaku Ketua Program Studi Magister

Manajemen Bisnis yang telah memberikan berbagai kemudahan dan

motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan tesis ini.

5. Prof. Dr. H. Eeng Ahman, M.Si., selaku dosen pembimbing I dan Dr. H.

Edi Suryadi, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah banyak

memberikan arahan, bimbingan dan masukan dalam pengerjaan tesis.

6. Prof. Dr. H. Disman, M.Si., selaku dosen penguji I dan Dr. Jannah

Sojannah, M.Si., sebagai dosen penguji II yang telah banyak memberikan

masukan sehingga tesis ini menjadi lebih baik lagi.

7. Segenap dosen Program Studi Magister Manajemen Bisnis Sekolah Pasca

Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia yang telah banyak memberikan

ilmu pengetahuan serta pengalamannya sehingga penulis dapat

mengembangkan kemampuan menjadi lebih baik lagi.

8. Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., MM., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Bisnis Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas

Pendidikan Indonesia, Diana Sari, SE.,M.,Mgt.,Ph.D., selaku Ketua

Program Studi Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Padjadjaran, dan Heri Susanto, SE., MM. selaku Ketua

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Bandung Sunan Gunung Djati.

9. Bapak Usep selaku staf administrasi yang telah banyak memberikan

informasi dan kemudahan administrasi lainnya kepada penulis.

10. My lovely husband Yuri Yogaswara, S.Pd., dan my lovely son Muhammad

Al Khalif Yogaswara, dua pria tampan penyemangat hidup dan alasan

untuk selalu menjadi yang terbaik.

11. Keluarga tercinta, mama Wati Wasitoh, papa Lukmanul Hakim, teteh

Nong Ayu Eka Widyasari H., S.Hut., M.Si., adikku tersayang Nong Ayu

Triyanti Utami H., S.IP., Agung Gunawan Hakim, Prof. Dr. H. Hatidjo

(18)

vi

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

bapak Apay Parman, Jajang Darmadi, dan adik-adik Pian Alpani, Rena

Noviana, Ayu Suminar, Heri Suryana, dan Fajar Rohani.

12. Rekan seperjuangan angkatan 2011.

13. Second family Hanifah ’82 Rita Azhari Kusumah, Siti Nurtiana, S.Pd.,

Jamalia Ulfah, Farrah Rahmayanti, Anesya Nur Santika, Lesi

Purnamasari, S.Pd,. dan Iis Teguh Lestari, S.Pd., yang telah banyak

membantu dan mewarnai setiap harinya selama bertahun-tahun. Love u

all.

14. Dan pihak-pihak lain yang tak dapat saya sebutkan satu demi satu.

Mudah-mudahan dengan dukungan ini dapat menjadi motivasi penulis

agar menjadi orang yang lebih bermanfaat lagi bagi diri sendiri khususnya,

(19)

vii

(20)

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

Pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan pelatihan kewirausahaan terhadap motivasi BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Sumber daya manusia merupakan tolok ukur suatu bangsa, maksudnya

adalah bahwa suatu bangsa dapat dikatakan baik apabila memiliki sumber daya

manusia yang baik pula, begitupun sebaliknya. Karena pada dasarnya sumber

daya manusia merupakan aset yang paling berharga dalam suatu bangsa, tanpa

manusia maka sumber daya suatu bangsa tidak dapat menghasilkan apa-apa.

Dalam hal ini, berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) selama Juni 2012

tercatat Negara Indonesia memiliki 244.775.796 jiwa sebagai potensi sumber daya

manusia, 169 juta jiwa diantaranya berada ditataran usia produktif, dimana

menurut UU No. 13 tahun 2003 usia produktif atau usia kerja yang berlaku di

Indonesia adalah pada kisaran usia 15-64 Tahun. Dengan begitu, potensi sumber

daya manusia usia produktif di Indonesia ini harusnya mampu membangun

Negara ini menjadi lebih berkembang dan maju.

Teori motivasi yang dikembangkan Mc Clelland mengemukakan bahwa

dengan dorongan prestasi yang tinggi, seseorang dapat melakukan hal-hal yang

mendukung kesuksesannya. Hal tersebut juga didukung Aditya Dion Mahesa

(2012: 1) yang berpendapat bahwa “semakin maju suatu Negara semakin banyak orang yang terdidik”. Namun pendapat tersebut bertolak belakang dengan kondisi di Indonesia dewasa ini yang berkaitan dengan tingkat pengangguran, hal ini

didukung data dari BPS yang menyebutkan jumlah pengangguran lulusan S-1 per

Februari 2007 sebanyak 409.890 orang, kemudian pada Februari 2008 jumlahnya

bertambah 216.300 orang atau menjadi 626.200 orang, dan jumlah pengangguran

tiap tahunnya semakin bertambah hingga pada tahun 2012 lebih dari 1 juta orang

lulusan perguruan tinggi mengalami kesulitan mendapatkan lapangan pekerjaan,

yang akibatnya banyak sarjana yang hanya menjadi pengangguran.

Tidak dipungkiri lagi bahwa keterbatasan kesempatan kerja bagi para

(21)

2

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

dibiarkan maka akan semakin banyak pengangguran intelektual di Negara ini. Hal

tersebut senada dengan pernyataan Gaffar, M. F. (2012: 5) dalam bukunya yang

mengungkapkan bahwa “… lulusan pendidikan tinggi sudah mencapai ratusan

ribu orang yang hingga saat ini masih merupakan aset nasional yang menciptakan masalag sosial karena mereka menganggur”.

Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) atau

disebut juga dengan Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pengembangan

memprediksikan bahwa ditahun mendatang Indonesia merupakan Negara ke 5

sedunia sebagai Negara dengan jumlah sarjana muda terbanyak, setelah Cina

diurutan pertama, disusul India diposisi kedua, kemudian Amerika Serikat dan

Rusia dinomor empat.

Gambar. I. 1.

Prediksi OECD Mengenai Jumlah Sarjana Terbesar di Dunia

Mesipun demikian, Cina, Amerika, dan Rusia mampu memberikan

kesempatan kerja kepada lulusan perguruan tinggi atau sarjananya, sehingga

mampu menghindari permasalahan pengangguran intelektual di Negaranya.

Sedangkan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah mengenai permasalahan

pengangguran intelektual tersebut.

Hal ini menunjukan bahwa “para sarjana lulusan perguruan tinggi perlu

(22)

3

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

seekers) namun dapat dan siap menjadi pencipta pekerjaan (job creators) juga”

(Suharti dan Sirine, 2011: 124). Sehingga perlu adanya dorongan pada mahasiswa

untuk berwirausaha agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan sehingga

mengurangi jumlah pengangguran intelektual dewasa ini.

Data di lapangan menunjukan bahwa 82 dari 100 orang mahasiswa tingkat

akhir memaparkan keinginannya setelah lulus nanti untuk bekerja disebuah

perusahaan atau menjadi pegawai negeri sipil, hal tersebut menunjukan bahwa

semakin beratnya persaingan dalam mencari pekerjaan. Sedangkan 18 orang

sisanya memilih menjadi pengusaha atau wirausahawan. Sehingga jelas dapat di

katakana bahwa intensi/niat mahasiswa dalam berwirausaha masih relatif rendah.

Padahal himbauan berwirausaha sudah mulai diserukan sejak tahun 1995

terbukti dengan adanya Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1995 tanggal 30 Juni 1995

tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan,

mengamanatkan kepada seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia untuk

mengembangkan program-program kewirausahaan. Berdasarkan hal tersebut

penting kiranya dalam mengembangkan jiwa berwirausaha. Mengingat jumlah

wirausahawan muda di Indonesia yang hanya sekitar 0,18% dari total penduduk

per 2011, jauh tertinggal dibanding Negara-negara maju seperti Amerika yang

jumlah wirausahawannya mencapai 11,5% atau Singapura yang memiliki 7,2%.

Dalam menyikapi masalah tersebut, maka perguruan tinggi sebagai

lembaga pendidikan hendaknya dapat menumbuhkan jiwa entrepreneur

(kewirausahaan) bagi para mahasiswanya agar para lulusannya diharapkan dapat

menjadi wirausahawan muda terdidik yang mampu menciptakan pekerjaan, guna

mengurangi tingkat pengangguran.

Dewasa ini perguruan tinggi selain sebagai lembaga yang bertugas dalam

memberikan informasi, sarana dan prasarana dan dukungan akademik lainnya

pada mahasiswa, perguruan tinggi juga berperan sebagai lembaga yang dapat

membentuk mindset dan memotivasi mahasiswanya dalam berwirausaha. Hal

tersebut senada dengan pendapat Zimmerer (Suharti dan Sirine, 2011: 2) yang

(23)

4

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

Salah satu factor pendorong pertumbuhan kewirausahaan disuatu Negara terletak pada peranan universitas melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan. Pihak universitas bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan wirausaha kepada para lulusannya dan memberikan motivasi.

Dengan kata lain bahwa perguruan tinggi memiliki peran yang penting

dalam mengembangkan para entrepreneur muda. Namun demikian, bukan hal

mudah dalam menumbuhkan dan mengembangkan jiwa wirausaha. Mengingat

dunia wirausaha sarat akan resiko financial yang penuh ketidak pastian dan

bayang-bayang akan kegagalan. Perguruan tinggi hendaknya memotivasi

mahasiswanya agar berminat terhadap dunia wirausaha. Terlebih peluang didunia

wirausaha masih terbuka, lebar, baru sekitar 0,18% dari jumlah penduduk

Indonesia yang berkiprah didunia wirausaha. Sedangkan idealnya suatu Negara

minimal memiliki sekitar 5% wirausahawan dari jumlah penduduknya. Sehingga

perguruan tinggi dapat memotivasi mahasiswanya dengan memanfaatkan peluang

tersebut menjadi sebuah kekuatan dalam menumbuhkan jiwa wirausaha.

Astamoen (Agnes Andriani Supatra, 2009: 4) mengungkapkan beberapa

alasan mengapa seorang sarjana saat ini dituntut untuk menjadi seorang

wirausaha.

1. Banyak sarjana yang menganggur di Indonesia yang setiap tahunnya

bertambah.

2. Sarjana sudah menikmati sekempatan pendidikan yang lebih tinggi

disbanding dengan rata-rata penduduk Indonesia yang masih rendah.

3. Sarjana relative memiliki wawasan, daya nalar, analisis, logika berfikir

dan intelektual yang tinggi.

Dalam Theory of Planned Behavior menerangkan bahwa intensi

merupakan mediator yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan suatu

perilaku. Bandura (Caecilia Vemmy, 2012: 119) memaparkan bahwa “intensi

merupakan suatu kebulatan tekad untuk melakukan aktifitas tertentu atau

menghasilkan suatu keadaan tertentu di masa yang akan depan”. Sehingga intensi

(24)

5

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

usaha, karena intensi mencerminkan komitmen seseorang untuk melakukan

sesuatu sesuai dengan apa yang diniatkannya.

