PENGARUH MODEL TEAMS ACHIEVE
TERHADAP POKOK
NE
P
Diajukan U
FAKULTAS MATE
UN
EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE S VEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI ME
P HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SMA
NEGERI 14 MEDAN T.P 2012/2013
Oleh :
Chairunnia Sari NIM 409121013
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
TEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN A
NIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
STUDENT EDIA RI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Pencipta, Pemelihara dan Pemberi rezeki kepada seluruh makhluk karena berkat rahmat dan hidayah-Nya dan Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat sebagai tauladan dalam setiap aktivitas manusia, hal ini menjadi pedoman dalam menjalankan amanah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Disertai Media Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P. 2012/2013” dalam rangka memenuhi kewajiban penulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Dengan selesainya skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan nasehat kepada penulis sejak awal hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku dosen penguji 1, Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si selaku dosen penguji 2, Bapak Drs. Abd. Hakim.S, M.Si selaku dosen penguji 3 yang telah memberikan masukan agar skripsi ini menjadi lebh baik, dan kepada Bapak Dr. Ridwan A. Sani, M.Si selaku dosen penasehat akademik yang telah membimbing penulis selama menjalankan perkuliahan. Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.
Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua penulis. Kepada Ayahanda Alm. Chairul dan Ibunda Tuti Hariani atas segala nasehat, doa, dan dukungan serta kepercayaan yang telah diberikan selama perkuliahan dan menyelesaikan skripsi ini. Kepada Kakanda drg. Chitra Chairunnisah dan dr. Ikbal Jambak, Abangda Tirza HaFiz, S.Kom, dan Adinda Tito Hanafi atas segala dukungan dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Sahabat-sahabat terbaikku Asmidar, Poppy, Deska, Nurul, Fitri, Ajeng, Putri, Imam, Rika, Dwi, Pangeran dan seluruh teman-teman stambuk 2009 Pendidikan Fisika Reguler A atas kebersamaan, kasih sayang, dukungan dan semua hal yang telah diberikan kepada penulis selama menjalani perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan semata. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun dan menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan bagi pembaca dan dunia pendidikan pada umumnya.
Medan, September 2013
Penulis,
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI MEDIA
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI
KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN T.P 2012/2013
Chairunnia Sari (NIM 409121013)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) disertai media dan pembelajaran konvensional, aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai media serta pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai media pada materi Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P 2012/2013
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan yang terdiri dari 8 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 8 kelas secara acak yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-2 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen berjumlah 40 orang dan kelas kontrol berjumlah 37 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 15 soal.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
Daftar Lampiran x
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 5
1.7. Anggapan Dasar 5
1.7. Defenisi Operasional 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Pengertian Belajar 7
2.1.2. Hasil Belajar 8
2.1.3. Aktivitas Belajar 9
2.1.4. Model Pembelajaran 10
2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif 10
2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 13 2.1.7. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 13
2.1.8. Pembelajaran Konvensional 15
2.1.9. Media Pembelajaran 16
2.1.9.1. Pengertian Media 16
2.1.9.2. Fungsi Media Pembelajaran 16
2.2. Materi Pembelajaran Listrik Dinamis 18
2.2.1. Arus Listrik 18
2.2.2. Kuat Arus Listrik 20
2.2.3. Beda Potensial 20
2.2.4. Hukum Ohm 21
2.2.5. Rangkaian Hambatan 24
2.3. Kerangka Konseptual 26
BAB III. METODE PENELITIAN 27
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 27
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 27
3.2.1 . Populasi Penelitian 27
3.2.2. Sampel Penelitian 27
3.3. Variabel Penelitian 27
