• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam SIR-10 dengan Penambahan Titanium Dioksida sebagai Bahan Pengisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer antara Poliuretan-Karet Alam SIR-10 dengan Penambahan Titanium Dioksida sebagai Bahan Pengisi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemajuan penelitian polimer berkembang pesat saat ini, salah satu penelitian

polimer yang menarik adalah Interpenetrating Polymer Network (IPN).

Interpenetrating Polymer Network (IPN) mulai berkembang dan banyak diteliti

sejak tahun 90-an dari berbagai universitas dan beberapa ahli yang mempelajari

polimer.

Perkembangan IPN telah menghasilkan beberapa jenis, yaitu berdasarkan

ikatan kimia dan berdasarkan susunan pola. Dimana IPN berdasarkan ikatan kimia

terbagi atas ikatan kovalen termasuk Semi IPN dan ikatan non kovalen yaitu Semi

IPN dan Full IPN. Sedangkan berdasarkan susunan pola, Interpenetrating

Polymer Network terbagi atas Novel IPN, Sequential IPN, Semi IPN, dan Simultaneous IPN.Full IPN adalah dua atau lebih bahan polimer yang dibentuk

dalam bentuk jaringan satu sama lain. Perpaduan ini akan menghasilkan tumpang

tindih antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lain.

Sesuai dengan teorinya IPN merupakan gabungan dua atau lebih bahan

polimer yang membentuk jaringan, dalam penelitian ini bahan polimer yang akan

dibentuk adalah Poliuretan-Karet Alam SIR-10 dengan penambahantitanium

dioksida. Poliuretan dapat dipakai dalam berbagai aplikasi misalnya bahan

perekat, pelapis, elastomer, busa-busa fleksibel (yang dipakai sebagai isolator,

panel pelindung pada mobil dan yang lainnya ) serta busa-busa fleksibel yang

kuat.

Sumatera Utara merupakan daerah yang kaya akan hasil perkebunannya

baik kelapa sawit maupun karet alam. Karet atau elastomer merupakan polimer

yang memperlihatkan resiliensi (daya pegas) atau kemampuan meregang dan

kembali ke keadaan semula dengan cepat. Karet alam tersusun dalam

bentuk-bentuk yang berbeda, tetapi sejauh ini yang paling penting adalah tersusun dari cis

(2)

Komposit merupakan salah satu jenis bahan yang dibuat dengan

penggabungan dua atau lebih macam bahan yang mempunyai sifat berbeda

menjadi satu material dengan sifat yang berbeda pula. Material komposit terdiri

atas penguat yang sangat kuat dan serat yang kaku didalam sebuah resin matriks

polimer atau pengikat.

Lima tahun belakangan ini, IPN telah diteliti oleh para ahli dalam bentuk

IPN komposit yaitu perpaduan antara dua atau lebih polimer dalam bentuk

jaringan yang dicampurkan dengan bahan-bahan anorganik untuk menghasilkan

suatu material yang lebih kuat dibandingkan dengan bahan asalnya.

Salah satu penelitian yang belakangan ini adalah pembentukan IPN

Poliuretan epoksi yang dicampurkan dengan bentonit ini berguna untuk bahan

industri aircraft dan otomotif terutama untuk meningkatkan redaman suara.Dari

hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti, ternyata IPN

memperlihatkan keunggulannya dibanding dengan jenis polimer lainnya.

Thamrin (2003) telah melakukan sintesis poliuretan (PU) Thermoplastik

dengan menggunakan polietilenglikol 1000 dan toluene diisosianat (TDI) dengan

perbandingan NCO : OH = 2 : 1 mol. Prapolimer dari PU thermoplastik telah

dicampur dengan Karet Alam SIR-20 untuk menghasilkan polimer jaringan saling

menembus (IPN). Diperoleh sifat mekanik yang maksimum pada penambahan

poliuretan thermoplastik 24%. Hal ini dikarenakan pada penambahan 24%

poliuretan thermoplastic campuran kedua komponen mencapai keserasian dan

meningkatkan sifat sinergitik dari IPN tersebut atau dengan kata lain saling

menembus diantara komponen-komponen mencapai keseimbangan.