Beberapa penelitian mengenai intensi berwirausaha menggunakan teori

dan model psikologi untuk mengukur intensi seseorang kearah perilaku

berwirausaha, adapun penelitian-penelitian terdahulu tertuang pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu NO NAMA

PENULIS

JUDUL METODE HASIL

1 Lieli Suharti dan Hani Sirine. (2011) Faktor Faktor yang Berpengaruh Terhadap Niat Kewirausahaan (Entrepreneurial

Intention)

Penelitian ini merupakan penelitian jenis eksplanatif

1. Faktor sosio demografi dalam hal ini pekerjaan orang tua sebagai wirausahawan dan pengalaman berwirausaha mahasiswa terbukti berpengaruh signifikan terhadap niat kewirausahaan mahasiswa.

2. Faktor-Faktor Sosio demografi yaitu jenis kelamin dan bidang studi mahasiswa tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap niat kewirausahaan mahasiswa.

3. Faktor-faktor sikap (attitudes) yaitu

autonomy & authority, economic

opportunity & challenge, self realization security & workload,terbukti berpengaruh

secara signifikan dan positif terhadap niat kewirausahaan mahasiswa.

4. Terdapat 2 faktor sikap (attitudes) yaitu

avoid responsibility dan social support

terbukti berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap niat kewirausahaan mahasiswa.

5. Faktor-faktor kontekstual yaitu academic

support dan social support terbukti

berpengaruh secara signifikan terhadap niat kewirausahaan mahasiswa.

6. faktor kontekstual yaitu tingkat keikutsertaan mahasiswa dalam pelatihan/pendidkan kewirausahaan dan kondisi lingkungan usaha (environmental

support) tidak terbukti berpengaruh

terhadap niat kewirausahaan mahasiswa.

2 Aditya Dion Mahesa.

Analisis Faktor-Faktor Motivasi yang

Kuantitatif dengan analisis

(25)

6

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

(2012) Mempengaruhi Minat

Berwirausaha

regresi linear berganda

minat mahasiswa untuk menjadi seorang entrepreneur. Hasil uji ANOVA untuk uji beda variance menunjukkan bahwa terdapat perbedaan minat mahasiswa dalam

berwirausaha. 3 Minarti

Rahayu, dkk. (2011) Intensi Berwirausahaa pada Mahasiswa Baru Penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey

Intensi berwirausaha mahasiswa baru di jurusan manajemen FE UB cukup tinggi. Mereka berniat untuk memulai bisnis di masa yang akan datang meskipun masih belum terlalu yakin untuk bersedia melakukan apa saja demi menjadi seorang pengusaha. Makin positif sikap pribadi mahasiswa

terhadap profesi pengusaha, makin tinggi niat atau intensi berwirausaha mahasiswa.

Meski besar keyakinan mahasiswa tentang kemampuannya memulai dan

mengembangkan suatu bisnis, makin kuat pula niat mahasiswa untuk berwirausaha. Persepsi norma sosial tidak berpengaruh langsung terhadap intensi berwirausaha, melainkan berpengaruh positif melalui sikap pribadi dan persepsi kendali perilaku.

4 Koesworo, Yulius. dkk. (2007) Motivasi Berwirausaha Dikalangan Mahasiswa: Aplikasi Theory

of Planned Behavior.

Kuantitatir dengan menggunakan regresi linear berganda

Dari keempat hipotesis yang di ajukan dalam penelitian seluruhnya terbukti kebenarannya. Kelayakan berwirausaha (SE), toleransi terhadap resiko (TR), dan hasrat neto bekerja secara mandiri (NDSE) secara simultan juga berkorelasi signifikan dengan motivasi berwirausaha

5 Caecilia Vammy, (2012) Faktor faktor yang mempengaruhi Intensi berwirausaha siswa SMK.

Menggunakan analisis regresi linear berganda

1. Kebuutuhan akan prestasi, kreatifitas, kemandirian, keberanian mengambil resiko, toleransi keambiguan, pengaruh orang tua dan self eficasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha baik secara parsial maupun simultan pada siswa SMK program studi keahlian teknik otomotif di kabupaten tabalong kalimantan selatan. 2. Self efikkasi merupakan prediktor paling

dominan yang mempengaruhi intensi berwirausaha pada siswa SMK program studi keahlian teknik otomotif di

(26)

7

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

Selain itu hasil penelitian lainnya Endi Sarwoko (2011: 126) menunjukan bahwa “ intensi berwirausaha dipengaruhi oleh norma subjektif dan efikasi diri”. Fitriani (2012: 1) dalam jurnalnya juga meneliti tentang fator internal dan

eksternal sebagai fator yang mempengaruhi intensi.

Dari sejumlah penelitian yang telah dilakukan mengenai intensi

berwirausaha, belum ada penelitian yang mengkaji mengenai pengaruh

pengetahuan kewirausahaan dan pelatihan berwirausaha terhadap motivasi serta

implikasinya terhadap intensi. Kebanyakan diantaranya masih bersifat umum

mengenai intensi dipengaruhi oleh faktor internal, eksternal, dan faktor

kontekstual. Sehingga urgensi penelitian ini lebih difokuskan kepada pengetahuan

kewirausahaan, pelatihan dan motivasi sebagai variabel independennya, dengan

latar belakang pekerjaan orang tua sebagai variabel kontrol agar dapat dibedakan

bagaimana intensi mahasiswa yang memiliki latar belakang orang tua

berwirausaha dengan orang tua yang bukan wirausahawan.

Adapun dalam penelitian ini mahasiswa yang akan menjadi responden

adalah mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi negeri di Jawa Barat.