3.3.1. Variabel Bebas 27
3.3.2. Variabel Terikat 27
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 28
3.4.1. Jenis Penelitian 28
3.4.2. Desain Penelitian 28
3.5. Instrumen Penelitian 29
3.5.1. Instrumen Tes Hasil Belajar 29
3.5.2. Validitas Tes 29
3.5.3. Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa 29
3.6. Prosedur Penelitian 32
3.7. Teknik Analisis Data 33
3.7.1. Uji Normalitas 34
3.7.2. Uji Homogenitas 35
3.7.3. Uji Hipotesis 35
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38
4.1. Hasil Penelitian 38
4.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 36
4.1.2. Perlakuan dan Observasi 40
4.1.3. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 41
4.2. Pembahasan 43
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 51
5.1. Kesimpulan 51
5.2. Saran 51
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. : Perbandingan Empat Pendekatan Dalam Pembelajaran 12 Kooperatif
Tabel 2.2.: Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 14
Tabel 2.3.: Perhitungan Skor Perkembangan STAD 15
Tabel 2.4.: Tingkat Penghargaan Kelompok STAD 16
Tabel 2.5.: Harga Hambatan Jenis Beberapa Bahan 23
Tabel 3.1.: Group Pre-Test-Post-Test Design 28
Tabel 3.2.: Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar Pada Materi Pokok
Listrik Dinamis 29
Tabel 3.3.: Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 30
Tabel 4.1.: Uji Normalitas Data Pretes 39
Tabel 4.2.: Uji Homogenitas Data Pretes 40
Tabel 4.3.: Uji t Dua Pihak Pretes 40
Tabel 4.4.: Uji Normalitas Data Postes 42
Tabel 4.5.: Uji Homogenitas Data Postes 43
Tabel 4.6.: Uji t Satu Pihak Postes 43
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. : Rangkaian listrik yang dihubungkan dengan beda
potensial 19
Gambar 2.2. : Kuat arus listrik 20
Gambar 2.3. : Muatan listrik pada beberapa benda 20
Gambar 2.4. : Grafik tegangan-arus pada rangkaian ohm 22
Gambar 2.5. : Karakteristik hambatan komponen ohmik dan non-ohmik 22
Gambar 2.6. : Rangkaian seri dua buah resistor 24
Gambar 2.7.: Rangkaian paralel dua buah resistor 25
Gambar 2.8.: Skema Rancangan Penelitian 33
Gambar 4.1.: Diagram Batang Data Pretes 38
Gambar 4.2.: Diagram Batang Rata-Rata Skor Taksonomi Bloom Pretes 39
Gambar 4.3.: Diagram Batang Data Postes 41
Gambar 4.4.: Diagram Batang Rata-Rata Skor Taksonomi Bloom Postes 42
Gambar 4.5.: Diagram Batang Kategori Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes 46
Gambar 4.6.: Grafik Nilai Pretes, Aktivitas, Postes Berdasarkan Kategori 47
Gambar 4.7.: Grafik Nilai Pretes, Aktivitas, Postes Berdasarkan Individu 48
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
55
(Kelas Eksperimen)
Lampiran 2. : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
63
(Kelas Kontrol)
Lampiran 3. : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II
69
(Kelas Eksperimen)
Lampiran 4. : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II
80
(Kelas Kontrol)
Lampiran 5. : Lembar Kerja Siswa I
87
Lampiran 6. : Lembar Kerja Sisiwa II
89
Lampiran 7. : Lembar Penilaian
91
Lampiran 8. : Kisi-Kisi Soal Listrik Dinamis
97
Lampiran 9. : Tes Hasil Belajar
107
Lampiran 10.: Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa
111
Lampiran 11.: Distribusi Observasi Aktivitas Belajar Perindividu
112
Lampiran 12.: Distribusi Observasi Aktivitas Belajar Perkelompok
118
Lampiran 13.: Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen
133
Lampiran 14.: Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen
135
Lampiran 15.: Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol
137
Lampiran 16.: Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol
139
Lampiran 17.: Lembar Skor Penilaian Kuis Model Kooperatif tipe STAD 141
Lampiran 18.: Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi
143
Lampiran 19.: Uji Normalitas
146
Lampiran 20.: Uji Homogenitas
149
Lampiran 21.: Uji Hipotesis
152
Lampiran 22.: Dokumentasi Penelitian
158
Lampiran 24.: Daftar Nilai Kritis untuk Uji
Liliefors
169
Lampiran 25.: Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z
170
Lampiran 26.: Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
171
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Ilmu fisika sebagai salah satu bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam sudah
diperkenalkan sejak dini kepada siswa, mulai dari SD hingga ke jenjang yang
lebih tinggi dan sudah termasuk salah satu mata pelajaran yang diujikan di ujian
nasional (UN). Fisika merupakan mata pelajaran yang mempelajari fenomena dan
gejala alam secara empiris dan logis, sistematis dan rasional yang melibatkan
proses dan sikap ilmiah (Busra, 2012).