Jimenez (2009) telah melakukan sintesis sequential interpenetrating

polymer network (IPN’s) dengan menggunakan minyak jarak, 2,4-toluen

diisosianat dan selulosa hidroksietil sebagai bahan dasar pembuatan poliuretan

serta menggunakan dibutil tin dilaurat (DBDTL) sebagai katalis. Dari hasil

penelitian tersebut, permukaan fraktur yang telah dianalisa morfologi dengan

menggunakan scanning electron microscope (SEM) yangmana mengungkapkan

permukaan fraktur yang sesuai dan tidak sesuai dengan rasio PU/PAA yang telah

(3)

Sihotang (2016) telah melakukan sintesis Komposit Interpenetrasi

Jaringan Polimer (IPN) menggunakan Karet Alam SIR-10 (NR) dan Poliuretan

(PU) secara serentak yang kemudian ditambahkan Montmorillonit sebagai bahan

pengisi. Prapolimer dari PU telah disintesis dengan menggunakan Polipropilen

Glikol dan Toluen Diisosianat dengan perbandingan mol antara NCO : OH = 2 :

1. Prapolimer PU dan NR tervulkanisasi dicampur dengan menggunakan suhu

140°C untuk menghasilkan IPN NR-PU. Penambahan Montmorillonit ke dalam

IPN NR-PU akan menghasilkan komposit IPN NR-PU-Montmorillonit.

Selanjutnya komposit IPN tersebut dikarakterisasi dengan uji kekuatan tarik, daya

serap air, SEM dan persentase ikat silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

campuran komposit meningkat dengan bertambahnya Montmorillonit hingga

batas optimum yakni pada perbandingan antara NR-PU dengan Montmorillonit

adalah 74 phr : 36 phr yang memberikan kekuatan tarik dan kemuluran yang baik..

Dari uraian diatas maka peneliti ingin meneliti IPN dari campuran NR

dengan poliuretan yang ditambahkan dengan titanium dioksida. Penelitian ini

khusus mempelajari sifat morfologi melalui analisis SEM dan sifat mekanik

melalui uji tarik dan kemuluran. Yang diharapkan mampu memberikan reaksi

antara satu dengan yang lain dan meningkatkan kualitas dari material komposit

tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana hasil sintesis antara Poliuretan dengan Karet Alam SIR-10.

2. Berapakah perbandingan campuran yang tepat dalam sintesis IPN antara

Poliuretan-Karet Alam SIR-10 dengan penambahan Titanium Dioksida.

3. Bagaimana analisa sifat morfologi, sifat mekanik dan persentase

ikatsilang pada komposit IPN antara Poliuretan-Karet Alam SIR-10

(4)

1.3 Pembatasan Masalah

1. Karet Alam yang digunakan berupa Karet Alam SIR-10 yang berasal dari

Perkebunan PN-3 Kecamatan Dolok Merawan, Serdang Bedagai,

Provinsi Sumatera Utara.

2. Poliuretan yang digunakan dibuat dari hasil reaksi antara Toluena

Diisosianat (TDI) dan Polipropilena Glikol 1000 dengan perbandingan

NCO : OH = 2 : 1.

3. Suhu pencampuran bahan adalah 140°C.

4. Suhu pengepresan bahan adalah 80°C.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hasil sintesis antara Poliuretan dan Karet Alam

SIR-10

2. Untuk mengetahui perbandingan campuran yang tepat dalam

pembuatankomposit IPN antara Poliuretan Karet Alam SIR-10 dengan

penambahan Titanium Dioksida.

3. Untuk mengetahui analisa sifat morfologi melalui analisis SEM,sifat

mekanik melalui uji tarik, uji persentase ikat silang pada komposit IPN

antara Poliuretan-Karet Alam SIR-10 dengan penambahan Titanium

Dioksida.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bahwa bahan polimer

hasil dari sintesis IPN dapat menghasilkan suatu bahan baru yang memiliki

kemajuan baik dari sifat mekanik maupun morfologinya.