Alasannya mengapa Jawa Barat yang menjadi wilayah penelitiannya adalah

karena Jawa Barat merupakan provinsi yang memiliki jumlah penduduk terbanyak

dan terdapat 49.238 lulusan sarjana yang menganggur ditahun 2012, jumlah

tersebut bukanlah merupakan angka yang kecil. Berdasarkan hal tersebut peneliti

bermaksud untuk mengambil Jawa Barat sebagai wilayah penelitiannya dengan

tiga perguruan tinggi negeri yang menjadi populasinya, yaitu Universitas

Padjadjaran, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Universitas Islam Negeri

Bandung. Ketiga perguruan tinggi negeri tersebut merupakan perguruan tinggi

negeri yang memiliki program studi manajemen bisnis, yang dalam hal ini

merupakan program studi yang erat kaitannya dengan permasalahan dalam

penelitian ini.

(27)

8

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang memaparkan mengenai

fenomena-fonemena kesenjangan antara teori dengan kondisi dilapangan, dimana

menurut teori motivasi yang diungkapkan Mc Clelland yang mengungkapkan

bahwa dengan dorongan prestasi yang tinggi, seseorang dapat melakukan hal-hal

yang mendukung kesuksesannya. Sedangkan kondisi di lapangan bertolak

belakang, menurut data dari BPS yang menyatakan bahwa ada lebih dari satu juta

orang lulusan perguruan tinggi yang menganggur. Oleh karena itu, pada penelitian

ini akan menganalisis mengenai intensi mahasiswa dalam berwirausaha dengan

pengetahuan kewirausahaan, berwirausaha dan motivasi sebaggai variabel

independen. Berdasarkan masalah tersebut maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran umum tentang tingkat pengetahuan kewirausahaan,

efektifitas pelatihan, tingkat motivasi dan tingkat intensi mahasiswa

manajemen bisnis perguruan tinggi di Jawa Barat dilihat dari latar

belakang pekerjaan orang tua?

2. Bagaimana pengaruh tingkat pengetahuan kewirausahaan terhadap tingkat

motivasi berwirausaha mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di

Jawa Barat?

3. Bagaimana pengaruh efektifitas pelatihan terhadap tingkat motivasi

berwirausaha mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di Jawa

Barat?

4. Bagaimana pengaruh tingkat pengetahuan kewirausahaan terhadap tingkat

intensi berwirausaha mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di

Jawa Barat?

5. Bagaimana pengaruh efektifitas pelatihan terhadap tingkat intensi

berwirausaha mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di Jawa

Barat?

6. Bagaimana pengaruh tingkat motivasi terhadap tingkat intensi

berwirausaha mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di Jawa

(28)

9

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014 C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian

ini adalah untuk:

1. Mendeskripsikan gambaran umum tentang tingkat pengetahuan

kewirausahaan, efektifitas pelatihan, tingkat motivasi dan tingkat intensi

mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di Jawa Barat dilihat dari

latar belakang pekerjaan orag tua.

2. Mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan kewirausahaan terhadap tingkat

motivasi berwirausaha mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di

Jawa Barat.

3. Mengetahui pengaruh efektifitas pelatihan terhadap tingkat motivasi

berwirausaha mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di Jawa

Barat.

4. Mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan kewirausahaan terhadap tingkat

intensi berwirausaha mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di

Jawa Barat.

5. Mengetahui pengaruh efektifitas pelatihan terhadap tingkat intensi

berwirausaha mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di Jawa

Barat.

6. Mengetahui pengaruh tingkat motivasi terhadap tingkat intensi

berwirausaha mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi di Jawa

Barat.

D. Manfaat Penelitian

(29)

10

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

1. Secara teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian dan informasi

tentang manajemen sumber daya manusia. Adapun secara khusus, penelitian ini

juga bermanfaat untuk memperluas pengetahuan mengenai pengaruh pengetahuan

kewirausahaan dan pelatihan terhadap motivasi serta implikasinya terhadap

intensi berwirausaha.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak lain yang akan meneliti

lebih lanjut menganai motivasi berwirausaha. Selain dari pada itu, hasil penelitian

ini juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan rekomendasi dalam melakukan

pengembangan sumber daya manusia menjadi lebih baik lagi di tingkat perguruan

tinggi ataupun dilembaga lainnya guna menyelesaikan masalah yang ada.

E. Struktur Organisasi Tesis

Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya,

maka gambaran umum tentang isi dan materi yang akan dibahas, yaitu sebagai

berikut:

Pada Bab I pendahuluan, merupakan uraian tentang latar belakang masalah

penelitian, identifikasi dan perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan struktur organisasi tesis atau disebut juga sistematika

penulisan.

Pada Bab II kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

Pada bab ini berisi mengenai konsep-konsep, teori-teori, dan penelitian-penelitian

terdahulu yang berkaitan dengan bidang yang diteliti. Selain itu, pada bab II ini

juga menyajikan kerangka pemikiran melalui pemaparan hubungan teoritis atar

variabel guna merumuskan hipotesis penelitian ini.

Bab III metode penelitian, berisi penjabaran secara rinci mengenai lokasi

dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian,

(30)

11

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, membahas mengenai gambaran

umum dari hasil analisis data yang berkaitan dengan masalah penelitian, untuk

menjawab pertanyaan penelitian, dan menguji hipotesis

Dan yang terakhir pada Bab V kesimpulan dan saran, berisi mengenai

kesimpulan dari hasil penelitian dengan menjawab hipotesis penelitian dan

menyertakan saran baik untuk peneliti selanjutnya maupun untuk lembaga yang

(31)

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

Pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan pelatihan kewirausahaan terhadap motivasi serta implikasinya terhadap intensi berwirausaha

(penelitian terhadap mahasiswa manajemen bisnis perguruan tinggi negeri di jawa barat) BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Jawa Barat, dengan subjek

penelitian yaitu mahasiswa manajemen bisnis di perguruan tinggi negeri, di Jawa

Barat sendiri terdapat tiga perguruan tinggi negeri yang memiliki program studi

S1 Manajemen Bisnis yaitu, Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas

Pendidikan Indonesia (UPI), dan Universitas Islam Negeri Bandung (UIN).