Fisika sebagai sebuah produk karena
terdiri dari sekumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,
prinsip dan hukum tentang gejala alam. Fisika sebagai sebuah proses, karena
merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terstruktur dan sistematis yang
dilakukan untuk menemukan konsep, prinsip dan hukum tentang gejala alam
termasuk di dalamnya adalah kemampuan berpikir untuk menyusun dan
menemukan konsep-konsep baru. Sedangkan fisika sebagai suatu sikap, karena
diharapkan mampu menimbulkan karakter bagi siswa sesuai dengan nilai siswa.
Rendahnya hasil belajar merupakan masalah dalam proses pembelajaran
fisika. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 14
Medan menunjukkan bahwa untuk mata pelajaran Fisika, sekitar 65% siswa SMA
mendapatkan nilai di bawah KKM atau kurang dari 68. Sehingga dapat dikatakan
pencapaian hasil fisika tergolong masih rendah dan tidak mencapai standar yang
diharapkan.
satu arah. Hal ini juga didukung dengan adanya indikator bahwa guru adalah
sebagai penguasa dalam kelas sehingga kelas terkesan kaku (Yuliani, 2010).
Pada proses pembelajaran tersebut guru yang cenderung menguasai
metode ceramah, metode ini membuat guru mendominasi kegiatan proses
pembelajaran (Lubis, 2012). Guru memberikan pengetahuan kepada siswa secara
pasif. Siswa cenderung hanya menerima dan menghapal, serta tidak ada kerjasama
antara siswa dalam menemukan pengetahuan yang menjadikan siswa kurang aktif
selama proses pembelajaran berlangsung.
Minimnya penggunaan media juga menjadi permasalahan proses
pembelajaran. Berdasarkan pengalaman PPLT sebelum mengajar banyak guru
yang hanya menggunakan papan tulis sebagai medianya. Disini siswa di tuntut
untuk memperhatikan, mengingat, mencatat apa yang ada di papan tulis.
Informasi yang terus menerus diterima oleh siswa lama kelamaan akan hilang.
Jika seorang siswa di tanya tentang pelajaran yang telah lewat hanya sebahagian
kecil yang mengetahuinya, ini diakibatkan kurangnya pemahaman konsep dari
siswa. Padahal pembelajaran fisika merupakan pelajaran yang banyak akan
konsep.
Guru fisika sebagai motivator dalam proses pembelajaran di kelas akan
selalu perlu untuk dioptimalkan. Materi fisika yang memerlukan analisis
pemahaman dan penalaran membutuhkan proses pengajaran yang relevan, ini
didukung oleh model pembelajaran, metode ataupun media pembelajaran. Guru
fisika bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar siswa. Guru berperan
dalam mengelola proses belajar mengajar dengan menggunakan berbagai media
dan sumber belajar sesuai dengan materi pokok yang akan dikerjakan di kelas.
bersama-sama, dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk
menyelesaikan tugas itu”. Adapun model kooperatif yang digunakan adalah model
pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Division
(STAD).
Model pembelajaran ini merupakan model kooperatif yang menekankan pada
pertanggungjawaban kelompok. Masing-masing siswa dalam kelompok harus
saling membantu dalam memecahkan masalah. Lebih jauh Slavin dalam Rusman
(2011) memaparkan bahwa, ”Gagasan utama di belakang STAD adalah memacu
siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai
keterampilan yang diajarkan guru”.