1.6 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Dasar USU, laboratorium Teknik

Kimia USU, Laboratorium Kimia Polimer USU dan Laboratorium PTKI Medan

(5)

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium, dimana pada penelitian ini

dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :

1. Tahap penyiapan TiO2 yang dihaluskan dengan menggunakan ayakan 100

mesh sehingga diperoleh serbuk TiO2 149 mikron.

2. Tahap penyiapan Karet Alam SIR-10 digiling dengan menggunakan

Internal Mixer.

3. Tahap sintesis Poliuretan, pada tahapan ini poliuretan disintesis dalam

reaktor. Semua reaksi dalam suasana nitrogen dengan perbandingan NCO

: OH = 2 : 1 dan dibiarkan reaksi selama 15 menit pada suhu 40°C,

kemudian diuji gugus fungsinya dengan FT-IR.

4. Tahap sintesis IPN, pada tahapan ini poliuretan yang telah disintesis

dengan perbandingan NCO : OH = 2 : 1 mol dan Karet Alam SIR-10

diblending pada suhu 140°C selama 15 menit dengan variasi konsentrasi

(b/b) dalam 100 phr = 100:0 ; 80:20 ; 60:40 ; 40:60 ; 20:80 ; 0:100.

Dikarakterisasi analisa sifat mekanik dengan uji kekuatan tarik dan

presentase ikat silang.

Variabel yang digunakan adalah :

- Variabel tetap :

Suhu 140°C

Waktu 15 menit

- Variabel terikat :

Analisa sifat mekanik dengan uji kekuatan tarik

- Variasi bebas :

Karet alam SIR-10 dan Poliuretan dengan variasi konsentrasi (b/b)

dalam 100 phr = 100:0 ; 80:20 ; 60:40 ; 40:60 ; 0:100.

5. Tahapan pembuatan komposit IPN, dimana pada tahap ini campuran

Karet alam SIR-10 dan Poliuretanyang optimum, ditambahkan dengan

Titanium Dioksida dengan variasi konsentrasi (b/b) dalam 100phr =

82:18 ; 78:22 ; 74:26 ; 70:30 ; 66:34 diblending dengan Internal

(6)

morfologi dengan SEM, sifat mekanik dengan uji kekuatan tarik dan uji

persentase ikatsilang.

- Variabel tetap :

Suhu 140°C

Waktu 15 menit

- Varibel terikat :

Analisa morfologi dengan SEM

Analisa sifat mekanik dengan uji kekuatan Tarik

Uji Persentase Ikatsilang

- Variasi bebas :

Campuran Karet alam SIR-10 dan Poliuretan yang optimum

dengan Titanium Dioksida, variasi konsentrasi (b/b) dalam 100phr

Referensi

Dokumen terkait

Sosialisasi bersifat WAJIB kepada seluruh peserta, jika tidak hadir maka jurusan tidak akan buat Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).. Demikian pemberitahuan ini kami

Melakukan penelitian dan evaluasi terhadap Data Usulan Teknis terhadap Surat Penawaran Harga yang dinyatakan lengkap dan sah dalam Berita Acara Pembukaan Dokumen

Jumlah Dana (Dalam Rupiah) 1 Kejuaraan Panahan antar Pengcab Provinsi Aceh 2015 Kemenpora 125.000.000.. 2 Pelatihan Sport Massage Guru Pendidikan Aceh Besar 2016

PANITIA PENGADAAN REHABILITASI GEDUNG SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BIBRIK2. Jl, Dandang Gendis

Pada hari ini Rabu tanggal Dua Puluh Empat, bulan Agustus, tahun Dua Ribu Enambelas (24-08-2016) Panitia pengadaan Barang/Jasa telah melakukan rapat klarifikasi dan

Strategi, kebijakan, dan prioritas pengabdian kepada masyarakat di tingkat Prodi PPs-Unsyiah harus ditetapkan sesuai dengan visi, misi dan tujuan PPs- Unsyiah

[r]

106 ARGOMULYO SLAMET MADI WIYONO PEDUKUHAN SUROBAYAN RT 007 9. 107 ARGOMULYO WASIYEM PEDUKUHAN SUROBAYAN RT