Dalam penelitian ini, mahasiswa yang menjadi responden merupakan

mahasiswa dapat dikatakan cukup dalam mendapatkan pendidikan dikampusnya,

yaitu mahasiswa yang sudah memasuki tingkat tiga. Hal ini dilakukan agar

peneliti dapat mengetahui tingkat pengetahuan kewirausahaan mahasiswa dan

bagaimana pelatihan yang mahasiswa ikuti, kemudian bagaimana pengaruhnya

terhadap motivasi mahasiswa dalam berwirausaha serta bagaimana implikasinya

terhadap intensi mahasiswa dalam berwirausaha.

B. Metode Penelitian

Penelitian pada dasarnya merupakan usaha dalam pencarian dan

penghimpunan data guna mendapatkan jawaban dari tujuan penelitian. Sugiono

(2002: 1) mengungkapkan bahwa:

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu berdasarkan pada ciri-ciri keilmuah, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

Rasional berarti penelitian yang dilakukan harus masuk akal, dapat diamati

oleh indera manusia atau disebut juga dengan empiris, dan sistematis yang artinya

proses yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan menggunakan

(32)

32

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

Sugiono (2002: 6) menuliskan ada beberapa jenis penelitian baik dilihat

dari tujuan, metode, tingkat eksplanasi dan jenis data. Adapun jenis-jenisnya dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Jenis-Jenis Penelitian Menurut Tujuan, Metode, Tingkat Eksplanasi dan Jenis Data

Tujuan Metode Tingkat Eksplanasi

(penjelasan)

Analisis dan Jenis

Data

1. Murni

2. Terapan

1. Survey

2. Ex. Post Facto

3. Eksperimen

4. Naturalistik

5. Policy Research

6. Action Research

7. Evaluasi

8. sejarah

1. Deskriptif

2. Komparatif

3. Asosiatif

1. Kuantitatif

2. Kualitatif

3. Gabungan

Dilihat dari tujuan penelitian, penelitian ini disebut juga dengan penelitian

terapan, karena dalam penelitian ini akan menguji hipotesis penelitian guna

memecahkan masalah. Uma Sekaran (Sugiono, 2002: 5) menyatakan bahwa:

Bila penelitian diarahkan untuk mendapat informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut dinamakan penelitian terapan ... Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis

Penelitian terapan yang dilakukan ini menggunakan metode policy

research karena penelitian ini merupakan analisis dari masalah sosial yang kelak

akan menjadi bahan rekomendasi baik pada lembaga pendidikan dalam hal ini

perguruan tinggi ataupun individu atau mahasiswa dalam meningkatkan intensi

berwirausahanya. Majchrzak (Sugiono, 2002: 8) menjelaskan bahwa:

Policy research adalah suatu proses penelitian yang dilakuakan pada

[image:32.596.108.533.230.437.2]
(33)

33

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.

Jika dilihat dari tingkat eksplanasi atau penelitian yang bermaksud untuk

menjelaskan kedudukan variabel yang diteliti ini, menggunakan penelitian asosiatif. Sugiono (2002: 11) mengungkapkan bahwa “penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar dua

variabel atau lebih”. Pada penelitian yang penulis lakukan ada empat variabel

yang diteliti. Yaitu pengetahuan kewirausahaan, pelatihan, dan motivasi sebagai

variabel independen, sedangkan intensi berwirausaha sebagai variabel dependen.

Setelah dilihat menurut tujuan, metode dan tingkat eksplanasinya maka

selanjutnya penelitian ini dilihat menurut jenis data. Adapun data yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan kuantitatif. Sugiono (2008: 23) mengemukakan bahwa: “metode kuantitatif digunakan apabila ingin diketahui pengaruh tindakan/treatment tertentu terhadap yang lain”. Adapun alasan penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu untuk mengetahui Bagaimana

pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha, bagaimana

pengaruh pelatihan terhadap motivasi, bagaimana pengaruh pengetahuan

kewirausahaan terhadap intensi, bagaimana pengaruh pelatihan terhadap intensi

berwirausaha dan bagaimana pengaruh motivasi terhadap intensi berwirausaha.

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data

primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini

tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini

harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu

orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai

sarana mendapatkan informasi ataupun data (Narimawati, 2008). Data primer dari

penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden secara langsung

yaitu mahasiswa manajemen bisnis dari UPI, UIN, dan UNPAD.

(34)

34

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui media perantara yang diperoleh dan dicatat oleh pihak lain.

(Indriantoro dan Supomo, 2002). Data sekunder dalam penelitian ini antara lain

data yang berkaitan dengan penelitian yang bersumber baik dari perguruan tinggi

(35)

34

C. Operasional Variabel

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Konsep Variabel Indikator N0 Angket

Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan teori yang dikemukakan

oleh Ajzein dan Fishbein. TPB didasarkan pada asumsi bahwa manusia adalah makhluk yang rasional dan menggunakan informasi-informasi yang mungkin baginya, secara sistematis. Teori ini menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia dalam konteks tertentu

.Tingkat Intensi berwirausaha

1. attitude toward the

behavior (sikap)

2. subjective norms (Norma

Subjektif)

3. perceived behavioral

control (kontrol

perilaku)

1, 2, 3, 4, 5

6, 7, 8

9, 10, 11, 12, 13

Cognitive theory of motivation dari Victor Vroom. Motivasi merupakan

suatu yang pokok, yang menjadi dorongan seseorang untuk bekerja

Tingkat Motivasi berwirausaha

1. ekspektasi (harapan), 2. instrumentalis (penilaian

tentang apa yang akan terjadi),

3. valensi (respon terhadap

outcome).