Pemanfaatan media pembelajaran pada masa sekarang ini seharusnya
bukan hal yang baru lagi, tetapi juga sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan
dari pembelajaran. Maka dari itu kita sebagai guru harus pandai-pandai
memanfaatkan teknologi agar pembelajaran lebih interaktif, menyenangkan dan
lebih bermakna. Menurut Djamarah (2010), “Media dapat mewakili apa yang
kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan
keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media”.
Dalam proses pembelajaran fisika dapat menggunakan teknologi berupa
multimedia sebagai media pembelajaran. Multimedia merupakan media yang
mampu melibatkan banyak indera dan organ tubuh selama proses pembelajaran
Melalui model pembelajaran kooperatif tipe
STAD
dan media
pembelajaran diharapkan siswa tersebut lebih memahami pelajaran fisika. Disini
siswa diarahkan untuk aktif, bukan hanya menerima informasi, tetapi ikut terjun
untuk menemukan informasi tersebut yang dampaknya dapat meningkatkan hasil
belajar fisika siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Teams Achievement Divisions
(STAD) Disertai Media Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X SMA Negeri 14
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:
1. Hasil belajar fisika yang diperoleh siswa masih rendah,
2. Model pembelajaran yang kurang bervariasi,
3. Kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
4. Minimnya penggunaan media pembelajaran,
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan dalam
penelitian ini sebagai berikut.
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD.
2. Materi pokok yang akan dibahas adalah listrik dinamis.
3. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas X semester genap T.P. 2012/2013 di
SMA Negeri 14 Medan.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok permasalahan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD disertai media dan pembelajaran konvensional pada
materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 14 Medan.
2. Bagaimana aktifitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD disertai media pada materi pokok listrik dinamis di
kelas X SMA Negeri 14 Medan.
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai media dan pembelajaran
konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 14
Medan.
2. Untuk mengetahui aktifitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD disertai media pada materi pokok listrik dinamis di
kelas X SMA Negeri 14 Medan.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD
disertai media pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 14
Medan.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai sumbangan pemikiran yang positif dan menjadi bahan informasi
dalam rangka perbaikan variasi pembelajaran di tempat pelaksanaan
penelitian khususnya dan dunia pendidikan umumnya.
2. Sebagai salah satu pengembangan media pembelajaran disertai komputer
yang efektif dan efisien.
1.7. Anggapan Dasar
Berdasarkan rumusan masalah, maka anggapan dasar penelitian ini adalah:
1. Latar belakang kemampuan belajar siswa berbeda (kognitif, afektif, dan
psikomotorik).
2. Hasil belajar murid, termasuk murid kelas X berbeda.
1.8. Definisi Operasional
Adapun penegasan istilah dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1.
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran
dimana siswa diberi waktu untuk bekerjasama dalam kelompok, tetapi tidak
saling membantu ketika menjalani kuis, sehingga siswa harus menguasai
materi pembelajaran
2.
Media merupakan segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi
perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai
media adalah 70,5. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol
yang diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional adalah 63,4.
Nilai ketuntasan minimal pelajaran fisika di SMA Negeri 14 Medan adalah
68.
2. Aktivitas
belajar
siswa selama mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai media
pada materi listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P
2012/2013 diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada kedua
pertemuan mencapai 68,08.
3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa
t
hitung>
t
tabel(2,06 >
1,6675) artinya H
aditerima yakni ada pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe STAD disertai media terhadap hasil belajar siswa yang di
kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P. 2012/2013, dengan kata lain bahwa
model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai media
berpengaruh dari pada pembelajaran konvensional dalam meningkatkan
hasil belajar siswa.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran, yaitu :
1. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan model
pembelajaran yang sama hendaknya memperhatikan jumlah jam pelajaran
2. Bagi para peneliti yang ingin menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dalam penelitian sebaiknya benar-benar menerapkan
kelima langkah pembelajarannya dengan rencana pembelajaran yang
dibuat.