14, 15, 16, 17 18, 19, 20, 21

22, 23, 24

Pengetahuan merupakan informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menidaki yang lantas melekat dibenak seseorang.

Tingkat Pengetahuan kewirausahaan

1. Indeks Prestasi 31, 32, 33, 34, 35

Stephen Robbins (2001:282) “Training meant formal training that’s

planned in advanced and has a structured format

Efektifitas pelatihan

1. Peningkatan kemampuan 2. Perubahan prilaku

25, 26, 27

[image:35.842.116.800.148.437.2]
(36)

35

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014 D. Populasi dan Sampel

Objek Penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi

Manajemen Bisnis dari Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Jawa Barat. Adapun

populasi mahasiswanya sebanyak 1121 terdiri dari:

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

Angkatan UPI UIN SGD UNPAD

2010 89 125 142

2011 79 116 210

2012 73 84 203

Total 241 325 555

Berdasarkan jumlah populasi tersebut di atas, maka diperlukan

pengambilan sampel. Hal ini dikarenakan beberapa pertimbangan yaitu untuk

menghemat waktu, biaya dan tenaga. Adapun untuk menentukan ukuran sampel

menurut Slovin (Noor, M. R. Y, 2013: 57) dapat menggunakan rumus sebagai

berikut:

Keterangan:

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

e : Tingkat kesalahan dalam penelitian 5%

Dari rumus di atas jika dijumlahkan adalah sebagai berikut:

n = 294,806

Berdasarkan hasil perhitungan dengan tingkat kesalahan 5% maka didapatkan

hasil sebanyak 294,806. Sehingga peneliti membulatkan menjadi 300 responden.

Adapun ukuran sampel secara proporsional dengan strata populasi menggunakan

[image:36.596.123.515.167.467.2]
(37)

36

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

Keterangan:

n1 : Ukuran sampel tiap stratum

N1 : Ukuran populasi tiap stratum

N : Ukuran Populasi

n : Ukuran Sampel

Dari rumus tersebut maka dapat dijabarkan jumlah sampel per angkatan dari

setiap perguruan tinggi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

UPI UIN SGD UNPAD

,49

Berdasarkan penghitungan sampel di atas, maka penulis membulatkan

jumlah responden dari setiap perguruan tinggi yang terdiri dari UPI sebanyak 64

responden, UIN SGD 87 responden, dan UNPAD sebanyak 149 responden. Total

penghitungan sampel di atas sejumlah 300 responden merupakan jumlah minimal

yang harus dipenuhi dalam penelitian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan alat sebagai

berikut:

1. Kuesioner

Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan kuesioner atau

dikenal juga dengan sebutan angket. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada

[image:37.596.167.458.315.420.2]
(38)

37

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

mewakili tiap-tiap indikator variabel yang telah ditentukan. Pengukuran variabel

sendiri akan dilakukan dengan skala Likert yang menggunakan metode scoring.

2. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan informasi teoritis yang

berhubungan dengan masalah penelitian. Sejalan dengan pendapat dari Yunus

(2007: 64) yang memaparkan bahwa:

Studi Literatur adalah dimaksudkan untuk memberikan landasan teoritis atau pemahaman masalah dan studi perbandingan dengan jalan membaca buku, pendapat-pendapat dan teori-teori sebagai pendukung terhadap permasalahan teori sehingga dapat memperluas wawasan berfikir yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Dalam penelitian ini, studi literatur atau kepustakaan yang dilakukan

penulis untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti

diperoleh dari buku, jurnal, majalah, laporan penelitian (skripsi/tesis/desertasi)

dan media internet.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan deskriptif, hal ini dilakukan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan tentang variabel tingkat pengetahuan kewirausahaan, efektifitas

pelatihan, tingkat motivasi dan tingkat intensi mahasiswa manajemen bisnis

perguruan tinggi di Jawa Barat. Sedangkan untuk menguji hipotesis penelitian

dilakukan dengan menggunakan model analisis jalur (path analysis) dan

pengolahan data menggunakan Microsoft Exell dan SPSS 21 for Windows.

Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam

menganalisis data. Tujuan dari uji validitas ini adalah untuk mengukur kualitas

alat ukur atau instrument penelitian ini agar suatu data yang dikumpulkan dapat

bermanfaat, sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam

(39)

38

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

Alat yang digunakan dalam menguji validitas ini adalah Microsoft Exell dan SPSS

21 for Windows. Adapun hasil dari pengujiannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Uji Validitas

No Pernyataan Skor Ket

Variabel Tingkat Intensi berwirausaha

Indikator Attitude Toward the Behavior

1 Saya memilih jalur berwirausaha daripada bekerja pada orang lain

.639 Vallid

2 Menjadi pengusaha memberikan keunggulan dibanding kerugian

.696 Vallid

3 Melakukan berbagai upaya untuk memulai usaha .607 Vallid

4 Memiliki ide usaha yang berbeda dengan yang lain .626 Vallid

5

Mampu melihat dan memanfaatkan peluang untuk

mengadakan langkah-langkah perubahan menuju masa

depan yang lebih baik

.783 Vallid

Indikator Subjective Norm

6 Teman-teman saya mendukung saya untuk menjadi seorang pengusaha

.836 Vallid

7 Keluarga saya mendukung saya untuk menjadi seorang pengusaha

.795 Vallid

8 Orang terdekat saya mendukung saya untuk menjadi seorang pengusaha

.760 Vallid

Indikator Perceived Behavior Control

9 Saya akan membuka suatu usaha meski tidak memiliki modal

.707 Vallid

10 Hambatan dalam memulai usaha akan menajadi tantangan buat saya

.612 Vallid

11 Memulai usaha serta membuatnya berjalan sangatlah mudah .521 Vallid

[image:39.596.78.536.186.744.2]
(40)

39

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

dalam situasi yang tidak menentu

13 Jika usaha saya gagal maka saya akan beralih profesi .216 Tidak Valid

Variabel Tingkat Motivasi

Indikator Ekspectasi

14 Dengan membuka usaha maka akan memiliki peluang yang besar untuk berhasil

.768 Vallid

15 Saya akan menjadi pengusaha sukses .812 Vallid

16 Usaha yang saya dirikan akan bertahan walau banyak pesaing

.792 Vallid

17 Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan

.883 Vallid

Indikator Instrumentalis

18 Saya mencari informasi bagaimana kiat sukses dalam berwirausaha

.869 Vallid

19 Saya akan bekerja keras .818 Vallid

20 Apapun kendala yang saya hadapi tidak akan mematahkan semangat saya

.786 Vallid

21 Saya membutuhkan saran dan kritik dari teman dalam menjalankan usaha

.884 Vallid

Indikator Valensi

22 Saya akan senang jika usaha saya berjalan dengan baik .859 Vallid

23 Antusias dalam berwirausaha .761 Vallid

24 Saya membayangkan akan laba/keuntungan dari usaha saya .649 Vallid

Variabel Efektifitas Pelatihan

Indikator Peningkatan Kemampuan

25 Pelatihan yang saya ikuti sangat bermanfaat .791 Vallid

26 Saya memiliki ide usaha setelah mengikuti pelatihan .855 Vallid

27 Kreatifitas saya menjadi bertambah setelah mengikuti pelatihan

.860 Vallid

(41)

40

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

28 Saya dapat melakukan suatu usaha dengan kemandirian saya setelah mengikuti pelatihan

.847 Vallid

29 Saya tidak suka menunda pekerjaan setelah mengikuti pelatihan

.820 Vallid

30 Saya sangat bersemangat dalam berwirausaha setelah mengikuti pelatihan

.741 Vallid

Variabel Tingkat Pengetahuan kewirausahaan

Indeks Prestasi Mata Kuliah

31 Pengatar Bisnis .699 Vallid

32 Hukum Bisnis .851 Vallid

33 Bisnis Internasional .840 Vallid

34 Kewirausahaan .767 Vallid

35 Manajemen Stratejik .749 Vallid

Berdasarkan tabel di atas, terdapat dua item pernyataan yang tidak valid

dengan asumsi scor item correlation matrix < 0.5. Adapun item pernyataan yang

tidak valid adalah item pernyataan no. 12 dan 13 mewakili variabel tingkat

intensi berwirausaha, dengan skor 0.355 dari item pernyataan no. 12 dan skor

0.216 untuk item pernyataan no. 13. Sedangkan pada item pernyataan lainya

terbukti valid dengan skor tertendah 0.521 dan skor tertinggi 0.883.

Pernyataan yang dianggap tidak valid kemudian dibuang atau didrop untuk

selanjutnya diuji reliabilitas data.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabiltas adalah suatu indek yang menunjukkan sejauh mana hasil

suatu penelitian pengukur dapat dipercaya (Azwar, 2000). Hasil pengukuran dapat

dipercaya atau reliable hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan

pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama, selama aspek yang diukur

dalam dari subjek memang belum berubah. Pengukuran reliabilitas dalam

penelitian ini dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja. Disini

pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan

(42)

41

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

variabel dikatakan reliable (andal) jika nilai Cronbach Alpha (a) > 0,6 (Nunnally

dalam Ghozali, 2006).

Pengujian reliabilitas ini menggunakan bantuan alat Microsoft Exell dan

SPSS 21 for Windows. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 Reliabilitas

Kuesioner Penelitian Variabel

Penelitian

Item yang tidak

Valid*

Koefisien Alpha

Cronbach**

Pertanyaan no. 1 - 13 Y 12, 13 0,898***

Pertanyaan no. 14 – 24 X3 Tidak ada 0,946

Pertanyaan no. 31 – 35 X2 Tidak ada 0,901

Pertanyaan no. 26 - 30 X1 Tidak ada 0,840

*Item yang tidak valid didrop (ritc) < 0,5

**Dihitung setelah item yang tidak valid didrop

***Reliabel, cutoff value koefisien Alpha Cronbach 0,70

Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas maka dapat dikatakan bahwa data

yang ada termasuk data yang tingkat keterandalan/kepercayaan sangat tinggi. Hal

tersebut senada sengan pendapat Sugiyono (2010:257) yang mengklasifikasikan

data berdasarkan nilainya sebagai berikut:

0,00 – 0,199 derajat keterandalan sangat rendah 0,20 – 0,399 derajat keterandalan rendah

0,40 – 0,599 derajat keterandalan cukup 0,60 – 0,799 derajat keterandalan tinggi 0,80 – 1,00 derajat keterandalan sangat tinggi

3. Analisis Jalur (Path Analysis)

Pengembangan model analisis jalur harus didasarkan pada hubungan

kausalitas yang memiliki justifikasi teori yang kuat dan mapan. Pengembangan

diagram jalur bertujuan untuk menggambarkan hubungan kausalitas yang ingin

diuji. Biasanya hubungan kausalitas dinyatakan dalam bentuk persamaan yang

dibuat sebelum dilakukan analisis jalur. Hubungan kausalitas itu dapat juga

[image:42.596.108.514.232.377.2]
(43)

42

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

p x3x1

p x3x2

pyx1

pyx2

pyx3

px3

py

mengkonversi gambar menjadi persamaan dan persamaan menjadi estimasi

(Suwarno, 2007).