3. Penyusunan soal berdasarkan
taksonomi bloom
masih terdapat kelemahan,
peneliti selanjutnya sebaiknya mampu menyusun soal lebih baik lagi.
4. Jika ditinjau dari aktivitas menurut deskriptor, diperoleh hasil yang
meningkat walaupun peningkatannya kecil, peneliti selanjutnya hendaknya
mempersiapkan deskriptor dengan baik sehingga kelemahan peneliti dapat
dikurangi untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi.
5. Jika ditinjau secara individu, aktivitas berpengaruh kecil terhadap hasil
belajar, kelemahan penelitian ini dalam melihat kemampuan awal siswa
hendaknya lebih diperhatikan oleh peneliti selanjutnya.
6. Jika ditinjau secara kelompok, aktivitas juga berpengaruh kecil terhadap
hasil
belajar,
kelemahan
dalam
membuat
perencanaan
pada
pengorganisasian kelompok perlu diperhatikan peneliti selanjutnya agar
DAFTAR PUSTAKA
Arends., (2008),
Learning To Teach, Belajar Untuk Mengajar Jilid 2,
Penerbit
Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Arikunto, S., (2009),
Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan
, Penerbit PT. Bumi Aksara,
Jakarta
Arikunto, S., (2006),
Prosedur Penelitian
, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Arsyad,A., (2009),
Media Pembelajaran
, Penerbit Raja Grafindo, Jakarta
Busra, Nelma., (2012), Penerapan Pembelajaran Konstruktivisme Modul Fisika untuk
Meningkatkan Konsep Diri Dan hasil Belajar Siswa Kelas X Otomasi Industri
SMK Negeri 1 Batam,
Jurnal Pendidikan teknologi dan Kejuruan
, Vol. 1, No.
1 , pp 1-17
Djamarah, S. B., (2010),
Strategi Belajar Mengajar
, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Giancoli, D., (2001).,
Fisika Edisi Kelima Jilid 2
, Penerbit Erlangga, Jakarta
Hamalik, Oemar., (2010),
Strategi Belajar Mengajar
, Bumi Aksara, Bandung
Istarani, (2011),
58 Model Pembelajaran Inovatif
, Penerbit Media Persada, Medan
Lie, A., (2010),
Cooperative Learning
, Penerbit PT Grasindo, Jakarta
Lubis, A., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe
STAD
Terhadap
Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas X SMA
Swasta UISU Medan,
Jurnal Pendidikan Fisika
, Vol. 1, No. 1, pp 27-32
Marthen, K., (2007),
Seribu Pena Fisika Untuk SMA/MA Kelas X
, Penerbit Erlangga,
Jakarta
Munadi, Y., (2008),
Media Pembelajaran
, Penerbit Gaung Prasada, Jakarta
Nurachmandani,S,. (2009),
Fisika 1 Untuk SMA/MA kelas X
, Penerbit Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Sagala, H. S., (2012),
Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar
, Penerbit Alfabeta,
Bandung
Sanjaya, W., (2010),
Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan
,
Sardiman, (2008),
Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar
, Penerbit PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta
Slameto, (2010),
Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta
Slavin, R. E., (2009),
Cooperatif Learning Teori Riset dan Praktik
, Penerbit Nusa
media, Bandung
Sugiyono, (2008),
Metode Penelitian Pendidikan
, Penerbit Alfabeta, Bandung
Sumiati, (2007),
Metode Pembelajaran
, Penerbit Wancana Prima, Bandung
Suprijono, A., (2009),
Cooperatif Learning
, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Trianto, (2011),
Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan
(KTSP)
, Penerbit Kencana, Jakarta
Yuliani, Z, D., (2010), Upaya Meningkatkan Minat Siswa Pada Pembelajaran Fisika
Berspektif CRC (Children Right Convention) dengan menggunakan