Model dirancang berdasarkan konsep dan teori. Berdasarkan hubungan

antar variabel secara teoritis dapat dibuat model dalam bentuk diagram path

sebagai berikut :

Gambar 3.1 Diagram Jalur Keterangan

e 1 dan e 2 : eror

p x3x1 : Koefisien jalur pengetahuan kewirausahaan dengan motivasi

p x3x2 : Koefisien jalur pelatihan dengan motivasi

p yx1 : Koefisien jalur pengetahuan kewirausahaan dengan intensi

p yx2 : Koefisien jalur pelatihan dengan intensi

p yx3 : Koefisien jalur motivasi dengan intensi

Untuk mengetahui pola hubungan masing -masing variabel tersebut maka

dapat disusun sistem persamaan strukturnya sebagai berikut :

a. Pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan pelatihan terhadap motivasi

berwirausaha dengan persamaan sebagai berikut :

Motivasi = p x3x1 + p x3x2 + e2

b. Pengaruh pengetahuan kewirausahaan, pelatihan dan motivasi terhadap

intensi berwirausaha dengan persamaan sebagai berikut :

Intensi = p yx1 + p yx2 + p yx3 + e1

X1

X2

X3 Y

e 2

[image:43.596.118.486.205.570.2]
(44)

43

(45)

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

Pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan pelatihan kewirausahaan terhadap motivasi serta implikasinya terhadap intensi berwirausaha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka didapat

kesimpulan terkait penelitian ini sebagai berikut:

1. Intensi berwirausaha mahasiswa dari orang tua yang memiliki pekerjaan

sebagai NW cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat intensi

berwirausaha mahasiswa yang orang tuanya sabagai wirausahawan, maka

diketahui bahwa intensi berwirausaha mahasiswa tidak berbanding lurus

dengan latar belakang pekerjaan orang tuanya. Begitupun dengan tingkat

motivasi berwirausaha mahasiswa dari orang tua yang memiliki pekerjaan

sebagai NW lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat motivasi

berwirausaha mahasiswa yang orang tuanya sabagai wirausahawan.

Adapun dilihat dari efektifitas pelatihan yang diikuti mahasiswa terbilang

tinggi begitupun dengan tingkat pengetahuan kewirausahaan.

2. Secara keseluruhan tingkat pengetahuan kewirausahaan terhadap tingkat

motivasi berwirausaha berpengaruh positif dan signifikan. Artinya bahwa

indeks prestasi mahasiswa berpengaruh terhadap motivasi meskipun

pengaruhnya terbilang rendah.

3. Efektifitas pelatihan terhadap tingkat motivasi berwirausaha memiliki

pengaruh positif dan signifikan. Artinya bahwa peningkatan kemampuan

dan perubahan perilaku berpengaruh langsung terhadap motivasi.

4. Tingkat pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap tingkat intensi berwirausaha. Artinya bahwa indeks prestasi

mahasiswa berpengaruh terhadap intensi.

5. Efektifitas pelatihan terhadap tingkat intensi berwirausaha Mahasiswa

memiliki pengaruh positif dan signifikan. Artinya bahwa efektifitas

(46)

96

N. A. Indriawati Dwi Wahyuni H., 2014

6. Tingkat motivasi terhadap tingkat intensi berwirausaha memiliki pengaruh

positif dan signifikan.

B. Saran

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka penulis

memberikan saran kepada lembaga terkait ataupun pada peneliti selanjutnya

terkait dengan penelitian mengenai pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan

pelatihan kewirausahaan terhadap motivasi serta implikasinya terhadap intensi

berwirausaha. Adapun sarannya adalah sebagai berikut:

1. Perguruan Tinggi

a. Hendaknya perguruan tinggi dapat memberikan pengetahuan lebih

mendalam mengenai kewiraausahaan melalui mata kuliah yang

disampaikan dengan meningkatkan kualitas tenaga pengajar dalam hal ini

dosen yang tidak hanya sebagai akademisi tapi juga sebagai praktisi

kewirausahaan itu sendiri. Hal tersebut dilakukan karena dari hasil analisis

diperoleh nilai korelasi yang paling rendah yaitu pengaruh pengetahuan

kewirausahaan terhadap intensi berwirusaha yaitu hanya berkisar 1,5%,

oleh karena itu penulis menyarankan demikian.

b. Perguruan tinggi juga hendaknya menyelenggarakan pelatihan

kewirausah

Gambar

Gambar. I. 1. Prediksi OECD Mengenai Jumlah Sarjana Terbesar di Dunia
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 3.1 Jenis-Jenis Penelitian Menurut Tujuan, Metode,
Tabel 3.1 Operasional Variabel
+6

Referensi

Dokumen terkait

RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014-2019. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

[r]

Proses produksi adalah suatu kegiatan merubah suatu produk (bahan mentah), menjadi produk setengah jadi atau produk jadi yang memiliki nilai ekomonis yang lebih tinggi, dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk karakteristik arus dan tegangan yang dihasilkan dari persamaan diferensial pada rangkaian seri RLC orde satu dan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dua aspek dari Dendang Siti Fatimah, nyanyian tradisi Melayu yang digunakan pada upacara mengayunkan anak, yaitu: (a) struktur melodi;

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

dokumen lelang. Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat yang ditentukan dalam dokumen lelang tidak ada penawaran yang harga penawarannya di bawah atau sama dengan pagu dana

[r]